MODUL 9. Etika Dan Karakter Pendidik PAUD [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DALAM PELATIHAN (RP3)



KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN



TAHUN 2018



BARANG MILIK NEGARA TIDAK DIPERJUALBELIKAN DAFTAR ISI MODUL 9: ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD



KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I



PENDAHULUAN



BAB II



Bagaimana Karakter Yang Harus Dimiliki Pendidik PAUD?



BAB III BagaimanaPeranGurudalamMenanamkanKarakterpadaAnak? BAB IV EtikaSepertiApakah yang PerluDikembangkanolehGuru PAUD? BAB V



PENUTUP



DAFTAR PUSTAKA TUGAS MANDIRI



1



KATA PENGANTAR Guru dan Tenaga Kependidikan yang bekerja pada Layanan PAUD, memiliki peran yang sangat besar dalam mewujudkan karakter anak usia dini yang baik. Sebagai teladan mereka perlu memahami berbagai hal yang terkait dengan Etika dan Karakter Pendidik PAUD, yang terdapat pada modul Etika dan Karakter diklat Guru Pendamping Muda (Diklat Berjenjang Tingkat Dasar) ini. Bahan ajar untuk Modul Etika dan Karakter Pendidik PAUD ini disusun untuk dipergunakan oleh pelatih maupun peserta diklat Guru Pendamping Muda (Diklat Berjenjang Tingkat Dasar) yang telah dikembangkan oleh tim penyusun dengan berbagai upaya sehingga mudah untuk dipahami dan diterapkan. Materi Etika dan Karakter Pendidik PAUD, merupakan materi yang juga penting untuk disampaikan pada kegiatan diklat Guru Pendamping Muda (Diklat Berjenjang Tingkat Dasar) Tahap Tatap Muka, karena merupakan kunci yang membuka jendela pengetahuan bagaimana seharusnya pendidik anak usia dini beretika, bangga menjadi pendidik PAUD dan dapat menerapkan karakter-karakter baik dalam pembelajaran. Oleh karena itu, diharapkan agar materi Etika dan Karakter Pendidik PAUD ini dipelajari dengan baik. Terima kasih disampaikan kepada tim penyusun bahan ajar ini dan semua pihak yang telah membantu. Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat dinantikan kehadirannya demi penyempurnaan modul ini.



Jakarta, .... Maret 2018 Direktur Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat



Dr. Abdoellah, M.Pd. NIP. 196008201986031005



BAB I PENDAHULUA N A. LATAR BELAKANG Dalam Peraturan Menteri Pendidikan & Kebudayaan No. 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini Lampiran II dijabarkan tentang Kompetensi Guru PAUD, baik guru PAUD, guru pendamping maupun guru pendamping muda. Standar kompetensi guru pendamping muda meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi profesional & kompetensi kepribadian. Adapun standar kompetensi kepribadian yang perlu kita usahakan sebagai guru pendamping muda adalah sebagai berikut : a. Menyayangi anak secara tulus b. Berperilaku sabar, tenang, ceria, penuh perhatian serta melindungi anak c. Memiliki kepekaan dan responsif dalam menyikapi perilaku anak d. Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif dan bertanggung jawab e. Berperilaku santun, menghargai dan hormat kepada orangtua dan anak Bila Pendidik Anak Usia Dini dapat mengembangkan karakter-karakter tersebut di atas, maka tentu akan mampu mendukung terbentuknya karakter positif pada diri anak serta mampu mencegah perilaku anak yang sulit melalui bimbingan yang positif. B. TUJUAN MODUL INI 1. Tujuan umum: sebagai salah satu sumber bahan belajar bagi Pelatih serta Guru dan Tenaga Kependidikan Peserta Diklat Guru Pendamping Muda (Diklat Berjenjang Tingkat Dasar) dalam memahami etika dan karakter pendidik PAUD dan bagaimana menerapkannya di PAUD. 2. Tujuan khusus: a. Peserta dapat memahami karakter-karakter yang harus dimiliki Guru PAUD. b. Peserta dapat memahami peran guru dalam menanamkan karakter pada anak. c. Peserta dapat memahamietika yang baik dan menerapkannya dalam kehidpan sehari-hari sebagai guru PAUD.



C. RUANG LINGKUP Materi Etika dan Karakter Pendidik PAUD dengan bobot 3 JPL pada tahap Tatap Muka, ditujukan agar peserta diklat dapatmemahami hal-hal tentang bagaimana etika pendidik paud serta karakter-karakter guru PAUD. Pada modul Etika dan Karakter Pendidik PAUDini terdapat informasi yang dapat membantu peserta diklat dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar Pendidikan Anak Usia Dini seperti: 1. Bagaimana Karakter Yang Harus Dimiliki Pendidik PAUD? 2. Bagaimana Peran Guru dalamMenanamkan Karakter pada Anak? 3. Etika Seperti Apakah yang Perlu Dikembangkan oleh Guru PAUD? D. PETUNJUK BELAJAR Agar dapat memahami etika dan karakter pendidik anak usia dini secara tepat, utuh dan mendalam, peserta diklat diharapkan: 1. Membaca secara tuntas dan cermat seluruh materi yang ada dalam bahan ajar ini. 2. Mengikuti paparan atau penyajian materi ini secara fokus pada saat disampaikan dalam kegiatan diklat tahap tatap muka. 3. Melakukan analisis dan mendiskusikan setiap paparan yang disajikan baik dengan teman peserta diklat maupun dengan nara sumber. 4. Mengerjakan berbagai tugas yang diminta, baik yang disajikan dalam bahan ajar ini maupun yang diberikan oleh nara sumber pada saat mengikuti pelatihan. 5. Melaksanakan tugas mandiri terkait modul ini.



BAB II Bagaimana Karakter Yang Harus Dimiliki Guru PAUD?



Bagaimana Menerapkan Karakter-Karakter Pendidik PAUD Sesuai Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 di PAUD? Agar dapat menunjukkan integritas terhadap profesi kita sebagai guru PAUD, tentunya kita perlu menerapkan karakter-karakter tersebut dalam kegiatan sehari-hari di PAUD.Kita sesungguhnya memiliki banyak kesempatan untuk mencontohkan pilihan moral dan tindakan yang menunjukkan karakter yang baik agar dapat menjadi teladan bagi anak. Karakterkarakter tersebut biasanya tercermin dalam interaksi yang hangat dan penuh penghargaan terhadap anak.Misalnya : 1. Saat anak datang :  Bercakap-cakap dengan ramah dengan anak (karakter : penuh perhatian)  Merendahkan posisi tubuh supaya setinggi tubuh anak (karakter : peka & responsif dalam menyikapi perilaku anak)  Berkomunikasi secara positif dengan keluarga anak yang datang mengantar (karakter : menghargai & hormat kepada orangtua) 2. Saat kegiatan kelompok : 



Menolong anak-anak yang pemalu yang ada di kelas untuk bisa berpartisipasi dalam kegiatan kelompok (karakter : peka & responsif dalam menyikapi perilaku anak)







Menolong anak yang perkembangannya tertinggal, sehingga ia dapat berpartisipasi dalam kegiatan kelompok (karakter : bertanggung jawab)



3. Saat istirahat : 



Memberikan kesempatan pada anak untuk memilih sendiri aktivitas yang diinginkannya (karakter : menghargai & menghormati anak)







Bermain bersama anak (karakter : menyayangi anak secara tulus)



4.



Saat bermain di halaman : 



Berusaha bersabar & mengelola emosi ketika anak mendapatkan masalah (karakter : sabar dan tenang)







Memberikan usulan tentang apa yang sebaiknya anak lakukan, bukan hanya memberikan larangan (karakter : peka & responsif dalam menyikapi perilaku anak)



5. Saat merapikan barang : 



Melibatkan anak-anak dalam membersihkan ruang kelas (karakter : arif)







Menolong anak yang memiliki kebutuhan khusus, sehingga ia dapat merapikan barang-barangnya (karakter : menyayangi anak secara tulus)



Marilah menjadi perubahan yang kita inginkan untuk terjadi pada diri anak-anak kita



BAB III Bagaimana Peran Guru dalamMenanamkan Karakter pada Anak?1



Dalam menanamkan karakter kepada anak di sekolah, guru memiliki posisi yang strategis sebagai pelaku utama.Kita sebagai guru merupakan sosok yang dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi anak. Karakter seorang guru umumnya akan sangat membekas dalam diri anak dan menjadi cermin bagi anak. Dengan demikian, guru memiliki tanggung jawab besar dalam menghasilkan generasi yang berkarakter, berbudaya, dan bermoral. Terkait hal itu, ada beberapa strategi yang dapat memberikan peluang dan kesempatan bagi guru untuk memainkan peranannya secara optimal dalam hal pengembangan karakter peserta anak di PAUD, misalnya : 1. Mengoptimalkan peran guru dalam proses pembelajaran. Guru tidak seharusnya menempatkan diri sebagai sosok yang hanya dilihat dan didengar oleh anak, melainkan sebagai sutradara yang mengarahkan, membimbing, dan memfasilitasi dalam proses pembelajaran, sehingga anak dapat melakukan dan menemukan sendiri hasil belajarnya. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh pakar psikologi hampir setengah abad yang lalu, Jean Piaget.



Anak seharusnya mampu melakukan percobaan dan penelitian sendiri. Guru tentu saja menuntun anak-anak dengan menyediakan bahan- bahan yang tepat, tetapi yang terpenting agar anak dapat memahami sesuatu, ia harus membangun pengertian itu sendiri, ia harus menemukannya sendiri”. Jean Piaget (1972)



2. Mengintegrasikan materi pendidikan karakter ke dalam pembelajaran. Guru haruspeduli, mau dan mampu mengaitkan konsep-konsep penanaman nilai pada materi-materi pembelajaran. Kita sebagai guru dituntut untuk terus menambah 1



Disadur dari : Pedoman Kurikulum 2013 PAUD, Direktorat Pembinaan PAUD – Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, 2016



wawasan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penanaman nilai, yang dapat diintegrasikan dalam proses pembelajaran. 3. Mengoptimalkan kegiatan pembiasaan diri yang berwawasan pengembangan budi pekerti dan akhlak mulia. Guru perlu lebih menekankan kegiatan-kegiatan pengembangan budi pekerti dan akhlak mulia yang kontekstual, dibandingkan kegiatan yang terkait pengembangan kemampuan afektif dan psikomotorik. 4. Penciptaan lingkungan sekolah yang kondusif untuk tumbuh dan berkembangnya nilai-nilai pada anak. Lingkungan terbukti sangat berperan penting dalam pembentukan pribadi manusia (anak), baik lingkungan fisik, sosial, maupun lingkungan spiritual. Untuk itu, sekolah dan guru perlu untuk menyiapkan fasilitasfasilitas dan melaksanakan berbagai jenis kegiatan yang mendukung kegiatan penanaman nilai pada anak. 5. Menjalin kerjasama dengan orangtua peserta didik dan masyarakat dalam pengembangan penanaman nilai pada anak. Bentuk kerja sama yang dapat dilakukan, antara lain, menempatkan orang tua dan masyarakat sebagai fasilitator dan narasumber dalam kegiatan-kegiatan penanaman nilai yang dilaksanakan di sekolah. 6. Menjadi sosok teladan bagi anak. Penerimaan anak terhadap materi pembelajaran yang diberikan oleh guru, biasanya akan dipengaruhi oleh penerimaan anak tersebut terhadap pribadi guru. Hal ini sangat manusiawi, karena seseorang umumnya akan berusaha untuk meniru apa yang disenangi dari model/figurnya tersebut. Momen seperti ini sebenarnya merupakan kesempatan bagi guru, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk menanamkan karakter dalam diri anak. Dalam proses pembelajaran, nilai-nilai karakter tidak hanya dapat diintegrasikan ke dalam materi pelajaran, tetapi juga pada prosesnya. Penanaman karakter pada anak usia dini menggunakan 3 prinsip yang disebut Hubungan Segitiga (Triangle Relationship), yang meliputi 1) hubungan dengan diri sendiri, 2) hubungan dengan Tuhan, dan 3) hubungan dengan lingkungan, baik manusia maupun makhluk hidup



lainnya. Silahkan amati bagan di bawah ini.



Hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa



Hubungan dengan diri



sendiri Hubungan dengan



lingkungan



Karakter



BAB IV Etika Seperti Apakah yang Perlu Dikembangkan oleh Guru PAUD?



Sebagai guru PAUD, kita banyak berinteraksi dengan anak usia dini yang sedang berada dalam masa keemasan pertumbuhan dan perkembangan. Oleh karena itu, selain memperkaya keterampilan kita dalam memberikan stimulasi yang tepat bagi perkembangan karakter positif anak usia dini, kita juga perlu mampu menciptakan lingkungan belajar yang aman bagi setiap anak. Lingkungan yang demikian akan menstimulasi minat anak terhadap proses pembelajaran, sehingga kemampuan anak untuk berkomunikasi dan mengekspresikan emosinya secara positif dapat berkembang. Hal ini tentu akan berujung pada pewujudan potensi maksimal yang ada dalam diri anak. Oleh karena itu, guru PAUD perlu mengembangkan etika moral yang baik. Adapun yang dimaksud dengan etika dalam hal ini adalah :



andar moral dari sekelompok orang tertentu atau pada bidang pekerjaan tertentu, yang mendasar



Oleh karena etika itu didasarkan pada budaya yang ada pada kelompok tertentu, maka ada kemungkinan etika yang berlaku di suatu kelompok dapat berbeda dengan etika yang berlaku di kelompok lainnya.Hal tersebut biasanya dikarenakan adanya persepsi di antara kedua budaya tersebut, tentang anak, keadilan sosial, maupun identitas profesi guru PAUD. Akan tetapi secara umum, etika moral yang baik adalah etika yang mengarahkan guru PAUD untuk mendorong perkembangan anak secara positif dan pada saat yang sama, sedapat mungkin, memenuhi kebutuhan semua pihak yang terkait.Etika moral yang baik biasanya tercermin dalam perilaku kerja yang baik serta dalam interaksi yang positif dengan anak, orangtua, rekan sejawat dan masyarakat. Etika Umum Guru PAUD yang perlu dan dapat kita kembangkan antara lain :



1. Menghormati keberbedaan & keragaman Sebagai Guru PAUD, kita perlu mampu menghormati keberbedaan dan keragaman, terlebih keberbedaan dan keragaman di antara anak kita, termasuk kepada anak yang memiliki kebutuhan khusus. Etika ini dibangun di atas prinsip bahwa setiap anak memiliki hak untuk memperoleh pendidikan yang bebas dari gangguan atau hambatan.Untuk itu, kita perlu menghargai keunikan setiap anak dan mengenali budaya anak.Kita perlu berdiri di atas prinsip bahwa setiap anak, termasuk anak yang memiliki kebutuhan khusus memiliki hak untuk menikmati pendidikan yang inklusif bersama dengan anak-anak lain yang tidak memiliki kebutuhan khusus.Tentunya sejauh hal tersebut dimungkinkan.Untuk itu, program stimulasi untuk anak berkebutuhan khusus perlu kita sesuaikan dengan kebutuhannya. 2. Menunjukkan perilaku yang bertanggung jawab terhadap anak dengan menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi anak untuk berkembang dalam berbagai aspek. Hal ini sangatlah penting karena kemampuan anak usia dini masih sangat terbatas sehingga mereka biasanya sangat bergantung kepada orang dewasa di sekitarnya. Dalam lingkungan PAUD, tentunya mereka akan sangat brgantung kepada kita, guru mereka. 3. Berusaha mengembangkan diri secara terus-menerus, di antaranya dengan mengikuti berbagai pelatihan bagi guru PAUD. Dengan demikian, etika dan ketrampilan kita dapat terus berkembang, sehingga kita dapat terus membangun suasana belajar serta memberikan pengaruh positif bagi anak. 4. Membangun hubungan baik dengan orangtua melalui komunikasi yang positif dan penghargaan terhadap konteks spesifik anak, sehingga tercipta kerjasama yang baik antara guru dan orangtua. Dalam situasi yang demikian, guru perlu melibatkan orangtua dalam proses pembelajaran anak, dan orangtua juga berperan aktif dalam memberikan masukan kepada guru. 5. Membangun dan menjaga hubungan serta kerjasama yang baik dengan rekan sejawat agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi anak. Bila ada perilaku



rekan sejawat yang mengganggu, baik dari segi etika maupun kompetensi guru, sebaiknya hal tersebut kita selesaikan secara langsung dengan yang bersangkutan. Bila komunikasi langsung sudah dilakukan dan masih tidak ada perubahan yang positif, maka hal tersebut dapat kita sampaikan kepada pengelola PAUD. Memang tidaklah mudah untuk membangun etika dan karakter yang baik dalam diri kita. Hal tersebut akan menjadi perjalanan panjang bagi kita. Untuk mendukung kita agar dapat mengembangkan diri secara terus-menerus, ada baiknya secara berkala (minimal seminggu sekali, maksimal sebulan sekali), kita mengevaluasi perilaku dan interaksi kita dengan beberapa pertanyaan berikut :



Sudahkah saya menjadi teladan etika moral & karakter yang baik? Apa tantangan yang saya hadapi dalam melakukan hal tersebut? Apa yang dapat saya coba lakukan untuk mengatasi tantangan itu?



BAB V PENUTU P



Pendidikan Anak Usia Dini, sebaiknya dipahami sebagai bentuk layanan pendidikan yang bersifat holistik dengan kegiatan pembelajaran yang integratif. Guru dan Tenaga Kependidikan pada Layanan PAUD, merupakan kunci keberhasilan layanan PAUD bermutu dengan menerapkan 8 (Delapan) Standar PAUD yang terdapat pada Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 dan Kurikulum 2013 PAUD yang ditetapkan pada Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014.Guru anak usia dini, diharuskan memiliki kompetensi-kompetensi yang terkait dengan etika dan karakter sehingga dapat menjadi teladan bagi anak sekaligus dapat menanamkan karakter baik pada anak dalam proses pembelajaran.



DAFTAR PUSTAKA Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Pedoman Kurikulum 2013 PAUD, Direktorat Pembinaan PAUD – Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, 2016



TUGAS MANDIRI



Untuk memperkuat pemahaman dan ketrampilan peserta diklat terkait materi Etika dan Karakter PAUD, peserta memiliki tugas setelah Tahap Tatap Muka, yaitu Tugas Mandiri. Bentuk tugas mandiri yang terkait dengan Modul Etika dan Karakter Pendidik PAUD ini berkaitan juga denganTugas Mandiri yang terkait dengan Modul Komunikasi dalam Pengasuhan, yaitu melakukan Interaksi Positif antara Guru dengan Anak dengan bobot 20 JPL atau lama waktu pelaksanaan maksimal 2 hari. Tugas Mandiri Interaksi Positif Guru dengan Anakini adalah bagian dari Tugas Mandiri Pilihan. A. Penjelasan Tentang Tugas Mandiri Interaksi Positif Guru dengan Anak B. Langkah-langkah yang Dapat Dilakukan 1. Buatlah kegiatan yang menunjukan interaksi guru dan anak dengan cara: a. Berbicara: 



Berbicara dengan nada suara rendah







Menatap mata anak dengan tatapan bersahabat







Menggunakan bahasa tubuh ramah anak.



b. Mencontohkan: 



Mencontohkan dengan jelas cara dan urutan kerja secara bertahap dan berulang







Memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan sendiri, tanpa paksaan.



2. Catatlah dalam format dengan contoh sebagai berikut: Contoh: Kegiatan Anak sedang makan bekal pada jam makan (Usia 4 tahun). No 1



Potensi Masalah Berebut ingin lebih dulu mengambil



Aspek Perkembangan Sosial emosional



Dukungan Guru • Mengingatkan anak untuk bersabar menunggu giliran “Sabar ya, Nak…. Silakan membuat antrean..”



Kognitif



2



Kesulitan membuka bekal (tas, tutupbotol, tutup kotak makanan, bungkus makanan).



Sosial emosional



Bahasa



Kognitif



Nilai Agama dan Moral



• Berlatih menentukan urutan, misalnya anak berbaris mengambil bekal sesuai urutan abjad berdasarkan huruf awal namanya atau berdasarkan urutan angka tanggal lahir. • Mengatakan pada anak untuk mencoba membuka sendiri. “Coba sekali lagi…” • Meminta anak untuk meminta bantuan menggunakan kalimat sederhana. “Bu Guru, tolong… saya tidak bisa membuka tutup botol ini.” • Memberikan petunjuk dengan bahasa tentang cara membuka. “Silahkan dilihat tutup botol ini, coba diputar atau ditekan..” • Memberikan pendampingan saat anak membuka bekal • Memberikan contoh cara membuka bekal, memahami aturan dan urutan kerja. • Berhasil membuka bekal, anak diajak mengucapkan termakasih kepada yang membantu dan bersyukur atas keberhasilannya.



C. Blanko Isian (digandakan dan dimasukan ke dalam laporan tugas mandiri) Kegiatan: ........................ Hari/Tanggal: .................... Tempat: .............................. No



Potensi Masalah



Aspek Perkembangan



Dukungan Guru