Mi1-8-Pemantauan Dan Evaluasi Pengelolaan Obat Di Puskesmas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pemantauan dan evaluasi PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS Tim Tutor Pelatihan Pelayanan Kefarmasian Bagi Tenaga Kefarmasian di Puskesmas Berbasis e-Learning



Kita sampai di materi terakhir dalam Pengelolaan Obat di Puskesmas. Yuk Tetap Semangat!



Setelah mencatat, melaporkan, mengarsipkan, tantangan Apoteker selanjutnya adalah bagaimana melakukan pemantauan dan evaluasi secara periodik.



Titik fokus dari pemantauan adalah pengukuran indikator kinerja, yakni membandingkan capaian terhadap target yang telah ditetapkan di awal periode.



Evaluasi dilakukan terhadap hasil pemantauan. Evaluasi adalah serangkaian prosedur untuk menilai dan memperoleh informasi tentang keberhasilan



pengelolaan obat dan BMHP, atau ketika terjadi penyimpangan / tidak mencapai target, maka dapat dibuat sebuah solusi.



Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Umum Peserta mampu melakukan pengelolaan Obat dan BMHP di Puskesmas.



Tujuan Pembelajaran Khusus Peserta mampu melakukan proses pemantauan dan evaluasi terhadap pengelolaan Obat dan BMHP di Puskesmas



Yang akan kita bahas…



TUJUAN DAN CAKUPAN PEMANTAUAN - EVALUASI



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENGELOLAAN OBAT



1. Tujuan dan Cakupan Pemantauan - Evaluasi



Tujuan pemantauan dan evaluasi adalah : 1. Menjaga kualitas dan



pemerataan pelayanan



2. Melakukan perbaikan berkesinambungan



3. Memberi penilaian capaian kinerja



1. Melaksanakan pengendalian setiap melaksanakan kegiatan 6. Mencari solusi (jika diperlukan)



2. Merekapitulasi data pengendalian secara periodik



Cakupan Pemantauan dan Evaluasi 5. Memetakan / analisa masalah (jika ada)



3. Mengukur indikator kinerja 4. Menarik kesimpulan



Apoteker dapat memilih beberapa indikator yang kritikal untuk diukur selama beberapa periode. Jika sudah mencapai target, maka indikator kinerja dapat diganti dengan persetujuan kepala puskesmas



Beberapa contoh indikator kinerja pengelolaan obat di Puskesmas Indikator pengendalian persediaan



Indikator pengendalian penggunaan



Kesesuaian item obat yang tersedia dengan formularium Puskesmas



Prosentase obat yang tidak diresepkan



Kesesuaian ketersediaan obat dengan pola penyakit



Prosentase penulisan resep obat generik



Indikator penangangan sediaan farmasi hilang/rusak/kadaluarsa Prosentase dan nilai obat hilang/rusak/kadaluarsa



Tingkat ketersediaan obat Ketepatan permintaan obat Ketepatan distribusi obat Prosentase rata-rata bobot dari variasi persediaan Prosentase rata-rata waktu kekosongan obat Sumber: Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas 2010. Kemenkes RI dan JICA



Contoh mengukur kesesuaian item obat yang tersedia dengan formularium puskesmas Kesesuaian obat yang tersedia dengan formularium puskesmas = β€’



jumlah item obat yang termasuk dalam formularium π‘₯ π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘œπ‘π‘Žπ‘‘ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘‘π‘–π‘Ž



100%



Jumlah item obat yang tersedia = 100 Jumlah item obat yang tidak termasuk dalam formularium = 5 Jumlah jenis item obat yang termasuk dalam formularium = 100 – 5 = 95



maka Kesesuaian obat yang tersedia = (95 / 100) x 100 % = 95 %



β€’



Kesimpulan: kesesuaian obat yang tersedia di puskesmas bila dibandingkan dengan formularium puskesmas sebesar 95%



β€’



Analisa: target tidak tercapai karena ada beberapa program yang membutuhkan obat di luar formularium, dan permohonan diajukan di triwulan kedua



β€’



Solusi: membahas dengan penanggungjawab program, jika perlu merevisi formularium puskesmas di semester kedua Sumber: Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas 2010. Kemenkes RI dan JICA



2. STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENGELOLAAN OBAT



Hal penting yang harus kita ingat, setiap kegiatan pengelolaan



obat dan BMHP harus dilaksanakan sesuai Standar Prosedur



Operasional (SPO)



Contoh SPO



Apoteker juga dapat melakukan pemantauan



dan evaluasi dengan mengukur kepatuhan petugas terhadap SPO



Contoh cara mengukur kepatuhan petugas terhadap SPO Langkah-langkah Memastikan sediaan yang diambil dari tempat persediaan adalah benar dan sesuai dengan resep yang diterima Memeriksa dengan teliti label sediaan seperti No. Batch, dan kadaluarsa Memindahkan obat dan bahan medis habis pakai dilak ukan secara FIFO (First In First Out) atau FEFO (First E xpired First Out) Memastikan bahwa bagian strip yang terpotong memuat No. Batch dan tanggal kadaluarsa pada saat memotong strip



Ya



Tidak TINGKAT KEPATUHAN =



JUMLAH YA π‘₯ π½π‘ˆπ‘€πΏπ΄π» π‘Œπ΄+𝑇𝐼𝐷𝐴𝐾



100%



TINGKAT KEPATUHAN ……………….. = ……………….. π‘₯ 100% = ................... %



Keterangan tingkat kepatuhan: < 75% = tidak patuh; rekomendasi ........ 75 – 100% = patuh



Sekarang Saya Tahu 1 Dalam melakukan kegiatan pengelolaan obat, Apoteker harus mengikuti Standar Prosedur Operasional yang sudah ditetapkan oleh Kepala Puskesmas



2 Apoteker perlu melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan secara periodik agar dilakukan perbaikan yang berkesinambungan



Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2019 Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian Bagi Tenaga Kefarmasian di Puskesmas, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2020



Sekian pembelajaran Materi Inti tentang Pengelolaan Obat di Puskesmas ya… Jika ada yang belum jelas silakan ditanyakan ke fasilitator kelasmu.



Terima kasih dan tetap semangat!



Apt. Windi Wikandari



Apt. Lina Nadhilah



Apt. Medindia Ferolita



Apt. Miratul Jannah



Apt. Pandu Wibowo