Model Jones Fix [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Model Jones



Perbedaan manajemen laba dan manipulasi laba Earning management merupakan tindakan manajer untuk meningkatkan (mengurangi) laba



yang



dilaporkan saat ini atas unit dimana manager bertanggung jawab, tanpa



mengakibatkan peningkatan



(penurunan)



profitabilitas



ekonomis



jangka



panjang



unit



tersebut. Metode akrual merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya earning management. Metode akrual ini merupakan selisih antara kas masuk bersih dari hasil operasi perusahaan dengan laba yang dilaporkan dalam laporan laba rugi. Terdapat dua konsep akrual yaitu: 1. Discretionary accrual (akrual diskresioner) yaitu pengakuan akrual laba atau beban yang bebas tidak diatur dan merupakan pilihan kebijakan manajemen Contoh : penyesuaian dipilih oleh manajer terkait metode penyisihan piutang dan kebijakan lainnya 2. Non discretionary accrual (akrual non diskreoner) adalah pengakuan akrual laba yang wajar, yang tunduk pada suatu standar atau prinsip akuntansi yang berlaku umum. Contoh : penyesuaian dari lembaga berwenang, seperti Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB), yang harus dilakukan untuk arus kas Akrual adalah penyesuaian akuntansi yang dapat membuat manajemen laba. Oleh karena itu, akrual juga membentuk dasar dari manipulasi laba. Manipulasi laba juga dikenal sebagai kecurangan pelaporan keuangan



dan menurut Rosner (2003), baik manajemen laba dan



manipulasi laba mengacu pada teknik yaitu manajer sengaja melaukan suatu cara untuk mencapai tingkat yang diinginkan dari laba yang dilaporkan. Jika dikaitkan antara manajemen laba dan manipulasi laba yakni bahwa manipulasi laba merupakan bagian dari manajemen laba. Hal ini dikuatkan dengan definisi bahwa manajemen laba adalah peristiwa ketika manajer menggunakan fleksibilitas yang ditawarkan oleh akrual untuk mengarahkan keuntungan dalam arah yang diinginkan yaitu meningkatkan atau menurunkan keuntungan. Ada 2 bentuk manajemen laba yaitu bentuk legal dan ilegal.



Manajemen laba adalah ketika manajer membuat pilihan mengenai akrual sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Sementara itu, dalam manipulasi laba manajer memilih metode yang melanggar prinsip-prinsip ini dan menggunakan cara yang lebih ekstrim dan oportunistik.



Model Jones Pendekatan yang paling banyak digunakan dalam pengujian earning management adalah model yang dikembangkan oleh Jones, dan dikenal dengan model Jones 1991. Model Jones adalah salah satu yang terbaik dalam mendeteksi akrual diskresioner karena model jones memisahkan akrual diskresioner dari non-discretionary. Menurut ( Jones, 1991



dalam



Rahayu, 2009) metode jones 1991 yaitu melakukan firm-specific regression yang berarti akrual diskresioner diperoleh dengan membandingkan akrual tahun t, saat terjadinya manipulasi laba,



dengan



rata‐rata. Model Jones berusaha mengontrol pengaruh perubahan kondisi



ekonomik perusahaan yang dapat mempengaruhi akrual ketika mengestimasi akrual diskresioner dengan cara memasukkan variabel perubahan pendapatan dan gross property, plant, and equipment PPE ke dalam model yang dibangunnya. Perubahan pendapatan mempengaruhi perubahan akrual yang berasal dari modal kerja working capital seperti piutang, persediaan, dan utang. Perubahan pendapatan digunakan sebagai variabel kontrol karena relatif objektif sebagai ukuran operasi perusahaan sebelum manipulasi akrual oleh manager. Namun demikian pendapatan tidak sepenuhnya terlepas dari usaha manipulasi laba dan, dengan demikian, tidak sepenuhnya objektif. Hal ini terjadi bila manager berusaha memanipulasi laba melalui manipulasi pendapatan seperti percepatan pengiriman barang agar perusahaan dapat mengakui pendapatan lebih awal. Sementara itu, PPE dimasukkan ke dalam model untuk mengontrol porsi akrual total yang terkait dengan biaya depresiasi non diskresioner (nondiscretionary depreciation expense) . Tidak seperti pada pengaruh pendapatan yang dikontrol dengan perubahan pendapatan, PPE dimasukkan dalam jumlahnya di periode tersebut gross PPE dan bukan perubahan PPE. Hal ni terjadi karena biaya depresiasi total yang tercakup dalam ukuran akrual total.



Model Jones mendefinisikan akrual diskresioner sebagai bagian akrual yang terjadi/dilaporkan pada periode tersebut di luar bagian akrual :   



Umum terjadi – konstan Terjadi karena perubahan pendapatan/penjualan – koefisien perubahan pendapatan Terjadi karena adanya PPE – koefisien PPE



Persamaan model Jones sebagai berikut :



Keterangan : ∆REVt



= Revenue pada tahun t dikurangi revenue pada tahun t-1 dibagi total aktiva tahun t-1.



PPEt



= Gross property plan and equipment pada tahun t dibagi total aktiva tahun t-1



At-1



= Total aktiva tahun t-1



α1,α2,α3



= Firm-spesific parameters



Modified Model Jones Model Jones memiliki kelemahan yaitu asumsi implisitnya adalah pendapatan bersifat non diskresioner. Hal ini berarti pendapatan, dalam Model Jones, tidak boleh dalam keadaan dimanipulasi oleh managemen. Jika ternyata managemen juga memanipulasi pendapatan, misalnya melalui pengakuan pendapatan yang dipercepat atau diperlambat, maka akrual diskresioner error/residual dari persamaan akan cenderung bias ke nilai nol. Oleh karena itu, pada tahun 1995 Dechow et al. memperbaiki kelemahan tersebut dengan mengurangkan variabel perubahan piutang dari variabel perubahan pendapatan untuk pengestimasian akrual nondiskresioner di saat periode kejadian diduga ada manipulasi laba di dalamnya



Persamaan model Jones modifikasian adalah sebagai berikut:



Keterangan :



Contoh Perhitungan model Jones : PT. Multipolar Co, Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan jasa solusi sistem informasi berskala nasional. Data PT Multipolar Corporation dari tahun 2004 – 2005 : (disajikan dalam jutaan rupiah) Komponen Laba bersih (NI) Kas dari Operasi (CFO) Pendapatan Perusahaan (REF) Perubahan pendapatan (∆Revit) Piutang perusaaan (REC) Perubahan piutang (∆Rect) Aktiva tetap perusahaan (PPEit) Total Aktiva (Ait)



Tahun 2005 7208 41.671 1.462.425



2004 5621 25.261 147.349 1.315.076



120.744



233.770 113.026



2.903.183 4.703.222



1.234.189 1.652.289



Dari data diatas,maka perhitungan rumus model modified Jones untuk tahun 2005 adalah sebagai berikut: Langkah 1 : TAit



= NIit – CFOit



TAit



= 7208 - 41.671 = -34.463



Langkah 2 TAit/Ait-1



= β1(1/Ait-1) + β2(∆Revt/Ait-1) + β3(PPEt/Ait-1) + ℮



Langkah 3 : TAit/Ait-1



= 2,55



NDAit



= β1(1/Ait-1) + β2(∆Revit/Ait-1- ∆Rect/Ait-1) + β3(PPEt/Ait-1)



Langkah 4 : DAit



= (TAit/Ait-1) – [(β1(1/Ait-1) + β2(∆Revit/Ait-1- ∆Rect/Ait-1) + β3(PPEt/Ait-1)]



Berdasarkan hasil perhitungan rumus modified Jones, terlihat bahwa total akrual perusahaan pada tahun 2005 sebesar Rp -34.443, dengan nilai discretionary accrual sebesar



0,065. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa PT Multipolar Tbk melakukan manajemen laba, yaitu dengan menaikkan laba bersihnya sebesar 0,065%/