Materi Seni Teater Kelas XI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Materi Pelajaran Kelas 11 : Seni Teater Modern KD. 3.1. Memahami konsep, teknik dan prosedur seni peran sesuia kaidah seni teater modern 3.2. Menginterpretasi naskah lakon bedasarkan jenis, bentuk, dan makna sesuai kaidah seni teater modern.



Pengertian Seni Teater Untuk memahami pengertian teater, kita bisa mulai membahasnya dari sejarah kata ‘teater’. Kata teater berasal dari bahasa Inggris ‘theater’ atau ‘theatre’. Sedangkan dalam bahasa Perancis, kata ini berasal dari ‘théâtre’ dan pada bahasa Yunani dari kata ‘theatron (θέατρον)’.



Jadi, secara etimologis, pengertian kata “teater” adalah tempat atau gedung pertunjukan. Sedangkan jika dilihat dari makna istilah, kata teater berarti segala hal yang dipertunjukkan di atas pentas untuk konsumsi para penonton atau penikmatnya.



Istilah teater juga dapat diartikan dalam dua cara, yakni dalam arti sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit, teater diartikan sebagai sebuah drama atau perjalanan hidup seseorang yang dipertunjukkan di atas pentas, serta disaksikan oleh banyak orang dan berdasarkan naskah yang tertulis.



Sedangkan dalam arti luas, teater diartikan sebagai segala adegan peran yang dipertunjukkan di depan orang banyak, dapat berupa ketoprak, dagelan, ludruk, wayang, janger, mamanda, sulap, sintren, akrobat, dan lain sebagainya.



Pengertian Seni Teater (Drama) Menurut Para Ahli 1. Moulton Menurut Moulton menyatakan bahwa Drama ialah suatu kisah hidup yang dilukiskan dalam bentuk suatu gerakan (life presented in action). 2. Balthazar Vallhagen Menurut Balthazar Vallhagen menyatakan bahwa Drama ialah suatu kesenian yang melukiskan sifat dan watak manusia dengan suatu gerakan. 3. Ferdinand Brunetierre Menurut Ferdinand Bruneterre menyatakan bahwa drama harus melahirkan sebuah kehendak dengan suatu action atau gerak. 4. Budianta, dkk (2002)



Menurut Budianta menyatakan bahwa Drama ialah suatu genre sastra yang dimana penampilan fisiknya memperlihatkan secara verbal adanya suatu percakapan atau dialog diantara para tokoh yang ada. 5. Tim Matrix Media Literata Menurut TMML menyatakan bahwa Drama ialah suatu bentuk kisahan yang menggambarkan suatu kehidupan dan watak manusia melalui tingkah laku (akting) yang dipentaskan. 6. Seni Handayani & Wildan Menurut Seni Handayani & Wildan Drama ialah suatu bentuk karangan yang berpijak pada dua cabang kesenian, yaitu seni sastra dan seni pentas sehingga drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk naskah tertulis dan drama yang dipentaskan. 7. Anne Civardi Menurut Anne Civardi menyatakan bahwa Drama ialah suatu kisah yang diceritakan lewat sebuah kata-kata dan gerakan. Perbedaan Teater dan Drama Istilah teater seringkali dikaitkan dengan drama. Kedua hal ini dianggap memiliki hubungan yang sangat erat dan identik. Padahal, pada prinsipnya, istilah teater dan drama adalah dua istilah yang berbeda. Drama adalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani Kuno ‘draomai’ yang artinya bertindak atau berbuat, serta dalam bahasa Perancis dari kata ‘drame’ yang berarti menjelaskan tingkah laku kehidupan kelas menengah.



Dari penjelasan ini, dapat diketahui mengenai perbedaan teater dan drama. Teater berkaitan langsung dengan pertunjukkan, sedangkan drama berkaitan dengan peran atau naskah cerita yang hendak dipentaskan. Adi, hubungan dari keduanya adalah teater menjadi visualisasi drama atau drama yang dipentaskan di atas panggung serta disaksikan oleh para penonton. Dapat dikatakan pula bahwa drama adalah bagian atau salah satu unsur teater.



Fungsi Seni Teater Seiring perkembangan jaman, fungsi teater juga mengalami perkembangan. Dulunya, seni teater difungsikan sebagai sarana upacara atau hiburan. Tapi kini fungsi teater juga mencakup sarana pendidikan. Sebagai bagian dari seni, teater tak Cuma dikonsumsi oleh masyarakat sebagai hiburan saja. Teater kini juga berperan dalam nilai afektif dalam masyarakat.



Adapun fungsi teater meliputi : 1. Teater sebagai Sarana Upacara



Teater pada awalnya hadir sebagai sarana upacara persembahan kepada dewa Dyonesos serta sebagai upacara pesta untuk dewa Apollo. Fungsi teater untuk kepentingan upacara ini tidak memerlukan penonton. Penonton teater ini sudah menjadi bagian dari peserta upacara itu sendiri. Di Indonesia, seni teater yang dijadikan sebagai sarana upacara juga dikenal sebagai teater tradisional.



2. Teater sebagai Media Ekspresi



Teater termasuk bentuk seni yang berfokus utama pada laku dan dialog. Dalam praktiknya, para seniman teater akan mengekspresikan seninya di dalam bentuk gerakan tubuh dan juga dalam ucapan-ucapan.



3. Teater sebagai Media Hiburan



Teater juga berperan sebagai sarana hiburan. Dalam hal ini, sebelum pementasan teater dilakukan, harus terdapat persiapan dengan usaha maksimal. Dengan begitu, diharapkan para penonton akan terhibur lewat pertunjukan yang digelar.



4. Teater sebagai Media Pendidikan



Teater adalah seni kolektif. Hal ini berarti bahwa teater tidak hanya dikerjakan secara individual saja. Untuk mewujudkan seni teater, diperlukan kerja tim yang harmonis. Apabila suatu teater dipentaskan, maka diharapkan pesan-pesan yang ingin diutarakan penulis dan pemain dapat tersampaikan pada para penontonnya. Sebab, umumnya manusia akan lebih mudah mengerti suatu nilai baik atau buruk melalui pertunjukan, dibandingkan jika hanya membaca lewat sebuah cerita.



Unsur-Unsur Seni Teater Tidak setiap pertujukan dapat dikatakan sebagai teater. Pertunjukkan bisa disebut sebagai teater apabila memenuhi unsur-unsur teater. Unsur-unsur teater terbagi menjadi dua, yakni unsur internal dan unsur eksternal, sebagai berikut :



Unsur Internal Teater



Unsur internal teater adalah unsur utama yang asalnya dari dalam teater itu sendiri. Jika tidak ada unsur utama ini, maka tidak akan ada pertunjukan teater. Unsur-unsur internal teater meliputi:



1. Aktor



Aktor adalah pemeran utama dalam pementasan teater. Tugas aktor dalam teater adalah untuk menyampaikan jalannya cerita melalui ekspresi, gerak dan suara.



2. Naskah



Dalam seni teater, naskah disebut sebagai lakon atau arahan peran. Naskah menjadi panduan dari jalannya cerita bagi para aktor dan sutradara dalam melakukan pementasan teater.



3. Pentas



Pentas adalah salah satu unsur yang dapat dinikmati oleh para penonton serta orang banyak. Pementasan adalah sebuah pertunjukan yang menyajikan estetika gerak, suara, ekspresi, dan setting dalam sebuah cerita atau drama.



4. Sutradara



Sutradara adalah orang yang bertugas untuk mengarahkan semua unsur yang ada di dalam seni teater. Tanggug jawab sutradara meliputi; mengarahkan aktor, membedah naskah dan juga untuk memunculkan ide-ide terkait pentas teater.



5. Kostum



Kostum adalah unsur penunjang bagi para aktor dalam melakukan pementasan teater. Kostum yang tepat dapat membuat watak aktor terkesan mirip sesuai perwatakan tokoh yang dibawakan.



Unsur Eksternal Teater



Unsur eksternal teater adalah unsur pendukung yang berasal dari luar teater. Tanpa adanya unsur pendukung, pertunjukan tidak dapat berjalan dengan sukses. Adapun unsur-unsur eksternal teater meliputi:



1. Staf Produksi



Staf produksi meliputi orang-orang yang berada di balik layar teater, yang berperan untuk mendukung jalannya pementasan. Staf produksi terdiri dari manager tingkat produser atau pimpinan produksi hingga staf-staf di bawahnya. Tugas masing staf produksi berbeda-beda sesuai posisinya.



Jenis Jenis Seni Teater Berdasarkan Zamannya Jenis-jenis teater dapat dibagi menurut zamannya. Jenis teater menurut jamannya dibagi dalam tiga jenis, yakni teater tradisional, teater modern, dan teater kontemporer. Berikut keterangannya.



1. Seni Teater Tradisional



Seni teater tradisional adalah seni teater yang asalnya dari suatu masyarakat tertentu. Teater tradisional umumnya tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat. Jadi, dapat dikatakan sangat dekat dan menjadi bagian hidup di dalam masyarakat. Teater tradisional ini diwariskan secara turun temurun sejak zaman nenek moyang sampai sekarang. Teater tradisional umumnya dikenal pula sebagai teater klasik.



Ciri-Ciri Seni Teater Tradisional • Memiliki keunikan dan keindahan tersendiri (dalam bentuk dan cara penyajian, gerak fisik, latar, serta irama pengiringnya). • Menggunakan latar atau setting sederhana. • Pertunjukan diselenggarakan pada pentas terbuka tanpa menggunakan panggung. • Berisi pesan moral dan nilai-nilai luhur. • Kebanyakan dari dialognya adalah improvisasi.



Contoh Seni Teater Tradisional



Contoh seni teater tradisional yang banyak dijumpai dalam masyarakat adalah wayang orang, sendratari, lenong dan ketoprak.



2. Seni Teater Modern



Seni teater modern adalah jenis seni teater yang sudah tidak menggunakan pakem seni teater tradisional. Teater modern tumbuh dan berkembang dengan mendapat pengaruh perkembangan dari seni teater barat (dramaturgi). Dapat dikatakan bahwa seni teater ini sudah memiliki struktur, dan dialognya pasti serta mengikuti naskah. Jalan ceritanya pun juga mutlak ditentukan oleh sutradara. Teater modern telah menghilangkan sisi tradisi sehingga lebih menonjolkan sisi hiburan.



Ciri-Ciri Seni Teater Modern • Bertujuan sebagai hiburan dan mendapatkan apreasiasi saja. • Menggunakan bahasa nasional di dalam dialognya. • Pertunjukan diselenggarakan pada pentas tertutup dengan menggunakan panggung serta segala properti pendukungnya. • Berisi kritik sosial yang ada pada era sekarang. • Kebanyakan dialognya sesuai dengan naskah, namun tetap boleh untuk diimprovisasi.



Contoh Seni Teater Modern



Contoh seni teater modern yang banyak dijumpai dalam masyarakat adalah drama, operet dan drama musikal.



3. SENI TEATER KONTEMPORER



Seni teater kontemporer adalah jenis seni teater yang mengandung usur kekinian. Teater kotemporer tumbuh dan berkembang di antara para tokoh penggiat teater dan komunitas teater. Seni teater kotemporer tidak menyasar pada jumlah penonton yang banyak atau pertunjukan yang megah. Pertunjukan ini biasanya dilakukan dengan tujuan untuk menyampaikan gagasan sutradara pada kalangan yang memahami teater, sehingga pesan-pesan yang disampaikan dapat tersampaikan secara tepat pada penontonnya.



Ciri-Ciri Seni Teater Kontemporer • Merupakan buah pikir atau ide dari pada sutradara pribadi.



• Menggunakan bahasa nasional atau internasional di dalam dialognya. • Pertunjukan diselenggarakan sesuai dengan tema. Dapat dilakukan pada pentas tertutup atau pentas terbuka, tanpa atau dengan panggung. • Berisi nilai atau pesan sutradara yang hendak disampaikan pada penonton tertargetnya. • Dialognya sebagian dari naskah, sebagian improvisasi.



Contoh Seni Teater Kontemporer



Contoh seni teater kontemorer yang banyak dijumpai dalam masyarakat seperti teater jalanan, teater persembahan (tribute to) dan teater kemanusiaan.



Jenis-Jenis Seni Teater Berdasarkan Penyampaiannya Jenis – jenis teater menurut penyampaiannya dapat dibagi dalam lima jenis, yakni teater boneka, drama musikal, teater gerak/ pantomim, teater dramatik dan teaterikalisasi puisi.



1. Seni Teater Boneka



Seni teater boneka merupakan jenis seni teater yang dimainkan para tokoh yang berupa boneka. Biasanya teater ini mengangkat tema cerita legenda atau kepercayaan tertentu. Teater boneka telah ada sejak zaman Yunani, India dan Mesir Kuno, yang dibuktikan dari ditemukannya seni teater tersebut di dekat makam-makam kuno.



Boneka yang digunakan dapat bermacam-macam. Seperti boneka yang digerakkan dengan tali Marionette, boneka yang digerakkan dengan tongkat seperti wayang, dan yang digerakkan dengan tangan.



2. Drama Musikal



Seni teater yang berbentuk drama musikal adalah jenis seni teater yang dimainkan oleh orang serta didukung dialog yang indah. Teater jenis ini mengedepankan suara dalam penyampaian ceritanya. Pementasannya dapat dilakukan dalam bentuk dialog, nyanyian, musik, dan dipadukan dengan tarian dan alunan lagu.



Contoh drama musikal yang paling sering dilakukan dalam masyarakat adalah opera. Opera juga sering dipentaskan dalam tim paduan suara untuk membuat suasana jadi lebih hidup. Selain itu, opera juga merupakan seni teater lawas yang diperkirakan sudah ada di dunia barat sejak awal tahun 1600 masehi.



3. Seni Teater Gerak



Seni teater gerak merupakan jenis seni teater yang biasa dimainkan dengan menggunakan dialog minim, bahkan terkadang tanpa dialog. Teater gerak juga disebut sebagai pantomim. Tokoh dalam seni teater gerak hanya menyampaikan cerita melalui gerakan saja. Dalam beberapa pertunjukan, pantomim sering dipetnaskan tanpa menggunakan properti sama sekali. Karenanya, penonton pantomim akan diajak untuk membayangkan properti melalui perlakuan dan ekspresi tokohnya. Pantomim termasuk jenis seni tetaer paling minimalis, baik dari segi unsur maupun penampilan.



4. Seni Teater Dramatik



Seni teater dramatik merupakan jenis seni teater yang menyajikan rangkaian cerita persis dengan kejadian nyatanya. Seni teater dramatik menggunakan dialog dari naskah yang ketat, jarang dan seringkali bahkan tanpa improve. Tata gerak dan penuturan cerita dalam teater dramatik dibuat dengan senyata mungkin.



Dapat dikatakan pula bahwa seni ini menitikberatkan pada kemiripan dari kejadian nyata terhadap isi cerita, atau sesuai pakem. Tidak ada pengembangan dan improvisasi dalam pementasannya karena tujuannya murni untuk menyamakan cerita sesuai kejadian nyata agar semirip mungkin.



5. Teatrikalisasi Puisi



Teatrikalisasi puisi merupakan jenis seni teater yang dimainkan berdasar pada karya sastra puisi. Biasanya, teatrikalisasi puisi berisi tentang suara dan pandangan si pembuat puisi tersebut. Apabila dilihat dari kandungan isi ceritanya, maka teatrikalisasi puisi bersifat menyampaikan ajakan untuk melakukan suatu hal.



Selain itu, teatrikalisasi puisi juga dapat digunakan sebagai media penyampaian suara atau kritik sosial. Kebanyakan pementasan seni teater ini dilakukan ketika ada acara khusus tertentu dengan penonton yang terbatas. Merancang karya teater modern



Merancang sebuah pertunjukan dapat diartikan sebagai kegiatan menyatukan beberapa komponen yang ada dalam teater diantaranya lakon, tempat pertunjukan, pemain, penonton, dan naskah.



1. Persiapan pertunjukan teater



Menyiapkan naskah cerita Naskah diartikan sebagai bentuk tertulis dari suatu drama. Sebuah naskah walaupun telah dimainkan berkali-kali, dalam bentuk yang berbeda-beda, naskah tersebut tidak akan berubah mutunya. Sebaliknya sebuah atau beberapa drama yang dipentaskan berdasarkan naskah yang sama dapat berbeda mutunya.



Merancang panggung dan dekorasi Sebenarnya orang yang sangat berkepentingan dengan medan untuk bermain adalah sang sutradara menjalankan tugasnya, ia sedang melukiskan peristiwa-peristiwa sosial yang amat penting. Panggung perlu pula diketahui calon aktor yang pada saatnya nanti akan berhubungan dengan sang sutradara. Bahkan mungkin suatu ketika aktor itu sendiri harus menyutradarai pementasan sebuah skenario.



2. Pertunjukan teater Dalam penyelenggaraan pementasan teater terdapat tahapan utama yaitu tahap persiapan, latihan dan pelaksanaan.



3. Prinsip kerja sama dalam teater Kerja sama merupakan hal yang utama dalam kegiatan apapun. Tanpa adanya kerjasama yang baik, sangat mustahil sesuatu hal dapat tercapai secara maksimal. Sebagai contoh mungkinkan akan tercipta sebuah buku tanpa ada kerja sama yang baik dari penulis, setter, editor, ilustrator, dan yang lainnya. Begitu pula dengan seni pertunjukan teater.