Modul 2 KB 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KB 1. PRINSIP DAN MODEL PENGELOLAAN PKR Hakekat pengelolaan PKR adalah upaya mencapai tujuan yang setinggi-tingginya dengan memanfaatkan segala sumber daya (manusia, alam, sosial, budaya) yang tersedia. Menurut Karweit (1987) pengelolaan PKR yang efektif ditandai oleh 3 hal, yaitu: 1. Sebagian terbesar dari waktu yang tersedia benar-benar digunakan untuk belajar siswa 2. Kualitas pembelajaran guru sangat memadai 3. Sebagian terbesar atau seluruh siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar Guru PKR dituntut untuk melakukan aneka cara mengisi waktu belajar, menampilkan kualitas pembelajaran, dan melibatkan siswa dalam belajar. Terdapat tiga model pengelolaan pembelajaran kelas rangkap Model Utama : PKR Murni 1. PKR 221 : Dua kelas, Dua mata pelajaran, Satu ruangan LANGKAH/WAKTU 1. PENDAHULUAN (10’)



2. KEGIATAN INTI I (15’) 3. KEGIATAN INTI II (15’) 4. KEGIATAN INTI III (15’) 5. KEGIATAN INTI IV (15’) 6. PENUTUP (10’)



KELAS IV KELAS V MAT IPA BANGUN RUANG TUMBUHAN HIJAU Pengantar dan Pengarahan Umum Diberikan Secara Bersama Dalam Dua Ruangan yang Berhubungan, Penjelasan Skenario dan Hasil Belajar GURU KERJA KELOMPOK



KERJA KELOMPOK



KERJA KELOMPOK PEMANDUAN PENYAJIAN HASIL KERJA KELOMPOK



KERJA KELOMPOK



DISKUSI KELAS



LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK



GURU REVIUW, PENGUATAN, KOMENTAR, DAN TINDAK LANJUT PERSIAPAN JAM BERIKUTNYA



Dalam model PKR 221, guru menghadapi dua kelas untuk mengajar dua mata pelajaran yang berbeda yang berlangsung dalam satu ruangan. Pada model ini, perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas berlangsung terus menerus. Model ini paling efektif diantara model PKR lainnya, namun jumlah siswa tidak terlampau banyak (15-20 orang). Model Alternatif : PKR Modifikasi



2. PKR 222 : Dua kelas, Dua mata pelajaran, Dua ruangan KELAS IV KELAS V IPA IPS SUMBER DAYA ALAM SUMBER KEKAYAAN ALAM Pengantar dan Pengarahan Dalam Satu Ruangan : Penjelasan Skenario & Hasil Belajar



LANGKAH/WAKTU 1. PENDAHULUAN (10’)



2. KEGIATAN INTI I (15’)



PENJELASAN GURU



3. KEGIATAN INTI II (15’)



TANYA JAWAB GURU-MURID (OPB)



4. KEGIATAN INTI III (15’)



KERJA INDIVIDUAL



TANYA JAWAB GURU-MURID



KERJA INDIVIDUAL



TANYA JAWAB GURU-MURID



5. KEGIATAN INTI IV (15’) 6. PENUTUP (10’)



KEGIATAN INDIVIDUAL KEGIATAN INDIVIDUAL



Reviuw Umum, Pergantian, Penguatan, Tindak Lanjut, Tugas, Pengantar Jam Pelajaran Berikutnya



Dalam model PKR 222, guru menghadapi dua kelas dengan dua mata pelajaran yang berbeda. Pembelajaran berlangsung dalam dua ruangan berdekatan yang terhubung dengan pintu, karena jumlah siswa lebih dari 20 orang. Penerapan model ini mempunyai dampak, antara lain perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas tidak dapat berlangsung terus-menerus karena masing-masing kelas harus menunggu hadirnya guru secara fisik secara bergantian. Oleh karena itu, pembelajaran harus dirancang dengan cermat agar tanpa kehadiran guru sementara, siswa dapat belajar dengan penuh perhatian.



3. PKR 333 : Tiga kelas, Tiga mata pelajaran, Tiga ruangan LANGKAH/WAKTU



KELAS IV IPS PENDUDUK



KELAS V IPA MAKHLUK



HIDUP



KELAS VI MTK PECAHAN



DAN LINGKUNGAN 1. PENDAHULUAN (10’)



Pengantar dan Pengarahan Umum Diberikan Secara Bersama di Salah Satu Ruangan Penjelasan Skenario dan Hasil Belajar yang Ingin Dicapai pada Dua Jam Pelajaran Tersebut



2. KEGIATAN INTI I (15’)



KERJA KELOMPOK (Gunakan LKM)



Penjelasan Guru



KEGIATAN INDIVIDUAL



3. KEGIATAN INTI II (15’)



KERJA KELOMPOK (Gunakan LKM)



TANYA JAWAB GURU MURID (OPB)



KEGIATAN INDIVIDUAL



4. KEGIATAN INTI III (15’)



TANYA JAWAB GURU MURID (OPB)



KERJA KELOMPOK (Gunakan LKM)



KERJA PASANGAN (Tutor Sebaya)



5. KEGIATAN INTI IV (15’)



KEGIATAN INDIVIDUAL



KERJA KELOMPOK (Gunakan LKM)



TANYA JAWAB GURU MURID



6. PENUTUP (10’)



Reviuw Umum, Penguatan Guru, Tindak Lanjut dan Pelajaran Berikutnya



Dalam model PKR 333, guru menghadapi tiga kelas untuk tiga mata pelajaran yang berbeda. Pembelajaran berlangsung dalam tiga ruangan berjejer yang satu sama lain terhubungkan dengan pintu penghubung. Dampak pada model ini, perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas tidak dapat berlangsung terus-menerus karena masing-masing kelas harus menunggu hadirnya guru secara fisik. Waktu tunggu guru lebih lama lagi karena guru berpindah-pindah diantara 3 ruangan. Model ini tidak dianjurkan untuk sering digunakan karena kurang efektif.



KB. 2 PRINSIP DIKTATIK METODIK DAN PROSEDUR DASAR PKR



Prinsip – prinsip diktatik – metodik dan prosedur dasar PKR dalam kegiatan belajar ini adalah sebagai berikut : 1. Konsep – konsep pembelajaran yang relevan dan perlu diterapkan dalam PKR sehingga membentuk suatu system. 2. Keterampilan procedural pembelajaran , khususnya berkenaan dengan membuka dan menutup pembelajaran , mendorong belajar aktif dan belajar mandiri , dan mengelola kelas PKR. 1. Bagaimana Mengawali dan Mengakhiri Pelajaran. Yang membedakan perilaku mengajar guru satu dari yang lain lebih banyak dalam hal seni atau kiatnya. Sisi keilmuan dan kiat mengajar tidak boleh dipisahkan. Keduanya harus terpadu dan diperlakukan sebagai dua hal yang saling mengisi. Artinya , ilmu mengajar harus dapat diwujudkan dalam praktik dengan baik , dan kiat mengajar seyogianya dilandasi oleh prinsip- prinsip keilmuan mengajar. a. Mengawali Pelajaran - Membuka pelajaran merupakan jembatan pengalaman belajar lama dan baru yang sekaligus berfungsi sebagai langkah awal yang menentukan mulus tidaknya proses belajar siswa. - Ada 4 hal yang harus dilakukan dalam membuka pelajaran : a.menarik perhatian siswa b.menimbulkan motivasi belajar c.memberi acuan belajar d.membuat kaitan materi - dalam PKR pembukaan pelajaran untuk semua kelas yang dirangkap seyogyanya diberikan secara bersama – sama disatu ruangan atau tempat. b. Menimbulkan motivasi Motivasi belajar adalah dorongan dalam diri siswa dan dari luar diri siswa untuk mengalami perubahan perilaku dalam bentuk pengetahuan , sikap , nilai , keterampilan. Setidaknya ada 4 cara yang dapat dan seyogyanya dilakukan oleh guru PKR. a. Kehangatan dan semangat ( warmth and enthusiasm ) b. Rasa penasaran / ingin tahu siswa ( curiosity ) c. Ide yang bertentangan ( conflicting / controversial ideas ) d. Minat siswa c. Memberi acuan belajar - Proses belajar dalam situasi pendidikan formal , antara lain oleh keterahan. Keterahan merupakan perwujudan dari proses belajar yang terpadu oleh dan terkait dengan tujuan belajar. Acuan belajar dapat diberikan , antara lain dengan 4 cara berikut. a. Tujuan dan batas – batas tugas b. Langkah – langkah yang akan ditempuh c. Masalah pokok sebagai pusat perhatian d. Pertanyaan pemicu belajar. d. Membuat kaitan atau jalinan konseptual - Awal pelajaran merupakan jembatan antara pengalaman lama dan pengalaman baru. Apabila pengalaman lama dan baru dapat dijembatanni dengan baik maka proses belajar akan berlangsung lebih bermakna .



-



a. Mengakhiri pelajaran Mengakhiri pelajaran atau menutup pelajaran sama pentingnya dengan membuka pembelajaran , walau tentu saja berbeda tujuan dan fungsinya. Dalam rangka menutup pelajaran ada 3 kegiatan pokok yang seyogyanya kita lakukan hal – hal berikut. 1. Meninjau kembali 2. Mengadakan evaluasi penguasaan siswa 3. Memberikan tindak lanjut.



2.Bagaimana mendorong belajar aktif dan membiasakan belajar mandiri Perubahan yang terjadi berlangsung dalam diri individu siswa sebagai pembelajar.perubahan itu berkenaan dengan pengetahuan , nilai dan sikap , keterampilan , dan kebiasaan belajar. a. Membimbing diskusi kelompok kecil b. Mengajar kelompok kecil dan perseorangan c. Mengadakan variasi 3.Bagaimana mengelola kelas PKR dengan baik a. Menciptakan dan memelihara situasi kelas yang optimal b.Mengendalikan kondisi belajar yang optimal.