Medikamen Pulpotomi Formokresol, Glutaraldehyde, Caoh [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Medikamen



1. Formocresol - 19% formaldehyde and 35% tricresol, 15% glycerin dan 31% water base. - Pada gigi sulung - Formokresol mengkoagulasi protein sehingga merupakan bakterisid yang kuat dan kaustik. Pemakaian formokresol pada pulpotomi tidak merangsang pembentukan dentinal bridge atau calcific barrier, tetapi jaringan pulpa akan membentuk zona fiksasi yang bersifat keras, tahan terhadap autolysis dan merupakan barrier terhadap serangan bakteri yang menuju ke apikal. - Pemakaian formokresol pada pulpotomi vital terdiri 2 metode : 1) Pulpotomi 1 kali kunjungan atau metode 5 menit. Pada pulpa yang mengalami peradangan kronis jaringan pulpa seharusnya perdarahan akan berhenti dalam 3 – 5 menit setelah diletakkan formokresol. 2) Pulpotomi 2 kali kunjungan atau metode 7 hari. Karena adanya persoalan kontrol perdarahan yaitu perdarahan yang berlebihan. 2. Glutaraldehyde - Pada gigi sulung - Banyak penelitian telah menyarankan bahwa glutaraldehyde harus menggantikan formokresol sebagai medikamen pilihan untuk prosedur pulpotomi pada gigi desidui berdasarkan sifat fiksatif yang superior, selflimiting penetrasi, antigenisitas rendah, toksisitas rendah dan penghapusan kresol. Namun, ditemukan bahwa glutaraldehyde menghasilkan tingkat kegagalan yang tinggi dalam follow up jangka panjang (3 tahun) yang mengindikasikan bahwa klinisi harus berhati-hati sebelum menggunakan glutaraldehyde secara ekstensif sebagai medikamen pulpotomi. 3. Calcium Hydroxide - Pada gigi dewasa muda, jika pada gigi sulung menyebabkan resorbsi interna. - Pulpotomi gigi tetap muda dengan Ca(OH)2 lebih berhasil karena apeks masih relatif terbuka dan vaskularisasi pulpa cukup membantu. Pulpotomi Ca(OH)2 pada gigi sulung merupakan kontra indikasi karena terjadinya resorpsi interna akibat stimulasi yang berlebihan dari Ca(OH)2 yang mengaktifkan sel odontoklas. Keberhasilan yang dilaporkan secara klinis 94% dan secara radiografis 64%. Resorpsi akan lebih cepat terjadi pada gigi sulung yang telah dirawat pulpotomi.