MSDM Bab 3.7 Dan 3.8 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

3.7 Desain Pekerjaan (Job design) Dalam meningkatkan kualitas dan kinerja anggota organisasi diperlukan suatu rancangan yang sistematis dalam pengelolaan sumber daya manusia organisasi tersebut. Rancangan tersebut diawali dengan analisis kerja yang didalamnya mencakup informasi tentang deskripsi dan spesifikasi kerja. Proses dalam merancang atau mendesain pekerjaan tersebut dikenal dengan Job Design. Ada beberapa macam pendekatan yang dapat digunakan dalam job design. Pendekatan Job Design menurut John (2001) dalam Human Resource Management, antara lain terdiri dari: a. Pendekatan mekanis b. Pendekatan motivasi c. Pendekatan biologis d. Pendekatan Penggerak Persepsi Berikut penjelasan mengenai pendekatan-pendekatan tersebut:



1. Pendekatan Mekanistik Fokus pendekatan mekanstik yakni pada identifikasi cara yang paling sederhana menstruktur pekerjaan untuk memaksimalkan efiseinsi. Dalam hal ini meliputi pengurangan kompleksitas pekerjaan untuk menyediakan efisiensi sumber daya manusia yang membuat pekerjaan begitu sederhana sehingga setiap orang dapat dilatih dengan cepat dan mudah untuk menjalankan pekerjaannya. Pendekatan ini berfokus pada merancang pekerjaan atas dasar konsep spesialisasi tugas, simplifikasi keterampilan dan pengulangan. 2. Pendekatan Motivasi Pendekatan ini berfokus pada karakteristik pekerjaan yang mempengaruhi makna psikologis dan potensi motivasi serta memandang variabel sikap sebagai hasil utama desian pekerjaan. Pendekatan ini fokus pada penambahan kompleksitas pekerjaan melalui perluasan pekerjaan, pengayaan pekerjaan dan kontruksi pekerjaan atas dasar sistem sosiogenik. 3. Pendekatan Biologis Pada pendekatan ini utamanya bersumber dari ilmu biomekanika yang mempelajari gerak tubuk fisiologis kerja dan pengobatan pekerjaan, yang biasa disebut dengan ergonomika. Tujuan pendekatan ini adalah meminimalkan ketegangan fisik pada karyawan dengan menstruktur lingkungan kerja fisik atas dasar bagaimana tubuh



bekerja. Oleh karena itu pendekatan ini berfokus pada hasil seperti kelelahan fisik, rasa sakit, nyeri dan keluhan kesehatan. 4. Pendekatan Perpektual Motorik Pendekatan ini memiliki tujuan yaitu pekerjaan tidak melebihi kemampuan dan keterbatasan mental. Pendekatan ini biasanya berusaha memperbaiki reliabilitas, keselamatan dan reaksi pengguna dengan merancang pekerjaan untuk mengurangi kebutuhan memproses informasi. Pendekatan ini umumnya memngurangi tuntutan kognitif.



Berikut hasil positif dan negatif pendekatan desain pekerjaan di atas Pendekatan Desian Pekerjaan Mekanik



Hasil Positif Waktu



Hasil Negatif



pelatihan



berkurang



Kepuasan



kerja



lebih



menurun



Tingkat



pemanfaatan



Motivasi lebih rendah



lebih tinggi



Ketidakhadiran



Kemungkinan salah lebih



tinggi



lebih



rendah Sedikit Motivasi



beban



mental dan stress Kepuasan kerja



yang



Waktu



pelatihan



lebih tinggi



neningkat



Motivasi yang lebih baik



Tingkat



Keterlibatan



yang lebih rendah



pekerjaan



pemanfaatan



yang lebih tinggi



Kemungkinan salah yang



Kinerja pekerjaan yang



lebih besar



tinggi



Kemungkinan



Ketidakhadiran Biologis



kerja



yang



beban



mental



berlebihan



dan



lebih rendah Usaha fisik lebih sedikit



stress Biaya



finansial



Rasa sakit fisik lebih



tinggi karena perubahan



lebih



sedikit



dalam



peralatan



Keluhan kesehatan lebih



lingkungan kerja



atau



sedikit Insiden



medis



lebih



sedikit Ketidakhadiran



lebih



rendah Kepuasan Perseptual Motorik



kerja



lebih



tinggi Kemungkinan dalah lebih



Kepuasan



rendah



renda



Kemungkinan kecelakaan



Motivasi



lebih rendah



rendah



Lebih



sedikit



kerja



lebih



kerja



lebih



beban



mental dan stress Waktu



pelatihan



lebih



rendah Tingkat



pemanfaatan



lebih tinggi



3.8 Pemilihan Job Design Suatu organisasi yang akan melakukan job design tidak harus memilih job rotation terlebih dahulu sebagai metode awalnya, melainkan organisasi tersebut bebas memilih metode mana yang cocok, sesuai dengan situasi dan kondisi organisasi tersebut. Metode yang terdapat dalam job design adalah sebagai berikut: 3.8.1 Simplifikasi Simplifikasi pekerjaan berasumsi bahwa pekerjaan dapat dipecah menjadi tugastugas yang sederhana dan berulang-ulang yang memaksimalkan efisiensi. Pendekatan



ini menyerahkan kebanyakan aspek pekerjaan berpikir (seperti merencanakan dan mengorganisasi) kepada manajer dan supervisor, pada saat yang sama memberikan tugas yang didefinisikan secara sempit kepada karyawan. Simplifikasi pekerjaan dapat memanfaatkan tenaga kerja secara efektif untuk menghasilkan banyak produk standar/baku. Meskipun simplifikasi pekerjaan bisa jadi efisien dalam lingkungan yang stabil, namun tidak efektif dalam lingkungan yang berubah-ubah dimana pelanggan menuntu produk kualitas tinggi yang sesuai dengan seleranya. Selain itu simplifikasi pekerjaan sering mendatangkan pergantian karyawan yang tinggi dan tingkat kepuasan kerja yang rendah.