Modul Pengelolaan Kas Bab 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL PENGELOLAAN KAS XI PKM



PENYUSUN ENENG SISKA ANDRIYANI



SMKS PELITA BUNGA BANGSA TAHUN PELAJARAN 2020/2021



KATA PENGANTAR



Puji syukur senantiasa kami pajatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan modul kimia ini meskipun dengan sangat sederhana. Harapan saya semoga modul yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi. Sebagai penulis, saya mengakui bahwasanya masih banyak kekurangan yang terkandung di dalamnya. Oleh sebab itu, dengan penuh kerendahan hati saya berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran demi lebih memperbaiki makalah ini. Terima Kasih.



Bandung, 17 Juli 2020



Penyusun



BAB I



PENGELOLAAN KAS KECIL Dalam mempelajari akuntansi, istilah kas kecil merupakan hal yang familiar ditemui. Kas dalam akuntansi merupakan aktiva lancar, dengan kata lain aset perusahaan yang paling sering digunakan. Dalam penggunaannya, kas termasuk bagian yang sering mengalami keluar masuk perusahaan Sedangkan kas secara umum adalah alat pembayaran yang diterima sah di Indonesia, baik berupa uang tunai, surat berharga, cek, giro, dan lain sebagainya. Ciri kas yang utama ada dua, yaitu dapat diterima sebagai alat pembayaran sah dan dapat diterima oleh bank sebagai simpanan yang kemudian masuk ke dalam  aset perusahaan. Untuk lebih detailnya, berikut bentuk-bentuk kas: Uang kertas dan uang logam. 1) Simpanan dalam bentuk uang. 2) Rekening giro (demand deposit). 3) Cek yang belum disetorkan. 4) Cek dalam perjalanan, yaitu cek yang belum diuangkan ke bank tapi sudah dikeluarkan oleh perusahaan. 5) Cek kasir. 6) Wesel pos. Dalam perusahaan sendiri, kas secara garis besar dibagi menjadi dua. Yang pertama adalah kas di bank, yaitu segala jenis kas perusahaan yang disimpan di bank. Yang kedua adalah kas kecil, yang akan kita bahas lebih lanjut dalam tulisan ini. Apa itu kas kecil? Kas kecil kerap disebut juga dengan petty cash, mungkin sudah banyak yang familiar dengan istilah tersebut. Sesuai namanya, kas kecil berjumlah lebih kecil dibanding kas yang disimpan di bank. Kas kecil ini disediakan perusahaan sebagai dana untuk kegiatan operasional perusahaan yang tidak membutuhkan dana besar, atau relatif kecil.



KEGIATAN BELAJAR I PENGERTIAN KAS KECIL Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang dimaksud dengan istilah kas adalah tempat menyimpan uang; tempat membayar dan menerima uang; atau keluar masuknya uang. Menurut Kamus Istilah Akuntansi, kas merupakan alat pembayaran yang dapat diterima oleh bank dengan nilai nominal untuk disimpan. Dalam arti sempit, kas adalah sejumlah uang tunai dalam bentuk uang kertas dan uang logam. Dalam arti yang lebih luas, kas juga meliputi cek, wesel pos, dan simpanan bank. Jadi, kas adalah alat pembayaran yang digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan operasional perusahaan. Menurut PSAK Nomor 2, kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand deposits). Adapun menurut Standar Akuntansi Pemerintahan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005, kas merupakan uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah. Dalam buku ini, yang dimaksud dengan kas adalah alat pembayaran tunai yang setiap saat dapat di gunakanuntuk membiayai berbagai macam kegiatan yang dilakukan oleh suatu lembaga, instansi, atau perusahaan. Transaksi yang menyangkut kas pada suatu perusahaan dapat berupa penerimaan dan pengeluaran kas. Agar kas tersebut mudah dikelola, maka pengeluaran dan penerimaan harus dicatat dalam suatu buku yang disebut buku kas. Definisi kas menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut. 1. Munawir Kas adalah uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan. Uang tunai yang dimiliki perusahaan tetapi sudah ditentukan penggunaannya (misalnya uang kas yang disisihkan untuk tujuan pelunasan utang obligasi, pembelian aktiva tetap atau tujuan-tujuan lain) tidak dapat dimasukan ke dalam pos kas. Yang juga tergolong kas adalah cek yang diterima dari para pelanggan dan simpanan perusahaan di bank dalam bentuk giro (demand deposit). Giro adalah simpanan bank yang dapat dicairkan kembali kapan saja dengan menggunakan cek atau giro bilyet.  2. Soemarso Kas adalah segala sesuatu (baik yang berbentuk uang kertas maupun logam) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya. 3. Thedorus M. Tuanakotta Kas sangat panting karena sifatnya yang likuid, mudah sebagai alat pertukaran, dan menunjukkan daya beli secara umum. Kas di sini berarti uang tunai maupun saldo kas di bank.  Dari berbagai definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kas merupakan alat tukar dan alat pembayaran yang diterima dalam hal pelunasan utang dan dapat diterima sebagai setoran dengan jumlah sebesar nilai nominalnya. Kas juga berarti simpanan bank atau tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu. Hal ini sesuai dengan sifat-sifat kas, yaitu. Kas selalu terlihat dalam hampir semua transaksi perusahaan.  kas merupakan aset yang siap dan mudah untuk digunakan dalam transaksi serta ditulis dengan aset lain, mudah dipindahkan tanpa tanda tangan pemilik. Jumlah uang kas yang dimiliki oleh perusahaan harus dijaga sedemikian rupa sehingga terlalu banyak dan tidak pula kurang. 



Sesuatu yang dapat dikatakan sebagai kas apabila memenuhi kriteria berikut: 1. Penggunaannya bersifat bebas  2. Diakui secara umum sebagai alat pembayaran yang sah Dapat digunakan setiap saat bila diperlukan  3. Diterima sesuai nominalnya pada waktu diuangkan  Berdasarkan pernyataan di atas, maka yang termasuk dalam golongan kas antara lain: 1. Mata uang dalam negeri, yaitu Rupiah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia 2. Mata uang asing yang dikeluarkan oleh negara lain, misalnya dolar Amerika Serikat, yen Jepang, dan sebagainya. 3. Giro atau demand deposit, yaitu simpanan di bank yang sewaktu-waktu dapat diambil kembali  4. Cek sebagai pembayaran yang diterima dari pihak lain.  5. Cek perjalanan atau traveler's check 6. Chasier's check (cek kasir) 7. Wesel pos Terdapat beberapa benda yang secara sepintas tampak sebagai golongan kas, namun tidak termasuk kas, antara lain: 1. Uang yang disisihkan untuk tujuan tertentu.  2. Cek mundur.  3. Cek kosong.  4. Persediaan prangko.  5. Deposito berjangka.  6. Rekening giro pada bank di luar negeri yang tidak dapat segera dipakai.  Hampir semua transaksi yang dilakukan perusahaan pada akhirnya akan memengaruhi kas. Kegiatan operasional Yangpahng umum terjadi dalam perusahaan adalah pembelian dan penjualan. Pembelian akan menyebabkan terjadinya pengeluaran kas, sedangkan penjualan akan menyebabkan bertambahnya uang kas. Menurut sifatnya, kas mudah dibawa dan dipindahtangankan. Oleh sebab itu, kas sering menjadi sasaran kecurangan atau penyelewengan. Kecurangan pada kas dapat berupa check kiting dan lapping. Selain itu, terkait dengan ketersediaannya, apabila kas tersedia dalam jumlah terlalu sedikit dibandingkan dengan tingkat kebutuhannya, keadaan ini akan mengganggu tingkat kesiapan perusahaan. Sebaliknya jika jumlah kas yang tersedia terlalu banyak, hal ini akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Mempertimbangkan hal tersebut, diperlukan pengendalian internal yang baik untuk menghindari kemungkinan penyelewengan dan penyalahgunaan. Pengendalian internal adalah cara melindungi aset dari pencurian, penggelapan, penyalahgunaan, atau penempatan aset pada lokasi yang tidak tepat. Salah satu pelanggaran paling serius terhadap pengendalian internal adalah penggelapan oleh karyawan. Penggelapan oleh karyawan (employee fraud) adalah tindakan disengaja untuk menipu perusahaan demi keuntungan pribadi. Penipuan tersebut dapat berupa pelaporan beban yang berlebihan untuk ongkos perjalanan agar mendapat penggantian yang lebih besar dari kantor hingga berupa penyelewengan miliaran rupiah melalui tipuan yang rumit. A. Bentuk-Bentuk Akun Kas



Pada bab ini, kita akan pelajari dana kas kecil. Namun, sebelumnya akan kita tinjau berbagai bentuk akun kas dengan fungsi dan tujuan masing-masing. Bentukbentuk akun kas adalah sebagai berikut. 1. Akun Kas Umum. Akun kas umum merupakan akun kas yang paling utama karena seluruh penerimaan dan pengeluaran melalui akun ini. Sebagian besar perusahaan kecil hanya mempunyai akun kas jenis ini 2. Akun Gaji Imprest. Akun gaji imprest merupakan akun yang dibuat tersendiri atau terpisah untuk melaksanakan pembayaran gaji dan upah karyawan.  3. Akun Bank Cabang. Akun bank cabang merupakan akun yang dibuat karena perusahaan memiliki beberapa cabang di berbagai daerah. Tujuan diadakannya adalah untuk mempermudah transaksi dengan kantor cabang melalui bank.  4. Dana Kas Kecil Imprest. Akun kas jenis ini serupa dengan kas di bank, namun digunakan untuk pembelian tunai yang nilainya kecil. Biasanya saldo kas kecil tidak melebihi Rp1.000.000,00 dan pengisian ulang tidak lebih dari satu atau dua kali setiap bulan.  5. Setara Kas Setara kas merupakan akun yang digunakan untuk mengakumulasi kelebihan kas selama periode tertentu dari siklus operasional yang mungkin diperlukan pada masa mendatang. Contohnya, deposito berjangka, sertifikat deposito atau instrumen pasar uang.  B. Dana Kas Kecil Oleh karena itu, kas mudah dipindahtangankan membuat kas menjadi aset perusahaan yang perlu diperhatikan tingkat keamanannya. Salah satunya, dengan menyetorkan ke bank setiap terjadi penerimaan kas dan melakukan pengeluaran kas dengan menggunakan cek. Hal ini akan kita bahas lebih dalam pada subbagian Mengelola Administrasi Kas Bank. Namun demikian penggunaan cek dalam setiap pengeluaran dana perusahaan tidaklah efektif. Bayangkan bagaimana repotnya jika membayar pembelian materai senilai Rp6.000,00 saja harus menggunakan cek. Apalagi tidak semua pembayaran dapat dilakukan menggunakan cek, misalnya pembayaran listrik, PAM, dan telepon. Berdasarkan permasalahan tersebut, untuk mengantisipasi kelancaran berbagai bentuk pembayaran yang jumlahnya relatif kecil, diperlukan dana dalam bentuk tunai yang disebut dengan kas kecil (petty cash). Dana kas kecil adalah uang kas atau uang tunai yang disediakan perusahaan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek. Pengeluaran-pengeluaran yang umum dilakukan dengan dana kas kecil mencakup biaya-biaya berikut: 1. Pembelian meterai.  2. Prangko.  3. Rekening telepon. 4. Listrik.  5. Rekening PAM. 



6. Perlengkapan kantor.  7. Biaya keamanan.  8. Biaya kebersihan.  Kas kecil juga dapat dikatakan sebagai kegiatan pencatatan pemasukan dan pengeluaran keuangan yang dipergunakan atasan atau unit atasan untuk keperluan yang belum terencana oleh sekretaris. Dana tersebut diserahkan kepada juru bayar kas kecil perusahaan yang akan bertanggung jawab penuh atas pengeluaran dan penggunaan dana kas kecil. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelancaran penggunaan dana kas kecil dan menghindari penyelewengan. Pengisian'dana kas kecil dapat dilakukan jika kas sudah menipis atau dapat pula dilakukan secara periodik. Pemegang kas kecil, biasanya ditunjuk oleh direktur atau manajer keuangan yang berkewajiban mempertanggungjawabkan pemakaian dana kas kecil. Demi menjamin keamanan dan akuntabilitasnya maka petugas kas kecil tidak boleh dirangkap oleh kasir kas besar. Dana kas kecil dipergunakan khusus untuk mendanai transaksi-transaksi kecil dan yang bersifat rutin. Kas kecil memiliki karekteristik berikut: a. Jumlahnya dibatasi sehingga tidak melebihi atau tidak kurang dari jumlah yang telah ditentukan oleh manajemen perusahaan. Setiap perusahaan menetapkan jumlah yang berbeda sesuai dengan sekala operasional perusahaan.  b. Digunakan untuk mendanai transaksi kecil yang bersifat rutin.  c. Disimpan di tempat khusus, misalnya di kotak kecil yang biasa disebut petty cash box atau dalam sebuah amplop.  d. Ditangani atau dipegang oleh petugas keuangan tingkatan pemula (junior cashier).  e. Prosedur penanganan kas kecil yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.  f. Staf administrasi kantor atau sekretaris membuat permohonan pengisian dana kas kecil (mengisi formulir pengajuan dana kas kecil) kepada bagian keuangan atau bendahara perusahaan dengan melampirkan pembukuan kas kecil bulan sebelumnya yang telah disetujui oleh pimpinan.  g. Jika permohonan disetujui, administrasi kantor atau sekretaris menerima dana pengisian kas kecil dari bendahara perusahaan berupa uang tunai atau cek.  h. Staf administrasi kantor atau sekretaris mencatat penerimaan dana tersebut ke dalam bukti kas masuk, ditandatangani oleh administrasi kantor atau sekretaris dan kasir atau bendahara serta diketahui atau disetujui oleh pimpinan dari administrasi kantor atau sekretaris tersebut, serta dilampiri dengan fotokopi cek (bila menggunakan cek). Berilah nomor bukti kas masuk secara urut berdasarkan tanggal.  i. Catat pemasukan kas ke dalam buku kas. j. Uang disimpan dalam tempat yang aman. Ditaruh dalam kotak uang khusus yang berukuran kecil (kotak kas kecil atau cash box), kemudian disimpan dalam lemari yang terkunci.  k. Bukti kas masuk disimpan dalam ordner.  l. Staf administrasi kantor atau sekretaris dapat mengeluarkan dana kas kecil sesuai dengan keperluan atasan atau pimpinan. Staf administrasi kantor atau sekretaris harus dapat mengelola dan mencatat penggunaan dana kas kecil sebaik-baiknya. Segala pengeluaran harus memiliki bukti-bukti pengeluaran yang dapat dipertanggungjawabakan serta sah menurut hukum. 



m. Setiap terjadi pengeluaran, administrasi kantor atau sekretaris harus mencatat pengeluaran tersebut ke dalam bukti kas keluar, kemudian satukan bukti kas keluar dengan bukti transaksi penggunaan uang seperti nota, faktur, dan kuitansi. Berilah nomor bukti secara urut berdasarkan tanggal.  n. Mintalah tanda tangan pimpinan pada bukti kas keluar.  o. Catat dan masukkan data bukti kas keluar ke dalam buku kas sesuai dengan sistem yang digunakan.  p. Simpan semua dokumen pengeluaran pada ordner.  q. Buat laporan penanggungjawaban penggunaan kas kecil lengkap dengan buktibukti transaksinya. Laporan ini harus mendapat persetujuan pimpinan yang selanjutnya akan dilaporkan ke bagian keuangan untuk mendapatkan kembali pengisian dana kas kecil berikutnya. 



KEGIATAN BELAJAR II KEGUNAAN KAS KECIL Dana kas kecil dibentuk untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil atau bersifat mendadak, seperti untuk membeli prangko, sumbangan, ongkos transportasi



dan jenis dana lainnya. Dengan adanya sistem akuntansi pengeluaran kas, pengeluaran kas dalam perusahaan yang tidak dapat dilakukan dengan cek, dilaksanakan melalui uang tunai. Kegunaan dana kas kecil bagi sebuah organisasi atau instansi adalah untuk keperluan berikut: a. Pembayaran pengeluaran yang jumlahnya kecil (biasanya batas maksimumnya sudah ditentukan). b. Pembayaran pengeluaran yang sifatnya mendadak. c. Pembayaran yang jumlahnya kecil dan tidak praktis bila dibayarkan dengan cek. d. Membantu kelancaran kegiatan pimpinan. e. Membantu administrasi kantor atau sekretaris dalam melaksanakan tugasnya, yaitu memberikan pelayanan yang optimal kepada kolega dan pelanggan. Dana kas kecil merupakan unsur yang cukup penting bagi perusahaan dalam bidang keuangan karena dana kas kecil digunakan untuk pengeluaran rutin yang jumlah rupiahnya relatif kecil. Dana ini disimpan dalam sebuah brankas yang disebut petty cash box. Mengingat peran dan -fungsinya yang cukup penting, perusahaan harus mempunyai sistem dan pengendalian internal yang baik untuk menjaga dana kas kecil dari penyalahgunaan. Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem dana kas kecil tersebut antara lain sebagai berikut. 1) Fungsi Kas Fungsi ini bertanggungjawab dalam mengisi cek, meminta otorisasi atas cek dan menyerahkan cek kepada pemegang dana kas kecil pada saat pembentukan dana kas kecil dan pada saat pengisian kembali dana kas kecil. Biasanya dilakukan pada saat pembentukan dana kas kecil dan pengisian kembali dana kas kecil. 2) Fungsi Akuntansi Dalam sistem dana kas kecil, fungsi akuntansi bertanggung jawab antara lain untuk:  Pencatatan pengeluaran kas kecil yang menyangkut beban dan persediaan kas kecil.  Pencatatan transaksi pembetukan ciana kas kecil.  Pencatatan pengisian kembali dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran kas atau daftar cek.  Pencatatan pengeluaran dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran kas kecil. .  Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi kelengkapan dan keabsahan dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar. 3) Fungsi Pemegang Dana Kas Kecil Fungsi ini bertanggung jawab atas penyimpanan dana kas kecil, pengeluaran dana kas kecil sesuai dengan otorisasi dari pejabat tertentu yang ditunjuk serta permintaan pengisian kembali dana kas kecil. 4) Fungsi yang Memerlukan Pembayaran Tunai Fungsi ini adalah pihak yang akan menerima pembayaran dari dana kas kecil. Melalui transaksi pembayaran yang dilakukan maka fungsi ini akan mengumpulkan bukti transaksi (nota, kuitansi) pengeluaran dana kas kecil. 5) Fungsi Pemeriksa Intern Fungsi ini bertanggung jawab atas penghitungan dana kas kecil secara periodik dan pencocokan hasil perhitungannya dengan catatan kas serta bertanggung jawab atas pemeriksaan secara mendadak terhadap saldo dana kas kecil yang ada di tangan pemegang dana kas kecil. Hasil pemeriksaan dibuatkan berita acara pemeriksaan kas kecil.



KEGIATAN BELAJAR III PROSES ADMINISTRASI KAS KECIL Kegiatan mengelola administrasi dana kas kecil meliputi pembentukan dana kas kecil, pengeluaran dana kas kecil dan pengisian kembali kas kecil. Prosedur pembentukan dana kas kecil adalah tata urutan, proses atau mekanisme dari pembentukan dana kas kecil. Prosedur pembentukan dana kas ' kecil melibatkan faktor-faktor di bawah ini: a. Pihak Berwenang 



Pihak berwenang merupakan pimpinan perusahaan atau manajer keuangan mengeluarkan surat keputusan (SK) untuk memberi otorisasi bahwa ada sejumlah dana yang akan disisihkan ke dalam kas kecil dan tujuan pembentukan dana tersebut. Dengan adanya surat keputusan (SK) tersebut, bagian keuangan membuat bukti kas keluar sebanyak tiga lembar. Lembar ke-1 dan ke-3 diserahkan ke bendahara atau kasir, lembar ke-2 diarsipkan. b. Surat Keputusan (SK)  Dengan adanya Surat Keputusan (SK) dan bukti surat keluar tersebut, bendahara atau kasir mengisi cek dan harus ditandatangani pihak yang berwenang sebagai otorisasi, yaitu pimpinan atau manajer. Cek beserta bukti kas keluar lembar ke-3 dan surat keputusan (SK) pembentukan kas kecil kemudian diserahkan kepada pemegang dana kas kecil. c. Pemegang Dana Kas Kecil  Bertugas untuk mencairkan cek ke bank dan menyimpan uang tersebut dalam kotak uang (cash box), dan mengarsipkan dokumen berurutan menurut nomor.



KEGIATAN BELAJAR IV PROSEDUR PENGELOLAAN DANA KAS KECIL Sebelum membahas Prosedur Pengelolaan Dana Kas Kecil, sebelumnya akan diuraikan penggunaan istilah prosedur di bidang akuntansi. Prosedur merupakan urut-urutan kegiatan klen'kal yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih. yang



dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi. Adapun kegiatan klerikal adalah kegiatan yang dilakukan untuk mencatat infomasi dalam formulir, buku besar dan buku jurnal. Kegiatan tersebut meliputi menulis, mengadakan, menghitung, memberi kode, mendaftar, memilih, memindahkan dan membandingkan, khususnya di bidang akuntansi. 1. Pembentukan Dana Kas Kecil Perusahaan yang memiliki standar prosedur operasional, dapat dikatakan bahwa semua jenis pengeluaran kasnya melibatkan bagian utang. Oleh karena itu unit organisasi (bagian) yang terlibat dalam prosedur pembentukan dana kas kecil adalah bagian utang, bagian kasir, bagian jurnal dan laporan, serta pemegang dana kas kecil. tugas masingmasing bagian adalah sebagai berikut. a. Bagian Utang Bagian utang memiliki tugas sebagai berikut.  1) Menerima surat keputusan pembentukan dana kas kecil dari bagian keuangan. 2) Membuat bukti pengeluaran kas minimal dalam 3 rangkap. Lembar ke-1 dan ke3 diserahkan kepada bagian kasir dengan dilampiri surat keputusan pembentukan dana kas kecil, lembar ke-2 diserahkan kepada bagian buku pembantu yang terkait, misalnya bagian kartu biaya dan bagian kartu sediaan untuk diarsipkan. 3) Mencatat bukti pengeluaraan kas dalam daftar bukti kas keluar yang belum dibayar (berfungsi sebagai buku pembantu utang).  4) Menerima bukti pengeluaran kas lembar ke-1 yang telah dicap lunas dari bagian kasir, dilampiri surat keputusan pembentukan danakas kecil.  5) Mencatat nomor cek dan tanggal pembayaran sesuai data bukti pengeluaran kas yang telah dicap lunas dalam daftar bukti kas keluar pada kolom yang disediakan.  6) Menyerahkan bukti pengeluaran kas lembar ke-1 yang telah dicap lunas kepada Bagian Jurnal dan Laporan.  b. Bagian Kasir  Bagian kasir memiliki tugas sebagai berikut. 1) Menerima bukti pengeluaran kas lembar ke-1 dan lembar ke-3 dengan dilampiri surat keputusan pembentukan dana kas kecil dari bagian utang.  2) Menyediakan cek sejumlah yang tercantum dalam bukti pengeluaran kas untuk ditandatangani oleh pejabat perusahaan yang berwenang mengeluarkan kas.  3) Membubuhkan cap tanda lunas pada bukti pengeluaran kas lembar ke-l dan lembar ke3 serta surat pembentukan dana kas kecil.  4) Menyerahkan bukti pengeluaran kas lembar ke-1 dan lembar ke-3 yang telah dicap lunas. Lembar ke-l kepada bagian utang dengan dilampiri surat bukti pembentukan dana kas kecil dan, lembar ke-3 bersama dengan cek diserahkan kepada pemegang dana kas kecil.  c. Bagian Jurnal dan Laporan Bagian jurnal dan laporan memiliki tugas sebagai berikut.



1) Menerima bukti pengeluaran kas lembar 1 yang telah dicap lunas. dilampiri surat pembentukan dana kas kecil dari bagian utang  2) Mencatat bukti pengeluaran kas dalam buku jumal pengeluaran kas (check register).   3) Mengarsipkan bukti pengeluaran kas bersama surat keputasan pembentukan dana kas kecil dalam map arsip bukti pengeluaran kas (voucher) yang sudah dibayar.  4) Pemegang Dana Kas Kecil Pemegang dana kas kecil memiliki tugas sebagai berikut.  5) Menerima cek dan bukti pengeluaran kas lembar ke-3 dari bagian kasir.  6) Menguangkan cek ke bank dan menyimpan dana kas kecil.  7) Mengarsipkan bukti kas pengekuaran kas berdasarkan urutan tanggal.  2. Pengeluaran Dana Kas Kecil  Formulir yang digunakan dalam pengeluaran dana kas kecil terdiri atas formulir surat permintaan pengeluaran dana kas kecil dan bukti pengeluaran kas kecil. Pihak yang terlibat dalam pengeluaran atau penggunaan dana kas kecil adalah pengguna dana kas kecil dan pemegang dana kas kecil. Masingmasing memiliki tugas dan fungsi berikut. a. Pengguna Dana Kas Kecil Pemakai dana kas kecil terkait dengan pengajuan dana kas kecil dan melakukan beberapa tugas berikut: 1) Mengisi formulir surat permintaan pengeluaran dana kas kecil sebanyak dua lembar untuk selanjutnya diserahkan kepada pemegang dana kas kecil.  2) Menerima uang tunai dan surat permintaan pengeluaraan dana kas kecil lembar pertama dari pemegang dana kas kecil  3) Mengumpulkan bukti-bukti penggunaan dana kas kecil untuk dijadikan pendukung bukti pengeluaran kas kecil.  4) Mengisi formulir bukti pengeluaran kas kecil berdasarkan data 'bukti pendukung.  5) Menyerahkan bukti pengeluaran kas kecil, bukti-bukti pendukung dan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar pertama kepada pemegang dana kas kecil untuk ditukar dengan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar kedua.  6) Menerima surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar kedua yang telah dicap lunas dari pemegang dana kas kecil untuk diarsipkan.  b. Pemegang Dana Kas Kecil Pemegang dana kas kecil bertugas antara lain sebagai berikut. 1) Menerima surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar ke-1 dan ke-2 dari bagian yang memerlukan dana (pemakai).  2) Menyerahkan uang tunai dan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar ke-l kepada pemakai dana kas kecil.  3) Menerima bukti pengeluaran kas kecil, bukti pendukung dan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar ke-1 dan ke-2.  4) Menyerahkan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar ke-2 yang telah dicap lunas kepada pemakai dan kas kecil.  5) Menyimpan bukti pengeluaran kas kecil, bukti-bukti pendukung dan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar ke-l. Dokumen-dokumen



tersebut kepada bagian utang pada saat pengajuan permintaan pengisian kembali dana kas kecil.  3. Pengisian Kembali Dana Kas Kecil  Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan apabila sisa dana kas kecil dipandang tidak akan cukup untuk memenuhi permintaan bagian bagian pemakai dana kas kecil. Formulir dan dokumen yang diperlukan dalam pengisian kembali dana kas kecil terdiri atas formulir permintaan pengisian kembali dana kas kecil, formulir bukti pengeluaran kas dan bukti pengeluaran kas kecil beserta dokumen pendukungnya.  Pihak pihak yang terlibat dalam pengisian kembali dana kas kecil adalah pemegang dana kas kecil, bagian utang, bagian kasir, serta bagian jurnal dan laporan. Berikut ini kegiatan setiap bagian.  a. Pemegang Dana Kas Kecil  Pemegang dana kas kecil melakukan tugas sebagai berikut.  1) Mengisi formulir permintaan pengisian kembali dana kas kecil sebanyak dua lembar.  2) Menyerahkan formulir permintaan pengisian kembali dana kas kecil yang telah diisi kepada bagian utang dengan dilampiri bukti pengeluaran kas kecil beserta dokumen pendukung atas dana yang telah digunakan.  3) Menerima cek dan bukti pengeluaran kas lembar ke-3 dari bagian kasir menguangkan cek ke bank untuk disimpan sebagai dana kas kecil, serta mengarsipkan bukti kas keluar lembar ke-3 menurut tanggal.  b. Bagian Utang   Bagian utang melakukan kegiatan sebagai berikut.  1) Menerima formulir permintaan pengisian kembali dana kas kecil dari pemegang dana kas kecil sebanyak dua lembar yang dilampiri bukti pengeluaran kas kecil beserta dokumen pendukungnya.  2) Membuat bukti pengeluaran kas sebanyak tiga lembar.  3) Mencatat bukti pengehiaran kas dalam daftar bukti pengeluaran kas.  4) Mendistribusikan bukti pengeluaran kas, sebagai berikut:  a. Lembar ke-1 dan ke-3, diserahkan kepada bagian kasir dilampiri dengan surat permintaan pengisian kembali kas kecil lembar ke-2 dan dokumen pendukungnya.  b. Lembar ke-2 diserahkan kepada bagian buku pembantu, dilampiri formulir permintaan pengisian kembali kas kecil lembar ke-1 untuk dicatat dalam kartu yang bersangkutan.  5) Menerima bukti pengeluaran kas lembar ke-1 yang telah dicap lunas dari bagian kasir, dilampiri formulir permintaan pengisian kembali dana kas kecil lembar ke2 beserta dokumen pendukungnya.  6) Mencatat bukti pengeluaran kas lembar ke-l, formulir permintaan pengisian kembali dana kas kecil lembar ke-Z beserta dokumen pendukungnya kepada bagian jurnal dan laporan.  7) Mencatat nomor cek dan tanggal pembayaran sesuai dengan data bukti pengeluaran kas dalam daftar bukti pengeluaran kas.  c. Bagian Kasir  Bagian kasir melakukan tugas sebagai berikut. 



1) Menerima bukti pengeluaran kas lembar ke-1 dan ke-3, dari bagian utang dilampiri dengan formulir permintaan pengisian kembali kas kecil lembar ke-2 dan dokumen pendukungnya.  2) Menyediakan cek sebesar jumlah yang tertulis dalam bukti pengeluaran kas untuk ditandatangani pejabat perusahaan yang berwenang.  3) Menyerahkan dan bukti pengeluaran kas lembar ke-3 yang telah dicap lunas kepada pemegang dana kas kecil. 4) Menyerahkan bukti pengeluaran kas lembar 1 yang telah dicap lunas dan formulir permintaan/ pengisian kembali kas kecil lembar ke-Z beserta dokumen pendukungnya kepada Bagian Utang.  d. Bagian Jurnal dan Laporan  Bagian jurnal dan laporan melakukan kegiatan sebagai berikut.  1) Menerima bukti pengeluaran kas lembar ke-l, formulir permintaan pengisian kembali dana kas kecil lembar ke-Z beserta dokumen pendukungnya kepada Bagian Jurnal dan Laporan.  2) Mencatat bukti pengeluaran kas dalam buku jurnal pengeluaran kas (check register).  3) Mengarsipkan bukti pengeluaran kas lembar ke-l, surat permintaan pengisian kembali dana kas kecil lembar ke-Z beserta dokumen pendukungnya dalam arsip bukti pengeluaran kas (voucher) yang sudah dibayar.