15 0 1007 KB
MODUL 1 APLIKASI PADA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
1. TUJUAN 1. Memahami Pengertian Aplikasi pada fasilitas pelayanan kesehatan 2. Kompoenen Aplikasi pada fasilitas pelayanan kesehatan 3. Siklus Pengolahan data Aplikasi pada fasilitas pelayanan kesehatan 4. Mengenal jenis-jenis system Aplikasi pada fasilitas pelayanan kesehatan menggunakan metode Flowchart
2. DASAR TEORI 1.1.
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan / atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,
preventif,
kuratif
maupun
rehabilitatif
yang
dilakukan
oleh
Pemerintah, pemerintah daerah, dan / atau masyarakat. Pembangunan fasilitas kesehatan bukanlah melulu kewajiban pemerintah, namun sangat diperlukan peran serta aktif masyarakat termasuk swasta sebagai mitra pemerintah. Peran pemerintah dalam hal ini lebih dititikberatkan pada pembinaan, pengaturan dan pengawasan untuk terciptanya pemerataan pelayanan kesehatan dan tercapainya kondisi yang serasi dan seimbang antara upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat termasuk swasta.[1] Sarana pelayanan medik swasta dapat berupa rumah sakit, klinik, poliklinik / balai pengobatan, praktik bersama maupun praktik mandiri / privat.[2] Yang dimaksud dengan praktik disini adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien (individu, keluarga, masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya.
Sedangkan mandiri / privat dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti keadaan dapat berdiri sendiri atau tidak tergantung orang lain.
1.2.
Aplikasi Teknologi Di Bidang Kesehatan
Segala macam perkembangan yang ada di dunia kesehatan tentunya tidak lepas dari teknologi, bukan? Teknologi mempengaruhi dunia kesehatan menjadi semakin maju dan berkembang. Banyak hal seputar dunia kesehatan yang berkaitan erat dengan teknologi. Pada intinya, teknologi dan kesehatan saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Nah, aplikasi teknologi yang pertama di bidang kesehatan adalah rekap data pasien di klinik, puskesmas, atau rumah sakit. Kini tempat-tempat kesehatan tersebut sudah mulai mengurangi penyimpanan database pasien dengan kertas-kertas dan tumpukan buku-buku tebal. Kini mereka menggunakan komputer atau alat lainnya yang dapat menyimpan data pasien yang masuk maupun keluar secara otomatis. Para pekerja bagian administrasi tidak lagi kesulitan untuk mencari nama seorang pasien yang harus diurutkan manual secara alfabetis. Hanya dengan mengetik dan sekali “klik”, database yang telah di-input-kan sebelumnya akan muncul dengan mudahnya. Lebih jauh lagi, pencetakan data-data pasien tersebut, maupun surat-surat keterangan lainnya pun menjadi lebih mudah dengan bantuan teknologi. Aplikasi yang kedua ada pada sistem berbasis kartu cerdas (smart card) yang digunakan untuk mengetahui riwayat penyakit pasien. Dengan ini, para dokter, perawat, dan ahli medis lainnya dapat dengan mudah mengetahui penyakit apa saja yang pernah atau sedang diderita oleh pasien. Sayangnya, smart card ini belum banyak digunakan di Indonesia. Selanjutnya,
dengan
perkembangan
teknologi,
pelaksanaan
survei
epidemiologi penyakit atau pengamatan kejadian penyakit dari hari ke hari akan menjadi lebih mudah, sehingga kejadian yang tidak diinginkan , misalnya penyebaran penyakit yang melampaui batas kewajaran dapat secara cepat diantisipasi. Dengan teknologi, kita bisa mengetahui penyakit
apa saja yang banyak diidap oleh masyarakat di daerah tertentu, juga dapat membandingkannya dengan kondisi di daerah lain. Misalnya, peningkatan gizi buruk, peningkatan kejadian malaria, diare, dan demam berdarah pada suatu daerah dapat terdeteksi lebih dini melalui perangkat teknologi yang telah didesain sedemikian rupa sebelumnya. Oleh karena itu, penanganan penyakit pun dapat menjadi lebih efektif dan efisien. Selain itu, baru-baru ini robot mulai digunakan untuk membantu proses operasi pembedahan. Ada pula penggunaan komputer hasil pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak tumor dalam tubuh pasien. Kedua hal ini jelas sangat membantu dokter dalam melakukan pendeteksian penyakit sampai pembedahan tubuh pasien. Dokter juga tidak perlu terlebih dahulu “membongkar” tubuh pasien jika hanya ingin mendeteksi penyebab atau letak penyakit (tumor) tersebut. Cukup dengan menggunakan peralatan hasil teknologi, kondisi dalam tubuh pasien pun akan dapat terlihat pada layar komputer. Lalu, USG (ultrasonografi) juga merupakan aplikasi teknologi bidang kesehatan. USG—yang tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kita—ini adalah sebuah teknik diagnostic menggunakan suara ultra yang digunakan memeriksa atau melihat organ-organ dalam. Dalam kasus kehamilan, USG digunakan oleh dokter spesialis kandungan untuk memperkirakan usia kandungan dan memperkirakan hari persalinan, sementara dalam dunia kedokteran secara luas, USG digunakan sebagai alat bantu untuk melakukan diagnosa pada bagian tubuh yang terdiri dari cairan. Selain USG, aplikasi lain, yaitu rontgen juga biasa digunakan untuk memeriksa bagian-bagian yang perlu didiagnosa penyakitnya, misalnya pada bagian kepala, sinus, tulang, paru-paru, juga gigi. Terus bedanya rontgen sama USG apa? Bedanya, USG menggunakan gelombang suara dengan frekuensi 1-10 MHz dan umumnya digunakan untuk meliat kondisi janin pada rahim seorang ibu hamil. Sementara rontgen menggunakan sinar X dan digunakan untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang ada pada organ-organ tubuh bagian dalam, baik anak maupun dewasa.
Dan yang terakhir adalah telemedika (telemedicine), berfungsi sebagai media penyampaian pelayanan kesehatan melalui jarak jauh. Telemedicine ini mulai banyak digunakan di berbagai negara karena kemudahannya dalam menyampaikan informasi kesehatan dari para ahli kesehatan pada pasien. Dokter
tidak
lagi
harus
bertemu
pasien
untuk
berkomunikasi
dan
mendiagnosa suatu penyakit. Pasien juga tidak harus datang ke klinik atau rumah sakit untuk berkonsultasi dengan dokternya. Komunikasi dapat dilakukan dengan lebih cepat dan lebih luas antara sesama dokter, sesama pasien, maupun dokter dengan pasien dimanapun mereka berada. http://blogs.itb.ac.id/ku1071k0316213033oktiantialifanisa/2013/11/03/aplikasiteknologi-di-bidang-kesehatan/ 1.3.
Pengenalan Aplikasi SIMRS
Setiap Rumah sakit wajib melakukan pencatatan dan peloparan tentang semua kegiatan penyelenggaraan Rumah Sakit dalam bentuk SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT berdasarkan UU Nomor 44 Tahun 2009,tentang Rumah Sakit yaitu pasal 52 Ayat 1. Saya ingin mengklarifikasi pendefinisian Sim-rs Diantaranya yaitu : 1. Sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem yang biasanya diterapkan dalam suatu organisasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan informasi yang dihasilkan dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen (Kristianto,2003). 2. SIM adalah sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu (integrated) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi (Davis, 2002). 3. SIM adalah
sekumpulan subsistem yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara satu bagian dengan lainnya menggunakan cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing) dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi
sebagai dasar pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun
dimasa
mendatang,
mendukung
kegiatan
operasional,
manajerial, dan strategis organisasi dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan (Sutanta,2004) Dari tiga pengertian di atas, sangatlah jelas bahwa Simkes itu bukan hanya software, tetapi software itu hanya merupakan bagian kecil dari Simkes. Menurut Laudon & Laudon (2005), Sistem informasi berisi tentang orangorang, tempat dan sesuatu di dalam organisasi atau lingkungan sekitar. Semua sistem informasi bisa digambarkan sebagai solusi manajemen dan organisatoris atas tantangan-tantangan yang ditimbulkan oleh lingkungannya. Ketiga komponen pembentuk sistem informasi tersebut saya fokuskan ke bidang kesehatan sehingga dapat diterjemahkan ke dalam Sistem Informasi Kesehatan (SIK) dan dapat dilihat pada gambar beriknew-picture-13ut : Komponen-komponen yang ada dalam sistem harus dapat bekerja sama dan saling mendukung untuk mencapai tujuan dari suatu sistem informasi pada suatu organisasi. Yang terdiri dari : Organisasi (struktur organisasi, peraturan2 tentang tata hubungan kerja, tugas dan tanggungjawab, kompensasi, reward, punishment, dan yang terpenting adalah Sumber Daya Manusia (SDM), termasuk komitmennya). Manajemen (strategi, kebijakan, desain kebutuhan, integrasi kebutuhan, prosedur
manajemen,
prosedur
pemeliharaan,
aturan
pengelolaan,
sosialisasi, pelatihan, monitoring dan motivasi bagi pengguna dll). Teknologi Banyak orang salah menafsirkan bahwa IT adalah Sistem Informasi. Padahal IT itu hanya salah satu bagian dari sesuatu yg lebih kompleks yang disebut Sistem Informasi. Beberapa hal yang termasuk dalam kategori teknologi dalam suatu sistem informasi, antara lain : software, hardware, database, jaringan LAN/WAN, internet, website dll). Penerapan SIMRS di rumah sakit adalah keharusan agar didapat suatu tata kelola
manajemen
pertanggungjawabkan.
Rumah
Sakit
yang
baik
dan
dapat
di
Rumah Sakit mempunyai Pasien dan Pegawai sebagai subject dari aktivitas di Rumah Sakit. Setiap pasien mempunyai data pasien seperti nama, alamat, tempat tanggal lahir dan lain-lain. Pegawai Rumah Sakit disamping mempunyai nama, alamat dan seterusnya
juga
memiliki
data,mulai
pangkat,dan seterusnya. Informasi yang didapat pasien dan karyawan haruslah Valid dan Konsisten, untuk menjaga agar tetap valid dan konsisten haruslah dibuat sistem yang mampu menjaganya. Informasi bukan hanya terkait antara Pasien dan Karyawan RS tetapi yang berkaitan dengan Rumah Sakit,misalnya pembayaran pasien, Rekam Medis, Pembukuan RS dan lain-lain. Sumber Informasi yang demikian banyak tersebut,harus dikelola dengan rapi dan baik,agar pengelolaan Rumah Sakit bisa
ditingkatkan
menjadi
Rumah
Sakit
yang
unggul
dan
profesional.Penerapan SIMRS di Rumah Sakit akan membuat semua informasi Rumah Sakit tetap valid dan konsisten,mudah di akses dan dikelola,sehingga manajemen Rumah Sakit dapat menentukan yang terbaik buat Rumah Sakit tersebut. 1.4 TOPOLOGI ARUS DATA
Gbr1. Topologi Arus data 3. PERCOBAAN 1 Langkah – lahkah praktikum 1. Buka alamat web : http://imedis.co.id/ 2. Anda akan peroleh tampilan awal sebagai berikut :
1
Gbr1. Topologi Arus data
3. Pilih menu no 1 4. Pilih menu menejemen rekam medis 5. Anda akan peroleh tampilan berikut :
Gbr2. Majemen Rekam Medis
6. Buatlah kolom seperti berikut ini : Modul manjemen rekam medis
Fasilitas yang tersedia Setup Data Tindakan Medis
Setup Data Penyakit (ICD 10)
Fungsi menu Fasilitas dalam bentuk symbol
Stored data Stored data
Setup Data Dokter Stored data Input Data Pasien
Output/Laporan
Fungsi Output/Laporan dalam bentuk symbol
Kartu Riwayat Penyakit Pasien
RL 1.1 – Data Dasar RL 1.2 – Indikator Pelayanan
Input Data Tindakan Medis
dokument dokument
RL 1.3 – Tempat Tidur input data
Input Data Kunjungan Pasien
dokument
input data input data
dokument
RL 2 – Ketenagaan RL 3.1 – Kegiatan Pelayanan Rawat Inap
dokument dokument
Input Data Dokter input data Input Data Penyakit Pasien Input data bagi kebutuhan Laporanlaporan RL
input data input data
Ket : untuk mendapatkan symbol gunakan aplikasi YEdGraphEditor 4. PERCOBAAN 2 a) Bukalah alamat web : http://imedis.co.id b) Buatlah folder baru dengan nama latihan1 di simpan di local D: c) Pilih modul rawat jalan di web : http://imedis.co.id d) Buatlah kolom sesuai dengan modul rawat jalan e) Masukan symbol keterangan dengan menggunakan YEdGraphEditor f)
Dari hasil kegiatan pratikum tentang Aplikasi pada fasilitas pelayananan kesehatan kesimpulan apa yang bisa didapat ?
5. TUGAS 1. Carilah web alamat SIMRS online ? 2. Sebutkan modul apa saja yang terdapat di SIMRS online tersebut ? 3. Buatlah kolom analisa tentang fungsi modul SIMRS tersebut ? 4. Masukan fungsi symbol modul SIMRS dengan menggunakan YEdeditorGraph ? 5. Pengumpulan tugas pratikum mandiri sesuai dengan format laporan partikum