Metode Perancangan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MATA KULIAH KONSEP SKRIPSI MATERI



METODA PERANCANGAN



WHAT IS METHOD? • WAY OF DOING THINGS • ANY PROCEDURES, TECHNIQUES, AID OR TOOLD FOR DESIGN • METODA MEMERLUKAN TEORI SEBAGAI ALAT UJINYA



Why do we need a method? formalize certain procedures of design (memformalkan prosedur desain tertentu) Externalize design thinking (Eksternalisasi pemikiran desain sehingga mempermudah dalam mendesain)



METHOD A activity A



METHOD B



METHOD C



activity B



activity C



TEORI ARSITEKTUR • Teori-teori yang berkaitan dengan arsitektur dikemukakan untuk memperlihatkan kelemahan, ketergantungan atau kelebihan arsitektur dengan bidang ilmu pengetahuan lainnya • Teori yang secara aplikatif membantu didalam proses dan pelaksanaan perancangan • Suatu teori dalam arsitektur digunakan untuk mencari apa yang sebenarnya harus dicapai dalam arsitektur dan bagaimana cara yang baik untuk merancang



Divergence • Stating objectives (Menyatakan tujuan)



TRANSFORMATION



• Literatur searching (Pencarian literatur)



• Brainstorming



• Interviewing user (Mewawancarai pengguna)



• Syntetic • Removing mental block



• Questionnaries • Investigating user behaviour (investigasi perilaku pengguna) • Data logging/data reduction (Pencatatan data/reduksi data)



Divergence • Design proposal



What is the position of creative thinking in design thinking? Considering multiple perspectives



Considering many possibilities



Analyze existing facts



Rely on intuition Looking for inspirations



Generate lots of new ideas



Creative thinking



Design Thinking



Critical thinking



Evaluating multiple alternatives



Produce a decision



Design Thinking Design thinking as a fundamentally creative process that is driven by specific problems and individuals, yet transcends conventional or obvious solutions (Pressman, 2019)



• • • • •



Information gathering Problem analysis and definition Idea generation Synthesis through modeling Critical evaluation.



1



Information gathering Thoroughly research the context and stakeholders to arrive at a deep understanding of all relevant issues, conflicts, and constraints surrounding the problem.



• Interview stakeholders and observation • Precedent



Invoking ideas from the past—analyzing, understanding, and interpreting them—can inspire design solutions in the present and for the future



• Context



variables (physical constraints) to social, cultural, and historical factors (stakeholder requirements and preferences).



2



Problem analysis and definition Rigorous analysis is necessary to ensure identification of the most salient problem, which may be masked because of an immediate acceptance of the problem at face value. Question the status quo; question initial assumptions and reframe the problem. Analysis is also a meaningful prerequisite for brainstorming; it results in a clear, orderly, and finegrained view of the problem from multiple perspectives. (Pressman, 2019)



FIND THE MOST PROBLEM!



3



Idea generation Brainstorming and visioning sessions to create as many ideas—good, bad, and silly—as possible, informed by the information gathered to date together with the problem analysis. Consider and combine various influences to create innovative diagrammatic concepts or outlines of ideas. (Pressman, 2019)



Brainstorming Below are some strategies to facilitate idea generation. (Pressman, 2019) • • • • • • • •



Withhold judgment Focus the brainstorming sessions Engage in trial, error, and refinement Become immersed in the circumstances of the problem. Do something different; take a risk. Bad ideas and failure are essential. View constraints as opportunities rather than as a limitation Take the time to play “what if.”



4



Synthesis through modeling Take the best ideas to a higher degree of resolution and detail, resulting in several alternative prototypes, models, or draft solutions. These vehicles not only serve as good simulations of proposed preliminary solutions but, most importantly, can and should facilitate manipulation, experimentation, and even play. In all cases, regardless of success or failure, learning and discovery are paramount.



make alternative designs!



5



Critical evaluation With this essential step of testing the model, there is an opportunity to make the solution or project better; to validate (or not) concepts and solutions relative to the problem definition by subjecting them to critical appraisal from stakeholders, colleagues, and objective outsiders. Feedback from stakeholders is especially valuable to make meaningful revisions. Embrace constructive criticism from whatever source, make changes without diluting a strong idea, and test again. (Pressman, 2019)



Design tools Visual depiction of data invariably helps design thinkers—and stakeholders—to understand problems more precisely and to think about possibilities for their solutions.



Acts: Comunnication, talk, draw, present



sketch



diagram



PENGUMPULAN DATA Macam Informasi yang diperlukan



(1). Penjelasan dari klien, yang meliputi informasi tentang: - Tujuan dan sasaran proyek yang akan dibangun - Dasar filosofi dan sejarah (klien) - Organisasi dan kebijakan - Fasilitas yang akan di rancang/dibangun - Keinginan rancangan dan penggunaannya - Teknologi yang ingin dipakai/diterapkan /digunakan Isu kebutuhan pemakai (2). Sumber informasi lain , meliputi informasi tentang Peraturan dan pedoman yang kerkaitan dengan bangunan yang akan dirancang (kode, standar, ketentuan internal dari klien, ketentuan eksternal: instansi, masyarakat, lingkungan ,dll)



PENGUMPULAN DATA 1. Teknik Survey Survey :pengumpulan data (arti umum) 2. Observasi (pengamatan) Dalam perencanaan, teknik observasi bertujuan untuk (1)mengamati dan mempelajari cara organisasi menggunakan ruang, (2)melihat pengaruh lingkungan terhadap perilaku serta (3)melihat dan mengamati interaksi antar pelaku/orang maupun antara orang dengan lingkungan.



PENGUMPULAN DATA Berdasarkan macam / jenisnya, teknik observasi dibedakan menjadi beberapa nmacam, yakni :



A) Observasi langsung Merupakan kegiatan pengamatan langsung dilapangan dimana perencana atau “observator” berperan seperti reporter surat kabar. Pengamatan terhadap aktifitas yang terjadi pada area amatan meliputi : jenis, frekuensi, durasi dan tahapan dari aktifitas. • Jenis aktifitas : bekerja, tidur, istirahat, makan,dsb. • Frekuensi aktifitas : merupakan gambaran jenis aktifitas persatuan waktu • Durasi aktivtas: lamanya jenis kegiatan persatuan waktu, misal: melakukan pekerjaan rutin setiap hari 6 jam dari jam 09.00 s/d 15.00 • Tahapan aktifitas : menggambarkan tahapan kegiatan perjenis kegiatan, misal: tahapan kegiatan belajar di rumah meliputi: persiapan, menulis/mencatat, menghafal dan evaluasi.



PENGUMPULAN DATA Produk yang dihasilkan dari kegiatan observasi langsung, meliputi :



• • • • • • • • •



Pola-pola perilaku pada setting Pola-pola pengguna / pemanfaatan dari ruang Hubungan diantara ruang yang terjadi karena adanya hubungan kegiatan. Pengaruh lingkungan terhadap perilaku dan sebaliknya. Jumlah ruang (berbagai jenis dan besaran / luasan ruang yang diperlukan untuk berbagai kegiatan). Disfungsi (penggunaan yang kurang sesuai) pada lingkungan. Karakteristik dari setting aktifitas Pengelompokan pengguna ruang / pelaku kegiatan. Penggunaan dari perabot dan perlengkapan ruang (baik ruang luar / eksterior maupun ruang dalam / interior)



PENGUMPULAN DATA B) Observasi partisipatori Metoda observasi partisipasi merupakan pengamatan langsung di lapangan (pada setting) dimana pengamat melakukan kegiatan amatan dengan cara “menyatu” atau “larut” dengan obyek observasi dengan harapan agar obyek tidak tahu kalau sedang diamati. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran aktifitas / perlaku dan karakteristik dari setting lingkungan dan untuk mendapatkan pengetahuan khusus dengan prosedur khusus melalui pengalaman langsung di lapangan /setting amatan. Sebagai produk dari kegiatan observasi partisipasi ini ialah : • Data aktifitas dan karakteristik dari setting lingkungan • Data perilaku dari pelaku aktifitas pada setting yang disusun terstruktur agar lebih mudah dipahami • Gambaran/latar belakang kegunaan/fungsi lingkungan yang difokuskan untuk dilihat dari aspek pengguna. • Data yang menggambarkan hubungan antar aktifitas yang terjadi pada setting amatan.



PENGUMPULAN DATA C) Tracking Tracker merupakan pengamatan langsung dilapangan dengan melihat dan sekaligus mengidentifikasi tanda-tanda (jejak) yang ditinggalkan oleh adanya aktifitas pelaku pada ruang kegatan. Tujuannya untuk mendapatkan gambaran pola perlaku pengguna ruang dan bagamana pelaku aktivtas menggunakan aspek aspek fisik pada setting.Tracker mengamati bekas / tanda fisik peninggalan aktifitas manusia pada lokasi setting tertentu. Tanda-tanda tersebut adalah sesuatu yang dapat dilihat ecara visual yang dtinggalkan secara sengaja atau tidak oleh pihak pelaku aktifitas.



PENGUMPULAN DATA Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh tracker agar observasi bisa sukses, antara lain tracker harus :



❑ Sabar/tidak terburu-buru dan diharapkan cukup teliti ❑ Mempunyai kemampuan mengungkap alasan secara komprehensif dan kuat/mantap Penyampaian hasil-hasil kesimpulan secara jelas dan konkrito Mempunyai pemahaman pengetahuan yang cukup sesuai tujuan observasi dengan metoda tracking tersebut. ❑ Disamping itu juga mempunyai pengetahuan yang memadai tentang aktifitas yang terjadi pada daerah investigasi, sehingga akan membantu atau memberi kemudahan dalam melakukan identifikasi. ❑ Identifkasi dilakukan dengan “penyempitan” atau “pemfokusan” aktifitas obyek sehingga hasilnya lebih detil, lebih effisien dan lebih terkonsentrasi dengan lebih baik.



PENGUMPULAN DATA D) Pemetaan perilaku Pemetaan perilaku pada dasarnya merupakan kegiatan pengamatan langsung dilapangan oleh observer terhadap aktifitas pelaku (responden) pada sebuah setting tertentu. Tujuan dari pemetaan perilaku adalah untuk mendapatkan gambar peta perilaku melalui aktifitas responden pada sebuah setting tertentu. Dari peta perilaku tersebut maka dapat diketahui: ❑ ❑ ❑ ❑ ❑ ❑ ❑ 1. 2. 3. 4. 5.



Lokasi aktifitas (area amatan) Frekuensi aktifitas yang terjadi pada lokasi amatan Bentuk yang terjadi dari pergerakan obyek dengan setting (area amatan) Pengaruh setting terhadap perilaku dari obyek/pelaku kegiatan Perlaku yang digambarkan melalui aktiftas yang selalu berulang, gambaran tersebut berupa pola-pola perlaku (behavior patterns) Intensitas aktiftas Perbedaan perilaku yang dibedakan melalui katagorisasi obyek berdasar perbedaan: jenis kelamin (laki-laki / perempuan) Umur (tua-muda, anak-anak) Pekerjaan (pedagang-PNS, petani, dll Status sosial (Ketua RW, Kepala Rumah tangga, ibu rumah tangga,dll) Status hunian (penyewa-pemilik, dst)



Design method Nature and Geometry as authorities Music and Mathematics as models Transformation of Specific model -Precedent



Regionalism



Contectualism



Nature and Geometry as authorities Biomorphic architecture



Abad ke 18 Ketergantungan pada keaslian nature dapat diilustrasikan oleh Antoni Gaudl's Casa Mila (1907) di Barcelona dan August Endell's Atelier Elvira (1897) di Munich. Kritik : dinilai subyektif dan aneh



August Endell Facade of Atelier Elviro, Munich



Antoni Gaudi Roofscape of Casa Mila, Barcelona



Nature and Geometry as authorities Akhir abad ke 18 • Arsitek-arsitek tertentu yang berargumen untuk l'architecture pariante, suatu "arsitektur berbicara" yang merujuk lebih banyak secara langsung ke objek yang dimaksudkan oleh gedung. • Penggunaan tanda-tanda ikonik dimaksudkan untuk membentuk bahasa alami arsitektur yang akan membuat fungsi bangunan dapat dipahami Kritik : desain yang bersifat radikal tidak membangun



Jean Jacques Lequeu dairy building



Claude Nicolas Ledoux’ design for a brothel,



Nature and Geometry as authorities Akhir abad ke 19 ‘organicism’ kembali. pada akhir abad ke-19. Para arsitek sesekali kembali ke bentuk-bentuk yang ditujukan untuk tanaman atau hewan. Kritik : Pengapdosian langsung bentukan dari alam telah dikritik Transformasi :banyak arsitek yang memilih tiruan alam dalam istilah yang lebih abstrak dan bermakna.



H.P. Berlage chandelier in the form of a jellyfish 1950



Hector Guimard Metro entrance, Paris



Nature and Geometry as authorities Akhir abad ke 19 &20



Rudolf Steiner The Boiler House at the Goetheanum Heizhaus, Dornach, Svizzera



Eero Saarinen TWA terminal in new york



• Merekomendasikan penerapan proporsi manusia dalam bangunan tanpa meniru bentuk tertentu dari tubuh manusia (Vitruvius) • Kemudian, arsitek sering mempelajari organisme untuk mengembangkan bentuk struktural yang optimal. Misalnya, arsitek Santiago Calatrava .



Nature and Geometry as authorities Imitasi langsung sering dikritik, sehingga muncul seperti: Struktur, misalnya Santiago Calatrava terinspirasi oleh kerangka anjing, bentuk organik + kinerja struktural



Santiago Calatrava CATHEDRAL OF SAINT JOHN THE DIVINE, RENE DUBOS BIOSHELTER, New York City (1991)



Nature and Geometry as authorities



Imre Makovecz's funeral chapel in Farkasret-Kapelle Budapest



Dengan teknik chronophotograph pada pergerakan tubuh dan ayunan tangan, Makovecs mendapatkan artikulasi yang kuat untuk struktur atap chapel tersebut



Nature and Geometry as authorities Quadrature and Triangulation Dari "secret of the masons" abad pertengahan. Di masa lalu, orang tidak memiliki sistem pengukuran terpadu, dan setiap negara dan bahkan setiap kota sangat berbeda. Jadi mereka menggunakan geometri sebagai alat untuk mengubah sketsa tanpa skala menjadi bangunan yang bisa diukur. Metode Quadrature dan Triangulation memberikan kemudahan bagi orangorang yang dapat membuat skala yang sangat kompleks yang menyatu



Quadrature : Secara matematis atau merata membagi kotak yang ada Triangulation : Berdasarkan segitiga sama sisi



Nature and Geometry as authorities



Hendrik Petrus Berlage Stock Exchange, Amsterdam



Nature and Geometry as authorities Louis Sullivan menjelaskan jenis geometri ini dalam bukunya, “A System of Architectural Ornament”(1924)



Proses tahapan geometri perancangan ornament dari Louis Sullivan



Komposisi Arthur Dow



Nature and Geometry as authorities Dia membuat symbol dari “Tri Tunggal” yang suci, dengan menggunakan penerapan dari metoda “Triangulation”



Alvar Alto merancang fasad Gereja Parish (Riola, Italia) menggunakan triangulasi. 30-60-90 derajat sudut segitiga dan fasad geometri



Music and Mathematics as models Musical Analogies Menerjemahkan komposisi musik dan suara ke dalam konfigurasi tata ruang atau arsitektur



Fisikawan German Ernst Chladni pada tahun 1787 Pasir halus di piringan dengan menggerakkan busur biola (membuat getaran) sepanjang tepinya, sehingga membentuk pola (membuat suara terlihat)



Menerjemahkan interval nada dalam melodi menjadi angka-angka yang kemudian akan ditafsirkan sebagai sistem spasial. --Claude Bragdon “magic squares"



Nada sesuai dengan seberapa tinggi posisinya dan jarak antara catatan menunjukkan durasi mereka, Ukuran poin menunjukkan dinamika Wassily Kandinsky (seniman Bauhaus)



Nada sesuai dengan tinggi pada grid sementara durasi sesuai dengan panjangnya dan dinamikanya diwakili oleh ketebalan variabel garis Paul Klee (seniman Bauhaus)



Pada Stretto House, pemulihan frase yang tumpang tindih pada suatu musik sebagai metode untuk menghasilkan kriteria desain pada elemen material, pembagian ruang dan fasad bangunan.



Aplikasi 1: Steven Holl, fasad Rumah Stretto di Dallas, Texas (1991)



Aplikasi 2: Henrik Neugeboren, Monumen Bach (1928)



Proportions Pythagoras: seluruh alam semesta dibangun sesuai dengan spesifikasi geometris dan numerik yang selaras satu sama lain pada setiap skala Sejarawan Rudolf Wittkower mengemukakan: Palladio, salah satu genius Renaisans, mendesain vila-nya sedemikian rupa sehingga proporsi ruangan akan membentuk urutan harmonis yang sebanding dengan fugue musik Colin Rowe terinspirasi oleh teori dan menemukan jaringan serupa di Villa Stein Le Corbusier di Garches.



Le Corbusier: grid / angle 30; kemudian sistematisasi metode proporsional dalam sistem Modular-nya. Mengadopsi deret Fibonacci (1,1,2,3,5,8,13 ,. ..)



Sistem proporsional tidak hanya estetis tetapi praktis dan bekerja dengan modul. Mereka memungkinkan untuk kombinasi elemen prefabrikasi dan komponen standar.



Transformation of Specific model - Precedent Ketika menggunakan preseden, penting untuk bisa mentransformasikan. bukan hanya meniru aspek familiarnya Preseden tidak harus menunjukkan / mengambil mahakarya dari arsitektur



Transform



Swimming Pool



Roof top



Transforming Form Curve Kitchen Villa Dall’Ava (1991) Koolhaas



Curve Ground Floor Villa Savoye (1991) Le Corbusier



Transform



Pavilion Barcelona International Exhibition (1929) Van Der Rohe



Prairie Houses Frank Llyod (Window)



Parthenon in athens (Plan, sclupture)



Responses to Site Arti : Desain yang berhubungan dengan Evinronment resources Respond to Site method melalui :



Regionalism



Contextualism



REGION



CONTEXT



Local Material



Site Condition



Construction Techniques



Neighboor Building



Tradition Solution



Existing Boundaries



Local tradition biasanya sudah sering menjadi solusi untuk



mengoptimalkan



Climate Humidity Lighting Temperature, so on...



Regionalism



Narrating Architecture



- Responses to Site



– Critical Regionalism



Fokus kepada material lokal dan teknik konstruksi lokal, bukan hanya dengan tujuan kebutuhan estetik, namun juga karna tradisi lokal biasanya sudah sering menjadi solusi yang berhasil dalam mengoptimalkan iklim, penggunaan cahaya, suhu, kelembapan dan hal-hal lainnya.



(Frampton 1983) Arsitektur Critical Regionalism adalah produk kesadaran lokal yang khas, yang dikatalisis oleh kesadaran diri kritis yang tinggi terhadap arsitektur vernakular. memberikan pendekatan desain arsitektur baik regionalisme dan globalisme, berdasarkan dalam konteks geografis dan budaya, memberikan perhatian pada tradisi modern. (Frampton 1985) Dalam kata lain, Critical Regionalism merupakan metode penting dalam membangkitkan bahasa arsitektur lokal.



Regionalism - Responses to Site



Narrating Architecture – Critical Regionalism



ENVIRONMENT REGIONAL CONDITION REGIONAL CULTURE HISTORY MODERN TECHNOLOGY



Membangkitkan Arsitektur lokal Mengkritisi Arsitektur modern globalisme



(Frampton 1983) Arsitektur Critical Regionalism adalah produk kesadaran lokal yang khas, yang dikatalisis oleh kesadaran diri kritis yang tinggi terhadap arsitektur vernakular. memberikan pendekatan desain arsitektur baik regionalisme dan globalisme, berdasarkan dalam konteks geografis dan budaya, memberikan perhatian pada tradisi modern. (Frampton 1985) Dalam kata lain, Critical Regionalism merupakan metode penting dalam membangkitkan bahasa arsitektur lokal.



Composing Adolf Loss (1929) House in Payerbach Dark House, Ditengah Dark Wood Material Lokal Membuat atap tinggi menjulang di tengah pohon tinggi



Composing Village of New Gourna (1995) Hassan Fathy Menggunakan batu bata lokal, Desain dengan traditional courtyard untuk passive cooling.



Mengkoorporate pekerja lokal termasuk penduduk pada desain dan proses konstruksi , untuk mencapai hasil yang memuaskan dan low cost



Composing Mario Botta (197080) House in Lingorgeto Simple and abstract geometry of modernism tapi menggunakan warna dan material daerah tersebut agar tetap menyatu dengan Building tradition



High line New York Adalah bekas rel kreta api yang sekarang difungsikan menjadi jembatan pejalan kaki



• Agri tecture Istilah yang diciptakan untuk proyek High Line untuk menggambarkan cara pertanian dan pejalan kaki dapat berinteraksi.







Bebrapa material bekas digunakan dan bahan diaplikasikan pada proyek ini



rel masih local juga



Unit paving yang dibengkokkan untuk membuat curbs, tempat duduk, dan lancip untuk menciptakan transisi yang mulus di antara permukaan.



Detail jalur beton cor yang memenuhi tanaman yang ditanam



Penerapan desain lascape pada High line



Penggunaan jenis tanaman lokal yang sesuai dengan keadaan iklim Bahan dari rel kereta diintegrasikan ke signatur seating di sepanjang high line



KONSTRUKSI Pembersihan dan menghilangkan beberapa elemen dari struktur lama untuk memperkuat dan memodernisasi bagian itu untuk digunakan kembali.



Beberapa bagian rel kereta api tua, diintegrasikan dalam pembentukan gundukan tanah dan bunga untuk ditanam. Konstruksi tangga dan lift memungkinkan pengunjung untuk mengakses dari permukaan jalan. Ini juga memiliki ramp di jalur akses di mana tidak ada lift.



RESTORASI Selama pemindahan, setiap bagian rel kereta api ditandai dan dipetakan lokasinya untuk disimpan untuk kemudian dikembalikan ke tempat asalnya dan diintegrasikan bersama dengan berbagai penanaman hias.



Sand blasting to remove lead from the original painting, menghilangkan timah dari warna aslinya



Memperbaiki pagar Art Deco tua dari High Line. Baja diproses dan bagian yang hilang dibuat untuk mengembalikan ke desain aslinya.



Contextualism Responses to Site Metode ini terjadi pada setiap proses desain yang dilakukan karena metode ini merupakan dasar utama dari analisa pada seluruh kondisi lahan. Fungsi yang digabungkan dengan konteks lahan untuk menyelesaikan permasalahan desain akan menemui beberapa masalah. Metode dengan memperhatikan dan menganalisa konteks lahan membantu menentukan masalah yang diperhatikan untuk diselesaikan.



Contextualism hans hollein's media tower (1994), vienna Menyesuaikan dengan fasad Bangunan sekitar Kurangnya respect antar bangunan pada block type Fasad mengimitasi bangunan tetangga



DIVERGENCE



TRANSFORMATION



CONVERGENCE



PROBLEM EXPLORATION



PROBLEM REDEFINATION



SOLUTION PROPOSAL



• WHAT IS DESIRABLE? • INFORMATION GATHERING



PROBLEMS



• WHAT IS POSSIBLE? • IDEA GENERATING • ANALYSIS • SYNTHESIS (ASET AND CONSTRAINT) GENERAL CRITERIA



Method: literature, survey, interview, observation, etc



Method: literature, design method



Tools : book, computer, note, camera, recorder,etc



Tools : sketch, diagram,table computer



SPESIFIC CRITERIA DETAIL DESIGN



SKEMATHIC DESIGN Method: literature Tools : sketch, talk, draw, present



Objek : Pusat Rehabilitasi Orang Dengan Gangguan Jiwa User : Pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa Design Goal : Atmosfir Alam Dapat Mereduksi Tingkat Stress Main Theory : Biophilic Architecture



DIVERGENCE PROBLEM EXPLORATION: 1. Behavior 2. Site yang memenuhi 3. Theory of biophilic 4. Precedent



TRANSFORMATION PROBLEM REDEFINATION 1. Analisis sintesis perilaku (pola aktivitas, pola penggunaan ruang) 2. Analisis sintesis site (orientation, proportion of building mass depth, alternative masses, vegetation, daylight) 3. Nature Materiality (hardscape and softscape) 4. Standart fungsi bangunan



CONVERGENCE SOLUTION PROPOSAL Skemathic design Present



(kriteria umum yang didapat melalui respon gabungan keempat aspek dan berdasar pada teori biophilic ) METHOD: • Interview • Observation • literature



METHOD • Contextualism (respone to site, respone to behaviour) • Bimorphic



Tools : Recording, Camera, book



Tools : sketch, diagram,table computer



Tools : Computer, sketch