Master Production Schedule (MPS) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Master Production Schedule (MPS) P U T U E K A D. K . W, S T. , M T.



Sasaran dari MPS: “Mengkonversikan rencana produksi



menjadi kebutuhan end item (specific product) dan kapasitas”



MRP Systems Input and Output



Bill of Materials



Item Master



Master Production Schedule Material Requirements Planning System



Planned Order & Other Reports



Inventory Status



Purchasing Data



Rencana Produksi Permintaan untuk setiap item Input Informasi MPS



Order aktual dari Customer & Stock Replenishment



Level inventory untuk tiap item akhir Keterbatasan Kapasitas



Planning Horizon Terminologies:



Planning horizon → the length of future periods included in the MPS (e.g., 12 weeks) Planning period → the time unit of one period (could be week, day, etc.) Normally the planning horizon should be longer than the lead time (from the receipt of the order to the delivery of the items) Period 0



MPS



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



11



12



Contoh MPS



Opening inventory = 50 dozen Lot size 100 dozen.



Period



1



2



3



4



5



6



Forecast



75



50



30



40



70



20



Projected 50 Available



75



25



95



55



85



65



MPS



100



100



100



Hubungan Production dengan MPS ▪ Diketahui “Rencana Produksi” (untuk 3 jenis produk A, B & C) : Minggu



1



2



3



4



5



6



Permintaan (unit)



160



160



160



160



215



250



Produksi (unit)



205



205



205



205



205



205



Persediaan (unit)



545



590



635



680



670



625



Persediaan awal A, B & C: Produk A 350 unit Produk B 100 unit Produk C 50 unit



▪ Lakukan evaluasi dengan merinci Rencana Produksi diatas!



Langkah 1: “Permintaan” produk A, B, dan C!



Minggu Permintaan (unit)



1



2



3



4



5



6



160



160



160



160



215



250



Produk A Produk B Produk C Total Permintaan



70 40 50 160



70 40 50 160



70 40 50 160



70 40 50 160



70 95 50 215



80 120 50 250



Langkah 2: “Rencana Induk Produksi” (Master Production Schedule/MPS) produk A, B dan C Minggu Rencana Produksi (unit)



1



2



3



4



5



6



205



205



205



205



205



205



Produk A



205



Produk B Produk C



205



Total Produksi



205



205 205



205 205



205



205



205



205



205



Contoh Rencana Induk Produksi (MPS) 







Diketahui permintaan (per minggu) pada item X dan item Y yang masing-masing punya persediaan awal 60 unit dan 40 unit. Lot produksi item X 90 unit dan Y 50 unit. Ada ketidak pastian untuk permintaan item Y, sehingga disediakan 30 unit ekstra persediaan (safety stock). Buat Rencana Induk dari item X dan item Y!



Diketahui: Permintaan Item X: Persediaan awal 60 Lot produksi 90



1



2



3



4



5



6



Forecast pembeli Pesanan antar pabrik Pesanan pelanggan Pesanan gudang



40 15



5 40 10



30 5 30 -



40 10 5



50 10 -



40 5 5 -



Permintaan Item Y: Persediaan awal 40 Lot produksi 50 SS 30



1



2



3



4



5



6



Forecast pembeli Forecast pelayanan Permintaan domestik Permintaan internasional



10 -



15 5



5 5 10 5



10 10 -



5 10 -



5 5



Buat MPS Item X dan Item Y!



Perhitungan MPS (lanjutan) Jawab:



1. Perhitungan Kebutuhan Produksi Item X Persediaan awal 60 Lot produksi 90



Permintaan Persediaan awal Produksi dibutuhkan (MPS) Persediaan akhir



1



2



3



4



5



6



55 60 5



55 5 90 40



65 40 90 65



55 65 10



60 10 90 40



50 40 90 80



IV. Available To Promise (ATP) • Ketika order diterima, maka yang diambil adalah kapasitas atau persediaan (inventory) yang tersedia, dan yang direncanakan diproduksi. Sedangkan bagian yang masih tersisa, merupakan “available to promise” (ATP) • What is ATP? ATP: “…. a portion of a firm’s inventory and planned production that is not already committed and is available to customer.” • ATP dihitung dari: …. adding scheduled receipts to the beginning inventory and then subtracting actual orders scheduled before the next scheduled (MPS) receipt.



Perhitungan ATP Formula Perhitungan ATP: ATP = On hand + (MPS – Customer orders before next MPS) Contoh ATP: Perhitungan: (inventori on hand 100 unit) • ATP 1 = di tangan – order sebelum MPS berikut = 100 - 80 = 20 unit • ATP 2 = MPS diterima – order sebelum MPS berikut ATP 2=100-10-10=80 = 100 – (10 + 10) = 80 unit • ATP 4 = 100 – 30 = 70 unit Period



Customer orders



1



2



80



10



MPS ATP ATP 1=100-80=20



20



3



4



10



30



100



100



80



70



ATP 4=100-30=70



5



V. Perubahan MPS & Time Fences Perubahan MPS terjadi karena: 1. Pembeli batal membeli atau merubah pesanan 2. Mesin rusak, penambahan mesin, atau perubahan kapasitas 3. Pemasok bermasalah dan terlambat mengirim 4. Proses menghasilkan banyak skrap dari yang normal.