9 0 68 KB
METODE SMEAR A. Landasan Teori Metode Smear adalah salah satu cara pembuatan sediaan awetan dengan cara memoleskan jaringan diatas kaca benda sehingga dapat diamati dibawah mikroskop disebut juga media poles. Jaringan yang dapat di oleskan adalah jaringan yang bersifat cair, salah satu contohnya adalah darah. Metode ini disebut juga metode apus. B. Tujuan Untuk mengetahui tahapan pembuatan sediaan mikroskopis dengan metode smear (apus), alat dan bahan dalam praktikum teknik apusan atau smear. C. Prosedur Kerja 1. Alat dan Bahan
Gelas Benda (Objek Glass) dan Penutup
Mikroskop
Blood lancet
Kapas
Cawan Petri
Gelas Penutup
Alkohol Absolut
Pewarna Giemsa
Entelan
2. Langkah-langkah Kerja a. Afixing
Membersihkan jari manis dengan kapas yang sudah di basahi dengan kapas yang diberi alkohol, biarkan kering lebih dulu.
Menggunakan blood lancet yang telah di suci hama dengan alkohol, kemudian menusuk jari tersebut sehingga keluar darahnya.
Menghapus tetesan darah pertama dengan kapas steril.
Meneteskan darah yang kedua pada kaca benda yang sudah bersih disebelah kanan.
Menempelkan kaca benda yang lain disebelah kiri tetesan sehingga terjadi kapilaritas, kemudian mendorong kearah kiri dengan sudut ± 450 sehingga menghasilkan hapusan yang tipis/film darah yang baik.
Mengeringkan film darah dengan dibiarkan atau diangin-anginkan.
b. Fiksasi
Memfiksasi darah menggunakan alcohol absolud selama ± 5 menit.
c. Staining dengan giemsa
Mewarnai sediaan dengan menggunakan giemsa dengan meneteskan 1-2 tetes, biarkan selama ± 30 menit.
d. Washing
Membersihkan zat warna dengan air mengalir, kemudian keringkan.
e. Dehidrasi naik
Menggunakan alkohol 70, 80, 90, hingga absolud masing-masing selama 10 menit.
f. Clearing
Menggunakan xylol, hal ini bertujuan untuk memastikan jaringan masih mengandung air atau tidak.
g. Mounting dengan entelan
Memastikan
bahwa
sediaan
yang
didapat
cukup
baik
dengan
memeriksanya terlebih dahulu di bawah ikroskop.
Meneteskan entelan 2-3 tetes.
Menutup dengan kaca penutup.
h. Labelling, menggunakan kertas label menuliskan nama jaringan, pembuatnya. Kemudian meletakkan kertas label dengan posisi memanjang pada kertas benda. D. Kelebihan dan Kekurangan Kelebihan dari metode ini yaitu, akurat dan mudah untuk dilakukan, alat-alat yang dibutuhkan pun tidak sulit untuk ditemukan. Metode ini juga memiliki kekurangan yaitu, ketika melakukan pengamatan preparat praktikan harus mengamati pada semua area preparat secara merata, karena proporsi sel yang ingin diamati terkadang tidak merata, sehingga bisa salah dalam pengamatan.
Referensi
:
Djukri, 2007. Pembekalan Berwirausaha Dalam Pembuatan Preparat Awetan http://kuliahbiologi.wordpress.com/category/mikroteknik.Diakses tanggal 26 April 2010 Dwi Pujawati, E. 2002. Petunjuk Praktikum Mikroteknik Tumbuhan. Fakultas MIPA Jurusan Biologi, Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.