Modul Pembibitan Tanaman (R I) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

uiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiijj



IDENTITAS Modul Ajar PERKEMBANGAN PROSES PRODUKSI PERTANIAN TERPADU



BidangKeahlian Program Keahlian MataPelajaran



: Agribisnis dan Agroteknologi : Agribisnis Tanaman : Perbanyakan Tanaman secara Generatif Fase/Kelas : F/XI



NamaPenyusun



: Lindrawaty



Instansi



: SMKN Pertanian TerpaduProv.Riau



MODUL2.PERKEMBANGANPROSESPRODUKSIPERTANIANTERPADU



DASAR



MODUL AJAR Pembibitan Tanaman



SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN(SMK)



MODUL3 Perbanyakan Tanaman Secara GeneratiF SEMESTER



PUSAT ASESMEN DAN PEMBELAJARAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN 2022 MODUL2.PERKEMBANGANPROSESPRODUKSIPERTANIANTERPADU



PETA KEDUDUKAN MODUL AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN FASE F PENENTUAN KOMODITAS PERSIAPAN LAHAN



PERBANYAKAN TANAMAN SECARA GENERATIF



PENGAIRAN



PEMUPUKAN



PEMBIBITAN KELAPA SAWIT



KONSERVASI TANAH



PENANAMAN DAN PENYULAMAN



PENGENDALIAN GULMA



PENGENDALIAN HAMA



PENGENDALIAN PENYAKIT



TAKSASI HASIL



PEMANENAN



PENANGANAN PASCA PANEN



JENIS-JENIS LIMBAH PERKEBUNAN



PENGOLAH AN LIMBAH



PEMASARAN



MODUL 3 Pembibitan Tannaman



MODUL AJAR



Nama Sekolah Fase/Kelas/Semester Jumlah Jam Pelajaran Guru Mapel Materi



: SMKN Pertanian Terpadu Provinsi Riau : F/X/1 : !8 JP (2 pertemuan x 9 JP) : LINDRAWATY,SP : Perbanyakan Tanaman Secara Generatif



A.Kompetensi Awal: Peserta didik sudah mempelajari mata pelajaran dasar agribisnis Tanaman pada Mata Pelajaran pembiakan tanaman



B.Profil PelajarPancasila Peserta didik mampu menerapkan keimanan dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,Bertanggung jawab bernalar kritis, dan kreatif dalam bidang usaha pertanian terpadu



Sarana danPrasarana Jika Kegiatan Daring : Gawai (bisa berupa Handphone Android, Tablet, Laptopdsb) Jaringan internet yangbagus Akun Gmail untuk pengumpulan tugas melalui GoogleClassroom) Buku dan Alattulis Jika Kegiatan Luring / Tatap Muka : LCD Bahan Tayang(PPT/Video) Laptop Buku dan Alattulis



MODUL3PENYIAPAN BIBIT



D. Target Peserta Didik Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan dan sederajat dengan program keahlian Agribisnis Tanaman usaha pertanian terpadu



E. Model Pembelajaran : PJBL (Project Based Learning ) Kolaborasi : Apabila Guru dan Peserta didik mempunyai keterbatasan untuk memperoleh konten belajar atau sumber belajar, maka guru bias mendatangkan narasumber atau guru tamu dari industri terkait dengan mata pelajaran perbanyakan tanaman secara generatif



MODUL3PENYIAPAN BIBIT



F. Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran 2.1 Peserta didik mampu melakukan penyiapan lokasi pembibitan. 2.2 Peserta didik mampu melakukan penyiapan sarana dan prasarana pembibitan. 2.3 Peserta didik mampu melakukan perbanyakan tanaman perkebunan secara vegetatif. 2.4 Peserta didik mampu melakukan perbanyakan tanaman perkebunan secara generatif. 2.5 Peserta didik mampu menghitung norma kerja penyiapan bibit



Kriteria Pencapaian TP (Eviden) Pada Akhir Pembelajaran diharapkan : 2.1.1



Perta didik mampu menjelaskan persyaratan lokasi pembibitan tanaman perkebunan.



2.1.2



Peserta ddik mampu melakukan penyiapan lokasi pembibitan sesuai standar.



2.2.1 Peserta didik mampu mengidentifikasi sarana dan prasarana pembibitan tanaman perkebunan. 2.2.2 Peserta didik mampu menyiapkan sarana dan prasarana pembibitan.. 2.3.1 Peserta didik mampu melakukan identifikasi teknik perbanyakan secara vegetatif. 2.3.2 Peserta didik mampu mengidentifikasi teknik perbanyakan secara genertaif. 2.1.3



2.1.4



2.4.1 Peserta didik mampu melakukan identifikasi teknik perbanyakan secara generatif.



2.4.2Peserta didik mampu melakukaperbanyakan secara generatif. 2.5.1 Peserta didik mampu menghitung norma kerja penyiapan bibit secara generatif.



MODUL3PENYIAPAN BIBIT



Asesmen  Apakah tujuan kita menyiapkan lokasi pembibitan?  Bagaimana proses persiapan tempat pembibitan yang kamu ketahui ?  Apakah syarat yang kamu ketahui untuk menetapkan tempat pembiitan ?  Bagaimana apabila dalam menetapkan tempat pembibitan tidak disesuaikan dengan syarat dan ketentuannya ?  Apakah yang perlu kamu lakukan dalam persiapan lokasi pembibitan ?  Apakah peralatan yang kamu gunakan dalam menyiapakan tempat pemnibibitan?



G.Pemahaman Bermakna Peserta didik diharapkan dapat memahami untuk menyiapkan bibit tanaman perkebunan



H.PertanyaanPemantik Carilah secara daring informasi yang berkaitan dengan : Apa yang kalian ketahui mengenai bibit ? Apa perbedaan antara benih dan bibit ? Bagaimana proses terjadinya bibit yang di jadikan sebagai bahan tanam ?



MODUL3PENYIAPAN BIBIT



I. KEGIATAN PEMBELAJARAN



KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan Alokasi waktu Metode



Kegiatan



Pendahuluan



: 1 ( Pertama ) : 18 JP (@ 45 Menit)KEGIATAN PEMBELAJARAN : Diskusi



2



Deskripsi



Salah satu peserta didik (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku religius Salah satu peserta didik (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan perilaku jujur dan disiplin Peserta didik diminta untuk melakukan pengisian G Form berkaitan dengan diagnosis awal non kognitif Peserta didik memberikan respon atas pertanyaan pemantik yang diberikan guru berkaitan dengan Penyiapan bibit sebagaibahan tanam  Apakah Kalian pernah mendengar istilah bahan tanam?  Asal Bahan tanam yangkamuketahui?  Bagaimana cara memperoleh bahan tanam?  Bagaimana proses tahapan yang terjadi untuk mendapatkan bahan tanam tersebut ? Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai, skenario pelaksanaan pembelajaran, penilaian, pengkondisian serta pemberian Motivasi Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai asesmen yang akan dilakukan Peserta didik dan guru menyepakati aturan yang akan dilaksanakan selama mempelajari materi proses perkembanangan pertanian terpadu dari konvensional sampai modern Peserta didik dipersilakan membentuk kelompok dipimpin oleh ketua kelas beranggotakan 5 – 6 orang. Masing-masing kelompok memilih ketua kelompok dan seorang sekretaris untuk mencatat hasil kegiatan kelompok serta melakukan pembagian tugas untuk masing-masing anggota kelompok



MODUL3PENYIAPAN BIBIT



Waktu



30`



30`



30`



Kegiatan



Kegiatan Inti



Deskripsi



A.Memulai dengan pertanyaan mendasar  Secara visual siswa dapat memperhatikan gambar atau poster tentang bahan tanam  Siswa dapat memberikan pernyataan tentang asal bahan tanam yang di gunakan untuk untuk pembibitan  Siswa menyimpulkan bagaimana proses pertumbuhan dari bahan tanam tersebut B. Menyusun Penentuan Projek  Masing-masing kelompok mencari informasi untuk menjawab dari pertanyaan diatas.dari berbagai sumber yang memungkinkan seperti internet,literatur dari buku penunjang pembelajaran,modul dan sumber lainnya.  Peserta didik secara kelompok menentukan proyek yang akan dikerjakan ,menentukan teknik penyiapan bibit sebagai bahan tanam  Guru menyampaikan kriteria penilaian proyek yang dilakukan siswa  Peserta didik secara individu merancang tahapan penyelesaian proyek yang akan dilakukan ,serta menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan  Mengkonsultasikan tahapan penyelesaian proyek kepada guru pembimbing C. Menyusun Jadwal projek  Peserta didik menyusun jadwal kegiatan ; Penyelesaian proyek meliputi : 1. Penyedian alat dan bahan untuk melakukan penyiapan bibit tanaman perkebunan 2. Waktu yang tepat untuk melakukan penyelesian sebelim dilakukan penanaman 3. Teknik melakukan seleksi bibit 4. Membuat catatan berupa jurnal sebagai dasar untuk membuat laporan dalam penyiapan bibit tanaman Perkebunan D. Monitoring  Peserta didik melakukan pengamatan dari hasil kegiatan penyiapan bibit tanaman perkebunan E. Menguji hasil  Guru dan peserta didik mengevaluasi hasil dari langkah –langkah atau teknik melakukanpenyiapan bibit tanaman perkebunan  Guru Melakukan penilaian dari hasil kerja yang di lakukan siswa sesuai dengan kemampuan dalam mengaplikasikan kerja F. Evaluasi Pengalaman  Guru dan peserta didik berdiskusi tentang hasil proyek  Guru danpesrta didik melakukam refleksi terhadap aktivitas selama pelaksanaan proyek  Guru mengevaluasi hasil proyek dan memberikan saran-saran untuk perbaikan proyek berikutnya



MODUL3PENYIAPAN BIBIT



Waktu



30`



Kegiatan



Penutup



Deskripsi



Memberikan apresiasi kepada peserta didik yang telah melakukan kegiatan dalam mengaplikasikan kerja yang berlandaskan teori Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil kerja yang di lakukan dilapangan Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan. Peserta didik dan guru merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.



Waktu



30`



REFLEKSI PESERTA DIDIK Setelah mempelajari konsep pertanian dan pertanian terpadu serta tahapan proses dalam perkembangan usaha pertanian terpadu, mari merefleksikan pemahaman kalian: 1.



2.



3.



Bagaimanamenurutpendapatkalianmengenai penyiapan bibit tanaman perkebunan yang digunakan sebagai bahan tanaman dalam proses penanaman pada kegiatan ini ?..................................................................................................................................... ........ ............................................................................................................................................. ............................................................................................................................................. ............................................................................................................................................. Bagaimana menurut pendapat kalian mengenai tentang kegiatan belajar yang dilakukan saat ini ? ............................................................................................................................................. ............................................................................................................................................. ............................................................................................................................................. ............................................................................................................................................. Apa manfaat mempelajari dalam melakukan penyiapan bibitg tanaman perkebunna? jelaskan! ............................................................................................................................................. ............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................



REFLEKSI GURU 1. Apakah dalam memberikan arahan dan penjelasan pembelajaran dapat dipahami oleh peserta didik? ...................................................................................................................................



................................................................................................................................... ...................................................................................................................................



MODUL3PENYIAPAN BIBIT



2. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap proses pembelajaran? ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ...................................................................................................................................



3. Apakah proses pembelajaran berjalan sesuai dengan yang diharapkan? ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... 4. Bagian manakah pada proses pembelajaran yang perlu diperbaiki? ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ...................................................................................................................................



Asesmen 1. Awal



a.



Asesmenawal Instrument Via Google Formulir : Tentukan sikap kamu terhadap pernyataan di bawah ini dengan memberi tanda ceklis (√) pada kolom “sangat setuju”, “setuju”, “kurang setuju”, “tidak setuju” !



No



Pernyataan



1



Materi tentang perbanyakan tanaman secara generatif perlu di pelajari



2



Siswa dapat melakukan pengelompokan tanaman yang dilakukan secara generatif



3 4



5



Criteria benih yang akan di jadikan bibit perlu dipelajari dan dilakukan Seleksi bibit yang akan di jadikan bahan tanamn sebelum di lakukan penanaman perlu dilakukan Apakah ada hambatan dalam proses pertumbuhan bibit selama proses pertumbuhan di lapangan



MODUL3PENYIAPAN BIBIT



Sikap Sangat setuju



Setuju



Kurang setuju



Tidak setuju



2. AsesmenFormatif Form 1 . Asesmen Formatif/ tes tertulis



Materi TanggalTes NamaPesertaDidik



: Penyiapan bibit :…………………………………………………………… :……………………………………………………………



Soal 1. Jelaskan pengertian perbanyakan tanaman secara generatif ?! Jawaban:



Soal 2. Jelaskan kritria tanaman yang akan di gunakan sebagai bahan induk dari perbanyakantanaman secara genertif? Jawaban:



Soal 3. Jelaskanlah keunggulan dari tanaman yang di perbanyak secara generatif Jawaban :



MODUL3PENYIAPAN BIBIT



K. Lampiran



Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Nama Kelas Materi



:………………………………………………………………………….. :………………………………………………………………………….. :……………………………………………………………………………



Diskusikan tugas kelompok ini dengan daya nalar yang kritis ! Amati Gambar berikut:



1.



Diskusikanlah sama teman kelompok mu bagaimana proses terbentuk nya biji yamg di gunakan sebagai bahan tanaman dari perbanyakan tanaman Tuliskan hasil diskusi dengan teman kelompok mu ?



MODUL3PENYIAPAN BIBIT



2. Dari gambar atau poster yangtelahkamu amati, Diskusikanlah kegiatan apasajayangterlibatdalam kegiatan penyiapan pembibitan?



3. Setelah mengamati gamabar atau poster , Diskusikan bagaimana kegiatan perbanyakan tanaman generatif di lakukan



MODUL3PENYIAPAN BIBIT



Form 2 . Rubrik Penilaian hasil kerja Kelas Kelompok Tanggal



No



:……………………………………. :……………………………………. :…………………………………….



Nama Anggota Kelompok



1 2 3 4 5



Skor Maksimal



Pemanfaatan Sumber Belajar



Kerjasama



1



2



3



4



1



2



3



4



Keseuaian hasil diskusi dengan Konsep



1



2



3



Jumlah Keterangan Skor



4



12



Cara penilaian : Nilai peserta didik dihitung berdasarkan jumlah skor perolehan peserta didik di bagi dengan skor maksimal



Nilai Peserta didik = JumlahSkorx100% Skor Maksimal Rubrik Penilaian Elaborasi



No 1



2



3



Kriteria yang di tunjukkan



Kerja sama Terlibat secara aktif dalam diskusi kelompok dari awal sampai akhir sebagai fasilitator. Terlibat secara aktif dalam diskusi kelompok dari awal sampai akhir. Terlibat dalam diskusi kelompok, namun tidak terlalu aktif dan hanya memberikan masukan jika diminta. Kurang aktif dalam mengikuti diskusi kelompok. Pemanfaatan Sumber Belajar Menggunakan lebih dari 4 sumber belajar (buku referensi/vidio/narasumber) Menggunakan 3 sumber belajar (buku referensi/vidio/narasumber) Menggunakan 2 sumber belajar (buku referensi/vidio/narasumber) Menggunakan hanya 1 sumber belajar (buku referensi/vidio/narasumber) Keseuaian hasil diskusi dengan konsep Materi yang dibahas tepat sesuai konsep dan rincian materi sangat lengkap. Materi yang dibahas tepat sesuai konsep dan rincian materi cukup lengkap. Materi yang dibahas tepat sesuai konsep dan rincian materi tidak lengkap Pembahasan materi tidak sesuai dengan konsep yang diingingkan.



MODUL3PENYIAPAN BIBIT



Skor 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1



Form 3 . Rubrik Penilaian Sikap Kelas Materi TanggalKoreksi Kelompok



:……………………………………. :……………………………………. :……………………………………. :…………………………………….



Aspek yang dinilai



Beriman, Bertaqwa terhadap TYE dan Berakhlak Mulia



Berkebinekaan Global



Gotong Royong



Mandiri



Bernalar Kritis



Sub Indikator Aspek 1. Berdoa sebelum dan sesudahmelakukan sesuatu dengankhusu 2. Mengucapkan rasa syukur ataskarunia Tuhan. 3. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikanpendapat 4. Mengungkapkan kekaguman secaralisan maupun tulisan terhadap Tuhansaat melihat kebesaran Tuhan 1. Mengenal dan menghargaibudaya 2. Mampu berkomunikasi denganteman yang berbedabudaya 3. Toleransi terhadapperbedaan 4. Mengutamakan musyawarahdan mufakat dalam menyelesaikan masalah 1. Aktif dalam kerjakelompok 2. Suka menolong teman / oranglain 3. Kesediaan melakukan tugassesuai kesepakatan 4. Rela berkorban untuk oranglain 1. Berpendapat, berprilaku danbertindak atas kehendaksendiri 2. Memiliki keinginan yang kuatuntuk mencapaitujuan 3. Membuat perencanaan danberusaha dengan ulet untuk mencapaitujuan 4. Mampu menemukan sendiri tentangapa yang harus dilakukan tanpabimbingan dan arahan orang lain 1. Mampu menempatkan diriterhadap suatu permasalahan yang sedang dihadapi 2. Memiliki pemikiran yang relevandengan topik yang sedangdibicarakan 3. Argumen yang disampaikanbersifat rasional 4. Dapat memutuskan untuk menerima atau menolak sebuah keputusanatas klaim yang dibuat oleh orang lain



MODUL3PENYIAPAN BIBIT



Kriteria Penilaian 4 = Jika 4 pointdilakukan 3 = Jika 3 pointdilakukan 2 = Jika 2 pointdilakukan 1 = Jika 1 pointdilakukan



4 = Jika 4 pointdilakukan 3 = Jika 3 pointdilakukan 2 = Jika 2 pointdilakukan 1 = Jika 1 pointdilakukan 4 = Jika 4 pointdilakukan 3 = Jika 3 pointdilakukan 2 = Jika 2 pointdilakukan 1 = Jika 1 pointdilakukan 4 = Jika 4 pointdilakukan 3 = Jika 3 pointdilakukan 2 = Jika 2 pointdilakukan 1 = Jika 1 pointdilakukan



4 = Jika 4 pointdilakukan 3 = Jika 3 pointdilakukan 2 = Jika 2 pointdilakukan 1 = Jika 1 pointdilakukan



Kreatif



1. Mampu menghasilkan banyakide 2. Mampu menghasilkan ide – ideyang bervariasi 3. Mampu menghasilkan ide – idebaru yang sebelumnya tidakada 4. Mampu mengembangkan dan menambah ide sehinggamenghasilkan ide yang lebih rinci atau detil



PENSKORAN Nilai = Jumlah Skor dibagi 24 dikalikan 100 Interval Nilai 90 – 100 80 – 90 70 – 80 < 70



Ketrampilan A (amat Baik) B (Baik) C (Cukup) D (Kurang)



MODUL3PENYIAPAN BIBIT



4 = Jika 4 pointdilakukan 3 = Jika 3 pointdilakukan 2 = Jika 2 pointdilakukan 1 = Jika 1 pointdilakukan



KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan Alokasi waktu Metode



Kegiatan



Pendahuluan



Kegiatan Inti



:2 : 12 JP (@ 45 Menit) KEGIATAN PEMBELAJARAN : Observasi



2



Deskripsi



Peserta didik (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku religius Peserta didik memperhatikan guru yang melakukan presensi kehadiran pada peserta didik Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai, skenario pelaksanaan pembelajaran, penilaian, pengkondisian serta pemberian motivasi Peserta didik dan guru menyepakati aturan yang akan dilaksanakan selama mempelajari Peserta didik melakukan persiapan untuk melakukan kegiatan pembelajaran dengan melalui pengamatan dalam membibitan tanaman yang akan dilakukan Peserta didik mempersiapkan diri dengan melengkapi membawa alat tulis dan buku catatan yang akan di gunakan dalam kegiatan Peserta didik dengan guru pembimbing melakukan outsoursing ke lokasi perkebunan mengunjungi sebuah usaha pertanian terpadu Guru memberikan Lembar Kerja (LK) dan memastikan setiap kelompok memahami tugas masing-masing kelompok Peserta didik melakukan wawancara (agar bisa memahami lebih detail tentang pembibitan tanaman dengan pihak yang mempunyai kompetensi dan pengalama lebih di bidang pembibitan tanaman Setelah melakukan kegiatan kunjungan peserta didik kembali ke sekolah dengan membawa data hasil pengamatan di lapangan yang disertai data tanya jawab yang dilkukan Peserta didik membentuk kelompok yang telah ditentukan Peserta didik secara berkelompok mencari informasi untuk menjawab pertanyaan di atas dari berbagai sumber yang memungkinkan bisa dilakukan seperti : internet, buku di perpustakaan, lembar informasi yang disediakan, modul dan atau sumber lainnya



MODUL3PENYIAPAN BIBIT



Waktu



20`



405`



45`



Peserta didik secara berkelompok menyusun laporan hasil kunjungan Masing –masing kelompok melengkapi materi dalam bentuk laporan,dan dikemas dalam bentuk ppt untuk di presentasikan Setelah menyelesaikan bahan berupa ppt masingmasing kelompok bergantian untuk melakukan presentasi



MODUL3PENYIAPAN BIBIT



45`



Kegiatan



Penutup



Deskripsi



Memotivasi peserta didik dari kelompok lain untuk melakukan Tanya jawab Melakukan penilaian sikap dan keaktifan peserta didik pada saat diskusi dan presentasi secara indvidu maupun kelompok Peserta didik bersama guru menyimpulkan pembelajaran Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan. Peserta didik dan guru merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya. Guru menutup pembelajaran dengan doa yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik



Waktu



10`



REFLEKSI Setelah melakukan kunjungan kesebuah usaha pertanian terpadu, mari merefleksikan pemahaman kalian: 1.



2.



3.



Bagaimana kegiatan praktik dapat membantu pemahaman kalian terhadap materi perbanyakan tanaman secara generatif? ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ Apakah menurut kalian kegiatan tersebut dapat di lakukan dilingkungan rumah kalian? Jelaskan! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................



Bagaimana menurut pendapat kalian mengenai tentang cara belajar yang disajikan dalam modul ajarini? ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................



4.



Apa manfaat mempelajari perbanyakan tanaman secara generatif sesuai proyek yang telah dilaksanakan?jelaskan! ......................................................................................................... ................................................................................................................................



REFLEKSI GURU MODUL3PENYIAPAN BIBIT



1. Apakah kegiatan pembelajaran dengan metode proyek dapat membantu Peserta Didik dalam memahami keseluruhan materi dan kompetensi Perbanyalan Tanaman Secara generaif pada tanamn Perkebunant? ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... 2. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap proses pembelajaran? ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... 3. Apakah proses pembelajaran berjalan sesuai dengan yang diharapkan? ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... 4. Bagian manakah pada proses pembelajaran yang perlu diperbaiki? ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ...................................................................................................................................



MODUL3PENYIAPAN BIBIT



1. AsesmenFormati Form 4 . Rubrik Penilaian Praktik



No



Nama Anggota Kelompok



1 2 3 4 5



Skor Maksimal



Proses



Persiapan 1



2



3



4



1



2



3



Waktu



Hasil 4



1



2



3



4



1 2 3



12



Rubrik Penilaian Praktik



No 1



2



3



Kriteria yang di tunjukkan



Persiapan Menggunakan APD dan peralatan yang lengkap dan sesuai standar. Menggunakan APD dan peralatan yang lengkap namun kurang sesuai standar. Menggunakan APD dan peralatan yang kurang lengkap namun sesuai standar APD dan peralatan yang digunakan kurang lengkap dan tidak sesuai standar. Proses Melaksanakan kegiatan praktik sesuai SOP dan dilaksanakan secara runut untuk seluruh kegiatan. Melaksanakan kegiatan praktik sesuai SOP dan dilaksanakan secara runut untuk sebagian kegiatan. Melaksanakan kegiatan praktik belum sesuai SOP dan tidak runut namun sebagian sudah sesuai standar industri. Melaksanakan kegiatan praktik belum sesuai SOP dan tidak runut sehingga tidak memenuhi standar industri. Keseuaian hasil diskusi dengan konsep Materi yang dibahas tepat sesuai konsep dan rincian materi sangat lengkap. Materi yang dibahas tepat sesuai konsep dan rincian materi cukup lengkap. Materi yang dibahas tepat sesuai konsep dan rincian materi tidak lengkap Pembahasan materi tidak sesuai dengan konsep yang diingingkan.



MODUL3PENYIAPAN BIBIT



Skor 4 3 2 1 4 3 2 1



4 3 2 1



4



Jumlah Skor



Form 5 . Rubrik Penilaian laporan Proyek



Kelas Tanggalpresentasi Kelompok Materipresentasi



No



:……………………………………. :……………………………………. :……………………………………. :…………………………………….



Nama Anggota Kelompok



1



1 2 3 4 5



Skor Maksimal



Kesesuai dengan isimateri



2



3



Sistematika penulisan



4



1



2



3



Kelengkapan laporan



4



1



2



3



4



Jumlah Skor



12



Cara penilaian : Nilai peserta didik dihitung berdasarkan jumlah skor perolehan peserta didik di bagi dengan skor maksimal Nilai Peserta didik = JumlahSkorx100% Skor Maksimal



Panduan Penskoran Laporan



No 1



2



3



Kriteria yang ditunjukkan



Kesesuaian Isi dengan Materi Isi laporan memaparkan apa yang dilakukan kelompok, kegiatan didasari teori yang relevan, daftar pustaka sesuai dengan yang digunakan, fotofoto kegiatan real sesuai kegiatan kelompok. Mampu menunjukan 3 kriteria penilaian Mampu menunjukan 2 kriteria penilaian Mampu menunjukan hanya 1 kriteria penilaian Sistematika Penulisan Penulisan laporan menggunakan font sesuai petunjuk (Calibri 12), penulisan di bagi 5 bab, daftar isi sesuai dengan isi. Mampu menunjukan 3 kriteria penilaian Mampu menunjukan 2 kriteria penilaian Mampu menunjukan hanya 1 kriteria penilaian Kelengkapan Laporan Laporan mengadung 4 hal pokok, cover, lembar pengesahan, isi dan lampiran-lampiran Mampu menunjukan 3 kriteria penilaian



MODUL3PENYIAPAN BIBIT



Skor



4 3 2 1 4 3 2 1 4 3



Keterangan



Mampu menunjukan 2 kriteria penilaian Mampu menunjukan hanya 1 kriteria penilaian



2 1



Form 6 . Assesment Sumatif /tes tertulis



Tujuan Pembelajaran 6.2 Peserta didik mampu melakukan perbanyakan Tanaman secara generatif



Kriteria Pencapaian TP Asesmen Sumatif (Eviden) Pada Akhir Pembelajaran Soal : diharapkan peserta 1. Perhatikan gambar dari biji dibawah didik mampu : ini 6.2.1



Jawaban C



mengidentifika si benih yang baik untuk dilakukan perbanyakan secra generatif Salah satu kriteia biji yang baik adalah a. Warna cerah b. Tidak bercampur dengan benda lain c. Bentuk beragam d. Kulit biji bersih tidak terkelupas e. Benih bernas



6.2.2 mampu mengidentifikasi benih yang baik untuk di budidayakan



6.2.3 mampu mengidentifika si biji yang baik



MODUL3PENYIAPAN BIBIT



2.syarat tanaman induk yang baik untuk dikembangkan sebagai bahan tanam untuk dikembangkan secara generatif adalah :Kecuali A. Tanaman induk sehat B. Resistan Terhadap serangan hama dan penyakit C. Memiliki kawalitas yang baik untuk di kembangkan D. tingkat kesberhasilan kecil apabila dilakukan secara vegetatif E. Memiliki akar tanaman yang kurang kokoh karena berakar serabut 3. Perlakukan yang dilakukan dalam kegiatan untuk mendapakan biji yang baik adalah dengan cara menyeleksi biji tersebut adapun biji yang kurang baik adalah .... A. Biji yang yang baik adalah dilihat dari



E



D



bentuk yang seragam B. biji memiliki berat yang berdampa kepada cadangan makan yang ada. C. Pada biji karet memiliki daya lenting yang baik apa bila diuji D. warna biji yang kusam ,gelap alur warna yang kurang jernih E. biji tersebut tidak bercampur dengan bahan lain seperti biji gulma 4. Perbanyakan Tanaman secara 6.2.4 mampu generatif yang akan dilakukan memahami memiliki kelebihan dalam perbanyakan membudidayakan anatara lain .... tanaman A. Memiliki perakaran tanaman yang secara kokoh karena memiliki akar generatif tunngal B. Memliki akar serabut yang berada di permukaan tanah yang guna menyerap makanan C. Memili masa berbuah lebih cepatdi bandingkan perbanyakan vegetatifMenyemprotkan insektisida untuk mengendalikan serangan ulat api. D. Meletakkan umpan yang dicampur dengan makanan disekitar pohon untuk mengatasi serangan tikus. E. Membongkar sarang rayap yang sering muncul di sekitar pangkal batang pohon Kelapa sawit. 5. Untuk memacu pertumbuhan biji 6.2.5 mampu agar cepat berkecambah ada Mengidentifikasi perlakuan khusus yang dilakukan biji agar lebih anatara lain .... cepat A. Direndam dengan air + berkecambah. fungisida B. Warna cerah C. Biji tidak cacat D. Tidak bercampur dengan kotoran /biji gulma



MODUL3PENYIAPAN BIBIT



A



A



Pengayaan & Remedial 1. Pengayaan Diberikan kepada siswa yang sudah mencapai 70% CP tapi belum 100 a. Mengidentifikasi bagian-bagian materi yang perlu di kuasaidan dikembangkan. b. Mengerjakan tugas pengayaan. Untuk memperkaya wawasan dan pengetahuan kalian tentang perkembangan proses produksi bibit yang dikembangkan secara generatif, kalian bisa membaca dan mempelajari bebeberapa referensi berikut ini: a. Memperbanyak Tanaman Secara Genertaif https://www.youtube.com/watch? v=H1CEMLTUQ3I b. Memperbanyak tanaman secara generatif pada tanaman perkebunan https://www.youtube.com/watch?v=CwatPlXJLyU



2. Remedial a. RemedialTeaching. b. Test



MODUL3PENYIAPAN BIBIT



LAMPIRAN Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) I. Identitas Judul Proyek Nama Kelas



: Perbanyakan tanaman Secara Generatif Pada Tanaman Perkebunan : :



II. Jadwal Pryek ( Berdasarkan Kesepakatan ) III.



Petunjuk Kerja



       



Buatlah kelompok yang beranggotakan 4-5 orang perkelompok (diabaikan ) Bacalah LKPD dengan teliti dan cermat Ikutilah instruksi didalam LKPD sesuai prosedur Diskusikan dengan teman satu kelompok (diabaikan) Perhatikan dan amati Kelompkan Gambar yang telah kalian kumpulkan Gunakan literatur buku dan internet sebagai bahan untuk menjawab Isilah lembar kerja peserta didik dengan benar



IV.



Tujuan Pembelajaran  Siswa dapat memahami pengertian dari per bnayakan tanaman secra generatif  Siswa dapat mengidentifikasi biji yang akan di perbanyak  Siswa dapat menyebutkan kriteria yang biji yang di perbanyak  Siswa dapat melakukan seleksi biji yang akan di budidayakan  Siswa dapat menggambarkan bentuk biji dan susunan penyusun bji dari sumber bacaan yang mebdukung



V.



Siswa mengerjakan dengan melakukan diskusi bersama kelompok untuk menjabarkan tentang perbanyakan tanaman secara generatif Kemudian mengemas materi tersebut dalam bentuk power point untuk dipresentasikan Masing kelompok membuat resume dari materi yang disampaikan



VI.



MODUL3PENYIAPAN BIBIT



ASESMEN Form 4 . Rubrik Penilaian Laporan /Kunjungan Kelas Tanggalpresentasi Kelompok Materipresentasi



No



1 2 3 4 5



:……………………………………. :……………………………………. :……………………………………. :…………………………………….



Nama Anggota Kelompok



1



Skor Maksimal



Kesesuai dengan isi materi



2



3



Sistematika penulisan



4



1



2



3



Kelengkapan laporan



4



1



2



3



4



Jumlah Skor



12



Cara penilaian : Nilai peserta didik dihitung berdasarkan jumlah skor perolehan peserta didik di bagi dengan skor maksimal Nilai Peserta didik = JumlahSkorx100% Skor Maksimal



MODUL3PENYIAPAN BIBIT



Keterangan



Panduan Penskoran Laporan



No 1



2



3



Kriteria yang ditunjukkan



Kesesuaian Isi dengan Materi Isi laporan memaparkan apa yang dilakukan kelompok, kegiatan didasari teori yang relevan, daftar pustaka sesuai dengan yang digunakan, fotofoto kegiatan real sesuai kegiatan kelompok. Mampu menunjukan 3 kriteria penilaian Mampu menunjukan 2 kriteria penilaian Mampu menunjukan hanya 1 kriteria penilaian Sistematika Penulisan Penulisan laporan menggunakan font sesuai petunjuk (Calibri 12), penulisan di bagi 5 bab, daftar isi sesuai dengan isi. Mampu menunjukan 3 kriteria penilaian Mampu menunjukan 2 kriteria penilaian Mampu menunjukan hanya 1 kriteria penilaian Kelengkapan Laporan Laporan mengadung 4 hal pokok, cover, lembar pengesahan, isi dan lampiran-lampiran Mampu menunjukan 3 kriteria penilaian Mampu menunjukan 2 kriteria penilaian Mampu menunjukan hanya 1 kriteria penilaian



Skor



4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1



Form 5 . Asesmen Sumatif/ tes tertulis



2. Setelah melakukan kegiatan coba sebutkan bagian dari benih kelapa sawit ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. 3. Gambar biji tersebut dan jelaskan bagian yang keluar dari proses perkecambagahn tersebut ? ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. .................................................................................................................... .................................................................................................................... 4. Mengapa pada biji tersebut tidak kelihatan perkembangan perkecambahan Dari benih tesebut? ................................................................................................................................. ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... .....................................................................................................................



MODUL3PENYIAPAN BIBIT



PERBANYAKAN TANAMAN SECARA GENERATF



A.



Pendahuluan Pada prinsipnya pembiakan tanaman secara generatif merupakan hasil dari penyerbukan (sexual). Hasil pembiakan generatif lebih dikenal dengan bibit dari biji, sebab bibit ini dikembangkan dari biji. Anggapan semacam ini tidak selalu benar sebab ada biji yang bukan dari hasil penyerbukan yaitu biji apomiktik. Namun pada kebanyakan buah atau biji ini telah dibuahi atau sebagai hasil perkawinan antara bunga jantan dan bunga betina. Mekanisme perkawinan terjadi pada saat penyerbukan yaitu pada saat kepala putik diserbuki dengan serbuk sari yang berlanjut sampai pembentukan biji. Cara pembiakan tanaman dengan biji ini dapat terjadi secara alami dan dengan campur tangan manusia. Pembiakan secara alami yaitu biji tanaman yang jatuh di tanah, akan tumbuh menjadi tanaman jika mendapat kondisi lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhannya. Pembiakan dengan campur tangan manusia yaitu melalui manusia, biji akan tumbuh menjadi tanaman jika ditempatkan pada kondisi lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhannya. Belajar dari kondisi alam ini manusia telah mengenal cara pembiakan tanaman dengan biji jauh sebelum cara pembiakan vegetatif. Pertumbuhan tanaman yang diperbanyak dengan biji, mempunyai keseimbangan perbandingan antara pertumbuhan tanaman di bagian bawah tanah (akar) dengan pertumbuhan bagian tanaman di atas permukaan tanah (batang beserta tajuknya).



Pertumbuhan



tajuk



yang



meninggi



akan



sebanding



dengan



pertumbuhan memanjang akar tanaman, selain pohonnya lebih tinggi, tanaman dari bijipun memiliki perakaran yang dalam. Pertumbuhan vegetatif tanaman dari biji memerlukan waktu yang lebih lama dari pada pertumbuhan tanaman dari hasil perbanyakan yang lainnya, karena pertumbuhan tersebut dimulai dari awal (dari biji). Energi awalnya lebih banyak digunakan



untuk



MODUL3PENYIAPAN BIBIT



pembentukan



batang



dan



tajuk



tanaman



sehingga



pertumbuhan generatifnya lebih lambat dan diperlukan waktu yang lebih lama untuk menunggu tanaman berbuah (menghasilkan). Kelebihan tanaman ini perakarannya kuat, kelemahannya adalah pertumbuhan generatifnya lambat dan sifat genetiknya belum tentu sama dengan sifat induknya.



Umur berproduksinya tidak secepat tanaman yang berasal dari



perbanyakan vegetatif. Adanya kekurangan seperti diatas bukan berarti tanaman yang berasal dari biji ini tidak berguna sama sekali. Tanaman ini masih banyak diperlukan sebagai batang bawah untuk okulasi atau sambung atau sebagai tanaman penghijauan di lahanlahan kritis yang lebih mementingkan konservasi lahannya dibanding produksinya. Khususnya tanaman perkebunan tahunan, tanaman hasil perbanyakan dari biji dapat dikenali dari sosoknya yang lebih tinggi dan percabangannya lebih sedikit dibanding dengan tanaman hasil perbanyakan vegetatif. Sifat genetik suatu tanaman dapat ditingkatkan melalui pemuliaan tanaman dengan cara merakit sifat-sifat unggul yang dimiliki oleh tanaman.



Salah satu



metode pemuliaan tanaman yang dapat dilakukan secara sederhana adalah melalui persilangan (penyerbukan silang) yaitu menggabungkan dua atau lebih sifat unggul yang dimiliki tetuanya dengan tujuan untuk memperoleh benih hibrida yang unggul. Agar dapat melakukan persilangan yang menghasilkan benih hibrida sesuai dengan target yang diinginkan, diperlukan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan penyerbukan atau persarian. Pembiakan



tanaman



secara



generatif



adalah



pembiakan



tanaman



dengan



menggunakan biji. Biji merupakan hasil reproduksi seksual tanaman. Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari jenis kelamin yang berbeda (tepungsari/polen dan putik) yang terdapat pada bunga.



Bunga adalah



struktur reproduksi seksual pada tumbuhan yang berbuah. Bunga berfungsi untuk menghasilkan biji, maka fungsi dari bunga sebagai penghasil biji merupakan dasar utama yang penting untuk dipelajari, dimana penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Dipandang dari segi biologi, bunga merupakan alat perkembangbiakan tanaman karena bunga dapat tumbuh menjadi buah yang berisi biji, dan biji dapat tumbuh menjadi tanaman baru.



Pada umumnya tanaman dapat menghasilkan bunga



setelah dewasa dan cukup mengandung cadangan makanan. MODUL3PENYIAPAN BIBIT



Apabila tanaman



telah mencapai tingkat dewasa dan telah mempunyai cadangan makanan yang cukup banyak terutama karbohidrat maka tanaman akan mengalami perubahan kualitatif menuju kearah pembungaan. B.Bahan Pembiakan Tanaman Dipilih Sesuai dengan Tujuan Pembiakan Tanaman Benih dan bibit merupakan sumber bahan tanam yang digunakan dalam proses budidaya tanaman. Benih adalah istilah yang dipakai untuk bahan dasar pemeliharaan tanaman. Dalam Undang-Undang Sistem Budidaya Tanaman, benih adalah tanaman atau bagian dari tanaman yang digunakan untuk mengembangbiakkan tanaman tersebut. Dalam budidaya tanaman, benih dapat berupa biji maupun tumbuhan kecil hasil perkecambahan, atau perbanyakan aseksual dan disebut juga bahan tanam. Benih atau bahan tanam yang bukan berupa biji atau yang telah disemaikan dapat disebut sebagai bibit. Benih diperdagangkan tidak untuk dikonsumsi. 1.



Bahan Tanam (Vegetatif dan Generatif) Dikenali Sesuai dengan Karakteristik



Komoditas a. Pengenalan Bahan Tanam Bahan tanam merupakan bagian tanaman yang ditanam, dapat berupa biji/benih, potongan batang (setek), atau belahan rumpun. Bagian tanaman yang dapat dijadikan bahan tanam tergantung pada jenis tanamannya dapat berupa daun, ranting, cabang, batang, akar, rhizome, umbi, buah dan biji. Bahkan dengan teknologi tinggi jaringan tanaman bagian manapun dapat digunakan sebagai bahan tanam. Semua organ tanaman dapat digunakan sebagai bahan tanam, namun harus efisien, tersedia dan berpotensi produksi tinggi. Bahan tanam sangat menentukan produktifitas tanaman (> 50%) baik kuantitas maupun kualitas, sifat genetis dan daya tumbuh yang baik. Bahan tanam adalah bagian dari pohon induk yang digunakan untuk memperbanyak tanaman, baik untuk perbanyakan secara generatif atau untuk perbanyakan secara vegetatif. Bahan tanam harus berasal dari pohon induk yang sehat dan telah diketahui silsilahnya, mudah dibiakkan, produktivitas perakaran yang kuat dan rimbun. Bahan tanam yang baik didapat melalui: 1)



Bibit



MODUL3PENYIAPAN BIBIT



Bibit tanaman merupakan modal yang perlu diperhatikan yang akan menentukan kualitas pertumbuhan tanaman. Keberhasilan fase pembibitan akan mendukung fase pertumbuhan berikutnya di lapangan. Persiapan bibit yang berkualitas akan dapat meminimalkan kegagalan yang timbul dalam usaha pembudidayaan suatu tanaman tertentu. Pengadaan bibit tanaman dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu generatif (biji) dan vegetatif (bagian tanaman). Kedua cara ini memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing sesuai dengan kebutuhannya. Melalui perbanyakan secara vegetatif memiliki keuntungan yang menjanjikan, karena kinerja yang baik dari tanaman induknya akan diulang secara konsisten dan berkelanjutan, hal ini tidak dapat dilakukan pada perbanyakan secara generatif



(biji).



Perbanyakan



tanaman



secara



vegetatif



diharapkan



akan



menghasilkan tanaman yang unggul, seragam dan dapat mempercepat penyebaran hasil-hasil program pemuliaan. Bahan tanam untuk perbanyakan secara vegetatif sebaiknya berasal dari pohon induk yang telah diketahui silsilahnya, tingkat pertumbuhan, serta kualitas dan kuantitas produksi buahnya. Untuk stek, bagian vegetatif yang digunakan adalah batang, daun, akar, atau umbi. Untuk cangkokan, rundukan, atau sambung, bagian vegetatif yang digunakan adalah pohon induk keseluruhan. Sementara itu, bagian vegetatif yang digunakan untuk okulasi dan sambungan adalah entres, yakni cabang yang diambil dari bagian pucuk pohon induk. Bibit merupakan bahan tanam yang berasal dari bagian vegetatif tanaman hidup. Bibit dapat berarti pula benih yang ditumbuhkan dulu sampai tingkat tertentu yang kemudian digunakan sebagai bahan tanam. Kelebihan penggunaan bibit adalah: mudah diperoleh dan digunakan, sifat sama dengan induknya dan cepat produksi. Kelemahan penggunaan bibit adalah: bibit yang berasal dari stek dan cangkok tidak mempunyai akar tunggang serta sulit dalam distribusi/pengangkutan. Untuk meminimalkan resiko kegagalan, maka sebaiknya dicermati karakteristik bibit yang prima, berkualitas dan cukup usianya dengan ciri-ciri sebagai berikut: • Tumbuh subur dan normal sesuai dengan usia bibit seharusnya • Memiliki batang kokoh dengan percabangan tumbuh merata • Daun rimbun, berwarna hijau, tidak mengalami cacat akibat serangan hama dan penyakit • Perakaran tanaman tumbuh cukup rimbun dan tidak keluar dari media tanamnya • Batang atas dan batang bawah memiliki ukuran seimbang. MODUL3PENYIAPAN BIBIT



Pedoman mendapatkan bibit berkualitas sebagai berikut: Bibit dengan label resmi Bibit berkualitas tinggi yang banyak diperdagangkan di Indonesia memiliki label resmi dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Departemen Pertanian. Label tersebut merupakan tanda bahwa tanaman berasal dari varietas unggul, baik batang atas maupun batang bawahnya, asal bibit, nama dan alamat penangkar bibit. Perakaran bibit kokoh Untuk mengetahui perakaran bibit yang kokoh, dapat dikenali dengan cara mengangkat bibit sewaktu masih berada di dalam polibag. Apabila polibag dan media tanaman tidak goyang atau jatuh, berarti perakaran tumbuh dengan baik mencengkeram media tanam. Syarat lain perakaran yang baik adalah akar tidak menyembul keluar dari polibag. Perakaran yang kurang kokoh akan menancap di tanah dapat mengakibatkan terputusnya akar saat bibit dipindahkan dari polibag ke pot tanam. Umur bibit Saat memilih bibit tanaman yang menjadi perhatian utama adalah umur bibit yang sudah mencukupi. Bibit yang sudah berumur 6-8 bulan dengan tinggi lebih dari 60 cm akan mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya. 2)



Benih



Benih adalah biji yang dipersiapkan untuk tanaman, telah melalui proses seleksi sehingga diharapkan dapat mencapai proses tumbuh yang besar. Benih siap dipanen apabila telah masak. Ada beberapa fase untuk mencapai suatu tingkat kemasakan benih, yaitu fase pembuahan, fase penimbunan zat makanan dan fase pemasakan. Fase pertumbuhan dimulai sesudah terjadi proses penyerbukan, yang ditandai dengan pembentukan-pembentukan jaringan dan kadar air yang tinggi. Fase penimbunan zat makanan ditandai dengan kenaikan berat kering benih, dan turunnya kadar air. Pada fase pemasakan, kadar air benih akan mencapai keseimbangan dengan kelembaban udara di luar dan setelah mencapai tingkat masak benih, berat kering benih tidak akan banyak mengalami perubahan. Tolok ukur yang umumnya dijadikan patokan untuk menilai tingkat kemasakan benih adalah warna, bau, kekerasan kulit, rontoknya buah (benih), pecahnya buah, dan kadar air. Benih dikatakan masak secara fisiologis dan siap untuk dipanen, apabila zat makanan dari benih tersebut tidak lagi tergantung dari pohon induknya, yang umum ditandai dengan perubahan warna kulitnya. Waktu yang paling baik untuk pengumpulan benih adalah segera setelah benih itu masak. Masaknya buah (benih) umumnya terjadi MODUL3PENYIAPAN BIBIT



secara musiman, walaupun cukup banyak juga jenis-jenis pohon yang menghasilkan buah masak tetapi tidak mengikuti musim yang jelas. Penggunaan benih bermutu



mengurangi jumlah pemakaian benih dan tanam



ulang serta memiliki daya kecambah dan tumbuh yang tinggi sehingga pertanaman tumbuh seragam, karena dengan menggunakan benih yang bermutu dan



sehat



akan



mendukung



pola



pertumbuhan



dari



tanaman



tersebut.



Pertumbuhan benih yang baik pada awal tanam dapat mengurangi masalah gulma dan dapat meningkatkan daya tahan terhadap serangan dari hama dan penyakit. Kombinasi faktor ini dapat memberikan tambahan hasil panen antara 5-20%. Benih yang mempunyai mutu baik mempunyai ciri-ciri tersendiri, benih bermutu adalah benih murni dari suatu varietas, berukuran penuh dan seragam, penuh disini berarti tidak mempunyai suatu kekurangan tidak terdapat tanda-tanda kerusakan pada benih tersebut. Benih mempunyai daya kecambah lebih dari 80% dengan bibit tumbuh baik dan terbebas dari bibit gulma, penyakit, hama atau bahan lainya yang dapat mempengaruhi daya pertumbuhan dari benih. Ciri fisik benih bermutu adalah: a)



Bentuk, ukuran dan warnanya seragam. Benih yang baik selalu sama



bentuknya. Kalau bentuk benih itu seharusnya bulat, semuanya bulat (tidak ada yang pipih atau lonjong). Itulah benih yang baik. Demikian pula kalau bentuknya seharusnya pipih, maka semuanya juga harus pipih. Ukuran dan warna juga harus seragam. Tidak ada yang lebih besar atau lebih kecil. Tidak ada yang berwarna aneh, kalau bibit berwarna kuning semua harus kuning, tak ada yang putih b)



Permukaan kulit benih harus bersih dan mengkilat. Tidak ada yang kotor



atau keriput. Benih yang keriput pertanda dipetik pada saat buah belum cukup umur c)



Tidak tercampur dengan benih hampa dan macam-macam kotoran,



seperti tanah, sisa kulit, dan biji rumput d)



Kadar air cukup rendah dan benih sudah mengalami masa istirahat yang



cukup, namun masih juga belum mengalami masa simpan terlalu lama sampai kadaluwarsa. Benih sebaiknya diberi label secara tepat. Untuk memperoleh benih bermutu, dapat membeli benih bersertifikat yang murni dan berlabel atau membeli benih bermutu yang diproduksi petani/penangkar. MODUL3PENYIAPAN BIBIT



Benih sebagai bahan perbanyakan sebaiknya menggunakan benih yang bermutu. Keuntungan penggunaan benih bermutu adalah dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan benih, karena



populasi tanaman yang akan tumbuh



dapat diperkirakan sebelumnya, yaitu dari data (label) daya kecambah dan kemurniannya. Benih dapat dikatakan baik atau bermutu kalau sudah memenuhi komponen mutu benih, yaitu kriteria mutu fisik, mutu fisiologis, mutu genetik dan mutu pathologis. Kriteria benih yang baik secara fisik adalah: a)



Tingkat kebersihan benih



Salah satu ketentuan benih sesuai dengan standar yang telah ditentukan adalah tingkat kebersihannya dari segala kotoran baik kotoran yang berasal dari sisa-sisa bagian tanaman maupun kotoran lain (biji-biji herba gulma, potongan tangkai, dan butiran-butiran tanah/pasir) b)



Ukuran dan keseragaman



Ukuran benih yang dimaksud adalah besar kecilnya volume setiap butir benih. Benih yang berukuran normal dan seragam akan memiliki struktur embrio yang baik dan cadangan makanan yang cukup c)



Berat benih



Berat setiap butir yang biasanya ditimbang, untuk benih berukuran besar, pengukuran dengan cara menimbang 100 butir sedangkan untuk benih berukuran kecil 1.000 butir. d)



Warna benih



Warna benih dapat mengidentifikasi suatu benih terutama untuk mengetahui lamanya benih tersimpan dan tingkat kesehatan benih dari penyakit benih. Benih yang baik adalah benih yang memenuhi warna cerah, tidak kusam, mulus, tidak bercak atau terang sesuai dengan warna dasarnya. Benih dinyatakan memenuhi kriteria fisiologis apabila benih tersebut memiliki viabilitas dan daya kecambah yang tinggi sesuai dengan persyaratan mutu benih yang telah ditetapkan. Begitu juga kriteria pathologis bila benih tersebut tidak terinfeksi penyakit sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Sedangkan benih dinyatakan memiliki mutu genetis yang baik bila benih tersebut memiliki tingkat kemurnian yang tinggi sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan (bersertifikat). Sebelum benih disemai yang perlu dilakukan adalah menghitung kebutuhan benih dengan cermat, hal ini terutama diperlukan untuk keperluan benih dalam jumlah yang besar. Perhitungan kebutuhan benih ini akan memberikan beberapa MODUL3PENYIAPAN BIBIT



keuntungan, seperti efisiensi biaya. Perhitungan kebutuhan benih dengan cermat akan dapat menghemat biaya dan dapat menghindari pembengkakan biaya yang diakibatkan oleh kelebihan benih yang disemai. Proses budidaya selanjutnya akan berjalan lebih baik dengan adanya perhitungan kebutuhan benih yang cermat, hal ini



dimungkinkan



dengan



diperolehnya



benih



yang



seragam



sehingga



memudahkan tehnis budidaya selanjutnya. Dalam perhitungan kebutuhan benih ini, diperhitungkan juga kebutuhan benih untuk penyulaman sehingga bila ada tanaman yang mati, dapat diganti dengan benih yang seragam yang telah diperhitungkan sebelumnya. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menghitung kebutuhan benih antara lain luas lahan, jarak tanam, prosentase daya kecambah benih, cadangan untuk penyulaman, kecambah dapat dipindah dan bibit dapat ditanam. Luas lahan dan jarak tanam jelas akan mempengaruhi jumlah benih yang diperlukan. Semakin luas lahan penanaman maka semakin banyak benih yang diperlukan semakin banyak pula biaya yang diperlukan untuk pesemaian.



sehingga



Demikian pula



dengan jarak tanam, semakin lebar jarak tanam yang digunakan maka semakin sedikit jumlah benih yang diperlukan dan sebaliknya. Setelah luas lahan dan jarak tanam yang digunakan diketahui maka perhitungan kebutuhan benih sudah dapat dilakukan. Secara umum perhitungan kebutuhan benih yang menggunakan pola jarak tanam segi empat dengan rumus : Keterangan : Y = Jumlah benih yang diperlukan B = Luas lahan yang akan ditanami ( m2 ) C = Jarak tanam antar barisan ( m ) D = Jarak tanam dalam barisan ( m ) E = Penyulaman ( pohon ) F = Daya kecambah benih ( % ) G = Kecambah dapat dipindah H = Bibit dapat ditanam b. Bahan Tanam Tanaman Karet (Hevea brasiliensis L.) Persiapan bahan tanam untuk tanaman karet merupakan tahapan paling awal dan tahapan yang sangat menentukan suatu proses budidaya. Baik buruknya bahan MODUL3PENYIAPAN BIBIT



tanam akan berpengaruh pada keberhasilan budidaya tersebut. Dalam persiapan bahan tanam, persiapan yang harus dilakukan antara lain: 1). Benih Benih merupakan biji yang akan digunakan sebagai bahan tanam. Benih tanaman karet dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: a)



Ilegitim : benih yang tidak diketahui klon tetua betina dan klon tetua



jantan b)



Propelegitim : benih yang klon tetua betinanya diketahui



c)



Legitim : benih yang klon tetua jantan dan betinanya diketahui.



Benih yang akan dijadikan bahan tanam dapat berasal dari kebun produksi dengan syarat kebun produksi tersebut mempunyai luas minimal 10 ha dan usia tanaman minimal 10 tahun. Langkah selanjutnya adalah pemilihan biji yang akan digunakan sebagai bahan tanam. Biji yang diambil adalah biji yang mempunyai ukuran sedang sampai besar dan mempunyai kenampakan kulit luar yang mengkilat. Cara pemilihan biji yang baik adalah dengan mengambil 100 benih secara acak yang selanjutnya dilakukan uji belah. Biji yang baik untuk bahan tanam adalah biji yang ketika dibelah mempunyai warna daging biji yang putih cerah. Dari 100 biji yang diambil minimal 70% adalah biji yang baik. Biji yang terkumpul siap untuk dijadikan sebagai bahan tanam. Untuk



menghitung



kebutuhan



biji/benih



digunakan rumus : X = (4,31 x P x A) x 115 % P = Jumlah Populasi A = Luas areal. Faktor–faktor yang



mempengaruhi jumlah biji/benih yang dibutuhkan dan



prosentasenya antara lain : • Biji dikumpulkan



60% dari populasi



• Biji dideder



80%



• Kecambah ditanam



80%



• Seleksi batang bawah 1



85%



• Seleksi batang bawah 2



90%



• Seleksi batang bawah 3



95%



• Okulasi



100% dari seleksi 3



• Okulasi hidup



80%



• OMT melentis



80%



MODUL3PENYIAPAN BIBIT



• Tanam OMT ke polybag



90%



• Bibit polybag hidup



85%



• Bibit siap salur



85%



• Bibit prima



90% (sudah termasuk sulaman 15%).



Faktor



lain



yang



mempengaruhi



penyiapan



benih



adalah



mekanisme



pengumpulan biji. Periode keluarnya biji untuk tanaman karet yang ada di pulau Jawa adalah pada bulan Februari-Maret, oleh karena itu persiapan dilakukan satu bulan sebelum periode biji itu tiba yaitu dengan melakukan penyiangan pada kebun yang akan dijadikan sebagai sumber benih. Setelah tiba periode biji maka biji dikumpulkan satu hari sekali atau paling lambat 2 hari sekali. Hasil pengumpulan biji disortasi dan ditandai atau diberi nama klon indukannya. Apabila kebun tidak mempunyai kebun induk untuk pengambilan biji maka biji didatangkan dari kebun lain.



Gambar 2.1. Benih karet (Hevea braziliensis L.)



. MODUL3PENYIAPAN BIBIT



GLOSORIUM



Benih Ilegitim



:



biji yang dipersiapkan untuk tanaman, telah melalui proses seleksi sehingga diharapkan dapat mencapai proses tumbuh yang besar : benih yang tidak diketahui klon tetua betina dan klon tetua jantan



Propelegitim : benih yang klon tetua betinanya diketahui Legitim



: benih yang klon tetua jantan dan betinanya diketahui.



Bibit



: calon tanaman baru



Generatif



: Perbanyakan tanaman yang dilakukan secara Kawin



Distribusi



: Proses penyebaran atau penyaluran bibit ke lokasi yang di butuhkan



Bahan Tanam : bahan tanaman yang di [erbanyak secra generatif maupun vegetatif Ukuran benih : Besar- kecilnya volume setiap butir benih Kecambah



: benih yang telah diberi perlakuan sehingga membentuk plumula (pucuk) dan radikula (akar) serta siap untuk ditanam di pembibitan



Ramet



: kecambah hasil perbanyakan vegetatif dengan teknik kultur jaringan melalui embriogenesis kalus primer



MODUL3PENYIAPAN BIBIT



DAFTAR PUSTAKA



Endang Gunawan ,SP,MSi, Perbanyakan Tanaman (2016), Jakarta ,PT Agromedia Pustaka Ir.anggar Nugrahaningsih, Pembiakan tanaman, (2019 ) Jakarta ,Penerbit Andi



MODUL3PENYIAPAN BIBIT