Modul Aircraft Structure Repair [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A.1



Aicraft STRUCTURE REPAIR



Penjelasan Umum



Metoda perbaikan bagian-bagian struktur badan pesawat udara bermacam-macam serta bervariasi, dan tidak ada pola perbaikan yang baku yang telah ditemukan di berbagai kasus kerusakan. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pergantian dan perbaikan struktur badan pesawat udara yaitu: a. Mempertahankan kekuatan aslinya (Maintaining original strength), artinya kekuatan material pengganti harus sama dengan kekuatan material aslinya. b. Tipe,ukuran dan jumlah rivet yang dibutuhkan dihitung sesuai aturan ,agar kekuatannya sama dengan aslinya. c. Ketebalan ( thickness) material pengganti sama dengan tebal aslinya. d. Jenis material pengganti tidak lebih berat dari material aslinya ( keeping weight to a minimum ). e. Mempertahankan bentuk contour sesuai aslinya ( maintaining original contour), artinya mempertahankan dan membuat contour perbaikan struktur komponen sesuai dengan bentuk aslinya. Perbaikan struktur rangka /badan pesawat udara dalam pelaksanaannya sampai saat ini tidak lepas dari penggunaan rivet sebagai komponen pengikatnya. Oleh sebab itu dalam pelaksanaan repair struktur badan pesawat udara, peserta diklat diharapkan dalam melakukan pelepasan dan pemasangan rivet dengan baik dan benar. Ada beberapa kompetensi yang harus dimiliki peserta diklat dalam pekerjaan riveting antara lain : a. Memilih jenis rivet yang tepat. b. Memilih ukuran rivet yang tepat . c. Menghitung jumlah rivet yang dibutuhkan dengan benar.



INSPEKSI KERUSAKAN PADA STRUKTUR BADAN PESAWAT UDARA



MACAM-MACAM KERUSAKAN



- Brinelling , yaitu kerusakan akibat tekanan permukaan benda lain dengan beban yang berat. - Burnishing, goresan pada permukaan akibat gesekan permukaan benda yang keras. - Burr , kerusakan kecil akibat gerakan benda (bertranslasi / memanjang) yang berada dibagian ujung lubang. - Corrosion , kerusakan akibat karat /korosi - Crack , kerusakan akibat retak - Cut , hilangnya sebagian metal akibat potongan benda tajam ( saw blade ,chisel etc). - Dent , lekukan akibat beradu dengan benda lain. - Erosion, pengikisan metal akibat aksi mekanik atau objek lainnya. - Chattering , kerusakan permukaan metal /komponen diakibatkan oleh getaran. - Galling, kerusakan permukaan metal/komponen akibat gesekan dua permukaan yang bergerak. - Gouge, terjadi celah /kerusakan permukaan metal akibat beradu (contact) dengan material asing yang bertekanan berat. - Inclusion, adanya material asing dalam suatu bagian material komponen akibat pengolahan /pembentukan selama di pabrik pembuat. - Nick, sobekan local pada suatu sisi komponen. - Pitting, meruncingnya permukaan metal. - Scratch, goresan terhadap permukaan metal akibat cahaya atau bersinggungan dengan benda asing. - Score, goresan yang lebih dalam dari scratch terhadap permukaan metal akibat bersinggungan dengan benda lain yang bertekanan.



KLASIFIKASI KERUSAKAN (DAMAGE)



Kerusakan dalam struktur pesawat udara dapat dikelompokkan menjadi 4 golongan , yaitu : 1. Negligible damage , yaitu kerusakan ringan yang tidak berpengaruh terhadap keutuhan (integritas) struktur secara keseluruhan. Cara perbaikannya dapat dilakukan dengan prosedur yang sederhana (simple procedure). Contoh kerusakan : small dents, scratches,crack dan holes, hal-hal tersebut dapat diperbaiki dengan cara : smoothing, sanding, stop drilling dan hammering out. 2. Damage repairable by patching, yaitu kerusakan yang diperbaiki dengan cara ditambal atau disisipkan menggunakan material yang sama dengan aslinya, dengan menggunakan pengikat jenis rivet atau bolt. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih material untuk penambal ( patching material) yaitu : jenis material sama dengan aslinya, beratnya sama atau lebih ringan dari aslinya, kekuatannya minimal sama dengan kekuatan material aslinya, dapat dibentuk mengikuti bentuk (contour) aslinya. 3. Damage repairable by insertion, yaitu kerusakan yang diperbaiki dengan cara memotong bagian struktur yang rusak kemudian diganti dengan cara menyisipkan (insert) part /komponen yang baru . 4. Damage necessitating replacement of parts, kerusakan yang diperbaiki dengan cara mengganti komponen yang lama dengan komponen yang baru , dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : a. Saat terjadi kerusakan yang fatal pada komponen, yang tidak bisa diperbaiki. b. Saat struktur sekelilingnya tidak memungkinkan untuk dapat dilakukannya pekerjaan perbaikan. c. Saat kerusakan komponen relatif lebih mudah diganti daripada diperbaiki. d. Saat sambungan (fitting) yang sifatnya ditempa atau dicor mengalami kerusakan dl luar batas kerusakan yang diizinkan.



Smooth fuselage Skin Repair Smooth skin repair adalah kerusakan ringan (minor damage) kulit luar badan pesawat udara yang perbaikannya dapat dilakukan dengan patching dibagian dalam kulit yang rusak. Bagian skin yang rusak dibuang ,kemudian di tambal / diisi dengan skin yang baru dengan melakukan proses riveting. Proses pembuatan patching dibuat sedemikian rupa supaya bagian luar skin pesawat tetap dalam keadaan aerodinamis. Untuk dapat mengerjakan proses riveting dengan benar, maka peserta diklat harus mempelajari dahulu masalah riveting layout. Riveting layout terdiri dari beberapa ketentuan yang harus dilakukan yaitu: 1. Menghitung jumlah rivet yang diperlukan. 2. Memilih ukuran dan jenis rivet yang akan digunakan. 3. Memilih jenis material,kondisi temper material,kekuatan material. 4. Membuat ukuran lubang rivet 5. Membuat jarak lubang rivet sesuai aturan (rivet edge,rivet pitch) 6. Membuat spasi baris rivet sesuai aturan (rivet transverse).



Untuk menghitung jumlah rivet yang digunakan dalam perbaikan struktur rangka pesawat udara , digunakan rumus sebagai berikut : Jumlah rivet yang dibutuhkan per sisi = L X T x 75000 S or B (pilih nilai terkecil ) L = panjang sobekan ( length of thebreak ) T = tebal material ( thickness of material) 75000 = angka faktor keamanan S = shear strength ( kekuatan geser) B = bearing strength ( kekuatan tarik )



Contoh perhitungan : Hitung jumlah rivet 2117-T yang dibutuhkan untuk memperbaiki material yang sobek sepanjang 2-1/4 in dengan tebal material 0,040 in !



Jawaban :



Diketahui ; L = 2-1/4 ( 2,25 ) in T = 0,040 in Ukuran rivet : 0,040 “ x 3 =0,120” mendekati 0,125 “ atau 1/8” S = 331 ( dilihat dari tableshear strength ) B = 410 ( dilihat dari table bearing strength ) Jumlah rivet yang dibutuhkan : 2,25 x 0,040 x 75000 = 6750 331



331 = 20,39 ( 21 ) rivet /sisi



Untuk membantu melihat nilai S dan B perhatikan table 2-1 dan 2-2!



Tabel 3-1. Single shear strength



Tabel.3-2. Bearing strength



Jenis



kepala



rivet



dipilih



dan



digunakan



sesuai



dengan



lokasi



pemasangannya, misalnya untuk area yang secara aerodinamika harus halus dan rata maka harus digunakan rivet jenis countershunk head. Untuk area yang memerlukan extra strength dan extra clearance maka harus digunakan rivet jenis roundhead, tetapi kalau clearance yang ketat tidak terlalu dibutuhkan maka bisa menggunakan rivet jenis flathead.



Sedangkan rivet jenis universal head



merupakan jenis rivet yang paling banyak digunakan di area lainnya.



Gbr 3-10.Jenis-jenis kepala rivet



Ukuran rivet yang umum digunakan untuk assembly dan repair rangka pesawat udara adalah antara 3/32 in sampai 3/8 in. Untuk menentukan panjang total rivet shank yang akan dipasang harus diperhitungkan berdasarkan tebal pelat yang akan digunakan,seperti berikut : - panjang rivet grip(B) = 2 kali tebal pelat - panjang rivet shank untuk membentuk kepala baru ( shop head ) (C) = 1 ½ diameter rivet shank. - Panjang total rivet shank (A) = B + C - Tebal kepala baru (shop head ) (D) adalah ½ diameter rivet shank. Perhatikan gambar 3-11 !.



Gbr.3-11. Menentukan panjang total rivet shank Pola penempatan rivet terdiri dari tiga jenis yaitu : single row , two row dan three row. Dalam penempatan rivet tersebut harus diperhatikan ketentuan spasi rivet ( rivet spacing ) yang terdiri dari : a. Rivet edge yaitu jarak titik tengah rivet terluar ke tepi pelat , dengan ketentuan minimal 2 – 2 ½ x Diameter rivet ,dan tidak lebih dari 4x Diameter rivet. b. Rivet pitch yaitu jarak antar titik tengah rivet dalam satu baris , jarak rivet pitch terkecil adalah 3xD rivet , secara umum jarak rivet pitch yang digunakan berkisar antara 6 – 8 xD rivet, walaupun ada yang menggunakan rivet pitch 4-10xD rivet. c. Transverse pitch adalah jarak antar baris rivet , ketentuannya 75% x rivet pitch. Jarak terpendek transverse pitch adalah 2 ½ D rivet.



Untuk lebih memperjelas mengenai pola penempatan rivet berikut rivet spacing perhatikan gambar 3-12!



Gbr.3-12. Pola penempatan rivet dan rivet spacing



Sebagai gambaran pekerjaan smooth fuselage skin repair perhatikan gambar 3-13 .yang merupakan contoh pekerjaan elongated octagonal patch.



Gbr.3-13. Elongated Patch



Contoh lain dari smooth fuselage skin repair adalah skin repair dengan pola round patch yaitu menambal dengan pola melingkar, seperti terlihat pada gbr.3-14 !



Two row round patch



Three row round patch



Gbr.3-14. Skin repair dengan pola round patch



Aktivitas 2: Pembuatan layout lap patch repair fuselage skin (2 JP)



Setelah Anda membaca bahan bacaan Fuselage Structure Repair , maka pada aktivitas 2 ini Anda akan mendiskusikan tentang pembuatan layout untuk proses pekerjaan penambalan kerusakan skin pada fuselage. Untuk kegiatan ini Saudara harus menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut. 1. Apa yang Anda ketahui tentang lap patch repair dalam perawatan Struktur badan (fuselage) pesawat udara? 2. Mengapa Anda harus membuat layout untuk melakukan lap patch repair? 3. Menurut pendapat Anda apakah lap pacth repair penting dalam perbaikan badan pesawat udara? 4. Apakah lap patch repair dapat meningkatkan kekuatan struktur pesawat udara?Mengapa? Anda dapat menuliskan jawaban dengan menggunakan LK-02.



Bacalah Bahan Bacaan



tentang Fuselage Structure Repair



, kemudian



melaksanakan Tugas Praktek membuat layout lap patch repair dengan menggunakan LK-02.P



Aktivitas 3: Menduplikasi layout ke pelat (2 JP)



Setelah Anda membaca bahan bacaan Fuselage Structure Repair , maka pada aktivitas 3 ini Anda akan mendiskusikan tentang menduplikasi (duplicating) layout ke skin fuselage yang mengalami kerusakan dan pelat penambal. Untuk kegiatan ini Anda harus menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.: 1. Apa yang Anda ketahui tentang tujuan dilakukannya proses duplikasi layout (layout duplicating ) dalam perawatan badan pesawat udara? 2. Mengapa Anda melakukan duplicating layout ke skin badan yang akan diperbaiki dan ke penambal sebelum melakukan perbaikan struktur badan pesawat udara?



3. Apakah proses duplicating layout dapat mempengaruhi kekuatan struktur pesawat udara? Mengapa? Anda dapat menuliskan jawaban dengan menggunakan LK-03. Untuk memperkuat pemahaman Anda tentang patching layout, Bacalah Bahan Bacaan



tentang Fuselage Structure Repair



, kemudian melaksanakan Tugas



Praktek dengan menggunakan LK-03.P.



Aktivitas 4: Drilling proses (2 JP) Setelah Anda mencermati materi bahan bacaan



tentang Fuselage Structure



Repair , maka pada aktivitas 4 ini Anda akan mendiskusikan mengapa pentingnya proses pengeboran (drilling process) dalam perbaikan kerusakan badan pesawat udara . Untuk kegiatan ini Anda harus menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut. 1. Apa yang Anda ketahui tentang tahapan drilling proccess dalam perbaikan struktur pesawat udara? 2. Mengapa Anda melakukan drilling procces sebelum melakukan repairing pada struktur badan pesawat udara? 3. Menurut pendapat Anda apakah pelaksanaan drilling proccess mempengaruhi kekuatan proses perbaikan struktur pesawat udara? Saudara dapat menuliskan jawaban dengan menggunakan LK-04.



Untuk memperkuat pemahaman , Bacalah Bahan Bacaan



tentang Fuselage



Structure Repair , kemudian melaksanakan Tugas Praktek dengan menggunakan LK-04.P.



Aktivitas 5: Riveting Proccess (4 JP) Setelah Anda mencermati materi bahan bacaan tentang Fuselage Structure Repair , maka pada aktivitas 5 ini Anda akan mendiskusikan pelaksanaan riveting proccess. Untuk kegiatan ini Anda harus menjawab pertanyaanpertanyaan berikut. 1. Apa yang Anda ketahui tentang tahapan riveting proccess? 2. Mengapa Anda memilih metoda riveting dalam melakukan perbaikan struktur badan pesawat udara? 1. Menurut pendapat Anda apa kelebihan metode riveting dibanding metode



adhesive dalam perbaikan struktur badan pesawat udara? 2. Apakah riveting proccess tersebut dapat mempengaruhi kekuatan struktur badan pesawat udara? Mengapa? Anda dapat menuliskan jawaban dengan menggunakan LK-05.



Untuk memperkuat pemahaman Anda , Bacalah Bahan Bacaan tentang Fuselage Structure Repair , kemudian melaksanakan Tugas Praktek dengan menggunakan LK-05.P.



Aktivitas 6: Penilaian dan perbaikan hasil riveting (2 JP) Setelah Anda mencermati materi bahan bacaan tentang Fuselage Structure Repair , maka pada aktivitas 6 ini Anda akan mendiskusikan penilaian dan perbaikan hasil riveting. Untuk kegiatan ini Anda harus menjawab pertanyaanpertanyaan berikut. 1. Apa yang Anda ketahui tentang kriteria penilaian hasil pekerjaan riveting ? 2. Mengapa menurut Anda perlu dilakukan penilaian terhadap hasil riveting? 3. Bila hasil penilaian Anda terhadap hasil pekerjaan riveting ditemukan beberapa pembentukan rivet masih belum memenuhi kriteria, jelaskan bagaimana metode untuk perbaikannya ! 4.Apakah penilaian dan perbaikan hasil riveting tersebut dapat mempengaruhi terhadap keberhasilan proses perbaikan struktur badan pesawat udara? Mengapa? Anda dapat menuliskan jawaban dengan menggunakan LK-06.



Untuk memperkuat pemahaman Anda , Bacalah Bahan Bacaan tentang Fuselage Structure Repair dan referensi yang relevan tentang riveting proccess, kemudian melaksanakan Tugas Praktek dengan menggunakan LK06.P.



Aktivitas 7: Sealant dan pengecatan (painting) (4 JP) Setelah Anda mencermati materi bahan bacaan Repair



tentang Fuselage Structure



, maka pada aktivitas 7 ini Anda akan mendiskusikan sealant dan



pengecatan (painting) . Untuk kegiatan ini Anda harus menjawab pertanyaanpertanyaan berikut. 1. Apa yang Anda ketahui tentang sealant dan pengecatan ? 2. Mengapa Anda melakukan sealant dan pengecatan setelah melakukan perbaikan struktur badan pesawat udara? 3. Menurut pendapat Anda apakahpemberian sealant dan pengecatan berpengaruh terhadap kekuatan struktur badan pesawat udara? 4. Apakah pemberian sealant dan pengecatan tersebut dapat mempengaruhi terhadap keberhasilan proses perbaikan struktur badan pesawat udara? Mengapa? Anda dapat menuliskan jawaban dengan menggunakan LK-07.



Untuk memperkuat pemahaman Anda , Bacalah Bahan Bacaan atau referensi yang relevan tentang sealant dan pengecatan, kemudian melaksanakan Tugas Praktek dengan menggunakan LK-07.P.



LK - 02 1. Apa yang Anda ketahui tentang lap patch repair dalam perawatan Struktur badan (fuselage) pesawat udara? ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ..................................................................................................... 2. Mengapa Anda harus membuat layout untuk melakukan lap patch repair? ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ..................................................................................................... 3. Menurut pendapat Anda apakah lap pacth repair penting dalam perbaikan badan pesawat udara? ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... .....................................................................................................



4. Apakah lap patch repair dapat meningkatkan kekuatan struktur pesawat udara? Mengapa?



................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... .....................................................................................................



LK – 02.P TUGAS PRAKTIK:Pembuatan layout lap patch repair fuselage skin (2 JP)



Dengan menyelesaikan LK-02 Anda telah patch



repair



fuselage



skin



dalam



memahami pembuatan layout lap



perawatan



dan



perbaikan



aircraft



structure.Pembuatan layout lap patch repair fuselage skin dalam perawatan dan perbaikan aircraft structure tidak dapat diabaikan jika kita menghendaki kelancaran dalam penyelesaian pekerjaan. Dalam pembuatan layout lap patch repair ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain : luas kerusakan pada skin fuselage, tebal pelat, diameter rivet yang digunakan dan menghitung jumlah rivet yang dibutuhkan mengikuti ketentuan yang berlaku. Untuk keperluan eksperimen pembuatan layout lap patch repair fuselage skin , Anda dapat melihat kasus kerusakan pada skin fuselage, seperti terdapat dalam gambar berikut:



Gbr. 3-16 Ilustrasi kasus dan pengerjaan doubler riveting



1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan untuk menghitung jumlah rivet yang dibutuhkan ! 2. Lakukan perhitungan kebutuhan jumlah rivet sesuai rumus yang berlaku ! 3. Jika ragu-ragu terhadap apa yang akan saudara lakukan, jangan segansegan bertanya ke fasilitator untuk meminta klarifikasi sehingga masalahnya menjadi lebih jelas; 4. Setelah jumlah rivet diketahui, buat layout riveting yang sesuai dengan ilustrasi proses pengerjaan doubler dalam kertas ! 5. Lakukan pekerjaan saudara sesuai POS (Prosedur Operasi Standar); 6. Saudara harus melakukan ini di bawah supervisi fasilitator.



LK - 03 1. Apa yang Anda ketahui tentang tujuan dilakukannya proses duplikasi layout (layout duplicating) dalam perawatan badan pesawat udara?



................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... .....................................................................................................



2. Mengapa Anda melakukan layout duplicating ke skin badan yang akan diperbaiki dan ke penambal (patch) sebelum melakukan perbaikan struktur badan pesawat udara?



................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... .....................................................................................................



3. Apakah proses layout duplicating dapat mempengaruhi kekuatan struktur pesawat udara? Mengapa?



................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... .....................................................................................................



LK – 03.P TUGAS PRAKTIK: Aktivitas 3: Menduplikasi layout ke pelat (2 JP)



Dengan menyelesaikan LK-03 Anda telah memahami fungsi duplikasi layout terhadap pelat atau skin yang rusak dan skin penambal dalam perawatan dan perbaikan badan pesawat udara. Pelaksanaan duplikasi layout (layout duplicating) dalam perawatan dan perbaikan aircraft fuselage tidak dapat diabaikan jika kita menghendaki keberhasilan dalam penyelesaian pekerjaan. Proses duplikasi layout dalam pelaksanaannya harus benar-benar akurat supaya hasilnya sesuai dengan yang diharapkan . Untuk keperluan eksperimen proses duplikasi layout, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini:



1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan untuk proses duplikasi layout ! 2. Lakukan pemeriksaan terhadap kondisi bidang permukaan yang mengalami kerusakan yang akan di duplikasi layout ! 3. Lakukan duplikasi layout terhadap bidang yang rusak yang akan ditambal ! 4. Lakukan duplikasi layout terhadap pelat penambal ! 5. Jika ragu-ragu terhadap apa yang akan saudara lakukan, jangan segan-segan bertanya ke fasilitator untuk meminta klarifikasi sehingga masalahnya menjadi lebih jelas ! 6. Lakukan pekerjaan saudara sesuai POS (Prosedur Operasi Standar) ! 7. Saudara harus melakukan ini di bawah supervisi fasilitator !



LK - 04 1. Apa



yang



Anda



ketahui



tentang



tahapan



drilling



proccess



dalam



perbaikanstruktur badan pesawat udara?



................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... .....................................................................................................



2. Mengapa Anda melakukan drilling proccess sebelum melakukan repairing pada struktur badan pesawat udara? ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... .....................................................................................................



3. Menurut



pendapat



Anda



apakah



pelaksanaan



drilling



proccess



dapat



mempengaruhi kekuatan proses perbaikan struktur badan pesawat udara?



................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... .....................................................................................................



LK – 04.P TUGAS PRAKTIK: Drilling procces



Dengan menyelesaikan LK-04 Anda telah memahami fungsi drilling proccess dalam perawatan dan perbaikan struktur badan pesawat udara. Proses pengeboran (drilling proccess) dalam perawatan dan perbaikan aircraft structure tidak dapat diabaikan jika kita menghendaki keberhasilan dalam penyelesaian pekerjaan. Proses pengeboran dalam pelaksanaannya harus mengikuti POS (Prosedur Operasinal Standar) yang berlaku, agar hasil perbaikan kerusakan struktur badan pesawat udara sesuai dengan standar yang ditetapkan. Untuk keperluan eksperimen proses pengeboran, Anda dapat mengamati ilustrasi pekerjaan seperti terdapat dalam gambar berikut ini:



Gbr. 3-17 Proses drilling



1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan untuk proses drilling ! 2. Lakukan pemeriksaan terhadap kondisi bidang permukaan yang mengalami crack atau rusak dan akan dilakukan drilling ! 3. Jika ragu-ragu terhadap apa yang akan saudara lakukan, jangan segan-segan bertanya ke fasilitator untuk meminta klarifikasi sehingga masalahnya menjadi lebih jelas ! 4. Anda harus memahami proses drilling sebelum melakukan tugas praktek ini ! 5. Lakukan pekerjaan saudara sesuai POS (Prosedur Operasi Standar) ! 6. Saudara harus melakukan ini di bawah supervisi fasilitator !



POS (Prosedur Operasi Standar)



Perhatikan kondisi bidang permukaan komponen struktur badan pesawat udara dan lingkungan sekitarnya apakah sudah dalam keadaan aman. Bertindak hati-hati dan waspada menjadi suatu keharusan mutlak untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Prosedur kerja yang harus dilakukan pada pekerjaan drilling antara lain : 1. Pastikan anda sudah memakai pakaian kerja ! 2. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan ! 3. Kondisikan area kerja dalam keadaan aman ! 4. Lakukan proses drilling pada bidang struktur badan pesawat udara yang mengalami crack atau rusak ! 5. Lakukan proses drilling pada pelat penambal ! 6. Lakukan proses deburring! 7. Masukan rivet ke lubang rivet hasil drilling! 8. Jika rivet belum masuk dengan pas ke lubang rivet, lakukan reaming ! 9. Bereskan kembali alat-alat yang sudah digunakan dalam keadaan bersih!



LK - 05 1. Apa yang Anda ketahui tentang tahapan riveting proccess? ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... .....................................................................................................



2. Mengapa Anda memilih metoda riveting dalam melakukan perbaikan struktur badan pesawat udara ? ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... .........................................................................................



3. Menurut pendapat Anda apa kelebihan metode riveting dibanding metode adhesive dalam perbaikan struktur badan pesawat udara? ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... .....................................................................................................



4. Apakah riveting proccess tersebut dapat mempengaruhi kekuatan Lap patch repair of Fuselage Skin struktur badan pesawat udara? Mengapa?



................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... .....................................................................................................



LK – 05.P TUGAS PRAKTIK: Riveting Proccess



Dengan menyelesaikan LK-05 Anda telah memahami riveting proccess dalam perawatan dan perbaikan aircraft structure. Proses riveting dalam perawatan dan perbaikan struktur badan pesawat udara tidak dapat diabaikan . Proses riveting dalam pelaksanaannya harus mengikuti POS (Prosedur Operasinal Standar) yang berlaku, agar hasil perbaikan kerusakan struktur badan pesawat udara sesuai dengan standar kekuatan yang ditetapkan. Untuk keperluan eksperimen proses riveting, Anda dapat mengamati ilustrasi pekerjaan riveting dan hasilnya seperti terdapat dalam gambar berikut ini:



Proses riveting



Hasil pekerjaan riveting



Gbr. 3-18 Proses riveting dan hasil riveting 1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan untuk proses riveting ! 2. Lakukan pemeriksaan terhadap kondisi bidang permukaan yang



akan dilakukan



riveting ! 3. Jika ragu-ragu terhadap apa yang akan saudara lakukan, jangan segan-segan bertanya ke fasilitator untuk meminta klarifikasi sehingga masalahnya menjadi lebih jelas ! 4. Anda harus memahami proses riveting sebelum melakukan tugas praktek ini ! 5. Lakukan pekerjaan saudara sesuai POS (Prosedur Operasi Standar) ! 6. Saudara harus melakukan ini di bawah supervisi fasilitator !



POS (Prosedur Operasi Standar) Perhatikan kondisi bidang permukaan komponen struktur badan pesawat udara dan lingkungan sekitarnya apakah sudah dalam keadaan aman. Bertindak hati-hati dan waspada menjadi suatu keharusan mutlak untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Prosedur kerja yang harus dilakukan pada pekerjaan proses riveting antara lain : 1. Pastikan anda sudah memakai pakaian kerja ! 2. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan ! 3. Kondisikan area kerja dalam keadaan aman ! 4. Lakukan proses riveting skin badan pesawat udara dengan cara doubler sesuai layout yang sudah Anda buat! 5. Bereskan kembali alat-alat yang sudah digunakan dalam keadaan bersih!



LK - 06 1. Apa yang Anda ketahui tentang kriteria penilaian hasil pekerjaan riveting ?



................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ..................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... .....................................................................................................



2. Mengapa menurut Anda perlu dilakukan penilaian terhadap hasil riveting? ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................... ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ..................................................................................................



3. Bila hasil penilaian Anda terhadap hasil pekerjaan riveting ditemukan beberapa pembentukan rivet masih belum memenuhi kriteria, jelaskan bagaimana metode untuk perbaikannya!?



................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ..................................................................................................... ....................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... .................................................................................................



4. Apakah penilaian dan perbaikan hasil riveting tersebut dapat mempengaruhi terhadap keberhasilan proses perbaikan struktur badan pesawat udara? Mengapa?



................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ..................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... .....................................................................................................



LK – 06.P TUGAS PRAKTIK: Penilaian dan perbaikan hasil riveting



Dengan menyelesaikan LK-06 diharapkan Anda telah memahami penilaian dan perbaikan hasil riveting dalam perawatan dan perbaikan struktur badan pesawat udara.Proses penilaian dan perbaikan hasil riveting dalam perawatan dan perbaikan struktur badan pesawat udara, tidak dapat diabaikan jika kita menghendaki keberhasilan dalam penyelesaian perbaikan struktur pesawat udara sesuai yang diharapkan . Proses penilaian dan perbaikan hasil riveting dalam pelaksanaannya harus mengikuti POS (Prosedur Operasinal Standar) yang berlaku, agar hasil perbaikan kerusakan struktur pesawat udara sesuai dengan standar kekuatan yang ditetapkan. Untuk keperluan eksperimen penilaian dan perbaikan hasil riveting, Anda dapat mengamati ilustrasi hasil riveting seperti terdapat dalam gambar berikut ini:



A. Ukuran tebal kepala baru



B.Hasil proses riveting yang rusak ( failure )



C. Removing rivet dent



Gbr. 3-19 A,B,C Penilaian hasil riveting



1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan penilaian dan perbaikan hasil riveting ! 2. Lakukan pemeriksaan terhadap hasil riveting pada bidang permukaan yang telah mengalami perbaikan ! 3. Jika ragu-ragu terhadap apa yang akan saudara lakukan, jangan segan-segan bertanya ke fasilitator untuk meminta klarifikasi sehingga masalahnya menjadi lebih jelas ! 4. Anda harus



memahami aturan atau kriteria penilaian hasil riveting yang



memenuhi standar, sebelum melakukan tugas praktek ini ! 5. Lakukan pekerjaan saudara sesuai POS (Prosedur Operasi Standar) ! 6. Saudara harus melakukan ini di bawah supervisi fasilitator !



POS (Prosedur Operasi Standar) Penilaian dan perbaikan hasil riveting Perhatikan kondisi bidang permukaan komponen struktur pesawat udara dan lingkungan sekitarnya apakah sudah dalam keadaan aman. Bertindak hati-hati dan waspada menjadi suatu keharusan mutlak untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Prosedur kerja yang harus dilakukan pada pekerjaan penilaian dan perbaikan hasil riveting antara lain : 1. Pastikan anda sudah memakai pakaian kerja ! 2. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan ! 3. Kondisikan area kerja dalam keadaan aman ! 4. Lakukan penilaian pada hasil riveting! 5. Kalau terdapat hasil riveting yang tidak memenuhi standar, segera lakukan pembongkaran rivet (rivet removal)! 6. Ganti rivet yang rusak dengan melakukan proses riveting menggunakan rivet yang baru! 7. Periksa kembali hasil riveting secara keseluruhan! 8. Bereskan kembali alat-alat yang sudah digunakan dalam keadaan bersih!



LK - 07 1. Apa yang Anda ketahui tentang sealant dan pengecatan? ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... .....................................................................................................



2. Mengapa Anda melakukan sealant dan pengecatan setelah melakukan perbaikan struktur badan pesawat udara?



................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... .....................................................................................................



3. Menurut pendapat Anda apakahpemberian sealant dan pengecatan berpengaruh terhadap kekuatan struktur badan pesawat udara?



................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ..................................................................................................... 4. Apakah pemberian sealant dan pengecatan tersebut dapat mempengaruhi terhadap keberhasilan proses perbaikan struktur badan pesawat udara? Mengapa? ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... .....................................................................................................



LK – 07.P TUGAS PRAKTIK: Sealant dan pengecatan (painting)



Dengan menyelesaikan LK-07 diharapkan Anda telah



memahami proses



sealant dan pengecatan dalam perawatan dan perbaikan aircraft structure. Proses sealant dan pengecatan



dalam perawatan dan perbaikan aircraft structure tidak



dapat diabaikan jika kita menghendaki keberhasilan dalam penyelesaian perbaikan struktur pesawat sesuai yang diharapkan . Proses sealant dan pengecatan dalam pelaksanaannya harus mengikuti POS (Prosedur Operasinal Standar) yang berlaku, agar hasil perbaikan kerusakan struktur pesawat udara sesuai dengan standar kekuatan yang ditetapkan. Untuk keperluan eksperimen sealant dan pengecatan, Anda dapat mengamati ilustrasi pekerjaan seperti terdapat dalam gambar berikut ini:



A Sealant proses



B Sealant proses



C. Sealant proses



D



E



D,E Proses painting Gbr. 3-20 Proses sealant dan painting



1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan untuk sealant dan painting ! 2. Lakukan pemeriksaan terhadap kondisi bidang permukaan yang akan di sealant dan painting! 3. Jika ragu-ragu terhadap apa yang akan saudara lakukan, jangan segan-segan bertanya ke fasilitator untuk meminta klarifikasi sehingga masalahnya menjadi lebih jelas ! 4. Anda harus memahami proses sealant dan painting sebelum melakukan tugas praktek ini ! 5. Lakukan pekerjaan saudara sesuai POS (Prosedur Operasi Standar) ! 6. Saudara harus melakukan ini di bawah supervisi fasilitator !



POS (Prosedur Operasi Standar) Sealant dan pengecatan (painting) Perhatikan kondisi bidang permukaan komponen struktur badan pesawat udara dan lingkungan sekitarnya apakah sudah dalam keadaan aman. Bertindak hati-hati dan waspada menjadi suatu keharusan mutlak untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Prosedur kerja yang harus dilakukan pada pekerjaan sealant dan painting antara lain : 1. Pastikan anda sudah memakai pakaian kerja ! 2. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan ! 3. Kondisikan area kerja dalam keadaan aman ! 4. Lakukan proses sealant dan painting pada bidang struktur badan pesawat udara yang telah diperbaiki! 5. Bereskan kembali alat-alat yang sudah digunakan dalam keadaan bersih!