Modul Ajar Dasar Kimia Analis Semt Ganjil [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL AJAR DASAR KIMIA ANALISIS SEMESTER GANJIL KELAS X KOMPETENSI ANALISIS PENGUJIAN LABORATORIUM



ul Ajar



SMK BAKTI INDONESIA MEDIKA ke-1 JL. KEMUNING NO. 57 A CANDIMULYO JOMBANG es Kerja drogram



Keahlian Kimia Analisis Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sederajat



Kompetensi Awal Peserta didik telah mempelajari wawasan dasar-dasar kimia analisis Profil Pelajar pancasila  Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak mulia.  Berkebinekaan global  Mandiri  Bergotong Royong  Bernalar Kritis  Kreatif



Sarana Pembelajaran Video pembelajaran dari internet, buku ajar dasar- dasar kimia analisis, buku ajar yang relevan, dan lainnya



Prasarana Pembelajaran Hp, tablet, laptop, headset, google meet, google classroom, youtube dan lainnya



Model Pembelajaran Project based learning



Kolaborasi Apabila guru dan peserta didik memiliki keterbatasan untuk memperoleh konten belajar atau sumber belajar, maka guru bisa mendatangkan narasumber dan atau guru tamu misalnya dari industri yang bergerak dibidang kimia analisis.



Assesmen Tes diagnostik, tes formatif, tes sumatif,



ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN ELEMEN 1



No



Elemen



Capaian Pembelajaran



Tujuan Pembelajaran



Kata kunci



Dimensi Profil Pelajar Pancasila



1



2



3



4



5



6



Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami proses bisnis bidang kimia analisis secara menyeluruh termasuk laboratorium kimia analisis, industri yang melibatkan kimia analisis, perawatan peralatan kimia analisis, dan pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan kearifan lokal.



1. Peserta didik mampu memahami proses bisnis laboratorium kimia analisis 2. Peserta didik mampu memahami proses bisnis industri kimia 3. Peserta didik mampu memahami proses bisnis perawatan peralatan kimia 4. Peserta didik mampu mengelola sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan kearifan lokal.



1



Proses bisnis secara menyeluruh bidang kimia analisis



Bisnis kimia analisis, industri kimia perawatan peralatan kimia, dan pengelolaan sumber daya manusia



1. Bernalar Kritis yang ditunjukkan melalui pemahaman tentang proses bisnis bidang kimia analisis secara menyeluruh 2. Berkebinekaan Global yang di tunjukkan dengan kemampuan mengelola sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan kearifan lokal. 3. Kreatif yang ditunjukkan melalui presentasi hasil pengamatan



Perkiraan Jumlah Jam 7



2 x 6 jp



KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan ke-1 dan 2



Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu memahami proses bisnis secara menyeluruh bidang manufaktur dan laboratorium kimia analisis. Pertanyaan Pemantik 1. Tahukah kalian tentang analisis kimia? 2. Tahukah kalian tentang Quality control dan quality assurance 3. Tahukah kalian tentang wirausaha di bidang analisis kimia? SKENARIO PEMBELAJARAN PERTEMUAN 1 Pelaksanaa n Pembelajar an



Pendahuluan : 35 menit  Guru membuka pelajaran dengan diawali berdoa Bersama (5 menit)  Guru menanyakan kondisi kesehatan siswa (5 menit)  Guru melakukan presensi peserta didik (20 menit)  Guru menanyakan kesiapan untuk menerima pelajaran (5 menit) Kegiatan Inti : 200 menit  Guru memberikan instrumen tes diagnostik non kognitif kepada peserta didik (10 menit)  Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, manfaat yang akan diperoleh, serta alur kegiatan yang akan dikerjakan oleh siswa (20menit)  Guru meminta peserta didik menyampaikan jawaban tentang pertanyaan pemantik, peserta didik yang lain merespon (30 menit)  Guru meminta semua peserta didik untuk membaca



a rt i k e l



/ berita dan melihat video tentang lulusan kimia analisis secara seksama (40 menit)  https://www.seputarpengetahuan.co.id/2019/10/kimiaanalisis.html  https://youtu.be/J4qHVTNEM0Y







Guru meminta peserta didik secara individu untuk menuliskan target minimal setiap tahun agar tercapai cita citamu! misalnya kalau bekerja di bidang apa, kalau melanjutkan di kompetensi keahlian apa, dan kalau berwirausaha dibidang apa? Kemudian tiap siswa secara bergiliran mempresentasikan hasil tugas proyeknya yang telah dibuat secara bergantian, siswa yang lain menanggapi. (110 menit)



Asesmen



Penutup : 35 menit  Guru memberikan kesimpulan tentang pelajaran hari ini (5 menit)  Guru memberikan asesmen untuk mengetahui pemahaman peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran (15 menit)  Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mengisi refleksi pada tabel 1.1 (10 menit)  Guru menutup kegiatan dengan memberikan apresiasi kepada peserta didik dan melakukan tindak lanjut hasil jawaban siswa,diakhiri dengan berdoa bersama dan salam penutup (5 menit) Diagnostik : menggunakan instrumen berupa kuesioner. Pre test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuanawal Post test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuanakhir Observasi : untuk menilai kemandirian dan gotong royong



SKENARIO PEMBELAJARAN PERTEMUAN 2 Pelaksana an Pembelaja ran



Pendahuluan : 35 menit  Guru membuka pelajaran dengan diawali berdoa Bersama (5 menit)  Guru menanyakan kondisi kesehatan peserta didik (5 menit)  Guru melakukan presensi peserta didik (20 menit)  Guru menanyakan kesiapan untuk menerima pelajaran (5 menit) Kegiatan Inti : 200 menit  Guru memberikan instrumen tes diagnostik non kognitif kepada peserta didik (10 menit)  Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, manfaat yang akan diperoleh, serta alur kegiatan yang akan dikerjakan oleh siswa (20menit)  Guru meminta peserta didik menyampaikan jawaban tentang pertanyaan pemantik, peserta didik yang lain merespon, guru membagi peserta didik ke dalam 9 kelompok (30 menit)  Guru meminta semua peserta didik untuk melihat video tentang profesi seorang analis kimia di media sosial https://youtu.be/Apk3qF57BX0 tentang Quality Controle secara seksama (20 menit)  Guru meminta peserta didik dalam masing-masing kelompok berdiskusi untuk tentang tugas dan tanggung jawab berbagai profesi atau bidang kerja lulusan analis kimia buat power pointdan presentasikan di dalam kelas secara bergantian tiap kelompok.



Penutup : 35 menit  Guru memberikan kesimpulan tentang pelajaran hari ini (5 menit)  Guru memberikan asesmen untuk mengetahui pemahaman peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran (15 menit)



 



Asesmen



Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mengisi refleksi pada tabel 1.3 (10 menit) Guru menutup kegiatan dengan memberikan apresiasi kepada peserta didik dan melakukan tindak lanjut hasil jawaban siswa,diakhiri dengan berdoa bersama dan salam penutup (5 menit)



Diagnostik : menggunakan instrumen berupa kuesioner. Pre test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuanawal Post test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuanakhir Observasi : untuk menilai kemandirian dan gotong royong



Materi Pembelajaran Pertemuan ke-1 PETA KONSEP Untuk memudahkan dalam mempelajari materi ini, silahkan kalian perhatikan peta konsep berikut ini!



Gambar.1.1. Peta Konsep Dasar-dasar Kimia Analisis Bab ini berisi materi yang akan dipelajari meliputi



bisnis



manufaktur ,Bisnis kimia analisis, industri kimia perawatan peralatan kimia, dan pengelolaan sumber daya manusia Proses pembelajaran yang dilakukan secara kontekstual dan model pembelajaran project base learning sehingga diharapkan peserta didik mendapatkan pengalaman belajar secara mandiri dan membuka wawasan dan mengubah pola pikirnya untuk menuju industri 4.0.



A.



MATERI PEMBELAJARAN



1. Wawasan Industri Manufaktur di Bidang Kimia Analisis Manufaktur menjadi salah satu bisnis di Indonesia yang terus memperlihatkan perkembangannya, perusahaan ini mengubah bahan mentah menjadi sebuah barang jadi yang memiliki nilai jual tinggi dan dapat langsung digunakan oleh konsumen. Beberapa hal yang perlu diperhatikan di bidang kimia analisis adalah Mata Rantai Pasok (Supply Chain), perawatan peralatan dan bahan untuk analisis, dan pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan kearifan lokal. Beberapa bidang jasa yang bisa dilakukan di bagian kimia analisis adalah berupa jasa layanan analisis kimia baik itu di industri, laboratorium



penelitian



atau



jasa



laboratorium



analisis



mandiri.



Perhatikan contoh lingkungan laboratorium di bawah ini.



Gambar 1.2. Laboratorium kimia. Diunduh dari : modern-chemical-laboratory-the-interior-of-the-room-is-equipped-forscientific-research-R1E8H0.jpg



Referensi belajar Ayo kalian lihatlah video pembelajaran dengan alamat : .https://youtu.be/J4qHVTNEM0Y tentang lulusan kimia analisis. Pelajari dengan cermat agar kalian semakin memahami hal tersebut. Misalkan dengan kemampuan analis kimia kalian dapat bekerja di laboratorium kimia analisis ( quality controle ) di berbagai industri ataupun mendirikan perusahaan sendiri, misalnya membuat produk kosmetik, hand sanitizer, sabun, larutan pencuci, obat herbal, atau yang lainnya. Sebagai seorang analis kimia kalian seharusnya juga mempunyai



soft skill yang mumpuni untuk bisa bersaing di dunia kerja. Pasalnya, nilai akademik dan hard skill saja memang tidak cukup. Adapun generasi milenial memiliki jiwa kompetisi yang kuat. Jadi, tanpa soft



skill, kalian bisa kalah saing dengan orang lain. Komponen soft skill yang harus dimiliki oleh seorang analis kimia adalah berpikir kritis, komunikatif, mengakses , menganalisis, mensintesis informasi, rasa ingin tahu, kreatif, inovatif, memiliki jiwa kepemimpinan, adaptasi dengan dunia kerja, kolaborasi, public speaking, manajemen waktu,



networking, untuk lebih memahami soft skill kalian bisa mencari di media sosial dengan alamat : https://glints.com/id/lowongan/soft-skilluntuk-profesional- muda/#.YNqEpK8zbDc



2. Memahami teknik dasar proses produksi pada industri manufaktur dan laboratorium kimia analisis; Proses produksi yang dilakukan di industri manufaktur diawali dengan analisis bahan baku ,proses produksi manufaktur, analisis produk setengah jadi dan bahan jadi agar kualitas produknya terjaga, dari keempat langkah tersebut ada tiga langkah yang memerlukan jasa seorang analis kimia untuk menganalisis bahan atau produk tersebut. Langkah kerja yang dilakukan seorang analis kimia di laboratorium mulai dari menyiapkan sampel, melakukan analisis, mengidentifikasi dan mengevaluasi data, menghitung dan akhirnya menyampaikan kesimpulan dari hasil analisisnya. a.



Ruang Lingkup Kimia Analisis Apakah perbedaan istilah antara Kimia Analisis, dan Analis kimia?



Apa yang dimaksud dengan Kimia Analisis dan Analis kimia? b.



Kimia Analisis Kimia Analisis adalah bagian



ilmu



kimia



yang



mempelajari



tentang teori kimia, teknik pengerjaan, jenis dan jumlah/Kadar yang terdapat dalam suatu bahan. Dimana Kimia analisis ini terbagi menjadi dua yaitu: 1)



Kimia analisis Kuantitatif Kimia analisis Kuantitatif yaitu mempelajari teori, prinsip dan teknik



pengerjaan untuk menentukan jenis elemen, spesies dan atau senyawa dalam sampel. 2)



Kimia analisis Kualitatif Kimia Analisis Kualitatif yaitu mempelajari teori, prinsip dan teknik



pengerjaan untuk menentukan jumlah atau kadar elemen, spesies dan



atau senyawa dalam suatu bahan/sampel. c.



Analis Kimia Analis Kimia adalah seseorang yang mendapat pendidikan dan



latihan khusus agar mampu melaksanakan pengerjaan analisis kimia, dan tugas seorang analis kimia adalah menentukan jenis dan kadar sesuatu komponen tertentu yang ada pada suatu bahan.



Referensi belajar Ayo kalian lihatlah video pembelajaran dengan alamat : https://youtu.be/Dg9SnG5TWD0 tentang lulusan kimia analisis.Pelajari dengan cermat agar kalian semakin memahami hal tersebut. Sebagai seorang analis kimia hal-hal yang harus diperhatikan pada kemampuan dasar yaitu Pemahaman secara komprehensif melalui kegiatan praktikal yang mencukupi fase pengenalan terkait dengan seluruh proses penerapan kimia dasar, pengenalan alat laboratorium dan instrumen, praktek kalibrasi alat ukur dan instrumen, praktek penggunaan,



penataan



dan



perawatan



alat



laboratorium



serta



instrumen, penyimpanan alat, bahan kimia sesuai dengan ketentuan



Material Safety Data Sheet (MSDS), membuat larutan standar dan pelabelan, penerapan pengelolaan limbah.



B.



Tugas Proyek Pertemuan ke-1 Kalian pasti punya cita cita kalau sudah lulus dari SMK,? Ada 3



jenis tujuan setelah lulus dari SMK yaitu bekerja , melanjutkan atau wirausaha atau disingkat B,M,W. Buatlah target minimal setiap tahun agar tercapai cita citamu! Dibuat dalam kertas karton ukuran 1 m 2 misalnya kalau bekerja di bidang apa, kalau melanjutkan di kompetensi keahlian apa, dan kalauberwirausaha dibidang apa?



C.



Diskusi Kelompok Pertemuan 2 Lihatlah video tentang profesi seorang analis kimia di media



sosial https://youtu.be/Apk3qF57BX0 tentang Quality Controle Silakan kalian membentuk kelompok, satu kelompok terdiridari 45 orang, coba kalian diskusikan tentang tugas dan tanggung jawab berbagai profesi atau bidang kerja lulusan analis kimia buat power point dan presentasikan di dalam kelas secara bergantian tiap kelompok. D.



Pertanyaan Ayo jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!



a. Jelaskan elemen kompetensi yang harus dimiliki seorang analis kimia? b. Jika kalian bekerja di laboratorium industri minuman ringan sebagai seorang analis kimia , kira-kira jenis analisis apa saja yang bisa kamu lakukan?



E.



Refleksi Peserta Didik Setelah mempelajari materi pada bab ini silahkan kalian merefleksi diri denganmemberi tanda check list (√) pada pertanyaan dibawah ini, secara jujur sesuai dengan kondisi kalian masing-masing.



Tabel 1.3 Refleksi Peserta Didik No



Hasil Refleksi



Urai an



ya



1.



Apakah dalam belajar bab ini ada kendala?



2



Bagaimana kesan kalian setelah mengikuti pembelajaran ini? Manfaat apa yang kalian peroleh setelah menyelesaikan pelajaran ini?



3 4



Apa yang akan kalian lakukan setelah menyelesaikan pelajaran ini?



5.



Apakah kalian sudah memahami wirausaha bidang kimia analisis ?



F.



bisnis



dan



Pengayaan Agar wawasan dan pengetahuan kalian tentang dasar-dasar kimia



analisis semakin luas , silahkan cari di internet tentang seluk beluk laboratorium QC, R & D di industri petrokimia.



tidak



Kimia Analisis adalah bagian ilmu kimia yang mempelajari tentang teori kimia, teknik pengerjaan, jenis dan jumlah/Kadar yang terdapat dalam suatu bahan. Dibenadakan menjadi dua yaitu kimia analisis kuantitatif dan kualitatif. Analis Kimia adalah seseorang yang mendapat pendidikan dan latihan khusus agar mampu melaksanakan pengerjaan analisis kimia, dan tugas seorang analis kimia adalah menentukan jenis dan kadar sesuatu



ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN ELEMEN 2



No



Elemen



Capaian Pembelajaran



Tujuan Pembelajaran



Kata kunci



Dimensi Profil Pelajar Pancasila



1



2



3



4



5



6



2



Perkembangan teknologi di dunia kerja dan isu-isu global terkait kimia analisis



Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami perkembangan teknologi kimia analisis dan isu-isu global seputar laboratorium kimia analisis dan industri yang melibatkan kimia analisis, dari teknologi konvensional sampai dengan teknologi modern, Revolusi Industri 4.0, teknik digitalisasi, Waste Control, perubahan iklim dan aspek-aspek ketenagakerjaan.



1. Mampu mampu memahami perkembangan teknologi kimia analisis. 2. Mampu memahami isu-isu global seputar laboratorium kimia analisis 3. Mampu memahami industri yang melibatkan kimia analisis, dari teknologi konvensional sampai dengan teknologi modern 4. Mampu memahami Revolusi Industri 4.0 5. Mampu memahami , teknik digitalisasi 6. Mampu memahami Waste Control, 7. Mampu memahami



perkembangan teknologi, issu global, Revolusi Industri 4.0, teknik digitalisasi, Waste Control, perubahan iklim dan aspek-aspek ketenagakerjaan



1. Bernalar Kritis yang ditunjukkan melalui pemahaman perkembangan teknologi kimia analisis dan isu-isu global seputar laboratorium kimia analisis dan industri yang melibatkan kimia analisis, dari teknologi konvensional sampai dengan teknologi modern, Revolusi Industri 4.0, teknik digitalisasi, Waste Control, perubahan iklim dan aspek-aspek ketenagakerjaan.



Perkiraan Jumlah Jam 7



2 x 6 jp



No



Elemen



Capaian Pembelajaran



1



2



3



Tujuan Pembelajaran



Kata kunci



4



5



perubahan iklim dan aspek-aspek ketenagakerjaan.



Dimensi Profil Pelajar Pancasila



Perkiraan Jumlah Jam



6



7



2. Kreatif yang ditunjukkan melalui presentasi hasil pengamatan



KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan ke 3 dan 4 Tujuan Pembelajaran 1. Peserta Memahami perkembangan teknologi di dunia kerja dan isu-isu global terkait dunia industri manufaktur dan laboratorium kimia analisis



Pemahaman Bermakna  Revolusi Industri 4.0  Perkembangan teknologi bidang kimia analisis



Pertanyaan Pemantik 1. Tahukah kalian tentang



revolusi Industri 4.0 ?



2. Tahukah kalian tentang teknik digitalisasi ? 3. Tahukah kalian tentang Waste Control ? SKENARIO PEMBELAJARAN PERTEMUAN 3 Pelaksanaan Pembelajar an



Pendahuluan : 35 menit  Guru membuka pelajaran dengan diawali berdoa Bersama (5 menit)  Guru menanyakan kondisi kesehatan peerta didik (5 menit)  Guru melakukan presensi peserta didik (20 menit)  Guru menanyakan kesiapan untuk menerima pelajaran



(5 me nit) Kegiatan Inti : 200 menit











G u r u m e m b e r i k a n i n s t r u m e n t e s d i a g n o s







tik non kognitif kepadapeserta didik (10 menit) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, manfaat yang akan diperoleh, serta alur kegiatan yang akan dikerjakan oleh siswa (20menit) Guru meminta peserta didik menyampaikan jawaban tentang pertanyaan pemantik, peserta didik yang lain merespon, guru membagi peserta didik ke dalam 9 kelompok (30 menit) Guru meminta semua peserta didik untuk membaca artikel / berita dan melihat video tentang revolusi industri 4.1 secara seksama (60 menit)  https://www.barantum.com/blog/industri-kimia-danperkembangannya/  https://www.youtube.com/watch?v=5_88qPjeMXY  https://youtu.be/m0SL3mPT_d8







Guru meminta peserta didik dalam masing-masing kelompok berdiskusi untuk mengidentifikasi jenisjenis profesi dan usaha bidang kimia analisis serta isu-isu globalnya (tabel 1.1 dan Tabel 1.2 ), tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi informasi yang telah dibuat secara bergantian, kelompok yang lain menanggapi. (90 menit)



Asesmen



Penutup : 35 menit  Guru memberikan kesimpulan tentang pelajaran hari ini (5 menit)  Guru memberikan asesmen untuk mengetahui pemahaman peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran (15 menit)  Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mengisi refleksi pada tabel 1.3 (10 menit)  Guru menutup kegiatan dengan memberikan apresiasi kepada peserta didik dan melakukan tindak lanjut hasil jawaban siswa,diakhiri dengan berdoa bersama dan salam penutup (5 menit) Diagnostik : menggunakan instrumen berupa kuesioner. Pre test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuanawal Post test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuanakhir Observasi : untuk menilai kemandirian dan gotong royong



SKENARIO PEMBELAJARAN PERTEMUAN 4 Pelaksana an Pembelaja ran



Pendahuluan : 35 menit  Guru membuka pelajaran dengan diawali berdoa Bersama (5 menit)  Guru menanyakan kondisi kesehatan peserta didik (5 menit)  Guru melakukan presensi peserta didik (20 menit)  Guru menanyakan kesiapan untuk menerima pelajaran (5 menit) Kegiatan Inti : 200 menit  Guru memberikan instrumen tes diagnostik non kognitif kepadapeserta didik (10 menit)  Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, manfaat yang akan diperoleh, serta alur kegiatan yang akan dikerjakan oleh siswa (20menit)  Guru meminta peserta didik menyampaikan jawaban tentang pertanyaan pemantik, peserta didik yang lain merespon, guru membagi peserta didik ke dalam 9 kelompok (30 menit) Guru meminta semua peserta didik untuk melihat video tentang Perkembangan Teknologi & Isu-Isu Global Terkait Dunia Industri kimia secara seksama (20 menit)  https://www.youtube.com/watch?v=nVULmFwJjk  https://youtu.be/ekL8VTgjFP0  https://youtu.be/6Q35F6mpg68 



Guru meminta peserta didik dalam masing-masing kelompok berdiskusi untuk tentang Perkembangan Teknologi & Isu-Isu Global Terkait Dunia Industri kimia buat power pointdan presentasikan di dalam kelas secara bergantian tiap kelompok.



Asesmen



Penutup : 35 menit  Guru memberikan kesimpulan tentang pelajaran hari ini (5 menit)  Guru memberikan asesmen untuk mengetahui pemahaman peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran (15 menit)  Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mengisi refleksi pada tabel 1.3 (10 menit)  Guru menutup kegiatan dengan memberikan apresiasi kepada peserta didik dan melakukan tindak lanjut hasil jawaban siswa,diakhiri dengan berdoa bersama dan salam penutup (5 menit) Diagnostik : menggunakan instrumen berupa kuesioner. Pre test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuan awal Post test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuan akhir Observasi : untuk menilai kemandirian dan gotong royong



Materi Pembelajaran Pertemuan ke 3 dan 4 PETA KONSEP Untuk memudahkan dalam mempelajari materi ini, silahkan kalian perhatikan peta konsep berikut ini!



Gambar.1.1. Peta Konsep Dasar-dasar Kimia Analisis Bab ini berisi materi yang akan dipelajari meliputi perkembangan teknologi dan isu - isu global di bidang kimia analisis. Proses pembelajaran yang dilakukan secara kontekstual dan model pembelajaran project base learning sehingga diharapkan peserta didik mendapatkan pengalaman belajar secara mandiri dan membuka



wawasan dan mengubah pola pikirnya untuk menuju industri 4.0.



A.



MATERI PEMBELAJARAN



1.



Perkembangan Teknologi Dan Isu - Isu Global Di Bidang Kimia Analisis. Teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat dari yang



konvensional atau manual sampai ke digital. Revolusi industri dari 1.0 dan sekarang sudah sampai 4.0 yang semuanya serba digital. Lihat dan pelajari video berikut tentang revolusi industri dengan alamat : https://youtu.be/m0SL3mPT_d8 buatlah kesimpulan tentang dampak yang ditimbulkan adanya revolusi industri baik positif maupun negatif. Ilmu kimia berperan dalam menyelesaikan masalah global,meliputi masalah di bidang lingkungan hidup, kedokteran, geologi, biologi, dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Pemanasan global, perubahan iklim, pencemaran lingkungan, merupakan salah satu hal terjadi sampai sekarang ini. Lihatlah efek pemanasan



global



di



laman



youtube



dengan



alamat



:



https://youtu.be/ekL8VTgjFP0. Program langit biru, energi terbarukan yang lebih



ramah



lingkungan semakin dibutuhkan demi keberlangsungan hidup manusia dimuka bumi ini. Perhatikan, lihatlah video berikut ini tentang Product



Life Cycle, dengan alamat laman https://youtu.be/6Q35F6mpg68, buatlah analisis kira-kira 5 tahun kedepan produk apa saja yang akan mengalami kondisi seperti itu.



B.



Diskusi Kelompok Pertemuan 3 Salah satu tugas seorang analis kimia adalah menganalisis bahan



baku, bahan setengah jadi atau produk di industri, ayo tuliskan contoh beberapa profesi kimia analisis di industri atau berwirausaha dan perkembangan teknologi serta isu-isu global yang kemungkinan terjadi di industri atau wirausaha tersebut , dan buatlah dalam tabel di bawah ini : Tabel 1.1.Data Profesi Kimia Analisis No



Nama Industri



Produksi di bidang



Profesi kimia analisis



Perkembangan teknologi



Isu-isu global



1 2 3 4 5



No



Jenis



Produksi di



usaha



bidang



1 Wirausaha



Profesi kimia analisis



Perkembangan teknologi



Isu-isu global



makanan



2 3 4 5



Tabel 1.2.Data Jenis Usaha Kimia Analisis



C.



Diskusi Kelompok Pertemuan 4 Lihatlah video tentang Perkembangan Teknologi & Isu-Isu Global Terkait Dunia Industri kimia buat power point dan presentasikan di dalam kelas secara bergantian tiap kelompok.  https://www.youtube.com/watch?v=nVULmFwJ-jk  https://youtu.be/ekL8VTgjFP0  https://youtu.be/6Q35F6mpg68



D.



Pertanyaan Ayo jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!



a. Jelaskan



perkembangan



teknologi



yang



mendukung



industri



petrokimia? b. Kira-kira isu-isu global apakah yang terjadi pada industri cat, tekstil, petrokimia, minyak bumi dll



E.



Proyek Pemanasan global membuat beberapa tempat di wilayah tertentu di dunia mengalami banyak perubahan ekstrim. Mulai dari mencairnya gletser abadi di kutub utara dan gunung-gunung es seperti Kilimanjaro dan Jaya Wijaya. Faktanya, gletser Pizol di Pegunungan Glarus, Switzerland Timur, bahkan telah kehilangan 80 persen dari volumenya. Jika tingkat meleleh gletser terus meningkat, maka kenaikan air laut akan berdampak pada sekitar 50 juta orang yang tinggal di kawasan rendah pantai dan kota-kota besar dunia, seperti London, New York, dan Shanghai. Fenomena lain yang terjadi ialah penurunan es di Kutub Utara sekitar 12 persen per dekade selama 40 tahun terakhir. Bacalah tip-tip untuk mengatasi dampak buruk pemanasan global berikut : https://www.gramedia.com/literasi/cara-mengatasipemanasan-global/ Kemudian secara berkelompok pilihlah salah satu project yang menurut kalian paling cocok untuk membantu mengurangi dampak pemanasan global. Buatlah video kegiatannya dan uplode ke youtube.



F.



Refleksi Peserta Didik Setelah mempelajari materi pada bab ini silahkan kalian merefleksi diri denganmemberi tanda check list (√) pada pertanyaan dibawah ini, secara jujur sesuai dengan kondisi kalian masing-masing.



Tabel 1.3 Refleksi Peserta Didik No



Urai an



1.



Apakah dalam belajar bab ini ada kendala?



2



Bagaimana kesan kalian setelah mengikuti pembelajaran ini? Manfaat apa yang kalian peroleh setelah menyelesaikan pelajaran ini?



3



Hasil Refleksi ya



tidak



4



Apa yang akan kalian lakukan setelah menyelesaikan pelajaran ini?



5.



Apakah kalian sudah memahami revolusi industri 4.0 dan isu-isu global terkait kimia analisis ?



G.



Pengayaan Agar wawasan dan pengetahuan kalian tentang dasar-dasar kimia analisis semakin luas , silahkan cari di internet tentang



10 Skill yang wajib dimiliki untuk sukses di era Revolusi Industri 4.0 dan 9 profesi baru yang akan muncul di era revolusi industri 4.0.



Revolusi Industri 4.0 muncul pada abad ke-21. Ciri utama dari revolusi industri ini adalah penggabungan informasi dan teknologi komunikasi dalam bidang industri. Munculnya Revolusi Industri 4.0 menyebabkan adanya perubahan dalam berbagai sektor. Jika semula membutuhkan pekerja banyak, namun kini bisa digantikan dengan penggunaan mesin teknologi. Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi . Global warming merupakan suatu proses yang ditandai dengan naiknya suhu atmosfer , laut, dan daratan .



ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN ELEMEN 3



No



Elemen



Capaian Pembelajaran



Tujuan Pembelajaran



Kata kunci



Dimensi Profil Pelajar Pancasila



1



2



3



4



5



6



3



Profesi dan kewirausahaan (job-profile dan technopreneur), dan peluang usaha di bidang kimia analisis



Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami profesi dan kewirausahaan (jobprofile dan technopreneur), dan peluang usaha di bidang kimia analisis serta dunia kerja bidang kimia analisis, untuk membangun vision dan passion, dengan melaksanakan pembelajaran berbasis proyek nyata sebagai simulasi proyek kewirausahaan



1. Mampu memahami memahami profesi dan kewirausahaan (jobprofile dan technopreneur), 2. Mampu memanfaatkan peluang usaha di bidang kimia analisis 3. Mampu memanfaatkan dunia kerja bidang kimia analisis 4. Mampu membangun vision dan passion, dengan melaksanakan pembelajaran berbasis proyek nyata sebagai



wirausaha analis kimia profesi dan kewirausahaan (job profile dan technopreneur), dan peluang usaha di bidang kimia analisis, dunia kerja bidang kimia analisis, vision dan passion, pembelajaran berbasis proyek nyata



1. Bernalar Kritis yang ditunjukkan pemahaman tentang profesi dan kewirausahaan (jobprofile dan technopreneur) 2. mandiri yang ditunjukkan dengan kemampuan melaksanakan pembelajaran berbasis proyek nyata sebagai simulasi proyek kewirausahaan 3. Kreatif yang ditunjukkan melalui kemampuan memanfaatkan



Perkiraan Jumlah Jam 7



2 x 6 jp



No



Elemen



Capaian Pembelajaran



1



2



3



Tujuan Pembelajaran



Kata kunci



4



5



simulasi proyek kewirausahaan



Dimensi Profil Pelajar Pancasila



Perkiraan Jumlah Jam



6



7



peluang usaha di bidang kimia analisis



KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan ke 5 dan 6 Tujuan Pembelajaran 1. Memahami profesi dan kewirausahaan (job-profile dan technopreneurship), serta peluang usaha di bidang kimia analisis



Pemahaman Bermakna  Job profile dan Technopreneur



Pertanyaan Pemantik 1. Tahukah kalian tentang Job profile ? 2. Tahukah kalian tentang Technopreneur? 3. Tahukah kalian tentang wirausaha analis kimia ? SKENARIO PEMBELAJARAN PERTEMUAN 5 Pelaksanaa n Pembelajar an



Pendahuluan : 35 menit  Guru membuka pelajaran dengan diawali berdoa Bersama (5 menit)  Guru menanyakan kondisi kesehatan siswa (5 menit)  Guru melakukan presensi peserta didik (20 menit)  Guru menanyakan kesiapan untuk menerima pelajaran (5 menit) Kegiatan Inti : 200 menit  Guru memberikan instrumen tes diagnostik non kognitif kepadapeserta didik (10 menit)  Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, manfaat yang



aka n dip ero leh, ser ta alu r keg iata n











yang akan dikerjakan oleh siswa (20menit) Guru meminta peserta didik menyampaikan jawaban tentang pertanyaan pemantik, peserta didik yang lain merespon, guru membagi peserta didik ke dalam 9 kelompok (30 menit) Guru meminta semua peserta didik untuk membaca artikel / berita tentang Job-Profil secara seksama (60 menit)  https://www.idntimes.com/life/career/nazhifatunnurul-latifah/analis-kimia-c1c2/4  https://ceroboh.com/prospek-kerja-kimia/







Guru meminta peserta didik dalam masing-masing kelompok berdiskusi untuk mengidentifikasi job-profil bidang kimia analisis dan (tabel 1.1 dan Tabel 1.2 ), tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi informasi yang telah dibuat secara bergantian, kelompok yang lain menanggapi. (90 menit)



Asesmen



Penutup : 35 menit  Guru memberikan kesimpulan tentang pelajaran hari ini (5 menit)  Guru memberikan asesmen untuk mengetahui pemahaman peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran (15 menit)  Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mengisi refleksi pada tabel 1.2 (10 menit)  Guru menutup kegiatan dengan memberikan apresiasi kepada peserta didik dan melakukan tindak lanjut hasil jawaban siswa,diakhiri dengan berdoa bersama dan salam penutup (5 menit) Diagnostik : menggunakan instrumen berupa kuesioner. Pre test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuanawal Post test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuanakhir Observasi : untuk menilai kemandirian dan gotong royong



SKENARIO PEMBELAJARAN PERTEMUAN 6 Pelaksana an Pembelaja ran



Pendahuluan : 35 menit  Guru membuka pelajaran dengan diawali berdoa Bersama (5 menit)  Guru menanyakan kondisi kesehatan siswa (5 menit)  Guru melakukan presensi peserta didik (20 menit)  Guru menanyakan kesiapan untuk menerima pelajaran (5 menit) Kegiatan Inti : 200 menit  Guru memberikan instrumen tes diagnostik non kognitif kepadapeserta didik (10 menit)  Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, manfaat yang akan diperoleh, serta alur kegiatan yang akan dikerjakan oleh siswa (20menit)  Guru meminta peserta didik menyampaikan jawaban tentang pertanyaan pemantik, peserta didik yang lain merespon, guru membagi peserta didik ke dalam 9 kelompok (30 menit)  Guru meminta semua peserta didik untuk membaca artikel/berita dan melihat video tentang Technopreneur secara seksama (30 menit)  https://pakdosen.co.id/wirausaha-adalah/  https://www.youtube.com/watch?v=MQJNVL7CH_ w 



Guru meminta peserta didik dalam masing-masing kelompok berdiskusi untuk tentang bisnis plan bidang kimia analisis yang ingin dikembangkan dengan membuat power pointdan presentasikan di dalam kelas secara bergantian tiap kelompok.



Asesmen



Penutup : 35 menit  Guru memberikan kesimpulan tentang pelajaran hari ini (5 menit)  Guru memberikan asesmen untuk mengetahui pemahaman peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran (15 menit)  Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mengisi refleksi pada tabel 1.2 (10 menit)  Guru menutup kegiatan dengan memberikan apresiasi kepada peserta didik dan melakukan tindak lanjut hasil jawaban siswa,diakhiri dengan berdoa bersama dan salam penutup (5 menit) Diagnostik : menggunakan instrumen berupa kuesioner. Pre test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuanawal Post test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuanakhir Observasi : untuk menilai kemandirian dan gotong royong



Materi Pembelajaran Pertemuan ke 5 dan 6 PETA KONSEP Untuk memudahkan dalam mempelajari materi ini, silahkan kalian perhatikan peta konsep berikut ini!



Gambar.1.1. Peta Konsep Dasar-dasar Kimia Analisis Bab ini berisi materi yang akan dipelajari meliputi Profesi dan kewirausahaan (job-profile dan technopreneur), dan peluang usaha di bidang kimia analisis Proses pembelajaran yang dilakukan secara kontekstual dan model pembelajaran project base learning sehingga diharapkan peserta didik



mendapatkan pengalaman belajar secara mandiri dan membuka wawasan dan mengubah pola pikirnya untuk menuju industri 4.0. A. 1.



MATERI PEMBELAJARAN Memahami profesi dan kewirausahaan (job-profile dan technopreneurship), serta peluang usaha di bidang kimia analisis; Technopreneurship



adalah



entrepreneurship



dalam



bidang



teknologi di mana keahlian yang dibutuhkan tak lagi hanya wirausaha, tetapi juga pengetahuan akan teknologi mutakhir. Saat ini, istilah technopreneur dikenal bagi seorang pengusaha startup atau bisnis rintisan yang memanfaatkan teknologi sebagai basis bisnisnya. Di era teknologi ini, tentu technopreneurship adalah suatu halyang tak mungkin lagi dianggap sepele. Technopreneurship memiliki peran penting dalam memanfaatkan teknologi untuk mempermudah berbagai tujuan dan dapat dilakukan di bidang analis kimia. Beberapa manfaat yang membuat technopreneurship penting adalah menciptakan lapangan kerja, meningkatkan



pemanfaatan



sumber daya lokal, diversifikasi dan desentralisasi bisnis, Perkembangan teknologi, peningkatan ekonomi, mendorong kewirausahaan Referensi belajar



Ayo kalian lihatlah video pembelajaran dengan alamat : .https://youtu.be/J4qHVTNEM0Y tentang lulusan kimia analisis. Pelajari dengan cermat agar kalian semakin memahami hal tersebut. Misalkan dengan kemampuan analis kimia kalian dapat bekerja



di laboratorium kimia analisis ( quality controle ) di berbagai industri ataupun mendirikan perusahaan sendiri, misalnya membuat produk kosmetik, hand sanitizer, sabun, larutan pencuci, obat herbal, atau yang lainnya. Sebagai seorang analis kimia kalian seharusnya juga mempunyai



soft skill yang mumpuni untuk bisa bersaing di dunia kerja. Pasalnya, nilai akademik dan hard skill saja memang tidak cukup. Adapun generasi milenial memiliki jiwa kompetisi yang kuat. Jadi, tanpa soft



skill, kalian bisa kalah saing dengan orang lain. Komponen soft skill yang harus dimiliki oleh seorang analis kimia adalah berpikir kritis, komunikatif, mengakses , menganalisis, mensintesis informasi, rasa ingin tahu, kreatif, inovatif, memiliki jiwa kepemimpinan, adaptasi dengan dunia kerja, kolaborasi, public speaking, manajemen waktu,



networking, untuk lebih memahami soft skill kalian bisa mencari di media sosial dengan alamat : https://glints.com/id/lowongan/soft-skilluntuk-profesional- muda/#.YNqEpK8zbDc



B.



Diskusi Kelompok Pertemuan 5 Setelah melakukan diskusi informasi tentang job-profile dan



tecnopreneur maka isilah tabel di bawah ini : Tabel 1.1.Job Profil Kimia Analisis No



Nama JobProfil



Tempat Bekerja



Tugas kerja



Gaji per bulan



Jenjang Karir



1 2 3 4 5



C.



Diskusi Kelompok Pertemuan 6 Pelajari dengan cermat technopreneur agar kalian semakin memahami hal tersebut. Misalkan dengan kemampuan analis kimia dan



technopreneurship



kalian



dapat



berwirausaha



misalnya



membuat produk kosmetik, hand sanitizer, sabun, larutan pencuci, obat herbal, atau yang lainnya dan memasarkannya ke seluruh indonesia bahkan mancanegara.



D.



Pertanyaan Ayo jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!



a. Jelaskan sifa-sifat yang harus dimiliki oleh seorang tekcnoprener ? b. Jelaskan tipe-tipe wirausaha ? dan Jika Anda sebagai wirausaha maka tipe yang manakah yang Anda pilih, mengapa?



E.



Tugas Project Kewirausahaan Pelajari dengan cermat materi technopreneur agar kalian semakin memahami hal tersebut. Misalkan dengan kemampuan analis kimia dan technopreneurship kalian dapat berwirausaha misalnya membuat produk kosmetik, hand sanitizer, sabun, larutan pencuci, obat herbal, atau yang lainnya dan memasarkannya ke seluruh indonesia bahkan mancanegara. Dari bisnis plan yang Anda buat kembangkan menjadi usaha atau bisnis dengan membuat produknya dan memasarkannya serta kelola hasilnya dengan baik.



F.



Refleksi Peserta Didik Setelah mempelajari materi pada bab ini silahkan kalian merefleksi diri dengan memberi tanda check list (√) pada pertanyaan dibawah ini, secara jujur sesuai dengan kondisi kalian masing-masing.



Tabel 1.3 Refleksi Peserta Didik No



Urai an



1.



Apakah dalam belajar bab ini ada kendala?



2



Bagaimana kesan kalian setelah mengikuti pembelajaran ini? Manfaat apa yang kalian peroleh setelah menyelesaikan pelajaran ini?



3 4



Apa yang akan kalian lakukan setelah menyelesaikan pelajaran ini?



Hasil Refleksi ya



tidak



5.



G.



Apakah kalian sudah memahami job profil dan technopreneurship bidang kimia analisis ?



Pengayaan Agar wawasan dan pengetahuan kalian tentang dasar-dasar kimia analisis semakin luas , silahkan cari di internet tentang



teknik pembuatan briket, biogas, bioetanol serta teknik pengolahan limbah.



Technopreneur adalah seorang wirausahawan yang menghasilkan kekayaan dengan cara memanfaatkan teknologi informasi yang pesat berkembang. Membicarakan technopreneurship ini sangat menarik karena banyak begitu banyak inovasi teknologi informasi, seperti Google maupun Apple yang tumbuh menjadi sangat besar. Seorang technopreneur adalah seorang yang berusaha memberikan layanan yang memberikan nilai tambah, rasa gembira, atau ketagihan kepada mereka yang menikmati produknya..



ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN ELEMEN 4



No



Elemen



Capaian Pembelajaran



Tujuan Pembelajaran



Kata kunci



Dimensi Profil Pelajar Pancasila



Perkiraan Jumlah Jam



1



2



3



4



5



6



7



Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami teknik dasar proses kerja di bidang kimia analisisi melalui pengenalan dan kegiatan praktik yang mencakup seluruh proses penerapan kimia dasar, penggunaan alat laboratorium dan instrumen, kalibrasi alat ukur dan instrumen, perawatan alat laboratorium dan instrumen, penyimpanan alat, penyimpanan bahan kimia sesuai dengan ketentuan Material Safety Data Sheet (MSDS), membuat larutan dan pelabelan, penerapan konsep mol dan hukum yang berlaku, penerapan Susunan Periodik dan analisis bahan kimia



1. Peserta didik mampu menggunakan alat laboratorium dan instrument kimia analisis dengan baik dan benar. 2. Peserta didik mampu mengkalibrasi alat ukur dan instrument kimia analisis dengan baik dan benar. 3. Peserta didik mampu merawat alat laboratorium dan instrument kimia analisis dengan baik dan benar. 4. Peserta didik mampu menyimpan bahan kimia sesuai dengan ketentuan MSDS dengan baik dan benar. 5. Peserta didik mampu membuat larutan dan pelabelan dengan baik dan benar.



1. Bernalar Kritis yang ditunjukkan melalui penjelasan cara menggunakan alat dan instrument, cara mengkalibrasi alat dan instrument, cara merawat alat dan instrument, cara menyimpan bahan, cara membuat larutan dan pelabelan. 2. Kreatif yang ditunjukkan melalui presentasi hasil pengamatan



4 x 6 jp



4



Teknik dasar proses kerja di bidang kimia analisis



Alat laboratorium, instrument kimia analisis, kalibrasi alat dan instrument, larutan, MSDS



KEGIATAN PEMBELAJARAN



Pertemuan ke 7 - 10



Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik mampu menggunakan alat laboratorium dan instrument kimia analisis dengan baik dan benar.



Pemahaman Bermakna  Penggolongan alat laboratorium berdasarkan jenisnya  Penggunaan alat laboratorium dan instrument laboratorium kimia analisis



Pertanyaan Pemantik 1. Pernahkah kalian mendengar tentang erlenmeyer, beaker glass? 2.Kira-kira sebelum melakukan analisis apakah kalian tahu dan dapat merencanakan alat yang akan digunakan? 3.



Apakah volume alat ukur yang kalian pilih sudah sesuai?



SKENARIO PEMBELAJARAN PERTEMUAN 7-10 Pelaksana an Pembelaja ran



Pendahuluan : 35 menit  Guru membuka pelajaran dengan diawali berdoa Bersama (5 menit)  Guru menanyakan kondisi kesehatan siswa (5 menit)  Guru melakukan presensi peserta didik (20 menit)  Guru menanyakan kesiapan untuk menerima pelajaran (5 menit) Kegiatan Inti : 200 menit  Guru memberikan instrumen tes diagnostik non kognitif kepada peserta didik (10 menit)  Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, manfaat yang akan diperoleh, serta alur kegiatan yang akan dikerjakan oleh siswa (20 menit)  Guru meminta peserta didik menyampaikan jawaban tentang pertanyaan pemantik, peserta didik yang lain merespon, guru membagi peserta didik ke dalam 9 kelompok (30 menit)  Guru meminta semua peserta didik untuk menyaksikan video cara menggunakan alat laboratorium kimia yang diputar secara seksama (https://youtu.be/AfHPEqnHado )(20 menit) Guru meminta peserta didik dalam masing-masing kelompok berdiskusi untuk melakukan inventarisir alat gelas dan non gelas serta instrumen beserta cara menggunakannya di laboratorium kimia analisis.Tiap kelompok mempresentasikan hasil hasil kerja yang telah dibuat secara bergantian, kelompok yang lain menanggapi. (120 menit) Penutup : 35 menit  Guru memberikan kesimpulan tentang pelajaran hari ini (5 menit)  Guru memberikan asesmen untuk mengetahui pemahaman peserta didik dalam mempelajari materi











Asesmen



Diagnostik Pre test Post test Observasi



pelajaran (15 menit) Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mengisi refleksi pada tabel 1.1 (10 menit) Guru menutup kegiatan dengan memberikan apresiasi kepada peserta didik dan melakukan tindak lanjut hasil jawaban siswa, diakhiri dengan berdoa bersama dan salam penutup (5 menit)



: menggunakan instrumen berupa kuesioner. : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuan awal : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuan akhir : untuk menilai aspek profil pelajar pancasila



Materi Pembelajaran Pertemuan ke 7 - 10



PETA KONSEP Untuk memudahkan dalam mempelajari materi ini, silahkan kalian perhatikan peta konsep berikut ini!



Gambar. 1. Peta Konsep Alat Laboratorium Kimia



Materi yang akan dipelajari meliputi mengenal jenis dan fungsi peralatan laboratorium kimia, menata, menyimpan dan merawat peralatan gelas-non gelas dan instrumen. Proses pembelajaran yang dilakukan secara kontekstual dan model pembelajaran project base learning sehingga diharapkan peserta didik mendapatkan pengalaman belajar secara mandiri dan membuka wawasan dan mengubah pola pikirnya untuk menuju industri 4.0.



a. Jenis dan Fungsi Alat Gelas Dasar 1. Peralatan Gelas dasar Tabel 1. Peralatan Gelas Dasar Nama Alat



Fungsi



Erlenmeyer



Digunakan dalam proses titrasi untuk menampung titrat. Pada sisi luar erlenmeyer terdapat skala yang menunjukkan perkiraan volume cairan. Erlenmeyer tidak bisa digunakan untuk mengukur volume.



Beaker Glass



D ig un ak an un tu k me ma nas k a n cairan, menampung bahan kimia, dan untuk mengukur volume yang tidak membutuhkan ketelitian.



Pipet tetes



Digunakan untuk mengambil dan menambahkan larutan atau zat cair dalam skala tetesan kecil.



Corong Gelas



Membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain terutama yang bermulut kecil serta digunakan untuk menyimpan kertas saring dalam proses penyaringan.



Corong Pisah



Untuk memisahkan dua macam pelarut yang tidak saling bercampur sebagaimana dalam proses ekstraksi cair-cair. Juga memisahkan cairan dari cairan yang lain berdasarkan berat jenisnya.



Tabung Reaksi



Untuk mereaksikan larutan atau cairan. Kadang-kadang digunakan untuk reaksi yang memerlukan pemanasan.



Labu Penyaring



Bentuk mirip dengan erlenmeyer, akan tetapi terdapat pipa disisi atas pada lehernya. Fungsinya untuk penyaringan berpasangan dengan corong buchner dan pompa vakum.



Gelas Arloji



Berbentuk seperti piring kecil dan cekung terbuat dari gelas. Digunakan sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan kimia dan tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator. Berupa labu yang memiliki jenis leher: single neck, double neck, dan triple neck. Alasnya ada yang bundar (round bottom) dan ada yang rata (flat). Terbuat dari kaca tahan panas pada suhu 120-300 o C. Digunakan untuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan. Botol ini dirancang mempunyai mulut lebar untuk memudahkan dalam pengambilan pereaksi dari dalamnya menggunakan pipet tetes, pipet volume, ataupun pipet ukur. Fungsinya untuk menyimpan cadangan pereaksi.



Labu Didih



Botol Reagent



Botol Timbang



Botol transparan dengan badan tinggi atau pendek dan mulut lebar serta mempunyai penutup gelas. Fungsinya sebagai wadah menimbang zat dalam jumlah tertentu sesuai yang kita inginkan.



Gelas Pengaduk



Berbentuk batang dengan diameter 8-12 mm dan panjang antara 10-15cm. Terbuat dari gelas dan padat berisi. Digunakan untuk mengaduk larutan yang biasanya terdapat pada gelas beaker.



Pembakar Spirtus



Biasanya digunakan bersama kaki tiga dan kawat kassa untuk memanaskan larutan.



Cawan Petri



Cawan petri atau telepa petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar terbuat dari kaca yang digunakan untukmembiakkan sel. Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya



Piknometer



Digunakan untuk mengukur massa cairan dengan volume tertentu sesuai dengan volume piknometer. Massa ini digunakan untuk menentukan massa jenis zat cair. Piknometer tersedia dengan berbagai kapasitas.



Kondensor/ pendingin leibig



Mempunyai bentuk menyerupai pipa lurus dan rata yang dibungkus oleh pipa lain yang lebih besar. Terbuat dari gelas yang tembus pandang (opaque). Fungsinya, sebagai pengembun dalam proses detilasi.



Soklet Ekstraktor



Peralatan yang digunakan untuk mengekstrak suatu bahan dengan pelarutan berulang-ulang menggunakan pelarut yang sesuai. Sampel yang akan diekstraksi ditempatkan dalam suatu timbel yang permeabel terhadap pelarut dan diletakkan di atas tabung destilasi, dididihkan dan dikondensasikan di atas sampel.



Reflux/ Kondensor Bola



Menyerupai pendingin Leibig, namun pada pipa yang berada di dalam bergelembng- gelembung seperti bola. Fungsinya, untuk proses refluks, memungkinkan senyawa cair yang menguap akan terembunkan dan kembali ke labu pemanasan.



2. Peralatan Gelas Pengukuran Gelas ukur, pipet, buret dan labu ukur atau labu volumetrik adalah alat ukur volume standar. Kalibrasi alat ukur volumetrik dilakukan pada suhu 20oC, dan harus digunakan pada kisaran suhu ini. Jangan pernah mengukur cairan yang terlalu panas atau terlalu dingin. Sesuaikan suhu alat ukur dengan cara memanaskan atau mendinginkan sehingga akan diperoleh hasil pengukuran volume yang benar. Tabel 2. Peralatan gelas pengukuran Nama Alat



Fungsi



Gelas Ukur



Gelas ukur dapat terbuat dari gelas ataupun plastik, berbentuk seperti pipa yang mempunyai dudukan sehingga dapat ditegakkan. Fungsinya untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian tinggi.



Labu Ukur



Labu ukur adalah sebuah perangkat yang memiliki kapasitas antara 5 mL sampai 5 L. Digunakan untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan dengan keakurasian yang tinggi.



Pipet Ukur



Pipet ini memiliki skala. Gunakan bulp atau pipet filler untuk menyedot larutan, jangan diisap dengan mulut. Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu.



Pipet Volume/Pipet Gondok



Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet. Gunakan bulp ataupipet filler untuk menyedot larutan.



Buret



Silindris memanjang dengan skala pada sisi luarnya dan terdapat kran pada sisi bawah. Fungsinya untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan ketepatan. Buret telah dirancang memiliki ketelitian tinggi untuk keperluan kuantitatif analisis.



Termometer



Untuk mengukur suhu. Tersedia dengan berbagai ukuran dan kapasitas, sesuai dengan keperluan dalam percobaan.



b. Jenis dan Fungsi Alat Non-Gelas 1. Peralatan Dasar Tabel 3. Peralatan non-gelas dasar Nama Alat Klem dan Statif



O-Ring



Fungsi Peralatan yang terbuat dari besi tempa yang digunakan bersamaan. Ada beberapa bentuk klem, di antaranya: 1. Klem yang mempunyai bentuk empat kaki umumnya digunakan untuk menjepit buret, atau menggantungkan termometer. 2. Klem berbentuk penjepit yang dapat terbuka pada kisaran 10-35 mm. Klem dapat diputar bebas 360o. Pada ujung penjepit diberi lapisan gambut yang mampu menjepit buret secara rapat, untuk menghindari luncuran buret saat dipasang. Klem ini dapat diatur sehingga memudahkan untuk digunakan dengan peralatan apa saja. Klem jenis lingkaran digunakan untuk memasang corong pemisah atau corong gelas pada saat penyaringan dan pemisahan larutan



Spatula



Digunakan untuk mengambil bahan kimia berupa padatan.



Kawat Kasa



Terbuat dari kawat berdiameter 0,5 mm dan dianyam sehingga menyerupai jejaring dengan ukuran 10 mesh. Kasa digunakan untuk alas gelas beaker atau erlenmeyer pada saat pemanasan dengan lampu spiritus atau kompor listrik.



Rak Tabung Reaksi



Digunakan untuk meletakkan tabung reaksi pada saat mereaksikan bahan kimia. Biasanya terbuat dari kayu, ada juga dari stainless steel.



Kaki Tiga



Digunakan dalam proses pemanasan denganmenggunakanpembakarspiritus.



Penjepit Krus Porselen



Digunakan untuk menjepit krus porselin pada saat dimasukkan dan dikeluarkan dari oven atau furnace



Sikat Tabung Reaksi



Digunakan untuk membersikan tabung reaksi setelah digunakan.



Penjepit Kayu



Digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan larutan dengan menggunakan tabung reaksi.



Plat Tetes



Fungsi plat tetes sebagai tempat mereaksikan zat-zat dalam jumlah kecil.



Pipet filler



Ber fungsi untuk menyedot dan mengeluarkan larutan. Dipasang pada ujung pipet volume atau pipet ukur.



Botol Semprot



Sebagai tempat aquades untuk membilas peralatan dan menambahkan aquades pada pembuatan larutan.



Cawan Penguap



Digunakan untuk menguapkan air atau larutan dan pengabuan. Terbuat dari porselen tahan panas.



Mortar and Pastle



Ter b u a t dar i b a h a n p o r s e l e n . Kegunaannya untuk menghaluskan bahan-bahan organik dan anorganik sebelum dilakukan perlakuan pada percobaan.



Krusible/ Krus Porselen



Berbentuk seperti lumpang kecil dan terbuat dari porselin. Fungsinya untuk menempatkan endapan yang akan dibakar pada oven atau pengabuan pada furnace sampai suhu 700oC.



Corong Buchner



Fungsinya membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain terutama yang bermulut kecil serta digunakan untuk menyimpan kertas saring dalam proses penyaringan.



Segitiga Porselen



Digunakan untuk menempatkan krus porselin pada saat mengeringkan endapan



2. Instrumen Laboratorium pH Meter



Gambar 6. pH Meter



(Sumber: https://www.google.com/search?) Digunakan untuk mengukur pH (konsentrasi ion H+) dalam larutan, disebut juga Potensiometer. Pengukuran didasarkan pada beda potensial elektrokimia yang terjadi antara larutan di dalam elektroda gelas (membrane gelas) yang telah diketahui dengan larutan di luar elektroda gelas yang tidak diketahui. ELektroda lebih baik disimpan dengan merendam dalam larutan elektrolit KCl jenuh/KCl 3M untuk mencegah larutan elektrolit terdifusi keluar. Konduktometer



Gambar 7. Konduktometer (Sumber: https://www.google.com/search?) Konduktometer digunakan untuk melakukan pengukuran daya hantar listrik, suhu dan Total Dissolved Solid (TDS) suatu larutan atau cairan. Konduktometri adalah salah satu metoda analisa kimia kuantitatif berdasarkan daya hantar listrik suatu larutan. Daya hantar listrik suatu larutan bergantung pada jenis, konsentrasi dan pergerakan ion di dalam larutan, di mana ion yang mudah bergerak akan mempunyai dayahantar listrik yang besar. Desikator



Gambar 8. Desikator (Sumber: https://id.images.search.yahoo.com/yhs/search) Desikator adalah wadah gelas tertutup yang diisi dengan zat penyerap air (desicant). Berfungsi untuk mendinginkan bahan setelah dioven sebelum ditimbang dan untuk menyimpan bahan agar tetap kering. Desicant harus sering diganti supaya penyerapannya



efektif. Desikator vakum dilengkapi dengan lengan samping sehingga dapat dihubungkan ke ruang hampa. Jenis desikator ini digunakan untuk mengeringkan bahan yang basah karena pelarut organik. Desikator vakum sebaiknya tidak digunakan untuk zat yang mudah menyublim. Waterbath



Gambar 9. Waterbath (Sumber: https://id.images.search.yahoo.com/yhs/search) Waterbath atau penangas air merupakan wadah berisi air yang bisa mempertahankan suhu air pada kondisi tertentu selama selang waktu yang diinginkan. Fungsi utamanya untuk menciptakan suhu konstan, biasanya pemanasan dijaga pada suhu rendah antara 30oC–60oC. Pemanasan pada suhu 100oC dilakukan dengan menutup waterbath menggunakan penutup khusus. Digunakan untuk menguapkan zat atau larutan dengan suhu rendah dan untuk menginkubasi kultur mikrobiologi. Centrifuge



Gambar 10. Centrifuge (Sumber: https://id.images.search.yahoo.com/yhs/search) Alat yang digunakan untuk memisahkan padatan tersuspensi dalam cairan dengan menggunakan gaya sentrifugal. Sampel yang diputar akan mengendap karena gerakan rotasi dari centrifuge memungkinkan banyak gaya yang lebih besar darigaya gravitasi.



Autoklaft



Gambar 1.11. Autoklaft (Sumber: https://id.images.search.yahoo.com/yhs/search)



Autoklaft adalah alat yang digunakan untuk sterilisasi pada pengujian mikrobiologi. Bekerja berdasarkan sifat-sifat termodinamika air murni, di mana pada kondisinormal (pada permukaan air laut dan tekanan 1 atm) air mendidih dan berubahmenjadi gas pada suhu 100oC. Autoklaft menggunakan uap jenuh bertekananuntuk mentransmisikan energi panas ke bahan atau alat yang akan di sterilisasi. Oven



Gambar 1.12. Oven (Sumber: https://id.images.search.yahoo.com/yhs/search) Oven disebut juga drying oven digunakan untuk mensterilkan dan mengeringkan wadah kaca dan logam. Bisa beroperasi sampai suhu 350oC. Sebelum digunakan untuk pengujian, semua peralatan dimasukkan ke dalam oven pada suhu 180oC selama 2 jam, untuk menghilangkan air sisa pencucian, lemak/minyak yang menempel, dan kontamin lainnya. Alat gelas yang bisa dikeringkan dalam oven hanya yang mempunyai ketelitian rendah, sedangkan alat dengan ketelitian tinggi tidak boleh dikeringkan dalam oven karena akan memuai dan mempengaruhi ketelitiannya. Selain untuk mengeringkan peralatan, oven juga digunakan untuk mengukur kadar air.



Muffle Furnace



Gambar 13. Muffle Furnace (Sumber: https://www.google.com/search?) Di laboratorium muffle furnace atau tanur biasa digunakan untuk mengabukan atau mengarangkan suatu zat padat. Muffle Furnace juga berfungsi untuk menentukan kadar bahan organik atau Corganik pada pupuk organik atau kompos dengan menggunakan cara pengabuan. Tanur mempunyai suhu yang tinggi hingga diatas 1000 oC. Inkubator



Gambar 14. Inkubator (Sumber: https://id.images.search.yahoo.com/yhs/search) Inkubator dirancang sebagai ruangan dengan suhu, tekanan dan kelembaban yang terkendali untuk memberikan lingkungan yang cocok bagi pertumbuhan organisme. Kegunaan paling umum adalah untuk inkubasi bakteri, kultur virus, mikrobiologi dan sel, menentukan BOD (Biologycal Oxigen Demand) dan penyimpanan (biological storage). Inkubator beroperasi pada suhu antara -10oC– 70oC.



Hotplate dan Stirer



Gambar 15. Hot Plate dan Stirer (Sumber: https://id.images.search.yahoo.com/yhs/search) Digunakan untuk menghomogenkan larutan dengan pemanasan. Sampel ditempatkan pada erlenmeyer atau beaker glass kemudian magnetik stirer (pengaduk magnetik) dimasukkan ke dalam wadah. Setelah itu hotplate dinyalakan sesuai suhu dan kecepatan stirer yang diinginkan. Suhu hotplate berkisar antara suhu kamar sampai ratarata 500oC. Sedangkan putaran stirer antara 60 RPM–1200 RPM. Laminar Air Flow



Gambar 16. Laminar Air Flow (Sumber: https://id.images.search.yahoo.com/yhs/search)



Laminar Air Flow merupakan meja kerja steril untuk melakukan kegiatan inokulasi pada analisa mikrobiologi. Fungsinya untuk melindungi pekerja dari resiko paparan mikroorganisme yang berpotensi menular, melindungi sampel dari kontaminasi dan menjaga lingkungan. Lemari Asam (Fume Hood)



Gambar 17. Lemari Asam (Sumber: https://www.google.com/se arch?) Lemari asam (Fume Hood) digunakan sebagai tempat untuk pekerjaan di laboratorium yang menghasilkan uap yang apabila terpapar di ruangan terbuka akan membahayakan keselamatan. Uap ini dihasilkan dari reaksi-reaksi kimia yang biasanya menggunakan larutan asam pekat. Dengan adanya lemari asam ini uap- uap tersebut dapat dikeluarkan dari ruangan laboratorium melalui sistem direct centrifugal fan dan pemipaan lemari asam tersebut. Lemari asam yang mempunyai ventilasi seperti jendela khusus terselubung, dilengkapi dengan alat perotasi udara yang menyerupai kipas penyedot ( ceiling fans) sehingga sirkulasi udara menjadi lebih baik. Selain itu lemari asam juga digunakan untuk mengamankan atau manaruh zat kimia yang bersifat asam atau basa yang mudah menguap.



sesuai dengan peruntukannya.



c. Assesment 1. Lembar kerja siswa (HOTS) Judul Praktikum: Pengukuran Volume Tujuan: a. Siswa dapat membaca skala ukur (meniskus) pada alat ukur volume. b. Siswa dapat memilih alat ukur volume sesuai ketelitian yang



dipersyaratkan. c. Siswa dapat memilih alat ukur volume sesuai kebutuhan. d. Siswa dapat menggunakan alat ukur volume sesuai sesuai ketelitian yangdipersyaratkan. e. Siswa dapat menggunakan alat ukur volume sesuai kebutuhan.Alat dan Bahan: 1. Pipet ukur (2 ml dan 10 ml) 2. Pipet volume (10 ml dan 25 ml) 3. Pipet filler 4. Labu ukur 5. Gelas ukur 6. Beaker glass 100 ml 7. Air 8. Larutan kerja Instruksi Kerja: 1. Ambillah labu ukur dan gelas ukur, isilah dengan air sampai batas tera, bacalah skala/meniskus dari 3 posisi yang berbeda (sesuai gambar). Catat pada lembarpengamatan! 2. Pindahkan air dengan volume 1,5 ml, 7 ml, 10 ml dan 25 ml ke dalam beaker glass. Pilihlah alat ukur yang sesuai. Catat pada lembar pengamatan! Lembar Pengamatan:



a. Pembacaan meniskus Alat ukur



Hasil pembacaan skala a



b



c



b. Pemilihan alat ukur volume Volume yang dipindahkan



Alat ukur



Keterangan



Pertanyaan: 1. Jelaskan perbedaan hasil pembacaan skala pada alatukurdengan posisi yang berbeda! Mengapa demikian? 2. Jelaskan perbedaan pipet ukur dan pipet volume! Bagaimana pengaruhnyaterhadap pengukuran volume? 3. Berikan kesimpulan dari praktikum yang sudah dilakukan! 4. Buatlah laporan resmi mengenai praktikum yang sudah dilakukan!



d. Pengayaan Untuk lebih memperkaya pemahaman kalian mengenai cara menggunakan alat dan instrumen laboratorium yang baik dan benar, silakan kalian simak video dari Kementerian Perindustrian dan Perdagangan dengan cara mengklik langsung pada link berikut: https://youtu.be/5e-F8iSC0gE



e. Remidial 2. Lembar Kerja Siswa 2 Judul Praktikum: Menggunakan Alat Gelas dan Non Gelas Sesuai Fungsinya Tujuan: b. Siswa dapat mengidentifikasi alat gelas dan non gelas sesuai fungsinya. c. Siswadapat memilih dan menggunakan alat gelas dannon gelas sesuaifungsinya.Alat dan Bahan: 1. Neraca analitik digital 4 digit 2. Beaker glass 100 ml 3. Picnometer 10 ml 4. Botol timbang 5. Pipet tetes 6. Pipet volume 10 ml 7. Pipet volume 25 ml 8. Pipet ukur 10 ml 9. Pipet ukur 5 ml 10. Mortar dan pestle 11. Cawan penguap 12. Krus porselen 13. Pipet filler 14. Oven 15. Penjepit krus porselen 16. Desikator 17. Air



Kacang tanah Instruksi Kerja: 1. Bacalah instruksi kerja di bawah ini baik-baik, identifikasi peralatan yang dibutuhkan sesuai fungsinya, kemudian catat dalam lembar pengamatan! 2. Siapkan peralatan sesuai kebutuhan! 18.



d. Analisa Kadar Air 1. Haluskan sampel kacang tanah! 2. Timbang 2 gram dalam wadah yang sesuai (wadah kosong sudah dikeringkan dan ditimbang sebagai bobot kosong), kemudian keringkan selama 8 jam pada suhu 110oC! 3. Keluarkan dari pemanas dan dinginkan di dalam alat yang sesuai untuk menghindari penyerapan air! 4. Timbanglah kacang tanah yang sudah dingin! 5. Hitung kadar airnya! e. Menentukan Densitas Cairan 1. Timbang piknometer kosong dan sudah dikeringkan! 2. Masukkan air ke dalam piknometer sampai penuh kemudian tutuplah,bersihkan cairan yang tumpah dengan tisu! 3. Timbanglah piknometer yang berisi air! 4. Hitunglah densitas air! f. Memindahkan Cairan 1. Masukkan 25 ml air ke dalam beaker glass 2. Masukkan 10 ml air ke dalam beaker glass 3. Masukkan 7 ml air dalam beaker glass



Lembar Pengamatan: Jenis pekerjaan



Alat yang dibutuhkan



Fungsi



f. Refleksi Peserta Didik Setelah mempelajari materi pada bab ini silahkan kalian merefleksi diri dengan memberi tanda check list (√) pada pertanyaan dibawah ini, secara jujur sesuaidengan kondisi kalian masing-masing.



Tabel 1.1 Refleksi Peserta Didik No 1.



Uraian Apakah dalam belajar bab ini ada kendala?



Hasil Refleksi ya



tidak



2.



Apakah kalian sudah membedakan jenis-jenis alat laboratorium berdasarkan bahan dasar pembuatannya?



3.



Apakah kalian sudah memahami mengenai fungsi alat dan instrumen laboratorium kimia ?



g. Rubrik Penilaian Praktikum Indikator



Rubrik 2 : Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan dengan benar 1 : Menyiapkan sebagian alat dan bahan yang diperlukan dengan benar 0 : Tidak menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan 2 : Menggunakan seluruh alat dan bahan yang diperlukan dengan benar 1 : Menggunakan sebagian alat dan bahan yang diperlukan dengan benar 0 : Tidak menggunakan alat dan bahan yang diperlukan



Menyiapkan alat



Menggunakan alat



𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏 =



𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏 𝒙 𝟏𝟎𝟎 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍



h. Lembar Penilaian Sikap-Observasi pada Kegiatan Praktikum No



Nama Siswa



Kejujuran



Aspek Penilaian Bergotong Bernalar Kreatif Royong Kritis



Skor Perolehan



Kolom aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut: 4 : sangat baik 3 : baik 2 : cukup 1 : kurang 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏 = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏 𝒙 𝟏𝟎𝟎 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍



ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN ELEMEN 5 No



Eleme n



1 5



2 K3LH Keselamata n dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri



Capaian Pembelajara n 3 Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan K3LH dan budaya kerja industri, antara lain: praktikpraktik kerja yang aman, bahaya- bahaya di tempat kerja, prosedurprosedur dalam keadaan darurat, dan penerapan budaya kerja



Tujuan Pembelajaran



Kata kunci



4



5 K3LH, budaya kerja industry, Limbah B3 dan non B3.



1. Mampu menerapkan K3LH. 2. Mampu menerapkan budaya kerja industry( Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin). 3. Mampu mengolah limbah B3 dan non B3.



Dimensi Profil Pelajar Pancasila 6 1. Bernalar Kritis yang ditunjukkan melalui penjelasan cara menerapkan K3LH, budaya kerja industry, cara mengolah limbah B3 dan non B3. 2. Kreatif yang ditunjukkan melalui kemampuan mengolah limbah B3 dan non B3



Perkiraa n Jumlah Jam 7 4 x 6 jp



industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), termasuk K3LH No



Eleme n



1



2



Capaian Pembelajara n 3 pada pengelolaan limbah B3 dan non B3 dengan menggunakan material safety data sheet (MSDS) atau panduan lain yang sesuai.



Tujuan Pembelajaran



Kata kunci



4



5



Dimensi Profil Pelajar Pancasila 6



Perkiraa n Jumlah Jam 7



KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 (4 x 6 JP) Pertemuan ke 11 - 14



Tujuan Pembelajaran : A.



Tujuan Mata Pelajaran Dasar-Dasar Kimia Analisis Mata pelajaran Dasar-Dasar Kimia Analisis bertujuan membekali



peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hardskill dan softskill) melalui proses pembelajaran sebagai berikut: 1. Memahami penerapan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH) sesuai prosedur operasionalstandar; 2. Memahami pengelolaan Laboratorium Kimia 3. Memahami Larutan Standar 4. Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Sederhana



Pertanyaan Pemantik ; 1. Apa itu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)? 2. Apa di Indonesia, ada Undang-Undang yang mengatur mengenai K3? 3. Bagaimana jika terjadi pelanggaran terhadap UU Keselamatan dan Kesehatan Kerja misalnya pengusaha tidak menyediakan alat keselamatan kerja atau perusahaan tidak memeriksakan kesehatan dan kemampuan fisik pekerja? 4. Bagaimana Perjanjian Kerja Bersama mengatur mengenai K3? 5. Apa saja kendala-kendala yang biasa dihadapi dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja Bersama dalam hal penerapan K3? 6. Mengapa diperlukan adanya pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja?



SKENARIO PEMBELAJARAN PERTEMUAN 4



Pertemuan 1 Pelaksanaan Pembelajara n



Pendahuluan : 35 menit  Guru membuka pelajaran dengan diawali berdoa Bersama (5 menit)  Guru menanyakan kondisi kesehatan siswa (5 menit)  Guru melakukan presensi peserta didik (20 menit)  Guru menanyakan kesiapan untuk menerima pelajaran (5 menit) Kegiatan Inti : 200 menit  Guru memberikan instrumen tes diagnostik non kognitif kepadapeserta didik (20 menit)  Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, manfaat yang akan diperoleh, serta alur kegiatan yang akan dikerjakan oleh siswa (10menit)  Guru meminta peserta didik menyampaikan hal apa saja yang diamati dari lingkungan masing-masing tentang berbagai macam K3LH yang digunakan di rumahnya secara bergantian, peserta didik yang lain merespon, guru membagi peserta didik ke dalam 5 kelompok (30 menit) Guru meminta semua peserta didik untuk menyaksikan video yang diputar secara seksama 



https://www.mediainformasionline.com/2017/12/materik3lh-kesehatan-keselamatan-kerja.html (20 menit)



Guru meminta peserta didik dalam masing-masing kelompok berdiskusi untuk melakukan pengamatan pada lembar pengamatan, tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi yang telah dibuat secara bergantian, kelompok yang lain menanggapi. (120 menit)



Penutup : 35 menit  Guru memberikan kesimpulan tentang pelajaran hari ini (5 menit)  Guru memberikan asesemen untuk



 



Asesmen



mengetahui pemahamanpeserta didik dalam mempelajari materi pelajaran (15 menit) Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mengisi refleksi (10 menit)



Guru menutup kegiatan dengan memberikan apresiasi kepadapeserta didik dan melakukan tindak lanjut hasil jawaban siswa, diakhiri dengan berdoa bersama dan salam penutup (5 menit) Diagnostik : menggunakan instrumen berupa kuesioner. Pre test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuanawal Post test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuanakhir Observasi : untuk menilai kemandirian dan gotong royong



Pertemuan2 Pelaksanaan Pembelajara n



Pendahuluan : 35 menit  Guru membuka pelajaran dengan diawali berdoa Bersama (5 menit)  Guru menanyakan kondisi kesehatan siswa (5 menit)  Guru melakukan presensi peserta didik (20 menit)  Guru menanyakan kesiapan untuk menerima pelajaran (5 menit) Kegiatan Inti : 200 menit  Guru memberikan instrumen tes diagnostik non kognitif kepadapeserta didik (20 menit)  Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, manfaat yang akan diperoleh, serta alur kegiatan yang akan dikerjakan oleh siswa (10menit)  Guru meminta peserta didik menyampaikan hal apa saja yang diamati dari lingkungan masingmasing tentang larutan yang digunakan di rumahnya secara bergantian, peserta didik yang lain merespon, guru membagi peserta didik ke dalam 5 kelompok (30 menit)  Guru meminta semua peserta didik untuk menyaksikan video yangdiputar secara seksama  https://gajimu.com/pekerjaan-yanglayak/keselamatandan- kesehatan-kerja/pertanyaan-mengenaikeselamatan-dan- kesehatan-kerja-di-indonesia-1 (20



menit)  Guru meminta peserta didik dalam masing-masing kelompok berdiskusi untuk melakukan pengamatan pada



lembar pengamatan, tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi yang telah dibuat secara bergantian, kelompok yang lain menanggapi. (120 menit)



Asesmen



Penutup : 35 menit  Guru memberikan kesimpulan tentang pelajaran hari ini (5 menit)  Guru memberikan asesemen untuk mengetahui pemahamanpeserta didik dalam mempelajari materi pelajaran (15 menit)  Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mengisi refleksipada (10 menit)  Guru menutup kegiatan dengan memberikan apresiasi kepadapeserta didik dan melakukan tindak lanjut hasil jawaban siswa, diakhiri dengan berdoa bersama dan salam penutup (5 menit) Diagnostik : menggunakan instrumen berupa kuesioner. Pre test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuanawal Post test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuanakhir Observasi : untuk menilai kemandirian dan gotong royong



Pertemuan 3 Pelaksanaan Pembelajara n



Pendahuluan : 35 menit  Guru membuka pelajaran dengan diawali berdoa Bersama (5 menit)  Guru menanyakan kondisi kesehatan siswa (5 menit)  Guru melakukan presensi peserta didik (20 menit)  Guru menanyakan kesiapan untuk menerima pelajaran (5 menit) Kegiatan Inti : 200 menit  Guru memberikan instrumen tes diagnostik non kognitif kepadapeserta didik (20 menit)  Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, manfaat yang akan diperoleh, serta alur kegiatan yang akan dikerjakan



oleh siswa (10menit)  Guru meminta peserta didik menyampaikan hal apa saja yang diamati dari lingkungan masingmasing tentang larutan yang digunakan di rumahnya secara bergantian, peserta didik yang lain merespon, guru membagi peserta didik ke dalam 5 kelompok (30 menit)  Guru meminta semua peserta didik untuk menyaksikan video yangdiputar secara seksama  https://kristantowahyui.wixsite.com/k3lh/bio  https://youtu.be/Apk3qF57BX0 (20 menit)  Guru meminta peserta didik dalam masing-masing kelompok berdiskusi untuk melakukan pengamatan pada lembar pengamatan, tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi yang telah dibuat secara bergantian, kelompok yang lain menanggapi. (120 menit)



Asesmen



Penutup : 35 menit  Guru memberikan kesimpulan tentang pelajaran hari ini (5 menit)  Guru memberikan asesemen untuk mengetahui pemahamanpeserta didik dalam mempelajari materi pelajaran (15 menit)  Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mengisi refleksipada (10 menit)  Guru menutup kegiatan dengan memberikan apresiasi kepadapeserta didik dan melakukan tindak lanjut hasil jawaban siswa, diakhiri dengan berdoa bersama dan salam penutup (5 menit) Diagnostik : menggunakan instrumen berupa kuesioner. Pre test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuanawal Post test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuanakhir Observasi : untuk menilai kemandirian dan gotong royong



Pertemuan 4 Pelaksanaan Pembelajara n



Pendahuluan : 35 menit  Guru membuka pelajaran dengan diawali berdoa Bersama (5 menit)  Guru menanyakan kondisi kesehatan siswa (5 menit)  Guru melakukan presensi peserta didik (20 menit)  Guru menanyakan kesiapan untuk menerima pelajaran (5 menit) Kegiatan Inti : 200 menit  Guru memberikan instrumen tes diagnostik non kognitif kepadapeserta didik (20 menit)  Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, manfaat yang akan diperoleh, serta alur kegiatan yang akan dikerjakan oleh siswa (10menit)  Guru meminta peserta didik menyiapkan APD, guru membagi peserta didik ke dalam 5 kelompok (30 menit)  Guru meminta peserta didik untuk melakukan kegiatan praktikum APD?K3LH( 120 menit)  Guru meminta masing-masing kelompok membersihkan peralatan praktikum, (20 menit) Penutup : 35 menit  Guru memberikan kesimpulan tentang pelajaran hari ini (5 menit)  Guru memberikan asesemen untuk mengetahui pemahamanpeserta didik dalam mempelajari materi pelajaran (15 menit)  Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mengisi refleksipada (10 menit)  Guru menutup kegiatan dengan memberikan apresiasi kepadapeserta didik dan melakukan tindak lanjut hasil jawaban siswa, diakhiri



Asesmen



dengan berdoa bersama dan salam penutup (5 menit) Diagnostik : menggunakan instrumen berupa kuesioner. Pre test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuanawal Post test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuanakhir Observasi : untuk menilai kemandirian dan gotong royong



KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 Soal Pre test:  Anak-anak coba kalian amati sekitarmu, APD/K3LH apa saja yang ada dirumahmu.  Selanjutnya bacalah materi di bawah ini, pahami lebih dahulu, dan catat hal- hal yang kalian belum jelas! PETA KONSEP Untuk memudahkan dalam mempelajari materi ini, silahkan kalian perhatikan peta konsep berikut ini.



A.



MATERI PEMBELAJARAN



1.



Pengertian dan Tujuan K3LH Setiap melakukan suatu pekerjaan harus memperhatikan K3 agar



tidak terjadi kesalahan atau kecelakaan kerja yang dapat berakibatfatal. Selain itu kita harus memperhatikan kebersihan yang ada pada lingkungan kerja agar dapat menciptakan suasana yang nyaman dan sehat. Sehat artinya bahwa lingkungan itu telah benar- benar bersih. Nyaman memiliki arti yang menunjukan bahwa tempat itu memang rapi dan indah serta enak untuk dipandang. Sebagai seorang analis maka perlu memperhatikan tempat kerja yaitu Laboratorium Kimia. Laboratorium adalah tempat yang berpotensi terjadinya kecelakaan kerja. Pada umumnya kecelakan kerja penyebab utamanya adalah kelalaian atau kecerobohan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara membina dan mengembangkan



kesadaran



(attitudes)



akan



pentingnya



K3



di



laboratorium.



Referensi belajar



Ayo



kalian



lihat



video



pembelajaran



dengan



alamat:



https://youtu.be/QmCchyJYrFg tentang Kecelakaan kerja di gudang kimia. Keselamatan Kerja di Laboratorium, perlu diinformasikan secara cukup (tidak berlebihan) dan relevan untuk mengetahui sumber bahaya di laboratorium dan akibat yang ditimbulkan serta cara



penanggulangannya. Hal tersebut perlu dijelaskan berulang-ulang agar lebih meningkatkan kewaspadaan. Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau laboratory safety (K3) memerlukan perhatian khusus, karena penelitian menunjukkan telah terjadi kecelakaan kerja dengan intensitas yang mengkawatirkan yaitu9 orang/hari. Oleh karena itu K3 sebaiknya melekat pada pelaksanaan praktikum dan penelitian di laboratorium. Karena pentingnya keselamatan dalam bekerja di laboratorium maka disusun Peraturan Keselamatan Kerja agar pengguna tempat kerja tersebut mengetahui hal hal apa saja yang harus diperhatikan ketika berada di laboratorium. Selain keselamatan kerja hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah



pengelolaan



limbah



dari



laboratorium



kimia



agar



tidak



mencemari lingkungan. Prosedur di bawah ini membahas penanganan tumpahan pada meja dan lantai atau pembuangan/pemusnahan bahan kimia. 1.Jenis senyawa halida asam organik , seperti asetil bromida, asetil klorida,



benzoil



klorida,



cara



pembuangannya



Campurkan



denganNaHCO3, dalam wadah gelas atau plastik dan tambahkan air dalam jumlah banyak sambil diaduk. Buang ke dalam bak air diikuti dengan banyak air. 2.Jenis senyawa Halida Organik, seperti alumunium klorida, asam klorosulfonik, Stanilklorida, cara pembuangannya campur dengan NaHCO3 dalam sebuah wadah penguap. Semprot dengan NH4OH 6 M dan aduk serta tambah es untuk mendinginkan hasil reaksi. Setelah



tidak terbentuk uap NH4Cl, tambah air dan aduk. Netralkan dengan HCl sebelum dibuang bersama-sama air. 3.Jenis senyawa aldehida seperti asetaldehida, akrolein, benzaldehida, kloral, formaldehida, furfural, paraldehida cara pembuangannya Serap



dalam



adsorbent,



bakar



secara



terbuka



atau



dalam



insenerator.Larutkan dalam aseton atau benzena, bakar dalam insenerator. 4.Jenis halida organik dan senyawanya seperti aldrin, klordan, dieldrin,lindane, tetraetillead (tel), vinilkloride cara pembuangannya Tuangkan ke dalam NaHCO3atau campuran pasir dengan NaOH (90:10). Aduk baik-baik dan pindahkan ke dalam insenerator. Larutkan ke dalam pelarut organik mudah terbakar (aseton,Benzena). Bakar dalam insenerator. 5.Jenis asam organik tersubstitusi seperti asam benzena sulfonat,asam kloroasetat, asam trikloroasetat, asam fluoroasetat jika tertumpah penanganannya tutup tumpahan bahan dengan NaHCO3. Pindahkan ke dalam wadah dan tambah air. Biarkan reaksi selesaidan buang ke dalam bak air. 6.Senyawa jenis amin aromatik terhalogenasi dan senyawa nitro seperti diklorobenzena, dinitroanilin, endrin, metil isotiosianat, nitrobenzene, Nitrofenol , jika tertumpah Serap dengan kertas tissue.Uapkan dalam almari asam dan bakar. Tumpahan dalam jumlah besar dapat diserap dengan pasir + NaHCO3. Campur dengan potongan kertas dan bakar dalam insenerator. 7. Senyawa basa alkali dan ammonia seperti amonia anhirat, kalsium hidroksida, natrium hidroksida, jika tertumpah penanganannya



encerkan dengan air dan netralkan dengan 6 m hcl, serap dengan kain atau pindahkan pada suatu wadah untuk dibuang. 8.Bahan Kimia Oksidator seperti ammonium dikromat, ammonium perklorat, ammonium persulfat, asam perklorat jika tertumpah penanganannya tumpahan zat padat dicampur



dengan



atau cairan ditutup atau



reduktor seperti garam hipo, bisulfit dan



ferosulfatyang ditambahkan sedikit 3 M asam sulfat. Pindahkan dalam suatu wadah dan netralkan dibuang lewat bak air. 9.Bahan yang mudah menguap jenis eter seperti anisole, etil eter,metil



eter



jika



bahan



tertumpah



penanganannya



tutup



permukaan yang terkontaminasi dengan NaOH atau NaHCO3. Campurdan tambahkan air bila perlu. Pindahkan slurry untuk dinetralkan dan dibuang dalam bak pembuangan air. 10.Bahan asam inorganic seperti asam klorida, asam fluoride, asam nitrat,



asam



posfat,



penanganannyatutup



asam



permukaan



sulfat yang



jika



tertumpah



terkontaminasi



dengan



NaHCO3 atau campurkan NaOH dan Ca(OH) 2 (1:1). Campur dan bila perlu tambahair agar membentuk slurry. Buang slurry tersebut ke dalam air yang sedang mengalir. Adapun Tujuan Peraturan Keselamatan Kerja dimaksudkan untuk menjamin: a. Kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan orang yg bekerja di laboratorium. b. Mencegah orang lain terkena resiko pekerjaan laboratorium yang menyebabkan dilaboratorium.



terganggu



kesehatannya



akibat



kegiatan



c.



Mengontrol penyimpanan dan penggunaan bahan yang mudahterbakar dan beracun



d. Mengontrol pelepasan bahan berbahaya (gas) dan zat berbau keudara, sehingga tidak berdampak negatif terhadap lingkungan.



2.



Alat Pelindung Diri (APD) Laboratorium kimia merupakan tempat kerja yang memiliki



banyakresiko berbahaya. Karena resiko tersebut maka orang yang bekerja di sebuah laboratorium kimia harus menggunakan alat pelindung diri (APD), juga dilengkapi dengan alat-alat keselamatan kerja lainya, misalkan APAR (alat Pemadam Api Ringan). Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang digunakan untuk melindungi badan, mata, wajah, pernapasan dan kaki, alat ini harus dipakai ketika melaksanakan kegiatan praktik di laboratorium. Disini akan dibahas beberapa Peralatan pelindung yang digunakan di laboratorium diantaranya: a.



Perlindungan Tubuh Pelindung tubuh digunakan untuk melindungi tubuh daritumpahan



bahan kimia atau api sebelum mengenai kulit pemakainya dan melindungi tubuh dari temperatur yang ekstrim, serpihan metal, semprotan



dari



tekanan



yang



kontaminasi debu, dan lain-lain.



bocor,



tabrakan



atau



tertusuk,



Boiler suits Specialist protective clothing Eg chain-mail aprons High-visibility clothing Jas laboratorium Jumpsuits Apron



Gambar. 2.2.Pelindung Tubuh (jas laboratorium) Diunduh dari : Google image pada tanggal 23 Maret 2021 b.



Perlindungan Kepala Prinsip pelindung kepala digunakan untuk melindungi kepala dari



benturan yang akan mengenai kepala sehingga akan menimbulkan kecelakaan kerja yang fatal. Pelindung kepala digunakan untuk melindungi kepala dari kecelakaandi laboratorium seperti terbentur oleh benda-benda yang terjatuh atau terlempar, rambut terlilit, dan lainlain. Contoh alat pelindung kepala adalah helm Gambar.2.3.Pelindung Kepala. Diunduh dari : Google image pada tanggal 23 Maret 2021 c.



Perlindungan Kaki Prinsip pelindung kaki dapat melindungi kaki dari akibat bahaya



kecelakaan kerja di lingkungan kerja. kakidigunakan



Pelindung melindungi electrostati c terpotong berjatuhan,



kaki



dari



build-up,



untuk basah , terpeleset,



da tertusuk benda n , percikan zatkimiadan



besi, abrasi seperti : Sepatu dan bot safety



Gambar.2.4.Pelindung Kaki. Diunduh dari : Google image pada tanggal 23 Maret 2021 d.



Perlindungan Mata Pelindung mata digunakan untuk melindungi mata dari kecelakaan



sebagai akibat dari tumpahan/ percikan bahan kimia, uap kimia, dan radiasi. Secara umum perlindungan mata terdiri dari:



Kacamata pelindung Kacamata Safety(goggles)



Gambar.2.5. Pelindung Mata (goggles) Diunduh dari : Google image pada tanggal 23 Maret 2021



e.



Pelindung Wajah Pelindung wajah digunakan untuk melindungi wajah dari kecelakaan kerja seperti terkena percikan bahan-bahan



kimia atau kecelakaan lainnya. Selain itu pelindung wajah ini juga ada yang berbentuk seperti tameng yang biasa dipakai para pekerja di bengkel ketika sedang mengelas



Gambar.2.6.Pelindung Wajah. Diunduh dari : Google image pada tanggal 23 Maret 2021 f.



Perlindungan Tangan Pelindung tangan digunakan untuk melindungi tangan dari memar,



temperatur yang ekstrim, terpotong dan tertusuk, terbentur atau terpukul, zat kimia, terkena Arus listrik, infeksi kulit, sakit atau kontaminasi. Secaraumum pelindung tangan terdiri dari : 1) 2) 3) 4) 5)



Gloves Gauntlets Mitts Wristcuffs Armlets



Gambar.2.7.Pelindung Tangan (Gloves) Diunduh dari : Google image pada tanggal 23 Maret 2021



g. Perlindungan Pernafasan Pelindung hidung atau pernafasan digunakan untuk mencegah terhirupnya gas kontaminasi bahan kimia beracun, udara, debu, uapdan gas yang dapat membahayakan pernafasan. 1) Masker buang



ata u



respiratorpakai



Full atau half respirator Breathing apparatus



Gambar.2.8. Pelindung Pernafasan (masker) Diunduh dari : Google image pada tanggal 23 Maret 2021 h.



Perlindungan Pendengaran Pelindung



telinga



digunakan



untuk



ataupendengaran



melindungi telinga



menjaga



dan



pemakai



dari



kebisingan agar tidak merusak gendang telinganya. Alat yang digunakan adalah earphone atau headset.



Gambar.2.9.Pelindung Telinga/Pendengaran Diunduh dari : Google image pada tanggal 23 Maret 2021



3.



Mengenal Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Apa yang dilakukan ketika di laboratorium terjadi kebakaran kecil?



Langkah



pertama



ketika



terjadi



kebakaran



di



laboratorium,



kenalilahsumber api berasal dari mana? Dari kebocoran gas bunsen,



bahan kimiaataukah akibat aliran listrik? Di dalam Permenaker No. Per-04/MEN/1980, kelas atau golongan kebakaran dibagi menjadi 4 golongan yaitu Golongan A, B, C dan D. Berikut ini adalah Kelas atau Golongan Kebakaran beserta Jenis APAR yang efektif untuk memadamkannya : a.



Kebakaran Kelas A Kebakaran Kelas A merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan



oleh bahan-bahan padat non-logam seperti kertas, plastik, kain, kayu, karet dan lain sebagainya. b.



Kebakaran Kelas B Kebakaran Kelas B merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan



oleh bahan-bahan cair yang mudah terbakar seperti minyak (bensin, solar, oli), alkohol, cat, solvent, methanol dan lain sebagainya. c.



Kebakaran Kelas C Kebakaran Kelas C merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan



oleh Instalasi Listrik yang bertegangan. d.



Kebakaran Kelas D Kebakaran Kelas D merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan



oleh bahan-bahan logam yang mudah terbakar seperti sodium, magnesium, aluminium, lithium dan potassium.



4.



Jenis-jenis APAR (Alat Pemadam Api Ringan) Berdasarkan



bahan



pemadam



api



yang



digunakan,



APAR



(AlatPemadam Api Ringan) dapat digolongkan menjadi beberapa Jenis. Diantaranya terdapat 4 jenis APAR yang paling umum digunakan, yaitu : a.



Alat Pemadam Api (APAR) Air/Water APAR Jenis Air (Water) adalah Jenis APAR yang disikan oleh Air



dengan tekanan tinggi. APAR Jenis Air ini merupakan jenis APAR yang



paling Ekonomis dan cocok untuk memadamkan api yang dikarenakan oleh bahan-bahan padat non-logam seperti kertas, kain, karet, plastik dan lain sebagainya (Kebakaran Kelas A). b.



Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Busa / Foam (AFFF) APAR Jenis Busa ini adalah Jenis APAR yang terdiri dari bahankimia



yang dapat membentuk busa. Busa AFFF (Aqueous Film Forming Foam) yang disembur keluar akan menutupi bahan yang terbakar sehingga Oksigen tidak dapat masuk untuk proses kebakaran. APAR Jenis Busa AFFF ini efektif untuk memadamkan api yang ditimbulkan oleh bahanbahan padat non-logam seperti kertas, kain, karet dan lain sebagainya (Kebakaran Kelas A) serta kebakaran yang dikarenakan olehbahanbahan cair yang mudah terbakar seperti minyak, alkohol, solventdan lain sebagainya (Kebakaran JenisB). c.



Alat Pemadam Api (APAR) Serbuk Kimia / Dry Chemical Powder APAR Jenis Serbuk Kimia atau Dry Chemical Powder Fire



Extinguisher terdiri dari serbuk kering kimia yang merupakan kombinasi dari Mono-amonium dan ammonium sulphate. Serbuk kering Kimia yang dikeluarkan



akan



menyelimuti



bahan



yang



terbakar



sehingga



memisahkan Oksigen yang merupakan unsur penting terjadinya kebakaran. APAR Jenis Dry Chemical Powder ini merupakan Alat pemadam api yang serbaguna karena efektif untuk memadamkan kebakaran di hampir semua kelas kebakaran seperti Kelas A, B dan C. APAR Jenis Dry Chemical Powder tidak disarankan untuk digunakan dalam Industri karena akan mengotori dan merusak peralatan produksi di sekitarnya. APAR Dry Chemical Powder umumnya digunakan pada mobil .



A l a



t Pemadam Api (APAR) Karbon Dioksida / CarbonDioxide (CO 2



APAR Jenis Karbon Dioksida (CO2) adalah Jenis APAR yang menggunakan bahan Karbon Dioksida (Carbon Dioxide / CO 2) sebagai bahan pemadamnya. APAR Karbon Dioksida sangat cocok untuk Kebakaran Kelas B (bahan cair yang mudah terbakar) dan Kelas C (Instalasi Listrik yang bertegangan), perhatikan cara mengoperasikan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) berikut ini.



Gambar.2.10.Tabung APAR (koleksi pribadi) Untuk mempermudah dalam mengingat proses ataupun cara penggunaan APAR kita dapat menggunakan singkatan T.A.T.A. yaitu : a. TARIK pin pengaman (Safety Pin) APAR b. ARAHKAN Nozzle atau pangkal selang ke sumber api (area kebakaran)



c. TEKAN pemicu untuk menyemprot d. AYUNKAN ke seluruh sumber api (area kebakaran) Dalam bahasa Inggris, singkatan T.A.T.A ini disebut jugadengan



P.A.S.S yaitu PULL, AIM, SQUEEZE dan SWEEP 5.



Sumber Kecelakaan Kerja di Laboratorium Terjadinya kecelakaan kerja dapat disebabkan oleh beberapa hal,



tetapi analisis terjadinya kecelakaan kerja menunjukan bahwa hal-hal berikut adalah sebab-sebab terjadinya kecelakaan kerja dilaboratorium : a. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang alat dan bahan kimia b. Kurangnya kejelasan SOP dan Instruksi kerja di laboratorium c.



Kurangnya bimbingan terhadap karyawan



d. Kurangnya atau tidak tersedianya perlengkapan keamanan e. Tidak menggunakan perlengkapan pelindung dan menggunakanperalatan atau bahan yang tidak sesuai. f.



6.



Tidak bersikap hati-hati di dalam melakukan kegiatan.



Jenis Kecelakaan



yang Terjadi



Laboratorium dan Penanganannya a. Kecelakaan karena keracunan Mencuci tangan dan organ tubuh lainnya yang mengenaikontak dengan bahan kimia sampai bersih. b. Kecelakaan Luka Bakar Luka bakar dalam jumlah yang luas atau parah, janganmenarik pakaian atau kain yang menempel pada kulit luka



di



kemudian jangan menekan lepuhan dari luka bakar,apabila luka bakar yang hanya terkena benda panas maka celupkan kedalam air es dan olesi obat luka yang sesuai c.



Kecelakaan karena pecahan alat laboratorium Cabut pecahan gelas secara hati hati, kemudian olesi dengan



obat dan desifektan serta balut luka dengan perban. d. Kecelakaan Kebakaran Gunakan alat pemadam untuk menghentikan kobaran apiyang terjadi, dan matikan aliran listrik serta jauhkan barang barang yang dapat memperbesar api.



7.



Pertolongan Pertama (P3K)Laboratorium



Pada



Kecelakaan



Laboratorium merupakan tempat kerja yang berpotensi timbul kecelakaan.



Meski



kecelakaan



kecil



dan



ringan,



tetaplah



merupakankecelakaan yang bisa jadi menimbulkan efek yang lebih besar.



Kecelakaan



di



laboratorium



dapat



bermacam-macam



penyebabnya. a. Larutan asam atau basa: terpercik ke kulit atau mata, tertelan. b. Substansi toksik. c.



Panas : nyala api langsung, cairan panas; cairan mudah terbakar, ledakan.



d. Trauma akibat bahan/peralatan infeksius, sengatan listrik, dll. Perlengkapan



P3K



harus



disiapkan



agar



ketika



membutuhkansudah benar benar siap digunakan, apakah isi kotak P3K tersebut : a. Larutan natrium karbonat 5% b. Larutan natrium bikarbonat 2% (botol tetes mata)



c. Larutan asam borat jenuh (botol tetes mata) d. Larutan asam asetat 5% e. Kapas dan kasa f. "Obat merah" (merkurokrom) dan tingtur iodin. Stok perlengkapan dalam kotak P3K harus segera dilengkapi kembali



sehabis



digunakan



dan



periksa



secara



berkala



untuk



memastikan bahwa perlengkapan tersebut masih dalam kondisi baik.



8.



Undang Undang Keselamatan Kerja Bagaimana kita memahami Undang Undang tentang Keselamatan



Kerja? Bagaimanapun juga kita wajib memahami undang undang tersebut karena suatu saat kita bekerja di dunia usaha/industri sesuai bidang kerja masing masing. Tempat Kerja adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, letak pekerja bekerja, atau yang sering dimasuki pekerja untuk keperluan suatu usaha dan terdapat sumber bahaya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Materi pokok yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ini yaitu mengenai standar kesehatan kerja yang wajib dipenuhi oleh pengurus atau pengelola tempat kerja dan pemberi kerja di semua tempat kerja, hal yang mendukung penyelenggaraan kesehatan kerja, peran serta masyarakat, pembinaan dan pengawasan. Pertimbangan Peraturan Pemerintah Nomor 88 tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja adalah: 1)



bahwa



kesehatan



pekerja



sebagai



bagian



dari



kesehatan



masyarakat perlu mendapat perhatian dan perlindungan agar



pekerja sehat dan produktif sehingga mendukung pembangunan bangsa; 2)



bahwa dalam rangka memberikan perlindungan bagi pekerja agar sehat, selamat, dan produktif perlu dilakukan upaya kesehatan kerja yang merupakan bagian dari keselamatan dan kesehatan kerja secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan;



3)



bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b. serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 164 ayat (5) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Kesehatan Keria; Dasar hukum Peraturan Pemerintah Nomor 88 tahun 2019 tentang



Kesehatan Kerja adalah: 1.



Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;



2.



Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran



Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); Pekerja perekonomian



merupakan



aset



bangsa



perlindungankeselamatan



berharga yang



dan



dalam wajib



kesehatan



pembangunan mendapatkan



kerja.



Pelaksanaan



keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan memberikan perlindungan bagi pekerja agar sehat, selamat, produktif, dan terhindar dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Kesehatan



kerja



merupakan



bagian



tak



terpisahkan



dari



keselamatan dan kesehatan kerja, tercermin dalam berbagai Undang-



Undang. Undang-Undang yang dimaksud, antara lain yaitu UndangUndang yang mengatur mengenai keselamatan kerja dan UndangUndang yang mengatur mengenai ketenagakerjaan serta UndangUndang



yang



mengatur



mengenai



kesehatan



telah



mengamanatkanpengaturan tentang kesehatan kerja. Kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam perlindungan kesehatan pekerja sejalan dengan prinsip dalam Sistem Kesehatan Nasional. Hal ini terwujud melalui kebijakan, sistem, dan program nasional dalam mencapai terwujudnya budaya keselamatan dan kesehatan kerja. Produktifitas kerja dapat terwujud apabila Pekerja berada dalam kondisi sehat dan bugar untuk bekerja serta merasa aman dan terlindungi sebelum, saat, dan setelah bekerja. Oleh karena itu,dalam rangka memberikan perlindungan kepada pekerja dan setiap orang selain pekerja yang berada di tempat kerja, pemerintah pusat, pemerintah



daerah,



dan



masyarakat



bertanggung



jawab



dalam



penyelenggaraan kesehatan kerja melalui upaya pencegahan penyakit, peningkatan



kesehatan,



pemulihankesehatan,



yang



penanganan dilaksanakan



sesuai



penyakit,



dan



dengan



standar



kesehatan kerja.



B.



TUGAS MANDIRI Ayo silakan kalian amati sumber- sumber yang bisa menyebabkan



terjadinya kecelakaan saat sedang praktikum di laboratorium, dan tuliskan dalam tabel di bawah ini:



Tabel.2.1.Jenis Kecelakaan Kerja Jenis No



Penyeba



Kecelaka



b



an Kerja



terjadiny



Pertolonga n Pertama Pada



a



Kecelakaan



kecelaka



( P3K )



an 1 2 3



C.



DISKUSI KELOMPOK Silakan kalian membentuk kelompok, satu kelompok terdiri dari4-5



orang, coba kalian diskusikan tentang penyebab dan cara penanganan kecelakaan kerja setelah mengamati video terkait kecelakaan kerja di pabrik bahan kimia di India melalui youtube.com dengan alamat link: https://youtu.be/0NYxMUsg0Ns kemudian



buatlah



Laporan



hasil



diskusi



kelompok



dan presentasikan didalam kelas!



D.



PERTANYAAN Ayo jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!



1. Mengapa prinsip K3LH harus diterapkan di industri semen ? 2. Bagaimana cara mengatasi kebakaran di sumur minyak yang efektif ? 3. APD apa sajakah yang digunakan seorang karyawan yang mengoperasikan mesin di bagian produksi



makanan/minuman? 4. Bagaimana caramenangani karyawan yang mengalami keracunanbahan kimia apabila bahan kimia tersebut tertelan? 5. Jelaskan sumber-sumber terjadinya kecelakaan kerja di laboratorium?



E.



PROYEK Membuat poster ukuran 1 m2 yang isinya mengajak seluruh



pengguna laboratorium agar selalu menerapkan K3 dengan penuh kesadaran. Hasil poster terbaik ditempel di majalah dinding sekolah.



F.



REFLEKSI Setelah Setelah mempelajari tentang K3LH 1. Bagaimana kesan kalian setelah mengikuti pembelajaran ini? 2. Manfaat apa yang kalian peroleh setelah menyelesaikan pelajaran ini? 3. Apa yang akan kalian lakukan setelah menyelesaikan pelajaranini?



G.



PENGAYAAN Agar wawasan dan pengetahuan kalian semakin luas tentang



K3LH, silahkan cari di internet tentang sistim penangan kebakaran di industri polymer



LAMPIRAN SOAL PENGETAHUAN



Apa itu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)? Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut. Keselamatan dan kesehatan kerja juga merupakan suatu usaha untuk mencegah setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat, yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Apa di Indonesia, ada Undang-Undang yang mengatur mengenai K3? Jawabannya ada. Undang-Undang yang mengatur K3 adalah sebagai berikut : 



Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja



Undang-Undang ini mengatur dengan jelas tentang kewajiban pimpinan tempat kerja dan pekerja dalam melaksanakan keselamatan kerja. 



Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.



Undang- Undang ini menyatakan bahwa secara khusus perusahaan berkewajiban memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik pekerja yang baru maupun yang akan dipindahkan ke tempat kerja baru, sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan kepada pekerja, serta pemeriksaan kesehatan secara berkala. Sebaliknya para pekerja juga berkewajiban memakai alat pelindung diri (APD) dengan tepat dan benar serta mematuhi semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan. Undang-undang nomor 23 tahun 1992, pasal 23 Tentang Kesehatan Kerja juga menekankan pentingnya kesehatan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya hingga diperoleh produktifitas kerja yang optimal. Karena itu, kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat kesehatan kerja. 



Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan



Undang-Undang ini mengatur mengenai segala hal yang berhubungan dengan ketenagakerjaan mulai dari upah kerja, jam kerja, hak maternal,



cuti sampai dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Sebagai penjabaran dan kelengkapan Undang-undang tersebut, Pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) dan Keputusan Presiden terkait penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), diantaranya adalah :  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi  Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida  Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan  Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Akibat Hubungan Kerja Bagaimana jika terjadi pelanggaran terhadap UU Keselamatan dan Kesehatan Kerja misalnya pengusaha tidak menyediakan alat keselamatan kerja atau perusahaan tidak memeriksakan kesehatan dan kemampuan fisik pekerja? Undang-undang ini memuat ancaman pidana kurungan paling lama 1 tahun atau pidana denda paling banyak Rp. 15.000.000. (lima belas juta rupiah) bagi yang tidak menjalankan ketentuan undang-undang tersebut. Bagaimana Perjanjian Kerja Bersama mengatur mengenai K3? Dalam Perjanjian Kerja Bersama akan dikaji hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan upah, keselamatan dan kesejahteraan karyawan. Perusahaan dan setiap pekerja harus sadar sepenuhnya bahwa K3 adalah kewajiban dan tanggung jawab bersama. PKB biasanya akan mengatur mengenai hak dan kewajiban dari para karyawan dalam hal K3 sebagai mana PKB juga akan mengatur mengenai hak dan kewajiban perusahaan. Dalam Perjanjian Kerja Bersama juga tertulis sanksi-sanksi yang diberikan apabila salah satu dari kedua belah pihak melanggar PKB. Apa saja kendala-kendala yang biasa dihadapi dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja Bersama dalam hal penerapan K3? 



Pemahaman karyawan mengenai isi Perjanjian Kerja Bersama.



Cara mengatasi perlunya pembinaan atau koordinasi dan sosialisasi antara pengurus Serikat Pekerja dengan para pekerja melalui musyawarah 



Penanganan keselamatan kerja tidak optimal



Cara mengatasi adalah apabila terjadi kecelakaan berarti tindakan pecegahan tidak berhasil, maka pihak manajemen perusahaan mempunyai kesempatan untuk mempelajari apa yang salah. 



Kebijakan perusahaan yang tidak tegas.



Cara mengatasi adanya tindakan yang tegas apabila terjadi ketidakdisiplinan pegawai dalam bekerja Mengapa diperlukan adanya pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja? Menurut H. W. Heinrich, penyebab kecelakaan kerja yang sering ditemui adalah perilaku yang tidak aman sebesar 88%, kondisi lingkungan yang tidak aman sebesar 10%, atau kedua hal tersebut di atas terjadi secara bersamaan. Oleh karena itu, pelaksanaan diklat keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dapat mencegah perilaku yang tidak aman dan memperbaiki kondisi lingkungan yang tidak aman. Pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja juga berguna agar tenaga kerja memiliki pengetahuan dan kemampuan mencegah kecelakaan kerja, mengembangkan konsep dan kebiasaan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja, memahami ancaman bahaya yang ada di tempat kerja dan menggunakan langkah pencegahan kecelakaan kerja. Baca Juga 1. Keselamatan dan Kesehataan Kerja itu diperuntukkan untuk siapa? 2. Apa yang menjadi kewajiban dan hak dari tenaga kerja berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja?



3. Apa saja tugas pengurus/pengawas dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja? 4. Apa saja jenis-jenis kecelakaan yang dapat terjadi di sektor industri? 5. Apakah K3 ada kaitannya dengan BPJS Ketenagakerjaan?



PENILAIAN SIKAP KRITERIA



SKO R



Sangat Baik (SB)



4



Baik (B)



3



Cukup (C)



2



Kurang (K)



1



INDIKATO R Selalu santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru dan teman, teliti, bertanggungjawab, jujur dan berpartisipasi dalam kegiatanpembelajaran. Sering santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru dan teman, teliti, bertanggungjawab,jujur dan berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Kadang-kadang santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru dan teman, teliti, bertanggungjawab, jujur dan berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Tidak pernah santun dalam bersikap dan bertuturkata kepada guru dan teman,kurang teliti, bertanggungjawab, jujur dan berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran.



PENILAIAN KETRAMPILAN No



Aspek yang dinilai 1



1



Peralatan K3LH



2



Pengamatan



3



Data yang diperoleh



4. Kesimpulan



2



Penilaia n



3



4



Rubrik Aspek yang dinilai



Penilaia n 1 Penggunaa n alat dan bahan tidak tepat.



2 Salah satu dari penggunaan alat dan bahan tidak tepat.



Pengamata n tidak Pengamatan cermat.



Pengamata n cermat, tetapi mengandun g interpretasi. Data lengkap, tetapi tidak terorganisir, atau ada yang salah tulis. Sebagian kesimpulan ada yang salah atau tidak sesuai tujuan.



Pembuata n larutan



Data yang diperole h



Data tidak lengkap.



Tidak benar atau tidak Kesimpulan sesuai tujuan.



3 Penggunaan alat dan bahan tepat, benar, rapi, tetapi ti- dak memperhatikan keselamatan kerja. Pengamata n cermat dan bebas interpretas i.



4 Penggunaan alat dan bahan tepat, benar, rapi dan memperhatikan keselamatan kerja.



Data lengkap, terorganisir, dan ditulis dengan benar.



Data lengkap, terorganisir, dan ditulis dengan benar.



Semua benar atau sesuai tujuan.



Semua benar atau sesuai tujuan.



Pengamata n cermat dan bebas interpretas i.