Modul Esm Bio [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kata Pengantar



Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang masa esa karena atas berkat, rahmat dan karuiannyalah sehingga modul ini dapat diselesiakna. Sholawat serta salam tak lupa dihaturkan kepada baginda Nabi Modul ini disusun dan dibuat dengan sederhana agar lebih mudah unuk dipahami dan dipelajari oleh para pembaca. Adapun materi atapun judul dari modul ini yaitu “Invertebrata Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida ” dengan dibuatnya modul ini diharapkan agar pembaca dapat memahami dari materi yang diangkat tersebut. Akhirnya kepada semua pihak telah embantu dalam penyusunan modul ini, oenyusun mengucapkan terima kasih.



Makassar, 09 Maret 2021



DAFTAR ISI



PETA KONSEP



MODUL



Zoologi berasal dari dua kata Yunani diantaranya zoion, yang artinya adalah “hewan” sedangkan logos, yang artinya “studi tentang”. Jadi dapat disimpulkan bahwa defenisi zoologi ini ialah salah satu ilmu yang mempelajari mengenai hewan, seperti perkembangan embrio, evolusi, distribusi ekologi, prilaku, serta klasifikasi hewan. Zoologi ini adalah salah satu cabang biologi yang mempelajari mengenai struktur, fungsi, perilaku, dan juga evolusi hewan. Ilmu ini antara lain melingkupi biologi molekular, anatomi perbandingan, etologi, psikologi hewan, biologi evolusioner, ekologi perilaku, paleontology serta taksonomi. Kajian dari ilmiah zoologi ini juga dimulai sejak sekitar abad ke-16. Invertebrata adalah “hewan tanpa tulang punggung”. Hewan ini tidak memiliki kerangka internal yang terbuat dari tulang. Invertebrata memainkan peran penting dalam ekosistem bumi. Sekitar 99 persen dari organisme yang dikenal adalah invertebrata. Dapat disimpulkan bahwa Zoologi Invertebrata adalah ilmu yang mempelajari tentang hewan yang tidak bertulang belakang. A. Pengertian Invertebrata Invertebrata merupakan kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang, invertebrata merangkum 95% spesies hewan yang diketahui. Invertebrata menempati hampir setiap habitat bumi, mulai dari air mendidih yang dilepaskan oleh lubang sembur hidrotermal laut dalam hingga hingga ke tanah antartika yang berbatu dan beku. Invertebrata beradaptasi dengan sangat bervariasi, sehingga menghasilkan keanekaragaman bentuk yang luar biasa, dari spesies yang hanya terdiri dari sel-sel lapisan ganda yang pipih hingga spesiesspesies lain dengan kelenjar pemintal sutra, duri-duri yang



berputar, lusinan kaki yang berbuku, atau tantakel yang ditutupi dengan mangkok penghisap. B. Karakteristik Invertebrata C. Dasar - Dasar Klasifikasi Dalam kehidupan ini tuhan menciptakan semua makhluk hidup tidak hanya satu jenis saja melainkan berjuta-juta makhluk hidup. Terutama manusia di ciptakan untuk mengetahui dan mengenalnya sebagai pembelajaran dalam bidang ilmiah yang berupa organisme (hewan dan tumbuhan). Tujuan klasifikasi untuk mempermudah mempelajari dan menunjukkan hubungan kekerabatan (relationship), taxsonomi berasal dari bahasa yunani yaitu axis= susunan dan nomos= aturan atau hukum. Taxsonomi adalah teori dan praktek klasifikasi pada penemuan hewan invertebrata, pemberian nama dan penyusunan dalam klasifikasi yang pokok, yaitu: KOFGS (Kingdom, Ordo, Famili, Genus, Species). Menurut Linnaeus ada empat prinsip klasifikasi yang di temukannya dalam bidang, yaitu : 1. Bahasa Latin 2. Sistem Binomial 3. Ciri Berpasangan 4. Hubungan Struktural Siapa yang mengklasifikasikan hewan yang pertama? Seorang penemu itu bernama Aristoteles yang mengklasifikasikan hewan menjadi dua kelompok, yaitu: Anaima dan Enaima. Sehingga ia dijuluki sebagai “Bapak Zoologi”.



Platyhelminthes



A. Pengertian Filum Platyhelminthes Platyhelminthes berasal dari bahasa yunani yaitu “platy” yang berarti pipih dan “helminthes” yang berarti cacing. Sesuai dengan namanya, anggota kelompok cacing ini memiliki tubuh pipih dorsoventral. Platyhelminthes juga dapat dikelompokkan sebaai hewan triploblastik karena memiliki tiga lapisan jaringan, yaitu ektodermis (lapisan luar), mesodermis (lapisan tengah) dan endodermis (lapisan dalam). Platyhelminthes adalah cacing pipih yang pencernaanya berupa rongga gastrovaskuler, eksresi dengan sel api, sistem saraf tangga tali dan bereproduksi secara generatif dan vegetatif. Fillum platyhelminthes termasuk



kelompok



hewan



yang



tidak



memiliki



tulang



belakang(invertebrata) pertama yang langsung dapat memperlihatkan pembentukan lapisan dasar ketiga yaitu, mesodermis. Filum platyhelminthes merupakan salah satu fillum yang paling primitif diantara semua fila invertebrata.



Fillum



platyhelminthes



dapat



mengalami



perubahan-



perubahan bentuk, mulai dari bentuk planuloid yang diradial menjadi bentuk bilateral yang kompleks. Filum Platyhelminthes terdiri dari sekitar 13,000 species, terbagi menjadi tiga kelas; dua yang bersifat parasit dan satu hidup bebas. Planaria dan kerabatnya dikelompokkan sebagai kelas Turbellaria. B. Ciri- Ciri Platyhelminthes Ada beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh Platyhelminthes yaitu : 1. Multiseluler Platyhelminthes merupakan hewan multiseluler atau bersel banyak. Bahkan seluruh sel-sel yang menyusun tubuhnya telah membentuk jaringan dan organnya tersendiri.Oleh karena itu, platyhelminthes termasuk organisme yang telah sendirinya memiliki organisasi tingkat organ, meskipun bentuk organ yang dimiliki masih sangat sederhana.



2. Simetris Bilateral Platyhelminthes termasuk hewan simetris bilateral. Sehingga bagian tubuhnya bisa dibagi menjadi dua bagian yang sama besar, melalui garis sumbu tubuh. 3. Tribloblastik Pada lapisan embrional platyhelminthes sendiri tersusun atas 3 lapis, yaitu lapisan epidermis, lapisan mesodermis, dan lapisan endoderm. Di setiap lapisan akan berkembang dan mengalami deferensiasi menjadi jaringan dan organ(tidak dapat kembali kebentuk semula). 4. Habitat di Air Sebagian besar platyhelminthes ini memang hidup sebagai parasit. Ada yang berupa Ekoparasit dan Endoparasit, ekoparasit adalah parasit yang hidup dengan cara menempel(menumpang) ditubuh bagian luar makhluk hidup lain. Sedangkan endoparasit adalah parasit yang hidup didalam tubuh makhluk hidup lain. C. Sistem Tubuh Platyhelminthes 1. Sistem Pencernaan Belum Sempurna



Gambar 1. Sistem Pencernaan Platyhelminthes Sistem pencernaan platyhelmintes terdiri atas mulut dan usus namun platyhelminthes sendiri belum memiliki anus atau bagian khusus sebagai tempat pengeluaranya. Pltyhelmintes yang hidup bebas contohnya adalah planaria, didalam mulutnya juga terdapat faring yang dapat dijulurkan



keluar. Sedangkan platyhelminthes yang hidup sebagai parasit, dmulutnya terdapat alat hisap. 2. Sistem Eksresi



Gambar 2.Sistem Eksresi Platyhelminthes Alat eksresi pada platyhelmintes ini biasa disebut el api Disebut sel api karena bentuk selnya seperti nyala pentol korek api. Sel-sel api terletak dibagian



dorsal



dan



disusun



secara



berderet.



Sistem



eksresi



platyhelminthes dilengkapi oleh saluran memanjang dan sel api sebagai pori atau lubang keluarnya pengganti anus. 3. Sistem Saraf



Gambar 3.Sistem Saraf Platyhelminthes Sistem saraf platyhelminthes disebut sistem saraf tangga tali. Pada sistem saraf ini sendiri terdiri atas sepasang ganglion otak dan serabutserabut saraf. Ganglion otak akan memanjang mulai dari bagian anterior sampai kebagian posterior. Serabut-serabut saraf yang keluar dari ganglion otak akan saling berhubungan dan membentuk seperti anak tangga. 4. Sistem Respirasi dan Transpirasi Belum Ada



Gambar 4 .Sistem Respirasi & Transparansi Platyhelminthes Pada proses pertukaran oksigen dan karbondioksida pada Fillum platyhelminthes dilakukan secara difusi melalui permukaan tubuh atau kulit, karena belum memiliki alat respirasi yang khusus, mereka lebih sering berespirasi melalui kulit tubuhnya yang lembab. Sama halnya dengan sistem transportasi, karena belum memiliki alat transportasi yang khusus, maka proses pengangkutan zat di dalam tubuh terjadi dari sel ke sel secara difusi. 5. Sistem Reproduksi



Gambar 5. Sistem Reproduksi Platyhelminthes Platyhelminthes merupakan hewan yang menghasilkan 2 macam gamet. Alat penghasil gamet betina adalah ovum, saluran ovum, dan kelenjar kuning telur. Sedangkan alat penghasil gamet jantan adalah testis, pori genetalia dan penis. D. Klasifikasi Platyhelminthes



Nemathelminthes



A. Pengertian Filum Nemathelminthes Secara bahasa, Kata Nemathelminthes berasal dari bahasa yunani, yakni “Nema” yang artinya benang, dan “helmintes” yang artinya cacing. Nemathelminthes sudah memiliki rongga pada tubuhnya walaupun rongga tersebut bukan rongga tubuh sejati. Nemathelminthes adalah kelompok hewan cacing yang mempunyai tubuh bulat panjang dengan ujung yang runcing. Rongga tubuh pada Nemathelminthes disebut pseudoaselomata. Cacing ini mempunyai tubuh meruncing pada kedua ujung



sehingga



disebut



dengan



cacing



gilig.



Ukuran



tubuh



Nemathelminthes umumnya miksroskopis, tapi ada juga yang mencapai ukuran 1 m. Cacing Nemathelminthes kebanyakan hidup parasit pada tubuh manusia, hewan, atau tumbuhan, namun adapula yang hidup bebas. Ukuran dari cacing betina lebih besar dari cacing jantan. Cacing gilig atau Nemathelminthes adalah hewan yang berbentuk silinder yang memanjang. Hewan ini mempunyai dua sifat yang berkembang lebih maju secara evolusi disbanding dengan cacing pipih (yang mungkin merupakan nenek moyangnya). Hewan–hewan ini mempunyai saluran pencernaan satu arah yang menjulur di bagian muka sampai anus dibagian belakang. Tubuhnya terdiri atas 3 lapisan (triploblastik),



yaitu



lapisan



luar



(ektoderm),



lapisan



tengah



(mesoderm), dan lapisan dalam (endoderm). Nemathelminthes juga mempunyai suatu rongga antara saluran pencernaan dan dinding tubuh yang disebut pseudosol. B. Ciri-ciri Nemathelminthes Ada



beberapa



ciri-ciri



yang



dimiliki



oleh



nemathelminthes,



diantaranya yaitu, Merupakan cacing dengan tubuh bulat panjang seperti benang dengan kedua ujung tubuh yang runcing, Memiliki tiga lapisan



tubuh (Triploblastik) yaitu lapisan tubuh luar (ektoderm), tengan (mesoderm), dan lapisan tubuh dalam (Endoderm), Tubuhnya memiliki rongga, namun bukan rongga tubuh sejati sehingga rongga ini disebut Pseudoaselomata, Kulitnya halus, licin, tidak berwarna dan dilapisi oleh kutikula yang berfungsi melindunginya dari enzim pencernaan inang, Sistem pencernaannya sudah lengkap, Belum memiliki sistem sirkulasi dan sistem respirasi (pernapasan). Sistem saraf merupakan saraf cincin. Alat kelamin terpisah, cacing betina lebih besar dari cacing jantan dan yang jantan mempunyai ujung berkait. Gonad berhubungan dengan saluran alat kelamin, dan telur dilapisi oleh kulit yang terbuat dari kitin. Hewan ini tidak berkembangbiak secara aseksual. Gambar Rangka Tubuh Caenirhabn



Maka berikut adalah ciri-ciri nemathelminthes : 1. Bentuk tubuh silinder/ bulat licin 2. Tidak bersegmen 3. Tubuhnya dilapisi oleh kutikula Bilateral simetris 4. Merupakan hewan triploblastik pseudocoelomata 5. Berukuran dari 1 mm s/d 13 m (yaitu sebagai parasit dalam sperma paus) 6. Seringkali runcing dibagian posterior dan tumpul dibagian anterior 7. Betina selalu lebih besar dari jantan 8. Terdapat lebih dari 25.000 spesies 9. Tidak memiliki sistem respirasi khusus dan organ ekskresinya hanya berupa saluran dan sel-sel glanduler



10. Sistem pencernaan sempurna, terdiri dari mulut, esofagus, intestinum dan anus 11. Sistem saraf terdiri dari ganglion cerebrale dan berkas saraf longitudinal 12. Sistem cardiovascular terdiri dari dari pipa-pipa muscular dan tidak memiliki jantung 13. Umunya seks terpisah 14. Reproduksi seksual melalui fertilisasi internal 15. Habitatnya di air tawar, laut, parasit pada hewan, manusia, tumbuhan, tempat- tempat lembab, tanah, dan lumpur. 16. Hidup bebas maupun sebagai parasit C. Sistem Tubuh Nemathelminthes Tubuh cacing gelang dilapisi oleh kutikula yang keras; seiring pertumbuhan cacing, kutikula lama dilepaskan secara periodik dan kutikula baru disekresikan dengan ukuran yang lebih besar. Otot dinding tubuhnya seluruhnya terdiri atas otot longitudinal dan kontraksinya menghasilkan gerakan kesana sini. Cacing gelang merupakan hewan triploblastik pseudoselomata. Triploblastik artinya ialah tubuhnya tersusun atas tiga lapisan yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Sedangkan pseudoselomata berarti susunan tubuhnya terdiri atas sebuah rongga semu. Hal ini disebabkan perkembangan oleh lapisan mesodermnya yang telah berkembang membentuk lapisan luar dan lapisan dalam sehingga terbentuk selom atau rongga antara mesoderm dengan endoderm.



Gambar skema tubuh triplobastik. (a) Triploblastik Aselomata (b) Triploblastik Pseudoselomata (c) Triploblastik Selomata



D. Klasifikasi Nemathelminthes



Annelida



A. Pengertian Annelida Anelida dalah kelompok hewan dengan bentuk tubuh seperti susunan cincin, gelang-gelang atau ruas-ruas. Istilah kata Annelida berasal



dari



bahasa Yunani dari kata annulus yang berarti cincin, dan oidos yang berarti bentuk. Annelida merupakan cacing dengan tubuh bersegmen, tripoblastik dengan rongga tubuh sejati (hewan selomata) dan bernapas melalui kulitnya. Terdapat sekitar 15.000 spesies annelida dengan panjang tubuh mulai dari 1 mm-3 m. Filum Annelida hidup di air tawar, air laut, dan di tanah. Umumnya annelida hidup secara bebas, meskipun ada yang bersifat parasit. B. Ciri-ciri Annelida Annelida memiliki ciri-ciri/karakteristik antaralain sebagai berikut. 1. Memiliki tubuh bersegmen (beruas-ruas yang mirip dengan cincin) dan memiliki otot. 2. Bersifat tripoblastik selomata, simetri bilateral, dan metameri 3. Mempunyai sistem pencernaan sempurna (mulut, kerongkongan, perut otot, tembolok, usus, dan anus). 4. Tubuh dilapisi dengan kutikula tipis dan lembab 5. Sistem respirasi melalui permukaan kulit dan berlangsung difusi 6. Sistem saraf berupa ganglion otak dan tali syaraf yang tersusun dari tangga tali. 7. Sistem peredaran darah annelida adalah tertutup dengan tersusun dari pembuluh darah yang mempunyai haemoglobin 8. Sistem ekskresinya berupa nefridia atau nefrostom 9. Sifat kelamin annelida adalah hermaprodit, jadi reproduksi secara generatif



dengan cara



konjugasi,



dan



secara



vegetatif



fragmentasi/ generasi (mempunyai daya regenerasi yang tinggi).



dengan



C. Sistem Tubuh Annelida 1. Sistem peredaran darah Annelida memiliki sistem peredaran darah tertutup dan pada pembuluh darah mengandung hemoglobin, sehingga darah berwarna merah. Fungsi pembuluh darah annelida adalah menghantarkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh. Di bagian kulit, terdapat sejumlah pembuluh darah kecil, karena bernafas melalui kulit 2. Sistem pernafasan Annelida dalam sistem pernafasan berlangsung di seluruh kulit permukaan tubuhnya, tetapi ada sumber yang menyatakan bahwa, ada juga spesies yang melalui insang. 3. Sistem pencernaan Annelida memiliki sistem pencernaan lengkap yang teridir dari mulut, faring, esofagus, usus, dan anus. 4. Sistem ekskresi Annelida memiliki organ ekskresi berupa nefridia (organ ekskresi yang merupakan saluran), nefrostom (corong bersilia dalam tubuh), dan nefrotor (pori tubuh tempat kotoran keluar). Setiap segmen memiliki organ ekskresinya masing-masing. 5. Sistem reproduksi Annelida memiliki sistem perkembangbiakan secara seksual. Satu Annelida mempunyai 2 alat kelamin yaitu jantan dan betina (hermafrodit), tetapi reproduksi secara aseksual tetap membutuhkan dua individu yang akan mengatur dirinya sedimikian rupa sehingga dapat menukarkan sperma. Lalu, dari hasil sperma tersebut, akan dilepas dari kepala cacing, tinggal dan berkembang dalam tanah. Sebagian annelida bereproduksi secara aseksual dengan fragmentasi diikuti dengan regenerasi. D. Klasifikasi Annelida



DAFTAR PUSTAKA



Maya, S. dan Nurhidaya. 2020. Zoologi Invertebrata. Bandung: Widina Bhakti Persada Bandung. Rahmadina. 2019. Taksonomi Invertebrata. Medan: Fakultas Sains dan Teknoloi UINSU.



GLOSARIUM



SOAL