MR - Desain Pembelajaran - Kel 6 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LABORATORIUM VIRTUAL PADA MATERI RANGKAIAN LISTRIK



OLEH: KELOMPOK 6 NAMA



NIM



NATASHA LOLYTA PURBA



5182131007



GESTY NOVIANTI SIMANJUNTAK



5182131012



DANIEL N.J.MARINGGA



5193131014



MAYA LESTARI



5183131018



JULINA SIADARI



5183131019



PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021



KATA PENGANTAR



Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan hidayahNya Tim Penulis mampu menyelesaikan Mini Riset ini dengan baik.. MR



ini



membahas



materi



tentang



“Laboratorium



Virtual



Pada Materi Rangkaian Listrik”. Tim Penulis berharap semoga pembaca dapat memahami isi materi yang disampaikan dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca. Tim Penulis menyadari masih adanya kekurangan dalam penyusunan mini riset ini. Oleh karena itu, Tim Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan MR. Demikian yang dapat Tim Penulis sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.



Medan, Oktober 2021



Tim Penulis



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pendidikan membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai termasuk laboratorium/bengkel. Oleh karenan itu,dibutuhkan sarana dan prasarana pendidikan berupa laboratorium/bengkel. Laboratorium pendidikan, penelitian dan jasa merupakan sarana dan tempat untuk mendukung proses pembelajaran yang didalamnya terkait dengan pengembangan pemahaman, keterampilan, dan inovasi bidang ilmu sesuai dengan bidang pekerjaan yang ada pada dunia pendidikan. Laboratorium virtual adalah salah satu bentuk laboratorium dengan kegiatan pengamatan atau eksperimen dengan menggunakan software yang dijalankan oleh sebuah komputer, semua peralatan yang diperlukan oleh sebuah laboratorium terdapat di dalam software tersebut. Simulasi komputer memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar biologi secara dinamis dan interaktif. Simulasi yang berbentuk perangkat lunak (software) komputer berbasis multimedia interaktif, yang dioperasikan dengan komputer dan dapat mensimulasikan kegiatan di laboratorium seakan-akan pengguna berada pada laboratorium sebenarnya ini disebut dengan laboratorium virtual. Laboratorium virtual menyediakan kepada siswa alat-alat, bahan, dan perlengkapan laboratorium dalam komputer untuk menampilkan eksperimen secara subjektif di mana saja dan kapan saja B. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan laboratorium virtual? 2. Bagaimana pengembangan laboratorium virtual? 3. Apa saja penerapan pada pengembangan laboratorium virtual?



C. 1. 2. 3.



Manfaat Untuk mengetahui apa itu laboratorium virtual. Untuk mengetahui pengembangan laboratorium virtual Untuk mengetahui penerapan pengembangan laboratorium virtual.



BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kerangka Teori 1. Laboratorium a. Pengertian Laboratorium Kata Laboratorium berasal dari bahasa Latin yang berarti “tempat bekerja”. Dalam perkembangannya, kata laboratorium mempertahankan arti aslinya, yaitu “tempat bekerja” khusus untuk keperluan penelitian ilmiah. Laboratorium adalah suatu ruangan atau kamar tempat melakukan kegiatan praktek atau penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat alat-alat serta adanya infrastruktur laboratorium yang lengkap fasilitas air, listrik, gas dan sebagainya (Sekarwinahyu, dkk., 2010:3). Laboratorium



Virtual



memiliki



peran



penting



dalam



mengimplementasikan kegiatan praktikum. Diungkapkan oleh Sutrisno (2012:47), laboratorium virtual digunakan untuk demonstrasi sebelum praktikum yang sebenarnya berlangsung di laboratorium. Laboratorium virtual adalah salah satu bentuk laboratorium dengan kegiatan pengamatan atau eksperimen dengan menggunakan software yang dijalankan oleh sebuah komputer, semua peralatan yang diperlukan oleh sebuah laboratorium terdapat di dalam software tersebut. Simulasi komputer memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar biologi secara dinamis dan interaktif. Simulasi yang berbentuk perangkat lunak (software) komputer berbasis multimedia



interaktif,



yang



dioperasikan



dengan



komputer



dan



dapat



mensimulasikan kegiatan di laboratorium seakan-akan pengguna berada pada laboratorium sebenarnya ini disebut dengan laboratorium virtual. Laboratorium virtual



menyediakan



kepada



siswa



alat-alat,



bahan,



dan



perlengkapan



laboratorium dalam komputer untuk menampilkan eksperimen secara subjektif di mana saja dan kapan saja (Huda Mohammad Babateen, 2011).



b. Fungsi Laboratorium Menurut Farreira (2010), Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan laboratorium Virtual online adalah 1. Mengurangi keterbatasan waktu, jika tidak ada cukup waktu untuk mengajari seluruh peserta didik di dalam lab hingga mereka paham, 2. Mengurangi hambatan geografis, jika terdapat siswa atau mahasiswa yang berlokasi jauh dari pusat pembelajaran (kampus), 3. Ekonomis, tidak membutuhkan bangunan lab, alat-alat dan bahan-bahan seperti pada laboratorium konvensional, 4. Meningkatkan kualitas eksperimen, karena memungkinkan untuk diulang untuk memperjelas keraguan dalam pengukuran di lab, 5. Meningkatkan efektivitas pembelajaran, karena siswa atau mahasiswa akan semakin lama menghabiskan waktunya dalam lab Virtual tersebut berulang-ulang, 6. Meningkatkan keamanan dan keselamatan, karena tidak berinteraksi dengan alat dan bahan kimia yang nyata.



BAB III METODOLOGI A. Model Pengembangan Dalam penelitian ini peneliti akan mengembangkan suatu produk yang berupa media pembelajaran dengan menggunakan model procedural yang dikembangkan oleh Borg and Gall yang meliputi 10 tahapan pelaksanaan penelitian dan pengembangan. 1. Penelitian dan Pengumpulan Informasi Awal (Research and Information Collecting) Penelitian dan pengumpulan informasi awal meliputi kajian pustaka, pengamatan atau observasi kelas, dan persiapan laporan awal. Penelian awal atau analisis kebutuhan sangat penting dilakukan guna memperoleh informasi awal untuk melakukan pengembangan. 2. Perencanaan (Planning) Perencanaan mencakup perumusan tujuan khusus untuk menentukan urutan media dan uji coba. Tujuan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi materi yang tepat untuk mengembangkan program atau produk sehingga sesuai dengan tujuan khusus yang di inginkan. 3. Pengembangan Format Produk Awal (Develop Preliminary Form Of Product) Pengembnagan format awal atau draft awal yang mencakup penyiapan bahan bahan pembelajaran, simulasi, dan alat evalusi. Format pengembangan produk dapat berupa compact disk. Draf atau produk awal dikembangkan dengan bantuan para ahli atau orang-orang yang punya ketrampilan yang dibutuhkan. Sebelum produk diuji cobakan dilapangan diperluakan evaluasi dari para ahli untuk menila kelayakan dasardasar konsep atau teori yang digunakan. 4. Uji Coba Awal (Preliminary Field Testing) Uji coba awal yang dilakukan pada hasil wawancara, observasi dan angket dikumpulkan dan dianlisis. Hasil analisis dari uji coba awal menjadi bahan masukan atau melakukan revisi produk awal. 5. Revisi Produk (Main Product Revision) Revisi produk yang dilakukan berdasarkan hasil uji coba awal. Hasil uji coba lapagan tersebut diperoleh informasi kualitatif tentang program atau produk yang dikembangkan.



6. Uji Coba Lapangan (Main Field Testing) Produk yang telah direvisi berdasarkan hasil uji coba skala kecil, kemudian diuji cobakan lagi kepada unit atau subyek uji coba yang lebih besar. Hasil analisis dari uji coba awal untuk melakukan revisi produk lebih lanjut. 7. Revisi Produk (Perational Product Revision) Revisi produk yang dilakukan berdasarkan hasil coba lapangan. Hasil uji coba lapangan dengan melibatkan kelompok atau subyek lebih besar ini dimaksudkan untuk menentukan keberhasilan produk dalam mencapai tujuan dalam meningkatkan produk untuk keperluan perbaikan pada tahap berikutnya. 8. Uji Lapangan (Operational Field Testing) Setelah produk di revisi, apabila pengembang menginginkan produk yang lebih layak dan memadai, maka diperlukan uji coba lapangan. Hasil uji coba dikumpulkan dan dianalisis. Hsil analisis dari uji coba awal untuk menentukan revisi produk akhir. 9. Penyempurnaan Produk Akhir (Final Product Revision) Revisi produk akhir yaitu revisi yang dikerjakan berdasarkan uji lapangan yang lebih luas, yang dilakukan berdasarkan hasil uji coba lapangan. Hasil uji coba lapangan dengan melibatkan kelompok atau subyek lebih besar ini dimaksudkan untuk menentukan keberhasilan produk dalam mencapai tujuan dalam meningkatkan produk untuk keperluan perbaikan pada tahap berikutnya. 10. Desiminasi dan Implementasi (Disemination And Implementation) Desiminasi dan implementasi yaitu menyampaikan hasil pengembangan kepada pengguna melalui forum atau dalam bentuk buku atau handbooks Berdasarkan langkahlangkah pengembangan Borg & Gall di atas, dapat digambarkan bagan sebagai berikut:



BAB IV HASIL RISET DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Media Pembelajaran Berbasis Laboratorium Virtual Hasil pengembangan penelitian ini adalah berupa media pembelajaran berbasis laboratorium virtual mata pelajaran IPA materi Rangkain Listrik untuk kelas VI Deskripsi hasil pengembangan berupa media pembelajaran berbasis laboratorium virtual dianalisis dan dipaparkan berdasarkan karakteristik produk pengembangan. Kajian produk pengembangan media pembelajaran ini ditinjau dari aspek desain media pembelajaran da nisi media pembelajaran. Aspek isi pembelajaran terdiri dari halaman depan dan isi pembahasan atau halaman menu. Isi pembahasan atau halaman menu terdiri dari 8 point, yaitu standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator, menu materi, simulasi, unjuk kerja, latihan, glosarium, profil, dan petunjuk. 1. Halaman Depan Halaman depan terdiri dari judul media pembelajaran (Rangkaian Listrik), dan icon untuk menuju ke menu.



Gambar 4.1 Tampilan Haman Depan Gambar 4.1 Tampilan haman depan 2. Halaman Menu Halaman tampilan menu merupakan halaman yang berisi dari menu-menu yang tersedia dalam media pembelajaran. Adapun menu tersebut terdiri dari standart kompetensi,



kompetensi



dasar, indikator, menu materi,



unjuk kerja, latihan, glosarium, profil, dan petunjuk.



simulasi,



Gambar 4.2 Tampilan Menu 3. Petunjuk Dalam menu petenjuk berisi icon-icon yang dapat memudahkan kita untuk mengoperasikan media pembejaran.



Gambar 4.3 Tampilan petunjuk 4. Standart kompetensi dan kompetensi dasar Standart kompetensi dan kompetensi dasar disini telah ditetapkan oleh pemerintah sedangkan indikator penulis mengembangkan sendiri sesuai kebutuhan.



Gambar 4.4 Tampilan SK/KD 5. Materi Tampilan awal dalam menu materi berisi peta konsep yang berisi alur materi yang akan di dibahas dalam point materi. Materi memuat 3 pembahasan, 1) Pengertian rangkaian listrik, 2) rangkaian listrik berdasarkan alirannya, dan 3) rangkaian listrik berdasarkan pemasangannya.



Gambar 4.5 Tampilan peta konsep Gambar 4.6 Tampilan salah satu materi



6. Simulasi Tampilan simulasi ini disebut sebagai laboratorium virtual (virtual lab). Laboratorium virtual ini memudahkan kita dalam membuat rangkaian listrik tanpa menyediakan alat-alat yang akan diperlukan.



Gambar 4.7 Tampilan simulasi 5. Unjuk kerja Tampilan menu unjuk kerja berisi tentang praktikum rangkaian listrik.



Gambar 4.8 Tampilan unjuk kerja



6. Latihan “Latihan soal” berisi kumpulan soal evaluasi dari materi yang dipelajari. Di dalam latihan soal terdapat 2 tipe soal yaitu pilihan ganda, dan teka teki silang. Soal ini disusun agar siswa lebih mudah mengingat tentang inti dari materi yang disampaikan. Ketika mengerjakan soal evaluasi, siswa akan langsung dapat mengetahui nilai dan jawabannya.



Gambar 4.9 Tampilan menu latihan a) Tampilan latihan pilihan ganda



Gambar 4.10 Tampilan salah satu latihan pilihan ganda b) Tampilan latihan tts



Gambar 4.11 Tampilan tts



7. Glosarium Glosarium berisi arti kata yang yang sulit dari materi yang telah dipelajari



Gambar 4.12 Tampilan glosarium



BAB V KESIMPULAN A.Kesimpulan Laboratorium virtual adalah salah satu bentuk laboratorium dengan kegiatan pengamatan atau eksperimen dengan menggunakan software yang dijalankan oleh sebuah komputer, semua peralatan yang diperlukan oleh sebuah laboratorium terdapat di dalam software tersebut. Dalam penelitian ini peneliti akan mengembangkan suatu produk yang berupa media pembelajaran dengan menggunakan model procedural yang dikembangkan oleh Borg and Gall yang meliputi 10 tahapan pelaksanaan penelitian dan pengembangan. 1. Penelitian dan Pengumpulan Informasi Awal (Research and Information Collecting) 2. Perencanaan (Planning) 3. Pengembangan Format Produk Awal (Develop Preliminary Form Of Product) 4. Uji Coba Awal (Preliminary Field Testing) 5. Revisi Produk (Main Product Revision) 6. Uji Coba Lapangan (Main Field Testing) 7. Revisi Produk (Perational Product Revision) 8. Uji Lapangan (Operational Field Testing) 9. Penyempurnaan Produk Akhir (Final Product Revision) 10. Desiminasi dan Implementasi (Disemination And Implementation)



DAFTAR PUSTAKA Nana



Syaudih



Sukmadinata,



Metode



Penelitian



Pendidikan



(Bandung



Remaja



Rosdakarya, 2011), hlm. 176. Punaji Setyosari, 2012. Metode penelitian pendidikan dan pengembangan. Jakarta: kencana.