Modul 5 - Perhitungan Arah Kiblat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL 5



METODE PERHITUNGAN ARAH KIBLAT 1



METODE PERHITUNGAN ARAH KIBLAT



Oleh: M. Ma’rifat Iman KH. Tim Hisab Ru’yat Kementerian Agama RI



Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan metode perhitungan arah kiblat ?



Jawaban : Untuk menjawab pertanyaan singkat di atas, ternyata mempunyai jawaban yang luas dan panjang. Oleh karena itu, perlu diuraikan dan dijelaskan dengan mengetahui hal-hal di bawah ini : 1. Arah kiblat dan segitiga bola 2. Mengetahui Lintang dan bujur tempat 3. Rumus arah kiblat yang digunakan 4. Perhitungan arah kiblat 5. Cara pembuktian penentuan arah kiblat 6. Gambar menunjuk arah kiblat 7. Daftar arah kiblat kota provinsi di Indonesia Selengkapnya dijelaskan di bawah ini : 1. Arah Kiblat dan Segitiga Bola Kata Arah Kiblat, dua kata ini yang akan dicari formulasi dan hitungan penentuannya. Kata arah berarti jurusan, tujuan dan maksud (Departemen P&K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1999), 1



Lebih jelas dan selengkapnya agar Anda membaca buku : Sriyatin Shadiq Al Falaky, Perhitungan Penentuan Arah Kiblat : Surabaya, Yayasan Al Falakiyah, 2000.



Imam Syafii berpendapat mencari arah kiblat dengan sungguhsungguh dan arah yang terdekat. Demikian juga memberi arti menghadap jarak terdekat (Saadoeddin Djambek, Arah Kiblat, 1956) yang diukur melalui lingkaran besar pada permukaan bumi. Yang lain mengartikan dengan kata jihad, syathrah dan azimuth (Departemen Agama, Pedoman Penentuan Arah kiblat, 1994). Sedangkan kata Kiblat berarti Ka’bah yang terletak di dalam Masjidil Haram kota Mekah. Para ulama sepakat menghadap ke arah kiblat merupakan syarat sahnya shalat, maka kaum muslimin wajib menghadap ke arah kiblat dalam melakukan ibadah shalat. Dengan demikian arah kiblat adalah suatu arah (kiblat di Mekah) yang wajib dituju oleh umat Islam ketika ibadah shalat. QS. Al Baqarah (2) ayat 142, 143, 144, 145,148, dan 149 Sabda Nabi SAW : Artinya : Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda : Ka’bah (Baitullah) adalah kiblat bagi orang-orang di masjidil haram, masjidil haram adalah kiblat bagi orang-orang penduduk tanah haram (Mekah), dan tanah haram (Mekah) adalah kiblat bagi semua umatku di bumi, baik di barat maupun di timur. (HR. Al Baihaqi) (Muhammad Ibn Ali Ibn Muhammad As Syaukani, Nailul Authar, 1983). Arah kota Mekah yang terdapat Ka’bah (sebagai kiblat kaum muslimin) dapat diketahui dari setiap titik yang berada di permukaan bola bumi, maka untuk menentukan arah kiblat dapat dilakukan dengan menggunakan Ilmu Ukur Segitiga Bola (Spherical Trigonometri). Penghitungan dan pengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik kutub utara, dengan menggunakan alat bantu mesin hitung atau kalkulator. Atau dapat ditentukan dengan cara mengetahui jam bayang-bayang kiblat setiap hari dipermukaan ini. Untuk perhitungan arah kiblat, ada 3 buah titik yang harus dibuat, yaitu :



1. Titik A, diletakkan di Ka’bah (Mekah) 2. Titik B, dletakkan di lokasi tempat yang akan ditentukan arah kiblatnya. 3. Titik C, diletakkan di titik kutub utara. Titik A dan titik C adalah dua titik yang tetap (tidak berubahubah), karena titik A tepat di Ka’bah (Mekah) dan titik C tepat di kutub utara (titik sumbu), sedangkan titik B senantiasa berubah, mungkin berada di sebelah utara equator dan mungkin pula berada di sebelah selatannya, tergantung pada tempat mana yang akan ditentukan arah kiblatnya. Bila ketiga titik tersebut dihubungkan dengan garis lengkung pada lingkaran besar, maka terjadilah segitiga bola ABC, seperti gambar di bawah ini. Titik A adalah posisi Ka’bah (Mekah), titik B adalah posisi lokasi tempat/kota, dan titik C adalah kutub utara/titik sumbu. C



Ketiga sisi segitiga ABC di samping ini diberi nama dengan huruf kecil dengan nama sudut didepannya (dihadapannya). Sisi BC dinamakan sisi a, karena berada di depan/ berhadapan dengan sudut A. Sisi CA dinamakan sisi b, karena berada di depan/berhadapan dengan sudut B. Sisi AB dinamakan sisi c, karena berada di depan/berhadapan dengan sudut C. Atau sudut di antara sisi b dan sisi c dinamakan sudut A, sudut di antara sisi c dan sisi a dinamakan sudut B, dan sudut di antara sisi a dan sisi b dinamakan sudut C. Sudut-sudut itu dihitung dengan derajat sudut.



Gambar di atas, dapatlah diketahui bahwa yang dimaksud dengan perhitungan arah kiblat adalah suatu perhitungan untuk mengetahui berapa besar nilai sudut B, yakni sudut yang diapit oleh sisi a dan sisi c. Pembuatan gambar segitiga bola seperti di atas sangat berguna untuk membantu menentukan nilai sudut arah kiblat bagi suatu tempat dipermukaan bumi ini dihitung/diukur dari suatu titik arah mataangin ke arah mataangin lainnya, misalnya diukur dari titik Utara ke Barat (U-B), atau diukur searah jarum jam dari titik Utara (UTSB).



3. Rumus Arah Kiblat yang Digunakan a. Rumus arah kiblat Cotan B = Cotan b Sin a - Cos a Cotan C Sin C b. Rumus bantu Sisi a (a) = 90o – tp Sisi b (b) = 90o – mk b = 90o – 21o 25’ = 68o 35’ (tetap) Sisi C (c) = λtp – λmk Keterangan : tp = lintang/bujur tempat, dan mk = lintang/bujur Mekah



2. Mengetahui Lintang dan Bujur Tempat 4. Perhitungan Arah Kiblat Untuk perhitungan dan penentuan arah kiblat hanya dibutuhkan 2 data, yaitu :



Pertanyaan : Hitunglah arah kiblat kota Surabaya.



a. Lintang dan Bujur Tempat



Jawab :



Data lintang tempat/kota dapat diketahui dan diambil dari atlas, taqwim, kalender, buku ilmu falak dan hisab rukyat dan alat GPS (globe positioning system). Istilah lintang dan bujur tempat yang digunakan sbb : NO INDONESIA ARAB INGGRIS SIMBOL 1 lintang tempat ‫ عرض البلد‬Latitude phi/ 2 bujur tempat ‫طول البلد‬ Longitude lambda/ λ Mislanya : Lintang Surabaya () = - 7o 15’ LS. dan bujur Surabaya (λ) = 112o 45’ BT.



a. Data yang diketahui : 1). Lintang tempat kota Mekah ( mk ) = 21o 25’ LU Bujur tempat kota Mekah (λ mk) = 39o 50’ BT



b. Lintang dan Bujur Ka’bah (Mekah). Data lintang dan bujur Ka’bah (Mekah) adalah Lintang () = 21o 25’ LU dan bujur (λ) = 39o 50’ BT.



2). Lintang tempat kota Surabaya ( tp)= - 7o 15’ LS Bujur tempat kota Surabaya (λ tp ) = 112o 45’ BT b. Dicari dulu dengan rumus bantu : a = 90o –  tp b = 90o –  mk C = λtp - λ mk



Nilai angka diketahui adalah : a = 90o – (- 7o 15’) = 97o 15’ b = 90o - 21o 25’ = 68o 35’ (tetap) o o C =112 45’ - 39 50’ = 72o 55’ c. Angka a, b dan C dimasukkan dalam rumus arah kiblat Cotan B



= Cotan b Sin a - Cos a Cotan C Sin C



Cotan B = Cotan 68o 35’ Sin 97o 15’ - Cos 97o 15’ Cotan 72o 55’ Sin 72o 55’



1 / Tan 68o 35’ x Sin 97o 15’ / Sin 72o 55’ Exe - Cos 97o 15’ x 1 / Tan 72o 55’ Exe x-1 Exe Shift Tan Ans Exe Shift o ’’65o 58’ 14.97” U - B atau 24o 01’ 45.03” B – U, dan Azimut kiblat 294o 01’ 45.03” UTSB. Keterangan : 1. U-B : diukur dari titik Utara ke arah Barat 2. B-U : diukur dari titik Barat ke arah Utara 3. UTSB : diukur dari titik Utara se arah jarum jam (Utara – Timur - Selatan – Barat) 4. a. tanda / bisa diganti : b. tanda Exe bisa diganti = c. tanda x-1 dipijat shift (



d. Cara tekan tombol/pijat kalkulator sbb : 5. Cara Pembuktian Penentuan Arah Kiblat Tekan/pijat tombol kalkulator secara berurutan sesuai dengan typenya: 1). Casio fx 120, 124, 130 68o 35’ Tan 1/x x 97o 15’ Sin = : 72o 55’ Sin = - 97o 15’ Cos x 72o 55’ Tan 1/x = 1/x Inv Tan Inv o ’’ 65o 58’ 14.97” U - B atau 24o 01’ 45.03” B – U, dan Azimut kiblat 294o 01’ 45.03” UTSB. 2). Casio fx 3600, 3800, 3900, 4100 68o 35’ Tan Inv 1/x x 97o 15’ Sin = : 72o 55’ Sin = - 97o 15’ Cos x 72o 55’ Tan Inv 1/x = Inv 1/x Inv Tan Inv o ’’ 65o 58’ 14.97” U - B atau 24o 01’ 45.03” B – U, dan Azimut kiblat 294o 01’ 45.03” UTSB. 3). Karce-131 Scientific Calculator, Casio fx 82 MS, 85 MS, 95 MS, 100 MS, 115 MS, 350 MS, 570 MS, 820 MS, 991 MS, 992S, 4000 P , 4500 P , 5000 P.



Pembuktian dilakukan dengan cara mengetahui jarak terdekat arah kiblat dari tempat lokasi ke Ka’bah (Mekah). Jika λ = 00o 00’ s.d 39o 50’ BT, maka C = 39o 50’ - λ Jika λ = 39o 50’ s.d 180o 00’ BT, maka C = λ - 39o 50’ Jika λ = 00o 00’ s.d 140o 10’ BB, maka C = λ + 39o 50’ Jika λ = 140o 10’ s.d 180o 00’ BB, maka C = 320o 10 - λ 1). ke arah barat : 112o 45’ - 39o 50’ = 72o 55’ 2). ke arah timur : 180o + (180o – 72o 55’) = 180o + 107o 05’ = 287o 05’ 3). Lingkaran sudut busur derajat = 72o 55’ + 287o 05’ = 360o. 4). 1o = 4’ = 110 km, atau 1o = 4’ = 111 km, atau 1o = 4’ = 111,1111111 km. 72o 55’ x 111 km = 8093,75 km (ke arah barat) dan 287o 05’ x 111 km = 31866,25 km ( ke arah timur). 5). Jarak terdekat arah kiblat kota SURABAYA menghadap ke barat serong ke utara (ke kanan), karena kota SURABAYA berada di sebelah selatan garis equator/khatulistiwa ( = - 7o 15’ LS), sedang Ka’bah (Mekah) berada di sebelah utara garis equator/khatulistiwa ( = 21o 25’ LU).



6. Gambar Arah Kiblat yang Menunjuk ke Ka’bah Gambar Arah Kiblat (U)Utara shaf



Ka’bah



Kiblat (B)Barat



(T) Timur



shaf (S)Selatan 7. Daftar Arah Kiblat Kota Provinsi di Indonesia No Nama Kota



Lintang Bujur



AQ-UB



AQ-BU



A-UTSB



1 2 3 4 5 6 7



5o 34’ LU 3o 38’ LU 0o 34’ LU 0o 57’ LS 1o 36’ LS 2o 59’ LS 3o 48’ LS



67o50’59.83” 67o15’14.16” 66o13’42.38” 65o18’09.24” 65o44’17.86” 65o27’14.87” 64o32’13.77”



22o09’00.17” 22o15’45.84” 23o46’17.64” 24o41’50.76” 24o15’42.14” 24o32’45.13” 25o27’46.23”



292o09’00.17” 292o15’45.84” 293o46’17.64” 294o41’50.76” 294o15’42.14” 294o32’45.13” 295o27’46.23”



Banda Aceh Medan Pekanbaru Padang Jambi Palembang Bengkulu



95o19’BT 98o38’BT 101o27’BT 100o21’BT 103o38’BT 104o47’BT 102o15’BT



5o 26’ LS 105o16’BT 64o42’13.5” 25o17’46.5” o o o 23o05’53.2” Tanjungpinang 0 55’ LU 104 27’BT 66 54’06.8” o o o Pangkalpinang 2 07’ LS 106 10’BT 66 03’06.82” 23o56’53.18” 6o 08’ LS 106o09’BT 64o41’57.08” 25o18’02.92” Serang o 6 10’ LS 106o49’BT 64o51’29.27” 25o08’30.73” Jakarta o 6 57’ LS 107o37’BT 64o49’36.36” 25o10’23.64” Bandung 7o 48’ LS 110o21’BT 65o17’13.66” 24o42’46.34” Yogyakarta o 7 00’ LS 110o24’BT 65o29’43.41” 24o30’16.59” Semarang o 7 15’ LS 112o45’BT 65o58’14.97” 24o01’45.03” Surabaya o 0 05’ LS 109o22’BT 67o15’23.43” 22o44’36.67” Pontianak o o o o Banjarmasin 3 22’ LS 114 40’BT 67 08’22.34” 22 51’37.66” o o o o Palangkaraya 2 16’ LS 113 56’BT 67 16’37.05” 22 43’22.95” o o o 0 28’ LS 117 11’BT 68 00’39.43” 21o59’20.57” Samarinda 1o 13’ LS 116o51’BT 67o50’15.48” 22o09’44.52” Balikpapan o 1 33’ LU 124o53’BT 68o38’02.12” 21o21’57.88” Menado 0o 33’ LU 123o04’BT 68o30’15.17” 24o29’44.83” Gorontalo 0o 50’ LS 119o54’BT 68o09’49.49” 21o50’10.51” Palu 1o 49’ LU 127o24’BT 68o38’32.9” 21o21’27.1” Ternate o o o 3 42’ LS 128 14’BT 68 31’36.71” 21o28’23.29” Ambon o 3 57’ LS 122o35’BT 68o02’23.59” 21o57’36.41” Kendari 5o 08’ LS 114o27’BT 67o31’55.67” 22o28’04.33” Makasar o 8 37’ LS 115o13’BT 66o15’28.19” 23o44’31.81” Denpasar o 8 38’ LS 116o08’BT 66o27’38.04” 23o32’21.94” Mataram o 10 12’ LS 123o35’BT 67o49’03.31” 22o10’56.69” Kupang 0o 50’ LS 131o15’BT 68o35’50.28” 21o24’09.72” Sorong o 0 52’ LS 134o04’BT 68o35’16.37” 21o24’43.63” Manokwari o 1 10’ LS 136o03’BT 68o55’26.21” 21o04’33.79” Biak 2o 40’ LS 140o40’BT 68o41’36.89” 21o18’23.11” Jayapura o 3 52’ LS 132o54’BT 68o46’46.06” 21o13’13.94” Fak-fak o 3 21’ LS 135o29’BT 68o48’32.8” 21o11’27.2” Nabire o o o 3 55’ LS 138 44’BT 68 55’26.21” 21o04’33.79” Wamena 4o 45’ LS 136o33’BT 69o00’05.52” 20o59’54.48” Timika o 8 30’ LS 140o27’BT 69o50’53.63” 20o09’06.37” Merauke LU : Lintang Utara (+), LS : Lintang Selatan (-), BT : Bujur Tempat AQ-UB : Arah kiblat diukur dari titik Utara ke arah Barat AQ-BU : Arah kiblat diukur dari titik Barat ke arah Utara A-UTSB : Azimut kiblat diukur dari titik Utara diputar se arah jarum jam.



8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38



B.Lampung



295o17’46.5” 293o05’53.2” 293o56’53.18” 295o18’02.92” 295o00’30.73” 295o10’23.64” 294o42’46.34” 294o30’16.59” 294o01’45.03” 292o44’36.67” 292o51’37.66” 292o43’22.95” 291o59’20.57” 292o09’44.52” 291o21’57.88” 294o29’44.83” 291o50’10.51” 291o21’27.1” 291o28’23.29” 291o57’36.41” 292o28’04.33” 293o44’31.81” 293o32’21.94” 292o10’56.69” 291o24’09.72” 291o24’43.63” 291o04’33.79” 291o18’23.11” 291o13’13.94” 291o11’27.2” 291o04’33.79” 290o59’54.48” 290o09’06.37”