Materi Akl 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I



FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS 2019



MATERI AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Penjualan angsuran Penjualan konsinyasi Hubungan kantor pusat dan cabang Hubungan kantor pusat dan cabang (masalah khusus) Penggabungan badan usaha Hubungan perusahaan induk dan anak



Daftar pustaka : Advanced Accounting- Floyd A.Beams Akuntansi Keuangan Lanjutan – Hadori Yunus Standar Akuntansi Keuangan



PENJUALAN ANGSURAN



Penjualan yang dilakukan dengan menerima uang muka dan sisanya dalam bentuk pembayaran cicilan selama beberapa kali -------- adanya resiko bagi pihak penjual Yang bisa dilakukan penjual : -



Uang muka besar Periode pembayaran jangan terlalu panjang --- bulanan Jumlah pembayaran cicilan Hak kepemilikan



Metode penetapan laba kotor 1. Laba kotor dikaitkan dengan periode penjualan 2. Laba kotor dikaitkan dengan periode pembayaran angsuran Ad 1 Dianggap sama dengan penjualan biasa Ad 2 Prosedur a. Penagihan dipandang sebagai perolehan kembali harga pokok. Setelah harga pokok tertutup maka pembayaran berikutnya dianggap sebagai laba. b. Penagihan dipandang sebagai realisasi laba. Setelah seluruh laba terpenuhi, maka penagihan berikutnya dipandang sebagai perolehan harga pokok. c. Penagihan dipandang sebagai perolehan kembali harga pokok dan realisasi laba --- metode cicilan/installment



METODE CICILAN Penjualan



xx



Harga pokok penjualan



xx



Laba kotor yang ditangguhkan



xx



Pada tiap akhir periode laba kotor yang ditangguhkan dipindahkan pada perkiraan laba kotor yang direalisasi dan dianggap sebagai pendapatan.



Contoh soal (barang tidak bergerak) Pada tanggal 1 Oktober 2017, PT A menjual barang yang nilai bukunya Rp 30.000.000,- dengan harga jual Rp 50.000.000,-. Uang muka Rp 10.000.000,- dan sisanya dibayar dalam bentuk wesel hipotik yang dapat dibayar dalam 20 kali cicilan semesteran @ Rp 2.000.000,- ditambah bunga 12% atas pokok yang belum dibayar. Komisi dan biaya lain Rp 1.500.000,-.



Ad 1 Piutang



Ad 2



Rp 50.000.000,Barang



Rp 30.000.000,-



Laba penjualan Rp 20.000.000,-



Piutang



Rp 50.000.000,-



Barang



Rp 30.000.000,-



Laba kotor yang ditangguhkan Rp 20.000.000,-



Kas



Rp 10.000.000,-



Kas



Rp 10.000.000,-



Wesel hipotik



Rp 40.000.000,-



Wesel hipotik



Rp 40.000.000,-



Piutang



Rp 50.000.000,-



Biaya penjualan Rp 1.500.000,Kas



Rp 1.500.000,-



Piutang



Biaya penjualan Rp 1.500.000,Kas



Rp 1.500.000,-



31 Desember 2017



31 Desember 2017



Piutang bunga



Piutang bunga



Rp 1.200.000,-



Pendapatan bunga Rp 1.200.000,-



Rp 50.000.000,-



Rp 1.200.000,-



Pendapatan bunga Rp 1.200.000,Laba kotor yang ditangguhkan Rp 4.000.000,Laba kotor yang direalisasi Rp 4.000.000,-



Laba penjualan



Rp 20.000.000,-



Laba kotor yang direalisasiRp 4.000.000,-



Pendapatan bunga



Rp 1.200.000,-



Pendapatan bunga



Rp 1.200.000,-



Biaya penjualan



Rp 1.500.000,-



Biaya penjualan



Rp 1.500.000,-



L/R



Rp 19.700.000,-



L/R



Rp 3.700.000,-



1 Januari 2018 Pendapatan bunga



1 Januari 2018 Rp 1.200.000,-



Pendapatan bunga



Rp 1.200.000,-



Piutang bunga



Rp 1.200.000,-



1 April 2018 Kas



Piutang bunga 1 April 2018



Rp 4.400.000,Wesel hipotik



Kas



Rp 2.000.000,-



1 Oktober 2018



Rp 4.400.000,Wesel hipotik



Pendapatan bunga Rp 2.400.000,-



Kas



Rp 1.200.000,-



Rp 2.000.000,-



Pendapatan bunga Rp 2.400.000,1 Oktober 2018



Rp 4.280.000,Wesel hipotik



Kas



Rp 2.000.000,-



Rp 4.280.000,Wesel hipotik



Pendapatan bunga Rp 2.280.000,-



Pendapatan bunga Rp 2.280.000,-



31 Desember 2018



31 Desember 2018



Piutang bunga



Piutang bunga



Rp 1.080.000,-



Rp 2.000.000,-



Pendapatan bunga Rp 1.080.000,-



Rp 1.080.000,-



Pendapatan bunga Rp 1.080.000,-



Laba kotor yang ditangguhkan



Rp 1.600.000,-



Laba kotor yang direalisasi



Pendapatan bunga Rp 4.560.000,L/R



Rp 4.560.000,-



Rp 1.600.000,-



Laba kotor yang direalisasi Rp 1.600.000,Pendapatan bunga L/R



Rp 4.560.000,Rp 6.160.000,-



KEPEMILIKAN KEMBALI Pembeli tidak bisa meneruskan pembayaran angsuran pada tanggal 1 April 2019 Pihak penjual menyerahkan wesel hipotik dengan saldo yang belum dibayar Rp 36.000.000,- dan memiliki kembali barang tersebut. Penilaian barang menunjukkan nilai pasar Rp 28.500.000,-.



Metode 1 Barang



Metode 2



Rp 28.500.000,-



Kerugian pemilikan kembali



Barang



Rp 28.500.000,-



Laba kotor yang ditangguhkan



Rp 7.500.000,Wesel hipotik



Rp 36.000.000,-



Rp 14.400.000,Wesel hipotik



Rp 36.000.000,-



Laba kepemilikan kembali Rp 6.900.000,-



Perhitungan



1



Total uang yang diterima



2



14.000.000



14.000.000



1.500.000



1.500.000



Kerugian dalam nilai barang yang dimiliki kembali Dasar semula



30.000.000



Nilai pasar



28.500.000



Laba bersih Laba yang sudah diakui Laba/rugi pemilikan kembali



12.500.000



12.500.000



20.000.000



5.600.000



( 7.500.000)



6.900.000



Penjualan angsuran (barang dagangan) Sebuah perusahaan mempunyai transaksi yang berkaitan dengan penjualan biasa dan penjualan cicilan dalam tahun 2015 sebagai berikut : 1. 1 Januari- 31 Desember Penjualan tunai Penjualan kredit Penjualan cicilan 2. Pembelian barang dagangan dengan kredit sebesar 3. Penerimaan kas selama tahun 2015 sebagai berikut: Piutang usaha Piutang usaha cicilan 2015 Piutang usaha cicilan 2014 Piutang usaha cicilan 2013 4. Pembayaran kas Hutang usaha Biaya operasi 5. Harga pokok penjualan cicilan



Rp 250.000.000,Rp 200.000.000,Rp 150.000.000,Rp 425.000.000,Rp 190.000.000,Rp 80.000.000,Rp 40.000.000,Rp 15.000.000,Rp 435.000.000,Rp 120.000.000,Rp 90.000.000,-



6. Persediaan barang dagangan 31/12-2015 sebesar



Rp 120.000.000,-



Adapun neraca per 1 Januari 2015 (dalam ribuan rupiah) Kas



Rp 25.000,-



Hutang usaha



Rp 40.000,-



Persediaan barang



Rp 100.000,-



Laba kotor yg belum direalisasi 2014



Rp 22.800,-



Piutang usaha



Rp 15.000,-



Laba kotor yang belum direalisasi 2013



Rp



Piutang usaha cicilan 2014



Rp 60.000,-



Modal saham



Rp 100.000,-



Piutang usaha cicilan 2013



Rp 20.000,-



Saldo laba



Rp 50.200,-



Rp 220.000,-



Dari data di atas sdr diminta : a. Membuat ayat jurnal termasuk ayat jurnal penyesuaian dan penutup. b.



Membuat neraca dan laporan laba rugi untuk periode tahun 2015.



Latihan soal



7.000,-



Rp 220.000,-



1.Neraca percobaan yang disusun untuk PT Kania pada tanggal 31 Desember 2016 diperlihatkan di bawah ini : Perkiraan



Debet



Kas



Kredit



Rp 27.500.000,-



Piutang cicilan 2016



55.000.000,-



Piutang cicilan 2015



12.000.000,-



Piutang cicilan 2014



3.000.000,-



Piutang usaha



17.000.000,-



Persediaan 31 Des.2016



52.000.000,-



Aktiva lainnya



40.000.000,-



Hutang usaha



Rp 40.000.000,-



Laba kotor yang ditangguhkan 2015



45.000.000,-



Laba kotor yang ditangguhkan 2014



9.600.000,-



Modal saham



100.000.000,-



Saldo laba



68.400.000,-



Penjualan



125.000.000,-



Penjualan cicilan



320.000.000,-



Pembelian



Rp 350.000.000,-



Harga pokok penjualan cicilan



232.000.000,-



Pengiriman atas penjualan cicilan



Rp 232.000.000,-



Biaya operasi



151.500.000,Rp 940.000.000,-



Rp 940.000.000,-



Persediaan barang dagangan per 31 Desember 2016 sebesar Rp 60.000.000,-. Saldo perkiraan tersebut di bawah ini tercantum dalam neraca percobaan setelah penutupan yang disusun pada tanggal 1 Januari 2016 Piutang cicilan 2015



Rp 150.000.000,-



Piutang cicilan 2014



Rp 30.000.000,-



Laba kotor yang ditangguhkan 2015



Rp 45.000.000,-



Laba kotor yang ditangguhkan 2014



Rp



9.600.000,-



Diminta : 1. Hitunglah % laba kotor atas penjualan cicilan untuk tahun 2014, 2015 dan 2016.



2. Susunlah ayat jurnal penyesuaian dan ayat jurnal penutup. 3. Susunlah neraca dan perhitungan laba rugi beserta skedul pendukungnya yang menunjukkan analisis laba kotor atas penjualan cicilan.



2.Neraca percobaan yang disusun untuk PT Harizka per 31 Desember 2014 terlihat berikut ini : Perkiraan



Debet



Kredit



Kas



Rp



25.000.000,-



Piutang cicilan thn 2014



Rp



80.000.000,-



Piutang cicilan thn 2013



Rp



20.000.000,-



Piutang cicilan thn 2012



Rp



5.000.000,-



Piutang usaha



Rp



40.000.000,-



Persediaan 31 Des. 2013



Rp



30.000.000,-



Aktiva lainnya



Rp



52.000.000,-



Hutang usaha



Rp



75.000.000,-



Laba kotor yg ditangguhkan 2013



Rp



96.000.000,-



Laba kotor yg ditangguhkan 2012



Rp



22.500.000,-



Modal saham



Rp 100.000.000,-



Saldo laba



Rp



Penjualan



Rp 192.000.000,-



Penjualan cicilan



Rp 500.000.000,-



Pembelian



Rp 455.000.000,-



Pemilikan kembali



Rp



Harga pokok penjualan cicilan



Rp 310.000.000,-



44.500.000,-



10.000.000,-



Pengiriman atas penjualan cicilan



Rp 310.000.000,-



Kerugian atas pemilikan kembali



Rp



13.000.000,-



Biaya operasi



Rp 300.000.000,Rp1.340.000.000,-



Rp1.340.000.000,-



Saldo perkiraan tsb di bawah ini terdapat dalam neraca percobaan setelah penutupan yang disusun pada awal tahun 2014 Piutang cicilan 2013



Rp 240.000.000,-



Piutang cicilan 2012



Rp 50.000.000,-



Laba kotor yang ditangguhkan 2013



Rp 96.000.000,-



Laba kotor yang ditangguhkan 2012



Rp 22.500.000,-



Persediaan barang dagangan baru dan yang dimiliki kembali per 31 Desember 2014 sebesar Rp 35.000.000,-. Pada akhir bulan Desember sebelum neraca percobaan disusun, pemegang buku membuat ayat jurnal sbb : Pemilikan kembali Rugi kepemilikan kembali



Rp 10.000.000,Rp 13.000.000,-



Piutang cicilan 2014



Rp 5.000.000,-



Piutang cicilan 2013



Rp 10.000.000,-



Piutang cicilan 2012



Rp 8.000.000,-



Diminta : 1. Hitunglah % laba kotor atas penjualan cicilan tahun 2012, 2013 dan 2014. 2. Susunlah ayat jurnal koreksi untuk pemilikan kembali. 3. Susunlah ayat jurnal penyesuaian dan penutup. 4. Susunlah neraca dan perhitungan laba rugi.



3.PT Mardika melaporkan laba kotor dengan metode cicilan. Data-data yang tersedia bagi anda adalah sbb : Tahun 2013



Tahun 2014



Tahun 2015



Penjualan cicilan



240.000.000,-



250.000.000,-



300.000.000,-



HPP cicilan



180.000.000,-



181.250.000,-



216.000.000,-



Laba kotor



60.000.000,-



68.750.000,-



84.000.000,-



75.000.000,-



72.500.000,-



47.500.000,-



80.000.000,-



Penagihan Piutang cicilan 2013 Piutang cicilan 2014



45.000.000,-



Piutang cicilan 2015



62.500.000,-



Ketidak mampuan membayar So piutang cicilan thn 2013 yg tdk dibayar



12.500.000,-



15.000.000,-



Nilai yg ditetapkan atas brg yg dimiliki kembali



6.500.000,-



6.000.000,-



So piutang cicilan thn 2014 yg tdk dibayar



16.000.000,-



Nilai yg ditetapkan atas brg yg dimiliki kembali



9.000.000,-



Diminta : Susunlah semua ayat jurnal untuk tahun 2014 dan 2015 yang dibutuhkan untuk mencatat penjualan cicilan, penagihan, ketidak mampuan membayar serta pemilikan kembali dan penetapan laba kotor.



4.Neraca saldo PT Kania pada tanggal 31 Desember 2015 tampak dalam perkiraan buku besarnya dengan jumlah saldonya sbb : Debet Kas



Rp 19.000.000,-



Piutang cicilan thn 2014



Rp 12.500.000,-



Piutang cicilan thn 2015



Rp 56.000.000,-



Kredit



Laba kotor yang ditunda thn 2014



Rp 12.250.000,-



Modal saham



Rp 40.000.000,-



Saldo laba



Rp 3.750.000,-



Penjualan cicilan thn 2015



Rp 84.000.000,-



Harga pokok penjualan cicilan thn 2015



Rp 52.500.000,Rp 140.000.000,-



Rp 140.000.000,-



Diminta : a. Buatlah ayat jurnal yang diperlukan pada tanggal 31 Desember 2015 untuk mencatat pengakuan laba kotor yang direalisir pada tanggal 31 Desember 2015 tsb baik untuk piutang cicilan thn 2015 maupun untuk piutang cicilan 2014 jika diketahui % laba kotor untuk tahun 2014 sebesar 35% (% laba kotor tahun 2015 harap dicari sendiri). b. Pada tanggal 1 Maret 2016 terdapat seorang pembeli yang tidak dapat meneruskan pembayaran angsuran, sehingga PT Kania terpaksa menyita kembali barang dari pembeli yang dulu telah dijual dengan cara cicilan pada tahun 2014. Buat jurnalnya untuk pemilikan kembali barang tsb jika diketahui hal-hal sbb : 1. Barang dijual pada tgl 1 September 2014 dengan harga Diterima uang muka dari pembeli



Rp 12.800.000,Rp 2.400.000,----------------------



Sisa hutang yang akan diangsur



Rp 10.400.000,-



2. Angsuran tiap bulan sebesar Rp 400.000,- yang baru dimulai pada tgl 1 Oktober 2014. 3. Harga pasar barang yang dimiliki kembali pada tgl 1 Maret 2016 adalah sebesar Rp 3.000.000,-.



Penjualan Konsinyasi



-



Penjualan titipan Penyerahan fisik barang-barang oleh pihak pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen penjual barang



uang



Pengamanat



Komisioner



Konsinyor



Konsinyi



Alasan dilakukan cara ini : 1. 2. 3. 4.



Memperoleh daerah pemasaran yang luas. Harga jual dapat dikendalikan oleh pemilik. Kebutuhan modal kerja berkurang. Terlepas dari resiko.



Perjanjian yang dibuat harus mencakup : -



Syarat kredit Beban yang dikeluarkan pihak konsinyi. Komisi Pemeliharaan persediaan. Pengiriman uang. Laporan yang dibuat oleh pihak konsinyi.



Akuntansi untuk konsinyasi. 1. Transaksi konsinyasi diikhtisarkan terpisah dari penjualan biasa. 2. Transaksi konsinyasi disatukan dengan transaksi biasa. Pihak konsinyi/komisioner Ad 1 Perkiraan konsinyasi masuk/ barang komisi didebet untuk semua beban + komisi dan dikredit untuk hasil penjualan konsinyasi. Saldo perkiraan ini menunjukkan jumlah yang terhutang pada pihak konsinyor.



Ad 2 Jika terjadi penjualan ----- Mendebet perkiraan pembelian/ HPP dan mengkredit perkiraan hutang pada konsinyor. Beban yang dikeluarkan konsinyor dan komisi akan didebet pada perkiraan hutang pada konsinyor/pengamanat. Saldo dari perkiraan hutang pada pengamanat ------ merupakan jumlah yang terhutang.



Pihak konsinyor/ pengamanat Ad 1. Perkiraan konsinyasi keluar/ barang konsinyasi didebet untuk harga pokok barang yang dikirimkan kepada pihak konsinyi dan beban yang berkaitan dengan konsinyasi. Perkiraan ini dikredit untuk penjualan yang dilakukan oleh pihak konsinyi.



Saldo dari perkiraan ini merupakan laba/ rugi dari penjualan konsinyasi. Ad 2. Pendapatan dan beban penjualan konsinyasi dicatat dalam perkiraan yang mengikhtisarkan operasi biasa.



Contoh soal Penjualan Konsinyasi Pada tanggal 1 Oktober PT Hanisya mengirimkan 10 buah barang kepada PT Harizka atas dasar konsinyasi. Barang ini dijual dengan harga iklan Rp 85.000,-/buah. Pihak konsinyi diberi komisi sebesar 20% dan setiap biaya transportasi yang dikeluarkan konsinyi diganti oleh pihak konsinyor. Pencatatan persediaan secara phisik atau perpetual. Laporan disusun oleh pihak konsinyi setiap 3 bulan. Pada bulan Oktober s/d Desember barang yang terjual sebanyak 6 unit. Barang tsb memiliki harga pokok Rp 50.000,-/ buah. Biaya pengangkutan yang dikeluarkan konsinyor sebesar Rp 60.000,-. Biaya yang dikeluarkan konsinyi yang bisa diganti oleh pihak pengamanat/konsinyor sebesar Rp 25.000,-. Dari informasi di atas saudara diminta : a. Membuat ikhtisar laporan penjualan konsinyasi yang dibuat oleh pihak konsinyi untuk bulan Oktober s/d Desember. b. Membuat ayat jurnal yang dilakukan oleh pihak konsinyi. c. Membuat ayat jurnal yang dilakukan oleh pihak konsinyor.



PERKIRAAN PENJUALAN KONSINYASI Penjualan untuk perkiraan PT Hanisya Di bawah ini dilaporkan penjualan 6 buah barang yang dilakukan oleh PT Harizka Tanggal 1 Oktober s/d 31 Desember



Penjelasan Penjualan 6 buah barang a Rp 85.000,Belum terjual 4 buah barang Beban : Biaya angkut Rp 25.000,Komisi Rp 102.000,Saldo Pengiriman uang terlampir



Jumlah Rp 510.000,-



Rp 127.000,Rp 383.000,Rp 383.000,-



Saldo yang terhutang



Rp



0



Pencatatan pada buku-buku komisioner/ konsinyi Transaksi 1.Penerimaan barang komisi dari PT Hanisya, 10 unit barang dengan harga a Rp 85.000,2.Dijual 6 unit barang dengan harga Rp 85.000,-/unit, komisi 20%



Penjualan konsinyasi dicatat terpisah Memorandum



Penjualan konsinyasi tidak dicatat secara terpisah Memorandum



Kas Rp 510.000,Barang komisi Rp510.000,-



Kas Rp 510.000,Penjualan Rp510.000,-



3.Dibayar biaya angkut Rp Barang komisi Rp 25.000.25.000,Kas Rp 25.000,4.Perhitungan komisi (20% X Barang komisi Rp 102.000,510.000) Pdpt komisi Rp102.000,5.Pengiriman perhitungan Barang komisi Rp 383.000,hasil penjualan beserta Kas Rp 383.000,uangnya sebesar Rp 383.000,-



Pembelian Rp 510.000,Hutang PT HnisyaRp510.000,Hutang PT Hnsy Rp 25.000,Kas Rp 25.000,Hutang PT Hnsy Rp 102.000,Pdpt komisi Rp 102.000,Hutang PT HnsyRp383.000,Kas Rp 383.000,-



Pencatatan pada buku Pengamanat Transaksi penjualan konsinyasi dicatat secara terpisah Metode perpetual 1.Pengiriman 10 buah barang, harga pokok Rp 50.000,-/buah Barang konsinyasi Rp 500.000,Persediaan produk jadi Rp 500.000,2.Dibayar ongkos angkut pengiriman Rp 60.000,Barang konsinyasi Rp 60.000,Kas Rp 60.000,3.Diterima perhitungan penjualan 6 buah barang a.Mencatat hasil penjualan Kas Rp 383.000,-



Metode phisik



Barang konsinyasi Rp 500.000,Pengiriman brg. Konsinyasi Rp 500.000,-



Barang konsinyasi Kas



Kas



Rp 60.000,Rp 60.000,-



Rp 383.000,-



Penjualan konsinyasi Rp 383.000,b.Mencatat harga pokok penjualan HPP konsinyasi Rp 300.000,Biaya penjualan Rp 36.000,Barang konsinyasi Rp 336.000,4.Menutup/memindahkan saldo rekening pengiriman barang konsinyasi



-----------------------



Penjualan konsinyasi



Rp 383.000,-



HPP konsinyasi Rp 300.000,Biaya penjualan Rp 36.000,Barang konsinyasi Rp 336.000,-



Pengiriman brg.konsinyasi Barang konsinyasi L/R



Rp 500.000,Rp 200.000,Rp 300.000,-



Pencatatan pada buku Pengamanat Transaksi penjualan konsinyasi tidak dicatat secara terpisah Metode perpetual 1.Pengiriman 10 buah barang, harga pokok Rp 50.000,-/buah Barang konsinyasi Rp 500.000,Persediaan produk jadi Rp 500.000,2.Dibayar ongkos angkut pengiriman Rp 60.000,Biaya angkut Rp 60.000,Kas Rp 60.000,3.Diterima perhitungan penjualan 6 buah barang a.Mencatat hasil penjualan Kas Rp 383.000,Penjualan Rp 383.000,b.Mencatat harga pokok penjualan



Metode phisik



Barang konsinyasi Rp 500.000,Pengiriman brg. Konsinyasi Rp 500.000,-



Biaya angkut Kas



Kas



Rp 60.000,Rp 60.000,-



Rp 383.000,Penjualan Rp 383.000,-



HPP



Rp 300.000,Barang konsinyasi Rp 300.000,c.Mencatat penyesuaian pada akhir tahun Barang konsinyasi Rp 24.000,Biaya angkut Rp 24.000,Atau Biaya yang ditangguhkan Rp 24.000,Biaya angkut Rp 24.000,-



--------------------



Barang konsinyasi Rp 24.000,Biaya angkut Rp 24.000,Atau Biaya yang ditangguhkan Rp 24.000,Biaya angkut Rp 24.000,-



Pengiriman brg.konsinyasi Barang konsinyasi



Rp 300.000,Rp 300.000,-



Akuntansi untuk konsinyasi yang tidak diselesaikan dengan tuntas --------- Terkait dengan beban yang dikeluarkan pengamanat Harga pokok Pengangkutan



Total Rp 500.000,Rp 60.000,-



Penjualan 6 buah Rp 300.000,Rp 36.000,-



Sisa 4 buah Rp 200.000,Rp 24.000,-



Biaya yang terikat pada sebagian produk yang belum terjual baik yang berasal dari pengamanat maupun komisioner ditangguhkan pembebanannya. Biaya itu harus dialokasikan kepada seluruh unit produk yang dikirim kepada komisioner. -------- Biaya penjualan konsinyasi yang ditangguhkan



LATIHAN SOAL PENJUALAN KONSINYASI 1.PT National Gobel mengirim beberapa buah TV kepada PT Columbia atas dasar perjanjian penjualan konsinyasi. Komisioner harus menjual TV dengan harga jual per buah Rp 3.980.000,- dan ia akan menerima komisi 25% dari hasil penjualan. Pengamanat setuju akan mengganti seluruh biaya yang dikeluarkan komisioner dalam hubungannya dengan penjualan barang konsinyasi. Dalam perjanjian dinyatakan komisioner harus menyerahkan uang Rp 1.000.000,- sebagai uang muka setiap TV, uang muka diperhitungkan sebagai pengurang harga jual per TV yang berhasil dijual. Komisioner akan membuat sebuah daftar perhitungan penjualan setiap kwartal dan akan mengirimkan uang sebesar jumlah yang terhutang pada tanggal tersebut kepada pengamanat. Transaksi yang terjadi 1/10 s/d 31/12 2014 sebagai berikut : a. Pengamanat mengirim 10 buah TV pada komisioner dengan harga pokok Rp 2.100.000,-/buah. Pengamanat menyelenggarakan pencatatan persediaan secara perpetual. b. Pengamanat membayar biaya pengiriman Rp 1.650.000,-.



c. Komisioner telah menjual 6 buah pesawat TV. Biaya pengiriman dan pemasangan yang dikeluarkan komisioner Rp 750.000,-. d. Komisioner mengembalikan 2 buah TV karena rusak dan mengeluarkan biaya pengiriman Rp 400.000,-. Diminta : 1. Daftar perhitungan penjualan yang dikirimkan komisioner kepada pengamanat 2. Pencatatan yang dilakukan baik oleh pengamanat atau komisioner.



2.Pada tanggal 1 Juni PT A mengirimkan 25 buah radio kepada PT B atas dasar konsinyasi, yang harus dijual dengan harga iklan @ Rp 2.000.000,-. Harga pokoknya bagi pihak konsinyor @ Rp 1.000.000,-. Biaya pengiriman yang dibayar oleh pihak konsinyor adalah sebesar Rp 750.000,-. Ia setuju menutup pengeluaran pihak konsinyi untuk pengangkutan dan juga kepada pihak konsinyi diberikan Rp 100.000,- untuk biaya penyerahan dan pemasangan per buah radio. Komisi sebesar 25% dari harga jual. Pada tanggal 30 Juni PT B mengirimkan ikhtisar penjualan konsinyasi yang menunjukkan data-data sbb : Satuan radio yang diterima



25 buah



Satuan radio yang dijual



8 buah



Satuan radio yang dikembalikan kepada konsinyor (rusak)



2 buah 10 buah



Satuan radio yang ada



15 buah



Penjualan 8 buah radio @ Rp 2.000.000,-



Rp 16.000.000,-



Beban : Beban angkut



Rp



500.000,-



Biaya penyerahan dan pemasangan



Rp



800.000,-



Komisi



Rp 4.000.000,Rp 5.300.000,Rp 10.700.000,-



Pengiriman uang terlampir



Rp 2.500.000,-



Saldo yang terhutang (penagihan dari pelanggan belum dilakukan)



Rp 8.200.000,-



Diminta :



Susunlah ayat-ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut di atas dan juga setiap penyesuaian yang dibutuhkan pada akhir periode dalam : 1. Buku pihak konsinyi 2. Buku pihak konsinyor Asumsikan bahwa laba konsinyasi ditetapkan tersendiri oleh kedua belah pihak, kedua belah pihak tidak menyelenggarakan catatan persediaan perpetual.



3.PT Hanisya memproduksi lemari es dan menyelenggarakan system akuntansi harga pokok dan catatan persediaan perpetual. Pada tanggal 3 Juli 2015, dikirimkan 10 buah lemari es atas dasar konsinyasi kepada Toko Elektrik. Perkiraan penjualan konsinyasi beserta pengiriman uangnya pada akhir bulan Juli dan Agustus terlihat di bawah ini : Perkiraan penjualan konsinyasi 31 Juli 2015 Penjualan oleh Toko Elektrik Untuk perkiraan PT Hanisya Tanggal 7-31 Juli



Penjelasan Dijual 4 buah lemari es @ Rp 2.800.000,Yang ada : 6 buah lemari es Beban : Beban angkut Rp 1.500.000,Penyerahan Rp 600.000,Saldo Pengiriman uang terlampir Saldo yang terhutang



Jumlah Rp 11.200.000,Rp 2.100.000,Rp 9.100.000,Rp 600.000,Rp 8.500.000,-



Perkiraan penjualan konsinyasi 31 Agustus 2015 Penjualan oleh Toko Elektrik Untuk perkiraan PT Hanisya Tanggal 31 Juli 1-31 Agustus



Penjelasan Saldo yang terhutang Dijual 3 buah lemari es @ Rp 2.800.000,Yang ada : 3 buah lemari es Beban : Beban angkut Penyerahan Saldo Pengiriman uang terlampir Saldo yang terhutang



Jumlah Rp 8.500.000,Rp 8.400.000,----Rp 16.900.000,Rp 3.300.000,Rp 13.600.000,-



Harga jual dari pihak konsinyor adalah sebesar Rp 2.800.000,- per buah lemari es tetapi pihak konsinyi diperbolehkan menetapkan harga jualnya sendiri. Beban pengangkutan dan transportasi yang dikeluarkan oleh pihak konsinyi memperoleh penggantian. Harga pokok produksi bagi pihak konsinyor adalah Rp 1.960.000,-. Penjualan kredit oleh Toko Elektrik adalah sebagai berikut : Tanggal 7 Juli- 31 Juli : 4 buah lemari es @ Rp 4.000.000,-



Rp 16.000.000,-



Tanggal 1 Agustus – 31 Agustus : 3 buah lemari es @ Rp 3.700.000,- Rp 11.100.000,Penagihan atas piutang usaha adalah sebagai berikut : Juli



Rp 7.500.000,-



Agustus



Rp 6.000.000,-



Kedua belah pihak menyusun laporan keuangan pada tiap akhir bulan. Diminta : 1. Susunlah ayat-ayat jurnal yang dibutuhkan dalam buku pihak konsinyi untuk bulan Juli dan Agustus dengan asumsi bahwa penjualan konsinyasi disatukan dengan penjualan biasa. 2. Susunlah ayat-ayat jurnal yang dibutuhkan dalam buku pihak konsinyor untuk bulan Juli dan Agustus dengan asumsi bahwa catatan yang dibuat menunjukkan secara terpisah laba atas konsinyasi.



4.Penerbit Erlangga mengirimkan 100 buah buku manajemen atas dasar konsinyasi kepada agenagen penjual buku. Buku ini harus dijual dengan harga iklan Rp 49.500,- per buah. Harga pokok diperkirakan per buah @ Rp 25.000,-. Kepada pihak konsinyi diberi komisi 30% dari harga jual dan biaya pengangkutan yang mereka keluarkan memperoleh penggantian. Pihak konsinyor membayar biaya pengepakan sebesar Rp 85.000,- dan biaya pengangkutan sebesar Rp 200.000,-. Dalam bulan Desember terjual sebanyak 60 buah buku per kas. Pengiriman jumlah yang terhutang kepada pihak konsinyor dilakukan pada tanggal 31 Desember. Kedua belah pihak melakukan inventarisasi phisik dan menyesuaikan serta menutup buku-buku mereka pada akhir tahun. Diminta : 1. Susunlah perkiraan penjualan konsinyasi yang harus dikirimkan oleh pihak konsinyi pada akhir bulan Desember. 2. Susunlah ayat jurnal untuk bulan Desember dalam buku pihak konsinyi dengan asumsi bahwa



A. Laba konsinyasi dihitung tersendiri. B. Laba konsinyasi tidak dihitung tersendiri. 3. Susunlah ayat jurnal untuk bulan Desember dalam buku pihak konsinyor dengan asumsi bahwa A. Laba konsinyasi dihitung tersendiri. B. Laba konsinyasi tidak dihitung tersendiri.



HUBUNGAN KANTOR PUSAT DAN CABANG



Untuk memperluas daerah pemasaran -



Pedagang keliling Pusat penjualan --- ( agen / cabang )



Perbedaan agen dengan kantor cabang Agen



------ berfungsi sebagai agen penjual



Cabang ----- kepanjangan tangan kantor pusat ( lebih bebas )



Garis besar bekerjanya suatu cabang :



-



Cabang diberi modal kerja baik berupa uang kas, barang dagangan maupun aktiva lainnya oleh kantor pusat. Cabang dapat membeli barang dagangan dari pihak lain Cabang melakukan aktivitas penjualan ( mencari pembeli s/d menagihnya )



Sistim akuntansi untuk operasi kantor cabang -



Sentralisasi Desentralisasi Kombinasi keduanya



Sistim sentralisasi Pembukuan terhadap transaksi yang terjadi di kantor cabang diselenggarakan sepenuhnya oleh kantor pusat. Sistim desentralisasi Cabang menyelenggarakan pembukuan atas transaksi yang terjadi pada cabang.



Prinsip-prinsip pelaksanaan sistim desentralisasi Kantor cabang tidak memiliki rekening modal , sebagai penggantinya digunakan perkiraan Kantor Pusat yang merupakan selisih aktiva dan hutang dan merupakan modal bagi kantor cabang atau investasi oleh kantor pusat di cabang yang bersangkutan.



KANTOR CABANG



KANTOR PUSAT



Macam-macam Aktiva 150.000



Macam-macam hutang 50.000



Kantor pusat



Kantor cabang



100.000



100.000



Rekening timbal balik ( reciprocal )



Rekening timbal balik Rekening yang mempunyai saldo yang berlawanan dan sama jumlahnya. Dipakai untuk menampung transaksi yang terjadi antara kantor pusat dan kantor cabang yang mempengaruhi jumlah modal yang ditanamkan di kantor cabang. Contoh : - Pengiriman kas yang dilakukan oleh kantor pusat ke kantor cabang atau sebaliknya. - Pengiriman barang persediaan yang dilakukan oleh kantor pusat ke kantor cabang atau sebaliknya. -



Laporan keuangan gabungan untuk kantor pusat dan cabang Disusun untuk dapat menggambarkan posisi keuangan dan hasil usaha kantor pusat dan kantor cabang sebagai satu kesatuan ekonomis. Langkah-langkah penyusunan neraca gabungan 1. Menghapuskan ( mengeliminasi ) saldo rekening/perkiraan kantor pusat dengan saldo rekening/perkiraan kantor cabang dan saldo perkiraan hutang dengan piutang kepada antar kantor pusat dan cabang yang ada di dalam neraca individu kantor pusat maupun cabang. 2. Menjumlahkan saldo rekening aktiva dan rekening hutang yang terdapat dalam neraca individu kantor pusat dan cabang sesuai dengan kelompok masing-masing. Langkah-langkah penyusunan laporan perhitungan laba rugi gabungan 1. Mengeliminasi saldo rekening pengiriman barang dari kantor pusat dengan rekening pengiriman barang ke kantor cabang dan saldo rekening pendapatan dengan saldo rekening biaya yang bersangkutan yang diakui di dalam laporan perhitungan laba rugi individual kantor pusat dan cabang. 2. Menjumlahkan saldo rekening pendapatan dan biaya yang terdapat dalam laporan laba rugi individu kantor cabang dan kantor pusat sesuai dengan kelompok masing-masing. --------------- DAFTAR LAJUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN Penyesuaian rekening timbal balik - Dilakukan karena perkiraan timbal balik saldonya tidak menunjukkan jumlah yang sama.



Contoh soal : 1.Sebuah perusahaan dagang di Surabaya membuka cabang di Malang. Adapun neraca kantor pusat pada tanggal 1/1 2015 nampak sbb : Kantor Pusat Neraca per tanggal 1/1 2015 Kas Piutang Persediaan barang Peralatan toko Ak. Penyusutan



Rp 59.300.000,27.650.000,41.920.000,20.000.000,( 4.400.000,-) Rp 144.470.000,-



Hutang dagang Modal saham Saldo laba



Rp 24.050.000,50.000.000,70.420.000,Rp 144.470.000,-



Transaksi yang terjadi di kantor pusat selama tahun 2015 sbb : 1. 2. 3. 4.



Kantor pusat mengirimkan uang tunai ke kantor cabang sebanyak Rp 42.500.000,-. Kantor pusat mengirimkan barang dagangan ke kantor cabang sebesar Rp 50.200.000,-. Kantor pusat menjual barang dagangan dengan kredit seharga Rp 105.000.000,-. Kantor pusat membeli barang dagangan dengan kredit seharga Rp 122.500.000,-.



5a. Kantor pusat berhasil menagih piutangnya sejumlah Rp 113.600.000,-. b. Kantor pusat menagihkan piutangnya kantor cabang Rp 53.400.000,-. 6.



Kantor pusat membayar hutang-hutangnya sebesar Rp 124.000.000,-.



7.



Biaya-biaya yang dibayar Rp 26.600.000,-.



8.



Deviden yang dibayar berjumlah Rp 10.000.000,-.



Keterangan data yang ada pada tanggal 31/12 2015 adalah sbb: -



Penyusutan peralatan untuk tahun 2015 Rp 1.180.000,-. Persediaan barang dagangan yang ada Rp 48.500.000,-. Biaya yang dibayar di muka sebesar Rp 2.050.000,-. Hutang biaya yang belum dibayar Rp 1.350.000,-.



Transaksi yang terjadi di kantor cabang selama tahun 2015 selain dengan kantor pusat sbb : 1. 2. 3. 4. 5.



Penjualan barang dagangan dengan kredit sebesar Rp 79.000.000,-. Pembelian barang dagangan dengan kredit sebesar Rp 22.500.000,-. Kantor cabang membayar hutangnya sebesar Rp 12.250.000,-. Kantor cabang membeli peralatan toko dengan harga Rp 8.000.000,- tunai. Biaya-biaya untuk kantor cabang yang dibayar Rp 18.000.000,-.



Keterangan data yang ada pada tanggal 31/12 2015 adalah sbb : -



Penyusutan peralatan untuk tahun 2015 sebesar Rp 650.000,-. Persediaan barang dagangan yang ada Rp 23.500.000,-. Biaya yang dibayar di muka sebesar Rp 750.000,-. Hutang biaya yang belum dibayar Rp 300.000,-.



Berdasarkan atas keterangan data tsb. di atas diminta : 1. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi yang terjadi baik di kantor pusat maupun kantor cabang. 2. Buatlah laporan keuangan baik untuk kantor pusat maupun kantor cabang. 3. Buatlah laporan keuangan gabungan antara kantor pusat dan cabang. LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN KANTOR PUSAT DAN KANTOR CABANG LAPORAN LABA RUGI GABUNGAN Kantor Pusat Penjualan HPP



105,000,000



Kantor Cabang 79,000,000



Eliminasi D



K



Laporan laba rugi gabungan 184,000,000



Persediaan awal Pembelian Pengiriman barang ke kantor cabang Pengiriman barang dari kantor pusat Barang tersedia dijual Persediaan akhir HPP Laba kotor Biaya operasi Macam-macam biaya Biaya penyusutan Laba bersih



41,920,000 122,500,000



0 22,500,000



-50,200,000



41,920,000 145,000,000



0 50,200,000



114,220,000 -48,500,000 65,720,000 39,280,000



50,200,000 72,700,000 -23,500,000 49,200,000 29,800,000



-25,900,000 -1,180,000 27,080,000 12,200,000



-17,550,000 -650,000 18,200,000 11,600,000



50,200,000 186,920,000 -72,000,000 114,920,000 69,080,000 -43,450,000 -1,830,000 45,280,000 23,800,000



NERACA GABUNGAN



PERKIRAAN Debit Kas Piutang Persediaan barang Biaya dibayar dimuka Peralatan took Kantor cabang



Kantor Pusat



Kantor Cabang



23,200,000 19,050,000 48,500,000 2,050,000 20,000,000 50,900,000



4,250,000 25,600,000 23,500,000 750,000 8,000,000



Kredit Akumulasi penyusutan



5,580,000



650,000



Eliminasi D



K



Neraca Gabungan D K 27,450,000 44,650,000 72,000,000 2,800,000 28,000,000



50,900,000



6,230,000



Hutang dagang Hutang biaya Modal saham Saldo laba Kantor pusat



22,550,000 1,350,000 50,000,000 84,220,000



10,250,000 300,000



50,900,000



32,800,000 1,650,000 50,000,000 84,220,000 50,900,000 174,900,000



174,900,000



SOAL LATIHAN HUBUNGAN KANTOR PUSAT DAN CABANG 1.PT Mataram di Jogyakarta mempunyai sebuah cabang di Solo. Neraca dari cabang tsb. pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sbb : Kas Piutang dagang Cadangan kerugian piutang Persediaan brg.dag. Biaya dibayar di muka Perlengkapan Ak. Depresiasi



Rp 81.000,366.000,( 25.500,-) 495.000,10.500,115.500,(81.000,-) Rp 961.500,-



Hutang dagang Hutang biaya Kantor Pusat



Transaksi cabang selama tahun 2015 adalah sbb :



Rp 45.000.18.000,898.500,-



Rp 961.500,-



a. Penjualan kredit Rp 1.080.000,b. Pembelian kredit Rp 255.000,-. c. Barang yang diterima dari Kantor Pusa, dinota sebesar costnya yaitu Rp 600.000,-. d. Penerimaan piutang Rp 1.140.000,-. e. Pembayaran hutang Rp 243.000,-. f.



Penghapusan piutang Rp 24.000,-.



g. Pengiriman uang ke Kantor Pusat Rp 450.000,-. h. Biaya-biaya yang dibayar Rp 372.000,-. i.



Biaya-biaya yang dibayar Kantor Pusat dan dibebankan pada Cabang Rp 240.000,-.



j.



Data penyesuaian pada akhir tahun : -



Barang dagangan yang masih di gudang Rp 660.000,-.



-



Biaya yang dibayar di muka pada 31 Desember Rp 13.500,-.



-



Hutang biaya 31 Desember Rp 12.000,-.



-



Taksiran piutang yang tidak tertagih 31 Desember Rp 24.000,-.



-



Depresiasi untuk tahun 2015 Rp 18.000,-.



Diminta : 1. Buatlah ayat jurnal yang dibuat oleh cabang selama tahun 2015 untuk mencatat transaksitransaksi (termasuk penyesuaian dan penutup). 2. Buatlah neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan rekening kantor pusat untuk cabang dalam tahun 2015. 3. Buatlah semua ayat jurnal yang harus dibuat oleh Kantor Pusat dalam tahun 2015 yang berkenaan dengan rekening cabang. 2. PT Hanisya di Surabaya mempunyai sebuah cabang di Ujung Pandang. Cabang di Ujung Pandang tsb. menyelenggarakan pencatatan tersendiri. Pada saat penutupan buku tanggal 31 Desember 2015, rekening-rekening yang sifatnya timbal balik (reciprocal) yang menunjukkan hubungan antara kantor pusat dan kantor cabang terdapat perbedaan-perbedaan sbb : a. Alat-alat kantor untuk cabang Ujung Pandang yang dibebankan oleh Kantor Pusat sebesar Rp 87.000,- oleh cabang dicatat Rp 78.000,-. b. Barang-barang yang dikembalikan oleh cabang seharga Rp 30.000,- telah dicatat oleh kantor cabang sebesar Rp 35.000,-, sedang pencatatan oleh kantor pusat sudah betul. c. Kantor pusat membebankan bunga atas investasinya pada Kantor Cabang sebesar Rp 32.500,-. Tetapi dalam laporan keuangan Kantor Cabang jumlah tsb. dikredit Rp 7.500,- lebih rendah dari yang dibebankan oleh Kantor Pusat.



d.Gaji dan upah sebesar Rp 29.300,- yang dibebankan oleh Kantor Pusat oleh Cabang telah dicatat 2 kali. e.Ongkos angkut barang yang dikirim oleh Kantor Pusat sebesar Rp 78.500,-, jumlah itu oleh kantor cabang dicatat Rp 7.850,-. f.Nota debet sebesar Rp 29.300,- oleh Kantor Cabang keliru dikirimkan ke Kantor Pusat. Jumlah tsb. sesungguhnya merupakan biaya reparasi alat-alat pengangkutan Cabang Ujung Pandang. Kantor Pusat yang menerima nota debet tsb. tidak melakukan pencatatan apa-apa. g.Kantor Pusat menerima uang tunai Rp 47.500,- dari hasil penjualan sebuah mobil tua yang rusak, telah keliru mencatatnya dengan mengkredit rekening Kantor Cabang. h.Kantor Cabang secara kebetulan menerima tembusan tanda terima kantor pusat atas transaksi penjualan mobil tua pada transaksi g di atas dan telah mendebet rekening Kantor Pusat. Saldo rekening Kantor Cabang pada buku Kantor Pusat menunjukkan saldo debet Rp 13.169.000,-. Sedang saldo-saldo rekening yang timbal balik pada awal tahun menunjukkan keseimbangan. Diminta : 1. Menghitung saldo rekening Kantor Pusat pada buku-buku kantor cabang Ujung Pandang sebelum koreksi. 2. Menentukan jumlah saldo yang benar untuk rekening kantor pusat dan rekening kantor cabang pada buku-buku cabang dan pusat. 3. Ayat jurnal yang perlu dilakukan untuk menyesuaikan rekening-rekening Kantor Pusat pada buku-buku cabang dan rekening Kantor Cabang pada buku-buku Kantor Pusat.



3.Berikut ini adalah neraca saldo kantor pusat dan kantor cabang PT Hanisya sebelum penyesuaian per 31 Desember 2015.



Debit



Kantor Pusat



Kantor Cabang



Kas



Rp 114.000.000,-



Rp



17.200.000,-



Piutang dagang



254.800.000,-



Persediaan 1-1-2015



181.000.000,-



--



Kendaraan



150.000.000,-



--



Kantor cabang



135.400.000,-



--



Pembelian



631.600.000,-



--



Biaya operasi



139.000.000,-



Pengiriman barang dari kantor pusat



-----



74.600.000,-



43.800.000,220.000.000,-



Jumlah



Rp 1.605.800.000,-



Rp



355.600.000,-



Kredit Ak.peny.kendaraan



Rp



Hutang dagang



53.800.000,-



--



82.000.000,-



--



Penjualan



800.000.000,-



Pengiriman barang ke kantor cabang



220.000.000,-



Kantor pusat



----



Modal saham



400.000.000,-



---



50.000.000,-



---



Saldo laba Jumlah



Rp



220.200.000,-135.400.000,-



Rp 1.605.800.000,-



Rp



355.600.000,-



Data per 31 Desember 2015 untuk penyesuaian : Kantor Pusat



Kantor Cabang



Persediaan barang



Rp 191.600.000,-



Rp 48.400.000,-



Biaya yang masih harus dibayar



Rp



1.000.000,-



Rp



Penyusutan kendaraan



Rp



5.000.000,-



250.000,---



Dari data di atas buatlah : 1. Ayat jurnal penyesuaian dan ayat jurnal penutup pada pembukuan kantor pusat maupun kantor cabang. 2. Laporan keuangan individu baik untuk kantor pusat maupun kantor cabang. 3. Kertas kerja laporan keuangan gabungan. 4. Laporan keuangan gabungan.



4.Rekening cabang pada buku-buku PT Harizka dan rekening Kantor Pusat pada buku-buku Kantor Cabang pada 31 Januari nampak seperti di bawah ini : Kantor Cabang 1 Januari



Saldo



Rp 1.312.300,-



20 Januari



16 Januari



Pengiriman barang dagangan



Rp



20 Januari



425.000,-



Kas yang diterima dari cabang Uang yang diterima dari langganan



Rp 200.000,Rp



1.300,-



cabang untuk penyelesaian rekening cabang 31 Januari



Biaya yang dibebankan pada cabang



Rp



4.300,-



Kantor Pusat 10 Januari 21 Januari



Piutang yang dihapus Pengiriman uang ke KP



Rp 24.000,-



1 Januari



Saldo



Rp 868.300,-



Rp 16.000,-



21 Januari



Koreksi laba yang terlalu kecil pada bulan Desember Harga pokok barang yang dijual Laba bulan Januari



Rp



31 Januari 31 Januari



6.200,-



Rp 328.000,Rp 28.000,-



Kantor Pusat- Barang Dagangan 31 Januari 31 Januari



Harga pokok barang yang dijual Pengiriman kembali ke KP



Rp 328.000,-



1 Januari



Saldo



Rp 444.000,-



Rp 16.000,-



16 Januari



Pengiriman dari KP



Rp 425.000,-



Data berikut ini merupakan keterangan tambahan untuk mengadakan rekonsiliasi terhadap rekeningrekening yang timbal balik a. Barang-barang yang dikirim kembali oleh cabang masih dalam perjalanan oleh karena itu tidak tampak dalam catatan Kantor Pusat. b. Cabang belum mengakui biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Kantor Pusat sebesar Rp 4.300,dalam perhitungan laba bulan Januari. c. Cadangan untuk piutang ragu-ragu pada Cabang dilakukan oleh Kantor Pusat. Diminta : 1. Buatlah laporan rekonsiliasi untuk rekening-rekening timbal balik pada tanggal 31 Januari. 2. Buatlah ayat jurnal koreksi untuk membetulkan saldo rekening tsb. baik di kantor pusat maupun kantor cabang.



HUBUNGAN KANTOR PUSAT DAN CABANG –MASALAH KHUSUS 1.Pengiriman uang kas antar cabang Atas perintah dari Kantor Pusat, Kantor Cabang no 1 mengirimkan uang kas sebesar Rp 1.000.000,- ke Kantor Cabang no 2. Kantor Pusat



Kantor Cabang no 1



Cabang no 2 Rp 1.000.000,Cabang no 1 Rp 1.000.000,-



Kantor Pusat Rp 1.000.000,Kas Rp 1.000.000,-



Kantor Cabang no 2 Kas Rp 1.000.000,Kantor Pusat Rp 1.000.000,-



2.Pengiriman barang dagangan antar cabang. Kantor Pusat mengirimkan barang ke Kantor Cabang no 5 dengan memfaktur cabang ini untuk barang sebesar Rp 4.500.000,- ditambah biaya pengangkutan sebesar Rp 600.000,-. Pada tanggal berikutnya Kantor Pusat memerintahkan kepada Kantor Cabang no 5 untuk mengirimkan barang tsb ke Kantor Cabang no 8. Kantor Cabang no 5 membayar biaya pengangkutan atas pengiriman barang



ini sebesar Rp 450.000,-. Jika pengiriman ini dilakukan langsung dari Kantor Pusat ke Kantor Cabang no 8 maka biaya pengangkutannya hanya sebesar Rp 650.000,-. Buku Kantor Pusat -Cabang no 5 Rp 5.100.000,Pengiriman brg.dag.ke KC no 5 Rp 4.500.000,Kas



Rp



600.000,-



-Pengiriman brg.dag.ke KC no 5 Rp 4.500.000,Pengiriman brg.dag.ke KC no 8 -Kantor Cabang no 8



Rp 4.500.000,-



Rp 5.150.000,-



Kelebihan biaya pengangkutan Rp



400.000,-



Kantor Cabang no 5



Rp 5.550.000,-



Buku Cabang no 5 -Pengiriman brg.dag.dari KP



Rp 4.500.000,-



Biaya angkut masuk



Rp



Kantor Pusat



-Kantor Pusat



600.000,Rp 5.100.000,-



Rp 5.550.000,-



Pengiriman brg.dag.dari KP Rp 4.500.000,Biaya angkut masuk Kas



Rp Rp



600.000,450.000,-



Buku Cabang no 8 Pengiriman brg.dag.dari KP Biaya angkut masuk Kantor Pusat



Rp 4.500.000,Rp



650.000,Rp 5.150.000,-



3.Pengiriman barang dagangan ke Kantor Cabang yang dinota dengan harga selain harga pokok.



Barang dagangan dengan harga pokok Rp 10.000.000,- dikirimkan oleh Kantor Pusat kepada Kantor Cabang dan difaktur dengan harga 20% di atas harga pokok (Rp 12.000.000,-). Pada akhir periode Kantor Cabang melaporkan persediaan sebesar Rp 8.400.000,- dan laba bersih yang diperoleh sebesar Rp 5.000.000,-. Buku Kantor Pusat



Buku Kantor Cabang



-Kantor Cabang Rp 12.000.000,-



Peng. brg.dag.dari KP Rp 12.000.000,-



Pengiriman brg.dag.ke KC



Rp 10.000.000,-



Cadangan kenaikan harga



Rp 2.000.000,-



-Kantor Cabang



KP



Rp 5.000.000,-



Ikhtisar L/R KC



Rp 12.000.000,-



Ikhtisar L/R



Rp 5.000.000,-



Rp 5.000.000,KP



Rp 5.000.000,-



-Cadangan kenaikan harga Rp 600.000,Ikhtisar L/R KC -Ikhtisar L/R KC



Rp 600.000,Rp 5.600.000,-



Ikhtisar L/R



Rp 5.600.000,-



CONTOH SOAL Pada tanggal 31 Desember 2015, yaitu akhir dari periode bulanan, disusun neraca percobaan untuk kantor pusat dan cabang dari PT Harizka seperti terlihat berikut ini. Barang dagangan difaktur kepada cabang oleh kantor pusat dengan harga 120% dari harga pokoknya.



Perkiraan



Kantor Pusat D



Kas



K



D



51.750,-



Rp 13.250,-



Piutang usaha



131.000,-



64.250,-



Persediaan brg dag(1 Des.)



157.500,-



72.000,-



42.500,-



18.000,-



Inventaris Ak. Penyusutan



Rp



Kantor Cabang



Rp 12.500,-



K



Rp



2.700,-



Cad.kenaikan harga



18.500,-



Peralatan toko



4.700,-



Kantor Cabang



168.800,-



2.900,-



Hutang usaha



177.000,-



21.000,-



Kantor Pusat



160.200,-



Modal saham Saldo laba



325.000,34.250,-



Penjualan



224.250,-



Pengiriman brg ke KC Pembelian



42.500,138.000,-



20.500,-



Pengiriman brg dari KP Biaya



100.000,-



51.000,71.250,Rp 799.750,-



42.000,Rp 799.750,-



Rp 283.900,-



Rp 283.900,-



Data yang tersedia bagi anda per 31 Desember sbb : -Persediaan barang dagangan : kantor pusat, harga pokok Rp 121.000,-, kantor cabang Rp 73.000,yang terdiri dari barang dagangan yang diterima dari kantor pusat (dengan harga faktur) Rp 58.500,dan barang dagangan yang dibeli dari pihak luar (dengan harga pokok) Rp 14.500,-. -Peralatan toko yang ada : kantor pusat Rp 1.900,Kantor Cabang Rp 1.500,-. -Biaya dibayar dimuka : Kantor Pusat Rp 1.750,Kantor Cabang Rp 600,-Biaya yang belum dibayar : Kantor Pusat Rp 1.300,Kantor Cabang Rp 525,-Penyusutan inventaris dicatat dengan tarip 1% per bulan. -Pengiriman uang kas sebesar Rp 7.500,- telah dicatat dalam buku kantor cabang, tetapi uang kas ini belum diterima oleh kantor pusat dan untuk itu belum dibuat ayat jurnal apapun. -Kantor pusat telah membebani cabang dengan biaya yang belum dicatat oleh cabang sebesar Rp 1.100,Diminta : 1. Susunlah ayat-ayat jurnal untuk menyesuaikan dan menutup buku di kantor cabang dan kantor pusat.



2. Susunlah laporan keuangan tersendiri untuk kantor cabang dan kantor pusat pada bulan Desember 2015. 3. Susunlah neraca lajur untuk laporan keuangan gabungan. 4. Susunlah laporan keuangan gabungan untuk kantor cabang dan kantor pusat.



SOAL HUBUNGAN KANTOR PUSAT & CABANG (MASALAH KHUSUS) 1.Neraca sisa bulanan yang disusun pada tanggal 31 Desember untuk perusahaan cabang menunjukkan saldo sbb : (Kantor Pusat menota cabang untuk barang dagangan 125% dari cost). Neraca sisa per 31 Desember : Kas



Rp



380.000,-



Persediaan barang



Rp 3.750.000,-



Perabot toko



Rp 1.500.000,-



Akumulasi depresiasi



Rp



80.000,-



Supplies toko



Rp



100.000,-



Hutang dagang



Rp



875.000,-



Hutang wesel



Rp



250.000,-



Kantor Pusat



Rp 4.795.000,-



Penjualan



Rp 4.625.000,-



Pembelian



Rp



750.000,-



Pengiriman barang dari KP



Rp 2.625.000,-



Biaya penjualan



Rp



775.000,-



Biaya lain-lain



Rp



745.000,-



Berikut adalah data yang tersedia pada tanggal 31 Desember : -Persediaan supplies toko Rp 35.000,-Depresiasi perabot toko 1% perbulan -Biaya penjualan yang terhutang Rp 20.000,-Biaya penjualan yang dibayar di muka Rp 37.500,-Persediaan barang dagangan ;



Tgl 1 Des.



Tgl. 31 Des.



Jumlah yang diterima dari KP (dengan harga nota)



Rp 2.900.000,-



Rp 3.237.500,-



Jumlah yang dibeli dari pihak luar (at cost)



Rp



850.000,-



Total



Rp 3.750.000,-



Rp



750.000,-



Rp 3.987.500,-



Kantor pusat memberitahu cabang bahwa pada tanggal 31 Desember hutang wesel cabang Rp 250.000,- telah dibayar. Diminta : a. Buatlah ayat jurnal penyesuaian dan penutup untuk cabang. b. Buatlah neraca dan laporan laba rugi cabang. c. Buatlah ayat jurnal pada Kantor Pusat untuk mencatat laba rugi KC.



2.PT Kania mempunyai sebuah cabang di Malang. Data laba dan rugi untuk kantor pusat dan cabang dalam tahun 2010 adalah sbb :



Penjualan Pembelian dari pihak luar



Kantor Pusat



Kantor Cabang



Rp 12.050.000,-



Rp 3.675.000,-



10.000.000,-



750.000,-



Pengiriman ke cabang : Harga pokok dari Kantor Pusat



1.500.000,-



Dinota untuk Kantor Cabang Biaya



2.000.000,3.000.000,-



625.000,-



Persediaan 1 Januari 2010 Kantor Pusat Dibeli dari luar, dengan harga pokok



4.000.000,-



Kantor Cabang Dibeli dari pihak luar



375.000,-



Dari Kantor Pusat, rata-rata dinota 22 1/2% di atas harga pokok



1.225.000,-



Persediaan 31 Desember 2010 Kantor Pusat Dibeli dari luar



2.750.000,-



Kantor Cabang Dibeli dari luar Diperoleh dari Kantor Pusat pada harga nota



275.000,1.300.000,-



Diminta : a. Buatlah laporan laba rugi cabang dan kantor pusat. b. Buatlah laporan laba rugi gabungan. c. Buatlah ayat jurnal penutup untuk Kantor Cabang. d. Buatlah ayat jurnal untuk mengakui laba cabang berikut ayat jurnal penutup untuk Kantor Pusat.



3.Kantor Cabang Surabaya dibuka oleh PT Kania, pada tanggal 1 Maret. Kantor Pusat memfaktur barang dagangan yang dikirimkan ke cabang ini sebesar 30% di atas harga pokok. Transaksi Kantor Cabang selama bulan Maret sbb : 1 Maret -Diterima dari Kantor Pusat uang kas sebesar Rp 8.500.000,- dan barang dagangan difaktur sebesar Rp 28.600.000,-. -Dibayar Rp 800.000,- sewa bulan pertama. -Dibeli inventaris seharga Rp 6.500.000,- yang dibayar per kas Rp 2.000.000,-, sedangkan sisanya akan dibayar dalam waktu 90 hari. Kantor Pusat diberitahu mengenai pembelian ini, karena semua aktiva tetap cabang dicatat dalam buku Kantor Pusat. 1-31 Maret



-Dibeli dengan kredit barang dagangan dari pihak luar seharga Rp 9.500.000,-. -Dibayar hutang usaha sebesar Rp 3.500.000,-. -Dijual dengan kredit barang dagangan sebesar Rp 16.025.000,-. -Diterima pembayaran piutang usaha Rp 9.500.000,-. -Dibayar beban : Iklan



Rp



320.000,-



Gaji dan komisi bagian penjualan



Rp



750.000,-



Macam-macam beban penjualan



Rp



350.000,-



Macam-macam beban umum



Rp



300.000,-



Total



Rp 1.720.000,-



Dikirimkan uang kas ke Kantor Pusat sebesar Rp 2.500.000,- dan dikembalikan barang dagangan yang difaktur sebesar Rp 1.040.000,- yang tidak sesuai untuk cabang. Diterima ikhtisar beban bagi cabang yang dibayar oleh Kantor Pusat untuk bulan Maret : Penyusutan inventaris



Rp 65.000,-



Asuransi atas aktiva cabang



Rp 50.000,-



Pajak atas aktiva cabang



Rp 40.000,-



Iklan



Rp 450.000,-



Jumlah



Rp 605.000,-



Pada tanggal 31 Maret persediaan yang ada di cabang sbb : Barang dagangan yang diterima dari Kantor Pusat



Rp 18.850.000,-



Barang dagangan yang dibeli dari luar



Rp 4.800.000,-



Jumlah persediaan



Rp 23.650.000,-



Gaji bagian penjualan yang masih harus dibayar pada tanggal ini adalah sebesar Rp 40.000,-. Diminta : a. Susunlah ayat jurnal yang dilakukan cabang, untuk mencatat transaksi tsb di atas termasuk ayat jurnal penyesuaian dan penutup pada akhir bulan Maret. b. Susunlah ayat jurnal yang dibutuhkan dalam buku kantor pusat sebagai akibat dari transaksi di atas.



PENGGABUNGAN BADAN USAHA Usaha untuk menggabungkan suatu perusahaan dengan satu atau lebih perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomis. Tujuan --- untuk pengembangan Dapat dilakukan dengan cara : ←



Peleburan/merger







Konsolidasi



← Pengendalian atas kesatuan usaha lain lewat pemilikan saham Peleburan(merger) Penggabungan perusahaan dengan jalan pemilikan langsung oleh suatu perusahaan terhadap harta milik dari satu atau lebih perusahaan lain yang digabungkan. A



+



B



---- A



Konsolidasi Dalam proses penggabungan dibentuk sebuah perusahaan baru dengan tujuan untuk mengambil alih harta milik dan hutang perusahaan yang bergabung. A



+



B



------- C



Persoalan yang timbul -



Kontribusi relative perusahaan yang bergabung



a. Kontribusi relative dari kekayaan bersih b. Kontribusi relative dari laba yang diproyeksikan Penggabungan badan usaha dapat dilakukan : -



Mengeluarkan 1 jenis modal saham



-



Mengeluarkan lebih dari 1 jenis modal saham



Perusahaan mengeluarkan 1 jenis modal saham -



Jika kemampuan memperoleh laba sama - modal saham akan dibagikan berdasarkan jumlah kekayaan bersih yang diserahkan.



-



Jika kemampuan memperoleh laba tidak sama ---- kekayaan bersih riil serta kemampuan lebih untuk mendatangkan keuntungan dari masing-masing pihak.



Perusahaan mengeluarkan lebih dari 1 jenis modal saham 1. Keuntungan relative dari masing-masing pihak harus dikapitalisasikan dengan suatu % tertentu yang tidak boleh melampaui keuntungan paling rendah yang dicapai oleh salah satu pihak. Hasil kapitalisasi ini dipakai sebagai dasar untuk menentukan jumlah saham yang harus dikeluarkan. 2. Saham prioritas dibagikan berdasarkan jumlah kekayaan bersih riil yang diserahkan. 3. Saham biasa yang dikeluarkan sebesar selisih antara modal saham yang harus dikeluarkan (no 1) dikurangi dengan jumlah modal saham prioritas pada perhitungan no 2. Contoh : 1.Para pemegang saham PT Merapi, PT Merbabu dan PT Semeru bersepakat untuk bergabung dalam suatu perusahaan melalui konsolidasi dengan membentuk suatu perusahaan baru yang diberi nama PT Gunung Gede. Kekayaan bersih menurut harga pasar dan keuntungan rata-rata selama 5 tahun terakhir yang oleh masing-masing pihak yang bergabung dipercaya bahwa keuntungan tsb. akan dapat dipertahankan untuk jangka waktu 5 tahun mendatang terlihat sbb : Keterangan Kekayaan bersih yang diserahkan Jumlah keuntungan yang dikontribuasikan



PT Merapi Rp 12.000.000,-



PT Merbabu Rp 18.000.000,-



PT Semeru Rp 30.000.000,-



Jumlah Rp 60.000.000,-



Rp 1.800.000,-



Rp 1.800.000,-



Rp 2.400.000,-



Rp 6.000.000,-



Jika dalam hal ini PT Gunung Gede akan mengeluarkan 1 jenis modal saham saja maka : -Berapakah perbandingan penerimaan jumlah saham oleh masing-masing perusahaan bila pembagiannya didasarkan atas kontribusi relatip dari kekayaan bersihnya.



-Berapakah perbandingan penerimaan jumlah saham oleh masing-masing perusahaan bila pembagiannya didasarkan atas kontribusi relatip dari keuntungan.



PT MERAPI



PT MERBABU



PT SEMERU



JUMLAH



Kekayaan bersih yang diserahkan



12.000.000



18.000.000



30.000.000 60.000.000



% kekayaan yang diserahkan terhadap kekayaan total



20%



30%



50%



100%



Jumlah keuntungan yang dikontribusikan



1.800.000



1.800.000



2.400.000



6.000.000



% keuntungan relative dari keuntungan total



30%



30%



40%



100%



1. PT Merapi, PT Merbabu dan PT Semeru masing-masing akan menerima modal saham dari PT Gunung Gede dengan perbandingan 20 : 30 : 50. 2. PT Merapi, PT Merbabu dan PT Semeru masing-masing akan menerima modal saham dari PT Gunung Gede dengan perbandingan 30 : 30 :40.



2.Menyambung contoh no 1 tsb. di atas tetapi ditentukan beberapa hal sbb : a.Tingkat laba normal dari jumlah investasi adalah 6%. b.Kelebihan laba di atas laba normal, dikapitalisasikan dengan tingkat kapitalisasi 20% untuk menentukan besarnya goodwill. -Berapakah besarnya kontribusi dari masing-masing perusahaan yang harus diperhitungkan bila kedua faktor tsb. di atas harus dipertimbangkan.



PT MERAPI



PT MERBABU



PT SEMERU



JUMLAH



12.000.000



18.000.000



30.000.000



60.000.000



1.800.000



1.800.000



2.400.000



720.000



1.080.000



1.800.000



Kelebihan di atas keuntungan normal



1.080.000



720.000



600.000



Kapitalisasi kelebihan keuntungan normal 20%



5.400.000



3.600.000



3.000.000



12.000.000



17.400.000



21.600.000



33.000.000



72.000.000



Kekayaan bersih yang diserahkan tanpa goodwill Goodwill Rata-rata keuntungan Keuntungan normal : 6%



Kontribusi kekayaan bersih



(termasuk goodwillnya)



(46%) ( 24%)



( 30%)



(100%)



3.Berhubungan dengan soal no 2 tsb. di atas, dimana kontribusi kekayaan bersih dari masing-masing perusahaan tsb. ada goodwillnya maka bagi perusahaan yang baru dibentuk (PT Gunung Gede) dapat bertindak dengan 2 cara : a.Mengakui jumlah kekayaan bersih yang diserahkan oleh masing-masing perusahaan sebesar kekayaan bersih termasuk goodwill. b.Mengakui jumlah kekayaan bersih yang diserahkan oleh masing-masing perusahaan sebesar kekayaan bersih riil tidak termasuk goodwill. Bagaimanakah catatan akuntansi yang harus dibuat oleh PT Gunung Gede apabila : -Dikeluarkan saham sebanyak 7.200 lembar nominal Rp 10.000,-/lembar, dalam hubungannya dengan pengakuan jumlah kontribusi kekayaan bersih termasuk goodwill. -Dikeluarkan saham sebanyak 6.000 lembar nominal Rp 10.000,-/lembar, dalam hubungannya dengan pengakuan jumlah kontribusi kekayaan bersih tidak termasuk goodwill. -Dikeluarkan saham sebanyak 18.000 lembar nominal Rp 3.000,-/lembar, dalam hubungannya dengan pengakuan jumlah kontribusi kekayaan bersih tidak termasuk goodwill. Keterangan



Goodwill diakui PT GG mengeluarkan saham biasa 7.200 lbr, nominal @ Rp 10.000,-



1.Kontribusi kekayaan bersih termasuk goodwill PT MRP = 17.400.000 PT MBB = 21.600.000 PT SMR = 33.000.000



Goodwill



12.000.000



Aktiva lain-lain



60.000.000



Modal saham



72.000.000



Alokasi modal saham PT MRP



72.000.000



17.400.000



= 1.740 LBR



10.000 PT MBB



21.600.000



= 2.160 LBR



10.000 PT SMR



33.000.000 10.000



2.Kontribusi kekayaan bersih tidak termasuk goodwill. PT MRP



= 12.000.000



= 3.300 LBR 7.200 LBR



PT MBB PT SMR



= 18.000.000 = 30.000.000 60.000.000 Goodwill tidak diakui



PT GG mengeluarkan saham biasa 6.000 lbr nominal @ Rp 10.000,-



PT GG mengeluarkan saham biasa 18.000 lbr nominal @ Rp 3.000,-



2a Aktiva lain-lain



2b



60.000.000



Modal saham



Aktiva lain-lain 60.000.000



60.000.000



Modal saham



Alokasi saham



Agio modal saham



MRP = 17.400.000/72.000.000 X 6.000 = 1.450 lbr MBB = 21.600.000/72.000.000 X 6.000 = 1.800 lbr



54.000.000 6.000.000



Alokasi saham MRP = 17.400/72.000 X 18.000 = 4.350 lbr MBB = 21.600/72.000 X 18.000 = 5.400 lbr SMR = 33.000/72.000 x 18.000 = 8.250 lbr



SMR = 33.000.000/72.000.000 x 6.000 =



18.000 lbr



2.750 lbr 6.000 lbr



4.Dari contoh di atas, PT Gunung Gede bermaksud akan mengeluarkan 2 jenis modal saham yang terdiri dari : -6% modal saham preferen nominal Rp 10.000,-/lembar. -Saham biasa nominal Rp 10.000,-/lembar. Masing-masing pihak setuju untuk mengkapitalisasikan keuntungan mereka masing-masing dengan tingkat kapitalisasi sebesar 6%. Kontribusi dari masing-masing perusahaan dilihat dari kekayaan bersih yang diserahkan dan tingkat keuntungan yang dikontribusikan terlihat sbb : Kontribusi masing-masing kpd.perush baru(PT GG)



PT MERAPI (Rp)



PT MERBABU (Rp)



PT SEMERU (Rp)



Jumlah



Kekayaan bersih yang diserahkan



12.000.000



18.000.000



30.000.000



60.000.000



1.800.000



1.800.000



2.400.000



6.000.000



Tingkat keuntungan yang



(Rp)



dikontribusikan % keuntungan dari kekayaan bersih



15%



10%



8%



10%



-Berapakah besarnya nominal modal saham yang harus dikeluarkan (saham preferen+saham biasa). -Berapakah besarnya nominal modal saham preferen yang harus dikeluarkan dan berapa lembar yang harus diserahkan kepada masing-masing perusahaan. -Berapakah besarnya nominal modal saham biasa yang harus dikeluarkan dan berapa lembar yang harus diserahkan kepada masing-masing perusahaan. PENGGABUNGAN BADAN USAHA DENGAN MENGELUARKAN LEBIH DARI 1 JENIS SAHAM Jumlah dan alokasi modal saham



PT Merapi



PT Merbabu



PT Semeru



Jumlah



Jumlah nominal modal saham yang harus dikeluarkan ( keuntungan/6%)



1.800.000/0,06 1.800.000/0,06 2.400.000/0,06 =30.000.000



= 30.000.000



= 40.000.000



100.000.000



Jumlah nominal 6% saham preferen yang harus dikeluarkan (jumlah kekayaan bersih yang diserahkan)



12.000.000



18.000.000



30.000.000



60.000.000



( 1.200 lbr )



( 1.800 lbr )



( 3.000 lbr )



( 6.000 lbr)



Jumlah nominal saham biasa yang harus dikeluarkan ( selisih yang merupakan pembayaran goodwill 0



18.000.000



12.000.000



10.000.000



40.000.000



( 1.800 lbr )



( 1.200 lbr )



( 1.000 lbr )



( 4.000 lbr )



MASALAH AKUNTANSI DALAM PENGGABUNGAN BADAN USAHA 1. PEMBELIAN ( BY PURCHASE ) 2. PENYATUAN KEPENTINGAN ( BY POOLING OF INTEREST ) Ad 1 Dalam penggabungan badan usaha berakibat para pemilik perusahaan yang bergabung tidak lagi ikut berpartisipasi secara penuh pada perusahaan yang baru (terjadi pemilikan baru). Harta kekayaan yang diperoleh akan dicatat oleh perusahaan yang memperolehnya atas dasar harga perolehan yang diukur dengan uang (dianggap sama dengan membeli aktiva) --- sehingga kadang-kadang ada penilaian kembali terhadap kekayaan bersih yang diserahkan. Ad 2 Dalam penggabungan badan usaha berakibat para pemilik perusahaan yang bergabung tetap ikut berpartisipasi secara penuh. Harta kekayaan yang diperoleh akan dicatat oleh perusahaan yang



memperolehnya atas dasar nilai buku. Jika terjadi jumlah modal saham yang dikeluarkan pada saat penggabungan badan usaha tidak sama dengan jumlah modal saham perusahaan yang bergabung maka diambilkan dari hak pemegang saham yang lain yaitu agio saham/ saldo laba.



5.Di bawah ini ditunjukkan neracanya PT Jakarta. PT Semarang dan PT Surabaya pada tanggal 31/8 20… Keterangan



PT Jakarta



PT Semarang



PT Surabaya



Harta lain-lain



Rp 175.000.000,-



Rp 64.000.000,-



Rp 72.000.000,-



Rp 175.000.000,-



Rp 64.000.000.-



Rp 72.000.000,-



Hutang



Rp 70.000.000,-



Rp 28.000.000,-



Rp 30.000.000,-



Modal saham (tanpa nilai nominal)



Rp 100.000.000,-



Modal saham (nominal Rp 100.000,-/lembar)



Rp 25.000.000,-



Modal saham (nominal Rp 50.000,-/lembar)



Rp 30.000.000,-



Agio modal saham/PIC



Rp 10.000.000,-



Rp 5.000.000,-



Rp 7.000.000,-



Saldo laba/deficit



(Rp 5.000.000,-)



Rp 6.000.000,-



Rp 5.000.000,-



Rp 175.000.000,-



Rp 64.000.000,-



Rp 72.000.000,-



Pada saat posisi keuangan masing-masing perusahaan seperti itu, para pemegang saham bersepakat untuk menggabungkan perusahaan mereka. PT Jakarta yang akan meneruskan usahanya dari ketiga perusahaan tsb bersedia membeli kekayaan bersih PT Semarang dan PT Surabaya. Sebagai alat pembayarannya PT Jakarta akan mengeluarkan modal sahamnya yang pada tanggal tersebut mempunyai harga pasar Rp 50.000,-/lembar. Penilaian kembali terhadap harta kekayaan PT Semarang dan PT Surabaya atas persetujuan mereka bersama mengakibatkan kenaikan kekayaan bersih sbb : Untuk PT Semarang sebesar Rp 6.000.000,Untuk PT Surabaya sebesar Rp 8.000.000,Ditanyakan : a.Berapa jumlah lembar saham yang harus dikeluarkan PT Jakarta sesuai dengan kontribusi kekayaan bersih dari PT Semarang dan PT Surabaya setelah diadakan penilaian kembali. b.Ayat jurnal yang perlu dilakukan untuk mencatat transaksi tsb di atas baik oleh PT Jakarta, PT Semarang dan PT Surabaya. c.Neraca PT Jakarta setelah proses penggabungan.



6.Menyambung soal no 5 tsb di atas, bagaimanakah halnya jika penggabungan perusahaan tsb dilaksanakan berdasarkan atas cara penyatuan kepentingan. -Bagaimanakah ayat jurnalnya untuk mencatat pemilikan harta dan pengakuan hutangnya PT Semarang dan PT Surabaya serta untuk pengeluaran modal saham sebanyak yang diperlukan oleh PT Jakarta. -Neraca PT Jakarta setelah proses penggabungan. Pembelian -Jumlah lembar saham yang akan dikeluarkan oleh PT Jakarta



PT Semarang



PT Surabaya



Jumlah



Harta lain-lain



64.000.000



72.000.000



136.000.000



Hutang



28.000.000



30.000.000



58.000.000



Kekayaan bersih



36.000.000



42.000.000



78.000.000



6.000.000



8.000.000



14.000.000



42.000.000



50.000.000



92.000.000



840 lembar



1.000 lembar



Penilaian kembali Kekayaan bersih setelah penilaian kembali Harga pasar saham/lembar= Rp 50.000,Jumlah lembar saham yang dikeluarkan



1.840 lembar



-Ayat jurnal yang perlu dilakukan 1.Mencatat penilaian kembali pada PT Semarang dan PT Surabaya PT Semarang



PT Surabaya



Harta lain-lain Rp 6.000.000,-



Harta lain-lain



Saldo laba



Rp 6.000.000,-



Rp 8.000.000,-



Saldo laba



Rp 8.000.000,-



2.Menutup perkiraan-perkiraan yang ada pada PT Semarang dan PT Surabaya PT Semarang



PT Surabaya



Hutang



Rp 28.000.000,-



Hutang



Rp 30.000.000,-



Modal saham



Rp 25.000.000,-



Modal saham



Rp 30.000.000,-



Agio saham



Rp 5.000.000,-



Agio saham



Rp 7.000.000,-



Saldo laba



Rp12.000.000,-



Saldo laba



Rp 13.000.000,-



Harta lain-lain Rp 70.000.000,-



Harta lain-lain Rp 80.000.000,-



3.PT Jakarta menerima kekayaan bersih dari PT Semarang dan PT Surabaya. Harta lain-lain



150.000.000 Hutang



58.000.000



Modal saham



92.000.000



4.Neraca PT Jakarta setelah proses penggabungan



Penyatuan kepentingan -Jumlah lembar saham yang akan dikeluarkan oleh PT Jakarta PT Semarang



PT Surabaya



Jumlah



Harta lain-lain



64.000.000



72.000.000



136.000.000



Hutang



28.000.000



30.000.000



58.000.000



Kekayaan bersih



36.000.000



42.000.000



78.000.000



Jumlah lembar saham



720 lembar



840 lembar



1.560 lembar



-Ayat jurnal yang perlu dilakukan 1.Menutup perkiraan yang ada pada PT Semarang dan PT Surabaya PT Semarang Hutang



PT Surabaya 28.000.000



Modal saham



25.000.000



Hutang



30.000.000



Modal saham



30.000.000



Agio saham



5.000.000



Agio saham



7.000.000



Saldo laba



6.000.000



Saldo laba



5.000.000



Harta lain-lain



64.000.000



Harta lain-lain



72.000.000



2.PT Jakarta menerima kekayaan bersih dari PT Semarang dan PT Surabaya Harta lain-lain



136.000.000 Hutang



58.000.000



Modal saham



55.000.000



PIC



12.000.000



Saldo laba



11.000.000



3.Neraca PT Jakarta setelah penggabungan



Soal latihan penggabungan badan usaha 1.Peleburan terjadi pada tanggal 1 Juni, dimana PT A mengambil alih semua aktiva dan menanggung semua kewajiban PT B dalam penukarannya dengan 8.000 lembar sahamnya sendiri. Neraca PT A sebelum peleburan terlihat sbb : Kas, piutang, persediaan Investasi Pabrik&perlengkapan,



Rp 182.500.000,Rp 60.000.000,Rp 200.000.000,-



Goodwill



Rp 50.000.000,-



Kewajiban lancar Hutang jangka panjang Modal saham preferen (nominal Rp 50.000,-) Modal saham biasa (nilai ditetapkan Rp 2.500,-) Agio saham Saldo laba



Rp 52,500.000,Rp 90.000.000,Rp 50.000.000,Rp 125.000.000,Rp 45.000.000,Rp 130.000.000,Rp 492.500.000,-



Rp 492.500.000,Sedangkan neraca PT B terlihat sbb : Kas, piutang, persediaan Pabrik&perlengkapan, Goodwill



Rp 40.400.000,Rp 70.000.000,Rp 20.000.000,-



Kewajiban lancar Hutang jangka panjang Modal saham biasa (nominal Rp 5.000,-) Agio saham Saldo laba



Rp Rp Rp



20.000.000,30.000.000,50.000.000,-



Rp 40.000.000,(Rp 9.600.000,-) Rp 130.400.000,-



Rp130.400.000,PT A mencatat aktiva PT B dengan nilai yang ditaksir sbb : Kas, piutang dan persediaan



Rp 28.000.000,-



Pabrik&perlengkapan



Rp 60.000.000,-



Kewajiban yang dinilai terlalu rendah, dengan pos-pos akrual sebesar



Rp



600.000,-



Saham biasa PT A terjual di pasar dengan harga Rp 6.000,- per lembar dan angka ini harus digunakan dalam mencatat pembelian aktiva bersih PT B. Diminta : 1. Susunlah ayat-ayat jurnal yang dilakukan baik dalam PT A dan PT B.



2. Susunlah neraca untuk PT A setelah peleburan.



2.Setoran aktiva dan laba taksiran oleh PT D, PT E dan PT F yang terlibat dalam konsolidasi tahun 2009 adalah sbb : Aktiva (sebelum goodwill) Setoran laba tahunan taksiran



PT D Rp 3.000.000,Rp 300.000,-



PT E Rp 1.500.000,Rp 165.000,-



PT F Rp 1.500.000,Rp 135.000,-



Perusahaan yang baru diberi nama PT DEF. Untuk pembagian saham dalam perusahaan yang baru kepada pemegang saham PT D, PT E dan PT F diajukan 2 rencana. Rencana A : PT DEF akan menerbitkan hanya 1 jenis saham untuk ditukarkan dengan aktiva. Laba masing-masing perusahaan yang kelebihan sebesar 6% dari aktiva yang dinilai harus dikapitalisasi sebesar 20% dalam menghitung setoran goodwill. Saham ini harus mempunyai nilai nominal Rp 10,- dan harus diterbitkan dalam jumlah yang sama dengan total aktiva yang diserahkan termasuk goodwill. Rencana B : PT DEF harus menerbitkan 2 jenis saham yaitu saham preferen 6% partisipasi penuh dan saham biasa. Untuk menentukan total saham yang harus diterbitkan dalam penukarannya dengan aktiva masing-masing perusahaan, laba harus dikapitalisasi sebesar 7 1/2%. Saham preferen, nilai nominal Rp 10,- harus diterbitkan sebesar aktiva dengan nilai yang ditaksir. Saham biasa, nilai nominal Rp 10,harus diterbitkan sebesar selisih total saham yang harus diterbitkan untuk masing-masing perusahaan dan jumlah saham preferen yang harus diterima oleh masing-masing perusahaan. Penerbitan saham biasa harus ditangani sebagai pembayaran goodwill. Diminta : 1. Susunlah ayat-ayat jurnal yang harus dibuat oleh PT DEF dan alokasi lembar saham pada masing-masing rencana, 2. Jika deviden yang akan dibagi sebesar Rp 1.500.000,- maka tunjukkan alokasinya kepada pemegang saham pada masing-masing rencana.



3.Para pemegang saham PT A dan PT B setuju untuk melakukan penggabungan. Disetujui bahwa perusahaan yang baru yaitu PT C harus didirikan dengan menerbitkan 1 jenis saham nilai nominal Rp 200,- per lembar. Saham PT C akan diterbitkan kepada PT A dan PT B dalam jumlah nominal yang sama dengan setoran aktiva bersih. Untuk dapat memperoleh modal tambahan guna perluasan direncanakan untuk menempatkan 20.000 lembar saham tambahan yang akan dijual kepada umum dengan nilai pari. Neraca PT A dan PT B per 31 Desember 2009 sbb :



Aktiva



PT A



PT B



Kas



Rp



57.000.-



Rp 45.000,-



Wesel tagih



Rp



105.000,-



Rp 61.000,-



Wesel tagih yang didiskontokan



(Rp



Piutang usaha



Rp



316.000,-



Rp



180.000,-



Persediaan



Rp



101.000,-



Rp



155.000,-



Dana perluasan pabrik



Rp



100.000,-



Tanah



Rp



30.000,-



Rp



40.000,-



Bangunan (bersih)



Rp



248.000,-



Rp



280.000,-



Mesin (bersih)



Rp



410.000,-



Rp



238.000,-



Rp



15.000,-



Aktiva lainnya Total aktiva



100.000,-)



---



--



--



Rp 1.267.000,-



Rp 1.014.000,-



Wesel bayar



Rp



85.000,-



Rp



44.000,-



Hutang usaha



Rp



311.000,-



Rp



144.000,-



Rp



200.000,-



Kewajiban&modal saham



Hutang obligasi Modal saham, nominal Rp 20,-



-Rp



600.000,-



Modal saham, nominal Rp 40,-



Rp 600.000,-



Saham treasuri 1.000 lembar dengan harga pokok



(Rp



Agio saham



Rp



150.000,-



Saldo laba



Rp



121.000,-



Rp 1.267.000,-



40.000,-) --



Rp



66.000,-



Rp 1.014.000,-



Disetujui bahwa penyesuaian di bawah ini harus dibuat untuk menetapkan setoran aktiva bersih. a. PT A menggunakan metode LIFO untuk penilaian persediaan. Persediaan per 31 Desember 2009 harus dinaikkan menjadi Rp 130.000,- agar sesuai dengan penilaian FIFO yaitu metode yang digunakan oleh PT B. b. Bangunan PT B diperoleh dalam bulan Januari 2006 dan telah disusutkan dengan tarip sebesar Rp 20.000,- per tahun. Penyusutan harus ditetapkan atas bangunan berdasarkan umur 20 tahun, sama dengan umur yang ditetapkan pada PT A. c. PT B sedang menyusutkan mesin-mesinnya dengan dasar biaya yang menurun. Harga pokok mesin ini pada waktu dibeli 4 tahun yang lalu sebesar Rp 400.000,- dan nilai residunya ditaksir



sebesar Rp 40.000,- pada akhir tahun yang ke 15. Penyusutan harus ditetapkan dengan metode garis lurus. d. Saham dijual kepada umum seperti yang direncanakan. Diminta : 1. Susunlah semua ayat jurnal yang dilakukan PT A, PTB dan PT C. 2. Susunlah neraca untuk PT C per 31 Desember 2009.



4.Para pemegang saham PT K, PT L dan PT M sedang mempertimbangkan persetujuan alternatif untuk penggabungan. Neraca yang disusun sebelum penggabungan pada 1 September 2009. PT K



PT L



PT M



Aktiva



Rp 8.000.000,-



Rp 11.000.000,-



Rp 1.000.000,-



Kewajiban



Rp 5.700.000,-



Rp 3.000.000,-



Rp



350.000,-



Modal saham (nominal Rp 20,-)



Rp 3.000.000,-



Rp 2.000.000,-



Rp



500.000,-



Rp



Rp



250.000,-



Agio saham Saldo laba/defisit



--



800.000,-



(Rp 700.000,-)



Rp 5.200.000,-



(Rp 100.000,-)



Rp 8.000.000,-



Rp 11.000.000,-



Rp 1.000.000,-



Saham PT K mempunyai harga pasar Rp 30,-. Sedangkan harga pasar untuk saham PT L dan PT M tidak tersedia. Diminta : Susunlah neraca untuk penggabungan ini yang menunjukkan pelaksanaan masing-masing asumsi sbb 1. PT K memperoleh semua aktiva dan menanggung semua kewajiban PT L dan PT M dengan menerbitkan 300.000 lembar sahamnya sendiri dalam penukarannya dengan perolehan ini kepada PT L dan 25.000 lembar sahamnya sendiri kepada PT M. Transaksi ini ditangani sebagai pembelian. 2. Saham PT K diterbitkan seperti no 1 tetapi transaksi ini ditangani sebagai penyatuan kepentingan. 3. Sebuah perusahaan baru yaitu PT KLM didirikan untuk mengambil alih aktiva dan untuk menanggung kewajiban PT K, PT L dan PT M. Perusahaan baru ini menerbitkan saham tanpa nilai nominal dan nilai ditetapkan Rp 110,- sebagai pembayaran atas perolehan sbb :



Kepada PT K 150.000 lembar, kepada PT L 300.000 lembar dan kepada PT M 25.000 lembar. Transaksi ini ditangani sebagai penyatuan kepentingan.



5.Para pemegang saham PT A, PT B dan PT C dalam rangka pelaksanaan konsolidasi menyetujui rencana sbb : PT ABC, perusahaan yang baru akan memperoleh semua aktiva PT A, PT B dan PT C dan akan memikul semua kewajiban ketiga perusahaan ini, dengan menerbitkan saham preferen 6%, nilai nominal Rp 100.000,- sebesar jumlah aktiva bersih yang disetorkan di luar aktiva tak berwujud. Aktiva ini harus dinilai dengan harga pasarnya sekarang atau dengan harga pokok reproduksinya. Laba rata-rata untuk tahun 2006, 2007 dan 2008 atas kelebihan sebesar 6% dari aktiva berwujud bersih setelah penilaian kembali harus dikapitalisasi dengan sebesar 25% dalam penetapan nilai yang harus diberikan pada goodwill. Untuk pembayaran goodwill ini harus diterbitkan 150.000 lembar saham biasa tanpa nilai nominal. Neraca per 31 Maret 2009 pada waktu konsolidasi hendak dilaksanakan adalah sbb : PT A



PT B



PT C



Kas



Rp



120.000.000,-



Rp



100.000.000,-



Rp



30.000.000,-



Piutang usaha



Rp



280.000.000,-



Rp



160.000.000,-



Rp



220.000.000,-



Persediaan



Rp



700.000.000,-



Rp



400.000.000,-



Rp



650.000.000,-



Pabrik&perlengkapan bersih



Rp 2.200.000.000,-



Rp 1.000.000.000,-



Goodwill



Rp



Rp



Total aktiva



Rp 3.500.000.000,-



Rp 1.760.000.000,-



Rp 2.400.000.000,-



Hutang usaha



Rp



Rp



Rp



300.000.000,-



Hutang obligasi



Rp 1.500.000.000,-



Rp



500.000.000,-



Modal saham biasa (nilai nominal Rp 100.000,-)



Rp 1.000.000.000,-



Rp



500.000.000,-



Rp 2.000.000.000,-



Saldo laba/defisit



Rp



Rp



950.000.000,-



(Rp 400.000.000,-)



Total kewajiban&modal saham



Rp 3.500.000.000,-



200.000.000,-



350.000.000,-



650.000.000,-



Rp 1.500.000.000,-



100.000.000,-



310.000.000,--



Rp 1.760.000.000,-



--



Rp 2.400.000.000,-



Untuk tujuan konsolidasi aktiva ini dinilai kembali sbb : PT A Persediaan



Rp



PT B 950.000.000,-



Pabrik&perlengkapan Rp 3.000.000.000,-



Rp



PT C 500.000.000,-



Rp 1.300.000.000,-



Rp



800.000.000,-



Rp 1.750.000.000,-



Laba rata-rata untuk periode 3 tahun yang berakhir 31 Desember 2008 adalah sbb : PT A Rp 160.000.000,PT B Rp 120.000.000,PT C Rp 125.000.000,Diminta : 1. Susunlah ayat-ayat jurnal untuk PT A, PT B dan PT C untuk mencatat penilaian kembali aktiva dan penyesuaian untuk goodwill. 2. Susunlah ayat-ayat jurnal bagi masing-masing perusahaan untuk mencatat penerimaan saham baru dari PT ABC dan pembagiannya kepada para pemegang saham dalam penukarannya dengan saham mereka. Hitunglah jumlah lembar saham preferen dan saham biasa perusahaan yang baru ini yang harus dibagikan kepada para pemegang saham. Tunjukkan bagaimana masing-masing saldo goodwill ditetapkan. 3. Susunlah ayat-ayat jurnal untuk PT ABC. 4. Susunlah neraca PT ABC.



HUBUNGAN PERUSAHAAN INDUK DAN PERUSAHAAN ANAK Perusahaan induk (parent company) Suatu perusahaan yang memiliki sebagian besar dari atau seluruh modal saham yang beredar dari perusahaan lain, sehingga berhak untuk mengendalikan operasi & manajemen. Holding company Suatu perusahaan yang dibentuk dengan tujuan khusus untuk memilik saham-saham dan mengendalikan operasi perusahaan lain. Pendapatan ---------> Deviden dari saham yang dimilikinya. Biaya ----------------> Biaya administratif Operating holding company Holding company yang mempunyai usaha sendiri. Perusahaan anak (subsidiary company) Perusahaan yang manajemen dan operasinya dikendalikan baik oleh perusahaan induk maupun holding company. Hubungan perusahaan induk dengan perusahaan anak -------> Hubungan afiliasi Controlling interest Perusahaan yang memiliki sebagian besar dari atau seluruh modal saham perusahaan anak. Minority interest Pemegang saham selebihnya Wholly owned subsidiary Controlling interest yang memiliki seluruh modal saham perusahaan afiliasinya Pemilikan saham dapat dilakukan 1.Pembelian langsung/tunai 2.Pertukaran dengan kekayaan/aktiva 3.Pertukaran dengan surat-surat berharga milik perusahaan



Ad.1 Dicatat sebesar harga perolehannya yaitu sebesar jumlah uang yang diperlukan untuk memperoleh saham tersebut. Ad.2 Dicatat sebesar harga pasar daripada aktiva yang diserahkan Ad.3 Dicatat sebesar harga pasar baik surat-surat berharga yang diserahkan maupun harga pasar saham yang diperoleh. Laporan keuangan yang dikonsolidasikan Perusahaan induk + Perusahaan anak --------> Merupakan satu kesatuan ekonomi -----------> Harus menyusun laporan keuangan yang dikonsolidasikan -----> sama pada kantor pusat dan kantor cabang Masalah 1.Periode dimana laporan/neraca konsolidasi tersebut disusun. 2.Jumlah saham yang dimiliki oleh perusahaan induk dan harga perolehan untuk memperoleh saham tersebut. a.Kepemilikan 100%/kurang b.Harga perolehan sama dengan nilai buku atau harga perolehan tidak sama dengan nilai buku Harga perolehan tidak sama dengan nilai buku Penyebabnya : 1.Kesalahan dalam melaporkan kekayaan bersih perusahaan anak -------> dikoreksi 2.Motivasi tertentu



------> goodwill



3.Kombinasi kedua faktor



Contoh 1. PT Nakula pada tanggal 1 Januari 2008 membeli secara tunai 100% saham beredar PT Sadewa. Berikut ini adalah neraca saldo kedua perusahaan tersebut per 31 Desember 2007 : PT NAKULA



PT SADEWA



Kas



Rp 1.200.000,-



Rp



100.000,-



Macam-macam aktiva



Rp 1.800.000,



Rp



900.000,-



Total aktiva



Rp 3.000.000



Rp 1.000.000,-



Hutang dagang



Rp



Rp



300.000,-



200.000



Modal saham, nominal @ Rp 100,-



Rp 2.000.000



Rp



500.000



Agio saham



Rp



200.000



Rp



100.000



Saldo laba



Rp



500.000



Rp



200.000



Total passive



Rp 3.000.000,-



Rp 1.000.000,-



A. Apabila harga pasar saham PT Sadewa Rp 160,- per lembar : 1. Hitunglah harga perolehan saham PT Sadewa. 2. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat pembelian saham PT Sadewa pada pembukuan PT Nakula. 3. Susunlah neraca PT Nakula dan PT Sadewa per 1 Januari 2008 4. Hitunglah selisih antara harga perolehan dengan nilai buku saham PT Sadewa. 5. Buatlah kertas kerja penyusunan neraca konsolidasi per 1 Januari 2008. 6. Susunlah neraca konsolidasi per 1 Januari 2008. B. Apabila harga pasar saham PT Sadewa Rp 165,- per lembar. 1. Hitunglah harga perolehan saham PT Sadewa. 2. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat pembelian saham PT Sadewa pada pembukuan PT Nakula. 3. Susunlah neraca PT Nakula dan PT Sadewa per 1 Januari 2008. 4. Hitunglah selisih antara harga perolehan dengan nilai buku saham PT Sadewa. Selisih antara harga perolehan dengan nilai buku saham diperlakukan sebagai goodwill. 5. Buatlah kertas kerja penyusunan neraca konsolidasi per 1 Januari 2008. 6. Susunlah neraca konsolidasi per 1 Januari 2008. C. Apabila harga pasar saham PT Sadewa Rp 155,- per lembar. 1. Hitunglah harga perolehan saham PT Sadewa. 2. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat pembelian saham PT Sadewa pada pembukuan PT Nakula. 3. Susunlah neraca PT Nakula dan PT Sadewa per 1 Januari 2008. 4. Hitunglah selisih antara harga perolehan dengan nilai buku saham PT Sadewa. Selisih lebih antara nilai buku dengan harga perolehan saham diperlakukan sebagai pengurang aktiva. 5. Buatlah kertas kerja penyusunan neraca konsolidasi per 1 Januarai 2008. 6. Susunlah neraca konsolidasi per 1 Januari 2008.



2. PT Merpati pada tanggal 1 Januari 2008 membeli secara tunai 80% saham beredar PT Gelatik. Berikut ini adalah neraca saldo kedua perusahaan tersebut per 31 Desember 2007 :



PT Merpati Kas Macam-macam aktiva



Total aktiva



PT Gelatik



Rp 1.000.000,-



Rp 100.000,-



Rp 1.800.000,-



Rp 800.000,-



----------------------



--------------------



Rp 2.800.000,-



Rp 900.000,-



PT Merpati Hutang dagang



Rp



Modal saham, nominal @ Rp 100,-



Rp 2.000.000,-



Rp 400.000,-



Agio saham



Rp



200.000,-



Rp 100.000,-



Saldo laba



Rp 300.000,-



Rp 200.000,-



-------------------



-------------------



Rp 2.800.000,-



Rp 900.000,-



Total pasiva



300.000,-



PT Gelatik Rp



200.000,-



A. Apabila harga pasar saham PT Gelatik Rp 175,- per lembar : 1. Hitunglah harga perolehan saham PT Gelatik. 2. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat pembelian saham PT Gelatik pada pembukuan PT Merpati. 3. Susunlah neraca PT Merpati dan PT Gelatik per 1 Januari 2008’ 4. Hitunglah selisih antara harga perolehan dengan nilai buku saham PT Gelatik. 5. Buatlah kertas kerja penyusunan neraca konsolidasi per 1 Januari 2008. 6. Susunlah neraca konsolidasi per 1 Januari 2008. B. Apabila harga pasar saham PT Gelatik Rp 180,- per lembar : 1. Hitunglah harga perolehan saham PT Gelatik. 2. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat pembelian saham PT Gelatik pada pembukuan PT Merpati. 3. Susunlah neraca PT Merpati dan PT Gelatik per 1 Januari 2008’ 4. Hitunglah selisih antara harga perolehan dengan nilai buku saham PT Gelatik. Selisih lebih antara harga perolehan dengan nilai buku saham diperlakukan sebagai goodwill. 5. Buatlah kertas kerja penyusunan neraca konsolidasi per 1 Januari 2008.



6. Susunlah neraca konsolidasi per 1 Januari 2008.



SOAL LATIHAN PERUSAHAAN INDUK DAN PERUSAHAAN ANAK 1. Neraca untuk PT Harizka dan PT Hanisya per 1 Desember 2007 tanggal dimana PT Harizka memperoleh saham PT Hanisya dari para pemegang sahamnya adalah sbb : PT HARIZKA



PT HANISYA



Kas



Rp



525.000-



Rp



250.000,-



Piutang usaha



Rp



900.000,-



Rp



550.000,-



Persediaan



Rp 1.250.000,-



Rp 1.125.000,-



Tanah,mesin dan perlengkapan



Rp 3.000.000,-



Rp 1.300.000,-



Investasi saham PT Hanisya



Rp 1.600.000,-



-----------



Total aktiva



Hutang usaha



______________



_____________



Rp 7.275.000,-



Rp 3.225.000,-



=============



===============



Rp



Rp



Hutang obligasi



775.000,_______



325.000,-



Rp 1.000.000,-



Modal saham



Rp 5.000.000,-



Rp 2.400.000,-



Agio saham



Rp 1.000.000,-



Rp



400.000,-



Saldo laba



Rp 500.000,-



(Rp



900.000,-)



Total kewajiban dan modal



______________



_______________



Rp 7.275.000,-



Rp 3.225.000,-



=============



=============



Saham PT Hanisya mempunyai nilai nominal Rp 150,- per lembar. PT Harizka memperoleh 12.800 lembar dengan harga Rp 125,- per lembar. Diminta : Susunlah lembaran kerja konsolidasi dan neraca konsolidasi.



2. Neraca untuk PT A, PT B, dan PT C per 31 Desember 2009 sbb : PT A Kas



Rp 300.000,-



PT B Rp 50.000,-



PT C Rp 25.000,-



Goodwill



Rp 100.000,-



Rp 25.000,-



Rp 25.000,-



Aktiva lainnya



Rp 350.000,-



Rp 275.000,-



Rp 250.000,-



_____________________________________________ Total aktiva



Rp 750.000,-



Rp 350.000,-



Rp 300.000,-



=========================================== Kewajiban



Rp 150.000,-



Rp 100.000,-



Rp 125.000,-



Modal saham,nominal Rp 10,-



Rp 300.000,-



Rp 150.000,-



Rp 200.000,-



Agio saham



Rp 100.000,-



Rp 50.000,-



Rp 25.000,-



Saldo laba



Rp 200.000,-



Rp 50.000,-



(Rp 50.000,-)



_____________________________________________ Total kewajiban dan modal



Rp 750.000,-



Rp 350.000,-



Rp 300.000,-



=========================================== Pada tanggal ini PT A memperoleh semua saham PT B dengan harga sebesar Rp 275.000,- dan memperoleh 80% saham PT C dalam penukarannya dengan wesel 6% sebesar Rp 125.000,- yang dapat dibayar oleh PT A dalam waktu 5 tahun. Diminta : Susunlah neraca konsolidasi per 31 Desember 2009 dengan asumsi bahwa selisih antara saldo investasi dan nilai buku saham perusahaan anak dipandang sebagai bukti dari goodwill jika positip atau sebagai penurunan aktiva lainnya jika negatip.



3. Neraca untuk PT Kania dan PT Mardika pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sbb : PT KANIA



PT MARDIKA



Kas



Rp 1.700.000,-



Rp 150.000,-



Aktiva lainnya



Rp 4.400.000,-



Rp 850.000,-



_______________________________ Total aktiva



Rp 6.100.000,-



Rp 1.000.000,-



Kewajiban



Rp 2.400.000,-



Rp 200.000,-



Modal saham(nominal Rp 100,-)



Rp 2.000.000,-



Rp 500.000,-(nominal Rp 20,-)



Agio saham



Rp 1.000.000,-



--------------



Saldo laba



Rp 700.000,-



Rp 300.000,-



______________________________ Total kewajiban dan modal



Rp 6.100.000,-



Rp 1.000.000,-



Pada tanggal ini PT Kania memperoleh 80% saham PT Mardika. Diminta : Susunlah neraca konsolidasi per 31 Desember 2009 di bawah masing-masing asumsi sbb :



a. Saham perusahaan anak diperoleh per kas dengan harga sebesar Rp 700.000,- (selisih harga perolehan dengan nilai buku diakui sebagai goodwill). b. Saham perusahaan anak diperoleh dalam penukarannya dengan 5.000 lembar saham perusahaan induk dan perkiraan investasi dicatat dengan nilai pasar saham yang diterbitkan sebesar Rp 600.000,-



4.Masing-masing neraca pada tanggal 30 September 2007, segera setelah PT P memperoleh saham perusahaan X, Y dan Z untuk ke 4 perusahaan ini adalah sbb : Perush P Investasi saham PT X



Rp



315.000,-



Investasi saham PT Y



Rp



177.500,-



Investasi saham PT Z



Rp



66.000,-



Aktiva lainnya



Rp 1.000.000,-



Perush X



Rp 500.000,-



Perush Y



Perush z



Rp 260.000,-



Rp200.000,-



________________________________________________________ Total aktiva



Rp 1.558.500,-



Rp 500.000,-



Rp 260.000.-



Rp200.000,-



====================================================== Kewajiban



Rp 233.500,-



Rp 180.000,-



Rp 50.000,-



Rp 75.000,-



Modal saham preferen (nominal Rp 100,-)



Rp 50.000,-



Modal saham biasa (nominal Rp 10,-)



Rp 1.000.000,-



Rp 250.000,-



Rp 100.000,-



Rp150.000,-



Saldo laba



Rp



Rp 70.000,-



Rp 60.000,-



(Rp 25.000,-)



325.000,-



______________________________________________________ Total kewajiban dan modal



Rp 1.558.500,-



Rp 500.000,-



Rp 260.000,-



Rp200.000,-



=============================================== Saham yang diperoleh PT P adalah sbb : Sebanyak 22.500 lembar saham PT X dengan harga Rp 14,- per lembar. Sebanyak 10.000,- lembar saham biasa PT Y dengan harga Rp 12,50 per lembar. Sebanyak 500 lembar saham preferen PT Y dengan harga Rp 105,- per lembar. Sebanyak 12.000 lembar saham PT Z dengan harga Rp 5,50 per lembar. Diminta : Susunlah lembaran kerja konsolidasi dan neraca konsolidasi