9 0 1007 KB
MODUL TUTORIAL UNTUK TUTOR SEMESTER 4
BLOK X PENCERNAAN
PENYUSUN: dr. Dini Agustina, M.Biomed Dr.dr.Diana Chusna Mufida, M.Kes dr. Enny Suswati, M.Kes
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2019 Modul Tutor Blok X Pencernaan
Page 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta,ala yang telah melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya, sehimhha penyusunan modul blok pencernaan ini dapat terselesaikan. Terima kasih kami ucapkan kepada narasumber, sejawat dan seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan modul ini, sehingga dapat selesai pada waktunya. Modul blok pencernaan ini merupakan modul pegangan bagi
tutor dan
mahasiswa dalam Kurikulum Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Pada modul ini mahasiswa belajar tentang penyakit sistem pencernaanyang bermanfaat dalam menunjang tugasnya sebagai dokter di masa depan. Dalam modul ini terdapat lima skenario sebagai pencetus dalam diskusi tutorial yang diselesaikan dalam waktu lima minggu dan dilanjutkan dengan minggu keenam untuk ujian. Modul ini dilaksanakan dengan strategi PBL dengan metode kuliah, praktikum, ketrampilan medik dan diskusi tutorial. Setelah menyelesaikan modul ini diharapkan peserta didik telah siap menjalani seluruh rangkaian pendidikan dokter.. Kami menyadari sepenuhnya bahwa penulisan modul ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran untuk perbaikan sangat diharapkan demi kesempurnaan modul ini.
Jember, Januari 2019
Tim Penyusun
Modul Tutor Blok X Pencernaan
Page 2
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
1
Pengantar
2
Daftar Isi
3
Pendahuluan
4
Metode Belajar
9
Jadwal
11
Topik Kuliah
15
Daftar Tutor
16
SKDI 2012
17
Skenario 1
20
Skenario 2
21
Skenario 3
22
Skenario 4
23
Skenario 5
24
Modul Tutor Blok X Pencernaan
Page 3
PENDAHULUAN 1. GAMBARAN UMUM BLOK Blok ini akan membahas tentang berbagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan gangguan pencernaan baik, akut, kronik maupun komplikata yang ada di Indonesia dengan pendekatan humanis 2. TUJUAN UMUM BLOK Blok ini diberikan dengan tujuan agar mahasiswa dapat memiliki kemampuan mengidentifikasi upaya kesehatan promosi, preventif, kurasi, rehabilitasi medis dan sosial terhadap penyakit-penyakit akut, kronik dan komplek organ pencernaan melalui pendekatan molekuler, seluler, individu, keluarga, komunitas dan masyarakat. 3. KETERKAITAN DENGAN BLOK LAIN Blok ini merupakan kelanjutan dari blok sebelumnya. Artinya untuk dapat mengikuti blok ini, maka sebelumnya mahasiswa harus mengikuti sembilan blok sebelumnya.
4. DASAR PENGETAHUAN a. Biomedik sistem gastroinsteinal (anatomi,
histologi, fisiologi, biokimia,
mikrobiologi, parasitologi, patologi anatomi, patologi klinik, farmakologi, gizi) b. Penyakit-penyakit dan gangguan sistem pencernaan (Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Bedah dan Ilmu Kesehatan Anak )
5. PRAKTIKUM PENUNJANG a. Anatomi saluran gastrointestinal, hepatobilier b. Histologi saluran gastrointestinal, hepatobilier c. Biokimia metabolisme porfirin
Modul Tutor Blok X Pencernaan
Page 4
d. Mikrobiologi: identifikasi bakteri, jamur dan virus yang menyebabkan infeksi pada sistem pencernaan e. Parasitologi: identifikasi parasit-parasit pada sistem pencernaan f. Patologi anatomi: kelainan-kelainan pada sistem pencernaan dan kelenjar yang terkait g. Pemeriksaan laboratorium untuk meunjang diagnosis gangguan pada sistem pencernaan
6. BAGIAN YANG TERLIBAT a.
Utama
: Interna, Pediatri, Bedah.
b.
Penunjang
: Forensik, Radiologi
c.
Biomedik
: Anatomi, Histologi, Fisiologi, Biokimia, Mikrobiologi, Parasitologi,
Patologi
Anatomi,
Patologi
Klinik,
Farmakologi, Gizi d.
IKM
: Kedokteran keluarga
7. PRASYARAT BLOK Sebelum menempuh blok gastrointestinal, mahasiswa harus telah menempuh 9 ( Sembilan ) blok sebelumnya
8. REFERENSI 1.
Gomella TL, Cunningham MD, Eyal FG, Zenk KE. Neonatology, management, procedures, on call problems disease and drugs; edisi ke-5. New York : Lange Books/Mc Graw-Hill, 2004; 247-50.
2.
Martin CR, Cloherty JP. Neonatal hyperbilirubinemia. Dalam: Cloherty JP, Stark AR, eds. Manual of neonatal care; edisi ke-5. Boston : Lippincott Williams & Wilkins, 2004; 185-222.
3.
Khosim MS, Surjono A, Setyowireni D, et al. Buku panduan manajemen masalah bayi baru lahir untuk dokter, bidan dan perawat di rumah sakit. Jakarta : IDAI, MNH-JHPIEGO, Depkes RI, 2004; 42-8.
4.
WHO. A Manual for The Treatment of Diarrhoea. 1990.
Modul Tutor Blok X Pencernaan
Page 5
5.
Alessio Fasano. Intestinal Infections. In Walker, Durie, Hamilton, WalkerSmith, Watkins. Pediatric Gastrointestinal Disease. Pathophysiology, Diagnosis, Management.B.C Decker:Edisi III 2000; 463-478.
6.
Larry K.Pickering and John D.Snyder. Gastroenteritis. In: Nelson. Texbook of Pediatrics. Saunders, Philadelphia, Edisi 17 2004; p.1272-1276.
7.
April Ernest W. 2012. Quick ReviewAnatomi Klinik Edisi 1. Tanggerang: BINARUPA AKSARA Publishing.
8.
Murray, P R. dan Rosenthal, K S. 2000. Medical Microbiology fourth edition. United States: Mosby Inc
9.
MH,abdoerachman dkk,Kelainan Bedah,Buku Kuliah 3 Ilmu Kesehatan Anak,editor Hussen,Rusepno dkk,Jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ,2007
10.
Pierce,A Grace,Barley,Neil R,At Glance Safitri,Amalia,Ed .3,Surabaya :Erlangga,2007
11.
Behrman,Richard E,Kliegman ,Robert R,Arvin,Ann M, Ilmu Kesehatan Anak Nelson.Vol 2,editor edisi bahasa Indonesia:Wahab,A Samik,Ed.15,Jakarta : EGC,1999
12.
Dejong, W. Sjamsuhidajat, R. (2005). Jakarta::penerbit buku Kedokterean ECG
13.
Apuranto,H. & Hoediyanto. 2006. Buku ajar ilmu Kedokteran medikolegal. Surabaya: FK Unair.
14.
Budiyanto, A., dkk. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik Bagian Kedokteran FKUI Jakarta.
15.
Djumhana, Ali. Buku Ajaran Penyakit Dalam, jilid II. Edisi III. Depaertemen Ilmu Penyakit Dalam FK UKI. Jakarta 2001
16.
Soelarto reksopradjo.ilmi bedah FK UI. Jakarta: Bina Rupa Aksara
17.
Pierce A.grace.at glance ilmu bedah. Jakarta: Erlangga
18.
Fawcett DW, Jensh RP: Bloom & Fawcett’s Concise Histology, 2nd ed, London, Arnold, 2002
19.
Finn Geneser, Alih bahasa: Arifin Gunawijaya, Buku Teks Histologi Jilid I, Binarupa Aksara, Jakarta, 1994
Modul Tutor Blok X Pencernaan
Buku
Ilmu
Ajar
Bedah,editor
Ilmu
Bedah.
cenario dan
Page 6
20.
Junquerra LC, Carneiro J, Kelley RO, Editors: Jason Malley, Harriet Lebowitz, Peter J. Boyle, Basic Histology, 11th ed., The Mc Graw-Hill Companies, New York, 2005
21.
Johnson A.G, Ziegler R.J, dan Hawley L. 2011. Mikrobiologi dan Imunologi. Ed 5. Bina rupa Aksara, Tangerang.
22.
Tim Mikrobiologi FK UB, 2003. Bakteriologi Medik.. Ed 1. Bayumedia Publishing, Malang.
23.
Berdanier Carolyn D., Johanna Dwyer, Elaine B. Feldman, 2007. Handbook of Nutrition and Food 2nd Ed. New York: CRC Press.
24.
Sudoyo, Aru W., et all. 2009. Buku Ajar Penyakit Dalam. Edisi 5. Jakarta: Interna Publishing
25.
Lesmana L. Batu empedu. Dalam : Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid I. Edisi 3. Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2000.
26.
I J Beckingham. 2001. ABC Of Diseases Of Liver, Pancreas, And Biliary Sistem Gallstone Disease. Dalam: British Medical Journal Vol 13, Januari 2001: 322(7278): 91–94. Avaliable from : Sjamsuhidajat R, de Jong W. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2005. 570-579.
27. Schwartz S, Shires G, Spencer F. Prinsip-prinsip Ilmu Bedah (Principles of Surgery). Edisi 6. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2000. 459-464. 28. Pherson dan Pincus. 2006. Henry’s Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods, 21st Ed. W. B. Saunders Company. 29. Sacher, R.A. dan McPherson, R.A. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Edisi II. Alih Bahasa oleh Brahm U. Pendit dan Dewi Wulandari. Jakarta: EGC. 30. Strasinger, S.K. dan Lorenzo, M.S.D. 2008. Urinalysis and Body Fluids. 5th Edition. Philadelphia: F. A. Davis Company. 31. Gandosoebrata, R. 2010. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian Rakyat. . 32. Katzung B. G. 2006. Basic and Clinical Pharmacology, 10th Edition. San Fransisco 33. Ian D.K.H. 2011. Sinopsis Biokomia edisi kedus jilid 2. Binarupa Aksara pub Tangerang Modul Tutor Blok X Pencernaan
Page 7
34. Murray R.K. 2009. Biokimia Harper edisi 27. EGC. Jakarta 35. Volk, W A., Gebhart, B M., Hammarskjöid, M L. dan Kadner, R J. 1997. Basic Microbiology the Eight Edition. United States: Addison-Wesley Educational Publisher Inc.
Modul Tutor Blok X Pencernaan
Page 8
II. METODE BELAJAR Kurikulum berbasis kompetensi ini dilaksanakan dengan strategi belajar berdasarkan skenario baru pendidikan dokter yang dikenal dengan SPICES. Dengan strategi utama belajar berdasarkan masalah PBL (Problem Based Learning). Kegiatan belajar dilaksanakan berdasarkan modul yang berisi skenario masalah yang menjadi trigger (pemicu) dalam belajar melalui diskusi tutorial. Informasi diperoleh melalui belajar mandiri, kuliah, konsultasi pakar dan praktikum. Informasi yang telah diperoleh didiskusikan dalam kelompok sesuai jadwal dengan seorang fasilitator. 1. DISKUSI TUTORIAL Diskusi tutorial dalam kelompok beranggotakan 10-15 mahasiswa dan dipandu oleh tutor yang bertugas sebagai fasilitator. Dalam berdiskusi mahasiswa akan dihadapkan pada masalah dalam bentuk skenario modul sebagai pencetus dalam diskusi. Satu skenario modul diselesaikan dalam dua kali pertemuan, dengan selang waktu 3 sampai 4 hari. Diskusi dilakukan dengan metode seven jumps (tujuh langkah) yang terdiri dari: 1. Mengklarifikasi istilah/konsep, 2. Menetapkan permasalahan, 3. Menganalisis masalah, 4. Menarik kesimpulan langkah, 5. Menentukan tujuan, 6. Belajar mandiri, 7. Menarik kesimpulan dari seluruh informasi yang telah ada, Langkah 1 sampai dengan 5 dilaksanakan pada pertemuan I, langkah 6 dilaksanakan di luar kelompok, sedangkan 7 dilaksanakan pada pertemuan II.
2. KULIAH Kuliah dilaksanakan untuk memperjelas konsep atau teori yang sulit/khusus sehingga membutuhkan pakar untuk meningkatkan pemahaman. Kuliah dilaksanakan dalam bentuk konsultasi interaktif berdasarkan masalah. Kuliah dapat diselenggarakan secara terjadwal maupun atas permintaan mahasiswa bila diperlukan.
Modul Tutor Blok X Pencernaan
Page 9
3. PRAKTIKUM Praktikum bertujuan untuk meningkatkan atau memperjelas pemahaman suatu materi dan menambah ketrampilan bekerja di laboratorium.
4. KONSULTASI PAKAR Konsultasi pakar dilaksanakan atas permintaan mahasiswa apabila menemui kesulitan dalam memahami konsep atau teori ketika diskusi kelompok maupun belajar mandiri. Konsultasi pakar bisa dilaksanakan dalam kelompok kecil maupun besar tergantung kebutuhan.
5. BELAJAR MANDIRI Belajar mandiri dilaksanakan dalam rangka menggali informasi yang lebih luas atau lebih dalam tentang suatu materi yang terkait dengan masalah yang sedang dipelajari sehingga dapat memahami kasus secara interdisiplin ilmu. 6. EVALUASI Evaluasi blok dilaksanakan pada minggu VI dengan mempertimbangkan proses selama mengikuti kegiatan belajar-mengajar, etika, dan penguasaan pengetahuan. Dengan ketentuan pencapaian masing-masing komponen nilai tidak boleh kurang dari 60 untuk dapat lulus blok. Bobot masing-masing komponen nilai adalah sebagai berikut: 1. Ujian (75%) 2. Tutorial (25%) Nilai akhir blok berupa angka 0-100 dengan penjenjangan seperti matriks berikut: Batas Bawah 0,00 45,00 50,00 55,00 60,00 65,00 70,00 75,00 80,00
Modul Tutor Blok X Pencernaan
Batas Atas 44,99 49,99 54,99 59,99 64,99 69,99 74,99 79,99 100,00
Nilai E DE D CD C BC B AB A
Page 10
JADWAL KEGIATAN BELAJAR SEMESTER 4 BLOK 10 PENCERNAAN TAHUN AJARAN 2018 -2019
Minggu
Jam
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Kul 1 overview
kul 3 Histologi
TKD 4
Kul 4 Bedah(1)
Student day
Prak 1A Histologi
Prak 2A Anatomi
05.10-06.00 06.00-06.50 07.00-07.50 07.50-08.40 08.50-09.40 09.40-10.30 I (25 Peb-1 Mar 2018)
10.40-11.30
Kul 2 Anatomi
11.30-12.20
Ishoma
kul 5 IPD(1) Ishoma
12.30-13.20 13.20-14.10
Tut 1.1
Prak 1B Histologi
Prak 2B Anatomi
Tut 1.2
14.20-15.10 Student day 15.10-16.00 Prak 1C Histologi
Prak 2C Anatomi
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Kul 6 Fisiologi
kul 8 PK(1)
TKD 4
LIBUR
Kul 7 Biokimia
Prak 3A Parasit(1)
Prak 4A PK(1)
16.10-17.00 17.00-17.50 Minggu
Jam
Jumat
05.10-06.00 06.00-06.50 II (4-8 Maret 2018)
07.00-07.50 07.50-08.40 08.50-09.40 09.40-10.30 10.40-11.30
Modul Tutor Blok X Pencernaan
Kul 9 IKA(1)
kul 10 Bedah(2)
Page 11
11.30-12.20
Ishoma
Ishoma
12.30-13.20 13.20-14.10
Prak 3B Parasit(1)
Prak 4B PK(1)
Prak 3B Parasit(1)
Prak 4C PK(1)
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Kul 11 Radiologi
kul 13 Mikrobiol ogi
TKD 4
Kul 14 PK(2)
Student day
Tut 2.1
Tut 2.2
14.20-15.10 15.10-16.00 16.10-17.00 17.00-17.50 Minggu
Jam 05.10-06.00 06.00-06.50 07.00-07.50 07.50-08.40 08.50-09.40 09.40-10.30
III (1115 Maret 2018)
10.40-11.30
Kul 12 Parasit(1)
11.30-12.20
Ishoma
12.30-13.20 13.20-14.10
Tut 3.1
14.20-15.10
Prak 5A Farmakol ogi
Prak 6A Mikro
Prak 5B Farmakol ogi
Prak 6B Mikro
kul 15 IKA(2) Ishoma
Tut 3.2
Student day 15.10-16.00 16.10-17.00 17.00-17.50 Minggu
Jam
Senin
Prak 5C Farmakol ogi
Prak 6C Mikro
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
05.10-06.00
Modul Tutor Blok X Pencernaan
Page 12
06.00-06.50 IV (1822 Maret 2018)
07.00-07.50 07.50-08.40 08.50-09.40 09.40-10.30
Kul 16 Farmako( 1)
10.40-11.30
Kul 17 Forensik
11.30-12.20
Ishoma
kul 18 Parasit(2)
TKD 4
Prak 7A Biokimia
Prak 8A PA
Kul 19 Gizi
Student day
kul 20 IPD(2) Ishoma
12.30-13.20 13.20-14.10
Tut 4.1
Prak 7B Biokimia
Prak 8B PA
Tut 4.2
14.20-15.10 Student day 15.10-16.00 Prak 7C Biokimia
Prak 8C PA
Senin
Selasa
Rabu
Kul 21 Bedah(3)
kul 23 Farmako( 2)
TKD 4
16.10-17.00 17.00-17.50 Minggu
Jam
Kamis
Jumat
05.10-06.00 06.00-06.50 07.00-07.50 07.50-08.40 V (25-29 Maret 2018)
08.50-09.40
Student day
09.40-10.30 Kul 22 PA 10.40-11.30 11.30-12.20
Ishoma
12.30-13.20 13.20-14.10
Modul Tutor Blok X Pencernaan
Prak 9A Parasit(2)
Tut 5.1
Ishoma Prak 9A Parasit(2)
Tut 5.2
Student day
Page 13
14.20-15.10 15.10-16.00 Prak 9A Parasit(2)
16.10-17.00 17.00-17.50 Minggu
Jam
Senin
Selasa
Ujian Praktiku m
Ujian CBT
Rabu
Kamis
Jumat
05.10-06.00 06.00-06.50 07.00-07.50 07.50-08.40 08.50-09.40
TKD 4 Ujian CBT
09.40-10.30 VI (1-5 April 2018)
10.40-11.30 Libur 11.30-12.20 12.30-13.20 13.20-14.10
Ujian Praktiku m
14.20-15.10 15.10-16.00 16.10-17.00 17.00-17.50 Jember, Januari 2019 Koordinator Blok 10 dr. Dini Agustina, M.Biomedik NIP. 198308012008122003
Modul Tutor Blok X Pencernaan
Page 14
TOPIK KULIAH NO
MATERI
Lab
Nama Pengampu
1.
Overview Blok 10
Koor Blok
dr. Dini Agustina, M.Biomed
2.
Anatomi dan embriologi sistem pencernaan
Anatomi
dr. Dion Krismashogi D, M. Kes
3.
Histologi sistem pencernaan
Histologi
dr. Dina Helianti, M. Kes
4
Kelainan kongenital sistem pencernaan
Bedah 1
KSM Bedah
5.
Penyakit hepatobilier
IPD 1
KSM IPD
6
Fisiologi Sistem Pencernaan 2
Fisiologi
dr. Adelia Handoko, M. Si
7
Metabolisme PORFIRIN
Biokimia
dr. Hairrudin, M. Kes
8
Test Faal hepar
PK 1
dr. Rini Riyanti, Sp PK
9
Ikterus neonatorum
IKA1
KSM IKA
10
Penyakit Akut dan kegawatan Abdomen
Bedah 2
KSM Bedah
11
Pemeriksaan radiologi penyakit abdomen
Radiologi
KSM Radiologi
12
Cestoda dan nematoda
Parasitologi 1
13
Mikroorganisme penyebab infeksi pada saluran cerna
Mikrobiologi
14
Analisis cairan lambung dan duodenum
PK 2
dr. Rini Riyanti, Sp PK
15
Diare dan terapi diare
IKA 2
KSM IKA
16
Obat sistem saluran cerna
Farmakologi
dr. Cicih Komariah, Sp M
17
Identifikasi luka (trauma abdomen) dan toksikologi
Forensik
KSM Forensik (UNAIR)
18
Trematoda dan protozoa
Parasitologi 2
DR. dr. Yunita Armiyanti, M. Kes
19
Nutrisi pada penyakit Gastrointestinal Tract
Gizi
dr. Dwita Aryadina R, M.Kes
20
Gangguan fungsi gastrointestinal
IPD 2
KSM IPD
21
Penyakit perdarahan saluran cerna dan neoplasma
Bedah 3
KSM Bedah
22
Patologi anatomi penyakit hepatobilier
PA
dr. Rena Normasari , M. Biomed
23
Interaksi obat
Farmakologi2
dr. Desie Dwi Wisudanti, M. Biomed
Modul Tutor Blok X Pencernaan
dr. Bagus Hermansyah, M. Biomed DR.dr. Diana Chusna Mufida, M.Kes
Page 15
TOPIK PRAKTIKUM NO
MATERI
LAB
Nama Pengampu
1
Anatomi sistem pencernaan
Anatomi
dr. Dion Krismashogi D, M. Kes
2
Histologi sistem pencernaan
Histologi
dr. Dina Helianti, M. Kes
3
Cestoda dan nematoda
Parasitologi 1
dr. Bagus Hermansyah, M. Biomed
4
Tes faal hepar
PK
dr. Rini Riyanti, Sp PK
5
Farmakokinetik
Farmakologi
dr. Cholis Abrori, M. Kes., M. Pd. Ked
6
Enterobactericeae
Mikrobiologi
DR. dr. Diana Chusna Mufida, M. Kes
7
Empedu- Indol
Biokimia
dr. Ika Rahmawati S, M. Biotech
8
Patologi anatomi penyakit hepatobilier dan saluran cerna
PA
dr. Rena Normasari, M. Biomed
9
Trematoda dan Protozoa
Parasitologi 2
DR. dr. Yunita Armiyanti, M. Kes
DAFTAR TUTOR No
Nama tutor
Grup
No. HP
1
dr. Dini Agustina, M. Biomed
A
081336611668
2
DR. dr. Diana Chusna Mufida, M. Kes
B
081334605168
3
dr. Adelia Handoko, M. Si
C
081232728010
4
dr. Dion Krismashogi Darmawan, M. Kes
D
08817998888
5
dr. Al Munawir, M.Kes , PhD
E
082230729792
6
dr. Rena Normasari, M. Biomed
F
081336715290
7
dr. Dwita Aryadina R, M.Kes
G
083847371384
8
dr. Bagus Hermansyah, M. Biomed
H
081334435333
9
dr. Desie Dwi Wisudanti, M. Biomed
I
083847198707
10
dr. M. Ali Shodikin, M. Kes., Sp. A
J
08155007780
11
dr. Erfan Effendy, Sp. An
K
081235261377
12
dr. Dina Helianti, M. Kes
L
08113507725
Modul Tutor Blok X Pencernaan
Page 16
SKDI TAHUN 2012 SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER, & PANKREAS
Modul Tutor Blok X Pencernaan
Page 17
Modul Tutor Blok X Pencernaan
Page 18
Keterangan Tingkat Kemampuan 1: Mengenali dan menjelaskan Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, dan mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut, selanjutnya menentukan
rujukan yang paling tepat bagi pasien.
Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan. 2: Mendiagnosis dan merujuk Lulusan
dokter
mampu membuat
menentukan rujukan
yang
diagnosis
paling
klinik
tepat
bagi
terhadap penyakit tersebut penanganan pasien
dan
selanjutnya.
Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan. 3: Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk 3A. Bukan gawat darurat Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan 3B. Gawat darurat Lulusan
dokter
pendahuluan mencegah menentukan
mampu
membuat
pada keadaan keparahan rujukan
gawat
diagnosis darurat
dan/atau kecacatan yang
paling
klinik
demi
pada
tepat
dan
memberikan terapi
menyelamatkan nyawa
pasien. Lulusan
dokter
atau mampu
bagi penanganan pasien selanjutnya.
Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan. 4: Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas Lulusan
dokter
mampu
membuat
diagnosis
klinik
dan
melakukan
penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas. 4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter 4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)
Modul Tutor Blok X Pencernaan
Page 19
SKENARIO 1 Bayi yang Malang 1. Skenario Seorang bayi laki-laki berusia 2 hari dirujuk oleh bidan yang membantu persalinan, dengan keluhan bayi belum keluar mekonium sejak lahir, perut kembung dan muntah apabila disusui ibunya. Bayi tersebut lahir normal, spontan, cukup bulan (38 minggu), langsung menangis dengan berat badan lahir 3200 gram. Dokter menjelaskan kepada keluarga bahwa bayinya harus diperiksa lebih lanjut agar dapat diketahui penyebab pasti kelainan yang diderita agar tidak jatuh dalam keadaan yang buruk karena kemungkinan bayinya mengalami kelainan anatomi organ pencernaan
Modul Tutor Blok X Pencernaan
Page 20
SKENARIO 2 Virus di Hatiku
1. Skenario Seorang laki-laki umur 50 tahun dirujuk ke unit gawat darurat RS dengan keluhan muntah darah. Satu bulan sebelum masuk rumah sakit pasien merasakan perut sebah dan terasa panas, bila diberi makan perut nyeri, nafsu makan turun, mual kadang-kadang muntah. Tiga hari sebelumnya pernah muntah dan berak darah, pasien dirawat di Puskesmas terdekat. 10 tahun yang lalu, saat transfusi darah, petugas menyatakan pasien tidak bisa melakukan donor darah, karena darahnya mengandung virus hepatitis. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum lemah, kesadaran compos mentis, tanda vital baik, ikterik, hepar membesar, nyeri tekan epigastrik. Rectal toucher: hemorrhoid grade 3. Hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan di puskesmas menunjukkan: SGOT: 250 IU, albumin: 2,8 mg/dL, bilirubin direk : 3,15 mg/dL,
Modul Tutor Blok X Pencernaan
Page 21
SKENARIO 3 Jamu Pegal Linu 1. Skenario Seorang petani laki-laki berusia 54 tahun, dibawa oleh keluarganya ke UGD RS dengan keluhan nyeri perut bagian atas sejak 1 minggu yang lalu. Pasien tersebut sering mengkonsumsi obat tradisional “jamu pegal linu” jika dia kecapekan setelah bekerja di sawah. Kebisaan minum jamu sudah dilakukan sejak 1 tahun yang lalu. Pasien pernah mengalami berak hitam yang akan membaik dan hilang jika dia berhenti minum jamu. Dia merasa nafsu makan menurun akhir –akhir ini, nyeri perut bagian atas setelah makan dan terbangun di malam hari karena nyeri perut bagian atas tersebut. Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya conjungtiva anemis dan nyeri epigaster.
Modul Tutor Blok X Pencernaan
Page 22
SKENARIO 4 Nyeri perut hebat 1. Skenario Seorang perempuan berusia 25 tahundibawa keluarganya ke UGD Rumah sakit dengan keluhan utama nyeri perut hebat. Nyeri tersebut dirasakan di seluruh bagian perut disertai dengan muntah terus menerus, pasien nampak sangat kesakitan hingga keluar keringat dingin. Sebelumnya pasien juga mengeluh demam, mual, muntah serta nafsu makan yang turun sejak 2 minggu yang lalu. BAK normal, BAB terganggu (obstipasi). Pasien pernah periksa sebelumnya dan dikatakan sakit maag. Setelah melakukan pemeriksaan, dokter memutuskan untuk melakukan tindakan operasi. Sayangnya, ditengah-tengah operasi pasien meninggal.
Modul Tutor Blok X Pencernaan
Page 23
SKENARIO 5 Sering Buang Air Besar 1. Skenario Seorang laki-laki berusia 15 tahun diantar orangtuanya datang ke praktik dokter umum dengan keluhan sering buang air besar. Keluhan dirasakan sejak 2 hari yang lalu dan dirasakan semakin memberat saat ini. Pasien buang air besar sebanyak 15x/hari dengan konsistensi cair seperti cucian beras baunya tidak seperti biasanya, lendir (-), darah (-). Sebelumnya pasien mengeluh badannya demam sejak 3 hari yang lalu, naik turun dengan minum obat parasetamol. Selain itu pasien juga mengalami mual dan muntah, air seni berwarna kekuningan agak pekat. Riwayat pasien sebelum sakit sempat membeli makanan di pinggir jalan yang kurang bersih dalam penyajiannya Dari pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak lemah, TD 100/65 mmHg, RR 22x/menit, HR= 100x/menit, turgor kulit berkurang, bising usus meningkat, dan mata cekung. Dokter menganjurkan pasien dilakukan rawat inap untuk penanganan lebih lanjut
Modul Tutor Blok X Pencernaan
Page 24