Mendiagnosis Kerusakan Sistem Bahan Bakar Bensin Injeksi (Electronic Fuel InjectionEFI) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KURIKULUM 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)



Nama Sekolah



: _______________________________



Kelas / Semester



: XII (Dua Belas) / 1



Nama Guru



: _______________________________



NIP / NIK



: _______________________________



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Bidang Keahlian Program Keahlian Kompetensi Keahlian Mata Pelajaran Kelas / Semester Tahun Pelajaran Jam Pelajaran A. KompetensiInti KI-3 (Pengetahuan) :



KI-4 (Keterampilan) :



: : : : : : : :



Teknologi dan Rekayasa Teknik Otomotif Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C3) Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan XII / I 32 JP (@ 45 Menit)



Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung



B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi KompetensiDasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.16 Mendiagnosis kerusakan sistem 3.16.1 Menjelaskan pengertian dan fungsi bahan bakar bensin injeksi sistem bahan bakar bensin injeksi (Electronic Fuel Injection/EFI) (Electronic Fuel Injection/EFI) 3.16.2 Merinci kerusakan yang sering pada 4.16 Memperbaiki sistem bahan bakar mesin sistem Injeksi/EFI bensin injeksi (Electronic Fuel 3.16.3 Menjelaskan Keselamatan kerja Injection/EFI) 4.16.2 Mereparasi sistem bahan bakar bensin injeksi (Electronic Fuel Injection/EFI) 4.16.2 Mengontrol hasil sistem bahan bakar bensin injeksi (Electronic Fuel



Injection/EFI) C. Tujuan Pembelajaran  Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik peserta didik mendiagnosis kerusakan sistem bahan bakar bensin injeksi (Electronic Fuel Injection/EFI), mengajukan pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data, menganalisa data, menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi pengetahuan (memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi),  Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik peserta didik memperbaiki sistem bahan bakar bensin injeksi (Electronic Fuel Injection/EFI), mengajukan pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data, menganalisa data, menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi keterampilan (mengamati, mencoba, menyaji, dan menalar), dan sikap (jujur, santun, dan tanggungjawab). D. Materi Pembelajaran Materi Faktual  Sstem bahan bakar pada EFI dapat diamati dengan indera  engine EFI atau alat  lampu Check Engine.  Scanner  Trouble Code.  Standar prosedur keselamatan kerja.



Materi Konseptual Gabungan antar fakta-fakta yang saling berhubungan Materi Prinsip Generalisasi hubungan antar konsep-konsep yang saling terkait Materi Prosedural Sederetan langkah yang sistematis dalam menerapkan prinsip



 Kerusakan sistem bahan bakar bensin injeksi (Electronic Fuel Injection/EFI)  Pengertian dan fungsi sistem bahan bakar bensin injeksi (Electronic Fuel Injection/EFI)  Kerusakan yang sering pada Mesin sistem Injeksi/EFI  Keselamatan kerja  Mereparasi sistem bahan bakar bensin injeksi (Electronic Fuel Injection/EFI)  Mengontrol hasil sistem bahan bakar bensin injeksi (Electronic Fuel Injection/EFI)



E. Pendekatan, Strategi dan Metode  Pendekatan : Saintifik : Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan Penugasan  Metode : Problem Based Learning  Model F.



Alat dan Media Pembelajaran  Vidio Pembelajaran.  Slide Powerpoint.  LCD Proyektor.



G. SumberBelajar  Hand Out  Internet H. Kegiatan Pembelajaran Pembelajaran Pertama Sintaks Tahap Kegiatan Model pemebelajaran Pembelajaran Pembelajaran Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran  Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin  Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.  Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.  Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung  Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan Materi sebelumnya,



Langkah Saintifik M M M M M 1 2 3 4 5



PPK Religiositas



Disiplin







 Rasa ingin tahu











Literasi



Waktu



Stimulus



Inti



Identifikasi masal ah



Pengumpulan data



Pembuktian



 Guru menyampaikan tatacara sistem penilaian dalam belajar.  Guru menampilkan tayangan tentang Macam - macam gangguan pada Sistem EFI  Siswa mengamati dan memahami tayangan tentang Macam - macam gangguan pada Sistem EFI  Guru menanyakan maksud dari tayangan tentang Macam - macam gangguan pada Sistem EFI  Siswa secara berkelompok mendiskusikan tentang Macam macam gangguan pada Sistem EFI  Guru meminta siswa mengali informasi tentang Fungsi dan konstruksi Macam macam gangguan pada Sistem EFI  Siswa menggali informasi tentang tentang Fungsi dan konstruksi Macam macam gangguan pada Sistem EFI  Guru memberikan beberapa pertanyaan yang berkenaan tentang Macam macam gangguan pada Sistem EFI  Siswa menjawab dan mendiskusikan pertanyaan yang diberikan guru secara berkelompok.























Menarik kesimpulan



Penutup



Pembelajaran Kedua Sintaks Tahap Model pemebelajaran Pembelajaran Pendahuluan



 Siswa menyajikan dalam bentuk hasil diskusi kelompok tentang Macam macam gangguan pada Sistem EFI  Siswa lain memberikan tanggapan terhadap presentasi kelompok mengenai Macam macam gangguan pada Sistem EFI  Siswa menerima tanggapan dari siswa lain dan guru  Siswa menyimpulkan materi tentang Macam - macam gangguan pada Sistem EFI  Guru menyimpulkan pelajaran yang sudah dibahas  Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis.  Guru memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya.  Siswa melakukan pembersihan peralatan, media dan ruangan.  Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a sebelum selesai pembelajaran.



Kegiatan Pembelajaran  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai











 



Tanggung jawab Disiplin



Religiositas



Langkah Saintifik M M M M M 1 2 3 4 5



PPK Religiositas



Waktu































Inti



Stimulus







Identifikasi masal ah











pembelajaran Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan Materi sebelumnya, Guru menyampaikan tatacara sistem penilaian dalam belajar. Guru menampilkan tayangan tentang Prosedur pemeriksaan pada Sistem EFI Siswa mengamati dan memahami tayangan tentang Prosedur pemeriksaan pada Sistem EFI Guru menanyakan maksud dari tayangan tentang Prosedur pemeriksaan pada Sistem EFI Siswa secara berkelompok mendiskusikan tentang Prosedur



Disiplin







 Rasa ingin tahu



















Literasi







Pengumpulan data











Pembuktian 







Menarik kesimpulan







 



Penutup



 



pemeriksaan pada Sistem EFI Guru meminta siswa mengali informasi tentang Prosedur pemeriksaan pada Sistem EFI Siswa menggali informasi tentang tentang Fungsi dan konstruksi Prosedur pemeriksaan pada Sistem EFI Guru memberikan beberapa pertanyaan yang berkenaan tentang Prosedur pemeriksaan pada Sistem EFI Siswa menjawab dan mendiskusikan pertanyaan yang diberikan guru secara berkelompok. Siswa menyajikan dalam bentuk hasil diskusi kelompok tentang Prosedur pemeriksaan pada Sistem EFI Siswa lain memberikan tanggapan terhadap presentasi kelompok mengenai Prosedur pemeriksaan pada Sistem EFI Siswa menerima tanggapan dari siswa lain dan guru Siswa menyimpulkan materi tentang Prosedur pemeriksaan pada Sistem EFI Guru menyimpulkan pelajaran yang sudah dibahas Guru melaksanakan penilaian























 



pengetahuan melalui tes tertulis.  Guru memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya.  Siswa melakukan pembersihan peralatan, media dan ruangan.  Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a sebelum selesai pembelajaran. I.



Tanggung jawab Disiplin



Religiositas



Penilaian Pembelajaran a. Penilaian Skala Sikap  Teknik penilaian :  Bentuk penilaian :  Instrumen penilaian :



Observasi : sikap religiius dan sikap sosial lembar pengamatan jurnal (terlampir)



b. Pengetahuan  Jenis/Teknik tes :  Bentuk tes :  Instrumen Penilaian :



tertulis, lisan,dan Penugasan uraian (terlampir)



c. Keterampilan Teknik/Bentuk Penilaian :  Praktik/Performence  Fortofolio  Instrumen Penilaian :



(terlampir)



Remedial Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya. CONTOH PROGRAM REMIDI Sekolah Kelas/Semester Mata Pelajaran Ulangan Harian Ke Tanggal Ulangan Harian Bentuk Ulangan Harian Materi Ulangan Harian (KD / Indikator) KKM No



Nama Peserta



Nilai Ulangan



: : : : : : : : :



…………………………………………….. …………………………………………….. …………………………………………….. …………………………………………….. …………………………………………….. …………………………………………….. …………………………………………….. …………………………………………….. ……………………………………………..



Indikator yang Belum



Bentuk Tindakan



Nilai Setelah Remedial



Keterangan



Didik



Dikuasai



Remedial



1 2 3 4 5 6 dst Pengayaan Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut : 1. Membaca buku-buku tentang materi yang relevan. 2. Mencari informasi secara online tentang materi 3. Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi 4. Mengamati langsung tentang materi yang ada di lingkungan sekitar. .............……..,..................... Mengetahui Kepala Sekolah ………….



Guru Mata Pelajaran



…………………………… NIP/NRK.



………………………………. NIP/NRK.



Catatan Kepala Sekolah ........................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................



Lampiran Materi Pembelajaran Sistem EFI 1.



Macam - macam gangguan pada Sistem EFI



a.



Sistem D EFI (Manifold Pressure Control Type) Sistem D EFI mengukur tekanan udara dalam intake manifold, kemudian melakukan penghitungan jumlah udara yang masuk. Sistem ini sering pula disebut “D Jetronic” yaitu merk dagang dari Bosch. Huruf D singkatan dari Druck (bahasa Jerman) yang berarti tekanan, sedang Jetronic berarti penginjeksian (injection). Pada sistem D EFI, dalam mendeteksi tekanan udara dan jumlah udara dalam intake manifold kurang akurat apabila dibanding sistem L EFI.



b.



Sistem L EFI (Air flow Control Type) Pada sistem L EFI, air flow meter langsung mengukur jumlah udara yang mengalir melalui intake manifold. Air flow meter mengukur jumlah udara dengan sangat akurat, sehingga sistem ini dapat mengontrol penginjeksian bahan bakar lebih tepat dibanding sistem D EFI. Istilah L diambil dari bahasa Jerman yaitu “Luft” yang berarti udara.



Gambar 33. Sistem EFI tipe D



Gambar 34. Sistem EFI tipe L 2.



Sistem-sistem yang ada pada EFI Secara garis besar terdapat tiga sistem yang ada pada EFI yaitu : sistem bahan bakar, sistem induksi udara, dan sistem kontrol elektronik. a. Sistem bahan bakar (Fuel System) Sistem bahan bakar digunakan untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki bahan bakar sampai ke ruang bakar. Sistem ini terdiri atas : tangki bahan bakar, pompa bahan bakar, saringan bahan bakar, pipa penyalur, pressure regulator, pulsation damper, injektor, dan cold start injector.



Gambar 35. Sistem bahan bakar EFI 1)



Pompa bahan bakar Terdapat dua tipe pompa bahan bakar, yaitu pompa bahan bakar yang dipasang di dalam tangki dan pompa yang terpasang di luar tangki (in ine type). Kedua pompa tersebut sering disebut wet type karena motor bersatu dengan pompa dan bagian dalam pompa terisi dengan bahan bakar. a) In tank type Pompa diletakkan atau dipasang di dalam tangki bahan bakar, menggunakan turbine pump yang mempunyai keistimewaan getaran yang terjadi di dalam pompa kecil. Pompa ini terdiri atas : motor, check valve, relief valve dan filter.



Gambar 36. Pompa bahan bakar in tank type b) In line type Pompa bahan bakar tipe segaris dipasang di bagian luar tangki bahan bakar. Pompa ini terdiri atas motor dan unit pompa, check valve, relief valve, filter, dan silencer. Pompa terdiri atas : rotor yang diputar oleh motor, pump spacer yang berfungsi sebagai flange luar dan roller-roller sebagai seal antara rotor dan pump spacer.



2)



Gambar 37. Pompa bahan bakar tipe in line   Pulsation damper Tekanan bahan bakar dipertahankan pada 2,55 atau 2,9 kg/cm2 sesuai kevakuman intake manifold dan pressure regulator. Oleh karena itu terdapat sedikit variasi tekanan pada saluran bahan bakar. Pulsation damper menyerap variasi tekanan tersebut, karena didalamnya terdapat diafragma yang dapat menetralisir variasi tekanan.



Gambar 38. Pulsation damper 3)



Pressure Regulator Perubahan tekanan bahan bakar akibat injeksi bahan bakar dan variasi perubahan vakum manifold mengakibatkan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sedikit berubah. Pressure regulator mengatur tekanan bahan bakar yang mengalir ke



injector. Jumlah injeksi bahan bakar dikontrol sesuai lamanya signal yang diberikan ke injector, sehingga tekanan konstan pada injector harus dipertahankan.



Gambar 39. Pressure regulator 4)



Injektor Injektor adalah nosel electromagnet yang akan menginjeksi bahan bakar sesuai dengan signal dari ECU. Injektor-injektor dipasang melalui insulator ke intake manifold atau cylinder head dekat lubang pemasukan (intake manifold) dan dijamin oleh delivery pipe.



Gambar 40. Injektor 5)



Cold start injektor Cold start injector dipasang di bagian tengah air intake chamber, berfungsi untuk memperbaiki kemampuan mesin pada waktu masih dingin. Cold start injector bekerja selama mesin distart dan temperatur air pendingin masih rendah. Lamanya injeksi maksimum dibatasi oleh start injection time switch untuk mencegah penggenangan bahan bakar. Apabila kunci kontak diputar ke posisi ST, arus mengalir ke solenoid coil dan plunger akan tertarik melawan tekanan pegas, sehingga katup akan terbuka dan bahan bakar mengalir melalui ujung injector.



Gambar 41. Cold start injector 6)



Cold start injector time switch Fungsi cold start injector time switch adalah untuk mengatur lamanya injeksi maksimum dari cold start injector.



Gambar 42. Cold start injector time switch    b. Sistem induksi udara (Air Induction System) Sistem induksi udara menyalurkan sejumlah udara yang diperlukan untuk pembakaran. Sistem ini terdiri atas : air cleaner, air flow meter, throttle body, dan air valve.



Gambar 43. Sistem induksi udara tipe D EFI



Gambar 44. Sistem induksi udara tipe L EFI Throttle body Throttle body terdiri atas : throttle valve, yang mengatur volume udara masuk selama mesin bekerja normal dan saluran bypass yang mengalirkan udara selama mesin berputar idel. Throttle position sensor juga dipasang pada poros throttle valve untuk mendeteksi sudut pembukaan katup throttle. Beberapa throttle dilengkapi dengan air valve tipe wax atau dash pot yang memungkinkan throttle valve kembali secara bertahap bila throttle valve tertutup. Air pendingin mengalir melalui throttle body untuk mencegah lapisan es pada musim dingin.



Gambar 45. Throttle body Berikut tabel kondisi mesin dan prosedur pemeriksaannya KONDISI Mesin tidak hidup (Starter OK)



URUTAN PEMERIKSAAN Cek sistem pengapian



CATATAN



 



Cek sistem aliran bahan bakar



 



Cek sinyal menuju injector



 



Cek kebocoran udara dari intake/throtle bodi



 



Cek IAC



 



Cek ECT



 



Cek MAP



 



Cek tekanan kompresi



 



Kerusakan ECM



 KONDISI



Bahan Bakar Boros



URUTAN PEMERIKSAAN Cek Sistem Pengapian: Busi/kabel busi rusak, timing tidak tepat



CATATAN



 



Idle Speed tinggi



 



Kopling Slip



 



TPS,ECT, MAP Sensor data tidak sesuai



 



Fuel Injector rusak



 



EGR Valve tidak sesuai



 



Kompresi lemah



 



Valve Seating tidak sempurna



 



Sistem VVT rusak



 



Thermostat rusak



 



Kerusakan pada ECM



 



Busi rusak / gap di luar spesifikasi



Mesin tersendat sesaat setelah pedal gas diinjak, bisa pada setiap kecepatan terutama sesaat kendaraan berjalan  



 



 



Kabel Busi bocor



 



Tekanan bahan Bakar diluar spesifikasi



 



EGR Valve tidak berfungsi



 



TPS, ECT / MAP Sensor lemah



 



Fuel Injector rusak



 



Kerusakan pada ECM



 



Mesin Overhead



 



Kompresi lemah



   



Sistem VVT rusak KONDISI Mesin tidak bertenaga  



 



URUTAN PEMERIKSAAN Busi rusak Ignition Coil/Igniter rusak Kabel busi kendor/rusak



CATATAN



     



Knock sensor rusak



 



Selang pipa Bahan bakar tersumbat



 



Pompa bahan Bakar



 



Kebocoran pada Gasket Intake Manifold / Thottle Body



 



Mesin Overhead



 



EGR Valve tidak berfungsi (jika di lengkapi)



 



Salah penyetelan pada kabel Gas



 



TPS, ECT / MAP Sensor lemah



 



Fuel Injector rusak



 



Kerusakan pada ECM



 



Rem Macet



 



Kopling Slip



 



Kompresi Lemah



 



Sistem VVT Rusak



 



 



 



Busi rusak



Mesin tidak bisa Langsam (Idling) Idle speed TIDak sesuai dengan spesifikasi)  



KONDISI Mesin tidak bisa Langsam (Idling) Idle speed TIDak sesuai dengan spesifikasi)  



 



Ignition Coil/Igniter rusak



 



Kabel busi kendor/rusak



 



Tekanan bahan bakar di luar spesifikasi



 



Kebocoran pada Gasket Intake Manifold, Throtle Body dan kepala silinder



 



Kerusakan pada Sistem Idle Air control



 



Kerusakan pada Sistem Emision   Control URUTAN PEMERIKSAAN Kerusakan pada Sistem EGR Valve (jika di lengkapi) atau EGR Valve tidak   berfungsi(jika di lengkapi) Fuel Injector rusak



 



TPS, ECT / MAP Sensor lemah



 



CATATAN



Kerusakan pada ECM



 



Selang vakum kendur / lepas



 



Mesin Overheat



 



Kompresi Lemah



 



Sistem VVT Rusak



 



Busi rusak



Gas Buang (hydrocarbon Monocxide / CO ) Berlebihan  



KONDISI Kandungan Nitrogen Oxides / NOx Berlebihan  



 



Babel busi kendor / bocor



 



Ignition Coil / Igniter rusak



 



Kompresi lemah



 



Pencemaran pada 3-Way Cataloic Converter



 



Kerusakan pada sistem control emisi



 



Tekanan bahan bakar di luar spesifikasi



 



Sistem Close Loop (Feed Back A/F ) Bermasalah • TP Sensor rusak • ECT/ MAP Sensor lemah



 



Fuel Injector rusak



 



Kerusakan pada ECM



 



Temperatur Mesin tidak normal



 



Fliter Udara Tersumbat



 



Kebocoran Vacuum



 



System VVT rusak



 



URUTAN PEMERIKSAAN Waktu Pengapioan yang tidak sesuai



CATATAN



 



Pencemaran pada Cataliytic Converter



 



Kerusakan pada Sistem EGR Valve (jika di lengkapi)



 



Tekanan bahan bakar di luar spesifikasi



 



Sistem Close Loop (Feed Back A/F ) Bermasalah • TP Sensor rusak • ECT/MAP Sensor Lemah



 



Fuel Injector rusak



 



Kerusakan pada ECM



 



Sistem VVT Rusak



 



Terdapat berbagai variasi cara trouble shooting, semuanya dapat dilakukan Pemeriksaan bagian dari sistem yang ada di EMS baik bagian sensor maupun aktuator dapat dilakukan dengan alat, seperti multimeter digital, lampu test (LED), osiloskop, atau dengan scanner Catatan  Penggunaan multimeter analog dapat menimbulkan induksi diri dari kumparan dan dapat merusakkan bagian ECU/ECM.  Jangan menggunakan lampu tes yang bukan LED, karena dapat merusakkan ECU.  Yang perlu diketahui adalah data yang terukur apa sudah sesuai dengan data teknis yang semestinya? Oleh karena itu perlu mengetahui data-data teknis yang semestinya  Referensi fhttp://otoproduct.blogspot.com/2015/05/sistem-bahan-bakar-konvensional.html https://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/otomotif/948-sidikargana Lampiran Instrumen Penilaian A. ISTRUMEN PENILAIAN SIKAP - Penilaian Observasi Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap



No 1 2 3 4 5



Nama Siswa



Sikap spiritual Mensyukuri 1-4



Sikap sosial Jujur 1-4



Kerja sama 1-4



Harga diri 1-4



Jumlah Skor



Zulkifli Sugih Handoyo Nanang Haryono Wiwid Said a. Sikap Spiritual Indikator sikap spiritual “mensyukuri”: • Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran • Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut • Saling menghormati, toleransi • Memelihara hubungan baik dengan sesama teman sekelas. Rubrik pemberian skor: • 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut



• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut • 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut • 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut. b. Sikap Sosial 1.



Sikap jujur Indikator sikap sosial “jujur” • Tidak berbohong • Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu • Tidak nyontek, tidak plagiarism • Terus terang. Rubrik pemberian skor • 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut • 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut • 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut • 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.



2.



Sikap kerja sama Indikator sikap sosial “kerja sama” • Peduli kepada sesama • Saling membantu dalam hal kebaikan • Saling menghargai/ toleran • Ramah dengan sesama. Rubrik pemberian skor • 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut • 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut • 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut • 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.



3.



Sikap Harga diri Indikator sikap sosial “harga diri” • Tidak suka dengan dominasi asing • Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang mengejek • Cinta produk negeri sendiri • Menghargai dan menjaga karya-karya sekolah dan masyarakat sendiri. Rubrik pemberian skor • 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut • 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut • 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut • 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.



B. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN Kisi Kisi Soal Uraian Nama Sekolah Bidang Keahlian



: :



Teknologi dan Rekayasa



Program Keahlian Kompetensi Keahlian Mata Pelajaran Kelas / Semester



KD



Kompetensi Dasar



3.16 Mendiagnosis kerusakan sistem bahan bakar bensin injeksi (Electronic Fuel Injection/EFI)



: : : :



Teknik Otomotif Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C3) Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan XII / I



Bahan/ Kelas Konten/ Materi Semester XII / 1  Sistem Bahan Bakar Injeksi  Prinsip Kerja Sistem EFI



Level Kognitif



Indikator Soal



C1 (Pengetahuan)



 Menjelaskan Sistem bahan bakar tipe injeksi  Menjelaskan Prinsip Kerja Sistem EFI  Menjabarkan Konstruksi Dasar Sistem EFI  Menguraikan Beberapa Hal Umum yang Perlu Diperhatikan Berkaitan dengan Service Sistem EFI atau PGM-FI



C1 (Pengetahuan)



 Konstruksi Dasar Sistem EFI



Pemahaman (C2)



 Service Sistem EFI atau PGM-FI



Pemahaman (C2)



Bentuk Soal



No Soal



Uraian



1



Uraian



2



Uraian



3-5



Uraian



Soal Uraian : 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Sistem Bahan Bakar Injeksi adalah....? 2. Jabarkan Prinsip Kerja Sistem EFI...? 3. Uraikan Konstruksi Dasar Sistem EFI...! 4. Uraikan Beberapa Hal Umum yang Perlu Diperhatikan Berkaitan dengan Service Sistem EFI atau PGM-FI...? 5. Sebutkan Sumber-Sumber Kerusakan Sistem Bahan Bakar Tipe Injeksi(EFI)..? Pedoman Penskoran Soal Uraian : NO KUNCI JAWABAN SOAL 1. Jawab: Injeksi bahan bakar adalah sebuah teknologi yang digunakan dalam mesin pembakaran dalam untuk mencampur bahan bakar dengan udara sebelum dibakar. SKOR MAKSIMUM 2. Jawab: sistem injeksi bahan bakar (EFI) dapat digambarkan sebagai suatu sistem yang menyalurkan bahan bakarnya dengan menggunakan pompa pada tekanan tertentu untuk mencampurnya dengan udara yang masuk ke ruang bakar. Pada sistem EFI dengan mesin berbahan bakar bensin, pada umumnya proses penginjeksian bahan bakar terjadi di bagian ujung intake manifold/manifold masuk sebelum inlet valve (katup/klep masuk). Pada saat inlet valve terbuka, yaitu pada langkah hisap, udara yang masuk ke ruang bakar sudah bercampur dengan bahan bakar.



SKOR



10



3.



4.



Secara ideal, sistem EFI harus dapat mensuplai sejumlah bahan bakar yang disemprotkan agar dapat bercampur dengan udara dalam perbandingan campuran yang tepat sesuai kondisi putaran dan beban mesin, kondisi suhu kerja mesin dan suhu atmosfir saat itu. Sistem harus dapat mensuplai jumlah bahan bakar yang bervariasi, agar perubahan kondisi operasi kerja mesin tersebut dapat dicapai dengan unjuk kerja mesin yang tetap optimal. SKOR MAKSIMUM Jawab: Secara umum, konstruksi sistem EFI dapat dibagi menjadi tiga bagian/sistem utama, yaitu;  Sistem bahan bakar (fuel system), Komponen-komponen yang digunakan untuk menyalurkan bahan bakar ke mesin terdiri dari tangki bahan bakar (fuel pump), pompa bahan bakar (fuel pump), saringan bahan bakar (fuel filter), pipa/slang penyalur (pembagi), pengatur tekanan bahan bakar (fuel pressure regulator), dan injektor/penyemprot bahan bakar. Sistem bahan bakar ini berfungsi untuk menyimpan, membersihkan, menyalurkan dan menyemprotkan /menginjeksikan bahan bakar.  Sistem kontrol elektronik (electronic control system), Komponen sistem kontrol elektronik terdiri dari beberapa sensor (pengindera), seperti MAP (Manifold Absolute Pressure) sensor, TP (Throttle Position) sensor, IAT (Intake Air Temperature) sensor, bank angle sensor, EOT (Engine Oil Temperature) sensor, dan sensor-sensor lainnya. Pada sistem ini juga terdapat ECU (Electronic Control Unit) atau ECM dan komponenkomponen tambahan seperti alternator (magnet) dan regulator/rectifier yang mensuplai dan mengatur tegangan listrik ke ECU, baterai dan komponen lain  Sistem induksi/pemasukan udara (air induction system). Komponen yang termasuk ke dalam sistem ini antara lain; air cleaner/air box (saringan udara), intake manifold, dan throttle body (tempat katup gas). Sistem ini berfungsi untuk menyalurkan sejumlah udara yang diperlukan untuk pembakaran. SKOR MAKSIMUM Jawab:  Pastikan untuk membuang tekanan bahan bakar sementara mesin dalam keadaan mati.  Sebelum melepaskan fuel feed hose (slang penyaluran bahan bakar), buanglah tekanan dari sistem dengan melepaskan quick connector fitting (peralatan penyambungan dengan cepat) pada fuel pump (pompa bahan bakar)  Jangan tutup throttle valve dengan mendadak dari posisi terbuka penuh ke tertutup penuh setelah throttle cable (kabelgas tangan) telah di lepaskan. Hal ini dapat mengakibatkan putaran stasioner yang tidak tepat.  Programmed fuel injection (PGM-FI) system dilengkapi dengan Self-Diagnostic System (sistem pendiagnosaan sendiri) yang telah diuraikan. Jika malfunction indicator (MIL) (lampu indikator kegagalan pemakaian) berkedip-kedip, ikuti Self- Diagnostic Procedures (prosedur pendiagnosaan sendiri) untuk memperbaiki persoalan.  Sebuah sistem PGM – FI yang tidak bekerja dengan baik seringkali di sebabkan oleh hubungan yang buruk atau konektornya yang berkarat.



20



30



5.



Periksalah hubungan-hubungan ini sebelum melanjutkan. SKOR MAKSIMUM



30



Jawab :  Mesin mati, sulit dihidupkan, putaran stasioner kasar  Mesin tidak mau hidup  Terjadi ledakan (misfiring) saat melakukan akselerasi SKOR MAKSIMUM



10



TOTAL SKOR MAKSIMUM



100 Kisi Kisi Soal Pilihan Ganda



Jenjang Sekolah Mata Pelajaran Kurikulum Kelas Bentuk Soal



KD



Kompetensi Dasar



3.16 Mendiagnosis kerusakan sistem bahan bakar bensin injeksi (Electronic Fuel Injection/EFI)



: SMK : Teknologi Dasar Otomotif : 2013 : XII : Pilihan Ganda



Bahan/ Kelas Konten/ Materi Semester XII / 1  Sistem Bahan Bakar Injeksi  Prinsip Kerja Sistem EFI



Level Kognitif



Indikator Soal



C1 (Pengetahuan)



 Menjelaskan Sistem bahan bakar tipe injeksi  Menjelaskan Prinsip Kerja Sistem EFI  Menjabarkan Konstruksi Dasar Sistem EFI  Menguraikan Beberapa Hal Umum yang Perlu Diperhatikan Berkaitan dengan Service Sistem EFI atau PGM-FI



C1 (Pengetahuan)



 Konstruksi Dasar Sistem EFI



Pemahaman (C2)



 Service Sistem EFI atau PGM-FI



Pemahaman (C2)



Bentuk Soal



No Soal



PG



1



PG



2,3,4



PG



5,6,7



PG



8,9,10



Soal Pilihan Ganda : Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, d, di depan jawaban yang paling tepat ! 1. Keuntungan sistem EFI dibandingkan dengan karburator adalah .... a. pemakaian bahan bakar lebih efisien b. pemakaian bahan bakar lebih irit c. sistem EFI tidak perlu perawatan d. pembakaran lebih sempurna e. campuran bahan bakar lebih sempurna



2. Campuran bahan bakar dan udara pada sistem EFI terjadi pada .... a. saluran isap b. saluran by pass c. ruang bakar d. filter udara e. ruang silinder 3. Katup isap pada sistem EFI berfungsi untuk .... a. mengatur pemasukan udara b. mengatur pemasukan bahan bakar c. mengatur pemasukan campuran bahan bakar dan udara d. mengatur jumlah udara e. mengatur jumlah bahan bakar 4. Air flow meter pada sistem EFI tipe ” L-Type” berfungsi .... a. mengatur temperatur udara yang masuk melalui intake manifold b. mengukur jumlah udara yang mengalir melalui intake manifold c. mengukur jumalah bahan bakar yang diinjeksikan d. mangatur arus yang mengalir ke ECU e. mengukur temperatur kerja mesin 5. Manifold absolute pressure sensor berfungsi .... a. mendeteksi kerja engine temperature sensor b. mendeteksi kerja air temperature sensor c. mendeteksi tekanan intakake manifold d. mendeteksi tekanan air pendingin e. mendeteksi tekanan bahan bakar 6. Komponen yang mendeteksi jumlah udara masuk melalui intake manifold pada mesin EFI tipe ”D” adalah .... a. air valve b. air chamber c. air flow meter d. throttle position sensor e. manifold absolute pressuresensor 7. Air temperature sensor (THA) berfungsi untuk .... a. mengontrol jumlah udara yang masuk dan mendeteksi throttle valve b. mendeteksi temperature udara yang masuk dengan thermistor dan diubah kedalam signal tegangan dan dikirim ke ECU c. mendeteksi temperature pendingin dengan sebuah thermistor dan diubah kedalam signal tegangan dan dikirim ke ECU d. mendeteksi jumlah udara yang masuk melalui intake manifold e. mengalirkan udara ke intake chamber 8. Untuk mencegah campuran yang berlebihan, lamanya waktu injeksi dikontrol oleh .... a. cold start injector b. injector time switch c. air valve d. auxiliary air valve e. intake air temperature sensor



9. Komponen yang mengontrol jumlah udara yang masuk dan mendeteksi posisi throttle valve serta merubah menjadi signal tegangan ke ECU adalah .... a. solenoid resister b. throttle position sensor (IDL/PSW) c. air valve d. air induction system e. manifold pressure sensor 10. Mendeteksi temperature pendingin dengan sebuah thermistor dan dirubah kedalam signal tegangan dan mengirim signal ke ECU adalah .... a. circuit opening relay b. intake air amount signal c. water temperature sensor (THW) d. cold start injector a. oxygen sensor (OX) Pedoman Penskoran Soal Pilihan Ganda : NO KUNCI JAWABAN SOAL 1 Jawaban : A 2 Jawaban : A 3 Jawaban : C 4 Jawaban : B 5 Jawaban : C 6 Jawaban : E 7 Jawaban : B 8 Jawaban : B 9 Jawaban : B 10 Jawaban : C TOTAL SKOR MAKSIMUM



SKOR Benar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10



Salah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0



C. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN Soal Praktek Nama Sekolah Bidang Keahlian Program Keahlian Kompetensi Keahlian Mata Pelajaran Kelas / Semester



No



: : : : : :



Teknologi dan Rekayasa Teknik Otomotif Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C3) Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan XII / I



Komponen/Sub Komponen



Pencapaian Kompetensi Ya Tidak



CK



K



SK



7,0-7,9



8,0-8,9



9,0-10



1 I



2



3



4



5



6



Persiapan Kerja (Skor maksimal 30) 1.1 Penggunaan pakaian kerja 1.2 Persiapan tools and equipment 1.3 Persiapan buku manual  Buatlah analisa Sumber-Sumber Kerusakan Sistem Bahan Bakar Tipe Injeksi(EFI) Sikap kerja a. kerapihan dalam bekerja



b. Kedisiplinan dalam bekerja



c. Ketelitian dalam bekerja



d.  ketekunan dalam bekerja



Bekerja dengan rapih



85 - 100



Bekerja dengan cukup rapih



75 - 84



Bekerja dengan kurang rapih



65 - 74



Bekerja dengan disiplin



85 - 100



Bekerja dengan cukup disiplin



75 - 84



Bekerja dengan kurang disiplin



65 - 74



Bekerja dengan teliti



85 - 100



Bekerja dengan cukup teliti



75 - 84



Bekerja dengan kurang teliti



65 - 74



Bekerja dengan tekun



85 - 100



Bekerja dengan cukup tekun



75 - 84



Bekerja dengan kurang tekun



65 - 74



RATA-RATA SIKAP KERJA 4



Waktu



 



Penyelesaian pekerjaan



Selesai sebelum waktu berakhir



85 - 100



Selesai tepat waktu



75 - 84



Selesai setelah waktu berakhir



65 - 74



RATA-RATA WAKTU



Pengolahan Nilai Keterampilan : Nilai Praktik(NP) Persiapan



Proses dan Hasil Kerja



Sikap Kerja



Waktu



∑ NP



1



2



3



5



6



10%



60%



20%



10%



Rata-rata skor perolehan Skor Maksimum Bobot NK Keterangan: 



Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian







Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian







Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total bobot untuk komponen penilaian adalah 100







NK = Nilai Komponenmerupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor maksimum .......……..,..................... Mengetahui Kepala Sekolah ……….



Guru Mata Pelajaran



…………………………… NIP/NRK.



…………………………. NIP/NRK.