Materi Rangkuman Pengantar Ekonomi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Materi Rangkuman Pengantar Ekonomi Pengertian Ekonomi Mikro Ekonomi makro merupakan suatu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari tentang kegiatan perekonomian secara menyeluruh. Ruang Lingkup Ekonomi Mikro a. Pertumbuhan ekonomi b. Tingkat pengangguran c. Kesempatan kerja d. Pendapatan nasional e. Kebijakan ekonomi f. Inflasi g. Deflasi h. Kerjasama antar negara di dunia i. Organisasi ekonomi internasional j. Pendapatan per kapita k. Ekspor l. Impor m. Siklus ekonomi n. Investasi pemerintahan o. Neraca pembayaran Alat analisis teori ekonomi makro Perbedaaan makro ekonomi dan mikro ekonomi Perbedaan Harga



Mikro Harga dalam ekonomi mikro adalah nilai dari suatu komoditas atau barang-barang tertentu saja



Manfaat



Bermanfaat untuk menentukan harga suatu produk bersama dengan harga faktor produksi (tanah, tenaga kerja, modal, pengusahan dll).



Aplikasi bisnis Tujuan analisis



Diterapkan pada masalah operasional atau internal. Ekonomi mikro lebih fokus terhadap tujuan analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya yang dimiliki.



Makro Harga dalam ekonomi makro adalah nilai dari suatu komoditas secara keseluruhan atau agregat Menjaga stabilitas ditingkat harga umum dan menyelesaikan masalah utama ekonomi seperti: inflasi, deflasi, pengangguran, dan kemiskinan secara keseluruhan. Lingkungan dan masalah eksternal. Ekonomi makro lebih fokus terhadap tujuan analisis yang berisi tentang pengaruh kegiatan ekonomi yang dilaksanakan terhadap perekonomian yang terjadi secara keseluruhan



Ekonomi mikro adalah teori ekonomi yang melihat permasalahan ekonomi secara sempit atau khusus. Sedangkan ekonomi makro adalah teori ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi yang dilihat secara keseluruhan atau dalam lingkup yang luas. Pengertian pendapatan nasional Pendapatan Nasional adalah: “Nilai barang dan jasa akhir berdasarkan harga pasar, yang diproduksi oleh sebuah perekonomian dalam satu periode dengan menggunakan faktor produksi yang berada dalam wilayah perekonomian tersebut” (Case & Fair, 1996) Pendapatan Nasional didefinisikan sebagai jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu negara pada periode tertentu, biasanya 1 tahun. Pendapatan Nasional merupakan salah satu indikator yg dapat digunakan untuk mengukur laju pembangunan dan perkembangan tingkat kesejahteraan suatu negara dari waktu ke waktu. Pendekatan perhitungan pendapatan nasional Ada 3 pendekatan pendapatan nasional: 1. Pendekatan pengeluaran (expenditure approach) Yaitu menjumlahkan nilai pengeluaran/perbelanjaan kepada barang-barang dan jasa yang diproduksikan di dalam negara tersebut. Pendekatan Pengeluaran : pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan pengeluaran dari masing-masing pelaku ekonomi pada periode terentu (1 tahun).



Pelaku Ekonomi



Pengeluaran



Konsumen Produsen Pemerintah Sektor Luar Negeri



Konsumsi (C) Investasi (I) Pengeluaran Pemerintah (G) Ekspor – Impor (X)



PDB = C+I+G+ X



2. Pendekatan produksi (production approach) atau cara produk neto Yaitu menjumlahkan nilai produksi barang dan ajsa yang diwujudkan oleh berbagai sektor (lapangan usaha) dalam perekonomian. Di Indonesia, ada sembilan sektor ekonomi yang dihitung, yaitu: 1. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan 2. Pertambangan dan penggalian 3. Industri pengolahan (manufactur) 4. Listrik, air dan gas 5. Bangunan 6. Perdagangan, hotel dan restoran 7. Pengangkutan dan telekomunikasi 8. Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 9. Jasa lain-lain. 9 Sektor ekonomi tsb dikelompokkan menjadi 3 kelompok. 1) Sektor primer:



pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan Pertambangan dan penggalian 2) Sektor sekunder: Industri pengolahan (manufactur) Listrik, air dan gas Bangunan 3) Sektor tersier: Perdagangan, hotel dan restoran Pengangkutan dan telekomunikasi Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan Jasa lain-lain. Masalah Penghitungan Ganda Dalam perhitungan GNP yang dihitung adalah seluruh nilai dari barang dan jasa akhir (final product). Sedangkan barang antara atau barang setengah jadi (intermediate goods) tidak diikutsertakan. Contoh: GNP akan memasukkan roti, tetapi tidak memasukkan gandum. GNP akan memasukkan mobil, tetapi tidak memasukkan baja. Dalam menhitung nilai pendapatan nasional dengan pendekatan produk neto, masalah penghitungan ganda diselesaikan dengan metode nilai tambah. Nilai tambah (value added) merupakan nilai selisih antara nilai penjualan perusahaan dengan nilai pembelian bahan mentah serta jasa dari perusahaan lain. GNP merupakan jumlah nilai tambah dari berbagai tahap produksi Dalam contoh di atas terdapat dua alternatif dalam menghitung pendapatan nasional, yatitu cara pengeluaran atau dengan cara produk neto. Dalam cara pengeluaran yag diperhatikan adalah nilai barang jadi (nilai penjualan) yang dijual, sedangkan dalam cara produk neto yang diperhatikan adalah nilai tambah yang dihasilkan oleh setiap tahap produksi. 3. Pendekatan pendapatan (income approach) Yaitu menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan untuk mewujudkan pendapatan nasional. Pendekatan Pendapatan : pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan pendapatan masing-masing faktor produksi pada tahun tertentu.



Faktor Produksi



Pendapatan



Tenaga kerja Modal Tanah Keahlian



upah/gaji Bunga Sewa Laba



PNB = Upah + Bunga + Sewa + Laba GNP = W (wages) + I (interest) + r (rent) + (profit)



Menghitung pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan produksi, pengeluaran dan penerimaan Manfaat perhitungan pendapatan nasional: 1. Mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara 2. Menegetahui struktur perekonomian suatu negara 3. Mengetahui perkembangan perekonomian dari tahun ke tahun 4. Mengetahui perekonomian antar daerah 5. Sebagai indikator kualitas hidup suatu negara. 6. Sebagai indikator perbandingan kinerja ekonomi antar negara. 7. Sebagai indikator perbandingan kualitas standar hidup satu negara dengan negara lain. 8. Sebagai ukuran dan perbandingan pertumbuhan ekonomi dari waktu ke waktu. 9. Sebagai ukuran dan perbandingan pertumbuhan ekonomi dan kekayaan antar negara. Contoh Perhitungan GNP suatu Negara dari sisi Penghasilan/Biaya ($ milyar) 1. Gaji dan kompensasi tenaga kerja 3.244 2. Bunga 467 3. Penghasilan sewa rumah tangga 7 4. Pajak tidak langsung perusahaan, 526 (penyesuaian dan selisih statistik) 520 5. Penyusutan 403 6. Laba perusahaan informal 298 7. Laba perusahaan sebelum pajak Dividen 134 Laba yang ditahan 32 Pajak penghasilan perusahaan 132 GNP 5.465 Sifat perhitungan pendapatan nasional Pengertian GDP dan GNP 1. Produk domestik bruto atau Gross Domestic Bruto Yaitu nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut dan negara asing dalam satu tahun tertentu GDP = Pendapatan Masyarakat DN (dalam negeri) + Pendapatan Asing DN



2. Produk Nasional bruto atau Gross National Product



Yaitu nilai barang dan jasa yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara yang bersangkutan ditambah warga negara yang bersangkutan yang ada di luar negeri dalam satu tahun tertentu. GNP = Pendapatan WNI DN + Pendapatan WNI LN (luar negeri) – Pendapatan Asing DN 3. Hubungan antara PDB dan PNB PDB = PNB – PFN (pendapatn faktor neto) dari Luar negeri PFN dari luar negeri adalah pendapatan faktor-faktor produksi yang diterima dari luar negeri dikurangi dnegan pendapatan faktor-faktor produksi yang diabayarkan ke luar negeri. Konsep NNP, NNI, PI dan DI dan Perhitungan NNP, NNI, PI dan DI 1. NET NATIONAL PRODUCT (NNP) ATAU PRODUK NASIONAL NETTO (PNN) Yaitu hasil dari nilai GNP yang telah dikurangi dengan penyusutan modal dalam proses produksi. NNP = GNP – depresiasi (penyusutan barang modal) 2. NET NATIONAL INCOME (NNI) ATAU PENDAPATAN NASIONAL NETTO Yaitu pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung + Subsidi 3. PERSONAL INCOME (PI) ATAU PENDAPATAN PERSEORANGAN Yaitu jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat ,temasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Misalnya gaji seorang pegawai negeri, maupun pendapatan pengusaha yang didapatkan secara berantai. PI = NNI – Pajak Perusahaan – Iuran – Laba Ditahan + Transfer Payment Transfer Payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi, melainkan diambil sebagian dari pendapatan nasional tahun lalu. Seperti pembayaran dana pensiunan, tunjangan pengangguran, dan sebagainya. 4. DISPOSABLE INCOME (DI) ATAU PENDAPATAN YANG SIAP DIBELANJAKAN Pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. DI atau Yd = PI – Pajak Langsung Yd =C+S GDP riil dan GDP nominal A. GDP Riil GDP Riil mengukur nilai output dari satu periode tertentu berdasarkan pada harga dasar atau harga konstan. B. GDP Nominal GDP Nominal mengukur nilai output pada periode waktu tertentu berdasrakan harga pasar atau harga yag berlaku pada periode tersebut (current price). GDP Deflator



Deflator GDP adalah rasio antara GDP nominal terhadap GDP riil. Deflator GDP mencerminkan tingkat harga saat ini relatif terhadap tingkat harga di tahun dasar. Deflator GDP= GDP Nominal GDP Riil



X 100



Kesimpulan: GDP nominal merefleksikan baik harga barang dan jasa maupun kuantitas barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian. GDP Riil hanya merefleksikan kuantitas yang diproduksi.



Deplator GDP, merefleksikan harga barang dan jasa, bukan kuantitas yang diproduksi. Pertumbuhan ekonomi: Gt = pertumbuhan ekonomi tahun ke t Yrt = pendapatan nasional riil tahun ke-t Yrt-1 = pendapatan nasional riil tahun ke-t-1 Gt



Pendapatan Nasional Harga Pasar dan Harga Faktor Pendapatan nasional menurut harga pasar adalah apabila penghitungan nilai barang itu menggunakan harga yang dibayar oleh pembeli. Sedangkan menurut harga faktor adalah penghitungan berdasarkan pendapatan faktor-faktor produksi yang digunakan untuk memproduksi barang tersebut. Pengertian pendapatan perkapita Pendapatan per kapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan per kapita didapat dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk suatu negara tersebut. Pendapatan Per Kapita (PPK) = GNP/ Jumlah Penduduk Di sebuah negara, angka Gross National Product (GNP) pada tahun 2019 ini adalah adalah 1.300.567 miliar, dengan Jumlah penduduk di tahun yang sama sebanyak 262.000.000 juta jiwa. Berapakah nilai Pendapatan Perkapita negara tersebut pada tahun 2019 ini? PPK  = 1.300.567 milyar : 262.000.000 = 0.0049639961832061 atau PPK  = Rp 4.963.996 juta



Pendapatan nasional Indonesia



Pendapatan Nasional Harga Pasar dan Harga Faktor Pendapatan nasional menurut harga pasar adalah apabila penghitungan nilai barang itu menggunakan harga yang dibayar oleh pembeli. Sedangkan menurut harga faktor adalah penghitungan berdasarkan pendapatan faktor-faktor produksi yang digunakan untuk memproduksi barang tersebut. Struktur perekonomian Indonesia Pengertian konsumsi Pengertian konsumsi dalam Ilmu Ekonomi adalah menghabiskan nilai guna suatu barang/jasa dalam suatu periode tertentu Faktor yang mepengaruhi konsumsi a. Pendapatan b. Perkiraan harga dimasa mendatang c. Harga barang yang bersangkutan d. Iklan e. Ketersediaan barang dan jasa f. Selera g. Mode h. Jumlah keluarga i. Lingkungan sosial budaya. Fungsi konsumsi Fungsi konsumsi (jangka panjang) adalah besarnya jumlah konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat sehubungan dengan tingkat pendapatannya, C = cY  Fungsi konsumsi Kuznet Fungsi konsumsi jangka pendek adalah besarnya jumlah konsumsi sehubungan dengan tingkat pendapatan dan sejumlah subsidi, C=Co +cY  Fungsi Konsumsi Keynes atau C= a+bY Konsumsi subsidi (The Otonom Consumption = Co = Konsumsi Otonom) adalah sejumlah konsumsi yang diterima oleh konsumen apabila pendapatan mereka tidak ada, Y = 0. APC dan MPC Rata-rata konsumsi ( APC = Average Propensity to Consume) adalah ratio antara jumlah konsumsi terhadap pendapatan, APC=C/Y Kecenderungan tambahan mengkonsumsi (MPC = C/Y =Marginal Propensity to Consume) adalah sejumlah perubahan konsumsi sebagai akibat dari berubahnya tingkat pendapatan MPC = C/Y Perhitungan fungsi konsumsi Untuk tahun 2001 pendapatan nasional sebesar Rp. 100 jumlah konsumsi Rp.80. Tahun 2002 pendapatan menjadi sebesar Rp.150 konsumsi menjadi sebesar 120. Tentukanlah MPC, APC,



Fungsi konsumsi dan tentukanlah jenis pola konsumsi negara tersebut dan gambarkan kurvanya.. Jawab :



C= 120 – 80 = 40, Y = 150 – 100 = 50 MPC = C/Y =40/50 = 0,8 (80% tambahan pendapatan digunakan untuk tambahan konsumsi) APC1 = C1/Y1 = 80/100 = 0,8 = APC2 = C2/Y2 Fungsi Konsumsi : C – C1 = MPC( Y – Y1) C – 80 = 0,8(Y-100) C



= 0,8Y – 80 + 80  C = 0,8Y



Konsumsi negara tersebut mengikuti pola konsumsi jangka panjang.



Kurva konsumsi



Pengertian tabungan Pengertian tabungan (saving = S) dalam Ilmu Ekonomi adalah sejumlah pendapatan yang disimpan karena tidak habis digunakan untuk konsumsi



Faktor yang mempengaruhi tabungan 1. Pendapatan yang diterima Semakin banyak pendapatan yang diterima berarti semakin banyak pulapendapatan yang disisihkan untuk saving. 2. Hasrat untuk menabung (Marginal Propensity to Save) Hal ini didorong dengan keinginan masing-masing individu dalammengalokasikan pendapatannya untuk ditabung karena pertimbangan keamanan. 3. Tingkat suku bunga bank Semakin tinggi tingkat suku bunga simpanan, maka semakin banyak masyarakat untuk menabung (saving). 4. Sikap berhemat Keinginan masyarakat dalam menabung dan berbelanja berbeda-beda.Adayang tidak suka berbelanja berlebihan dan lebih suka menabung. Ini karena APC dan MPCnya adalah lebih rendah. 5. Tersedia tidaknya dana pensiun yang mencukupi Apabila pendapatan dari dana pensiun besar jumlahnya, para pekerja tidak terdorong untuk melakukan tabungan pada masa bekerja dan ini menaikkantingkat konsumsi. Sebaliknya, apabila pendapatan pensiun sangat tidakmencukupi maka akan menabung lebih banyak ketika mereka bekerja. Fungsi tabungan Fungsi tabungan mengikuti fungsi konsumsi, bila C = cY,maka S = (1-c)Y, bila C=Co +cY, Maka S = -Co+(1-c)Y atau S= -a + (1-b)Y APS dan MPS Marginal propensity to save (MPS) adalah tambahan tabungan dari setiap tambahan rupiah dari pendapatan 1-c = 1-MPC = MPS = S/Y adalah kecenderungan tambahan untuk menabung 1- APC = APS = rata-rata kecenderungan untuk menabung -Co setara dengan So yaitu sejumlah tabungan bila pendapatan tidak ada. ◦ ◦ ◦ ◦ ◦



Tabungan ditentukan oleh tingkat suku bunga (i) yang berlaku (versi mashab Klasik) sehingga S terhadap suku bunga berbanding lurus (slope positif) Tabungan ditentukan juga oleh tingkat pendapatan (versi Keynes, slope positif) yang berarti secara tidak langsung ditentukan juga oleh tingkat konsumsi Bila suku bunga tinggi pendapatan tinggi konsumsi rendah maka tabungan tinggi. Bila suku bunga tinggi pendapatan rendah konsumsi tetap, maka tabungan rendah Bila suku bunga rendah, pendapatan tinggi konsumsi tinggi maka tabungan rendah Perhitungan fungsi tabungan



Soal : Bila pendapatan 50 tabungan sebesar 20, pendapatan naik sebesar 100 tabungan menjadi sebesar 30. Tentukan MPS,APS, dan Fungsi tabungannya! Jawab: S = 30 – 20 = 10, Y = 50 MPS = S/Y = 10/50 = 0,2 (20% tambahan pendapatan ditabung)



APS1 = S1/Y1 = 20/50 = 0,4



APS2 = S2/Y2



Fungsi tabungan : S = MPS( Y – Y1) +S1 S = 0,2 (Y-50)+20 = S = 0,2Y - 10 + 20  S = 0,2Y + 10 Kurva Tabungan



Keterkaitan MPC dan MPS APC + APS = 1 MPC +MPS = 1 Bila APC = MPC, dan MPS = APS, maka pola konsumsi dan tabungan bersifat jangka panjang Bila APC  MPC, maka pola konsumsi dan tabungan bersifat jangka pendek



Faktor penentu konsumsi dan tabungan ◦ ◦ ◦ ◦ ◦



◦ ◦



Kekayaan/warisan/tabungan masa lalu Tingkat suku bunga Sikap berhemat Gaya hidup Demonstration effect adalah suatu pengaruh seseorang memiliki daya beli bukan karena faktor kebutuhan tetapi takut akan sebutan ketinggalan zaman dan hanya untuk memenuhi gaya hidup Kondisi perekonomian Nisbah/bagi hasil (konsep syariah)



Pengertian investasi Investasi adalah kegiatan untuk mendayagunakan dana/modal. Terkadang investasi di samakan dengan pengertian biaya tapi berbeda dengan pengertian ongkos Faktor yang mempengaruhi investasi 1. Tingkat Suku Bunga (hubungan terbalik) 2. Tingkat Pendapatan (hubungan lurus)



Fungsi investasi I = Io  fungsi investasi jangka Panjang bersifat otonom I = Io + iY  fungsi investasi jangka pendek yang dipengaruhi oleh faktor pendapatan I = Io – ei  fungsi investasi jangka pendek yang dipengaruhi oleh faktor suku bunga dan harapan (MEI atau MEC) MEI (Marginal Efficiency to Invest) dan MEC (Marginal Efficiency of Capital) adalah besarnya kemungkinan untung atau berhasil dari sejumlah investasi yang dilakukan oleh para investor sehubungan dengan tingkat bunganya. Kurva permintaan investasi



Keseimbangan pasar barang secara teoritis terjadi bila I = S Pelaku ekonomi perekonomian dua sektor Perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahan. Ini berarti dalam perekonomian dimisalkan tidak terdapat kegiatan pemerintah maupun perdagangan luar negeri. Peran pelaku ekonomi perekonomian dua sektor a. Sektor perusahaan nenggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki rumah tangga. Faktor-faktor produksi tersebut memperoleh pendapatan berupa gaji dan upah, sewa, bunga dan untung b. Sebagian besar pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sektor perusahaan c. Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung dalam institusi-institusi keuangan d. Pengusaha yang akan melakukan investasi akan meminjam tabungan rumah tangga yang dikumpulkan oleh institusi-institusi keuangan. Circular flow perekonomian dua sektor



Keseimbangan perekonomian dua sektor a. Sektor perusahaan nenggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki rumah tangga. Faktor-faktor produksi tersebut memperoleh pendapatan berupa gaji dan upah, sewa, bunga dan untung b. Sebagian besar pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sektor perusahaan c. Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung dalam institusi-institusi keuangan d. Pengusaha yang akan melakukan investasi akan meminjam tabungan rumah tangga yang dikumpulkan oleh institusi-institusi keuangan. Perhitungan pendapatan nasional keseimbangan dua sektor Bentuk Umum : Yd = C + S Kurva keseimbangan pendapatan nasional dua sektor Pelaku ekonomi perekonomian tiga sektor a. Pemerintah (Government) b. Perusahaan (Company) c. RTK (Households) Peran pemerintah dalam perekonomian menurut aliran klasik Maka menurut Adam Smith peranan pemerintah hanya meliputi tiga fungsi saja, yaitu: 1. Memelihara keamanan dan pertahanan dalam negeri 2. Menyelenggarakan peradilan 3. Menyediakan barang-barang yang tidak bisa disediakan oleh swasta Peran pemerintah dalam perekonomian menurut Keynes Solusi Keynes untuk menerobos hambatan pereknomian ini adalah dengan campur tangan dari sektor publik dan pemerintah. Ia berpendapat bahwa pemerintah harus campur tangan dalam peningkatan belanja masyarakat, baik dengan cara meningkatkan suplai uang atau dengan melakukan pembelian barang dan jasa oleh pemerintah sendiri. Selama terjadi Great Depression, hal ini bagaimanapun merupakan solusi yang tidak populer. Namun demikian, belanja pertahanan pemerintah yang dicanangkan oleh Presiden Franklin Delano Roosevelt membantu pulihnya perekonomian Amerika Serikat. Aliran Ekonomi Keynesian, menganjurkan supaya sektor publik ikut campur tangan dalam meningkatkan perekonomian secara umum, dimana pendapat ini bertentangan dengan pemikiran ekonomi yang populer saat itu – laizes-faire capitalisme (teori kapitalisme). Kapitalisme murni merupakan teori yang menentang campur tangan sektor publik dan pemerintah dalam perekonomian. Teori ini percaya bahwa pasar yang bebas campur tangan akan mencapai keseimbangannya sendiri. Keynes berpendapat bahwa dalam perekonomian, fihak swasta tidak sepenuhnya diberikan kekuasaan untuk mengelola perekonomian, karena pada umumnya seperti yang dikatakan oleh pemikir beraliran sosialis, pihak swasta bertujuan utama untuk mencari keuntungan untuk dirinya sendiri dan apabila hal itu dibiarkan maka perekonomian akan menjadi tidak kondusif secara keseluruhan. Oleh karena itu, agar kegiatan swasta dapat terjamin berada pada jalur yang tepat, maka harus ada satu otoritas



yang mengendalikan dan mengatur perekonomian tersebut. Otoritas tersebut tentu saja adalah pemerintah. Teori Keynes mengecam kebijakan pemerintah yang terlalu mendorong tabungan dan tidak mendorong konsumsi. Keynes juga mendukung pendistribusian kekayaan secara terkendali ketika diperlukan. Teori Keynes kemudian menyimpulkan bahwa ada alasan pragmatis untuk pendistribusian kemakmuran,  jika segment masyarakat yang lebih miskin diberikan sejumlah uang, mereka akan cenderung membelanjakannya daripada menyimpannya yang kemudian mendorong pertumbuhan ekonomi. Ide pokok dari teori Keynes ini adalah “PERANAN PEMERINTAH”  yang tadinya diharamkan dalam Teori Ekonomi Klasik.  John Meynard Keynes menjelaskan teori ekonominya dalam buku karangannya berjudul “THE GENERAL THEORY OF EMPLOYMENT, INTEREST AND MONEY”. Pengertian APBN APBN atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara adalah rencana keuangan tahunan pemerintah negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (UU APBN 2018) yang bertujuan untuk pembagunan Indonesia. APBN ini mencatat seluruh pendapatan yang diterima negara serta belanja atau pengeluaran pemerintah tiap tahunnya (1 Januari – 31 Desember). Penyusunan APBN Indonesia sendiri dilakukan oleh Kementerian Keuangan RI yang kemudian disetujui oleh DPR. Komponen APBN Ada 3 komponen utama pembentuk APBN, komponen tersebut yaitu pendapatan negara, belanja negara, dan pembiayaan negara.berikut masing-masing penjelasannya dilansir dari laman  online-pajak.com : 1. Pendapatan Negara Pendapatan negara didapat melalui penerimaan perpajakan dan penerimaan bukan pajak. Penerimaan perpajakan untuk APBN biasanya melalui kepabean & cukai, penerimaan pajak, dan hibah. pajak merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari APBN. Pasalnya pajak memiliki kotribusi besar dalam pembentukan APBN tiap tahunnya. Penerimaan pajak terbilang paling besar ketimbang komponen-komponen lainnya yang ada dalam APBN Selain melalui penerimaan perpajakan, pendapatan negara juga didapat melalui penerimaan negara bukan pajak dan lainnya. Pendapatan tersebut antara lain adalah Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU),Pendapatan Sumber Daya Alam (SDA),Pendapatan dari kekayaan negara dan hibah yang didapat. 2. Belanja Negara Komponen kedua APBN adalah belanja negara. Besar kecilnya belanja negara dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni: • Kebutuhan penyelenggaraan negara. • Risiko bencana alam dan dampak krisi global. • Asumsi dasar makro ekonomi. • Kebijakan pembangunan. • Kondisi akan kebijakan lainnya. 3. Pembiayaan Negara Komponen ketiga dari APBN merupakan pembiayaan negara. Berdasarkan data yang ada. Besaran pembiayaan negara ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni asumsi dasar makro ekonomi, kebijakan pembiayaan, kondisi dan kebijakan lainnya. Pembiayaan negara terbagi menjadi 2 jenis pembiayaan, yakni pembiayaan dalam negeri dan luar negeri. Pembiayaan dalam negeri meliputi pembiayaan perbankan dalam negeri dan



pembiayaan non perbankan dalam negeri (hasil pengelolaan aset, pinjaman dalam negeri neto, kewajiban penjaminan, surat berharga negara neto, dan dana investasi pemerintah). Sedangkan pembiayaan luar negeri meliputi penarikan pinjaman luar negeri yang terdiri atas Pinjaman Program dan Pinjaman Proyek, penerusan pinjaman, dan pembayaran cicilan pokok utang luar negeri yang terdiri atas jatuh tempo dan moratorium. Prinsip penyusunan APBN Berdasarkan aspek pendapatan, prinsip penyusunan APBN ada tiga, yaitu:  Intensifikasi penerimaan anggaran dalam jumlah dan kecepatan penyetoran.  Intensifikasi penagihan dan pemungutan piutang negara.  Penuntutan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh negara dan penuntutan denda. Sementara berdasarkan aspek pengeluaran, prinsip penyusunan APBN adalah:  Hemat, efesien, dan sesuai dengan kebutuhan.  Terarah, terkendali, sesuai dengan rencana program atau kegiatan.  Semaksimah mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan memperhatikan kemampuan atau potensi nasional. fungsi APBN APBN mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Semua penerimaan yang menjadi hak dan pengeluaran yang menjadi kewajiban negara dalam suatu tahun anggaran harus dimasukkan dalam APBN. Surplus penerimaan negara dapat digunakan untuk membiayai pengeluaran negara tahun anggaran berikutnya.  Fungsi otorisasi, mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan, Dengan demikian, pembelanjaan atau pendapatan dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat.  Fungsi perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran negara dapat menjadi pedoman bagi negara untuk merencanakan kegiatan pada tahun tersebut. Bila suatu pembelanjaan telah direncanakan sebelumnya, maka negara dapat membuat rencanarencana untuk medukung pembelanjaan tersebut. Misalnya, telah direncanakan dan dianggarkan akan membangun proyek pembangunan jalan dengan nilai sekian miliar. Maka, pemerintah dapat mengambil tindakan untuk mempersiapkan proyek tersebut agar bisa berjalan dengan lancar.  Fungsi pengawasan, berarti anggaran negara harus menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintah negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian akan mudah bagi rakyat untuk menilai apakah tindakan pemerintah menggunakan uang negara untuk keperluan tertentu itu dibenarkan atau tidak.  Fungsi alokasi, berarti bahwa anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya serta meningkatkan efesiensi dan efektivitas perekonomian.  Fungsi distribusi, berarti bahwa kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan  Fungsi stabilisasi, memiliki makna bahwa anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian. APBN Indonesia Circular flow perekonomian 3 sektor



Keseimbangan perekonomian tiga sektor 1. Keseimbangan perekonomian 3 sektor: Penawaran agregat = Pengeluaran agregat (Y = AE), atau: Y=C+I+G 2. Pendapatan rumah tangga akan digunakan untuk 3 tujuan, sehingga berlaku kesamaan berikut: Y=C+S+T 3. Maka berlaku keseimbangan dalam pendapatan nasional, sebagai berikut: C+I+G=C+S+T I+G=S+T 4. Dalam perekonomian tiga sektor, I dan G merupakan suntikan ke dalam aliran sirkulasi dan S dan T merupakan bocoran. Sehingga keseimbangan ekonomi tiga sektor juga berlaku keadaan: Suntikan = Bocoran Perhitungan pendapatan nasional keseimbangan tiga sektor Kurva keseimbangan pendapatan nasional tiga sektor Pengertian sistem perekonomian terbuka Definisi dari perekonomian terbuka adalah suatu sistem ekonomi yang di dalamnya terdapat kegiatan ekspor dan impor yang tentunya dilakukan antara satu negara dengan negara lainnya. Dalam pengertian lain perekonomian terbuka juga disebut sebagai perekonomian empat sektor yang memang mencakup empat kriteria, yaitu rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan luar negeri. Pelaku sistem perekonomian terbuka Pada sistem perekonomian terbuka, terdapat empat sektor pelaku ekonomi yaitu sektor rumah tangga, sektor perusahaan, sektor pemerintah, dan sektor luar negeri. Pengertian perdagangan internasional Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud



dapat berupa antarperorangan, antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Faktor penyebab perdangangan internasional Penguasaan Ilmu Pengetahuan & Teknologi. Perbedaan Kekayaan Sumber Daya Alam. Perbedaan Selera. Perbedaan Iklim. Keinginan Memperluas Pasar & Menambah Keuntungan. Kelebihan atau Kekurangan Produk dalam Suatu Negara.



Manfaat perdagangan internasional bagi pelaku ekonomi 1. Menjalin Persahabatan Antar Negara. 2. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri. 3. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi. 4. Memperluas pasar dan menambah keuntungan. 5. Transfer teknologi modern. Kebijakan perdagangan internasional Kebijakan-Kebijakan Perdagangan Internasional, meliputi: 1.     Tarif Tarif adalah sejenis pajak yang dikenakan atas barang-barang yang diimpor. Tarif spesifik (Specific Tariffs) dikenakan sebagai beban tetap atas unit barang yang diimpor. Misalnya $6 untuk setiap barel minyak). Tarifold Valorem (od Valorem Tariffs) adalah pajak yang dikenakan berdasarkan persentase tertentu dari nilai barang-barang yang diimpor (Misalnya, tariff 25 persen atas mobil yang diimpor). Dalam kedua kasus dampak tarif akan meningkatkan biaya pengiriman barang ke suatu negara. 2.     Subsidi Ekspor Subsidi ekspor adalah pembayaran sejumlah tertentu kepada perusahaan atau perseorangan yang menjual barang ke luar negeri, seperti tariff, subsidi ekspor dapat berbentuk spesifik (nilai tertentu per unit barang) atau Od Valorem (presentase dari nilai yang diekspor). Jika pemerintah memberikan subsidi ekspor, pengirim akan mengekspor, pengirim akan mengekspor barang sampai batas dimana selisih harga domestic dan harga luar negeri sama dengan nilai subsidi. Dampak dari subsidi ekspor adalah meningkatkan harga dinegara pengekspor sedangkan di negara pengimpor harganya turun. 3.     Pembatasan Impor Pembatasan impor (Import Quota) merupakan pembatasan langsung atas jumlah barang yang boleh diimpor. Pembatasan ini biasanya diberlakukan dengan memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan. Misalnya, Amerika Serikat membatasi impor keju. Hanya perusahaan-perusahaan dagang tertentu yang diizinkan mengimpor keju, masing-masing yang diberikan jatah untuk mengimpor sejumlah tertentu setiap tahun, tak boleh melebihi jumlah maksimal yang telah ditetapkan. Besarnya kuota untuk setiap perusahaan didasarkan pada jumlah keju yang diimpor tahun-tahun sebelumnya. 4.     Pengekangan Ekspor Sukarela Bentuk lain dari pembatasan impor adalah pengekangan sukarela (Voluntary Export Restraint), yang juga dikenal dengan kesepakatan pengendalian sukarela (Voluntary



Restraint Agreement=ERA). VER adalah suatu pembatasan (Kuota0 atas perdagangan yang dikenakan oleh pihak negara pengekspor dan bukan pengimpor. VER mempunyai keuntungan-keuntungan politis dan legal yang membuatnya menjadi perangkat kebijakan perdagangan yang lebih disukai dalam beberapa tahun belakangan. Namun dari sudut pandang ekonomi, pengendalian ekspor sukarela persis sama dengan kuota impor dimana lisensi diberikan kepada pemerintah asing dan karena itu sangat mahal bagi negara pengimpor. VER selalu lebih mahal bagi negara pengimpor dibandingan dengan tariff yang membatasi impor dengan jumlah yang sama. Bedanya apa yang menjadi pendapatan pemerintah dalam tariff menjadi (rent) yang diperoleh pihak asing dalam VER, sehingga VER nyata-nyata mengakibatkan kerugian. 5.     Persyaratan Kandungan Lokal Persyaratan kandungan lokal (local content requirement) merupakan pengaturan yang mensyaratkan bahwa bagian-bagian tertentu dari unit-unit fisik, seperti kuota impor minyak AS ditahun 1960-an. Dalam kasus lain, persyaratan ditetapkan dalam nilai, yang mensyaratkan pangsa minimum tertentu dalam harga barang berawal dari nilali tambah domestic. Ketentuan kandungan local telah digunakan secara luas oleh negara berkembang yang beriktiar mengalihkan basis manufakturanya dari perakitan kepada pengolahan bahan-bahan antara (intermediate goods). Di amerika serikat rancangan undang-undang kandungan local untuk kendaraan bermotor diajukan tahun 1982 tetapi hingga kini berlum diberlakukan. 6.     Subsidi Kredit Ekspor Subsidi kredit ekspor ini semacam subsidi ekspor, hanya saja wujudnya dalam pinjaman yang di subsidi kepada pembeli. Amerika Serikat seperti juga kebanyakan negara, memilki suatu lembaga pemerintah, export-import bank (bank Ekspor-impor) yang diarahkan untuk paling tidak memberikan pinjaman-pinjaman yang disubsidi untuk membantu ekspor. 7.     Pengendalian Pemerintah (National Procurement) Pembelian-pembelian oleh pemerintah atau perusahaan-perusahaan yang diatur secara ketat dapat diarahkan pada barang-barang yang diproduksi di dalam negeri meskipun barang-barang tersebut lebih mahal daripada yang diimpor. Contoh yang klasik adalah industri telekomunikasi Eropa. Negara-negara mensyaratkan eropa pada dasarnya bebas berdagang satu sama lain. Namun pembeli-pembeli utama dari peralatan telekomunikasi adalah perusahaan-perusahaan telepon dan di Eropa perusahaanperusahaan ini hingga kini dimiliki pemerintah, pemasok domestic meskipun jika para pemasok tersebut mengenakan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemasok-pemasok lain. Akibatnya adalah hanya sedikit perdagangan peralatan komunikasi di Eropa. 8.     Hambatan-Hambatan Birokrasi (Red Tape Barriers) Terkadang pemerintah ingin membatasi impor tanpa melakukannya secara formal. Untungnya atau sayangnya, begitu mudah untuk membelitkan standar kesehatan, keamanan, dan prosedur pabean sedemikian rupa sehingga merupakan perintang dalam perdagangan. Contoh klasiknya adalah Surat Keputusan Pemerintah Perancis 1982 yang mengharuskan seluruh alat perekam kaset video melalui jawatan pabean yang kecil di Poltiers yang secara efektif membatasi realiasi sampai jumlah yang relatif amat sedikit. Alat pembayaran internasional 1. Kontan / Tunai (Full Bodied Money)



Pembayaran kontan adalah pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan uang fisik secara langsung. Itu artinya, pembayar menyerahkan uang saat terjadi pembelian barang. Bisa dengan rupiah, maupun berbagai mata uang lain. Selama kita memberikan uang secara langsung kepada penjual, hal ini dinamakan dengan tunai/kontan. Adapun orang (internasional) yang melakukan pembayaran dengan kontan adalah turis, jemaah haji, tenaga kerja yang bekerja di luar negeri, dan sebagainya. 2. Telegrafik Transfer (Cable Order) Telegrafik transfer adalah sistem pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan cek yang diteruskan oleh telegram. Nah, kira-kira siapa ya yang menggunakan telegrafik transfer sebagai alat pembayaran? Betul, biasanya cara ini dilakukan oleh bank di dalam negeri kepada pelanggan di luar negeri. Untuk dapat melakukan pembayaran dengan cara ini, sumber dana yang digunakan oleh bank adalah sumber dana dari rekening si pembayar. 3. Wesel (Bill of Exchange) Alat pembayaran internasional bisa juga dilakukan oleh bank dengan kesepakatan pembeli dan penjual sebelumnya. Dengan menggunakan wesel, berarti pihak bank dalam negeri akan mengeluarkan surat perintah pembayaran kepada bank di luar negeri sesuai dengan tujuan, jumlah uang, dan nama orang yang tertulis di dalam wesel. 4. Letter of Credit (L/C) Pada prinsipnya, letter of credit (L/C) merupakan fasilitas atau jasa untuk memperlancar transaksi jual beli barang, terutama yang berkaitan dengan transaksi internasional. Dalam perdagangan internasional, pembeli dan penjual sering dibatasi oleh jarak yang berjauhan, bahkan berlainan pulau atau negara. Kondisi ini menimbulkan permasalahan dalam hal penyelesaian transaksi jual beli barang. Karena penjual tidak berani melepas barang sebelum ada kepastian pembayaran dari pembeli, dan pembeli pun tidak berani membeli sebelum ada kepastian dari penjual. Oleh karena itu, bank berperan sebagai pihak perantara yang menjamin barang dengan pemberian kredit. 5. Cek (Cheque) Pembayaran internasional dapat pula dilakukan dengan cek. Pembayaran dilakukan dengan cara importir mengirimkan cek kepada eksportir melalui bank yang ditunjuk di negara eksportir. Bank yang ditunjuk biasanya adalah bank yang mempunyai cabang di negara importir agar eksportir dapat dengan mudah mencairkan cek tersebut. 6. Emas Pembayaran dengan emas dilakukan dengan menentukan berapa nilai suatu barang terhadap emas, baru kemudian dibayar sesuai dengan harga emas dari barang tersebut. Sistem ini digunakan untuk menjaga nilai dari harga suatu barang supaya tidak “rusak” oleh inflasi. Sistem pembayaran dengan emas biasanya dilakukan untuk pembayaran barang berharga yang cukup tinggi nilainya. 7. Kompensasi Pribadi Cara ini dilakukan dengan memberikan kemudahan antara eksportir dengan importir dalam satu negara. Contohnya, Annisa, orang Indonesia, mengekspor barang senilai $ 1.000 atau setara Rp 13.000.000 kepada Michael di Amerika. Teman Annisa, Ali, menjual barang kepade Robert, orang Amerika, senilai Rp 13.000.000 atau setara $ 1.000. Pembayaran dapat dilakukan dengan cara Annisa membayar kepada Ali senilai Rp 13.000.000 dan Robert membayar kepada Michael senilai $ 1.000. Mekanisme pembayaran internasional Pengertian neraca perdagangan Neraca perdagangan atau neraca ekspor-impor adalah perbedaan antara nilai ekspor dan impor suatu negara pada periode tertentu, diukur menggunakan mata uang yang berlaku.



Neraca positif artinya terjadi surplus perdagangan jika nilai ekspor lebih tinggi dari impor, dan sebaliknya untuk neraca negatif. Pengertian neraca pembayaran Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu. Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Komponen neraca pembayaran Indonesia Komponen-Komponen Neraca Pembayaran Neraca pembayaran pada dasarnya terdiri atas lima neraca bagian yang saling berhubungan, kelima neraca itu adalah sebagai berikut. 1. Neraca Perdagangan (Balance of Trade) Neraca perdagangan ialah daftar atau neraca yang berisi perbandingan antara besarnya nilai ekspor dengan nilai impor suatu negara dalam dalam jangka waktu 1 tahun. Jika nilai ekspor lebih besar dari impor maka negara mengalami surplus dalam neraca perdagangan. Tetapi bila nilai ekspor lebih kecil daripada impor maka negara mengalami defisit dalam neraca perdagangan. Neraca perdagangan surplus disebut juga neraca perdagangan aktif. Sedangkan neraca perdagangan defisit disebut juga neraca perdagangan pasif. 2. Neraca Jasa Neraca jasa ialah neraca yang mencatat transaksi jasa yang diselenggarakan dan diterima suatu negara terhadap negara lain selama jangka waktu 1 tahun. Misalnya jasa pengangkutan, asuransi, pariwisata, jasa perdagangan, dan jasa perbankan. 3. Neraca Hasil Modal Neraca hasil modal ialah sebuah neraca yang mencatat semua pembayaran dan penerimaan bunga, deviden, upah tenaga asing, serta hadiah-hadiah dari luar negeri. 4. Neraca Lalu Lintas Modal (Capital Account) Neraca lalu lintas modal ialah sebuah neraca yang mencatat segala kredit atau pinjaman dari luar negeri dan segala kredit/pinjaman yang diberikan kepada negara lain. Dalam neraca ini juga dicatat jual beli efek, penanaman modal asing, bantuan luar negeri, serta pembayaran utang luar negeri. 5. Neraca Lalu Lintas Moneter (Monetery Account) Neraca lalu lintas moneter ialah sebuah neraca yang mencatat dan memperlihatkan perkembangan/perubahan cadangan devisa suatu negara. Cadangan tersebut terdiri dari emas dan devisa. Sistem pencatatan dalam neraca pembayaran Indonesia 1. Debit (-) Pengertian: Bertambahnya kewajiban atau utang penduduk dalam sebuag negara untuk melaksanakan pembayaran kepada penduduk negara lain. Contoh: barang atau jasa yang diperoleh dari luar negeri (impor), pembayaran denda dan bunga, pemberian hadiah serta uang pada penduduk negara lain, penduduk yang menabungkan uangnya di luar negeri, pembelian valuta asing, investasi jangka pendek atau panjang yang ditanamkan di negara lain. 2. Kredit (+)



Pegnertian: Bertambahnya hak penduduk dalam sebuah negara guna memperoleh pembayaran dari penduduk negara lain. Contoh: barang atau jasa yang disalurkan ke luar negeri (ekspor), penerimaan jasa dari negara asing, penerimaan bunga serta deviden, penerimaan hadiah serta uang dari negara lain, penduduk negara lain yang menabung uangnya di dalam negeri, penjualan valuta asing, investasi jangka panjang atau pendek yang ditanamkan penduduk dari negara lain. Apabila sisi kredit lebih besar dibandingkan dari sisi debit, maka balance of payment akan terjadi surplus. Dan sebaliknya, apabila sisi debit lebih besar dibandingkan dengan sisi kredit, maka neraca pembayaran akan terjadi defisit. Defisit dalam neraca pembayaran tak selalu buruk. Kita harus melihat terlebih dahulu mana komponen  yang mengalami defisit. Contohnya nih defisit berlangsung dalam mkomponen transaksi berjalan, maka untuk menutupinya perlu adanya peningkatan penerimaan dalam transaksi modal. Caranya dapat dengan cara mencari pinjaman luar negeri ataupun menarik investor asing guna menanamkan modalnya di dalam negeri. Defisit yang berlangsung dalam jangka waktu yang pendek mungkin tidak begitu berarti, tetapi apabila defisit berlangsung dalam jangka waktu panjang dapat berbahaya juga lho. Meski demikian, surplus yang berlangsung dalam jangka panjang pun dapat tidak begitu memiliki arti, apabila tidak dipakai untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Circular flow perekonomian 4 sektor



Keseimbangan perekonomian empat sektor Dalam Perekonomian Terbuka, Penawaran Agregat (AS) terdiri dari Pendapatan Nasional (Y) dan Impor (M)  AS = Y + M Sedangkan Pengeluaran Agregat (AE) meliputi pengeluaran RT atas barang produksi dalam negri, investasi swasta, pengeluaran pemerintah, ekspor, dan impor. Y (AE) = Cdn + I + G + (X – M)  Pada uraian sebelumnya diketahui bhw utk perekonomian akan mencapai keseimbangan bila : “Penawaran Agregat” sama dengan “Pengeluaran Agregat”, maka wujudnya dlm ekonomi terbuka adalah ;



Y+M=C+I+G+X  Dimana, Y + M = Penawaran Agregat dan C+I+G+X = Pengeluaran Agregat.  Sehingga dpt disederhanakan menjadi : Y = C + I + G + (X – M).  Jadi dapat disimpulkan bhw, dlm perekonomian terbuka, Keseimbangan Pendapatan Nasional dicapai bila : Y=C+I+G+(X–M)  Keseimbangan berdasarkan pendekatan agregat : Y=C+I+G+X–M  Keseimbangan berdasarkan pendekatan suntikan bocoran. S + Tx + M = I + G + X Perhitungan pendapatan nasional keseimbangan empat sektor Perekonomian pada suatu negara tertentu memiliki data seperti dibawah ini (dalam miliar satuan mata uang)  Konsumsi



: 75+0,8 Yd



 Investasi



: 35



 Pengeluaran Pemerintah



: 45



 Pajak



: 0,4 Y



 Ekspor



: 25



 Impor



: 10



Dari data diatas, maka tentukanlah: a. Pendapatan nasional keseimbangan! Kurva keseimbangan pendapatan nasional empat sektor



MATERI INFLASI DI INDONESIA - Menurut ilmu Ekonomi, Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga barang yang bersifat secara umum dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama atau terus-menerus (continue). -



Inflasi berdasarkan asalnya: a. Inflasi yang berasal dari dalam negeri (Domestic Inflation) : yaitu inflasi yang sepenuhnya disebabkan oleh kesalah pengelolahan perekonomian baik disektor riil atau di sektor moneter di dalam negri. b. Inflasi yang berasal dari luar negeri (Imported Inflation) : yaitu inflasi yang disebabkan oleh adanya kenaikan harga-harga komoditi di luar negri. - Inflasi berdasarkan keparahannya: a. Inflasi ringan (kurang dari 10% - per tahun) b. Inflasi sedang ( antara 10% - 30% per tahun) c. Inflasi berat ( antara 30% - 100% per tahun ) d. Inflasi Liar (hyperinflation) ( lebih dari 100% per tahun ) - Inflasi berdasarkan penyebabnya a. Demand pull inflation, yaitu inflasi yang terjadi karena permintaan akan barang/ jasa lebih tinggi dari yang bisa dipenuhi oleh produsen. b. Cost push inflation, yaitu inflasi yang terjadi karena terjadi kenaikan biaya produksi sehingga harga penawaran barang naik. c. Bottle neck inflation, yaitu inflasi campuran yang disebabkan oleh faktor penawaran atau faktor permintaan. - Inflasi berdasarkan cakupan pengaruh terhadap harga a. Inflasi Tertutup, yaitu kenaikan harga secara umum yang berkaitan dengan barangbarang tertentu secara berkelanjutan. b. Inflasi Terbuka, yaitu kenaikan harga barang yang terjadi secara keseluruhan. c. Inflasi Tidak Terkendali, yaitu inflasi yang tinggi sehingga harga barang terus berubah dan naik. Keadaan ini menyebabkan masyarakat tidak dapat menahan uang lebih lama karena nilai uang mengalami penurunan. - Pengendalian Inflasi di Indonesia 1. Meningkatkan Supply bahan pangan 2. Mengurangi defisit APBN 3. Meningkatkan cadangan devisa 4. Memperbaiki dan meningkatkan kemampuan sisi penawaran agregat a. Mengurangi kesenjangan output (output gap) b. Memperlancar jalur distribusi barang nasional c. Menstabilkan tingkat suku bunga dan menyehatkan perbankan nasional d. Menciptakan kondisi yang sehat dalam perekonomian e. Melakukan program deregulasi dan debirokrasi disektor riil - Teori Inflasi a. Teori Kuantitas Teori kuantitas pada dasarnya merupakan suatu hipotesis tentang faktor yang menyebabkan perubahan tingkat harga ketika kenaikan jumlah uang beredar merupakan faktor penentu atau faktor yang mempengaruhi kenaikan tingkat harga



b. Teori Keynes Menyatakan bahwa semakin banyak permintaan, sedangkan penawaran tetap, maka hargaharga akan naik c. Teori Struktural Teori ini lebih didasarkan pada pengalaman negara-negara di Amerika Latin. Pendekatan ini menyatakan bahwa inflasi terutama di negara berkembang disebabkan oleh faktor-faktor dalam perekonomian. - Pengertian Indeks Harga Perbandingan perubahan harga tahun tertentu ( give year ) dengan tahun dasar atau tahun sebelumnya ( based year )



-







Jenis - Jenis Indeks Harga a. Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah angka yang mengambarkan perbandingan perubahan harga barang jasa yang di hitung dianggap mewakili belanja konsumen b. Indeks Harga Produsen (IHP) adalah perbandinggan perbandingan barang dan jasa yang dibeli oleh produsen pada waktu tererntu. Perhitungan Inflasi Laju Inflasi = IHt - IHt-1 x 100% IHt-1 Dengan keterangan:



-







IHt = Indeks Harga tahun tertentu ( tahun yang dihitung)







IHt-1 = Indeks harga tahun sebelumnya



Perhitungan indeks harga



1. Indeks harga agregatif tidak tertimbang Cara ini mengharuskanmu menghitung harga barang atau jasa tiap tahunnya. Setelah itu, angka yang diperoleh harus dibagi dengan harga pada tahun dasar. Kemudian, hasilnya dikalikan 100.



IA = Indeks harga yang ditimbang Pn = Nilai yang dihitung PO = Harga pada tahun dasar



2. Indeks harga agregatif tertimbang Metode ini terdiri atas dua cara, yaitu:  Laspeyres Cara pertama ini akan menjumlahkan harga barang atau jasa setelah sebelumnya dikalikan terlebih dahulu dengan kuantitasnya tiap tahunnya. Lalu, angka yang diperoleh harus dibagi dengan harga dan dikalikan dengan kuantitasnya pada tahun dasar. Kemudian, hasilnya dikalikan 100.



IL = Angka Indeks Laspeyers Pn = Harga yang dihitung PO = Harga pada tahun dasar QO = Kuantitas pada tahun dasar  Paasche Cara kedua ini akan memakai faktor penimbang kuantitas dari tahun yang akan dihitung. Kemudian, hasilnya dikalikan 100.



IP = Angka Indeks Paasche Pn = Harga yang dihitung PO = Harga pada tahun dasar Qn = Kuantitas pada tahun yang dihitung



PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA - Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. - Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan pertumbuhan produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian dalam selang waktu tertentu. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi maka semakin cepat proses pertambahan output wilayah sehingga prospek perkembangan wilayah semakin baik. - Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi: 1. Tanah dan Kekayaan Alam Negara dengan kekayaan alam yang tinggi dan memiliki nilai ekonomi tinggi akan lebih mudah mengembangkan perekonomiannya dibanding dengan negara yang kurang memiliki kekayaan alam. 2. Mutu Tenaga Kerja dan Penduduk Salah satu faktor penting yang mempengaruhi lalu pertumbuhan ekonomi suatu negara dan mempengaruhi cakupan pangsa pasar menjadi lebih luas. 3. Barang Modal dan Teknologi Barang modal menjadi penting dalam perkembangan ekonomi karena dengan barang modalah sebagian produk dan berbagai industri dihasilkan. Barang modal dapat mempertinggi efisiensi pertumbuhan ekonomi 4. Sistem Sosial dan Sikap Masyarakat



Beberapa kebiasaan atau adat istiadat yang secara tradisional dianut oleh masyarakatnya menolak untuk menggunakan cara atau alat produksi yang lebih produktif dan efisien 5. Budaya Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), dan sebagainya Teori Klasik a. Adam Smith tentang bagaimana caranya menganalisis pertumbuhan ekonomi dengan dua faktor, yaitu faktor output total dan faktor pertumbuhan penduduk. Perhitungan output total dapat digunakan pada tiga variabel yaitu sumber daya alam, sumber daya manusia, dan persediaan capital atau modal. Sedangkan jika pada faktor kedua yaitu pertumbuhan penduduk, dilakukan dalam menentukan luas pasar dan laju pertumbuhan ekonomi. b. David Ricardo tentang bagaimana pertumbuhan penduduk yang dapat mempengaruhi penurunan produk marginal dikarenakan terbatasnya pada jumlah tanah. Menurut David Ricardo, peningkatan produktivitas pada tenaga kerja lebih membutuhkan kemajuan tekonologi dan akumulasi modal yang sangat cukup. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi akan tercapai. Teori NeoKlasik a. Joseph A Schumpeter Menurut Joseph A Schumpeter pada buku yang ditulis berjudul The Theory of Economic Development, membahas tentang peran pengusaha dalam pembangunan. Schumpeter mendefinisikan bahwa proses pertumbuhan ekonokmi pada dasarnya yaitu suatu proses inovasi yang dilakukan pada para innovator dan wirausahawan. b. Robert Solow Robert Solow memiliki pendapat tentang pertumbuhan ekonomi yaitu rangkaian kegiatan bersumber tentang empat faktor utama yaitu manusia, akumulasi modal, teknologi modern dan hasil (output). Teori Neokeynes Pada teori Neokeynes, sangat dikenal 2 tokoh yaitu Roy F. Harrod dan Evsey D Domar. Pandangan pada kedua tokoh tersebut yaitu tentang adanya pengaruh investasi dalam permintaan agregat dan pertumbuhan pada kapasitas produksi. Karena, investasi tersebut yang akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Didalam teori neokeynes mempunyai pandangan tentang penanaman modal yaitu komponen yang paling utama pada proses penentuan suksesnya pertumbuhan ekonomi. Teori W. W. Rostow Menurut Teori ini, pada suatu masyarakat, proses pertumbuhan ekonomi secara berlangsung melalui tahapan-tahapan, diantaranya:



1. 2. 3. 4. 5.



Masyarakat tradisional atau traditional society Tahap prasyarat tinggal landas atau praconditions for thae off Tahap tinggal landas atau the take off Tahap menuju kedewasaan atau maturity Tahap konsumsi tinggi atau high mass consumption Teori Karl Bucher



Pada teori Karl Bucher memiliki pendapat tentang mengenai tahapan perkembangan ekonomi yang berlangsung pada suatu masyarakat. Tahapan pertumbuhan ekonomi menurut Karl Bucher yaitu: 1. Rumah tangga tertutup 2. Rumah tangga kota 3. Rumah tangga bangsa 4. Rumah tangga dunia Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia a. Orde Baru Dalam bidang ekonomi, Presiden Soeharto mengajukan RUU penanaman modal yang kemudian disahkan oleh DPR RI menjadi UU no 1 Tahun 1967 yang bertujuan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan yang ada di Indonesia berupa investasi di berbagai sektor usaha industri dan jasa, sekaligus sebagai upaya mengembalikan kepercayaan internasional terhadap stabilitas dan kondusivitas ekonomi, politik dan sosial serta keamanan Indonesia di mata dunia. b. Pasca Suharto Pada 2010 Ekonomi Indonesia sangat stabil dan tumbuh pesat. PDB bisa dipastikan melebihin Rp 6300 Trilyun  meningkat lebih dari 100 kali lipat dibanding PDB tahun 1980. Setelah India dan China, Indonesia adalah negara dengan ekonomi yang tumbuh paling cepat di antara 20 negara anggota Industri ekonomi terbesar didunia G20. c. Ekonomi Indonesia 2018 Tahun 2018 pertumbuhan ekonomi berada di angka 5,17%. Angka ini pun lagi-lagi tidak sejalan dengan target yang ditetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (ABNP) 2018 sebesar 5,4%. Manfaat Pertumbuhan Ekonomi a. Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk, alasannya semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya. b. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau asumsi penerimaan negara untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian derma luar negari oleh Bank Dunia atau forum internasional lainnya. c. Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumbur daya (tenaga kerja dan modal).



MATERI PENGANGGURAN Dalam arti luas, pengangguran adalah Penduduk yang tidak bekerja, mencari kerja, mempersiapkan suatu usaha baru, yang sudah diterima kerja namun belum mulai bekerja Menurut Sadono Sukirno, pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya Menurut Payman J. Simanjuntak, pengangguran adalah orang yang tidak bekerja berusia angkatan kerja yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu Menurut Menakertrans, pengangguran adalah orang yang tidak bekerja, sedang mencari pekerjaan,mempersiapkan suatu usaha baru, dan tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan. Berdasarkan istilah umum dari pusat dan latihan tenaga kerja, pengangguran adalah orang yang tidak mampu mendapatkan pekerjaan yang menghasilkan uang meskipun dapat dan mampu melakukan kerja Jenis-Jenis Pengangguran a. Berdasarkan sebab terjadinya  Pengangguran Siklikal Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.  Pengangguran Struktural Pengangguran struktural yaitu salah satu jenis pengangguran yang terjadi karena adanya penurunan stuktur ekonomi pada suatu wilayah atau negara. Perubahan struktur ini juga bisa terjadi di dalam berbagai bagian perekonomian.  Pengangguran Friksional pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan  Pengangguran Teknologi Pengangguran teknologi disebabkan oleh adanya peralihan dari tenaga kerja manusia menjadi mesin. Perusahaan biasanya lebih memilih menggunakan tenaga mesin dibandingkan tenaga manusia karena lebih cepat, mudah dan hemat biaya. b. Berdasarkan lama waktu bekerja  Pengangguran Terbuka Pengangguran terbuka adalah keadaan sesorang yang sama sekali tidak bekerja dan sedang berusaha mencari pekerjaan.  Pengangguran Setengah Pengangguran Pengangguran jenis ini ditujukan pada seseorang yang mempunyai pekerjaan namun jam kerja hanya sedikit atau tidak seusai standar 7-8 per hari sehingga penghasilan mereka pun kadang tidak mencukupi.  Pengangguran Terselubung



Pengangguran terselubung adalah pengangguran yang pada orang yang mempunyai pekerjaan tapi produktivitasnya rendah. entah itu karena ketidak sesuaian latar belakang pendidikan dengan pekerajaan ataupun lainnya. Pengangguran jenis ini menyebabkan produktivitas kerja yang rendah.  Pengangguran Musiman Pengguran musiman adalah pengangguran yang tidak dapat bekerja ketika pergantian musim, misalnya orang-orang yang bekerja sebagai petani sawah mereka akan bekerja selama musim panen setelah itu mereka menganggur menunggu musim berikutnya. Begitupun misalnya dengan nelayan. Penyebab pengangguran a. Jumlah tenaga kerja dan jumlah lapangan pekerjaan tidak seimbang b. Kemajuan teknologi c. Ketrampilan dan pengalaman pemohon tidak sesuai kriteria d. Kurangnya pendidikan dan ketrampilan e. Kemiskinan f. PHK g. Persaingan pasar global h. Tempat tinggal jauh Ketidakseimbangnya antara lulusan dengan lapangan pekerjaan, sehingga mengakibatkan banyaknya pengangguran setelah menempuh pendidikan Semakin maju nya teknologi didunia ini membuat semua pekerjaan sehari-hari yang dilakukan tidak lagi membutuhkan tenaga manusia Tenaga kerja biasanya tidak memenuhi keinginan perusaahn, skil yang dibutuhkan perusahaan tidak dimiliki oleh tenaga kerja. Pendidikan keterampilan itu penting bagi seseorang yang menempuh pendidikan,tidak hanya teori yang perlu dikembangkan, keterampilan dan pengalaman sangat dibutuhkan Kemiskinan banyak terjadi di kota-kota besar, banyak penduduk yang tidak memiliki tempat tinggal. Mereka harus menepati tempat yang kurang layak. PHK hampir terjadi di setiap perusahaan. PHK terjadi karena banyak hal, terkadang PHK terjadi Karena perusahaan bangkrut atau kriteria karyawan tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan Indonesia sudah ada banyak perusahaan asing yang didirikan, namun mereka lebih memilih menggunakan tenaga kerja dari negara lain dibandingkan tenaga kerja dari Indonesia Terkadang seseorang lebih pilih-pilih tempat kerja dengan alasan tempat tinggal, terkadang mereka lebih memilih mencari pekerjaan lain, yang lebih dekat dengan keluarga. DAMPAK PENGANGGURAN DARI SEGI EKONOMI a. Jumlah pengguran yang tinggi berakibat buruk bagi PDB b. Menurunkan jumlah tabungan negara c. Memengaruhi kemampuan berinvestasi d. Menurunkan daya beli masyarakat e. Mengurangi pendapatan nasional dan pendapatan perkapita f. Menghilangkan mata pencaharian g. Menurunnya tingkat permintaan dan penawaran



DAMPAK PENGANGGURAN DARI SEGI LINGKUNGAN SOSIAL a. Tingkat kriminalitas meningkat b. Meningkatnya kemiskinan c. Merebaknya kawasan kumuh d. Tingginya anak-anak putus sekolah e. Adanya kesenjangan sosial f. Ketidakstabilan social,politik, dan ekonomi



MATERI KEBIJAKAN STABILITAS DI INDONESIA Pemerintah sebagai pelaku ekonomi suatu negara: – Mengatur kegiatan ekonomi melalui perundang-undangan dan peradilan – Mengendalikan kestabilan ekonomi – Menjaga keamanan dan ketahanan suatu negara baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri – Meningkatkan pertumbuhan ekonomi Macam-Macam Kebijakan Stabilisasi di Indonesia 1. Kebijakan Fiskal Kebijakan fiskal merupakan tindakan pemerintah untuk memengaruhi jalannya perekonomian melalui Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN). Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak. APBN Pengeluaran: Pembelian barang/jasa, pembayaran gaji karyawan, pembayaran transfer payment Pendapatan: Pajak, PNBP (Bukan Pajak), hibah Kebijakan fiskal dilakukan dengan cara: 1. Menaikkan atau menurunkan penerimaan pemerintah melalui pajak. 2. Menurunkan atau menaikkan pengeluaran pemerintah. 2. Kebijakan Moneter - Kebijakan moneter kuantitatif adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah (Bank Sentral) untuk mempengaruhi jumlah penawaran uang dan suku bunga dalam perekonomian. Rasio cadangan, fasilitas diskonto, operasi pasar terbuka. - Kebijakan moneter kualitatif adalah kebijakan pemerintah (Bank Sentral) yang bertujuan mengawasi bentuk-bentuk pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank perdagangan. Pengawasan pinjaman secara terpilih, imbauan moral. MATERI NERACA PEMBAYARAN Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksitransaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun) Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan (yang terdiri dari neraca perdagangan, neraca jasa dan transfer payment) dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item finansial.



Transaksi dalam neraca pembayaran Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa. Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa Negara Tujuan Neraca Pembayaran - Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional. - Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah di bidang ekonomi. - Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan di bidang moneter dan fiskal. - Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan di bidang politik perdagangan internasional. Fungsi Neraca Pembayaran -



Sebagai suatu alat untuk menjelaskan pengaruh dan transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional. - Sebagai suatu alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh suatu negara. - Sebagai suatu alat pembukuan dan alat pembayaran luar negeri agar pemerintah dapat mengambil keputusan, apakah negara dapat melanjutkan masuknya barangbarang luar negeri dan dapat menyelesaikan pembayaran tepat pada waktunya. - Sebagai suatu alat untuk mengukur keadaan perekonomian dalam hubungan internasional dari suatu negara. Pengaruh Neraca Pembayaran Terhadap Perekonomian Indonesia - Perubahan kurs devisa - Perubah harga - Perubahan tingkat pendapatan - Perubahan tingkat bunga Sistem Pencatatan Neraca Pembayaran Transaksi debit  Barang-barang yang diterima dari luar negeri (impor)  Jasa-jasa yang diterima dari luar negeri (impor);  Pembayaran bunga dan denda;  Pemberian hadiah-hadiah dan pengiriman uang kepada penduduk negara lain;  Investasi jangka panjang yang ditanamkan masyarakat pada negara lain;  Investasi jangka pendek yang ditanamkan masyarakat pada negara lain;  Penduduk yang menabung uangnya diluar negeri;  Penduduk yang melakukan pembelian valuta asing.



Transaksi kredit  Ekspor ke negara lain;  Penerimaan jasa dari negara lain;  Penerimaan bunga dan deviden;  Penerimaan hadiah dan kiriman dari negara lain;  Investasi jangka panjang yang di tanamkan penduduk dari negara lain;  Investasi jangka pendek yang di tanamkan penduduk dari negara lain;  Penduduk negara lain menabung uangnya di dalam negeri;  Penjualan valuta asing kepada penduduk negara lain. MATERI NERACA PERDAGANGAN Neraca Perdagangan adalah perbedaan antara nilai ekspor dan impor suatu negara pada periode tertentu, diukur menggunakan mata uang yang berlaku Tujuan neraca perdagangan Neraca perdagangan dibuat agar suatu negara dapat mengetahui perkembangan perdagangan internasional yang dilakukan. Manfaat neraca perdagangan 1. Sebagai tolak ukur arah kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan pihak    terkait 2. Mengetahui besaran jumlah pengeluaran dan pendapatan negara 3. Menjadi informasi kegiatan ekonomi internasional UNSUR-UNSUR NERACA PERDAGANGAN 1. Transaksi satu arah Transaksi yang tidak menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran, misalnya hadiah dan bantuan 2. Transaksi barang dan jasa Meliputi transaksi ekspor maupun impor barang serta jasa 3. Lalu lintas modal neraca yang mencatat segala kredit atau pinjaman dari luar negeri dan segala kredit yang diberikan kepada negara lain. 4. Selisih perhitungan penyeimbang apabila nilai-nilai transaksi kredit tidak persis sama dengan nilai-nilai transaksi debet 5. Lalu lintas moneter neraca yang mencatat dan memperlihatkan perubahan cadangan devisa suatu negara Jenis-Jenis Neraca Perdagangan 1. Neraca perdagangan barang Yang komponen terbesarnya biasanya berkaitan dengan jasa transportasi dalam bentuk freight ataupun travel. 2. Neraca perdagangan jasa Yang komponen terbesarnya biasanya berkaitan dengan ekspor impor luar negri



Sifat Neraca Perdagangan - Surplus Perdagangan (E>I) - Defisit Perdagangann (E