Mektan (Pemeriksaan Bor Tangan) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERIKSAAN BOR TANGAN (HAND BORE TEST) Definisi : Hand boring adalah suatu cara membor tanah dilapangan, dimana alat yang dipergunakan adalah bor tangan tidak otomatis, yaitu bor yang digerakan oleh tangan tester. Maksud : Pekerjaan pengeboran dilakukan untuk mengasmbil contoh tanah dari berbagai kedalaman. Biasanya dilakukan disamping lubang sondir, agar didapat korelasi antara kekuatan tanah dan jenis tanah. Kedalaman maksimum yang dilakukan oleh bor tangan adalah 10 m dan hanya untuk tanah lunak. Tujuan : - Untuk mendapatkan suatu contoh tanah asli atau belum terganggu. - Untuk menentukan jenis dan macam tanah. - Untuk menentukan muka air tanah PERALATAN YANG DIGUNAKAN 1. Iwan Auger 2. Stang bor 3. Pemutar satng bor 4. Stick aparant 5. Tabung contoh tanah 6. Kunci stick aparant 7. Kunci pipa 8. Palu besar (10 lbs) 9. Landasan palu 10. Kompor 11. Kaleng 12. Tin box (9 buah) 13. Neraca ketelitian 0,1 gram 14. Oven



15. Sarung tangan BAHAN YANG DIGUNAKAN 1. Contoh tanah asli Handbor 2. Vaseline 3. Lilin



PEMBAHASAN TEORI



Dalam mempergunakan bor tangan digunakan berbagai macam ‘’auger’’ pada ujung bagian bawah dari serangkaian stang-stang (rods) bor. Bagian atas dari rangkaian stang bor ini mempunyai tangkai atau handle yang dipakai untuk memutar alat tersebut. Bor tangan hanya dapat dilakukan dalam bahan-bahan yang cukup lunak, terutama lempung lunak (soft clay) sampai teguh (firm clay). Auger tipe ‘’Iwan’’ adalah yang paling umum dipakai untuk melakukan pemboran tangan, dan tidak mungkin dilakukan pemboran tangan dalam batuan lunak (soft rock) atau dalam kerikil padat (densegfavel). Hasil dari penggalian dengan tangan, kini didapat keuntungan yakni bahwa lubang-lubang ini akan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang susunan lapisan tanah, dan juga dapat memberikan contoh tanah berupa potongan-potongan yang besar dari dasar atau dinding lubang galian tersebut. Dalam percobaan ini setiap kedalaman 20 cm dibuat catatan penting lapisan tanah yang dijumpai. Untuk penyelidikan lanjutan misalnya mengenai kadar airnya,kekuatan, dan rembesan air, perlu didapatkan contoh tanah dari tabung contoh yang telah dimasukan kelubang percobaan. Bila lubang bor telah mencapai kedalaman yang diinginkan, alat bor diangkat keatas, kemudian stick aparant dipasangkan dan tabung contoh tanah diujung batang pengebor, dan diturunkan kembali kedasar lubang bor, lalu alat tersebut ditumbuk dengan palu besi seberat 10 lbs. Contoh tanah yang ‘’terangkat’’ ( didalam ) tabung contoh tersebut diambil dan dibawa ke laboratorium.



Setelah contoh tanah diambil dari lubang bor, tabung contoh tanah ditutup dengan lilin cair dan didinginkan kedua ujungnya untuk mencegah pengeringan, seteleh ini dibawa ke laboratorium untuk diteliti. semple tanah yang diambil pada proses hand boring test adalah contoh tanah disturbed sample ( untuk dihitung kadar airnya ) dan undisturbed sample ( untuk diteliti kekuatan daya rembesan airnya )



Sumber pustaka Craig, R. F dan Budisusilo S. Mekanika Tanah II. Jakarta : Erlangga. 1991. Punmia, B. C. Soil Mechanics and Foundations. Nai Sarak ( India ): Standart Book House Delhi 1975. Wesley, L. D. Mekanika Tanah. Jakarta: Badan Penerbit Pekerjaan Umum. 1998.



JALANNYA PERCOBAAN



1. Bersihkan daerah di sekitar lubang yang akan dibor. 2. Untuk mendapatkan contoh tanah tidak asli (Disturbed sample): a. Auger dipasang pada stang bor lalu dipasang pemutarnya. b. Auger ditekan didalam tanah sampai tanah sampai penuh, kemudian auger diangkat dengan hati-hati. c. Contoh tanah dikeluarkan dari dalam auger untuk dibuat klasifikasi atau deskripsi dari contoh tanah dan bahan yang dikandungnya. Kemudian disimpan dalam kaleng lapangan / plastik dan diberi label yang berisi keterangan. 3.Mendapatkan contoh tanah asli (Undisturbed sample): a. Setelah kedalaman tanah yang dikehendaki tercapai, maka auger dilepas dan diganti dengan contoh tanah yang dihubungkan dengan memegang tabung contoh kestang bor. b. Tabung contoh dimasukkan kedalam dasar lubang bor lalu ditekan dan dipukul dengan palu kedalam tanah asli yang akan diambil contohnya pada dasar lubang bor. c. Setelah itu dimasukkan pada kedalaman lubang kira-kira sedalam tabung contoh (dimana sebelumnya tabung contoh diukur ). Stang bor dan tabung contoh didiamkan selama beberapa menit dengan maksud untuk memberikan kesempatan bagi terjadinya perletakkan antara tanah dengan permukaan dinding tabung contoh. d. Kemudian tabung contoh tanah diputar 1800 untuk memotong tanah dasar dengan tabung. Tabung dicabut dengan stang dari lubang bor selanjutnya tabung ditutup dengan mempergunakan lilin pada kedua ujungnya agar mencegah pengeringan.



CATATAN 1. Contoh tanah dalam auger dikeluarkan dengan cara memukul kepala auger perlahan-perlahan untuk tanah yang mengandung unsur pasir dan mempergunakan tongkat untuk tanah lempung yang lekat. 2. Tabung contoh setiap dipakai, harus dalam keadaan bersih dan bagian dalamnya diberi pelumas/ Vaseline sehingga tanah bisa keluar masuk dengan mudah. 3. Contoh tanah tidak asli adalah salah suatu contoh tanah yang diambil



tanpa adanya usaha-usaha yang dilakukan untuk



melindungi struktur asli dari tanah tersebut. 4. Contoh tanah asli adalah suatu contoh tanah yang masih menunjukkan sifat-sifat asli dari tanah yang ada pada nya dan tidak mengalami perubahan dalam struktur, kadar/ susunan kimianya. PERAWATAN 1. Mata bor dan stangnya dibersihkan setiap kali selesai dipakai, kemudian dilumuri dengan oli secukupnya untuk menghindari karat. 2. Sebelum dipakai, tabung contoh harus dalam keadaan bersih dan bagian dalamnya diberi pengemas sehingga tanah bisa masuk dan keluar dengan mudah.



PERHITUNGAN KADAR AIR A. Kedalaman 0 – 100 cm Tin Box 1 a. Berat tin box



= 13,35 gr



b. Berat tin box + tanah basah



= 35,1 gr



c. Berat tin box + tanah kering



= 33,35 gr



d. Berat air (b - c)



= 35,1 – 33,35



=



= 33,35 – 13,35



= 20



1,75 gr e. Berat contoh kering (c - a) gr f. Kadar air (W1 = d/e x 100 %) = 1,75/20 x 100 % = 8,75 % B. Kedalaman 100 – 200 cm Tin Box 4 a. Berat tin box



= 13,025 gr



b. Berat tin box + tanah basah



= 38,3 gr



c. Berat tin box + tanah kering



= 35,45 gr



d. Berat air (b - c)



= 38,3 – 35,45



=



= 35,45 – 13,025



=



2,85 gr e. Berat contoh kering (c - a) 25,2 gr f. Kadar air (W4 = d/e x 100 %) = 2,85/25,2 x 100 % = 811,31%



KESIMPULAN 1. Praktek hand bor ini bertujuan untuk memberi rata-rata kadar air dan deskripsi tanah dari kedalaman 0 – 3 meter. 2. Dari data percobaan didapat hasil perhitungan kadar air : -



Kedalaman 0 sampaai dengan 100



= 7,15 %



-



Kedalaman 120 sampai dengan 160 = 19,99 %



-



Kedalaman 180 sampai dengan 220 = 22,885 %



-



Kedalaman 260 sampai dengan 300 = 12,415 %



Sehingga didapat keseluruhan kadar air rata-rata dari kedalaman 0 – 3 meter, yaitu 15,6100 % 3. Pada pengambilan contoh tanah asli (undisturbed) yang diambil dari kedalaman 60 – 100 cm didapat tanah berwarna coklat tua dan padat. Dari kedalaman 160 – 200 cm didapat tanah berwrna coklat tua, padat dan agak basah. Sedangkan 260 – 300 cm didapat tanah berwarna coklat tua, liat serta agak basah. 4. Karakteristik keseluruhan dari contoh tanah sebagai berikut : Warna



: Coklat tua (kemerah-merahan)



Jenis tanah



: liat



Konsistensi



: agak basah.



5. Berdasarkan data yang didapat dari percobaan hand bor ini maka dapat disimpulkan bahwa mulai dari kedalaman 0 – 2 meter , semakin dalam tanah yang diperiksa maka kadar airnya semakin besar. Tetapi pada kedalaman 2 – 3 meter nilai kadar airnya menurun. 6. Dari hasil pendeskripsian tanah yang dilakukan pada percobaan hand bor dapat



diketahui



bahwa



pada



setiap



kedalaman



tanah



didapat



pendeskripsian tanah yang berbeda-beda mulai dari warna, sifat, kadar air serta macam atau jenis tanah.



FAKTOR KESALAHAN 1. Contoh tanah yang diambil tidak tepat pada kedalaman yang rtelah ditentukan. 2. Pada waktu melakukan pengeboran, alat bor tidak tegak lurus atau miring sehingga lubang yang terjadi tidak lurus dan karakteristik contoh tanah yang diambil setiap 20 cm kurang tepat. 3. Pengambilan tanah yang masuk kedalam tabung contoh tidak penuh atau belum maksimal. 4. Ketidaktelitian disaat penimbangan. 5. Ketidaktelitian dalam mendeskripsikan jenis tanahnya.