Modul Eksperimen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL PELATIHAN MEMBACA AL-QURAN



Oleh Milatul Hanifah NIM : 11860121573



FAKULAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 2021



A. PENGANTAR Al-Qur’an merupakan pedoman dasar yang dijadikan pegangan hidup umat Islam. Namun disisi lain Al-Qur’an memiliki banyak keistimewaan apabila seseorang membaca sekalipun belum mengetahui makna yang ada di dalam Al-Qur’an dalam segi fisik maupun psikologis. Membaca Al-Qur’an terbukti dapat mengurangi ketegangan syaraf sehingga dapat membuat seseorang menjadi lebih tenang (Mar’ati & Chaer, 2017). Membaca Al-Qur’an sangat dianjurkan kepada umat Muslim. Perintah membaca AlQur’an sendiri diabadikan dalam QS. Al-Alaq, ayat 1-5. “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” Menurut Quraish Shihab, kata ‘iqra’ disini memiliki arti menyampaikan, menelaah, membaca, mendalami, meneliti, mengetahui. Maknanya juga berarti mengeja atau melafalkan apa yang tertulis untuk mengetahui makna yang terkandung di dalamnya. Pesan yang disampaikan oleh ayat ini adalah perintah membaca. Kata ‘membaca’ dalam surah ini melambangkan segala apa yang dilakukan manusia baik dari segi aktif maupun pasif. Kemudian dalam ayat selanjutnya mempunyai tujuan agar manusia memiliki kemampuan untuk menerima informasi. Secara umum menyampaikan manusia agar tidak buta huruf yang berarti juga akan buta informasi. Terus berusaha memperoleh pelajaran dari setiap informasi untuk terus belajar (Mustolehudin, 2011). Kebiasaan membaca Al-Qur’an berarti pengulang-pengulangan berupa aktifitas membaca Al-Qur’an yang dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi tingkah laku yang menetap pada seorang individu. Mengenai membaca Al-Quran dalam hadist rasulullah bersabda: ُ‫نَة‬6‫الح َس‬ َ ‫ َو‬،ٌ‫نَة‬6‫ ِه َح َس‬6ِ‫ب هَّللا ِ فَلَهُ ب‬ َ ِ ‫ قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬:ُ‫ يَقُول‬،‫عن َع ْب َد هَّللا ِ ْبنَ َم ْسعُو ٍد‬ ِ ‫ َم ْن قَ َرأَ َحرْ فًا ِم ْن ِكتَا‬:‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬ ٌ ْ‫ف َو ِمي ٌم َحر‬ ٌ ْ‫ف َواَل ٌم َحر‬ ٌ ْ‫ف َحر‬ ٌ ِ‫ َولَ ِك ْن أَل‬،‫ف‬ ٌ ْ‫ اَل أَقُو ُل الم َحر‬،‫بِ َع ْش ِر أَ ْمثَالِهَا‬ ‫ف‬ Artinya: Kata ‘Abdullah ibn Mas‘ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka dia akan mendapat satu



kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf,” (HR. At-Tirmidzi). Kecemasan adalah kondisi emosi dengan timbulnya rasa tidak nyaman pada diri seseorang, dan merupakan pengalaman yang samar-samar disertai dengan perasaan yang tidak berdaya serta tidak menentu yang disebabkan oleh suatu hal yang belum jelas. Perasaan cemas yang berlebih akan menimbulkan ketakutan terhadap sesuatu secara berlebihan, dan juga bisa berdampak bagi psikologis seseorang jika kecmasan/ketakutan ini berlebihan. Oleh sebab itu jika kita membaca Al-Quran maka hati dan jiwa kita akan menjadi tenang dan tentram, karena Al-Quran membentuk kepribadian manusia yang utuh, seimbang dan damai serta dapat menghilangkan kecemasan. B. SASARAN Sasaran dalam terapi membaca Al-Quran ialah remaja yang berusia 13-16 tahun yang mengalami kecemasan pada saat pandemic Covid-19 ini. C. WAKTU Terapi membaca Al-Quran ini dilakukan selama 6 pertemuan (sesi), dan waktunya lebih kurang 60 menit setia satu pertemuan. Dengan durasi 6 hari berturut-turut D. PROSEDUR BERLATIH 1. Pahamilah modul membaca Al-Quran, diskusikan dengan fasilitator mengenai hal yang ingin ditanyakan. 2. Ikuti penjelasan lebih lanjut mengenai kegiatan membaca Al-Quran yang disampaikan oleh fasilitator. 3. Selama proses kegiatan membaca Al-Quran, fasiliator akan terus mengawasi dan memastikan proses pelatihan berjalan dengan baik. 4. Dengan bimbingan fasilitator, pelatihan dengan membaca Al-Quran ini akan dilakukan secara teratur sampai pada hari terakhir kegiatan E. JUMLAH SUBJEK



Subjek berjumlah 10 remaja yang mengalami kecemasan di masa pandemi covid-19 yang terdiri dari 5 orang kelompok kontrol dan 5 orang kelompok eksperimen. F. PERALATAN 1. Lembar skala kecemasan 2. AL-Quran 3. Alat tulis



SESI: KE 1 KELOMPOK EKSPERIMEN (50 MENIT) 1. Pembukaan (10 menit) a. Perkenalan Peneliti memperkenalkan dirinya dengan dimulai dari nama, alamat, usia, dan pendidikan. Perkenalan selanjutnya dilakukan oleh peserta, dengan menyebutkan nama, alamat, usia, pekerjaan/pendidikan. b. Memperkenalkan tujuan terapi Peneliti menyampaikan tujuan terapi yang akan dilakukan serta manfaat yang akan didapat setelah melakukan kegiatan tersebut. Tujuan terapi: Untuk mengetahui pengaruh membaca Al-Quran terhadap penurunan tingkat kecemasan akibat Pandemi covid-19 pada remaja. Tujuan dari membaca Al-Quran yaitu untuk menjadi penuntun



ke jalan kebenaran, kebaikan dan keselamatan.



Sebagai pedoman hidup umat islam. Al-Quran adalah tuntunan untuk mendekatkkan diri kepada Allah SWT. Manfaat dari terapi: Membaca Al-Qur’an memiliki banyak manfaat terutama dalam aspek psikologis dikarenakan membaca dan pemaknaan Al-Qur’an dapat mengurangi tingkat kecemasan sesuai dengan apa diterangkan oleh DR. Ahmad al-Qhadi yang mendapatkan bukti bahwa Al-Qur’an dapat mereduksi ketegangan-ketegangan syaraf



sehingga akan membuat seseorang dapat lebih tenang (Mar’ati & Toriqul Chaer, 2016) 2. Kegiatan (15 menit) a. Menyajikan kontrak Kontrak disajikan untuk memberikan gambaran mengenai aturan yang mengenai kegiatan yang akan dilakukan, sebagai berikut: Peraturan: 1) Menghadiri semua 6 sesi 2) Menyiapkan Al-Quran dan alat tulis 3) Menjaga kerahasian topik dan isi pembicaraan anggota lain b. Kegiatan (25 menit) 1. Peneliti memberikan arahan para peserta untuk membuka Al-Quran (5 menit) 2. Peneliti memberikan arahan untuk memulai membaca Al-Quran (20 menit)



Sesi: ke 2 KELOMPOK KONTROL (45 menit) 1. Pembukaan (10 menit) a. Perkenalan Peneliti memperkenalkan dirinya dengan dimulai dari nama, alamat, usia, dan pendidikan. Peneliti menyampaikan tujuan melakukan kegiatan. Tujuan kegiatan untuk mengetahui kecemasan terhadap remaja pada masa pandemi covid-19 dari peserta. Kemudian, perkenalan selanjutnya dilakukan oleh peserta, dengan menyebutkan nama, alamat, usia, pekerjaan/pendidikan. 2. Kegiatan a. Menyajikan kontrak (5 menit) Kontrak disajikan untuk memberikan gambaran mengenai aturan yang mengenai kegiatan yang akan dilakukan dengan menghadiri semua 2 sesi dan menjaga kerahasian topik dan isi pembicaraan anggota lain. b. Melakukan Pengukuran (20 menit) Pengukuran yang dilakukan menggunakan skala kecemasan yang disesuaikan dengan teori Sarafino (1994). Pengisian skala dilakukan oleh semua peserta. 3. Umpan balik (5 menit) Peneliti memberikan kesempatan kepada para peserta untuk bertanya mengenai hal yang belum dipahami. 4. Penutup (5 menit)



Peneliti memberikan informasi mengenai pertemuan sesi kedua dan mengucapkan terimakasih atas partisipasi dan kesediaan dalam mengikuti kegiatan.



Sesi: ke 3 KELOMPOK EKSPERIMEN (40 menit) 1. Pembukaan (10 menit) a. Terapis berterima kasih karena telah hadir kembali dan berpartisipasi dalam sesi ke 3. b. Terapis memberikan daftar hadir kepada para peserta. c. Terapis menanyakan kabar dari para peserta. d. Terapis mengecek persiapan dari para peserta. 2. Kegiatan (25 menit) a. Melakukan Terapi 1) Peneliti memberikan arahan para peserta untuk membuka Al-Quran. (5 menit) 2) Peneliti memberikan arahan untuk memulai membaca Al-Quran. (20 menit) 3. Penutup (5 menit) Peneliti menanyakan keadaan para peserta setelah membaca Al-Quran. Peneliti mengucapkan terimakasih atas partisipasi dari para peserta mengikuti semua sesi dengan baik.



Sesi: ke 4 KELOMPOK KONTROL WAKTU: 35 menit 1. Pembukaan (10 menit) a. Terapis berterimakasih karena telah hadir kembali dan berpartisipasi dalam sesi ke 4. b. Terapis memberikan daftar hadir kepada para peserta. c. Terapis menanyakan kabar dari para peserta. 2. Kegiatan a. Melakukan Pengukuran (20 menit) Pengukuran yang dilakukan menggunakan skala kecemasan. Pengisian skala dilakukan oleh semua peserta. 3. Penutup (5 menit) Peneliti mengucapkan terimakasih atas partisipasi dari para peserta mengikuti semua sesi dengan baik.



SESI: KE 5 KELOMPOK EKSPERIMEN WAKTU: 40 menit 1. Pembukaan (10 menit) e. Terapis berterima kasih karena telah hadir kembali dan berpartisipasi dalam sesi ke 5. f. Terapis memberikan daftar hadir kepada para peserta. g. Terapis menanyakan kabar dari para peserta. h. Terapis mengecek persiapan dari para peserta. 2. Kegiatan (25 menit) b. Melakukan Terapi 3) Peneliti memberikan arahan para peserta untuk membuka Al-Quran. (5 menit) 4) Peneliti memberikan arahan untuk memulai membaca Al-Quran. (20 menit) 3. Penutup (5 menit) Peneliti menanyakan keadaan para peserta setelah membaca Al-Quran. Peneliti mengucapkan terimakasih atas partisipasi dari para peserta mengikuti semua sesi dengan baik.



SESI: KE 6 KELOMPOK KONTROL WAKTU: 30 menit 1. Pembukaan (5 menit) a. Terapis berterimakasih karena telah hadir kembali dan berpartisipasi dalam sesi terakhir. b. Terapis memberikan daftar hadir kepada para peserta. c. Terapis menanyakan kabar dari para peserta. 2. Kegiatan (20 menit) a. Melakukan Pengukuran Pengukuran yang dilakukan menggunakan skala. Pengisian skala kecemasan dilakukan oleh semua peserta. b. Penutup (5 menit) Peneliti mengucapkan terimakasih atas partisipasi dari para peserta mengikuti semua sesi dengan baik.