Modul Uas Na [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

24 HOURS RECALL



A. Pengertian 24 Hours Recall 24 hours recall adalah metode penilaian diet terorganisir yang digunakan untuk menentukan semua makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh klien dalam periode 24 jam. Termasuk juga jumlah dari setiap makanan dan minuman, cara pengolahan, cara penyajian serta merek makanan dan minuman jika makanan tersebut bermerek. B. Prinsip 24 Hours Recall Prinsip dari metode food 24 hours recall adalah melakukan pencatatan jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu. Jika wawancara pagi pukul 7, maka responden menceritakan apa saja yang dimakan pada pagi, siang hingga malam kemarin. Data dari 24 hours recall cenderung bersifat kualitatif, untuk mendapatkan data secara kuantitatif maka jumlah konsumsi makanan individu ditanyakan secara teliti dengan menggunakan alat URT seperti sendok, gelas, piring. Apabila pengukuran dilakukan hanya 1 kali, data kurang repreentatif untuk menggambarkan kebiasaan makanan individu. Untuk itu diperlukan sebaiknya recall dilakuka berulang-ulang tetapi harinya tidak berturut-turut. C. Kegunaan 24 Hours Recall Kegunaan dari 24 hours recall adalah : 1. Untuk mengetahui Angka Kecukupan Gizi individu ataupun keluarga 2. Untuk menganalisis bahan makanan yang di konsumsi oleh setiap individu ataupun setiap anggota keluarga 3. Untuk mengetahui pola konsumsi suatu individu atau keluarga D. Sumberdaya yang Dibutuhkan untuk Melakukan 24 Hours Recall 1. Pewawancara yang terlatih Penilaian diet membutuhkan pewawancara yang terlatih untuk mewawancarai secara langsung ataupun melalui telepon. Pelatihan pewawancara sangat penting untuk memastikan bahwa data yang diperoleh dapat diandalkan dan valid. Ada beberapa poin yang harus dimiliki oleh pewawancara : a. Pewawancara harus memiliki pengetahuan tentang makanan lokal. b. Pewawancara harus memiliki ketrampilan antar personel yang baik dan tidak menghakimi baik isyarat verbal ataupun non-verbal sepanjang wawancara. c. Pelatihan intensif dari pewawancara menguji ketepatan data yang dikumpulkan dan menilai kompetensi pewawancara dalam mewawancarai responden. E. Prosedur untuk Melakukan 24 Hours Recall



Prosedur pelaksanaan 24 hours recall secara langsung yaitu : 1. Petugas menanyakan dan mencatat semua makanan dan minuman yang dikonsumsi responden dalam URT selama 24 jam yang lalu. Menanyakan mulai dari makanan yang terakhir dimakan kemudian mundur kebelakang. Makanan yang ditanyakan tidak hanya makanan utama tetapi makanan selingan juga. Konsumsi tablet vitamin dan mineral perlu ditanyakan juga saat wawancara. Jika responden memakan makanan bermerek, merek makanan perlu dicatat. Bila responden mengkonsumsi makanan yang dibeli di luar, tempat membeli makanan perlu dicatat. 2. Petugas mengkonversi URT ke dalam satuan gram. Petugas harus mempunyai kemampuan untuk memperkirakan berat. Makanan yang dikonsumsi dapat dihitung dengan alat bantu atau dengan menimbang secara langsung contoh makanan yang dimakan. Alat bantu yang dapat digunakan adalah Ukuran Rumah Tangga (URT), food model, dan atlas makanan. 3. Menganalisis bahan makanan ke dalam zat gizi dengan menggunakan DKBM. 4. Membandingkan dengan Daftar Kecukupan Gizi yang Dianjurkan (DKGA) atau Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk Indonesia. Prosedur pelaksanaan wawancara melalui telepon yaitu : 1. Menginformasikan responden jika pewawancara akan mewawancarai melalui telepon dalam beberapa hari kedepan. Jangan mewawancarai responden saat anda baru saja menginformasikan jika andaingin mewawancarainya. 2. Sebelum pewawancara menelpon berikan atlas makanan kepada responden agar dapat digunakan untuk memperkirakan porsi. 3. Setelah mendapatkan data, langkah selanjutnya sama seperti prosedur recall wawancara langsung. Prosedur pelaksanaan wawancara pada anak-anak sebagai berikut : 1. Orang tua / wali harus mendampingi saat 24 hours recall. 2. Pada anak dibawah usia 5 tahun, orang tua atau pengasuh yang memberikan semua informasi recall dari responden. 3. Pada anak usia antara 5 sampai 12 tahun, sebagian besar informasi berasal dari orang tua atau pengasuh dan anak hanya menambahkan beberapa yang terlewatkan. 4. Pada anak 12 tahun keatas, mereka sendiri yang akan memberikan informasi yang diperlukan. Pada tahap usia ini sering melebih-lebihkan atau megurangi porsi yang dimakan, untuk itu perlu dilakukan konfirmasi pada orang tua atau pengasuh. Prosedur 24 hours recall pada sebuah kelompok adalah : 1. Mengumpulkan bebrapa responden yang akan didata pada sebuah ruangan yang cukup.



2. Membagikan kuisioner dan menjelaskan bahwa responden diharapkan untuk mencatat segala sesuatu yang dimakan dan diminum 24 jam kebelakang dan cara mengisi kuisioner. 3. Menyediakan poster dari URT atau food model yang dapat digunakan responden untuk membantu responden dalam menuliskan jumlah makanan yang dimakan. 4. Saat responden memilai mengisi, para relawan berkeliling untuk membantu responden yang kesulitan dalam mengisi kuisioner. 5. Setelah selesai, mengumpulkan kuisioner dan berterimakasih kepada responden. F. Kelebihan dan Kekurangan 24 Hours Recall Kelebihan dari metode 24 hours recall adalah : 1. Pelaksanaannya mudah dan tidak membebani responden Biaya relative lebih murah 2. Lebih teliti 3. Cepat sehingga dapat mencakup banyak responden 4. Dapat digunakan untuk responden yang buta huruf. 5. Dapat memberikan gambaran nyata yang dikonsumsi individu sehingga dapat dihitung intake zat gizi sehari. Kekurangan dari metode food 24 hours recall adalah : 1. Bila hanya dilakukan 1 kali, tidak dapat menggambarkan asupan makanan sehari-hari. 2. Ketepatannya tergantung dari daya ingat responden. Untuk itu metode ini tidak cocok untuk anak dibawah 7 tahun dan orang tua diatas 70 tahun. 3. URT setiap keluarga belum tentu sama. 4. The flat slope syndrome yaitu kecenderungan bagi responden yang kurus untuk melaporkan konsumsinya lebih banyak, sedangkan untuk responden yang gemuk cenderung melaporkan konsumsi makannya lebih sedikit. 5. Membutuhkan petugas yang terlatih dan terampil dalam menggunakan URT dan ketepatan alat bantu yang dipakai sesuai kebiasaan masyarakat. 6. Responden harus diberi motivasi dan penjelasan tentang tujuan dari penelitian. 7. Jangan melalukan wawancara saat panen, hari pasar, hari akhir pekan, saat melakukan upacara keagamaan, selamatan karena konsumsi makan akan lebih banyak dari seharihari. G. Kesalahan Prosedur yang sering Terjadi pada 24 Hours Recall Beberapa kesalahan prosedur yang sering terjadi pada metode 24 hours recall yaitu : 1. Nonresponen Bias / Bais Nonresponden Sampel acak tidak mewakili populasi studi. 2. Responden Bias / Bias Responden 3. Interviewer Bias / Kesalahan Pewawancara 4. Respondent Memory lapse / Terbatasnya Daya Ingat Responden 5. Incorrect Estimate of protein gizi / kesalahan Perkiraan ukuran Porsi



6. Supplement Kause / Pemakaian Suplemen 7. Coding Error / Kesalahan Pengkodean 8. Mistakes in the Holding of Mixed Disease / Kesalahan dalam Perlakuan Menggabungkan Hidangan Mengakibatkan kesalahan perkiraan dari kandungan gizi per gram dan juga kesalahan dalam penilaian kelompok makanan tertentu. FOOD RECORDS A. Pengertian Pada food records, biasanya responden diminta mencatat semua makanan dan minuman yang telah dikonsumsi selama paling sedikit 3 hari dalam seminggu, yakni 2 hari biasa dan 1 hari libur. Bahwa food records dalam pelaksanaannya dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama disebut dengan cara perkiraan atau estimated food record. Cara kedua disebut dengan cara penimbangan atau weighted food  records. B. Macam-Macam Food Record 1. Estimated Food Records Metode ini disebut juga food record atau diary record, yang digunakan untuk mencatat jumlah yang dikonsumsi. Pada metode ini responden diminta untuk mencatat semua yang ia makan dan minum setiap kali sebelum makan dalam ukuran rumah tangga (URT) dalam periode tertentu (2-4 hari berturut-turut), termasuk cara persiapan dan pengolahan makanan tersebut (Supariasa, 2012). Deskripsi Lengkap Makanan atau Minuman Estimated Food Records Ukuran porsi makanan dapat diperkirakan oleh responden dengan menggunakan berbagai prosedur, yang masing-masing berbeda taraf presisinya. 1. Untuk deskripsi porsi pangan dapat dijelaskan berupa kuantitas (URT : piring, sendok, dll), jenis, metode pemasakan dan merk (bagi produk olahan). 2. Ukuran porsi biasanya dikonversi ke gram oleh peneliti sebelum menghitung asupan zat gizi. 3. Pengukuran tambahan dapat dilakukan dengan menggunakan penggaris (untuk daging dan kue) dan hitungan (untuk telur dan roti). 4. Untuk makanan yang terdiri atas campuran bahan makanan (mixed dishes) (misalnya seperti gado-gado), kuantitas dari setiap bahan mentah yang digunakan dalam resep makanan, berat akhir dari campuran makanan, dan kuantitas yang dikonsumsi oleh subjek harus dicatat, jika memungkinkan. Metode Pelaksanaan Estimated Food Records Cara pengisian food records ini lebih jelas lagi diuraikan dalam Supariasa, 2012. Adapun langkah-langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut :







Responden mencatat makanan yang dikonsumsi dalam URT atau gram (nama masakan dan minuman, cara persiapan, dan pemasakan bahan makanan) dalam lembar kertas yang disediakan.  Petugas memperkirakan/estimasi URT ke dalam ukuran berat (gram) untuk bahan makanan dan minuman yang dikonsumsi tadi.  Menganalisis bahan makanan ke dalam zat gizi dengan DKBM dan kalkulator atau dengan menggunakan software nutrsoft maupun nutrisurvey sehingga akan diperoleh nilai energi dari masing –masing makanan dan minuman yang dikonsumsi seseorang setiap hari dengan komputer. Bila hasil tiap individu dirata-rata maka akan dihasilkan nilai zat gizi masyarakat atau kelompok penilaian rata-rata.  Membandingkan dengan AKG.  Pencatatan makanan dilakukan selama satu hingga tujuh hari secara berurutan maupun tidak berurutan harinya yang mewakili satu atau beberapa hari kerja (Senin, Selasa, Rabu, Kamis , Jumat ) dan hari libur (Sabtu, Minggu) atau hari libur nasional/hari raya keagamaan. Kelebihan Metode Estimated Food Records       



Metode ini relatif murah dan cepat. Dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar. Dapat diketahui konsumsi zat gizi sehari. Hasilnya relatif lebih akurat. Tidak percaya pada ingatan. Ukuran porsi dapat diukur secara langsung lebih baik daripada menaksir dari ingatan. Pendekatan lebih akurat sehingga semua makanan (atau sekurang-kurangnya makanan yang dimakan dirumah) dapat dipertimbangkan sebelum makan. Kekurangan Metode Estimated Food Records    



Metode ini terlalu membebani responden, sehingga sering menyebabkan responden merubah kebiasaan makanannya. Tidak cocok untuk responden yang buta huruf. Sangat tergantung pada kejujuran dan kemampuan responden dalam mencatat dan memperkirakan jumlah konsumsi. Metode ini mensyaratkan level yang tinggi dari motivasi subyek.



2.Weighed Food Records Food weighing adalah salah satu metode penimbangan makanan. Pada metode penimbangan makanan ini responden atau petugas menimbang dan mencatat seluruh makanan yang dikonsumsi responden selama satu hari (konsumsi pada waktu makan pagi, siang, dan malam serta makanan selingan antara dua waktu makan). Dengan metode inipun, akhir minggu harus secara proporsional disertakan pada periode survey makanan pada setiap subjek untuk memperhitungkan efek akhir minggu pada asupan pangan dan zat gizi.



Hal-hal yang Dicatat saat Weighed Food Records 1. Proses food weighing ini, semua makanan yang akan dikonsumsi pada waktu makan pagi, siang, dan malam serta makanan selingan antara dua waktu makan ditimbang dalam keadaan mentah (AP). 2. Juga ditimbang dan dicatat makanan segar yang siap santap serta makanan pemberian. 3. Selain itu dilakukan inventory terhadap pangan yang tahan lama seperti gula, garam, merica, kopi, dan sebagainya. 4. Setiap selesai makan ditimbang semua makanan yang tidak dimakan, yang meliputi makanan sisa dalam piring, sisa makanan yang masih dapat dilakukan untuk waktu makan selanjutnya, yang diberikan pada ternak dan yang diberikan pada orang lain. 5. Makanan yang dibawa ke luar rumah oleh anggota keluarga misalnya untuk bekal sekolah dan yang dimakan oleh tamu juga ditimbang dan dicatat untuk menghitung konsumsi aktual (Kusharto & Sa’diyah 2008). 6. Untuk pangan yang dikonsumsi diluar rumah, subjek atau responden diminta untuk mendeksripsikan kuantitas atau jumlah pangan yang dikonsumsinya. Peneliti atau pewawancara kemudian membeli dan menimbang porsi duplikat pangan tersebut untuk memperkirakan kuantitas pangan yang dikonsumsi diluar rumah tersebut (Siagian, 2010). 7. Kemudian untuk makanan yang terdiri dari lebih dari satu bahan makanan, penimbangan dilakukan terhadap masing-masing bahan makanan dalam keadaan mentah (sesuai dengan resep bila ada), setelah jadi, dan bagian yang dimakan (Almatsier et al, 2011). Metode Pelaksanaan Weighed Food Records Langkah-langkah pelaksanaan penimbangan makanan (Supariasa, 2012) : 











Petugas /responden menimbang dan mencatat bahan makanan sebelum makan, setelah selesai makan sisa makanan dan ditimbang kembali.makanan yang dikonsumsi dalam bentuk gram. Selisih makanan dan minuman awal adalah berat makanan dan minuman yang dikonsumsi. Hasil penimbangan dicatat dalam lembar kuesioner penimbangan pangan yang telah dipersiapkan. Jumlah bahan makanan yang dikonsumsi sehari, kemudian dianalisis dengan menggunakan DKBM atau DKGJ (Daftar Komposisi Gizi Jajanan) dan kalkulator atau dengan menggunakan software nutrsoft atau nutrisurvey, sehingga akan diperoleh nilai gizi dari makanan dan minuman yang dikonsumsi seseorang setiap hari dengan komputer. Bila hasil tiap individu dirata-rata maka akan dihasilkan nilai zat gizi masyarakat atau kelompok penelitian rata-rata. Membandingkan hasilnya dengan Kecukupan Gizi yang Dianjurkan (AKG).



Kelebihan Metode Weighed Food Records Berdasarkan uraian tentang metode ini maka dapat dikatakan kelebihan dari metode weighed food records adalah  Data yang diperoleh lebih akurat dan teliti tentang ukuran porsiyang dikonsumsi  Tidak mengandalkan memori  Dikatakancukupberlaku sampai5hari  Dapat menilaipolamakanan sertalingkungan sosio-demografi responden  Dapat meningkatkaninterpretasilaboratorium, data antropometrikdan klinis Kekurangan Metode Weighed Food Records  







 



Memerlukan waktu dan cukup mahal karena perlu peralatan. Dalam Almatsier et al, 2011 disebutkan bahwa biaya yang dibutuhkan dalam metode ini relatif tinggi, karena responden harus sering  dikunjungi untuk memonitor dan memberi semangat. Bila penimbangan dilakukan dalam periode yang cukup lama, maka responden dapat merubah kebiasaan makan mereka. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menyederhanakan proses pengukuran makanan, atau untuk memberi kesan yang baik. Tenaga pengumpul data harus terlatih dan terampil. Memerlukan kerjasama yang baik dengan responden



C. Prinsip dan Prosedur Metode Food Records (Estimasi Makanan dan Penimbangan Makanan) Menurut Fahmida dan Dillon, 2007 bahwa prinsip dan penggunaan dari metode pencatatan makanan (food records) adalah sebagai berikut : 1. Dasar dari pencatatan ukuran porsi makanan dari makanan yang dikonsumsi oleh individu adalah estimasi menggunakan ukuran rumah tangga (URT) atau penimbangan menggunakan timbangan makanan. Metode penimbangan merupakan metode yang ideal untuk studi penelitian dan kontrol penelitian terutama saat kegiatan konseling diet atau untuk mengetahui korelasi antara intake dengan parameter biologis. 2. Berguna untuk kegiatan dalam penelitian, khususnya dalam penelitian epidemiologi gizi. Data intake zat gizi selanjutnya dapat dijadikan sebagai dasar program pendidikan gizi. 3. Jika menggunakan metode penimbangan, responden perlu diberikan motivasi, harus bisa berhitung dan tidak buta huruf, atau alternatifnya adalah menggunakan enumerator untuk mengumpulkan data dan mencatat intake makanan responden. 4. Apabila membutuhkan ingatan 24 jam (24-h recall) untuk mengestimasi kebiasaan intake makanan individu maka tergantung pada variasi konsumsi harian dalam intake makanan pada satu individu. Jika membutuhkan recall lebih dari satu hari maka sebaiknya memilih hari yang tidak berurutan (nonkonsekutif).



5.



D. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Ingatan 24 jam (24-h recall) dapat diulang selama musim yang berbeda pada satu tahun untuk mengestimasi rata-rata intake individu selama periode waktu yang lebih lama (untuk mengetahui kebiasaan intake makanan). Bias atau Kesalahan yang Sering Terjadi pada Penggunaan Metode Estimasi Makanan dan Penimbangan Makanan    Tidak adanya atau kurangnya respon responden. Bias dari responden. Bias dari pewawancara Faktor kelupaan pada responden Estimasi ukuran porsi yang kurang tepat Suplemen yang digunakan Kesalahan dalam penanganan bahan makanan campuran FFQ DAN SEMI FFQ



A. FFQ Pengertian Food Frequency Questionnaire (FFQ) adalah salah satu metode dietary assessment untuk memperoleh data dalam konteks individu tentang frekuensi konsumsi sejumlah bahan makanan atau makanan jadi selama periode tertentu seperti hari, minggu, bulan atau tahun. Prinsip dan Penggunaan FFQ 1. 2.



Kuesioner Frekuensi Makanan (FFQ) menilai energi dengan menentukan seberapa sering seseorang mengkonsumsi sejumlah makanan tertentu selama periode waktu tertentu. Menyediakan data tentang kebiasaan asupan zat gizi yang dipilih.



3.



Kombinasi khusus dari makanan dapat digunakan sebagai prediktor untuk asupan zat gizi tertentu atau non-gizi, asalkan makanan terkonsentrasi dalam jumlah makanan yang relatif kecil.



4.



FFQ sering dirancang untuk mendapatkan informasi tentang aspek-aspek tertentu dari diet.



5.



FFQ biasanya dikelola sendiri dan karena itu dirancang mudah untuk diselesaikan oleh subyek penelitian.



6.



FFQ sering mengandalkan asumsi tentang porsi dan dibatasi oleh jumlah detail untuk disertakan dalam kuesioner. Hal ini dimungkinkan untuk kuesioner menjadi semi-kuantitatif dimana subjek diminta untuk memperkirakan ukuran porsi makan.



7.



FFQ harus spesifik.



Jenis FFQ 1. 2.



FFQ KUALITATIF SEMI FFQ



Penggunaan metode Frekuensi Makanan Kualitatif 1. Klasifikasi pola diet biasa 2. Jelajahi korelasi kemungkinan dari asupan makanan-jangka panjang, kebiasaan makanan dengan penyakit kronis 3. Menilai program pendidikan gizi 4. Menilai kepatuhan diet individu atau kelompok 5. Mengidentifikasi orang-orang yang mungkin perlu penilaian diet lebih rinci 6. Menetapkan trend pembelian makanan 7. FFQ data umumnya dinilai cocok untuk membedakan peserta pembelajaran yang sesuai dengan kebiasaan makanan atau asupan gizi 8. Peringkat individu ke dalam kategori yang luas, misalnya tinggi, sedang dan rendah asupan Prosedur FFQ 1. Responden diminta untuk memberi tanda checklist (√) pada kuesioner mengenai frekuensi penggunaannya 2. Responden diminta untuk mengidentifikasi seberapa sering mereka biasanya mengkonsumsi setiap item makanan 3. Responden memilih kategori yang paling sesuai untuk frekuensi konsumsi setiap item makanan yang dipilih, dan mencatat jumlah setiap kali item makanan yang dikonsumsi 4. Lakukan rekapitulasi tentang frekuensi penggunaan jenis-jenis bahan makanan dalam periode tertentu Kelebihan FFQ 1. Relatif murah dan sederhana 2. Cepat (antara 20 menit s.d 1 jam) 3. Data processing relatif sederhana 4. Dapat menggambarkan usual intake untuk kelompok pangan tertentu dalam kurun waktu tertentu 5. Dapat dilakukan sendiri oleh responden 6. Tidak membutuhkan latihan khusus 7. Dapat membantu untuk menjelaskan hubungan antara penyakit dan kebiasaan makan 8. Cocok jika diterapkan pada penelitian kelompok besar yang asupan pangan setiap hari sangat variatif 9. Mudah didistribusikan 10. Lebih representatif



Kekurangan FFQ 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Tidak dapat menghasilkan data kuantitatif tentang asupan Hasil tergantung pada kelengkapan daftar makanan yang ada di kuesioner Hanya cocok untuk zat gizi tertentu FFQ lebih abstrak karena responden harus berfikir “usual” frekuensi Pengisian kuisioner hanya mengandalkan ingatan Tidak dapat untuk menghitung intake zat gizi sehari Sulit mengembangkan kuesioner pengumpulan data Cukup menjemukan bagi pewawancara Perlu percobaan pendahuluan untuk menentukan jenis bahan makanan yang akan masuk dalam daftar kuesioner 10. Tidak menggambarkan porsi yang dipilih oleh responden tergantung pada kemampuan responden untuk mendeskripskan dietnya 11. Responden harus jujur dan mempunyai motivasi tinggi. 12. Bentuk pertanyaan yang jawabannya tertutup (close-ended) dengan daftar bahan makanan yang terbatas B. Semi FFQ Semi-quantitative frequensi questionare (Semi-FFQ) merupakan metode atau cara survey konsumsi yang dapat memberikan informasi mengenai data asupan gizi yang digunakan untuk merangking individu menurut makanan dan intake zat gizi mereka, dalam metode tersebut biasanya disertai dengan referensi standar suatu porsi untuk setiap makanan tertentu. Prosedur Semi FFQ 1.



2. 3.



Penuhi tiga langkah dalam pengukuran dengan metode kualitatif FFQ : a. Responden diminta untuk memberi tanda pada daftar yang tersedia pada kuesioner mengenai frekuensi penggunaannya. b.



Mintalah responden untuk mengidentifikasi seberapa sering mereka biasanya mengkonsumsi setiap item makanan.



c.



Lima kategori untuk frekuensi makanan yang tersedia : Sehari-hari (D), mingguan (W), bulanan (M), tahunan (Y), jarang/tidak pernah (N). Responden memilih kategori yang paling sesuai untuk frekuensi konsumsi setiap item makanan yang dipilih, dan mencatat jumlah setiap kali item makanan yang dikonsumsi dalam kotak yang sesuai.



Tersedia tiga pilihan porsi yaitu : Small (S), Medium (M), dan Large (L). Untuk data frekuensi dan jumlah porsi akan dikonversi dalam rata-rata konsumsi perhari (asumsi : 30 hari/bulan). Contoh : konsumsi nasi 3 kali per hari = 3 Tahu 4 kali perminggu = 4/7 ekuivalen dengan 0,57



Ice cream yang dikonsumsi 5 kali perbulan ekuivalen dengan 5/30 =0,17 per day. Kemudian untuk makanan musiman seperti mangga yang dikonsumsi 10 kali selama bulan oktober hingga november ekuivalen dengan 10/365 per hari=0,03 per hari. 4.



Frekuensi dikalikan rata-rata porsi untuk memperoleh asupan dalam gram/hari.



Kelebihan Semi FFQ 1. Mudah dalam pengumpulan, sederhana dan murah 2. Cepat (sekitar 20 menit ), paling lama sekitar ½ sampai 1 jam 3. Wawancara dapat dilakukan sendiri (tidak memerlukan asisten) bahkan wawancara dapat dilakukan melalui telepon. 4. Prosesing data relatif mudah 5. Dapat digunakan pada sampel yang besar dan dapat digunakan pada populasi. 6. Dapat merepresentasikan kebiasaan intake dari makanan tertentu atau kelompok makanan tertentu dalam periode waktu yang lama. Kekurangan Semi FFQ 1. 2. 3.



Hasil tergantung pada kelengkapan daftar makanan dalam kuisioner Makanan musiman sulit untuk dihitung. Ukuran porsi yang tersedia dalam semi-quantitative FFQ mungkin tidak merefleksikan jumlah yang dikonsumsi responden. 4. Tergantung pada ingatan responden. 5. Hanya cocok untuk jenis nutrisi tertentu (tidak selalu cocok untuk semua nutrisi ) 6. Akurasi dari pengukuran dari intake makanan yang sesungguhnya lebih rendah dari metode lain. Kesalahan FFQ dan Semi FFQ 1. Non Responden Bias Kesalahan :Kurang tanggapan dari responden Dapat diminimalkan dengan : A. B.



Menggunakan metode yang lebih sederhana Bersikap lebih ramah pada responden agar menarik perhatian responden



2. Responden Bias Kesalahan : a.



Responden kurang atau tidak memahami pertanyaan pewawancara



b.



Sosialy desirable answer : responden menambahi atau mengurangi jenis/jumlah makanan yang dikonsumsi



c.



Ingatan responden yang terbatas



d.



Responden tidak dapat mengkuatifikasi jumlah yang dikonsumsi secara akurat



Dapat diminimalkan dengan : 1.



Melakukan pelatihan yang memadai pada pewawancara



2.



Sosial desirabelity scale



3.



Dapat dibantu dengan memperlihatkan contoh makanan, food model, gambar makanan, foto, atau label kemasan.



3. Kesalahan pada pewawancara Kesalahan : 1.



Kesalahan dalam estimasi porsi



2.



Kesalahan dalam database komposisi makanan



Dapat diatasi dengan : 1.



Bawa tabel URT atau alat lain yang dapat membantu dalam estimasi data



2.



Perbarui database komposisi makanan



VASQ (VITAMIN A SEMI QUANTITATIVE) METHODS VASQ (Vitamin A Semi Quantitative) adalah salah satu metode dietary assesement yang digunakan untuk memperkirakan asupan vitamin A suatu populasi (Pee, 2004). Dalam pengukuran VASQ, menggunakan data quantitative yaitu penghitungan dan pengukuran yang dilakukan berdasarkan intake makanan, contohnya metode 24 hours recall dan food records. Metode 24 hours recalls ialah pemberian kuesioner kepada responden mengenai intake makanan dan minuman yang telah dikonsumsi dengan detail dari jenis, bahan, dan ukuran setiap porsi makanan tersebut. Kelebihan metode VASQ - Mengetahui jumlah intake vitamin A dalam satu hari. - Mengetahui jenis makanan apa saja yang mengandung tinggi vitamin A.



-



Kegiatan mudah dilaksanakan, tidak memakan waktu banyak, dan menggunakan biaya yang relatif murah. Dapat menggunakan responden pada keadaan normal ataupun berkebutuhan khusus.



Kelemahan metode VASQ - Jika recall hanya dilakukan dalam satu kali pelaksanaan maka kita belum dapat mengetahui rata-rata intake vitamin A yang dikonsumsi setiap harinya. - Data yang didapatkan dapat bersifat tidak valid karena berdasarkan ingatan dari sang responden. - Terjadi the flap syndrome, kecenderungan responden untuk melebih-lebihkan atau mengurang-ngurangi pemberian laporan asupan makannya dalam sehari, karena kondisi fisik responden yang kurus atau gemuk. - Kesalahan dalam penentuan porsi dan pengkodean makanan yang dikonsumsi oleh responden sehingga mempengaruhi jumlah intake dari vitamin A itu sendiri. - Penguji atau pewawancara diharapkan memiliki skill yang baik dan media pembantu untuk responden agar tidak memberatkan dalam pelaksanaan VASQ. - Metode VASQ tidak cocok bagi responden anak-anak atau lanjut usia. - Penguji diharapkan memiliki pengetahuan yang baik mengenai detail bahan makanan yang terkandung didalamnya yang dikonsumsi oleh responden. - Kesulitan dalam pengkategorian kode makanan yang menggunakan banyak jenis bahan makanan. Sumber Kesalahan VASQ Methods 1. Kesalahan oleh penguji - Perbedaan status antara penguji dan respoden sehingga sulit untuk memahami maksud antar satu sama lain. - Pengaruh situasi saat melakukan wawancara ditempat yang ramai atau lingkungan rumah, sehingga data responden tidak terjaga kerahasiaannya. - Dalam pembuatan hasil wawancara cenderung membuat data-data sendiri. - Kesalahan dalam pengkonversiaan ukuran makanan dalam ukuran rumah tangga. 2. Kesalahan oleh responden - Keterbatasan ingatan responden (24 hours recall). - Kesalahan responden dalam pengkonversian makanan kedalam ukuran URT. - Asal dalam menjawab setiap pertanyaan dan cenderung untuk memuaskan jawaban pewawancara. - Cenderung untuk menambah-nambahi atau mengurang-ngurangi jawaban. 3. Kesalahan pada alat pengukuran Saat pengukuran porsi makanan salah dalam pengkonversiannya kedalam ukuran URT. 4. Kesalahan dari DKBM - Kesalahan saat menentukan nama makanan dan bahan yang digunakan.



-



Tingkat kematangan makanan yang tidak sama, sehingga kandungan gizi yang dikandung pun berbeda. Jenis makanan yang terbatas seperti tidak terdapatnya contoh makanan jadi atau jajanan.



NUTRITIONAL ASSESMENT: HOUSEHOLD LEVEL



DIETARY



ASSESMENT



IN



NATIONAL



AND



DIETARY METHOD AT NATIONAL LEVEL FOOD BALANCE SHEET / NERACA BAHAN MAKANAN Neraca bahan makanan (NBM) adalah salah satu metode yang digunakan dalam pengukuran dietary assessment tingkat Nasional. NBM menyajikan data dalam bentuk tabel yang memberikan gambaran tentang situasi ketersediaan pangan yangberasal dari produksi dalam negeri, impor/ekspor, dan stok serta penggunaan pangan untuk kebutuhan pangan, bibit, industri serta informasi ketersediaan pangan untuk dikonsumsi penduduk suatu wilayah negara atau provinsi atau kabupaten dalam suatu kurun waktu tertentu. Didalamnya, NBM menyajikan angka rata-rata jumlah pangan yang tersedia di tingkat pedagang atau rumah tangga konsumen untuk konsumsi penduduk perkapita (BKP, 2006). Berdasarkan kegunaannya data FBS dapat dipakai untuk: a. Menentukan kebijaksanaan dibidang pertanian seperti produksi bahan makanan dan distribusi. b. Memperkirakan pola konsumsi masyarakat. c. Mengetahui perubahan pola konsumsi masyarakat. Langkah-langkah perhitungan FBS antara lain: a. Menghitung kapasitas produksi makanan dalam satu tahun (berasal dari persediaan atau cadangan, produksi dan import bahan makanan dari negara atau wilayah lain). b. Dikurangi dengan pengurangan untuk bibit, eksport, kerusakan pasca panen dan transportasi, diberikan untuk makanan ternak dan untuk cadangan. c. Jumlah makanan yang ada tersebut dibagi dengan jumlah penduduk. d. Diketahui ketersediaan makanan perkapita, pertahun secara nasional. Food Balance Sheet merupakan data yang menggambarkan : a) Produksi makanan per tahun. b) Bahan baku makanan yang diekspor maupun diimpor. c) Stock bahan makanan yang tersedia. d) Distribusi makanan.



Metode Penghitungan Neraca Bahan Makanan (NBM) :



1) Data Penduduk, diperlukan data penduduk pertengahan tahun yang bersumber dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. 2) Data-data Komoditas Pangan, data berasal Dinas Pertanian dan Badan Pusat Statistik. Sedangkan, untuk data perubahan stok berasal dari Bulog atau Dolog, data ekspor/impor dan bongkar/muat barang serta data bahan makanan yang digunakan untuk industri berasal dari Badan Pusat Statistik. 3) Konversi, angka konversi yang digunakan dalam penyusunan Neraca Bahan Makanan berpedoman pada Angka Konversi Nasional yang dikeluarkan oleh BPS dan Unit Perbaikan Menu Makanan Rakyat (UPMMR) Departemen Pertanian. 4) Komposisi Gizi Bahan Makanan, memerlukan Data Komposisi Bahan Makanan (DKBM) oleh Direktorat Gizi Departemen Kesehatan. Sumber Bias Survei dengan Metode NBM Survei dengan metode ini meggunakan data resmi yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang. Tetapi dalam proses pengolahan datanya ditemui beberapa kendala yang menyebabkan informasi yang dihasilkan belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini kemudian akan menghasilkan data yang kurang tepat, tidak informatif, dan tertinggal. Beberapa sumber bias tersebut adalah sebagai berikut :  Terbatasnya ketersediaan data-data pokok sehingga pengisian kolom-kolom dalam tabel FBS mengalami kendala.  Data dasar kurang tepat  Perhitungan jumlah makanan tercecer kurang tepat Kekurangan Menggunakan Metode Neraca Bahan Makanan : - NBM tidak dapat memberikan informasi tentang distribusi dari makanan yang tersedia tersebut untuk berbagai daerah, hanya menggambarkan ketersediaan makanan untuk konsumsi. - NBM tidak menggambarkan perkiraan konsumsi pangan masyarakat berdasarkan status ekonomi, keadaan ekologi keadaan musim dan sebagainya. - Tidak mencatat makanan yang terbuang (waste food). Kelebihan Menggunakan Metode Neraca Bahan Makanan : - Mendapatkan informasi tentang suplai makanan - Mengidentifikasii kebiasaan makan dan trend konsumsi makanan - Untuk merancanakan kebijakan di bidang makanan, gizi, pertanian, dan distribusinya. - Menggambarkan praktik konsumsi makanan di suatu negara atau wilayah.



DESIRABLE DIETARY PATTERN / POLA PANGAN HARAPAN



Desirable Dietary Pattern atau Pola Pangan Harapan (PPH) adalah susunan kelompok pangan yang didasarkan atas sumbangan energinya terhadap total energi konsumsi pangan yang mampu mencukupi kebutuhan konsumsi pangan penduduk, baik kuantitas, kualitas, maupun keragamannya, dengan mempertimbangkan aspek-aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, dan cita rasa. Kelebihan Pola Pangan Harapan : - Sebagai instrumen sederhana menilai situasi ketersediaan dan konsumsi pangan dan komposisi menurut jenis pangan secara agregat. - Asebagai indikator mutu gizi pangan dan keragaman konsumsi pangan baik dalam tingkt ketersediaan dan tingkat konsumsi. - Sebagai perencanaan konsumsi dan ketersediaan pangan - Sebagai dasar pengukuran diversifikasi dan ketahanan pangan. Keterbatasan Pola Pangan Harapan : - Proporsi kalori pada PPH perlu diadaptasi sesuai kondisi/pola pangan masing-masing negara/daerah. - Sistem skor yang dikembangkan oleh tim FAO-RAPA belum divalidasi - Adanya perbedaan rekomendasi pola energi (terutama dari pangan hewani dan lemak) antara PPH dan PUGS. TOTAL DIET STUDIES (TDS) Total diet studies adalah studi yang secara spesifik untuk melihat kecukupan asupan zat gizi dan paparan cemaran kimia makanan yang dikonsumsi penduduk suatu negara. TDD juga dapat digunakan untuk memonitoring dan mengevaluasi asupan makronutrien dan vitamin di suatu populasi. TDD didasari oleh  Market Basket Studies (Studi Belanja Pasar) Untuk MBS, makanan yang termasuk bagian dari rata-rata diet kelompok dengan umur dan gender yang diteliti dibeli dari outlet yang mewakili negara tersebut dalam satu atau beberapa kali dalam setahun. Makanan tersebut kemudian dikelompokkan menjadi beberapakelompok makanan yang sama dan dibekukan sampai nanti dianalisis. Analisis umumnya dilakukan untuk mengetahui kandungan zat kimia ( sisa pestisida, kimia industri, dan zat beracun), dan berbagai nutrisi. Dari hasil analisis , rata-rata usupan harian populasi yang disurvei bisa diestimasikan. Kekurangan dari pendekatan ini adalah tidak menyediakan informasi mengenai kisaran asupan atau resiko dari pola konsumsi yg lebih ekstrim. Kelompok makanan yang dipilih berdasarkan jumlah konsumsinya (roti, kentang, susu) , atau berdasarkan kerentanannya terkontaminasi (jeroan , ikan).  Individual food items







Dalam pendekatan ini, data dari makanan yang paling umum dikonsumsi dikompilasi dari survei konsumsi makanan nasional. Sampel dari makanan tersebut dikumpulkan, kadang lebih dari sekali dalam setahun dari kota besar yang terletak di daerah tertentu di negara tersebut. Makanan tersebut akan dikirim ke laboratorium pusat dan dianalisis sendiri-sendiri. Menggunakan pendekatan ini , kontaminan dan nutrisi tertentu bisa diidentifikasi. Apabila data yang dianalisis disatukan dengan data dari survei makanan nasional, maka asupan dari kontaminan dan nutrisi untuk umur dan gender tertentu dari suatu populasi bisa diestimasikan. Studi duplikat porsi Studi ini membutuhkan kerjasama dari kelompok yang secara acak, sering dari kelompok yang diduga memiliki resiko tinggi dari kontaminasi makanan. Karenanya, setiap individu bisa jadi tinggal di area dimana makanan mugkin terkontaminasi atau mungkin dikonsumsi dengan jumlah yang banyak (contoh: remaja laki-laki) Untuk pendekatan ini, partisipan diminta untuk mengumpulkan duplikat dari porsi dari semua makanan dan minuman yang dikonsumsi selama 24 jam di tempat yang sudah disediakan peneliti. Sering untuk beberapa 24 jam berturut-turut. Makanan tersebut dianalisis secara kimia. Tambahannya, partisipan diminta untuk membuat catatan tertulis dari asupan makanan sehari-hari untuk memastikan makanan tersebut dan jumlah yang dikonsumsi. Kelemahan dari pendekatan ini adalah pastisipan dapat mengubah pola makan mereka selama diteliti.



UNIVERSAL PRODUCT CODES (UPC’S) AND ELECTRONIC SCANNING DEVICE. Penggunaan UPCs dengan alat scanning laser dapat menyebabkan makanan yang dibeli terlihat di monitor kasir toko. UPCs muncul hampir disemua makanan kaleng, kemasan, dan bahkan makanan segar yang dikemas ulang di toko makanan. Standarnya adalah terdiri dari multidigit angka dengan code yang bisa dibaca oleh mesin yang menunjukkan produk, ukuran, pabrik, dan jenis isi. Hal ini dapat dgunakan untuk mengetahui makanan yang dibeli baik level lokal, regional, dan nasional DIETARY METHOD AT HOUSE HOLD LEVEL FOOD ACCOUNT Food account adalah metode mengukur asupan makanan (dietary intake) pada rumah tangga atau intuisi seperti asrama. Caranya dengan keluarga/kelompok setiap hari mencatat makanan yang dibeli, diterima dari orang lain (pemberian) ataupun dari hasil produksi sendiri. Jumlah makanan dicatat porsinya terlebih dahulu, kemudian dikonversikan ke dalam Ukuran Rumah Tangga (URT) (Kesehatanvegan, 2009).



Kelebihan Metode Food Account



- Cocok digunakan untuk sampel dalam jumlah besar - Dapat digunakan untuk waktu survei yang cukup panjang - Memberikan data tentang pola kebiasaan makan dan tingkat ketersediaan bahan makanan keluarga atau kelompok - Dapat mengetahui daya beli keluarga terhadap bahan makanan - Relatif murah dan sederhana



Kekurangan Metode Food Account : - Kurang teliti karena tidak mencatat makanan yang terbuang/sisa - Responden harus dapat baca tulis dan kooperatif - Sangat bergantung pada kejujuran responden untuk mencatat makanan dalam keluarga atau kelompok. FOOD LIST METHOD Metode ini dilakukan dengan menanyakan dan mencatat seluruh bahan makanan yang digunakan keluarga selama periode survei dilakukan, umumnya 1-7 hari. Pencatatan dilakukan berdasarkan jumlah bahan makanan yang dibeli, harga, dan nilai pembeliannya, termasuk makanan yang dimakan diluar rumah (rumah makan atau restauran). Jadi, data yang diperoleh dari hasil wawancara merupakan taksiran/perkiraan dari responden Langkah-langkah metode pendaftaran makanan (Kesehatanvegan, 2009) : -



Mencatat semua jenis bahan makanan atau makanan yang masuk ke rumah tangga. Catat jumlah makanan yang dikonsumsi masing-masing anggota keluarga baik dirumah maupun diluar rumah. Jumlahkan semua bahan makanan yang diperoleh dan menkonversikan bahan tersebut ke dalam Ukuran Rumah Tangga (URT) berdasarkan jawaban responden. Catat umur dan jenis kelamin anggota keluarga yang ikut makan. Hitung rata-rata perkiraan konsumsi bahan makanan perkapita dengan membagi jumlah pangan yang dikonsumsi dengan jumlah anggota keluarga/kelompok.



Kelebihan Food List Method : -



Relatif murah karena hanya membutuhkan waktu yang singkat.



Kekurangan Food List Method : - hasil yang diperoleh kurang teliti karena berdasarkan estimasi atau perkiraan. - Sangat subyektif karena tergantung daya ingat dan kejujuran responden. INVENTORY METHOD



Metode inventaris ini juga sering disebut log book method dan digunakan untuk survei konsumsi pangan keluarga atau rumah tangga. Prinsip metode ini adalah menhitung/mengukur semua persediaan makanan di rumah tangga (berat dan jenisnya) mulai dari awal sampai akhir survei. Semua makanan yang diterima, dibeli, atau produksi sendiri dicatat dan dihitung/ditimbang setiap hari selama periode survei yang umumnya dilakukan satu minggu. semua makanan yang terbuang, tersisa, dan diberikan pada orang lain atau bahkan binatang peliharaan. Pencatatan dapat dilakukan oleh petugas atau responden yang mampu (tidak buta huruf). Sehingga, memerlukan peralatan seperti kuisioner, peralatan menimbang, dan peraga URT. Langkahlangkah dalam Inventory Method (Kesehatanvegan, 2009) : Langkah-langkah dalam Inventory Method (Kesehatanvegan, 2009) : - Catat dan timbang semua jenis pangan yang ada dirumah pada hari pertama survei sebagai stok awal. - Catat dan timbang semua jenis pangan yang diperoleh (dibeli, pemberian orang lain, dan jika makan diluar rumah) keluarga/kelompok selama hari survei, sejak hari kedua sampai sehari sebelum hari terakhir survei. - Catat dan timbangsemua jenis pangan yang terbuang atau diberikan kepada selain anggota keluarga atau kelomppok selama hari survei, sejak hari kedua sampai sehari sebelum survei terakhir. - Catat dan timbang semua jenis pangan yang ada di rumah pada hari terakhir survei sebagai stok akhir. - Menghitung jumlah pangan yang dikonsumsi dengan cara stok awal (Ki) ditambah pangan yang diperoleh (Ppi) dikurangi pangan yang diberikan kepada orang lain (Pbi) dan dikurangi stok akhir (Ski) Ki = Ski + Ppi – Pbi – Ski - Menghitung rata-rata konsumsi pangan per kapita dengan membagi jumlah pangan yang dikonsumsi dengan jumlah anggota keluarga/kelompok. Kemudian,dikonversikan ke dalam Ukuran Rumah Tangga (URT). Kelebihan Inventory Method : - Hasil yang diperoleh akan sangat akurat karena memperhitungkan sisa makanan, terbuang, atau rusak selama survei dilakukan. Kekurangan Inventory Method - Petugas harus terlatih dalam menggunakan alat ukur dan formulir pencatatan. - Memerlukan peralatan sehingga relatif mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. - Memerlukan waktu yang relatif lama. Pencatatan Makanan rumah Tangga Pengukuran dengan metode household food record ini dilakukan sedikitnya dalam periode satu minggu oleh responden sendiri. Dilaksanakan dengan menimbang atau mengukur dengan URT seluruh makanan yang ada di rumah, termasuk cara pengolahannya.



Biasanya tidak memperhitungkan sisa makanan yang terbuang dan dimakan oleh binatang piaraan. Metode ini dianjurkan untuk tempat/daerah, dimana tidak banyak variasi penggunaan bahan makanan dalam keluarga dan masyarakatnya sudah bisa membaca dan menulis. Langkah-langkah metode household food record:    



Responden mencatat dan menimbang/mengukur semua makanan yang dibeli dan diterima oleh keluarga selama penelitian (biasanya satu minggu) Mencatat dan menimbang/mengukur semua makanan yang dimakan keluarga, termasuk sisa dan makanan yang dimakan oleh tamu. mencatat makanan yang dimakin anggota keluarga di luar rumah. Hitung rata-rata konsumsi keluarga atau konsumsi perkapita.



Kelebihan metode household food record:  Hasil yang diperoleh lebih akurat, bila dilakukan dengan menimbang makanan  Dapat dihitung intake zat gizi keluarga. Kekurangan metode household food record:  Terlalu membebani responden.  Memerlukan biaya cukup mahal, karena responden harus dikunjungi lebih sering.  Memerlukan waktu yang cukup lama.  Tidak cocok untuk responden yang buta huruf



LATIHAN SOAL UAS NUTRITIONAL ASSESSMENT



1. Metode pengkajian status gizi (nutritional assessment) yang dapat mengidentifikasi kekurangan gizi pada tahap yang paling awal adalah… a. Antropomrtri b. Biokimia c. Klinis/fisik d. Dietary e. Ecological factors 2. Pemilihan metode dietary assessment dipengaruhi oleh beberapa factor. Factor yang paling utama perlu dipertimbangkan dalam memilih metode dietary assessment adalah… a. Ketersediaan sumber daya b. Tingkatan tujuan (level of objective) pengambilan data c. Karakteristik sasaran d. Beban responden e. Validitas dan reproducibalitas metode 3. Yang menjadi gold standart metode dietary assessment tingkat individu adalah… a. Estimated Food Record (EFR) b. Weighed Food Record (WFR) c. 24-h Food Recall (24-h recall) d. Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQFFQ) e. Vitamin A Semi Quantitative (VASQ) 4. Berikut adalah kelebihan dari WFR dibandingkan metode dietary assessment lain… a. Murah, cepat dan mudah dilakukan b. Relative tidak mengubah pola makan subjek



c. Memiliki presisi dan akurasi tinggi d. Beban responden rendah e. Memerlukan komitmen yang lebih rendah 5. Berikut merupakan summber kesalahan dari WFR bila dibandingkan dengan metode dietary assessment lain… a. Tergantung daya ingat responden b. Adanya kemungkinan perubahan pola makan responden c. Adanya kemungkinan kesalahan dalam memperkirakan porsi d. Tidak sesuai untuk anak-anak dan lansia e. Adanya kemungkinan underreportin atau overreporting 6. Hasil pengkajian konsumsi makanan dengan menggunakan metode EFR seringkali tidak sama dengan metode WFR. Penyebab tersering kejadian tersebut adalah… a. Ada makanan yang lupa tidak dicatat oleh subyek atau subyek salah dalam memperkirakan porsi yang dikonsumsi b. Ada kemungkinan subyek sengaja tidak melaporkan (mencatat) makanan yang dikonsumsi (underreporting) agar terlhat lebih baik (social desireability) c. Ada kemungkinan subyek sengaja melaporkan ( mencatat ) makanan yang sebenarnya tidak dikonsumsi agar terlihat lebih baik (social desireability) d. Metode EFR memiliki akurasi yang sama baiknya dengan metode WFR



e. Metode EFR memiliki prsisi yang sama baiknya dengan metode WFR 7. Dalam penelitiannya, Sari seorang Mahasiswa Gizi, menggunakan single weighed food record. Maka informasi yang diperoleh oleh Sari adalah… a. Rata-rata intake/asupan kelompok b. Kebiasaan makan individu c. Kebiasaan makan kelompok d. Proporsi kelompok yang berisiko mengalami kekurangan zat gizi e. Distribusi pola makan individu dalam kelompok 8. Tingkatan tujuan (level of objective) yang dipilih Sari pada nomor diatas adalah level ke… a. Satu b. Dua c. Tiga d. Empat e. Lima 9. Lupi ingin meneliti hubungan antara kebiasaan makan individu dengan kejadian penyakit tertentu. Lupi perlu melakuan pengkajian konsumsi makan (dietary assessment) pada tingkatan tujuan (level of objective) ke… a. Satu b. Dua c. Tiga d. Empat e. Lima 10. Berikut adalah metode yang dapat dilakukan oleh Lupi untuk mencapai tujuan diatas, kecuali… a. Single Weighed Food Record (WFR)



b. Pengulangan recall c. Pengulangan record d. Semiquantitative FFQ e. Dietary history 11. Wahid ingin melihat rata-rata konsumsi energy dan protein mahasiswa perantauan di wilayah Kota Malang. Metode yang paling tepat digunakan oleh Wahid adalah… a. Single 24-h recall/record b. FFQ c. SQ-FFQ d. Pengulangan recall.record e. Dietary History 12. Berikut adalah beberapa tahapan yang bias dilakuka untuk menggali data 24-h recall intake : 1) Menggali informasi deskripsi makanan.minuman secara detil (BM Penyusun, metode pemasakan, jenis/merk) 2) Menggali informasi daftar makanan/minuman yang dikonsumsi dalam 24 jam terakhir 3) Mereview kembali hasil recall, dan memastikan tidak ada yang terlewat, termasuk suplemen 4) Menanyakan jumlah/porsi makanan yang dikonsumsi berdasarkan URT Berikut adalah urutan yang paling tepat untuk dapat menggali data recall 24-jam secara efektif… a. b. c. d. e.



2,1,4,3 1,2,4,3 2,4,3,1 2,1,3,4 4,2,1,3



13. Mety, seorang mahasiswa Gizi, akan melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengkasji kebiasaan makan dan frekuensi kelompok bahan makanan tertentu dalam populasi selanjutnya mengkategorikan pola makan kelompok populasi. Metoed dietary assessment yang sebaiknya digunakan adalah… a. Single WFR atau single EFR b. Single food record atau single 24-h recall c. Pengulangan WFR atau EFR pada sub sampel d. FFQ atau SQ-FFQ e. Pengulangan food record atau food recall pada sub sampel 14. Pada saar penyusunan kuesioner FFQ, agar jenis bahan makanan yang ditulis dalam kuesioner betul-betul dapat digunakan untuk menggali data sumber zat gizi yang diharapkan, maka daftar bahan makanan sebaiknya diperoleh melalui tahapan… a. Pemilihan bahan makanan sumber zat gizi yang iinginkan dengan menggunakan DKBM b. Pemilihan bahan makanan sumber zat gizi yang diinginkan dengan menggunakan NutriSurvey c. Pemilihan bahan makanan sumber zat gizi, didukung data survey awal konsumsi d. Survey awal konsumsi populasi dengan survey pasar, FDG, atau survey dengn 24-h recall e. Try out kuisioner 15. Bety, seorang mahasiswa S1Gizi ingin meneliti hubungagn antara



intake vitamin C dengan adar LDL teroksidasi pada wanita usia 30-50 tahun. Mtode dietary assessment yang ssuai untuk digunakan yaitu…. a. Single 24-h recall/record b. 24-h recall/ record dengan pengulangan 1 x pada seluruh sample c. FFQ d. SQ-FFQ spesifik sumber vitamin C e. Dietary history 16. SQ-FFQ dpat digunakan untuk menggali data dietary addeddment pada level…. a. 1 dan 2 b. 2 dan 3 c. 3 dan 4 d. 4 dan 5 e. 1 dan 3 17. Ukuran porsi “SEDANG” yang dituliskan dalam SQ-FFQ dapat berasal dari…. a. Nilai median atau mean dari standart b. Median atau mean dari hasil penelitian pendahuluan c. Rata-rata ukuran sedang berdasakan hasil diskusi kelompok terfokus/focus group discussion (FGD) d. A,B,C benar e. A,B,C salah 18. FFQ dan SQ-FFQ cukup akurat untuk menggambarkan pola makan selama…. a. 1 minggu terakhir b. 3 bulan terakhir c. 6 bulan terkahir d. 1 tahun terakhir e. 3 tahun terakhir



19. Metode dietary assessment tingkat nasional yang paling sering digunakan dan menyediakan gambaran menyeluruh tentang pola penyediaan bahan makanan di wilayah suatu Negara (atau wilayah tertentu) selama periode waktu tertentu adalah…. a. Total Diet Study b. Pola Pangan Harapan c. Food Balance Sheet (Neraca Bahan Makanan) d. Market Basket Study e. Universal Product Codes 20. Metode yang dapat digunakan untuk mengetahui ketersediaan pangan dan keberagaman pangan disuatu Negara/wilayah maka perlu dilakukan analisa…. a. Total Diet Study b. Food Balance Sheet (Neraca Bahan Makanan) c. Pola Pangan Harapan d. Market Basket Study e. Universal Product Codes 21. Berikut merupakan kelemahan dari Neraca Bahan Makanan, kecuali…. a. Tidak mempertimbangkan perubahan musiman b. Tidak dapat menggambarkan suplai dan penggunaan bahan makanan di suatu daerah c. Tidak mempertimbangkan perubahan kandungan akibat dimasak d. Tidak menunjukkan perbedaan distribusi pola konsumsi pada kelompok tertentu e. Seringkali data tidak memadai/data tidak lengkap Kasus untuk soal 8-13



Jumlah penduduk pada pertengahan tahun 250.000.000 jiwa. Produksi beras dan konversi dari gabah dalam satu tahun 45.000.000 ton, perubahan stok + 100.000, impor 500.000 ton, ekspor 250.000 ton. Tidak ada yang digunakan untuk pakan, bibit. Diolah untuk bukan makanan 150.000 ton. Jumlah yang tercecer 2,5%. BDD 00%. Kandungan dalam 100 g beras: energy: 360 kkal, protein 6,8 g, lemak 0,7 g. Hitunglah : 22. Persediaan dalam negeri sebelum ekspor : a. 44.400.000 b. 45.400.000 c. 45.600.000 d. 44.600.000 e. 45.500.000 23. Total domestic supply (persediaan dalam negeri setelah ekspor) a. 44.150.000 b. 45.350.000 c. 44.600.000 d. 45.150.000 e. 45.250.000 24. Total consumed (total bahan makanan yang tersedia untuk masyarakat) a. 43.335.000 b. 43.871.250 c. 44.066.250 d. 44.871.250 e. 43.968.750 25. Kg beras/kapita/tahun a. 141,65 b. 208,73 c. 355,68 d. 175,49 e. 266,17



26. Gram beras/kapita/hari a. 388,07 b. 571,86 c. 974,46 d. 480,78 e. 729,24 27. Kkal beras/kapita/hari a. 1.730 b. 3.508 c. 2.058 d. 1.397 e. 2.625 Kasus untuk soal 14-18: Suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, anak pertama laki-laki usia 11 tahun, anak kedua perempuan usia 7 tahun, anak ketiga laki-laki usia 3 tahun. Pada hari pertama pengambilan data, dalam ruma tersebut terdapat 0,2 kg telur. Pada hari ke-3 tersisa 0,4 kg telur. 28. Berat telur (gram) yang dikonsumsi keluarga tersebut dalam satu minggu sebanyak…. a. 600 b. 1000 c. 1600 d. 800 e. 1200 29. Rata-rata berat telur (gram) yang dikonsumsi keluarga tersebut dalam per hari per kapita (tanpa memperhitungkan factor pemberat/ konversi) adalah…. a. 22,86 b. 34,29 c. 37,47 d. 28,93 e. 36,28 30. Rata-rata berat telur (gram) yang dikonsumsi keluarga tersebut dalam



per hari per kapita dengan memperhitungkan factor pemberat/ konversi adalah…. a. 22,86 b. 34,29 c. 37,47 d. 28,93 e. 36,28 31. Berikut merupakan factor konversi (pemberat) sesuai umur dan jenis kelamin untuk membagi bahan makanan yang dikonsumsi seluruh anggota keluargadalam metode household food record…. a. Ibu rumah tangga usia 30 tahun,factor konversi = 1 b. Anak laki-laki, usia 14 tahun, factor konversi = 1 c. Anak perempuan, usia 11 tahun, factor konversi = 0,75 d. Anak perempuan, usia 4 tahun, factor konversi = 0,4 e. Bayi, usia 7 bulan, factor konversi = 0,1 32. Dengan melakukan recal 24 jam untuk keluarga, maka informasi berikut ini bias didapatkan kecuali : a. Frekuensi makan keluarga b. Jumlah anggota keluarga yang mengkonsumsi energy kurang dari kebutuhan c. Jenis makanan yang dikonsumsi d. Keberagaman pangan keluarga e. Rata0rata intake energy keluarga/kapita per hari Kasus untuk soal 19-21. Berikut adalah jenis bahan makanan yang dikonsumsi keluarga dalam 1 hari terakhir. (0 = tidak dikonsumsi, 1 dikonsumsi) (Lihat table 1)



33. Rata-rata skor keragaman pangan / Household Dietary Diversity Score (HDDS) dari kelimma keluarga terseut adalah… a. 7,3 b. 7,4 c. 7,5 d. 7,6 e. 7,8 34. Keluarga yang memiliki skor keragaman pangan Household Dietary Diversity Score (HDDS) terendah adalah… a. Keluarga A b. Keluarga B c. Keluarga C d. Keluarga D e. Keluarga E 35. Keluarga yang memiliki skor keragaman pangan Household Dietary Diversity Score (HDDS) tertinggi adalah… a. Keluarga A b. Keluarga B c. Keluarga C d. Keluarga D e. Keluarga E 36. Metode dietary assessn=ment tingkat individu yang memiliki kelebihan tidak tergantung ingatan responden, valid (sampai dengan 5 hari)namun memiliki kelemahan beban responden tinggidan relative mahal, dan tidak sesuai untuk responden yang buta huruf (harus dilakukan oleh peneliti/asisten) adalah metode… a. 24-h recall b. WFR c. EFR d. VASQ



e. Dietary History 37. Koreksi bioavailabilitas vitamin A untuk sumber hewani, sayuranm buah dan fortifikasi berturut-turut adalah… a. 1; 0,23; 0,5 dan 0,8 b. 1; 0,23; 0,5 dan 1 c. 1; 0,5; 0,23 dan 1 d. 1; 0,5; 0,23 dan 0,8 e. 0,8; 0,5; 0,23 dan 1 Kasus untuk soal nomor 24-27. Berikut merupakan data hasil FFQ untuk bahan makanan sumber kolesterol. Tn. Adi terbiasa mengkonsumsi otak 3x sebulan, jerohan 2x seminggi dan telur 1x sehari. (Lihat table 2) 38. Skor konsumsi otak … a. 3 b. 6 c. 9 d. 5 e. 1 39. Skor konsumsi jerohan… a. 2 b. 4 c. 6 d. 9 e. 1 40. Skor konsumsi telur… a. 3 b. 4 c. 6 d. 9 e. 1 41. Berapakah total skor frekuensi konsumsi bahan makanan sumber kolesterok pada Tn. Adi? a. 8 b. 10



c. 12 d. 9 e. 6 Pertanyaan untuk nomor 28-30: Brikut merupakan data hasil SQ-FFQ (modifikasi) untuk bahan makanan sumber protein hewani pada An. Bila. Hitunglah rata-rata frekuensi dan rata-rata intake/hari untik daging ayam dan ikan. (Lihat table 3) 42. Rata-rata frekuensi/hari konsumsi daging sapi adalah… a. 2/1 b. 2/7 c. 2/30 d. 2x7 e. 2x30 43. Rata-rata intake/hari untuk konsumsi daging adalah… a. 3,33 b. 2,33 g c. 21,43 g d. 35,72 g e. 71,43 44. Rata-rata intke/hari untuk konsumsi daging adalah… a. 3,33 b. 2,33 g c. 21,43 g d. 35,72 g e. 71,43 Kasus untuk soal nomor 31-35: Berikut hasil analisa kandungan vitamin A berdasarkan metode 24-h VASQ pada Ny. Cinta (Lihat table 4) 45. Estimasi intake vitamin A dari sumber hewani sebesar… a. 235 RE b. 320 RE



c. 73,6 RE d. 160 RE e. 960 RE 46. Estimasi intake vitamin A dari sumber sayuran sebesar… a. 104 RE b. 450 RE c. 126,5 RE d. 225 RE e. 1350 RE 47. Estimasi intake vitamin A dari sumber buah sebesar… a. 35 RE b. 150 RE c. 75 RE d. 56,25 RE e. 450 RE 48. Estimasi intake vitamin A dari sumber bahan makanan fortikikasi sebesar… a. 750 RE b. 250 RE c. 375 RE d. 173 RE e. 2250 RE 49. Estimasi total intake vitamin A sebesar… a. 667,75 RE b. 1670 RE c. 627 RE d. 592 RE e. 5010 RE 50. Hasil pengkajian konsumsi makanan (dietary assessment) yang dapat dianalisa dan dibandingkan dengan kebutuhan individu adalah… a. 24-h recall, Food Record, VASQ b. 24-h recall, WFR, EFR c. 24-h recall, Food Record, SQFFQ



d. 24-h recall, Food Record, SQFFQ, VASQ e. 24-h recall, Food Record, FFQ, SQ-FFQ 51. Intake energy suatu populasi dikategorikan deficit apabila kurang dari… a. AKG b. 90% AKG c. 80% AKG d. 77% AKG e. 60% AKG Kasus untuk soal nomor 38-40: Nn. Diva mengkonsumsi ayam paha goreng dengan berat matng (olahan) = 100 gr (termasuk tulang) Diketahui BDD = 50%, Faktor konversi berat mentah-masak (Fkator F) = 1,6. Factor konversi penyerapan minyak (Faktor M) =3,3 52. Berat ayam yang dapat dimakan sebesar… a. 40 g b. 50 g c. 60 g d. 70 g e. 80 g 53. Berat ayam mentah (dagingnya saja) sebelum digoreng… a. 31,25 g b. 50 g c. 65,15 gr d. 80 g e. 165 g 54. Perkiraan minyak goreng yang diserap oleh ayam goreng (dagingnya saja) sebesar… a. 1,28 g b. 1,65 g c. 2,64 g d. 5 g



e. 8 g 55. Berikut adalah kelebihan dari software NutriSurvey… a. Menyediakan data bioavailibilitas Fe & Zn b. Menyediakan data kualitas protein c. Memungkinkan pengguna untuk memodifikasi/menambahkan data baru d. Dapat membedakan data energy & protein dari hewani dan nabati e. Dapat membedakan data vitamin A dan Fe dari hewani dan nabati 56. Menu dalam NutriSurvey : Calculation -> analysis of several ood record, dapat digunakan untuk… a. Menampilkan daftar belanja untuk beberapa rencana menu b. Menganalisa hasil recall dari beberapa responden sekaligus c. Menampilkan diagram bahan makanan yang paling brkontribusi terhadap zat gizi tertentu d. Menampilkan ditribusi kelompok bahan makanan dalam makan sehari responden e. Menampilkan diagram pemenuhan energi dan zat gizi terhadap angka rekomendasi 57. Apabila kita ingin menambahkan bahan makanan baru, maka langkah yang dapat diambil adalah… a. Calculation -> modify fod database b. Food -> modify food database c. Food -> add new food d. Extra -> search food for nutrient e. Food -> save food in a file



58. Apabila kita ingin menyimpan resep masakan baru, maka langkah yang dapat diambil adalah… a. Food –> save plan as recipe b. Calculation -> modify food database c. Food -> save food database d. Extra -> modify food database e. Food -> change a recipe 59. Jika kita ingin mengkopi hasil recall satu responden kedalam file excel, dengan detil kandungan energy dan zat gizi yang dikandung oleh setiap bahan makanan penyusun, dan untuk setiap kelompok menu (makan pagi, snack pagi, makan siang,dst…) maka langkah yang sebaiknya dilakukan adalah… a. Klik icon TA -> print copy -> paste ke file excel b. Klik icon A% -> print -> copy -> paste ke file excel c. Klik icon FA -> print -> copy -> paste ke file excel d. Klik icon NC -> print -> copy -> pate ke file excel e. Klik icon MA -> print -> copy -> paste ke file excel 60. Jika kita ingin mengidentifikasi bahan makanan sumber zat gizi tertentu, contoh bahan makanan yang mengandung serat >10 g/100 bahan makanan dalam database NutriSurvey maka langkah yang perlu kita lakukan… a. Food -> choose nutrient -> pilih dietary fiber -> > 10 b. Food -> search food for nutrient -> pilih dietary fiber –> > 10 c. Food -> include more foods -> pilih dietary fiber -> > 10



d. Extra -> search food for nutrient -> pilih dietary fiber -> > 10 e. Extra -> choose nutrient -> pilih dietary fiber -> > 10 61. Metode yang pling tepat digunakan untuk melihat perubhana konsentrasi cadangan zat gizi dalam tubuh adalah… a. Dietary b. Antropometri c. Biokimia d. Behavioral e. Klinis 62. Keunggulan dari pemeriksaan biokimia adalah… a. Tidak emerlukan peralatan yang rumit b. Sederhana, cepat, dan mudah diinterpretasikan c. Hasil pemeriksaan lebih obyektif d. Specimen mudah diperoleh e. Adanya keseragaman dalam memilih reference 63. Berikut merupakan beberapa contoh functional physiological test pada biochemical assessment, kecuali… a. Development responses b. Appetite c. Sleep behavior d. In vitro test of in vivo function e. Growth responses 64. Pada biochemical assessment menggunakan specimen ASI, zat gizi apa saja yang dapat dikaji… a. Vitamin A, protein, zinc b. Vitamin A, Fe, Iodine c. Vitamin A, Iodine, Zinc d. Vitamin A, Iodine, Se e. Vitamin A, Natrium, Se 65. Salah satu cara untuk menilai suatu protein dalam tubuh adalah degan



melakukan pemeriksaan Biokimia. Berikut adalah salah satu indicator status protein dalam tubuh yang memiliki halflife terpanjang dan cadangan paling banyak, yaitu… a. Serum tytroxine binding prealbumin b. Serum albumin c. Serum transferrin d. Serum retinol binding protein e. Hemoglobin 66. An. T (2 tahun 6 bulan) pasien anak yang dirawat di bagian IKA. Pasien MRS dengan diagnose gizi buruk tipe kwarshiorkor + anemia defisiensi besi + diare. Berikut merupakan pengukuran biokimia yang lebih tepat digunakan untuk menilai status protein An, T yaitu… a. Serum tyroxine binding prealbumin dan transferrin b. Transferrin dan albumin c. Albumin dan transthyretin d. Serum tyroxine binding prealbumin dan serum retinol e. Hemoglobin dan total serum protein 67. An. R (3 tahun) MRS dengan keluhan panas 3 hari, penurunan kesadaran sejak 2 hari SMRS, kejang (-). Hasil pemeriksaan laboratorium: Hb : 9,40 g/dl (N: 13,4-17,7) ; MCV : 69,10 (N : 80-93) ; MCH 20,5 (N: 27-31), MCHC29,7 (N: 3236), glukosa darah 76 mg/dl; albumin 1,96 g/dl. Berdasarkan hasil Laboratorium meunjukkan bahwa pasien mengalami… a. Anemia defisiensi B12, hipoglikemi



b. Anemia defisiensi besi, hipoglikemi c. Anemia defisiensi besi, ipoalbumin d. Anemia defisiensi B12, hipoalbumin e. Anemia deifisiensi asam folat, hipoalbumin 68. Berdasarkan rekam medis didapatkan data laboratorium Ny. X adalah sebagai berikut, Hb 12,2 g/dl ; SF (Serum Feritin) 11,8 µg/L (N: > 12 µg/L): transferring saturation (TS) 15% (N : ≥ 16%), eritocyte protoporfirin (FEP) 69 µg/dL RBC (N: ≤ 70 µg/dL RBC); MCV 77 (N: 77-85



ᶯ); serum transferrin receptor



(TFR) 8,7 mg/dl (N:≤ 8,5 mg/dl), jika menggunakan Ferritin model, maka dapat disimpulkan pasien tersebut mengalami… a. Anemia bukan defisiensi besi b. Anemia defisiensi besi c. Defisiensi tetapi tidak anemia d. Tidak anemia e. Tidak anemia, tidak defisiensi besi 69. Hasil pemeriksaan laboratorium Ny S (33 th) didapat : Hb 11 g/dl dna SF (Serum Ferritin) 28,83 µg/L (N: > 12 µG/l), S-tfr 5,3 DAN Body Iron Score 4,75. Maka dapat disimpulkan bahwa Ny S mengalami… a. Anemia buka defisiensi besi b. Anemia defisiensi besi c. Defisiensi besi tetapi tidak anemia d. Tidak anemia e. Tidak anemia, tidak ID



70. An. A ( 13 bulan ) didiagnosa menderita gizi buruk. Pemeriksaan fisik klinis menunjukkan pasien mengalami kekurangan vitamin A. untuk memastikan kondisi tersebut maka dilakukan pemeriksaan biokimia. Berikut merupakan salah satu pengukuran biokimia unutk melihat status vitamin A yaitu… a. Riboflavia bebas uji b. Plasma pirydoxal fosfat c. Serum alfa tokoferol d. Uji beban metionin e. Retinol dose responses 71. Berikut merupakan functional assessment untuk mengetahui status yodium dalam tubuh, yaitu… a. Urinary excretion b. Serum thyroglobulin c. Serum Triiodothyronine d. Plasma pirydixal fosfat e. Serum alfa tokoferol 72. Anak AA (3 th) MRS dengan hasil pemeriksaan fisik klinik: pandangan mata sayu, suhu 36,5oC, nadi 100x/menit, oedem di kaki dan tangan, rambut terlihat tipis, rontok, wajah membulat dan sembab, dermatosis (+). Berdasarkan tanda dan gejala klinis, bagaimana status gizi An. AA… a. Gizi kurang b. Gizi buruk tanpa komplikasi c. Gizi buruk marasmus d. Gizi buruk kwarshiorkor e. Gizi buruk marasmik kwarshiorkor 73. Anak AA (3 th) MRS dengan hasil pemeriksaan fisik klinik: lemah, wajah seperti orang tua, tampak sangat kurus, kulit keriput, perut



cekung, iga gambang, oedema (-). Berdasarkan tanda dan gejala klinis, bagaimana status gizi An. AA… a. Gizi kurang b. Gizi buruk tanpa komplikasi c. Gizi buruk marasmus d. Gizi buruk kwarshiorkor e. Gizi buruk marasmik kwarshiorkor 74. An. A (11 bulan) didiagnosa menderita gizi buruk. Pemeriksaan fisik klinik menunjukkan pasien tampak lemah, suhu 36,5oC, nadi 100x/menit, selaput lender atau bagian putih bola mata tampak kering, berkeriput, dan berubah warna menjadi kecoklatan dengan permukaan terlihat kasar dan kusam. Berdasarka tanda dan gejala tersebut, bisa disimpulkan bahwa An. A menderita kekurangan zat gizi mikro apa… a. Vitamin A b. Yodium c. Natrium d. Fe e. Kalium 75. An. A (13 bulan) didiagnosa menderita gizi buru. Pemeriksaan fisik klinik menunjukkan selput lender atau bagian putih bola mata tampak kering, berkeriput, dan berubah warna menjadi kecoklatan dengan permukaan terlihat kasar atau kusam. Kondisi ini disebut…. a. Conjunctival xerosis b. Bitot’s spot c. Corneal ulceration/ keratomalacia d. Corneal scar



76. Anak AA (3,5 tahun) MRS dengan diagnose gizi buruk, hasil pemeriksaan fisik klinik menunjukkan KU: letargle, suhu 25,8oC, nadi 110x/menit, ada tanda dehidrasi berat. Yang dimaksud kondisi kesadaran letargie adalah… a. Sadar sepenuhnya b. Penurunan kesadaran, disertai kekacauan motoric dan siklus tidur-bangun terganggu, tampak gaduh, gelisah, kacau, disorientasi, meronta ronta c. Keadaan mengantuk yang masih dapat pulih bila dirangsang biasa d. Keadaan mengantuk yang dalam, bias dibangunkn dengan rangsang kuat (nyeri), tapi Px tidak bangun sempurna e. Penurunan kesadaran yang sangat dalam, tidak ada gerakan spontan, tidak ada respon terhadap rangsang nyeri 77. Anak AA (3,5 tahun) MRS dengan diagnose gizi buruk, hasil pemeriksaan fisik klinik menunjukkan KU: letargle, suhu 25,8oC, nadi 110x/menit, ada tanda dehidrasi berat. Suhu tubuh pasien tersebut mengindikasikan…. a. Hyperpyrexia b. Demam c. Low grade fever d. Normal e. Hypothermia 78. Anak AA (3,5 tahun) MRS dengan diagnose gizi buruk, hasil pemeriksaan fisik klinik menunjukkan KU: letargle, suhu 25,8oC, nadi 110x/menit, ada tanda dehidrasi berat. Berikut merupakan



tanda-tanda pasien didiagnosa dehidrasi berat, yaitu…. a. Rewel, gelisah, mata cekung, malas minum b. Rewel, mata cekung, cubitan kulit perut kembali dangat lambat (< 2 detik) c. Leratgis, mata cekung, cubitan kulit kembali lambat, haus d. Rewel, gelisah, mata cekung, minum dengan lahap e. Tidak sadar, cubitan kulit perut kembali sangat lambat (≥2 detik), malas minum 79. Kretinisme, bisu tuli, keguguran, keterbelakangan mental, displegia, mata juling, merupakan beberapa tanda dan gejala dari kekurangan mineral…. a. Zink b. Iodine c. Selenium d. Besi e. Magnesium 80. Gangguan akibat defisiensi riboflavin yang biasa terjadi pada kulit kepala sehingga menyebabkan kulit kepala menjadi bersisik, gatal, memerah, dan memunculkan ketombe yang membandel atau susah dihilangkan, disebut…. a. Angular stomatitis b. Cheilosis c. Glossitis d. Seborrhoic dermatitis e. Corneal vascularization 81. Neural Tube Disease (NTD) adalah cacat lahir akibat kekurangan zat gizi folate, salah satu jenisnya adalah Spina bifida, yang ditandai oleh….



a. Tidak tertutupnya secara sempurna otak bayi oleh tulang tengkorak b. Adanya lubang pada tengkorak bayi yang melaluinya jarngan otak menonjol keluar c. Tidak menutupnya tulang belakang secara sempurna pada bulan pertama perkembangan janin d. Kornea tamak surm dan kering dan permukaannya tampak kasar e. Pembentukan pembuluh darah dalam jaringan avaskular 82. An. G didignosa mengalami hyperthyroid. Berikut salah satu tanda dan gejala hyprthyroid yaitu… a. Mudah kedinginan b. Mudah haus c. Kurang nafsu makan d. Bradikardi e. Sulit tidur 83. Data fisik klinis pasien menunjukkan tingkat kesadaran CCS 456. Angka 5 artinya… a. Respon buka mata spontan b. Respon verbal; berorientasi baik c. Kata-kata tidak teratur d. Respon motoric mengikuti perinntah e. Respon terhadap nyeri 84. Tn. Y MRS dengan diagnose medis CKD. Ketika dilakukan clinical assessment ditemukan adanya oedem anasarka. Yang dimaksud oedem anasarka adalah… a. Pembengkakan yang terjadi pada kaki b. Pembengkakan yang terjadi pada lengan



c. Pembengkakakn yang terjadi pada kaki dan kedua lengan d. Pembengkakak yang terjadi pada muka/pipi e. Pembengkakakn yang terjadi pada seluruh tubuh 85. Syarat screening tool yang baik adalah sebagai berikut, kecuali… a. Sederhana b. Cepat c. Reliable d. Detail e. Efisien 86. Screening tool didesain untuk memprediksi apakah pasien akan mengalami kurang gizi atau keadaannya akan bertambah buruk. Oleh karena itu, screening tool yang baik sebaiknya mengandung komponen-komponen sebagai berikut… a. Kondisi status gizi saat ini (BB,TB, IM T/LLA); penurunana berat badan; bagaimana asupan makannya; bagaimana mobilitas/tingkat aktivitasnya b. Kondisi status gizi saat ini (BB, TB, IM T/LLA); penurunan berat badan; bagaimana asupan makannya; apakah perjalanan penyakit berisiko terjadinya malnutrisi c. Umur pasien, kondisi status gizi saat ini (BB, TB, IM T/LLA); penurunan berat badan; skrining asupan makannya d. Apakah ada penurunan berat badan, bagaimana asupan makannya; bagaimana keparahan



penyakitnya; bagaimana derajat stressnya e. Umur dan jenis kelamin; kondisi status gizi saat ini (BB, TB, IM T/LLA); bagaimana asupan makannya; tingkat aktivitasnya 87. Lila (19 tahun 1 bulan) masuk RS karena mengalami pendarahan dan pingsan saat di sekolah, skrinig tool yang bisa digunakan untuk melihat bagaimana resiko terjadi malnutrisi pada Lila yaitu… a. SGNA b. STAMP c. NRS d. STRONGKids e. PYMS 88. Ny. F (64 tahun) MRS karena tibatiba nyeri perut hebat dan mual muntah. BB sekarang 50 kg. TB 150 cm, BB 3 bulan lalu 53 kg, nafsu makan pasien baik, makan selalu habis, diagnose dokter Ny. F mendertia sirosis hepatis. Bagaimanakan resiko pasien tersebut jika dilakukn skrining menggunakan formulir NRS-2002 dibawah ini…



(Lihat table 5) a. Kondisi baik b. Perlu dilakukan rescreening ulang



c. Tidak perlu dilakukan rescreening d. Perlu dilakukan NCP e. Risiko sangat tinggi 89. Tn. A (56 th) masuk RS untuk menjalani kemoterapi karena penyakit kanker lidah yang didiagnosa 3 bulan lalu. Pasien mengeluh kesulitan mengunyah dan mengalmi penurunan BB yang awalnya 60 kg, sekarang menjadi 57,3 kg. TB pasien 162 cm, bagaimanakha risiko pasien tersebut jika dilakukan skrining menggunakan formulir MUST dibawah ini? (Lihat table 6) a. Kondisi baik b. Tidak berisiko c. Risiko rendah d. Risiko sedang e. Risiko tinggi 90. An. A perempuan umur 5 tahun dirawat di bangsal. Dokter mendiagnisus sepsis berat ( stress berat ). Pada hari ke 2 anak menunjukkan ekspresi nyeri. Asupan makanan dalam 2 hari rata-rata habis 40% per hari, bagaimanakah riiko melnutrisi pasien tersebut jika dilakukan skrining menggunakan screening tool SPNRS? a. Kondisi baik b. Tidak berisiko c. Risiko rendah d. Risiko sedang e. Risiko tinggi