Media Pertumbuhan Mikroba [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA LAPORAN PRAKTIKUM Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Mikrobiologi Dosen Vita Meylani, S.Pd., M.Sc Mufti Ali, S.Pd., M.Pd.



oleh Dedi Koswara 182154042 Kelas A Kelompok 5



JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SILIWANGI 2020



ACARA II MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA A. Tujuan Praktikum Mempelajari membuat media pertumbuhan untuk berbagai jenis mikroba B. Tinjauan Pustaka Media pertumbuhan mikroba merupakan bahan yang digunakan sebagai media pertumbuhan mikroba yang mengandung berbagai nutirisi yang dibutuhkan mikroba untuk pertumbuhannya. Menurut Etim et al (2016) “Mikroorganisme membutuhkan nutrisi untuk tumbuh. Nutrisi ini disuplai oleh media kultur padat atau cair. Media pertumbuhan atau media kultur adalah cairan atau gel yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan mikroorganisme atau sel”. Kandungan yang harus ada pada media terdiri dari unsur mikro dan unsur makro. Unsur mikro seperti Fe, Mg dan unsur makro seperti C, H, O, N, P. Menurut Pujiati (2015) “Bakteri memerlukan unsur-unsur mineral seperti C, H, O, N dalam jumlah besar (makronutrien) dan juga Mg, K, Ca, Zn, Fe, Co dan Cu dalam jumlah sedikit (mikronutrien) untuk pertumbuhan yang normal”. Jadi tanpa adanya kandungan nutrisi tersebut maka pertumbuhan bakteri akan terganggu bahkan bakteri tidak akan tumbuh atau mati. Media pertumbuhan terdiri dari berbagai macam, menurut Pujiati (2016)”Media berdasarkan sifat terbagi menjadi 3, yaitu Media padat, Media semi padat semi cair, Media cair. Media berdasarkan Komposisi/susunannya terdiri atas Media Sintesis, semi sintesis, dan media non sintesis”. Media padat merupakan media yang mengandung agar 15%, media semi cair merupakan media yang mengandung agar 0,3-0,4%, dan media cair merupakan media yang tidak mengandung agar. Media sintesis merupakan media yang komposisinya sudah diketahui jenis dan juga takarannya, media semi sintesis merupakan media yang sebagian komposisi jenis dan takarannya diketahui secara pasti, dan media non sintesis merupakan media yang tidak diketahui komposisi jenis dan takarannya secara pasti. Nutrient agar merupakan media yang mengandung banyak unsur Nitrogen dengan jumlah yang cukup, baik untuk pertumbuhan bakteri karena tidak mengandung unsur karbohidrat, tapi tidak baik untuk pertumbuhan jamur. Nutrien broth, menurut Wahyuningsih dan Zulaika (2018)”Nutrient Broth (NB) termasuk ke dalam media umum yang digunakan untuk menumbuhkan biakan secara general. NB diformulasikan dengan sumber karbon dan nitrogen supaya dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bakteri. Komposisi NB terdiri dari beef extract sebagai sumber karbon dan pepton sebagai sumber nitrogen”.



Potato dextrose agar, menurut Griffith (2017)” Potato dextrose agar (PDA) adalah salah satu media yang paling umum digunakan untuk isolasi dan budidaya jamur, dengan fitur morfologis dan pigmentasi dalam kultur yang sering menjadi penting untuk dikumkpulkann kultur”. Jadi PDA ini cocok untuk media pertumbuhan jamur. Sebelum medium kultur dan peralatan digunakan dalam kegiatan praktikum Mikrobiologi maka medium dan peralatan yang digunakan untuk isolasi mikroba harus berada dalam keadaan steril. Proses untuk membunuh mikroba yang tidak diinginkan disebut sebagai proses sterilisasi. Menurut Retnaningrum et al (2018)“Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda”. C. Skema Kerja 1. Pembuatan Media Potato Dextrose Agar (PDA) a. Bahan 1) Media Potato Dextrose Agar (PDA) 2) Aquades 3) Label b. Alat 1) Cawan Petri 2) Tabung reaksi 3) Batang pengaduk 4) Pipet volume 5) Erlenmeyer 6) Penangas/elemen pemanas c. Skema Media PDA ditimbang sesuai prosedur dikemasan. Ditambahkan aquades dan diaduk secara merata. Dipanaskan menggunakan penangas sampai media tercampur secara homogen. Dimasukan ke dalam tabung reaksi ditutup dengan kapas. Diseterilkan menggunakan autoclave selama 15 menit. Media PDA dalam tabung reaksi setelah dikeluarkan dari autoclave dibiarkan dingin 2. Pembuatan Media Nutrient Broth a. Bahan 1) Media Nutrient Broth (NB) 2) Aquades



3) Label b. Alat 1) Cawan petri 2) Tabung reaksi 3) Batang pengaduk 4) Pipet volume 5) Erlenmeyer 6) Penangas/elemen pemanas c. Skema Media NB ditimbang sesuai prosedur di kemasan. Ditambahkan aquades dan diaduk sampai merata. Dipanaskan dengan penangas/elemen pemanas sampai media tercampur homogen. Media dimasukan ke dalam masing-masing tabung reaksi @ 8 ml ditutup dengan kapas. Diseterilkan menggunakan autoclave selama 15 menit. Media NB setelah dikeluarkan dari autoclave dibiarkan dingin. 3. Pembuatan Media Nutrient Agar a. Bahan 1) 20 gr Nutrient Agar 2) 1000 ml aquades 3) Label b. Alat 1) Gelas beaker 2) Erlenmeyer 3) Timbangan analitik 4) Autoclave c. Skema Media NA ditimbang sesuai prosedur di kemasan. Ditambahkan aquades dan diaduk sampai merata. Dipanaskan menggunakan penangas/elemen pemanas sampai media tercampur homogen. NA dituangkan ke dalam tabung reaksi dan dimasukan ke dalam autoclave untuk diseterilisasi selama 15 menit. Media NA yang telah dikeluarkan dari autoclave dibiarkan sampai dingin.



D. Hasil Pengamatan No 1



Gambar



Keterangan Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses praktikum yaitu, alumini- um foil, timbangan analitik, erlenmeyer, gelas beaker, bunsen, kaki tiga, kawat kasa, batang pengaduk, autoclave, spatula, media Potato dextrose agar, Nutrient broth, Nutrient agar, aquades, label.



2



Proses



penimbangan



bahan



Potato



dextrose agar dengan berat 3,9 gram menggunakan timbangan analitik.



3



Proses penimbangan bahan Nutrient broth dengan berat 1,3 gram menggunakan timbangan analitik.



4



Proses penimbangan bahan Nutrient agar dengan berat 14 gram menggunakan timbangan analitik.



5



Bahan Potato dextrose agar dimasukan ke



dalam



erlenmeyer



kemudian



ditambahkan aquades sampai larutan menjadi 100 ml.



6



Bahan Nutrient broth dimasukan ke dalam erlenmeyer kemudian ditambahkan aquades sampai larutan menjadi 100 ml



7



Bahan Nutrient agar dimasukan ke dalam gelas



beaker



kemudian



ditambahkan



aquades sampai larutan menjadi 500 ml



8



Proses pemanasan Potato dextrose agar mengguna- kan bunsen dan diaduk sampai media tercampur secara homogen.



9



Proses



pemanasan



Nutrient



broth



menggunakan bunsen dan diaduk sampai media tercampur secara homogen.



10



Proses



pemanasan



Nutrient



agar



mengguna-kan bunsen dan diaduk sampai media tercampur secara homogen.



11



Erlenmeyer yang berisi media Potato dextrose agar yang telah tercampur secara homogen ditutup bagian bagian mulut tabung menggunakan aluminium foil.



12



Erlenmeyer yang berisi media Nutrient broth



yang



telah



tercampur



secara



homogen ditutup bagian bagian mulut tabung menggunakan aluminium foil.



13



Gelas beaker yang berisi media Nutrient agar



yang



telah



tercampur



secara



homogen ditutup bagian bagian mulut gelas menggunakan aluminium foil.



14



Semua bahan yang telah siap dimasukan ke dalam autoclave untuk dilakukan proses sterilisasi secara fisik (121˚C, tekanan 1,5-2 atm, 15-20 menit).



E. Pembahasan Untuk melakukan melakukan praktikum mikrobiologi selanjutnya maka dibutuhkan media yang berfungsi sebagai media atau tempat tumbuhnya mikroba. Media pertumbuhan ini harus mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroba yang terdiri dari unsur makro dan unsur mikro. Unsur makro sperti C, H, O, N, P dan unsur mikro yaitu Fe, Mg. Media pertumbuhan juga terdiri dari berbagai macam, menurut sifat fisiknya terdiri dari media padat, semi padat dan cair. Media padat merupakan media yang mengandung agar 15%, media semi cair merupakan media yang mengandung agar 0,3-0,4%, dan media cair merupakan media yang tidak mengandung agar. Berdasarkan komposisinya terdiri dari media sintesis, semi sintesis dan non sintesis. Pada praktikum ini membuat beberapa media yaitu media Potato dextrose agar (PDA), media Nutrient agar (NA) dan media Nutrient broth (NB). Pada kemasan bahan Potato dextrose agar tertulis bahwa 500 gram/ 12,8 L artinya bahwa 500 gram bahan PDA ditambahkan aquades sampai larutan menjadi 12,8 L sedangkan pada praktikum ini hanya dibutuhkan media PDA sebanyak 100 ml



maka bahan PDA yang dibutuhkan adalah



sebanyak 3,9 gram. Untuk Nutrien agar pada kemasan tertulis bahwa 500 ml/ 17,8 L dan pada paktikum ini dibutuhkan media NA sebanya 500 ml, maka bahan NA yang dibutuhkan adalah sebanyak 14 gram. Untuk Nutrient broth pada kemasan tertulis bahwa 500 gram/ 38,4 L dan pada praktikum ini dibutuhkan media NB sebanyak 100 ml, maka bahan NB yang dibutuhkan adalah sebanyak 1,3 gram.



Setelah proses penimbangan maka semua media dicampur dengan aquades, untuk PDA sebanyak 500 ml, NA sebanyak 100 ml dan NB sebanyak 100 ml. Setelah itu dilakukan proses pemanasan sambil diaduk sampai larutan menjadi homogen. Setelah larutan tercampur seacara homogen semua wadah ditutup dengan aluminium foil lalu dimasukan ke dalam autoclave. Autoclave ini berfungsi sebagai alat sterilisasi secara fisik dengan suhu 121˚C, tekanan 1,5-2 atm dan dengan waktu 15-20 menit, sehingga nantinya media yang telah dibuat menjadi steril. F. Kesimpulan Pada praktikum Media Pertumbuhan Mikroba dibuat beberapa media yang memanuhi nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroba yaitu terdiri dari media Potato dextrose agar, media Nutrient agar dan media Nutrient broth. Dilakukan juga proses sterilisasi secara fisik menggunakan autoclave sehingga akan mengasilkan media pertumbuhan yang steril. G. Daftar Pustaka Etim, A, et al., (2016). Formulation of microbial growth media using brewers’ spent grains (BSG) and growth rate assessment with three bacterial species, 2248-9215. Griffith, G, W et al., (2017), Copper deficiency in potato dextrose agar causes reduced pigmentation in cultures of various fungi, 276 (2), 165-171. Pujiati, P., (2015), Modul mikroum. Tersedia: https://www.researchgate.net/publication/ 330042372_modul_mikroum. Retnaningrum,E et al. 2018. Bahan Ajar Mikrobiologi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Wahyuningsih, N dan Zualaika, E., (2018), Perbandingan Pertumbuhan Bakteri Selulolitik Pada Media Nutrient Broth dan Carboxy Methyl Cellulose, 2337-3520.



H. Jawaban Pertanyaan 1. Jelaskan jenis-jenis media pertumbuhan mikrobia! Berdasarkan media fisik yaitu, media padat mengandung agar 15%, media setengah padat mengandung agar 0,3-0,4%, media cair tidak mengandung agar. Media pertumbuhan juga dibedakan menjadi media sintesis yang diketahui jenis dan takarannya secara pasti. Media semi sintesis yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti. Media non sintesis yang tidak diketahui komposisinya secara pasti. 2. Apa fungsi agar pada media pertumbuhan? Agar bukan sebagai sumber nutrisi bagi mikroorganisme namun fungsinya bersifat mekanis yaitu memadatkan media cair sehingga sel tidak larut dalam cairan. 3. Jelaskan fungsi media Potato Dextrose Agar, Malt Extract Agar, Nutrient Agar, dan Nutrient Broth! PDA mengandung karbohidrat 20% dan 2% gula sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir. MEA mewakili media yang terdiri atas campuran nutrisi (zat makanan) berfungsi untuk menumbuhkan miselium jamur. NA adalah salah satu media yang digunakan untuk uji air dan produk dairy, sebagai media pertumbuhan mikroorganisme heterotrof. NB merupakan media untuk mikroorganisme yang berbentuk cair.



4. Mengapa mikrobia ada yang harus ditumbuhkan dalam media batch culture



dan



continuous culture.? Perbedaan penggunaan media culture bertujuan untuk menggambarkan sifat-sifat pertumbuhan mikroorganisme dan sifat pertumbuhan mikrobia digambarkan dalam kurva pertumbuhan populasi mikroba yang ditumbuhkan dalam media batch culture dan continuous culture



I. Lampiran