MODUL SPM - MENGUKUR DAN MENGENDALIKAN ASET YANG DIKELOLA - Revisi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL PERKULIAHAN SISTEM PENGENDALIAN MANJEMEN (SPM)



DOSEN : IWAN GUNAWAN, S.E, M.Ak



Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola (Pusat Investasi) Bagian ke-1



(HANYA UNTUK KALANGAN TERBATAS ) MAHASISWA UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA – 2020



Fakultas



Program Studi



Ekonomi Dan Bisnis



S-1 Akuntansi



Perkuliahan



Kode MK



8



AKT 323



Abstract Pusat investasi adalah unit bisnis di perusahaan yang dapat memanfaatkan modal untuk berkontribusi langsung pada profitabilitas perusahaan. Perusahaan mengevaluasi kinerja pusat investasi sesuai dengan pendapatan yang ‘2020



1



SPM Iwan Gunawan, S.E, M.Ak



Disusun Oleh Iwan Gunawan, S.E, M.Ak



Kompetensi Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan konsep pengukuran dan pengelolaan suatu aktiva dalam perusahaan, struktur analisa,



dihasilkannya melalui investasi dalam dibandingkan dengan biaya keseluruhan.



aset



modal



mengukur aktiva yang digunakan, EVA & ROI, pertimbangan tambahan dalam mengevaluasi manager, mengevaluasi kinerja ekonomi suatu entitas.



Mengukur & Mengendalikan Aktiva yang Dikelola (Pusat Investasi) PENDAHULUAN Fokus pada laba di dalam beberapa unit usaha diukur dari selisih antara pendapatan dengan beban. Pada unit usaha yang lain, laba dibandingkan dengan aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Pusat tanggung jawab yang terakhir ini disebut sebagai pusat investasi. Perusahaan lebih sering menggunakan istilah pusat laba daripada pusat investasi untuk menyebut pusat tanggung jawab. Pusat investasi adalah jenis istimewa dari pusat laba dan bukan kategori yang terpisah. Tetapi ada banyak permasalahan yang terlibat dalam mengukur aktiva yang digunakan oleh suatu pusat laba. Untuk lebih memahami tentang materi ini maka akan dibahas dua metode yang menghubungkan laba dengan dasar investasi. Akan diketahui pula keuntungan dan persyaratan dari penggunaan masing-masing metode untuk mengukur kinerja. Yang terakhir adalah masalah perbedaan dalam mengukur nilai ekonomi dari suatu pusat investasi sebagaimana dibandingkan dengan manajer yang bertanggung jawab atas suatu pusat investasi.  



STRUKTUR ANALISIS Pengukuran aktiva merupakan analogi dari tujuan pusat laba yaitu: 1. Memberikan informasi yang berguna dalam membuat keputusan yang baik mengenai aktiva yang digunakan dan untuk memacu para manajer agar membuat keputusan yang merupakan kepentingan perusahaan yang nantinya bisa memberikan manfaat yang baik bagi perusahaan. 2. Mengukur kinerja unit usaha sebagai suatu entitas ekonomi



‘2020



2



SPM Iwan Gunawan, S.E, M.Ak



Fokus pada laba juga harus dengan mempertimbangkan aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Tujuan penting dari perusahaan yang berorientasi pada laba adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian (return) yang memuaskan atas modal yang digunakan. Apabila jumlah aktiva yang digunakan tidak ikut diperhitungkan, maka pihak manajemen akan kesulitan untuk membandingkan kinerja laba dari suatu unit usaha dengan unit usaha yang lain. Perbedaan laba yang besar tidak akan berarti apabila unit usaha menggunakan sumber daya yang berbeda, karena semakin banyak sumber daya yang digunakan maka semakin besar laba yang diperoleh. Para manajer unit usaha memiliki dua sasaran kinerja. Pertama, mereka harus menghasilkan laba yang mencukupi dari sumber daya yang digunakan. Kedua, mereka dapat menggunakan sumber daya tambahan hanya jika penggunaan tersebut menghasilkan tingkat pengembalian yang memadai. Tujuan dari menghubungkan laba dengan investasi adalah untuk memotivasi para manajer unit usaha guna mencapai sasaran-sasaran tersebut di atas. Tingkat pengembalian atas investasi (ROI) adalah suatu rasio perbandingan. Pembilangnya (numerator) adalah laba yang dilaporkan pada laporan keuangan, sedangkan penyebutnya (denominator) adalah aktiva yang digunakan. Nilai tambah ekonomi (EVA) adalah jumlah uang, bukan rasio EVA dapat diperoleh dengan mengurangkan beban modal (capital charge) dari laba operasi bersih (net operating profit). Beban modal diperoleh dari perkalian antara jumlah aktiva yang digunakan dengan suatu tingkat tarif (rate).



MENGUKUR AKTIVA YANG DIGUNAKAN Untuk memutuskan dasar investasi ada beberapa hal yang akan digunakan untuk mengevaluasi pusat investasi, yaitu: 1. Praktek-praktek yang akan membuat para manajer unit usaha menggunakan aktiva mereka dengan efisien dan untuk mendapatkan jumlah dan jenis yang tepat dari aktiva baru. Ketika laba mereka berkaitan dengan aktiva yang digunakan, para manajer unit usaha akan mencoba untuk meningkatkan kinerja mereka yang diukur dengan cara ini. Manajemen senior biasanya ingin agar tindakan yang mereka lakukan untuk tujuan ini adalah yang terbaik bagi kepentingan perusahaan secara keseluruhan. 2. Praktek-praktek yang paling baik mengukur kinerja suatu entitas ekonomi. ‘2020



3



SPM Iwan Gunawan, S.E, M.Ak



a. Kas Mayoritas perusahaan mengendalikan kas secara terpusat karena pengendalian pusat memungkinkan penggunaan saldo kas yang lebih kecil daripada jika setiap unit usaha memegang saldo kas yang dibutuhkannya untuk menyeimbangkan perbedaan antara kas masuk dan arus kas keluar. Saldo kas unit usaha hanya akan merupakan selisih antara penerimaan dan pengeluaran harian. Akibatnya, saldo kas aktual pada tingkat unit usaha cenderung jauh lebih kecil dibandingkan dengan saldo kas yang diperlukan, ini apabila unit usaha merupakan suatu perusahaan independen. Oleh karena itu banyak perusahaan yang menggunakan rumus untuk menghitung kas yang akan dimasukkan dalam dasar investasi. Salah satu alasan untuk memasukkan kas pada jumlah yang lebih besar daripada saldo yang biasanya dipegang oleh suatu unit usaha adalah bahwa jumlah yang lebih besar ini diperlukan untuk memungkinkan perbandingan dengan perusahaan luar. Namun ada beberapa perusahaan yang mengabaikan unsur kas dalam investasi karena jumlah kas tersebut mendekati kewajiban lancar. Jika demikian maka jumlah piutang dalam perusahaan akan mendekati jumlah modal kerja. b. Piutang Tingkat piutang secara tidak langsung dapat dipengaruhi oleh manajer unit usaha melalui kemampuan mereka untuk menghasilkan penjualan dan secara langsung melalui penetapan persyaratan kredit dan persetujuan atas kredit individual dan batas kredit serta melaui wewenang mereka dalam menagih kredit yang jatuh tempo. Untuk kemudahan, unsur piutang sering dimasukkan pada saldo aktual di akhir periode, meskipun rata-rata antar periode secara konsep merupakan ukuran yang lebih baik atas jumlah yang seharusnya dikaitkan dengan laba. Apabila unsur piutang dimasukkan ke dalam harga jual atau pada harga pokok maka akan ada perbedaan pendapat. Suatu pihak akan berpendapat bahwa investasi riil dari suatu unit dalam piutang adalah hanya sebesar harga pokok penjualan dan bahwa tingkat pengembalian yang memuaskan atas investasi ini mungkin sudah mencukupi. Di pihak lain, adalah mungkin untuk mengatakan bahwa unit usaha dapat menginvestasikan kembali uang yang diperoleh dari piutang, dan karena itu piutang harus dimasukkan pada harga jualnya. Alternatif yang lebih sederhana yaitu memasukkan piutang pada nilai buku yang merupakan harga jual dikurangi penyisihan atas piutang tak tertagih. Apabila unit ‘2020



4



SPM Iwan Gunawan, S.E, M.Ak



usaha tidak mengendalikan kredit maupun penagihannya, maka piutang dapat dihitung berdasarkan suatu rumus. c. Persediaan Untuk persediaan biasanya diperlakukan sama seperti piutang, yaitu dicatat pada jumlah akhir periode meskipun rata-rata antar periode lebih baik secara konsep. Metode yang dapat digunakan adalah FIFO (First In First Out), Average, atau LIFO Costing (Last In First Out). Jika perusahaan menggunakan LIFO untuk tujuan akuntansi keuangan, maka metode penilaian lain biasanya digunakan untuk pelaporan laba unit usaha, karena saldo persediaan LIFO cenderung sangat rendah pada periode terjadinya inflasi. Jika persediaan barang dalam proses didanai melalui pembayaran di muka atau pembayaran cicilan dari konsumen, ini terjadi jika barang tersebut membutuhkan waktu produksi yang lama.Pembayaran akan dikurangi dari jumlah persediaan kotor atau dilaporkan sebagai kewajiban. Ada beberapa perusahaan mengurangkan utang usaha dari persediaan dengan dasar bahwa utang mencerminkan pendanaan atas sebagian persediaan oleh pemasok, tanpa biaya untuk unit usaha. Modal perusahaan yang dibutuhkan untuk persediaan adalah hanya sebesar selisih antara jumlah persediaan kotor dan utang. Pada saat suku bunga tinggi atau kredit yang diperketat, para manajer mungkin terdorong untuk mempertimbangkan guna mengorbankan diskon tunai yang ditawarkan, supaya tambahan pendanaan disediakan oleh pemasok. Di lain pihak, menunda pembayaran akan mengurangi aktiva lancar bersih yang mungkin bukan merupakan kepentingan perusahaan karena hal tersebut akan membahayakan peringkat kredit. d. Modal Kerja Secara Umum Perlakuan modal kerja sangatlah bervariasi. Pada satu sisi perusahaan memasukkan seluruh aktiva lancar ke dalam dasar investasi dengan tidak mengeliminasi kewajiban lancar. Penggunaan metode ini dengan alasan dari sudut pandang motivasional jika unit-unit usaha tidak dapat mempengaruhi utang atau kewajiban lancar lainnya. Akan tetapi metode ini menyatakan terlalu tinggi jumlah modal korporat yang diperlukan untuk mendanai unit usaha, karena kewajiban lancar merupakan sumber modal, seringkali dengan biaya bunga sama dengan nol. Di lain pihak seluruh kewajiban lancar dapat dikurangkan dari aktiva lancar. Metode ini menyediakan ukuran yang baik atas modal yang disediakan oleh ‘2020



5



SPM Iwan Gunawan, S.E, M.Ak



perusahaan, karena perusahaan menginginkan agar unit usaha memperoleh pengembalian. Akan tetapi ini akan mengimplikasikan tidak adanya kendali para manajer atas beberapa kewajiban lancar pada setiap unit usaha. e. Properti, Pabrik, dan Peralatan / Aktiva Tetap Dalam akuntansi keuangan aktiva tetap awalnya dicatat pada biaya perolehan, dan biaya ini dihapuskan sepanjang umur ekonomis aktiva melalui penyusutan. Hampir semua perusahaan menggunakan pendekatan yang sama dalam mengukur profitabilitas atas dasar aktiva dari unit usaha. Hal ini menyebabkan permasalahan dalam penggunaa sistem sehingga akan dilakukan analisis pada bagian-bagian berikut: 1) Akuisisi Peralatan Baru Apabila perusahaan membeli mesin baru dapat kita lihat dalam laporan laba rugi bahwa pembelian mesin tersebut akan menaikkan pendapatan sebelum pajak, tetapi kenaikan ini lebih dibandingkan dengan kenaikan beban modal (capital charge). Dengan demikian, perhitungan EVA menandakan bahwa profitabilitas telah menurun, walaupun fakta ekonomi menunjukkan bahwa laba mengalami kenaikan. Dalam kondisi yang demikian, manajer unit usaha kemungkinan akan enggan untuk membeli aktiva tersebut, karena telah terbukti bahwa unit usaha yang memiliki aktiva yang sudah tua atau yang sudah sepenuhnya disusutkan, akan cenderung melaporkan EVA yang lebih besar dibandingkan dengan unit usaha yang memiliki aktiva yang lebih baru. Jika profitabilitas diukur dengan ROI, maka akan terjadi ketidakkonsistenan yang sama. Jika aktiva yang telah disusutkan dimasukkan ke dalam dasar investasi pada nilai buku bersih, maka profitabilitas unit usaha tersebut akan dinyatakan secara salah (misstated) pada nilai buku bersih dan para manajer unit usaha akan termotivasi untuk mengambil keputusan akuisisi yang tepat. 2) Nilai Buku Kotor Terjadinya fluktuasi dalam perhitungan EVA dan ROI dapat dihindari dengan memasukkan unsur aktiva yang dapat disusutkan dalam dasar investasi pada nilai buku kotornya (gross book value) dan bukan nilai buku bersih (net book value). Dari cara di atas akan diketahui bahwa dalam EVA akan menunjukkan profitabilitas unit usaha tersebut menurun, yang pada kenyataannya tidak ‘2020



6



SPM Iwan Gunawan, S.E, M.Ak



benar, sedangkan dalam ROI yang dihitung berdasarkan nilai buku kotor akan selalu menyatakan terlalu rendah tingkat pengembalian sebenarnya. 3) Disposisi Aktiva Apabila pembelian mesin baru dianggap akan menggantikan mesin yang telah ada dan yang masih memiliki nilai buku yang masih belum disusutkan, maka dapat diketahui bahwa nilai buku tersebut tidak relevan dalam analisis ekonomi atas usulan pembelian (kecuali bahwa secara tidak langsung hal tersebut dapat mempengaruhi pajak penghasilan). Penghapusan nilai buku dari aktiva lama dapat mempengaruhi perhitungan profitabilitas unit usaha secara substansial. Peningkatan nilai buku kotor hanya sebesar selisih antara nilai buku bersih setelah tahun pertama dari mesin yang baru dengan nilai buku bersih dan mesin yang lama. Dalam kedua kasus tersebut, jumlah yang relevan dari investasi tambahan akan dinyatakan terlalu rendah, selanjutnya EVA akan dinyatakan terlalu tinggi. Maka hal ini akan mendorong manajer unit usaha untuk mengganti mesin lama dengan mesin yang baru, bahkan ketika penggantian itu tidak dibenarkan secara ekonomi, karena unit-unit usaha yang paling banyak melakukan penggantian mesin menunjukkan kenaikan profitabilitas yang besar. Jika aktiva yang dimasukkan ke dalam dasar investasi pada biaya awalnya, maka manajer unit usaha akan termotivasi untuk menghilangkan aktiva tersebut meskipun aktiva itu memiliki suatu kegunaan karena dasar investasi unit usaha akan berkurang sejumlah biaya penuh dari aktiva tersebut. 4) Penyusutan Anuitas Jika penyusutan ditentukan oleh metode anuitas, dan bukan oleh metode garis lurus, maka perhitungan profitabilitas unit usaha akan menunjukkan EVA dan ROI yang tepat. Hal ini disebabkan karena metode penyusutan anuitas sesungguhnya mengaitkan pengembalian investasi yang implisit dalam perhitungan nilai sekarang. Hal ini dikarenakan penyusutan anuitas merupakan kebalikan dari penyusutan yang dipercepat, dimana jumlah penyusutan tahunan lebih rendah pada tahun-tahun pertama ketika nilai investasinya masih tinggi dan meningkat setiap tahunnya seiring dengan menurunnya nilai investasi, tetapi tingkat pengembalian hasil tetap konstan. Namun hanya sedikit manajer yang menerima ide mengenai penyisihan penyusutan yang meningkat pada saat umur aset semakin tua. Mereka melihat penyusutan ‘2020



7



SPM Iwan Gunawan, S.E, M.Ak



akuntansi sebagai cerminan dari penurunan kondisi fisik atau kerugian dalam nilai ekonomis. Oleh karena itu mereka percaya bahwa penyusutan dengan metode garis lurus, ataupun yang dipercepat, merupakan metode yang paling menggambarkan kondisi di lapangan. Akibatnya sulit untuk meyakinkan mereka guna menerima konsep anuitas untuk mengukur laba unit usaha. Dalam penyusutan anuitas juga mencerminkan beberapa masalah teknis. Apabila skedul penyusutan yang didasarkan pada estimasi pola arus kas menyimpang, meskipun total arus kas mungkin menghasilkan tingkat pengembalian yang sama, laba yang diperkirakan akan lebih tinggi pada tahun-tahun tertentu dan lebih rendah pada tahun-tahun yang lain. Metode ini biasanya hanya diterima untuk tujuan akuntansi keuangan. 5) Metode Penilaian yang Lain Dalam metode ini menggunakan nilai buku bersih tetapi biasanya menetapkan batas bawah 50%, sebagai biaya awal yang dapat dihapus. Hal ini akan mengurangi distorsi yang terjadi dalam unit usaha yang memiliki aktiva yang tua. Namun kesulitan dalam metode ini adalah bahwa suatu unit usaha dengan aktiva tetap yang memiliki nilai buku bersih di atas 50% nilai buku kotornya dapat mengurangi dasar investasi dengan sepenuhnya membuang aktiva-aktiva yang masih bagus. Perusahaan lain biasanya tidak menggunakan catatan akuntansi tetapi menggunakan estimasi nilai sekarang dari aktiva yang diperoleh dengan cara menilai aktiva secara berkala dengan menyesuaikan biaya awal menggunakan suatu indeks perubahan pada harga peralatan, atau dengan menggunakan nilai asuransi. Permasalahan utama dalam menggunakan nilai-nilai nonakuntansi adalah bahwa nilai tersebut cenderung subjektif dibandingkan dengan nilai-nilai akuntansi yang tampak lebih objektif dan umumnya tidak menimbulkan pertentangan. Akibatnya data akuntansi memiliki nilai aura realitas bagi manajemen operasi. Masalah lain yang berkaitan dengan penggunaan jumlah nonakuntansi dalam sistem internal adalah bahwa profitabilitas unit usaha tidak akan konsisten dengan profitabilitas perusahaan yang dilaporkan kepada para pemegang saham. Meskipun sistem pengendalian manajemen tidak harus konsisten dengan pelaporan keuangan eksternal, namun sebenarnya beberapa manajer memandang pendapatan bersih dalam laporan keuangan sebagai “nama dari permainan”. Akibatnya mereka tidak menyukai sistem internal ‘2020



8



SPM Iwan Gunawan, S.E, M.Ak



yang menggunakan metode berbeda untuk menghitung nilai tanpa mempedulikan manfaat teoritisnya. Persolan yang lain dalam menggunakan nilai pasar sekarang adalah memutuskan bagaimana menentukan nilai ekonomis. Secara konseptual nilai ekonomis dari sekelompok aktiva sama dengan nilai sekarang dari arus kas yang dihasilkan oleh aktiva-aktiva tersebut di masa yang akan datang. Padahal dalam praktiknya tidak dapat ditentukan, meskipun terbitan indeks biaya penggantian pabrik dan peralatan dapat digunakan, sebagian besar indeks harga tidak relevan karena tidak adanya ruana untuk dampak dari perubahan teknologi. 6) Aset-aset yang Disewagunausahakan Dalam metode ini perusahaan akan menjual aktiva tetapnya kemudian menyewagunausahakan aktiva tersebut. Maka dapat kita lihat dalam laporan laba rugi bahwa laba sebelum pajak dari unit usaha tersebut akan menurun akibat beban sewa baru yang lebih tinggi daripada beban penyusutan yang dihilangkan. Meskipun demikian, EVA-nya akan naik karena biaya yang lebih tinggi tersebut diimbangi dengan penurunan beban modal yang dihilangkan. Oleh karena itu manajer unit usaha lebih terdorong untuk menyewa daripada memiliki aktiva ketika beban bunga yang terkandung dalam biaya sewa lebih kecil daripada beban modal yang dikenakan pada dasar investasi dari unit usaha. Banyak perjanjian sewa guna usaha merupakan usaha perjanjian pendanaan yaitu, perjanjian tersebut memberikan cara alternatif untuk menggunakan aktiva yang seharusnya didapatkan dari pendanaan dengan utang dan modal. Sewa guna financial (yaitu sewa guna usaha jangka panjang yang setara dengan nilai sekarang dari arus beban sewa) adalah sama dengan utang yang dilaporkan juga dalam neraca. 7) Aktiva yang Menganggur Jika suatu unit memiliki aktiva yang menganggur (idle asset) yang dapat digunakan oleh unit lain, maka unit tersebut dapat diperbolehkan untuk mengeluarkan aktiva tersebut dari dasar investasinya. Tujuan dari izin ini adalah untuk mendorong para manajer unit usaha guna melepas aktiva menganggur ke unit lain yang mungkin memerlukannya. Tetapi jika aktiva tetap tersebut tidak dapat digunakan oleh unit lain, maka pemberian izin untuk ‘2020



9



SPM Iwan Gunawan, S.E, M.Ak



menjual/mengganti aktiva tersebut akan menimbulkan tindakan yang disfungsional. Misalnya hal tersebut akan mendorong manajer unit usaha untuk menganggurkan aktiva yang tidak menghasilkan tingkat pengembalian yang sama dengan target laba unit usaha. 8) Aktiva Tidak Berwujud Beberapa perusahaan cenderung melaksanakan penelitian dan pengembangan (R&D) yang intensif, sedang lainnya cenderung fokus pada pemasaran. Dengan menghitung aktiva semacam ini sebagai investasi jangka panjang, manajer unit akan memperoleh manfaat jangka pendek yang lebih sedikit dari pengurangan atas pengeluaran untuk pos tersebut. Apabila biaya R&D dikapitalisasi, maka setiap pengurangan satu dolar akan mengurangi aktiva yang digunakan sebesar satu dolar, sehingga beban modal dapat berkurang sebesar satu dolar dikalikan biaya modal yang hanya memiliki dampak positif yang jauh lebih kecil terhadap EVA dalam perhitungannya. 9) Kewajiban Tidak Lancar Kadang-kadang suatu unit usaha menerima modal permanennya dari kumpulan dana korporat. Korporat memperoleh dana tersebut dari pemberian pinjaman. Bagi unit usaha jumlah total dari dana tersebut adalah relevan tetapi tidak dengan sumber daya dari mana dana tersebut berasal. Sehingga perlu dipisahkan antara perhitungan dana yang dipinjam dengan perhitungan EVAnya berdasarkan aktiva yang diperoleh dari sumber umum korporat. 10) Beban Modal Kantor pusat korporat menentukan tarif (rate) yang digunakan untuk menghitung beban modal (capital charge). Tarif tersebut seharusnya lebih tinggi daripada tarif korporat untuk pendanaan dengan utang karena dana yang terlibat merupakan campuran antara utang dan modal berbiaya lebih tinggi (higher-cost equity). Biasanya tarif tersebut ditetapkan di bawah estimasi biaya modal perusahaan sehingga EVA atas rata-rata unit usaha berada di atas nol. Beberapa perusahaan menggunakan tarif yang lebih rendah untuk modal kerja daripada untuk aktiva tetap. Ini dapat mencerminkan penilaian bahwa modal kerja lebih kecil resikonya daripada aset tetap, karena dananya disalurkan untuk periode yang lebih pendek. Dalam kasus lain, tarif yang lebih rendah merupakan cara untuk menkompensasikan fakta bahwa perusahaan ‘2020



10



SPM Iwan Gunawan, S.E, M.Ak



tersebut memasukkan unsur persediaan dan piutang dalam dasar investasi pada jumlah kotor. 11) Survei-survei Praktik Kebanyakan perusahaan memasukkan unsur aktiva tetap ke dalam dasar investasi pada nilai buku bersih. Perusahaan-perusahaan tersebut melakukannya karena ini merupakan jumlah dengan mana aktiva tersebut dicatat dalam laporan keuangan, dan oleh karenanya sesuai dengan laporan keuangan tersebut mencerminkan jumlah modal yang digunakan dalam divisi tersebut. Metode ini memberikan sinyal yang menyesatkan, tetapi mereka yakin orang-orang harus memberikan kelonggaran untuk kesalahan tersebut pada saat menginterpretasikan laporan laba unit usaha dan bahwa metode alternatif perhitungan dasar investasi tidak dapat dipercaya karena sangat subjektif. Penolakan terhadap pendekatan penyusutan anuitas dengan dasar bahwa hal itu tidak konsisten dengan cara penghitungan penyusutan untuk tujuan pelaporan keuangan



EVA vs. ROI Kedua metode ini biasa digunakan oleh perusahaan untuk mengevaluasi unit-unit usahanya. Masing-masing metode ini juga mempunyai kelebihan. Dalam penggunaan ROI, maka perusahaan akan memperoleh tiga keuntungan, yaitu: 1. ROI merupakan perhitungan yang komprehensif dimana semua mempengaruhi laporan keuangan tercermin dari rasio ini. 2. ROI mudah dihitung, mudah dipahami, dan sangat berarti dalam pengertian absolut. 3. ROI merupakan denominator yang dapat diterapkan ke setiap unit organisasi yang bertanggung jawab terhadap profitabilitas, tanpa mempedulikan ukuran dan jenis usahanya. Selain itu data ROI pesaing bersedia sehingga dapat dijadikan sebagai dasar perbandingan. Ada beberapa alasan yang membuat EVA lebih unggul daripada ROI, antara lain:



‘2020



11



SPM Iwan Gunawan, S.E, M.Ak



1. Seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang sama untuk perbandingan investasi. Sedangkan dalam pendekatan ROI memberikan insentif yang berbeda untuk investasi di antara unit-unit usaha. 2. Jika kinerja suatu pusat investasi diukur dengan EVA, maka investasi-investasi yang menghasilkan laba di atas biaya modal akan meningkatkan EVA. Keputusan-keputusan yang meningkatkan ROI suatu pusat investasi dapat menurunkan laba keseluruhan. Dengan penggunaan EVA sebagai ukuran berkaitan dengan permasalahan yang berhubungan dengan investasi aset yang ROI-nya berada di antara biaya modal dan ROI yang sekarang dicapai oleh pusat investasi tersebut. 3. Tingkat suku bunga yang berbeda dapat digunakan untuk jenis aktiva yang berbeda pula guna memperhitungkan tingkat resiko yang berbeda. Sistem pengendalian manajemen dapat dibuat konsisten dengan kerangka kerja yang digunakan untuk pengambilan keputusan mengenai investasi modal dan alokasi sumber daya. Selain itu tanpa mempedulikan profitabilitas unit usaha tertentu, jenis aktiva yang sama mungkin diharuskan untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang sama dalam perusahaan. 4. EVA berlawanan dengan ROI. EVA memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap perubahan-perubahan dalam nilai pasar perusahaan. Para pemegang saham merupakan pemilik kepentingan (stakeholder) yang penting dalam perusahaan, hal ini dikarenakan beberapa alasan berikut: a. Mengurangi resiko pengambilalihan (takeover) b. Menciptakan nilai tukar untuk agresivitas dalam merger dan akuisisi c. Mengurangi biaya modal sehingga memungkinkan investasi yang lebih cepat untuk pertumbuhan masa depan. Jadi mengoptimalkan nilai pemegang saham merupakan tujuan penting bagi suatu perusahaan. Tetapi karena pemegang saham mengukur nilai konsolidasi perusahaan secara keseluruhan, maka hampir tidak mungkin untuk menggunakannya. Mandat terbaik untuk nilai pemegang saham pada tingkat unit usaha adalah meminta para manajer unit usaha untuk menciptakan dan meningkatkan EVA. Sehingga pendekatan EVA ini mendorong para manajer untuk meningkatkan EVA dengan cara mengambil tindakan-tindakan yang konsisten dengan peningkatan nilai pemegang saham. Pengukuran dalam EVA dengan cara sebagai berikut: EVA = Laba bersih – Beban modal ‘2020



12



SPM Iwan Gunawan, S.E, M.Ak



dengan Beban modal = Biaya modal x Modal yang digunakan



(1)



Cara lain untuk menyatakan persamaan (1) adalah: EVA = Modal yang digunakan (ROI – Biaya modal)



(2)



Ada beberapa tindakan yang bisa meningkatkan EVA berdasarkan kedua persamaan di atas, antara lain: a. Peningkatan ROI melalui business process reengineering dan productivity gains, tanpa menaikkan dasar investasi b. Divestasi aktiva, produk, dan atau bisnis yang ROI-nya kurang dari biaya modal c. Investasi agresif yang baru dalam aktiva, produk, dan atau bisnis yang ROI-nya melebihi biaya modal d. Peningkatan penjualan, margin laba, atau efisiensi modal (rasio penjualan terhadap modal yang digunakan), atau penurunan presentase biaya modal, tanpa mempengaruhi variabel lain dalam persamaan. Apabila dianalisis lebih lanjut maka akan kita temukan perbedaan antara ROI dan EVA. Dalam penggunaan metode ROI terdapat beberapa unit usaha yang tujuannya tidak konsisten dengan biaya aktiva lancar perusahaan. EVA akan memperbaiki ketidakkonsistenan tersebut. Investasi dikalikan dengan tarif yang tepat, kemudian dikurangkan dari anggaran laba, hasilnya adalah anggaran EVA. Secara berkala, EVA dihitung dengan mengurangkan investasi aktual dari laba aktual dan dikalikan dengan tarif tertentu. EVA memecahkan permasalahan mengenai perbedaan tujuan laba untuk aktiva berbeda pada unit usaha sama. Metode ini memungkinkan untuk memasukkan peraturan keputusan yang sama dengan yang digunakan dalam proses perencanaan ke dalam sistem pengukuran. Semakin rumit proses perencanaan, maka semakin rumit juga perhitungan EVA-nya. Aktiva tetap yang dimiliki unit usaha dapat diklasifikasikan dengan tarif, dan tarif yang berbeda dapat diterapkan dalam mengukur kinerja. Para manajer mungkin akan cenderung untuk enggan berinvestasi dalam perbaikan kendali kerja, ukuran kendali polusi, atau sasaran sosial yang lain jika mereka melihat hal itu sebagai sesuatu yang tidak menguntungkan



PERTIMBANGAN



TAMBAHAN



DALAM



MENGEVALUASI MANAJER Dalam penggunaan metode ROI, kesalahan konseptual untuk evaluasi kinerja adalah nyata dan menyebabkan timbulnya perilaku disfungsional dari para manajer unit usaha. Tetapi cakupan dari kesalahan tersebut tidak dapat ditentukan karena hanya sedikit



‘2020



13



SPM Iwan Gunawan, S.E, M.Ak



jumlah manajer yang mau mengakui adanya kesalahan tersebut dan banyak yang tidak menyadari bahwa kesalahan tersebut terjadi. Sedangkan penggunaan EVA sebagai perangkat pengukuran kinerja sangat disarankan. Akan tetapi EVA tidak menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penghitungan aktiva tetap, seperti yang telah dibicarakan sebelumnya, kecuali metode penyusutan anuitas dipergunakan. Jika nilai buku kotor dipergunakan, suatu unit usaha dapat meningkatkan EVA-nya dengan cara mengambil tindakan yang bertentangan dengan kepentingan perusahaan. Sedangkan jika metode nilai buku bersih dipergunakan, maka EVA akan langsung meningkat karena berlalunya waktu penggunaan dan EVA juga akan tertekan oleh investasi baru karena tingginya nilai buku bersih pada tahun awal. Seluruh unit usaha akan termotivasi untuk meningkatkan investasi jika tingkat pengembalian dari investasi tersebut melebihi tarif yang ditentukan sistem pengukuran. Beberapa aktiva mungkin akan dinyatakan terlalu rendah nilainya ketika dikapitalisasi, sejumlah besar investasi dalam biaya awal. Atas dasar beberapa pertimbangan, terkadang perusahaan memutuskan untuk mengeluarkan unsur aktiva tetap dari dasar investasi. Perusahaan hanya membebankan beban bunga hanya untuk aktiva yang dapat dikendalikan dan mengendalikan aktiva tetap dengan perangkat terpisah. Aktiva yang dapat dikendalikan pada dasarnya merupakan modal kerja. Para manajer unit dapat membuat keputusan sehari-hari yang mempengaruhi aktiva-aktiva tersebut. Namun apabila keputusan yang dibuat salah, maka dampak yang serius akan segera timbul. Contoh: jika tingkat persediaan tinggi maka akan memasukkan pengeluaran yang tidak perlu dan resiko kerusakan akan meningkat, sebaliknya jika persediaan terlalu rendah maka akan menyebabkan kekurangan persediaan dan terjadi gangguan produksi. Investasi dalam aktiva tetap dapat dikendalikan oleh proses anggaran modal sebelum terjadinya dan oleh audit setelah penyelesaian untuk menentukan apakah ada arus kas yang diantisipasi terwujud. Hal ini jauh dari memuaskan karena penghematan atau pendapatan aktual dari akuisisi aktiva tetap tidak dapat dikendalikan.



MENGEVALUASI KINERJA EKONOMI SUATU ENTITAS Laporan-laporan manajemen dibuat bulanan atau kuartalan, sementara laporan kinerja ekonomi biasanya dibuat dengan selang waktu yang tidak tetap. Berdasarkan ‘2020



14



SPM Iwan Gunawan, S.E, M.Ak



alasan yang telah dinyatakan sebelumnya, laporan manajemen cenderung menggunakan informs historis atas biaya aktual yang terjadi, sedangkan laporan ekonomi menggunakan informasi yang cukup berbeda. Laporan ekonomi memberikan indikasi apakah strategi unit usaha yang sekarang sudah memuaskan dan jika tidak, keputusan apa yang harus diambil. Analisis ekonomi atas suatu unit usaha dapat memperlihatkan bahwa rencana yang sekarang atas produk atau strategi baru yang lain, bila dilihat secara keseluruhan tidak akan menghasilkan laba yang memuaskan di masa depan. Laporan ekonomi juga dapat dijadikan dasar untuk memperoleh nilai perusahaan secara keseluruhan. Nilai ini disebut breakup value yaitu estimasi jumlah yang akan diterima oleh para pemegang saham jika masing-masing unit usaha dijual. Breakup value bermanfaat bagi organisasi luar yang sedang akan membuat penawaran pengambilalihan perusahaa, dan laporan ini juga berguna bagi manajemen dalam menilai suatu tawaran. Laporan ini menunjukkan unit usaha yang menarik dan dapat mengindikasikan bahwa manajemen senior salah mengalokasikan waktu mereka yang terbatas yaitu menghabiskan waktu yang terlalu banyak untuk unit usaha yang cenderung tidak banyak memberikan kontribusi kepada profitabilitas total perusahaan. Jarak antara profitabilitas yang sekarang dengan breakup value menunjukkan perubahan yang harus dilakukan, dengan kata lain profitabilitas yang sekarang dapat tertekan oleh adanya biaya yang akan memperbesar profitabilitas di masa yang akan datang seperti pengembangan produk baru dan iklan. Laporan ekonomi lebih terfokus pada profitabilitas di masa depan. Nilai buku dari aktiva dan penyusutan berdasarkan biaya historis dari aktiva tersebut digunakan dalam laporan kinerja para manajer, meskipun keterbatasannya diketahui. Informasi ini tidak relevan untuk laporan yang memperkirakan masa depan karena dalam laporan ini, penekanannya adalah pada biaya penggantian. Nilai unit usaha merupakan hasil dari pendapatan di masa depan. Hal ini dihitung dengan mengestimasi arus kas untuk setiap tahun di masa depan dan mendiskontokan setiap arus kas pada tarif laba yang telah ditentukan



RANGKUMAN Pusat investasi menimbulkan permasalahan baru mengenai bagaimana cara mengukur aktiva yang digunakan, bagaimana menilai aktiva tetap dan lancar, metode penyusutan apa yang akan digunakan untuk aktiva tetap, aktiva perusahaan mana yang harus dialokasikan, dan kewajiban mana yang harus dikurangi. Suatu tujuan penting dari suatu organisasi bisnis adalah untuk mengoptimalkan tingkat pengembalian atas ekuitas pemegang saham. Sangat tidak praktis untuk menggunakan pengukuran semacam ini guna mengevaluasi kinerja para manajer unit usaha per bulanan atau ‘2020



15



SPM Iwan Gunawan, S.E, M.Ak



kuartal. Menghitung tingkat pengembalian adalah pengukuran yang paling baik atas kinerja para manajer unit usaha. Nilai tambah ekonomis secara konsep lebih unggul daripada tingkat pengembalian investasi dalam mengevaluasi kinerja para manajer unit usaha. Ketika menentukan tujuan laba tahunan, harus ada tarif bunga eksplisit terhadap saldo yang diproyeksikan atas pos modal kerja yang dapat dikendalikan.



SOAL LATIHAN Forum Diskusi



Quis 1. Aset yang dilaporkan dalam laporan keuangan mencerminkan nilai historis masa lalu, bukannya nilai saat ini. Akibatnya menimbulkan perbedaan yang cukup besar antara dua penilaian tersebut. Untuk membantu manajer dalam menilai kinerja manajer maka diperlukan ukuran kinerja tambahan, diantaranya adalah ROI dan EVA. a. Sebutkan kelebihan dan kelemahan dari ROI dan EVA b. Manfaat apa yang ditimbulkan dengan menggunakan alat ukur kinerja baik berupa ROI maupun EVA bagi perusahaan ? 2. Apa yang dimaksud dengan margin dan perputaran ? Jelaskan bagaimana konsepkonsep tersebut mampu mempertajam evaluasi dari suatu pusat investasi ?



‘2020



16



SPM Iwan Gunawan, S.E, M.Ak