Mini Riset Pendidikan Pancasila [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MINI RISET PENDIDIKAN PANCASILA  



DOSEN PENGAMPU: SABAR SURBAKTI DISUSUN OLEH: ANANDA. P. SARAGIH (6193111032) GOMOS SIANTURI (6193111039) AFDHOL HASAN (6193111034) NIKO SAMOSIR (6193111040) YOKI ARIE HUTASOHIT (6193111037)



PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2020



1



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk. Mengapa begitu besar pengaruh Pancasila terhadap bangsa dan negara Indonesia? Kondisi ini dapat terjadi karena perjalanan sejarah dan kompleksitas keberadaan bangsa Indonesia seperti keragaman suku, agama, bahasa daerah, pulau, adat istiadat, kebiasaan budaya, serta warna kulit jauh berbeda satu sama lain tetapi mutlak harus dipersatukan. Sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan landasan berbangsadan bernegara yang implementasinya mewajibkan semua manusia Indonesia harus berketuhanan. Karena keberadaan Tuhan melingkupi semua wujud dan sifat dari alam semesta ini,diharapkan manusia Indonesia dapat menyelaraskan diri dengan dirinya sendiri, dirinya dengan manusia-manusia lain di sekitarnya, dirinya dengan alam, dan dirinya dengan Tuhan.Keselarasan ini menjadi tanda dari mausia yang telah meningkat kesadarannya dari kesadaran rendah menjadi kesadaran manusia yang manusiawi. Pancasila, dalam konteks masyarakat bangsa yang plural dan dengan wilayah yang luas,harus dijabarkan untuk menjadi ideologi kebangsaan yang menjadi kerangka berpikir (the mainof idea), kerangka bertindak (the main of action), dan dasar hukum (basic law) bagi segenapelemen



bangsa.



Namun,



dalam



kerangka



pluralitas



dan



multikulturalisme tidak dinafikan dan dihalangi hidupnya ideologi kelompok yang sifatnya lebih terbatas selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Sebagai contoh, ideologi kelompok keagamaan (ormas), partai politik, dan etnonasionalisme kesukuan tetap dibiarkan hidup sebagai khasanah kekayaan bangsa dalam payung ideologi besar Pancasila.



Hal



ini,



dimaksudkan



untuk



menghindari



pemaksaan



danmonopoli ideologi serta penafsiran tunggal.



2



Pada hakikatnya, Pancasila juga terbuka pada pemikiran ideologi lainnya. Kecuali terhadap ideologi Komunisme yang nyata-nyata bertentangan dengan Pancasila harus tetap dilarang dan tidak boleh hidup di bumi Indonesia. Artinya Pancasila menjadi ajimat yang ampuh bagi rejim dalam mengambil segala bentuk keputusan, rakyat diharuskan tunduk pada legitimasi yang digunakan dengan melalui pengatasnamaan Pancasila, inilah di kemudian waktu menjadi permasalahan yang rumit.Implementasi



nilai-nilai



Pancasila



sangat



diperlukan



dalam



kehidupan berbangsa dan bernegara. Pelaksanaan nilai Pancasila lebih penting ketimbang pembahasan-pembahasan secara teori. B. Identifikasi Masalah 1. Bagaimana Pedoman umum nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat dan pemerintahandi kabupaten. 2. Bagaimana



memahami kajian tentang implementasi



nilai-nilai



Pancasila pada masyarakat dan pemerintahan di kabupaten. 3. Bagaimana memahami kajian tentang pemahaman nilai-nilai Pancasila pada masyarakat dan pemerintahan di kabupaten. 4. Bagaimana Tingkat Pemahaman dan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Masyarakat Dan Pemerintahan di Desa. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas



terdapat



permasalahan-permasalahan. Permasalahan tersebut dibatasi agar tidak membuat kesan mengambang dalam penjelasan dan pemaparan materi pada makalah ini. Permasalahan yang akan dibahas yaitu hanya nomor 4 yaitu tentang Tingkat Pemahaman dan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Masyarakat Dan Pemerintahan di Desa.



3



D. Rumusan Masalah 1. Bagaimana



Tingkat



Pemahaman



Nilai-Nilai



Pancasila



Pada



Masyarakat dan Pemerintahan di Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang? 2. Bagaimana



Tingkat



Implementasi



Nilai-Nilai



Pancasila



Pada



Masyarakat dan Pemerintahan di Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mendeskripsikan Tingkat Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila Pada Masyarakat Dan Pemerintahan di DesaBandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serbang. 2. Untuk mendeskripsikan Tingkat Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Masyarakat Dan Pemerintahan di Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serbang. F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penulisan ini adalah: 1. Manfaat secara teoritis Pembahasan ini diharapkan akan menambah wawasan bagi pembaca dan memperkaya khasana ilmu pengetahuan, menambah, dan melengkapi koleksikarya ilmiah serta memberikan kontribusi pemikiran yang menyoroti pembahasan tentang Tingkat Pemahaman dan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Masyarakat Dan Pemerintahan di Desa. 2. Manfaat secara praktis Secara praktis diharapkan bermanfaat bagi pembaca dan semua orang yangberminat mempelajari dan mendalami Tingkat Pemahaman



4



dan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Masyarakat Dan Pemerintahan di Desa. 3. Manfaat bagi dunia pendidikan Penulis berharap hasil dari penulisan ini berguna bagi dunia pendidikan khususnya bagi setiap orang yang ingin mendalami ilmu pengetahuan tentang Pemerintahan Desa sehingga dapat lebih memahami gambaran tentang Tingkat Pemahaman dan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Masyarakat Dan Pemerintahan di Desa. .



5



BAB II KAJIAN PUSTAKA



A. Kerangka Teori 1. Tinjauan Tentang Pemahaman Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemahaman adalah sesuatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar. Sedangkan menurut para ahli pengertian pemahaman adalah sebagai berikut: Suharsimi (2009:118) menyatakan bahwa pemahaman (comprehension)



adalah



bagaimana



seorang



mempertahankan,



membedakan, menduga (estimates), menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali,



dan



memperkirakan.



Pemahaman



menurut



Sadiman



(1996:109) adalah suatu kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan, atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya. Sementara itu, pengertian pemahaman menurut Anas Sudijono (1997), adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan dan hafalan. 2. Tinjauan Nilai-Nilai Pancasila a. Pengertian Nilai Nilai atau “Value” (bahasa Inggris) termasuk bidang kajian filsafat. Persoalan-persoalan tentang nilai dibahas dan dipelajari salah satu cabang filsafat yaitu filsafat nilai (Axiology, Theory of Value). Filsafat sering juga diartikan sebagai ilmu tentang nilai-nilai. Istilah nilai dalam bidang filsafat dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak yang artinya “keberhargaan”(Worth) atau “kebaikan” (goodness), dan



6



kata kerja yang artinya suatu tindakan kejiwaan tertentu dalam menilai atau melakukan penilaian. b. Bentuk dan Susunan Pancasila Bentuk Pancasila di dalam pengertian ini diartikan sebagai rumusan Pancasila sebagaimana tercantum di dalam alinea keempat Pembukaan UUD’45. Pancasila sebagai suatu sistem nilai mempunyai bentuk yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) Merupakan kesatuan yang utuh, semua unsur dalam Pancasila menyusun suatu keberadaan yang utuh. Masing-masing sila membentuk pengertian yang baru. Kelima sila tidak dapat dilepas satu dengan lainnya. Walaupun masing-masing sila berdiri sendiri tetapi hubungan antar sila merupakan hubungan yang harmonis. 2) Setiap unsur pembentuk Pancasila merupakan unsur mutlak yang membentuk kesatuan, bukan unsur yang komplementer.Artinya, salah satu unsur (sila) kedudukannya tidak lebih rendah dari yang lain. Walaupun sila Ketuhanan merupakan sila yang berkaitan dengan Tuhan sebagai causa prima, tetapi tidak berarti sila lainnya hanya sebagai pelengkap. 3) Sebagai suatu kesatuan yang mutlak, tidak dapat ditambah atau dikurangi. Oleh karena itu Pancasila tidak dapat diperas, menjadi trisila



yang



meliputi



sosio-nasionalisme,



sosio-demokrasi,



ketuhanan, atau eka sila yaitu gotong-royong sebagaimana dikemukakan oleh Ir. Soekarno. c. Nilai-Nilai dalam Pancasila Pancasila yang berisi seperangkat nilai-nilai dasar ideal, merupakan komitmen kebangsaan, identitas bangsa dan menjadi dasar pembangunan karakter keindonesiaan. Mendasarkan pada perspektif teori fungsionalisme struktural, sebuah negara bangsa yang majemuk seperti Indonesia membutuhkan nilai bersama yang dapat dijadikan nilai



pengikat



integrasi



(integrative



value),



titik



temu



7



(commondenominator), jati diri bangsa ( national identity) dan sekaligus nilai yang dianggap baik untuk diwujudkan (ideal value). d. Makna Sila Sila Pancasila Dalam sila-sila yang terdapat dalam Pancasila mengandung arti dan makna sebagai berikut: 1) Arti dan Makna sila Ketuhanan Yang Maha Esa a) Pengakuan adanya kausa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan Yang Maha Esa b) Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agamanya c) Tidak memaksa warga negara untuk beragama, tetapi diwajibkan memeluk agama sesuai dengan hukum yang berlaku d) Atheisme dilarang hidup dan berkembang di Indonesia e) Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragam, toleransi umat antar umat dan dalam beragama f) Negara memberi fasilitas bagi tumbuh kembangnya agam dan iman warga negara dan menjadi mediator ketika terjadi konflik antar agama 2) Arti dan Makna sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab a) Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan. Maksudnya, kemanusiaan itu mempunyai sifat yang universal b) Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa. c) Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah. 3) Arti dan Makna sila Persatuan Indonesia a) Nasionalisme b) Cinta bangsa dan tanah air c) Menggalang persatuan dan kesatuan bangsa



8



d) Menghilangkan



penonjolan



kekuatan



atau



kekuasaan,



keturunan dan perbedaan warna kulit. e) Menumbuhkan rasa nasib sepenanggungan 4) Arti dan Makna sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan a) Hakikat dari sila ini adalah demokrasi b) Permusyawaratan, artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat, baru sesudah itu diadakan tindakan bersama c) Dalam melakukan keputusan diperluan kejujuran bersama 5) Arti dan Makna sila Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia a) Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat b) Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan bersama menurut potensi masing-masing c) Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan bidangnya (Rukiyati, 2008: 65-72) e. Butir-butir pengamalan Pancasila Butir-butir pengamalan Pancasila memang sudah dicabut oleh pemerintah, namun butir-butir tersebut masih relevan untuk dijadikan acuan dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Berikut ini 45 Butir 21 Pengamalan Pancasila yang patut diamalkan dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat: 1) Ketuhanan Yang Maha Esa a) Bangsa



Indonesia



menyatakan



kepercayaannya



dan



ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. b) Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masingmasing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.



9



c) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. d) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. e) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. f) Mengembangkan



sikap



saling



menghormati



kebebasan



menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. g) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain. 2) Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab a) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. b) Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. c) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. d) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. e) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. f) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. g) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. h) Berani membela kebenaran dan keadilan. i) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. j) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.



10



3) Persatuan Indonesia a) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. b) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. c) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. d) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. e) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. f) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. g) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. 4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan a) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. b) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. c) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. d) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. e) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. f) Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah. g) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.



11



h) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. i) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. j) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan. 5) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia a) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. b) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. c) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. d) Menghormati hak orang lain. e) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. f) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain. g) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah. h) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum. i) Suka bekerja keras. j) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama. k) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.



12



B. Penelitian Yang Relevan Dalam melakukan penelitian ilmiah harus dilakukan teknik penyusunan yang sistematis untuk memudahkan langkah-langkah yang akan diambil. Begitu pula yang dilakukan penulis dalam penelitian ini, langkah pertama yaitu dengan melakukan studi literatur pada bukubuku yang membahas tentang implementasi nilai-nilain pancasila dan penelitian yang telah dilakukan yang berkaitan dengan TOC. Data yang didapat dari studi literatur ini akan digunakan sebagai acuan untuk membuat kueisioner penelitian. C. Kerangka Berpikir Nilai yang ada dalam Pancasila memiliki serangkaian nilai, yaitu



ketuhanan,



kemanusiaan,



persatuan,



kerakyatan,



dan



keadilan.Kelima nilai tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dimana mengacu dalam tujuan yang satu.  Nilai-nilai dasar Pancasila seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan yang bersifat universal, objektif, artinya nilai-nilai tersebut dapat dipakai dan diakui oleh negara-negara lain, walaupun tidak diberi nama Pancasila. Nilai-nilai Pancasila juga merupakan suatu pandangan hidup  bangsa Indonesia. Pancasila juga merupakan nilai-nilai yang sesuai dengan hati nurani bangsa Indonesia, karena bersumber pada kepribadian bangsa.Nilai-nilaiPancasila ini menjadi landasan dasar, serta motivasi atas segala perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kenegaraan. Pancasila sebagai nilai mengandung serangkaian nilai, yaitu: ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan. Kelima nilai ini merupakan satu kesatuan yang utuh, tak terpisahkan mengacu kepada tujuan 17 yang satu. Pancasila sebagai suatu sistem nilai termasuk kedalam nilai moral (nilai kebaikan) dan merupakan nilai– nilai dasar yang bersifat abstrak.



13



Nilai



itu



selanjutnya



menjadi



sumber



nilai



bagi



penyelenggaraan kehidupan bernegara Indonesia. Apakah yang dimaksud nilai? Secara etimologi, Kamus Bahasa Inggris Oxford menyebutkan bahwa nilai berasal dari kata value (Inggris) yang berasal dari kata valere (Latin) yang berarti : kuat, baik, berharga. Secara sederhana, nilai (value) adalah sesuatu yang bergunaMenurut Dardji Darmidihardjo, nilai-nilai itu dapat dikemukaan seperti pada tabel berikut: Nilai dasar adalah nilai yang ada dalam ideologi Pancasila yang merupakan representasi dari nilai atau norma dalam masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. Nilai dasar merupakan nilai  yang  tidak  bisa  berubah-ubah  sepanjangbangsa Indonesia berpedoman pada nilai tersebut. Contoh nilai dasar adalah sila-sila Pancasila yang ada dalam alinea IV, UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945. Implementasi Penerapan Nilai-Nilai Dari Sila-Sila Pancasila Adalah Sebagai Berikut : Implementasi Sila Ke-1 : 1. Beriman, dan bertakwa yaitu secara sadar patuh melaksanakan perintah Tuhan. Setiap umat harus mempelajari agama dan mengamalkannya. 2. Walaupun berbeda agama, rakyat Indonesia harus dapat bekerjasama dalam bidang sosial, perekonomian, dan keamanan lingkungan. 3. Setiap pemeluk agama tidak boleh menghalangi ibadah agama lain. 4. Mengembangkan toleransi agama sejak dini. 5. Tidak menyebarkan agama kepada manusia yang sudah ber-Tuhan. Implementasi Sila Ke-2 : 1. Sesama manusia tidak boleh saling melecehkan. 2. Sesama manusia punya rasa memiliki (mau berkorban). 3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. 4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.



14



5. Mengakui adanya masyarakat majemuk; melakukan musyawarah dan kompromi; mempertimbangkan moral; berbuat jujur; tidak curang. 6. Gemar kegiatan kemanusiaan: donor darah, menyantuni anak yatim dll 7. Mentaati hukum dan tidak diskriminatif. Implementasi Sila Ke-3 : 1. Menempatkan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan. 2. Berkorban demi negara: bekerja keras, taat membayar pajak, tidak KKN. 3. Cinta tanah air: meningkatkan prestasi di segala bidang. 4. Bangga sebagai bangsa Indonesia: percaya diri sebagai Orang Indonesia. Implementasi Sila Ke-4 : 1. Aktif dalam musyawarah, memberikan hak suara, dan mengawasi wakil rakyat. 2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. 3. Mengutamakan musyawarah dengan menggunakan akal sehat. 4. Menerima hasil musyawarah apapun hasilnya dan melaksanakan dengan tanggungjawab. 5. Mempunyai itikad baik dalam melakukan sesuatu. Implementasi Sila Ke-5 : 1. Mengembangkan perbuatan luhur: saling membantu dan gotong royong. 2. Berbuat adil: tidak pilih kasih. 3. Menghormati orang lain: tidak menghalangi orang lain hidup lebih baik. 4. Suka memberi pertolongan: tidak egois dan individualistis. 5. Bekerja keras: tidak pasrah kepada takdir Tuhan.



15



6. Menghargai karya orang lain: tidak membajak dan membeli produk bajakan. 7. Tidak merusak prasarana umum dan menjaga kebersihan ditempat umum. Berikut adalah peta konsep ataupun kerangka berpikir terhadap nilai nilai pancasila :



PANCASILA



Ketuhanan



Kemanusiaan



Persatuan



Kerakyatan



Keadilan



Pemahaman dan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila



MASYARAKAT



Pemerintahan



DESA BANDAR KHALIPAH, KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG



16



BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian, metode penelitian, dan memilih lokasi untuk melakukan penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif.Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang memberi gambaran yang lebih jelas tentangsituasi-situasi sosial.Penelitian deskriptif (descriptive research), yang biasa disebut juga penelitiantaksonomik (taxonomic research),



dimaksudkan



untuk



eksplorasi



dan



klarifikasi



mengenai



sesuatufenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaandengan masalah dan unit yang diteliti (Mulyadi. 2012:73). Penelitian deskriptif berakar pada filsafat fenomenologi/postpostivis yang pertama kalidikembangkan oleh seorang matematikawan Jerman Edmund Husserl (1850-1938).Menurut Husserlbahwa filsafat fenomenologi berupaya untuk memahami makna yang sesungguhnya atas suatupengalaman dan menekankan pada kesadaran yang disengaja (intentionallity of consciousness) ataspengalaman, karena pengalaman mengandung penampilan ke luar dan kesadaran di dalam, yangberbasis pada ingatan, gambaran dan makna. Penelitian ini berakar pada tradisi dalam sosiologi danantropologi yang bertujuan untuk memahami suatu gejala seperti apa adanya tanpa harus mengontrolvariabel dan tidak berusaha menggeneralisasi gejala tersebut dalam gejala-gejala yang lain.Termasuk dalam penelitian ini adalah etnografi, studi kasus, studi naturalistik, sejarah, biografi, teorimembumi (grounded theory), dan studi deskriptif (Creswell 1994, 50).Jenis penelitian ini tidaksampai mempersoalkan hubungan antar-variabel yang ada; tidak dimaksudkan untuk menarikgeneralisasi



yang



menjelaskan



variabel-variabel



antecedent/independent yang menyebabkan sesuatugejala kenyataan sosial terjadi



(consequence/dependent).Karenanya,



pada



suatu



penelitian



17



deskriptif,tidak menggunakan dan tidak melakukan pengujian hipotesis (seperti



yang



dimaksudkan teori.Dalam



dilakukan untuk



dalampenelitian



membangun



pengolahan



dan



dan



analisis



eksplanasi);



berarti



tidak



mengembangkanperbendaharaan data,



lazimnya



menggunakan



pengolahanstatistik yang bersifat deskriptif (statistik deskriptif) (Mulyadi. 2012:73). 2. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2017:14) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3. Lokasi Penelitian Lokasi yang akan dilakukan untuk observasi penelitian ini adalah di Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Batas-batas wilayahnya sebagai berikut : • Utara berbatasan dengan Desa Bandar Setia/Desa Laut Dendang • Timur berbatasan dengan Desa Bandar Klippa • Selatan berbatasan dengan Desa Bandar Klippa/Desa Tembung • Barat berbatasan dengan Desa Medan Estate/Desa Tembung B. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2017:117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Sugiyono (2011:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.



18



1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah keseluruhan masyarakat dan pemerintahan Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. 2. Sampel Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah simple random sampling. Menurut Sugiyono (2017:120) dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara purposiverandom sampling, yang jumlah sebanyak 30orang, yang terdiri dari seluruh anggota BPDDesa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Kepala Desa dan seluruh perangkat desa. Kemuadian dari masyarakat yang ditentukan adalah tokoh masyarakat (tokoh pemuda, tokoh/para tetua adat, pengurus kumpulan pengajian atau perwiritan (yang beragama Islam) / pengurus kumpulan pendalaman alkitab (yang beragama Kristen), pengurus karang taruna, dan sebagainya) termasuk seluruh pengurus PKK tingkat desa tersebut. C. Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2017:61) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan terdiri dari satu variabel yaitu: tingkat pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila pada masyarakat dan Pemerintahan Desa. D. Definisi Operasional Variabel Dari variabel yang disebutkan diatas maka dapat dibuat definisi operasional variabelnya yaitu: tingkat pemahaman dan implementasi nilainilai Pancasila pada masyarakat dan Pemerintahan Desayaitu deskripsi ukuran pemahaman nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia



19



yang terdiri atas Nilai Ketuhanan, Nilai Kemanusiaan, Nilai Persatuan, Nilai Kerakyatan, dan Nilai Keadilan dan deskripsi ukuran tingkat implementasi nilai-nilai Pancasila tersebut dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara baik dari tingkat kehidupan nasional maupun sampai pada tingkat kehidupan di desa. Adapun tabel variabel dan indikator penelitian berdasarkan teori yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 3.1Variabel dan Indikator Penelitian Variabel



Indikator



Deskriptor



Pemahaman



1. Nilai Ketuhanan



Nilai-nilai



2. Nilai Kemanusiaan



Tingkat



Pancasila pada



3. Nilai Persatuan



Pemahaman



Masyarakat dan



4. Nilai Kerakyatan



dan



Pemerintahan



5. Nilai Keadilan



Implemenasi



Desa Implementasi



1. Nilai Ketuhanan



Nilai-nilai



2. Nilai Kemanusiaan



Pancasila pada



3. Nilai Persatuan



Masyarakat dan



4. Nilai Kerakyatan



Pemerintahan



5. Nilai Keadilan



Nilai-Nilai Pancasila



Instrumen Penelitian Instrumen tes dan wawancara



Instrumen skala sikap dan wawancara observasi



Desa E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2017:308). Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan pada peelitian ini yaitu menggunakan angket atau kuesioner dan observasi.



1. Jenis Data



20



Jenis data ada dua macam yaitu data primer dan data sekunder.Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sedangkan data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen( Sugiyono, 2017:308). Adapun jenis data yang digunakan untuk penelitian ini yaitu: a) Jenis data primer yang digunakan pada penelitian ini adalah angket atau kuesioner dan observasi. Menurut Sugiyono (2017:199) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Sedangkan observasi menurut Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2017:203) merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikhologis. b) Jenis data sekunder yang digunakan pada penelitian ini adalah buku dan jurnal – jurnal yang sesuai dengan judul penelitian ini. 2. Instrumen Pengumpulan Data Menurut Firdaos (2016:380) Instrumen merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengukuran. Instrumen memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan mutu suatu penelitian. Karena validitas atau kesahihan data yang diperoleh akan sangat ditentukan oleh kualitas atau validitas instrumen yang digunakan, di samping prosedur pengumpulan data yang ditempuh. Adapun instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes pertanyaan berupa angket atau kuesioner yang disebarkan berupa pertanyaan pilihan berganda.



F. Teknik Analisis Data



21



Menurut Sugiyono (2017:333) dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal. Karena datanya kuantitatif, maka teknik analisis data menggunakan metode statisik yang sudah tersedia. Misalnya akan menguji hipotesis hubungan antar dua variabel, bila datanya ordinal maka statistic yang diigunakan adalah korelasi Spearman Rank, sedang bila datanya interval atau ratio digunakan Korelasi Pearson Product Moment. Bila akan menguji signifiknasi komparasi data dua sampel, datanya nominal digunakan Chi Kuadrat. Selanjutnya bila akan menguji hipotesis komparatif lebih dari dua sampel, datanya interval, digunakan Anlisis Varian. Analisa data dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan cara interpretasi data dan informasi yang telah dikumpulkanmelalui pemahaman mendalam dengan prinsip validitas, objektifitas dan rebilitas. Pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini dilakukan sejak awal sampai sepanjangproses penelitian berlangsung. Pengolahan dan analisis data,dilakukan dengan menggunakananalisis statistik deskriptif yaituanalisis tabel frekuensi dan persentase.Perhitungan persentase adalah denganrumus sebagai berikut. p = f/n x 100% dimana : p = Nilai persentase yang dicari; f = Frekuensi, yaitu banyaknyanilai pada setiap kategori data; n = Sampel, yaitu jumlahsampel. Berdasarkan persentase jawaban responden yang akan dating, ditentukan kategori tingkat pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai berikut. 1



s.d. 59 % = kategori rendah



60 s.d. 79 % = kategori sedang 80 s.d. 100% = kategori tinggi



22



BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Deskripsi Lokasi Penelitian 1) Sejarah Singkat Desa Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan yang dalam catatan sejarah didirikan oleh Tokoh Melayu Deli yaitu Datok Laila Asry. Dulunya desa ini bernama Kampung Bandar Chalifah yang merupakan kampung tempat berkumpulnya para pemimpin perjuangan di Sumatera. Dan pada tahun 1954 oleh Pemerintah Republik Indonesia diberi penghargaan sebagai Kampung Pahlawan melalui Kementerian Pertahanan Staf Angkatan Darat dengan mengeluarkan surat Surat Penghargaan No. 4/Kps/A.Djen/Peng/53 tanggal 25 Oktober 1954, sehingga sampai saat ini makam pahlawan yang berada di Dusun III Kamboja Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan sebagai tempat Upacara Renungan Suci karena di makam tersebut masih ada 3 makam pahlawan lagi yang telah gugur sebagai kusuma bangsa dan sejak tahun 1948 sampai dengan tahun 1961 Desa Bandar Khalipah dipimpin oleh seorang Kepala Kampung. Dan mulai tahun 1961 sampai saat ini barulah Desa Bandar Khalipah dipimipin oleh seorang Kepala Desa. 2) Gambaran Umum Desa Desa Bandar Khalipah secara geografis terletak pada ketinggian ± 0-25 m di atas permukaan laut dengan curah hujan rata-rata ± 0,5 m/detik dan memiliki suhu udara rata-rata ± 250C s/d 320C. Desa Bandar Khalipah berbatas dengan Desa Bandar Setia dan Desa Laut Dendang di sebelah Utara, sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bandar Klippa, Desa Bandar Klippa dan Desa Tembung dibagian Selatan, dan dibagian Barat berbatasan dengan Desa Medan Estate dan Kelurahan Tembung. Desa Bandar Khalipah memiliki luas ± 883 Ha dengan sarana dan prasarana di antaranya panjang jalan aspal = 17.800 m; masjid = 28 buah;



23



langgar/musholah = 7 buah; gereja = 2 buah; lapangan sepak bola = 1 unit; klinik/balai pengobatan = 8 unit; puskesmas = 1 unit; posyandu = 17 unit. Jumlah penduduk Desa Bandar Khalipah pada tahun 2016 tercatat berjumlah 46.701 jiwa dengan kepadatan penduduk 5.299/km 2 yang terdiri dari laki-laki = 23.771 jiwa dan perempuan = 22.930 jiwa dengan jumlah kepala kepala keluarga = 9.450 KK. Mayoritas suku di Desa Bandar Khalipah adalah suku Jawa dengan jumlah 29.481 jiwa diikuti oleh Batak, Melayu, Minang, Aceh, Banjar, dan lain-lain. Penduduk Desa Bandar Khalipah mayoritas bekerja sebagai karyawan. 2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1) Deskripsi Hasil Perhitungan Tingkat Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila Pada Pemerintah Desa Jumlah responden yang diambil dalam perhitungan ini adalah sebanyak 13 orang dari aparat pemerintahan desa. Berdasarakan hasil dari perhitungan,persentase tingkat pemahaman secara keseluruhan pada pemerintahan desa yaitu sebesar 52,92%. Dengan masingmasing tingkat pemahaman dari nilai-nilai Pancasila yaitu sebagai berikut : i.



Tingkat Pemahaman Nilai Ketuhanan, berdasarkan perhitungan didapat hasil 61,54%



ii.



Tingkat



Pemahaman



Nilai



Kemanusiaan,



berdasarkan



Perhitungan didapatkan hasil 52,56% iii.



Tingat Pemahaman Nilai Persatuan, berdasarkan perhitungan didapat hasil 50,00%



iv.



Tingkat Pemahaman Nilai Kerakyatan, berdasarkan perhitungan didapat hasil 53,85%



v.



Tingkat Pemahaman Nilai Keadilan, berdasarkan perhitungan didapat hasil 41,03%



24



2) Deskripsi Hasil Perhitungan Tingkat Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila Pada Masyarakat Jumlah responden yang diambil dalam perhitungan ini adalah sebanyak 18 orang dari masyarakat. Berdasarakan hasil dari perhitungan persentase tingkat pemahaman secara keseluruhan pada masyarakat yaitu sebesar 38,67%. Dengan masing-masing tingkat pemahaman dari nilai-nilai Pancasila yaitu sebagai berikut : i.



Tingkat Pemahaman Nilai Ketuhanan, berdasarkan perhitungan didapat hasil 44,44%



ii.



Tingkat



Pemahaman



Nilai



Kemanusiaan,



berdasarkan



Perhitungan didapatkan hasil 32,41% iii.



Tingat Pemahaman Nilai Persatuan, berdasarkan perhitungan didapat hasil 45,83%



iv.



Tingkat Pemahaman Nilai Kerakyatan, berdasarkan perhitungan didapat hasil 38,89%



v.



Tingkat Pemahaman Nilai Keadilan, berdasarkan perhitungan didapat hasil 31,48%



3) Deskripsi Hasil Perhitungan Tingkat Implementasi Kesadaran Nilai-Nilai Pancasila Pada Pemerintahan Desa Responden yang kami ambil hasil datanya untuk perhitungan tingkat implementasi kesadaran nilai-nilai Pancasila pada Pemerintah Desa adalah sebanyak 15 orang. Berdasarkan dari perhitungan yang kami lakukan didapatkan hasil sebagai berikut: i.



Implementasi Kesadaran Nilai Ketuhanan Secara Keseluruhan, berdasarkan perhitungan didapatkan persentase sebesar 92,31%



ii.



Implementasi Kesadaran Nilai Kemanusian Secara Keseluruhan, berdasarkan perhitungan didapatkan persentase sebesar 90,81%



iii.



Implementasi Kesadaran Nilai Persatuan Secara Keseluruhan, berdasarkan perhitungan didapatkan persentase sebesar 91,10%



iv.



Implementasi Kesadaran Nilai Kerakyatan Secara Keseluruhan, berdasarkan perhitungan didapatkan persentase sebesar 91,08%



25



v.



Implementasi Kesadaran Nilai Keadilan Secara Keseluruhan, berdasarkan perhitungan didapatkan persentase sebesar 91,08% Berdasarkan implementasi setiap nilai Pancasila tersebut dapat disimpulkan



bahwa



kesadaran



Pemerintah



Desa



dalam



implementasi Pancasila adalah sebesar 91,28% 4) Deskripsi Hasil Perhitungan Tingkat Implementasi Kesadaran Nilai-Nilai Pancasila Pada Masyarakat Jumlah responden yang kami ambil hasil datanya untuk perhitungan tingkat implementasi kesadaran nilai-nilai Pancasila pada masyarakat desa adalah sebanyak 15 orang. Berdasarkan dari perhitungan yang kami lakukan didapatkan hasil sebagai berikut: i.



Implementasi Kesadaran Nilai Ketuhanan Secara Keseluruhan, berdasarkan perhitungan didapatkan persentase sebesar 91,10%



ii.



Implementasi Kesadaran Nilai Kemanusian Secara Keseluruhan, berdasarkan perhitungan didapatkan persentase sebesar 88,25%



iii.



Implementasi Kesadaran Nilai Persatuan Secara Keseluruhan, berdasarkan perhitungan didapatkan persentase sebesar 87,83%



iv.



Implementasi Kesadaran Nilai Kerakyatan Secara Keseluruhan, berdasarkan perhitungan didapatkan persentase sebesar 86,15%



v.



Implementasi Kesadaran Nilai Keadilan Secara Keseluruhan, berdasarkan perhitungan didapatkan persentase sebesar 85,15% Berdasarkan implementasi setiap nilai Pancasila tersebut dapat disimpulkan



bahwa



kesadaran



Masyarakat



Desa



dalam



implementasi Pancasila adalah sebesar 87,70% B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bagian pembahasan hasil penelitian ini, kami akan memaparkan penjelasan tentang hasil dari penelitian yang kami lakukan. 1. Tingkat Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila Pada Pemerintah Desa Dari perhitungan yang dilakukan didapatkan hasil persentase tingkat pemahaman



nilai-nilai



Pancasila



pada



pemerintah



desa



sebesar



26



52,92%.Berdasarkan hasil dapat kita ketahui bahwa tingkat nilai-nilai pancasila pada Pemerintah Desa Bandar Khalipah masih setengah tingkat pemahamannya. Hal tersebut juga diterangkan oleh bapak Amiruddin sebagai Kaur Umum di Pemerintahan desa tersebut yang menyebutkan bahwa tingkat pemahaman pemerintah desa hanyalah sekedar pemahaman sebatas paham saja namun tidak didalami pemahamannya tersebut. Namun dari hasil tersebut dapat menjadi bahan evaluasi bagi para aparat pemerintahan tentang pentingnya pemaham nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 2. Tingkat Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila Pada Masyarakat Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, didapatkan hasil persentase tingkat pemahaman nilai-nilai pancasila pada masyarakat hanya sebesar 38,67%. Nilai ini sangat kecil sekali untuk sebuah tingkat pemahaman. Dari hasil persentase dapat kita ketahui bahwa tingkat nilai-nilai pancasila pada Masyarakat Bandar Khalipah masih kurang tingkat pemahamannya dalam memahami nilai-nilai Pancasila. Hal tersebut kemungkinan terjadi karena kurangnya sosialisi tentang pentingnya pemahaman nilai-nilai Pancasila tersebut. Hasil tersebut dapat menjadi bahan evaluasi bagi para aparat pemerintahan sebagai PR tentang masing kurangnya pemahaman Pancasila pada masyarakat di desa tersebut. 3. Tingkat



Implementasi



Kesadaran



Nilai-Nilai



Pancasila



Pada



Pemerintah Desa Tingkat



implementasi



kesadaran



nilai-nilai



Pancasila



pada



Pemerintah Desa menurut kami cukup baik. Berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan, implementasi nilai-nilai Pancasila di Desa Bandar Khalipah berjalan dengan baik dan diamalkan dalam kehidupan seharihari. Menurut Sekretaris Desa, Ibu Lisma menyatakan bahwa salah satu contoh implementasi nilai-nilai Pancasila yang diamalkan pemerintah desa yaitu pengadaan pengajian dari desa yang dilakukan rutin setiap minggunya sebagai salah satu contoh dari implementasi ketuhanan serta



27



persatuan. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa desa sudah menjalankan nilai ketuhanan serta persatuan yang terkandung dalam Pancasila. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, didapatkan hasil persentase tingkat implementasi kesadaran nilai-nilai pancasila pada pemerintah desa sebesar 91,28%.Dari hasil tersebut dapat kita ketahui bahwa tingkat implementasi nilai-nilai Pancasila berjalan dengan baik. Hal ini berbanding terbalik dengan tingkat pemahaman pemerintah desa tentang nilai-nilai Pancalisa yang dapat dikatakan masih kurang. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa tingkat implementasi nilai-nilai Pancasila di Pemerintahan Desa sudah sangat baik, walaupun tingkat pemahaman yang masih dikatakan cukup bukan berarti tingkat implementasi nilai-nilai Pancasila di desa ini rendah. 4. Tingkat



Implementasi



Kesadaran



Nilai-Nilai



Pancasila



Pada



Masyarakat Tingkat



implementasi



kesadaran



nilai-nilai



Pancasila



pada



masyarakat di Desa Bandar Khalipah menurut kami sangat baik. Dari hasil wawancara yang kami dari Ibu Sumarni pedagang klontong di Jalan Balai Desa menyebutkan bahwa di daerah tersebut sering mengadakan kegiatan gotong royong setiap minggunya serta pada bulan ramadan seluruh warga berkumpul untuk memasak serta makan bersama di masjid atau di tanah kosong sebagai hajatan menyambut bulan ramadan serta warga di daerah tersebut jarang terjadi adanya permasalahan antar suku maupun agama. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat di desa tersebut sudah menjalankan nilai persatuan dan ketuhanan yang sangat erat yang mana terkandung dalam Pancasila yaitu sila pertama dan sila kedua. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, didapatkan hasil persentase tingkat implementasi kesadaran nilai-nilai pancasila pada masyarakat di Desa Bandar Khalipah sebesar 87,70%. Dari hasil tersebut dapat kita ketahui bahwa tingkat implementasi nilai-nilai Pancasila berjalan dengan baik. Hal ini berbanding terbalik dengan tingkat



28



pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai Pancalisa yang dapat dikatakan masih sangat kurang. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa walaupun tingkat pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila di masyarakat masih kurang tetapi tingkat implementasi dari nilai-nilai Pancasila sangat baik. Dan masyarakat di Desa Bandar Khalipah ini sudah sangat baik dalam menjalankan serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila.



29



BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat pemahaman nilai-nilai Pancasila di Desa Bandar Khalipah baik di Pemerintah Desa maupun Masyarakatnya masih rendah. Namun tingkat implementasi nilai-nilai Pancasila di desa Bandar Khalipah tersebut sangat baik, baik di Pemerintah Desa maupun di Masyarakat. Berikut adalah hasil dari perhitungan yang telah kami lakukan: 1. Persentase tingkat pemahaman secara keseluruhan pada pemerintahan desa yaitu sebesar 52,92% 2. Persentase tingkat pemahaman secara keseluruhan pada masyarakat yaitu sebesar 38,67%. 3. Persentase kesadaran pemerintah desa dalam implementasi pancasila adalah sebesar 91,28% 4. Kesadaran masyarakat desa dalam implementasi pancasila adalah sebesar 87,70%. Hasil tersebut merupakan hasil dari 30 orang responden. Jadi kami tidak dapat juga mengatakan bahwa Desa Bandar Khalipah sudah baik atau buruk dalam implementasi nilai-nilai Pancasila karena jumlah responden yang terbatas. B. Saran Adapun saran dari kami yaitu dalam meneliti implementasi nilai-nilai Pancasila, sebaiknya jumlah responden diperbanyak. Serta pilihlah responden yang kelihatannya memiliki rasa sosial serta inteligensi yang cukup untuk menjawab serta mengisi instrumen yang akan diberikan. Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata lengkap. Masih banyaknya kekurangan di dalamnya yang belum tersampaikan pada tugas ini. Untuk itu kami mengharapkan kritikan dan motivasi yang bersifat membangun agar kami dapat menyusun tugas yang lebih baik lagi



30



DAFTAR PUSTAKA Buku Azwar, Saifudin Azwar. 2010. Metodologi penelitian. celaban timur UH III/548 Yogyakarta: Pustaka pelajar. Azwar,Azwar. 2010. Metodologi penelitian. celaban timur UH III/548 Yogyakarta: Pustaka pelajar. Furchan,Arif. 2007. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. celaban timur UH III/548 Yogyakarta.Pustaka pelajar. Kaelan. 2004. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma. Koentjaraningrat. 1980. Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia. Nopirin. 1980. Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila, Cet. 9. Jakarta:Pancoran Tujuh. Notonagoro. 1980. Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila, Cet. 9.Jakarta: Pantjoran Tujuh. Sapriya. dkk. 2010. Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan. Salam, H. Burhanuddin, 1998. Filsafat Pancasilaisme. Jakarta: Rineka Cipta. Sekretariat Jendral MPR, 2004, Undang-Undang Dasar 1945 dengan Amandemen, Jakarta. Setiadi, Elly M. 2007. Pendidikan Pancasila. Jakarta: PT Gramedia Sukardi.Metodologi Penelitian, (jakarta: PT. Bumi Aksara. 2009. Hal 159



Jurnal Dan Artikel Ambiro Puji Asmaroini. Januari 2017.Menjaga Eksistensi Pancasila Dan Penerapannya Bagi Masyarakat Di Era Globalisasi. Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan. Vol. 1, No. 2. E-ISSN 2527-7057, P-ISSN 2545-2683. Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Ponorogo. Dr. J. Hendy Tedjonagoro . Pancasila Sebagai Sumber Dari Segala Sumber Hukum, Filsafat Hukum Dan Falsafah Negara Republik Indonesia.



31



Dra.Tri Endang Sungkowo Putri. Pentingnya Pendidikan Pancasila Sebagai Materi Pembelajaran Di Perguruan Tinggi (Studi Kasus Di Sekolah Tinggi Teknik Malang). London: Sage Publications. Diakses pada 6 Mei 2016 pukul 00.52 WIB melalui:http://remotelib.ui.ac.id:3261/content/14/1/113.full.pdf Morreale, Joanne. 2014. “From Homemade to Store Bought: Annoying Orange and The Professionalization of YouTube.” Journal of Consumer Culture. Vol. 14, No. 1: 113-128. Mulyadi, Mohammad. 2012. Riset Desain Dalam Metodologi Penelitian.Jurnal Studi Komunikasi Dan Media. Vol: 16. No: 1. Januari – Juni 2012. Rahman Huriah.Desember 2013. Nilai-Nilai Dalam Pendidikan Karakter Bangsa Yang Berdasarkan Pancasila Dan Uud 1945. E-Journal Widya Non-Eksakta 7. Volume 1 Nomor 1.Stkip Pasundan.Cimahi. Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Suyahman.21 November 2015. Pendidikan Untuk Semua Antara Harapan Dan Kenyataan (Studi Kasus Permasalahan Pendidikan Di Indonesia). Jurnal Bereputasi. Isbn: 978-979-3456-52-2. Universitas Sebelas Maret Surakarta Dan Ispi Wilayah Jawa Tengah. Surakarta. Wibisono, Koento (1999). Refleksi Kritis Terhadap Reformasi: Suatu Tinjauan Filsafat dalam jurnal Pancasila No 3 Tahun III Juni 1999. Yogyakarta: Pusat Studi Pancasila UGM. Internet http://kangirva.blogspot.co.id/2012/09/pendidikan-pancasila-daftarpustaka.html http://timur.ilearning.me/2016/01/04/apa-saja-metode-dan-instrumenpengumpulan-data/ https://deluk12.wordpress.com/makalah-pancasila/ http://thefikkar.blogspot.co.id/2016/05/makalah-metode-penelitian.html



32



33