Menghitung Hasil Usaha Ayam Petelur [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MENGHITUNG HASIL USAHA PRODUK TELUR KONSUMSI



Elemen Kompetensi 1. Menyiapkan data pemeliharaan ungags. 2. Menghitung hasil produksi telur konsumsi.



1. Menyiapkan data pemeliharaan unggas 1. Mengidentifikasi jumlah awal dan penyusutan telur konsumsi. 2. Mencatat jumlah pakan yang dikonsumsi. 3. Mencatat jumlah hari pemeliharaan.



2. Menghitung hasil produksi telur konsumsi 1. Mengidentifikasi rumus perhitungan. 2. Hasil usaha telur konsumsi ditetapkan sesuai rumus.



AYAM PETELUR § Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya. § Pengembangan usaha ayam petelur (layer) di Indinesia memiliki prospek yang bagus. § Peningkatan konsumsi protein hewani akan berdampak positif pada peningkatan kualitas SDM. § Namun jika kita terjun ke investasi peternakan ayam petelur (layer), sudah seharusnya kita perlu mengevaluasi apakah usaha tersebut telah berhasil dan mampu memberikan keuntungan yang optimal.



BATASAN VARIABEL 1. Jumlah awal adalah: jumlah unggas petelur hidup yang diterima kandang. 2. Penyusutan adalah: jumlah unggas petelur karena mati dan afkir (cacat). 3. Konsumsi adalah: pakan yang dihabiskan selama pemeliharaan. 4. Jumlah hari adalah: jumlah mulai unggas periode produksi masuk kandang sampai unggas masa afkir.



METODE PERHITUNGAN HASIL USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR (LAYER)



1. Pencapaian Produktivitas 2. Keuntungan Finansial



Pencapaian Produktivitas



1. HD (Hen Day) • HD adalah persentase antara produksi telur unggas dan populasi pada saat itu. • HD dihitung mulai produksi 5 %. • HD rata-rata produksi telur selama hidup tercapai 80 %, puncak mencapai 95 %, dengan penurunan produksi (persistensi) rendah dan lama, bisa selama 20 -24 minggu produksi pada 90 %.



...lanjutan !"#$%&'( )*+%"



HD = !#,%+-'( %.//-' '--) ()% 𝑥 100 % Contoh: Jumlah ayam layer pada pagi hari 1.000 ekor. Total produksi telur dalam satu hari 850 butir. Maka, HD-nya: 850 HD = 𝑥 100 % 1.000 HD = 85 %



2. HH (Hen House) • HH adalah persentase antara produksi telur unggas dan populasi unggas awal (populasi HD 5 %). • HH dapat dihitung dengan cara membagi total kilogram telur kumulatif dibagi jumlah ayam ketika pertama kali masuk ke kendang batere (umur 13 minggu). • Kunci bisnis layer adalah HH, dimana semakin tinggi persentase produksi harian, semakin tinggi berat telur, dan semakin rendah deplesi/kamatian, maka HH (Hen House) juga akan tinggi.



… Lanjutan HH =



!"#$%&'( )*+%" !#,%+-'( %.//-' -0-+



𝑥 100 %



Contoh: Jumlah populasi awal ayam layer 1.500 ekor. Total produksi telur 850 butir. Maka, HH-nya: 850 HD = 𝑥 100 % 1.500 HD = 56,7 %



HD dan HH dinyatakan bagus apabila nilainya di atas panduan brosur breeder



3. FCR (Feed Conversion Rasio) Ø Ayam petelur: à perbandingan antara jumlah pakan (kg) yang digunakan untuk menghasilkan 1 kg telur 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 FCR = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑙𝑢𝑟 Ø Standar FCR telur konsumsi: 2,1 – 2,5 (baik), > 2,6 (pakan boros), < 2 (efisien) Ø Contoh: Ayam petelur sebanyak 1000 ekor menghasilkan telur seberat 50 kg dan menghabiskan pakan 70 kg. Maka, FCR-nya: 70 FCR = 50 FCR = 1,4



4. Tingkat Deplesi Ø Deplesi adalah perbandingan jumlah ayam petelur yang mati dan culling dengan populasi awal ayam petelur. Tingkat deplesi =



!"#$%& #%'()%*+(, -%-%' x 100 % ./0"$%1(



Ø Standar deplesi : Periode 4 – 7 % (baik), > 8 % (tinggi), < 3 % (sangat baik) Ø Contoh: Populasi ayam 5.000 ekor. Ayam mati 65 ekor dan ayam afkir 85 ekor Maka, Tingkat Deplesi-nya: Tingkat deplesi =



!"#$" x 100 % ".&&&



Tingkat deplesi = 3 %



Keuntungan Finansial



Tingkat Keuntungan = BEP Petelur Ø Untuk mengetahui keuntungan atau kerugian suatu usaha dari segi finansial, maka dilakukan analisis laporan keuangan untuk mengetahui Break Even Point (BEP). Ø BEP adalah titik impas antara jumlah biaya produksi (pengeluaran) dan tingkat pendapatan (pemasukan). Ø Perhitungan BEP layer cukup dengan memperhitungkan pada saat ayam masuk peride layer saja.



… Lanjutan Ø BEP petelur dihitung: BEP Petelur =



2 3 452 3 67 ) 8. 9 8:4 )(?) Harga pasar per Kg (rugi), BEP = Harga pasar (impas), BEP < Harga pasar (laba)



… Lanjutan Feed cost (biaya pakan) Ø Pakan ayam periode layer menggunakan pakan yang dicampur sendiri oleh peternak yang terdiri dari konsentrat, jagung, dan bekatul. Dan bisa dengan membeli lansung pakan jadi dari pabrik pakan. Ø Jika peternak menggunakan pakan jadi pabrikan, maka feed cost dapat dihitung dengan mengalikan FCR dan harga pakan. Ø Namun jika peternak meramu sendiri pakannya, mis konsentrat dari pabrik pakan dan menambahkannya dengan jagung dan bekatul, maka harga pakan jadi atas hasil campuran itu yang akan dipakai sebagai dasar perhitungan biaya pakan. Mis, konsentrat yang digunakan 35 %, jagung 50 %, dan bekatul 15 %. Ø Hasil perkalian antara persentase masing-masing material dengan harga rupiah masing-masing material, yang jika dijumlahkan dinamakan harga pakan jadi. Harga inilah yang selanjutnya dikalikan dengan FCR untuk mengitung biaya pakan. Ø FCR dihitung dalam ukuran satu periode penuh atau sampai ayam diafkir atau yang disebur FCR kumulatif.