Modul Estimasi Biaya - Isi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Estimasi Biaya



BAB I PENDAHULUAN



Obyektif : Setelah menyelesaikan materi ini dengan baik : Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari proyek dan memahami tahapan aktifitas dalam rekayasa proyek



1.1 UMUM Perhitungan Rencana Anggaran Biaya konstruksi merupakan salah satu factor pengaruh yang penting bagi klien dalam mengambil keputusan sehubungan dengan pembagunan konstruksi yang dikehendaki. Estimasi harga yang terlalu tinggi dapat memperlemah keinginan klien untuk membangun, sebaliknya, estimasi harga yang yang terlalu rendah dapat mengakibatkan terjadinya perubahan/pembatalan desain yang pada akhirnya dapat mengurangi kepuasan baik bagi klien maupun pembuat desain (perencana). Estimasi biaya awal digunakan untuk studi kelayakan, alternatif desain yang mungkin, dan pemilihan desain yang optimal untuk sebuah proyek. Hal yang penting dalam pemilihan metode estimasi biaya awal haruslah akurat, mudah, dan tidak mahal dalam penggunaannya. Jumlah dan luas lantai memperlihatkan karakteristik dan ukuran fisik dari suatu proyek pembangunan gedung yang dalam kepraktisannya informasi ini bisa tersedia dengan mudah pada tahap desain pembangunan gedung. Estimasi biaya konstruksi merupakan hal penting dalam dunia industri konstruksi. ketidak akuratan estimasi dapat memberikan efek negatif pada seluruh proses konstruksi dan semua pihak yang terlibat. Estimasi biaya berdasarkan spesifikasi dan gambar kerja yang disiapkan owner harus menjamin bahwa pekerjaan akan terlaksana dengan tepat dan kontraktor dapat menerima keuntungan yang layak Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 1



Estimasi Biaya Estimasi biaya konstruksi dikerjakan sebelum pelaksanaan fisik dilakukan danmemerlukan analisis detail dan kompilasi dokumen penawaran dan lainnya. Estimasi biaya mempunyai dampak pada kesuksesan proyek dan perusahaan pada umumnya. Keakuratan dalam estimasi biaya tergantung pada keahlian dan ketelitian estimator dalam mengikuti seluruh proses pekerjaan dan sesuai dengan informasi terbaru. Perlu ditegaskan disini bahwa perhitungan rencana anggaran biaya bangunan tidak sama dengan analisis ekonomi proyek. Rencana anggaran biaya konstruksi merupakan perhitungan setiap elemen biaya yang akan di keluarkan untuk merealisasi pembangunan fisik suatu konstruksi sesuai dengan desain yang telah dibuat, sedangkan analisis ekonomi merupakan suatu kajian secara ekonomi apakah suatu ide, sasaran, atau rencana proyek akan dapat diwujudkan dengan porsi yang layak secara ekonomi.



1.2 TAHAPAN PROYEK Sebelum melangkah lebih jauh, kiranya kita perlu melihat sepintas tentang garis besar aktifitas proyek secara menyeluruh sehingga kita dapat mengetahui lebih jelas peran dari perhitungan rencana anggaran biaya konstruksi dan pada tahapan mana perhitungan tersebut mulai disusun. Rekayasa pembangunan pada dasarnya merupakan suatu kegiatan yang berdasarkan hasil analisis dari berbagai aspek untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu dengan hasil seoptimal mungkin. Tahapan aktifitas yang dilakukan dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu : 



Tahapan pra studi kelayakan







Tahapan studi kelayakan







Tahapan perencanaan







Tahapan pelaksanaan







Tahapan operasi dan pemeliharaan



Didalam lima tahapan tersebut ada berbagai aktifitas yang dilaksanakan, yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut : Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 2



Estimasi Biaya 1.



Tahapan Pra Studi Kelayakan Tahapan pra studi kelayakan ini pada umumnya diawali dengan timbulnya ide dari seseorang, badan, atau perusahaan baik swasta maupun pemerintah untuk membangun suatu konstruksi. Selanjutnya ide ini akan diterjemahkan dalam bentuk analisis untuk mengetahui apakah ide tersebut dapat ditindak lanjuti dengan analisis yang lebih detail. Analisis yang dilakukan meliputi aspek teknis, aspek ekonomi, aspek social, dan aspek lingkungan. Pada tahapan ini masingmasing aspek dianalisis secara kasar untuk menjawab pertanyaan apakah ide tersebut layak untuk ditindak-lanjuti dengan lebih detail.



2.



Tahapan Studi Kelayakan Berdasarkan rekomendasi dari hasil pra studi kelayakan, selanjutnya dilakukan studi kelayakan. Menurut Suad Husnan & Suwarsono (1994) studi kelayakan proyek adalah penelitian/kajian tentang dapat tidaknya suatu proyek dilaksanakan dengan berhasil. Kegiatan studi kelayakan ini dilaksanakan pada tahapan studi dalam suatu rencana pembangunan. Tahapan studi dilakukan sebelum tahapan lainnya antara lain adalah tahapan perencanaan, tahapan pelaksanaan serta tahapan operasi dan pemeliharaan. Pada tahapan ini tinjauan masing-masing aspek dilakukan dengan lebih teliti. Dari hasil studi di harapkan dapat muncul berbagai alternatif dengan sgala aspek teknis, ekonomi, sosial, dan lingkungan yang telah dikaji secara dalam. a. Aspek Teknis Hal-hal yang dikaji meliputi : -



Jenis dan fasilitas-fasilitas yang akan dibangun,



-



Lokasi proyek mudah dijangkau / tidak ?



-



Jenis teknologi yang dipakai,



-



Peralatan yang digunakan,



-



Sumber daya manusia yang tersedia dan siap pakai.



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 3



Estimasi Biaya Permasalahan-permasalahan yang timbul dalam aspek teknis, dapat tercermin dalam perhitungan benefit dan biaya. b. Aspek ekonomi -



Evaluasi : mempertimbangkan manfaat pembangunan proyek secara makro (Global)



-



Sumbangan apa yang dapat diberikan dalam pembangunan ekonomi dan daerah sekitarnya serta terhadap negara secara langsung atau tidak langsung.



c. Aspek keuangan -



Dari mana sumber dana yang akan diperoleh



-



Jumlah dana yang diperlukan



-



Struktur pembiayaan yang paling efisien



-



Pengembalian dan pengembangan dana dari hasil yang akan diperoleh



-



Keuntungan yang akan didapat



d. Aspek Sosial -



Dampak sosial harus dipelajari, untuk mencegah dan mengetahui lebih awal



akan



pengaruh-pengaruh



negatif



yang timbul



dikemudian hari sehingga rencana pengembangan proyek tersebut sudah harus dimasukkan dalam perencanaan. -



Contoh : penyerapan tenaga kerja, pemerataan pendapatan



e. Aspek Lingkungan



3.



-



Masalah pencemaran lingkungan sebagai dampak dari proyek .



-



RKL = UKL = Usaha Kelola Lingkungan



-



RPL = UPL = Usaha Pemantauan Lingkungan



-



AMDAL = Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup



Tahapan Perencanaan Berdasakan rekomendasi dari hasil studi kelayakan, pada tahapan ini akan dilakukan seleksi perancangan terhadap berbagai alternatif yang muncul dengan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 4



Estimasi Biaya berbagai kendala/batasan yang ada, misalnya keterbatasan sumberdana, lokasi, dan lingkungan. Dalam hal ini pemilik (owner) dan pelaku perncana akan menentukan suatu alternative yang paling memungkinkan dan menguntungkan, untuk selanjutnya dibuatkan detail desainnya. Detai desain ini menyangkut aspek-aspek : 



Teknis Disini ditinjau kekuatan bangunan dari semua bidang keilmuan yang terkait seperti topographi, geologi, mekanika tanah, hidrologi dan lain sebagainya, yang akan menghasilkan gambar desain yang lengkap.







Ekonomis Dari aspek ekonomi dipilih desain yang palin ekonomis menyangkut jenis bahan yang dipakai, jenis konstruksi, dan sebagainya dengan tetap berpedoman pada spesifikasi teknis yang telah ditetapkan. Pada tahapan ini pula perhitungan volume pekerjaan ( BQ ) dan Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) untuk pelaksanaan fisik bangunan.







Metode Pelaksanaan Untuk mendapatkan hasil fisik yang memenuhi aspek teknis maka perencana juga membuat metode pelaksanaan yang harus dilakukan oleh para pelaksana (kontraktor), yang dirangkum dalam bentuk Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).



4.



Tahapan Pelaksanaan Fisik Pada tahapan gambar detail desain diwujudkan dalam bentuk fisik. Para pelaku bangunan (kontraktor) harus mematuhi gambar kerja, RKS, dan ketentuaketentuan lain yang telah ditetapkan oleh direksi. Ada kalanya pada tahapan ini terdapat desain yang tidak dapat diwujudkan, misalnya karena kondisi lapangan, dalam hal ini perlu dilakukan kajian ulang terhadap desain yang ada. Pada tahap ini, tanggungjawab dari perencana serta pemilik adalah mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan fisik proyek agar sesuai dengan final designnya. Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 5



Estimasi Biaya Menyusun semua prosedur – prosedur di lapangan :



5.







Prosedur Administrasi







Prosedur Perijinan







Prosedur Pelaksanaan







Prosedur Pembayaran







Prosedur Kerja Tambah Kurang







dll



Tahapan Operasi dan Pemeliharaan Sesudah pelaksanaan fisik selesai, bangunan dapat dipakai (dioperasikan) dan dipelihara sesuai dengan umur bangunan yang direncakan. Pada tahap ini, perlu dipertimbangkan metode-metode pembuatan laporan atas pelaksanaan operasional. Laporan-laporan tersebut diperlukan untuk tahap selanjutnya.



Dari uraian aktivitas mulai tahapan 1 sampai dengan 5, dapat dilihat bahwa perhitungan rencana anggaran biaya mulai dilakukan pada tahap perencanaan, dalam tinjauan aspek ekonomis bangunan. Selanjutnya, secara skematis aktivitas-aktivitas diatas dapat digambarkan sebagai berikut :



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 6



Estimasi Biaya



1



Ide atau sasaran yang akan dicapai



2



Pra studi kelayakan analisis teknis analisis ekonomi analisis sosial analisis lingkungan



-



Tidak Layak



3



Berhenti Kaji ulang



Studi kelayakan analisis teknis analisis ekonomi analisis sosial analisis lingkungan



-



Tidak Layak



Berhenti Kaji ulang



Rekomendasi Beberapa alternatif



4



Perencanaan



- Seleksi desain - Detail desain



5



Pelaksanaan fisik



6



Operasional & pemeliharaan



Gambar 1.1 Tahapan Kegiatan Proyek Pembangunan



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 7



Estimasi Biaya 1.3 RANGKUMAN Proyek adalah satu kegiatan yang dapat diidentifikasikan, yang mengubah sumber daya (input) untuk mendapatkan suatu manfaat (output) yang dilaksanakan dalam suatu unit kegiatan tertentu, mempunyai waktu mulai dan selesai yang tertentu (umur). Tahapan dalam Proyek : Ide, Studi kelayakan, Perencanaan, Pelaksanaan dan Operasional & pemeliharaan



1.4 LATIHAN a. Berikan contoh jenis-jenis proyek yang anda ketahui b. Berikan contoh proyek yang memiliki tahapan-tahapan proyek yang lengkap dan jelaskan



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 8



Estimasi Biaya



BAB II RENCANA ANGGARAN BIAYA



Obyektif : Setelah menyelesaikan materi ini dengan baik : a. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pengertian dari RAB b. Mahasiswa dapat mengetahui elemen-elemen biaya dalam penyusunan RAB c. Mahasiswa dapat memahami langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan RAB d. Mahasiswa dapat mengetahui data-data yang diperlukan dalam penyusunan RAB



2.1. PENGERTIAN DASAR Rencana Anggaran Biaya Konstruksi (selanjutnya disingkat RAB) adalah besarnya estimasi seluruh biaya yang diperlukan untuk merealisasi pembangunan suatu konstruksi tersebut siap untuk dimanfaatkan sesuai dengan fungsi yang telah direncanakan. Menurut H Bactiar Ibrahim (1995), didalam buku berjudul “Rencana dan Estimate Real of Cost”, yang dimaksud dengan rencana anggaran biaya suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya anggaran biaya suatu bangunan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut. Anggaran biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung dengan rinci, cermat dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda-beda dimasing-masing daerah, disebabkan karena perbedaan harga bahan bangunan dan upah tenaga kerja. Menurut Soedrajat Sastraatmdja (1984) didalam buku berjudul “Analisa Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 9



Estimasi Biaya Anggaran Biaya Pelaksanaan”, penaksiran anggaran biaya adalah proses perhitungan volume pekerjaan, harga dari berbagai macam bahan dan pekerjaan yang terjadi pada suatu kontruksi. Karena taksiran dibuat sebelum pembangunan dimulai, maka jumlah biaya yang diperoleh ialah “taksiran biaya” bukan “biaya sebenarnya” atau actual cost. Layak atau tidak suatu taksiran biaya dengan biaya sebenarnya, tergantung dari kepandaian dan keputusan yang diambil berdasarkan pengalaman. Sedangkan Sugeng Djojowirono (1984), rencana anggaran biaya merupakan perkiraan atau perhitungan biaya yang diperlukan untuk tiap pekerjaan dalam suatu proyek konstruksi sehingga akan diperoleh biaya total yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek. Menurut John. W. Niron (1992), dalam bukunya “Rencana Anggaran Biaya Bangunan”, rencana anggaran biaya (RAB) mempunyai pengertian sebagai berikut: Rencana : Himpunan rencana termasuk detail penjelasan dan tata cara pelaksanaan pembuatan sebuah bangunan, terdiri dari bestek dan gambar bestek. Anggaran perhitungan biaya berdasarkan gambar bestek (gambar rencana) pada suatu bangunan. Biaya: Besarnya pengeluaran yang ada hubungannya dengan borongan yang tercantum dalam persyaratan yang ada. Menurut Pratt (1995) dijelaskan bahwa fungsi dari estimasi biaya dalam industri konstruksi adalah : •



Untuk melihat apakah perkiraan biaya konstruksi dapat terpenuhi dengan biaya yang ada







Untuk mengatur aliran dana ketika pelaksanaan konstruksi sedang berjalan







Untuk kompentesi pada saat proses penawaran atau pelelangan



Sedangkan tujuan dari penyusunan / pembuatan RAB adalah :



a. Bagi Pemilik Proyek (Owner) : 



Sebagai dasar untuk menyediakan biaya untuk mewujudkan impiannya membangun







Sebagai dasar untuk menyediakan biaya proyek/investasi



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 10



Estimasi Biaya 



Sebagai dasar untuk menetapkan besarnya biaya bagi jasa perencanaan







Sebagai dasar dalam menentukan mengevaluasi biaya penawaran calon kontraktpr yang mangajukan penawaran



b. Bagi Konsultan Manajemen Kontruksi 



Sebagai dasar dalam membuat perencanaan proyek sesuai dengan keinginan pemilik







Sebagai dasar menetapkan perkiraan biaya proyek dalam merealisasikan







Sebagai dasar dalam mengevaluasi biaya penawaran oleh calon kontraktor







Sebagai bahan perencanaan selanjutnya



c. Bagi Kontraktor 



Sebagai dasar dalam menetapakan besarnya biaya penawaran dalam pelelangan







Sebagai acuan dalam menetapkan besarnya biaya pelaksanaan pekerjaan







Sebagai dasar dalam negosiasi dengan subkontraktor yang akan ikut serta dalam pelaksanaan pekerjaan







Sebagai dasar dalam menetapkan keuntungan



Sehingga rencana anggaran biaya seyogyanya dibuat sebelum proyek dilaksanakan bahkan sebelum dilakukannya lelang. Adapun RAB untuk proyek pemerintah biasanya disesuaikan dengan batasan nilai proyek yang ditetapkan, sehingga untuk memenangkan suatu lelang biasanya konsultan perencana membuat penawaran dibawah harga pagu proyek. Selain itu rencana anggaran biaya suatu proyek khususnya proyek pemerintah pembuatan RAB dilakukan oleh perencanaan, kontraktor dan dinas instansi pemerintah. Dengan menyusun estimasi biaya tersebut dapat diketahui perkiraan biaya yang teliti dari berbagai komponen sumber dan aktivitas yang diperlukan untuk pelaksanaan pembangunan fisik sebuah konstruksi di suatu lokasi tertentu dan dalam waktu yang tertentu pula. Apabila estimasi biaya yang dilakukan ini teliti, lengkap Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 11



Estimasi Biaya dan tepat, maka hasil yang diperoleh akan memberikan gambaran yang akurat mengenai biaya pelaksanaan pembangunan secara keseluruhan Ada 2 (dua) aspek penting yang sangat berpengaruh terhadap penyusunan anggaran biaya suatu bangunan yaitu : a. Teknis Meliputi jenis dan bentuk konstruksi serta spesifikasi teknis yang meliputi jenis, mutu, dan ukuran bahan, teknik pelaksanaan pekerjaan yang diisyaratkan, serta peraturan-peraturan/standar-standar teknis yang telah ditetapkan dan harus dipenuhi oleh pelaku pembangunan (kontraktor). b. Non Teknis/Ekonomis Meliputi harga bahan, biaya alat, serta upah pekerja yang berlaku menurut keadaan setempat. Disamping aspek teknis dan ekonomis tersebut, Peraturan-Peraturan Pemerintah yang ada hubungannya dengan penyeleggaraan suatu bangunan khususnya bangunan-bangunan Negara, juga harus diperhatikan dan dijadikan dasar dalam penyusuna rencana anggaran biaya bangunan seperti UMR, K3, HSBGN (Harga Satuan Bangunan Gedung Negara) Satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya bagi keberhasilan seorang estimator di dalam penyusunan anggaran biaya adalah pengalaman lapangan yang dimiliki oleh estimator itu sendiri. Seorang estimator yang telah memiliki pengalaman lapangan yang matang akan lebih jeli di dalam melakukan setimasi biaya terhadap setiap elemen konstruksi dan berdasarkan pengalaman yang ada seorang estimator akan mengetahui elemen-elemen konstruksi yang beresiko tinggi atau sebaliknya, sehingga dapat disusun rencana anggaran biaya yang lebih teliti. Jadi syarat-syarat seorang estimator dalam menyusun anggaran biaya adalah : •



Mampu membaca/menginter prestasikan gambar & RKS







Mampu memvisualisasikan bentuk 3 dimensi proyek dari desain







Mengerti tentang produktivitas







Mempunyai kemampuan berorganisasi







Kreatif & mampu mancari alternatif metode konstruksi



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 12



Estimasi Biaya •



Sabar & teliti







Mempunyai pengetahuan matematika dasar







Mampu membuat jadwal konstruksi



2.3. ELEMEN-ELEMEN BIAYA Sebelum mulai menyusun estimasi anggaran biaya bangunan, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat daftar dari semua elemen biaya yang akan diperlukan untuk merealisasi bangunan yang telah direncanakan. Untuk pekerjaan pembangunan konstruksi, pada umumnya elemen-elemen biaya yang harus diperhitungkan meliputi :



2.3.1. Biaya Langsung (Direct Cost) Biaya langsung merupakan biaya-biaya yang langsung berhungan dengan pekerjaan pembangunan, dan besarnya hampir selalu berbanding lurus dengan volume pekerjaan tersebut. Artinya semakin besar volume pekerjaannya, semakin besar pula biaya langsung, atau sebaliknya. Adapun yang dikelompokkan sebagai biaya langsung ini adalah : a. Upah Buruh : Meliputi gaji (upah dasar), asuransi, tunjangan cuti dan sakit, dan biaya langsung lainnya. b. Biaya Bahan : Meliputi harga dasar, biaya transportasi, resiko kerusakan selama pengangkutan/ pengaturan lapangan. c. Biaya Peralatan : Untuk pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan perlatan di luar peralatan standar yang harus dimiliki oleh para buruh/tukang/kontraktor, maka biaya peralatan harus diperhitungkan secara lebih teliti. Biaya peralatan ini meliputi biaya pemilikan (termasuk didalamnya nilai penyusutan dan biaya pemeliharaan) atau biaya sewa alat, dan biaya operasionalnya (termasuk di dalamnya gaji operator, dan bahan bakar). Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 13



Estimasi Biaya d. Biaya Subkontraktor Pada pengerjaan bangunan rumah biasanya ada bagian-bagian pekerjaan yang dikerjakan oleh pihak pemborong spesialis lainnya antara lain pekerjaan instalasi listrik, AC, plafond gypsum, baja ringan, style bali dan sebagainya.



2.3.2. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost) Biaya tidak langsung proyek atau disebut juga overhead ialah biaya tambahan yang harus dikeluarkan dalam pelaksanaan kegiatan atau pekerjaan namun tidak berhubungan langsung dengan biaya bahan, peralatan dan tenaga kerja. Menurut Soedrajat Sastratmadja (1994), biaya tidak langsung biasanya dibagi dua bagian, yaitu : 1. Biaya tidak langsung umum 2. Biaya tidak langsung proyek. Pada umumnya yang digolongkan sebagai biaya tidak langsung umum adalah : a. Biaya umum lapangan yang meliputi biaya persiapan lapangan, pembuatan pagar dan papan nama proyek, pembuat site office, biaya operasional kendaraan yang melayani proyek, gaji mandor, dan gaji pengawas lapangan. b. Biaya umum kantor yang meliputi seluruh biaya operasional kantor yang terdiri dari biaya pemeliharaan kantor, pembelian peralatan habis pakai, gaji pegawai, biaya komunikasi dan utilitas, dll. Biaya umum kantor ini tidak seluruhnya dibebankan pada satu proyek, melainkan dibebankan secara proporsional pada seluruh proyek yang sedang ditangani (dalam waktu yang bersamaan). Oleh karena itu semakin besar jumlah proyek yang ditangani dalam kurun waktu tertentu, semakin kecil biaya umum kantor yang dibebankan pada satu proyek. Besarnya biaya tidak langsung berkisar antara 12-30% ( Soedrajat S,Anggaran Biaya Pelaksanaan, 1994) dari jumlah harga bahan, upah buruh dan ongkos alat-alat atau antara 12-50% ( Soedrajat S, Anggaran Biaya Pelaksanaan) dari upah buruh tergantung dari jenis pekerjaan dan keadaan setempat. Sedangkan Biaya tidak langsung proyek terdiri dari : Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 14



Estimasi Biaya 



Keamanan dan keselamatan kerja







Biaya asuransi







Pajak pertambahan nilai







Surat ijin dan lokasi







Inspeksi : pengujian dan pengetesan dan sebagainya



2.3.3. Biaya Tak Terduga (Contigencies Cost) Biaya tak terduga (contingency cost) adalah salah satu biaya tak langsung, yaitu biaya tambahan yang dialokasikan untuk pekerjaan tambahan yang mungkin terjadi (meskipun belum pasti terjadi). Misalanya naiknya muka air tanah, banjir, longsornya tanah



dan lain-lain yang



sebelumnya tidak diduga akan tergenang air hujan. Berapa biaya yang perlu kita disediakan untuk ini ? ternyata lebih sulit dihitung daripada biaya langsung. Pada umumnya biaya ini diperkirakan ½ - 5 % dari biaya total. Yang termasuk biaya tak terduga dalam penyusunan Anggaran Biaya adalah: •



Biaya karena kesalahan Hal ini terjadi disebabkan oleh : • Pelaksana lupa memasukkan beberapa pos/item pekerjaan • Gambar yang kurang lengkap







Biaya karena ketidakpastian yang subyektif • Penolakan bahan oleh pengawas • Fluktuasi harga material dan upah buruh







Biaya karena ketidakpastian yang obyektif • Ketidakpastian tentang perlu tidaknya suatu pekerjaan dilakukan/tidak, dimana ketidakpastian ditentukan oleh obyek diluar kemampuan manusia Misalkan: perlu tidaknya memasang sheet pile pada pembuatan pondasi.



2.3.4. Keuntungan (profit) atau Jasa Pelaksana (kontraktor) Keuntungan (profit) adalah jasa bagi kontraktor untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan kontrak. Biasanya keuntungan dinyatakan dengan prosentase dari Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 15



Estimasi Biaya jumlah biaya proyek dan besarnya tergantung besar kecilnya proyek yaitu dengan rincian : untuk proyek kecil bisa diambil 15%, proyek sedang sebesar 12,5% dan proyek raksasa sekitar 8%. Prosentase tersebut juga tergantung dari :besarnya resiko pekerjaan, kesukaran kesukaran yang akan timbul dan tidak tampak dan



cara



pembayaran dari pemberi pekerjaan Besarnya nilai jasa pelaksanaan pembangunan (kontraktor) ini tergantung dari besar kecilnya bangunan yang di kerjakan. Pada umumnya perhitungan nilai jasa kontraktor ini didasarkan atas prosentase dari harga/nilai nominal bangunan yang bersangkutan. Untuk bangunan-bangunan negara/pemerintah, yang lazim berlaku adalah berkisar antara 5 s/d 10 % dari harga nominal bangunan. Untuk bangunanbangunan swasta, besarnya nilai jasa kontraktor tergantung dari hasil negosiasi antara pemberi tugas dengan kontraktor. Selain biaya langsung dan tidak langsung tersebut, yang juga seharusnya diperhitungkan adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPn) yang besarnya adalah 10% dari harga borongan (jumlah nilai nominal dan jasa kontraktor).



2.4. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN RAB Sebagaimana telah diuraikan pada Bab I, perhitungan rencana anggaran biaya (RAB) bangunan dilakukan setelah tahap perencanaan yang menghasilkan gambargambar rencana, Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) selesai dikerjakan. Jadi dapat dikatakan disini bahwa gambar rencana dan RKS menjadi titik tolak dari penyusunan RAB. Secara detail uraian tentang langkah-langkah penyusunan RAB akan dibahas pada Bab IV (Menyusun RAB Teliti), sedangkan garis bersar langkah-langkah penyusunan RAB tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :



2.4.1



Gambar Rencana dan RKS Dengan mempelajari gambar rencana dan RKS dapat disusun daftar seluruh



jenis pekerjaan yang ada, dan selanjutnya dapat disusun daftar bahan, alat, dan tanaga kerja yang diperlukan. Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 16



Estimasi Biaya 2.4.2



Pengelompokkan Jenis Pekerjaaan Tujuan pengelompokan jenis pekerjaan ini adalah untuk membuat daftar



seluruh jenis pekerjaan yang ada serta membuat kelompok-kelompok pekerjaan yang sejenis/tipikal sekaligus menetapkan satuannya sehingga kemungkinan adanya pekerjaan yang tertinggal dan tidak terhitung volumenya menjadi lebih kecil dan kemungkinan terjadinya kesalahan di dalam mengestimasi harga bangunan dapat dihindarkan. Disamping itu juga dapat mempermudah perhitungan volume dan harga satuan untuk masing-masing jenis pekerjaan.



2.4.3 Menghitung Volume Pekerjaan Berdasarkan hasil pengelompokan dan pemilihan satuan, selanjutnya dapat dihitung volume masing-masing jenis pekerjaan dengan melihat, meneliti dan memahami gambar-gambar rencana serta RKS untuk bangunan yang bersangkutan.



2.4.4 Menyusun Analisa Harga Satuan Analisa harga satuan bahan, alat, dan tenaga kerja dilakukan dengan menghitung setiap elemen biaya untuk satu satuan yang telah dipilih. Setelah masingmasing harga satuan bahan, alat, dan tenaga kerja terhitung, selanjutnya disusun daftar harga satuan, alat, dan tenaga kerja. Selanjutnya dengan berdasarkan satuan masing-masing pekerjaan dan dengan data harga satuan bahan, alat, dan tenaga kerja, disusun analisa harga satuan pekerjaan.



2.4.5



Harga Nominal Bangunan (Real Cost) Harga nominal bangunan diperoleh dengan menjumlahkan seluruh hasil



perkalian antara volume masing-masing jenis pekerjaan dengan harga satuan pekerjaan. Pada dasarnya harga nominal bangunan ini meliputi total biaya bahan, alat, dan upah tenaga kerja yang diperlukan untuk mewujudkan bangunan yang telah direncanakan. Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 17



Estimasi Biaya 2.4.6 Anggaran Biaya Bangunan Dengan berdasarkan nilai nominal bangunan, selanjutnya ditentukan nilai jasa kontraktor serta nilai pajak pertambahan nilai (PPn). Anggaran Biaya bangunan merupakan jumlah nilai nominal bangunan, jasa kontraktor, dan PPn. Berdasarkan uraian diatas, maka secara skematis langkah-langkah penyusunan RAB dapat digambarkan seperti gambar 2.1



Gambar 2.1 Langkah-langkah penyusunan RAB Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 18



Estimasi Biaya 2.5. RANGKUMAN Garis besar penyusunan RAB adalah Pengelompokan jenis pekerjaan, Menghitung volume pekerjaan, Menyusun analisa harga satuan, Harga nominal bangunan (Real Cost), Anggaran Biaya Bangunan.



2.6. LATIHAN Sebutkan elemen-elemen biaya dalam penyusunan RAB dan berikan contohnya



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 19



Estimasi Biaya



BAB III MACAM DAN JENIS ANGGARAN BIAYA



Obyektif : Setelah menyelesaikan materi ini dengan baik : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami macam/jenis anggaran biaya



3.1. UMUM Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan RAB : tujuan penyusunan, waktu yang tersedia, siapa yang akan menyusun dan gambar rencana serta RKS. Dalam penyusunan anggaran biaya, terlebih dahulu perlu diketahui untuk keperluan apa dan kapan anggaran biaya tersebut dibuat. Hal ini akan berpengaruh pada cara/sistem penyusunan dan hasil yang diharapkan. Penyusun anggaran biaya terdiri dari instansi/dinas/jawatan (khusus bangunan negara), perencana dan kontraktor. Cara/sistem penyusunan berbeda-beda meskipun berdasarkan pada prinsip yang sama.



3.2. ESTIMASI BIAYA MENURUT YANG MENYUSUN Berdasarkan siapa yang menyusun estimasi biaya terdiri dari 3 jenis yaitu: a. Estimasi Biaya Kasar (Taksiran) untuk pemilik (OE) Estimasi ini dibutuhkan oleh pemilik untuk



memutuskan dalam



melaksanakan ide yaitu membangun proyek atau tidak, biasanya masih dibantu dengan study kelayakan proyek dan Estimasi ini juga dipakai sebagai pedoman terhadap estimasi biaya yang dihitung secara teliti. Estimasi ini dibuat masih global/kasar dan biasanya dihitung berdasarkan harga satuan tiap persegi luas lantai atau dengan cara yang lain misalnya : Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 20



Estimasi Biaya Tabel III.1 Contoh Estimasi Biaya Kasar No



Proyek



Satuan



1



Rumah Tempat Tinggal



Rp/m2



2



Bangunan Industri



Rp/unit produksi atau Rp/m2



3



Sekolah



Rp/bangku



4



Rumah sakit



Rp/tempat tidur



5



Pembangkit Tenaga Listrik



Rp/kVA



b. Estimasi yang dibuat oleh Konsultan Estimasi ini disebut Engineering Estimate (EE) dimana estimasi ini dilakukan setelah DED (Detail Engineering Design) selesai dibuat oleh Konsultan perencana. Perhitungan estimasi ini lebih teliti dan cermat sesuai ketentuan dan syarat-syarat



penyusunan anggaran biaya serta sudah melibatkan



estimator Penyusunan estimasi biaya ini didasarkan pada : 1. Gambar bestek Gunanya untuk menentukan/menhitung besarnya volume masing-masing pekerjaan 2. Bestek atau Rencana Kerja dan Syarat-syarat Gunanya untuk menentukan spesifikasi bahan dan syarat-syarat teknis 3. Harga Satuan Pekerjaan Dihitung dari harga satuan bahan dan harga satuan upah berdasarkan perhitungan analisa BOW atau SNI Estimasi ini biasanya dipakai acuan oleh owner dalam membuat OE sehingga nilai OE biasanya lebih kecil atau sama dengan EE



c. Estimasi detail oleh Kontraktor (Bid Price) Estimasi ini dibuat oleh kontraktor setelah melihat desain konsultan perencana (Gambar) dan RKS, dimana pembuatannya lebih teliti dan terperinci karena



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 21



Estimasi Biaya sudah



memperhitungkan



segala



kemungkinan



(melihat



medan,



mempertimbangkan metode-metode pelaksanaan, dsb). Estimasi ini dijabarkan dalam bentuk penawaran oleh kontraktor pada waktu pelelangan dan menjadi Fixed Price (pasti) bagi pemilik setelah salah satu rekanan ditunjuk sebagai pemenang dan Kontrak telah ditandatangani kedua belah pihak.



d. Biaya sesungguhnya bagi proyek selesai Bagi owner, sebetulnya fixed Price yang tercantum dalam kontrak adalah yang terakhir, kecuali dalam pelaksanaan terjadi pekerjaan tambah kurang. Bagi kontraktor, nilai tersebut adalah penerimaan yang fixed, sedangkan pengeluaran yang sesungguhnya (real cost) yaitu segala biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Besarnya real cost (RAP) hanya diketahui oleh kontraktor Penerimaan dikurangi real cost adalah laba (profit) yang diperoleh.



3.3. ESTIMASI BIAYA MENURUT TUJUAN DARI PENYUSUN Berdasarkan tujuan dari penyusunan estimasi biaya terdiri dari : a. Estimasi Kelayakan Tujuan dari disusunnya estimasi ini adalaha Untuk menentukan apakah proyek tersebut layak dibangun Biaya yang diperhitungankan mencakup : •



Biaya untuk akuisisi/pembebasan tanah







Biaya pelaksanaan







Biaya penyusutan, pajak, bunga, pemeliharaan



b. Estimasi Konseptual Estimasi yang dilakukan selama proses perencanaan berlangsung seperti : •



Estimasi biaya satuan per m2







Estimasi biaya satuan per m3



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 22



Estimasi Biaya c. Estimasi Deatil Estimasi yang dibuat oleh kontraktor umum dengan tujuan untuk penawaran d. Estimasi Pekerjaan Tambah Kurang Estimasi ini dibuat karena kebutuhan pemilik, adanya kesalahan dalam dokumen kontrak,



adanya perubahan kondisi lokasi proyek sehingga



volumenya berubah e. Estimasi Kemajuan Tujuannya untuk permintaan pembayaran dan pembanding terhadap keuntungan dan kerugian yang telah diramalkan sebelumnya.



3.4. ESTIMASI BIAYA MENURUT TAHAPAN PROYEK Jenis estimasi biaya menurut tahapan proyek dapat dilhat pada tabel III.2



Tabel III.2 Jenis Estimasi Biaya menurut Tahapan Proyek NO.



TAHAPAN PROYEK



JENIS ESTIMASI BIAYA



1



Konsepsual / Ide / Kebutuhan



Estimasi Awal



2



Studi Kelayakan



- Estimasi Kelayakan Biaya Konstruksi, Non Konstruksi, Operasional. - Estimasi Awal dan Konsep - Dikaitkan dengan Nilai Jual - Analisa Dampak Lingkungan



3



Design / Perancangan (Architect & Engineering) a. Pra Design b. Detail Desain & Dokumen



- Estimasi Konsep - Estimasi Desain berdasarkan Analisa Satuan oleh Konsultan (EE)



4



Proses Pengadan / Pelelangan (Procurement)



Estimasi Detail menurut Kontraktor dan Owner (OE)



5



Pelaksanaan Konstruksi (Construction)



Estimasi Detail Biaya Pelaksanaan Pekerjaan (RAP) - Progrest - Tambah Kurang



6



Operasional



- Biaya Operasional - Pemeliharaan - Dan Lain-lain.



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 23



Estimasi Biaya



Gambar 3.1 Jenis Estimasi Biaya menurut Tahapan Proyek Sumber : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (P2SDM)



3.5. ESTIMASI BIAYA MENURUT JENIS PEKERJAAN a. Estimasi harga-pasti (fixed-price) 4. Metoda lumpsum (lumpsum estimate) Metoda ini umumnya dilakukan bila jenis pekerjaan dan jumlahnya telah diketahui dan dikenal benar. Kontraktor berani mengambil resiko. Bila ketidakpastian terjadi di lapangan, maka tingkat resiko yang dipikul kontraktor lebih besar. Keuntungan bagi owner adalah bahwa harga konstruksi



diketahui



dengan



baik



sehingga



memudahkan



untuk



menentukan anggaran 5. Metoda harga satuan (unit-price estimate) Metoda harga satuan biasanya berdasarkan harga satuan setiap jenis pekerjaan.



Dalam penawaran juga dicantumkan juga estimasi jumlah



setiap jenis pekerjaan untuk mendapatkan total biaya yang mana volume jumlah hanya berdasarkan pada gambar rencana arsitektur yang belum tentu dijamin keakuratannya. Biaya total proyek dihitung meliputi tenaga kerja, material, peralatan, sub-kontrator, overhead, markup, dsb. Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 24



Estimasi Biaya b. Estimasi harga-perkiraan (approximate estimate) Metoda ini didasarkan pakta (perincian biaya dari proyek sebelumnya.)



3.6. ESTIMASI BIAYA MENURUT TINGKAT KETELITIAN Berdasarkan tingkat ketelitian dalam penyusunan, RAB terbagi atas dua bagian yaitu : a. Rencana Anggaran Biaya Kasar/Raba Pengalaman kerja sangat mempengaruhi penafsiran biaya secara kasar, hasil dari penafsiran ini apabila dibandingkan dengan rencana anggaran yang dihitung secara teliti terdapat selisih. Rencana Anggaran Biaya ini dibuat masih kasar / global sekali dan biasanya dihitung berdasarkan harga satuan tiap meter persegi luas lantai atau dengan cara yang lain. Adapun contoh cara perhitungan RAB kasar sebagai berikut : Pekerjaan dihitung dengan cara mengalikan setiap m² luas bangunan dengan harga setiap m 2 luas bangunan. Contoh : luas bangunan 100 m² , harga Rp 75.000,-/m ², harga seluruhnya = 100 x Rp 75.000,- = Rp 7.500.000,Rencana Anggaran Biaya kasar ini juga dipakaisebagai pedoman terhadap anggaran biaya yang dihitung secara teliti



b. Rencana Anggaran Biaya Terperinci Yang dimaksud dengan rencana anggaran biaya terperinci adalah anggaran biaya bangunan atau proyek yang dihitung dengan terperinci dam cermat, sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat penyusunan anggaran biaya. Penyusunan anggaran biaya yang dihitung dengan rinci didasarkan atau didukung oleh: 1. Bestek, gunanya untuk menentukan spesifikasi bahan dan syarat-syarat teknis. 2. Gambar bestek, gunanya untuk menentukan atau menghitung besarnya masing-masing volume pekerjaan. Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 25



Estimasi Biaya 3. Harga satuan pekerjaan, didapat dari harga satuan bahan dan harga satuan upah berdasarkan perhitungan analisa.



3.7. OE VS BID PRICE Pada tahap ini (Definitive Estimasi), awalnya ada 2 estimasi untuk fisik bangunan yaitu : a. Versi owner disebut OE b. Versi kontraktor disebut Bid Price (harga penawaran) 2 (dua) estimasi itu berbeda, walaupun menggunakan data yang sama karena beda kepentingan yaitu : - Owner ingin biaya serendah mungkin karena biaya sebagai pengeluaran investasi - Kontraktor ingin harga proyek setinggi mungkin agar memperoleh keuntungan yang cukup - Tetapi dengan proses klarifikasi dan negosiasi, akhirnya ketemu nilai yang disetujui bersama yaitu nilai kontrak -



Definitive estimate



Kepentingan Owner



Owner Estimate



Data proyek



Nilai Kontrak



Kepentingan Kontraktor



Bid Price



Gambar 3.2 OE vs Bid price



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 26



Estimasi Biaya 3.8. RAB KASAR Sebelum pelaksanaan tender, sebagai informasi awal tentang biaya bangunan biasanya disusun RAB raba (cost estimate) atau sering pula disebut dengan istilah estimasi harga pratender. Maksud dari penyusunan RAB raba ini adalah untuk memberikan indikasi besarnya biaya konstruksi pada tahap awal sekali (masa pratender). Adapun kegunaan atau manfaat dari RAB raba adalah : •



Pemberi tugas (owner) 



Perkiraan penanaman modal (capital investment cost) dan perkiraan biaya yang harus disediakan.











Membantu dalam pengaturan keuangan.







Meninjau kelayakan dari segi ekonomi proyek.



Perencana 



Membantu dalam pemilihan lokasi/letak bangunan.







Sebagai bahan/dasar perencanaan lebih lanjut.







Untuk pemilihan alternatif perencanaan/perancangan lebih lanjut.







Kontraktor 



Menentukan ikut tidaknya dalam pelelangan.







Memperkirakan modal yang harus disediakan.







Sebagai pembanding/kontrol terhadap hasil perhitungan RAB teliti.



Sedangkan data-data yang diperlukan dalam menyusun RAB Raba adalah : a. Catatan-catatan/data-data tentang harga dan hasil pelaksanaan bangunan sejenis yang pernah dilaksanakan. b. Harga-harga satuan standar yang dapat dilihat baik melalui media cetak maupun yang diterbitkan secara berkala oleh instansi terkait, yang meliputi harga satuan bahan, alat, dan upah tenaga kerja serta harga satuan pekerjaan.



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 27



Estimasi Biaya Faktor-faktor yang berpengaruh dalam menyusun RAB raba – Macam/jenis dan ukuran bangunan – Macam/jenis konstruksi (berat atau ringan) – Letak/ lokasi bangunan



3.8.1



Metode Perhitungan RAB Kasar Berikut ini akan diurairkan beberapa metode yang dapat dipakai untuk



menyusun anggaran biaya raba. Derajat keakuratan dari hasil estimasi pendekatan ini sangat tergantung dari data-data yang tersedia serta ketrampilan dan kemampuan quantity surveyor dalam menilai data/informasi tersebut. Beberapa metode yang akan diuraikan telah dikenal dengan baik dan sering dipakai. Beberapa diantaranya sudah tidak dipakai lagi, dan yang lainnya masih dalam tahap pengembangan. Dasar pertimbangan yang dipakai dasar untuk memilih metode yang akan dipakai adalah kemudahan dalam aplikasi, kebiasaan, kecepatan, dan tingkat keakuratannya. Tabel III.3 berikut ini menunjukkan beberapa metode yang dapat dipakai untuk menyusun RAB raba.



Tabel III.3 Metode perhitungan RAB Raba METODE



Satuan



Luas dalam



Keliling dalam Kubus Selimut gedung



CATATAN



Dapat diterapkan pada proyek yang memiliki satuan standar penggunaan. Sering dipakai untuk limit biaya tetap untuk proyek bangunan sektor pemerintah. Masih banyak digunakan, dan merupakan metode estimasi pendekatan yang paling popular. Dapat diterapkan pada semua jenis bangunan. Tidak penah diterapkan dalam praktek Dahulu merupakan metode yang popular bagi arsitek, tetapi sekarang sudah ditinggalkan Tidak dipakai dalam praktek



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 28



Estimasi Biaya



Kuantitas perkiraan



Masih banyak dipakai, terutama bila waktu yang tersedia memungkinkan



Perencanaan biaya



Digunakan baik pada sektor pemerntah maupun swasta



Estimasi analitis



Terutama dipakai oleh kontraktor untuk estimasi atau tender



Model biaya



Masih dalam pengembangan



Metode finansial



Metode yang diterapkan untuk menentukan limit biaya atau biaya bangunan dalam bujet developer



Dari sekian metode yang ada, metode yang paling banyak digunakan dalam praktek khususnya di Indonesia saat ini terutama karena kemudahannya adalah metode luas lantai dalam.



Cara Perhitungan Anggaran Biaya Kasar •



Untuk menghitung anggaran biaya terlebih dahulu perlu disiapkan bahanbahan yang telah diuraikan termasuk data/catatan-catatan mengenai harga bangunan sejenis yang ada. Selanjutnya perlu ditetapkan ukuran pokok berdasarkan gambar prarencana yang akan dipakai sebagai dasar perhitungan untuk menentukan harga satuan pekerjaan.







Yang dimaksud dengan ukuran pokok disini adalah untuk bangunan gedung, yang dipakai sebagai ukuran pokok adalah luas lantai per m2, luas atap per m2 atau sisi bangunan per m3 (jarang digunakan).



Perkiraan harga satuan yang digunakan baik untuk perhitungan luas lantai, maupun isi bangunan, tergantung pada : 1. Sifat atau bentuk bangunan yang meliputi : bangunan sederhana, bangunan sedang atau baik, bangunan megah atau monumental. 2. Jenis bangunan yang meliputi : bangunan gedung, rumah tinggal, kantor, sekolah, gedung pertemuan dan sebagainya. Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 29



Estimasi Biaya 3. Jenis Kontruksi yang meliputi : berat atau ringan dari kontruksi, gedung bertingkat/tidak bertingkat 4. Jenis Bahan-bahan bangunan pokok yang digunakan



3.8.2



Metode Luas Dalam Metode luas dalam (superficial methods) merupakan metode yang paling



umum dipakai saat ini untuk tujun estimasi pendekatan (RAB raba). Estimasinya mudah dihitung dan biayanya dinyatakan dalam bentuk yang mudah dipahami eloh klien bangunan pada umumnya. Untuk masing-masing lantai diukur, kemudian total luas lantai yang diperoleh dikalikan dengan harga satuan permeter persegi. Metode ini cocok untuk proyek pembangunan sekolah-sekolah atau gedunggedung diman tinggi lantainya tetap. Sama halnya dengan metode satuan, harga bangunan permeter persegi diperoleh berdasarkan data-data dari proyek sejenis yang telah selesai dilaksanakan. Sebagai contoh tabel III.4 berikut ini akan menampilkan cuplikan dari Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HSBGN ) permeter persegi, untuk kabupaten Badung berdasarkan Keputusan Bupati Badung Nomor 2060/02/HK/2011 tanggal 4 Oktober 2011.



Tabel III.4 HSBGN Kabupaten Badung GEDUNG PER-M2 GEDUNG BERTINGKAT KLAS SEDERHANA 4,894,000



KLAS TIDAK SEDERHANA 6,852,000



GEDUNG TIDAK BERTINGKAT KLAS SEDERHANA 3,684,000



KLAS TIDAK SEDERHANA 5,158,000



RUMAH NEGARA TIPE C 3,453,000



TIPE B



TIPE A



4,144,000



4,144,000



PAGAR PER-M1 GEDUNG



DEPAN SAMPING



RUMAH NEGARA



KLAS SEDERHANA 2,067,000



KLAS TIDAK SEDERHANA 2,273,700



1,089,000



1,197,900



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali



TIPE C



TIPE B



TIPE A



928,300



1,021,130



1,021,130



913,600



1,004,960



1,004,960



BUPATI BADUNG,



30 ANAK AGUNG GDE AGUNG



Estimasi Biaya Disamping itu dari Pedoman Teknis Bangunan Gedung Negara, tahun 2002 menetapkan bahwa Harga satuan tertinggi rata-rata per-m2 bangunan gedung bertingkat adalah didasarkan pada harga satuan lantai dasar tertinggi per m2 untuk bangunan gedung bertingkat, kemudian dikalikan dengan koefisien atau faktor pengali untuk jumlah lantai yang bersangkutan, sebagai berikut:



Tabel III.5 Koefisien/faktor Pengali Bangunan Gedung Bertingkat No



Jumlah Lantai Bangunan



Harga satuan per m² tertinggi



1



2 Lantai



1,090 Standar harga gedung bertingkat



2



3 Lantai



1,120 Standar harga gedung bertingkat



3



4 Lantai



1,135 Standar harga gedung bertingkat



4



5 Lantai



1,162 Standar harga gedung bertingkat



5



6 Lantai



1,197 Standar harga gedung bertingkat



6



7 Lantai



1,236 Standar harga gedung bertingkat



7



8 Lantai



1,265 Standar harga gedung bertingkat



Sumber : Pedoman Teknis Bangunan Gedung Negara, 2002



Untuk pekerjaan standar bangunan gedung, sebagai pedoman penyusunan anggaran pembangunan yang lebih dari satu tahun anggaran dan peningkatan mutu dapat berpedoman pada prosentase komponenkomponen pekerjaan sebagai berikut :



Tabel III.6 Biaya Pekerjaan Standar Bangunan Gedung



Komponen Pondasi Struktur Lantai Dinding Plafond Atap Utilitas Finishing



Gedung Negara 5 - 10 % 25 - 35 % 5 - 10 % 7 - 10 % 6-8% 8 - 10 % 5-8% 10 - 15 %



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 31



Estimasi Biaya 3.9 RANGKUMAN a. Hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan RAB : Tujuan penyusunan, Waktu yang tersedia, Siapa yang akan menyusun dan Gambar rencana dan RKS b. Jenis RAB menurut tingkat ketelitian dalam penyusunan : Anggaran biaya raba dan Anggaran biaya teliti



3.10 LATIHAN Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis RAB yang anda ketahui



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 32



Estimasi Biaya



BAB IV MENYUSUN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB TELITI/DETAIL)



Obyektif : Setelah menyelesaikan materi ini dengan baik : a. Mahasiswa dapat mengelompokkan jenis-jenis pekerjaan dalam suatu proyek b. Mahasiswa dapat menghitung volume pekerjaan yang ada dalam suatu proyek bangunan c. Mahasiswa dapat membuat analisa : harga satuan bahan, harga satuan upah dan tenaga kerja, harga satuan alat yang ada dalam suatu proyek d. Mahasiswa dapat memahami dan membuat Harga Satuan Pekerjaan e. Mahasiswa dapat membuat RAB Teliti



4.1 UMUM Berbeda dengan penyusunan rencana anggaran biaya raba yang dimaksudkan untuk memperoleh gambaran



awal tentang biaya bangunan, RAB teliti yang



diharapkan dapat memberikan gambaran nyata tentang biaya yang harus di keluarkan untuk bangunan yang telah direncanakan. Pada umunya yang paling sering melakukan penyusunan RAB teliti ini adalah para pelaksana pembangunan (kontraktor) dalam usahanya untuk memenangkan tender pelaksanaan pembangunan yang diikutinya. Dalam perhitungan RAB teliti ini dilakukan estimasi harga setiap elemen biaya yang diperlukan untk merealisir bangunan, mulai dari pekerjaan persiapan sampai bangunan tersebut siap untuk dimanfaatkan sesuai dengan fungsi yang telah dicanangkan. Khusus untuk kontraktor bangunan, didalam mengestimasi biaya ini, disamping memperhatikan hal-hal teknis, yang juga perlu diperhatikan adalah unsure kompetisi/persaingan, karena didalam memperoleh pekerjaan jarang sekali kontraktor Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 33



Estimasi Biaya mendapatkan kesempatan untuk memonopoli pekerjaan atau memperoleh pekerjaan melalui system penunjukan, melainkan terlebih dahulu harus melalui persaingan yang ketet, yang kadang-kadang cenderung merupakan persaingan yang tidak sehat yang pada akhirnya kontraktor yang bersangkutan bukannya memperoleh keuntungan, tetapi sebaliknya mengalami kerugian. Hal ini antara lain disebabkan karena dalam usahanya untuk memenangkan tender, kontraktor memberikan keuntungan yang relative kecil, sehingga kesalahan yang kecil saja didalam menghitung harga penawaran dapat merubah keuntungan menjadi kerugian. Dalam hal ini kontraktor harus dapat membedakan antara estimasi dan kira-kira. Estimasi biasanya dilakukan berdasarkan kebiasaan-kebiasaan umum yang kadang-kadang atau bahkan sering mempunyai kondisi yang berbeda dengan kondisi proyek yang sedang dihitung biayanya. Pada Bab II telah diuraikan garis besar dari elemen-elemen biaya bangunan serta langkah-langkah penyusunan RAB yang teliti. Untuk dapat menyusun RAB, maka setiap langkah penyusunan harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati, dan untuk mendapatkan hasil estimasi biaya yang akurat, maka setiap elemen biaya harus dianalisa dengan teliti berdasarkan data-data yang telah ada. Sebenarnya apabila dalam kurun waktu tertentu harga bahan-bahan bangunan serta upah pekerja tetap stabil, maka untuk menghitung RAB tidaklah sulit. Analisa terhadap setiap unsure biaya dapat dilakukan dengan lebih cepat, dengan berpedoman pada analisa biaya untuk proyek-proyek sejenis yang telah dikerjakan. Dalam kondisi seperti ini maka yang menjadi kunci keberhasilan estimator adalah ketelitian dan kejeliannya didalam menghitung volume masing-masing pekerjaan yang ada. Dalam kondisi yang ekstrim, misalnya untuk bangunan-bangunan dengan design khusus yang jarang dijumpai sebelumnya, baik dalam hal desain arsitek dan strukturnya maupun dalam penggunaan bahannya, maka estimator dituntut untuk bekerja lebih keras karena harus meneliti dan manganalisa setiap unsur biaya, walaupun tetap dapat berpedoman pada standar-standar yang ada. Langkah – langkah yang dilakukan untuk menghitung rencana anggaran dan biaya suatu pekerjaan fisik yaitu : Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 34



Estimasi Biaya 1. Mengelompokkan pekerjaan 2. Menghitung volume tiap – tiap pekerjaan sesuai dengan gambar. 3. Menentukan analisa harga satuan pekerjaan yang diperlukan. 4. Menentukan harga satuan bahan dan upah 5. Dengan mengalikan harga satuan pekerjaan dengan volume pekerjaan didapatkan harga pekerjaan. 6. Dibuat rekapitulasi harga pekerjaan. 7. Biaya pembangunan (animingsom) adalah harga pekerjaan fisik yang ditambahkan PPn sebesar 10 % harga pekerjaan fisik. Harga inilah yang digunakan dalam setiap pelelangan pekerjaan pemborongan.



Secara lebih detail, langkah-langkah penyusunan RAB teliti dapat diuraikan sebagai berikut :



Gambar 4.1 Langkah-langkah penyusunnan RAB teliti Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 35



Estimasi Biaya 4.2 PENGELOMPOKKAN PEKERJAAN Pengelompokan jenis pekerjaan dilakukan dengan tujuan : a. Untuk membuat daftar seluruh jenis pekerjan yang ada dan menyusun pengelompokan untuk pekerjaan-pekerjaan yang sejenis/tipikal sehingga kemungkinan adanya pekerjaan yang tertinggal dan tidak terhitung volumenya menjadi lebih kecil dan kemungkinan terjadinya kesalahan di dalam mengestimasi harga bangunan dapat dihindarkan b. Untuk mempermudah perhitungan volume dan menyusun harga satuan untuk masing-masing jenis pekerjaan Hal-hal yang dapat dijadikan dasar pengelompokan jenis pekerjaan ini antara lain : a. Berdasarkan urutan pelaksanaan pekerjaan, misalnya untuk pembangunan konstruksi gedung, pengelompokan jenis pekerjaan dapat disusun sebagai berikut : 1. Pekerjaan persiapan 2. Pekerjaan tanah 3. Pekerjaan pondasi 4. Pekerjaan dinding 5. Pekerjaan kap/atap 6. Pekerjaan plafon 7. Pekerjaan lantai dan seterusnya b. Berdasarkan jenis pekerjaan, misalnya : 1. Pekerjaan Persiapan 2. Pekerjaan Tanah 3. Pekerjaan Pasangan 4. Pekerjaan Beton bertulang 5. Pekerjaan Kayu dan seterusnya Berdasarkan komparasi data sekunder dan hasil perhitungan dari pengukuran lapangan (data primer), kemudian dilakukan pemisahan kelompok pekerjaan. Sampai dengan tahun 2002 pada saat disahkan oleh SNI, jenis-jenis pekerjaan tersebut dibagi menjadi 14 kelompok, 465 jenis pekerjaan dan 100 bahan bangunan yang terdiri dari : Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 36



Estimasi Biaya 1.



Pekerjaan Persiapan : 16 jenis pekerjaan



2.



Pekerjaan Dinding : 27 jenis pekerjaan



3.



Pekerjaan Kayu



: 52 jenis pekerjaan



4.



Pekerjaan Beton



: 45 jenis pekerjaan



5.



Pekerjaan Plesteran : 36 jenis pekerjaan



6.



Pekerjaan Sanitair



: 36 jenis pekerjaan



7.



Pekerjaan Pondasi



: 18 jenis pekerjaan



8.



Pekerjaan Tanah



: 17 jenis pekerjaan



9.



Pekerjaan Besi/Aluminium : 20 jenis pekerjaan



10. Pekerjaan Langit-Langit : 23 jenis pekerjaan 11. Pekerjaan Penutup Atap : 44 jenis pekerjaan 12. Pekerjaan Kunci/Kaca



: 24 jenis pekerjaan



13. Pekerjaan pengecatan



: 25 jenis pekerjaan



14. Pekerjaan Penutup Lantai : 82 jenis pekerjaan Apabila daftar pengelompokan sebuah jenis pekerjaan telah tersusun, langkah selanjutnya adalah memilih satuan yang paling tepat untuk masing-masing jenis pekerjaan tersebut. Dasar pemilihan satuan ini antara lain : o Bentuk/desain dari masing-masing jenis pekerjaan o Jenis bahan yang dipakai o Kemudahan didalam menganalisa kebutuhan bahan untuk satu satuan pekerjaan yang bersangkutan Satuan yang dipilih yaitu : buah, unit, kg, ml, m2, m3, dan sebagainya. Pada dasarnya semua jenis pekerjaan dapat menggunakan satuan apa saja, asalkan didalam menghitung volume dan menyusun analisa harga satuan pekerjaan berdasarkan satuan pekerjaan yang telah dipilih.



4.2.1 Latihan Cari gambar proyek gedung 2 lantai minimal 100 m2, setelah itu buat kelompok pekerjaan dari bangunan tersebut dan tentukan satuannya Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 37



Estimasi Biaya 4.3 MENGHITUNG VOLUME / KUANTITAS PEKERJAAN Setelah daftar pengelompokan jenis pekerjaan tersusun, dilanjutkan dengan perhitungan volume pekerjaan. Mengenai sistim dan urutan perhitungan tergantung dari kebiasaan/pengalaman dari estimator. Pada dasarnya perhitungan harus dilakukan dengan teliti dan tidak boleh ada pekerjaan yang tertinggal dan tidak terhitung volumenya. Secara matematis perhitungan volume untuk masing-masing jenis pekerjaan ini sangatlah sederhana. Rumus-rumus yang dipakaipun merupakan rumus-rumus dasar, misalnya : a. Rumus-rumus luas ; dipakai untuk menghitung volume berbagai bentuk bidang, seperti segi tiga, segi empat, trapesium, lingkaran, dan lain sebagainya. b. Rumus isi ; dipakai untuk menghitung volume berbagai bangun seperti kerucut, limas, limas terpancung, kubus balok, silinder, dan lain sebagainya.



Gambar 4.2 Perhitungan Luas dan volume Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 38



Estimasi Biaya Disamping pengetahuan dasar tentang matematika, yang juga ikut menentukan keberhasilan Quantity Surveyor dalam menghitung volume pekerjaan adalah ketelitian, dan ketekunan didalam membaca dan memahami gambar-gambar kerja dan RKS. Pengalaman kerja yang cukup juga memegang peranan penting sehingga dapat memilih system perhitungan yang tepat, teliti, efektif, dan efisien. Sebelum kita melakukan perhitungan volume, langkah awal yang perlu kita lakukan adalah mempelajari dan memahami gambar rencana yang ada dan selanjutnya menyusun daftar/pengelompokan jenis pekerjaan serta memilih satuannya. Perhitungan volume dilakukan atas dasar gambar detail dari bestek yang tersedia, termasuk perubahan dan tambahan yang diberikan pada saat pemberian penjelasan atau aanwijzing sebelum pelelangan. Hal-hal yang perlu diperiksa dalam membaca gambar bestek adalah : a. Denah Dari gambar denah : kita dapat mengetahui/membaca ukuran-ukuran, panjang dan lebar b. Penampang / potongan Dari gambar penampang/potongan diketahui ukuran tinggi dan lebar c. Pandangan / tampak Dari gambar pandangan diketahui bidang-bidang mana yang terletak di muka dan di belakang, diatas serta penjelasan keadaan d. Gambar-gambar penjelasan/detail Gambar penjelasan (detail). Dapat membaca ukuran-ukuran dengan lebih jelas dan dapat mempermudah pekerjaan e. Gambar situasi Gambar situasi, untuk menunjukkan/menjelaskan keadaan sekitar tempat dimana bangunan itu didirikan.



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 39



Estimasi Biaya Dalam menghitung volume beton sering terjadi overlapping antar kolom, balok dan plat : 



Volume untuk kolom dihitung sepenuhnya (menerus)



 Beton plat dihitung seluruh luasan tetapi dikurangi dengan bagian yang termasuk dalam kolom  Beton balok panjangnya dihitung setelah dikurangi dengan bagian yang termasuk dalam kolom.  Tinggi balok dihitung setelah dikurangi dengan tebal plat yang telah dihitung sebagai plat  Beton untuk balok induk dan balok anak yang saling berpotongan yang dihitung menerus adalah balok induknya.



4.3.1 Menghitung Volume Pekerjaan Gedung: I. Pekerjaan awal 1. Pembersihan Lokasi Sebelum memulai pekerjaan lokasi perlu dibersihkan, biasanya pembersihan lokasi dihitung dengan satuan lump sump, yang artinya volume perkiraan. 2. Pekerjaan Pengukuran dan Bouwplank. Pekerjaan Pengukuran adalah pekerjaan mengukur batas-batas dan peil dari suatu bangunan yang diikuti dengan pekerjaan Bouwplank . Cara menghitung Volume = (panjang bangunan + 2 meter) x 2 + (lebar bangunan + 2 meter) x 2 = meter



II. Pekerjaan Galian dan urugan 1. Galian Pondasi Batu kali Adalah pekerjaan menggali yang berhubungan dengan pembuatan pondasi,dalam dan lebarnya pondasi ditentukan oleh type fondasi Hitung jumlah pondasi, lebar galian , dalam galian selanjutnya Volume galian 2. Urugan Adalah pekerjaan mengurug lantai bangunan, volume dihitung luas bangunan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 40



Estimasi Biaya dikalikan tinggi urugan satuan m3, 3. Mengurug kembali Adalah mengurug bekas galian pondasi, volume biasanya dihitung 1/3 dari volume galian.



III. Pekerjaan Pondasi 1.



Lantai Kerja Adalah suatu item pekerjaan yang lokasinya dibawah pondasi, lantai kerja dapat berupa urugan pasir dengan tebal 10 cm, pasangan batu kali kosong, atau beton dengan campuran 1:3:5 tebal 5 s/d 10 cm. cara perhitungan adalah luas dikalikan tebal dengan satuan m3, kebutuhan material dan upah lihat analisa pekerjaan.



2.



Pasangan pondasi Pondasi yang kami maksudkan disini adalah fondasi batu kali (stal) untuk bangunan rumah lantai 1, cara menghitung volume hitung semua panjang pondasi



kemudian



dikalikan



tinggi



pondasi,



dan



dikalikan



(lebar



atas+lebar bawah dibagi 2), satuan m3. Apabila seluruh jenis pekerjaan pada pondasi type I sudah terhitung volumenya, dapat dilanjutkan dengan type-type pondasi yang lainnya, dan selanjutnya adalah menjumlahkan hasil perhitungan volume untuk pekerjaan-pekerjaan yang sejenis.



IV. Pekerjaan Beton 1. Sloof Yang dimaksud dengan sloof adalah struktur bangunan yang berada diatas fondasi untuk lebih jelas lihat sloof rumah lantai 1 dan 2. Cara menghitung volume sebagai berikut : untuk volume beton panjang total sloof x lebar x tinggi = satuan m3. 2. Kolom Cara menghitung Volume adalah tentukan atau hitung jumlah kolom kemudian dikalikan tinggi kolom, sehingga mendapat total panjang kolom x lebar x tinggi = volume kolom satuan m3. Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 41



Estimasi Biaya 3. Ring balok. Cara menghitung volume sama dengan perhitungan sloof dan kolom Dalam menghitung volume beton sering terjadi overlapping antar kolom, balok dan plat : -



Volume untuk kolom dihitung sepenuhnya (menerus)



-



Beton plat dihitung seluruh luasan tetapi dikurangi dengan bagian yang termasuk dalam kolom



-



Beton balok panjangnya dihitung setelah dikurangi dengan bagian yang termasuk dalam kolom.



-



Tinggi balok dihitung setelah dikurangi dengan tebal plat yang telah dihitung sebagai plat



-



Beton untuk balok induk dan balok anak yang saling berpotongan yang dihitung menerus adalah balok induknya.



4. Perhitungan Volume Besi Besi pada konstruksi beton bertulang berfungsi sebagai penahan tegangan tarik, penggunaan besi dalam beton bertulang karena beton hanya kuat terhadap gaya tekan. Sebelum melaksanakan pekerjaan beton bertulang, lebih dahulu menghitung kebutuhan volume besi beton sehingga dapat dipersiapkan sebelumnya dengan jumlah yang tepat. • D 19 = Besi Ulir diameter 19 mm • Ø 10 = Besi polos diameter 10 mm Cara praktis perhitungan kg besi perlonjor = 0,0074 x d x d kg/lonjor. Contoh berat besi diameter 12 mm per-lonjor ( 12 m ), 0,0074x12x12 = 10,66 kg/ljr , Jumlah total besi 2.000/10,66 = 187,66 lonjor ( kebutuhan besi harus dicek dengan memperhitungkan pemotongan dan pembengkokan tulangan sesuai kebutuhan )



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 42



Estimasi Biaya Tabel IV.1 Berat besi per meter No



Dia (mm)



A (m²)



BJ Besi (Kg/cm³)



1 2 3 4 5 6 7 8 9



4 6 8 10 12 13 16 19 20



0,0000126 0,0000283 0,0000502 0,0000785 0,0001130 0,0001327 0,0002001 0,0002834 0,0003140



7850 7850 7850 7850 7850 7850 7850 7850 7850



Berat/m G (Kg/m) 0,0986 0,2218 0,3944 0,6162 0,8874 1,0414 1,5775 2,2246 2,4649



V. Pekerjaan Dinding 1.



Pasangan Bata. Dinding pasangan bata ada 2 cara menghitung yaitu dengan cara perhitungan luas dan dengan cara perhitungan isi, untuk perhitungan isi jarang sekali digunakan, akan tetapi bila suatu saat dibutuhkan dengan cara perhitungan isi, caranya adalah luas x tebal, untuk tebal tergantung jenis pasangan bata, pasangan 1 bata atau ½ bata, untuk ukuran 1 bata yaitu 30 cm sedangkan ukuran ½ bata 15 cm. Cara menghitung luas pasangan bata adalah pertama hitung keliling dari dinding, kalikan dengan tinggi dinding, dan dikurang luas dari daun jendela, daun pintu, kolom, satuan m2.



2.



Plesteran Volume plesteran adalah 2 x dari volume pasangan bata.



3.



Acian Sama dengan cara menghitung volume plesteran tetapi dikurangi, daerah yang tidak di aci seperti dinding keramik dll.



4.



Sponengan atau tali air Sponengan atau tali air adalah batas antara kusen dan plesteran, bila lebar kusen kurang dari lebar dinding (15 cm) maka batas antara kusen dan plesteran disebut sponengan, sedangakan bila lebar kusen sama dengan lebar dinding maka batas antara kusen dan plesteran disebut tali air. Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 43



Estimasi Biaya VI. Pekerjaan Kusen dan Pintu, Jendela 1.



Pembuatan Kusen Cara perhitungan kusen pada RAB ada 2 macam yaitu dengan satuan jadi, atau m3, untuk satuan m3 yaitu hitung semua panjang dari bahan pembuat kusen kemudian dikalikan dengan tebal dan lebar dari kayu, satuan m3.



2.



Daun Pintu. Daun pintu ada beberapa macam, missal daun pintu panil atau doble plywood, dalam perhitungan volume untuk RAB biasanya di hitung perunit.



3.



Pasang Kusen Pintu dan Jendela Volume pemasangan bermacam-macam, antara lain dg cara panjang keliling kusen, perlubang, atau perunit.



4.



Pasang Daun Pintu dan Jendela Volume pemasangan dihitung perunit, diluar pemasangan kunci tanam, hak angin, slot.



VII. Pekerjaan Rangka Atap. 1. Pembuatan Kuda-Kuda Volume dihitung dengan satuan m3, yaitu panjang total bahan dikalikan dimensi kayu yang dipakai. Contoh, panjang total bahan yang digunakan untuk kuda-kuda adalah 25 meter kayu yang digunakan 8/12 maka volume adalah 25 x 0.08 x 0.12 = 0.24 m3. 2. Pembuatan Gording. Yang dimaksud dengan pembuatan gording adalah pembuatan sambungan antara gording, satuan adalah m3, cara mencari volume sama dengan cara mencari volume pada perhitungan kuda-kuda 3. Pembuatan Jurai. Sama dengan pembuatan gording, 4. Pembuatan Balok Nok. Sama dengan pembuatan gording, dan Jurai. Untuk ketiga item pekerjaan tersebut dimensi kayu biasanya sama hanya letak saja yangmembedakan nama Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 44



Estimasi Biaya item pekerjaan. 5. Pasang Papan Suri. Yang dimaksud dengan papan suri adalah, papan yang letaknya diatas balok nok, yang berfungsi untuk menahan kerpus, ukuran yg digunakan biasanya 2/20 dapat juga lebih kecil atau lebih besar sesuai kebutuhan di lapangan. Satuan volumenya adalah m 6. Pasang Usuk. Usuk biasanya menggunakan kayu ukuran 4/6 atau 5/7, yg sering digunakan adalah kayu ukuran 5/7, untuk atap yg menggunkan asbes atau seng tidak memakai usuk, cukup dengan gording. Perhitungan usuk yaitu luas dengan satuan m2. 7. Pasang Reng. Reng ukuran yang digunakan ada dua macam yaitu 2/3 atau ¾, tergantung jenis genteng yang dipakai, untuk genteng beton biasanya menggunakan ukuran ¾ , perhitungan reng adalah sama dengan menghitung usuk yaitu luas dengan satuan m2. (luas reng sama dengan luas dari usuk). 8. Pasang Genteng Genteng ada beberapa jenis, akan tetapi yang umum adalah genteng beton dan genteng keramik. Perhitungan volume adalah luas dengansatuan m2. biasanya sama dengan luas reng maupun usuk. 9. Pasang talang Talang ada beberapa jenis bahan yang digunakan, talang seng, talang PVC, talang beton, untuk setiap jenis bahan cara perhitungan volume berbeda-beda, untuk talang yang terbuat dari seng volume nya adalah luas dengan satuan m2, talang yang terbuat dari PVC volumenya adalah panjang dengan satuan m, sedangkan untuk talang beton dapat dihitung dengan m3 ataupun m2. 10. Listplank List plank ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu bahan dari kayu, beton, pvc, fiber dll, tetapi saat ini list plank yang sering digunakan adalah terbuat dari kayu dan beton, perhitungan volume ada yang menggunakan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 45



Estimasi Biaya m,m2,m3. perhitungan volume tidak mengikat.



VIII. Pekerjaan Penggantung dan Plafond 1. Rangka Plafond Rangka plafon ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu rangka kayu 4/6, rangka



besi



(bermacam-macam).



Untuk



perhitungan



volume



kalau



menggunakan kayu biasanya dihitung luas, sedangkan untuk besi dihitung dengan berat (kg). 2. Pasang Plafon Plafon bermacam-macam dari jenis bahan yang digunakan, seperti, bahan kayu, eternit, asbes plat, plywood, gibsum dll, untuk perhitungan volume adalah luas dengan satuan m2. 3. Pasang Kunci tanam, grendel, hak angin. Perhitungan menggunakan satuan unit, atau buah. 4. Pasang Kaca. Pemasangan kaca yaitu dengan perhitungan luas satuan m2. 5. List plafond Yang dimaksud dengan list plafon adalah list yang berada dipinggir pertemuan antara plafond dengan dinding, tujuan pemasangan list, agar terlihat rapi. Satuan volume adalah m



IX. Pekerjaan Lantai dan keramik. 1.



Beton Lantai 1:3:5 Yang dimaksud dengan beton lantai, biasanya disebut floor, atau plesteran lantai, tebal beton lantai untuk rumah tinggal mulai dari 5 cm sampai dengan 10 cm. sebelum lantai diplester sebaiknya diberi urugan pasir setebal 10 cm. Untuk perhitungan volume lantai beton m3, tetapi kadang-kadang ada yang membuat m2.



2.



Pasang keramik lantai utama dan Kamar Mandi. Pemasangan keramik lantai dan kamar mandi volume yang digunakan adalah



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 46



Estimasi Biaya luas dengan satuan m2. 3.



Pasang Keramik Dinding. Pemasangan keramik dinding volume yang digunakan adalah luas dengan satuan m2



X. Pekerjaan Sanitasi 1.



Pasang Saluran air bersih pvc ¾´. Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m.



2.



Pasang Saluran Air kotor pvc 4´ Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m



3. Pasang Closet, kran Perhitungan volume adalah buah atau unit. 4.



Pembuatan Septick tank atau beerput. Septick tank atau beerput adalah suatu tempat untuk menampungkotoran manusia, perbedaan septick tank dan beerput adalah dari bentuk mdan bahan yang digunakan akan tetapi fungsinya sama.Septick tank bahan yang digunakan adalah pasangan bata, dengan ukuran persegi panjang, sedangkan kalau beerput bahan yang digunakan buis beton diameter 80 cm s/d 90 cm. biasanya perhitungan volumeadalah unit (langsung jadi).



5.



Saluran Peresapan atau Sumur Peresapan. Saluran peresapan atau sumur peresapan adalah suatu bangunan yang berfungsi sebagai peresapan air dari buangan septick tank. Volume perhitungan adalah unit. Setelah semua jenis pekerjaan terhitung volumenya, maka langkah



selanjutnya, adalah memasukkan hasil perhitungan ke dalam daftar volume pekerjaan (bill of quantity). 4.3.2



Latihan



Setelah dibuat kelompok pekerjaan dan satuannya, dilanjutkan dengan menghitung volume dari gambar gedung yang tadi Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 47



Estimasi Biaya 4.4. HARGA SATUAN BAHAN Harga satuan bahan adalah harga yang harus dikeluarkan untuk membeli persatuan bahan. Penentuan harga bahan biasanya berdasarkan harga setempat atau harga ditempat pekerjaan. Harga ini umumnya sudah termasuk biaya angkutan, biaya menaik-turunkan bahan, pengepakan dan penyimpanan sementara di gudang, pemeriksaan dan lain-lain. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan harga satuan bahan, antara lain : -



Kemudahan dalam mendapatkan bahan



-



Jarak angkut bahan ke lokasi pekerjaan



-



Cara pengangkutan



-



Cara pembayaran



-



Kwalitas dan kwantitas bahan



Harga satuan dasar bahan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu : a. Harga satuan dasar bahan baku, misal: batu, pasir, dan lain-lain b. Harga satuan dasar bahan olahan, misal: agregat kasar dan agregat halus. c. Harga satuan dasar bahan jadi, misal tiang pancang beton pracetak, geosintetik dan lain lain. Bahan baku biasanya diperhitungkan dari sumber bahan (quarry), tetapi dapat pula diterima di Base Camp/Gudang setelah memperhitungkan ongkos bongkar muat dan pengangkutannya. Bahan olahan merupakan hasil produksi di plant (pabrik) atau beli dari produsen di luar Proyek Bahan jadi diperhitungkan diterima di Base Camp/Gudang atau di pabrik setelah memperhitungkan



ongkos



bongkar-muat



dan



pengangkutannya



serta



biaya



pemasangan (tergantung perjanjian transaksi). Perhitungan Harga Satuan Dasar (HSD) bahan yang diambil dari quarry dapat menjadi dua macam, yaitu : a. Berupa bahan baku (batu kali /gunung, pasir sungai/gunung dan lain-lain); b. Berupa bahan olahan (misalnya agregat kasar dan halus hasil produksi mesin pemecah batu dan lain sebagainya). Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 48



Estimasi Biaya 4.4.1



Harga Satuan Dasar Bahan Baku Survey bahan baku biasanya dilakukan terlebih dahulu untuk mengetahui



jarak lokasi sumber bahan, dan pemenuhan terhadap spesifikasinya, kemudian diberi keterangan, misal: harga bahan di „quarry‟ (batu kali, pasir, dll) atau harga bahan di pabrik atau gudang grosir (seperti semen, aspal, besi dan sebagainya) yang telah dilengkapi dengan sertifikat. Harga bahan di quarry berbeda dengan harga bahan yang dikirim ke base camp atau ke tempat pekerjaan, karena perlu biaya tambahan berupa biaya pengangkutan material dari quarry ke base camp atau tempat pekerjaan dan biaya-biaya lainnya seperti restribusi penambangan Galian C dan biaya operasional alat-alat berat. Penyusunan HPS didasarkan pada data harga pasar setempat , yang diperoleh berdasarkan



hasil



survey



menjelang



dilaksanakannya



Pengadaan,



dengan



mempertimbangkan informasi yang meliputi : a.



Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan Pusat Statistik (BPS);



b.



Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi terkait dan sumber data lain yang dapat dipertanggung jawabkan;



c.



Daftar biaya/tarif barang/jasa yang dikeluarkan oleh pabrikasi/ditributor tunggal;



d.



Biaya



kontrak



sebelumnya



atau



yang



sedang



berjalan



dengan



mempertimbangkan faktor perubahan biaya; e.



Inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan dan/atau kurs tengah Bank Indonesia;



f.



Hasil perbandingan dengan kontrak sejenis, baik yang dilakukan dengan instansi lain maupun pihak lain;



g.



Perkiraan perhitungan biaya yang dilakukan oleh konsultan perencana (engineer’s estimate);



h.



Informasi lain yang dapat dipertangungjawabkan.



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 49



Estimasi Biaya 4.4.2



Harga Satuan Dasar Bahan Olahan Bahan olahan misalnya agregat atau batu pecah diambil dari bahan baku



atau bahan dasar kemudian diproses dengan alat Crushing Machine atau mesin pemecah batu menjadi material kasar dan halus. Melalui proses penyaringan atau blending atau pencampuran beberapa fraksi bahan dapat dihasilkan menjadi Agregat kelas A dan kelas B, sebagai bahan pondasi Jalan. Lokasi tempat proses pemecahan bahan biasanya di Base Camp, sedangkan pabrik produksi campuran aspal (Asphalt mixing plant) umumnya berdekatan dengan lokasi mesin pemecah batu (stone crusher), agar dapat mensuplai agregat lebih mudah. Perhitungan bahan olahan diperlukan masukan data antara lain: 



Jarak „quarry‟ (bila bahan dasar batu bulat di ambil dari „quarry‟).







Harga Satuan Dasar Bahan Baku atau Bahan Dasar







Harga Satuan Dasar Alat







Harga Satuan Dasar Tenaga Kerja







Kapasitas Alat







Faktor Efisiensi Alat Produksi







Faktor Kehilangan Bahan



4.4.3



Harga Satuan Dasar Bahan Jadi Bahan jadi dapat berasal dari pabrik/pelabuhan/gudang kemudian diangkut ke



lokasi pekerjaan menggunakan tronton/truk, sedang untuk memuat dan menurunkan barang menggunakan Crane atau alat Bantu lainnya.



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 50



Estimasi Biaya Contoh Harga Satuan Bahan Tabel IV.2 Harga Satuan Bahan No.



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18



URAIAN



Pasir Pasang (Sedang) Pasir Beton (Kasar) Pasir Halus (untuk HRS) Pasir Urug (ada unsur lempung) Batu Kali Agregat Kasar Agregat Halus Filler Batu Belah / Kerakal Gravel Bahan Tanah Timbunan Bahan Pilihan Aspal Kerosen / Minyak Tanah Semen / PC (50kg) Semen / PC (kg) Besi Beton Kawat Beton



KODE



SATUAN



M01b M01a M01c M01d M02 M03 M04 M05 M06 M07 M08 M09 M10 M11 M12 M12 M13 M14



M3 M3 M3 M3 M3 M3 M3 Kg M3 M3 M3 M3 KG LITER Zak Kg Kg Kg



HARGA SATUAN ( Rp.) 149.800,00 189.200,00 75.000,00 189.200,00 173.900,00 236.388,88 236.388,88 1.100,00 166.600,00 168.800,00 25.000,00 49.500,00 10.586,63 8.450,00 58.746,25 1.174,93 12.815,59 17.518,18



KETERANGAN



Base Camp Base Camp Base Camp Base Camp Lokasi Pekerjaan Base Camp Base Camp Proses/Base Camp Lokasi Pekerjaan Base Camp Borrow Pit/quarry Quarry Base Camp Base Camp Base Camp Base Camp Lokasi Pekerjaan Lokasi Pekerjaan



4.5. HARGA SATUAN UPAH TENAGA KERJA 4.5.1



Umum Biaya tenaga kerja standar dapat dibayar dalam sistim hari orang standar atau



jam orang standar. Besarnya sangat dipengaruhi oleh jenis pekerjaan dan lokasi pekerjaan. Secara lebih rinci faktor tersebut dipengaruhi antara lain oleh: -



Keahlian/Ketrampilan tenaga kerja



-



Jumlah tenaga kerja



-



Faktor kesulitan pekerjaan



-



Ketersediaan peralatan



-



Pengaruh lamanya kerja.



-



Pengaruh tingkat persaingan tenaga kerja.



-



Indeks biaya hidup



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 51



Estimasi Biaya Dalam pelaksanaan pekerjaan jalan dan jembatan diperlukan keterampilan yang memadai untuk dapat melaksanakan suatu jenis pekerjaan. Tenaga kerja yang terlibat dalam suatu jenis pekerjaan umumnya terdiri dari: -



Pekerja



-



Tukang



-



Mandor



-



Operator



-



Pembantu Operator



-



Sopir



-



Mekanik



-



Pembantu Mekanik



Pada umumnya tenaga kerja dikelompokkan ke dalam satu kelompok kerja utama dan kelompok kerja pendukung. Kelompok kerja utama tersebut biasanya terdiri atas: -



Pekerja



-



Tukang, dan



-



Mandor



4.5.2



Hari Orang Standar (Standard Man Day) Yang dimaksud dengan pekerja standar di sini adalah pekerja terampil yang



biasa mengerjakan satu macam pekerjaan seperti pekerja galian, pekerja pengaspalan, pekerja pasangan batu, pekerja las dan lain sebagainya. Dalam sistem pengupahan digunakan satu satuan upah berupa orang hari standar (Standard Man Day) yang disingkat dengan HO atau MD, yaitu sama dengan upah pekerjaan dalam 1 hari kerja (8 jam kerja termasuk 1 jam istirahat). Di dalam standar hari orang yang dimaksud satu hari kerja adalah 8 jam terdiri atas 7 jam kerja (efektif) dan 1 jam istirahat. Apabila perhitungan upah dinyatakan dengan jam orang, maka jam orang dihitung sebagai berikut :



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 52



Estimasi Biaya Data harga satuan dasar tenaga kerja yang dijadikan rujukan dalam perhitungan Analisa harga satuan adalah sebagai berikut: a. Sumber data harga standar upah berdasarkan UMR (Upah Minimum Regional) didapat dari ketetapan yang dikeluarkan Menteri Tenaga Kerja mengenai besarnya Upah Minimum Regional, biasanya diadakan peninjauan kembali setiap tahun. b. Data lain yang mempunyai legal aspek. Upah Minimum Regional (UMR) adalah upah pokok terendah termasuk tunjangan tetap yang diterima oleh pekerja di wilayah tertentu dalam satu Propinsi dan ini adalah tingkat pengupahan minimal tenaga kerja untuk setiap kualifikasi tenaga kerja. Dalam suatu perusahaan, Upah Minimum Regional (UMR) ini akan terjadi pula sebagai harga dasar upah. Komponen upah dasar tenaga kerja, adalah Upah berdasar UMR, di samping tunjangan, seperti: a. Makan b. Transport c. Pengobatan, dan pengamanan d. Rumah atau tempat tinggal sementara atau tempat penampungan sementara para pekerja selama proyek berjalan e. Perlengkapan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Konstruksi Untuk suatu perusahaan baik yang bergerak di bidang pembangunan atau lainnya, maka dasar upah, selain berdasar (UMR), dipertimbangkan pula adanya upah lokal dan upah mendatangkan tenaga kerja dari luar daerah (lokasi pekerjaan). Upah lokal adalah harga upah setempat pada waktu yang bersangkutan atau yang terjadi pada waktu itu. Sumber data upah lokal adalah dari instansi yang berwenang di daerah, umpamanya “Sub Dinas Cipta Karya Propinsi”. Sumber lain bisa didapatkan dari Biro Statistik dan/atau survai pasar.



Contoh harga upah:



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 53



Estimasi Biaya Tabel IV.3 Harga Satuan Upah NO



NAMA BARANG



SPESIFIKASI



SATUAN



HARGA (Rp.)



1



2



3



4



5



1



Mandor



Hari



68.000,00



2 3



Kepala Tukang Tukang Politur



Hari Hari



60.000,00 42.000,00



4 5



Tukang Batu Tukang kayu



Hari Hari



45.000,00 55.000,00



6



Tukang Besi



Hari



50.000,00



7 8 9



Tukang cat Tukang gali Tukang Listrik



Hari Hari Hari



40.000,00 40.000,00 45.000,00



10 11



Tukang Pipa/ Tukang Ledeng Tukang Aspal



Hari Hari



50.000,00 43.000,00



12



Tukang masak Aspal



Hari



44.000,00



13 14



Pekerja Tukang Ukir



Hari Hari



40.000,00 75.000,00



15 16



Operator Pembantu Operator



Hari Hari



50.000,00 40.000,00



17



Mekanik



Hari



50.000,00



18



Pembantu Mekanik



Hari



45.000,00



19 20



Pasang Atap Alang-Alang Pasang Bata Gosok Dua Muka



Hari M2



45.000,00 270.000,00



21 22 23 24



Pasang Bata Gosok Satu Muka Pasang Batu Paras Diukir Pasang Patu Paras Siap Diukir Tukang Bongkar Begesting



M2 M2 M2 Hari



145.000,00 288.500,00 250.000,00 40.000,00



4.6



HARGA SATUAN ALAT Harga satuan alat adalah biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan alat



tersebut dalam satu satuan waktu. Elemen biaya alat meliputi biaya kepemilikan dan biaya opersional. Untuk proyek pembangunan skala kecil yang hanya memerlukan alat-alat tukang yang sederhana seperti cangkul, sekop, cetok, dll. (misalnya untuk pembangunan sekolah yang sederhana), biasanya perhitungan biaya alat dilakukan dengan cara pendekatan, dan biasanya diperhitungkan sebesar ± 20% dari total upah kerja untuk satu satuan pekerjaan. Akan tetapi apabila proyek tersebut berskala besar yang memerlukan alat-alat berat (yang dijalankan dengan mesin) dalam pelaksanaan konstruksinya, maka biaya Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 54



Estimasi Biaya alat harus diperhitungkan dengan teliti. Komponen alat dihitung berdasarkan perhitungan: a. Koefisien alat b. Harga satuan dasar alat



4.6.1



Koefisien Alat Koefisiean alat adalah waktu yang diperlukan (dalam satuan jam) oleh suatu



alat untuk menyelesaikan atau menghasilkan produksi sebesar satu satuan volume jenis pekerjaan yang bersangkutan (sesuai dengan satuan volume pembayaran). Data utama yang diperlukan untuk perhitungan efisiensi alat ini adalah: -



Jenis alat



-



Kapasitas produksi



-



Faktor efisiensi alat



-



Waktu siklus



-



Kapasitas produksi alat



4.6.2



Harga Satuan Dasar Alat



Beberapa data pokok yang diperlukan dalam menghitung biaya alat antara lain: -



jenis peralatan



-



tenaga mesin



-



kapasitas alat



-



harga pokok alat



-



nilai sisa peralatan



-



umur ekonomis alat



-



jam kerja alat satu tahun



Penjelasan lebih detail tentang alat berat akan dijelaskan pada mata kuliah PTM dan Alat Berat.



Contoh Harga Satuan Alat



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 55



Estimasi Biaya Tabel IV.4 Harga Satuan Alat NO



KODE



1 3 5 6 8 10 11 12 13 14 16 17 18 19 20 21 22 23 24 26 28 31 32 34 42 43 44 45 47 50 50



E.010 E.031 E.032 E.040 E.052 E.053 E.080 E.081 E.082 E.084 E.087 E.088 E.089 E.130 E.152 E.153 E.154 E.155 E.157 E.182 E.211 E.212 E.221 E.251 E.252 E.253 E.301 E.341 E.401



JENIS PERALATAN BULLDOZER 110 HP MOTOR GRADER CRUSER / SCR CRUSER / SCR 20t/h SCREENING PLANT 80 HP LOADER WHEELED TRACTOR WHEELED 60 HP ROLLER, 3 WHEELED 8-10 T ROOLER, TANDEM 6-10 T ROOLER, VIBRATOR , SELF 10 T ROLLER, PNEUMATIC 8-15 T ROLLER, VIBR. PED TAMPER, VINR. PLATE 4 HP CONCREATE VIBRATOR 4 HP CHIP SPREADER 3 TONNE SPRAYER, SELFPROPELLED SPRAYER, SELFPROPELLED 1000L ASP. SPRAYER, TOWED ASPHALT MIXING PLANT 30T/H ASPHALT FINISHER WATER TANK TRUCK FLAT BED TRUCK 4,0 T DUMP TRUCK 5T DUMP TRUCK 3,5T CONC. MIXER 0.125 M3/6HP CONC. MIXER 0.25 M3/10HP CONC. MIXER 0.5 M3/20HP COMPRESSOR, AIR PUMP, WATER (5CM) 30 M3/HR TRACTOR EQUIPMENT ETC MESIN CAT MARKA



KAPASITAS 110 115 140 95 80 115 60 51 40 35 95 7 4 4 38 25 6 125 30 115 80 145 106 6 10 20 20 8



BIAYA ALAT/JAM (Rp)



HP HP HP HP HP HP HP HP HP HP HP HP HP HP HP HP HP HP HP HP HP HP HP HP HP HP HP HP HP HP HP



370.459,00 328.506,00 463.615,00 335.019,00 224.831,00 293.311,00 104.940,00 135.153,00 138.884,00 145.961,00 265.722,00 38.344,00 10.126,00 9.342,00 19.863,00 105.791,00 85.617,00 29.563,00 692.588,00 119.797,00 160.356,00 110.128,00 177.892,00 129.531,00 9.292,00 22.987,00 47.071,00 68.652,00 11.860,00 54.948,00 30.800,00



4.7 HARGA SATUAN PEKERJAAN Menurut H. Bachtiar Ibrahim (1995), didalam buku yang berjudul “Rencana dan Estimate Real Of Cost”, yang dimaksud dengan harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan analitis. Harga bahan didapat di pasaran, dikumpulkan dalam satu daftar yang dinamakan Daftar Harga Satuan Bahan, sedangkan upah tenaga kerja didapatkan di lokasi dikumpulkan dan dicatat dalam satu daftar yang dinamakan Daftar Harga Satuan Upah Harga satuan bahan dan harga satuan upah tenaga kerja untuk setiap daerah berbedabeda. Jadi dalam menghitung dan menyusun anggaran biaya suatu proyek harus berpedoman pada harga satuan bahan dipasaran dan upah tenaga kerja dilokasi pekerjaan. Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 56



Estimasi Biaya



HARGA BAHAN



HARGA SATUAN BAHAN



ANALISIS BAHAN HARGA SATUAN PEKERJAAN HARGA UPAH HARGA SATUAN UPAH ANALISIS UPAH



Gambar 4.3. Harga Satuan Pekerjaan (1) Menurut SNI – “Kumpulan Analisa Biaya Kontruksi Bangunan Gedung dan Perumahan” (2001), dalam menghitung harga satuan pekerjaan harus memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu. Persyaratan-persyaratan tersebut adalah : 1. Persyaratan Umum a.



Perhitungan harga satuan pekerjaan berlaku untuk seluruh Indonesia, berdasarkan harga bahan dan upah kerja sesuai dengan kondisi setempat.



b.



Spesifikasi dan cara pengerjaan setiap jenis pekerjaan disesuaikan dengan standar spesifikasi teknis pekerjaan yang telah dibakukan.



2. Non Teknis a.



Pelaksanaan perhitungan harga satuan pekerjaan harus didasarkan kepada gambar teknis dan rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).



b.



Perhitungan indeks bahan telah ditambahkan toleransi sebesar 15% - 20% dimana didalamnya termasuk angka susut yang besarnya tergantung dari jenis bahan dan komposisi adukan, termasuk biaya langsung dan tidak langsung.



c.



Jam kerja efektif untuk para pekerja diperhitungkan 5 jam per-hari.



Faktor yang dipertimbangkan dalam menghitung harga satuan : •



Spesifikasi teknik dan gambar konstruksi pekerjaan yang bersangkutan







Hasil observasi lapangan (lokasi proyek, sarana transfortasi dan medan kerja) atau biasa disebut hasil “anwijzing”



• Metode kerja yang dipilih Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 57



Estimasi Biaya •



Data harga dan ketersediaan sumber daya yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek, misalnya harga dan jumlah material yang dibutuhkan, termasuk peralatan, tenaga kerja, dan lain-lain







Dan, syarat-syarat khusus atau tambahan lainnya yang berlaku atas pekerjaan tersebut



Prinsip-prinsip menghitung harga satuan pekerjaan : •



Perhitungan harus sederhana dan uraian perhitungannya mudah dimengerti







Harga satuan pekerjaan yang termurah dan efisien. Artinya : – Termurah dan waktu pelaksanaan pekerjaan tersingkat – Termurah dan sumber daya yang diperlukan ada dan bisa disediakan diproyek (material, peralatan, tenaga kerja) – Termurah dan bisa dilaksanakan dengan metode kerja disepakati – Termurah dan aman untuk dilaksanakan



Unsur-unsur yang membentuk harga satuan pekerjaan adalah : •



Biaya tenaga kerja atau upah kerja – Harga/tarif upah kerja persatuan waktu (Rp/jam, Rp/hari) – Produksi hasil kerja per satuan waktu (unit/jam, M3/jam, lembar/hari)







Biaya Material – harga material persatuan volume/berat/unit (Rp/ltr, Rp/M3) – Kuantitas material yang dibutuhkan persatuan pekerjaan ( 25 piece/m2, 0.05/m3, 150 kg/m3 beton dsb) – Termasuk kehilangan dan kemungkinan kerusakan (losses) persatuan pekerjaan.







Biaya Peralatan – Harga/tarif sewa alat per satuan waktu – Harga/tarif biaya investasi (biaya penyusutan) alat persatuan waktu, kalau milik sendiri (investasi) (Rp/jam) – Biaya operasional alat tersebut persatuan waktu (Rp/jam)







Biaya biaya yang tidak langsung.



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 58



Estimasi Biaya



Gambar 4.4. Harga Satuan Pekerjaan (2) 4.7.1. Meode Perhitungan HSP Analisa Harga Satuan Pekerjaan (HSP) dapat dihitung dengan beberapa metode yaitu: a. Metode BOW Analisa BOW (Burgerlijke Openbare Werken) ialah suatu ketentuan dan ketetapan umum yang ditetapkan Dir. BOW tanggal 28 Pebruari 1921 Nomor 5372 A pada zaman Pemerintahan Belanda.



Dalam analisa BOW, telah



ditetapkan angka jumlah tenaga kerja dan bahan untuk suatu pekerjaan. Prinsip yang terdapat dalam metode BOW mencakup daftar koefisien upah dan bahan yang telah ditetapkan. Keduanya menganalisa harga (biaya) yang diperlukan untuk membuat harga satuan pekerjaan bangunan. Dari koefisien tersebut akan didapatkan kalkulasi bahan-bahan yang diperlukan dan kalkulasi upah yang mengerjakan. Komposisi perbandingan dan susunan material serta tenaga kerja pada suatu pekerjaan sudah ditetapkan, yang selanjutnya dikalikan harga material dan upah yang berlaku pada saat itu.



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 59



Estimasi Biaya Contoh JENIS PEKERJAAN HARGA SATUAN



NO.



: PASANGAN BATU KALI 1 PC : 4 PS : Rp. 654,622.08 /M3



URAIAN



SATUAN KWANTITAS



HARGA SATUAN (RP)



HARGA PAKERJAAN (RP)



BOW G.31.h I BAHAN - Batu Kali - Pasir Pasang - PC ( 50 Kg/Zak)



M3 M3 Zak



1.2000 0.5220 3.2572



141,225.00 150,990.00 57,750.00



169,470.00 78,816.78 188,103.30



BOW G.31.a II UPAH - Tukang batu - Kepala Tukang Batu - Pekerja - Mandor



Hari Hari Hari Hari



1.2000 0.1200 3.6000 0.1800



51,975.00 57,750.00 38,325.00 60,900.00



62,370.00 6,930.00 137,970.00 10,962.00



Jumlah



654,622.08



b. Metode SNI SNI merupakan pembaharuan dari analisa BOW 1921, dengan kata lain bahwasanya analisa SNI merupakan analisa BOW yang diperbaharui. Sistem penyusunan biaya dengan menggunakan analisa SNI ini hampir sama dengan sistem perhitungan dengan menggunakan analisa BOW. Prinsip yang mendasar pada metode SNI adalah, daftar koefisien bahan dan upah tenaga sudah ditetapkan untuk menganalisa harga atau biaya yang diperlukan dalam membuat harga satu satuan pekerjaan bangunan. Dari kedua koefisien tersebut akan didapatkan kalkulasi bahan-bahan yang diperlukan dan kalkulasi upah yang mengerjakan. Komposisi perbandingan dan susunan material serta tenaga kerja pada satu pekerjaan sudah ditetapkan, yang selanjutnya dikalikan dengan harga material dan upah yang berlaku di pasaran.



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 60



Estimasi Biaya Contoh



c. Proyek atau Lapangan Analisa Proyek ini merupakan analisa harga satuan pekerjaan yang dikeluarkan oleh penyedia jasa yang berdasarkan metode BOW dan SNI serta berdasarkan pengalaman di lapangan sesuai dengan keinginan dari pihak penyedia jasa itu sendiri. Contoh 1 M3 Membuat beton dengan mutu K 275 406.0000 Kg Semen Portland 684.0000 Kg Pasir Beton 1,026.0000 Kg Koral Beton 215.0000 Ltr Air 1.6500 Oh Pekerja 0.2750 Oh Tukang batu 0.0280 Oh Kepala Tukang 0.0830 Oh Mandor



1,200.00 141.00 125.00 25.00 40,000.00 45,000.00 60,000.00 68,000.00 Total :



487,200.00 96,444.00 128,250.00 5,375.00 66,000.00 12,375.00 1,680.00 5,644.00 85,699.00



717,269.00



802,968.00



d. Pengamatan dan penelitian langsung di lapangan. Cara ini dilakukan oleh orang yang ahli dan berpengalaman, hasilnya akan mendekati ketepatan karena diambil langsung dari pengalaman kita dilapangan, caranya dengan meneliti kebutuhan bahan, waktu dan tenaga pada suatu pekerjaan yang sedang dilaksanakan Secara umum penyusunan analisa harga satuan pekerjaan dapat dilakukan dengan menganalisa setiap elemen biaya yang meliputi biaya bahan, upah pekerjaan, dan biaya peralatan. Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 61



Estimasi Biaya 4.7.2. Biaya bahan Biaya bahan ini merupakan total kebutuhan biaya pengadaan seluruh bahan yang diperlukan untuk memenuhi disain pekerjaan yang telah dibuat dalam satu satuan pekerjaan yang telah dipilih. Besarnya biaya bahan ini antara lain ditentukan oleh : 



Bentuk/desain konstruksi atau pekerjaan yang direncanakan







Bentuk, ukuran, jenis/kualitas bahan yang dipakai



Bahan yang dimaksud adalah bahan/material yang memenuhi ketentuan/persyaratan yang tercantum dalam dokumen buku Spesifikasi Teknik, baik mengenai jenis, kuantitas maupun komposisinya bila merupakan suatu produk campuran. Perhitungan dilakukan antara lain berdasarkan : a. Faktor kembang dan susut b. Faktor kehilangan bahan c. Kuantitas d. Harga Satuan Dasar Bahan Perhitungan yang dilakukan adalah untuk mendapatkan kuantitas komponen bahan dalam satuannya masing-masing, misalnya: aspal dalam kg, semen dalam kg atau zak, dan sebagainya, untuk memperoleh satu satuan produk/hasil pekerjaan yang bersangkutan. Faktor kembang susut dan faktor kehilangan bahan pada dasarnya ditetapkan berdasarkan pengalaman, pengamatan atau percobaan. a. Faktor Kembang Susut Besarnya faktor konversi akan sangat tergantung pada jenis bahan, kondisi bahan dan alat yang digunakan.



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 62



Estimasi Biaya Tabel IV.5 Faktor Konversi untuk Volume Tanah



b. Faktor Kehilangan Dalam menentukan keperluan bahan (bahan dasar yang ada di quarry) perlu diperhitungkan pula adanya faktor kehilangan akibat pengerjaan atau angkutan. Faktor kehilangan karena pemadatan berkisar antara 0 % dan 25 %. Faktor kehilangan bahan (bahan baku yang ada di stock pile) disebabkan berbagai hal ditunjukkan dalam Tabel 4.2 untuk bahan berbentuk curah seperti batu pecah, pasir, aspal dalam tangki, timbunan asbuton, kapur, tanah dan sejenisnya. Dalam Tabel 4.3 ditunjukkan faktor kehilangan bahan berbentuk kemasan yang ditimbun atau disusun dalam gudang, di luar gudang atau di tempat penyimpanan bahan lainnya, seperti aspal dalam drum, semen Portland dalam kemasan zak, asbuton Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 63



Estimasi Biaya butir dalam kemasan karung plastik polypropylene, cat dalam kaleng, bahan lainnya yang dikemas dalam dos karton dan lain-lain.



Tabel IV.6 Faktor Kehilangan Bahan Berbentuk Curah



Sebagai ilustrasi, bila persediaan bahan yang ditimbun sebanyak 100 m3 atau sekitar 20 truk akan mengalami kehilangan mencapai 6,3% x 100 m3 = 6,3 m3 atau sekitar satu truk.



Tabel IV.7 Faktor Kehilangan Bahan Berbentuk Kemasan



Bila bahan yang ditimbun sebanyak 200 kemasan akan mengalami kehilangan atau rusak mencapai 4 % x 200 = 8 kemasan



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 64



Estimasi Biaya c. Faktor Kuantitas dan Proporsi Bahan (dari Spesifikasi Teknik) Untuk mata pembayaran hasil olahan yang terdiri atas beberapa macam bahan/material seperti Hot Rolled Sheet (HRS), Asphaltic Concrete (AC), beton semen dan lain-lain, komposisi campuran dan proporsi bahan-bahan tersebut harus mengikuti ketentuan yang tercantum dalam Spesifikasi Teknis yang berlaku. Satuan kuantitas bahan adalah volume atau berat setiap jenis bahan dalam satuannya masing-masing (zak, kg, dsb) yang diperlukan dalam suatu mata pembayaran dengan memperhatikan satuan produk mata pembayaran yang bersangkutan, misalkan Agregat kelas A dalam satuan m3, HRS dan AC dalam satuan Ton, beton semen dalam satuan m3 dan lain-lain. Kuantitas (banyaknya) bahan akan tergantung pada kondisi padat atau lepas. Berbagai jenis tanah dalam keadaan asli (sebelum digali), telah lepas karena pengerjaan galian atau pengurugan kemudian dipadatkan, volumenya akan berlainan akibat dari faktor pengembangan dan penyusutan bahan.



Contoh Peritungan volume bahan pada pekerjaan tanah Material tanah liat dan pasir masing-masing digali dan diangkut dalam kondisi lepas untuk kemudian dihamparkan menjadi padat pada pekerjaan pemadatan. Pemindahan jenis tanah 1.000 m3 dari tanah asli. Hitung volumenya sesudah digali (kondisi lepas) untuk diangkut, dan hitung volume setelah dipadatkan. Dengan mengambil faktor konversi dalam Tabel IV.5 , diperoleh hasil sebagai berikut: :



Bentuk/desain pekerjaan menentukan jumlah kebutuhan masing-masing jenis bahan, sedangkan bentuk, ukuran, jenis/kualitas bahan menentukan harga satuan masing-masing jenis bahan. Biaya bahan merupakan jumlah hasil perkalian antara volume kebutuhan masing-masing jenis bahan dengan harga satuannya.



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 65



Estimasi Biaya 



Menghitung kebutuhan bahan perekat untuk pekerjaan pasangan dan beton Sebelum mulai menghitung jumlah kebutuhan bahannya, maka yang perlu diperhatikan terlebih dahulu adalah desain campuran yang telah ditetapkan serta satuan yang dipilih untuk pekerjaan yang bersangkutan. Selanjutnya berdasarkan tabel IV.8. dapat dihitung kebutuhan masing-masing masing-masing bahan perekat untuk satu satuan pekerjaan yang telah terpilih.



Tabel IV.8 Komposisi bahan , udara dan air yang dibutuhkan untuk perekat (spesie)



NO 1 2 3 4 5 6 7 8



NAMA BAHAN Kapur Koral Kapur Batu Gamping PC (PortlandCement) Tras (Muria) Semen Merah Pasir Batu kricak (Kerikil) Pecahan Bata Merah



A BAHAN POKOK (stof) 0.34 0.325



B UDARA % (lucht) 0.66 0.675



C AIR % 0.18 0.225



A+C BAHAN + AIR (perekat) 0.52 0.55



0.51



0.49



0.25



0.76



0.48 0.57 0.6 0.52



0.52 0.43 0.4 0.48



0.25 0.175 0.075 0



0.73 0.745 0.675 0.52



0.44



0.56



0



0.44



Catatan



1 Liter PC = 1,25 Kg



Selanjutnya untuk menghitung material pokoknya, dapat dilakukan dengan berpedoman pada Tabel IV.9, atau dihitung langsung berdasarkan dengan desain yang telah ditetapkan



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 66



Estimasi Biaya Tabel IV.9 Perhitungan Bahan Pokok



NO



1



URAIAN PEKERJAAN



BAHAN POKOK



1 M3 Pas. Batu Kali



A



1,20 M3



PEREKAT



0,45 M3



KETERANGAN



Banyaknya Batu Bata Merah



2



1 M3 Pas. Bata Merah



3



4



B



450 – 600 BH



0,35 M3



menurut ukuran



1 M3 Beton Batu Kerikil



0,80 M3



0,48 M3



bata



1 M3 Beton dengan Bata



600 BH



0,56 M3



Banyaknya bahan



Merah Pecahan 5



perekat



1 M2 Plesteran tebal 15



-



0,18 M3



mm 6



menurut



1 M2 Plesteran tebal 10



-



0,12 M3



mm 7



(PC,KR,DLL)



perbandingan campuran



1 M2 Plesteran tebal 5



-



0,008 M3



-



0,009 M3



mm 8



1 M2 Siar (Voeg) Batu Rai



Contoh 1 : Menghitung kebutuhan bahan untuk m3 pasangan bata merah dengan bahan perekat campuran 1 PC : 3 PS (pasir) Menghitung kebutuhan bahan perekat : Berdasarkan tabel 4.3, dapat diperoleh : 1 m3 PC + air



= 0,760 x 1m3



3 m3 PS + air



= 0,675 x 3 m3 = 2,025



1 m3 PC + 3 m3 PS + air



= 0,760



= 2,785



m3 perekat PC basah m3 perekat PS basah + m3 perekat campuran



Jadi untuk memperoleh 1 m3 perekat campuran dengan perbandingan 1 PC : 3 PS, diperlukan : Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 67



Estimasi Biaya PC



=



1 x 1 m3 = 0,359 m3 = 0,359 x 1250 kg 2,875



PS



=



1 x 3 m3 = 1,077 m3 2,875



= 448,83 kg



Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa untuk 1 m3 pasangan bata merah diperlukan : Bata merah



= 450 – 600 buah



Bahan perekat



= 0,35 m3



Jadi untuk 1 m3 pasangan bata merah dengan campuran 1 PC : 3 PS : = 450 – 600 buah



Bata merah PC



= 0,35 x 448,83 kg = 157,09 kg



PS



= 0,35 x 1,077 m3



= 0,377 kg



Contoh 2 : Menghitung kebutuhan bahan untuk adukan beton campuran 1 PC : 2 PS : 3 KR Dari tabel 4.3 dapat diperoleh : 1 m3 PC + air



= 0,760 x 1m3



= 0,760 m3 perekat PC basah



2 m3 PS + air



= 0,675 x 2 m3



= 1,350 m3 perekat PS basah



3 m3 KR



= 0,520 x 3 m3



= 1,560 m3 Koral



1 m3 PC + 2 m3 PS + 3 m3 KR + air



+



= 3,670 m3 perekat campuran



Jadi kebutuhan bahan untuk 1 adukan beton campuran 1 PC : 2 PS : 3 KR adalah : PC



=



1 x 1 m3 3,670



= 0,2725 m3



PS



=



1 x 2 m3 3,670



= 0,54 m3



PS



=



1 x 3 m3 3,670



= 0,82 m3



= 0,2725 x 1250 kg = 340,60 kg



Sehingga : 



Beton campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr diperlukan : o 340,60 kg PC o 0,54



m3 Pasir



o 0,82 m3 Kerikil Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 68



Estimasi Biaya Selanjutnya untuk menghitung kebutuhan bahan pekerjaan-pekerjaan selain pekerjaan pasangan dan beton (misalnya pekerjaan kayu, pekerjaan baja, dll.), maka yang menjadi dasar perhitungan yang paling pokok adalah gambar desain/gambar kerja untuk pekerjaan yang bersangkutan.



Contoh 3: Berapa bahan yg dibutuhkan untuk membuat campuran 1m³ beton 1:2:3 Dimana diketahui koefisien bahan dalam bentuk perekat basah : PC



= 0,76



Pasir



= 0,675



Kerikil = 0,52 Penyelesaian 1m3 beton dengan campuran 1Pc:2Psr:3Krk akan dibutuhkan : 1 m3 2 m3 3 m3



PC Pasir beton Kerikil



akan didapat akan didapat akan didapat



=1x0,76 =2x0,675 =3x0,52



m3 m3 m3 Jumlah



= 0,76 =1,35 =1,56 =3,67



m3 PC spesi basah m3 Psr spesi basah m3 Kerikil spesi basah m3 beton



Untuk 1m3 beton dibutuhkan bahan-bahan sbb: Diketahui 1 m3 PC = 1445,5 kg, dan untuk 1 zak PC = 50 kg Maka untuk 0,27m3 PC = 0,27x1445,5 = 390,285 kg 390,285 / 50 = 7,8057 zak Jadi untuk 1m3 beton 1:2:3 dibutuhkan : 7,8057



zak PC (semen)



0,54



m3 Pasir beton



0,82



m3 Kerikil



Contoh 4: Carilah Harga Satuan Bahan 1m3 Pekerjaan Pasangan Batu Kali 1:4 dengan analisa BOW. Jika diketahui Harga Bahan sbb :



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 69



Estimasi Biaya -



Batu kali



Rp. 120.000/m3



-



PC



Rp. 50.000/zak



-



Pasir pasang



Rp. 125.000/m3



Penyelesaian Dari buku BOW Mukomoko hal 188 atau 350 didapat: HARGA BAHAN 1,2 3,26 0,522



m3 zak m3



Batu kali @ Rp. PC @ Rp. Pasir Pasang @ Rp. Jumlah Harga Bahan



120.000 50.000 125.000



144.000 163.000 65.250 372.250



4.7.3. Biaya Upah Harga satuan upah pekerjaan adalah sejumlah biaya yang dibayarkan kepada satu tim pekerjaan untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan. Sebelum menyusun analisa harga satuan upah pekerjaan ini maka yang perlu diperhatikan antara lain : 



Sistem pembayaran upah







Standar harga satuan upah Saat ini sistem pembayaran upah yang lebih banyak dipakai dalam praktek



adalah sistem borongan, artinya harga satuan upah yang disepakati berdasarkan pada jenis dan satuan pekerjaan yang bersangkutan, tidak tergantung pada jenis/jumlah tenaga yang mengerjakan pekerjaan tersebut. Akan tetapi untuk proyek-proyek pemerintah, didalam menyusun analisa harga satuan upah pekerjaan masih diterapkan pembayaran upah tenaga kerja dengan sistem harian. Dalam hal ini tetap dapat dilakukan penyesuaian, artinya penggunaan tenaga kerja dengan sistem harian tetap dipakai, didalam menentukan jumlah masing-masing jenis tenaga kerja untuk satu satuan pekerjaan berpedoman pada hargha satuan upah pekerjaan yang sedang berlaku di pasaran atau sesuai dengan kesepakatan harga yang telah ditetapkan.



Contoh 1: Menghitung harga satuan upah 1 m3 pekerjaan pasangan bata merah : Untuk menyelesaikan 1 m3 pasangan bata merah diperlukan satu tim pekerja dengan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 70



Estimasi Biaya harga satuan upah masing-masing jenis tenaga kerja adalah sebagai berikut : Tukang batu



: Rp. 50.000,00 / hari



Kepala tukang batu



: Rp. 55.000,00 / hari



Pekerja



: Rp. 30.000,00 / hari



Mandor



: Rp. 60,000,00 / hari



Misalnya



harga



upah



borongan



yang



sedang



berlaku



dipasaran



adalah



Rp.200.000,00/m3, maka analisa harga satuan upah untuk 1m 3 pasangan bata merah dapat disusun sebagai berikut : Dari buku analisa BOW atau daftar harga satuan pekerjaan, dapat dilihat perbandingan ideal antar masing-masing jenis pekerja untuk pasangan bata merah sebagai berikut : 



Untuk 20 orang pekerja memerlukan mandor sejumlah 1 orang







Untuk seorang kepala tukang batu membawahi 10 tukang batu







Untuk seorang tukang batu membutuhkan 3 pekerja



MANDOR



Kepala Tukang



Kepala Tukang



1 MDR



Kepala Tukang



1 KTK



Tukang



Pekerja



Pekerja



10



Pekerja



20



Tukang Batu



Laden/Pekerja 1



Laden/Pekerja 2



Laden/Pekerja 3



Membuat Mortar/ Spesi Pasangan



Mengangkat Bata Merah



Mengangkut Mortar/ Spesi Pasangan



Gambar 4.5. Komposisi Tenaga Kerja Pasangan Bata Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 71



Estimasi Biaya Selanjutnya berdasarkan perbandingan tersebut, dicoba untuk membentuk satu tim pekerja dan menghitung harga satuan upah pekerjaan berdasarkan harga satuan upah tenaga kerja sebagai berikut : Misalnya kita hendak menurunkan 1 orang kepala tukang, maka berdasarkan perbandingan ideal dapat diperoleh susunan untuk satu tim pekerja sebagai berikut : 1



Kepala Tukang



@ Rp. 55.000,00



= Rp.



55.000,00



10



Tukang



@ Rp. 50.000,00



= Rp.



500.000,00



30



Pekerja



@ Rp. 30.000,00



= Rp.



900.000,00



1,5



Mandor



@ Rp. 60.000,00



= Rp.



Jumlah



= Rp.



90.000,00 + 1.545.000,00



Untuk mendapatkan jumlah yang sesuai dengan harga pasaran yang ada, maka jumlah masing-masing jenis tenaga kerja perlu disesuaikan dengan faktor pengali sebesar : Fk



= Rp. 200.000,00 : Rp. 1.545.000,00 = 0,1294



Maka jumlah kebutuhan masing-masing tenaga kerja untuk menyelesaikan 1 m 3 pasangan bata merah adalah sebagai berikut : Kepala Tukang Batu



= 0,1294 x 1



= 0,1294 orang



Tukang Batu



= 0,1294 x 10



= 1,294 orang



Pekerja



= 0,1294 x 30



= 3,8835 orang



Mandor



= 0,1294 x 1,5



= 0,1942 orang



Selanjutnya analisa harga satuan upah pekerjaan 1 m 3 pasangan bata merah adalah sebagai berikut : 0,1294 Kepala Tukang



@ Rp. 55.000,00



= Rp.



7.117,00



1,294 Tukang



@ Rp. 50.000,00



= Rp.



64.700,00



3,8835 Pekerja



@ Rp. 30.000,00



= Rp.



116.505,00



0,1942 Mandor



@ Rp. 60.000,00



= Rp.



Jumlah



= Rp. Dibulatkan



11.652,00 + 199.974,00 = Rp.200.000,00



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 72



Estimasi Biaya Contoh 2 : Untuk mengerjakan 1 (satu) M3 pasangan batu dengan adukan secara mekanis diperlukan: 



Pekerja : 8,4337 jam







Tukang : 2,4096 jam







Mandor : 0,4016 jam



Cara menghitung koefisien tanaga kerja Faktor dominan adalah alat Mixer dengan kapasitas = 500 liter Kapsitas Produksi setelah dihitung (Q1)



= 2,49 m3/jam



Jam Kerja efektif 1 hari (Tk)



= 7 jam



Produksi Pasangan Batu per hari (Qt)



= 7 x 2,49 = 17,43 m3



Komposisi Tenaga Kerja yang diperlukan: Mandor (M) sebanyak



= 1 orang



Tukang Batu (Tb) sebanyak = 6 orang Pekerja (P) sebanyak



= 20 orang



Koefisien Tenaga adalah: Mandor (M) = (Tk x M) : Qt= (7 x 1) : 17,43 = 0,4016 jam Tukang Batu (Tb) = (Tk x M) : Qt= (7 x 6) : 17,43 = 0,4096 jam Pekerja (P) = (Tk x P) : Qt= (7 x 20) : 17,43 = 8,032 jam



Sehingga Koefisien Tenaga Kerja adalah: Mandor (M)



= 0,4016 orang



Tukang Batu (Tb) = 2,4096 orang Pekerja (P)



= 8,032 orang



4.7.4. Biaya Peralatan Sebagaimana telah dijelaskan pada uraian sebelumnya, untuk pekerjaanpekerjaan yang tidak memerlukan alat-alat yang digerakkan oleh mesin (alat-alat berat), maka biaya peralatan biasanya diperhitungkan sebesar kurang lebih 20% dari Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 73



Estimasi Biaya upah pekerjaan, dan penambahan biaya alat sebesar 20% ini dilakukan dengan memperbesar harga upah pekerjaan.



Contoh : Menentukan biaya upah pekerjaan, termasuk biaya alat-alat sederhana untuk 1 m3 pasangan bata merah. Harga upah pekerjaan yang telah ditetapkan adalah Rp.200.000,00 (lihat contoh d iatas). Untuk menutup biaya peralatan, maka upah tersebut dinaikkan sebesar 20%, menjadi : 1,20 x Rp.200.000,00 = Rp.240.000,00 Untuk mencapai nilai tersebut, maka jumlah masing-masing tenaga kerja harus dinaikkan sebesar 20% juga, sehingga analisa harga satuan upah pekerjaannya (termasuk biaya alat sebesar 20%) menjadi sebagai berikut : (0,1294 x 1,2) Kepala Tukang



@ Rp. 55.000,00



= Rp.



8.540,40



(1,294 x 1,2) Tukang



@ Rp. 50.000,00



= Rp.



77.640,00



(3,8835 x 1,2) Pekerja



@ Rp. 30.000,00



= Rp. 139.806,00



(0,1942 x 1,2) Mandor



@ Rp. 60.000,00



= Rp.



1.3982,40 +



= Rp.



239.968,80



Jumlah Dibulatkan Uraian Pekerjaan Satuan Pembayaran Harga Satuan



No



II



III



= Rp.240.000,00



: Pipa GIP dia 500 mm : m : Rp. 1.346.400,00



Uraian



Satuan



Volume



Harga Satuan (Rp.)



Jumlah (Rp.)



Pekerja Tukang Pipa Kepala Tukang



oh oh oh



1,7000 0,1700 0,0400



25.000,00 30.000,00 35.000,00



42.500,00 5.100,00 1.400,00 49.000,00



BAHAN : Pipa GIP dia 500 mm



m



1,0000



1.150.000,00



1.150.000,00 1.150.000,00



ALAT : Alat Bantu



Ls



25.000,0000



1,00



25.000,00 25.000,00



Jumlah I + II + III ( Ho' ) Biaya Umum dan Keuntungan 10% Total



1.224.000,00 122.400,00 1.346.400,00



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 74



Estimasi Biaya Sedangkan untuk pekerjaan-pekerjaan yang menggunakan alat berat, biaya peralatan harus diperhitungkan dengan teliti, dengan menghitung jumlah atau lamanya pemakaian alat untuk satu satuan pekerjaan, untuk kemudian dikalikan dengan harga satuannya. Uraian



No



Satuan



Perkiraan Kuantitas



Harga Satuan ( Rp )



Jumlah Harga-harga ( Rp )



A TENAGA 1 Pekerja 2 Mandor 3 Tukang



Jam Jam Jam



10,0000 0,5000 4,0000



3.200,00 4.750,00 4.250,00



Jumlah Harga Tenaga



32.000,00 2.375,00 17.000,00



51.375,00



B BAHAN 1 Semen 2 Pasir 3 Batu Kali



Zak M3 M3



2,7500 0,4500 1,0000



34.000,00 50.000,00 60.000,00



Jumlah Harga Bahan



93.500,00 22.500,00 60.000,00 176.000,00



C PERALATAN 1 Concrete Mixer 2 Water Tangker 3 Alat Bantu



Jam Jam Ls



0,4000 0,0348 1,0000



21.500,00 60.000,00 200,00



Jumlah Harga Peralatan



8.600,00 2.088,00 200,00 10.888,00



D JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN,DAN PERALATAN ( A+B+C)



238.263,00



E HARGA SATUAN PEKERJAAN



238.263,00



4.8 PERHITUNGAN RENCANANA ANGGARAN BIAYA (Real Cost) Rencana anggaran biaya pelaksanaan adalah besarnya rencana biaya pelaksanaan pekerjaan yang dihitung secara teliti dan terperinci yang meliputi biaya bahan dan upah tenaga kerja dengan atau tanpa mmenggunakan alat berat, termasuk didalamnya biaya tak terduga (tidak termasuk keuntungan). Rencana anggaran biaya pelaksanaan pekerjaan (RABP) secara umum dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut : RABP = ∑ ( Volume pekerjaan x Harga satuan pekerjaan ) Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 75



Estimasi Biaya 4.9 RANGKUMAN a. Biaya bahan ini merupakan total kebutuhan biaya pengadaan seluruh bahan yang diperlukan untuk memenuhi disain pekerjaan yang telah dibuat dalam satu satuan pekerjaan yang telah dipilih. Besarnya biaya bahan ini antara lain ditentukan oleh : Bentuk/desain konstruksi atau pekerjaan yang direncanakan : menentukan jumlah kebutuhan masing-masing jenis bahan, Bentuk, ukuran, jenis/kualitas bahan yang dipakai : menentukan harga satuan masing-masing jenis bahan. Biaya bahan merupakan jumlah hasil perkalian antara volume kebutuhan masing-masing jenis bahan dengan harga satuannya. b. Harga satuan upah pekerjaan adalah sejumlah biaya yang dibayarkan kepada satu tim pekerjaan untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan. Sebelum menyusun analisa harga satuan upah pekerjaan ini maka yang perlu diperhatikan antara lain : – Sistem pembayaran upah – Standar harga satuan upah c. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak memerlukan alat-alat yang digerakkan oleh mesin (alat-alat berat), maka biaya peralatan biasanya diperhitungkan sebesar kurang lebih 20% dari upah pekerjaan, dan penambahan biaya alat sebesar 20% ini dilakukan dengan memperbesar harga upah pekerjaan d. Harga satuan pekerjaan : sejumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk merealisasikan suatu pekerjaan dalam satu satuan yang telah ditentukan.



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 76



Estimasi Biaya 4.10 LATIHAN Latihan 1 Hitunglah besarnya Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan pekerjaan untuk pembuatan balok sloop ukuran 15 x 25 cm, panjang total 90 m dengan menggunakan beton campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr. Gambar potongan penampang sloop dan analisa perhitungan rencana anggaran biaya pelaksanaan pekerjaan diperlihatkan sebagai berikut :



Catatan : asumsi panjang 1 batang besi : 11 m, Berat besi dia. 8 mm = 0,393 kg/m dan dia. 12 mm = 0,887 kg/m, sehingga berat besi perbatang untuk dia. 8 mm = 0,393 x 11 m = 4,323 kg dan untuk dia. 12 mm = 0,887 x 11 m = 9,757 kg. Besarnya harga besi tiap kg adalah : Dia. 8 mm = Rp. 38.000 / 4,323 kg = Rp. 8.790 Dia. 12 nn = Rp. 77.000 / 9,757 kg = Rp. 7.892



Analisa perhitungan Volume pekerjaan : Volume beton = 0,15 x 0,25 x 90 = 3,375 m3 Volume besi sloop permeter panjang sloop : 



Tulangan utama D12 = 4 batang, Panjang = 4 x 1 m = 4 m







Begel D8 = 5 bh, Panjang = 5 x ( (10x2) + (20x2) + (5x2) ) = 350 cm = 3,50 m



Berat besi tulangan D12 = 0,887 kg/m dan D8 = 0,393 kg/m, sehingga berat besi keseluruhan untuk keseluruhan panjang sloop (90 m) adalah : 



Untuk D12 = 4 x 0,887 x 90 m = 319,32 kg







Untuk D8 = 3,50 x 0,393 x 90 m = 123,80 kg



Volume pekerjaan acuan dan perancah : V = 90 m x 0,25 x 2 sisi = 45 m2



Analisa Harga satuan pekerjaan Analisa 1 m3 Beton Bertulang , campuran : 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 77



Estimasi Biaya



Analisa 1 kg Pekerjaan Pembesian dengan besi polos / ulir Untuk dia. 12 mm



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 78



Estimasi Biaya Untuk dia. 8 mm



Analisa 1 m2 Pekerjaan Bekisting



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 79



Estimasi Biaya Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan



Besarnya Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan pekerjaan untuk pembuatan balok sloop ukuran 15 x 25 cm dengan panjang total 90 m dengan menggunakan beton campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr, dari hasil perhitungan diperoleh sebesar Rp. 11.963.770,73.



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 80



Estimasi Biaya DAFTAR G UPAH PEKERJAAN UNTUK PASANGAN NO PEKERJA



Pondasi tembok Tembok Tembok lain-lain Tembok tebal Tembok Pasangan penahan tanah bata merah tebal 1 batu keatas 1/2 dan pasangan kolom dsb max 2 m tinggi max 5 m rollag lengkung



1 Tk Batu 2 Kep Tk Batu 3 Pekerja 4 Mandor



1,5 0,12 3,6 0,18



1,5 0,15 4,5 0,23



2 0,2 6 0,3



2,5 0,25 7,5 0,375



3 0,3 9 0,45



4,5 0,45 10 0,5



KET



Tiap2 1 M lebih tinggi ditambah 10 15 %



DAFTAR Ga UPAH PEKERJAAN UNTUK BETON DAN PLESTERAN NO



PEKERJA



1 2 3 4



Tk Batu Kep Tk Batu Pekerja Mandor



1 m3 Beton Beton Beton diatas Beton diatas dibawah max 3 m dengan banyak plat 0,5 0,05 5 0,18



0,6 0,06 6 0,23



1 0,1 6 0,3



1 m2 Plesteran Tebal Tebal Tebal 15 mm 12 mm 10 mm



0,2 0,02 0,4 0,02



0,15 0,015 0,35 0,02



0,1 0,01 0,3 0,015



Siaran



0,12 0,012 0,36 0,018



BANYAKNYA BAHAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK BETON/M3 PERBANDINGAN NO



BAHAN



1 PC 2 PASIR 3 KERIKIL



SATUAN 1:1,5:2,5



1;2;3



1;2;4



1;1,5;5



1;3;6



415 0,48 0,8



340 0,54 0,82



298,5 0,48 0,96



250 0,5 1,0



212 0,5 1,0



Kg m3 m3



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 81



Estimasi Biaya Latihan 2 1 M3 pasangan batu merah dengan spesi 1 Kapur : 1 Semen : 3 Pasir (banyaknya batu merah menurut ukuran batanya 450 a 500 biji) spesi = 0,35 M3. 1 M3 kapur akan dapat



1 x 0,55 M3 = 0,55 m3 kapur basah spesi.



1 M3 semen merah



1 x 0,745 M3 = 0,745 M3 semen merah basah spesi.



3 M3 pasir akan dapat



3 x 0,675 M3 = 2,205 M3 pasir basah spesi.



Jumlah = 0,55 M3 + 0,745 M3 + 2,205 M3 = 3,32 M3 spesi basah



Dibutuhkan hanya 0,35 M3 spesi buat 1 M3 pasangan batu merah, Jadi banyaknya bahan untuk 0,35 M3 spesi ini : 0,35/3,32 x 1 M3 kapur = 0,105 M3, dapat spesi x 0,55



= 0,058 M3



0,35/3,32 x 1 M3 sm merah = 0,105 M3 , dpt spesi x 0,745 = 0,078 M3 0,35/3,32 x 3 M3 pasir = 0,316 M3 , dapat spesi x 0,675



= 0,213 M3



Jumlah bahan



= 0,526 M3 , dapat spesi sejumlah = 0,349 M3



Di bulatkan



= 0,35 M3



Sehingga : Analisa pasangan batu merah (bata), spesi 1 Kapur :1 Semen : 3 Pasir untuk tembok bata tiap-tiap 1 M3 ; 500 biji bata



Rp.



1.000,-



= Rp.500.000,-



0,105 M kapur pasang



Rp.



50.000,-



= Rp.



5.250,-



0,105 M3 Semen



Rp.



35.000,-



= Rp.



3.675,-



0,316 M3 pasir



Rp.



120.000,-



3



= Rp. 37.920,-



Jumlah harga bahan = Rp. 546.845,-



Misalkan untuk tembok rumah tinggi + 4,00 meter Upah menurut daftar G kolom 4 ; 2



Tukang batu



@ Rp.50.000,-



Rp. 100.000,-



0,2 Kep. Tukang batu



@ Rp.60.000,-



Rp.



6



@ Rp.30.000,-



Rp. 180.000,-



Pekerja layanan



12.000,-



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 82



Estimasi Biaya 0,3 Mandor



@ Rp.66.000,-



Rp.



19.800,-



= Rp. 311.800,-



Jumlah biaya upah + bahan



= Rp.858.645,-



CATATAN : Harga bahan-bahan diatas hanya sekedar contoh, sebenarnya harus sesuai dengan harga pasaran setempat.



Latihan 3 1 m3 beton dengan campuran 1 pc : 2 psr. : 3 krk. Akan dibutuhkan : 1 m3 pc. akan dapat



1 x 0,76 m3



= 0,76 m3 Pc basah spesi



2 m3 pasir akan dapat



1 x 0,675 m3



= 0,675 m3 Pasir basah spesi



3 m3 krikil akan dapat



1 x 0,76 m3



= 1,56 m3 btn.krl. basah spesi = 3,67 m3 beton.



Jumlah



Buat 1 beton dibutuhkan bahan-bahan sebagai berikut :



1 x 1 m3 = 0,27 m3 (=2,31 tong pc) x 0,76 m3 3,67



= 0,205 m3



1 x 2 m3 = 0,54 m3 pasir 3,67



x 0, 675 m3 = 0,365 m3



1 x 3 m3 = 0,82 m3 batu krikil 3,67



x 0,52 m3



= 0,43 m3 = 1 m3 beton penuh



Sehingga : Analisa beton dengan campuran 1 Pc. : 2 Pasir : 3 Krikil (untuk tiap 1 m 3 ) ; 0,82 m3 batu krikil



@ Rp. 125.000,- = Rp. 102.500,-



0,54 m3 pasir



@ Rp. 120.000,- = Rp.



64.800,-



0,27 m3 Pc. atau atau 0,27 x 1445.5 Kg



@ Rp.



Jumlah harga bahan beton



1.250,- = Rp. 410.161,= Rp. 577.461,-



Misalnya untuk beton dibawah : Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 83



Estimasi Biaya Upah menurut daftar Ga kolom : 0,5



Tukang batu



@ Rp. 50.000,-



= Rp. 25.000,-



0,05 Kepala tukang batu @ Rp. 60.000,-



= Rp.



5



@ Rp. 30.000,-



= Rp. 150.000,-



@ Rp. 66.000,-



= Rp. 11.880,-



Pekerja harian



0,18 Mandor



3.000,-



= Rp. 189.880,Jumlah semua = Rp. 767.341,-



Latihan 4 1 m3 pasangan batu kali dengan spesi 1 krikil : 1 semen merah : 2 pasir (banyaknya batu kali = 1,20 m3) Spesi = 0,45 m3 1 m3 Kkpr. akan dapat



1 x 0,55 m3



= 0,55 m3 kapur basah spesi



1 m3 s.m. akan dapat



1 x 0,745 m3



= 0,745 m3 s.m. basah spesi



3 m3 psr akan dapat



2 x 0,675 m3



= 1,35 m3 psr. basah spesi



Jumlah



= 2,645 m3



Dibulatkan



= 2,65 m3



Dibutuhkan menurut tersebut diatas 0,45 spesi buat 1 pasangan batu kali boleh menjadi banyaknya bahan spesi masing-masing untuk 0,45 spesi ini :



0,45 x 1 m3 2,65



= 0,17 m3 kapur akan dapat spesi x 0,55 = 0,0935 m3



0,45 x 1 m3 2,65



= 0,17 m3 semen. akan dapat spesi x 0,75 = 0,1267 m3



0,45 x 1 m3 2,65



= 0,34 m3 pasir akan dapat spesi x 0,675 = 0,2295 m3



Jumlah bahan



= 0,68 m3



akan dapat spesi = 0,4497 m3 Dibulatkan



= 0,45 m3



Menjadi : Analisa untuk mendapatkan harga tiap-tiap m3 pasangan batu kali belah dengan spesi Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 84



Estimasi Biaya 1 kapur : 1 semen merah : 2 pasir : 1,20 m3 batu krikil



@ Rp. 125.000,- = Rp. 150.000,-



0,17 m3 kapur



@ Rp. 110.000,- = Rp.



3



18.700,-



0,17 m semen



@ Rp.



35.000,- = Rp.



5.950,-



0,34 m3 pasir



@ Rp. 120.000,- = Rp.



40.800,= Rp. 215.450,-



1,20 tukang batu



@ Rp. 50.000,-



= Rp. 60.000,-



0,12 Bas



@ Rp. 60.000,-



= Rp.



3,6 pekerja harian



@ Rp. 30.000,-



= Rp. 108.000,-



0,18 mandor



@ Rp. 66.000,-



= Rp.



7.200,-



11.880,= Rp. 187.080,-



Jumlah harga bahan + upah



= Rp. 402.530,-



Latihan 5 Analisa buat mendapatkan harga tiap m 3 pasangan batu merah tebal satu batu keatas dengan spesi 1 kapur : 1 semen merah : 3 pasir : 500 biji batu merah



@ Rp.



1.000.,- = Rp. 500.000,-



0,115 m3 kapur pas.



@ Rp. 50.000,- = Rp.



5.750,-



0,105 m3 semen



@ Rp.



35.000,- = Rp.



3.675,-



0,316 m3 pasir



@ Rp. 120.000,- = Rp.



37.920,= Rp. 547.345,-



2 tukang batu



@ Rp. 50.000,-



= Rp. 100.000,-



0,2 baas



@ Rp. 60.000,-



= Rp.



12.000,-



6 pekerja harian



@ Rp. 30.000,-



= Rp.



180.000,-



0,3 mandor



@ Rp. 66.000,-



= Rp.



19.800,= Rp. 311.800,-



Jumlah harga bahan + upah



= Rp. 859.145,-



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 85



Estimasi Biaya REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BQ) PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG ARSIP PADA KAMPUS POLITEKNIK NEGERI BALI - BUKIT JIMBARAN NO I II 1 2 3 III



URAIAN PEKERJAAN



JUMLAH HARGA



PEKERJAAN PERSIAPAN



5.136.728,00



PEKERJAAN PONDASI Pondasi Batu Kali Pondasi Tangga Entrance Pondasi Plat Setempat



28.650.376,35 12.627.528,60 31.351.939,89



PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI



A Lantai 1



90.179.019,25



B Lantai 2 C Pelat Atap dan Talang Beton



189.342.623,97 131.432.509,64



IV 1 2 3



PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM Pek. Kolom Struktur Penumpu Lantai - 1 Pek. Kolom Struktur Penumpu Lantai - 2 Pek. Kolom Penumpu Pelat Atap



24.676.601,12 41.054.434,04 22.146.079,31



V



PEKERJAAN STRUKTUR TANGGA



16.293.119,43



VI



PEKERJAAN ARSITEKTUR PEKERJAAN DINDING PEKERJAAN KUSEN PEKERJAAN RAILING TANGGA PEKERJAAN DAUN PINTU DAN JENDELA PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN KUNCI PEKERJAAN KAP DAN ATAP PEKERJAAN PLAFOND PEKERJAAN LANTAI RUANG PEKERJAAN LANTAI TANGGA PEKERJAAN LANTAI KAMAR MANDI PEKERJAAN FINISHING PEKERJAAN SANITAER KM PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK PEKERJAAN SEPTICTANK PEKERJAAN PERESAPAN PEKERJAAN LAIN - LAIN



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 VII VIII IX X XI



JUMLAH PPN 10% JUMLAH TOTAL DIBULATKAN



90.685.657,10 12.672.240,00 3.334.800,00 100.774.672,94 5.088.050,00 98.825.036,00 69.880.653,19 59.331.201,94 3.967.392,40 4.215.711,50 31.371.562,79 16.374.193,14 37.150.000,00 7.888.401,60 2.702.648,90 7.448.429,75 1.144.601.610,81 114.460.161,08 1.259.061.771,89 1.259.061.000,00 Badung, 05 Mei 2009 PT. GUNA WANA GRAHA



Dra. SILUH PUTU SUSILAWATI Direktur



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 86



Estimasi Biaya CV. SANGGAR AGUNG



BILL OF QUANTITY Proyek Lokasi



NO



I



: Pembangunan Gedung Arsip : Kampus Politeknik Negeri Bali, Bukit, Jimbaran



URAIAN PEKERJAAN



VOLUME SAT.



HARGA SATUAN



JUMLAH HARGA



1 2



PEKERJAAN PERSIAPAN Pembersihan Site Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank



467,84 88,80



m2 1 m



5.200,00 30.450,00 JUMLAH I



2.432.768,00 2.703.960,00 5.136.728,00



1 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5



PEKERJAAN PONDASI Pondasi Batu kali Galian Tanah Pondasi Urugan Pasir Bawah Pondasi Pasangan Batu kosong Pasangan Batu kali ( 1:5 ) Urugan Tanah Kembali



113,70 8,10 18,59 53,77 34,11



m m3 3 m 3 m 3 m



3



40.000,00 92.600,00 179.220,00 362.610,00 15.335,00 JUMLAH II.1



4.548.000,00 750.060,00 3.331.699,80 19.497.539,70 523.076,85 28.650.376,35



2 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5



Pondasi Tangga Entrance Galian Tanah Pondasi Urugan Pasir Bawah Pondasi Pasangan Batu Kosong Pasangan Batu kali ( 1:5 ) Urugan Tanah Kembali



II



3 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5



Pondasi Plat Setempat Galian Tanah Pasir Urug Bawah Pondasi Bekisting Beton Pondasi K-225 Pembesian Pondasi Besi D 16 mm (Deform) Besi f12 mm 3,6 Urugan Tanah Kembali



III A 1 1,1 1,2 1,3



PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI Lantai 1 Pekerjaan Sloof Beton Sloof K-225 Bekisting Sloof Pembesian Tulangan Pokok D16 Besi f10 mm 2 Pek. Beton Plat Lantai 1 K-175 2,1 Urugan Limestone Peninggian Lantai 2,2 Pasir Urug Bawah Lantai



22,31 2,23 1,91 30,83 0,46



m 3 m m3 m3 3 m



3



40.000,00 92.600,00 179.220,00 362.610,00 15.335,00 JUMLAH II.2



892.400,00 206.498,00 342.310,20 11.179.266,30 7.054,10 12.627.528,60



76,20 3,81 46,80 15,90



m 3 m m2 3 m



3



40.000,00 92.600,00 72.920,00 651.750,00



3.048.000,00 352.806,00 3.412.656,00 10.362.825,00



892,08 437,23 51,14



kg kg m3



10.108,50 10.003,50 15.335,00 JUMLAH II.3



9.017.590,68 4.373.830,31 784.231,90 31.351.939,89



20,15 196,66



m 2 m



3



651.750,00 78.920,00



13.132.762,50 15.520.407,20



1.914,86 1.371,77



kg kg



10.108,50 9.478,50



19.356.362,31 13.002.321,95



24,28 12,14



m3 3 m



83.600,00 92.600,00



2.029.808,00 1.124.164,00



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 87



Estimasi Biaya 2,3 2,4 2,5 3



Beton Rabat Beton Bertulang BRC M6 K-175 Tulangan BRC M6 Pemadatan Urugan Limestone



B 1 1,1 1,2 1,3



Lantai 2 Pekerjaan Balok Lantai 02 Beton Balok K 225 Bekisting Balok Pembesian Tulangan Pokok D16 Besi f10 mm 2 Pek. Beton Plat Lantai II K-225 2,1 Beton Plat Lantai II K 225 2,2 Bekisting Lantai 2,3 Pembesian



C 1 1,1 1,2 1,3



Pelat Atap dan Talang Beton Pekerjaan Balok Pelat Atap Beton Balok K-225 Bekisting Balok Pembesian Tulangan Pokok D 16 Besi f10 mm 2 Pek. Beton Plat Atap dan Talang Beton 2,1 Beton Plat Atap K 225 2,2 Bekisting 2,3 Pembesian 3 Pek. Waterproofing Beton 4 Pek. Screeding 5 Pek. Roof Drain



IV 1 1,1 1,2 1,3



2 2,1 2,2 2,3



PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM Pek. Kolom Struktur Penumpu Lantai - 1 Pekerjaan Beton K-225 Pekerjaan Bekisting PekerjaanPembesian Tulangan Pokok D16 Besi f10 mm Pek. Kolom Struktur Penumpu Lantai - 2 Pekerjaan Beton K-225 Pekerjaan Bekisting PekerjaanPembesian Tulangan Pokok D16 Besi f10 mm



13,31 20,28 938,04 24,28



m3 m3 kg 3 m



386.650,00 446.300,00 12.182,25 16.000,00 JUMLAH III.A



5.146.311,50 9.050.964,00 11.427.437,79 388.480,00 90.179.019,25



27,93 293,83



m 2 m



3



651.750,00 138.825,00



18.203.377,50 40.790.949,75



2.951,44 2.031,45



kg kg



10.108,50 9.478,50



29.834.665,30 19.255.098,83



23,32 197,80 3.742,67



m3 m2 kg



651.750,00 154.625,00 9.478,50 JUMLAH III.B



15.198.810,00 30.584.825,00 35.474.897,60 189.342.623,97



14,13 184,21



m3 m2



651.750,00 138.825,00



9.209.227,50 25.572.953,25



1.736,64 1.253,36



kg kg



10.108,50 9.478,50



17.554.825,44 11.879.972,76



18,60 171,00 1.916,17 154,99 154,99 4,00



m3 m2 kg 2 m m2 bh



651.750,00 154.625,00 9.478,50 32.800,00 31.525,00 130.000,00 JUMLAH III.C



12.122.550,00 26.440.875,00 18.162.373,94 5.083.672,00 4.886.059,75 520.000,00 131.432.509,64



5,60 67,16



m3 m2



651.750,00 134.085,00



3.649.800,00 9.005.148,60



784,12 432,07



kg kg



10.108,50 9.478,50 JUMLAH IV.1



7.926.277,02 4.095.375,50 24.676.601,12



9,80 117,53



m 2 m



3



651.750,00 134.085,00



6.387.150,00 15.759.010,05



1.270,56 639,85



kg kg



10.108,50 9.478,50 JUMLAH IV.2



12.843.455,76 6.064.818,23 41.054.434,04



CV. SANGGAR AGUNG



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 88



Estimasi Biaya 3 3,1 3,2 3,3



V 1 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5



1,6 2 2,1 2,2 2,3



3 4 5



VI 1 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 1,8 2 2,1 2,2 2,3 2,4



Pek. Kolom Struktur Penumpu Plat Atap Pekerjaan Beton K-225 Pekerjaan Bekisting PekerjaanPembesian Tulangan Pokok D16 Besi f10 mm



4,25 67,95



m3 m2



651.750,00 134.085,00



2.769.937,50 9.111.075,75



667,32 371,31



kg kg



10.108,50 9.478,50 JUMLAH IV.3



6.745.604,22 3.519.461,84 22.146.079,31



1,05 0,16 1,30 0,40



m3 m3 2 m m3



40.000,00 386.650,00 72.920,00 651.750,00



42.000,00 61.864,00 94.796,00 260.700,00



41,56 23,38 0,53



kg kg m3



10.108,50 10.003,50 15.335,00



420.109,26 233.881,83 8.050,88



0,24 2,22



m m2



3



651.750,00 134.085,00



156.420,00 297.668,70



PEKERJAAN STRUKTUR TANGGA Pek. Pondasi Plat Setempat Tangga Galian Tanah Beton Lantai Kerja Bekisting Beton Pondasi K-225 Pembesian Pondasi Besi D 16 mm (Deform) Besi f 12 Urugan Tanah Kembali Pek. Kolom Penumpu Tangga Pekerjaan Beton K-225 Pekerjaan Bekisting Pembesian D10 & D16 Besi D 16 mm (Deform) Besi f 10 Pek. Beton Tangga K 225 Pek. Bekisting Pek. Pembesian Tulangan Pokok D16 Tulangan Bagi d 10 Anak Tangga d8



23,68 11,41 3,15 21,20



kg kg m3 2 m



10.108,50 9.478,50 651.750,00 122.000,00



239.369,28 108.149,69 2.053.012,50 2.586.400,00



419,25 163,77 402,35



kg kg kg



10.108,50 9.478,50 9.793,50 JUMLAH V



4.237.988,63 1.552.293,95 3.940.414,73 16.293.119,43



PEKERJAAN ARSITEKTUR PEKERJAAN DINDING Kolom Praktis Lantai 1 Pekerjaan Pasangan Bata Lantai 1 ( 1:5 ) Plesteran Dinding Lt.1 Acian Dinding Lt.1 Kolom Praktis Lantai 2 Pekerjaan Pasangan Bata Lantai 2 ( 1:5 ) Plesteran Dinding Lt.2 Acian Dinding Lt.2



52,88 296,81 513,15 513,15 133,20 221,73 387,51 387,51



m 2 m m2 m2 m1 m2 m2 m2



1



41.725,00 86.520,00 26.375,00 15.880,00 41.725,00 86.520,00 26.375,00 15.880,00 JUMLAH VI.1



2.206.418,00 25.680.001,20 13.534.331,25 8.148.822,00 5.557.770,00 19.184.079,60 10.220.576,25 6.153.658,80 90.685.657,10



0,14 0,68 0,24 0,03



m3 m3 m3 3 m



8.337.000,00 8.337.000,00 8.337.000,00 8.337.000,00



1.167.180,00 5.669.160,00 2.000.880,00 250.110,00



PEKERJAAN KUSEN Kusen Pintu P.1 (4 unit) Kusen Pintu PS.1 (11 unit) Kusen Pintu P.2 (6 unit) Kusen Pintu PS.2 (2 unit)



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 89



Estimasi Biaya 2,5 Kusen Pintu PS.3 (2 unit) 2,6 Kusen Jendela J.2 (6 unit)



0,13 0,30



m3 m3



8.337.000,00 8.337.000,00 JUMLAH VI.2



1.083.810,00 2.501.100,00 12.672.240,00



3 3,1 3,2 3,3



0,06 0,08 0,26



m3 3 m 3 m



8.337.000,00 8.337.000,00 8.337.000,00 JUMLAH VI.3



500.220,00 666.960,00 2.167.620,00 3.334.800,00



PEKERJAAN RAILING TANGGA Railing Kayu 50/70 mm Jaro Kayu 30/50 mm Kolom Railing 140/140 mm



4 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 4,7 4,8 4,9 4,10



PEKERJAAN DAUN PINTU DAN JENDELA Daun Pintu P.1 (4 unit) Daun Pintu PS.1 (11 unit) Daun Pintu P.2 (6 unit) Daun Pintu PS.2 (2 unit) Daun Pintu PS.3 (2 unit) Daun Jendela J.1 (2 unit) Daun Jendela J.2 (6 unit) Daun Jendela J.3 (4 unit) Daun Jendela J.4 (4 unit) Daun Jendela J.5 (4 unit)



0,31 3,74 0,35 0,30 0,23 5,62 0,37 18,36 29,06 24,48



m3 m3 m3 m3 m3 m2 m3 m2 m2 m2



15.204.166,67 16.623.427,71 15.204.166,67 18.439.466,67 19.787.516,67 165.890,00 15.204.166,67 165.890,00 165.890,00 165.890,00 JUMLAH VI.4



4.713.291,67 62.171.619,64 5.321.458,33 5.531.840,00 4.551.128,83 932.301,80 5.625.541,67 3.045.740,40 4.820.763,40 4.060.987,20 100.774.672,94



5 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 5,6



PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN KUNCI Kunci Tanam Pintu Slof Tanam Pintu Engsel Pintu Engsel Jendela Kait Angin Grendel Tanam Jendela



25,00 10,00 20,00 24,00 24,00 12,00



set set set set set set



128.420,00 61.295,00 23.795,00 14.420,00 11.295,00 14.295,00 JUMLAH VI.5



3.210.500,00 612.950,00 475.900,00 346.080,00 271.080,00 171.540,00 5.088.050,00



1,40 0,49 3,50 286,56 88,00 4,00 0,86 0,05 0,54 0,24 88,00 286,56 58,89 8,00 4,00



m3 m3 3 m 2 m 1 m m1 m3 m3 3 m m3 m1 m2 m1 set set



8.264.400,00 8.264.400,00 8.264.400,00 44.722,50 34.525,00 67.890,00 8.264.400,00 8.264.400,00 8.264.400,00 8.264.400,00 109.195,00 39.620,00 39.480,00 75.000,00 75.000,00 JUMLAH VI.6



11.570.160,00 4.049.556,00 28.925.400,00 12.815.679,60 3.038.200,00 271.560,00 7.107.384,00 413.220,00 4.462.776,00 1.983.456,00 9.609.160,00 11.353.507,20 2.324.977,20 600.000,00 300.000,00 98.825.036,00



6 6,1 6,2 6,3 6,4 6,5 6,6 6,7 6,8 6,9 6,10 6,11 6,12 6,13 6,14 6,15



PEKERJAAN KAP DAN ATAP Pekerjaan Kuda-Kuda 8/15 Kfr Pekerjaan Gording 8/15 Kfr Pekerjaan Usuk 5/7 Kfr Pekerjaan Reng 2/3 Pekerjaan Tatab 2.5/10 Pekerjaan Papan Ruiter 2.5/20 Pekerjaan Balok Tembok 8/15 Kfr Pekerjaan Balok Nok 8/15 Kfr Pekerjaan Balok Jepit 2x8/12 Kfr Pekerjaan Sekur 8/15 Kfr Pekerjaan Listplank 3/20,3/10 Kfr Pekerjaan Genteng Atap Pekerjaan Genteng Bubungan Pas. Ikut Celedu Pas. Murde



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 90



Estimasi Biaya 7 7,1 7,2 7,3 7,4



PEKERJAAN PLAFOND Plafond Kalsiboard + Rangka Lantai 1 Plafond Kalsiboard + Rangka Lantai 2 List Plafond Gypsum Lantai 1 List Plafond Gypsum Lantai 2



244,00 198,23 210,00 130,15



m 2 m m1 m1



2



146.481,25 146.481,25 15.000,00 15.000,00 JUMLAH VI.7



35.741.425,00 29.036.978,19 3.150.000,00 1.952.250,00 69.880.653,19



8 8,1 8,2 8,3 8,4



PEKERJAAN LANTAI RUANG Pasangan Keramik 60x60 cm Lantai 1 Plint Keramik Lantai 1 10x60cm Pasangan Keramik 60x60 cm Lantai 2 Plint Keramik Lantai 2



208,06 122,23 180,21 104,75



m2 1 m m2 m1



144.550,00 14.128,00 144.550,00 14.128,00 JUMLAH VI.8



30.075.073,00 1.726.865,44 26.049.355,50 1.479.908,00 59.331.201,94



9 9,1 9,2 9,3



PEKERJAAN LANTAI TANGGA Pasangan Keramik Lantai Anti Selip 30/30 cm Plint Keramik Tangga Step Nossing Tangga



15,39 43,30 34,30



m2 1 m m1



101.100,00 14.128,00 52.470,00 JUMLAH VI.9



1.555.929,00 611.742,40 1.799.721,00 3.967.392,40



10 10,1 10,2 10,3 10,4



PEKERJAAN LANTAI KAMAR MANDI Pasangan Lantai Keramik KM LT.1 Anti Selip 20/20 cm Pasangan Keramik Dinding KM LT.1 200/250 mm Pasangan Keramik KM LT.2 Anti Selip 20/20 cm Pasangan Keramik Dinding KM LT.2 200/250 mm



4,32 11,20 8,02 17,71



m2 m2 m2 m2



102.970,00 101.870,00 102.970,00 101.870,00 JUMLAH VI.10



444.830,40 1.140.944,00 825.819,40 1.804.117,70 4.215.711,50



11 11,1 11,2 11,3 11,4 11,5 11,6 11,7 11,8 11,9 11,10 11,1 11,1 11,1 11,1 11,2



PEKERJAAN FINISHING Pekerjaan Cat Dinding Dalam Lantai 1 Pekerjaan Cat Dinding Luar Lantai 1 Pek. Cat Dinding Dalam Lantai 2 Pekerjaan Cat Dinding Luar Lantai 2 Pek. Cat Sisi Kolom Luar Lantai 1 Pek. Cat Sisi Kolom Luar Lantai 2 Pek. Cat Listplank Beton Lantai 2 Pek. Cat Lisplank Talang Beton Pek. Cat Listplank Kayu Pek. Politur Kusen Pintu dan Jendela Pek. Politur Railling Tangga Pekerjaan Politur Daun Pintu Panel dan Teakwood Pekerjaan Politur Daun Pintu dan Jendela Kaca Pek. Cat Plafond Lantai 1 Pek. Cat Plafond Lantai 2



351,60 81,09 269,85 126,00 35,31 154,84 109,56 33,84 27,98 10,56 4,08 11,90 121,11 207,45 198,23



m2 m2 m2 m2 m2 m2 2 m m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2



15.422,00 17.872,00 15.422,00 17.872,00 17.872,00 17.872,00 17.872,00 17.872,00 21.970,00 35.585,00 35.585,00 35.585,00 35.585,00 15.422,00 15.422,00 JUMLAH VI.11



5.422.375,20 1.449.240,48 4.161.626,70 2.251.872,00 631.060,32 2.767.300,48 1.958.056,32 604.788,48 614.720,60 375.777,60 145.186,80 423.461,50 4.309.699,35 3.199.293,90 3.057.103,06 31.371.562,79



VII 1 2 3



PEKERJAAN SANITAIR KM Pas. Inst. Air Bersih LT.1 (PVC kw. Aw.1,5'', 1'', 0,75'', 0.5'')71,57 Pas. Inst. Air Kotor Padat LT.1 (PVC kw. D.4'') 12,58 Pas. Inst. Air Kotor Cair LT.1 (PVC kw.D.1,25'', 2'', 3'') 78,95



m1 m1 m1



20.827,82 65.714,50 56.027,00



1.490.646,83 826.688,41 4.423.331,65



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 91



Estimasi Biaya 4 5 6 7 8 9 10 11 12



VIII PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK 1 Pek. Instalasi Listrik Pekerjaan Instalasi Titik Lampu TL 2 x 18 W Pekerjaan Instalasi Titik Lampu Down Light Pas.Instalasi Stop Kontak SOL 1500 VA Pas.Instalasi AC (tidak termasuk pemasangan unit AC) Pas.Panel Listrik IX 1 2 3 4 5 6



X 1 2 3 4 5 6 7



XI 1 1,1 1,2 1,3 2



m m1 1 m bh bh bh bh bh bh



1



20.827,82 65.714,50 56.027,00 800.000,00 20.000,00 15.000,00 100.000,00 100.000,00 400.000,00 JUMLAH VII



480.497,73 1.122.403,66 1.130.624,86 3.200.000,00 240.000,00 60.000,00 400.000,00 600.000,00 2.400.000,00 16.374.193,14



48,00 34,00 43,00 4,00 2,00



ttk ttk ttk ttk ttk



302.000,00 352.000,00 202.000,00 250.000,00 500.000,00 JUMLAH VIII



14.496.000,00 11.968.000,00 8.686.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 37.150.000,00



13,37 0,33 37,86 59,60 59,60



m3 m3 m3 m2 2 m



40.000,00 92.600,00 86.520,00 26.375,00 15.880,00



534.800,00 30.558,00 3.275.647,20 1.571.950,00 946.448,00



3 0,58 m 126,97 kg



446.300,00 10.003,50 JUMLAH IX



258.854,00 1.270.144,40 7.888.401,60



m3 m3 m2 m2 2 m m3



40.000,00 115.000,00 86.520,00 26.375,00 15.880,00 400.000,00



285.600,00 102.350,00 986.328,00 379.800,00 228.672,00 144.000,00



0,26 m 45,97 kg



3



446.300,00 10.003,50 JUMLAH X



116.038,00 459.860,90 2.702.648,90



m3 m3 3 m 3 m



3.448.347,11 3.448.347,11 3.448.347,11 3.448.347,11 JUMLAH XI



655.185,95 1.758.657,02 2.034.524,79 3.000.061,98 7.448.429,75



Pas. Inst. Air Bersih LT.2 (PVc kw. Aw.1,5'', 1'', 0,75'', 0,5'')23,07 Pas. Inst. Air Kotor Padat LT.2 (PVC kw.D.4'') 17,08 Pas. Inst. Air Kotor Cair LT.2 (PVC kw.D.1,25'', 2'', 3'') 20,18 Pas. Kloset Duduk KIA 4,00 Pas. Kran Air Biasa 12,00 Floor Drain 4,00 Pasangan Tempat Tissue 4,00 Pas. Cermin Washtafel 6,00 Pasangan Washtafel KIA 6,00



PEKERJAAN SEPTICTANK Pek. Galian Tanah Pasir Urug pada Dasar Septictank Pas. Bata Plesteran Acian Tutup Septictank Beton K 175 Besi f 12 mm PEKERJAAN PERESAPAN Pek. Galian Tanah Koral Gundul 2/3 Pas. Dinding Bata Plesteran Acian Pas. Ijuk Tutup Peresapan: Beton K 175 Besi f 12 mm PEKERJAAN LAIN-LAIN Pekerjaan Balkon Lantai 2 Pek. Kolom Railling Beton Pek. Railling Beton Pek. Jaro Beton Pek. Meja Beton Dapur/Pantry



JUMLAH PPN 10% JUMLAH HARGA DIBULATKAN



7,14 0,89 11,40 14,40 14,40 0,36



0,19 0,51 0,59 0,87



1.144.601.610,81 114.460.161,08 1.259.061.771,89 1.259.061.000,00



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 92



Estimasi Biaya DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN NO



NAMA BARANG



SATUAN



HARGA SATUAN Rp.



1



2



3



4



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79



ALKALI AMPLAS BAMBU BATA MERAH BATU BELAH 15-20 BESI BETON ULIR (16 mm) BESI BETON ULIR (13 mm) BESI BETON ULIR (12 mm) BESI BETON POLOS (10 mm) BESI BETON POLOS (8 mm) BRC M6 BESI STRIP CAT MENI CAT KAYU CAT TEMBOK CAT EKPOSE DEMPUL DOLKEN KAYU 8"/4M ENGSEL PINTU ENGSEL JENDELA GEDEG KULIT GENTENG LOKAL GENTENG BUBUNGAN GERENDEL INBOW DOS KALSIBOARD 4,00 MM KAWAT BETON KAYU KAMFER BALOK KAYU KAMFER PAPAN KAYU KRUING BALOK KAYU KRUING PAPAN KAYU MERANTI PAPAN KAYU MERANTI PAPAN KAYU USUK MERANTI KAYU TERENTANG KACA 6 MM BENING KAIT ANGIN KABEL NYM 3X2.5 KERAMIK 60 X 60 CM KERAMIK 30 X 30 CM ANTISELIP KERAMIK 20 X 25 CM KERAMIK 20 X 20 CM KERAMIK NOSING PJ 30CM KLEM CLIPSAL KORAL BETON KUAS KUNCI PINTU LEM KAYU LIMESTONE LIST KACA LIST KAYU PROFIL MASTERSEAL 440 MINYAK BEKISTING PAKU RENG PAKU BIASA 2" - 5" PAKU LIST PAKU SKRUP PAKU PANCING PASIR PASANG PASIR BETON PASIR URUG PIPA CLIPSAL PIPA PVC AW 1/2" PIPA PVC AW 3/4" PIPA PVC AW 3" PIPA PVC AW 4" PLAMIR PLYWOOD 4 MM PLYWOOD 9 MM PLYWOOD ALUMINIUM POLITUR SEALTAPE SEMEN PORTLAND SEMEN 50 KG SEMEN WARNA SOCK CLIPSAL TANAH URUG TEE DOS SLOF TANAM PINTU



LBR LBR BTG BH M3 KG KG KG KG KG KG KG KG KG KG KG KG BTG PS PS M2 M2 BH BH BJ LBR KG M3 M3 M3 M3 M3 M3 M3 M3 M2 BH M1 M2 M2 BH BH BH BJ M3 BH BH LTR M3 M1 M1 KG LTR KG KG KG KG KG M3 M3 M3 BTG BTG M' BTG BTG KG LBR LBR LBR LTR BH KG ZAK KG BJ M3 BH SET



39.500,00 2.500,00 5.000,00 850,00 100.000,00 8.100,00 7.900,00 8.000,00 7.500,00 7.800,00 10.075,00 15.000,00 25.000,00 30.000,00 30.000,00 20.000,00 10.000,00 5.000,00 17.500,00 10.000,00 18.500,00 1.300,00 2.200,00 8.000,00 5.000,00 70.000,00 11.500,00 6.000.000,00 6.125.000,00 5.250.000,00 5.350.000,00 2.000.000,00 2.000.000,00 1.400.000,00 1.200.000,00 125.000,00 5.000,00 6.000,00 75.000,00 35.500,00 37.000,00 38.000,00 12.000,00 1.500,00 85.000,00 5.000,00 110.000,00 10.000,00 62.500,00 5.000,00 5.000,00 20.000,00 12.500,00 12.000,00 12.500,00 15.000,00 13.000,00 12.500,00 90.000,00 70.000,00 70.000,00 8.000,00 35.000,00 60.000,00 125.000,00 150.000,00 15.000,00 50.000,00 70.000,00 85.000,00 50.000,00 2.000,00 1.000,00 52.000,00 10.000,00 2.500,00 70.000,00 5.000,00 55.000,00



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 93



Estimasi Biaya



DAFTAR HARGA SATUAN UPAH NO



NAMA BARANG



SATUAN



HARGA UPAH ( Rp. )



1



2



4



5



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14



MANDOR KEPALA TUKANG BESI KEPALA TUKANG BATU KEPALA TUKANG KAYU KEPALA TUKANG CAT KEPALA TUKANG PIPA TUKANG STYLE BALI TUKANG LISTRIK TUKANG BATU TUKANG KAYU TUKANG BESI TUKANG PIPA TUKANG CAT PEKERJA



HARI HARI HARI HARI HARI HARI M2 TTK HARI HARI HARI HARI HARI HARI



50.000,00 40.000,00 40.000,00 45.000,00 40.000,00 40.000,00 50.000,00 45.000,00 35.000,00 40.000,00 35.000,00 35.000,00 35.000,00 27.000,00



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 94



Estimasi Biaya



DAFTAR HARGA SATUAN ALAT NO



URAIAN



SATUAN



HARGA SATUAN



1



2



3



4



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26



Alat Pemadat / Stumper Molen / Concrete Mixer Concrete Vibrator Pompa dia.3" Mesin Las ( Welder ) Mesin Gerinda Kereta Dorong Mesin Bor Rotary Kunci-kunci Katrol dan Kaki Tiga Theodolith Waterpass Keranjang Ember Kotak adukan Alat Potong Besi Kunci Pembengkok Besi Palu Gergaji Besi Kayu Kasut Pajong Linggis Cetok Kuas Sabit Cangkul



unit/jam unit/jam unit/jam unit/hr unit/jam unit/hr unit/hr unit/hr unit/hr unit/hr unit/hr unit/hr bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh



25.000,00 18.750,00 21.875,00 100.000,00 37.500,00 15.000,00 5.000,00 500.000,00 150.000,00 100.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 8.000,00 5.000,00 150.000,00 250.000,00 12.000,00 15.000,00 8.000,00 8.500,00 45.000,00 35.000,00 15.000,00 5.000,00 20.000,00 40.000,00



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 95



Estimasi Biaya DAFTAR ANALISA PEKERJAAN NO



URAIAN



1



2



I



PEKERJAAN PERSIAPAN



1



1 M' PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOWPLANK



0,0120 0,0200 0,0070 0,1000 0,1000 0,0100 0,0050 2



M3 Kg M3 Oh Oh Oh Oh



Kayu usuk meranti 5/7 Paku biasa 2" - 5" Kayu papan meranti 3/20 Tukang kayu Pekerja Kepala Tukang Kayu Mandor



II



PEKERJAAN TANAH



1



1 M3 GALIAN TANAH CADAS DALAM 1 METER



1,2500 0,1250



4.000,00 2.700,00 450,00 250,00 7.400,00



23.050,00



30.450,00



Oh Pekerja Oh Mandor



27.000,00 50.000,00



27.000,00 50.000,00



2.700,00 2.500,00 5.200,00



-



5.200,00



33.750,00 6.250,00 40.000,00



-



40.000,00



Oh Pekerja Oh Mandor



27.000,00 50.000,00



12.960,00 2.375,00 15.335,00



-



15.335,00



m3 Pasir urug Oh Pekerja Oh Mandor



70.000,00 27.000,00 50.000,00



84.000,00 8.100,00 500,00 8.600,00



84.000,00



92.600,00



Oh Pekerja Oh Mandor



27.000,00 50.000,00



13.500,00 2.500,00 16.000,00



-



16.000,00



1 M3 URUGAN LIMESTONE



1,2000 0,3000 0,0100



m3 Limestone Oh Pekerja Oh Mandor



III



PEKERJAAN PONDASI



1



1 M3 PASANGAN BATU KOSONG



1,2000 0,3000 0,7800 0,3900 0,0390 0,0390 2



14.400,00 250,00 8.400,00



1 M3 PEMADATAN TANAH



0,5000 0,0500 5



HARGA JUMLAH (Rp.) 6



1 M3 URUGAN PASIR



1,2000 0,3000 0,0100 4



HARGA BAHAN (Rp.) 5



1 M3 URUGAN KEMBALI



0,4800 0,0475 3



1.200.000,00 12.500,00 1.200.000,00 40.000,00 27.000,00 45.000,00 50.000,00



HARGA UPAH (Rp.) 4



1 M2 MEMBERSIHKAN LAPANGAN DAN PERATAAN



0,1000 Oh Pekerja 0,0500 Oh Mandor



2



HARGA SATUAN (Rp.) 3



M3 M3 Oh Oh Oh Oh



Batu Belah 15-20 cm Pasir Urug Pekerja Tukang Batu Kepala Tukang Batu Mandor



62.500,00 27.000,00 50.000,00



100.000,00 70.000,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



75.000,00 8.100,00 500,00 8.600,00



75.000,00



83.600,00



120.000,00 21.000,00 21.060,00 13.650,00 1.560,00 1.950,00 38.220,00



141.000,00



179.220,00



1 M3 BATU KALI CAMP. 1 PC : 5 PS



1,1000 136,0000 0,5440 1,5000 0,6000 0,0600 0,0750



M3 Kg M3 Oh Oh Oh Oh



Batu Belah 15-20 cm Semen Portland Pasir Pasang Pekerja Tukang Batu Kepala Tukang Batu Mandor



100.000,00 1.000,00 90.000,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



110.000,00 136.000,00 48.960,00 40.500,00 21.000,00 2.400,00 3.750,00 67.650,00



294.960,00



362.610,00



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 96



Estimasi Biaya IV



PEKERJAAN BETON



1



1 M3 MEMBUAT BETON 1 PC : 3 PS : 5 KR



218,0000 0,5200 0,8700 1,6500 0,2500 0,0250 0,0800 2



328.350,00



386.650,00



Kg M3 M3 Oh Oh Oh Oh



Semen Portland Pasir Beton Koral Beton Pekerja Tukang Batu Kepala Tukang Batu Mandor



1.000,00 70.000,00 85.000,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



280.000,00 31.500,00 76.500,00 44.550,00 8.750,00 1.000,00 4.000,00 58.300,00



388.000,00



446.300,00



Kg M3 M3 Oh Oh Oh Oh



Semen Portland Pasir Beton Koral Beton Pekerja Tukang Batu Kepala Tukang Batu Mandor



1.000,00 70.000,00 85.000,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



335.000,00 45.500,00 55.250,00 162.000,00 35.000,00 4.000,00 15.000,00 216.000,00



435.750,00



651.750,00



Kg Kg Oh Oh Oh Oh



Besi Beton Ulir Kawat Beton Pekerja Tukang Besi Kepala Tukang besi Mandor



8.100,00 11.500,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



8.505,00 172,50 567,00 735,00 84,00 45,00 1.431,00



8.677,50



10.108,50



Kg Kg Oh Oh Oh Oh



Besi Beton Ulir Kawat Beton Pekerja Tukang Besi Kepala Tukang besi Mandor



7.900,00 11.500,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



8.295,00 172,50 567,00 735,00 84,00 45,00 1.431,00



8.467,50



9.898,50



1 KG PEMBESIAN DENGAN BESI POLOS ATAU BESI ULIR (12 mm)



1,0500 0,0150 0,0210 0,0210 0,0021 0,0009 4c



44.550,00 8.750,00 1.000,00 4.000,00 58.300,00



1 KG PEMBESIAN DENGAN BESI POLOS ATAU BESI ULIR (13mm)



1,0500 0,0150 0,0210 0,0210 0,0021 0,0009 4b



218.000,00 36.400,00 73.950,00



1 KG PEMBESIAN DENGAN BESI POLOS ATAU BESI ULIR (16mm)



1,0500 0,0150 0,0210 0,0210 0,0021 0,0009 4a



1.000,00 70.000,00 85.000,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



1 M3 PEKERJAAN BETON DENGAN MUTU K 225



335,0000 0,6500 0,6500 6,0000 1,0000 0,1000 0,3000



4



Semen Portland Pasir Beton Koral Beton Pekerja Tukang Batu Kepala Tukang Batu Mandor



1 M3 MEMBUAT BETON 1 PC : 2 PS : 3 KR



280,0000 0,4500 0,9000 1,6500 0,2500 0,0250 0,0800 3



Kg M3 M3 Oh Oh Oh Oh



Kg Kg Oh Oh Oh Oh



Besi Beton Ulir Kawat Beton Pekerja Tukang Besi Kepala Tukang besi Mandor



8.000,00 11.500,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



8.400,00 172,50 567,00 735,00 84,00 45,00 1.431,00



8.572,50



10.003,50



1 KG PEMBESIAN DENGAN BESI POLOS ATAU BESI ULIR (10 mm)



1,0500 0,0150 0,0210 0,0210 0,0021 0,0009



Kg Kg Oh Oh Oh Oh



Besi Beton Polos Kawat Beton Pekerja Tukang Besi Kepala Tukang besi Mandor



7.500,00 11.500,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



7.875,00 172,50 567,00 735,00 84,00 45,00 1.431,00



8.047,50



9.478,50



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 97



Estimasi Biaya 4d



1 KG PEMBESIAN DENGAN BESI POLOS ATAU BESI ULIR (8 mm)



1,0500 0,0150 0,0210 0,0210 0,0021 0,0009 4e



Besi Beton Polos Kawat Beton Pekerja Tukang Besi Kepala Tukang besi Mandor



Kg Kg Oh Oh Oh Oh



BRC M6 Kawat Beton Pekerja Tukang Besi Kepala Tukang besi Mandor



8.362,50



9.793,50



10.075,00 11.500,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



10.578,75 172,50 567,00 735,00 84,00 45,00 1.431,00



10.751,25



12.182,25



1.200.000,00 12.500,00 12.500,00 27.000,00 40.000,00 45.000,00 50.000,00



48.000,00 3.750,00 1.250,00 8.100,00 10.400,00 1.170,00 250,00 19.920,00



53.000,00



72.920,00



1.200.000,00 12.500,00 12.500,00 27.000,00 40.000,00 45.000,00 50.000,00



54.000,00 3.750,00 1.250,00 8.100,00 10.400,00 1.170,00 250,00 19.920,00



59.000,00



78.920,00



1 M2 PASANG BEKISTING UNTUK BALOK



0,0400 0,4000 0,2000 0,0180 0,3500 2,0000 0,3200 0,3300 0,0330 0,0060 8



567,00 735,00 84,00 45,00 1.431,00



1 M2 PASANG BEKISTING UNTUK SLOOF



0,0450 M3 Kayu Terentang 0,3000 Kg Paku Biasa 2' - 5' 0,1000 Ltr Minyak Bekisting 0,3000 Oh Pekerja 0,2600 Oh Tukang Kayu 0,0260 Oh Kepala Tukang Kayu 0,0050 Oh Mandor 7



8.190,00 172,50



1 M2 PASANG BEKISTING UNTUK PONDASI



0,0400 M3 Kayu Terentang 0,3000 Kg Paku Biasa 2' - 5' 0,1000 Ltr Minyak Bekisting 0,3000 Oh Pekerja 0,2600 Oh Tukang Kayu 0,0260 Oh Kepala Tukang Kayu 0,0050 Oh Mandor 6



7.800,00 11.500,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



1 KG PEMBESIAN DENGAN BRC M6



1,0500 0,0150 0,0210 0,0210 0,0021 0,0009 5



Kg Kg Oh Oh Oh Oh



M3 Kg Ltr M3 Lbr Btg Oh Oh Oh Oh



Kayu Terentang Paku Biasa 2' - 5' Minyak Bekisting Kayu Usuk 4/6 Plywood 9 mm Dolken Kayu 8" - 10"/4 m Pekerja Tukang Kayu Kepala Tukang Kayu Mandor



1.200.000,00 12.500,00 12.500,00 1.400.000,00 70.000,00 5.000,00 27.000,00 40.000,00 45.000,00 50.000,00



48.000,00 5.000,00 2.500,00 25.200,00 24.500,00 10.000,00 8.640,00 13.200,00 1.485,00 300,00 23.625,00



115.200,00



138.825,00



1 M2 PASANG BEKISTING UNTUK LANTAI



0,0400 0,4000 0,2000 0,0150 0,3500 6,0000 0,3200 0,3300 0,0330 0,0060



M3 Kg Ltr M3 Lbr Btg Oh Oh Oh Oh



Kayu Terentang Paku Biasa 2' - 5' Minyak Bekisting Kayu Usuk 4/6 Plywood 9 mm Dolken Kayu 8" - 10"/4 m Pekerja Tukang Kayu Kepala Tukang Kayu Mandor



1.200.000,00 12.500,00 12.500,00 1.400.000,00 70.000,00 5.000,00 27.000,00 40.000,00 45.000,00 50.000,00



48.000,00 5.000,00 2.500,00 21.000,00 24.500,00 30.000,00 8.640,00 13.200,00 1.485,00 300,00 23.625,00



131.000,00



154.625,00



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 98



Estimasi Biaya 9



1 M2 PASANG BEKISTING UNTUK KOLOM



0,0400 0,4000 0,2000 0,0150 0,3500 2,0000 0,3000 0,3300 0,0330 0,0060 10



1.200.000,00 12.500,00 12.500,00 1.400.000,00 70.000,00 5.000,00 27.000,00 40.000,00 45.000,00 50.000,00



48.000,00 5.000,00 2.500,00 21.000,00 24.500,00 10.000,00 8.100,00 13.200,00 1.485,00 300,00 23.085,00



111.000,00



M3 Kg Ltr M3 Lbr Btg Oh Oh Oh Oh



Kayu Terentang Paku Biasa 2' - 5' Minyak Bekisting Kayu Usuk 4/6 Plywood 9 mm Dolken Kayu 8" - 10"/4 m Pekerja Tukang Kayu Kepala Tukang Kayu Mandor



1.200.000,00 12.500,00 12.500,00 1.400.000,00 70.000,00 5.000,00 27.000,00 40.000,00 45.000,00 50.000,00



36.000,00 5.000,00 1.875,00 21.000,00 24.500,00 10.000,00 8.640,00 13.200,00 1.485,00 300,00 23.625,00



98.375,00



1 M1 MEMBUAT KOLOM PENGUAT BETON BERTULANG (11X11 CM)



0,0020 0,0100 3,0000 0,4500 4,0000 0,0060 0,0090 0,0600 0,0200 0,0200 0,0200 0,0060 0,0030



12



Kayu Terentang Paku Biasa 2' - 5' Minyak Bekisting Kayu Usuk 4/6 Plywood 9 mm Dolken Kayu 8" - 10"/4 m Pekerja Tukang Kayu Kepala Tukang Kayu Mandor



1 M2 PASANG BEKISTING UNTUK TANGGA



0,0300 0,4000 0,1500 0,0150 0,3500 2,0000 0,3200 0,3300 0,0330 0,0060 11



M3 Kg Ltr M3 Lbr Btg Oh Oh Oh Oh



M3 Kg Kg Kg Kg M3 M3 Oh Oh Oh Oh Oh Oh



Kayu Terentang Paku Biasa 2' - 5' Besi Beton Polos Kawat Beton Semen Portland Pasir Beton Koral Beton Pekerja Tukang Batu Tukang Kayu Tukang Besi Kepala Tukang Mandor



1.200.000,00 12.500,00 8.100,00 11.500,00 1.000,00 70.000,00 85.000,00 27.000,00 40.000,00 45.000,00 40.000,00 45.000,00 50.000,00



2.400,00 125,00 24.300,00 5.175,00 4.000,00 420,00 765,00 1.620,00 800,00 900,00 800,00 270,00 150,00 4.540,00



37.185,00 PER M-3



1 M2 PASANGAN WATERPROOFING



1,0000 0,4000 0,0400



Kg Masterseal 440 Oh Pekerja Oh Mandor



20.000,00 27.000,00 50.000,00



IV



PEKERJAAN DINDING



1



1 M2 PAS. DINDING BATA MERAH TEBAL 1/2 BATA CAMP. 1PC : 5PS



70,0000 9,6800 0,0450 0,3200 0,1000 0,0100 0,0150



Bh Kg M3 Oh Oh Oh Oh



Bata Merah 5 x 11 x 22 cm Semen Portland Pasir Pasang Pekerja Tukang Batu Kepala Tukang Batu Mandor



850,00 1.000,00 90.000,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



20.000,00 10.800,00 2.000,00 12.800,00



20.000,00



59.500,00 9.680,00 4.050,00 8.640,00 3.500,00 400,00 750,00 13.290,00



73.230,00



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 99



Estimasi Biaya V



PEKERJAAN PLESTERAN



1



1 M2 PLESTERAN CAMP 1 PC : 2 PS TEBAL 20 MM



14,2800 0,0230 0,2500 0,2000 0,0200 0,0125 2



Semen Portland Pasir Pasang Pekerja Tukang Batu Kepala Tukang Batu Mandor



Kg M3 Oh Oh Oh Oh



Semen Portland Pasir Pasang Pekerja Tukang Batu Kepala Tukang Batu Mandor



Kg Oh Oh Oh



PEKERJAAN KAYU



1



1 M3 PAS. KUSEN PINTU DAN JENDELA KAYU KAMFER



1,2000 6,0000 18,0000 2,0000 0,3000



16.350,00



31.525,00



8.680,00 2.520,00 6.750,00 7.000,00 800,00 625,00 15.175,00



11.200,00



26.375,00



M3 Oh Oh Oh Oh



Kayu Kamper Pekerja Tukang Kayu Kepala Tukang Kayu Mandor



1.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



6.125.000,00 27.000,00 40.000,00 45.000,00 50.000,00



2.080,00 12.250,00 1.400,00 150,00 13.800,00



2.080,00



15.880,00



7.350.000,00 162.000,00 720.000,00 90.000,00 15.000,00 987.000,00



7.350.000,00



8.337.000,00



M3 Oh Oh Oh Oh



Kayu Kamper Papan 3/20 Pekerja Tukang Kayu Kepala Tukang Kayu Mandor



6.125.000,00 27.000,00 40.000,00 45.000,00 50.000,00



245.000,00 40.500,00 150.000,00 16.875,00 3.750,00 211.125,00



245.000,00 PER-M3



456.125,00 15.204.166,67



1 M2 PAS. PINTU DAN JENDELA KACA KAYU KAMPER



0,0350 1,0200 0,8000 2,0000 0,2000 0,0400



M3 M2 Oh Oh Oh Oh



Kayu Kamper Papan 3/20 Kaca bening 6 mm Pekerja Tukang Kayu Kepala Tukang Kayu Mandor



6.125.000,00 125.000,00 27.000,00 40.000,00 45.000,00 50.000,00



214.375,00 127.500,00 21.600,00 80.000,00 9.000,00 2.000,00 112.600,00



341.875,00



454.475,00



1 M3 PEKERJAAN KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU KAMPER



1,2000 18,0000 0,9600 4,8000 14,4000 1,4400 0,2400 13



6.750,00 7.000,00 800,00 625,00 15.175,00



1 M2 PAS. PINTU PANEL KAYU KAMPER



0,0400 1,5000 3,7500 0,3750 0,0750



10



1.000,00 90.000,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



Semen Portland Tukang Labur/Cat Kepala Tukang Labur/Cat Mandor



VI



3



14.280,00 2.070,00



1 M2 PLESTERAN ACIAN



2,0800 0,3500 0,0350 0,0030



2



1.000,00 90.000,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



1 M2 PLESTERAN CAMP 1 PC : 4 PS TEBAL 20 MM



8,6800 0,0280 0,2500 0,2000 0,0200 0,0125 3



Kg M3 Oh Oh Oh Oh



M3 Kg Kg Oh Oh Oh Oh



Kayu Kamper Balok 8/12 Besi strip Paku Biasa 2" - 5" Pekerja Tukang Kayu Kepala Tukang Kayu Mandor



6.000.000,00 15.000,00 12.500,00 27.000,00 40.000,00 45.000,00 50.000,00



7.200.000,00 270.000,00 12.000,00 129.600,00 576.000,00 64.800,00 12.000,00 782.400,00



7.482.000,00



8.264.400,00



1 M2 PASANG USUK KAYU KAMPER 5/7 CM



0,0120 0,1500 0,1100 0,1100 0,0110 0,0055



M3 Kg Oh Oh Oh Oh



Kayu kamper usuk Paku Biasa 2" - 5" Pekerja Tukang Kayu Kepala Tukang Kayu Mandor



6.000.000,00 12.500,00 27.000,00 40.000,00 45.000,00 50.000,00



72.000,00 1.875,00 2.970,00 4.400,00 495,00 275,00 8.140,00



73.875,00



82.015,00



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 100



Estimasi Biaya 14



1 M2 PASANG RENG KAYU KAMPER



0,0050 0,2250 0,1650 0,1650 0,0165 0,0083



16



6.000.000,00 12.500,00 27.000,00 40.000,00 45.000,00 50.000,00



29.700,00 2.812,50 4.455,00 6.600,00 742,50 412,50 12.210,00



32.512,50



44.722,50



M3 Kg Oh Oh Oh Oh



Kayu Kamper Papan 3/20 Paku Biasa 2" - 5" Pekerja Tukang Kayu Kepala Tukang Kayu Mandor



6.125.000,00 12.500,00 27.000,00 40.000,00 45.000,00 50.000,00



52.920,00 750,00 3.240,00 9.600,00 1.080,00 300,00 14.970,00



52.920,00



67.890,00



26.460,00 625,00 3.240,00 9.600,00 1.080,00 300,00 14.845,00 26.460,00 Listplank 3 x 10, +3 x 20 cm



41.305,00 109.195,00



1 M' PEKERJAAN LISTPLANK UKURAN 3 X 10 CM KAYU KAMPER



0,0043 0,0500 0,1200 0,2400 0,0240 0,0060



21



Kayu kamper usuk Paku Biasa 2" - 5" Pekerja Tukang Kayu Kepala Tukang Kayu Mandor



1 M' PASANGAN KOLONG UKURAN 3 X 20 CM PAPAN KAMPER



0,0086 0,0600 0,1200 0,2400 0,0240 0,0060



18



M3 Kg Oh Oh Oh Oh



M3 Kg Oh Oh Oh Oh



Kayu Kamper Papan 3/10 Paku Biasa 2" - 5" Pekerja Tukang Kayu Kepala Tukang Kayu Mandor



6.125.000,00 12.500,00 27.000,00 40.000,00 45.000,00 50.000,00



1 M' PEKERJAAN TATAB/RING - RING 3 X 10 CM KAYU KAMPER



0,0036 0,0500 0,1000 0,2000 0,0200 0,0050



M3 Kg Oh Oh Oh Oh



Kayu Kamper Papan 3/8 Paku Biasa 2" - 5" Pekerja Tukang Kayu Kepala Tukang Kayu Mandor



6.125.000,00 12.500,00 27.000,00 40.000,00 45.000,00 50.000,00



22.050,00 625,00 2.700,00 8.000,00 900,00 250,00 12.475,00



22.050,00



34.525,00



VIII PEKERJAAN PENUTUP ATAP 1



1 M2 PEKERJAAN ATAP GENTENG LOKAL



25,0000 0,1500 0,0600 0,0060 0,0080 2



Bh Oh Oh Oh Oh



Genteng Pekerja Tukang Kayu Kepala Tukang Kayu Mandor



1.300,00 27.000,00 40.000,00 45.000,00 50.000,00



32.500,00 4.050,00 2.400,00 270,00 400,00 7.120,00



32.500,00



39.620,00



1 M1 PEK. BUBUNGAN GENTENG



4,0000 8,0000 0,0320 0,4000 0,2000 0,0200 0,0020



Bh Kg M3 Oh Oh Oh Oh



Bubungan Genteng Semen Portland Pasir Pasang Pekerja Tukang Kayu Kepala Tukang Kayu Mandor



IX



PEKERJAAN LANGIT - LANGIT



9



1 M2 PAS. PLAFOND KALSIBOARD



0,1100 0,3640 0,1000 0,0500 0,0050 0,0050



Kg Lbr Oh Oh Oh Oh



Paku Skrup Kalsiboard 4,5 mm Pekerja Tukang Kayu Kepala Tukang kayu Mandor



2.200,00 1.000,00 90.000,00 27.000,00 40.000,00 45.000,00 50.000,00



13.000,00 70.000,00 27.000,00 40.000,00 45.000,00 50.000,00



8.800,00 8.000,00 2.880,00 10.800,00 8.000,00 900,00 100,00 19.800,00



19.680,00



39.480,00



1.430,00 25.480,00 2.700,00 2.000,00 225,00 250,00 5.175,00



26.910,00



32.085,00



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 101



Estimasi Biaya 9



1 M2 PAS. PLAFOND KALSIBOARD + RANGKA



0,1100 0,3640 0,0170 0,0200 0,2000 0,0200 0,5000 0,0250 6



Kg Lbr m3 kg Oh Oh Oh Oh



Paku Skrup Kalsiboard 4,5 mm Kayu kruing Paku reng Pekerja Tukang Kayu Kepala Tukang kayu Mandor



1,2000 m1 Pipa PVC AW 3" Perlengkapan 0,0810 Oh Pekerja 0,1350 Oh Tukang Batu 0,0135 Oh Kepala Tukang Batu 0,0041 Oh Mandor



5.400,00 800,00 22.500,00 1.250,00 29.950,00



116.531,25



146.481,25



31.250,00 10.937,50 27.000,00 35.000,00 35.000,00 50.000,00



37.500,00 10.937,50 2.187,00 4.725,00 472,50 205,00 7.589,50



48.437,50



56.027,00



MEMASANG 1 M1 PIPA PVC TYPE AW 4"



1,2000 m1 Pipa PVC AW 4" Perlengkapan 0,0810 Oh Pekerja 0,1350 Oh Tukang Batu 0,0135 Oh Kepala Tukang Batu 0,0041 Oh Mandor



35%xharga pipa



9



1.430,00 25.480,00 89.381,25 240,00



MEMASANG 1 M1 PIPA PVC TYPE AW 3" 35%xharga pipa



7



13.000,00 70.000,00 5.250.000,00 12.000,00 27.000,00 40.000,00 45.000,00 50.000,00



37.500,00 13.125,00 27.000,00 35.000,00 35.000,00 50.000,00



45.000,00 13.125,00 2.187,00 4.725,00 472,50 205,00 7.589,50



58.125,00



65.714,50



MEMASANG 1 M1 PIPA PVC TYPE AW 1/2"



1,2000 m1 Pipa PVC AW 3/4" Perlengkapan 0,0774 Oh Pekerja 0,1350 Oh Tukang Batu 0,0090 Oh Kepala Tukang Batu 0,0027 Oh Mandor



35%xharga pipa



8.750,00 3.062,50 27.000,00 35.000,00 35.000,00 50.000,00



10.500,00 3.062,50 2.090,32 4.725,00 315,00 135,00 7.265,32



13.562,50



20.827,82



XII PEKERJAAN KUNCI DAN KACA 1



1 BH PASANG KUNCI 2 SLAAG



1,0000 0,0100 0,5000 0,0100 0,0050 2



bh Oh Oh Oh Oh



Kunci Tanam 2 Slaag Pekerja Tukang Besi Kepala Tukang Besi Mandor



110.000,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



110.000,00 270,00 17.500,00 400,00 250,00 18.420,00



110.000,00



128.420,00



1 PS PASANG ENGSEL PINTU



1,0000 0,0150 0,1500 0,0150 0,0008



ps Oh Oh Oh Oh



Engsel Pintu Pekerja Tukang Besi Kepala Tukang Besi Mandor



17.500,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



17.500,00 405,00 5.250,00 600,00 40,00 6.295,00



17.500,00



23.795,00



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 102



Estimasi Biaya 3



1 PS PASANG ENGSEL JENDELA



1,0000 0,0100 0,1000 0,0100 0,0050 4



10.000,00 270,00 3.500,00 400,00 250,00 4.420,00



10.000,00



14.420,00



ps Oh Oh Oh Oh



Kait Angin Pekerja Tukang Besi Kepala Tukang Besi Mandor



5.000,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



5.000,00 405,00 5.250,00 600,00 40,00 6.295,00



5.000,00



11.295,00



bh Oh Oh Oh Oh



Grendel Pekerja Tukang Besi Kepala Tukang Besi Mandor



8.000,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



8.000,00 405,00 5.250,00 600,00 40,00 6.295,00



8.000,00



14.295,00



1 SET PASANG SLOF TANAM PINTU



1,0000 0,0150 0,1500 0,0150 0,0008 6



10.000,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



1 BH PASANG GRENDEL



1,0000 0,0150 0,1500 0,0150 0,0008 5



Engsel Jendela Pekerja Tukang Besi Kepala Tukang Besi Mandor



1 BH PASANG KAIT ANGIN



1,0000 0,0150 0,1500 0,0150 0,0008 5



ps Oh Oh Oh Oh



bh Oh Oh Oh Oh



Slof Tanam Pintu Pekerja Tukang Besi Kepala Tukang Besi Mandor



55.000,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



55.000,00 405,00 5.250,00 600,00 40,00 6.295,00



55.000,00



61.295,00



1 M2 PASANG KACA, TEBAL 6 MM



1,1000 4,0000 0,0200 0,2000 0,0200 0,0010



M2 M1 Oh Oh Oh Oh



Kaca 6 mm List kaca Pekerja Tukang Besi Kepala Tukang Besi Mandor



125.000,00 5.000,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



137.500,00 20.000,00 540,00 7.000,00 800,00 50,00 8.390,00



157.500,00



165.890,00



XIII PEK. PENUTUP LANTAI DAN DINDING 1



1 M2 PASANG LANTAI KERAMIK 60 X 60 CM



1,1000 11,3800 0,0420 1,5000 0,6200 0,3500 0,0350 0,0300 2



m2 kg m3 kg Oh Oh Oh Oh



Keramik 60 x 60 cm Semen Portland Pasir Pasang Semen Warna / semen grouting Pekerja Tukang Batu Kepala Tukang Mandor



75.000,00 1.000,00 90.000,00 10.000,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



82.500,00 11.380,00 3.780,00 15.000,00 16.740,00 12.250,00 1.400,00 1.500,00 31.890,00



112.660,00



144.550,00



1 M1 PASANG PLIN KERAMIK 10 X 60 CM



0,1100 1,6500 0,0032 0,1000 0,0600 0,0300 0,0030 0,0030



bh kg m3 kg Oh Oh Oh Oh



Keramik 30 x 30 cm Semen Portland Pasir Pasang Semen Warna / semen grouting Pekerja Tukang Batu Kepala Tukang Mandor



75.000,00 1.000,00 90.000,00 10.000,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



8.250,00 1.650,00 288,00 1.000,00 1.620,00 1.050,00 120,00 150,00 2.940,00



11.188,00



14.128,00



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 103



Estimasi Biaya 3



1 M2 PASANG LANTAI KERAMIK 30 X 30 CM ANTI SELIP



1,1000 11,3800 0,0420 1,5000 0,6200 0,3500 0,0350 0,0300 3



35.500,00 1.000,00 90.000,00 10.000,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



39.050,00 11.380,00 3.780,00 15.000,00 16.740,00 12.250,00 1.400,00 1.500,00 31.890,00



69.210,00



101.100,00



bh kg m3 kg Oh Oh Oh Oh



Keramik 20 x 25 cm Semen Portland Pasir Pasang Semen Warna / semen grouting Pekerja Tukang Batu Kepala Tukang Mandor



37.000,00 1.000,00 90.000,00 10.000,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



40.700,00 9.300,00 1.620,00 15.000,00 16.200,00 15.750,00 1.800,00 1.500,00 35.250,00



66.620,00



101.870,00



1 M2 PASANG DINDING KERAMIK 20 X 20 CM ANTI SLIP



1,1000 9,3000 0,0180 1,5000 0,6000 0,4500 0,0450 0,0300 5



Keramik 30 x 30 cm antiselip Semen Portland Pasir Pasang Semen Warna / semen grouting Pekerja Tukang Batu Kepala Tukang Mandor



1 M2 PASANG DINDING KERAMIK 20 X 25 CM



1,1000 9,3000 0,0180 1,5000 0,6000 0,4500 0,0450 0,0300 4



m2 kg m3 kg Oh Oh Oh Oh



bh kg m3 kg Oh Oh Oh Oh



Keramik 20 x 20 cm Semen Portland Pasir Pasang Semen Warna / semen grouting Pekerja Tukang Batu Kepala Tukang Mandor



38.000,00 1.000,00 90.000,00 10.000,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



41.800,00 9.300,00 1.620,00 15.000,00 16.200,00 15.750,00 1.800,00 1.500,00 35.250,00



67.720,00



102.970,00



1 M1 PASANG NOSING TANGGA



3,6667 1,6500 0,0320 0,1000 0,0600 0,0300 0,0030 0,0030



bh kg m3 kg Oh Oh Oh Oh



Keramik nosing Semen Portland Pasir Pasang Semen Warna / semen grouting Pekerja Tukang Batu Kepala Tukang batu Mandor



12.000,00 1.000,00 90.000,00 10.000,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



44.000,00 1.650,00 2.880,00 1.000,00 1.620,00 1.050,00 120,00 150,00 2.940,00



49.530,00



52.470,00



XIV PEKERJAAN PENGECATAN 1



1 M2 PENGECATAN BIDANG KAYU BARU (1LAPIS PLAMIR, 1 LAPIS CAT DASAR, 2 LAPIS CAT PENUTUP )



0,2000 0,1500 0,1700 0,2600 0,0700 0,0090 0,0060 0,0025 3



kg kg kg kg Oh Oh Oh Oh



Cat Meni Dempul Cat Dasar Cat penutup 2x Pekerja Tukang cat Kepala Tukang Mandor



25.000,00 10.000,00 30.000,00 30.000,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



5.000,00 1.500,00 5.100,00 7.800,00 1.890,00 315,00 240,00 125,00 2.570,00



19.400,00



21.970,00



1 M2 PENGECATAN TEMBOK BARU (1LAPIS PLAMIR, 1 LAPIS CAT DASAR, 2 LAPIS CAT PENUTUP )



0,1000 0,1000 0,2600 0,0200 0,0630 0,0063 0,0025



kg kg kg Oh Oh Oh Oh



Plamir tembok Cat dasar Cat tembok setara vinilex Pekerja Tukang cat Kepala Tukang Mandor



15.000,00 30.000,00 30.000,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



1.500,00 3.000,00 7.800,00 540,00 2.205,00 252,00 125,00 3.122,00



12.300,00



15.422,00



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 104



Estimasi Biaya 4



1 M2 PENGECATAN TEMBOK BARU (1LAPIS PLAMIR, 1 LAPIS CAT DASAR, 2 LAPIS CAT PENUTUP )



0,1000 0,1000 0,2600 0,0200 0,0630 0,0063 0,0025 7



kg kg kg Oh Oh Oh Oh



Alkali Cat dasar Cat tembok setara vinilex Pekerja Tukang cat Kepala Tukang Mandor



39.500,00 30.000,00 30.000,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



3.950,00 3.000,00 7.800,00 540,00 2.205,00 252,00 125,00 3.122,00



14.750,00



17.872,00



1 M2 PELABURAN BIDANG KAYU DENGAN POLITUR



0,5220 2,0000 0,0600 0,0600 0,0160 0,0025



ltr lbr Oh Oh Oh Oh



Politur Amplas Pekerja Tukang cat Kepala Tukang Mandor



50.000,00 2.500,00 27.000,00 35.000,00 40.000,00 50.000,00



26.100,00 5.000,00 1.620,00 2.100,00 640,00 125,00 4.485,00



31.100,00



35.585,00



XVII PEKERJAAN ELEKTRIKAL 1



1 TITIK INSTALASI STOP KONTAK, LAMPU, EXHAUST FAN DAN CEILING FAN



8,0000 3,0000 2,0000 15,0000 3,0000 1,0000 1,0000



M' Bt Bh Bj Bj Bj Ttk



Kabel NYM 3x2.5mm ex supreme Pipa Clipsal 20 mm hitam Tee Dos Clipsal 20 mm hitam Klem Clipsal 20 mm hitam Sock Clipsal 20 mm hitam Inbow Dos Plastik Clipsal E 157 P Biaya Pasang



6.000,00 8.000,00 5.000,00 1.500,00 2.500,00 5.000,00 45.000,00



48.000,00 24.000,00 10.000,00 22.500,00 7.500,00 5.000,00 45.000,00 45.000,00



117.000,00



162.000,00



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 105



Estimasi Biaya



BAB V SIMULASI RAB Obyektif : Setelah menyelesaikan materi ini dengan baik : Materi ini bertujuan sebagai latihan bagi mahasiswa menghitung Rencana Anggaran Biaya untuk bangunan rumah tinggal tipe 36



5.1 SIMULASI PENGAJUAN PENAWARAN Latihan ini dilakukan dengan membentuk kelompok dengan jumlah anggota 5 orang, kemudian dipresentasikan Pada bagian awal diberikan gambar lengkap mulai dari gambar denah,tampak, dan potongan. Selanjutnya berdasarkan harga satuan barang dan upah, mahasiswa diminta untuk menguraikan kebutuhan material dan mengalikan dengan harga satuan sehingga didapat harga total bangunan. Contoh Taksiran biaya-biaya langsung proyek : Estimasi biaya pelaksanaan pembangunan proyek yang terdiri dari : •Biaya tenaga kerja langsung (Direct Labour Cost) Biaya Bahan Langsung (Direct Material Cost) Biaya Sub Kontraktor (Sub Contractor Cost) Biaya Peralatan (Equipment and Rental Cost) Jumlah biaya langsung Biaya Umum Proyek ( Job Overhead Cost ±5% ) Biaya Umum Pusat ( General Overhead Cost ± 5%) Jumlah Biaya Bangunan Laba yang diinginkan 15% Harga Penawaran ( Harga Kontrak)



179,000,000.00 525,000,000.00 50,000,000.00 16,000,000.00 770,000,000.00 30,000,000.00 30,000,000.00 830,000,000.00 124,500,000.00 954,500,000.00



Dari perhitungan biaya di atas maka biaya kontrak pembangunan proyek sebesar Rp. 954.500.000. Kalkulasi ini diperlukan oleh semua pihak baik Pemilik, Pengawas, Pelaksana Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 106



Estimasi Biaya



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 107



Estimasi Biaya



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 108



Estimasi Biaya



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 107



Estimasi Biaya



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 108



Estimasi Biaya



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 109



Estimasi Biaya



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 110



Estimasi Biaya



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 111



Estimasi Biaya



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 112



Estimasi Biaya



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 113



Estimasi Biaya



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 114



Estimasi Biaya BILL OF QUANTITY (BOQ )



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 115



Estimasi Biaya



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 116



Estimasi Biaya



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 117



Estimasi Biaya



Catatan: Gunakan AHSP daerah setempat yang dikeluarkan oleh Dinas Terkait



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 118



Estimasi Biaya DAFTAR PUSTAKA



1. 2.



Anonim, Analisa Upah dan Bahan (Analisa BOW), Bumi Aksara, Jakarta, 1990; Bachtiar Ibrahim H, 2001, Rencana dan Estimate Real of Cost, Bumi Aksara, Jakarta. 3. Departemen Pekerjaan Umum, 2009, Daftar Harga Satuan Bahan Bangunan, Upah Kerja , Analisa Biaya Konstruksi. 4. Iman Soeharto, Manajemen Proyek, Erlangga, Jakarta, 1995; 5. M2S, 1983,Analisa Upah dan Bahan (analisa BOW) Bandung. 6. Malangjoedo, S, AV 41 (SU41), Syarat-syarat Umum untuk pelaksanaan Bangunan Umum, BP Pekerjaan Umum, Jakarta, 1978 ; 7. Mukomuko, JA, Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan, Kurnia Esa, Jakarta, 1976; 8. Smith, N.J., Project Cost Estimating, Thomas Telford, London, 1995; 9. Soedradjat Sastra atmadja A.,1984, Analisa Anggaran Pelaksanaan, Nova, Bandung. 10. Sunggono, KH, Rencana Anggaran Biaya, Nova, Bandung, 19 ; 11. Wulfram I. Ervianto, 2007, Cara Tepat Menghitung Biaya Bangunan, Andi Offset, Jogjakarta.



Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali 119