Materi PMR Perawatan Keluarga [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Materi PMR : Perawatan Keluarga















 



 



      



Pengertian Perawatan keluarga adalah perawatan yang dilakukan oleh anggota keluarga itu sendiri dengan menggunakan alat-alat yang ada di lingkungan keluarga itu dan sederhana tetapi hasilnya memuaskan. Dasar-dasar Perawatan Keluarga Maksud Perawatan Keluargaa. Karena RS penuh / jumlah RS kurang, serta tenaga Dokter dan perawat kurang. a. Karena pengaruh keadaan ekonomi, tidak semua orang mampu membayar ongkos Rumah Sakit. b. Karena faktor kepercayaan / keinginan si penderita yang tidak menginginkan untuk dirawat diluar. Tujuan Perawatan Keluarga. Meringankan keadaan si korban. a. Mempercepat upaya penyembuhan. b. Memperkecil penularan. c. Mendidik anggota keluarga untuk menghemat. d. Membiasakan hidup sehat. Fungsi Perawatan Keluarga. Pengamatan terhadap penderita. a. Tindakan perawatan b. Tindakan pengobatan c. Pencatatan. d. Penyuluhan kesehatan. Sasaran Perawatan Keluarga. Penderita yang layak dirawat dirumah. a. Bayi dan anak yang tidak terawat. Alasan Perawatan Keluarga. Secara psikologis orang yang sakit lebih senang dirawat di rumah sendiri. a. Dapat menghemat waktu dan biaya. b. Dirawat oleh anggota keluarga sendiri dapat mempercepat penyembuhan. Pelaku Perawatan Keluarga. Siapa saja asal mendapat pendidikan sebelumnya. a. Mereka yang mampu menyelenggarakan. Sifat pelaku Perawatan Keluarga. Mempunyai rasa kasih sayang. a. Adanya suatu keinginan untuk melakukan perawatan keluarga. b. Mengutamakan kepentingan si penderita. c. Sehat jasmani dan rohani. d. Bertanggungjawab e. Terbuka Langkah-langkah Persiapan Perawatan Keluarga. 1. Persiapan a. Mencuci tangan. Tujuannya : Setiap pelaku PK sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, pelaku PK harus mencuci tangan. Tujuannya yaitu : Membersihkan tangan dari segala kotoran Menjaga kesehatan pelaku Mencegah penularan penyakit Melatih suatu kebiasaan yang baik Cara Pelaksanaan : Lepaskan seluruh perhiasan di tangan seperti arloji, cincin, dan gelang Buka kran/siram air dari ketel Gosok putaran kran dengan sabun kemudian dibilas



    



    



Basahi tangan sampai siku dan beri sabun hingga berbusa. Bila perlu dengan sikat tangan mulai dari telapak tangan, sela-sela jari, kuku, punggung tangan, dan lengan sampai siku Sabun disiram air sebelum diletakkan kembali pada tempatnya Bilas tangan sampai bersih Tutup kran dan keringkan tangan dengan handuk Selesai b. Memakai celemek, fungsinya : Celemek adalah bentuk pakaian untuk menutup pakaian pelaku PK pada waktu merawat orang sakit. Tujuan : Melindungi pakaian pelaku dari kotoran dan mencegah penularan penyakit. Cara menggunakan celemek: Setelah mencuci tangan pegang tali penggantung celemek Masukkan melalui kepala Kedua tali diikat pada bagian belakang dengan ikatan yang mudah dilepaskan Cara menggantung celemek setelah dipakai: Apabila di dalam ruangan orang sakit : bagian luar celemek terlihat dari luar Apabila di luar ruangan orang sakit : bagian dalam celemek terlihat dari luar - Untuk menghindari penularan. - Melindungi pakaian. c. Urutan tindakan Perawatan Keluarga a. Persiapan pelaku. b. Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan. c. Persiapan penderita. d. Pelaksanaan. e. Selesai. Hal-hal yang dilakukan dalam Perawatan Keluarga : a. Membersihkan tempat tidur si penderita. b. Penggantian dan pemasangan sprai. c. Pemeriksaan denyut nadi, suhu tubuh dengan thermometer. d. Pemberian makan dan minum. e. Pemberian obat. Alat-alat yang diperlukan : a. Alat-alat untuk tidur b. Celemek c. Thermometer d. Obat-obatan e. Alat mandi f. Pispot g. Pasu najis h. Alat kompres Dasar Perawatan Keluarga a. Mengapa Diperlukan PK? 1. Pada umumnya mereka yang sakit senang bila ia berada di rumah di tangah keluarga daripada berbaring di RS dan dirawat oleh orang yang belum dikenal. 2. Demi untuk menghemat waktu, tenaga dan biaya transportasi. 3. Dirawat oleh orang lain di sebuah kamar dapat mempengaruhi keadaan si sakit sehingga mempengaruhi penyembuhannya. 4. Untuk meningkatkan kemandirian orang sakit dan keluargnya secara optimal. b. Siapa Yang Melakukan PK? 1. Pada dasarnya siapa saja dapat melakukan tugas PK asal sebelumnya diberi pengetahuan (berupa pendidikan PK) dan dilatih secukupnya. 2. Sejak tahun 1950 PMI telah menyelenggarakan pendidikan latihan PK.



c. Sifat pribadi yang tepat untuk menerima pendidikan PK adalah: 1. Mempunyai sifat kasih sayang yang tulus. 2. Menaruh minat dan memiliki rasa kemanusiaan yang dalam. 3. Ingin belajar dan berbakat dalam bidang perawatan. d. Sikap dan Perilaku yang perlu dimiliki oleh pelaku PK 1. Berperikemanusiaan yang jelas tampak dan sikap kesediaan untuk menolong yang akan memberi kesan tetang kepribadiannya. 2. Bertanggungjawab, sifat ini harus tampak dari segala tindakan pelaku pk yang senantiasa berpedoman pada apa yang ia telah pelajari antara lain tidak akan melakukan tindakan yang merugikan si sakit maupun angggota keluraga yang lain. 3. Selalu mengutamakan kebutuhan si sakit. 4. Selalu bersikap terbuka terhadap tindakan yang akan dilakukan terhadap si sakit sera menerangkan/mendidik kelurga lain misalnya bagaimana hidup sehat d. Prinsip kerja seorang pelaku PK 1. Sikap yang baik seorang pelaku PK penting untuk memberi kesan baik tentang kepribadian. 2. Menunjukkan memampuan kerja denga tenang, cepat dan tanpa ragu-ragu. 3. Mempunyai sikap yang ramah, selalu tersenyum, bersedia untuk mendengar dan mampu untuk menenangkan si sakit. 4. Berpirlah sebelum bertindak/bekerja. 5. Jagalah kebersihan lingkungan dan ruangan si sakit, tetapi perlu juga memperhatikan diri sendiri. 6. Catat selalu hasil pengamatan dan perawatan yang telah diberi secara pendek, lengkap dan jelas. 7. Usahakan agar tidak menambah penderitaan si sakit. 8. Jangan bertindak menyimpang dari peraturan dan perintah dokter/petugas kesehatan dan jangan keliru memberi obat. 9. Jika dianggap perlu untuk merujuk si sakit ke puskesmas/RS diperlukan persiapan antara lain pakaian bersih dan alat toilet si sakit dan kemungkinan harus dihubungi petugas yang mengurus angkutan/ambulans. 10. Bila ada sesuatu yang perlu dirahasiakan janganlah disampaikan langsung si sakit. e. Peralatan yang diperlukan 1. Perawatan yang dilakukan di rumah membutuhkan peralatan. Kita tidak boleh memaksakan untuk membeli peralatan seperti yang ada di RS. Dengan peralatan yang ada dan sederhana dapatlah kita menolong si sakit dengan cukup memuaskan. 2. Perlengkapan kamar tidur. 3. Tempat penyimpanan obat-obatan. f. Penerapan 1. Sebagai individu : Perlu mempersiapkan diri agar mampu dan mau melakukan PK untuk siapa saja yang membutuhkan. 2. Sebagai anggota masyarakat : Menjelaskan kepada anggota masyarakat pentingnya PK. Dapat juga mengordinir disediakannya peralatan PK agar masyarakat sekitar dapat menggunakan secara bersama. 3. Di lingkungan organisasi PMI : Turut berpartisipasi pada Tim PK PMI dalam kegiatan pelayanan sosialnya PMI misalnya untuk panti jompo. 4. Pada saat bencana : Turut berpartisipasi pada Tim PK PMI dalam kegiatan di tempat penampungan sementara/pengungsian. Kesehatan Dasar Keluarga a. Kebersihan Diri 1. Kebersihan diri merupakan factor penting dalam usaha pemeliharaan kesehatan, agar kita selalu dapat hidup sehat.



     



     



       



 



2. Menjaga kebersihan diri berarti juga menjaga kesehatan umum. 3. Cara menjaga kebersihan diri : Mandi setiap hari secara teratur Tangan harus dicuci sebelum menyiapkan makanan dan minuman, sebelum makan, sesudah buang air besar atau buang air kecil. Kuku digunting pendek dan bersih. Kaki perlu dirawat dengan baik dan teratur. Sikat gigi setiap habis makan. Pakaian perlu diganti setiap habis mandi dengan pakaian yang sudah dicuci bersih dengan sabun, dijemur dan disetrika. b. Kebersihan lingkungan 1. Kebersihan lingkungan adalah suatu usaha menjaga lingkungan bersih, dan sehat sehingga dapat mencegah penularan penyakit 2. Penularan penyakit terjadi bila ada hubungan anatara 3 mata rantai, yaitu: sumber penyakit, perantara penyakit dan orang yang lemah/peka terhadap serangan penyakit. 3. Usaha meningkatkan kebersihan lingkungan dapat dilakukan bersama masyarakat dengan mengusahakan untuk memutuskan hubungan mata rantai tersebut agar tidak akan terjadi penularan. 4. Kebersihan lingkungan dapat dicapai dengan: Rumah harus sehat dan terpelihara. Hewan peliharaan tidak berkeliaran di dalam rumah atau ditempat anak bermain terutama hewan yang berkutu Sediakan tempat sampah yang tertutup dan buang sampah ditempatnya Jaga kebersihan sumber air, MCK dan lingkungannya Hindari genangan air/air hujan di sekitar rumah Air limbah usahakan lancer alirannya. Pelaksanaan Perawatan Merawat orang sakit di rumah a. Mencuci Tangan 1. Suatu keharusan bagi setiap perawat termasuk pelaku PK yang dilakukan: Sebelum dan sesudah merawat orang sakit Sebelum menyiapkan makanan dan minuman Sesudah memegang barang-barang kotor dan memegang binatang Sesudah buang air besar (b.a.b) atau buang air kecil (b.a.k) 2. Tujuan Membersihkan tangan dari segala kotoran Menjaga kesehatan pelaku Mencegah penularan penyakit Melatih suatu kebiasaan yang baik b. Memakai Celemek 1. Celemek adalah bentuk pakaian untuk menutup pakaian pelaku PK waktu menolong merawat si sakit, tanpa mengganggu gerak si pelaku. 2. Tujuan: Melindungi pakaian pelaku dari kotoran Mencegah penularan penyakit Mengukur Auhu a. Mengukur suhu



       



        















Alat untuk mengukur suhu disebut termometer. Menurut skalanya ada 2 macam, yaitu: termometer celcius (lazim dipakai di Indonesia) dan termometer Fahrenheit (lazim dipakai di Amerika) 1. Bagian dari termometer Tabung gas panjang, berbentuk persegi gepeng bundar atau persegi Pipa gelas tempat turun naik air raksa Skala yang menunjukkan derajat suhu Reservoir tempat air raksa 2. Tujuan Mengetahui suhu badan si sakit Mengetahui adanya kelainan pada tubuh Mengetahui perkembangan penyakit Sebagai salah satu penyokong dalam membantu dokter dalam menentukan diagnosa 3. Tempat dan cara pengukuran suhu 3.1. Ketiak Cuci tangan Siapkan termometer Beritahu si sakit Keringkan ketiak dengan handuk/waslap Tempatkan pangkal termometer di tengah ketiak di minta si sakit menjepitnya 10-15 menit, tangan yang lain membantu menekan bagian lengan yang menjepit termometer Setelah 10-15 menit termometer dikeluarkan, dibaca sampai di mana naiknya air raksa dan dicatat. Termometer dibersihkan, lalu disimpan Cuci tangan 3.2. Dubur Pengukuran suhu di dubur dilakukan: - Pada bayi, anak, orang sakit parah - Pada keadaan tertentu, misalnya:patah lengan,bagian ketiak di balut - Atas petunjuk dokter Pengukuran suhu di dibibir tidak boleh dilakukan pada: - Orang sakit yang luka pada daerah dubur - Orang sakit yang berpenyakit kelamin Pelaksanaan : 1. Cuci tangan 2. Siapkan termometer dan minyak kelapa/vaselin 3. Beritahu si sakit 4. Miringkan si sakit,bebaskan pakaian yang menutupi bokong 5. Kaki yang sebelah atas ditekuk kearah perut 6. Oleskan pangkal termometer dengan minyak kela[a/vaselin untuk memudahkan memasukkan ke dalam anus. Hati-hati bila ada wasir 7. Pisahkan bokong si sakit agar dubur terlihat, lalu pangkal termometer di masukkan 8. Pegang termometer selama berada dalam anus selama 3 menit 9. Keluarka termometer, baca dan catat di buku catatan harian 10. Termometer dibersihkan lalu disimpan 11. Cuci tangan 3.3. Mulut Dilakukan pada orang sakit bila pada kedua tempat di atas tidak memungkinkan pemasangan thermometer.











Pengukuran suhu di mulut tidak boleh dilakukan pada: - Orang sakit yang tidak sadar atau gelisah - Orang yang berpenyakit milit,batuk pilek atau sesak nafas - Bayi/anak yang masih kecil Pelaksanaan : 1. Cuci tangan 2. Siapkan termometer 3. Beritahu si sakit 4. Si sakit diminta untuk membuka mulut 5. Letakkan pangkal termometer di bawah lidah agak ke samping, di minta si sakit untuk menutup mulut dan bernafas melalui hidung 6. Setelah 3 menit keluarkan termometer, baca dan catat di buku catatan harian 7. Termometer dibersihkan lalu disimpan 8. Cuci tangan Menghitung Denyut Nadi Menghitung denyut nadi adalah sama penting dengan mengukur suhu. Denyut nadi menjadi lebih cepat bila berada dalam ketakutan, gelisah, demam dan sesudah gerak badan. a. Denyut nadi dapat diraba pada : 1. Leher 2. Bagian muka telinga 3. Dekat ujung tulang selangkang 4. Sisi dalam dari lengan atas 5. Lipatan paha 6. Pergelangan tangan 7. Denyut bayi sampai umur 1 tahun dapat diraba di ubun-ubun b. Tujuan mengukur denyut nadi 1. Mengetahui keadaan umum si sakit 2. Mengetahui keadaan jantung 3. Mengikuti perkembangan jalannya penyakit 4. Membantu menentukan diagnosa c. Jumlah denyut nadi rata-rata permenit 1. Bayi baru lahir : + 130 - 160 2. Bayi : + 110 - 130 3. Anak umur 4-7 tahun : + 80 - 120 4. Anak umur lebih 7 tahun : + 80 - 90 5. Pria dewasa : + 60 - 80 6. Wanita lebih banyak antara 10-15 denyutan. Umumnya kecepatan denyut nadi meningkat bila suhu badan meningkat. Tiap kenaikan suhu 1 derajat C, denyut nadi akan bertambah 10-15 denyutan. d. Pelaksanaan 1. Cuci tangan 2. Beritahu si sakit 3. Si sakit duduk atau berbaring, lengan dikendurkan dengan ibu jari di sebelah atas. Cari nadinya dengan 3 jari si pelaku dipergelangan tangan si sakit kea rah ibu jari si sakit diantara urat-urat 4. Hitung denyut nadi selama ½ menit, hasilnya dikalikan 2 dan dicatat dalam buku catatan harian Menghitung Pernafasan Satu kali pernafasan adalah 1 kali menarik nafas dan 1 kali mengeluarkan nafas











a. Tujuan menghitung pernafasan : 1. Membantu menentukan diagnosa 2. Mengetahui keadaan umum si sakit b. Pelaksanaan 1. Dihitung segera setelah menghitung denyut nadi. Jangan diberitahu si sakit akan dihitung pernafasannya dengan pergelangan si sakit tetap dipegang seolah-olah masih menghitung denyut nadi 2. Diperhatikan apakah kedua sisi dada bergerak seirama, apakah terlihat adanya kesukaran dalam bernafas 3. Hitung pernafasan selama ½ menit dan hasilnya dikali 2, catat dalam buku catatan harian c. Jumlah pernafasan permenit 1. Bayi baru lahir : 30-60 2. Anak umur 1 tahun : 25-30 3. Anak umur 2 tahun : 20-25 4. Anak umur 15 tahun : 18 -20 5. Pria dewasa : 16-18 6. Wanita dewasa : 18-20 d . Perbandingan jumlah pernafasan dengan denyut nadi adalah 1: 4 7. Penataan Tempat Tidur Orang Sakit a. Maksud dan tujuan 1. Mempercepat penyembuhan 2. Mencegah penyakit bertambah parah 3. Memperkecil bahaya penularan b. Syarat tempat tidur si sakit 1. Panjang tempat tidur harus sepadan dengan panjang badan si sakit 2. Ditempatkan pada bagian kamar yang tak banyak kena hembusan angin 3. Terhindar dari cahaya yang menyilaukan, bau yang merangsang dan keributan 4. Barang tenun (seprei,sarung bantal dsab) hendaknya diganti paling sedikit 2 kali seminggu, kecuali bila basah atau kotor maka harus segera diganti. c. Peralatan 1. Tempat tidur + kasur + bantal 2. Kain seprei + sarung bantal 3. Kain perlak + kain alas perlak 4. Selimut Perawatan Sehari-hari di Rumah 1. Menolong si sakit B.A.B / B.A.K di atas tempat tidur Di Indonesia biasanya orang sakit selama masih dapat berjalan akan berusaha untuk pergi ke kamar kecil untuk B.A.B / B.A.K. sebenarnya hal ini tidak dibenarkan karena si sakit membuang tenaga yang ia perlukan untuk melawan penyakitnya. Perlu diketahui, bahwa antara orang sakit pria dan wanita cara menolongnya berbeda. Wanita : alat kelamin bagian luar dan dalam dihubungkan oleh sebuah saluran yang sangat pendek jaraknya, sehingga sangat mudah terkena infeksi. Untuk b.a.b dan b.a.k menggunakan sebuah tempat yang disebut pasu najis. Pria : untuk b.a.b dan b.a.k dapat hanya menggunakan sebuah labuh kemih, semacam botol. a. Peralatan 1. Pasu najis beserta tutupnya 2. Labu kemih untuk pria 3. Bamboo/botol berisi air 4. Kertas toilet



5. Alas bokong (perlak beserta alasnya) 6. Bel 7. Bangku kecil untuk pasu najis 8. Handuk, sabun, bedak 9. Air untuk mencuci bokong 2. Menyeka / memandikan si sakit di tempat tidur a. Tujuan 1. Memberikan perasaan enak dan segar kepada si sakit 2. Membersihkan kotoran yang melekat pada tubuhnya 3. Membantu memperlancar peredaran darah 4. Melatih otot-otot secara aktif dan pasif 5. Mencegah terjadinya lecet b. Peralatan 1. 2 baskom (untuk menyabun + membilas) 2. Air hangat dalam cerek dan air dingin dalam ember + gayung 3. 2 waslap + 2 handuk besar 4. 1 ember yang agak besar untuk menampung air 5. Sabun mandi dalam tempatnya, talk dan kamfer spiritus,alat bersolek, alat cukur dan sisir 6. Pakaian si sakit yang bersih 7. Tempat/keranjang untuk pakaian kotor 8. Bila perlu disediakan lbu kemih dan pasu najis, botol berisi air untuk cebok 3. Mencuci rambut si sakit di tempat tidur a. Tujuan 1. Memberikan perasaan segar dan senang kepada si sakit 2. Menghilangkan kotoran yang melekat pada kepala si sakit 3. Agar rambut tetap bersih, rapi dan terpelihara b. Peralatan : 1. Baki yang berisi sisir, 1 handuk, 1 waslap, shampo, alas(handuk + perlak 2. Talak plastik yang dapat diganti dengan pelepah pisang/sebuah perlak yang digulung 3. Ember berisi air hangat kuku, gayung bermulut lancip/kobokan 4. Ember kosong 5. Kain pel 6. Cadangan air panas dalam cerek dan air dingin dalam ember 7. Alat pengering rambut atau kipas Merubah Posisi Tidur Orang Sakit Seorang pelaku PK harus pandai menolong si sakit duduk , berbalik, merubah posisi tidurnya, mengangkatnya, menolong turun / naik tempat tidur dengan cara teratur. Merubah sikap tidur si sakit adalah hal yang sangat penting, karena dapat menghindari : 1. Bahaya lecet pada tubuh 2. Ketegangan pada sendi-sendi 3. Bahaya timbulnya cacat 4. Memperbaiki peredaran darah a. Meminggirkan atau menengahkan si sakit Meminggirkan adalah menggeser si sakit dari tengah ke pinggir tempat tidur, sedangkan menengahkan adalah menggeser si sakit dari pinggir ke tengah tempat tidur. b. Memiringkan si sakit Memiringkan adalah membentuk posisi si sakit menjadiposisi miring.



Untuk memiringkan si sakit ke kanan, maka dilakukan dari arah saebaliknya/berlawanan. Begitu juga jika memiringkan posisi si sakit dari arah kiri. c. Memindahkan si sakit Bila sakit seorang dewasa yang gemuk, maka untuk mengangkatnya sebaiknya dilakukan berdua atau bertiga. Jangan coba melakukan sendiri, karena akibatnya mungkin si sakit merasa lebih sakit atau mungkn terjatuh. d. Menolong si sakit turun dari tempat tidur, berjalan ke kursi dan kembali ke tempat tidur. Bila si sakit yang telah berbaring lama di atas tempat tidur mulai sembuh, maka dokter akan memerintahkan agar ia didudukkan. Mula-mula duduk dipinggir tempat tidur dengan kaki yang diayun-ayunkan, kemudia di atas kursi dalam ruangan si sakit. Peristiwa ini merupakan hal yang menggembirakan bagi si sakit, sehingga ia akan memberikan bantuaanya. Tetapi si sakit kecewa bila mulai duduk atau berjalan, merasa psing, kaki berat dan lemas. Oleh sebab itu, hal ini perlu dilakukan secara bertahap. Peralatan 1. Kursi yang memakai sandaran untuk lengan 2. Bantal untuk menopang punggungnya 3. Selimut 4. Sandal yang ringan 5. Bila perlu dingklik/kursi pendek dan bel Penyajian Makanan dan Pemberian Obat a. Penyajian makanan kepada pasien Makanan berguna untuk memberikan zat-zat makanan yang cukup utnuk memelihara kesehatan, memulihkannya bila sakit, menghasilkan tenaga untuk melaksanakan berbagai kegiatan pertumbuhan dan perkembangan jiwa serta raga. b. Cara menyajikan makanan 1. Makanan disajikan di atas sebuah baki yang berisi alas supaya rapi. Di atas baki ada piring, sendok dan garpu, gelas yang berisi air minm dengan tatakan dan tutupnya dan serbet/lap. 2. Cocokkan makanan sesuai dengan pantangan, rasa disesuaikan denga selera sejauh tidak bertentangan dengan pantangan. 3. Makanan dijaga agar tidak dihinggapi lalat 4. Piring jangan di isi penuh, karena dapat mengurangi selera makan si sakit. 5. Sayuran dan lauk pauk diletakkan terpisah dalam piring kecil diatur secara baik dengan sedikit variasi. 6. Sedapat mungkin makanan disajikan dalam keadaan hangat. 7. Waktu makan ditentukan 8. Agar menarik diberi jambangan kecil dan diberi bunga, kepada anak-anak diberi mainan. 9. Bila dapat makan sendiri, digunakan meja kecil yang diberi alas 10. Selesai makan, baki dan isinya diangkat dan dibawah keluar kamar. c Beberapa jenis makanan khusus 1. Makanan lunak untuk orang panas atau sakit mulut/tenggorokan 2. Makanan untuk orang diare 3. Makanan rendah lemak untuk orang sakit kuning 4. Makanan rendah garam untuk orang sakit busung/uderma 5. Makanan tanpa gula untuk orang sakit kencing manis Pemberian Obat Kepada Orang sakit a. Tujuan 1. Mempercepat penyembuhan 2. Mengurangi penderitaan b. Bentuk obat 1. Pil



 











2. Tablet 3. Kapsul 4. Salep 5. Obat cair 6. Puyer/serbuk c. Etiket/label Biasanya diletakkan pada botol, dus, kantong plastik, dsb yang memberi petunjuk tentang pemakain obat Warna etiket : 1) Etiket putih : merupakan obat dalam (untuk diminum) 2) Etiket biru : merupakan obat luar (tidak boleh ditelan) 3) Etiket hitam dan biasanya bergambar tengkorak: merupakan obat berbahaya (obat keras atau racun) Perawatan Bayi a. Kondisi bayi 1. Nadi : Kurang lebih 140 denyutan permenit pada waktu lahir 2. Pernafasan : Kurang lebih 33 – 40 gerakan permenit 3. B.a.b : 3 – 4 kali dalam waktu 24 jam pada bulan pertama. Warnanya hitam dan agak lengket, akan berubah menjadi lembek kekuning-kuningan bila si bayi mulai menetek 4. Berat badan : Seorang bayi rata-rata mempunyai berat badan sekitar 3 kg waktu lahir. Dalam waktu beberapa hari ia akan kehilangan berat sampai 300 gram, tapi dalam waktu 2 minggu diharapkan berat badannya akan kembali seperti pada waktu dilahirkan. 5. Kulit : Pada waktu lahir, biasanya kulit bayi diliputi lemak putih kekuningkuningan, warna kulitnya merah muda 6. Penglihatan : Baru mampu pada awal bulan ke 2 7. Pendengaran : Baru mampu pada awal bulan ke 4 8. Tidur : Pada bulan pertama bayi tidur 18 – 22 jam sehari, kalau basah atau haus/lapar ia akan bangun dan menangis b. Makanan Makanan yang terbaik adalah ASI yang akan membuat bayi tumbuh baik dan sehat. Bila ASI kurang, maka dokter akan menambah dengan susu buatan yang cocok c. Pemeriksaan Pada usia 2 minggu bayi sebaiknya dibawa ke dokter atau bidan untuk diperiksa berat badannya dan apakah keadaan pusarnya baik. Juga untuk menerima nasihat mengenai pertumbuhan bayi, kekebalan dan makanan tambahan. d. Memandikan Bayi Di daerah panas bayi dimandikan pagi dan sore, di daerah pegunungan cukup sekali sehari misalnya sore saja. Sebaiknya waktu mandi ditentukan, agar tidak seorangpun dapat mengganggu pelaksanaan tugas ini. Peralatan 1. Satu buah handuk 2. Dua buah waslap 3. Ember / baskom berisi air hangat kuku 4. Pakaian untuk ganti 5. Sabun 6. Bedak 7. Alkohol, iodinepovidon dan kasa untuk komprse (untuk bayi yang belum lepas tali pusarnya)



PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA Generasi muda kelak akan menjadi penerus kehidupan untuk mewujudkan kedamaian dan ketenteraman umat manusia di muka bumi ini. Palang Merah Indonesia (PMI), melalui berbagai pelatihan khususnya bagi para remaja, merupakan salah satu lembaga yang membantu menyiapkan para remaja agar mampu mewarisi kehidupan tersebut. Sejak tahun 1996, melalui wadah pembinaan generasi muda, PMI telah melaksanakan program YOUTH PEER EDUCATION atau PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA (PRS). Program ini dinilai cukup berhasil, khususnya dalam lingkup penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia. Ketika diadakan evaluasi terhadap program ini pada tahun 2000, direkomendasikan untuk merevisi buku pedoman PRS ini. Perubahan itu antara lain mengenai pembuatan bab tersendiri tentang Gender dan Napza. Pendekatan program ini menggunakan pola pembelajaran nonformal. dimaksudkan agar para remaja bisa ngobrol tentang permasalahan kesehatan dan kesejahteraan mereka secara santai. Sementara itu, orang yang lebih tua—termasuk guru dan para orang tua—diharapkan dapat mendukung (motivator) pelaksanaan program. Program tersebut juga dapat diintegrasikan dengan kegiatan pembinaan remaja lainnya seperti Palang Merah Remaja (PMR). A. PENGEMBANGAN POTENSI DIRI Potensi diri merupakan kemampuan diri yang dimiliki seseorang yang dikembangkan dan didayagunakan untuk mencapai tujuan hidup. Setiap makhluk tumbuh (semakin besar) dan berkembang (semakin matang), menuju kedewasaan, sejak lahir sampai mati. Selama mengalami tumbuh kembang dari anak-anak menjadi remaja, seseorang mengalami beberapa perubahan penting. Perubahan„ „ bentuk (anatomi tubuh):     



Pembesaran alat kelamin Pertumbuhan rambut di beberapa tempat Peningkatan kelenjar minyak dan mudah berjerawat Suara berubah menjadi besar pada anak laki-laki. Pada anak perempuan, suara berubah menjadi lebih lembut Pembesaran otot pada remaja laki-laki dan pembesaran pinggul serta dada bagi perempuan



Perubahan„ „ faali (fungsi tubuh):  



Alat kelamin peka dan mudah terangsang. Jika terangsang, alat kelamin membesar/membengkak dan keluar lendir Keluar sperma waktu tidur (mimpi basah) pada anak laki-laki. Bagi perempuan, mereka mengalami menstruasi pertama (yang menandakan alat reproduksi mereka sudah mulai berfungsi)



Perubahan kejiwaan:„ „    



Keingintahuan yang tinggi mengenai berbagai hal, termasuk pada masalah-masalah reproduksi Perhatian terhadap masalah seks meningkat Keberanian untuk mencoba-coba, terutama jika di desak lingkungan Anak laki-laki cenderung menyendiri dan melamun. Untuk perempuan, mereka cenderung suka ngerumpi



B. NORMA SOSIAL DAN PERILAKU BERISIKO “Manusia dikenal dari perilaku masing-masing. Juga para remaja. Perilaku diukur dengan menggunakan NORMA SOSIAL. Sesuai ataukah tidak. Untuk itu, mengenal norma sosial dan perilaku remaja dalam hubungannya dengan norma sosial amatlah penting bagi kita. Dua topik yang dibicarakan adalah norma sosial dan perilaku yang berisiko.”Setiap masyarakat di suatu wilayah bisa



memiliki adat dan kebiasaan yang berlainan. Inilah yang membuat norma sosial bisa berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Namun yang lebih penting adalah kemauan dan kesanggupan masyarakat untuk menjaga dan melestarikan norma tersebut. Hubungan lain jenis, apalagi yang terkait dengan hubungan seksual, merupakan hal yang sangat diperhatikan dalam norma sosial. Untuk itu, para remaja layak memberi perhatian yang lebih terhadap norma tersebut. Usahakan agar jangan sampai melanggar norma.Semua anggota masyarakat, termasuk REMAJA, harus menaati norma tersebut. Remaja laki-laki dan perempuan memiliki kewajiban yang sama dalam mematuhi norma sosial yang ada. Taat terhadap norma berakibat pada penerimaan dan pujian masyarakat. Seseorang akan DITERIMA dalam masyarakat hanya apabila ia mau dan mampu mengikuti norma sosial yangberlaku di lingkungannya. Sementara itu, pelanggaran norma menyebabkan PENOLAKAN dan pemberian hukuman dari masyarakat. Sanksi tersebut umumnya berupa hukuman sosial, termasuk pengucilan. Pengucilan sosial memang tidak begitu menyakitkan. Namun, sering kali orang yang dikucilkan akan merasa diasingkan dan tidak dianggap oleh masyarakat. Lambat laun, mereka akan berontak dan tidak menghiraukan masyarakat. Mereka bisa jadi malah akan melakukan tindakan asusila yang lebih ekstrem. Ini tentu saja bisa merugikan orang yang bersangkutan. C. GENDER “Akhir-akhir ini, gender menjadi isu penting dan istilah yang sering kali diperbincangkan. Namun, masih banyak kesalahpahaman tentang konsep gender serta kaitannya dengan perjuangan perempuan untuk mendapatkan kesetaraan dan keadilan. Untuk memahami konsep gender, dalam modul ini akan dibahas perbedaan seks dan gender, peran gender, ketidakadilan gender, kebutuhan praktis, serta strategi gender.” Secara mendasar, konsep gender berbeda dengan seks. Gender merupakan sifat yang melekat pada kaum laki-laki atau perempuan yang dikonstruksikan secara sosial ataupun kultural. Ada pula yang mengartikannya sebagai pembagian peran dan tanggung jawab baik laki-laki maupun perempuaan yang ditetapkan masyarakat ataupun budaya. Karakteristik yang berlawanan antara laki-laki dan perempuan: Laki-laki Perempuan Maskulin Feminin Rasional Emosional Tegas Fleksibel Agresif Pasif Objektif Subjektif Kasar Lembut Padahal, sebenarnya, karakteristik tersebut bisa berubah dan dapat dipertukarkan. Artinya, perempuan bisa memiliki sifat maskulin dan tegas. Sebaliknya, laki-laki juga ada yang bersifat feminin dan lembut. Perbedaan yang mendasar antara seks dan gender: Seks Tidak bisa berubah Tidak bisa dipertukarkan Berlaku sepanjang masa Berlaku di mana saja Berlaku bagi siapa saja Ditentukan oleh Tuhan atau kodrati Gender Bisa berubah Bisa dipertukarkan Bergantung masa Bergantung budaya masing-masing Berbeda antara satu golongan dan yang lain Dibentuk dan dibuat oleh masyarakat D. KESEHATAN REPRODUKSI



Dalam kehidupan ini, manusia terus melakukan reproduksi untuk melanjutkan keturunan. Caranya adalah dengan melakukan hubungan seksual untuk memelihara kelangsungan hidup manusia di bumi agar membawa rahmat dan kesejahteraan. Tugas reproduksi yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia ini sangat mulia dan wajib kita pelihara sebaik-baiknya. Salah satu langkah awalnya adalah memahami secara benar dan layak tentang semua hal yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Modul ini membahas topik alat dan fungsi reproduksi, pacaran dan sanggama, kehamilan dini dan aborsi, penyakit hubungan seksual (PHS), serta Keluarga Berencana (KB). Reproduksi merupakan kemampuan seseorang dalam memiliki keturunan sebagai bagian dari upaya pelestarian kehidupan manusia sesuai dengan kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa. Untuk tujuan mulia itulah manusia diberi alat-alat reproduksi. skrotum (kantong buah pelir). Sementara itu, alat reproduksi bagian dalam terdiri atas (3) sepasang buah pelir (testis), (4) saluran reproduksi (vas deferens), (5) kelenjar kelamin, dan (6) saluran kemih penis (uretra penis). Uretra penis merupakan saluran kemih sekaligus saluran ejakulasi berupa muara terusan dari saluran reproduksi (vas deferens), (7) kandung kemih (vesikaurinaria), dan kandung mani (vesika seminalis). Pertemuan muara saluran tersebut tepat pada sekitar daerah kelenjar postrat. Buah pelir (biji kemaluan) ini berfungsi menghasilkan sel kelamin pria (sperma) dan hormon testosteron. Kelenjar kelamin menghasilkan getah kelamin. Sperma dan getah kelamin itulah yang dinamakan air mani, yang disimpan dalam kantong mani dan dipancarkan keluar melalui uretra penis (saluran kemih di penis). Alat dan fungsi reproduksi wanita juga terdiri atas bagian dalam dan luar. Alat reproduksi bagian luar terdiri atas (1) celah luar (vulva), (2) sepasang bibir besar (labium mayora), dan (3) bibir kecil (labium minora) yang terdapat di sebelah kanan kiri vulva. Di sebelah dalam vulva terdapat (4) kelentit (clitoris), semacam penis pada pria yang tumbuh mengecil tapi sangat peka karena penuh urat saraf. Di vulva ini bermuara dua saluran, yaitu (5) saluran kemih dan (6) liang sanggama (vagina). Di dalam vagina(tepatnya di mulut vagina) terdapat (7) selaput dara (hymen). Sementara itu, alat reproduksi bagian dalam terdiri atas (8) sepasang indung telur (ovarium), (9) sepasang saluran reproduksi (tuba fallopi), dan (10) rahim (uterus). Di dalam ovarium terdapat gelembung folikel penghasil sel telur (ovum). Setiap bulan, salah satu (kadang lebih) ovum akan masak dan diovulasikan ke luar menuju tuba fallopi. Buah dada juga disebut alat reproduksi karena disiapkan untuk menyusui bayi yang dilahirkan. Keseluruhan alat reproduksi, termasuk buah dada, dan daerah-daerah sekitarnya sangat sensitif serta mudah terangsang. Ada yang menyebut bagianbagian ini sebagai daerah erotis. E. HIV dan AIDS HIV/AIDS memerlukan perhatian serius dari berbagai kalangan agar tidak merajalela. Dalam pembahasan ini dikaji mengenai pengetahuan dasar tentang AIDS, penularan AIDS, cara mengetahui seseorang mengidap HIV, perlindungan terhadap AIDS, dan santunan terhadap penderita AIDS. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala penurunan kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi rentan terhadap penyakit lain yang mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh virus (jasad sub-renik) yang disebut Human Immunodeficiency Virus (HIV). Sasaran penyerangan HIV adalah sistem kekebalan tubuh, terutama sel-sel limfosit T4. atau disebut juga CD4-T. Selama terinfeksi, limfosit menjadi media pengembangbiakan virus. Jika sel-sel limfosit T4 mati, virus akan dengan bebas menyerang sel-sel limfosit T4 lainnya yang masih sehat. Akibatnya, daya tahantubuh akan semakin menurun. Akhirnya, sistem kekebalan tak mampu melindungi tubuh. Ini akan membuat kuman penyakit infeksi lain (kadang disebut infeksi oportunistis/infeksi mumpung) akan masuk dan menyerang tubuh penderita. Bahkan, kuman-kuman lain yang jinak tiba-tiba bisa menjadi ganas. Kuman itu bisa berupa virus lain, bakteri, mikroba, jamur, ataupun mikroorganisme patogen lainnya. Jika sudah begitu, penderita bisa saja meninggal karena TBC, diare, kanker kulit, infeksi jamur, dll.



F. MASALAH KESEHATAN LAIN Selain AIDS, ada beberapa ancaman kesehatan yang menyerang remaja. kita akan mempelajari berbagai masalah kesehatan lain bagi remaja. Sesuai dengan hasil kajian mutakhir, pembahasan dibatasi pada TBC dan hepatitis-B. Bukan tidak mungkin kita menambah beberapa kajian berdasarkan masalah kesehatan setempat. Hepatitis-B merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh sejenis virus yang memiliki karakter mirip dengan HIV penyebab AIDS. Penyakit ini juga sebagai peradangan hati yang berbahaya dan dapat berkembang menjadi penyakit kronis serta menjadi salah satu penyebab timbulnya kanker hati dan sirosis (matinya sel-sel hati). Awalnya, penyakit ini menunjukkan gejala ringan serupa flu: tubuh lemas, cepat lelah, demam, sampai pada gejala berat seperti muntah-muntah, demam sangat tinggi, dan kemudian warna kulit menjadi kekuning-kuningan. Pada keadaan berat terdapat gejala-gejala menurunnya fungsi hati, yang bisa berakhir dengan kanker. Atau jika “sembuh”, sel-sel hati mati dan menjadi sirosis. Apabila meluas, penyakit ini bisa menyebabkan gangguan penurunan fungsi hati seperti edema dan perdarahan lambung. Selain hepatitis-B, berkembang pula jenis baru hepatitis-C dan hepatitis-D yang memiliki tingkat kegawatan lebih tinggi daripada hepatitis-B. TBC merupakan penyakit menahun dan menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang ditularkan lewat dahak yang menyebar ke udara. TBC dapat menyerang setiap orang. Namun, penyakit ini paling sering menghinggapi orang yang berusia 15-35 tahun–khususnya yang bertubuh lemah, kurang gizi, atau tinggal dengan penderita TBC. TBC paling banyak menyerang paru-paru (saluran pernapasan). Namun, TBC juga bisa menjangkiti alat tubuh yang lain. Pada anak, TBC dapat menyebabkan peradangan selaput otak dan gangguan kulit. TBC menjadi kian penting karena semula semua orang mengira penyakit ini sudah mulai menghilang dari Indonesia. Ternyata akhir-akhir ini penderita TBC menjadi semakin banyak. Para penderita AIDS di beberapa negara Asia banyak yang meninggal karena TBC. Ini akibat menurunnya daya tahan tubuh orang yang diserang AIDS tersebut. G. NAPZA Selain AIDS, ada beberapa ancaman kesehatan yang menyerang remaja. kita akan mempelajari berbagai masalah kesehatan lain bagi remaja. Sesuai dengan hasil kajian mutakhir, pembahasan dibatasi pada rokok, alkohol, dan penyalahgunaan obat. Bukan tidak mungkin kita menambah beberapa kajian berdasarkan masalah kesehatan setempat. ROKOK Sebagaimana halnya berbagai aktivitas, merokok memiliki manfaat sekaligus keburukan. Namun, keburukannya lebih banyak daripada manfaatnya. Manfaatnya     



Mengurangi stres, tekanan, atau perasaan yang kurang • enak, sehingga secara tidak langsung menyebabkan remaja menjadi lebih berani Menimbulkan perasaan nikmat• Mempererat pergaulan antar-teman, terutama jika semua • sahabat merokok Meningkatkan keberanian dan perasaan “jantan”, “jagoan”, • atau “macho” Mengurangi nafsu makan sehingga bisa mencegah kege• mukan



Keburukannya Rokok mengandung sekitar 700 jenis racun yang berbahaya bagi kesehatan. Antara lain, yang telah dikenal luas, adalah karbon monoksida (CO) yang bisa mematikan dan nikotin yang mendorong pengapuran jantung serta pembuluh darah. Selain itu, ada tar yang dapat menyumbat serta



mengurangi fungsi saluran pernapsan dan menyebabkan kanker serta berbagai bahan kimia yang dapat menimbulkan keracunan pada hati dan otak.       



Rokok bisa mengurangi konsentrasi, misalnya sewaktu me• ngemudi, berpikir, dll. Rokok menurunkan kebugaran tubuh• Rokok bukan hanya meracuni perokok sendiri, tapi juga • orang di sekitarnya (sebagai perokok pasif) dengan bahaya yang sama Rokok menimbulkan ketergantungan dan perasaan “ke• hilangan sesuatu” jika tidak ada, yang berakibat pada penurunan prestasi belajar dan bekerja Rokok memboroskan• Sekarang rokok bukan lagi tanda “jagoan”, tapi justru • cenderung tanda kampungan Rokok bisa menyulut kebakaran yang dapat merusak harta • benda



Alkohol merupakan cairan yang bening, tak berwarna, mudah menguap, dan mudah terbakar. Diperoleh dari hasil fermentasi karbohidrat. Alkohol mudah dimetabolisme oleh tubuh, sehingga cepat memenuhi kebutuhan kalori. Sementara itu, minuman keras (MIRAS) adalah minuman yang secara sengaja diberi alkohol. Alkohol memiliki beberapa manfaat. 



  



Dalam kehidupan sehari-hari, alkohol berperanan penting • sebagai campuran makanan dan minuman, desinfektan (pensuci hama), bahan bakar, serta bahan dasar berbagai obat dan kosmetik. Setelah minum alkohol, badan terasa hangat, terutama • untuk daerah-daerah berhawa dingin. Alkohol dapat menurunkan kesadaran, sehingga bisa • mengurangi stres. Minum miras sering dianggap tanda kejantanan, kedewa• saan, dan kehidupan modern– termasuk juga di kalangan remaja.



Namun, alkohol lebih banyak keburukan daripada manfaatnya. 



 



   



Segera setelah diminum, alkohol menurunkan kesadaran, se• hingga menimbulkan penurunan kemampuan untuk berbuat baik, belajar, dan bekerja. Jika berkendara, peminum mudah celaka karena konsentrasinya menurun akibat alkohol. Menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.• Gangguan metabolisme yang bisa berdampak pada ke‘ ‘ lainan jantung sampai gagal jantungHambatan pembentukan trombosit, merusak sungsum ‘ ‘ tulang, sehingga bisa menyebabkan pendarahan, anemia, dan kekurangan sel darah putih Bisa merusak hati, dalam jangka panjang mengakibatkan ‘ ‘ kegagalan fungsi hati dan kanker Meningkatkan kerentanan infeksi karena kerusakan sa‘ ‘ luran pernapasan, hati, atau kurang makan Dapat menyebabkan kerusakan susunan saraf‘ ‘ Alkohol juga dapat menimbulkan ketergantungan fisik • (mendapatkan rasa nyaman). Dalam jangka panjang, alkohol membuat orang ketergantungan secara psikis (jiwa). Ini karena minuman itu bisa menimbulkan rasa gembira dan optimistis yang semu secara berlebihan. Akhirnya, peminum makin lama menjadi semakin sering mabuk.



Obat adalah racun yang dibuat dari bahan kimia. Racun tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui kulit (obat luar), mulut (oral), dubur (anal), vagina, dan semua lubang tubuh yang ada. Ada juga yang disuntikkan ke dalam otot atau pembuluh darah. Apabila digunakan dengan alasan tepat dalam dosis yang pas, obat akan bermanfaat. Namun, jika disalahgunakan, artinya dikonsumsi tanpa alasan yang jelas dan dalam dosis yang berlebihan, obat akan meracuni tubuh. Obat ini bisa menimbulkan ketergantungan, merusak organ tubuh, dan bahkan dapat berakibat pada kematian. Ada empat golongan obat berdasarkan bahaya dan cara mendapatkannya. Obat bebas; yang dapat dibeli dan diminum secara bebas• Obat bebas terbatas; hanya dapat diperoleh dengan resep • dokter



Obat berbahaya; seperti obat anti-depresansia (penekan • kesedihan), stimulansia (perangsang), dan halusinogen (pembentuk mimpi palsu yang indah). Pil BK, Mandrax (Mx), ekstasi, dll. termasuk ke dalam golongan obat berbahaya ini. Narkotika seperti candu, ganja, heroin, kokain, morfin, dan • turunannya. Dalam kenyataannya, di beberapa kota besar, obat bebas terbatas, obat berbahaya, dan narkotika kadang bisa dibeli secara bebas. Bahkan, obat ini terkadang ditawarkan secara langsung oleh penjual kepada remaja secara gelap atau sembunyi-sembunyi. H. PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA (PRS) Remaja sehat yang hidup di tengah masyarakat memiliki kemampuan berbuat sesuatu bagi remaja lainnya yang membutuhkan bantuan mengenai kesehatan. Untuk itu, kita perlu berdiskusi tentang cara-cara melaksanakan Pendidikan Remaja Sebaya (PRS). Secara lebih terperinci, dalam modul ini akan membahas topik mengenai keluarga, teman sabaya, PRS, dan rujukan. Teman sejati ialah orang yang hadir di hadapan kita dan siap menolong kita pada saat kita memerlukannya (”a friend indeed is a friend in need”). Orang yang tanpa diminta siap menolong kita. Dalam bahasa sajak: “Yang siap menyediakan bahu tempat kita menangis (”shoulder to cry on”). Persis seperti yang terjadi dalam Permainan Bujur Sangkar Pecah, teman adalah orang yang memperhatikan kebutuhan orang lain, yang tahu persis kebutuhan pemain lain, dan dengan ikhlas memberikan miliknya agar mereka bisa menyelesaikan tugas. Teman sebaya adalah teman yang amat akrab dengan kita karena jenis kelamin yang sama, usia berdekatan, rumah bersebelahan, bersekolah di tempat yang sama, seminat, dan seterusnya. Dengan demikian, di antara teman sebaya hampir tidak ada rahasia lagi. Teman sebaya menjadi teman senasib sepenanggungan. Karena keterdekatannya, teman sebaya bisa saling mempengaruhi sesuatu menuju kebaikan. Sebaliknya, kesetiakawanan di antara teman sebaya bisa pula saling menjerumuskan ke dalam hal-hal yang berisiko merugikan. Dalam kerangka pengertian tersebut, dalam keluarga sebenarnya remaja memerlukan ”teman sebaya”, baik antara remaja dan kakak yang sudah dewasa maupun antara remaja dan kedua orang tua. Dari pihak remaja, yang terpenting adalah sikap menjadi “friend in need” dalam keluarga. Seyogianya, kedua orang tua dan saudara lain juga siap menjadi teman sebaya bagi remaja dalam keluarga.