MODEL BISNIS Kepiting [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODEL BISNIS USAHA BUDIDAYA KEPITING BAKAU DI DESA KUKUP, KECAMATAN TAMBELAN, KABUPATEN BINTAN, PROVINSI KEPULAUAN RIAU



Oleh : 1. ANSORI



(1844051)



2. ZAINANI ARIYANTI



(1844052)



3. MOH HASAN ASHARI



(1844056)



4. GUSFAWATI



(1844062)



5. MUSRIADI KURNIAWAN



(1844063)



Tugas Mata Kuliah: BISNIS KEWIRAUSAHAAN



PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM 2019 i



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan model bisnis ini, meskipun banyak kendala dan hambatan yang kami alami selama penyusunan model bisnis ini. Model bisnis yang mengangkat topik “Budidaya Kepiting Bakau di Desa Kukup, Kecamatan Tambelan, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau” ini, dimaksudkan untuk melengkapi atau menambah wawasan penulis dan pembaca tentunya, terutama dibidang budidaya biota laut, khususnya budidaya kepiting Bakau yang sesuai dengan pembahasan dalam model bisnis ini. Kelompok kami juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pembimbing dan kepada semua pihak, baik yang terlibat langsung maupun secara tidak langsung dalam membantu penulis untuk mengumpulkan data sebagai bahan referensi untuk kelengkapan penyusunan model bisnis ini. Pada akhirnya, sebagai manusia biasa, kekurangan adalah hal yang wajar. Oleh karena itu masukan untuk perbaikan model bisnis ini sangat kami harapkan dari pembaca.



Batam, Januari 2020 Penulis,



ii



DAFTAR ISI JUDUL .........................................................................................................



i



KATA PENGANTAR ..................................................................................



ii



DAFTAR ISI .................................................................................................



iii



RINGKASAN EKSEKUTIF ........................................................................



iv



I. PENDAHULUAN ...................................................................................



1



II. TARGET NEGARA, SEGMEN DAN NILAI .......................................



4



III. MANAJEMEN PASOKAN ....................................................................



7



IV. PRODUKSI ............................................................................................



12



V. DISTRIBUSI ..........................................................................................



18



VI. PEMASARAN DAN PENJUALAN ......................................................



22



VII. HUBUNGAN DENGAN KONSUMEN ...............................................



27



iii



RINGKASAN EKSEKUTIF



Pengembangan budidaya kepiting Bakau diharapkan dapat meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat yang pada umumnya bekerja sebagai nelayan dan petani laut. Target negara tujuan untuk pemasaran kepiting Bakau adalah Singapura dan Amerika Serikat. Dengan fasilitas pelabuhan dan bandara yang memadai, selain jadi target ekspor kepiting Bakau, negara Singapura juga menjadi tempat transit perdagangan ekspor kepiting Bakau untuk Pasar Amerika Serikat. Produk Kepiting bakau di klasifikasikan menjadi 2 Jenis Produk utama yaitu kepiting Bakau hidup dan kepiting bakau beku. Dalam proses pembenihan, dan pemberian pakan akan dilakukan produksi sendiri, tetapi untuk proses awal bekerja sama dengan pemasok benih dan pakan serta para nelayan sekitar desa atau kecamatan untuk mengumpulkan benih kepiting juga pakan alami. Sistem pembenihan yang dilakukan menggunakan teknologi Pembenihan yang cukup Modern, dengan menyediakan bak – bak untuk pemeliharaan larva kepiting. Kecamatan Tambelan saat ini mempunyai lahan yang cukup luas di sepanjang pantainya. Area pantai ini sangat bermanfaat untuk pengembangan budidaya kepiting bakau dengan pemanfaatan system budidaya modern Crab Box. Crab box menyediakan kotak budidaya kepiting secara terpisah untuk setiap kepiting bakau, dilengkapi dengan sistem pengairan RAS (Recirculating Aquaculture System) agar fungsi air selalu terkontrol. Crab Box menggunakan akuakultur hijau, bebas polusi dan organik tanpa bahan kimia katalitik dan pematangan untuk mencapai kesehatan serta keselamatan lingkungan. Proses distribusi menggunakan distribusi langsung, hasil budidaya kepiting yang siap panen di bawa dengan kapal laut menuju singapura, untuk kepiting bakau hidup di distribusikan ke konsumen singapura, sedangkan untuk kepiting bakau beku singapura hanya menjadi tempat transit, yang kemudian di ekspor ke Amerika Serikat dengan pesawat cargo. Cara ini dirasa sangat efektif sekali karena dilakukan secara langsung tanpa melalui broker. Usaha budidaya Kepiting Bakau ini menghasilkan produk dalam bentuk kepiting bakau hidup dan kepiting bakau beku yang berkualitas tinggi, dengan



iv



harga ekspor Rp. 350.000/kg, dipasarkan ke Negara Singapura dan Amerika Serikat dengan metode pembayan Letter of Credit ( L/C). Dalam membina hubungan dengan konsumen di perlukan beberapa pendekatan yaitu: Membangun kepercayaan, Menetapkan harapan dan persyaratan layanan yang jelas, serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen.



v



BAB I PENDAHULUAN Kepiting bakau merupakan salah satu komoditas ekspor yang sangat menjanjikan di Indonesia. Usaha budidaya yang berada di Desa Kukup Kec. Tambelan, Kepulauan Riau, akan menjadi tempat Budidaya Kepiting Bakau. Lokasi ini di pilih karena proses budidaya kepiting bakau memerlukan air sebagai media kehidupan larva dengan kadar garam 25-35 ppt. pH 7,5-8,5. Perlu adanya sumber air tawar yang jernih dan kuntitasnya mencukupi. Kegunaan air tawar ini untuk mencuci bak dan peralatan, untuk keperluan para pekerja sehari-hari, dan untuk mengencerkan kadar garam pada air media pemeliharaan itu sendiri bila diperlukan. Pertimbangan lain seperti, bebas pencemaran, mudah dijangkau oleh akses komunikasi, (telepon/internet), jalan dan fasilitas yang mudah dan murah (listrik, tenaga kerja). Bebas bencana alam dan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Daerah, sehingga tidak tumpang tindih dengan peruntukan pembangunan lainnya. Bebas dari gangguan keamanan pada umumnya. Keadaan ini dibutuhkan untuk meningkatkan produktifitas



komoditas



kepiting yang mempunyai mutu dan kualitas yang unggul. Budidaya Kepiting bakau ini berskala Internasional, dan hasil budidaya akan di ekspor ke negara Singapura dan Amerika Serikat, karena negara Singapura adalah negara terdekat dari lokasi budidaya dan Amerika serikat merupakan pengimport kepiting terbanyak di pasar internasional. Total ekspor produk kepiting oleh Singapura pada tahun 2018 adalah sebesar US$ 15.386.000, mencatat pertumbuhan yang signifikan yaitu sebesar 164,77% apabila dibandingkan tahun 2017 yang hanya senilai US$ 5.811.000. BPS mencatat bahwa volume dan nilai ekspor kepiting Indonesia ke Amerika Serikat tahun 2012-2017 mengalami peningkatan pertahun masing-masing sebesar 0,67% dan 6.06%. karena banyaknya perusahaan di amerika yang memproduksi makanan dengan bahan dasar kepiting. Kepiting yang diekspor terdiri atas beberapa bagian, Sistem klasifikasi Harmonized System (HS) membagi kepiting menjadi beberapa bagian, salah satunya adalah kepiting segar dengan kode (HS.030624) dan kepiting beku dengan kode (HS.030614) yang juga merupakan subbagian kepiting yang memiliki nilai ekspor yang paling tinggi. Pengelolaan budidaya kepiting bakau dilakukan dalam menjaga keberlanjutan pemanfaatan sumberdaya kepiting agar tetap dapat memberikan kontribusi ekonomi bagi masyarakat.



Sementara itu permintaan pasar terhadap komoditas kepiting bakau terus



mengalami peningkatan. Hal ini membawa konsekuensi yang harus dilakukan dimana



1



produksi kepiting bakau baik melalui kegiatan penangkapan dan kegiatan budidaya harus dikelola dengan baik sehingga keberlangsungan produksi dapat dijaga. Kegiatan budidaya kepiting bakau selanjutnya menjadi alternatif utama guna memenuhi kebutuhan komoditas tersebut. Melalui usaha budidaya produksi kepiting bakau lebih dapat dikelola dengan baik, karena jumlah dan ukuran serta jenis komoditasnya yang akan dihasilkan dapat ditentukan dengan pasti. Budidaya yang dilakukan untuk menunjang usaha seperti pengelolaan indukan, pembenihan, pemeliharaan larva, pembesaran, pemberian pakan, pengelolaan lingkungan dan penyakit dan masih akan terus melakukan pengembangan guna mendapatkan teknologi yang sesuai dan effisien. Metode pembesaran kepiting dengan menggunakan model Crab House (kandang model bertingkat/apartement). Melalui kegiatan budidaya, dapat mengekspor hasil produksi kepiting agar mendapatkan keuntungan, adapun beberapa manfaat atau kegunaan yang bisa didapatkan dari budidaya kepiting bakau adalah sebagai berikut: 



Untuk memperoleh keuntungan baik dari segi ekonomis maupun bagi konsumsi sebagai bahan pangan khususnya perikanan.







Bertujuan untuk memperoleh hasil yang maksimal dari hasil produksi kepiting bakau yang berkualitas.







Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan terbukanya lapangan pekerjaan baru di bidang budidaya kepiting bakau.







Aktivitas budaya bisa dijadikan sebagai cara untuk mengelola sumber daya alam secara lebih optimal.



Menanggapi secara kreatif dan kompetitif dengan produk-produk perikanan dan layanan yang meningkatkan kualitas kehidupan. Untuk keberhasilan jangka panjang dituntut komitmen yang menyeluruh terhadap standar kinerja dan produktivitas yang sangat tinggi, terhadap kerja sama yang efektif, dan kesediaan untuk menyerap gagasan baru serta keinginan untuk belajar secara terus-menerus. Kami percaya bahwa keberhasilan memerlukan perilaku korporasi yang berstandar tinggi terhadap karyawan, konsumen dan masyarakat, serta dunia tempat kita tinggal. Inilah jalan yang ditempuh usaha Budidaya Kepiting Bakau untuk



mencapai



pertumbuhan



yang



langgeng



dan



menguntungkan



bagi



usaha



serta tercapainya nilai jangka panjang yang berharga bagi para pemegang saham serta seluruh karyawan dan masyarakat Kecamatan Tambelan khususnya di Desa Kukup. Usaha Budidaya kepiting Bakau ini berskala internasional, karena permintaan pasar dunia yang tinggi akan kepiting Bakau, sehingga masih belum terpenuhi oleh hasil tangkapan 2



nelayan dan budidaya tambak. Usaha Budidaya yang menggunakan teknologi model apartemen yang dapat menghasilkan hasil produksi dengan skala besar, sehingga bisa memenuhi kebutuhan pasar dunia serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi budidaya dan dapat menambah devisa negara.



3



BAB II TARGET NEGARA, SEGMEN DAN VALUE A. Target Negara Target negara tujuan untuk pemasaran kepiting Bakau adalah Singapura dan Amerika Serikat. Dengan fasilitas pelabuhan dan bandara yang memadai, selain jadi target ekspor kepiting Bakau, negara Singapura juga menjadi tempat transit perdagangan ekspor kepiting Bakau untuk Pasar Amerika Serikat. Singapura memiliki beberapa pemain lokal dalam industri seafood, khususnya untuk produk kepiting. Salah satu pemain lokal untuk produk kepiting adalah Far Ocean Sea Products (Private) Limited. Far Ocean memiliki plant seafood terbesar di Singapura dengan variasi produk yang beragam dan salah satunya adalah daging kepiting. Untuk target pasar di Amerika Serikat, akan mengikuti pameran-pameran industri perikanan yang ada di Amerika Seafood Expo North America (SENA) di Massachusetts Convention Centre, Boston. Melalui pameran itu kita dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar di amerika yang biasa mengimport daging kepiting. Pemasaran pada tahap awal akan mengembangkan dan menjalin kerjasama dengan beberapa Perusahaan yang akan kita tuju untuk ekspor Kepiting di Amerika Serikat seperti Cannon Fish, Amacore, Hilo Fish, Apicda, Quirch Foods, Lusamerica, Open Seas, North Atlantic Inc, Walmart dan Sea Delight, Philips Food, Inc. dll. Beberapa alasan pemilihan negara Singapura untuk pemasaran produk kepiting Bakau adalah : 



Lokasi Budidaya Kepiting berdekatan dengan Negara Singapura







Tingginya permintaan kepiting bakau dari Singapura







Pangsa pasar produk kepiting Indonesia di Singapura masih berpotensi untuk ditingkatkan. Beberapa alasan pemilihan negara Amerika Serikat untuk pemasaran produk kepiting



Bakau adalah : 



Permintaan pasar yang tinggi untuk Kepiting Beku di Amerika Serikat







Banyaknya perusahaan di Amerika Serikat yang menggunakan bahan Baku daging kepiting



4



B. Segmen Pasar Pemilihan segmen pasar produk kepiting dalam model bisnis ini adalah:  Segmen pasar di Singapura adalah perusahaan dan restoran Seafood yang ada di



Singapore, diantaranya :  Singapore Chili Crab 15 ton  Ah Yat Seafood Singapore 15 ton  Far Ocean Sea Products Limited. 20 ton 



Untuk ekspor ke Amerika, akan bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar di Amerika yang biasa mengimport daging kepiting beberapa diantaranya : 



Crabmeat Blue Star Foods di AS yang mengimport dengan kisaran 700.000-1 juta pound/lbs



(1 pound = 0,45 kg) per bulan. Pasokan bahan baku yang



didatangkan dari Indonesia bervariasi antara 120.000 lbs hingga 360.000 lbs per bulan  Philips Food, Inc. Merupakan importir terbesar di Amerika untuk produk Seafood. 



Bergabung dalam organisasi industri dan importir perikanan di AS bernama NFI [National Fisheries Institute] Crab Council sehingga apabila kebijakan pemerintah AS merugikan industri, maka bisa bersama-sama melakukan tuntutan hukum.



C. Entry Strategy Untuk pemasaran produk kepiting ke singapura, akan melakukan kerjasama dengan importir Seafood yang ada di Singapura, dengan sistem distribusi serperti berikut : Seluruh hasil Produksi kepiting dari Pabrik di desa Kukup Kec. Tambelan baik Kepiting Hidup atau Kepiting beku di packing rapi dan akan diangkut dengan kapal angkut sewa menuju Ke Singapura, Setelah sampai di pelabuhan bongkar muat barang di Jurong port Singapura, kemudian Kepiting di distribusikan Singapore Chili Crab, Ah Yat Seafood Singapore, Far Ocean Sea Products Limited, yang ada di Singapura. Ekspor ke Amerika Serikat. Kepiting Beku dikirim melalui pesawat Cargo dari Bandara Singapura langsung ke Amerika Serikat dan di salurkan langsung ke perusahaan Crabmeat Blue Star Foods dan Philips Food, Inc.



5



D. Value Alasan Budidaya Kepiting Bakau (Scylla Serrata) di karenakan jenis kepiting ini memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat di bandingkan spesies kepiting yang lain, memiliki ukuran lebar karapas yang lebih besar, dan tingkat ketahananya pun lebih tinggi, serta harga jual lebih tinggi. Standar daging Kepiting Bakau adalah daging Kepiting yang memiliki kualitas excellent atau first grade dengan kriteria: (1) kenampakan: bersih, cemerlang dan seragam (2) bau: spesifikasi Kepiting beku, tajam (3) tekstur: padat kompak (4) rasa: sangat manis. Kepiting bakau yang kita produksi memiliki kualitas yang terjamin, ukuran yang lebih besar di bandingkan produk kompetitor, panjang karapas kepiting bakau yang lebih besar dengan berat diatas ±700 gram, daging lebih tebal dan lembut, rasanya juga lebih gurih, selain itu juga di lakukan pengawasan mutu dalam proses produksi Kepiting Bakau, karena faktor dari sifat produk Kepiting yang mudah rusak dan rawan terhadap penurunan mutu. Produk Kepiting bakau di klasifikasikan menjadi 2 Jenis Produk utama yaitu kepiting Bakau hidup dan kepiting bakau beku. 



Pertama, kepiting bakau hidup, untuk jenis kepiting hidup ini akan di ekspor ke Singapura.







Kedua, kepiting beku, untuk jenis kepiting beku ini akan diekspor ke Amerika Serikat.



Setiap bulannya perusahaan akan mengekspor kepiting hidup ±50 ton ke singapura dan kepiting beku 150 ton ke Amerika, dengan estimasi harga keseluruhan kurang lebih Rp. 70 Milyar/bulan.



6



BAB III MANAJEMEN PASOKAN A.



Pembenihan Dalam proses pembenihan, melakukan produksi pembenihan sendiri, untuk proses awal bekerja sama dengan pemasok bibit kepiting dan para nelayan sekitar desa atau kecamatan untuk mengumpulkan benih kepiting. Sistem pembenihan yang dilakukan menggunakan teknologi Pembenihan yang cukup Modern, dengan menyediakan bak – bak untuk pemeliharaan larva kepiting.



a) Bak Pemeliharaan Larva Bak untuk pemeliharaan larva kepiting dapat berbentuk bulat, dasar bak di desain agar cukup miring supaya dapat dengan tuntas dikeringkan. Pembuangan air berupa pipa agar pembuangan air mudah dan tuntas. Volume bak 10 m³ dengan kedalaman bak 1 m. Kemudian di isi air dengan kedalaman maksimum 80 cm. Ukuran ini akan memudahkan dalam pengelolaan, seperti penggantian air, sedangkan larva yang dipelihara sebaiknya dapat terdiri dari larva yang seumur (hari menetasnya bersamaan) walaupun dari induk yang berbeda. Hal ini penting untuk mengurangi kemungkinan perbedaan laju pertumbuhan sehingga akan cenderung kanibal.



b) Media Pemeliharaan Media pemeliharaan larva digunakan air yang diambil langsung dari laut yang jernih, yang disaring dengan saringan pasir, disusul dengan penyinaran sinar ultra violet atau perlakuan dengan klorine 50 ppm untuk sterilisasi dari bacteria dan organisme renik yang mungkin dapat menimbulkan penyakit pada larva kepiting. Salinitas 30-33 ppt, pH 7,5-8,5. Kadar oksigen terlarut harus diupayakan stabil antara 6-7 ppm, dengan memasang aerasi. Jumlah batu aerasi 1 per-m² dengan jarak antar batu aerasi 0,5 m, yang digantung dengan bantuan tali membentuk segi empat dimana setiap sudutnya digantungkan batu aerasi, sebagaimana lazimnya pada bak pemeliharaan larva udang. Kekuatan aerasi diatur agar tidak terlalu kuat dan tidak terlalu lemah. Fungsi dari aerasi itu selain untuk menambah kelarutan oksigen dalam air, juga untuk menggerakkan pakan larva agar selalu dalam kondisi melayang di air dan agar tidak mudah tenggelam di dasar.



7



c) Siklus Hidup Kepiting Bakau (Scylla serrata): Siklus hidup Kepiting Bakau sejak telur mengalami fertilisasi dan lepas dari tubuh induk betina akan mengalami berbagai macam tahap, yaitu: 



Sekali perkawinan bisa 3 kali memijah.







Pelepasan telur bisa terjadi setengah jam dan proses penetasan dapat berlangsung selama 3 hari.







Proses perkembangan telur hingga penuh berlangsung selama 30 hari.







Ciri-ciri masing-masing siklus Kepiting Bakau (Scylla serrata) : –



Larva Zoea : Pada tahap Zoea, berlangsung proses pergantian kulit (molting) selama 3-4 hari. Pada stadium ini larva akan sangat peka terhadap perubahan lingkungan terutama kadar garam dan suhu air.







Fase Megalops : Pada fase ini larva masih mengalami proses molting namun relatif lebih lama yaiu sekitar 15 hari. Setiap molting tubuh kepiting akan mengalami pertambahan besar sekitar 1/3 kali ukuran semula. Kepiting Muda: Pada fase ini tubuh kepiting masih dapat terus membesar.







Kepiting Dewasa: Pada stadium ini selain masih mengalami perbesaran tubuh, karapas juga bertambah lebar sekitar 5-10 mm. Kepiting dewasa berumur 15 bulan dapat memiliki lebar karapas sebesar 20 cm dan berat 700 gr.



d) Penebaran Benih Benih yang digunakan berukuran berat 30 – 50 gr/ekor atau lebar cangkang (karapas) 3 -4 cm. Ciri-ciri benih yang baik adalah : 



Anggota tubuh yang lengkap







Menunjukkan tingkah laku untuk menghindar atau melawan bila akan dipegang







Warna cerah hijau kecoklatan atau coklat kemerahan. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari dengan padat tebar



rasio perbandingan jantan dan betina 1 : 1 berkisar antara 1 -2 ek/m2. Untuk menjamin benih bebas dari parasit sebaiknya direndam dengan desinfektan (formalin 200 ppm 8



selama 30 menit). Kemudian benih disebar merata dengan cara melepas ikatan satu per satu.



e) Biologi Kepiting Bakau: 



Reproduksi dilakukan di perairan laut, telur setelah dibuahi ditempelkan di bagian perut, di balik karapaks yang berumbai-umbai, dierami selama 10-12 hari, larva kepiting bakau berkembang dari stadia zoea 1-5 selama 18-20 hari, megalopa selama 5-7 hari dan mencapi stadia crablet yang mengalami moulting pada setiap 4-7 hari hingga menjadi bibit berukuran rata-rata 30-50 g/ekor (panjang 2-5 cm) yang dicapai selama 50-70 hari.







Kualitas air yang dibutuhkan untuk hidup dan dapat tumbuh secara baik yaitu: kadar garam 10-25 ppt, suhu 28-33ºC, pH 7,5-8,5 dan DO lebih dari 5 ppm.







Perilaku kepiting bakau bersifat kanibal, kepiting yang tidak sedang moulting sering dijumpai memakan kepiting yang sedang moulting.







Pakan untuk kepiting bakau yaitu dari berbagai jenis binatang seperti ikan rucah, amphibia, reptilia, jeroan dari limbah pemotongan ayam, juga suka diberi pakan udang yang berupa pelet kering, kelas grower. Pakan larva berupa phytoplankton (Chaetoceros sp, dan Tetraselmis sp) dan zooplankton (Brachionus sp dan Artemia sp)



B.



Pengelolaan Pakan Untuk proses pengelolaan pakan, menggunakan pakan alami dan pakan buatan. Untuk pakan alami didapatkan dari nelayan sekitar pulau tambelan, sedangkan untuk pakan buatan kita membeli dari perusahaan pakan dalam negeri. Kedepannya perusahaan akan membuat pengolahan pakan mandiri dengan memanfaatkan bahan pakan kepiting berupa ikan runcah dan makanan alami lainya yang terdapat di Kec. Tambelan. Kebijakan pakan ikan mandiri diharapkan bisa menekan biaya budidaya, sehingga mampu meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Dengan ongkos produksi yang lebih efisien, tentu keuntungan yang didapat akan membaik, Kontrol pabrik pakan terhadap mata rantai budidaya juga cukup besar. Dengan pengolahan pakan secara mandiri di perusahaan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan dan bagi nelayan sekitar yang dapat menyediakan bahan baku untuk pengolahan pakan kepiting bakau. Pakan untuk calon induk dan induk kepiting ialah cacahan daging ikan, cumi-cumi 9



yang masih segar. cumi-cumi harus diutamakan, karena baik untuk merangsang perkembangan gonad bagi binatang krustasea: udang, kepiting. (Mardjono dkk,1992). Banyaknya pakan 5-10% berat biomassa perhari. Pakan sejumlah itu diberikan dua kali per-hari , jam 08.00 pagi dan jam 17.00 sore. Sebelum pakan diberikan, dasar Crab box dibersihkan dengan cara menyipon untuk menyedot pakan yang masih tersisa. Bila pakan yang tersisa banyak, maka pemberian pakan berikutnya harus dikurangi. Sebaliknya bila pakan tidak bersisa, pakan yang diberikan harus ditambah. Selain pakan alami berupa daging ikan dan cumi-cumi mentah segar, juga diberi pakan buatan berupa pelet kering yang biasa diberikan untuk induk udang windu. Pakan pellet khusus untuk induk udang itu mengandung nutrisi jang baik sebagai pelengkap, dengan kandungan protein dan lemak esensial, vitamin dan mineral. Diberikannya cukup 2-3 kali per-minggu, dengan dosis 2 % berat biomassa Masalah pakan FCR (Feed Convertion Ratio) atau Rasio Konversi pakan, kami juga sudah menganalisanya secara sederhana Cara perhitungan biaya rata2 pakan adalah sebagai berikut: A= Berat awal kepiting ketika mulai dibudidaya Z= Berat akhir yang diharapkan ketika di panen H = Jumlah hari sampai panen (target) P= Pemberian Pakan rata2 / hari adalah 3%-5% dari berat kepiting Perkiraan pertumbuhan (terburuk – terbaik) dalam 1 bulan adalah = 30 – 40% Contoh tabel berat kepiting pada saat mulai dibudidaya adalah 250 gram Waktu



Hari Gram



Awal



1



250



Bulan 1



30



325



Bulan 2



60



523



Bulan 3



90



749



Rumus: (Z – A)/ 2 x P x H (749 – 250)/2 x 3% x 90 = 450 gram Jika harga pakan (kg) = Rp. 10.000,. Maka biaya pakan untuk 1 ekor adalah = 0,450 x 10.000 =Rp. 4.500



10



C.



Penggunaan Obat Banyak jenis anti biotika yaitu obat yang membasmi bacteria, jamur, protozoa, tetapi virus tidak dapat dibunuh oleh antibiotika karena virus tidak dapat melakukan metabolisme sendiri, melainkan sepenuhnya numpang hidup pada organisme lain. Jenis penyakit pada larva kepiting sekarang sudah banyak diketahui. Namun demikian kenyataan menunjukkan bahwa larva yang terlanjut sakit, sulit untuk disembuhkan dengan obat apapun. Karena itu cara pencegahan harus diutamakan, yaitu memelihara lingkungan agar stabil dan optimal bagi kehidupan larva, pakan yang baik mutunya, menjaga kebersihan, dan menghindari /melindungi bak-bak pemeliharaan dari kontaminasi/penularan bibit penyakit.



D.



Penggunaan Antibiotik Obat anti biotika sekarang dilarang oleh Pemerintah penggunaannya untuk perikanan, karena menyebabkan organisme penyakit menjadi resisten (tidak mati oleh obat tsb.) dan adanya obat yang menyebabkan kanker pada manusia bila pemakaian jangka panjang dan obat tertentu itu mengendap dalam bahan makanan. Untuk pencegahan penyakit, diperkenankan untuk pembersihan saja yaitu menggunakan obat disinfektan yang berupa bahan kimia, seperti larutan PK 2-3 ppm, deterjen, sabun untuk mencuci bak dll., formalin 100-200 ppm untuk mematikan bakteri dan juga virus.



11



BAB IV SISTEM PRODUKSI



A.



Kapasitas Produksi Kapasitas Produksi usaha Budidaya kepiting bakau kami ±250 ton/bulan dengan rincian 50 Ton kepiting hidup dan 150 ton kepiting beku serta 50 ton Cadangan.



B.



Teknologi Produksi Teknologi Produksi yang kami lakukan memanfaatkan system industri akuakultur dalam ruangan yang menggunakan air daur ulang untuk budidaya kepiting bakau, yang di proses secara eksklusif, dikembangkan dan diproduksi oleh perusahaan yang memiliki hak properti pengetahuan independen dengan metode RAS (Recirculating Aquaculture System). Dengan metode ini dapat mempercepat proses pembesaran kepiting / memperpanjang hidup kepiting untuk keperluan rumah makan (restoran) atau penggemukan kepiting bakau untuk tujuan budidaya jangka pendek maupun jangka panjang. Adapun fasilitas yang di terapkan : a) Fasilitas pengadaaan air laut dan air tawar : berupa bangunan dan bak-bak untuk penyaringan air dilengkapi dengan system filter, system airasi. b) Fasilitas bak-bak dibuat dari beton atau fiber glass sesuai dengan kapasitasnya, untuk keperluan pemeliharaan calon induk, pematangan gonad, perkawinan; bakbak penetasan telur (untuk induk yang mengerami), bak pemeliharaan larva ,megalopa dan crablets), bak kultur fitoplankton, zooplankton dan penetasan Artemia. c) Bangunan pendukung : Bangsal tempat panen dan packing, laboratorium pemeriksaan kualitas air dan penyakit, persiapan pakan tambahan, gudang penyimpanan bahan kimia, obat-obat, dsb. d) Bangunan pelengkap : kantor manajemen dan administrasi, asrama teknisi, dapur, garasi, ruang pengepakan hasil, dsb. e) Peralatan penting : seperti pompa- pompa penyedot/celup untuk air laut dan air tawar, sesuai dengan kebutuhan, blower, unit mesin pembangkit listrik (Gen set), refrigerator, kendaraan roda-4 dan roda-2. telepon, komputer, dsb.



12



a. Tata Letak dan desain bangunan Tata letak dan desain bangunan diatur untuk memudahkan dan efisiensi pekerjaan. Box pemeliharaan berada dalam ruangan (indoor), memungkinkan pengaturan cahaya (matahari atau listrik) menurut kebutuhan, dilengkapi dengan fasilitas desinfeksi/ pencucian, dan karantina. Tempat untuk pemeliharaan Kepiting bakau ini menggunakan Rak yang cocok untuk tujuan budidaya jangka panjang, terutama untuk penggemukan dari kepiting kecil menjadi kepiting besar. Ukuran rata-rata 1 rak : P 35,6 x L 19,8 x T 17 cm yang berlaku untuk standarisasi kepiting bakau di Indonesia dengan ukuran rata-rata : 300 - 800 gram/ekor. 1 Set Crab box model plastik mencakup area sekitar : Panjang 2 meter, tinggi maximum 1.9 meter dan lebar sekitar sekitar 0.40 meter. Terdiri dari 8 susun (baris) dan 10 kolom. Dengan keseluruhan rak dalam 1 set : 80 buah rak plastik atau dapat menampung 80 ekor kepiting.



gambar : Model Crab Box



C.



Proses produksi dan besar produksi tiap periode Untuk produksi kepiting ini kami menyiapkan 13.125 set box atau (1.050.000 kotak Crab Box) yang terbagi dari 3 periode panen, dengan berat Kepiting Bakau tiap panen 700 gram/ekor. Dalam tiap periode panen memproduksi sebanyak 350.000 ekor kepiting. Untuk penggemukan kepiting bakau ini, Crab Box dapat menghasilkan lebih banyak keuntungan ekonomis budidaya kepiting bakau, dalam jangka waktu (1 – 3 bulan). Untuk tahun pertama pembenihan kepiting bakau, kami mendapatkan suplai benih dari pemasok dan nelayan. Akan tetapi untuk tahun berikutnya kami memproduksi benih sendiri. Untuk produksi kepiting ini kami menyiapkan 1.050.000 ekor dengan berat Kepiting Bakau tiap panen ±700 gram/ekor yang terbagi dari 3 periode: 13







Periode ke 1 berat ±200 gr/ekor kepiting dengan Jumlah 350.000 ekor,







Periode ke 2 dengan berat ±500 gr/ekor dengan jumlah 350.000 ekor,







periode ke 3 dengan berat ±700 gr/ekor dengan jumlah 350.000 ekor, Untuk penggemukan kepiting bakau ini, Crab Box dapat menghasilkan lebih banyak



keuntungan ekonomis, budidaya kepiting bakau dengan jangka waktu (1 – 3 bulan), dalam setiap panen kami menyiapkan 350.000 ekor kepiting bakau dengan berat total ±250 ton untuk di ekspor, sehingga kami mempunyai cadangan 50.000 ekor kepiting dengan berat total ±50 ton untuk persediaan jika ada yang rusak atau mati. Crab Box menggunakan akuakultur hijau, bebas polusi dan organik tanpa bahan kimia katalitik dan pematangan untuk mencapai kesehatan dan keselamatan lingkungan. Budidaya kepiting dengan fasilitas Crab Box adalah bisnis baru, khususnya di Indonesia, masih sangat sedikit yang menerapkanya. Crab Box akan menjadi pilihan terbaik untuk budidaya kepiting selama belum banyak pesaing. 1. Penanganan Kepiting Hidup Kepiting dijual dalam bentuk hidup dan beku yang dikemas dalam kaleng atau dijual dalam keadaan hidup. Beberapa prinsip penanganan kepiting hasil panen perlu memperhatikan faktor-faktor waktu, suhu, higienis (kebersihan) sejak kepiting itu dipanen hingga diserahkan kepada pembeli atau diolah. Panen perlu dilakukan secara cepat dan hati-hati untuk menghindari stres yang berlebihan. Faktor suhu dapat mempengaruhi laju kecepatan metabolisme (pencernaan), kesehatan, kesegaran dan laju dehidrasi (kehilangan cairan tubuh). Kehilangan berat sekitar 3 - 4% akibat dehidrasi pada proses penyimpanan kepiting tanpa air dapat menyebabkan kematian. Selain itu, Penyimpanan kepiting tanpa air pada suhu dingin (< 14º C) atau suhu panas (> 32º C) dapat menyebabkan kematian kepiting karena lingkungan hidup kepiting berkisar antara 12º C sampai dengan 32º C. Beberapa hambatan dalam usaha menangkap Kepiting dengan tujuan mempertahankannya tetap hidup adalah antara lain karena mudah lari, panen dan penanganan kepiting dilakukan oleh tenaga-tenaga terampil untuk menangkap dan mengikat. Setelah Kepiting ditangkap, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah memisahkan hasil tangkapan berdasarkan ukuran (besar dan kecil), cacat fisik yang dialami seperti patah capit dengan yang utuh, dipisah berdasarkan Kepting hidup dan mati, jantan dan betina, sedang bertelur atau tidak.



14



Kepiting yang baru saja dipanen harus segera diikat supaya tidak lepas dan saling menyerang, memudahkan seleksi dan penanganan selanjutnya. Pengikatan dilakukan pada bagian capit saja sehingga kepiting masih mampu berjalan tetapi tidak dapat menyerang. Kepiting masih bisa lari kecuali yang lemah/sakit sehingga peluang lepas/hilang bila tempat penyimpanan/penampungan tidak tertutup selalu ada. Kepiting yang telah diikat, disortir (dipisahkan berdasarkan berat dan ukuran), disusun rapi (tidak terbalik) di dalam keranjang atau semacamnya bersusun 3 - 5 lapis dengan kondisi keranjang cukup memiliki ventilasi/lubang untuk sirkulasi udara. Dalam keadaan ini dapat disimpan dalam ruangan lembab bersuhu rendah. ditutup dengan karung bersih dan basah dan segera dikirim kepada konsumen. Setelah Kepiting di ikat dan dikemas maka siap untuk di pasarkan. Biaya transport cukup tinggi sehingga perlu perencanaan yang baik agar kepiting yang dikirim tetap dalam keadaan hidup sampai pada konsumen. Bila karena sesuatu hal kepiting yang telah diikat tadak dapat segera dikirim kepada konsumen/pembeli, maka setiap 12 jam dapat dicelup dalam air asin selama beberapa menit untuk menghindari dehidrasi. Bila ada yang lemah sekali atau mati harus segera dipisahkan untuk menghindari kematian kepiting lainya. Kepiting yang lemah, kurang sehat ditandai dengan gerakan tangkai mata dan kaki renang yang lamban, serta keluar busa dari mulutnya.



D.



Pengendalian kualitas Penggunaan Crab box menerapkan sarana dan system dalam ruangan yang menggunakan peralatan air daur ulang (RAS) yang dirancang untuk menghindari pola pembudidayaan konvensional dengan tingkat kelangsungan hidup yang rendah dan risiko yang lebih tinggi, seperti budidaya tambak biasa, budidaya laut, dan akuakultur kolam dalam ruangan yang besar. Dalam proses budidaya, tidak akan mengubah kebiasaan hidup dan prinsip pertumbuhan kepiting karena pola pembudidayaan Crab box tidak jauh berbeda dengan mode budidaya



tradisional



pada



habitatnya,



meskipun



mungkin



lebih



pendek



siklus



pertumbuhannya. Kami hanya memisahkan kepiting untuk menghindari sifat kanibal mereka yang saling membunuh satu sama lain untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup. Sistem pengolahan air daur ulang (RAS) yang kami bangun ini menyediakan kondisi air berkualitas baik untuk kepiting agar mereka tumbuh lebih baik dan menghindari penyakit dan penurunan kualitas air yang akan mempengaruhi produksi. Juga akuakultur dalam ruangan dapat menghindari banyak iklim bencana alam yang berdampak pada akuakultur tradisional, seperti banjir dan hujan, hal ini tentu banyak membuat keuntungan karena mirip 15



dengan tanaman sayuran atau buah-buahan hidroponik. Crab box yang kami bangun lebih bersifat kepada pembudidayaan kepiting dewasa untuk jangka pendek maupun jangka panjang dengan tujuan pengemukan agar nilai jual di pasar lebih tinggi dibandingkan harga perolehan. Untuk menjalankan fungsi Crab box minimal harus ada pompa sebagai pendorong jalannya sirkulasi air, filter /bak air/ tong air sebagai sarana untuk menampung media filter dan aerator sebagai penyuplay udara ke setiap rak/kandang. Menjalankan crab box membutuhkan listrik yang cukup kecil. Untuk 1 set crab box yang terdiri dari pompa dan aerator tidak lebih dari = 150 w. Asumsi untuk 12.250 set crab box : Pompa max = 200 kw dan aerator max = 50 kw, Jika pompa berjalan penuh selama 1 bulan. Maka 200 kw x 24jam x 30 hari = 144.000 Kw atau 144 Mw. Crab Box menyediakan kotak budidaya secara terpisah untuk setiap kepiting, dilengkapi dengan sistem pengairan RAS (Recirculating Aquaculture System) agar fungsi air selalu terkontrol. Secara otomatis dapat membersihkan atau menyaring kotoran dan sisa pakan agar kualitas air yang baik di setiap kotak tetap terjaga dengan baik. Setiap Crab Box memiliki pintu untuk mencegah kepiting lolos. Mekanisme pengamatan dan pemeriksaan yang mudah bagi pekerja/ staf sehingga sangat menghemat waktu dan tenaga. Dilain sisi kepiting juga tidak akan mudah menjadi stres. Crab Box menggunakan sedikit sekali tenaga kerja (satu pekerja terampil dapat menguasai 1000-2.000 kepiting).



E.



Rencana kontingensi Dalam usaha budidaya rencana kontingensi sangat di perlukan, rencana – rencana alternative yang dapat di jalankan apabila tidak sesuai dengan rencana awal: 1. Apabila terjadi listrik padam, tersedia generator cadangan sehingga produksi tetap berjalan. 2. Untuk mengatasi produksi kurang dari target akibat hama atau penyakit, maka disediakan cadangan bahan baku 25% dari total target produksi untuk di ekspor 3. Jika permintaan pelanggan tetap berkurang terhadap jumlah target awal, maka hasil produksi akan di jual di pasar local dan di ekspor ke Negara lain. 4. Jika terjadi keterlambatan pengiriman akibat cuaca buruk atau keterlambatan panen, maka akan diberikan potongan harga yang sudah disepakati sebelumnya sesuai dengan MOU. 5. Apabila perusahaan kekurangan biaya produksi, maka perusahaan menjalin kerjasama 16



dengan pihak Bank atau kreditur. 6. Jika terjadi kekurangan tenaga ahli dalam proses produksi, maka dilakukan kerjasama dengan perusahaan lain yang menyediakan tenaga ahli dalam bidang budidaya perikanan. 7. Meningkatkan performa kerja karyawan dengan mendatangkan instruktur ahli tentang budidaya kepiting dari dalam dan luar negeri. 8. Apabila terjadi kenaikan tarif cargo atau pengiriman, 9. Jika kehilangan pelanggan yang bertanggung jawab untuk banyak penjualan, rencana kontingensi akan membantu dengan cepat mengurangi tenaga kerja, memotong biaya produksi pengeluaran dan mencari penjualan lain untuk menggantikan sebanyak yang hilang. 10. Menyediakan asuransi bagi tenaga kerja dan perusahaan.



17



BAB V DISTRIBUSI FISIK



Produk dari usaha budidaya kepiting bakau akan memiliki pangsa pasar yang luas. Produkproduk yang dihasilkan perusahaan ini akan tersebar di berbagai wilayah di belahan dunia, meliputi Amerika Serikat dan Singapura. Pemilihan tempat tersebut dilatar belakangi oleh banyaknya kebutuhan konsumen dan mudahnya sistem pengiriman barang ke wilayah tersebut, sehingga distribusi produk dapat lebih cepat sampai sasaran. Saluran distribusi mempunyai peran yang sangat vital dalam lalu lintas perdagangan khususnya dalam dunia ekspor-impor. Saluran distribusi pada usaha kami merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam perdagangan sehingga pengurusan distribusinya diurus sendiri dengan maksud agar segala sesuatu keluhan yang diinginkan pihak pembeli bisa ditindaklanjuti secara cepat oleh perusahaan dengan memberikan tanggapan atas keluhan dari pembeli apabila terjadi segala sesuatu hal yang bisa menghambat proses distribusi bisa diatasi. Tiga aspek penting dari distribusi fisik adalah :



1) Persediaan/ Inventory Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory controll), karena kebijakan persediaan secara fisik akan berkaitan dengan investasi dalam aktiva lancar di satu sisi dan pelayanan kepada pelanggan di sisi lain. Pengaturan persediaan ini berpengaruh terhadap semua fungsi bisnis (operation, marketing, dan finance). Berkaitan dengan kondisi di atas, maka perlu ada pengaturan terhadap jumlah persediaan, baik bahan baku, dalam proses, dan produk jadi, sehingga kebutuhan proses produksi maupun kebutuhan pelanggan dapat dipenuhi. Untuk memenuhi ketersediaan produksi kepiting bakau terbagi menjadi 3 periode penggemukan: 



Periode ke 1 berat ±200gr/ekor kepiting dengan Jumlah 350.000 ekor,







Periode ke 2 dengan berat ±500 gr/ekor dengan jumlah 350.000 ekor,







periode ke 3 dengan berat ±700 gr/ekor dengan jumlah 350.000 ekor, Dalam setiap kali panen, perusahaan menghasilkan kepiting bakau dengan jumlah ±250



ton, dengan kapasitas ±50 ton akan di ekspor ke Singapura dan ±150 ton ke Amerika Serikat. Serta ±50 ton untuk cadangan apabila ada kepiting yang rusak.



18



2) Transportasi Aktivitas transportasi mengacu pada pergerakan produk dari satu lokasi ke lokasi lain dalam rantai pasokan. Kebutuhan akan pentingnya transportasi telah berkembang dengan meningkatnya globalisasi dalam rantai pasokan serta pertumbuhan e-commerce. Dari lokasi usaha Budidaya kepiting bakau yang berada di Desa Kukup Kecamatan Tambelan Kabupaten Bintan, Propinsi Kepulauan Riau, produk hasil panen di packing dan dikemas serta di masukkan ke dalam kontainer dan kemudian di bawa dengan kapal laut menuju singapura. Kepiting bakau hidup di distribusikan ke konsumen singapura. Sedangkan untuk kepiting bakau beku, singapura hanya menjadi tempat transit produk untuk dibawa ke Amerika Serikat dengan pesawat cargo. Aktivitas transportasi akan mengkonsumsi sumber daya keuangan, waktu, dan sumber daya lingkungan. Selain itu, dalam konteks manajemen berbasis aktivitas (value-based management), aktivitas transportasi termasuk aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah. Mengapa Aktivitas transportasi berakibat pada peningkatan sediaan barang dalam transit (in-transit inventory). Sistem logistik yang efektif dan efisien harus dapat mengurangi in-transit inventory ini seminimal mungkin. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi akan dapat dilakukan perbaikan secara signifikan dalam akses in-transit inventory dan status kedatangan kiriman barang secara akurat baik lokasi maupun waktu pengirimannya (delivery time).



3) Distribusi Distribusi sebagai salah satu kegiatan pemasaran, memegang peranan penting dalam fungsi penyebaran dan ketersediaan produk di pasar. Distribusi dapat digunakan pada saat perusahaan merumuskan segmen-segmen pasar, kebutuhan konsumen, serta pengembangan produk. Sehingga ketepatan dalam pemilihan distribusi bertujuan untuk mendukung perusahaan dengan meningkatkan realisasi penjulan sehingga target yang telah ditetapkan dapat tercapai. Saluran distribusi mempunyai peran yang sangat vital dalam lalu lintas perdagangan khususnya dalam dunia ekspor-impor. Saluran distribusi pada usaha kami merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam perdagangan sehingga pengurusan distribusinya diurus sendiri dengan maksud agar segala sesuatu keluhan yang diinginkan pihak pembeli bisa ditindaklanjuti secara cepat oleh perusahaan dengan memberikan tanggapan atas keluhan dari



19



pembeli apabila terjadi segala sesuatu hal yang bisa menghambat proses distribusi bisa diatasi. Proses distribusi menggunakan distribusi langsung, hasil budidaya kepiting yang siap panen di bawa dengan kapal laut menuju singapura, untuk kepiting bakau hidup di distribusikan ke konsumen singapura, sedangkan untuk kepiting bakau beku singapura hanya menjadi tempat transit, yang kemudian di ekspor ke Amerika Serikat dengan pesawat cargo. Cara ini dirasa sangat efektif sekali karena dilakukan secara langsung tanpa melalui broker. Perusahaan juga melayani konsumen dalam negeri meskipun dalam jumlah yang terbatas dan tidak semua permintaan konsumen dalam negeri terpenuhi, semua itu dilakukan perusahaan dengan pertimbangan keuntungan yang diperoleh perusahaan saat ini lebih memfokuskan dan memasarkan produknya keluar negeri. Hal ini dirasa sangat menguntungkan perusahaan. Dengan melakukan ekspor keluar negeri dan didukung cara saluran distribusi langsung akan menambah keuntungan yang diperoleh, sebab segala biaya yang dikeluarkan untuk membayar jasa distribusi bisa ditekan bahkan dihilangkan. Harga kepiting bakau di pasaran, untuk pasaran Internasional mencapai Rp 350.000,/kg, dan untuk kepiting beku Rp.350.000/kg. Permintaan kepiting sangat besar di pasar internasional dan pasokannya terbatas maka harga jualnya tinggi. Guna menjaga persedian dan permintaan konsumen maka mutu atau kualitas produk, dan ketepatan waktu tetap kami pertahankan secara berkesinambungan, dengan melakukan : 1. Mengidentifikasi kebutuhaan dan keinginan pelanggan akan performa produk. 2. menerapkan pola pikir kerja tim yang memiliki berbagai persepektif pengetahuan tentang bisnis yang kami jalani. 3. Konformasi berkaitaan dengan mencari informasi apakah produk ini apakah sudah sesuai dengan permintaan pelanggan, sehingga dapat membuat standar tertentu dan menyesuaikan dengan biaya yang akan dikeluarkan. 4. Mengelola permintaan pelanggan dengan baik (kebanggaan yang dirasakan oleh pelanggan) 5. menerapkan disiplin yang kuat dalam menjalankan usaha.



E. Entry Mode Strategy Untuk pemasaran produk kepiting di singapura, untuk tahun pertama akan melakukan kerjasama dengan distributor besar yang ada di Singapura. Tahun berikutnya akan membuka kantor cabang di singapura. Seluruh hasil Produksi kepiting dari Pabrik di desa Kukup Kec. Tambelan berupa Kepiting beku kami packing rapi dan akan diangkut dengan kapal angkut sewa menuju Ke 20



Singapura dengan jumlah produksi ±200 ton dengan perincian ±50 ton ke Singapura dan ±100 ton ke Amerika Serikat. Setelah sampai di pelabuhan bongkar muat barang di Jurong port Singapura, kemudian Kepiting bakau dengan jumlah ±50 ton di distribusikan ke agen distributor besar yang ada di Singapura untuk dijual di Singapura. Untuk ekspor ke Amerika Serikat dengan jumlah ±150 ton, dikirim dari singapura melalui pesawat Cargo dari Changi Airport Singapura menuju ke untuk membawa produk Kepiting Beku.



F. Value Kami menawarkan produk Kepiting Bakau di karenakan jenis kepiting ini memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat di bandingkan spesies kepiting yang lain, memiliki ukuran lebar karapas yang lebih besar, dan tingkat ketahananya lebih tinggi, serta harga jualnya pun lebih tinggi. Standar daging Kepiting Bakau adalah daging Kepiting yang memiliki kualitas excellent atau first grade dengan kriteria: (1) kenampakan: bersih, cemerlang dan seragam (2) bau: spesifikasi Kepiting beku, tajam (3) tekstur: padat kompak (4) rasa: sangat manis. Kepiting bakau yang di produksi memiliki kualitas yang terjamin, ukuran yang lebih besar di bandingkan produk kompetitor, panjang karapas kepiting bakau yang lebih besar dengan berat diatas ±700 gram, daging lebih tebal dan lembut, rasanya juga lebih gurih. Perusahaan kami juga melakukan pengawasan mutu dalam proses produksi Kepiting Bakau, karena faktor dari sifat produk Kepiting yang mudah rusak dan rawan terhadap penurunan mutu. Produk Kepiting bakau di klasifikasikan menjadi 2 Jenis Produk utama yaitu kepiting Bakau hidup dan kepiting bakau beku. 



Pertama, kepiting bakau hidup, untuk jenis kepiting hidup ini, perusahaan kami akan mengekspor ke Singapura.







Kedua, kepiting bakau beku, untuk jenis kepiting beku ini akan kita ekspor ke Amerika Serikat.



Setiap bulan perusahaan kami akan mengekspor kepiting hidup ±50 ton ke singapura dan kepiting beku ±150 ton ke Amerika, dengan estimasi harga keseluruhan kurang lebih ±Rp. 70 Milyar/bulan.



21



BAB VI PEMASARAN DAN PENJUALAN Dalam pemasaran produk-produknya, menerapkan strategi pemasaran dengan mengambil keputusan bauran pemasaran yang merupakan kombinasi dari 4 (empat) variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan. Bauran pemasaran yang digunakan merupakan suatu langkah dalam strategi pemasaran sebagai suatu cara untuk mempengaruhi konsumen agar mau membeli produk yang dihasilkan. Keputusan bauran pemasaran (marketing mix) yang digunakan, a.



Produk



Usaha budidaya Kepiting Bakau ini menghasilkan produk dalam bentuk kepiting bakau hidup dan kepiting bakau beku yang berkualitas tinggi, dengan ukuran yang sama yaitu ±700 gr/ekor. Dalam memasarkan produk lebih mengutamakan jalur ekspor daripada jalur lokal. Jadi produk yang dihasilkan lebih banyak ditujukan untuk pasar luar negeri.



b. Harga (Price) Komponen-komponen dasar yang mempengaruhi dalam penetapan harga, yaitu 



Biaya bahan baku







Biaya bahan penolong







Biaya tenaga kerja (baik tenaga kerja tetap maupun tenaga kerja tidak tetap)







Biaya pengiriman Dalam menetapkan harga jual, selalu berusaha menetapkan harga yang dapat



dijangkau oleh konsumen atau pelanggan. Strategi dalam penetapan harga jual selalu didasarkan pada situasi dan kondisi lingkungan pada saat bersangkutan, selain itu penetapan harga jual ini sangat dipengaruhi oleh konsumen atau pelanggan yang ingin dituju tanpa mengurangi keuntungan perusahaan. Pada umumnya, tujuan umum dari sebuah perusahaan dalam menetapkan harga adalah : 1) Mendapatkan laba maksimum



Makin besar daya beli konsumen atau kemampuan membeli dari konsumen, akan semakin besar pula kemungkinan bagi perusahaan untuk menetapkan 22



tingkat harga yang lebih tinggi. Dengan demikian, perusahaan mempunyai harapan untuk mendapatkan keuntungan maksimum sesuai dengan kondisi yang ada. 2) Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau pengembalian pada



penjualan bersih Harga yang dapat dicapai dalam perusahaan dimaksudkan pula untuk menutup investasi hanya bisa diambilkan dari laba perusahaan, dan laba ini hanya bisa diperoleh bilamana harga jual lebih besar dari jumlah biaya seluruhnya. harga kepiting bakau di pasaran, untuk pasaran Internasional mencapai Rp 350.000,-/kg dan kepiting beku Rp. 350.000/kg Permintaan kepiting sangat besar di pasar internasional dan pasokannya terbatas maka harga jualnya tinggi.



c. Cara Pembayaran Transaksi atau pembayaran menggunakan metode Letter Of Credit (L/C) yaitu eksportir



memiliki



Jaminan



yang



diterbitkan



oleh issuing



Bank atas



perintah applicant (Buyer) kepada eksportir agar Importir melakukan pembayaran sejumlah tertentu. Letter of credit (atau documentary credit) adalah metode pembayaran yang paling aman (selain pembayaran di muka). Importir mengurus letter of credit (LC) dengan bank mereka (bank penerbit) yang kemudian membayar bank koresponden ('bank penerus') setelah penyerahan semua dokumen yang diperlukan. Penting untuk dicatat bahwa LC bukan jaminan mutlak dan otomatis untuk pembayaran; bank hanya akan membayar jika eksportir menyajikan semua dokumen yang tepat sebelum tanggal berakhirnya LC. LC memberikan jaminan kepada eksportir bahwa mereka akan dibayar (tergantung apakah mereka dapat menyajikan dokumen yang akurat dalam kerangka waktu yang tepat) dan kepada importir bahwa mereka benar-benar akan menerima barang sesuai pesanan. Namun, dalam bentuk paling sederhana LC tidak melindungi eksportir dari risiko seperti cedera janji bank penerbit atau risiko negara (misalnya jika pemerintah negara importir mengubah perundang-undangan sehingga penyelesaian LC menjadi hal yang mustahil). Eksportir karenanya mungkin merasa penting untuk membahas berbagai opsi tambahan yang mungkin terkait LC (seperti konfirmasi) dengan bank mereka guna memilih solusi terbaik sesuai kebutuhan mereka.



23



d. Distribusi (Place)



Produk dari usaha budidaya kepiting bakau akan memiliki pangsa pasar yang luas. Produk-produk yang dihasilkan perusahaan ini akan tersebar di berbagai wilayah di belahan dunia, meliputi Amerika Serikat dan Singapura Pemilihan tempat tersebut dilatar belakangi oleh banyaknya kebutuhan konsumen dan mudahnya sistem pengiriman barang ke wilayah tersebut, sehingga distribusi produk dapat lebih cepat sampai sasaran. Saluran distribusi mempunyai peran yang sangat vital dalam lalu lintas perdagangan khususnya dalam dunia ekspor-impor. Saluran distribusi pada usaha kami merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam perdagangan sehingga pengurusan distribusinya diurus sendiri dengan maksud agar segala sesuatu keluhan yang diinginkan pihak pembeli bisa ditindaklanjuti secara cepat oleh perusahaan dengan memberikan tanggapan atas keluhan dari pembeli apabila terjadi segala sesuatu hal yang bisa menghambat proses distribusi bisa diatasi. Usaha kami dalam melakukan proses distribusi menggunakan distribusi langsung, produk di bawa dengan kapal laut menuju singapura dan untuk kepiting bakau hidup di distribusikan ke konsumen singapura, sedangkan untuk kepiting bakau beku singapura menjadi tempat transit produk untuk dibawa ke Amerika Serikat dengan pesawat cargo. Cara ini dirasa perusahaan sangat efektif sekali karena dilakukan secara langsung tanpa melalui broker. Distribusi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :



Produsen



Pembeli/distributor



(Budidaya Kepiting Bakau Tambelan)



(Buyer)



Gambar : Saluran Distribusi Sebenarnya buyer yang membeli produk dari perusahaan kami tidak untuk digunakan sendiri melainkan mereka kembali menjual produk tersebut, jadi secara tidak langsung importir tersebut distributor bagi pembelinya. Perusahaan juga melayani konsumen dalam negeri meskipun dalam jumlah yang terbatas dan tidak semua permintaan konsumen dalam negeri terpenuhi, semua itu dilakukan perusahaan dengan pertimbangan keuntungan yang diperoleh perusahaan saat ini lebih memfokuskan dan memasarkan produknya keluar negeri. Hal ini dirasa sangat menguntungkan perusahaan. Dengan melakukan ekspor keluar negeri 24



dan didukung cara saluran distribusi langsung akan menambah keuntungan yang diperoleh, sebab segala biaya yang dikeluarkan untuk membayar jasa distribusi bisa ditekan bahkan dihilangkan. e. Promosi (Promotion) Promosi memegang peranan penting dalam strategi pemasaran pada sebuah perusahaan. Promosi menduduki posisi selaku ujung tombak dalam kegiatan pemasaran suatu komoditas yang dihasilkan. Dalam promosi dilakukan dengan tujuan agar konsumen atau pelanggan dapat mengetahui dan mengenal dengan baik produk berupa hasil budidaya kepiting bakau, sehingga konsumen atau pelanggan tertarik dan berminat untuk membeli produk yang dihasilkan. Adapun usaha yang dilakukan dalam mempromosikan hasil budidaya kepiting Bakau agar lebih dikenal oleh buyer ataupun importir dari singapura dan Amerika Serikat : 1) Internet Internet adalah media yang paling sering digunakan oleh berbagai perusahaan dalam melakukan promosi produk, karena selain mudah dan praktis juga menyingkat waktu dan biaya. Perusahaan menerapkan teknologi informasi dalam melakukan perdagangan. Dengan menggunakan media ini produk kepiting Bakau bisa sekaligus dipromosikan sampai ke beberapa negara.



2) Mendatangi sendiri calon pembeli di luar negeri Promosi yang dilakukan dengan berkunjung langsung ke negara yang akan menjadi tujuan ekspor. Hal ini dilakukan untuk dapat langsung menjalin hubungan baik dengan konsumen, sehingga konsumen dapat lebih mengenal produk kepiting bakau yang akan ditawarkan dan secara langsung dapat mengetahui kualitas produk. Cara ini juga sangat efektif karena eksportir dapat meyakinkan buyer untuk membeli produk perusahaan.



3) Mengundang calon pembeli ke lokasi Budidaya. Mengundang



beberapa



buyer



khususnya



untuk



buyer



baru



dapat



mengunjungi tempat budidaya di Desa Kukup, Kecamatan Tambelan, Kab. Bintan, Prov. Kepulauan Riau agar



hasil budidaya kepiting Bakau dapat



diekspor ke luar negeri. 25



4) Pameran dagang Strategi promosi ini strategi yang paling mudah dan efektif dalam menjaring pembeli atau konsumen, Karena buyer bisa langsung melihat bentuk nyata dari produk hasil budidaya kepiting bakau



yang ditawarkan, sehingga dapat



dimungkinkan dilaksanakan transaksi pemesanan Kepiting bakau. Keuntungan yang lain, disamping bisa bertemu langsung dengan buyer, perusahaan juga bisa bertemu dengan perusahaan-perusahaan lain yang sejenis yang dimungkinkan dapat terjalin kerjasama yang saling menguntungkan. Melalui Duta Besar Indonesia yang berada di Amerika Serikat dan atau melalui Kementrian Kelautan dan Perikanan, perusahaan



kita akan mengikuti pameran-pameran industri



perikanan yang ada di Amerika Seafood Expo North America (SENA) di Massachusetts Convention Centre, Boston. Melalui pameran itu kita dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar di amerika yang biasa mengimport daging kepiting.



5) Leap service Melakukan promosi dengan cara melakukan kerjasama dengan beberapa buyer di Singapura dan Amerika Serikat, dilakukan dengan perusahaan dengan menjual produk kepada salah satu buyer di Singapura dan Amerika serikat, kemudian buyer tersebut ikut mempromosikan produk yang dibeli kepada perusahaan lain yang ada di Singapura dan Amerika Serikat.



26



BAB VII MEMBINA HUBUNGAN DENGAN KONSUMEN Tidak dapat dipungkiri kepuasan pelanggan merupakan hal terpenting untuk menunjang bisnis, karena kepuasan pelanggan berperan penting untuk mendapatkan keuntungan dari bisnis . Kepuasan pelanggan berpengaruh untuk kelangsungan bisnis, apakah bisnis yang dibuat bisa berlangsung lama ataupun kandas ditengah jalan. Apabila konsumen mendapatkan kepuasan dari produk/ jasa yang dipasarkan maka kemungkinan besar konsumen akan terus datang dari masa ke masa, sebaliknya jika konsumen tidak merasa puas dengan produk/jasa yang dipasarkan maka niat konsumen untuk kembali memakai produk menjadi tidak jadi, ataupun tidak ingin kembali. dan malah pergi ke tempat produk lain. Dalam membina hubungan dengan konsumen di perlukan beberapa pendekatan yaitu: 1) Membangun kepercayaan secara bertahap 2) Menetapkan harapan dan persyaratan layanan yang jelas, Membuat kontrak tertulis yang jelas dan tidak ambigu kepada distributor atau importir. Memberikan jaminan kepada konsumen bahwa kepiting yang dijual merupakan kepiting hidup dan kepiting beku dengan metode pengiriman yang terjamin mutu dan kualitas. 3) Memahami perbedaan budaya dan sosial Karena ekspor ditujukan ke Negara lain 4) Berkomunikasi dengan jelas dan terbuka Menggunakan bahasa internasional dalam berkomunikasi dan bertransaksi, maka diharapkan karyawan di perusahaan dapat berkomunikasi secara aktif. 5) Menjaga hubungan dengan distributor. Dalam mengidentifikasi masalah apapun diputuskan secara bersama untuk mengatasinya. 6) Tepat waktu Proses pengiriman menggunakan ekspedisi yang dapat di percaya sehingga barang akan sampai tepat pada waktunya. 7) Mengikuti aturan promosi Melakukan promosi dengan mentaati dan mengikuti petunjuk dengan benar



27



8) Bersikap jujur Jika ada konflik, hal ini akan mudah ditangani ketika ada hubungan yang didasarkan pada kejujuran, ketika situasi dapat diselesaikan dengan jujur, maka solusi akan dapat di temukan. 9) Follow up pasca penjualan Tetap melakukan komunikasi dengan konsumen, untuk pemesanan periode berikutnya. 10) Program menarik untuk menjaga loyalitas konsumen -



Memberikan progam khusus kepada konsumen seperti hadiah atau discount kepada konsumen untuk menjaga loyalitas.



-



Menjaga stabilitas kualitas dan pasokan produk kepiting yang diekspor ke Singapura dan Amerika serikat.



-



Melakukan promosi dengan mengikuti pameran produk seafood yang diadakan Singapura dan Amerika dengan promosi untuk menonjolkan keunggulan produk seafood khususnya kepiting asal desa Kukup Kec. Tambelan.



-



Memperhatikan kebutuhan pasar sehingga dapat memasok sesuai dengan permintaan.



-



Bekerjasama dengan distributor perikanan Singapura dan Amerika Serikat untuk mengembangkan jaringan pemasaran yang efisien untuk mengoptimalkan produksi dan ekspor.



-



Proaktif dengan Perwakilan Dagang Luar Negeri untuk membantu promosi dan mengetahui pasar.



-



Memanfaatkan AFTA yang dimiliki Singapura untuk ekspor ke negara lain.



-



Kepiting yang rusak atau mati akan diberikan potongan harga sesuai dengan kesepakatan atau MOU.



-



Apabila terjadi keterlambatan dalam pengiriman ekspor kepiting, maka akan di berikan potongan 5% dari jumlah yang di pesan.



-



Daging Kepiting Bakau yang tidak lolos ekspor didistribusikan ke pasar lokal Indonesia dengan harga jual yang lebih murah.



28