Materi Pembuatan Pola (Celana Santai) Erika Maulana Fitri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

I.



Konsep Celana



Sejak dahulu celana santai memang dikenal sebagai salah satu jenis item fashion yang sangat pas dan nyaman saat dikenakan dalam berbagai kesempatan kasual. Bentuk dan variasi dari celana santai sendiri sebenarnya sangat beragam dan dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan pemakainya. Mulai dari hot pants, jogger pants, cargo pants, hingga pajama pants yang berpotongan simpel. Celana santai juga dapat diberikan motif tradisional. Contoh: celana berbahan kain batik yang dingin saat dikenakan. Celana santai begitu populer di tengah masyarakat. Celana ini dapat dibuat dengan ukuran panjang tertentu, seperti pendek, ¾, atau panjang disesuaikan dengan selera masing-masing. Trousers (celana) adalah pakaian luar yang menutupi badan bagian bawah dari pinggang melewati panggul sampai mata kaki dalam dua bagian kaki yang terpisah. Celana santai adalah celana yang digunakan atau dipakai sesuai dengan kesempatan santai/rekreasi. Busana ini dipakai ketika sedang bersantai ataupun sedang berekreasi. Pemilihan desain sederhana, namun tetap terlihat stylishdan terbuat dari bahan yang nyaman dan biasanya tipis. II.



Jenis-Jenis Celana Jenis-jenis celana berdasarkan panjangnya dapat diuraikan sebagai berikut.



Gambar 2.0 jenis celana



Keterangan : 1. Short shorts adalah celana dengan panjang yang sebatas garis panggul/bottom, bahkan terkadang di atasnya sehingga menampilkan kesan seksi untuk pemakainya.



Gambar 2.1celana short shorts



2. Short, celana short mempunyai panjang antara batas panggul sampai pertengahan paha. Umumnya memiliki potongan yang ketat.



Gambar 2.2 celana short



3. Jamaica, celana jamaica merupakan jenis celana dengan panjang sebatas paha.



Gambar 2.3 celana jamaica



4. Bermuda, panjang celana bermuda kurang lebih 10 cm di atas lutut. Nama bermuda diambil dari nama sebuah pantai di Bahama Amerika. Celana ini umumnya dipakai untuk pakaian musim panas.



Gambar 2.4 celana bermuda



5. Celana knee adalah model celana dengan panjang tepat pada lutut.



Gambar 2.5 celana knee



6. Celana pedal adalah celana dengan panjang 5 cm di bawah lutut. Celana ini biasanya digunakan untuk acara santai.



Gambar 2.6 celana pedal



7. Toreador merupakan model celana tiga perempat dengan panjang celana sampai bagian betis atau sedikit di bawahnya.



Gambar 2.7 celana toreador



8. Celana capri adalah celana yang panjangnya di atas mata kaki.



Gambar 2.8 celana Capri



9. Celana full length adalah model celana dengan panjang sampai mata kaki. Celana model ini biasanya digunakan untuk celana formal maupun nonformal.



Gambar 2.9 celana full lenght



III.



Kriteria Celana Santai Kriteria celana untuk bepergian/santai dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Berbahan lembut dan menyerap keringat. Celana berbahan lembut tentu saja membuat nyaman selama bepergian. Apalagi selama traveling, pasti sering berjalan-jalan yang terkadang membuat keringat bercucuran. Selain lembut, bahan celana tentu harus menyerap keringat agar tidak gerah. Salah satu jenis bahannya adalah kaos. 2. Berbahan ringan dan tidak mudah kusut. Kriteria kedua ini juga menjadi pertimbangan yang penting karena berhubungan dengan kapasitas bagasi. Agar celana tidak memenuhi dan memberatkan koper maupun ransel maka pilihlah bahan yang ringan seperti polyester. Selain ringan, bahan ini juga tidak mudah kusut. 3. Hindari celana dari bahan jeans. Saat traveling menghindari membawa celana jeans. Selain berat, saat dipakai untuk jalan-jalan rasanya kurang nyaman di kulit karena tebal. Selain itu, jika diterpa hujan, akan lama keringnya. Sebagai penggantinya, pakailah celana kargo yang berbahan katun ringan karena banyak kantong sehingga dapat memuat banyak barang yang kecil-kecil. 4. Berfungsi ganda, celana dapat dipakai untuk acara resmi maupun santai. Meskipun sedang traveling, ada kalanya tetap perlu busana resmi untuk masuk ke objek wisata tertentu. Misalnya, ada tempat wisata yang mengharuskan pengunjungnya memakai celana kain dan kemeja (resmi) sehingga sedia payung sebelum hujan jauh lebih baik.



IV.



Macam-Macam Celana Santai 1. Side Stripe Pants Celana santai yang cocok digunakan untuk olahraga



Gambar 4.1 side stripe pants



2. Boxer Shorts/Boxer Pants Model celana pendek ini dicontoh dari model shortsyang biasa dipakai oleh petinjupetinju. Panjangnya dapat bervariasi, mulai dari yang pendek sampai sedikit di bawah lutut, longgar dengan elastis tebal pada pinggangnya, dan diselipi tali kor untuk mengencangkan.



Gambar 4.2 boxer



3. Hot Pants Celana pendek yang panjangnya hanya sebatas panggul sampai pertengahan paha. Celana ini disebut hot pants karena memiliki potongan yang sangat pendek dan ketat. Umumnya bahan yang digunakan denim atau bahan kain yang sejenis.



Gambar 4.3 hot pants



4. Bloomers Ketika bersepeda menjadi populer, pakaian ini digunakan sebagai pakaian bersepeda untuk wanita. Pada akhir abad ke-19, bloomers dilukiskan sebagai sesuatu yang longgar, yaitu busana serupa celana yang dikerut pada beberapa titik antara lutut dan mata kaki serta dikenakan di bawah rok panjang



Gambar 4.4 bloomers



5. Cat Suit Cat suit adalah model busana atas dan bawah yang merupakan kesatuan atau menjadi satu secara keseluruhan, umumnya dengan lengan panjang yang dapat memakai kancing atau ritz (tutup tarik) dari pusar ke leher. Cat suit populer pada tahun 1960-an dan disebut demikian karena dibuat dari bahan yang melekat erat pada badan. Cat suit sering dipakai dengan mengenakan sepatu bot. Nama lain model ini adalah unitard.



Gambar 4.5 cat suit



6. Dhoti Bentuk celana ini berasal dari etnis India atau Hindu. Bahan dipotong tanpa belahan pesak (crotch) dan sebagai gantinya disisipkan sehelai panel atau lajur bahan yang dijahitkan atau disambungkan di antara dua bagian dalam kaki-kaki celananya. Pola depan dan belakangnya sama karena hanya digabungkan dengan jahitan samping. Panel longgar jatuh menggantung (draperi), sedangkan sisa pipa celana menyempit pada pertengahan betis sampai mata kaki.



Gambar 4.6 dhoti



7. Celana Joger Celana dengan desain ukuran panjangnya tiga perempat dengan ciri khas berupa karet di bagian bawah pergelangan kaki.



Gambar 4.7 jogger pants



8. Cargo Pants Model celana kerja ini dibuat dari bahan katun tebal, kuat, dan biasa dipakai oleh pekerja-pekerja angkutan kargo.



Gambar 4.8 cargo pants



9. Track Pants/Sweat Pants Track pants/sweat pants adalah model celana panjang yang sangat populer, baik untuk olahraga maupun santai/kegiatan sehari-hari karena modelnya yang longgar sehingga nyaman untuk beraktivitas. Celana ini merupakan bagian busana masa kini yang umum digunakan untuk segala usia. Umumnya dibuat dari bahan rajut, katun, sintetis, ataupun bahan terry cloth/terry toweling (bahan handuk) yang menyerap kelembapan keringat atau velour (semacam beludru berbulu pendek tebal).



Gambar 4.9 track pants



10. Celana Palazzo Celana yang memiliki model lebar mulai dari bagian pinggang sampai bagian bawah. Palazzo pajamas diciptakan oleh Princess Irene Galitzine pada 1960-an yang merupakan celana piyama untuk malam hari (evening pajamas). Model celana ini berkaki lebar dan dibuat dari sutra lembut. Evening pajamas menjadi penentu kuatnya pandangan mode selama tahun 1960-an. Popularitas evening pajamas dapat disejajarkan dengan pesta malam lainnya. Nama lain jenis pakaian ini adalah patio pants.



Gambar 4.10 pallazo pants



11. Bell Bottom Pants Pada mulanya model celana ini adalah celana pelaut (sailor). Pada tahun 1960-an sebuah versi bell bottoms dengan bahan yang melekat ketat pada paha dan melebar keluar dari lutut sangat populer dikenakan, baik oleh pria maupun wanita.



Gambar 4.11 bell bottom pants



12. Harem Pants Harem pants adalah celana atau rok yang terbagi bentuknya penuh sepanjang mata kaki berdasarkan pada celana yang biasa dipakai oleh wanita-wanita Turki. Umumnya model celana ini diploi atau dikerutkan pada sebuah ban di mata kaki.



Gambar 4.12 hareem pants



13. Jeans Jeans berasal dari kata genes bahasa Perancis nama kota Genoa di Italia. Pada tahun 1850, Levi Strauss memperkenalkan jeans denim di San Fransisco, California sebagai pakaian kerja untuk menambang emas. Jenis pakaian ini segera menjadi fashionable (disukai) pada tahun 1950 di Amerika. Sejak saat itu, jeans dibuat dalam berbagai variasi model, sempit atau baggy, hipsterdan bell bottom, dicari dengan bungabunga atau tambahan (patch), tailored, dan stretch. Apa pun model atau potongannya dengan warna bahan biru indigo (biru nila) jenis pakaian ini digolongkan ke dalam pakaian kasual (santai).



Gambar 4.13 jeans



14. Paper Bag Pants Model celana jenis California pants dengan lanjutan tinggi pesak (crotch) yang lepas, baik ploi-ploi yang diatur atau kerutan-kerutan yang dihasilkan oleh pinggang yang elastis.



Gambar 4.14 paperbag pants



15. Rompers Rompers adalah model terusan (atasan dan celana bersambungan) yang umum dikenal dengan sebutan celana monyet (hansop) jenis pakaian ini merupakan busana santai untuk segala susana, khususnya bagi remaja dan anak-anak.



Gambar 4.15 roompers



16. Gaucho Pants Celana yang modelnya menyerupai rok, bedanya dengan celana kulot adalah celana ini umumnya berpinggang tinggi dan berpotongan lebar dari paha hingga betis.



Gambar 4.16 gaucho pants



17. Celana Kulot Celana kulot merupakan nama asli untuk rok model celana (celana bermodel rok yang kebetulan dikenal dengan sebutan culotte). Celana yang memiliki bentuk dasar seperti potongan basic A-line mulai dari bagian paha hingga bagian bawah.



Gambar 4.17 cullot pants



18. Celana Legging Celana legging adalah penutup kaki yang pas ketat, memanjang ke paha atau ke lutut, atau sampai telapak kaki. Legging setelah dipakai sejak abad pertengahan dan dijadikan pelindung terhadap hawa dingin. Panjangnya sangat bervariasi bergantung penggunaan biasanya untuk olahraga ski, bersepeda, fitness, dan aerobik, bahkan untuk pakaian santai pun telah menjadi mode.



Gambar 4.18 legging



19. Wrap Pants Pakaian model abad ke-20 ini jika dikenakan akan terlihat seperti memakai sarung dan celana di baliknya. Bagian roknya terbuat dari sehelai bahan segi empat panjang yang digabungkan dengan jahitan samping sisi kanan celana. Lepas pada bagian lainnya dililitkan ke kiri badan dan ditarikan ujungnya pada pinggang yang bertali pita atau dikancingkan pada sisi ban pinggang sebelah kiri. Jenis pakaian ini sangat populer untuk pakaian santai dan panjangnya sangat bervariasi.



Gambar 4.19 dan 4.20 wrap pants



20. Celana Drawsting Celana drawsting adalah sebuah celana longgar, umumnya berbahan katun tebal yang memiliki karet elastis di sekitar pinggang dan tali pengikat di depan. Jenis celana ini merupakan sebuah pilihan untuk dipakai pada kegiatan santai.



Gambar 4.21 drawsting pants



V.



Bagian-Bagian Celana Analisis bagian-bagian celana sebagai berikut :



Gambar 5.0 detail bagian-bagian celana



Keterangan detail celana: 1. Belt loop 2. Pleated front 3. Fly front 4. Crotch 5. Crease 6. Turn up 7. Waist band



: sengkelit sabuk : ploi depan : gulbi : pesak : lipat seterika : lipatan manset : ban pinggang



8. Side pocked 9. Back flap pocked 10. Rise 11. Inseam 12. Side seam 13. Hem line



: saku samping : saku tutup belakang : tinggi duduk : jahitan dalam kaki : jahitan samping kaki : garis kelim bawah



Keterangan bagian-bagian celana : 1. Ban pinggang Ban pinggang atau dalam bahasa Inggris disebut waistband merupakan salah satu komponen pakaian yang terdapat pada rok maupun celana panjang. Fungsi utamanya adalah untuk mengapit garis pinggang sehingga rok atau celana terkesan lebih rapi dan nyaman ketika dikenakan.



Gambar 5.1 ban pinggang



2. Belahan tutup tarik Belahan tutup tarik adalah belahan yang dipasangkan tutup tarik (retsleiting). belahan ini pada umumnya dipakai untuk tengah belakang rok, gaun, baju kurung, celana, dan sebagainya. Banyak bentuk (model) dari tutup tarik dan banyak pula cara (teknik) pemasangannya yang disesuaikan dengan fungsinya. Fungsi utama dari tutup tarik adalah untuk memudahkan membuka dan memakai pakaian, disamping itu tutup tarik juga berfungsi untuk menambah keindahan pakaian tersebut Alat utama untuk pemasangan tutup tarik agar lebih mudah adalah dengan memakai sepatu khusus yaitu sepatu tutup tarik. Ada beberapa macam belahan tutup tarik, yaitu: a. Belahan tutup tarik simetris Tutup tarik simetris biasanya dipasangkan pada belahan yang memakai kampuh seperti tengah belakang rok, blus, gaun, dan ada juga yang ditengah muka atau sisi. Tutup tarik/retsleiting yang dipakai adalah retsleiting biasa.



b. Belahan tutup tarik asimetris Tempat pemasangan sama dengan tutup tarik simetris, sama pada belahan yang pakai kampuh dan teknik pemasangannya, yang membedakan adalah Tutup tarik di setik menelengkup pada bagian kiri lebih kurang 2 mm dari tanda kampuh. Kembangkan kampuh dan rapikan (tekan dengan sterika), kemudian setik bagian kanan lebih kurang ¾ – 1 cm dengan posisi tutup tarik bagian luar menghadap keatas.



c. Belahan tutup tarik tersembunyi Tutup tarik ini pada umumnya dipakai pada belahan belakang baju kurung, gaun, rok, blus, dsb. Pemakaian tutup tarik ini pada prinsipnya harus pada tempat belahan yang memakai kampuh. Jenis tutup tarik untuk ini adalah tutup tarik yang khusus, yang sering disebut dalam istilah restleting jepang (restleiting hilang), alat (sepatu mesin) yang dipakai adalah sepatu khusus untuk tutup tarik jepang yang mempunyai dua lekukan (terowong) gigi restleiting.



d. belahan tutup tarik memakai golbi. Teknik pemasangan tutup tarik memakai golbi berbeda dengan teknik pemasangan tutup tarik lainnya.  Untuk celana dengan golbi dan klep yang terletak di tengah muka celana. Untuk celana panjang pria golbinya sebelah kiri dan klep nya sebelah kanan (bagian kiri di atas, bagian kanan di bawah). Sedangkan  untuk celana panjang wanita gulbinya sebelah kanan dan klepnya sebelah kiri (bagian kanan diatas dan bagian kiri dibawah) atau kebalikan dari celana pria.



Bentuk (model) dari tutup tarik (retsleiting) ini juga bermacam-macam, tetapi dalam pemakaiannya perlu disesuaikan dengan teknik pemasangannya dan disesuaikan pula dengan desain busana, bahan pakaian serta fungsinya. 3. Pleated front (ploi) Ploi adalah salah satu hiasan pada busana yang membentuk lipatan. Dalam celana ploi biasanya terdapat pada bagian depan atau tengah muka celana, biasanya jenis celana yang menggunakan ploi adalah celana formal atau celana kerja. 4. Saku Saku adalah bagian penting dari sebuah pakaian. Keberadaannya memberikan kemudahan bagi si pemakai, untuk menyimpan atau



meletakkan sesuatu sementara. Tapi tidak semua pakaian menggunakan saku. Fungsi lain dari saku adalah sebagai pemanis. Saku didesain untuk mempercantik sebuah pakaian. Tak jarang saku yang berfungsi hanya sebagai pemanis tidak memiliki fungsi sebagai penyimpanan. Macam-macam saku yang ada pada celana diantaranya : a. Saku Tempel Sesuai namanya, sifat saku ini hanya ditempel atau tidak melubangi bagian bahan utamanya. Nah saku tempel pun ada 2 macam, yakni tanpa klep (tutup saku) dan memakai klep.



b. Saku Safari Biasanya digunakan pada seragam resmi para PNS atau juga pada seragam safari.



c. Saku Passpoille Saku ini memiliki belahan dua lajur (atas dan bawah), bagian tengahnya dibuat untuk tempat memasukkan tangan. Saku model ini bisa menggunakan tutup (klep) atau tidak. Biasanya diterapkan pada blus, kemeja, atau celana, sedangkan bagian kantungnya berada didalam/dibagian buruk kain



d. Saku Vest Saku ini memiliki belahan satu lajur (bawah), dan dapat juga ditambahkan tutup (klep). Saku model ini biasanya diterapkan pada jas, kemeja, jaket, ataupun celana. Sama dengan saku passpoile, kantung saku vest berada didalam/dibagian buruk kain



e. Saku Sisi / Samping Saku ini berada di sisi pakaian atau busana. Saku sisi ada yang berada tepat pada garis sisi dan ada pula yang berada agak masuk kebagian dalam. Saku sisi yang berada tepat pada garis sisi, banyak digunakan pada pakaian wanita, rok dan kadang ada juga pada celana pantalon. Bagian saku dapat menggunakan bahan yang sama dengan bahan utama namun dapat pula menggunakan bahan pelapis, sedangkan untuk bagian sisi harus menggunakan bahan yang sama dengan bahan utama karena bagian sisi merupakan bagian dari pakaian itu sendiri.



VI.



Membuat Pola Celana Santai Ukuran yang diperlukan untuk membuat pola celana santai diantaranya sebagai berikut :  Lingkar pinggang : 72cm  Lingkar panggul : 92cm  Panjang celana : 94cm  Lingkar paha : 58cm  Tinggi duduk : 27cm  Lingkar pesak : 65cm  Lingkar kaki : 36cm Pola celana santai



Keterangan :  Pola bagian depan A-C A-E E-F F-G



= Panjang celana = Tinggi duduk + 3cm = ⅓ Lingkar panggul = 4cm



G-B C-D G-S



= tegak lurus garis A = ½ Lingkar ujung celana – 2cm = naik 5cm



 Pola bagian belakang F-H = keluar 6cm C-I = ½ Lingkar ujung celana + 2cm B-1 = masuk 2cm Titik x di tengah-tengah F-G, kemudian hubungkan titik x ke titik 1 1-J = naik 2cm x-Y = naik 9cm x-K = sudut sentuh pesak belakang = 3cm Pola Rok Celana (Cullote)



Keterangan bagian depan Buat pola dasar rok depan dan ubahlah sebagai berikut : a-b : panjang rok celana a-c : tinggi duduk c-c¹ : 1/10 lingkar panggul dikurangi 2cm c¹-c² : c-c¹ - c¹ hubungkan a-c²-c¹



Keterangan bagian belakang Buat polar dasar rok belakang dan ubahlah sebagai berikut : a-b : panjang rok celana a-c : tinggi duduk c-c¹ : 1/10 lingkar panggul dikurangi 2cm c¹-c² : c-c¹ hubungkan a-c²-c¹