Modul Praktikum Dasar Agronomi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

I.



PENDAHULUAN



1.1 Agronomi Agronomi merupakan upaya pengolahan lapangan produksi untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Hal tersebut terangkum dalam tahapan penyiapan lahan untuk budidaya, budidaya tanaman (penanaman, pemupukan, pemberantasan gulma dan penyakit tanaman), teknik budidaya, pemuliaan tanaman hingga penyimpanan dan pengolahan hasil pertanian. Terdapat 2 (dua) hal mendasar dalam proses budidaya suatu tanaman, yaitu meminimalkan input atau memaksimalkan output. Budidaya tanaman didasari pada pemberian lingkungan yang terbaik bagi tanaman tersebut untuk dapat tumbuh, berkembang dan berproduksi dengan baik. Lahan dan iklim di suatu daerah sangat berpengaruh terhadap suatu proses budidaya, karena itu lahan yang dianggap belum memenuhi syarat tumbuh suatu tanaman perlu diolah sedemikian rupa agar dapat mendekati syarat tumbuh tanaman yang telah disesuaikan dengan iklim sekitarnya. Faktor iklim yang berpengaruh diantaranya adalah suhu, sinar matahari, curah hujan, kelembaban udara, angin. Radiasi matahari mempunyai peranan yang sangat penting dalam bidang pertanian, karena radiasi matahari merupakan sumber energi dalam proses fotosintesis bagi tanaman berhijau daun dan dari sejumlah radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi hanya 1-2% saja yang digunakan untuk proses fotosintesis (Arifin et al., 2007). Radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi mempunyai beberapa pengaruh, diantaranya : 1. Pada tanaman hijau, berperan sebagai energi dalam proses fotosintesa sehingga mempengaruhi kecepatan pertumbuhan tanaman. Proses fotosintesis merupakan aktifitas utama bagi tanaman berhijau daun selama proses pertumbuhannnya. 2. Mempengaruhi kecepatan transirasi tanaman 3. Pada keadaan kritis pertumbuhan tanaman, tingkat energi radiasi matahari yang tinggi dapat mengakibatkan terjadinya pembakaran. 4. Mempengaruhi perubahan uncur cuaca lainnya seperti suhu, kelembaban, angin, dan lain sebagainya. Selain radiasi matahari, curah hujan juga memiliki pengaruh pada kondisi tanah di lahan. Dengan adanya air hujan, maka proses pencucian tanah berlangsung cepat sehingga pH tanah tidak terlalu basa (Nababan, 2014).



1.2 Sawi Sawi merupakan salah satu dari sekian jenis sayur yang dapat tumbuh baik di Indonesia. Seperti yang telah diketahui, sayuran sering dijumpai sebagai menu pendamping yang tinggi akan kandungan vitamin. Sawi memiliki rasa yang segar dan kaya akan vitamin A, B, C, E, dan K yang sangat berguna bagi tubuh (Hendro, 2011 dan Galuh, 2012). Selain itu, sawi juga memiliki komponen kimia untuk mengambat pertumbuhan sel kanker (Gustia, 2013). Prospek untuk membudidayakan tanaman sawi semakin tinggi dikarenakan sawi dapat tumbuh di dataran rendah maupung tinggi (5 – 1.200 m) di atas permukaan laut (dpl) (Supriati dan Herliana, 2011). Hal ini menandakan bahwa iklim panas maupun dingin tidak menjadi masalah serius untuk budidaya tanaman sawi. Namun demikian, tanaman sawi akan jauh lebih baik pertumbuhannya bila dibudidayakan pada ketinggian 100 – 500 m dpl (Gustia, 2013). Media tanam pada proses budidaya merupakan salah satu pertimbangan penting agar pertumbuhan tanaman dapat berlangsung dengan baik. Penambahan pupuk kimia dan organik sangat berpengaruh terhadap tekstur, porositas dan unsur hara di dalam media tanam. Dewasa ini pemupukan yang ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan melalui sistem organik sangat dianjurkan. Bahan pemupukan yang dapat digunakan salah satunya adalah berupa limbah teh dan kascing (kotoran bekas pemeliharaan cacing) (Fahrudin, 2009). Meskipun demikian, pada praktikum ini, akan dilihat seberapa besar pengaruh pupuk baik organik dan anorganik terhadap tekstur tanah dan pertumbuhan tanaman sawi. Teknik budidaya tanaman sawi ada beberapa macam, seperti ditanam di lahan terbuka, didalam polibag, hidroponik dan berbagai inovasi baru yang diciptakan manusia agar seefisien munkin dalam penggunaan lahan. Dalam praktikum ini, teknik budidaya yang dilakukan adalah menanam didalam polibag. 1.3 Tujuan Pada praktikum kali ini, diharapkan mahasiswa dapat melakukan budidaya tanaman sawi dengan baik menggunakan media tanamn dalam polibag. 1.4 Metode 1. Pelaksana praktikum Peserta praktikum berkelompok dengan anggota masing-masing kelompok 2 orang. Tiap orang bertanggungjawab pada 1 tanaman.



2. Persiapan Media tanam Lahan kebun tanaman sawi biasanya dalam bentuk bedengan-bedengan atau guludan, tetapi pada praktikum kali ini menggunakan polibag. Lahan praktikum digarap, lalu tanah dari lahan Tanah diambil dari Jl. Sengakawit (Belakang POM Bensin) Tanjung Selor, pada kedalaman 0 sampai 20 cm. Tanah yang telah diambil dikering-anginkan, lalu ditumbuk dan diayak. Tanah yang telah diayak dicampur dengan pupuk organik dengan perbandingan 1:1. Setelah itu dimasukkan kedalam polibag. Masing-masing mahasiswa memegang tanggung jawab terhadap sample tanaman : Po = media tanah lahan PA = media tanah lahan + pupuk kandang ayam PS = media tanah lahan + pupuk kandang sapi PAS = media tanah lahan + pupuk kandanga ayam + pupuk kandang sapi 3. Pelaksanaan   



Komoditi yang digunakan adalah sawi. Menanam sawi dalam polibag dengan menggunakan naungan. Setiap praktikan melakukan menanam secara individu.



4. Persiapan bibit Kebutuhan bibit per polibag ditentukan oleh varietas tanaman dan jarak tanam yang digunakan. 5. Penanaman Waktu tanam sawi yang paling baik adalah pada awal musim hujan dengan kondisi tanah yang gembur, agar perakaran dapat menembus kedalam tanah dengan baik. Siram media tanam dalam polibag yang berisi bibit tanaman sawi menggunakan air bersih hingga tanah cukup basah. Polibag disusun berjarak 40cm setiap polibag di belakang ruang dosen Fakultas Pertanian. 6. Pemeliharaan tanamanan a. Penyiraman Tanaman sawi pada stadia muda atau masih kecil membutuhkan air yang memadai. penyiraman sebaiknya dilakukan setiap pagi atau sore hari. Tanaman sawi pada stadia dewasa tidak membutuhkan air terlalu banyak. b. Penyiangan



Gulma harus disiangi. Waktu penyiangan tergantung dari keadaan pertumbuhan gulma. biasanya penyiangan dilakukan bersama dengan kegiatan pemupukan susulan. c. Pemangkasan Pemangkasan daun dan sulur hendaknya dilakukan secara teratur agar menjadi produktif dalam berbunga dan berbuah. pemangkasan biasanya dilakukan pada bunga pertama dan buah stadium pentil yang tumbuh berlebihan. d. Pemupukan susulan Pupuk susulan diberikan setalah 10 hari tanam, berupa pupuk kandang kembali (ditaburkan diatas tanah).. e. Perlindungan tanaman. Teknologi pengendalian hama dan penyakit secara terpadu antara lain 1. Penggunaan bibit yang sehat. 2. Perlakuan benih direndam dalam larutan pestisida dilakukan sebelum tanam. 3. Pengolahan tanah yang baik. 4. Penggunaan jarak tanam yang teratur 5. Rotasi tanaman. 6. Pemulsaan menggunakan jerami kering atau mulsa plastic 7. Pemotongan bagian tanaman yang telah terserang hama dan penyakit. 8. Penyemprotan pestisida secara selektif 1.5 Pengamatan Parameter pengamatan meliputi : 1. Jumlah daun muda yang muncul per minggu. 2. Tinggi tanaman (Panjang dan Lebar daun). 3. Lebar daun 4. Lebar tanaman 5. Berat tanaman (akar, batang, daun) 6. Berat kering tanaman 7. Panjang akar Pengamatan 1-4 dilakukan setiap minggu



1.6 Alat dan Bahan



Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Tanah lahan Pupuk kandang sapi Benih sawi (Brassica Juncea L) Pupuk kandang ayam Pestisida lokal Kantung polibag sejumlah 165 lembar



Alat yang digunakan adalah Parang, arit, cangkul, alat penugal, gembor, timbangan, meteran, terpal, ayakan, dll. 1.7 Perhitungan pemberian pupuk Perbandingan pupuk kandang dengan tanah lahan adalah 1 : 1, dengan kalkulasi rinci sebagai berikut : Po = 10 kg tanah lahan PA =



50 x 10 kg tanah=5 kg Pupuk kandang ayam 100



PS =



50 x 10 kg tanah=5 kg Pupuk kandang sapi 100



PAS =



25 x 10 kg tanah=2,5 kg Pupuk kandang ayam 100



=



25 x 10 kg tanah=2,5 kg Pupuk kandang sapi 100



=



50 x 10 kg tanah=5 kg Pupuk kandang tanah 100



JADWAL KEGIATAN PRAKTIKUM No.



KEGIATAN 1



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



MINGGU 2 3



4



Pengolahan Lahan dan penyiapan media tanam di polibag Penanaman Pemupukan Pemeliharaan a. Penyiraman b. Penyulaman c. Penyiangan Pemanenan RINCIAN KEGIATAN PRAKTIKUM



No. Kegiatan 1. Pengolahan lahan dan penyiapan media tanam - Pengolahan tanah di lapang - Pencampuran tanah dengan pupuk kandang - Pengepakan ke dalam polibag - Pengangkutan ke fakultas 2. Penanaman - Pembibitan 3. Pemeliharaan - Penyiraman - Penyulaman - Penyiangan 4. Pemanenan



Waktu - 20 Mei 2016 - 21 Mei 2016 - 21 Mei 2016 - 22 Mei 2016 - 24 Mei 2016 - 25 Mei – 21 Juni 2016 - 01 Juni - 01 Juni – 21 Juni 2016 22 Juni 2016



LAPORAN KERJA MAHASISWA



II.



PENGOLAHAN LAHAN



II.1Tujuan Praktikum Setelah praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu mempersiapkan lahan dengan baik, sesuai dengan kondisi syarat tumbuh tanaman yang akan dibudidayakan. II.2Dasar Teori 2.2.1 Pengolahan lahan (min. 2 sumber)



2.2.2 Tujuan Pengolahan Lahan



2.2.3 Peralatan Pengolahan Lahan Manual dan Masinal (min. 3 sumber)



2.3 Alat, Bahan dan Fungsi (sertakan gambar tangan)



2.4 Cara Kerja di Lapangan (Diagram Alir)



2.5 Pembahasan 2.5.1 (Luas lahan dan kondisi fisik tanah sebelum dan setelah diolah



2.5.2 Ilustrasi hasil pengolahan tanah (gambar tangan)



2.6 Daftar Pustaka



III.



MEDIAN TANAM



III.1 Tujuan Praktikum Setelah praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat menyesuaikan melakukan pengamatan terhadap jenis tanah yang sesuai untuk tanaman yang akan dibudidayakan. 3.2 Dasar Teori 3.2.1 Definisi Media Tanam (min. 2 sumber)



3.2.2 Jenis-jenis media tanam



3.2.3 Pembuatan media tanam dalam polibag



Tabel 1. Pengamatan Sifat Fisik Media Tanam (Pasir Kasar/Pasir



Halus/Debu/Lempung)



3.3 Alat, Bahan dan Fungsi (Sertakan gambar tangan)



3.4 Cara kerja (Diagram alir)



Tabel 2. Pengamatan Sifat Fisik Media Tanam Sebelum Pencampuran



3.4 Data Hasil Pengamatan 3.5



3.6 Data Pengamatan



Tabel 3. Pengamatan Sifat Fisik Media Tanam Setelah Pencampuran



3.7 Analisa Hasil



3.7 Pembahasan



3.8 DAFTAR PUSTAKA



IV.



BUDIDAYA TANAMAN SAWI



IV.1 Tujuan Praktikum Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat mengetahui cara budidaya sawi dalam polibag. IV.2 Dasar Teori IV.2.1 Sawi (min. 3 sumber)



4.2.2 Syarat Tumbuh Sawi



IV.2.2 Tahapan Budidaya Sawi



4.2.3 Ciri-ciri Benih Unggul Sawi



4.3 Alat, Bahan dan Fungsi (Sertakan gambar tangan)



Tabel 1. Pengamatan Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun (Sample P1) Kel.



Perlaku an 0



Jumlah daun (Helai) Minggu ke 1 2 3 4 5



Rat arata



0



Tinggi Tanaman (cm) Minggu ke 1 2 3 4 5



Rat arata



Tabel 2. Pengamatan Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun (Sample P2) Kel.



Perlaku an 0



Jumlah daun (Helai) Minggu ke 1 2 3 4 5



4.4 Cara Kerja (Diagram Alir)



Rat arata



0



Tinggi Tanaman (cm) Minggu ke 1 2 3 4 5



Rat arata



Tabel 3. Pengamatan Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun (Sample P3) Kel.



Perlaku an 0



Jumlah daun (Helai) Minggu ke 1 2 3 4 5



4.5 Data Hasil Pengamatan



Rat arata



0



Tinggi Tanaman (cm) Minggu ke 1 2 3 4 5



Rat arata



Tabel 4. Rata-rata lebar Daun per tanaman (Sample P1) Kel.



Perlaku an 0



Rata-rata lebar daun Minggu ke 1 2 3 4



5



Tabel 5. Rata-rata lebar Daun per tanaman (Sample P2) Kel.



Perlaku an 0



Rata-rata lebar daun Minggu ke 1 2 3 4



5



Tabel 6. Rata-rata lebar Daun per tanaman (Sample P3) Kel.



Perlaku an 0



Rata-rata lebar daun Minggu ke 1 2 3 4



5



Tabel 7. Berat Stover dan akar sawi (Sample P1) Kel.



Perlaku an



Berat (gram) Stover Akar Batan Daun g



Panjang akar



Tabel 8. Berat Stover dan akar sawi (Sample P2) Kel.



Perlaku an



Berat (gram) Stover Akar Batan Daun g



Panjang akar



Tabel 9. Berat Stover dan akar sawi (Sample P3) Kel.



Perlaku an



Berat (gram) Stover Akar Batan Daun g



Panjang akar



4.6 Pembahasan 4.6.1 Jenis media tanam yang digunakan pada praktikum 4.6 Pembahasan 4.6.1 Jenis media tanam yang digunakan pada praktikum



4.6.2 Perawatan selama masa budidaya (penyiraman, penyiangan, dll)



4.6.3 Pengaruh pemberian pupuk pada media tanam terhadap pertumbuhan & perkembangan sawi



4.7 Jadwal Perawatan 4.7 Jadwal perawatan



4.8 DAFTAR PUSTAKA



DAFTAR PUSTAKA



Arifin, Syamsul Bahri, Roedy S, Didik H, Nur Edy S, Ninuk H, dan Nur Azizah. 2007. Buku Praktikum Dasar Klimatologi Pertanian. Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian Unibraw. Malang Fahrudin, F. 2009. Budidaya Caisim Menggunakan Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing. (Skripsi). Surakarta : Universitas Sebelas Maret. Gustia, Helfi. 2013. Pengaruh Penambahan Sekam Bakar Pada Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Sawi (Brassica Juncea L.). ISSN 2338-7793 Nababan Kiki. 2014. Pengaruh Iklim dalam Pembentukan Tanah. kikinababan.blogspot.co.id / 2014/02/pengaruh-iklim-dalam-pembentukan-tanah.html. Diakses tanggal 12 Mei 2016