Modul 14 Quality Control and Safety During Construction [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL PERKULIAHAN



Manajemen Konstruksi Quality Control and Safety During Construction Fakultas



Program Studi



Teknik



Teknik Sipil



Tatap Muka



14



Kode MK



Disusun Oleh



81004



Ir. Agus Suroso, MT Retna Kristiana, ST, MM, MT



Abstract



Kompetensi



Kontrol kualitas dan keamanan merupakan perhatian yang semakin penting bagi manajer proyek. Cacat atau kegagalan dalam sarana yang dibangun dapat menghasilkan biaya yang sangat besar. Bahkan dengan cacat kecil, pembangunan kembali mungkin diperlukan dan operasi fasilitas terganggu. Sehingga akan meningkatan biaya dan keterlambatan durasi proyek.



Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai managemen kualitas, tahapan dari sistem kualitas , metode yang digunakan dalam quality control, safety dalam proyek konstruksi serta mengerti mengenai project information



Pendahuluan Kontrol ontrol kualitas dan keamanan merupakan perhatian yang semakin penting bagi manajer proyek. Cacat atau kegagalan dalam sarana yang yang dibangun dapat menghasilkan biaya yang sangat besar. Bahkan dengan cacat kecil, pembangunan kembali mungkin diperlukan dan operasi fasilitas terganggu. Sehingga akan meningkatan eningkatan biaya dan keterlambatan durasi proyek.



Pengendalian Mutu Project Quality Management merupakan proses yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa proses dan hasil akhir proyek akan memberikan kepuasan mutu seperti yang telah ditetapkan. Dalam Manajemen Kualitas Proyek ( Project Quality Management) Management •



Kualitas adalah Segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting meeting the needs of customers). customers







Pelanggan adalah Orang yg tidak tergantung pada kita, tetapi kita yang tergantung padanya







Mutu : merupakan hal yang paling penting selain waktu dan biaya dalam rangka ran kesuksesan proyek. Tujuan utama adalah menghasilkan produk yang tepat guna dan mencapai



customer



pertanggungjawaban,



satisfaction. prosedur,



system proses



mutu dan



meliputi



berbagai



struktur sumber



organisasi, daya



untuk



mengimplementasikan manajemen mutu. m



Tujuan Program sasaran mutu berdasar PMBOK: •



Fitness of use (tepat guna) hasil layanan/serahan harus memuaskan kebutuhan yang sebenarnya Jika satu produk atau layanan mempunyai kapabilitas untuk dapat digunakan, artinya



memenuhi



persyaratan dari harapan pelanggan secara ekonomi •



Customer satisfaction (kepuasan pelanggan) Produk /layanan sesuai dengan harapan pelanggan dan memberikan kepercayaan bahwa produk atau jasa yang diberikan diberikan memiliki nilai secara ekonomi.







Conformance to the requirements requireme (sesuai persyaratan) Proyek harus menghasilkan apa yang dipersyaratkan dalam spesifikasi secara tepat/yang pelanggan harapkan.



2016



2



Nama Mata Kuliah dari Modul



Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id



Pengendalian mutu dilakukan selama proses pembuatan produk. Verifikasi Verifikas dilakukan apabila dalam pengawasan dan pemeriksaan ditemukan ditemukan penyimpangan terhadap prosedur. Produk akhir yang telah memenuhi standar dan telah diverivikasi diserahkan kepada pelanggan. Berdasarkan standar yang telah disepakati bersama, pelanggan akan melakukan penilaian akhir dan memutuskan apakah produk akan an diterima atau tidak.



Sistem pengendalian proses Salah satu ciri dari sisitem pengendalian kualitas modern adalah bahwa didalamnya terdapat ativitas yang berorientasi pada tindakan pencegahan kerusakan, dan bukan berfokus pada upaya untuk mendeteksi kerusakan saja. LINGKUNGAN Pengendalian Proses Metode-metode statistikal



INPUT Tenaga kerja Modal Mateial Energi Peralatan Informasi Manjerial



PROSES



OUTPUT



PROSES TRANSFORMASI NILAI TAMBAH



PRODUK (Barang dan atau jasa)



Umpan balik untuk Pengendalian kebutuhan dan ekspektasi pelanggan



PELANGGAN Identifikasi Perubahan Kebutuhan dan Ekspektasi Pelanggan



Gambar Alur sistem pengendalian proses (Mitra, Amitava. 1998)



Dari Gambar diatas tampak bahwa sistem pengendalian proses dapat digambarkan sebagai suatu sistem umpan balik (feedback ( system). ). Strategi peningkatan terus-menerus terus membawa suatu proses berada di bawah pengendalian data karakteristik kualitas yang diukur dan dianalisa serta diintrepetasikan dengan menggunakan metode analisa data yang relevan termasuk teknik-tekinik tekinik statistika. Dengan demikian, pengendalian proses harus menggunakan dat kualitas, yang secara terus-menerus terus menerus dikumpulkan dan dianalisis agar menghasilkan informasi yang ang dapat digunakan untuk mengendalikan dan meningkatkan proses, sehingga proses itu memiliki kemampuan (kapabilitas) untuk memenuhi spesifikasi produk yang diinginkan oleh pelanggan.



2016



3



Nama Mata Kuliah dari Modul



Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id



Hubungan Kualitas, Harga dan Nilai dapat digambarkan sebagai berikut. beriku Dari gambar dapat dilihat bahwa nilai suatu barang / produk dipengaruhi



oleh



kualitas



dan



harga.



Kualitas



akan



memberikan dampak positif terhadap nilai produk, jadi semakin baik kualitasnya maka semakin tinggi pula nilai produk. Sebaliknya harga akan berdampak negatif terhadap nilai barang.



Hubungan Biaya dan Kualitas Suatu ukuran performa sistem total quality adalah adanya biaya yang berhubungan dengan kualitas, dan analisa biaya berdasarkan fungsi waktu merupakan cara menuju sistem s pengendalian kualitas yang efektif. Kesadaran tentang manfaat dari sistem kualitas, yang diukur dengan total quality cost, memerlukan waktu yang lama.



Pengaruh adanya



perubahan tertentu pada proses biasanya biasanya akan dirasakan kemudian hari. Dapat dilihat diliha dampak setelah dilakukan quality management pada gambar berikut:



a) Quality & Cost Relationship (PMBOK)



b) Cost of Quality Before and After Quality Initiative



American Society for Quality Control (1971) membangi biaya kualitas / quality cost menjadi 4 kelompok : 1. Prevention Cost •



Prevention



costs



dikeluarkan



pada



saat



perencanaan,



pelaksanaan



dan



pemeliharaan sistem kualitas. •



Biaya ini termasuk gaji dan biaya pengembangan untuk desain produk, proses dan desain sain perlengkapan, teknik proses pengendalian (melalui suatu sarana seperti grafik pengendalian), pemodelan sistem informasi dan semua biaya yang



2016



4



Nama Mata Kuliah dari Modul



Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id



berhubungan dengan pembuatan produk dengan segera untuk pertama kalinya. Selain itu, biaya yang berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan dimasukkan dalam kategori ini. Biaya yang berkaitan dengan pencarian dan pembuangan produk cacat, perubahan proses dan biaya pemeriksaan kualitas termasuk prevention cost



2. Appraisal Cost •



pengukuran, pengevaluasian atau pemeriksaan Appraisal costs berkaitan dengan pengukuran, produk, komponen, atau material yang dibeli untuk menentukan tingkat pemenuhan terhadap standar ketentuan.







Biaya yang termasuk di dalamnya seperti urusan inspeksi dan pengetesan material yang datang sebagaimana inspeksi inspeksi produk dan pengetesan pada berbagai tahap dalam proses manufaktur dan pada penerimaan akhir Biaya lain yang termasuk kategori ini adalah biaya untuk penyelesaian dan pemeliharaan alat ukur dan perlengkapan dan biaya pemakaian material dan produk pada tes destruktif (tes penghancuran) atau penghancuran peng dengan tes tahan uji.







Appraisal costs biasanya terjadi selama atau setelah produksi, tetapi sebelum produk pro dikeluarkan bagi customer. Oleh sebab itu, biaya ini dikaitkan dengan pengelolaan produk, sedangkan ngkan prevention costs berhubungan dengan pelaksanaan maksud atau tujuan.



Appraisal cost biasanya menurun seiring waktu dikarenakan



ketidaksesuaian dengan standar dicegah sebelum terjadi.



3. Internal Failure Cost •



Internal Failure Cost dikeluarkan pada saat produk, komponen, material dan pelayanan tidak dapat memenuhi persyaratan kualitas sebelum pengalihan kepemilikan pada costumer. Biaya ini tidak akan ada apabila produk telah sesuai ketentuan.







Internal failure cost termasuk biaya pembatalan dan rework material, mat tenaga kerja dan overhed yang berkaitan dengan produksi, downgrading (selisih antara harga jual normal dan harga yang dikurangi karena alasan kualitas), inspeksi ins ulang dan pengujian ulang.



4. External Failure Cost External failure cost dikeluarkan pada pada saat produk tidak memuaskan customer. Jika semua produk sesuai, maka biaya ini tidak ada. Biaya ini termasuk biaya yang dikeluarkan karena adanya komplain dari customer, seperti biaya investigasi dan penyesuaian produk, dan biaya yang berkaitan dengan



2016



5



Nama Mata Kuliah dari Modul



Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id



penerimaan, penyelesaian, perbaikan, dan penggantian produk yang tidak sesuai. Harga warranty (selama produk yang gagal dalam waktu warranty) warranty dan biaya kekurangan produk (biaya atau bonus sebagai masalah tanggungjawab terhadap produk) juga masuk dalam kategori kat ini. Penurunan external failure cost terjadi pada saat quality control system dilaksanakan dengan baik. Quality system menyebabkan penurunan internal and external failure costs,, yang kemudian mengurangi total quality cost.



Quality Cost American Society for Quality Control (1971)



Keuntungan Kontrol Kualitas Meningkatkan kualitas produk / pelayanan Sistem secara terus menerus mengevaluasi, mengubah



untuk menemukan



perubahan kebutuhan dari pelanggan Meningkatkan produktivitas dengan cara mengurangi sisa produksi dan pekerjaan ulang Mengurangi biaya untuk jangka panjang Mempersingkat waktu produksi dan mempercepat pengiriman Menjaga keadaan untuk terus meningkatkan kualitas dan produktivitas



2016



6



Nama Mata Kuliah dari Modul



Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id



Tahapan quality system



Tahap Quality System (PMBOK)



1. INSPEKSI Inspeksi merupakan kegiatan mengkaji karakteristik obyek dalam aspek mutu, dalam hubungannya dengan suatu standar yang ditentukan.



2. QUALITY ASSURANCE Aktivitas ktivitas yang terencana dan sistematis yang dilakukan dalam suatu proses untuk mencapai tingkatt mutu yang telah diinginkkan. Tujuan akhirnya adalah : untuk memberi keyakinan / memberi kepercayaan kepada konsumen bahwa semua perencanaan, perancangan dan pelaksanaan yang dilakukan sudah sesuai dengan standar-standar standar standar yang berlaku, serta syarat-syarat syarat yang dispesifikasikan dalam kontrak agar dapat meminimalkan Product inconsistency sehingga meningkatkan ngkatkan kepercayaan pelanggan. Dalam suatu produk, maka QA dapat berupa Pemastian mutu ( Guarantee Guaran ) dari sudut pandang Kontraktor Jaminan mutu ( Warranty ) dari sudut pandang Konsumen 3. QUALITY CONTROL QC merupakan bagian atau unsur dari QA, yang dapat dilihat dari dua sisi : -



Dari sisi perancangan adalah merupakan tindakan pemeriksaan, pengujian dan da pengukuran untuk mengetahui atau membuktikan bahwa perancangan telah sesuai dengan kriteria dan persyaratan yang telah digariskan



-



Dari sisi pelaksanaan adalah merupakan tindakan pemeriksaan, pengujian dan pengukuran untuk mengetahui dan membuktikan bahwa bahan, peralatan,



2016



7



Nama Mata Kuliah dari Modul



Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id



komponen, instalasi serta struktur yang dibuat, dibeli dan dibangun sesuai dengan prosedur, gambar dan spesifikasi spesifikas proyek. 4. TOTAL QUALITY MANAGEMENT merupakan peningkatan



secara



terus menerus yang dilakukan oleh setiap orang



dalam organisasi untuk memahami, memenuhi bahkan melebihi harapan pelanggan .



Konsep



P-D-C-A



(Plan-Do Do-Check-Action)



merupakan



langkah-langkkah



yang



sering



dugunakan dalam analisis dan solusi masalah kualitas











Plan,, terlebih dahulu rencanakan segala sesuatu berdasarkan: -



Guide Line dan tujuan



-



Cara untuk dapat mencapai tujuan agar sepraktis mungkin



Do,, untuk mulai pelaksanaan, perhatikan beberapa syarat : -



Cara pelaksanaan harus terperinci dan dapat dimengerti, untuk itu perlu suatu latihan maupun pendidikan terlebih dahulu











Pelaksanaan disesuaikan disesuaik menurut apa yang telah direncanakan



Check,, setelah mengerjakan apa yang direncanakan, direncanakan, adakan pemeriksaan : -



Apakah cara sesuai dengan rencana



-



Apakah hasil yang didapat sesuai dengan yang diharapkan



-



Jika hasil tidak baik, cari apa penyebabnya



Action,, ambil tindakan setelah dilakukan pemeriksaan. pemeriksaan Hasil yang jelek harus diperbaiki memperbaiki cara kerjanya. kerjanya



Quality Team pada sebuah proyek terdiri dari senior management, project manager, project staff, client, vendor and supplier, subcontractor and regulatory authorities



2016



8



Nama Mata Kuliah dari Modul



Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id



Quality Team pada sebuah proyek



Pengukuran Kualitas Beberapa metode yang digunakan dalam pengukuran kualitas adalah sebagai berikut: •



Six Sigma Concepts Semakin tinggi target sigma yang dicapai, maka kinerja sistem industri akan semakin baik. Six Sigma Concepts sebagai berikut : apabila apabila produk (barang/jasa) diproses pada tingkat kualitas six sigma (6-sigma), (6 sigma), maka diharapkan adanya 3,4 kegagalan per sejuta kesempatan (DPMO-Defect Defect per million opportunity) opportunity) atau 99,99966% dari apa yang diharapkan pelanggan akan ada pada produk itu. itu Tujuan six sigma : Meningkatkan kepuasan pelanggan, Mengurangi waktu siklus, Mengurangi defect







Quality Function Deployment QFD didefinisikan sebagai alat perencanaan yang ditujukan untuk mengetahui mengeta kebutuhan/harapan pelanggan. Inti QFD terletak pada kepentingan dan kebutuhan pelanggan yang mengacu pada suara pelanggan. Keinginan ginan pelanggan digunakan untuk pengembangan gembangan produk. QFD membentuk ntuk matriks House of Quality yang menyatakan nyatakan keinginan dan harapan, dipertemukan dengan respon teknis perusahaan







Fishbone Diagram / Cause and Effect Diagram Diagram ini bertujuan untuk identifikasi penyebab dari suatu permasalahan permasalahan (akar permasalahan). Dari akar permasalahan (root cause) tersebut dapat diinvestigasi dan dilakukan perbaikan







Flow chart Bagan yang menunjukkan sequencing (urutan proses) dari kegiatan yang akan berjalan







Check sheet Form yang digunakan untuk menjelaskan “to do list” dan memonitor aktivitas yang telah berjalan



2016



9



Nama Mata Kuliah dari Modul



Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id







Histograms Diagram yang digunakan untuk mengetahui bentuk penyebaran dan frekuensinya Histogram menjelaskan enjelaskan variasi proses, namun belum mengurutkan rangking dari variasi terbesar sampai dengan yang terkecil.



Histogram juga menunjukkan kemampuan



proses, dan apabila memungkinkan, histogram dapat menunjukkan hubungan dengan spesifikasi proses dan angka‑angka angka nominal, misalnya rata‑rata. rata. Dalam histogram, garis vertikal menunjukkan banyaknya observasi tiap‑tiap tiap kelas •



Pareto Diagram Diagram yang digunakan untuk mengidentifikasi kategori yang paling menonjol, misal : aktivitas yang berbiaya terbesar







Scatter diagram Diagram yang menunjukkan hubungan sebab akibat diantara variabel-variabel variabel







Control chart Diagram yang digunakan untuk memonitor proses yang sedang berjalan dan mendeteksi perubahan-perubahan perubahan yang terjadi pada output



Safety During Construction Dalam m industri konstruksi tentunya tidak bisa lepas dari kecelakaan kerja, oleh karena itu tiap-tiap tiap perusahaan kontraktor pastilah mempunyai program K3. Kecelakaan dan K3 merupakan dua faktor yang berkaitan di dalam bidang industri konstruksi Kecelakaan adalah suatu kerjadian yang tidak direncanakan, diramalkan dan menyebabkan orang mendapat kesulitan atau kerugian bagi dirinya.



Penyebab kecelakaan kerja a. Perbuatan Berbahaya, diakibatkan para pekerja itu sendiri yaitu tidak memanfaatkan perlengkapan K3 dan n mengacuhkan prosedur keselamatan. b. Keadaan Berbahaya, diakibatkan para pekerja itu sendiri yaitu penerangan yang kurang, dan material yang berserakan



Safety plan Penerapan prinsip K3 di proyek sangat perlu diperhatikan dalam pekerjaan konstruksi. Pelaksana konstruksi harus mengetahui dan menerapkan prinsip-prinsip prinsip prinsip kerja sesuai ketentuan K3 di lingkungan proyek.



2016



10



Nama Mata Kuliah dari Modul



Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id







Safety plan adalah rencana pelaksanaan K3 untuk proyek yang bertujuan agar dalam pelaksanaan nantinya proyek akan aman dari kecelakaan dan bahaya penyakit sehingga menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi.







Safety plan berisi: -



Pembukaan yang berisi: Gambaran proyek dan Pokok perhatian untuk kegiatan K3



-



Resiko kecelakaan dan pencegahannya



-



Tata cara pengoperasian peralatan



-



Alamat instansi terkait: erkait: Rumah sakit, Polisi, Depnaker, Dinas Pemadam kebakaran.



giatan K3 di lapangan meliputi: Pelaksanaan kegiatan Kegiatan K3 di lapangan berupa pelaksanaan safety plan, melalui kerja sama dengan instansi yang terkait K3, yaitu depnaker, polisi dan rumah sakit. saki Pengawasan pelaksanaan aksanaan K3, meliputi kegiatan: •



Safety patrol,, yaitu suatu tim K3 yang terdiri dari 2 atau 3 orang yang melaksanakan patroli untuk mencatat hal-hal hal hal yang tidak sesuai ketentuan K3 dan yang memiliki resiko kecelakaan.







Safety supervisor; adalah lah petugas yang ditunjuk manajer proyek untuk mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan dilihat dari segi K3.







Safety meeting;; yaitu rapat dalam proyek yang membahas hasil laporan safety patrol maupun safety supervisor



Pelaporan dan penanganan kecelakaan, terdiri dari: •



Pelaporan dan penanganan kecelakaan ringan







Pelaporan dan penanganan kecelakaan berat







Pelaporan dan penanganan kecelakaan dengan korban meninggal







Pelaporan dan penanganan kecelakaan peralatan berat



2016



11



Nama Mata Kuliah dari Modul



Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id



Daftar Pustaka Chris Hendrickson and Tung Au , 2000, 2000 Project Manajemen for Construction, Construction Second Edition prepared for world wide web publication.



Gaspersz, Vincent, Dr. D.Sc. CFPIM. CIQA. (2003). Metode Analisis Untuk Peningkatan Kualitas.. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Utama



Imam Soeharto, 1998, Manajemen Proyek (Dari Konseptual sampai Operasional) Jilid 1 dan 2,, Edisi kedua, Erlangga, Jakarta.



Jack R. Meredith, Samuel J. Mantel,JR, 2009 Project Management A Managerial Approach, Seventh Edition,, United States of America



Mitra, Amitava. (1998). Fundamentals of Quality Control and Improvement. Improvement Prentice Hall.



PMI, (2004), A Guide to Project Management Body of Knowledge



Thomas, H. Randolph.,et al. (2003). Improving Labor Flow Reliability for Better Productivity as Lean Construction Principle. Journal Of Contruction Engineering and Management. Management ASCE. 251-261.



2016



12



Nama Mata Kuliah dari Modul



Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id