PPD - Kelompok 6 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MEMBANTU PERKEMBANGAN, MENGANALISIS KASUSKASUS, MENEMUKAN SOLUSI DENGAN TEPAT TERKAIT PERKEMBANGAN BAKAT KHUSUS INDIVIDU



PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Dosen Pengampu: Sujarwo, S.Pd, M.Pd



DISUSUN OLEH KELOMPOK 6 1. Prisdon Leo Bardo Pandiangan (3212431012) 2. Rahma Khairani



(3213331003)



3. Yola Restika



(3212131003)



JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021



KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah memberikan kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelopok ini tepat pada waktunya. Adapun tugas ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Kami juga berterima kasih sebesar-besarnya kepada dosen pengampu Bapak Sujarwo, S.Pd, M.Pd yang telah memberi kelompok kami amanah untuk mengerjakan makalah ini. Selama penyusunan makalah ini, kami banyak mengalami berbagai hambatan dan kesulitan. Namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, makalah ini dapat terselesaikan. Maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan pada makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua untuk membantu pembelajaran baik formal maupun non formal aamin. Medan, 29 September 2021



Kelompok 6



i



DAFTAR ISI Kata Pengantar .............................................................................................................i Daftar Isi ......................................................................................................................ii



BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.......................................................................................................1 1.2. Rumusan Masalah................................................................................................1 1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................1 1.4 Metode Penulisan..................................................................................................1



BAB II : RINGKASAN BUKU 2.1 Perkembangan Bakat Khusus Individu............................................................2 2.2 Masalah dan Solusi Dalam Perkembangan Bakat Khusus Individu..........2 BAB III : PENUTUP Kesimpulan dan Saran...............................................................................................5 Daftar Pustaka .............................................................................................................5



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bakat (aptitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potencial ability) yang masih perlu pengenmbangan dan latihan lebih lanjut. Karena sifatnya yang bersifat potensial atau masih laten, bakat merupakan potensi yang masih memerlukan ikhtiar pengembangan dan pelatihan secara serius dan sistematis agar dapat terwujud (Ali dan Asrori, dalam Angkotasan N, 2014:58). Sedangkan bakat khusus apabila kemampuan yang berupa potensi tersebut bersifat khusus misalnya bakat akademik, sosial, dan seni kinestetik (Angkotasan N, 2014:58). 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan bakat? 2. Apa yang dimaksud dengan bakat khusus individu? 3. Apa sajakah contoh masalahnya? 4. Bagaimana cara mengatasi masalah perkembangan bakat pada individu?



1.3 Tujuan Penulisan Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui informasi-informasi yang penulis sampaikan mengenai tentang membantu perkembangan, menganalisis kasus-kasus, menemukan solusi dengan tepat terkait perkembangan bakat khusus individu. 1.4 Metode Penulisan Metode tulisan yang dipakai adalah dengan menggunakan metode kajian pustaka, yaitu mencari berbagai informasi baik dari buku, internet, maupun dari sumber-sumber yang mendukung pembuatan makalah ini.



BAB II 1



PEMBAHASAN 2.1 Perkembangan Bakat Khusus Individu Bakat (aptitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potencial ability) yang masih perlu pengenmbangan dan latihan lebih lanjut. Karena sifatnya yang bersifat potensial atau masih laten, bakat merupakan potensi yang masih memerlukan ikhtiar pengembangan dan pelatihan secara serius dan sistematis agar dapat terwujud (Ali dan Asrori, dalam Angkotasan N, 2014:58). Sedangkan bakat khusus apabila kemampuan yang berupa potensi tersebut bersifat khusus misalnya bakat akademik, sosial, dan seni kinestetik (Angkotasan N, 2014:58).



2.2 Masalah-Masalah Dan Solusi Dalam Perkembangan Bakat Khusus Individu 1. Kurangnya Motivasi Diri Kurangnya motivasi diri menjadi salah satu permasalahn dalam mengembangkan bakat. Biasanya, ada anak yang kurang percaya diri dengan bakatnya sehingga anak tersebut lebih memilih untuk memendam bakatnya itu dan tidak ingin menampakkannya. Solusi untuk masalah ini yaitu, orang tua dan guru yang mana sebagai pembina dan pembimbing harus berperan aktif untuk membuat anak dapat lebih percaya diri sehingga anak tersebut dapat memotivasi dirinya dalam mengembangkan bakatnya. Misalnya, dengan memberikan dukungan dan semangat kepada anak agar anaknya lebih percaya diri. 2. Pola Asuh Orang tua Sebagian ada orang tua yang mengajarkan anaknya untuk mengekang tidak boleh anaknya untuk memilih bakat yang dia sukai, orang tuanya lebih mementingkan bakat yang dia sukai untuk anaknya, sementara si anak tidak menyukai bakat tersebut, dan juga terkadang anak harus ditekankan untuk tidak mengikuti kegiatan bakatnya, contohnya seperti si anak menyukai musik, tetapi orang tuanya menyuruhnya untuk belajar lebih giat lagi dengan cara les bahasa ataupun akademiknya. Solusi yang tepat untuk masalah ini adalah dengan menerapkan pola asuh yang permisif yaitu cenderung membiarkan si anak berkembang dengan sendirinya, orang tua tidak memberikan rambu-rambu apapun kepada anak selagi yang ia jalankan itu masih wajar.



3. Cacat Fisik Anak yang memiliki cacat fisik atau biasa disebut dengan anak yang berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda 2



dengan individu pada umumnya tanpa selalu menunjukkan pada ketidakmampuan fisik. Yang menjadi karakteristik dan hambatan bagi anak berkebutuhan khusus adalah memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka. Selain dari pada itu, karena kecacatan atau kondisi tertentu yang dialami oleh anak berkebutuhan khusus sehingga hal ini dapat menyebabkan functional isolationism “isolasi diri” yaitu kecenderungan mempertahankan untuk mengurangi kegiatan interaksi sosial, aktivitas, dan perilaku eksploratori. Solusi yang tepat untuk menghindari kelambatan perkembangan dan usaha pemenuhan kebutuhan yang salah oleh anak tersebut, orang tua seharusnya berperan sebagai motivator bagi anak selain itu orang tua juga harus mendukung sepenuhnya potensi bakat yang dimiliki anak, serta memberikan pengarahan yang baik kepada anak agar dapat mencapai hasil yang lebih memuaskan. Dan juga untuk anak yang berkebutuhan khusus sebaiknya dimasukkan ke sekolah yang memberikan layanan pendidikan kusus bagi anak. Sehingga lebih mendukung perkembangannya dibandingkan dengan sekolah umum. 4. Tidak Ada Media Penyalur Bakat Atau Sarana Dan Prasarana Yang Mendukung Tidak ada yang dipungkiri bahwa, media atau sarana prasarana merupakan salah satu faktor yang ikut berpengaruh dalam perkembangan bakat individu. Tidak adanya media atau sarana prasarana yang mendukung baik dilingkungan sekitar keluarga, sekolah, dan masyarakat maka bakat individu tidak dapat berkembang secara optimal dan juga tidak akan mencapai prestasi yang tinggi. Masalah ini tidak hanya melibatkan peran orang tua, tetapi lingkungan sekitar juga berperan penting dalam mendukung perkembangan bakat individu. Adapun solusi yang dapat dilakukan oleh orang tua yaitu salah satunya dengan menyediakan sarana dan prasarana yang sesuai dengan bakat dan minat anak. Misalnya, jika anak memiliki minat bakat terhadap melukis, orang tuanya harus menyediakan media dan alat untuk melukis. Sementara untuk lingkungan luar seperti sekolah dan masyarakat peranannya, untuk lingkungan sekolah, pihak sekolah dapat menyediakan sarana dan prasarana yang memang dibutuhkan untuk pengembangan bakat anak tersebut.



5. Pemaksaan Dalam Memilih Jurusan Yang Tidak Sesuai Dengan Bakat Dan Minat Remaja Kebanyakan remaja khususnya peserta didik yang akan memasuki jenjang pendidikan tinggi bingung dalam memilih jurusan yang akan dipilih. Dari kebingungan itulah, biasanya orang tua memaksakan kehendaknya pada anaknya 3



untuk mengambil jurusan yang tepat berdasarkan sudut pandang orang tua tanpa memikirkan bakat dan minat bakat anaknya. Biasanya orang tua ingin memasukkan anak-anaknya ke jurusan-jurusan favorit. Sikap orang tua ini tidak hanya akan membuat anak berat dalam menembus persaingan di jurusan favorit, namun juga menyiksa anak secara psikologis. Andaikan anaknya bisa tembus ke PTN dengan jurusan yang favorit, prestasinya saat proses pembelajaran bisa tidak optimal karena tidak sesuai dengan bakat dan minatnya. Orangtua sebaiknya tidak memaksakan kehendaknya pada anaknya, cukup hanya dengan memberikan nasehat atau masukan kepada anaknya dan membiarkan anaknya untuk memilih jurusan sesuai dengan minatnya. Solusi yang tepat dari permasalahan tersebut, pihak sekolah juga berperan membantu anak dalam memilih jurusan sesuai minat dan bakat, dimana menurut Humas Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) mengatakan bahwa pihak sekolah perlu memberikan pembekalan dan pengenalan program studi dan peluang dunia kerja agar anak tidak hanya terpaku pada program-program studi tertentu.



BAB III PENUTUP Kesimpulan Dan Saran Bakat (aptitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potencial ability) yang masih perlu pengenmbangan dan latihan lebih 4



lanjut. Karena sifatnya yang bersifat potensial atau masih laten, bakat merupakan potensi yang masih memerlukan ikhtiar pengembangan dan pelatihan secara serius dan sistematis agar dapat terwujud (Ali dan Asrori, dalam Angkotasan N, 2014:58). Sedangkan bakat khusus apabila kemampuan yang berupa potensi tersebut bersifat khusus misalnya bakat akademik, sosial, dan seni kinestetik (Angkotasan N, 2014:58). Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.



DAFTAR PUSTAKA https://www.slideshare.net



5