16 0 5 MB
LANDASAN HUKUM – ASPEK LEGAL
03
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
UU No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air INPRES No. 2 Tahun 1984 tentang Pembinaan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air; Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1982 tentang Irigasi; Permen PUPR No. 08/PRT/M/2015 Tentang Penetapan Garis Sempadan Irigasi Permen PUPR No. 12/PRT/M/2015 Tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Irigasi Permen PUPR No. 14/PRT/M/2015 Tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi Permen PUPR No. 17/PRT/M/2015 Tentang Komisi Irigasi Permen PUPR No. 23/PRT/M/2015 tentang Pengelolaan Aset Irigasi Permen PUPR no.30 /PRT/M/2015 tentang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi; Buku Ke-1 : Petunjuk Teknis Pengelolaan Aset Dan Kinerja Sistem Irigasi (Paksi) - Modul Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) - Prosedur Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) : Kementerian PUPR – Dirjend SDA – Direktorat Bina OP : 2019 Lampiran Juknis: 1) Juknis PAKSI tentang Prosedur PAI 2) Juknis PAKSI tentang Kodefikasi PAI 3) Juknis PAKSI tentang Formulir Inventarisasi PAI 4) Juknis PAKSI tentang Survei Penelusuran PAI 5) Juknis PAKSI tentang Kriteria Pengisian Formulis Irigasi PAI 6) Lampiran Kriteria & Bobot Bangunan Utama IKSI 7) Lampiran Kriteria & Bobot Jaringan Utama IKSI 8) Lampiran Kriteria & Bobot Jaringan Utama Non-Fisik IKSI 9) Lampiran Kriteria & Bobot Jaringan Tersier Fisik IKSI 10) Lampitan Kriteria & Bobot Jaringan Tersier Non-Fisik IKSI 11) Volume 1 Referensi Teknis ePAKSI 12) Volume 2 Panduan Android ePAKSI 13) Volume 3 Panduan Web Epaksi 12. Modul Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) : Bimbingan Teknik Pengembangan Tata Guna Air Dalam Rangka Pelatihan Teknis Instruktur PTGA : Kementerian PUPR – Dirjend SDA – Direktorat Bina OP : 2019 13. Modul Aknop Jaringan Irigasi : Diklat Teknis Operasi Dan Pemeliharaan Irigasi Tingkat Dasar : Kementerian PUPR – BPSDM – Pusat 3 Pendidikan Dan Pelatihan Sumber Daya Air Dan Konstruksi : 2016
03
URUTAN PELAKSANAAN YANG IDEAL DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR BIDANG KEIRIGASIAN DALAM SUATU DAERAH IRIGASI
4
Kerangka Pikir PAI & IKSI dalam ePAKSI dan AKNOP 03
Sistem ePaksi yang terbangun saat ini belum mengintegrasikan perhitungan AKNOP dan Data Sosio Agro Ekonomi (sapras irigasi, biaya produksi dan panen) dengan PAI dan IKSI, sehingga analisis AKNOP dan Sosio Agro Ekonomi dilakukan diluar sistem ePaksi.
5
PAKSI 03
(Pengelolaan Aset dan Kinerja Sistem Irigasi)
PAI
Dasar Hukum
Keluaran al :
Aplikasi/Sistem Informasi
• • • •
IKSI
Pengelolaan Aset Irigasi
Indeks Kinerja Sistem Irigasi
Permen PUPR No.23/PRT/M/2015
Permen PUPR No.12/PRT/M/2015
Data Aset Biaya Pemeliharaan Kondisi dan Fungsi individual aset Prioritas Penanganan
SI-PAI
• • • •
Nilai ndeks Kinerja Sistem Irigasi Kondisi dan Kinerja JI Kondisi dan Kinerja Pendukung PI Rekomendasi Pengelolaan Sistem Irigasi
SI-IKSI
E_PAKSI
6
Prosedur Pengelolaan Aset Irigasi (PAI)
03
Pengelolaan aset irigasi merupakan proses manajemen yang terstruktur, yang merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam mengelola dan mendayagunakan asset irigasi yang meliputi : • inventarisasi aset, • perencanaan pengelolaan asset • pelaksanaan pengelolaan asset • monitoring dan evaluasi • pemutakhiran data aset
7
03
Jaringan Irigasi : • saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan, dan pembuangan air irigasi • meliputi : jaringan irigasi primer; jaringan irigasi sekunder; jaringan irigasi tersier (tidak termasuk ke dalam lingkup pekerjaan);
- Pendukung Pengelolaan Irigasi : • kelembagaan pengelola irigasi; • SDM → kualitas dan kuantitas; • fasilitas pendukung (rmh,lahan,dll)
8
04
Metodologi Inventarisasi Aset Irigasi 04
• Inventarisasi aset irigasi merupakan kegiatan awal dari lima tahapan kegiatan dalam proses PAI. • Inventarisasi aset irigasi merupakan kegiatan pengumpulan data dan registrasi aset irigasi dan dilaksanakan pada jaringan irigasi maupun pendukung pengelolaan irigasi. Tujuan dari kegiatan inventarisasi aset irigasi : • Inventarisasi aset irigasi pada jaringan irigasi ditujukan untuk mendapatkan data jumlah, dimensi, jenis, kondisi, dan fungsi seluruh aset irigasi serta data ketersediaan air, nilai aset, dan areal pelayanan pada setiap daerah irigasi dalam rangka keberlanjutan sistem irigasi pada setiap daerah irigasi. • Inventarisasi aset irigasi pada pendukung pengelolaan irigasi ditujukan untuk mendapatkan data jumlah, spesifikasi, kondisi, dan fungsi pendukung pengelolaan irigasi pada setiap daerah irigasi.
10
Metodologi Inventarisasi Aset Irigasi
MULAI
04
PERSIAPAN
PENGISIAN FORM DI KANTOR SURVEI INVENTARISASI ASET IRIGASI
PEREKAMAN KOORDINAT GPS DAN FOTO
PENGISIAN FORM INVENTARISASI DI LAPANGAN
VALIDASI DATA
PEMASUKAN KE DATA STORAGE
SELESAI
No Item Pekerjaan PAI 1 Penelusuran 1.aDengan Perangkat GPS 1.bPemotretan 1.cIdentifikasi Bangunan / Saluran 2 Download hasil Pemetaan GPS / Cleaning Peta 3 Pengisian Identifikasi data pada Bangunan 3.aData Statis 3.b Data Dinamis 3.b.1Data Kerusakan pada Pekerjaan Sipil + Photo 3.b.2Data Kerusakan pada Pekerjaan M/E + Photo 4 Pengisian Identifikasi data pada Saluran 4.aData Statis 4.b Data Dinamis 4.b.1Data Kerusakan pada Pekerjaan Sipil + Photo 4.b.2Data Kerusakan pada Pekerjaan M/E + Photo 5 Pengisian Data Daerah Irigasi Data Kepemilikan, Sumber Air dan Pengguna 5.a Irigasi 5.b Luasan dan Pola Tanam 6 Pengisian Data Aset Pendukung Kelembagaan ( Operator Jaringan,G/P3A dan 6.a Pengguna Jaringan ) 6.b Sumber Daya Manusia ( Pengamat ) 6.cGedung / Kantor 6.d Peralatan 6.e Lahan 6.fIndek Kinerja 7 Kinerja Aset Irigasi 8 Skenario Penanganan 9 Evaluasi 10 Laporan Daerah Irigasi ( Printing ) 11 Rencana Pengelolaan Aset Irigasi 12 Validasi 13 Up - Load PAI ke Data Base Kementerian PU
11
• Inventarisasi aset irigasi dilaksanakan dengan dukungan perangkat komputer.
04
• Kegiatan inventarisasi aset irigasi dalam rangka PAI mencakup kegiatan sebagai berikut : a. Persiapan kegiatan inventarisasi aset irigasi; b. Pengumpulan data sekunder di kantor dan pengisian formulir yang dapat diadakan di kantor; c. Penelusuran jaringan untuk mendapatkan data GPS dan pengisian formulir untuk data yang harus dilihat di lapangan; d. Validasi data di kantor; e. Pemasukan data ke komputer; f. Penyusunan laporan inventarisasi.
12
04
FORM ISIAN : ASET JARINGAN IRIGASI
Form Aset Data DI:
04
Form Aset al: BANGUNAN UTAMA
04
(BENDUNG)
Form Aset al:
04
BANG. BAGI/SADAP
04
BANG. PELENGKAP 1. UKUR 2. TERJUN
FORM SIPAI-S01
SALURAN
04
ASET
INVENT JARINGAN
Lembar 1/2 DISIMP-II
SALURAN
FORM SIPAI-S01
D.I. _______________________________
TAHUN :_______
1
Keterangan Umum Nama saluran
2
Ruas saluran dari bangunan
3 4
Panjang saluran (L) pada ruas ini Saluran ini merupakan (beri : tanda X pada kotak yang sesuai)
14
Kondisi (Isilah dengan : B=Baik; RR=Rusak Ringan; RB=Rusak Berat; RT=Rusak Total) Kondisi umum Bangunan Sipil (termasuk lining bila ada)
15
Fungsi (Isilah dengan : B=Baik; K=Kurang; BR=Buruk; TB=Tidak Berfungsi) Fungsi umum Bangunan Sipil (termasuk lining bila ada)
16
Usulan Pekerjaan Perbaikan Apakah pernah direhabilitasi/perbaikan besar sehingga kondisi menjadi baik (seperti baru)? Tidak Ya, pada tahun
s/d
a. Sal. Primer Pembawa Kode aset
Lembar 2/2 DISIMP-II
SALURAN
D.I. _______________________________
TAHUN :_______
m
b. Sal. Sekunder Pembawa
ASET
INVENT JARINGAN
c. Sal. Suplesi d. Sal. Muka
17
BMN
e. Sal. Primer Drainase f. Sal Sekunder Drainase
BMD
Pembaruan Aset
g. Sal. Pengelak Banjir 5
Jenis Pekerjaan yang diperlukan sekarang (beri tanda X di kotak yang sesuai) : Perkiraan % thd biaya Jenis Pekerjaan Pekerjaan Sipil membangun aset baru
Koordinat GPS jalur (x;y) Koordinat tidak perlu dicatat di sini. Kotak ini hanya untuk pemberitahuan dan untuk ditandai bahwa koordinat telah di ambil dengan GPS
+/-75%
Perbaikan Sedang
+/-40%
Pemeliharaan Berkala
+/-20%
Pemeliharaan Rutin 18
Pekerjaan Sipil Koordinat GPS
Lokasi HM
Vol. Pek.
Bocor/lubang
Dimensi Potongan melintang tipikal: M.A. H Li
La
b
(Kiri)
6
Dimensi menurut desain : Q desain= m3/det
7
Luas areal pelayanan
8
Li =
9
Kemiringan dasar =
(Kanan)
19
H.S Rp
Harga Rp
ttk
Gerusan
m3
Sedimen/waled
m3
Penurunan/miring
ttk
Retak/patah/geser
ttk
Longsor/menonjol
ttk
B.Sipil diganti total Lain-lain
bh
Total biaya diperlukan:
Pek. Sipil Rp
Urgensi pelaksanaan perbaikan (beri tanda X di kotak yang sesuai) : 20
Sangat Urgen
Urgen
Kurang Urgen
Jangka Panjang
ha b=
Dimensi kenyataan (rata-rata) di lapangan : 10 Li = m b=
m
La =
H=
m
Tujuan pekerjaan : 21 Pembaruan 22
m
La =
H=
11
Foto digital Foto yang diperlukan : (1) pemandangan umum bangunan dari hulu ke arah hilir, max. 2 foto; (2) kerusakan yang ada, 1 foto per jenis kerusakan. Buatkan nama file dan keterangan masing-masing. Daftar Foto Dokumentasi . Foto sudah / belum diambil dan dicatat dalam
12
Umur Aset Selesai dibangun tahun
13
+/-1%
Data kerusakan dan usulan biaya perbaikan Kerusakan/perbakan
m
+/-100%
Rehab Berat
Nilai Aset (diluar nilai tanah) Taksiran Biaya Konstruksi yang diperlukan untuk membangun baru seperti saluran yang sama pada saat survei ini dilakukan Rp
Catatan : No.1 s/d 12 hanya diisi saat inventarisasi pertama, kecuali ada perubahan
Pemeliharaan
Perluasan
Pengamanan
Catatan
m
Catatan : Halaman ini diisi setiap kali inventarisasi
Tanggal penelusuran lapangan : Nama Penanggung Jawab: Dapat diisi di kantor
Peningkatan
Dapat diisi di kantor
Tanda tangan Penanggung Jawab:
04
FORM ISIAN : ASET JARINGAN PENDUKUNG
INVENTARISASI ASET PENDUKUNG
FORM SIPAI-AP01
TAHUN :_______
A. Lembaga Operator Jaringan
04
No.
Nomenklatur Unit Kerja Pengelola di dalam DI ini
Tingkatan, pilih : S/P/J *)
Luas Daerah Layanan (ha)
Kode Aset
SUMBER DAYA MANUSIA
INVENT PENDUKUNG
D.I. _______________________________
TAHUN :_______
INVENTARISASI ASET PENDUKUNG
FORM SIPAI-AP02
KELEMBAGAAN
INVENT PENDUKUNG
Merangkap DI lain Ya/Tidak
D.I. _______________________________
A. Daftar Nama Operator Lapangan Status PNS No.
Nama personil lapangan yg melayani DI ini
Kode Aset
File p.foto
Pendi dikan
Umur (th)
Peng .
PPA
PS
Luas layanan (ha)
Pendi dikan* )
Umur (th)
PengJabatan (beri tanda X) . Juru POB PPA
PS
Luas layanan (ha)
Jabatan Juru
POB
*) S = Seksi; P = Pengamat; J = Juru
B. Lembaga Petani Pemakai Air No.
Nama Perkumpulan Petani Pemakai Air dalam DI ini
Tingkatan, pilih IP3A/GP3A*)
Jumlah P3A yg menjadi anggota
Kode Aset
Status IP3A/GP3A, pilih BH/BBH**)
B. Daftar Nama Operator Lapangan Status Non PNS No.
*) Untuk P3A didata di Jaringan Tersier
Nama personil lapangan yg melayani DI ini
Kode Aset
File p.foto
**) BH = Badan Hukum; BBH = Bukan Badan Hukum
C. Lembaga Pengguna Jaringan No.
Nama Org./Perusahaan Pengguna Jar. Dalam DI ini
Kode Aset
Jenis Penggunaan Air Minum
Industri
No. Surat Izin Perikanan
*) Diisi A untuk D3 Teknik Sipil; B untuk STM Teknik Sipil; C untuk ST atau SMP; D untuk SD. Keterangan : Peng=Pengamat atau sederajat; POB=Petugas Operasi Bendung; PPA=Petugas Pintu Air; PS=Pekarya Saluran Bilamana kurang dapat ditambah halaman baru dengan mengkopi halaman ini.
Bilamana kurang dapat ditambah halaman baru dengan mengkopi halaman ini.
Tanggal pengisian formulir : Nama Penanggung Jawab:
Tanda tangan Penanggung Jawab:
Tanggal pengisian formulir : Nama Penanggung Jawab:
Tanda tangan Penanggung Jawab:
20
INVENTARISASI ASET PENDUKUNG
FORM SIPAI-AP03
No
Unit Aset & lokasi
File Foto
Jenis, pilih *) K/RK/RD/B/G
D.I. ___________________________
TAHUN :_______
A. Daftar Bangunan Gedung Permanen
04
PERALATAN
INVENT PENDUKUNG
D.I. ___________________________
TAHUN :_______
INVENTARISASI ASET PENDUKUNG
FORM SIPAI-AP04
BANGUNAN GEDUNG
INVENT PENDUKUNG
A. Kendaraan Darat Kode Aset
Luas Bangunan
Kondisi, B/ RR/RB/RT
Tahun Pengadaa n
GPS pintu masuk
No.
Merek & no. pol. Kendaraan untuk OP DI ini
File Foto
Jenis Kendaraan, pilih R4/R3/R2/S *)
Kode Aset
Tahun Pengadaan
Kondisi B/RR/RB/RT
Kode Aset
Tahun Pengadaan
Kondisi B/RR/RB/RT
*) R4 = Kend Bermotor Roda 4; R3 = Roda 3; R2 = Roda 2; S = Sepeda B=Baik; RR=Rusak Ringan; RS=Rusak Sedang; RB=Rusak Berat; RT=Rusak Total
B. Alat Komunikasi No.
*)
Merek & no. seri alat untuk OP DI ini
File Foto
Jenis Kendaraan, pilih R4/R3/R2/S *)
K = Kantor; RK = Rumah-Kantor; RD = Rumah Dinas; B = Bengkel; G = Gudang Kondisi B = Baik; RR = Rusak Ringan; RS=Rusak Sedang; RB = Rusak Berat; RT = Rusak Total *) T = Telpon; HP = Handphone; TL = Telpon Lokal; HT = Handy Talky
B. Daftar Bangunan Gedung Semi Permanen No
Unit Aset & lokasi
File Foto
Jenis, pilih *) K/RK/RD/B/G
C. Peralatan & Perlengkapan OP Kode Aset
Luas Bangunan
Kondisi, B/ RR/RB/RT
Tahun Pengadaa n
GPS pintu masuk
No.
Jenis dan lokasi aset dalam DI ini
File Foto
Jenis aset, angka 1-10 *)
Kode Aset
Tahun Pengadaan/ Pembuatan
Kondisi B/RR/RB/RT
*) Angka 1=Mesin Babat Rumput; 2=Kompaktor bermesin; 3=AWRL;4=Pelskal/Mistar duga; 5=Penakar Hujan; 6=Pilar HM 7=Pilar batas tanah; 8=Papan Operasi/Pasten; 9=Papan Larangan; 10=Portal/Palang Pintu/Patok; 11=Pagar; 12=Nomenklatur Bilamana kurang dapat ditambah halaman baru dengan mengkopi halaman ini.
Bilamana kurang dapat ditambah halaman baru dengan mengkopi halaman ini.
Tanggal pengisian formulir : Nama Penanggung Jawab:
Tanda tangan Penanggung Jawab:
Tanggal pengisian formulir : Nama Penanggung Jawab:
Tanda tangan Penanggung Jawab:
21
INVENTARISASI ASET PENDUKUNG
FORM SIPAI-AP03
No
Unit Aset & lokasi
File Foto
Jenis, pilih *) K/RK/RD/B/G
D.I. ___________________________
TAHUN :_______
A. Daftar Bangunan Gedung Permanen
04
PERALATAN
INVENT PENDUKUNG
D.I. ___________________________
TAHUN :_______
INVENTARISASI ASET PENDUKUNG
FORM SIPAI-AP04
BANGUNAN GEDUNG
INVENT PENDUKUNG
A. Kendaraan Darat Kode Aset
Luas Bangunan
Kondisi, B/ RR/RB/RT
Tahun Pengadaa n
GPS pintu masuk
No.
Merek & no. pol. Kendaraan untuk OP DI ini
File Foto
Jenis Kendaraan, pilih R4/R3/R2/S *)
Kode Aset
Tahun Pengadaan
Kondisi B/RR/RB/RT
Kode Aset
Tahun Pengadaan
Kondisi B/RR/RB/RT
*) R4 = Kend Bermotor Roda 4; R3 = Roda 3; R2 = Roda 2; S = Sepeda B=Baik; RR=Rusak Ringan; RS=Rusak Sedang; RB=Rusak Berat; RT=Rusak Total
B. Alat Komunikasi No.
*)
Merek & no. seri alat untuk OP DI ini
File Foto
Jenis Kendaraan, pilih R4/R3/R2/S *)
K = Kantor; RK = Rumah-Kantor; RD = Rumah Dinas; B = Bengkel; G = Gudang Kondisi B = Baik; RR = Rusak Ringan; RS=Rusak Sedang; RB = Rusak Berat; RT = Rusak Total *) T = Telpon; HP = Handphone; TL = Telpon Lokal; HT = Handy Talky
B. Daftar Bangunan Gedung Semi Permanen No
Unit Aset & lokasi
File Foto
Jenis, pilih *) K/RK/RD/B/G
C. Peralatan & Perlengkapan OP Kode Aset
Luas Bangunan
Kondisi, B/ RR/RB/RT
Tahun Pengadaa n
GPS pintu masuk
No.
Jenis dan lokasi aset dalam DI ini
File Foto
Jenis aset, angka 1-10 *)
Kode Aset
Tahun Pengadaan/ Pembuatan
Kondisi B/RR/RB/RT
*) Angka 1=Mesin Babat Rumput; 2=Kompaktor bermesin; 3=AWRL;4=Pelskal/Mistar duga; 5=Penakar Hujan; 6=Pilar HM 7=Pilar batas tanah; 8=Papan Operasi/Pasten; 9=Papan Larangan; 10=Portal/Palang Pintu/Patok; 11=Pagar; 12=Nomenklatur Bilamana kurang dapat ditambah halaman baru dengan mengkopi halaman ini.
Bilamana kurang dapat ditambah halaman baru dengan mengkopi halaman ini.
Tanggal pengisian formulir : Nama Penanggung Jawab:
Tanda tangan Penanggung Jawab:
Tanggal pengisian formulir : Nama Penanggung Jawab:
Tanda tangan Penanggung Jawab:
22
PENILAIAN INDEKS KINERJA IRIGASI 04
1. Mengetahui kondisi dan fungsi prasarana irigasi, meliputi: ❑ bangunan utama dan kondisi kantong lumpur, ❑ saluran pembawa dan bangunannya, ❑ saluran pembuang dan bangunannya, ❑ jalan masuk/inspeksi, dan ❑ kantor, perumahan dan gudang.
4.
Mengetahui kondisi organisasi personalia, meliputi : ❑ organisasi O&P, dan ❑ personalia.
5.
Mengetahui kondisi dan kelengkapan dokumentasi, meliputi : ❑ buku data daerah irigasi, ❑ manual O&P, skema jaringan irigasi&skema bangunan, dan ❑ gambar pelaksanaan OP.
6.
Mengetahui kondisi dan kinerja P3A/GP3A/IP3A, meliputi: ❑ status dan kondisi P3A/GP3A/IP3A ❑ kinerja P3A/GP3A/IP3A ❑ partisipasi .
2. Mengetahui besarnya produktifitas tanaman meliputi : ❑ pemenuhan kebutuhan air, ❑ realisasi luas tanam, dan ❑ produktivitas padi. 3.
Mengetahui ketersediaan dan kemanfaatan sarana penunjang meliputi : ❑ peralatan O&P, ❑ transportasi, ❑ alat-alat kantor UPTD/Pengamat dan ❑ alat komunikasi.
23
BOBOT PENILAIAN PER - INDIKATOR 04
6 Indi Kator Eva luasi
1. Aspek Kondisi Prasaran Fisik 2. Aspek Sarana Penunjang
45 % 10 %
3. Aspek Produktifitas Tanam
15 %
4. Aspek Organisasi Personalia
15 %
5. Aspek Dokumentasi
5%
6. Aspek kondisi P3A
10 %
24
Kriteria dan Bobot Penilaian Kinerja Sistem Irigasi Bangunan Utama
04
25
Kriteria dan Bobot Penilaian Kinerja Sistem Irigasi Jaringan Utama Fisik
04
26
Kriteria dan Bobot Penilaian Kinerja Sistem Irigasi Jaringan Utama Non-Fisik
04
27
Bobot dan Indikator Penilaian Sistem Irigasi Utama INDIKATOR #1 : PRASARANA FISIK 04
28
Bobot dan Indikator Penilaian Sistem Irigasi Utama INDIKATOR #1: PRASARANA FISIK _____ (Lanjutan) 04
29
Bobot dan Indikator Penilaian Sistem Irigasi Utama INDIKATOR # 2: SARANA PENUNJANG 04
30
Bobot dan Indikator Penilaian Sistem Irigasi Utama INDIKATOR #3 : Produktifitas Tanam 04
31
Bobot dan Indikator Penilaian Sistem Irigasi Utama INDIKATOR #4 : Organisasi Personalia 04
32
Bobot dan Indikator Penilaian Sistem Irigasi Utama INDIKATOR #5 : Dokumentasi 04
33
Bobot dan Indikator Penilaian Sistem Irigasi Utama INDIKATOR #6 : Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A/IP3A) 04
34
04
Indikator Penilaian Dalam penentuan indikator penilaian dibagi dalam beberapa kelompok kondisi dan kinerja sebagai berikut: 1. Prasarana Fisik ada 4 indikator terdiri: • Kondisi baik sekali(> 90-100%) atau tingkat kerusakan • Kondisi baik (> 80-90%) atau tingkat kerusakan • Kondisi sedang (> 60-80%) atau tingkat kerusakan • Kondisi jelek (< 60%) atau tingkat kerusakan
: > 0 - 10% : > 10 - 20% : > 20 - 40% : > 40%
2. Untuk non fisik (produktivitas tanaman, sarana penunjang, dokumentasi dan GP3A/IP3A) ada 4 indikator kinerja terdiri : • Kinerja baik sekali :> 90-100% • Kinerja baik : > 80-90% • Kinerja cukup : > 60-80% • Kinerja kurang : < 60%
organisasi personalia,
35
Indeks Kinerja Sistem Irigasi Utama 04
No.
Komponen
Yg ada (%) Maks (%)
Min (%)
Optimum
Keterangan
(%) 1
Prasarana fisik
45
25
35
2
Produktivitas tanam
15
10
12,5
3
Sarana Penunjang
10
5
7,5
4
Organisasi Personalia
15
7,5
10
5
Dokumentasi
5
2,5
5
6
GP3A/IP3A
10
5
7,5
JUMLAH
100
55
77,5
Kategori Kinerja: Berdasarkan hasil penilaian kinerja sistem irigasi utama dihasilkan Indeks kinerja dengan nilai: •
80 - 100
: kinerja sangat baik
•
70 - 40% - 80%; dan • Kondisi Rusak Total (RT) dengan tingkat kerusakan > 80%. Fungsi aset jaringan irigasi sebagai berikut: • Fungsi Baik (B) dengan tingkat penurunan fungsi > 0% - 10%; • Fungsi Kurang (K) dengan tingkat penurunan fungsi > 10% - 20%; • Fungsi Sedang (S) dengan tingkat penurunan fungsi > 20% - 40%; • Fungsi Buruk (BR) dengan tingkat penurunan fungsi > 40% - 80%; dan • Tidak berfungsi (TB) dengan tingkat penurunan fungsi > 80% . Areal layanan irigasi : Setiap aset jaringan mempunyai area layanan, yaitu luas persawahan yang mendapatkan air melalui aset jaringan yang bersangkutan. Suatu bendung mempunyai area layanan seluruh luas DI, bangunan sadap mempunyai area layanan seluas petak tersier yang mendapatkan air dari sadap yang bersangkutan. Area layanan ini hanya dikenakan pada aset yang mempunyai fungsi ikut mengatur/membagi aliran air. AreaTerpengaruh Kerusakan : Setiap aset jaringan mempunyai areal layanan seperti dijelaskan di atas. Dalam hal suatu aset menglami kerusakan dan penurunan fungsi, maka kemungkinan pada areal layanan tersebut juga terpengaruh oleh kerusakan tersebut. Bila penurunan fungsinya besar maka areal yang terpengaruh tersebut juga besar demikian pula sebaliknya. Pengaruh tersebut dapat karena fungsi dari aset yang turun, kondisi aset yang turun, atau nantinya pengaruh dari pelaksanaan perbaikan atau penggantian yang diusulkan. 39
Rekomendasi Penanganan Aset Jaringan Irigasi No
Fungsi Aset Jaringan Irigasi Baik (B) Kurang (K)
Bobot (%)
Rekomendasi Penanganan
1 2
Kondisi Aset Jaringan Irigasi Baik (B) Rusak Ringan (RR)
> 0% - 10% > 10% - 20%
3
Rusak Sedang (RS)
Sedang (S)
> 20% - 40%
4
Rusak Berat (RB)
> 40% - 80%
5
Rusak Total (RT)
Buruk (BR) atau Jelek (J) Tidak Berfungsi (TB)
Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan berkala yang bersifat perawatan Pemeliharaan berkala yang bersifat perbaikan Pemeliharaan berkala yang bersifat perbaikan berat Rehabilitasi penggantian atau pembaharuan aset
04
> 80%
Untuk aset pendukung yang terdiri dari unsur kelembagaan, SDM, bangunan gedung, peralatan, dan lahan, rekomendasi penanganannya ditentukan atas dasar perbandingan antara keberadaan dan kebutuhan aset pendukung
40
PERENCANAAN PENGELOLAAN ASET IRIGASI 04
Perencanaan aset irigasi meliputi kegiatan : - analisis data hasil inventarasi aset irigasi, dan - Perumusan rencana tindak lanjut untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset irigasi Penyusunan rencana pengelolaan aset irigasi dilakukan : - Secara terpadu, - Transfaran, dan - Akuntabel Dengan melibatkan semua pemakai air irigasi dan pengguna jaringan irigasi Perencanaan Pengelolaan aset irigasi meliputi rencana : - Pengamanan aset, - Pemeliharaan aset, - Rehabilitasi aset, - Peningkatan aset, - Pembaharuan atau penggantian aset, dan/atau - Penghapusan aset Perubahan rencana pengelolaan aset irigasi dapat dilakukan : - Terjadi bencana , alih fungsi dan pertimbangan teknis lainnya, Termasuk pembiayaannya 41
PERENCANAAN PENGELOLAAN ASET IRIGASI Rencanaan Pengelolaan Aset Pendukung Pengelolaan Irigasi meliputi rencana :
04 -
Pembentukan dan pemberdayaan P3A, Pelatihan petugas O&P (juru, ppa,dll), Pemberdayaan dan pengaturan petugas O&P, Pembangunan, peningkatan, perbaikan, pembaharuan, dan/atau penghapusan bang. Kantor, rmh jaga dan bang. lainnya, Penambahan, perbaikan, penggantian, dan/atau penghapusan peralatan dan perlengkapan O&P, Pengamanan fisik, penyelesaian permasalahan, pengamanan dokumen tanah.
Rencanaan Pengelolaan Aset Irigasi paling sedikit memuat : -
Tingkat pelayanan saat perencanaan dilakukan dan tingkat pelayanan yg akan dicapai, Rencana kegiatan yang perlu dilakukan untuk mencapai tingkat pelayanan yg akan dicapai, Prioritas pelaksanaan kegiatan pengelolaan aset irigasi, Perkiraan biaya yang diperlukan
42
PELAKSANAAN PENGELOLAAN ASET IRIGASI Pelaksanaan PAI
04
Non Fisik
Fisik a. b. c. d. e. f. g.
Mengamankan; Memelihara; Merehabilitasi; Meningkatkan; Memperbaraui; Mengganti, dan Menghapus aset jaringan irigasi
a. Mengoperasikan jaringan irigasi; b. Memperkuat kelembagaan; c. Menambah jumlah, dan/atau meningkatkan kemampuan SDM; d. Menyempurnakan sistem pengelolaan irigasi, dan e. Mengganti, memperbaiki, dan/atau mengamankan aset pendukung pengelolaan irigasi
Laporan Pelaksanaan Pengelolaan Aset Irigasi Dilaporkan setiap akhir tahun dan terdiri atas laporan : - Kegiatan fisik, dan - Kegiatan non fisik
Laporan -
disampaikan kpd : Dirjen SDA untuk kewenangan pusat, Gubernur untuk kewenangan provinsi, dan Bupati/walikota untuk kewenangan kabupaten/kota
Pelaksanaan pengelolaan aset → setiap tahun 43
EVALUASI PENGELOLAAN ASET IRIGASI 04
Evaluasi Pelaksanaan Pengelolaan Aset Irigasi Dilakukan pada setiap akhir tahun untuk : a. b.
Mendapatkan gambaran tentang pelaksanaan PAI Merumuskan masukan untuk PAI tahun berikutnya
Gambaran tersebut pada huruf a antara lain : - Berupa capaian tingkat layanan; - Keterlambatan/hambatan pelaksanaan mengkaji ulang kesesuaian antara rencana dan pengelolaan aset irigasi → setiap akhir tahun`
44
PEMUTAKHIRAN HASIL INVENTARISASI ASET IRIGASI 04
Pemutakhiran hasil inventarisasi aset Irigasi, untuk : a.
Menjaga keakuratan data aset irigasi, dan
b. Dilaksanakan pada setiap akhir tahun dengan menggunakan hasil inventarisasi tahun yg bersangkutan Data aset pendukung pengelolaan Irigasi meliputi : a. b. c. d. e.
Jumlah dan status P3A/GP3A/IP3A; Jumlah dan kualifikasi petugas O&P; Jumlah dan kondisi bangunan gedung; Peralatan O&P; Luas lahan yg bersangkutan dengan kegiatan O&P
Pemutakhiran data → setiap akhir tahun
45
AKNOP Perhitungan AKNOP Bendung
04
Perhitungan besarnya kebutuhan biaya untuk OP Bendung, dilakukan berdasar aturan regulasi yang ada, dari mulai biaya rutin untuk mengoperasikan pintu, perbaikan kecil, pembuangan sampah, gaji upah pekerja. pengoperasian bangunan pengatur ini dilakukan oleh petugas/POB/juru pengairan untuk mengatur debit air sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan. a. Tubuh Bendung : Hasil inventori sekitar Bendung, yang telah ditetapkan berdasar skala prioritas perlu di amati secara cermat selanjutnya perlu di estimate besar volume dan biaya nya ,umumnya domain pekerjaan beton dan pasangan batu b. Tembok sayap depan (kiri dan kanan) : Batasan untuk sekitar bendung tergantung cara kita mempilah pilah bagian bendung, dalam hal ini kita bagi dari as kearah upstream , hasil inventori yang telah dilakukan kita cermati volume dan besar biayanya. c. Tembok sayap belakang (kiri dan kanan) : Bagian hilir tembok bendung juga harus di hitung sesuai hasil inventori. d. pilar bendung : Pilar pada Bendung , dihitung volume dan biaya berdasar hasil inventori. e. Pintu intake : Pintu intake agar tetap berfungsi maka sretidaknya di lihat apakah ada hal yang menganggu dalam operasinya, dalm kurun waktu setidak nya satu tahun, kalo ada maka harus dimasukan dal perhitung volume dan biaya. f. Pintu penguras : Pintu Penguras cukup sering digerakkan perlu perhatian kita agar biaya rutin tidak mengalami hambatan, volume dan biaya perlu di perhatikan . g. Kantong Lumpur :khusus kantong lumpur disarankan termasuk bagian kegiatan sekitar Bendung, kegiatan disini adalah galian dan perbaikan saluran serta pintu. h. Bangunan bagi pertama : Bangunan bagi pertama adalah batas dari kegiatan POB, volume dan biaya harus di hitung untuk pintu dan beton atau pasangan batu 46
AKNOP 04
Perhitungan AKNOP Saluran dan Bangunan Perhitungan AKNOP Saluran dan Bangunan diuraikan berikut ini. a) Saluran Sekunder : Besar volume dan biaya harus di hitung berdasar hasil PAI, Hm sepanjang saluran harus jelas serta bangunan pelengkap yang ada. b) Bangunan sadap 1 : Bangunan sadap pertama, dihitung berdasar prioritas kegiatan pada PAI. Domain kegiatan adalah pasangan batu, beton, pintu dan sedikit galian. c) saluran sekunder ruas 2 : perhitungan aknop sama dengan butir-butir diatas, batas disesuaikan pada batas wilayah juru
47
AKNOP 04
Kompetensi petugas pemeliharaan
Kebutuhan Tenaga Pelaksana O&P adalah sebagai berikut : a. Kepala
Pendidikan Fasilitas Minimal Kepala Ranting/ Mampu melaksanakan Sarjana Muda / Mobil pick up pengamat/ UPTD/ tupoksi untuk areal D-III Teknik Rumah dinas cabang dinas/ irigasi 5.000-7.500 Ha Sipil Alat korwil/ Pengamat komunikasi Juru / Mantri Mampu melaksanakan STM Bangunan Sepeda motor Pengairan tupoksi untuk areal Alat irigasi 750-1.500 Ha komunikasi Petugas Operasi Mampu melaksanakan ST, SMP Sepeda Bendung tupoksi Alat komunikasi Petugas Pintu Air Mampu melaksanakan ST, SMP Sepeda tupoksi Alat komunikasi Pekerja/Pekarya Mampu SD Alat kerja saluran melaksanakan pokok tupoksi
Jabatan
Ranting/pengamat/UPTD/cabang
dinas/korwil :
b. 1 orang + 5 staff per 5.000 – 7.500 Ha c. Mantri / Juru pengairan : 1 orang per 750 – 1.500 Ha d. Petugas Operasi Bendung (POB) : 1 orang per bendung, dapat ditambah beberapa pekerja untuk bendung besar ,Petugas Pintu Air (PPA) :
e. 1 orang per 3 – 5 bangunan sadap dan bangunan
Kompetensi
bagi pada saluran berjarak antara 2- 3 km atau daerah layanan 150 sd. 500 ha f.
Pekerja/pekarya Saluran (PS) : 1 orang per 2-3 km panjang saluran
48
Bagan Alir Pekerjaan
04
49