MR PPD Kelompok 10 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Grace
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MINI RISET



Perkembangan Peserta Didik Yang Menyimpang Pada Sekolah Menengah Laporan Penelitian Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik Dosen : Asiah S.Pd.,M.Pd.



KELOMPOK 10 ERINDA MAYRANI (2203111042) NUR ANISAH LUBIS (2202111011) GRACE DEBORA BR SEMBIRING(220311050



PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN 2020



KATA PENGANTAR



Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan



hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Penelitian tentang Perkembangan Peserta Didik Yang Menyimpang Pada Sekolah Menengah Laporan Penelitian ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Laporan Penelitian ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan Laporan Penelitian ini. Terlepas dari itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar kami dapat memperbaiki Laporan Penelitian yang selanjutnya akan kami susun. Akhir kata kami berharap semoga Laporan Penelitian tentang Perkembangan Peserta Didik Yang Menyimpang Pada Sekolah Menengah ini dapat memberikan manfaat maupun menambah pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai Perkembangan Peserta Didik.



Medan , Desember 2020



Kelompok 10



Daftar Pustaka



KATA PENGANTAR ........................................................................................................... DAFTAR ISI ..........................................................................................................................



BAB I PENDAHULUAN A. B. C. D.



Latar Belakang .............................................................................................................. Rumusan Masalah ......................................................................................................... Tujuan Penelitian .......................................................................................................... Manfaat Penelitian ........................................................................................................



BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Karakteristik &Aspek-aspek Perkembangan Anak Usia Sekolah Menengah................. B. Karakteristik Perkembangan Anak Usia Sekolah Menengah.......................................... C. Tugas-tugas Perkembangan Anak Usia Sekolah Mengah.............................................. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. B. C. D. E.



Jenis Penelitian................................................................................................................ Subjek Penelitian............................................................................................................. Data Peneltian dan Sumber Data..................................................................................... Teknik Pengumpulan Data............................................................................................... Teknik Analisis Data........................................................................................................



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ............................................................................................................. B. Pembahasan Penelitian .................................................................................................. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................................................... B. Saran .............................................................................................................................. DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................



BAB I PENDAHULUAN



A.Latar Belakang Masalah Permasalahan bagi manusia akan semakin kompleks ketika mereka menginjak usia remaja, usia dimana mereka masih berada di jenjang pendidikan usia sekolahmenengah. Pada masa itulah mereka mulai mengenal lingkungan atau masyarakat lebihluas, yang selalu dihadapkan pada permasalahan-permasalahan yang lebih rumit danmemerlukan penanganan yang sangat serius. Permasalahan bagi peserta didik usia sekolah menengah timbul baik dari internataupun ekstern yang mana keduanya sangat mengganggu proses belajar dan pembelajaran peserta didik di usia itu. Keingin tahuan pada usia sekolah menengahsangatlah besar karena pada masa itu mereka mencari jati diri dan figur yang di idolakanoleh mereka. Lingkungan sekolah mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan jiwa remaja. Selain mengemban fungsi pendidikan (transformasi nilai dan norma sosial).Dalam kaitan dengan pendidikan, peran sekolah tidak jauh berbeda dengan perankeluarga, yaitu sebagai tempat perlindungan jika anak mengalami masalah. Bagi seorang pendidik haruslah tahu keadaan peserta didiknya dan harus bisa mengarahkan pada hal-hal yang positif, sehingga peserta didik pada usia sekolah menengah tersebut akanterarah pada hal-hal positif. Pendidik juga harus mengetahui gejala-gejala yang terdapat pada peserta didik dan memberikan solusi yang terbaik dalam menghadapi keadaan peserta didik. Selain itu, di setiap sekolah lanjutan diadakan guru bimbingan dan penyuluhan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. B.Rumusan Masalah 1. Perkembangan apa saja yang terjadi pada masa anak usia sekolah? 2. Apa saja tugas-tugas perkembangan anak usia sekolah menengah? 3. Apa problematika dan solusi perkembangan anak usia menengah?



C.Tujuan Penelitian Mini riset ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik perkembangan anak usia sekolah menengah,untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi terjadinya perkembangan anak usia sekolah menengah serta untuk mengetahui problematika dan cara penyelesaian perkembangan anak usia sekolah menengah D.Manfaat Penelitian 1. 2. 3. 4. 5.



Mendapat ilmu pengetahuan yang baru Dapat memahami perkembangan anak usia sekolah menengah Mendapat kesempatan untuk mempelajari materi perkembangan anak usia sekolah menengah Dapat lebih memahami perkembangan anak usia sekolah menengah Mampu menerapkan pengetahuan perkembangan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari



BAB II KAJIAN PUSTAKA



A. Karakteristik &Aspek-aspek Perkembangan Anak Usia Sekolah Menengah Masa remaja merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan siswa, dan merupakan masa transisi yang diarahkan kepada perkembangan masa dewasa yang sehat (Konopka dalam Pikunas, 1976; Kaczman dan Riva, 1996). Ditilik dari segi usia, siswa SLTP (SMP dan MTS) dan SLTA termasuk fase atau masa remaja. Fase remaja merupakan salah satu periode dalam rentang kehidupan siswa. Menurut Konopka (Pikunas, 1976) fase ini meliputi: 1. Remaja awal: 12-15 tahun 2. Remaja madya: 15-18 tahun 3. Remaja akhir: 19-22 tahun. Jika dilihat dari klasifikasi usia tersebut, maka siswa sekolah menengah termasuk kedalam kategori awal dan madya. Untuk memahami lebih lanjut tentang remaja, pada uraian berikut dapat dipaparkan mengenai karakteristik aspek-aspek perkembangannya. 1. Aspek Fisik Secara fisik, masa remaja ditandai dengan dengan adany apubertas yaitu masa ketika sesorang mencapai kematangan seksual dan kemampuan reproduksi. Pertumbuhan fisik erat hubungannya dengan kondisi remaja. Kondisi yang baik berdampak baik pada pertumbuhan fisik remaja, demikian pula sebaliknya. 2. Aspek Intelektuanl (Koknitif) Dalam pandangan Piaget, perkembangan kognitif pada hakekatnya adalah perkembangan kemampuan penalaran logis. Baginya, berpikirdalam proses kognitif tersebut lebih penting dari pada sekedar mengerti. Pada masa remaja, peserta didik mulai mengembangkan cara berpikirnya. Masa remaja sudah mencapai tahap perkembangan berpikir operional formal. Tahap ini ditandai dengan kemampuan berfikir abstrak (seperti memecahkan persamaan aljabar), idealistik (seperti berpikir tentang ciri-ciri ideal dirinya, orang lain dan masyarakat) dan logis (seperti menyusun rencana untuk memecahkan masalah). Pada masa ini terjadi reorganisasi lingkaran syaraf Lobe Frontal yang berfungsi sebagai kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu kemampuan merumuskan perencanaan dan pengambilan keputusan. 3. Aspek Bahasa Bahasa remaja adalah bahasa yang telah berkembang ia telah banyak belajar dari lingkungan, dan dengan demikian bahasa remaja terbentuk dari kondisi lingkungan. Lingkungan remaja mencakup lingkungan keluarga, masyarakat dan khususnya pergaulan teman sebaya, dan lingkungan sekolah. Pola bahasa yang dimiliki adalah bahasa yang berkembang di dalam keluarga atau bahasa  itu. Hal ini berarti pembentukan kepribadian yang dihasilkan dari pergaulan masyarakat sekitar akan memberi ciri khusus dalam perilaku bahasa. Bersamaan dengan kehidupannya di dalam masyarakat luas, anak (remaja) mengkutip proses belajar disekolah. Sebagaimana diketahui, dilembaga pendidikan diberikan rangsangan yang terarah sesuai dengan kaidahkaidah yang benar. Proses pendidikan bukan memperluas dan memperdalam cakrawala ilmu pengetahuan semata, tetapi juga secara berencana merekayasa perkembangan sistem budaya, termasuk perilaku berbahasa.



B. Karakteristik Perkembangan Anak Usia Sekolah Menengah 1. Perkembangan fisik pada siswa usia sekolah menengah ditandai dengan adanya perubahan bentuk, berat, dan tinggi badan. Selain hal itu, perkembangan fisik pada usia ini ditandai pula dengan munculnya ciri-ciri kelamin primer dan sekunder. Hormon testoterone dan estrogen juga turut mempengaruhi perkembangan fisik. 2. Perkembangan intelektual siswa SMP ditandai dengan berkembangnya kemampuan berpikir formal operasional. Selain itu, kemampuan mengingat dan memproses informasi cukup kuat berkembang pada usia ini. 3. Perkembangan pemikiran sosial dan moralitas nampak pada sikap berkurangnya egosentrisme. Siswa SMP dan SMA juga telah mempunyai pemikiran politik dan keyakinan yang lebih rasional. 4. Terdapat berbagai mazhab atau aliran dalam pendidikan yang membahas faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak. Di antaranya adalah aliran nativisme, empirisme, dan konvergensi. 5. Papalia dan Olds (1992:7-8) menyebutkan faktor internal dan eksternal yang telah memberi pengaruh besar terhadap perkembangan anak. Urie Bronfenbrenner menyatakan ada 4 tingkatan pengaruh lingkungan seperti, sistem mikro, meso dan exo yang membentuk pribadi anak. Sedangkan pandangan konvensional menyatakan bahwa ada 3 faktor dominan yang mempengaruhi perkembangan siswa SLTP dan SMU, yaitu pembawaan, lingkungan dan waktu. C. Tugas-tugas Perkembangan Anak Usia Sekolah Menengah 1) Menerimafisiknyasendiriberikutkeragamankualitasnya 2) Mencapaikemandirian emocional dariorangtuaataufigur-figur yang mempunyaiotoritas 3) Mengembangkanketerampilankomunikasi interpersonal 4) Mampubergauldengan teman sebayaatauoranglain secara wajar 5) Menemukanmanusiamodel yang dijadikanpusatidentifikasinya 6) Menerimadirinyasendiri dan memilikikepercayaanterhadapkemampuansendiri 7) MemperolehSelf-control atas dasarskalanilai, prinsip-prinsipataufalsafahhidup 8) Mampumeninggalkanreaksi dan penyesuaiandiri yang kekanak-kanakan 9) Bertingkahlaku yang bertanggungjawab secara sosial 10) Mengembangkanketerampilan intelectual dan konsep-konsep yang diperlukanbagiwarga negara. 11) Memilih dan mempersiapkankarir 12) Memiliki sikap positif terhadap pernikahan dan hidup berkeluarga 13) Mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Elizabeth B. Hurlock (1981) mengemukakan bahwa anak sekolah menengah atas sudah mulai memikirkan masa depan mereka secara sungguh-sungguh. Anak laki-laki biasanya lebih bersungguh-sungguh dalam perkerjaan dibanding dengan anak perempuan yang memandang pekerjaan sebagai pengisi waktu sebelum menikah. Apabila dilihat dari tahapan karier dari Super dan Jordaan (John Milton Dillard, 1985:200, masa remaja termasuk tahap eksplorasi pada tingkat tentatif dan transisi (usia 1521 tahun). Pada tahap tentatif (15-17), faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah kebutuhan, minat, kapasitas, nilai-nilai dan kesempatan.



BAB III METODOLOGI PENELITIAN



A. Jenis Penelitian Penelitian tentang Perkembangan Peserta Didik Yang Menyimpang Pada Sekolah Menengah ini berkaitan dengan suatu gejala kebahasaan yang sifatnya alamiah. Artinya data yang dikumpulkan berasal dari lingkungan nyata dan situasi apa adanya, yaitu dialog antartokoh dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hal ini disebabkan oleh karena data yang terkumpul dan dianalisis dipaparkan secara deskriptif . Hal ini sejalan dengan pendapat Arikunto (1990: 194) yang menyatakan bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji suatu hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan. Dalam penelitian ini, data yang terkumpul berupa kata-kata dan dalam bukan dalam bentuk angka. Maka dari itu, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.



B. Subjek Penelitian Berkaitan dengan hal di atas, yang dikaji dalam penelitian ini adalah Perkembangan Peserta Didik Yang Menyimpang Pada Sekolah Menengah. Hal tersebut foktor,perkembangan serta tingkah laku peserta didik di sekolah menengah. Sedangkan subjek dari penelitian ini adalah siswa siswi sekolah menengah. C. Data Penelitian dan Sumber Data Data dari penelitian ini berupa kata yang digunakan dalam berkomunikasi antar satu tokoh dengan tokoh yang lainnya. Sumber data dari penelitian ini adalah percakapan antartokoh sebagai interaksi komunikasi. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pustaka, yaitu dengan menggunakan sumber-sumber tertulis. Data yang diperoleh dalam penelitian kemudian dideskripsikan. E. Teknik Analisis Data Teknik deskriptif yang dipakai dalam penelitian ini menghasilkan dua macam analisis data, yaitu sebagai berikut: 1)  Menganalisis perilaku yang menyimpang pada anak sekolah menengah. 2)  Pengklasifikasian karakteristik perilaku remaja, yang meliputi : ·         Fisik ·         Psikomotor ·         Bahasa ·         Perilaku Kognitif ·         Perilaku Sosial ·         Moralitas ·         Perilaku Keagamaan ·         Konatif, Emosi, Afektif dan Kepribadian



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN



A. Hasil Penelitian Pada usia sekolah menengah peserta didik menginginkan sesuatu kebebasan emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya. Mereka ingin selalu diakui sebagai pribadi, ia ingin bertanggung jawab atas hidupnya sendiri, pada usia ini orang tua tidak terlalu mengekang terhadap kebebasan atau bahkan meniadakan kebebasannya. Jadi, dalam hal ini orang tua harus memberikan kesempatan kepada anak untuk mengambil keputusannya sendiri mengenai hal-hal yang akan dilakukannya. Pada usia sekolah menengah peserta didik sudah mulai memikirkan tentang hal-hal yang benar dan yang salah serta tentang norma-norma untuk membimbing tingkah lakunya. Ia mulai memperhatikan konsep-konsep mengenai hal-hal yang benar dan yang salah, ia tidak mau begitu saja menerima pendapat-pendapat dari orang lain. Selain itu, masalah yang lebih penting lagi adalah apa yang disebut dengan kesenjangan generasi antara peserta didik dengan orang tua, kesenjangan ini sebagian disebabkan karena adanya perubahan radikal dalam nilai dan standar perilaku yang biasanya terjadi dalam setiap perubahan budaya yang pesat, sebagian juga disebabkan karena dalam masa remaja lebih banyak memiliki kesempatan untuk pendidikan sosial budaya yang lebih besar. Hubungan orang tua dengan anak akan membaik ketika orang tua mulai menyadari bahwa anak-anak mereka bukan anak kecil lagi. Mereka memberi banyak keistimewaan dan sekaligus bertanggung jawab serta prestasi belajar yang lebih baik.



B. Pembahasan Penelitian Perilaku seseorang dapat dikatakan menyimpang apabila perilaku tersebut dapat merugikan dirinya sendiri maupun orang lain, yaitu melanggar aturan-aturan, nilai-nilai dan norma baik norma agama, norma hukum, dan norma adat. Menurut Andi Mappiarc (1982) tingkah laku menyimpang itu juga disebut dengan “Tingkah Laku Bermasalah” Artinya, tingkah laku bermasalah yang masih di anggap wajar dan di alami oleh remaja yaitu tingkah laku yang masih dalam batas ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan sebagian akibat adanya perubahan secara fisik dan psikis, dan masih dapat diterima sepanjang tidak merugikan diri sendiri dan masyarakat sekitarnya.



Bentuk-bentuk tingkah laku menyimpang Adapun bentuk-bentuk tingkah laku menyimpang yang dapat kita identifikasi adalah : 1) Reaksi hiperkenetik Maksudnya anak yang melakukan tingkah laku menyimpang cenderung berlebih-lebihan dalam bersikap. 2) Menarik Diri Remaja ini akan selalu menghindar dari kelompok teman-temannya karena di anggap berbeda dengan teman yang lain. 3) Cemas Yang Berlebihan Ia akan selalu dilanda kecemasan atas sikapnya yang bertentangan dengan orang lain sehingga dirinya takut tidak akan diterima.



4) Melarikan diri dari rumah dan masuk perkumpulan anak-anak nakal (gank) Hal ini terjadi apabila, misalnya pendapatnya di rumah tidak didengarkan oleh penghuni rumah seperti ayah atau ibu, selalu diremehkan oleh saudara dan lain-lainnya.



Faktor-Faktor penyebab Timbulnya Tingkah Laku Menyimpang Banyak sekali faktor yang dapat menyebabkan timbulnya tingkah laku menyimpang, baik yang berasal dari luar maupun dari dalam diri individu yang bersangkutan. Secara garis besar faktor-faktor penyebab terjadinya tingkah laku menyimpang dapat berasal dari : 1) Keadaan individu yang bersangkutan 2) Pontensi kecerdasannya rendah, sehingga tidak mampu memenuhi tuntutan akademik sebagaimana yang diharapkan. Akibatnya ia sering frustasi, mengalami konflik batin dan rendah diri. 3) Mempunyai masalah yang tidak terpecahkan. 4) Belajar cara penyesuaian diri yang salah. 5) Pengaruh dari lingkungan. 6) Tidak menemukan figur yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam kehidupan seharihari. 7) Dari luar individu yang bersangkutan



BAB V Kesimpulan Dan Saran A. Kesimpulan Dari pembahasan diatas jelas sekali kondisi peserta didik usia seklah menengah masih sangat sangat labil, mereka memerlukan bimbingan orang yang lebih dewasa dan petunjuk mereka atas masalah-masalah yang belum bisa mereka pecahkan, perubahan kondisi peserta didik pada usia sekolah menengah ini banyak disebabkan oleh hal-hal yang bersifat cultural. Problematika remaja secara garis besar terdapat dua faktor yaitu faktor intern (dari dalam diri remaja itu sendiri) dan faktor ekstern (dari luar diri). Yang sangat menonjol dari problematika remaja adalah yang berhubungan kultural dan psikososial.



B. Saran Solusi yang sangat tepat bagi remaja atas apa yang menimpa mereka adalah usaha mereka sendiri untuk bisa menerapkan kiat-kiat supaya mereka tidak terlena dengan masalah-masalah yang menimpa mereka, dan melaksanakan anjuran-anjuran yang telah dijelaskan diatas. Perhatian orang lain juga sangat membantu mereka untuk memecahkan masalah yang menimpa.



DAFTAR PUSTAKA



http://ekodageink.blogspot.com/2012/09/perkembangan-peserta-didik-usia-sekolah.html https://www.kompasiana.com/uka/55003a35a33311376f5105fc/makalah-perkembanganpeserta-didik?page=all https://slideplayer.info/slide/2590011/