6 0 215 KB
A1
A1
A2
A1
A3
A
A3
vj
A3 b1
T1
x120
50
T1
A2
bj2
T1
bj
120
T2
50
50
T2
x 120
x
x
200 200
80
x 30 150
200 200 100 100
80 10 130
X11
100
vv11==50 0
T3 X
100
T3 X
10090 X13
300 200
200 100 100 X130 22 150
X3021 X31
X12
T2
v2 = 100 150
300 X
90
T3 100
200 210X 33
150
210
120
170 50 160 u = 100 3
200 90 300 300
120 ui1==00 170 u32 = 200 150
200
300
aai j 120
100
vv33==50 0
100 150X32
a1
100
200
300 200 X23X 210
ai
450160
90
170 TUGAS
450160
90
450
METODE KUANTITATIF DALAM BISNIS
“METODE TRANSPORTASI”
Disusun oleh : Windy Khanya Wardhani
1701120522
Rita Adistira
1701120528
Virginia Septiani Putri
1701120521
Dini Mardiani
1701120514
Tahun Ajaran
1
2019/2020
BAB I
2
PENDAHULUAN Metode Transportasi adalah suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber – sumber yang menyediakan produk – produk yang sama di tempat- tempat yang membutuhkan secara optimal. Alokasi produk ini harus diatur sedemikian rupa karena terdapat perbedaan biaya transportasi (alokasi) dari suatu sumber ke beberapa tujuan yang berbeda – beda dan dari beberapa sumber ke suatu tujuan juga berbeda – beda. Metode transportasi tidak hanya digunakan dalam pendistribusian barang (komoditas) dari daerah sumber menuju daerah tujuan. Metode transportasi juga dapat digunakan dalam mengoptimalkan sistem produksi dan perencanaan produksi. Data yang dibutuhkan dalam metode transportasi adalah : 1. Level suplai setiap daerah sumber dan level permintaan pada setiap daerah tujuan untuk kasus pendistribusian barang, jumlah produksi dan jumlah permintaan (kapasitas inventor) pada kasus perencanaan produksi. 2. Biaya transportasi per unit komoditas dari setiap daerah sumber menuju berbagai daerah tujuan pada kasus pendistribusian, biaya produksi dan inventori per unit pada kasus perencanaan produksi. Ada tiga macam metode dalam metode transportasi: 1. Metode Stepping Stone 2. Metode Modi(ModifiedDistribution) 3. MetodeVAM (Vogel’sApproximationMethod)
Pada makalah ini hanya akan dibahas mengenai metode transportasi dengan metode Modi.
BAB II
3
PEMBAHASAN Metode “modi” merupakan singkatan dari “modified distribution method” sebenarnya sama dengan metode metode batu loncatan atau “stepping stone method” yang sudah dipergunakan untuk memecahkan persoalan transportasi. Metode modi memberikan cara yang lebih efisien di dalam menghitung Zij-Cij dari semua cell bukan basis. Nilai Zij-Cij disebut nilai yang menunjukkan besarnya jumlah penurunan biaya apabila ada satu satuan barang yang diangkut dari tempat asal i ke tempat tujuan j. Telah ditunjukkan sebelumnya bahwa dengan metode batu loncatan kita hitung nilai Zij-Cij dari semua cell bukan basis, dengan jalan membuat suatu jalan tertutup atau “closedpath yang disebut juga “loop”. Kemudian kita pilih cell dengan nilai Zij-Cij terbesar, cell ini yang akan masuk ke basis di dalam pemecahan selanjutnya. Di dalam metode MODI, perhitungan nilai Zij-Cij tidak menggunakan jalur tertutup. Untuk ilustrasi penggunaan metode MODI kita pergunakan tabel : Tabel 1 K
K1
K2
K3
L1
L2
L3
B L B1
P P1
(56)
B2
P2
(16)
(66)
B3 d
P3 d
72
(36) 102
c11 = 4, c12 =8, c13 =8 c21 = 16,c22 = 24 , c23 = 16
4
S 56 82
(41) 41
77 215
c31 = 8, c32 = 16, c33=24 Z(1) Di dalam tabel 1 kita beri tambahan 1 baris untuk menunjukkan nilai pada setiap kolom yaitu K1 , K2 ,K3 dan 1 kolom untuk menunjukkan nilai pada setiap baris yaitu B1, B2, B3 . Bi+Kj= Cij= besarnya biaya angkut per satuan barang kalau diangkut dari Pi ke LJ (i=j= 1,2,3) B1+ K1 =C = 4 , B2+ K1 = c21 = 16, B3+K2 = c32 = 16 dan seterusnya. Nilai Bidan Kj yang kita perhatikan hanya dari cell basis yang jumlahnya = m+n -1 = 3+3-1=5 m= banyaknya baris (tempat asal) dan n = banyaknya tempat tujuan. Dari tabel 1 dapat dilihat cell basis ialah : (1,1), (2,1), (2,2), (3,3). Dengan demikian dapat dibentuk 5 persamaan sebagai berikut: 1. B1 + K1 = c11 = 4 2. B2+ K1= c12=16 3. B2+K2 =c22=24 4. B3+K2=c32=16 5. B3+K3=c33 =24
Ternyata ada 6 nilai variabel dari persamaan tersebut, yaitu B1,B2,B3,K1,K2,K3. Kita tidak dapat memperoleh nilai dari 6 variabel tersebut sekaligus, karena hanya ada 5 persamaan. Maka dari itu salah satu variabel harus kita beri nol, misalnya B1=0. Bisa juga variabel lainnya yang diberi nilai nol. 1.
B1 =0 →B1+K1 =4→ 0+K1=4→K1=4
2.
B2+ 4= 16→B2=12
3.
12+K2=24→K2=12
4.
B3+12=16→B3=4
5.
4+K3=24→K3=20 (Nilai B dan K ini bisa 0,0).
Nilai-nilai B dan K ini, kemudian kita masukkan dalam tabel 1 di atas. K
5
K1=4
K2=12
K3=20
B L
L1
L2
L3
S
B1
P P1
(56)
4
12
56
B2
P2
(16)
(66)
16
82
B3
P3 d
0 72
(36) 102
(41) 41
77 215
TABEL 1a. Menunjukkan pemecahan dasar awal yang fisibel dengan semua nilai B dan K. Seperti yang sudah-sudah untuk menentukan cell yang mana yang harus masuk ke basis dalam pemecahan berikutnya harus dihitung terlebih dahulu indeks perbaikan atau” improvementindex”. Dengan menggunakan “stepping stone method” kita hitung z ij-cij akan tetapi dengan menggunakan metode modi caranya lain. Rumus indeks perbaikan menurut metode MODI : Bi+Kj-cij sebagai pengganti zij-cij Apabila semua nilai indeks perbaikan sudah 0 atau negatif (≤0), pemecahan sudah optimal, akan tetapi kalau masih ada yang positif (>0), pemecahan masih diteruskan sampai tercapai pemecahan yang optimal. B1+K2-c12 = 0+12-8= 4, B1+K3-c13 = 0+20-8 =12 B2+K3-c23 = 12+20-6=16, B3+K1-c31= 4+4-8=0 Cell yang mempunyai indeks perbaikan terbesar ialah cell (23). Jalur tertutup dari cell ini : c22-c32+c33-c23 X22=66, x33=41→ x’23=41, x’32=36+41=77, x’22=66-41=25. Jadi untuk menentukan nilai dalam setiap cell pada tabel berikutnya sama seperti dalam metode batu loncatan. Perbedaan antara metode MODI
6
dengan metode batu loncatan ialah hanya pada penentuan nilai zij-cij sebagai indek perbaikan. TABEL 2 K
K1= 4
K2=12
K3 =4
L1
L2
L3
S
B L B1=0
P P1
(56)
4
-4
56
B2=12
P2
(16)
(25)
(41 )
82
B3=4
P3
0
(77)
d
72
102
77 -16 41
Z(2) = 4(56)+ 16(16) +24(25) +16(41) +16(77) =224+256+600+656+1232=2968 Kita hitung Bi dan Kj dari setiap cell (11),(21),(22),(23),dan (32). 1.
B1+K1 = c11→ B1 =0 → K1=4
2.
B2+K1 =c21→ B2 +4 =16→B2=12
3.
B2+K2=c22→12+K2=24→K2=12
4.
B2+K3=c23→ 12+K3=16→K3=4
5.
B3+K2=c32→ B3+12 =16→B3=4
B1+K2-C12=0+12-8=4, B1+K3-C13 =0+4-8 =-4 B3+K1-C31=4+4-8=0,B3+K3-C33 =4+4-24=-16 Cell (12) mempunyai nilai indek perbaikan terbesar, dengan jalur tertutup: C11-c21+c22-c12→x11= 56, x22=25, x’12=x22=25,x’11=5625=31,x’21=16+25=41
7
21 5
TABEL.3 K B
K1=4
K2=12
K3=20
L1 (31)
L2 (25)
L3
B1=0
P P1
B2=12
P2
(41)
B3=8
P3 d
s
L
4 72
-4 -4
(77) 102
(41) -12 41
56 82 77 215
Z(3) = 4(31)+8(25)+16(41)+16(41)+16(77) = 124+200+656+656+1232=2868
1.
B1+K1 = c11→0+K1 =4 → K1=4
2.
B2+K1 =c21→ 0+K2 =8→K2=12
3.
B2+K2=c22→B2+4=16→K2=12
4.
B2+K3=c23→ 12+K3=16→K3=4
5.
B3+K2=c32→ B3+8 =16→B3=8
B1+K3-c12=0+4-8=-4, B2+K2-C22 =12+8-24 =-4 B3+K1-C31=8+4-8=4,B3+K3-c33 =8+4-24=--12 Cell (31) mempunyai indeks perbaikan terbesar dengan jalur tertutup : C11-c21+c32-c31 →x11= 31, x32=77, x’31=31, x’12=25+31=56,x’ 32=77-31=46 TABEL 4 K B
K1=4
K2=12
K3=20
L1 (31)
L2 (25)
L3
s
L B1=0
8
P P1
-4
56
B2=12
P2
B3=8
P3 d
(41) 4 72
-4 (77) 102
(41) -12 41
82 77 215
Z(4) = 8(56)+16(41)+16(41)+8(31)+16(46) = 448+656+656+248+736 =2744 1. B1+K2= c12→0+K2 =8 → K2=8 2. B2+K1 =c21→ B2+0 =16→B2=16 3. B2+K2=c23→16+K3=16→K3=0 4. B3+K1=c31→ 8+K1=8→K1=0 5. B3+K2=c32→ B3+8 =16→B3=8
B1+K1-c11=0+0-4=-4, B1+K3-c13 =0+0-8 =-8 B3+K1-C31=16+8-24=0,B3+K3-c33 =8+0-24= -16 Oleh karena semua nilai Bi+ Kj- cij≤ 0, maka sudah tercapai pemecahan optimal. Zmin =2744 tercapai kalau x12=56, x21=x23=41, x31=31 dan x32=8.
Contoh soal : Diketahui tabel transportasi sebagai berikut :
9
T1
T2
T3
a1
A1
X11
50
X12
100 X13
100
120
A2
X21
200 X22
300 X23
200
170
A3
X31
100 X32
200 X 33
300
160
150
210
b1
90
450
Tentukan: a) Ongkos awal dengan metode ongkos kolom terkecil (LeastCost) !
b) Jawab optimal dengan metode MODI ! JAWAB : a) Ongkos awal dengan metode ongkos kolom terkecil (LeastCost) :
T1
T2
T3
ai
A1
120
50
x
100
X
100
120
A2
x
200 200
80
300
90
200
170
A3
30
100 100
130
200
X
300
160
bj
150
210
90
Z awal = 50.120 + 300.80 + 200.90 + 100.30 + 200.130 = 77.000
10
450
b) Jawab dengan metode MODI : 1. Evaluasi dari variabel basis dengan memisalkan salah satu nilai dari u i
atau vj dengan sebarang bilangan bulat tertentu,misalkan : u1 = 0 (tidak harus u1 yang dimisalkan dan tidak harus nol bilangannya, sehingga dapat dihitung : C11 = u1 + v1 50 = 0 + v1 v1 = 50
C31 = u3 + v1 100 = u3 + 50 u3 = 50
C32 = u3 + v2 200 = 50 + v2 v2 = 150
C22 = u2 + v2 300 = u2 + 150 u2 = 150
C23 = u2 + v3 200 = 150 + v3 v3 = 50
11
T1
T2
T3
ai
aj
A1
120
50
x
100
X
100
120 u1 = 0
A2
x
200 200
80
300
90
200
170 u2 = 150
A3
30
100 100
130
200
X
300
160 u3 = 50
bj
150
vj
v1 = 50
210 v2 = 150
90
450
v3 = 50
2. Evaluasi dari variabel non basis dengan menghitung nilai dari zij– cij=
ui+ vj - cij, sehingga diperoleh : Z12 – c12 = u1 + v2 – c12 = 0 + 150 -100 = 50 Z13 – c13 = u1 + v3 – c13 = 0 + 50 -100 = -50 Z21 – c21 = u2 + v1 – c21 = 150 + 50 -200 =0 Z33 – c33 = u3 + v3 – c33 = 50 + 50 -300 = -200 3. Karena masih ada nilai dari zij– cijyang positif (zij– cij>0 ) maka tabel
belum optimal 4. Menentukan variabel yang masuk menjadi basis dengan memilih nilai
max { zij– cij} = 50 yaitu nilai dari Z12 – c12, maka x12 masuk menjadi basis
12
5. Menentukan variabel yang keluar dari basis dengan cara : a. buat loop yang melalui variabel yang baru masuk menjadi basis
(x12) : x11- x31 + x32 – x12 b. variabel yang keluar basis adalah : Min {x11, x32} = Min {120, 130} = 120, yang merupakan nilai dari x 11, maka x11 keluar basis. c. penyesuaian nilai variabel dalam basis : X11 = keluar basis, x31 = 30+120 = 150 X32 = 130-120 = 10, x12 = 120 (masuk jadi basis). Sehingga tabelnya berubah seperti berikut ini : Dengan memisalkan : u1 = 0
T1
T2
T3
ai
aj
A1
x
50
120
100
X
100
120 ui = 0
A2
x
200 200
80
300
90
200
170 u3 = 200
A3
150
100 100
10
200
X
300
160 u3 = 100
bj
150
vj
v1 = 0
Maka : C12 = u1 + v2 100 = 0 + v2 v2 = 100
C22 = u2 + v2
13
210 v2 = 100
90 v3 = 0
450
300 = u2 + 100 u2 = 200
C23 = u2 + v3 200 = 200 + v3 v3 = 0
C32 = u3+ v2 200 = u3 + 100 u3 = 100
C31 = u3 + v1 100 = 100 + v1 v1 = 0 (seperti terlihat pada tabel di atas) Total ongkosnya adalah : Z1=100.120 + 300.80 + 200.90 + 100.150 + 200.10 = 71.000 atau Z1 = zawal – (50 x 120) = 77000 – 6000 = 71.000
6. Evaluasi dari variabel non basis dengan menghitung nilai dari zij– cij =
ui + vj – cij, sehingga diperoleh : Z11- c11 = u1 + v1 – c11 = 0 + 0 – 50
14
= -50 Z13- c13 = u1 + v3 – c13 = 0 + 0 – 100 = -100 Z21- c21 = u2 + v1 – c21 = 2000 + 0 – 200 =0 Z33- c33 = u3 + v3– c33 = 100 + 0 – 300 = -200
7. Karena semua nilai dari zij “cij “d “0 maka tabel sudah optimal
(minimum) dengan total ongkos minimum 71.000
15
BAB III PENUTUP
A.
Simpulan Metode “modi” merupakan singkatan dari “modified distribution method”
sebenarnya sama dengan metode metode batu loncatan atau “stepping stone method” yang sudah dipergunakan untuk memecahkan persoalan transportasi . Metode modi memberikan cara yang lebih efisien di dalam menghitung Zij-Cij dari semua cell bukan basis. Nilai Zij-Cij disebut nilai yang menunjukkan besarnya jumlah penurunan biaya apabila ada satu satuan barang yang diangkut dari tempat asal i ke tempat tujuan j.
B. Saran Diharapkan kepada para pembaca untuk menyampaikan saran dan kritik yang membangun terhadap makalah ini, agar makalah ini dapat diperbaiki untuk memperbaiki kesalahan, dan agar ke depannya makalah ini dapat dijadikan pedoman atau referensi pembelajaran mata kuliah Program Linear.
16
DAFTAR PUSTAKA Basriati Sri,2011, Pemrograman Linear,Pekanbaru: Yayasan Pusaka Riau
Nufus Hayatun dan Erdawati Nurdin, 2016, Program Linear, Pekanbaru : Cahaya Firdaus
Siringoringo Hotniar,2005, Seri Teknik Riset Operasional Pemrograman Linear, Yogyakarta, Graha ilmu
-
17
18
Soal Metode Transportasi 1. Diketahui : Tabel Transportasi sebagai berikut:
Ditanyakan: Tentukan total biaya transportasi dengan penentuan awal (solusi awal) menggunakan: 6. Metode Sudut Barat Laut (North West Corner Rule) 7. Metode Biaya Terendah (Least Cost Rule) 8. Metode Aproksimasi Vogel (Vogel Approximation Method – VAM)
19
2. Diketahui : Tabel Transportasi Sebagai Berikut :
Ditanyakan : Tentukan total biaya transportasi dengan penentuan pemecahan awal (solusi awal) menggunakan : 6. Metode Sudut Barat Laut (North West Corner Rule) 7. Metode Biaya Terendah (Least Cost Rule) 8. Metode Aproksimasi Vogel (Vogel Approximation Method – VAM)
20