Metode Kangguru [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas



: Individu



Dosen



: Dr. Hasnidar,S.ST.,M.Kes



MAKALAH ASKEB NEONATUS BAYI DAN BALITA TUMBANG (METODE KANGGURU)



Oleh : DIANA MARIANA (BSN 18955)



AKADEMI KEBIDANAN BINA SEHAT NUSANTARA TAHUN AKADEMIK 2019/2020



KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat membuat makalah yang dengan baik dan mendekati sempurna. Kami merancang makalah ini dengan bentuk se’sederhana mungkin untuk dapat di mengerti oleh para pembaca makalah ini, dan dapat diserapi akan ilmu pengetahuan yang tersirat di dalam makalah ini. Kami menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan-kekurangan yang ada dalam makalah ini, oleh dari pada itu kami mengharap setidaknya saran maupun kritik dari anda para pembaca makalah ini, demi terciptanya makalah yang lebih baik di masa yang akan datang.



i



DAFTAR PUSTAKA



HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR.......................................................................................i DAFTAR ISI......................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang........................................................................................1 B. Rumusan Masala.....................................................................................2 C. Tujuan.....................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN A. Defenisi Metode Kangguru.....................................................................3 B. manfaat Perawatan Metode Kanguru......................................................4 C. Cara memegang atau memposisikan bayi...............................................7 D. Cara melekatkan bayi..............................................................................7 E. Tanda-tanda posisi dan pelekatan yang benar ........................................7 F. baju kangguru .........................................................................................8 G. Perawatan Metode Kanguru dapat dilakukan dengan dua cara..............9 H. Posisi Perawatan Metode Kangguru.......................................................10 I. Kriteria Bayi Untuk Metode Kangguru...................................................11 J. Waktu Pelaksanaan Metode Kangguru...................................................11 K. cara pemantauan kondisi bayi.................................................................12 L. Tanda-tanda bahaya................................................................................12 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan.............................................................................................13 B. Saran........................................................................................................13 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................14



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Data World HealthOrganization (WHO) memperlihatkan sekitar 20 Juta bayi berat lahir rendah (BBLR) lahir setiap tahunnya yang dapat disebabkan



oleh



kelahiran



sebelum



waktunya



(premature)



maupun



perkembangan janin terhambat saat dalam kandungan. Bayi dengan berat lahir rendah merupakan penyumbang tertinggi angka kematian neonatal (AKN). Dari sekitar 4 juta kematian neonatal, premature dan BBLR menyumbang lebih dari seperlima kasus, dan indonesia terdaftar sebagai negara di urutan ke-8 berdasarkan jumlah kematian neonatal pertahun menurut data WHO. Prevealensi BBLR di Indonesia berkisar antara 2 hingga 17,2 % dan menyumbang 29,2% AKN. Masalah utama bayi baru lahir pada masa perinatal dapat menyebabkan kematian, kesakitan dan kecacatan. Hal ini merupakan akibat dari kondisi kesehatan ibu yang jelek, perawatan selama kehamilan yang tidak adekuat, penanganan selama persalinan yang tidak dapat dan tidak bersih, serta perawatan neonatal yang tidak adekuat. Bila ibu meninggal saat melahirkan, kesempatan hidup yang dimiliki bayinya menjadi semakin kecil. Kematian neonatal tidak dapat diturunkan secara bermakna tanpa dukungan upaya menurunkan kematian ibu dan meningkat kesehatan ibu. Perawatan antenatal dan pertolongan persalinan sesuai standar, harus disertai dengan perawatan neonatal yang adekuat dan upaya-upaya untuk menurunkan kematian bayi akibat berat lahir rendah, infeksi pasca lahir. (seperti tetanus neonatorum, sepsis), hipornia dan asfiksia. Sebagian besar kematian neonatal yang terjadi pasca lahir disebabkan oleh penyakit-penyakit yang dapat dicegah dan diobati dengan biaya yang tidak mahal, mudah dilakukan, bisa dikerjakan dan efektif. Intervensi yang efektif masih sangat terbatas akibat terbatasnya jumlah fasilitas dan tenaga yang terampil. Akibatnya angka morbiditas dan mortalitas



1



bayi BBLR menjadi tinggi. Perawatan dengan metode kangguru (PMK) merupakan salah satu cara yang sederhana dan terbukti efektif untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan dasar bayi, antara lain kehangatan, ASI, perlindungan infeksi dan stimulasi. B. Rumusan Masalah 1. Apa Definisi Metode Kangguru ? 2. Apa saja manfaat Perawatan Metode Kanguru ? 3. Bagaimana Cara memegang atau memposisikan bayi ? 4. Bagaimana Cara melekatkan bayi ? 5. Apa saja Tanda-tanda posisi dan pelekatan yang benar ? 6. Bagaiaman bentuk baju kangguru ? 7. Bagaiamana Perawatan Metode Kanguru dapat dilakukan dengan dua cara? 8. Bagaimana Posisi Perawatan Metode Kangguru ? 9. Apa saja Kriteria Bayi Untuk Metode Kangguru ? 10. Kapan Waktu Pelaksanaan Metode Kangguru ? 11. Bagaiaman cara pemantauan kondisi bayi ? 12. Apa saja Tanda-tanda bahaya ? C. Tujuan Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana perencanaan penyuluhan pendidikan kesehatan perawatan BBLR dengan metode kangguru.



2



BAB II PENDAHULUAN A. Definisi Metode Kangguru Metode kanguru (kangaroo mother care) adalah sebuah metode perawatan bayi yang baru lahir dengan cara meletakan bayi di dada ibu (skin to skin) untuk menyalurkan kehangatan pada bayi. Tujuannya kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi dapat menurunkan hilangnya panas melalui konduksi dan radiasi serta bertujuan untuk mempertahankan neutral thermal environment / NTE, yaitu kisaran suhu lingkungan sehingga bayi dapat mempertahankan suhu tubuhnya tetap normal dengan metabolisme basal minimum dan kebutuhan oksigen terkecil. Metoda ini dapat juga dilakukan untuk bayi sehat. Sehingga dengan kontak langsung kulit ibu bayi ini kebutuhan dasar dari bayi berupa kehangatan, ASI, kasih sayang dan perlindungan bisa dipenuhi. Perawatan metode kanguru pertama kali di perkenalakan oleh ray dan martinez di bogota, colombia pada tahun 1979 sebagai cara alternatif perawatan BBLR di tengan tingginya angka BBLR dan terbatasnya fasilitas kesehatan yang ada. Metode ini meniru binatang berkantung kanguru yang bayi memang lahir sangat prematur, dan setelah lahir di simpan di kantung perut ibunya untuk mencegah kedinginan serta mendapatkan makanan berupa air susu induknya. Perwatan metode kanguru (PMK) merupakan alternatif pengganti inkubator dalam perawatan BBLR, dengan beberapa kelebihan antara lain , merupakan cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu adanya kontak bayi kekulit ibunya, dimana tubuh ibunya akan menjadi thermoregorator bagi bayinya, sehingga bayinya mendapatkan kehangatan ( menghindari bayi dari hipotermi ), PMK dapat mempermudah pemberian asi, perlindungan dari infeksi, stimulasi, keselamatan dan kasi sayang, PMK juga dapat menurunkan kejadian infeksi, penyakit berat, masalah menyusui dan ketidak puasan ibu serta meningkatkan pertumbuhan



3



dan perkembangan bayi. Pada awalnya, PMK terdiri dari 3 komponen yaitu : kontak kulit ke kulit ( skin to skin contact), pemberian asih dan dukungan terhadap ibunnya. Literatur terbaru menambahkan satu komponen sehingga menjadi 4 komponen yaitu kangaroo position, kangaroo nutrition, kangaroo suport dan kangaroo discharge. Posisi kanguru adalah menenpatkan bayi pada posisi di antara kedua payudara ibu, tanpa busana.  Bayi dibiarkan telanjang hanya mengenakan popok, kaus kaki dan topi sehingga terjadi kontak kulit bayi dan kulit ibu seluas mungkin. Posisi bayi diamankan dengan kain panjang atau pengikat lainnya. Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri, dengan posisi sedikit tengadah (ekstensi).  Ujung pengikat tepat berada di bawah kuping bayi. Posisi kepala seperti ini bertujuan untuk  menjaga agar saluran napas tetap terbuka dan memberi peluang agar terjadi kontak mata antara  ibu dan bayi. Kanguru



nutrisi



merupakan



salah



satu



manfaat



PMK,



yaitu



meningkatkan pemberian  ASI secara langsung maupun dengan pemberian ASI perah. Kangaroo support merupakan bentuk  bantuan secara fisik maupun emosi, baik dari tenaga kesehatan maupun keluarganya, agar ibu  dapat melakukan PMK untuk bayinya. Sedangkan kangaroo discharge adalah membiasakan ibu  melakukan PMK sehingga pada saat ibu pulang dengan bayi, ibu tetap dapat melakukan PMK  bahkan melanjutkannya di rumah. Metode ini merupakan salah satu teknologi tepat guna yang  sederhana, murah dan dapat digunakan apabila fasilitas untuk perawatan BBLR sangat terbatas.2 B. manfaat Perawatan Metode Kanguru Penelitian memperlihatkan PMK bermanfaat dalam menurunkan secara bermakna jumlah neonatus atau bayi baru lahir yang meninggal, menghindari



bayi berat lahir rendah dari kedinginan (hipotermia),



menstabilkan bayi, mengurangi terjadinya infeksi, meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi, meningkatkan pemberian ASI, dan meningkatkan ikatan (bonding) antara ibu dan bayi.



4



1. Manfaat PMK dalam menurunkan angka kematian neonatal (AKN) Terdapat tiga penelitian dengan metodologi pengujian terkontrol secara acak yang membandingkan PMK dengan perawatan konvensional (menggunakan inkubator). Data Cochrane menunjukkan bahwa jumlah kematian bayi yang dilakukan PMK lebih sedikit dibandingkan bayi yang dirawat dalam inkubator. Penelitian di Addis Abeba memperlihatkan jumlah bayi yang meninggal pada kelompok PMK sebesar 22,5 % sedangkan pada kelompok non PMK sebesar 38% (p