Metode Pembelajaran CBS & ST [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Metode Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) 1. Pengertian Metode Pembelajaran Creative Problem Solving Creative Problem Solving adalah adalah suatu model pembelajaran yang memusatkan pada pengajaran dan ketrampilan pemecahan masalah, yang di ikuti dengan pengutan ketampilan (Zahara, 2012). Dengan menggunakan model pembelajaran ini di harapkan dapat menimbulkan minat sekaligus kreative dan metode siswa dalam mempelajari matematika sehingga siswa dapat memperoleh manfaat yang maksimal, baik dari proses maupun hasil belajarnya. 2. Efektivitas Metode Pembelajaran Creative Problem Solving Model pembelajaran Creative Problem Solving adalah suatu model pembelajaran yang memusatkan pada pengajaran dan ketrampilan pemecahan masalah, yang di ikuti dengan penguatan keterampilan, CPS dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Terdapat 3 ciri utama dari Problem Solving. Terdapat 3 ciri utama dari Problem Solving: a. CPS merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasi CPS ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa. CPS tidak mengharapkan siswa hanya sekedar mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi melalui Problem Solving siswa aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan. b. Aktivitas pembelajaran CPS diarahkan untuk menyelesaikan masalah. CPS menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran, artinya, tanpa masalah maka tidak mungkin ada proses pembelajaran. c. CPS dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan secara secara sistematis dan empiris. Sistematis artinya berpikir ilmiah



dilakukan melalui tahapan-tahap tertentu, sedangkan empiris artinya proses penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas. Berhasil tidaknya suatu pembelajaran bergantung kepada suatu tujuan yang hendak dicapai.



a. b. c. d.



Tujuan dari pembelajaran CPS adalah seperti apa yang dikemukakan oleh (Hudojo, 2003) yaitu sebagai berikut: Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsic bagi siswa Potensi intelektual siswa meningkat. Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan penemuan.



Langkah-langkah Pembelajaran Metode Creative Problem Solving Adapun langkah-langkah yang harus diperhatikan oleh guru di dalam mengelola pembelajaran CPS yaitu sebagai berikut: a. Menyajikan masalah dalam bentuk umum. b. Menyajikan kembali masalah dalam bentuk operasional. c. Menentukan strategi penyelesaian. d. Menyelesaikan masalah. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Creative Problem Solving Kelebihan Metode Pembelajaran Creative Problem Solving: a. Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian menganalisisnya dan meneliti kembali hasilnya b. Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsic bagi siswa. c. Potensi intelektual siswa meningkat.



d. Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan Kekurangan Metode Pembelajaran Creative Problem Solving: a. Hanya menempatkan pada satu kunci dari proses pembelajaran dalam menyelesaikan masalah. b. Adanya peserta didik yang tidak mepunyai intelektual yang memadai maka akan tertinggal.



Metode Pembelajaran Snowball Throwing (ST) 1. Pengertian Metode Pembelajaran Snowball Throwing (ST) Pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing merupakan pembelajaran yang dapat digunakan untuk memberikan konsep pemahaman materi yang sulit kepada siswa serta dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa dalam materi tersebut. Pada model pembelajaran Snowball Throwing siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok yang diwakili ketua kelompok unuk mendapat tugas dari guru, kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masingmasing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh. 2. Efektivitas Metode Pembelajaran Snowball Throwing (ST) Metode pembelajaran snowball throwing merupakan salah satu model pembelajaran aktif yang dalam penerapannya semua siswa terlibat aktif (Kasim, 2015). Pembelajaran Snowball Throwing melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari orang lain, dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok. Lemparan pertanyaan tidak menggunakan tongkat seperti model pembelajaran Talking Stik akan tetapi menggunakan kertas berisi pertanyaan yang diremas menjadi sebuah bola kertas lalu dilempar-lemparkan kepada siswa lain. Siswa yang mendapat bola kertas lalu membuka dan menjawab pertanyaannya. 3. Langkah-langkah Pembelajaran Metode Snowball Throwing (ST) a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan. b. Guru membentuk kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi. c. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.



d. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok. e. Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama + 15 menit. f. Setelah siswa dapat satu bola diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian. g. Evaluasi. 4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Snowball Throwing (ST) Kelebihan Metode Pembelajaran Snowball Throwing (ST): a. Melatih kesiapan siswa. b. Saling memberikan pengetahuan. Kekurangan Metode Pembelajaran Snowball Throwing (ST): a. Pengetahuan tidak luas hanya berkutat pada pengetahuan sekitar siswa. b. Membutuhkan waktu yang relatif lama.