Materi Nematoda [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Struktur Tubuh Nematoda



Sistem Organ Dalam Tubuh Nematoda Sistem pencernaan makanan Kebanyakan nematoda yang hidup bebas karnivor dan memakan metazoa kecil, termasuk jenis nematoda yang lain. Spesies lain baik laut maupun air tawar adalah phytophagus, memakan diatom, ganggang dan jamur. Spesies terestrial merupakan hama tanaman komersial. Ada pula spesies laut, air tawar dan terestrial “deposit feeder”, memakan lumpur dan memanfaatkan bakteri dan bahan organik yang terkandung dalam lumpur. Beberapa spesies memakan sampah organik seperti kotoran hewan, bangkai dan tanaman busuk. Nematoda yang bersifat parasit, memperoleh makan dari hospesnya. Cara-cara memperoleh makanan ini antara lain: a.



Dengan menghisap darah, contoh : Ancylostoma.



b.



Dengan merusak jaringan hospes, contoh : Trichuris.



c.



Dengan memakan atau menghisap sari-sari makanan dalam intestinum hospes,



contoh : Ascaris. d.



Dengan mengabsorbsi sari-sari makanan dari cairan tubuh hospes, contoh : Fillaria.



Makanan masuk melalui mulut  pharinx  esopagus usus halus rekton pendek  anus. Saluran pencernaan nematoda berupa tabung sederhana terdiri dari sel-sel yang tersusun dalam lapisan tunggal. Mulut menuju ke kapsul bukalis (tidak selalu ada), kemudian ke esofagus yang berotot yang selanjutnya ke usus. Tonjolan-tonjolan kecil dinamakan mikrovilimelapisi permukaan dalam usus telah ditemukan pada beberapa spesies. Anus terdapat hampir diujung posterior cacing, dan sebuah pelebaran yang dinamakan



rektum terletak tepat di anterior anus. Sel-sel usus biasanya kaya akan mitokondria, kompleks golgi, ribosom, glikogen, protein, lipida, dan retkulum endoplasmik. Sel- sel kelenjar di daerah mulut dan anus berfungsi mensintesis protein dan mukopolisakarida, dan hasilnya dikeluarkan ke dalam saluran pencernaan atau langsung keluar tubuh



Sistem eksresi



a. kelenjar renette b. Saluran tipe h; c. Phasmid di ujung posterior Sistem eksresi terdiri atas dua saluran lateral yang bermuara disebuah lubang di bagian ventral.



Sistem Ekskresi Alat ekskresi nematoda bukan protonephridia, melainkan suatu sistem sel kelenjar,dengan atau tanpa saluran yang terletak pada anterior. Pseudecoelom terisi hemolimpha yangmengandung berbagai substansi yang terlarut didalamnya, mungkin juga hasil-hasil excresi.Hasil axcresi itu antara lain nitrogen sebagai ammonia, asam urat, ureum, yang akandikeluarkan dari tubuh melalui porus excretorius. Pada spesies laut biasanya terdapat satu atau dua sel kelenjar yang besar, tanpasaluran, terletak dekat pharinx dan mempunyai sebuah lubang ekskresi, disebut kelenjarrenette. Jenis lain mempunyai sistem kelenjar dengan saluran, seperti bentuk huruf H. e. Sistem Pernafasan Nematoda tidak mempunyai organ pernapasan yang spesial. Respirasi dilakukansecara anaerob. Energi diperoleh dengan cara mengubah glikogen menjadi CO2 dan asamlemak yang di ekskresikan melalui kutikula. Haemoglobin terjadi pada cairan perivisceralbeberapa parasitik nematoda. Ini terbentuk dengan terang oleh organisme, selama ini berbedadari haemoglobin tuan rumah, dan haemoglobin dari sifat yang berbeda kadangkadangterjadi pada dinding tubuh dan cairan periviscera. f. Sistem Otot Nematoda mempunyai dua macam otot :1. Somatik (yang tidak mengkhusus) yang terdiri dari satu lapis langsung di bawah hipodermis.2. Khusus, yang memiliki berbagai fungsi, tergantung pada lokasinya, sebagai contoh otot spikuler berguna untuk mengeluarkan spikulum pada yang jantan. Otot-otot dinding tubuh terletak longitudinal dan bertanggung jawab untuk melakukangerakan cacing seperti ular. Zona yang banyak berserabut pada setiap ujung serabut ototmelekat pada hipodermis, sedangkan ujung lain yang kurang berserabut dari sel otot itudihubungkan dengan batang-batang syaraf dorsal



maupun ventral, yang akan memberistimulasi motor kepada otot-otot tersebut. Bagian yang non kontraktil dari otot somatikbertindak sebagai penyimpan glikogen. Diantara lapisan otot dan saluran pencernaan terdapatrongga tubuh yang dikenal sebagai pseudoselom, yang berfungsi sebagai kerangkahidrostatik.



Sistem saraf



Sistem saraf sudah berkembang lebih baik dari pada Platyhelminthes, yaitu dengan adanya ganglion serebral (dua kelompok sel-sel saraf dengan komisura) dengan berkas saraf longitudinal (trunkus nervosus) yang berjumlah 2-3 buah. Lingkaran cincin syaraf mengelilingi oesophagus merupakan otak, dan berhubungan dengan enam benang syaraf anterior yang pendek dan enam benang syaraf posterior. Alat indera pada nematoda adalah papila, setae dan amphid. Setaeterdapat di kepala dan seluruh permukaan tubuh. Amphid di jumpai pada nematoda yang hidup bebas, terutama spesies laut.Amphid ialah lubang kutikula yang buntu dan bercilia, berfungsi sebagai chemoreceptor. Bentuk dari amphid bermacam-macam karena itu di gunakan untuk identifikasi. Banyak nematoda yang mempunyai phasmid pada bagian ekornya, yaitu sepasang kelenjar uniseluler yang bermuara di kedua sisi lateral tubuh cacing, berfungsi sebagai chemoreseptor. Beberapa spesies laut dan air tawar mempunyai bintik mata.



Sistem reproduksi Dalam filum nematoda reproduksi selalu dilakukan secara seksual. Umumnya dioecious, dan jantan ditandai dengan ekor berbentuk kait, berukuran lebih kecil dari betina. Alat repoduksi jantan terdiri atas testis, rongga vesika, seminalis, dan sebuah lubang kelamin.



Alat reprodusi betina terdiri atas ovarium, receptacolom seminalis, uterus, vagina, pulpa. Telur yang telah dibuahi akan menetas ± 8 hari dan menjadi larva yang besarnya 0,2 mm kemudian menjadi dewasa setelah 4 minggu. Pembuahan terjadi di dalam uterus, telur yang telah dibuahi mendapat cangkang yang tebal dan keras. Permukaan cangkang dihiasi ukiran yang spesifik untuk masing-masing spesies, hingga bentuk telur dipakai untuk identifikasi infeksi parasit dari pengamatan tinja penderita. Sistem reproduksi cacing betina terdiri dari satu atau dua gulungan tubulus yang menyatu membentuk suatu vagina yang bermuara keluar melewati vulva. Vulva biasanya terletak di bagian anterior tubuh. Ujung distal tubulus tersebut diatas membentuk ovarium, bagian-bagian selanjutnya adalah oviduk, dan sisanya adalah uterus. Bagian anterior yang berkelenjar dari uterus mempunyai aktifitas metabolik dan sintetik yang tinggi. Lipida cenderung melimpah pada organ reproduksi baik pada yang jantan maupun betina. Bentuk telur pada nematoda sangat bervariasi. Kulit telur terdiri dari tiga lapis pokok. Paling luar atau lapisan vitelinaadalah submikroskopik dan kemungkinan berasal dari oolema. Lapisan tersebut diselubungi oleh lapisan uterina. Berikutnya adalah lapisan kitinosa merupakan lapisan yang paling jelas dan mengandung berbagai macam jumlah kitin. Paling dalam adalahlapisan lipida yang dibentuk paling akhir, dan diduga bertanggung jawab terhadap impermeabilitas kulit telur. Protein pada kulit telur mengandung kira-kira 35% prolina. Pembelahan telur-telur Nematoda yaitu melalui perkembangan embrio melalui beberapa stadia yaitu : 



Stadium morula, yang berbentuk ellipsoid.







Stadium blastula.







Stadium gastrula, dengan cara invaginasi terbentuk stomodaeum, dan embrio



memanjang. 



Stadium cacing muda yang berubah menjadi dewasa. Cacing jantan mempunyai organ reproduksi yang juga merupakan modifikasi dari



gulungan tabung yang panjang. Cacing nematoda biasanya hanya mempunyai satu testis, yang berada di ujung distal tabung yang melanjutkan sebagai vas deferens dan bersatu dengan ujung bawah usus pada kloaka. Sebelum persatuan itu, vasdeferens melebar membentuk vesikula seminalis sebagai kantung penyimpanan sperma. Sistem Pernafasan Nematoda tidak mempunyai organ pernapasan yang spesial. Respirasi dilakukan secara anaerob. Energi diperoleh dengan cara mengubah glikogen menjadi CO2 dan asam lemak



yang di ekskresikan melalui kutikula. Haemoglobin terjadi pada cairan perivisceral beberapa parasitik nematoda. Ini terbentuk dengan terang oleh organisme, selama ini berbeda dari haemoglobin tuan rumah, dan haemoglobin dari sifat yang berbeda kadang-kadang terjadi pada dinding tubuh dan cairan periviscera. Sistem Otot Nematoda mempunyai dua macam otot : 1. Somatik (yang tidak mengkhusus) yang terdiri dari satu lapis langsung di bawah hipodermis. 2. Khusus, yang memiliki berbagai fungsi, tergantung pada lokasinya, sebagai contoh otot spikuler berguna untuk mengeluarkan spikulum pada yang jantan. Otot-otot dinding tubuh terletak longitudinal dan bertanggung jawab untuk melakukan gerakan cacing seperti ular. Zona yang banyak berserabut pada setiap ujung serabut otot melekat pada hipodermis, sedangkan ujung lain yang kurang berserabut dari sel otot itu dihubungkan dengan batang-batang syaraf dorsal maupun ventral, yang akan memberi stimulasi motor kepada otot-otot tersebut. Bagian yang non kontraktil dari otot somatik bertindak sebagai penyimpan glikogen. Diantara lapisan otot dan saluran pencernaan terdapat rongga tubuh yang dikenal sebagai pseudoselom, yang berfungsi sebagai kerangka hidrostatik.



g. Sistem Gerak Gerak pada Nematoda disebabkan oleh adanya otot-otot yang terdapat pada dinding tubuh. Otot-otot itu terletak diantara tali epidermal, dan membujur sepanjang tubuh. Otot-otot itu terbagi menjadi empat kuadran, dua kuadran terletak pada sisi dorsal, dan yang lain pada sisi ventral. Kontraksi dan relaksasi daari otot-otot menyebabkan tubuh cacing memendek dan memanjannng. Koordinasi gerak dari keempat kuadran otot menyebabkan cacing bergerak dengan cara meliuk-liuk.