Menghitung Jejak Karbon Aktivitas Individu Dan Pengurangannya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MENGHITUNG JEJAK KARBON AKTIVITAS INDIVIDU DAN PENGURANGANNYA Sindi L Sebayang, [ Ayu Putri Ningsih, S.Si, M.Si ] Program Studi Pendidikan Biologi [email protected] [ [email protected] ]



ABSTRAK Semakin banyak dan beragam aktivitas manusia, maka semakin banyak emisi karbon yang dibuang ke lingkungan. Besarnya akumulasi emisi karbon akibat aktivitas manusia dalam waktu tertentu disebut jejak karbon atau carbon footprint. Jejak karbon sering dijadikan acuan untuk mengukur berapa banyak emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh suatu aktivitas atau oleh suatu proses produksi barang atau jasa. Dalam penelitian jejak karbon individu (penulis) dengan menggunakan web dari kalkulator jejak karbon yaitu http://iesr.or.id/carboncalculator. Data informasi diambil dari kegiatan sehari-hari untuk dihitung jejak karbonnya. Total jejak karbon harian yang didapatkan adalah 6,974.61 gram CO2 dan dilakukan pengurangan menjadi 5,740.08 gram CO2. Kemudian total jejak karbon tahunan yang didapatkan adalah 2,545,730.91 gram CO2-ek dan dilakukan komitmen pengurangan menjadi 2,095,130.20 gram CO2-ek dan total pengurangan dalam setahun adalah 450,600.71 gramCO2-ek. Dari perhitungan jejak karbon di atas setiap individu sudah mengetahui banyaknya kontribusi emisi gas rumah kaca yang dihasilkannya, diharapkan dalam pemahaman ini setiap individu sadar akan mengurangi jejak karbonnya untuk lingkungan hidup yang lebih baik. Kata Kunci : gas rumah kaca (GRK), Jejak karbon, energy listrik rumah



1. Pendahuluan Dampak emisi karbon sebagai penyebab utama dari perubahan iklim telah menimbulkan kekhawatiran dan menjadi tantangan bagi masyarakat internasional.[1]. Setiap individu dalam aktivitasnya sehari-hari seperti kegiatan konsumsi, berkendaraan, berolahraga, rekreasi akan menghasilkan emisi karbon dioksida (CO2), karena sebagian besar aktivitas individu tersebut membutuhkan sumber energy yang berasal dari bahan bakar fodsil seperti minyak bumi, gas alam, dan batubara, dan ektraksi sumber daya alam lainnya[2]. Semakin banyak dan beragam aktivitas manusia, maka semakin banyak emisi karbon yang dibuang ke lingkungan. Besarnya akumulasi emisi karbon akibat aktivitas manusia dalam waktu tertentu disebut jejak karbon atau carbon footprint. Jejak karbon sering



dijadikan acuan untuk mengukur berapa banyak emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh suatu aktivitas atau oleh suatu proses produksi barang atau jasa[2]. Semua aktivitas seperti konsumsi energy listrik ( penggunaan peralatan dapur, alat cukur, penggunaan perangkat elektronik), sampah harian (sampah organic, kertas HVS, botol air minum dalam kemasan (AMDK) dan penggunaan alat transportasi (kendaraan bernotor dan mobil) dapat menghasilkan karbon dioksida (CO2)[2]. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa peningkatan jejak karbon sebagai dampak dari aktivitas individu manusia sangat signifikan pengaruhnya terhadap peningkatan gas karbon dioksida di atmosfir bumi. Untuk mengetahui berapa besar sumbangan jejak karbon individu ini terhadap peningkatan gas karbon dioksida dan upaya-upaya pengurangan yang dapat dilakukan untuk pemulihan lingkungan hidup dapat digunakan sebuah web yang digunakan untuk menghitung sumbangan jejak karbon individu yang bernama kalkulator jejak karbon yang dipegang oleh Institute for Essential Service Reform. Web tersebut dapat dilihat di http://iesr.or.id/carboncalculator . Melalui perhitungan ini, diharapkan dapat dihitung jejak karbon individu orang Indonesia dan dapat diberikan pemahaman kepada individu-individu agar secara sadar berpatisipasi membatasi jejak karbon yang dihasilkannya. Melihat hal tersebut mengkaji jumlah kontribusi jejak karbon individu dari kegiatan sehari—hari menjadi sangat penting.



2. Kajian Pustaka dan Pengembangan Hipotesis Setiap aktivitas manusia selalu memberikan pengaruh terhadap lingkungan, salah satu diantaranya adalah aktivitas tersebut memberikan sumbangan emisi gas rumah kaca, secara langsung (seperti membakar sampah) maupun tidak langsung (seperti menggunakan listrik dari PLTU). Gas rumah kaca yang diemisikan inilah yang kemudian menyebabkan panas yang masuk ke bumi menjadi terperangkap di atmosfer bumi sehingga menyebabkan terjadinya pemanasan global. Banyaknya emisi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia inilah yang disebut sebagai jejak karbon (carbon footprint)[3]. Jejak karbon ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu jejak karbon primer (primary carbon footprint) dan jejak karbon sekunder (secondary carbon footprint). Jejak karbon primer merupakan jejak karbon yang ditimbulkan dari proses pembakaran langsung bahan bakar fosil, misalnya saja pemakaian kendaraan bermotor. Sedangkan jejak karbon sekunder, merupakan jejak karbon yang ditimbulkan dari proses siklus produk-produk yang digunakan, dari pembuatan hingga penguraian. Contoh dari jejak karbon sekunder ini



adalah produk-produk yang dikonsumsi sehari-hari (biasanya berupa makanan), sehingga semakin banyak produk yang dikonsumsi maka jejak karbonnya akan semakin besar[3]. Pada



masa



kini,



kecenderungan



manusia untuk



memperoleh



hidup



yang



nyaman mendorong lahirnya kebiasaan hidup (lifestyle) yang berdampak buruk terhadap lingkungan. Kebiasaan menggunakan kendaraan pribadi terutama mobil dibandingkan dengan kendaraan umum atau kendaraan tanpa mesin, penggunaan pendingin udara atau pemanas ruangan secara berlebihan, dan penggunaan perangkat elektronik berbasis listrik untuk membantu pekerjaan rumah tangga sehari-hari secara berlebihan adalah kebiasaan hidup modern[4]. Faktanya hampir seluruh kegiatan kita berkontribusi terhadap kenaikan emisi gas rumah kaca di atmosfer. Hal ini terjadi karena sebagian besar aktivitas manusia membutuhkan sumber energi yang saat ini sebagian besar masih berasal dari bahan bakar fossil seperti: minyak bumi, gas alam dan batubara; dan ekstraksi sumber daya alam lainnya. Pembakaran bahan bakar fossil untuk memenuhi kebutuhan energi manusia dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari berkontribusi terhadap hampir 2/3 emisi gas rumah kaca yang diproduksi secara global[4]. Beberapa contoh tentang Jejak Karbon 1. Apabila kita mengendarai mobil yang berbahan bakar bensin atau solar (yang merupakan energi yang tidak terbarukan) dari satu tempat ke tempat lain, maka aktivitas ini akan menghasilkan emisi CO2 dalam jumlah tertentu. Perjalanan sejauh 1 km akan menghasilkan emisi sebanyak 200 gram CO2 2. Penggunaan energi listrik untuk keperluaan sehari-hari misalnya penerangan, menggerakan atau menyalakan perangkat pribadi (notebook, HP, PDA, dsb) dapat memproduksi emisi CO2 yang bersumber dari pembakaran bahan bakar fossil di pembangkit listrik. Untuk setiap penggunaan lampu berdaya 10 Watt yang dinyalakan selama 1 jam, maka CO2 yang dihasilkan adalah 9,51 gram. 3. Apabila kita mulai mengurangi penggunaan kertas untuk kebutuhan pencetakan (printing), maka kita bisa mengurangi sekitar 226,8 gram CO2 per lembarnya. Oleh karena itu, melakukan pencetakan dokumen secara bijaksana, menggunakan kertas pada dua sisinya akan sangat membantu memangkas emisi gas rumah kaca dari produksi kertas[4]. Menghitung Jejak Karbon akan membantu individu dan kelompok untuk mengetahui seberapa besar produksi emisi karbon yang dihasilkan pada satu waktu periode tertentu.



Untuk melakukan perhitungan tersebut, alat bantu seperti kalkulator Jejak Karbon diperlukan. Pengukuran jejak karbon bertujuan untuk mengetahui besaran emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari gaya hidup dan konsumsi langsung terhadap barang dan jasa oleh individu atau kelompok. Kadang ada juga yang menghitung dengan pendekatan yang berbeda atau lebih rinci. Contoh penghitungan Jejak Karbon yang paling sederhana adalah: 1) konsumsi energi, biasanya tenaga listrik; 2) perjalanan dengan menggunakan motor/mobil, atau 3) perjalanan dengan menggunakan pesawat[4] 3. Metode pengamatan Penelitian ini dilakukan pada tanggal 24 Oktober 2019 di Laboratorium computer biologi Universitas Negeri Medan. Data dikumpulkan berupa informasi kegiatan individu sehari-hari kemudian meletakkan data tersebut dengan memasukkan data pada web http://iesr.or.id/carboncalculator dengan langkah pertama melakukan registrasi nama beserta email ( nama yang dicantumkan adalah nama penulis yaitu Sindi Lestari Sebayang dan email yang digunakan adalah [email protected]) dan perintah lainnya pada kolom registrasi. Kemudian langkah berikutnya nya adalah memasukkan seluruh data informasi kegiatan individu yang dilakukan sehari-hari seperti penggunaan listrik, dll. Setelah data diisi sesuai dengan perintah, langkah selanjutnya adalah melakukan perintah pengurangan pemakaian sumber energi yang kita pakai sehari-hari, setelah itu dilakukan pengunduhan data yaitu data sumber energy yang kita gunakan dan upaya pengurangan pemakaiannya. 4. Hasil dan Pembahasan Hasil dari perhitungan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh Sindi Lestari Sebayang Tabel 1. Baseline penggunaan lampu No Jenis Lampu 1 Neon – CFL (lampu garasi) 2 Neon – CFL (lampu teras) 3 Neon – CFL (lampu ruang tengah) 4 Neon - CFL (Lampu ruang tengah) 5 Neon – CFL (lampu ruang keluarga) 6 Neon – CFL (lampu kamar) 7 Neon – CFL (lampu dapur) 8 Neon – CFL (lampu kamar) 9 Neon – CFL (lampu kamar mandi) 10 Neon – CFL (lampu kamar) Baseline emisi lampu



Daya 15 watt 15 watt 15 watt 15 watt 15 watt 15 watt 15 watt 15 watt 15 watt 15 watt



Waktu 0.6 jam 10 jam 1 jam 1 jam 4 jam 1 jam 2 jam 2 jam 1 jam 2 jam 63.01 gram CO2



Pada penggunaan lampu total emisi gas rumah kaca dalam sehari adalah 63.01 gram CO2. Dalam bagian penggunaan lampu tidak dilakukan pengurangan. Tabel 2. Baseline Penggunaan Peralatan Rumah Tangga Jenis peralatan Mesin Cuci Mesing pengering Setrika Kipas angin Baseline emisi peralatan rumah tangga



Tabel 3. Pengurangan emisi peralatan rumah tangga Jenis peralatan Mesin Cuci Mesing pengering Setrika Kipas angin Baseline emisi peralatan rumah tangga Total Pengurangan emisi peralatan rumah tangga



Waktu 4 jam 4 jam 0.5 jam 0.5 jam 3,020.14 gram CO2



Waktu 3 jam 3 jam 0.5 jam 0.5 jam 2,277.38 gram CO2 742.76 gram CO2



Pada penggunaan peralatan rumah tangga total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dalam sehari adalah 3,020.14 gram CO2. Dalam hal ini dilakukan komitmen pengurangan waktu pemakaian sumber energy menjadi 2,277.38 gram CO2 dengan total pengurangan adalah 742.76 gram CO2. Tabel 4. Baseline Penggunaan Peralatan Hiburan Jenis peralatan TV (LCD 32”) Baseline emisi peralatan rumah tangga



Waktu 1 jam 85.38 gram CO2



Pada penggunaan TV emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dalam sehari adalah 85.38 gram CO2. Dalam hal ini tidak dilakukan pengurangan. Tabel 5. Baseline Penggunaan Komunikasi Jenis peralatan Charger Handphone Laptop Baseline emisi peralatan rumah tangga



Waktu 2 jam 2 jam 102.45 gram CO2



Pada penggunaan Komunikasi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dalam sehari adalah 102.45 gram CO2. Dalam hal ini tidak dilakukan pengurangan Tabel 6. Baseline Sampah Jenis sampah Sampah organik Sampah kertas Sampah plastic (AMDK) Baseline emisi sampah



Waktu 400 gram 5 lembar 5 botol 2,996.88 gram CO2



Pada penggunaan sampah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dalam sehari adalah 2,996.88 gram CO2. Dalam hal ini tidak dilakukan pengurangan. Tabel 7. Baseline Transportasi Darat Transportasi Jenis kendaraan Tipe kendaraan Perhitungan berdasarkan Jarak/biaya Jumlah Penumpang Baseline emisi transportasi darat



Waktu Umum Angkot Jarak 25 km 10 40.09 gram CO2



Pada penggunaan transportasi darat emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dalam sehari adalah 40.09 gram CO2. Dalam hal ini tidak dilakukan pengurangan. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan kalkulator jejak karbon dapat dihitung total emisi harian dan total emisi tahunan sebagai berikut : Tabel 8. Total Emisi Harian Jenis Perhitungan profil awal emisi Perhitungan pengurangan emisi Total pengurangan emisi Total biaya listrik



Jumlah 6,974.61 gram CO2 5,740.08 gram CO2 1,234.52 gram CO2 3,775.93 gram CO2



Tabel 9. Total emisi Tahunan Jenis Perhitungan profil awal emisi Perhitungan pengurangan emisi Total pengurangan emisi Total biaya listrik



Jumlah 2,545,730.91 gram CO2 2,095,130.20 gram CO2 450,600.71 gram CO2 1,378,214.91 gram CO2



Dari total yang didapatkan adalah emisi tahunan yang dihasilkan dalam setahun adalah 2,545,730.91 gram CO2-ek dan dilakukan komitmen pengurangan menjadi 2,095,130.20 gram CO2-ek, dengan total pengurangan sebesar 450,600.71 gramCO2ek. 5. Kesimpulan dan Keterbatasan Dari hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. Total gas emisi rumah kaca yang dihasilkan dalam sehari adalah 6,974.61 gram CO2 dan dilakukan pengurangan menjadi 5,740.08 gram CO2 2. Total pengurangan emisi gas rumah kaca sehari adalah 1,234.52 gram CO2 3. Total gas emisi rumah kaca yang dihasilkan dalam setahun adalah 2,545,730.91 gram CO2-ek dan dilakukan komitmen pengurangan menjadi 2,095,130.20 gram CO2-ek 4. Total pengurangan emisi gas rumah kaca dalam setahun adalah 450,600.71 gramCO2ek. Dari perhitungan jejak karbon di atas setiap individu sudah mengetahui banyaknya kontribusi emisi gas rumah kaca yang dihasilkannya, diharapkan dalam pemahaman ini setiap individu sadar akan mengurangi jejak karbonnya untuk lingkungan hidup yang lebih baik.



Referensi [1] Septyn S., Endro S., Pertiwi A., 2017, Kajian Jejak Karbon Dari Aktivitas Kampus Di Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 6 No 1, Hal 1-9. [2] Arif Dwi Santoso, 2017, Jejak KArbon Individu Pegawai di Instansi Pemerintah Studi Kasus Pegawai Pemerintah di Kawasan Puspiptek Tangerang Selatan, Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 18, No 2, Juli, Hal 233-240. [3] Biru. 2017. Jejak Karbon di Https://www.biru.co.id (diakses 29 Oktober 2019). [4] Iesr. Tentang Jejak Karbon di Https://www.iesr.or.id (diakses 29 Oktober 2019)