Manuskrip (Ani.f) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERBEDAAN PIJAT OKETANI DAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS DI UPT PUSKESMAS SEPAKU 3 PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2021 Ani Fitriani, Jurusan Kebidanan Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan , Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur, Indonesia, E-mail : [email protected],



ABSTRAK Latar Belakang rendahnya produksi ASI menyebabkan bayi tidak dapat mendapatkan ASI  eksklusif seutuhnya. Hal ini menyebabkan ibu atau keluarga sering memberikan PASI untuk  menggantikan ASI supaya bayi tidak rewel. Maka dari itu dilakukan upaya pijat oketani dan pijat  oksitosin untuk memperlancar produksi ASI. tujuan penelitian ini untuk menganalisa perbedaan produksi ASI pijat oketani dan pijat oksitosin. Jenis penelitian ini adalah quasi  eksperiment yaitu dengan rancangan menggunakan pendekatan Non equivalent control group pretest  dan postest. Sampel yang diteliti adalah 16 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok intervensi. 8 orang  kelompok intervensi pijat oketani dan 8 orang kelompok intervensi pijat oksitosin. Menggunakan  analisis univariat dan analisis bivariat, penelitian ini menggunakan uji shapiro wilk untuk mengetahui  normalitas data. Penelitian ini menggunakan uji t Dependent dan uji t Independent karena data berdistribusi normal dengan bantuan program computer. Hasil sesudah pijat oketani yaitu p value 0,057 dan  sesudah pijat Oksitosin p value 0,058. p ≥ α (0,05) dengan Confident Interval 95%, maka Ha ditolak,  dimana tidak ada perbedaan yang signifikan antara Pijat Oketani dan Pijat Oksitosin terhadap produksi  ASI yang artinya bahwa pijat oketani dan pijat oksitosin sama sama mempunyai keberhasilan terhadap  produksi ASI. Kesimpulan peneliti agar mengaplikasikan pijat oketani dan oksitosin untuk  memperlancar produksi ASI serta dapat mensosialisasikan ke masyarakat manfaat dan pentingnya pijat  oketani dan oksitosin. 



Kata Kunci: Pijat Oketani, Pijat Oksitosin, Produksi ASI, Ibu Nifas



ABSTRACT The background of low milk production causes babies to not be able to get exclusive breastfeeding  completely. This causes the mother or family to often give PASI to replace breast milk  so the baby is not fussy. Therefore, efforts were made to do oketani massage and oxytocin massage to  facilitate milk production The purpose of this study is to analyze the differences  milk production of oketani massage and oxytocin massage. This type of research is quasi-experimental, namely:  with the design using the Non-equivalent control group pretest and posttest approaches. The sample studied was 16 people who were divided into 2 intervention groups. 8 people in the oketani massage intervention group and 8 in the oxytocin massage intervention group. Using univariate analysis and  bivariate analysis, this study used thetest Shapiro Wilk to determine the normality of the data. This study uses a Dependent t test and Independent t test because the data is normally distributed with the help of a computer program. The results after the oketani massage were p value 0.057 and after massage  Oxytocin p value 0,058. p (0.05) with 95%



Confident Interval, then Ha is rejected, where not  there is a significant difference between Oketani Massage and Oxytocin Massage on breast milk production  it means that oketani massage and oxytocin massage have the same success on production  breast milk. Therecommendation is researcher'sto apply oketani massage and oxytocin to smoothen  breast milk production and can socialize to the community the benefits and importance of oketani massage and  oxytocin. 



Keywords: Oketani Massage, Oxytocin Massage, Breast Milk Production, Postpartum



PENDAHULUAN



metode untuk menstimulus kekuatan otot pectoralis untuk meningkatkan produksi ASI



Menurut WHO bahwa secara global ratarata angka pemberian ASI Eksklusif didunia pada tahun 2017 hanya sebesar 38%. Hal tersebut belum sesuai dengan target WHO yaitu meningkatkan pemberian ASI eksklusif dalam 6 bulan pertama sampai paling sedikit 50%. Ini merupakan target ke lima WHO di tahun 2025.



kehidupan bagi anak yang sangat penting dalam kehidupan pertama seorang anak, dimana dalam air susu ibu terdapat banyak kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh anak menunjang



elastis sehingga dapat memperbaiki masalah laktasi serta memudahkan bayi mengisap ASI selain itu pijatan juga dapat memberikan kenyamanan pada ibu. Menurut penelitian (Cho et al., 2012) Ada perbedaan setelah dilakukan pijat oketani yaitu terjadinya peningkatan produksi ASI, perubahan pada



Air susu ibu (ASI) merupakan sumber



yang



dan membuat payudara lebih lembut dan



tumbuh



kembangnya



seorang anak (Imam dkk, 2018).



Banyak



keluhan yang dialami para ibu di awal proses menyusui diantaranya ASI tidak keluar, ASI dalam jumlah sedikit, puting susu melepuh dan lain sebagainya(Machmudah. et al., 2019). Banyak hal yang dapat dilakukan seperti pijat oketani dan pijat oksitosin (Kusumastuti et al., 2018). Pijat Oketani adalah pemijatan sekitar payudara dari tulang rusuk ke 9 menuju tulang rusuk ke 4. Pijat Oketani merupakan



putting payudara dan tidak adanya tanda gejala bendungan ASI setelah diberikan pijat oketani. Pijat oksitosin yang dilakukan pada ibu setelah melahirkan untuk membantu kerja hormon oksitosin dalam pengeluaran ASI, mempercepat



saraf



parasimpatis



menyampaikan sinyal keotak bagian belakang untuk merangsang kerja oksitosin dalam mengalirkan ASI agar keluar. Tindakan massage ini dapat mempengaruhi hormon prolaktin yang berfungsi sebagai stimulus produksi ASI pada ibu selama menyusui. Tindakan ini juga dapat membuat rilek pada ibu dan melancarkan aliran saraf serta saluran ASI pada kedua payudara (Umbarsari, 2017). Pijat Oksitosin selain untuk menggurangi kete



gangan dan stres dapat juga meningkatkan pro duksi ASI (Jannah & Widyawati, 2017).



HASIL Tabel



METODE



4.1



Distribusi



Frekuensi



responden menurut Usia ibu dan Paritas di UP Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment



yaitu



dengan



rancangan



T Puskesmas Sepaku 3 Penajam Paser Utara Tahun 2021



menggunakan pendekatan Non equivalent control group pretest dan postest untuk membandingkan hasil intervensi dengan suatu kelompok



kontrol



yang



serupa.



Dalam



rancangan ini pengelompokan anggota sampel tidak dilakukan secara random atau acak (Notoatmodjo, 2018). Sampel yang diteliti adalah 16 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok intervensi. 8 orang kelompok intervensi pijat oketani dan 8 orang kelompok intervensi pijat oksitosin.



Dari tabel 4.1 diatas sebagian besar, y aitu 11 responden (68,75%) berada dalam usia antara 20-35 tahun, artinya bahwa rata-rata usia responden baik kelompok pijat oketani



Instrumen penelitian yang digunakan adalah SOP pijat oketani dan SOP pijat oksitosin, minyak zaitun, lembar observasi serta telepon genggam dan alat tulis berupa



maupun pijat oksitosin berada pada periode reproduksi sehat dan ada 9 responden (56,25 %) termasuk dalam Paritas (Multipara) sehing ga dalam hal ini ibu sudah memiliki pengalam an dalam hal menyusui dan produksi ASI lebi



pensil, pulpen dan buku tulis.



h baik. Langkah-langkah



pengolahan



data Karena sampel kurang dari 50 maka



menurut Notoatmodjo tahun 2012 adalah sebagai berikut: Editing, Coding, Tabulating. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan analisis univariat dan analisis bivariat dengan



menggunakan



bantuan



program



computer. Etika penelitian



digunakan uji Shapiro Wilk untuk uji test normalitas yang berfungsi untuk menentukan apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Dari hasil yang didapat sebelum dan



pengambilan Ethical



data



clearance,



dalam Informed



consent, Confidentiality, Benefit, Justice



sesudah pijat Oketani disimpulkan bahwa data berdistribusi normal ( p > 0,05 ). Begitu juga sebelum



dan



sesudah



pijat



Oksitosin



didapatkan hasil data berdistribusi normal ( p



dipijat oksitosin. Artinya pijat oksitosin dapat



> 0,05 ).



mempengaruhi produksi ASI.



Tabel 4.2 Tabulasi Produksi ASI



Tabel 4.4 Tabulasi Perbedaan  Pijat



Sebelum dan sesudah Pijat Oketani pada Ibu



Oketani dan Pijat Oksitosin terhadap Produksi



nifas UPT Puskesmas Sepaku 3 Penajam



ASI pada Ibu Nifas di UPT Puskesmas Sepak



Paser Utara tahun 2021.



u 3 Penajam Paser Utara tahun 2021.



Dari



tabel



4.4



didapatkan



hasil



Berdasarkan table 4.2 nilai p = 0,000 ≤



sesudah pijat Oketani p value = 0,57 dan



α (0,05) maka Ha diterima dan H0 ditolak



sesudah pijat oksitosin p value = 0,58 dimana



yang artinya ada perbedaan produksi ASI



p ≥ α (0,05) maka Ha ditolak dan H0



sebelum dan sesudah dipijat oketani. Artinya



diterima, yang artinya bahwa tidak ada



pijat oketani dapat mempengaruhi produksi



perbedaan pijat Oketani dan Pijat Oksitosin



ASI.



terhadap produksi ASI pada ibu Nifas di UPT Tabel 4.3 Tabulasi Produksi ASI



Sebelum dan Sesudah Pijat Oksitosin pada



Puskesmas Sepaku 3 Penajam Paser Utara tahun 2021.



ibu nifas UPT Puskesmas Sepaku 3 Penajam Paser Utara tahun 2021.



PEMBAHASAN 1. Dari tabel 4.3 hasil uji t dependent didapatkan hasil p = 0,001 ≤ α (0,05) maka Ha diterima dan H0 ditolak yang artinya ada perbedaan produksi ASI sebelum dan sesudah



Mengidentifikasi karakteristik usia ibu dan paritas terhadap produksi ASI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar, yaitu 11 responden (68,75%) berada pada usia antara 20-35 tahun, usia ini termasuk dalam reproduksi



sehat. Dan ada 9 responden (56,25%) dengan



Paritas



(Multipara),



dimana



dalam paritas ini ibu sudah memiliki



2. Mengidentifikasi



ASI



sebelum dan sesudah dilakukan pijat oketani



pengalaman dalam hal menyusui dan produksi ASI lebih baik.



Produksi



Berdasarkan hasil penelitian bahwa nilai p value = 0,000 ≤ α (0,05) maka Ha diterima dan H0 ditolak yang artinya ada



Rentang umur reproduksi yang sehat adalah pada usia 20-35 tahun, periode tersebut merupakan periode yang paling baik



untuk



hamil,



menyusui.



melahirkan



Dalam



kurun



dan waktu



reproduksi sehat produksi ASI akan cukup karena fungsi alat reproduksi masih dapat bekerja secara optimal menurut penelitian (Leiwakabessy & Azr iani, 2020). faktor yang tidak berpengaruh secara langsung pada kelancaran ASI, akan tetapi paritas ada kaitannya dengan pencarian



pengetahuan



ibu



informasi dalam



tentang menyusui.



Pengalaman yang diperoleh ibu dengan multipara



dalam



berpengaruh



mengurus



terhadap



anak



pengetahuan



tentang ASI (Soetjiningsih, 2014) Menurut penelitian Frieska, dkk (2018) dalam penelitian (Leiwakabessy & Azriani, 2020) menjelaskan bahwa paritas berhubungan dengan awal laktasi. Awal



sesudah dipijat oketani. Artinya pijat oketani dapat mempengaruhi produksi ASI. Pijat



laktasi



ini



akan



menentukan



keberhasilan pemberian ASI berikutnya.



Oketani



adalah



pemijatan



sekitar payudara dari tulang rusuk ke 9 menuju tulang rusuk ke 4. Pijat oketani dapat memberikan stimulasi pada saluran laktiferus. Sesuai



Paritas merupakan salah satu



arah



perbedaan produksi ASI sebelum dan



dengan



penelitian



(Kusumastuti et al, 2018) pijat oketani sangat membantu untuk melancarkan produksi ASI dan sekresi ASI sehingga dapat mencegah terjadinya bendungan ASI. Penelitian Yuliati, dkk (2017) juga menjelaskan bahwa pijat oketani akan menyebabkan kelenjar mammae menjadi lebih matur dan lebar sehingga produksi ASI dapat meningkat. Dan menurut penelitian Machmudah dkk (2018) bahwa dengan pijat oketani dapat meningkatkan produksi hormon prolaktin dan oksitosin. Dari hasil observasi bahwa pijat oketani sangat membantu dalam produksi ASI dan mencegah serta dapat mengobati bendungan ASI dipayudara.



3. Mengidentifikasi



Produksi



ASI



pijat oksitosin dapat membuat tubuh



sebelum dan sesudah dilakukan pijat



menjadi rileks dan memberikan rasa



oksitosin



nyaman serta mengurangi rasa lelah



Berdasarkan



hasil



penelitian



setelah melahirkan.



didapatkan p value = 0,001 ≤ α (0,05) maka Ha diterima dan H0 ditolak yang artinya ada perbedaan produksi ASI sebelum dan sesudah dipijat oksitosin. Artinya



pijat



oksitosin



dapat



Pijat oksitosin adalah pijatan sepanj ang tulang belakang (Vertebrae) sampai t (Jannah



&



Widyawati, 2017) bahwa Pijat Oksitosin terbukti



secara



signifikan



melalui



beberapa penelitian dapat merangsang pelepasan



hormon



oksitosin,



selain



pelepasan hormon dapat memberikan kenyamanan pada ibu. Adapun penelitian (Sulaeman et al., 2016) juga mengatakan bahwa pijat oksitosin efektif untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu post



partum.



Begitu



juga



dengan



penelitian (Isnaini dan Diyanti , 2015) pijat oksitosin dapat merangsang hifofisis panterior



dan



mengeluarkan



posterior hormone



untuk oksitosin.



Dengan demikian sering menyusui baik dan



penting



payudara



untuk agar



pembengkakan sebaliknya



mengosongkan tidak



payudara,



mempercepat



pijat



oketani



dan



pijat



oksitosin. Berdasarkan



hasil



penelitian



pijat Oketani p value = 0,57 dan sesudah pijat oksitosin p value = 0,58 dimana p ≥ α (0,05) dengan Confident Interval 95%,



ulang iga ke 5 dan ke 6 ditubuh ibu. penelitian



sesudah



Produksi ASI (ml) didapatkan sesudah



mempengaruhi produksi ASI.



Menurut



4. Menganalisa perbedaan produksi ASI



terjadi tetapi



pengeluaran



maka Ha ditolak dan H0 diterima, bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara pijat Oketani dan Pijat Oksitosin terhadap produksi ASI. Artinya pijat Oketani dan pijat Oksitosin sama-sama dapat memperlancar produksi ASI. Menurut penelitian (Buhari et al, 2018)



ada



frekuensi



perbedaan



menyusui



pada



peningkatan ibu



yang



dilakukan pijat oketani dibandingkan dengan ibu yang dipijat oksitosin. Ada perbedaan efektivitas pijat oksitosin dengan pijat oketani dengan rata-rata pijat oksitosin 102.35 ml dan rata-rata pijat oketani 78.35 ml dengan selisih 24 ml terhadap produksi ASI pada ibu nifas (Andani, 2019) Menurut penelitian (Sihotang et al, 2020) ada perbedaan pijat payudara dengan pijat oksitosin. Dimana pijat oksitosin lebih banyak pengeluaran ASI



ASI. Hasil wawancara didapatkan bahwa



dari pada Pijat Payudara.



Dari pembahasan diatas dan hasil ya ng



didapat



melalui



observasi



yang



dilakukan bahwa pijat Oketani dan pijat o



KESIMPULAN



ksitosin sama sama efektive dalam kelanc aran produksi ASI dan mencegah terjadin ya bendungan ASI.



1. Karakteristik responden Sebagian besar usia ibu antara 20-35



Bedanya adalah, pijat oketani setela



tahun, usia ibu termasuk dalam usia



h dilakukan pada ibu dengan putting susu



reproduksi sehat dan setengahnya ibu



tertarik kedalam (Inverted) dan teregang



dengan paritas multipara (2-4) anak,



(flat) selama 3 hari berturut-turut putting



dimana



susu yang tertarik kedalam menjadi tereg



berpengalaman dalam menyusui



ang dan putting susu yang teregang menj adi menonjol. Pijat oketani juga dapat me ngobati bendungan ASI sehingga ASI me



pada



paritas



ini



sudah



2. Produksi ASI sebelum dan sesudah dilakukan Pijat Oketani Nilai



p value = 0,000 ≤ α (0,05)



njadi lancar. Sedangkan Pijat Oksitosin d



dengan Confident interval 95%, maka Ha



apat memberikan rasa nyaman sehingga t



diterima dan H0 ditolak yang artinya ada



ubuh menjadi rileks.



perbedaan



yang



signifikan



antara



produksi ASI sebelum dan sesudah pijat oketani. KETERBATASAN



3. Produksi ASI sebelum dan sesudah dilakukan pijat oksitosin



Waktu penelitian yang relative singkat



Nilai p value = 0,001 ≤ α (0,05)



(1 bulan) sehingga untuk mendapatkan pasien



dengan Confident Interval 95%,



yang lebih banyak tidak didapatkan, untuk



Ha diterima dan H0 ditolak yang artinya



mencari pasien yang sama-sama primipara



ada perbedaan yang signifikan antara



atau multipara atau grandemultipara sangat



produksi ASI sebelum dan sesudah pijat



sulit dikarenakan kurangnya pasien yang



oksitosin.



melahirkan di UPT Puskesmas Sepaku 3, dalam 1 bulan kurang lebih 10 orang. Hal ini



maka



4. Perbedaan Pijat Oketani dan Pijat Oksitosin terhadap produksi ASI



juga disebabkan karena adanya pandemic



Hasil yang didapatkan sesudah pijat



Covid 19. Selain itu susahnya mengukur



oketani yaitu p value = 0,057 dan



produksi ASI di awal (Sebelum pijat) dengan



sesudah Pijat Oksitosin p value = 0,058.



gelas ukur dikarenakan ASI yg keluar sangat



p ≥ α (0,05) dengan Confident Interval



sedikit sehingga kami hanya mengukur



95%, maka Ha ditolak, dimana tidak ada



pertetes (0,01 ml)



perbedaan yang signifikan antara Pijat



Oketani dan Pijat Oksitosin terhadap



puskesmas raja basa indah bandar



produksi ASI yang artinya bahwa pijat



lampung. Jurnal Kebidanan.



oketani dan pijat oksitosin sama sama mempunyai



keberhasilan



terhadap



produksi ASI.



Jannah, S. R., & Widyawati, M. N. (2017). Comparing Effectiveness Of Palm Dates And Oxytocin Massage In Stimulating



REFERENSI



Breastmilk Production Of Post Partum Mother. 2nd International Conference



Andani, N. V. (2019). Perbedaan Efektifitas



on Applied Science and Health.



Pijat Oksitosin dan Pijat Oketani terhadap produksi ASI pada Ibu Nifas di



Leiwakabessy, A., & Azriani, D. (2020).



wilayah kerja Puskesmas Yosodadi



Hubungan umur, Paritas dan frekuensi



Metro Timur.



menyusui dengan produksi Air Susu Ibu. Journal of Midwifery Science and



Buhari, S., Jafar, N., & Multazam, M. (2018). Perbandingan Pijat Oketani dan



Women’s Health. https://doi.org/10.36082/jmswh.v1i1.162



Oksitosin terhadap Produksi Air Susu Ibu pada Ibu Post Partum Hari Pertama



Machmudah et.al. (2018). Pijat oketani



sampai Hari Ketiga di Rumah Sakit TK



menurunkan kadar hormon kortisol pada



II Pelamonia Makassar. JURNAL



ibu menyusui di kota semarang. Jurnal



Kesehatan delima Pelamonia, 2(2), 159–



Keperawatan Dan Pemikiran Ilmiah.



169. https://doi.org/10.37337/jkdp.v2i2.84



Machmudah. J., . N. K., . S. W., . E. D. H., & . F. H. (2019). Increasing Oxytocin



Cho, J., Ahn, H. Y., Ahn, S., Lee, M. S., &



Hormone Levels In PostPartum Mothers



Hur, M.-H. (2012). Effects of Oketani



Receiving Oketani Message and Pressure



Breast Massage on Breast Pain, the



in the GB-21 Acupressure Point.



Breast Milk pH of Mothers, and the



International Journal of Advancement in



Sucking Speed of Neonates. Korean



Life Sciences Research, 2(1), 22–27.



Journal of Women Health Nursing, 18(2), 149. https://doi.org/10.4069/kjwhn.2012.18.2. 149 Isnaini N, & Diyanti R. (2015). Hubungan pijat oksitosin pada ibu nifas terhadap pengluaran ASI di wilayah kerja



Notoatmodjo, (2012). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Sihotang, P. C., Situmorang, T. H., Hutagaol, I. O., & Setyawati, E. (2020). The effectiveness difference between breast massage and oxytocin massage towards



the smoothness of breast milk production at matahari room of undata public hospital central Sulawesi Province. International Journal of Advanced Science and Technology. Soetjiningsih. (2014). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC. Sulaeman, E. S., Yunita, F. A., Yuneta, H. A. E. N., Khotijah, Wijayanti, Y. R. A. R., Setyawan, H., Rinawati, S., & Utari, C. S. (2016). The effect of oxytocin massage on the postpartum mother on breastmilk production in Surakarta Indonesia. International Conference on Health and Well-Being.