Musyawarah Nasional IV Golongan Karya [I] [PDF]

  • Author / Uploaded
  • coll.
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...

Table of contents :
Front Cover
PIDATO KETUA UMUM DPP GOLKAR: ...
SAMBUTAN PRESIDEN ...
LAPORAN ...
PESAN DAN HARAPAN ...
PENJELASAN MATERI MUNAS IV GOLKAR ...
PEMANDANGAN UMUM DARI ...
...
...
...
...
...
...
...
...
Jakarta, 20-25 Oktober 1988 ...
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. ...
PEMANDANGAN UMUM DARI ...
datang. ...
PEMANDANGAN UMUM DARI ...
PEMANDANGAN UMUM DARI ...
PEMANDANGAN UMUM DARI ...
Tingkat dalam Munas ini untuk menyusun Formatur dan ...
PEMANDANGAN UMUM DARI ...
PEMANDANGAN UMUM DARI ...
PEMANDANGAN UMUM DARI ...
PEMANDANGAN UMUM DARI ...
PEMANDANGAN UMUM DARI ...
PEMANDANGAN UMUM DARI ...
PEMANDANGAN UMUM DARI ...
PEMANDANGAN UMUM DARI ...
...
...
TO ...
PEMANDANGAN UMUM DARI ...
TANGGAPAN DPP GOLKAR ATAS PEMANDANGAN UMUM ...
Kemudian kalau mau di pecah, ya kami serahkan saja ...
INC VITITLNUT VI. ATITUITURIT LIUMILY ...
INC UNNITLIQUE , MIUI TUDIT LIUKUILU ...
rikut: ...
HASIL-HASIL PEMBAHASAN KOMSI B ...
RISALAH RAPAT KOMISI B ...
...
...
...
LAPORAN KOMISI "C" ...
Dengan demikian maka kami menyampaikan rasa terima kasih ...
...
...
...
...
SAMBUTAN ...
SAMBUTAN ...

Citation preview

B



972,464



JQ



779 G64 M53



1988 V. )



STACKS GOLONGAN KARYA



MUSYAWARAH NASIONAL IV GOLONGAN KARYA



I AM 0007305



Code 1-90-940433



18 UNIVERSITY OF MICHIGAN



TANGGAL 20 s / d 25 OKTOBER 1988 DI JAKARTA .



770



MARCHE OF



GOLONGAN KARYA



MUSYAWARAH NASIONAL IV GOLONGAN KARYA



I



TANGGAL 20 s / d 25 OKTOBER 1988 DI JAKARTA.



GRAD JQ 779



• G64 Msz 1988 vil



Suhr



L



Gl. Buhr NPAC - INDO



seasia



6-27 90 DAFTAR ISI 1. 2. 3. 4.



SAMBUTAN KETUA UMUM DPP GOLKAR MASA BAKTI 1983 - 1988 ..... i SAMBUTAN KETUA UMUM DPP GOLKAR MASA BAKTI 1988 - 1993. ... iji vii SEKAPUR SIRIH ... BAGIAN PERTAMA a. PIDATO KETUA UMUM DPP GOLKAR PADA PERINGATAN HUT KE 24 DAN PEMBUKAAN MUNAS IV GOLKAR PADA TANGGAL



20 OKTOBER 1988 DI JAKARTA ......



3



b. SAMBUTAN PRESIDEN PADA PERINGATAN HUT KE 24 GOLKAR DAN PEMBUKAAN MUNAS IVGOLKAR DIJAKARTA ....... 15 c. PIDATO PERTANGGUNGJAWABAN DPP GOLKAR MASA BAKTI 1983 - 1988 PADA MUNAS IV TANGGAL 20 - 25 OKTOBER 21 1988 DI JAKARTA ... d . LAPORAN KETUA DEWAN PEMBINA GOLKAR PADA MUNAS IV



GOLKAR , OKTOBER 1988 .... B. PESAN DAN HARAPAN PIMPINAN JALUR A PADA SIDANG MUNAS IV GOLKAR TANGGAL 21 OKTOBER 1988 ..... f. PESAN DAN HARAPAN PIMPINAN JALUR B PADA SIDANG MUNAS IV GOLKAR TANGGAL 21 OKTOBER 1988 ...



63



77 85



g. PENJELASAN MATERI MUNAS IV GOLKAR TANGGAL 21 OKTOBER 1988 .... 5. BAGIAN KEDUA a. PEMANDANGAN UMUM KELOMPOK -KELOMPOK PESERTA MUNAS IV GOLKAR TANGGAL 21 SAMPAI DENGAN 22 OKTOBER 1988 :



95.



(1 ) KELOMPOK TINGKAT DAERAH : (a) (b) (c) (d) (e)



JAMBI ...



(f ) (g) (h)



SUMATERA SELATAN . BENGKULU .. LAMPUNG ...



DI. ACEH ...



SUMATERA UTARA . SUMATERA BARAT .



RIAU .....



DKI JAKARTA



(j )



JAWA BARAT .



(k) (1 )



DI YOGYAKARTA . JAWA TENGAH . .



.



.



( m)



JAWA TIMUR .....



(n)



KALIMANTAN BARAT ..



109 116 121 125 132 136 142 146 149 158 165 171 174 179



(0) (p) (9)



KALIMANTAN TENGAH ... KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TIMUR



(r )



SULAWESI UTARA ..



(s) (t )



SULAWESI TENGAH . SULAWESI SELATAN ..



(u)



SULAWESI TENGGARA .



(v)



BALI ......



( w) (x) (y)



NUSA TENGGARA BARAT ... NUSA TENGGARA TIMUR ..



(z) (aa)



IRIAN JAYA .



MALUKU .... TIMOR TIMUR .



(2) KELOMPOK TINGKAT PUSAT : ( a ) DJATIKUSUMO .. (b) (c) (d)



(e) (f ) (9)



SOEHARTO (FKP ) PINANTUN HUTASOIT .



185 188 191 200 207 213 220 225 230 236 241 249 258



263 266 .271 274



WIDJANARKO PUSPOYO . dr. DIPODILOGO .....



. 278



NY. NANY SOEDARSONO , SH



..281



MOH, HATTA, BBA ..



b. TANGGAPAN DPP GOLKAR ATAS PEMANDANGAN UMUM



.. 287 . 293



6. BAGIAN KETIGA



a. LAPORAN DAN PEMBAHASAN KOMISI-KOMISI : ( 1 ) LAPORAN KOMISI A ....



(4)



PEMBAHASAN KOMISI A. LAPORAN KOMISI B ... PEMBAHASAN KOMISI B ..



(5) (6)



LAPORAN KOMISI C .... PEMBAHASAN KOMISI C ..



(7)



LAPORAN KOMISI D ....



(2)



(3)



PEMBAHASAN KOMISI D ... (8) b. SAMBUTAN DPP GOLKAR MASA BAKTI 1983 - 1988 .



C. LAPORAN PANITIA MUNAS IV GOLKAR .... d. SAMBUTAN DPP GOLKAR MASA BAKTI 1988 - 1993 . D. AMANATWAKIL PRESIDEN R.I .....



..303 313 421 .425 .535 542 562 566 .655 ..661 ..667



..673



Ikrar Golongan Karya "PANCA - BHAKTI" 1. KAMI, WARGA GOLONGAN KARYA ADALAH INSAN YANG PERCAYA DAN TAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA. 2. KAMI, WARGA GOLONGAN KARYA ADALAH PEJUANG DAN PELAKSANA UNTUK MEWUJUDKAN CITA -CITA PROKLAMASI



1945, PEMBELA SERTA PENGAMAL PANCASILA . 3. KAMI, WARGA GOLONGAN KARYA ADALAH PEMBINA PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA YANG BERWATAK SETIA KAWAN .



4. KAMI, WARGA GOLONGAN KARYA BERTEKAD BULAT MELAKSANAKAN AMANAT PENDERITAAN RAKYAT UNTUK



MEMBANGUN MASYARAKAT ADIL , MAKMUR , AMAN , TERTIB DAN SENTAUSA.



5. KAMI, WARGA GOLONGAN KARYA SETIA PADA UNDANG



UNDANG DASAR 1945 MENGUTAMAKAN KERJA KERAS, JU JUR DAN BERTANGGUNGJAWAB , DALAM MELAKSANAKAN PEMBAHARUAN DAN PEMBANGUNAN .



w a



BHIN



NEKA TUNG



I GAL KA



au PANCASILA



Dasar Negara Republik Indonesia



Ketuhanan Yang Maha Esa



Kemanusiaan yang adil dan beradab



Persatuan Indonesia



Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan



Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia



UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945



PEMBUKAAN



Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak sejala bangs



dan oleh sebab itu , maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskar



karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan . Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia tela sampailah kepada saatyang berbahagia dengan selamat sentaus



mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemer dekaan negara Indonesia , yang merdeka , bersatu , berdaulat, adi dan makmur.



Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengar



didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaar yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemer dekaannya.



Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan



kesejahteraan umum , mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemer



dekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang- Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan



negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab , persatuan Indonesia , dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/per



wakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.



1



1 1



SOEHARTO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA



|



SUDHARMONO , SH WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA



WAHONO KETUA UMUM DPP GOLKAR MASA BAKTI 1988 - 1993



U



DPP GOLKAR MASA BAKTI 1983 - 1988



SUDHARMONO , SH KwU



L SUKALDT Ketu



AL MANTHURUK Ketua



Ny. AS. MOERTZATOMO Ketua



LH SUGANDHI Ketua



Do. GATOT SUWAGIO Ketua



HN



Do.DXAM SUDARWO OETOYO OESKAN , SH Ketua



Ketua



L. SARWONO



Salut



fon



AA OKA MAHENDLA, SH Waldl Sekcje



I. AKBAR TANDJUNG



Waldl Selden



DE . SUDARMADJI Waldi Soldes



DAVID NAITULULU Waldl selja



ZALONS



Land



ANDI MOCHTAL, SH Waldl lendab



Ny. T.S. DARSOYO Waldl keadilan



DARYONO , SH Ketua Departemen Pemenangan Pemilu



TATTO S PLADJAMANGGALA Kaw Departemen Pemenangan Pandur



I. LACHMAT Kaw Departem Koncertas de



DEJAYo



uTONG, MIA



Ketua Departemen Ozanlash, Kepala dan Kadares



BASYUNI SUPI AMIHARDJA Kat Depademen Pendidikan



KL SUR ATMAN



Kaw Depantemen Pendidikua



ZULHARMANS Ketua Departemen Penerangan Pendidikan dan Mass Media



ANANG ADEN Kaw Depart Pencaria len



Mos Mo



AULIA LACHKAN , SH



Ds . FREDDY LATUMAHINA



Ketua Depaste honda



Kaw Departemen Pemuda



APPENDY YUSUF, SH Kaw Depede



Ny. RUSYIAN Kaw Departemen Waalla



L. USMAN HASAN Kaw Dead Tadden Neagan



L.Ny.TATI S SUMAINO Teadlas Nelayu



Ketua Departemen Teang Kacja



KU LEDJECI, SH Kau Depute Wachte



KH QODLATULLAH Kau Deputed Kerekheden



Kan Departem Karla



Towego kada



MD DLHIM HASAN



Kem Departe Candeldewa



ALBERT HASIBUAN , SH Kaw Depada Cadeldawa



D.WASKITO



Ku Depaste lauludega



Kate Departo



Ds . SOEKARNO , MPA



L. ZU . SIDOS



D. MOBILDOTO Kaw Depan



k . KUS WONO YUDOHUSONO



Selledaya



Kepend den Wewe



Kau Dapat



15



TRUC SAMOLA, KH Katu Depede



M.HATTA MUISTNASH Kaw Departemen



Dz . NOEGRAHA KESOES



Kalw Depastemen



Pal. De FUAD HASAN Kaw Departemen



Kepend de Wwweets



hengeldlenMeguaks



PengabdianMasyarakat



Hubungan Luar Negeri



YUSUF WANANDI, SH



Kau Dapade Hubungan Luar Neged



DPP GOLKAR MASA BAKTI 1988 - 1993



WAHONO



AL MANTHURUK



H MOH TALMUDJI



OBTOYO OBSMAN , SH



Ketua



Ketu



Ketua



Ny. AMINAH SUGANDHI



SUGENG WDJAJA



Do - JAXOU TOIING ,MOA



Ketua



Ketua



Ketua



L. USMAN HASAN Waldl Seldes



ANDI MOCHTAR , SH Waldl Seda



Ny. TS. DAILSOYO Waldl Leadaba



PONTJO SUTOWO



L. LACHMAT WITOELAL Selasar Jendal



. 5



Dz . WASKITO Ketua



D2.DAM SOEDARWO Ketua



MOH HATTA , BBA Kau Dapustemen OKK



Waldl Bendaha



BASYUNI SURAMIHARDJA Kaw Departemen Pendidikan



DL SUHADI



Waldl Saldo



ANANG ADENANSI Kaw Departemen Pemenangan Pendla



D. THOMAS SUYATNO Kau Duca laddus



Dr. FREDDYLATUMAHINA Wald Selde



H MOH BARIL , SH



Kaw Departemen Pemenangan Pela



ZULHARMANS Kate Departemen PENBITKASSMED



BBLIC SAMOLA , SL ladha



ANTON PRIYATNO , SH Kaw Departemen OKK



AGUS TAGOR



Kaw Departemen PENDIMASSMED



D. SLAMETTINDY YUSUF Kau Dapuhend



Das DIDIET HARYADI



Ketua Depechende



L. SUJOTO HALDJOSUTOWO Kaw DepuTAYAN



L. SARTOYO



Kau Depost



TAYAN



MALZUI ACHDAD , RH Kau Dapat



Teng



D.YOTIDAN HUTASOIT



Kau Dap Teng Kedje



SKI REDJEKI, SH Kow Departemen Wanda



Da . Ny. GUNAKYAH K MOCHDI Kaw Depesem Want



Kirolha



AULIA LACHMAN , SH Kaw Depan Ceadeldowa den Hubungan Laar Negeri



ERWAN SUKALDJA SH Kaw Depan fed Todaya



DL A BALAMULI, SH Kaw Depeda



L.M.TATI L. SUMAINO



DH AGUNG LAKSONO Kaw Depan



KOWO



Pengabdian Maguru



DJOKO SUDJATMIKO Kan Depe Candeld we don



Hubungan Luar Neger



Do. H UMAR MANSYUR Kaw Depan



Katu Dapat



PengabdianMasuk



Da .H ASJAD SUDILO Ku Depan fad buday



DL HAIYANTO DHANUTLITO Kaw Departem Reachten dan Pengembangan, Linglongan Hidup Ini dan Scher AL



H KULAWI, MA Kata Deat Kenneth



TINUT Kau Deesece Korw



DL ALHAN



Ku Depede Penelitian dan Kegembangan



Lieplongea Hilden Suba AL



DPD GOLKAR MASA BAKTI 1988 - 1993



Du ADULLAH MOBDA MUDY ONO GOLKA R TINGKAT I KETUA DPD GOLKAR TINGKAT I KETUA DPD GOLKAI TINGKAT I KETUA KETUA DPD GOLXAI TINGKATI KETUA DPD



He DJAMOL BAKAL



DALLAH ISLEWA ACEH



SUMATERA UTALA



Ir . H. FIRDAUS MALIK



SUMATERA MALAT RIAU



02029



WOH HATTA MOSTAFA SH



D. HA LAZIE JACHYA



, KETUA DID GOLKAR TINGKAT I KETUA DPD GOLKAR TINGKAT I KETUA DPD GOLKARTINGKAT I KETUA DPD GOLKAR TINGKAT I KETUA DI HL K SUTOM SUMATULA PELATAN



O



FENGKULU



'MOH BASOFT SUDIRMAN



H



LANDUNG DKI JAKAITA



KAMA



KGFH I MANGKUBUMI, SH GOLKARAKTO TINGKAT I KETUA DPD GOLKARTINGKAT I KETUA DPD D. H. SOET DAELLAH STEWA YOGYAKARTA JAWA TENGAH



MOCH SAND



SOEDJIM



JAWA TOUR



KALIMANTAN JALAT



AN H. S KETUA DPD GOLKAR TINGKAT I KETUA DPD GOLKAR TINGKAT I KETUA &DPL



KALIM



‫ציל‬



end



HU.ISMAIL ABDULLAH SUCHAETING HE DDY GOL KETUKALI DPD KAR DI, LAKAT I KITUA DPD GOLKAR TINGKAT I KETUA DPD GOLKAR TINGKAT I KETUA KAT KETUA R TING A DPDGOLKA MANTAN SELA TAN I



KALIMANTAN TIMUR



AZWAR SYAM



PULAWRA UTALA SULAWESI TENGAH



bang



H ALI



DP R SULAW



H. MADJIED JOENOBS



TINRAGKAT I KETUA DPD GOLTEN GOLKAR TINGKAT I KETUA DPD GOLKAR TINGKAT I KETUA KARGGA DPDWESI SULA I DEWA GEDE OKA LUKMAN.SK BALI



NUSA TENGGARA LAILAT



JAN JOS BOTHA KETUA GOLKAR TINGKAT I NUSA TENGGALA TIMUR



DJASMA WONGSOATMO



KAIMUN



SARMEN



DJO KETU DO JOS N GOLKAR TINGKA TO E DE A KETUADPD TI A DPD GOLKAR TINGKAT I BRIAN JAYA TUMOR TIMUR



UL CARE KETUA DPD GO MA



y. ti



d



IE



hs 0



YE







te



:



SAMBUTAN KETUA UMUM DPP GOLKAR MASA BAKTI 1983-1988



PADA BUKU KENANG- KENANGAN MUNAS IV GOLKAR



Dengan gembira saya menyambut kehadiran Buku Kenang kenangan Munas



IV Golongan Karya, yang menurut pendapat sa



ya amat perlu diterbitkan karena memuat rangkaian perisitiwa pen ting dalam sejarah perkembangan Golongan Karya, khususnya peristiwa sekitar penyelenggaraan Musyawarah Nasional keempat. Bagi warga Golongan Karya yang terlibat langsung dalam penyeleng garaan Musyawarah Nasional baik sebagai Panitia maupun Peserta, sudah pasti Buku Kenang-kenangan ini merupakan rekaman peristiwa yang berharga untuk dimiliki . Bagi mereka yang menaruh minat khusus terhadap sejarah dan proses pertumbuhan Golongan Karya , buku ini akan merupakan pula salah satu referensi. Suatu tu



lisan yang mempunyai otoritas mengenai Munas IV GOLKAR se perti halnya buku ini , adalah sumbangan yang berharga bagi pema haman sejarah GOLKAR apalagi karena penyelenggaraan Munas pa da tahun 1988 telah memperlihatkan beberapa perkembangan maju , yang mengisyaratkan arah serta karakter Golongan Karya di masa masa mendatang. Suasana keterbukaan serta tingkat praktek demo krasi yang makin dewasa telah tampak jelas sebagai kecenderungan yang mulai terlihat nyata di dalam Munas ini , yang pasti mempu nyai pengaruh pada perkembangan organisasi di masa yang akan da tang .



Bagi saya pribadi pengalaman memimpin Golongan Karya se bagai Ketua Umum dalam masa bakti 1983-1988 merupakan kurun



waktu yang amat mengesankan . Berbagai pengalaman baru maupun



suka duka dalam memikul tanggung jawab kepemimpinan Golongan Karya sungguh meninggalkan kenangan yang tidak mungkin terlupa kan . Buku ini , merupakan rekaman dari sebagian peristiwa yang tu rut mengabadikan berbagai pengalaman tadi , dan untuk itu saya mengucapkan kegembiraan maupun penghargaan saya. Ucapan selamat dan terima kasih saya tujukan kepada DPP



GOLKAR masa bakti 1988-1993 , yang telah memungkinkan terbit nya naskah yang amat berharga ini .



Jakarta, 30 November 1988 ttd .



SUDHARMONO , SH



.



SAMBUTAN KETUA UMUM DPP GOLKAR PADA PENERBITAN BUKU RANGKUMAN HASIL -HASIL MUNAS IV GOLKAR



Musyawarah Nasional adalah pemegang kekuasaan tertinggi dari organisasi Golongan Karya yang diselenggarakan sedikitnya sekali dalam lima tahun dan mempunyai wewenang antara lain : menetap kan dan /atau mengubah Anggaran Dasar serta Anggaran Rumah Tangga , menetapkan Program Umum ; menetapkan Dewan Pimpinan Pusat, menetapkan Ketua Dewan Pembina , serta menetapkan kepu tusan -keputusan lain yang penting bagi Organisasi. Musyawarah Nasional IV Golongan karya yang diselenggarakan pada tanggal 20 s / d 25 Oktober 1988 di Jakarta telah berjalan dengan aman , tertib , dan lancar serta sukses sebagaimana kita harap kan .



Didalam melaksanakan Program Umum lima tahun mendatang



Dewan Pimpinan Pusat Golongan Karya masa bakti 1988 – 1993 telah mencanangkan kegiatan operasional yang kita sebut dengan "TRI SUKSES GOLKAR " yang kedua, yakni sebagai program ope



rasional lanjutan dari Tri Sukses GOLKAR sebelumnya yang telah berhasil dilaksanakan oleh Pimpinan GOLKAR periode lalu . ' Sebagaimana saya kemukakan dalam kesempatan tatap muka dengan Dewan Pimpinan Daerah GOLKAR Tingkat | di beberapa



daerah yang pernah saya kunjungi , Tri Sukses GOLKAR merupakan inti dari Program Umum Golongan Karya masa bakti 1988 - 1993



yang pada hakekatnya adalah : a . merupakan kelanjutan, pengembangan , peningkatan pembaharu an dan bahkan penyempurnaan dari Program Umum GOLKAR



masa bakti 1983 – 1988 yang telah dilaksanakan dengan sukses. b. bersifat akomodatip , responsip dan antisipatip terhadap aspirasi: rakyat umumnya dan aspirasi warga GOLKAR khususnya yang tumbuh dan berkembang secara dinamis . c . tetap mengacu kepada GBHN sebagai suatu Pola Umum Pemba ngunan Nasional , sehingga isinya pada dasarnya sejalan dengan memberikan dukungan kepada dan mengisi program dalam pe



laksanaan Pembangunan Nasional sebagai pengamalan Pancasila . d . mengandung nilai -nilai dan semangat/idealisme yang tinggi , yang bertumpu pada kenyataan ( realistis ) , sehingga Program Umum GOLKAR tidaklah berisi keinginan -keinginan yang muluk, tetapi keinginan dan rencana kegiatan yang sangat dibutuhkan dan dimungkinkan untuk dilaksanakan .



e . berwawasan masa depan ; dengan pengertian bahwa Program Umum



GOLKAR selain berfungsi/berposisi memantapkan



keberhasilan dan pencapaian GOLKAR di masa lalu , konsisten dengan berbagai sikap dan prinsip perjuangannya selama ini serta dengan berbagai kesepakatan bersama, yang cukup mampu dan tanggap untuk menghadapi tahap -tahap pembangunan di masa depan , khususnya menyongsong tahap II dari Pembangun an jangka panjang 25 tahun . Bertitik tolak dari hal tersebut di atas , Dewan Pimpinan Pusat



Golongan Karya masa bakti 1988 - 1993 bertekad dan berjuang dengan segala kemampuan yang ada untuk melaksanakan dan me nyukseskan " TRI SUKSES GOLKAR " dalam lima tahun men datang. Namun tanpa ada dukungan dan peran aktif dari para kader GOL



KAR , tipis harapan berhasil dan terlaksananya kegiatan operasional sebagai penjabaran Program Umum tersebut. Berkenaan dengan itu DPP GOLKAR mengharapkan kepada seluruh kader dan anggota GOLKAR untuk bekerja dan berjuang serta membantu tugas GOL



KAR di masing-masing tingkatan , demi sukses dan tercapainya Tri Sukses GOLKAR .



Dengan penerbitan buku yang memuat rangkuman hasil -hasil



Munas IV GOLKAR diharapkan materi yang tersurat dan tersirat di dalamnya dapat dibaca, dipelajari , didalami serta dipahami oleh segenap kader dan anggota GOLKAR dimanapun mereka berada . Disamping itu penerbitan buku ini juga dimaksudkan untuk dibaca oleh masyarakat luas , agar GOLKAR sebagai organisasi sosial politik yang besar semakin dikenal , makin memasyarakat , karena perjuangan GOLKAR memang bukan hanya untuk kepen tingan GOLKAR , tetapi terutama untuk memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi dan kepentingan seluruh rakyat Indonesia . Semoga buku ini bermanfaat dan dapat mencapai sasaran se bagaimana kita harapkan , Jakarta, November 1988 .



Ketua Umum DPP GOLKAR , ttd . WAHONO



| IP



1.



2



13



1



(



terl







(3)



SEKAPUR SIRIH UMUM



Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, GOLKAR mengadakan Musyawarah Nasional secara ter atur sekali 5 tahun . Sampai sekarang GOLKAR telah mengadakan 4 kali Musyawarah Nasional , yaitu :



1. Musyawarah Nasional 1 , berlangsung di Surabaya dari tanggal 4 sampai dengan 10 September 1973.



2. Musyawarah Nasional II , berlangsung di Bali dari tanggal 20 sampai dengan 25 Oktober 1978.



3. Musyawarah Nasional li, berlangsung di Jakarta dari tanggal 20 sampai dengan 25 Oktober 1983 . 4. Musyawarah Nasional IV, berlangsung di Jakarta dari tanggal 20 sampai dengan 25 Oktober 1988 . Musyawarah Nasional IV mempunyai ciri khas. Sejak Musyawa rah Nasional 1 tahun 1973 sampai dengan Musyawarah Nasional III



tahun 1983, GOLKAR menyelenggarakan Musyawarah Nasional terlebih dahulu , baru kemudian disusul dengan Musyawarah Daerah I



Tingkat 1 dan Musyawarah Daerah Tingkat 11. Dalam rangka usaha untuk lebih mengakarkan GOLKAR di dalam masyarakat dan seba gai salah satu usaha meningkatkan pelaksanaan Demokrasi Pancasi



la, maka Rapim III GOLKAR yang berlangsung di Jakarta dari tanggal 17 sampai dengan 19 Oktober 1987, telah memutuskan, vii



bahwa sejak tahun 1988 dan selanjutnya , Musyawarah GOLKAR di selenggarakan menurut prinsip dari bawah ke atas, yaitu dimulai da ri Musyawarah Daerah Tingkat II dan kemudian disusul dengan Mu syawarah Daerah Tingkat 1 dan Musyawarah Nasional . Musyawarah Daerah Tingkat II GOLKAR diselenggarakan da ri bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 1988, Musyawarah Dae rah Tingkat I GOLKAR diselenggarakan dalam bulan Juli sampai dengan September 1988, dan Musyawarah Nasional diselenggarakan dari tanggal 20 sampai dengan 25 Oktober 1988. PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN



Untuk mempersiapkan Laporan Pertanggungjawaban DPP GOL KAR masa bakti 1983-1988, maka dengan Keputusan DPP GOL KAR Nomor : KEP-198 /DPP /GOLKAR /11/ 1987, tanggal 26 No pember 1987, telah dibentuk Team Penyusunan Laporan Pertang gungjawaban , yang terdiri dari semua anggota DPP GOLKAR yang diketuai oleh Ketua DPP GOLKAR , A.E. Manihuruk . Untuk menyunting bahan-bahan yang disusun oleh masing masing Departemen , Sekretariat Jenderal , dan Bendahara, maka di



bentuk Team Penyunting yang diketuai oleh Ketua DPP GOLKAR, A.E. Manihuruk , dan anggota-anggotanya terdiri dari Sekretaris Jenderal , Wakil -wakil Sekretaris Jenderal , Bendahara, Wakil-wakil



Bendahara, Ketua- ketua Departemen Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi , dan saudara Drs . Moerdopo, yang seluruhnya berjumlah 11 orang.



Sekretariat Jenderal , Bendahara, dan Ketua-ketua Departemen , menyusun laporan kegiatannya masing-masing selama lima tahun , yaitu periode 1983-1988 dan menyerahkannya kepada Team pe nyunting. Berhubung dengan kesibukan-kesibukan dalam mengha dapi Sidang Umum MPR tahun 1988, maka bahan -bahan tersebut baru masuk seluruhnya pada akhir bulan April dan penyuntingan dilakukan mulai bulan Mei 1988. Penyuntingan selesai dikerjakan pada akhir bulan Agustus 1988 .



Laporan Pertanggungjawaban tersebut terdiri dari 3 jenis, ya itu :



1. Laporan Pertanggungjawaban yang bersifat kualitatif, sebanyak 34 halaman cetak, sebagaimana disampaikan oleh Ketua Umum · DPP GOLKAR masa bakti 1983-1988 , pada Rapat Paripurna Il pada tanggal 21 Oktober 1988 .



2. Lampiran Laporan Pertanggungjawaban yang merupakan uraian kuantitatif, sebanyak 204 halaman cetak, yang merupakan po kok-pokok kegiatan DPP GOLKAR masa bakti 1983-1988. 3. Anak Lampiran, yang merupakan himpunan keputusan , petun juk, data, dan kegiatan -kegiatan lain yang dilaksanakan oleh DPP GOLKAR masa bakti 1983-1988, sebanyak 1.467 halaman cetak .



Laporan Pertanggungjawaban tersebut terdiri dari 7 buku , yaitu



1 buku Laporan Pertanggungjawaban yang bersifat kualitatif , 1 bu ku Lampiran Laporan Pertanggungjawaban , dan 5 buku Anak Lam piran Laporan Pertanggungjawaban . Lampiran dan Anak-anak Lampiran Pertanggungjawaban terse



but, dibagikan kepada seluruh Peserta sebelum Munas IV dibuka, sedangkan Laporan Pertanggungjawaban yang bersifat kualitatif dibagikan kemudian kepada Peserta, sesudah Laporan Pertanggung jawaban tersebut disampaikan oleh Ketua Umum DPP GOLKAR kepada Munas IV GOLKAR .



Maksud penyusunan Lampiran dan Anak-anak Lampiran La poran Pertanggungjawaban yang demikian lengkap adalah sebagai inventarisasi kebijaksanaan dan kegiatan , dan sebagai dokumentasi agar mudah ditemukan apabila diperlukan . PEMBENTUKAN PANITIA MUNAS IV GOLKAR



Untuk mempersiapkan penyelenggaraan Munas IV , maka deng an Keputusan DPP GOLKAR Nomor : KEP - 206 /DPP /GOLKAR / 5 / 1988 tanggal 10 Mei 1988, dibentuk Panitia Munas IV GOLKAR . Tugas pokok Panitia Munas IV GOLKAR tersebut adalah :



1. Melaksanakan segala usaha dan kegiatan untuk mempersiapkan



dan menyelenggarakan Munas IV - GOLKAR secara berdayagu na dan berhasilguna. 2. Mempersiapkan Rancangan -rancangan Keputusan Munas IV GOLKAR .



3. Melakukan pelayanan administrasi dan logistik bagi Peserta Mu nas IV GOLKAR .



4. Melaksanakan petunjuk-petunjuk DPP GOLKAR . Untuk dapat melaksanakan tugas pokoknya, Panitia Munas IV GOLKAR dibagi dalam Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana. Pa



nitia Pengarah bertugas mempersiapkan konsep Rancangan Materi Munas, sedangkan Panitia Pelaksana bertugas melakukan pelayanan administrasi dan logistik bagi semua Peserta Munas IV GOLKAR . Panitia Munas IV GOLKAR diketuai oleh Ketua DPP GOLKAR ,



A.E. Manihuruk. Ketua Panitia Pengarah dirangkap oleh Ketua Pa nitia Munas dan Ketua Pelaksana dijabat oleh Ketua DPP GOLKAR Drs. Gatot Suwagio. Untuk menyiapkan konsep Rancangan Materi Munas, maka Pa nitia Munas IV membentuk Team Sinkronisasi dan Kelompok -ke lompok Kerja . Team Sinkronisasi terdiri dari 5 orang yang dipimpin langsung oleh Ketua Panitia Munas IV/ Ketua Panitia Pengarah . Kelompok Kerja terdiri dari :



1.



Kelompok Kerja A, terdiri dari 11 orang dan diketuai oleh Ny . T.S. Darsoyo, ditugaskan mempersiapkan konsep Rancangan



Jadwal Acara, Tata Tertib, dan Rancangan Keputusan -keputus an .



2. Kelompok Kerja B , terdiri dari 12 orang dan diketuai oleh Drs. Moerdopo, ditugaskan menyusun konsep Rancangan Penyem purnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. 3. Kelompok Kerja C, terdiri dari 14 orang dan diketuai oleh Ir.



Usman Hasan, ditugaskan menyusun konsep. Rancangan Pro



gram Umum GOLKAR masa bakti 1988-1993 . 4. Kelompok Kerja D, terdiri dari 14 orang dan diketuai oleh Ir .



Rachmat Witoelar, ditugaskan menyusun konsep Rancangan Pernyataan Politik. Pada tanggal 26 Mei 1988 diadakan Rapat Paripurna Panitia Munas IV . Dalam rapat itu Ketua Panitia Munas IV GOLKAR memberikan pengarahan dan menetapkan pembagian tugas antara Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana.



Selama bulan Juni disediakan bagi masing- masing Kelompok Ker ja untuk mempersiapkan konsep awal dari rancangan -rancangan . Bulan Juli dan Agustus disediakan untuk diskusi-diskusi, baik dis



kusi antar Kelompok Kerja maupun diskusi paripurna Panitia Peng arah, sedangkan bulan September disediakan bagi Team Sinkronisasi . Ternyata pelaksanaan tugas oleh masing-masing Kelompok Ker ja dapat diselesaikan lebih cepat dari waktu yang ditentukan , sehing ga Team Sinkronisasi sudah dapat bekerja pada minggu keempat Agustus 1988 . Proses penyusunan dan pembahasan konsep Rancangan Materi Munas IV tersebut adalah sebagai berikut :



1. Masing -masing Kelompok Kerja mendiskusikan dan menyusun konsep Rancangan mengenai bidangnya masing-masing. Konsep Rancangan itu disebut Draft Pertama.



2. Konsep Rancangan Draft Pertama itu dipaparkan oleh Kelom pok Kerja yang bersangkutan pada rapat Pleno antar Kelompok Kerja yang dipimpin oleh Ketua Panitia Munas IV /Ketua Pani tia Pengarah . Dalam rapat itu diadakan diskusi secara meluas dan mendalam, sehingga menghasilkan saran - saran penyem



purnaan yang sangat berharga. Saran -saran tersebut disampai kan kepada Kelompok Kerja yang bersangkutan sebagai bahan penyempurnaan . Kelompok Kerja yang bersangkutan menyem purnakan konsep Rancangan Draft Pertama tersebut sesuai de ngan saran -saran penyempurnaan yang telah disepakati . Hasil xi



penyempurnaan itu disebut Draft kedua . 3. Konsep Rancangan Draft Kedua dipaparkan lagi pada Rapat



Pleno Panitia Pengarah yang dipimpin oleh Ketua Panitia Munas IV/Ketua Panitia Pengarah. Dalam rapat itu diadakan diskusi yang lebih meluas dan mendalam, sehingga menghasilkan saran saran penyempurnaan yang sangat berharga . Saran -saran terse but diserahkan kepada Kelompok Kerja yang bersangkutan sebagai bahan penyempurnaan lebih lanjut . Hasil penyempurna- , an ini disebut Draft Ketiga .



4. Konsep Rancangan Draft Ketiga disampaikan kepada Team Sinkronisasi untuk disempurnakan dan disinkronisasikan dengan



semua konsep Rancangan , sehingga semua konsep Rancangan itu merupakan satu keutuhan yang bulat. 5. Konsep Rancangan yang telah disinkronisasikan oleh Team Sin kronisasi disebut Draft Keempat, dan kemudian diserahkan ke pada DPP GOLKAR untuk dibahas lebih lanjut dan diputus kan .



6. Pembahasan konsep -konsep Rancangan tersebut dilakukan oleh Rapat Pleno DPP GOLKAR pada tanggal 23 September 1988. Dalam rapat itu ada saran -saran perbaikan . Konsep -konsep Rancangan yang telah disetujui dan diputuskan oleh DPP GOL KAR ditetapkan menjadi Rancangan Materi Munas IV GOL KAR untuk disampaikan kepada Munas IV GOLKAR untuk di bahas dan diputuskan lebih lanjut . Rancangan Materi Munas yang disampaikan kepada Munas IV GOLKAR adalah :



1. Rancangan Jadwal Acara. 2. Rancangan Peraturan Tata Tertib .



3. Rancangan -rancangan Keputusan tentang : a . Komposisi dan Personalia Pimpinan Munas IV GOLKAR . b. Pembentukan Komisi-komisi .



c. Laporan Pertanggungjawaban DPP GOLKAR . d . Penetapan Ketua Dewan Pembina . xii



e.



Pembentukan Formatur .



f. Komposisi dan Personalia DPP GOLKAR . g. Pengesahan komposisi dan Personalia DPP GOLKAR .



4. Rancangan Penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga



5. Rancangan Program Umum GOLKAR masa bakti 1988-1993 . 6. Rancangan Pernyataan Politik . Rancangan Materi Munas IV GOLKAR disampaikan kepada semua Peserta sebelum Munas IV dibuka dan khusus kepada DPD



GOLKAR Tingkat i seluruh Indonesia telah diserahkan lebih dahu lu , yaitu pada tanggal 3 Oktober 1988, dengan maksud agar mereka dapat mendiskusikannya lebih dahulu di daerah -daerah .



Dalam melaksanakan kegiatan- kegiatan administrasi dan pelayan an , Panitia mengerahkan tidak kurang dari 298 orang kader- kader



GOLKAR . Mereka bertugas diberbagai bidang, seperti akomodasi , konsumsi , angkutan , keuangan dan perlengkapan , dekorasi dan tata ruang, persidangan protokol dan keamanan , Humas dan dokumenta si , kesehatan, dan Sekretariat. PELAKSANAAN



Munas IV GOLKAR dilangsungkan di Balai Sidang Senayan Jakarta mulai tanggal 20 sampai dengan 25 Oktober 1988. Pada tanggal 20 Oktober 1988, jam 07.00, dilangsungkan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata oleh Peserta Munas. Pada siang harinya , bertempat di aula DPP GOLKAR dilakukan upacara pe



nyerahan Surat Keputusan Pengangkatan Pinisepuh. Pada tahun ini yang mendapat kehormatan diangkat menjadi Pinisepuh GOLKAR adalah :



1.



Bapak Umar Wirahadikusumah ,



2.



Bapak M. Panggabean .



3.



Bapak Amirmachmud ,



4.



Bapak Surono .



5.



Bapak Alamsyah Ratuperwiranegara. Xii



6.



Bapak Amir Murtono.



7. Ibu Lasiah Sutanto (almarhum ) .



Pembukaan Munas IV GOLKAR dilakukan pada tanggal 20 Ok tober 1988 malam hari , dimana Presiden Soeharto memberikan



amanat yang sangat padat isinya . Upacara pembukaan itu berjalan dengan aman dan tertib . Setelah upacara resmi selesai disusul deng



an acara hiburan yang dilakukan para artis anggota-anggota GOL KAR . Acara hiburan tersebut sangat mengesankan para hadirin. Rapat-rapat paripurna dan rapat -rapat komisi berlangsung mulai tanggal 21 sampai dengan 25 Oktober 1988. Rapat-rapat paripurna seluruhnya berlangsung di Balai Sidang Senayan ,



Munas IV GOLKAR membentuk 4 komisi , yaitu :



1. Komisi A yang bertugas membahas Rancangan Perubahan Ang garan Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GOLKAR dan masa lah -masalah organisasi lainnya . Komisi A ini bersidang di Wisma Karya.



2. Komisi B yang bertugas membahas Rancangan Program Umum GOLKAR masa bakti 1988-1993. Komisi B ini bersidang di Ba lai Sidang Senayan .



3. Komisi C yang bertugas membahas Laporan Pertanggungjawab an DPP GOLKAR masa bakti 1983-1988. Komisi C ini bersi



dang di Manggala Wanabakti .



4. Komisi D yang bertugas membahas Rancangan Pernyataan Poli tik. Komisi D ini bersidang di Graha Pemuda. Pembahasan dalam rapat-rapat komisi berjalan dengan terbuka dan masing-masing kelompok peserta mengemukakan pendapatnya secara terus terang . Memang ada kalanya terjadi perbedaan penda pat yang tajam yang dikemukakan dengan penuh keyakinan , tetapi karena semua pihak berpegang teguh pada musyawarah untuk men capai mufakat , maka pada akhirnya keputusan dapat diambil deng an mufakat bulat .



PENYUSUNAN DOKUMENTASI MUNAS IV GOLKAR Ok.



kan



Berhubung dengan pentingnya Materi Munas IV GOLKAR ,



lan



maka DPP GOLKAR memutuskan untuk menyusun dokumentasi Munas IV GOLKAR tersebut secara lengkap .



Eng



OL



lai



3



Buku dokumentasi Munas IV GOLKAR ini disusun dalam 5 bagian, yaitu : 1



1. Bagian Pertama, memuat Sambutan Ketua Umum DPP GOL KAR, Amanat. Presiden RI , Laporan Pertanggungjawaban DPP GOLKAR masa bakti 1983-1988, Laporan Dewan Pembina 1



GOLKAR, Pesan dan harapan Pimpinan Jalur A dan Jalur B, dan Penjelasan Materi Munas IV GOLKAR .



2. Bagian Kedua, memuat pemandangan umum dari masing-masing DPD GOLKAR Tingkat seluruh Indonesia , pemandangan umum kelompok peserta Tingkat Pusat, dan tanggapan DPP GOLKAR atas pemandangan umum .



3. Bagian Ketiga , memuat laporan dan risalah komisi- komisi, sam butan DPP GOLKAR masa bakti 1983-1988, Laporan Panitia



Munas IV GOLKAR , Sambutan DPP GOLKAR masa bakti 1988-1993, dan Amanat Wakil Presiden R.l.



4. Bagian Keempat, memuat Keputusan-keputusan Munas IV GOLKAR .



5. Bagian Kelima, memuat kegiatan -kegiatan persiapan , daftar peli put dan pengamat, serta data -data lain. PENUTUP



Munas IV GOLKAR telah berlangsung dengan selamat dan te



lah berhasil mengambil keputusan -keputusan yang penting yang me rupakan landasan yang kuat bagi pengembangan GOLKAR selanjut nya pada masa mendatang .



Berhasilnya. Munas IV GOLKAR adalah berkat perlindungan Tuhan Yang Maha Kuasa dan berkat partisipasi semua pihak, antara XV



lain semua Anggota DPP GOLKAR , unsur-unsur Keluarga Besar GOLKAR , kader-kader GOLKAR terutama Kader Fungsional, dan semua Peserta Munas IV GOLKAR .



Kader- kader Fungsional Pengusaha GOLKAR di bawah kordi nasi saudara Eric Samola , SH , Ketua Departemen Koperasi dan Wi raswasta, telah memberikan sumbangan berupa tas sebanyak 2000 buah dan mencetak Lampiran dan Anak -anak Lampiran Laporan Pertanggungjawaban DPP GOLKAR yang harganya sekitar seratus juta rupiah , sehingga sangat meringankan beban Panitia Munas IV GOLKAR



Panitia Munas IV GOLKAR , baik Panitia Pengarah maupun Pa nitia Pelaksana telah bekerja keras dengan tidak mengenal lelah, se



hingga semua tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat pada waktunya.



Dalam kesempatan ini , selaku Ketua Panitia Munas IV GOL



KAR , saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang sebesar -besarnya kepada semua ang



gota Panitia yang telah bersungguh -sungguh menyukseskan penye lenggaraan Munas IV GOLKAR . Penghargaan dan ucapan terima ka sih yang sama saya sampaikan juga kepada semua pihak yang turut membantu penyuksesan Munas IV GOLKAR , baik bantuan yang berupa materiil maupun bantuan yang bersifat moril . Mudah -mudahan buku dokumentasi Munas IV GOLKAR ini ada



manfaatnya bagi segenap jajaran Keluarga Besar GOLKAR di selu ruh penjuru Tanah Air. Terima Kasih .



Jakarta, Oktober 1988 PANITIA MUSYAWARAH NASIONAL IV GOLONGAN KARYA KETUA , ttd . A.E. MANIHURUK



xvi



BAGIAN PERTAMA



1



PIDATO KETUA UMUM DPP GOLKAR : PADA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE -24



DAN PEMBUKAAN MUSYAWARAH NASIONAL IV GOLONGAN KARYA



PADA TANGGAL 20 OKTOBER 1988 DI JAKARTA



Bapak Presiden dan Ibu Tien Soeharto yang sa ngat kami hormati ;



Rekan -rekan para pimpinan Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrasi Indonesia yang terhormat; Para undangan yang mulia;



Para Anggota Dewan Pembina dan para Pinisepuh GOLKAR yang kami muliakan ;



Rekan-rekan Anggota DPP dan para peserta Musyawarah Na sional serta seluruh hadirin yang berbahagia ; Dengan memanjatkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha



Esa, malam ini hati kami segenap Keluarga Besar GOLKAR diliputi



oleh rasa kebahagiaan yang sangat dalam . Perasaan itu bukan saja menyelimuti hati Keluarga Besar GOLKAR yang hadir di sini; akan



tetapi juga hati lebih kurang 30 juta kader /anggota GOLKAR dan puluhan juta lainnya pendukung GOLKAR di seluruh pelosok Tanah Air yang tersebar di kota-kota besar, di kota-kota sedang, di kota-kota kecil, di pantai-pantai, di desa-desa sampai ke lereng-le 3



reng gunung .



Kebahagiaan itu datang ke lubuk hati kami semua, karena me nyaksikan kehadiran pejabat-pejabat tinggi negara, para pemuka bangsa, tokoh-tokoh terkemuka dan hadirin semuanya, yang telah meluangkan waktu yang sangat berharga untuk bersama-sama kami Keluarga Besar GOLKAR menyertai kami dalam peringatan Hari Ulang Tahun kami , yang sekaligus juga menandai dimulainya Mu syawarah Nasional IV GOLKAR . Kebahagiaan itu terasa lebih mendalam lagi , karena Bapak Pre siden menyediakan waktu secara khusus untuk berada di tengah tengah kami . malam ini , di tengah -tengah kesibukan kenegaraan yang sangat padat. Seluruh peserta Musyawarah Nasional GOLKAR 1



amat menanti-nantikan amanat Bapak Presiden yang akan merupa kan bekal yang sangat bernilai bagi seluruh peserta dalam memasuki



acara Musyawarah Nasional yang kami beri arti yang sangat penting ini . Sebagai Bapak Bangsa – yang telah memimpin bangsa ini dalam



menyelamatkan Pancasila dari bahaya besar yang datang dari pem berontakan G -30-S/PKI di akhir tahun '65, yang telah memimpin bangsa ini dalam menata kembali kehidupan bangsa dan negara yang dilaksanakan kembali kepada kemurnian Pancasila dan Undang-Un dang Dasar '45 , yang telah memimpin bangsa ini dalam membang kitkan kembali kepercayaan diri dan harapannya mengenai masa



depan melalui pembangunan nasional -, kami menyadari bahwa -



amanat Bapak Presiden nanti bukan hanya tertuju kepada segenap Keluarga Besar GOLKAR akan tetapi juga tertuju kepada seluruh bangsa Indonesia . Atas perkenan Bapak Presiden untuk hadir di tengah-tengah kami malam ini dan memberikan amanat yang kami nanti -nantikan itu , perkenankan kami semua menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya . Bapak Presiden dan hadirin yang kami hormati ;



Sejalan dengan perkembangan masyarakat kita yang bergerak di namis, GOLKAR dewasa ini telah jauh berkembang jika dibanding dengan saat lahirnya di tengah -tengah bangsa ini pada tanggal 20 4 1



Oktober 1964, tepat 24 tahun yang lalu . Sadar akan tanggung jawabnya untuk ikut memikul kewajiban luhur memperkukuh ke hidupan bangsa dan negaranya, sadar akan tanggung jawabnya untuk menjadi kekuatan dinamis bagi masyarakatnya yang sedang membangun, maka GOLKAR telah mengadakan konsolidasi secara bertahap -tahap sesuai dengan peranan dan fungsinya dalam ke hidupan politik . Jika dahulu lahir dalam menjawab tantangan ja man sebagai Sekretariat Bersama yang beranggotakan organisasi ke masyarakatan, profesi dan fungsional, maka setelah melampaui



tahap-tahap konsolidasi dalam perkembangan dan pertumbuhannya, sekarang GOLKAR telah tumbuh menjadi kekuatan sosial politik yang tangguh dan organisasi yang mantap dengan keanggotan per orangan .



Sebagai bagian dari kekuatan bangsanya, GOLKAR telah tum buh dan berkembang di tengah -tengah perubahan yang dinamis dari perkembangan bangsa dan negaranya. Perkembangan GOLKAR



dipengaruhi oleh perkembangan bangsa dan negaranya. Sebagai ke kuatan sosial politik yang menempatkan tanggung jawab kepada kehidupan bangsa dan negaranya di tempat yang tertinggi GOLKAR pun telah memberi sumbangan yang sebaik -baiknya bagi perkem bangan bangsa dan negaranya .



Di tengah -tengah perubahan demi perubahan yang telah , sedang dan pasti akan terjadi di sepanjang jaman itu , kami menyadari ada nya nilai -nilai dasar dan hal-hal mendasar yang sama sekali tidak boleh berubah .



Pertama adalah keteguhan dalam mempertahankan, mengaman kan dan mengamalkan Pancasila ; dan dalam memperkukuh persatu an dan kesatuan nasional dalam kehidupan negara yang berdasarkan Pancasila . Kesetiaan yang utuh dan tidak " mangro tingal" inilah yang menjadi kekuatan pendorong lahirnya GOLKAR di tengah tengah makin memuncaknya bahaya terhadap Pancasila dan Undang



Undang Dasar '45. Kedua adalah , kesadaran akan sejarah kelahiran dan perkem



bangan GOLKAR yang perlu terus menerus kita pelihara. Dengan 5



demikian perubahan-perubahan yang terjadi tidak akan terlepas dari kaitan dan tugas kesejarahan itu . Perubahan -perubahan yang telah terjadi, sedang terjadi dan akan terus terjadi di masa datang, tidak lain adalah perubahan -perubahan dalam bentuk -bentuk pengabdian



GOLKAR proses pendewasaan GOLKAR sebagai kekuatan sosial politik , dengan tetap setia kepada ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan . Kesadaran sejarah ini terasa bertambah penting dalam kurun waktu ini dan dimasa datang, karena para pendiri GOLKAR secara alamiah akan segera merampungkan pengabdiannya, dan pengabdian itu akan dilanjutkan serta ditingkatkan oleh para pe nerusnya.



Segenap Keluarga Besar GOLKAR juga menyadari , bahwa peran



dan kepercayaan besar dari bangsa ini kepada GOLKAR adalah ber kat persatuan dan kesatuan segenap potensi Keluarga Besar Golongan Karya, yang sejak lahirnya GOLKAR dahulu telah bekerjasama sa



ngat erat bahu membahu untuk memberi pengabdian yang terbaik bagi bangsa dan negaranya, yang merupakan cita -cita luhur bersama. Persatuan dan kesatuan ini mempunyai akar-akar sejarah yang sa



ngat kuat, yang didasarkan atas kesamaan wawasan ideologis dan harus kita galang terus dalam melanjutkan pengabdian di masa da tang kepada bangsa dan negara tercinta ini .



Dengan selalu memelihara kesetiaan kepada hakekat diri GOL KAR dan dengan terus memelihara kesadaran sejarah , jati diri dan kepribadian GOLKAR akan selalu dapat kita pelihara secara utuh . Dengan itu tantangan jaman dan tugas-tugas besar yang amat berat di masa datang akan dapat kita atasi bersama. Insya Allah .. Bapak Presiden yang kami muliakan ; Hadirin yang terhormat ;



Demikianlah peringatan Hari Ulang Tahun GOLKAR kali ini kami beri makna yang dinamis, dengan mempertebal kesadaran akan tugas-tugas dan tantangan bangsa Indonesia di masa datang, dengan kami tetap setia kepada sejarah kelahiran kami dimasa lam pau .



Telah menjadi ketentuan organisasi , setiap lima tahun sekali 5



GOLKAR menyelenggarakan Munas. Juga telah menjadi tradisi organisasi yang kami nilai baik , setiap Munas dilaksanakan berte patan dengan peringatan Hari Ulang Tahun GOLKAR . GOLKAR menempatkan Munas sebagai peristiwa organisasi



yang sangat penting karena Munas adalah badan yang mempunyai kekuasaan tertinggi dalam organisasi . Munas merupakan pelaksana



dari kedaulatan anggota dan karena itu mempunyai wewenang



untuk menetapkan hal-hal yang pokok dalam kehidupan organisasi; antara lain menetapkan dan mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, memilih Ketua Dewan Pembina, memilih susunan Dewan Pimpinan Pusat , menetapkan Program Umum GOLKAR untuk kurun waktu lima tahun mendatang.



Sesuai dengan ketentuan organisasi dan cermin kedudukan Mu syawarah Nasional sebagai forum tertinggi organisasi, maka 'Musya warah Nasional dihadiri oleh para peserta kader-kader GOLKAR .



Mereka adalah utusan dari Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I mau pun Tingkat II , unsur-unsur Dewan Pertimbangan Daerah GOLKAR para anggota Dewan Pimpinan Pusat GOLKAR , para anggota De wan Pembina GOLKAR tokoh -tokoh perorangan GOLKAR tingkat Pusat, para utusan dari Keluarga Besar Golongan karya serta para



peninjau . Dengan demikian kami ingin menyatakan bahwa Munas mempunyai arti yang amat penting, bukan saja karena forum ini mempunyai wewenang tertinggi dalam kehidupan organisasi, namun juga karena hadirnya tokoh -tokoh yang mempunyai peranan besar dalam menjalankan roda organisasi baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah .



Karena itu pula, GOLKAR menyadari , bahwa masyarakat me nantikan dengan penuh perhatian dan harapan keputusan -keputusan yang akan diambil oleh Munas Golongan Karya , karena keputusan



keputusan itu akan mempunyai dampak yang besar bagi perkemba ngan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pada ma



sa -masa mendatang. Lebih-lebih lagi , karena GOLKAR selalu men



dapat kepercayaan terbesar dari rakyat dalam setiap Pemilihan



Umum, yang sekaligus mencerminkan besarnya peranan GOLKAR



dalam percaturan politik bangsa bersama-sama dengan kekuatan so sial politik lainnya .



Bapak Presiden yang kami muliakan ; Tidak lepas dari ingatan kami yang berada di sini bahwa sejak awal Bapak Presiden menaruh perhatian amat besar terhadap GOL KAR dan dalam berbagai kesempatan telah memberikan saran , pe tunjuk serta nasehat yang menjiwai perkembangan GOLKAR sela



ma ini . Lima tahun yang lalu , dalam kesempatan yang sama Bapak Presiden telah memberikan pertimbangan -pertimbangan yang ber harga yang telah kami terapkan dalam rangka melaksanakan Pro gram Umum GOLKAR pada waktu itu , antara lain Bapak Presiden telah mengemukakan kepada kami betapa pentingnya arti konsoli dasi bagi suatu organisasi baik konsolidasi idiil, , konsolidasi wawasan



maupun konsolidasi organisasi. Karena itu , dalam merangkum inti sari Program GOLKAR ke dalam Tri Sukses GOLKAR kami mencan tumkan sebagai sukses yang pertama adalah Sukses Konsolidasi di samping Sukses Pelita IV dan Sukses Pemilu '87 . Kaderisasi GOL



KAR mendapat perhatian kami yang sangat besar, yang sekaligus mencerminkan upaya konsolidasi idiil , konsolidasi wawasan dan konsolidasi organisasi. Dengan melaksanakan Sukses Konsolidasi , kami meletakkan dasar-dasar yang kuat bagi perkembangan GOL KAR yang makin mandiri , makin dewasa dan makin berakar. De ngan dukungan serta kerja keras dari seluruh jajaran Keluarga Besar Golongan Karya , upaya kaderisasi yang kami laksanakan telah me



nampakkan hasil -hasilnya, antara lain dalam tingkat kemajuan yang



terlihat dalam seluruh upaya konsolidasi organisasi, dalam menyuk seskan pelaksanaan Pelita IV dan dalam pemenangan Pemilu.



Pada kesempatan yang sama lima tahun yang lalu itu , Bapak Presiden juga telah mengingatkan kepada kami semua agar GOL KAR mempelopori pelaksanaan peningkatan demokrasi ke dalam, 4



karena hanya dengan meningkatkan demokrasi ke dalam, GOLKAR dapat menumbuhkan demokrasi ke luar. Nasehat Bapak Presiden



kami camkan baik -baik dan dalam kerangka itu kami menjunjung tinggi pelaksanaan kehidupan politik yang berdasarkan pada konsti 8



tusi, demokrasi dan hukum . Kami berusaha untuk secara konsekuen berjuang dalam kerangka aturan permainan yang disepakati bersa ma. Juga dalam rangka meningkatkan kehidupan demokrasi dalam tubuh GOLKAR , kami telah menyelenggarakan Musyawarah -mu syawarah Daerah, dimulai dengan Musyawarah Daerah tingkat || dan dilanjutkan dengan Musyawarah Daerah tingkat 1 menjelang Musyawarah Nasional ini .



Kami memandang hal ini sebagai langkah peningkatan demokra yang penting, karena dengan langkah ini keputusan-keputusan yang diambil oleh Munas akan mencerminkan aspirasi yang hidup di seluruh jajaran GOLKAR secara lebih baik. Utusan -utusan daerah tingkat II dan tingkat yang hadir dalam Munas ini adalah mereka yang baru saja terpilih sebagai pimpinan GOLKAR di Daerah .



Mereka secara bersama-sama akan menentukan arah masa depan GOLKAR dalam Munas ini .



Dalam pada itu semua yang tergabung dalam DPP mendapat ke percayaan dari Munas III GOLKAR pada tahun 1983 untuk memim



pin organisasi ini , untuk melaksanakan Program Umum GOLKAR serta keputusan -keputusan Munas III lainnya. Menyadari tantangan -tantangan yang berada dihadapan bangsa



kita waktu itu, tugas Munas III tadi kami rasakan berat. Tetapi, menyadari harapan -harapan dan kepercayaan bangsa ini kepada GOLKAR , tugas-tugas tadi kami tempatkan sebagai tugas mulia .



Selama memimpin GOLKAR, kami semua dalam DPP telah be



kerja sekuat tenaga dan berusaha sebaik-baiknya untuk melaksana kan amanah Munas III GOLKAR , dengan disertai rasa tanggung ja wab serta kebersamaan yang dalam antara sesama rekan pengurus.



Tugas-tugas yang semula terasa berat, kemudian ternyata lebih ringan karena bantuan, dukungan , pengertian serta pengorbanan dari seluruh jajaran Keluarga Besar Golongan Karya . Jajaran pendu



kung GOLKAR ini sangat besar dan panjang; mencakup semua la pisan , kalangan dan generasi bangsa kita dari kalangan generasi mu 9



da, pekerja, wanita, cerdik cendekia, tani dan nelayan , ulama , pe gawai negeri , usahawan , para pendidik , budayawan dan seniman , dunia pers, para anggota serta kader GOLKAR dan para pendukung GOLKAR lainnya yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu . Kami juga merasa didukung dan dibantu oleh adanya kritik ser ta koreksi baik oleh sesama rekan di dalam jajaran Keluarga Besar Golongan Karya maupun oleh masyarakat luas. Semuanya itu telah 1



menjadikan kami sadar sepenuhnya atas tanggung jawab berat yang telah dipikulkan ke atas pundak kami dan merupakan kekuatan pendorong dan pemberi semangat bagi pelaksanaan tugas kami . Ka rena itulah kami merasa bahwa prestasi GOLKAR adalah prestasi dari seluruh jajaran GOLKAR dan prestasi dari seluruh Keluarga Be sar GOLKAR . Tidak akan cukup kata -kata untuk mengungkapkan perasaan



kami dari DPP terhadap semua dukungan , bantuan, dorongan dan teguran yang telah membuat GOLKAR mendapat kepercayaan rak yat yang besar tadi.



Kami hanya dapat memadatkan pada kata -kata singkat yang me nyatakan ungkapan hati kami yang terdalam : Terima kasih yang se besar -besarnya. DPP memang telah berupaya sekeras-kerasnya untuk memenuhi



keseluruhan amanat Munas III GOLKAR Tahun 1983. Tetapi DPP adalah manusia biasa dengan semua kekurangan dan kelebihannya, dengan segala kelemahan dan kekuatannya. Karena itu kami menya dari bahwa belum seluruh harapan jajaran organisasi terpenuhi. Un tuk itu kami memohon pengertian dan maaf sebesar-besarnya. Selu ruh pengalaman kami, baik yang mencerminkan prestasi bersama se



luruh jajaran kader GOLKAR serta Keluarga Besar Golongan Karya, maupun yang mencerminkan kekurangan kami dalam melaksanakan tugas organisasi dapat menjadi pelajaran berharga untuk masa yang akan datang .



Pelajaran dari semuanya itu merupakan sumbangan kami pada hari-hari terakhir masa pengabdian DPP kepada organisasi ini . Munas IV GOLKAR diselenggarakan dalam kurun waktu yang 10



khas dalam sejarah pertumbuhan bangsa. Bangsa kita sedang mem persiapkan tahap pembangunan yang sangat penting dan menentu kan, yaitu Repelita V. Dalam tahap itu seluruh kerangka landasan



pembangunan akan kita mantapkan dalam rangka menyongsong tinggal landas pada Repelita VI . Pada saat yang sama, kita mengala mi berbagai tantangan jaman yang tidak ringan yang ditandai de ngan situasi ekonomi internasional yang tidak menentu , terjadinya



pergolakan -pergolakan di pelbagai bagian bumi ini , kemajuan ilmu dan teknologi yang amat pesat serta perkembangan -perkembangan lainnya yang perlu diwaspadai . Di samping tantangan jaman tadi, yang merupakan ciri dunia dewasa ini, bangsa kita akan mengalami juga tantangan demi tantangan yang tidak ringan . Tahapan pemba ngunan bangsa telah membawa kita pada suatu rentang waktu dima na titik perhatian rakyat mulai beralih, dari ukuran-ukuran pemba ngunan yang bersifat fisik kuantitatif, ke arah ukuran-ukuran yang bersifat kualitatif .



GBHN 1988 telah memberi pengarahan agar di tahun-tahun mendatang pembangunan kita mencurahkan perhatian pada pening katan kualitas manusia dan kualitas kehidupan bangsa Indonesia. Itulah sebabnya perhatian banyak kita tujukan pada masalah -masa lah keadilan , demokrasi, disiplin nasional, kesempatan pendidikan



serta perluasan lapangan kerja, disamping hadirnya tuntutan untuk menyempurnakan kualitas hidup manusia pada umumnya. Seiring dengan aspirasi -aspirasi tadi , masyarakat kita juga dihadapkan pada masalah nyata seperti penyediaan lapangan kerja. Di satu pihak kita bergembira karena titik perhatian masyarakat terhadap masalah -ma salah yang kualitatif tadi , merupakan indikasi keberhasilan tahap -ta



hap pembangunan sebelumnya. Di lain pihak, kita semua menyadari bahwa di masa-masa datang pencapaian sasaran -sasaran pembangun an yang kuantitatif akan lebih berat dari waktu yang sudah -sudah .



Karena itu kami amat mengharapkan agar Munas IV GOLKAR



dapat dengan tepat berantisipasi terhadap masalah -masalah masa de pan yang penuh tantangan ini , serta menyediakan jawabannya yang tepat, baik dalam menyusun program organisasi yang ampuh mau 11



pun dalam menyusun personalia DPP yang tangguh .



Rekan -rekan anggota GOLKAR , Kekuatan GOLKAR selama ini adalah kemampuannya untuk



menyegarkan diri terus menerus baik penyegaran gagasan , penyegar an organisasi maupun penyegaran kepemimpinan. Penyegaran inilah kekuatan hidup dan semua kehidupan .



Karena itulah kami semua anggota DPP dalam masa bakti yang akan segera berakhir ini menyadari bahwa sebagian besar dari kami mungkin tidak akan duduk lagi dalam jajaran kepengurusan DPP GOLKAR yang akan datang . Kendatipun demikian , saya diminta oleh rekan -rekan anggota



DPP untuk menyampaikan kepada seluruh jajaran GOLKAR , bah wa sebagai kader-kader GOLKAR kami selalu siap membaktikan diri kepada kehidupan organisasi . Kami akan menyumbangkan apa saja yang masih mampu kami sumbangkan , dalam bentuk apa saja yang mampu kami ciptakan, demi kejayaan GOLKAR yang kita cintai bersama ini .



Sikap kami adalah sikap kader GOLKAR . Kami mencari kesem



patan untuk berbuat sebanyak -banyaknya dan sebaik -baiknya bagi kepentingan bersama , kepentingan organisasi , kepentingan GOL KAR , kami tidak menanyakan kedudukan atau fasilitas apapun . Kami telah meleburkan diri ke dalam urat nadi dan sumsum



GOLKAR , Kenangan kami terlalu indah . Kebahagiaan kami terlalu dalam. Karena itu tidak pernah terlintas sekejappun dalam lubuk



hati kami untuk berlepas tangan dalam suka dukanya kehidupan GOLKAR di masa datang . Dengan sikap itu , saya juga ingin menyatakan kehadapan Munas,



bahwa saya tidak menyiapkan diri untuk dicalonkan kembali se bagai Ketua Umum DPP GOLKAR yang akan datang. Dengan demi kian , saya dapat memusatkan perhatian kepada tugas kenegaraan dan pemerintahan yang juga saya emban sebagai Wakil Presiden , untuk membantu tugas-tugas Bapak Presiden sebaik -baiknya . Menjelang hari-hari terakhir masa bakti kami , saya pribadi dan 12



rekan -rekan segenap anggota DPP, sekali lagi menyampaikan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya dan sedalam -dalamnya atas se gala dukungan , bantuan , dorongan, kritik dan koreksi dari semua pihak. Semuanya itu telah memungkinkan kami bekerja sebaik -baik nya dalam mengemban tugas dan kepercayaan yang kami rasakan sebagai kehormatan besar yang dilimpahkan kepada kami semua .



Kepada Bapak Presiden khususnya , kami menyampaikan rasa terima kasih kami yang tidak terhingga atas segala perhatian , nase hat dan bimbingan yang penuh kebijaksanaan dan kearifan negara wan yang telah diberikan kepada kami semua dalam mengabdi ke pada GOLKAR sebagai DPP. Semuanya tadi , Bapak Presiden , telah menjiwai kami dan seluruh jajaran GOLKAR dalam menunaikan panggilan tugas dan pengabdian kepada bangsa dan negara . Dengan menunggu amanat Bapak Presiden yang akan kita de ngarkan bersama dengan penuh saksama sebentar lagi , ijinkan saya dan rekan -rekan anggota DPP untuk memohon diri . Hidup GOLKAR ! Hidup GOLKAR ! Hidup GOLKAR ! Terima kasih .



Jakarta , 20 Oktober 1988 DEWAN PIMPINAN PUSAT GOLONGAN KARYA Ketua Umum ,



ttd .



SUDHARMONO , SH



!



13



ML



ha



3



SAMBUTAN PRESIDEN PADA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE 24



GOLONGAN KARYA DAN PEMBUKAAN MUSYAWARAH NASIONAL IV GOLONGAN KARYA DI JAKARTA



Saudara-saudara ;



Hari ini GOLKAR genap berusia 24 tahun .



Pada saat yang berbahagia ini pertama-tamasaya ingin menyam paikan ucapan selamat kepada segenap anggota GOLKAR , baik yang hadir di ruangan ini maupun semua anggota GOLKAR yang tersebar di seluruh pelosok Tanah Air. Peringatan hari ulang tahun selalu mempunyai makna yang pen



ting bagi setiap organisasi , lebih -lebih organisasi kekuatan sosial po litik yang besar seperti GOLKAR ini . Peringatan hari ulang tahun ini perlu dijadikan momentum oleh GOLKAR untuk merenungkan



ulang semangat yang melahirkan 24 tahun yang lalu , memahami kembali dan mengambil pelajaran yang sebaik -baiknya dari sejarah perkembangan dan pertumbuhannya sampai sekarang . Dengan memberi makna yang demikian tadi, GOLKAR akan dapat menye garkan diri . Kesegaran itu sangat perlu untuk melanjutkan pengabdi an kepada bangsa dan negara yang sedang kita bangun bersama-sama. Kita menyadari bahwa pengabdian kita semua kepada bangsa dan negara itu akan bertambah besar dan berat di tahun - tahun yang akan datang, karena tantangan dan masalah yang kita hadapi sebagai 15



bangsa juga akan bertambah besar dan berat.



Jika kita menengok kembali sejarah ke belakang, maka lahirnya GOLKAR di tahun 1964 didorong oleh tujuan yang besar dan sa ngat mendasar. Dalam keadaan apapun, tujuan besar dan mendasar itu harus dipegang teguh oleh GOLKAR . GOLKAR bangkit dengan tujuan untuk menyelamatkan Panca sila dan Undang-Undang Dasar '45 dari bahaya-bahaya yang dari



tahun ke tahun terasa makin mencapai puncaknya. Bahaya besar itu datang karena makin bertambah kuatnya pengaruh PKI waktu itu. PKI makin kuat dan berpengaruh sebab gagasan Nasakom dita namkan secara berencana dan teratur sehingga menguasai pemikiran politik kita dalam kurun waktu itu . Padahal, sejarah telah menun jukkan bahwa PKI telah melakukan pemberontakan di Madiun pada tahun 1948, justru pada waktu bangsa kita sedang bergulat antara hidup dan mati , di tengah -tengah kobaran api perang kemerdekaan mempertahankan negara Pancasila yang kita proklamasikan pada tahun 1945 dari serbuan tentara penjajah yang akan mencengkeram kembali Tanah Air kita .



Komunisme dan gagasan gagasan politik manapun yang men



dasarkan diri pada pertentangan kelas tidak pernah akan sejalan dengan Pancasila dan gagasan negara kekeluargaan , yang dengan arif bijaksana telah disepakati bersama menjadi dasar negara. oleh pen dahulu -pendahulu kita tatkala melahirkan Indonesia merdeka. Kita semua sangat bersyukur, dan sebagai umat beragama kita yakin dengan pertolongan Tuhan Yang Maha Tahu dan Maha Kuasa, bahwa pemberontakan G -30-S/PKI di akhir tahun 1965 dapat kita patahkan .



Pemberontakan PKI yang kedua itu , membuat bangsa kita me neliti kembali dan membuat renungan ulang terhadap segala penga laman sejarahnya di masa lampau . Renungan ulang itu membawa



kita pada kesimpulan dan kebulatan tekad, bahwa kita harus menga dakan koreksi secara mendasar terhadap segala kekeliruan yang te lah terjadi sebelumnya. Koreksi mendasar itu bukan saja kepada ga gasan Nasakom yang mencekam , akan tetapi juga pada gagasan li 16



beralisme dengan persaingan bebas pada kurun waktu sebelumnya. Koreksi secara mendasar terhadap kekeliruan masa lampau itu lah yang melahirkan Orde Baru . Ialah , tatanan kehidupan rakyat, bangsa dan negara yang kita letakkan kembali pada pelaksanaan ke murnian Pancasila dan Undang-Undang Dasar '45 .



Sejarah lahirnya Orde Baru dan tujuan -tujuan Orde Baru ini ha rus kita camkan sedalam-dalamnya dalam lubuk hati dan kesadaran kita semua tanpa kecuali .



Sejarah telah mengajarkan kepada kita , bahwa liberalisme de ngan persaingan bebas maupun gagasan Nasakom yang mencekam , kedua -duanya, tidak dapat mengantarkan bangsa kita pada pelaksa



naan pembangunan . Padahal , pembangunan disegala bidang itulah satu -satunya jalan yang harus kita tempuh untuk mewujudkan cita cita proklamasi ialah kesejahteraan umum yang maju dan kecerdas an bangsa yang meningkat. Bisa saja liberalisme dan komunisme cocok untuk bangsa -bangsa



lain . Akan tetapi sangat pasti bahwa liberalisme, komunisme dan gagasan -gagasan lain yang dipengaruhi liberalisme dan komunisme tidak akan cocok dengan kepribadian dan gagasan -gagasan dasar kita mengenai kehidupan bersama yang berkepribadian Indonesia. Apa bila dipaksakan , maka ketegangan -ketegangan yang berkepanjangan pasti akan menjadi sejarah penderitaan bangsa kita. Karena itu saya mengajak seluruh bangsa kita, mengajak semua kekuatan sosial politik mengajak pemuka dan pemikir-pemikir po litik bangsa kita , untuk selalu ingat pada sejarah perkembangan dan pertumbuhan bangsa kita di masa lampau . Kita semua harus membulatkan tekad agar sejarah masa lampau yang penuh perten



tangan , gejolak , ketegangan dan kecurigaan yang mencekam itu kita akhiri buat selama-lamanya dan tidak akan pernah terulang kembali . Dengan tekad itu kita akan melapangkan jalan untuk membangun masa depan bangsa ini dengan menciptakan stabilitas nasional yang dinamis .



Garis politik yang kita tempuh sudah sangat jelas, ialah melaksa nakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar '45 secara murni dan 17



konsekuen . Aspirasi -aspirasi yang muncul dan perubahan-perubahan dinamis yang menjadi penggerak kemajuan masyarakat, kita tam pung secara wajar dengan penegasan kita bahwa Pancasila adalah ideologi terbuka. Nilai -nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila kita pertahankan , sedangkan pelaksanaannya kita kembangkan me lalui konsensus nasional . Dengan cara ini Pancasila tidak menjadi ideologi yang beku , sehingga tidak mampu menjawab tantangan jaman yang terus berubah , melainkan justru menjadi pembimbing



kita semua dalam perjalanan mencapai cita-cita nasional karena kita kembangkan secara kritis dan dinamis.



Pengembangan pelaksanaan Pancasila secara kritis dan dinamis melalui konsensus-konsensus nasional , telah membuahkan P4, pene gasan kita bahwa Pancasila merupakan satu -satunya asas dan juga penegasan kita bahwa pembangunan nasional merupakan pengamal an Pancasila . Dengan jalan itu Pancasila terasa secara nyata dan memberi makna dalam kehidupan . Ideologi yang tidak dilaksana kan , yang tidak terasa dalam kehidupan , lambat laun akan kehilang an kekuatannya. Pengembangan pelaksanaan Pancasila secara kritis dan dinamis



melalui konsensus -konsensus nasional , memberi kesempatan kepada semua kekuatan dan golongan dalam masyarakat kita untuk mem



beri sumbangan yang sebesar-besarnya dan sebaik -baiknya dalam melaksanakan pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila . Karena dikembangkan melalui konsensus-konsensus nasional , maka semua kepentingan mendapat perhatian dan diletakkan kepada kepentingan bersama, ialah kepentingan nasional . Dengan jalan ini tidak akan ada diktator mayoritas dan tirani minoritas. Semua golo ngan merasa mendapat pengayoman yang membuat kehidupan kita terasa segar; baik yang kuat maupun yang lemah , baik yang kecil maupun yang besar . Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarat



an/perwakilan akan membimbing kita semua ke arah konsensus konsensus nasional itu . Bukan banyaknya suara . Juga bukan besar nya kekuatan .



Gagasan dasar kehidupan politik dan demokrasi seperti itu ada 18



1



lah khas Indonesia, yang berakar dari pandangan hidup kita sendiri. Suatu pandangan hidup yang memandang keseimbangan , keselaras an dan keserasian sebagai nilai-nilai yang tinggi.



Mengembangkan kehidupan politik dan demokrasi Pancasila jelas bukan pekerjaan yang mudah . Diperlukan waktu yang pan jang, kearifan yang tinggi dan kesabaran yang besar. Pengalaman menunjukkan bahwa kita memerlukan waktu lebih dari 33 tahun



setelah Pancasila kita tegaskan sebagai dasar negara di tahun '45, sebelum kita tiba pada konsensus nasional yang melahirkan P4, penegasan Pancasila sebagai satu -satunya asas dan penegasan pem bangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila .



Pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar '45 secara murni dan konsekuen berarti kita semua harus memberi penghor



matan yang tinggi dan ketaatan yang ikhlas kepada aturan permain an bersama dalam kehidupan kenegaraan kita. Dengan kata lain kita, harus menegakkan kehidupan konstitusional . Semua aspirasi dan semua keinginan politik , harus tersalur menurut tata cara kons titusional itu . Cara -cara lain dan jalan-jalan lain akan membahaya kan kehidupan bangsa dan negara kita , baik dimasa sekarang mau pun dimasa-masa yang akan datang.



Itulah sebabnya meningkatkan kesadaran politik merupakan bagian yang penting dari pembangunan nasional kita. Saya pernah mengatakan , bahwa kesadaran politik dan demo krasi harus berkembang dalam tubuh organisasi-organisasi politik kita. Kesadaran politik dan demokrasi yang berkembang di dalam tubuh organisasi politik, akan memberi sumbangan yang besar bagi



kesadaran politik dan demokrasi dalam kehidupan kenegaraan . Kita semua merasa berbesar hati bahwa kesadaran politik dan demokrasi itu makin hari makin berkembang dan menjadi tradisi



tradisi yang makin kuat dalam tubuh GOLKAR . Musyawarah GOL



KAR yang dilaksanakan secara teratur menurut aturan-aturan dasar organisasi , musyawarah yang didahului oleh Musyawarah Daerah, kepemimpinan dan pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat, merupakan unsur-unsur yang sangat pen 19



ting dalam mengembangkan budaya politik yang sehat dan mekar nya Demokrasi Pancasila. Jika semua kekuatan sosial politik dapat



mengembangkan diri ke arah itu , maka budaya politik yang ber moral dan Demokrasi Pancasila pasti akan menjadi kekuatan besar dalam kehidupan kenegaraan kita. Mengembangkan budaya politik dan Demokrasi Pancasila de ngan sebaik -baiknya itu merupakan tugas besar GOLKAR , sebab



GOLKAR adalah kekuatan politik yang terbesar karena selama ini selalu mendapat kepercayaan besar dari rakyat melalui pemilihan pemilihan umum. Kita semua percaya bahwa GOLKAR menyadari besarnya tang



gung jawab karena dilimpahi kepercayaan rakyat yang besar tadi.



Karena itu kita juga percaya, bahwa GOLKAR akan terus memberi sumbangan yang sebaik -baiknya bagi kokohnya kehidupan politik dan Demokrasi Pancasila di masa -masa yang akan datang, yang akan



menjadi landasan yang kuat bagi keberhasilan pembangunan nasio nal menuju masyarakat yang maju , sejahtera, adil , makmur dan les tari berdasarkan Pancasila .



Kesadaran akan tanggung jawab itulah yang saya harapkan men jadi semangat Musyawarah Nasional GOLKAR sekarang ini . Kepada semua peserta saya sampaikan selamat bermusyawarah . Dengan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa semoga mem beri taufik dan hidayahNya kepada kita semua, memberi kebijaksa naan dan kearifan kepada semua peserta, maka akhirnya dengan ini saya nyatakan Musyawarah Nasional IV GOLKAR secara resmi dibuka .



Terima kasih .



Jakarta, 20 Oktober 1988



PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA , ttd .



SOEHAR TO



20



1



PIDATO



PERTANGGUNGJAWABAN DEWAN PIMPINAN PUSAT GOLONGAN KARYA MASA BAKTI 1983 - 1988 PADA MUSYAWARAH NASIONAL IV TANGGAL 20 - 25 OKTOBER 1988 DI JAKARTA



Saudara Ketua Musyawarah Nasional beserta pimpinan lainnya yang saya hormati,



Hadirin para peserta Musyawarah Nasional yang saya hormati , Tanggal 25 Oktober 1983 , lima tahun yang lalu , seluruh keluar



ga Besar GOLKAR dimanapun ia berada diliputi oleh rasa syukur yang amat dalam serta suasana kegembiraan yang melegakan , kare na pada saat itu Keluarga Besar GOLKAR telah mampu melaksana kan tugas besarnya, menyuarakan kedaulatannya melalui keputus an -keputusan Munas Ketiga GOLKAR yang berlangsung dari tang gal 20 Oktober s / d 25 Oktober 1983 . Sesungguhnya Munas Ketiga GOLKAR telah menghasilkan putusan -putusan yang amat prinsipil dan mempunyai jangkauan yang luas dan menyeluruh yang bukan saja menyangkut kepenting GOLKAR , tetapi terutama bertekad untuk meningkatkan pengabdiannya kepada negara dan bangsa. Keputusan -keputusan penting itu antara lain adalah :



1. Penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 21



yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kewajiban organisasi



sosial politik sesuai dengan konsepsi penyederhanaan dan pen dayagunaan orsospol agar dapat berperan secara berdayaguna dan berhasil guna dalam pembangunan nasional . Seperti telah kita fahami semua, konsepsi yang digariskan oleh Orde Baru adalah orsospol yang berdasarkan anggota perorangan dan ka der, tidak boleh lagi beranggotakan organisasi massa . Konsepsi ini bahkan telah dituangkan sebagai hukum dalam Undang undang Partai Politik dan Golongan karya sejak tahun 1975 yang kemudian disempurnakan pada tahun 1985 .



2. Ditetapkannya program perjuangan GOLKAR 1983-1988 yang amat luas dan menyeluruh , yang meliputi program kon solidasi ke dalam maupun program meningkatkan pengabdian. GOLKAR demi kepentingan negara dan bangsa .



3. Dikeluarkannya Pernyataan Politik Golongan Karya yang me ngandung kebulatan tekad GOLKAR dalam meningkatkan



partisipasinya dalam turut mengatasi berbagai masalah mende sak yang dihadapi oleh negara dan bangsa serta dalam turut menyukseskan pelaksanaan pelaksanaan Pelita Pelita IV untuk mewujudkan kerangka landasan pembangunan masyarakat yang adil dan mak mur berdasarkan Pancasila .



4. Terbentuknya kepemimpinan GOLKAR dengan komposisi dan perorangan yang dinilai dan diharapkan dapat mencerminkan kemampuan kepemimpinan Keluarga Besar GOLKAR dalam menyongsong tugas-tugas besar dan berat sebagai hasil Munas ke 3 tersebut.



Kiranya telah dapat dibayangkan betapa berat tugas dan tang gungjawab GOLKAR dalam menghadapi masa 5 tahun ke depan, yang sedang terus melaksanakan konsolidasi nasional , tantangan tantangan berat yang dihadapi dalam pelaksanaan Pelita IV ser ta menghadapi masa -masa regenerasi yang tidak mungkin ditun da-tunda lagi .



Maka di samping suasana penuh kesyukuran dan kegembiraan itu disadari sepenuhnya betapa berat beban tugas serta tanggung 22



jawab yang dilimpahkan kepada kepemimpinan GOLKAR yang ba ru oleh Munas ke 3 itu .



Hal ini tercermin dari pidato sambutan Ketua Umum DPP GOLKAR pada saat pelantikan/peresmian DPP yang baru , yang antara lain sebagai berikut: " Saya menyadari betapa berat tugas yang mulia saat ini terpikul di atas pundak saya dan 44 teman - te



man lainnya anggota DPP dan dengan disertai kepercayaan yang be gitu besar dan tulus dari seluruh jajaran GOLKAR untuk melaksa nakan semua putusan Munas sebaik -baiknya. Adalah menjadi keya kinan saya , bahwa tugas pengabdian yang kita emban itu betapa pun beratnya , akan dapat dilaksanakan dengan sukses apabila se



luruh anggota Dewan Pimpinan Pusat dapat berjalan serempak erat bergandengan tangan, bahu membahu dengan semangat tinggi . Lebih dari itu tugas yang berat itu akan terasa ringan apabila selu ruh barisan besar jajaran GOLKAR dapat berjalan terpadu dengan semangat yang tetap tinggi.... "



Saudara Pimpinan dan Munas yang mulia , Pada hari ini dengan rasa syukur yang sedalam -dalamnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masa bakti lima tahun itu tanpa terasa



telah kita lampaui dengan selamat serta dengan hasil yang sebaik baiknya. Maka ijinkanlah saya atas nama Dewan Pimpinan Pusat Golongan Karya melaksanakan kewajiban organisasi untuk melapor kan peraturan pada tanggal 14 Nopember 1983. Di dalam menyusun



ini mengenai hasil-hasil pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada Dewan Pimpinan Pusat Golongan Karya oleh Musyawarah Nasional GOLKAR ke 3 pada tahun 1983 .



Sesuai ketentuan Bab II Pasal 2 Anggaran Dasar GOLKAR , maka kedaulatan organisasi ada di tangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Musyawarah Nasional . Selanjutnya, Bab 11 Pasal



14 ayat (3) Anggaran Dasar GOLKAR menyebutkan bahwa Dewan Pimpinan Pusat berkewajiban untuk memberikan pertanggungja waban pada Musyawarah Nasional . Kewajiban organisasi ini kami laksanakan dengan segala kesungguhan dan kerendahan hati . DPP 23



telah mempersiapkan berbagai dokumen secermat dan selengkap mungkin sehingga Musyawarah Nasional mendapatkan bahan yang memadai untuk melaksanakan penilaian terhadap hasil kerja DPP



dalam mengemban amanat Musyawarah Nasional terdahulu serta penilaian mengenai pelaksanaan tugas serta wewenang yang dimuat



dalam berbagai ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga . Saudara Ketua yang saya hormati ,



Sidang Musyawarah Nasional yang saya muliakan ;



Menyadari betapa luas dan berat, namun teramat luhurnya tu gas yang kami emban , serta menyadarai pula bahwa tugas-tugas yang diamanatkan oleh Musyawarah Nasional ke 3 itu tidak hanya bermanfaat bagi GOLKAR namun juga mempunyai manfaat serta menyangkut kepentingan nasional, maka DPP membulatkan tekad untuk bekerja keras dengan penuh tanggung jawab . Dengan bersem boyan " tiada hari tanpa kerja" kita melaksanakan tugas-tugas itu dengan penuh kesungguhan , DPP tidak membuang-buang waktu se dikitpun , dan langsung menekuni tugas-tugasnya segera setelah ter pilih sebagai Dewan Pimpinan Pusat oleh Musyawarah Nasional ke 3 tahun 1983 ;



Pertama-tama, DPP menyusun Tata Kerja Intern DPP GOLKAR , yang setelah melalui pembahasan yang mendalam kemudian ditetap kan peraturan pada tanggal 14 Nopember 1983. Di dalam menyusun



Tata Kerja tersebut, DPP berpatokan sepenuhnya pada ketentuan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GOLKAR , serta pada Keputusan Munas III GOLKAR tentang Susunan Perso nalia Dewan Pimpinan Pusat GOLKAR . Pembagian tugas dilakukan untuk memenuhi kaidah -kaidah organisasi yang lazim , bukan un



tuk dilaksanakan dengan kaku , namun untuk diterapkan secara lu wes .



Asas keterbukaan , kebersamaan dan kekeluargaan dalam mewu judkan kolektivitas kepemimpinan organisasi kami junjung tinggi . Proses pengambilan keputusan disusun dan dilaksanakan supaya keterlibatan seluruh anggota di satu pihak terjamin serta di pihak 24



lain terjamin pula tercapainya keputusan secara cepat dan tepat .



Suasana keterbukaan , kebersamaan dan kekeluargaan kami kem bangkan sebaik -baiknya. DPP sadar sepenuhnya bahwa keberhasil an tugas yang diembannya , amat tergantung dari suasana yang di



ciptakan, ialah suasana kesatuan , keutuhan , kebersamaan dan ke keluargaan . DPP pun sadar bahwa tanggung jawab DPP adalah juga tanggung jawab bersama, tanggung jawab seluruh anggota DPP dan bahkan tanggung jawab seluruh jajaran GOLKAR . Selanjutnya DPP berupaya menyelami hakekat dari Program Umum GOLKAR serta mencari pendekatan yang memungkinkan



terlaksananya Pelaksanaan Program Umum secara berdaya guna dan



berhasil guna . Dalam hal ini kamipun menyimak pendapat serta sa ran dari berbagai pihak , terutama saran serta pertimbangan Bapak Presiden yang diamanatkan kepada Musyawarah Nasional III dalam acara Pembukaan pada tanggal 20 Oktober 1983. Program Umum itu bersifat komprehensif, serta memuat semua hal yang harus dikerjakan oleh GOLKAR dalam kurun waktu 5 tahun dan meru



pakan jabaran dari tugas-tugas pokok yang harus dilaksanakan da lam mencapai tujuan -tujuan GOLKAR seperti termuat dalam Ang garan Dasar GOLKAR . Tujuan dan tugas pokok GOLKAR adalah



bersifat luas dan banyak segi. Oleh sebab itu pelaksanaan tugas po



kok dalam mencapai tujuan - tujuan GOLKAR tidak dapat dilaksa nakan sekaligus, dalam waktu yang singkat . Pencapaian tujuan dan pelaksanaan tugas pokok GOLKAR tersebut dilakukan secara ber tahap dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang sung



guh-sungguh . Berdasarkan pokok pikiran ini maka Munas III GOL KAR yang berlangsung di Jakarta pada bulan Oktober 1983 telah menetapkan Program Umum GOLKAR yang harus dilaksanakan oleh segenap jajaran GOLKAR dalam masa 5 tahun , yaitu masa 1983-1988 .



Setelah mengadakan pembahasan secara mendalam , maka DPD



berkesimpulan bahwa Program Umum Golongan Karya dapat di rangkum dalam Tri Sukses GOLKAR , yang merupakan kesatuan 25



bulat yang tidak dapat dipisahkan antara sukses yang satu dengan sukses yang lain karena memang berkaitan erat . Tri Sukses meliputi : sukses pertama yaitu Sukses Konsolidasi baik konsolidasi idiil , konsolidasi wawasan maupun konsolidasi organisasi. Secara umum yang dimaksud dengan konsolidasi adalah segala usaha dan kegiatan yang terencana, terarah dan terpadu , yang dilaksanakan secara berdayaguna dan berhasilguna untuk



memperkuat apa yang telah dicapai dan mempersiapkan diri lebih lanjut dalam rangka usaha mencapai tujuan yang telah disepakati bersama. Bapak Presiden dalam sambutannya membuka Munas III GOLKAR memberikan pengertian -pengertian berikut mengenai konsolidasi :



Konsolidasi idiil berarti memperkokoh kesetiaan GOLKAR



secara tuntas dan tak tergoyahkan kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Hal ini mengharuskan GOLKAR untuk me nyusun program -program dalam ikut memberi arti nyata dan te



rasa oleh masyarakat dalam mengamalkan Pancasila dalam pem bangunan dan mengembangkan terus Demokrasi Pancasila .



Konsolidasi wawasan berarti bahwa GOLKAR harus dapat menjadi pelopor dalam mengembangkan nilai-nilai , sikap , cara ber pikir dan cara bekerja yang menjangkau kepentingan nasional . Kesadaran diri dan kemandirian GOLKAR memang penting, na



mun jangan sampai tergelincir ke dalam semangat kelompok yang sempit dan melupakan kepentingan nasional . GOLKAR perlu mem buka diri lebar- lebar agar semua lapisan , golongan dan generasi bangsa kita dapat mempercayakan dan menitipkan aspirasi dan



keinginannya kepada GOLKAR . Sebagai kekuatan sosial politik, GOLKAR perlu mengembangkan suasana demokrasi ke luar dan ke dalam . Hanya dengan semangat demokratis ke dalam , GOLKAR akan dapat ikut menumbuhkan dan mendewasakan suasana demo krasi ke luar.



Konsolidasi organisasi. Khususnya kaderisasi merupakan bagi an penting dari tanggung jawab GOLKAR sebagai kekuatan sosial politik , dan diarahkan untuk menyiapkan kader-kader pimpinan 26



agar jika tiba saatnya mereka mampu dan matang memikul tang



gung jawab menjadi pemimpin -pemimpin bangsanya, yang setia dan teguh berpijak pada cita - cita Kemerdekaan 17 Agustus 1945 . Konsolidasi dalam pengertian dan semangat yang demikian luas



itulah yang selama ini kita usahakan pelaksanaannya . Sukses kedua yaitu Sukses Pelita IV , yang berarti bahwa Go



longan Karya sebagai organisasi kekuatan sosial politik yang men dapat kepercayaan dari sebagian terbesar rakyat Indonesia , sebagai pengemban hakekat Orde Baru serta sebagai pendukung utama Pe merintah berupaya turut serta secara aktif dalam pelaksanaan Repelita IV sesuai dengan bidang dan kemampuannya . Di samping itu , Repelita IV adalah program nasional yang didasarkan pada Garis -garis Besar Haluan Negara yang ditetapkan MPR sehingga ki ta semua terikat untuk melaksanakan Garis-garis Besar Haluan



Negara tersebut. Oleh sebab itu dalam Program Umum GOLKAR digariskan upaya untuk menyukseskan Repelita IV di semua bidang kehidupan .



Sukses ketiga, ialah Sukses Pemilu 87 dan Sidang Umum MPR 88 , yang meliputi upaya GOLKAR untuk memenangkan Pemilu 1987 demi menjamin tetap tegaknya Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta untuk dapat menjamin kelangsungan pembangunan nasional . Bagi GOL KAR sebagai kekuatan sosial politik , Sukses Pemilu mempunyai arti tersendiri karena mencerminkan derajat kepercayaan rakyat



baik terhadap GOLKAR maupun terhadap Pemerintah Orde Baru . Saudara Ketua yang saya hormati ;



Demikian penjelasan saya mengenai Tri Sukses sebagai rang kuman Program Umum GOLKAR mencakup beberapa pengertian dasar.



Sebagai pelaksanaan Program Umum GOLKAR , maka selanjut nya DPP GOLKAR menetapkan Rencana Pelaksanaan Program Umum GOLKAR masa bakti 1983-1988 pada tanggal 12 Desem



ber 1983. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dilaksanakan secara kolektif oleh DPP GOLKAR setelah dimusyawarahkan da 27



lam diskusi -diskusi dan dalam rapat-rapat untuk kemudian dipu



tuskan . Pelaksanaan keputusan dilakukan secara kolektif pula de ngan mengingat pembagian tugas yang telah ditentukan . Perlu ki ranya saya ketengahkan disini bahwa dalam merencanakan dan me



laksanakan program , DPP GOLKAR mendapat petunjuk-petunjuk dari Dewan Pembina GOLKAR , baik yang diberikan secara langsung oleh Ketua Dewan Pembina maupun yang diberikan Presidium



Harian Dewan Pembina. Semua petunjuk digunakan oleh DPP GOL KAR sebaik -baiknya sebagai pegangan dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan -kegiatan . Perlu juga kiranya saya kemuka



kan bahwa dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut segenap jajaran GOLKAR mulai dari tingkat pusat sampai dengan di daerah



daerah mendapat bantuan yang sangat berharga dari Dewan Pembi na , Dewan Pertimbangan serta Dewan Penasehat dan dari segenap unsur Keluarga Besar Golongan Karya . Di samping itu perlu saya laporkan bahwa pelaksanaan Pro gram Umum GOLKAR mendapat bantuan yang besar dari kader kader GOLKAR dari berbagai lapisan masyarakat yang diberikan dengan penuh kesukarelaan baik bantuan moril maupun materiil .



Kami yang berada di DPP GOLKAR amat terkesan dengan sema ngat kesetiakawanan yang demikian tinggi , yang telah diperlihatkan oleh segenap jajaran , unsur maupun lapisan Keluarga Besar Golong



an Karya yang telah mencurahkan tenaga , pikiran maupun berbagai kemampuan untuk menunjang tugas-tugas yang kami pikul . Kami amat menghargai dan berterima kasih atas semua dukungan dan bantuan itu , terlebih karena kami menyadari betapa berat dan mu



lia tugas yang kami pikul ., Saudara Ketua yang terhormat;



Program Umum GOLKAR yang dirangkum dalam Tri Sukses mencakup sekian banyak kegiatan yang terlalu luas untuk disebut kan satu -persatu dalam kesempatan ini . Seperti yang saya kemuka kan terdahulu , kami melengkapi laporan ini dengan berbagai doku men untuk memungkinkan Sidang Musyawarah Nasional yang mu lia ini memberikan penilaiannya . Keterangan selengkapnya menge 28



nai kegiatan-kegiatan yang kami lakukan dapat dilihat dalam Lampi ran Pertanggungjawaban DPP GOLKAR. Berbagai anak lampiran



kami sertakan pula, memuat semua keputusan, petunjuk-petunjuk serta tabulasi data mengenai semua hal yang berhubungan dengan



pertanggungjawaban DPP di hadapan Sidang Musyawarah Nasional yang terhormat ini . Dengan demikian yang dapat kami lakukan dalam kesempatan yang terbatas ini adalah melaporkan garis besar Pelaksanaan tugas DPP dengan bertitik tolak dari Tri Sukses GOL KAR sebagai rangkuman program umum . Saudara - Saudara sekalian yang terhormat; Ijinkanlah saya menyinggung Sukses yang pertama yaitu Sukses



Konsolidasi . Seperti yang dinyatakan di muka, sukses konsolidasi ter diri dari konslidasi idiil, konsolidasi wawasan dan konsolidasi organi sasi yang merupakan satu kesatuan bulat dan saling berkaitan, yang antaranya dapat dibedakan tapi tidak dapat dipisahkan . Dengan konsolidasi idiil maka yang dimaksudkan adalah mempertahankan dan memperkuat hasil-hasil perjuangan di bidang ideologi yang telah dicapai mempertebal keyakinan kita serta terus menerus melaksana kan upaya pemahaman ideologi yang tidak lain adalah ideologi Na sional Pancasila. Pemantapan ideologi Nasional Pancasila adalah pro



ses perjuangan yang panjang dimana GOLKAR sejak awal berdiri nya tidak dapat dipisahkan daripadanya. Sejak pembentukannya GOLKAR telah menyatakan secara tegas dan jelas bahwa Pancasila



adalah satu -satunya asas GOLKAR. Sejarah perjuangan GOLKAR bersama-sama dengan ABRI dan kekuatan -kekuatan Pancasilais lain nya selama diisi oleh upaya-upaya politik untuk mempertahankan,



mengamankan dan mengamalkan Pancasila. Perjuangan yang gigih dan tidak kenal lelah ini, telah membuahkan hasilnya. Pertama-tama dapat kita lihat kembali bahwa setelah ABRI bersama-sama kekuat



an Pancasilais Bangsa ini berhasil menggagalkan pemberontakan G.30.S/PKI dan kemudian Orde Baru lahir dengan tekad yang bulat



untuk mengamalkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 se cara murni dan konsekuen . Tekad tersebut diwujudkan dengan lang



kah-langkah nyata dibidang politik, yaitu antara lain melaksanakan 29



pembaruan struktur politik baik di bidang kelembagaan negara mau



pun yang menyangkut infrastruktur politik , dalam rangka mengem bangkan kehidupan demokrasi Pancasila sebaik -baiknya. Pada Sidang Umum MPR 1978 , GOLKAR bersama -sama



ABRI dan kekuatan sosial politik Pancasilais lainnya, sukses mem perjuangkan diterimanya Pedoman Penghayatan dan Pengamalan



Pancasila sebagai Ketetapan MPR , diikuti dengan kegiatan -kegiatan penataran P 4 baik yang dilaksanakan oleh Pemerintah maupun oleh masyarakat sendiri, dimana GOLKAR juga turut serta memasyara katkan P 4 itu bagi anggota -anggotanya dan masyarakat pada u mumnya .



Pada Sidang Umum MPR tahun 1983 , maka dicapai kesepakat an bahwa Pancasila adalah satu -satunya asas dalam kehidupan ber



masyarakat, berbangsa dan bernegara yang diikuti oleh penyempur naan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1975 tentang Partai Poli tik dan Golongan Karya serta ditetapkannya Undang-undang No mor 5 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan dimana Pancasila telah menjadi asas satu -satunya baik untuk organisasi sosial politik maupun organisasi kemasyarakatan . Dengan adanya ketetapan MPR dan Undang-undang seperti tersebut di atas, maka kedudukan format Pancasila telah menjadi 'makin kuat atau dengan perkataan lain Pancasila telah menjadi mi lik seluruh rakyat Indonesia.



Dalam pada itu Sidang Umum MPR Tahun 1983 juga telah me negaskan bahwa pembangunan nasional yang kita laksanakan



haruslah merupakan pengamalan Pancasila itu sendiri. Dengan ketegasan -ketegasan formal tersebut belumlah berarti bahwa tugas kita dalam mengamankan dan mengamalkan Panca sila sudah selesai. Segenap jajaran GOLKAR perlu menyadari bahwa bahaya terhadap Pancasila belum lenyap . Kewaspadaan jajaran GOL KAR harus senantiasa ditingkatkan , GOLKAR tidak juga boleh puas hanya dengan memiliki Pancasila , karena yang terpenting adalah terus menerus menumbuhkan kemauan dan kemampuan untuk mengamalkan Pancasila dalam kenyataan hidup sehari -hari, sekali 30



gus juga terus menerus mendalami , mempelajari dan menghayati



nilai-nilai Pancasila sehingga dengan demikian pengamalan Pancasila menjadi dorongan dari dalam diri kita masing-masing . Dengan de mikian apapun yang dilakukan oleh seluruh jajaran GOLKAR pa



da umumnya, dan DPP GOLKAR pada khususnya , mencerminkan komitmen yang tegas pada Pancasila. Tidak satupun kebijakan DPP GOLKAR yang terlepas dari konsolidasi idiil . Pernyataan -pernyataan Politik GOLKAR yang dikeluarkan se tiap tahun melalui Rapim atau Rakernas jelas berisi kebulatan



tekad dan komitmen GOLKAR untuk mengamalkan dan me masyarakatkan ideologi Pancasila . Langkah memasyarakatkan nilai-nilai Pancasil jelas tampak dalam materi bahan-bahan kaderi sasi yang melalui pengarahan -pengarahan dan diskusi -diskusi yang dilakukan oleh para pimpinan dan fungsionaris GOLKAR dengan para kader dan calon kader di seluruh Indonesia .



Perjuangan kader-kader GOLKAR di forum legislatif baik



yang menyangkut penyiapan perundang-undangan maupun yang menyangkut fungsi kontrol terhadap Pemerintah terutama dan per tama- tama juga dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila. Sedangkan ka der- kader GOLKAR yang dipercayai untuk duduk di eksekutif dengan sendirinya dituntut untuk mampu melaksanakan dan me wujudkan pembangunan nasional ini sebagai pengamalan Pancasila. Pokoknya, seluruh kegiatan GOLKAR dan kader-kadernya di manapun ia berada dengan sendirinya harus mencerminkan kon solidasi idiil tersebut.



Saudara Ketua yang terhormat, Ijinkanlah ' sekarang saya singgung konsolidasi wawasan . Bagi GOLKAR maka wawasan kita adalah Wawasan Nusantara yang me 'rupakan wawasan nasional . Pokok -pokok pengertian Wawasan Nu



santara telah dirumuskan secara padat oleh rakyat Indonesia me



lalui Ketetapan MPR tentang Garis -garis Besar Haluan Negara yang menegaskan bahwa Nusantara Indonesia adalah satu kesatuan sosial



budaya, satu kesatuan ekonomi , satu kesatuan politik dan satu kesatuan hankam . 31



GOLKAR sebagai kekuatan sosial politik , pelopor persatuan dan kesatuan bangsa secara terus menerus berusaha agar Wawasan Nusantara terwujud dalam kehidupan nyata di dalam masyarakat.



Wawasan Nusantara adalah pegangan bagi bangsa Indonesia dimana GOLKAR merupakan bagian dan turut bertanggung jawab dalam merumuskan kebijakan dan melaksanakan segala kegiatan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pedoman untuk mewujudkan Wawasan Nusantara digariskan dalam Anggaran Dasar GOLKAR Pasal 3 ayat (2 ) dimana ditegas kan dengan jelas, bahwa GOLKAR merupakan wadah berhimpun nya kader-kader bangsa pengemban , pengamal dan pembela Panca sila yang berorientasi pada program pembangunan tanpa membe dakan latar belakang ras, suku , asal usul, agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa . Oleh karena itu GOLKAR dalam



bidang keanggotaan senantiasa menganut prinsip keanggotaan yang terbuka dalam arti bahwa setiap warganegara Indonesia yang meme nuhi syarat -syarat sebagaimana ditentukan dalam Anggaran Dasar , Anggaran Rumah Tangga dan peraturan organisasi dapat diterima menjadi anggota . Dalam memilih anggota Dewan Pimpinan di pusat maupun daerah serta dalam menetapkan calon -calon bagi badan -badan



perwakilan , GOLKAR hanya mendasarkan pertimbangannya pada syarat yang obyektif yaitu prestasi, dedikasi, loyalitas terhadap organisasi dan tidak tercela di samping persyaratan umum yang



ditetapkan dalam peraturan perundangan . Dengan demikian GOL KAR sejak awal berdirinya tidak menilai seseorang dari segi asal usul, keturunan , suku , agama yang dipeluk dan kepercayaan terha dap Tuhan Yang Maha Esa yang dihayati .



Wawasan Nusantara adalah landasan yang tepat untuk makin meningkatkan persatuan dan kesatuan nasional yang telah terbukti merupakan modal kekuatan bangsa . Menyadari arti pentingnya kesatuan dan persatuan nasional yang berdasarkan Wawasan Nusan tara ini , maka Rapat Pimpinan GOLKAR I tahun 1984 menetap kan Pedoman Sikap GOLKAR dalam memperkokoh persatuan 32



n



n



L. à



,



1



dan kesatuan bangsa. Pedoman sikap tersebut harus menjadi pegangan dan penentu sikap dan perbuatan bagi setiap kader dan



anggota GOLKAR , dimanapun ia bertugas dan berada . Dengan demikian konsolidasi idiil serta konsolidasi wawasan dapat dilihat sebagai upaya agar supaya nilai-nilai kepancasilaan melekat dalam tiap kebijakan organisasi, dalam tiap keputusan yang diambil dan dalam tingkah laku politik yang kita tampilkan dan bahkan terwu jud dalam perbuatan nyata sehari-hari dalam masyarakat, yang di pelopori oleh anggota dan kader GOLKAR . Oleh karena itu tiap langkah kebijakan DPP GOLKAR mengandung didalamnya konso lidasi idiil serta juga konsolidasi wawasan sekaligus. Saudara Ketua dan hadirin sekalian yang saya hormati ;



Selanjutnya, ijinkanlah saya melaporkan perihal konsolidasi organisasi. Konsolidasi organisasi dalam 5 tahun ini telah dilaksanakan secara prinsipiil dengan langkah -langkah pembaruan . Penyelengga



raan Musyawarah -musyawarah daerah, pendaftaran keanggotaan serta langkah -langkah kaderisasi secara nasional, konsolidasi sistem dan mekanisme hubungan kerja ke dalam organisasi baik secara vertikal maupun horizontal serta penetapan berbagai atribut orga nisasi seperti Hymne dan Mars GOLKAR serta penetapan lembaga Pinisepuh GOLKAR dalam rangka meperkokoh keberadaan GOL KAR dalam negara dan masyarakat Indonesia adalah langkah -lang kah penting konsolidasi yang berhasil dilakukan dalam masa 5 ta hun terakhir ini .



Segera sesudah Musyawarah Nasional ke 3 tahun 1983 maka



DPP GOLKAR mempersiapkan penyelenggaraan Musyawarah-mu syawarah Daerah, sesuai dengan tradisi organisasi yang berlaku



sejak Musyawarah Nasional pertama tahun 1973. Musyawarah musyawarah Daerah dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Pelaksa naan yang disusun oleh DPP GOLKAR dan ditetapkan pada tanggal



14 Nopember 1983, dengan bertemakan Tri Sukses, Pelaksanaan Musyawarah Daerah adalah berjenjang ke bawah , mulai dari ting kat I dilanjutkan dengan Musyawarah Daerah tingkat 11 , serta di 33



mulai pada akhir tahun 1983 .



Pada umumnya musyawarah -musyawarah berjalan lancar dan mencerminkan komposisi dengan ciri-ciri berikut : terdapat perpaduan yang baik antara keharusan untuk men jaga kontinuitas di satu pihak dengan penyegaran di pihak lain ;



tercermin adanya komposisi yang serasi ditinjau dari keber samaan unsur -unsur keluarga besar Golongan karya ; terdapat peningkatan peranan generasi muda dan wanita .



Dengan hasil-hasil Musda tersebut sebagai langkah konsolidasi organisasi di daerah -daerah telah memperlihatkan kemampuan Dewan Pimpinan Daerah baik tingkat I1 maupun tingkat II dalam melaksanakan Program Umum Golongan Karya, dengan dukungan dan bimbingan Dewan Pertimbangan dan Dewan Penasehat serta peran serta dan partisipasi dari seluruh unsur-unsur Keluarga Besar GOLKAR , yang telah menunjukkan kekompakan, kebersamaan dan semangat yang tingggi.



Langkah konsolidasi yang amat penting dan strategis sifatnya adalah pelaksanaan pendaftaran kembali dan pendaftaran baru anggota GOLKAR . Dalam Program Umum GOLKAR antara lain dinyatakan bahwa dalam rangka konsolidasi organisasi perlu diman tapkan keanggotaan GOLKAR serta perlu ditingkatkan pembinaan administrasi keanggotaan . Di samping itu perlu kiranya diingat bahwa Musyawarah Nasional ke tiga telah merubah ketentuan keanggotaan dalam Anggaran Dasar GOLKAR, ialah bahwa keang gotaan GOLKAR adalah perorangan , aktif dan kader, dan tidak la gi beranggotakan organisasi seperti ketentuan Anggaran Dasar se belumnya . Hal ini sesuai pula dengan ketentuan Undang-undang 1



tentang Partai Politik dan Golongan Karya.



Dengan ketentuan ini , keanggotaan mempunyai arti amat pen ting dalam kehidupan organisasi sosial politik yang demokratis seperti GOLKAR . Kedaulatan berada di tangan anggota, dan anggo



ta adalah pula sumber kekuatan organisasi. Dengan sistim ini ia



lah yang disebut sistim kader keberhasilan organisasi terutama akan 34




Terima kasih Pak Oetoyo sebagai nara sumber yang terpercaya.



Saya kira kami mohon dari Daerah Istimewa Yogyakarta tadi sudah 396



pas jawabannya , terima kasih . PIMPINAN KOMISI



Dari Bapak yang di depan.



Saudara Pimpinan , mengingatkan dari Panitia ada permohonan supaya pembicara menggunakan pengeras suara karena ini direkam untuk memudahkan transkrip Pak. PESERTA



Pimpinan sidang yang kami hormati , Menginjak Bab XI halaman 25 sebagai Bab baru mengatur ten tang Fraksi.



Jadi di sini kita telah melihat tugas pokok Fraksi Karya Pemba ngunan adalah melaksanakan kebijaksanaan yang digariskan Dewan Pimpinan Pusat GOLKAR untuk memperjuangkan cita -cita GOL KAR untuk mewujudkan cita -cita bangsa. Jadi kalau kita lihat bahwa Dewan Pembina adalah mempunyai



kewenangan terhadap Dewan Pimpinan Pusat. Maka barangkali to long diatur apakah dalam Peraturan Organisasi kalau tidak bisa di muatkan dalam Anggaran Rumah Tangga yaitu Kewenangan Dewan Pimpinan Pusat maupun Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I ,. Ting



kat II terhadap anggota Fraksi, tolong dipikirkan barangkali Pak Moerdopo bisa menjelaskan seandainya tidak bisa dimuat dalam



Anggaran Rumah Tangga , barangkali ditugaskan kepada Kepengu rusan Dewan Pimpinan Pusat yang baru untuk membuat suatu Juk



lak atau petunjuk organisasi mengenai kewenangan Dewan Pimpin an Pusat maupun Dewan Pimpinan Daerah teradap anggota Fraksi , sekian dan terima kasih .



BAPAK MOERDOPO



Mohon gantian , saudara Anton yang akan memberikan penje lasan .



BAPAK ANTON PRIJATNO ( ANGGOTA SC )



Terima kasih yang disebut Bapak dari Maluku adalah Anggaran Dasarnya, ini harus dilihat juga pada Anggaran Rumah Tangga yaitu pada halaman 122 yang mengatur mengenai fraksi . Jadi Anggaran 397



Dasar hanya memuat kriteria pokok, penjabaran dari pada Anggaran Dasar itu , ada di Anggaran Rumah Tangga yaitu Bab VII halaman 122 .



UT LIDM IUMI MUNTANIL UL I YND UNI IML



Di situ dinyatakan bahwa Dewan Pimpinan Pusat menetapkan



komposisi dan personalia Pimpinan Fraksi Karya Pembangunan di



MPR dan DPR, kemudian Dewan Pimpinan Daerah / menetapkan untuk DPRD | lalu DPD II menetapkan komposisi dan personalia pimpinan Fraksi Karya Pembangunan di Tingkat II . Nah , tata kerja Fraksi Karya Pembangunan diatur dalam pera turan organisasi , sejauh ini sudah ada peraturan organisasi yang mengatur mengenai tata kerja fraksi di pusat. Itu mungkin di dalam surat pengantarnya kepada DPD I supaya digunakan sebagai pedo



man untuk pengaturan Fraksi Karya Pembangunan di Tingkat | maupun Tingkat II . KETUA KOMISI



Nah , mungkin dengan adanya masuknya Bab baru mengenai Fraksi di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini bisa saja usulan yang tadi diajukan bahwa Peraturan Organisasi mengenai ini menjadi lebih cukup jelas, saya kira demikian , terima kasih , saudara Anton saya kira Maluku cukup jelas. Saya tambah



kan sedikit dari Yogya jadi kalau Bapak-bapak dari Yogya saya tam bahkan .



Di sini di dalam buku Undang-undang bidang politik ada kata kata yang dipusatkan oleh Bapak Oetoyo tadi , setia kepada Panca



sila sebagai pandangan hidup bangsa, dasar negara dan ideologi na sional . Ada kata-kata itu , jadi baik sudah stop untuk Yogya. PESERTA DARI D.I. YOGYAKARTA



Interupsi : Kalau begini interupsi yah , karena dibuka lagi . Saya ingin, sedikit lagi dijelaskan . Saya masih mempunyai pengertian ne gara itu lebih luas dari Nasional . Karena negara itu mempunyai pengertian teritorial, pemerintah dan rakyatnya. Jadi definisi dari pada negara , jadi ideologi negara itu lebih luas, kalau ideologi na sional itu sifatnya karena nasional itu belum tentu kalau negara. Seperti sekarang Munas kita GOLKAR , hanya berlaku untuk Go 398



longan Karya saja , meskipun istilahnya Musyawarah Nasional , bu kan Musyawarah Nasional atas itu negara. Kalau negara kan untuk mencakup keseluruhannya jadi kami mohon penjelasan sekali lagi . KETUA KOMISI



Saya kira untuk Yogya karena 'anda deh ya, Undang-undang



bidang politik ada di sana. Sudah saya kira dibakukan begitu . PESERTA DARI PALU



Terima kasih Bapak Pimpinan Sidang . Kami mohon Bapak membuka halaman 38 Anggaran Dasar. Bab



VII Pasal 10 angka 2 di situ kami ingin menambahkan kader kalau nggak salah , kami ingin tambahkan sebuah kalimat di belakang kali mat inti penggerak organisasi, kami minta ditambahkan kalimat tergabung dalam ketiga jalur, jadi kalimat selengkapnya adalah " Ka der Golongan Karya adalah Anggota Golongan Karya yang merupa kan tenaga inti penggerak organisasi tergabung dalam keluarga Be sar Tiga Jalur, yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga" , hal ini tentu ada alasannya pak karena untuk menegaskan bahwa kader



GOLKAR tentu berada pada Tiga Jalur kita tetap konsisten terha dap Tiga Jalur ini . Kami dari Tiga Jalur sesuai dengan pengarahan Bapak DPP juga keberadaan GOLKAR ditentukan oleh Tiga Jalur ini.



Kedua ini ditambahkan semua ditulisnya kalau tadi ditafsirkan



bahwa Tingkat II Pasal 10 itu sebagai definisi supaya lebih lengkap. KETUA KOMISI Terima kasih dari Bali .



Kami mohon Pak Anton atau Pak Moerdopo untuk menjelas kan .



BAPAK MOER DOPO



Mengingatkan penjelasan dari pada DPP tempo hari di Sidang



Pleno Tiga Jalur itu forum bukan wadah operasional resmi yang me lembaga di sini . Semua orang juga sudah tahu jadi di atas tetapi itu bukan organisasi, itu adalah forum untuk mengefektifkan jalan per



jalanan yang penghayatan organisasi itu sehingga kalau ini dican tumkan pertama kecuali tidak pas karena bukan levelnya, juga akan



memberikan pengertian yang mengaburkan ketentuan forum seperti 399



yang terjadi sekarang ini . Ini yang dapat saya gambarkan dan saya kira hal ini telah ditegaskan oleh Pak Manihuruk pada waktu di ja



LO LIDNANI MIUTTIGA UTN, ITI UNIVERS IML



waban atau penjelasan sebelumnya. Terima kasih . KETUA RAPAT



Terima kasih Pak Moerdopo, dari Bali , saya mengerti apa yang dimaksud Bapak , nanti kalau ada Pasal yang klop pas masuk nah , si lahkan . Tapi kalau di sini agak kurang tepat Pak. PESERTA



Terima kasih , interupsi boleh tambah sedikit Pak, di dalam Ang garan Rumah Tangga, itu untuk ngatur kader, kecuali syarat-syarat



tersebutnya ada bunyi diatur dengan peraturan organisasi sekarang ini terjadi masalah itu sudah dicover di sana, tapi tidak di sini . Itu lah untuk memastikan apa yang ada . Terima kasih . KETUA RAPAT



Terima kasih Bapak dari Bali dan Pak Moerdopo, Silahkan Pak, saya kira sudah semua. Satu, dua, tiga, empat, saya mohon 4 menit saja pak ya !. Empat terakhir, dan saya mohon satu -satu saja dan tembak langsung . PESERTA



Terima kasih atas kesempatannya. Mungkin ini penekanannya ini lebih ditekankan lagi kepada mohon penjelasan apabila kita me



lihat Pasal 12, 13 Anggaran Rumah Tangga yang lama , kemudian Pasal 14, 15 yang baru , dalam Anggaran Rumah Tangga yang baru . Bahwa di sana diatur mengenai pergantian antar waktu untuk DPDI dan DPD II ataupun dari pada DPP, begitu Pak !. Kemudian yang



akan kami tanyakan mengenai pergantian antar waktu atau aturan yang mengatur tentang pergantian antar waktu Dewan Penasehat,



Dewan Pertimbangan ataupun Dewan Pembina. Hal ini khususnya lagi pengalaman kami di daerah bahwa Ketua Dewan Penasehat itu dipilih dalam Musda. Kemudian, belum begitu lama pada Musda ada pemilihan dari Dewan Penasehat ataupun Dewan Pertimbangan. Jadi awalnya begitu pak atau penekanannya mohon penjelasan yang 400



mengatur tentang pergantian antar waktu untuk Dewan Penasehat



dan khususnya Dewan Pertimbangan .



Itu secara rinci diatur di dalam keputusannya Ketua Dewan Pembina, mengatur mekanisme susunan dan penetapan komposisi personalia sampai pada mengatur kalau terjadi lowongan . Lepas dari pada itu dipilih oleh Musda atau tidak kalau itu ganti lalu harus Musda baru untuk memilih Ketua saja itu diberi clausule di sana ka



lau itu suk di ada di apakah



terjadi sudah diatur secara teknis disebutkan tadi tidak ma sini sebab kewenangan untuk menyusun dan menentukan Dewan Pembina. Tidak tepat kalau itu dirumuskan di sana, Anggaran Dasar ataupun Anggaran Rumah Tangga, terima



kasih . KETUA RAPAT



Jadi berkenan menerima itu ada aturan permainannya sendiri yang dikeluarkan oleh Dewan Pembina . Itu dari mana ya? Jawa Ba rat terima kasih .



Tinggal 3 lagi . PESERTA RAPAT



Dalam Rancangan Anggaran Rumah Tangga , Anggaran Dasar di halaman 74 mengenai perubahan perputaran organisasi . Dari DPD Tingkat | Sulawesi Tengah bahan penyampaian usulnya tergantung



putaran organisasi ini dilakukan dalam suatu Musyawarah Nasional luar biasa dus bukan Musyawarah Nasional biasa. Jadi dalam Musya warah Nasional luar biasa yang khusus diadakan untuk itu . Nah, usul ini dikaitkan dengan ketentuan Musyawarah Nasional yang di laksanakan di halaman 62, Musyawarah Nasional merupakan peme gang kekuasaan tertinggi organisasi diadakan sedikitnya sekali da



lam lima tahun . Ini membuka kemungkinan dalam lima tahun bisa dua, tiga kali Musyawarah Nasional , sehingga dengan adanya sedi kitnya sekali dalam lima tahun itu menurut kami menghilangkan makna dari pada adanya Musyawarah Nasional Luar Biasa yang di 401



innirnir kinUINARI TIDDADIL nr ir



KETUA RAPAT Silahkan Pak Moerdopo BAPAK MOERDOPO



laksanakan di antara dua, jangka waktu dua Musyawarah Nasional . Dengan ini kami minta penjelasan. Jadi ada dua hal yang berhu



bungan , yang pertama mengenai pembubaran organisasi dilaksana kan di dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa dan di dalam Ran cangan ini hanya Musyawarah Nasional . KETUA RAPAT



OK jadi begini pertanyaannya Pak.



Pertanyaannya adalah halaman 62 di sana Musyawarah Nasio nal merupakan kekuasaan organisasi tertinggi diadakan sedikitnya sekali dalam lima tahun. Itu disarankan kata-kata sedikitnya diha pus, jadi ditegaskan saja sekali dalam lima tahun , kemudian di ha



laman 74 Pasal 24 pembubaran organisasi dapat dilakukan dalam suatu Musyawarah Nasional Luar Biasa. Nah , silahkan Pak. BAPAK MOERDOPO



Kalau sedikit-dikitnya itu dihilangkan malah membatasi hanya sekali sidang selama lima tahun , kemudian kalau Musyawarah Na



sional yang khusus untuk pembubaran organisasi , itu memang khu sus hanya pembubaran organisasi saja. Mengenai pembubaran or ganisasi khusus untuk pembubaran ini dikaitkan dengan ini quorum nya saja quorum dua pertiga jadi ini kan khusus sekali, di samping itu ada Munas Luar Biasa adalah kalau harus diadakan sebagai aki bat digunakannya kewenangan khusus dari Dewan Pembina yaitu



misalnya membekukan pengurus DPP dan ada hal -hal yang mengan cam kedudukan rah Nasional itu diperlukan lebih khusus diadakan



organisasi . Jadi kategori sebetulnya ada Musyawa yang rutin diberikan sekali lima tahun siapa tahu dari satu kali , tetapi di samping itu Musyawarah untuk itu , itu ialah diadakan sekali seumur hidup



khusus untuk membubarkan organisasi , kalau dipandang perlu . Se dangkan kalau ada Musyawarah Nasional Luar Biasa apabila diguna kan kewenangan khusus dari Dewan Pembina , jadi memang secara



kategoris itu adanya. Kalau sedikit -dikitnya dihilangkan malah mengikat hanya boleh Munas sekali dalam 5 tahun . Perkara seka



rang ini Munas kita lima tahun sekali itukan memang keperluannya 402



cukup lima tahun sekali , sama dengan MPR di dalam Undang-un dang Dasarnya kan bersidang sedikit -dikitnya sekali dalam 5 tahun .



Itu yang dapat kami jelaskan . Terima kasih .



rhoinine jioDADIC nilin ki or in



KETUA RAPAT



Terima kasih saya kira Sulawesi Tengah untuk sementara bisa



menerima terlebih dahulu , atau ditunda dulu Pak ya. OK tinggal dua . PESERTA RAPAT



Terima kasih saudara Pimpinan Pasal 7 halaman 34, mengenai Doktrin GOLKAR di sini disebut Karya Siaga Gatra Praja ini ka lau nggak salah tahun pendirian GOLKAR , sehingga maksud dari pada Doktrin itu sulit untuk dimengerti dari kalangan pendeta



mohon ini diberi arti . Dari pada Karya Siaga Gatra Praja , kemu dian Pasal 12 Anggaran Rumah Tangga ayat (2 ) halaman 31 kalau tidak salah butir c dan d . NE



( Pasal 12 lama atau baru Pak )



Ini Pasal 12 yang baru ini dikatakan untuk yang a-nya itu ber konsultasi dengan Dewan Pembina . Saya bacakan suratnya : Untuk Dewan Pimpinan Pusat dilakukan oleh Rapat Pimpinan Paripurna dan bila keadaan mendesak oleh Dewan Pimpinan Pu



sat setelah berkonsultasi dengan Dewan Pembina. Ini kami usul kan untuk b dan c, di situ dikatakan setelah mendengar saran saran, ini kiranya disamakan dengan DPP yaitu setelah berkon sultasi. Sekian .



( Coba yang terakhir Pak ) KETUA RAPAT OK stop . BAPAK MOER DOPO



Pertanyaan yang kedua akan dijawab oleh Pak Anton dan perta nyaan yang mengenai pertama akan kami jawab. Kami persilahkan . BAPAK ANTON PRIYATNO



If



Ini memang berbeda. Kalau Dewan Pimpinan Pusat itu memang tidak ada lagi instansi yang di atas, karena itu rapat DPP bersama 403



w



AM



apabila keadaan mendesak Dewan Pimpinan Pusat setelah berkon sultasi dengan Dewan Pembina tidak ada atasan lagi di atas itu . Jadi



HNIL LIDA TIGA MIUTERSA UTLUN, UNIV IME



sifatnya berkonsultasi, tapi untuk DPD I itu kan harus diusulkan ke



DPP untuk disahkan sesuai dengan kewenangan yang ada dalam DPP berwenang mengesahkan Dewan Pimpinan Tingkat I demikian juga untuk DPD 11 , itu makna berbedanya, karena kalau DPD II itu masih ada atasan instansi yang di atas yaitu DPD I , DPD | ada ins



tansi di atas yaitu DPP , DPP ini atasannya adalah Munas sedangkan dalam mengisi antar waktu kita cari jalan seperti ini . Saya kira demi kian . BAPAK MOERDOPO



Yang mengenai Doktrin dikatakan mengapa Golongan Karya mempunyai Doktrin yang disebut Karya Siaga Gatra Praja itu stop



sampai di situ , lalu ayat kedua Doktrin Golongan Karya ... dan se terusnya harap dihubungkan dengan kedudukan Munas Kedua Go longan Karya Nomor 10, Munas II Golongan Karya Tahun 1978,



tentang Doktrin dan Ikrar Golongan Karya, itu sudah ada dokumen nya sendiri, latar belakang pemikirannya, isinya , pengertiannya dan penggunaannya . Jadi itu sudah termuat dalam dokumen ini . (sambil menunjukkan dokumen Munas Tahun 1978 ) . Jadi itu statusnya Ke



putusan Munas 1973 dan tetap berlaku sampai sekarang sedang saya kira akan tetap berlaku setelah itu menjadi pegangan pedoman per



juangan . Sebetulnya Munas | sudah merencanakan membuatnya, tapi sampai Munas selesai belum selesai diputuskan sampai final . ( Rancangan Doktrin dan Ikrar) . Maka mengambil sikap memberi tugas pada DPP, diber waktu satu tahun untuk membuat , menye lesaikan Doktrin dan Ikrar dengan bahan hasil saran - saran masuk selama Munas 1 , Munas pertama tahun 1973. Dengan bahan itu DPP. masa bakti tahun 1973 segera menyusun dan merampungkan pada waktu Rapim sekaligus HUT tahun 1974 selesai bahan itu dan Mu



nas melimpahkan kewenangan, kalau itu sudah jadi diputuskan di tuangkan dalam Keputusan DPP yang berarti sama kuatnya dengan kekuatan Keputusan Munas, tetapi dalam Munas berikutnya terus



dipertanggungjawabkan Doktrin ini sudah selesai direlease diputus 404



KAR Tahun 1978. Dokumennya lengkap mengenai Doktrin dan Ikrar.



Terima kasih Pak. KETUA RAPAT



Terima kasih Pak Moerdopo. Sementara Pak bisa menerima pen jelasan itu . Selanjutnya silahkan.



V Al #Uli !viiiVudi DOUQI



kan oleh DPP, kemudian pada Munas 1978 dilaporkan pada Munas untuk disyahkan diangkat sebagai Keputusan Munas, jadi bentuk produk yuridisnya adalah Keputusan Nomor 10 Munas || GOL



PESERTA RAPAT



Sebetulnya saya hanya ingin mengatakan sudah diusulkan sau dara Supena yaitu mengenai Pasal 21 Anggaran Dasar yang baru ayat (2 ) dan ( 5). Tapi karena jawabannya belum memuaskan kami , jadi sekali lagi kami ingin mintakan sebaiknya kata-kata sedikit-se dikitnya dihapuskan , sebab Sidang atau Musyawarah Nasional tidak sama dengan Sidang Umum MPR . Tetapi Musyawarah Nasional di adakan sekali dalam 5 tahun, sekali saja. Sebab kalau pengertian se dikit ini dicantumkan saya takut nanti di daerah -daerah itu bisa me



laksanakan Musda lima kali dalam lima tahun . Itu sebab paling sedi kit. Jadi bisa kalau paling sedikit itu bisa tiga kali bisa dua kali . Nah MO



kalau sidang MPR saya kira memang tidak demikian , Sidang MPR itu diadakan sedikitnya sekali di dalam lima tahun, boleh sepuluh kali tapi kalau Musyawarah Nasional saya berpendapat tidak demi kian . Terima kasih .



KETUA RAPAT



Terima kasih . Bapak dari ? ( Kalimantan Timur) . Ee... Pak Moerdopo begini, saya sendiri sebagai Ketua DPD Tingkat | Sumatera Utara kalau ini begini , nanti jangan -jangan ke



pengurusan bisa sebelum lima tahun ganti , begitu . Jadi sebab Mu nas pada prinsipnya adalah pertanggungan jawab, menyusun pro



gram dan kepengurusan," jadi kami mohon bisa lebih lugas, begitu Pak .



Terima kasih .



405



Akan dijawab oleh Saudara Anton , silahkan . BAPAK ANTON PRIYATNO



Jadi memang boleh untuk diadakan lebih dari sekali dalam lima



tahun . Kenapa tidak, kewenangan ini adalah kewenangan yang cu kup banyak baik Munas maupun Musda. Bisa saja hanya digunakan untuk salah satu kewenangan , misalnya ada program daerah yang sudah tidak cocok, perlu dirubah karena program daerah itu adalah kewenangan Musda . Kenapa tidak dirubah , diadakan . Kalau itu me



mang perlu diadakan Musda, jadi tidak berarti bahwa setiap Musda mesti mempergunakan semua kewenangan itu . Itu merupakan salah satu dari kewenangan yang dimiliki itu digunakan dan ditambah lagi keputusan -keputusan lainnya yang mungkin selama ini tidak kita lihat sebagai sesuatu yang fix, yang mungkin diperlukan oleh Mu nas, tidak harus itu harus meminta pertanggungan jawab atau memi lih pengurus baru . Ndak harus. Itu hanya memberikan kemungkin an . Itu latar belakangnya. KETUA RAPAT



OK. Pak begini saja deh kita akan cari sumber Nara Sumber, jadi



sumbernya Nara Sumber nanti untuk lebih memastikan ini kewe nangan Munas, kewenangan Musda Tingkat 1 dan Tingkat 11 , jadi saya minta kesabaran anda. Ini merupakan catatan kami dari Team Perumus untuk nanti kita carikan sumber yang lebih dari sumber.



di samping beliau berdua dengan hormat tidak mengurangi rasa hor mat kami kepada Pak Moerdopo maupun Pak Anton . INTERUPSI PESERTA



Interupsi Pak.



Kita Kelompok Kerja yang merumuskan ini , kenapa kita tidak percaya kepada diri kita ini , harus cari orang lain . Saya kira apa



yang kita putuskan ini adalah untuk kita dan kita ini adalah Kelom pok Kerja, menyelesaikan semua masalah yang masuk bukan mem persoalkan masalah yang masuk . Apa yang kita putuskan saya kira ini yang kita putuskan, jangan tanya-tanya pada orang yang lain . Pertama itu disalahkan , tanggung jawab kita bukan tanya sama yang lain Pak , kami nggak setuju itu. 406



Terima kasih , KETUA RAPAT Terima kasih Pak.



Sebentar-sebentar. Kalau memang demikian halnya khususnya sedikitnya sekali dalam lima tahun , apakah kita setuju ?. Kita konsensus tinggal satu orang , sudah habis . Bapak dengan hormat kembali Pak karena sudah habis jadi diserahkan saja nanti kepada kita . Baik saudara-saudara, terima kasih atas saran pendapat, nasehat



dari Bapak-bapak sekalian. Sekarang adalah jam 09.00 lebih apakah Bapak -bapak berkenan menyerahkan pembahasan dan rumusan ini kepada Team Perumus? ( Peserta setuju ) .



Kalau demikian , maka Sidang hari ini kita tunda dan Team Peru mus akan bekerja . Setuju ? (Peserta setuju )



Team Perumus adalah Pimpinan dan Steering Committee , Bapak bapak dari Pusat kami mohon sebagai Nara Sumber sebagai pendam



ping Team Perumus baik Bapak dari DPP maupun dari organ Pusat. Terima kasih .



Lihat jadwal jam 09.00 Pak . Rapat ditutup pada jam 21.15 (tanggal 23 Oktober 1988) . ( Selanjutnya diteruskan oleh Team Perumus untuk menyelesai



kan perumusan . Rapat Team Perumus berakhir tanggal 24 Oktober 1988 jam 03.30 ) .



407



1



RISALAH RAPAT KOMISI A



Sidang Rapat



: Pleno Komisi A



Hari /Tanggal



: Senin , 24 Oktober 1988



Pukul Tempat



: 09.00 s/d 12.30 WIB : Wisma Karya



Acara



: 1. Pembahasan Materi



11



2. Penyusunan Laporan Komisi Pimpinan Rapat



: Moedyono : Ketua Sekretaris : Anton Priyatno,SH



Hadir



1.



: 290 orang dari 481 orang. Pengantar Pimpinan Rapat Assalamu'alaikum Wr. Wb.



Ibu -ibu , Bapak-bapak , Saudara-saudara sekalian ,



Sesuai tata tertib persidangan komisi maka akan saya laporkan



| 1



bahwa jumlah komisi kita adalah 481 dan data yang telah berkenan



hadir sejumlah 290 jadi telah mencapai separuh lebih , sehingga kuo



rum telah terpenuhi/ tercapai. Atas perijinan Bapak-bapak, Ibu-ibu, saudara sekalian maka sidang lanjutan Komisi A dengan ini kami buka ( ketok palu ) . Saudara -saudara sekalian ,



Saya akan melaporkan dulu acara kita pada pagi hari ini . Kita sekarang berada pada jam 09.00 dan nanti sampai jam 09.30 intinya adalah pembahasan materi dan terus menyusun laporan komisi yang nanti pada jam 14.00 kita akan bawa kepada sidang paripurna. Untuk itu saya akan melaporkan mekanisme kerja kita pada ke 408



marin dan tadi pagi . Sebagaimana saudara-saudara ketahui bahwa kemarin kita sudah buka Pemandangan Umum dari 29 pembicara yang sekaligus memberikan catatan tertulis kepada kita, setelah itu kita bentuk kelompok kerja dan terdiri dari beberapa Pimpinan dan Utusan dari 29 pembicara.



Dalam kelompok Kerja tersebut juga kita bukan kembali peman dangan umum yang lebih terinci dan lebih esensial. Setelah kelom pok kerja memberikan pemandangan umum, kita bentuk Team Ke cil . Team Kecil ini terdiri dari pada Team Perumus dan Nara Sumber



serta Steering Committee. Di sini membahas yang lebih dalam , hal hal yang disarankan oleh yang pertama dan kedua. Setelah mendapatkan pembahasan yang lebih mendalam , maka kita bentuk Team Perumus, yang intinya adalah kita unsur Pimpinan Sidang ditambah seorang dari Steering Committee yang betul-betul menguasai masalahnya dan juga dibantu sebagai pendamping para pakar-pakar yang mengetahui dan mendalami masalah Anggaran Da sar dan Anggaran Rumah Tangga ini . Kemudian hasil dari pada Team Perumus adalah ada 10 point, dan dari 10 point ini yang substansial ada 2. Apakah 10 point itu pertama adalah mengenai Pembukaan Anggaran Dasar ini termasuk Substansial, kemudian masalah kader,



kemudian yang ketiga adalah kewenangan Dewan Pertimbangan dan Dewan Penasehat, yang dapat dukungan dengan organisasi ke masyarakatan kelima syarat-syarat Dewan Pimpinan , keenam lem baga Komisaris dan Wilayah , Bab Lembaga Komisaris setingkat Wi layah Pembantu Bupati , kemudian sebutan komisaris pada tingkat Kelurahan , yang kedelapan adalah Susunan Dewan Pimpinan dalam Pengelompokan Pengurus Harian dan Pengurus lengkap , kemudian penyelenggaraan Munas-Musda sedikitnya sekali dalam lima tahun dan yang kesepuluh adalah perbaikan redaksional pada berbagai Pa sal dan ayat .



Saudara -saudara sekalian ,



Kami ingatkan kepada Bapak-bapak, Ibu-ibu bahwa kemarin ki ta sudah memberikan mandat penuh kepada kelompok kerja dan sekaligus kepada Team Perumus, sehingga materi kalau kita laporkan 409



1



1



atau kita bacakan materi dari pada hasil kerja Team Perumus, mohon yang ditanggapi adalah, saya mohon pertanyaan kalau ada . Kalau ti dak ada itu lebih baik, itu berkisar pada materi yang akan dibaca



kan . Dan kami mohonkan, hendaknya konsentrasi kita , arahkan ke pada materi penyusunan laporan komisi pada sidang Paripurna nan ti siang. Demikian Saudara -saudara laporan kami mengenai mekanis me kerja dari pada Komisi A. PESERTA DARI NUSA TENGGARA BARAT



Yth . Bapak Pimpinan dan hadirin yang kami muliakan . Saya adalah dari Nusa Tenggara Barat kebetulan sebagai Kelom pok Kerja di dalam Komisi A. Dalam hubungan ini saya sampaikan kepada Bapak Pimpinan , bahwa karena mandat penuh sudah dise rahkan kepada Kelompok Kerja dan yang kedua Kelompok Kerja telah menyerahkan kepada dan mempercayakan Pimpinan untuk perumusan maka tidak usah dikembalikan kepada floor tetapi lang sung saja untuk dibacakan . Terima kasih . KETUA KOMISI



Baik saudara -saudara saya ucapkan terima kasih atas permintaan dan sekaligus penekanan dari pada Saudara bahwa kita cukup mem bacakan dan nanti kita akan selesaikan lebih lanjut. Bapak-bapak dan Ibu -ibu sekalian .



Ijinkanlah Dewan Pimpinan komisi membacakan hasil karya dari pada Team Perumus.



Saudara Lengkey Ketua DPD GOLKAR Sulawesi Utara kami persilahkan . BAPAK LENGKEY



Ibu-ibu , Bapak -bapak , Hadirin sekalian yang saya hormati. Kami ditugaskan oleh Pimpinan untuk membacakan hasil kerja Komisi A, kami akan langsung saja. I.



PENDAHULUAN



Sesuai Keputusan Munas IV GOLKAR Nomor : 1/Munas IV/ GOLKAR / 1988 tentang Peraturan Tata Tertib Munas IV GOL



KAR , Pasal 16 ayat ( 1 ) dan (2 ) , Pasal 19 ayat ( 1 ) , (2). dan (3) 410



dan Pasal 20 serta keputusan rapat Paripurna IV Munas IV tanggal 22 Oktober 1988 tentang Pembentukan Komisi -komisi , tugas Komisi A membahas Rancangan Keputusan tentang Ang garan Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang jumlah anggota nya sebanyak 481 orang dengan Pimpinan sebagai berikut : Pimpinan terdiri dari : :



Moedyono



2. Wakil Ketua



:



Wakil Ketua



:



Wakil Ketua



:



Wakil Ketua Sekretaris



:



:



Karsidi, SH Umbu Dapasapu , SH Djoko Soewindi FPD Lengkey Anton Prijatno , SH



Wakil Sekretaris



:



Drs. Palar Batubara



1.



Ketua



Agar pembahasan dapat dilaksanakan secara mendalam



maka pada sidang paripurna Komisi A para anggota diberi ke sempatan menyampaikan pemandangan umum dan untuk lebih berdayaguna dan berhasilguna di dalam pembahasan materi-ma



teri setelah pemandangan umum dibentuk pertama kali kelom pok kerja yang terdiri dari Pimpinan komisi , unsur 27 DPD Tingkat I GOLKAR, 2 unsur Peserta dari Tingkat Pusat yang dibantu oleh kelompok kerja Panitia Pengarah sebagai pemandu. Hasil dari pembahasan tersebut dirumuskan kembali oleh Team Perumus. II . PROSES PEMBAHASAN 1. Bahan Pokok



Sesuai bidang tugas Komisi A yang membahas penyem purnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, maka bahan pokok komisi adalah : a.



Buku Rancangan Keputusan Munas IV GOLKAR ten



tang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Golo ngan Karya . b. Buku Perbandingan AD dan ART Munas III GOLKAR dengan Rancangan AD dan ART Munas IV GOLKAR . c . Pidato Presiden pada upacara HUT XXIV dan pembuka 411



an Munas IV GOLKAR .



d . Laporan Pertanggungjawaban DPP GOLKAR masa bakti 1983-1988.



e . Pidato Ketua Umum DPP GOLKAR pada Peringatan HUT XXIV dan Pembukaan Munas IV GOLKAR .



Sambutan Menteri Dalam Negeri pada Munas IV GOL KAR tanggal 21 Oktober 1988 . g. Pesan dan Harapan Panglima ABRI pada Munas IV GOL



f.



KAR tanggal 21 Oktober 1988 . h . Pemandangan umum Peserta Munas IV . Mekanisme pembahasan daripada materi Rancangan



AD/ART tersebut dilaksanakan seperti yang disampaikan di dalam pendahuluan , 2.



Suasana Pembahasan



Pembahasan dalam Komisi A sangat dinamis dan penuh dengan keterbukaan . Setiap kelompok peserta selalu meng gunakan hak bicaranya, sehingga hampir-hampir waktu yang tersedia tidak mencukupi . Hal ini menunjukkan bahwa ma salah AD dan ART GOLKAR memperoleh perhatian yang sangat antusias di kalangan anggota komisi. Ini juga berarti bahwa aturan -aturan dasar mengenai organisasi kita ini sa ngat dirasakan penting dan mendasar, dan telah menyentuh gerak organisasi tingkatan . III . HASIL KARYA



1. Pokok -pokok masalah yang menonjol dalam pembahasan Dalam pembahasan dikemukakan beberapa masalah po kok yang dapat dikelompokkan atas dasar substansinya me liputi : 1. Pembukaan Anggaran Dasar . 2. Kader .



3. Kewenangan Dewan Pertimbangan dan Dewan Penase hat .



4. Hubungan dengan Ormas. 5. Syarat -syarat Dewan Pimpinan . 412



1



28



k



a



6. Lembaga Komisaris pada wilayah Pembantu Bupati . 7. Sebutan Komisaris pada Kelurahan .



8. Susunan Dewan Pimpinan dalam pengelompokkan Pe ngurus Harian dan Pengurus Lengkap .



9. Penyelenggaraan Munas-Musda sedikitnya sekali dalam lima tahun ,



10. Perbaikan redaksional pada berbagai Pasal dan ayat. 2. Saran / usul:



Setelah masalah -masalah pokok dibahas dan diperoleh kejelasan secara mendalam maka diperoleh keputusan Ko misi sebagai berikut : a . Rancangan Keputusan Munas IV tentang penyempurna an AD dan ART GOLKAR dapat diterima sepenuhnya. b . Lampiran Rancangan Keputusan Munas IV tentang Pe



nyempurnaan AD dan ART GOLKAR yang memuat naskah lengkap Rancangan Anggaran Dasar GOLKAR , pada prinsipnya diterima dengan penyempurnaan seba gai berikut:



( 1 ) Judul Bab IV disempurnakan menjadi : " ASAS , TU JUAN DAN TUGAS POKOK ."



(2 ) Pasal 6 ayat ( 1 ) disempurnakan menjadi : ( 1 ) untuk



mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 , tugas pokok GOLKAR meliputi bidang ideologi ,



politik , ekonomi , agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa , Sosbud dan Hankamnas guna



meningkatkan ketahanan nasional. c . Pasal 6 (3 ) huruf c , disempurnakan menjadi : C



berusaha mewujudkan pemerintah yang bersih dan berwibawa, kuat serta berdayaguna dan berhasil guna ;



d . meneruskan usaha pembaruan dan pembangunan politik yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia serta melaksanakan pendidikan politik 413



bagi seluruh rakyat dalam rangka semakin meman tapkan Demokrasi Pancasila .



d . Pasal 6 (4 ) huruf a , disempurnakan menjadi : a.



meningkatkan dan meluaskan partisipasi masyarakat untuk berproduksi, mengusahakan perluasan kesem patan dan lapangan kerja , peningkatan mutu dan ke



mampuan serta perlindungan tenaga kerja, mening katkan penghasilan dan pendapatan bagi rakyat dan pembagian hasil pembangunan yang adil dan merata,



untuk menjamin kesinambungan pembangunan ; e . Pasal 6 ( 4 ) huruf b , disempurnakan menjadi : b . meningkatkan upaya pengembangan koperasi , Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) dan usaha swasta sesuai



f.



dengan prinsip demokrasi ekonomi , untuk memper oleh peningkatan kesejahteraan rakyat secara merata. Pasal 6 (6 ) huruf a , disempurnakan menjadi : a . meningkatkan kemampuan untuk mengamankan usaha -usaha perjuangan Bangsa ;



g . Pasal 6 (6 ) huruf b, disempurnakan menjadi : b . mengusahakan terjaminnya keamanan dan keter tiban Nasional agar terpelihara stabilitas politik, ekonomi dan sosial budaya untuk berhasilnya pembangunan nasional. h . Pasal 21 ( 2 ) huruf e , disempurnakan menjadi :



e . memilih dan menetapkan Dewan Pimpinan Pusat. i . Setelah BAB XVIII Penutup, ditambahkan penjelas an alinea kesembilan Pembukaan Anggaran Dasar Go longan Karya, yang rumusannya adalah ... (terlam pir) .



3. Lampiran II Rancangan Keputusan Munas IV tentang Pe nyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Golongan Karya, yang memuat naskah Rancangan Anggaran



Rumah Tangga Golongan Karya, pada prinsipnya dapat di terima dengan tambahan penyempurnaan sebagai berikut : 414



a . Pasal 6 , Pasal 7 dan Pasal 8 disempurnakan menjadi : (terlampir ). b . Pasal 11 ( 1 ) huruf f disempurnakan menjadi :



f . aktif berjuang dalam jajaran Keluarga Besar Golong an Karya sekurang-kurangnya 5 ( lima ) tahun terus menerus untuk Dewan Pimpinan Daerah Tingkat 11



beserta Komisaris , serta 10 (sepuluh ) tahun terus menerus untuk Dewan Pimpinan Daerah Tingkat | dan Dewan Pimpinan Pusat.



Penjelasan Alinea Kesembilan Pembukaan Anggaran Dasar Go longan Karya.



1. Pembukaan Anggaran Dasar, yang memuat : pokok pikiran dasar perjuangan . segi kesejahteraan .



tekad pendiri organisasi. tetap dipertanyakan bunyinya sebagaimana terdapat dalam Lampiran 1 .



2. Mengingat dinamika perkembangan Organisasi sejak pertama kali dirumuskan pada tahun 1973 ( Munas 1 ) , dan sesuai per aturan perundangan yaitu Undang-undang Nomor 3 Tahun 1975 Jo Undang-undang Nomor 3 Tahun 1985 tentang Par



tai Politik dan Golongan Karya , serta Undang-undang No mor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan , maka perlu diperhatikan mengenai " rumusan subyek " yang menghimpun diri dalam organisasi GOLKAR ini . Rumusan



subyek tersebut adalah : " SELURUH KARYAWAN INDO NESIA " seperti terdapat pada alinea kesembilan Pembuka an , yang mempunyai pengertian yang luas . Dapat dipahami bahwa pada waktu itu rumusan tersebut sangat tepat karena



mencakup seluruh subyek yang ingin dijangkau yaitu ang gota GOLKAR yang terdiri dari organisasi (yang terutama ) dan perorangan .



3. Dewasa ini anggota GOLKAR bersifat perorangan dan harus aktif mendaftarkan dirinya , sesuai dengan peraturan perun 415



dangan yang berlaku . Demikian pula organisasi kekuatan sosial politik tidak lagi mempunyai anggota organisasi pen dukung (onderbouw) . 4. Karenanya, dengan dipertahankan seluruh materi dan rumus



an Pembukaan Anggaran Dasar, maka subyek yang dirumus kan " SELURUH KARYAWAN INDONESIA " tersebut, harus diberi pengertian yang sesuai dengan dinamika per kembangan tersebut. Dengan demikian , pengertian SELU RUH KARYAWAN INDONESIA pada alinea kesembilan Pembukaan Anggaran Dasar adalah : WARGA NEGARA RE PUBLIK INDONESIA yang berorientasi pada karya dan ke karyaan.



5. Adapun penyesuaian terhadap peraturan perundangan ten tang keanggotaan , ditampung dalam Pasal-pasal Anggaran Dasar yang berhubungan dengan materi tersebut. ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB V



SUSUNAN , WEWENANG DAN SYARAT -SYARAT PIMPINAN ORGANISASI Pasal 6



( 1 ) Susunan Dewan Pimpinan Pusat adalah : a . Ketua Umum ; b . Ketua-ketua ; c . Sekretaris Jenderal ;



d . Wakil -wakil Sekretaris Jenderal ; e. f.



Bendahara ; Wakil -wakil Bendahara ;



g . Ketua -ketua Departemen . (2 ) Untuk menjamin dayaguna dan hasilguna dengan sebaik baiknya , Dewan Pimpinan Pusat Golongan Karya dibagi menjadi Pengurus Pleno dan Pengurus Harian . (3 ) Pengurus Pleno terdiri dari semua anggota Dewan Pim pinan Pusat Golongan Karya . 416



(4 ) Pengurus Harian terdiri atas: a. b. c. d.



Ketua Umum ; Ketua-ketua ; Sekretaris Jenderal ; Wakil-wakil Sekretaris Jenderal ;



e.



Bendahara ;



f.



Wakil -wakil Bendahara .



Pasal 7



( 1 ) Susunan Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I adalah : a . Ketua ; b . Wakil-wakil Ketua ;



c . Sekretaris ; d . Wakil -wakil Sekretaris; e . Bendahara ; f . Wakil -wakil Bendahara; g.



Ketua -ketua Biro .



(2 ) Untuk menjamin dayaguna dan hasilguna dengan sebaik baiknya , Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I dibagi men jadi Pengurus Pleno dan Pengurus Harian . (3) Pengurus Pleno terdiri atas semua anggota Dewan Pim pinan Daerah Tingkat I Golongan Karya; . (4 ) Pengurus Harian terdiri atas : a . Ketua; b . Wakil -wakil Ketua ;



c . Sekretaris ; d . Wakil -wakil Sekretaris; e. f.



Bendahara ; Wakil -wakil Bendahara . Pasal 8



( 1 ) Susunan Dewan Pimpinan Daerah Tingkat II adalah : a.



Ketua;;



b . Wakil -wakil Ketua ; c . Sekretaris ; d . Wakil -wakil Sekretaris ; 417



e.



Bendahara ;



f . Wakil -wakil Bendahara ; g . Ketua -ketua Bagian .



(2 ) Untuk menjamin dayaguna dan hasilguna dengan sebaik baiknya , Dewan Pimpinan Daerah Tingkat II dibagi menjadi Pengurus Pleno dan Pengurus Harian .



(3 ) Pengurus Pleno terdiri atas semua anggota Dewan Pim pinan Daerah Tingkat II Golongan Karya . (4 ) Pengurus Harian terdiri atas: a . Ketua ; b . Wakil -wakil Ketua ; c . Sekretaris ;



d . Wakil -wakil Sekretaris; e. f.



Bendahara; Wakil-wakil Bendahara .



( 5 ) Dewan Pimpinan Daerah Tingkat 11 mempunyai unsur pelaksana yaitu :



a . Seorang Komisaris yang dibantu oleh 5 ( lima) orang Pembantu Komisaris, ditiap kecamatan ;



b . Seorang Komisaris yang dibantu oleh 4 (empat) orang Pembantu Komisaris , ditiap Desa / Kelurahan ; c.



Komisaris Kecamatan dan Komisaris Desa tidak /bu



kan merupakan pimpinan organisasi yang berdiri sendiri.



d . Masa bakti dan ketentuan -ketentuan lain mengenai Komisaris dan Pembantu Komisaris diatur dalam



Peraturan Organisasi. IV.PENUTUP



Demikianlah hasil karya Komisi A yang telah selesai mem bahas penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan menghasilkan satu Rancangan Keputusan Munas IV GOLKAR tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tang ga Golongan Karya.



Hasil karya Komisi A ini kami serahkan sepenuhnya kepada 418



Rapat Paripurna untuk mendapatkan pengesahan , karena justru dalam forum inilah dapat kita lakukan pengesahan , yang kelak hasilnya akan merupakan pegangan dan pedoman bagi seluruh kader GOLKAR .



Akhirnya , Pimpinan Komisi A menyampaikan ucapan teri



ma kasih yang sebesar -besarnya kepada seluruh anggota Komisi A yang telah menyumbangkan pemikirannya dan tidak lupa kepada para nara sumber dan Panitia Pengarah yang telah me lancarkan jalannya persidangan melalui penjelasan -penjelasan nya .



Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada Sekretariat dan segenap anggota Panitia Pelaksana yang telah membantu jalannya persidangan . PIMPINAN SIDANG .



Terima kasih kepada Saudara Wakil Ketua kepada itu dan saudara -saudara sekalian sesuai dengan mandat penuh yang



diberikan oleh Sidang Komisi A kemarin sore , kepada Team pe kerja dan Team Perumus, maka dengan ini kami sahkan hasil



rumusan yang telah dilaporkan dan akan menjadi keputusan Komisi A untuk nanti dilaporkan pada sidang Paripurna V ( Hadirin bertepuk tangan ) . Bapak -bapak , Ibu -ibu dan Saudara -saudara sekalian kami mohon perhatian Bapak dan Ibu sekalian , Bapak -bapak , Ibu -ibu serta Saudara -saudara sekalian , sebelum kami akhiri sidang Ko



misi A ini, sekali lagi kami selaku Pimpinan Sidang menghatur kan ribuan terima kasih atas kerjasama yang sebaik-baiknya, dan kami mohon maaf manakala di sana-sini terdapat hal yang ku rang berkenan di hati Bapak dan Ibu sekalian dan bila akan ber



temu kepada sidang paripurna nanti siang, dengan ini kami ucapkan syukur alhamdulillah sidang Komisi A dengan resmi kami tutup dengan ucapan assalamu'alaikum Wr. Wb . ( hadirin bertepuk tangan ) .



Jakarta, 24 Oktober 1988 . 419



MENGETAHUI , Pimpinan Rapat,



Ketua Urusan ,



ttd .



ttd .



Drs. PALAR BATUBARA



Drs . A.J. SONDAKH



NPAG . 09010000205 Wakil Ketua



Team Transkripsi



Bidang Persidangan



1. KALPIKA HENDRO



ttd .



2. SUHARYANTO



Ir . TATI SUMIARNO



420



LAPORAN KOMISI B MUNAS IV GOLKAR



1. PENDAHULUAN Dengan memperhatikan pengarahan Presiden Republik In donesia Bapak Soeharto pada acara Pembukaan Munas IV GOL



KAR dan beberapa pandangan yang disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Bapak Rudini serta Panglima ABRI Bapak Try



Sutrisno. Ditambah dengan Laporan Pertanggungjawaban De wan Pimpinan Pusat dan dijiwai oleh semangat Musyawarah



yang ditujukan di dalam pemandangan umum , maka Munas IV telah memutuskan untuk membentuk komisi Program Umum GOLKAR Periode 1988-1993 . Komisi Program Umum atau Komisi B dibentuk dengan



tugas untuk merumuskan Program Umum yang merupakan po kok-pokok program di segala bidang, untuk mencapai tujuan GOLKAR sebagai pengemban hakekat Orde Baru . Program Umum ini adalah suatu pedoman umum , sehingga hanya merupakan garis-garis besar yang merupakan arahan dan mengikat bagi seluruh jajaran GOLKAR . Sekalipun demikian Program Umum ini adalah kelanjutan pe ningkatan dan penyempurnaan dari Program Umum GOLKAR periode 1983-1988 yang lalu .



Komisi Program Umum ini mempunyai anggota sebanyak 565 dengan perincian komisi dipandu oleh Pimpinan Munas, maka ditetapkan Pimpinan komisi dengan susunan sebagai beri kut :



' 421



1.



Ketua



2.



Wakil Ketua



:



Soekorahardjo



:



Dra . H. Juniwati Maschun Sofwan



3. Wakil Ketua 4. Wakil Ketua



:



Widjanarko Puspoyo , MA



:



Drs. S.T. Orat Mangun



5.



Wakil Ketua



:



Rauf Mo'o



6.



Sekretaris :



7.



Wakil Sekretaris



Drs . Mangisara Lubis Drs . G.E. Ogaha



:



11. PROSES PEMBAHASAN 1.



Bahan Pokok



Rancangan Program Umum GOLKAR masa bakti tahun 1988-1993. Dalam pembahasan bahan pokok ini digunakan bahan -bahan masukan yang berupa saran usul -usul dan him bauan dari pemandangan umum DPD I GOLKAR dan ke lompok - kelompok Pusat dan perorangan anggota tingkat Pu sat.



Saran -saran dan usul-usul yang disampaikan oleh semua pe serta daerah dan perorangan dan tingkat DPP dalam pemba hasan Komisi B. 2.



Mekanisme Pembahasan



Mekanisme pembahasan dibagi atas 2 tingkat. Ditingkat pertama bahan pokok dibahas dalam Rapat



Paripurna Komisi B , dalam mana setiap daerah diberi ke sempatan menyampaikan pendapat, usul dan saran di samping itu bagi anggota -anggota peserta diberikan wak tu dalam dua termin yang sebagian besar dipergunakan kesempatan untuk tokoh -tokoh Tingkat Pusat. Tingkat kedua, Komisi B membentuk Panitia Perumus yang diberi kuasa penuh merumuskan pendapat, saran dan usul dari DPD-DPD- 1 dan perorangan tersebut di atas, menjadi hasil Komisi B.



Panitia Perumus terdiri dari 7 anggota pimpinan komisi ditambah 4 peserta dari daerah Jawa Timur, Maluku , Kalimantan Barat, dan Sumatera Utara dan empat ang



gota dari DPP termasuk Sdr. Ir. Usman Hasan sebagai pemandu Komisi B.



422



b . Panduan pembahasan materi didahului dengan penjelas



an materi pokok olekh Sdr. Ir. Usman Hasan , disamping



itu panduan diberikan baik pada rapat komisi maupun pada Panitia Perumus dalam menyelesaikan tugasnya . 3.



Suasana Pembahasan



a . Pimpinan komisi dibentuk dengan dibimbing oleh salah seorang Pimpinan Munas IV dengan menentukan per



wakilan utusan DPD untuk bermusyawarah mengenai susunan Pimpinan komisi . b . Sidang dibuka oleh Pimpinan Bapak Ir. Soekorahardjo dari Jawa Tengah dengan menawarkan pembahasan dalam sidang komisi untuk dipecahkan menjadi sub -sub Komisi , akhirnya disepakati sebagai berikut: ( 1 ) Tak perlu dibentuk sub komisi akan tetapi pokok pokok pikiran langsung diberikan dalam rapat komisi . ( 2 ) Di dalam rapat komisi tersebut diberi kesempatan pada peserta untuk memberikan pendapat, saran



sarannya , yang diwakili menurut kelompok Dati I / DPD - DPD , ditambah dengan unsur perorangan



( terutama dari peserta pusat). (3 ) Pembicaraan harus secara langsung menyangkut Pro gram Umum yang ingin dibahas dan disempurnakan .



( 4 ) Diharapkan juga peserta memberikan masukan se cara tertulis . 4.



Peserta



a . Jumlah yang hadir cukup besar ( + 565 orang) b . Seluruh peserta cukup antusias mengikuti seluruh ke giatan sidang komisi . 5. Isi Saran /Pendapat yang diberikan



a . Seluruh pembicaraan (saran/pendapat ) langsung me nyangkut dengan penyempurnaan Program Umum . b . Saran/pendapat tersebut menyangkut hal -hal sebagai be 423



rikut :



perubahan /penyempurnaan redaksional penegasan kalimat



IES RAR LIB ANEY HIG MIC OF SIT VER UNI TH



penambahan/penyempurnaan materi pendalaman materi perubahan sistematika dan lain -lain



c . Waktu yang diberikan lebih kurang lima menit bagi pem bicara ternyata banyak yang menggunakan waktu lebih banyak dari lima menit tersebut, karena antusiasnya banyak saran /pendapat yang diberikan .



6. Suasana Sidang a. Pimpinan Sidang mampu membawa sidang secara ter



buka memberi kesempatan yang cukup banyak dan luas pada peserta melalui pembicaranya.



b . Karena terbatasnya waktu sehingga pembicara peserta perorangan yang banyak berkeinginan untuk memberi kan saran /pendapatnya, terpaksa tidak bisa diberi ke sempatan semuanya .



c . Waktu sidang komisi ini ternyata dapat dilakukan secara efektif dan efisien oleh Pimpinan komisi . d . Semua peserta dan pembicara dapat mentaati semua



yang menjadi ketentuan yang telah ditetapkan untuk kelancaran sidang.



e . Saran/pendapat yang diajukan peserta , di samping di sampaikan secara lisan juga disampaikan secara tertulis.



424



HASIL-HASIL PEMBAHASAN KOMSI B PERUBAHAN /PENYEMPURNAAN TERHADAP RANCANGAN PROGRAM UMUM GOLKAR 1988 – 1993 NO .



HALAMAN/BAB/AYAT



PERUBAHAN/PENYEMPURNAAN



1.



2.



Memperhatikan : 1. AMANAT DARI PENGARAHAN PIMPINAN



a . Amanat Presiden Republik



In



donesia



b . Pengarahan Menteri Dalam Ne geri



c. Pengarahan Pangab Republik Indonesia .



2. Laporan Pertanggungjawaban Ke tua Umum DPP GOLKAR periode 1983-1988 serta pendapat-penda



pat dalam rapat Paripurna Munas IV GOLKAR tanggal 21-24 Okto ber 1988 . 3. Hasil -hasil Musda GOLKAR selu ruh Indonesia .



4. Hasil Permusyawaratan dalam Ko misi B Munas IV GOLKAR yang



ditugaskan untuk memusyawarah



kan Rancangan Program Umum Golongan Karya . 425



2.



Pasal 3



3



Kalimat ditambah :



dengan tata urutan sebagai berikut:



.



Bab I Pendahuluan



Bab 11 Tujuan GOLKAR Bab III Sikap Dasar Bab IV Faktor -faktor yang mempe ngaruhi



PERUBAHAN/PENYEMPURNAAN TERHADAP RANCANGAN PROGRAM UMUM GOLKAR 1988 – 1993 NO .



HALAMAN /BAB/AYAT



PERUBAHAN /PENYEMPURNAAN



Bab V Sasaran dan Pokok-pokok Pro gram Bab VI Penutup



. 3



6/ayat 2.b



Tambahan kata " bertujuan " setelah kata program umum ini .



4.



6 /ayat 3.0



Tambahan " 1988 '



5.



7/ Bab Ill ayat 1



Sikap Dasar Penulisan disesuaikan dengan yang



ada pada Bab 111 ( 1 ) yaitu : "memper tahankan , mengamalkan dan meng amankan Pancasila dan Undang-Un dang Dasar 1945 " dan seterusnya . 6.



8/ayat 5



Tambahan kata "dan kekuatan GOL KAR " setelah kata GOLKAR . Tambahan kata "dan guna mengga



lang dukungan masyarakat" setelah akhir kalimat . 7.



11 /ayat 2.f



Tambahan kata " Komunis" setelah kata laten .



ayat 2.f



Tambahan kata " Pancasila dan " sete



lah kata terhadap . 8.



11/ayat 2.e



Tambah sub ayat baru .



e . Masih lemahnya disiplin Nasional, 426



sifat etos kerja dikalangan Aparatur



Negara dan masyarakat.



PERUBAHAN /PENYEMPURNAAN TERHADAP RANCANGAN PROGRAM UMUM GOLKAR 1988 – 1993



NO .



HALAMAN /BAB /AYAT



PERUBAHAN /PENYEMPURNAAN



9.



11 /ayat f



Tambah ayat baru :



f



+



f . Belum memadainya sarana dan prasarana ekonomi diberbagai dae rah dipenjuru Tanah Air . 10 .



11 /ayat 2.b



Tambahan kata " yang merupakan tantangan utama bagi pembangunan Nasional" Setelah akhir kalimat .



11 .



12/Bab v



Judul Bab ditambah kata " sasaran dan " menjadi " sasaran dan pokok pokok program "



12



16 /ayat 4



Tambah kata " dan komunikasi" sete lah kata " hubungan "



13 .



16 /ayat 4



Tambah kata " cendekiawan " setelah



kata " pendidik " >



14 .



22/ayat 4 sub ayat b



Tambah kata " yang terarah dan te pat" setelah kata daya .



15 .



23/ayat 4 sub d



-



ayat 4 subf



usaha" -



. 16



23 (baru )



Tambah kata "serta kesempatan



Merubah kata pengusaha informal menjadi " kata sektor informal" .



Terus mendorong diupayakan mema syarakat koperasi melalui kegiatan



kegiatan motivasi dan penyuluhan agar koperasi membudaya , mengakar dikalangan rakyat dan menjadi ge



rakan ekonomi rakyat yang dapat



427



menjadi tulang punggung perekono mian nasional . 17 .



25 /ayat 4 ( 1 )



Rumusan baru :



Mendorong usaha peningkatan pe nerimaan devisa negara melalui pe



ningkatan jumlah arus wisatawan asing dan ekspor barang-barang non migas, dengan usaha penyediaan fasi litas pariwisata yang cukup dan me madai serta upaya promosi yang ter arah dan tepat dan dengan cara mem



perluas diversifikasi barang -barang hasil-hasil industri , peningkatan mutu dan efisiensi kesinambungan dan ke tepatan waktu penyerahan , ketepa tan informasi pasar dan promosi serta upaya penggalangan dana , daya kerja sama dalam rangka menerobos pasar



luar negeri. (m )



Rumusan baru :



Memberikan perhatian khusus terha dap usaha peningkatan pembangunan daerah -daerah yang relatif tertinggal, daerah pedalaman , daerah perbata san , dan masyarakat terpencil dalam



rangka perwujudan hakekat pemba ngunan dan integrasi nasional. Untuk itu maka pola pembangunan wilayah secara terpadu dan pemekaran wila yah harus semakin ditingkatkan me lalui kerja sama antar kota , antar ko ta dan daerah pedesaan , antar daerah



dalam satu wilayah , dan antar wila yah sebagai bagian dari pada pemba ngunan nasional.



Sejalan dengan itu dan seterusnya dan seterusnya .



428



In )



Tambah kata " berwawasan lingkung. an " setelah kata pembangunan dan seterusnya .



18 .



26/4 ( 9 )



119.



30/5 ( n )



Tambahan kata " dan peningkatan kordinasi" setelah kata keterpaduan dan seterusnya . Kata " dan " diganti dengan " serta " setelah kata kualitas dan seterusnya .



Tambah kata " sebagai generasi pene rus" setelah kata generasi dan sete



rusnya . 120 .



32/4 ( baru )



Menambah butir baru dengan rumus an sebagai berikut " GOLKAR ber usaha menyukseskan Sidang Umum MPR 1993 ".



121 .



34/3



Tambahan kata "sikap mental , ke taatan, semangat dan disiplin " setelah kata partisipasi dan seterusnya .



IV . PENUTUP



Sebagaimana telah disampaikan dimuka, bahwa Program



Umum 1988-1993 adalah merupakan pokok -pokok Program



yang disajikan dalam bentuk garis -garis besarnya saja. Sehingga keinginan sedemikian besar yang diperlihatkan da lam rapat komisi tidak mungkin dapat di tampung semua saran dan pendapat yang berkembang dalam musyawarah . Namun demikian , semangat dan rasa kepemilihan terhadap GOLKAR yang demikian besar dapat kami tampung dalam bentuk rekomendasi bagi DPP GOLKAR periode 1988-1993 dengan pengertian agar di dalam penyusunan program ope



rasional yang merupakan pernyataan dari Program Umum ini akan selalu memperhatikan saran dan pandangan yang 429



':



ada di dalam Munas IV ini .



Selanjutnya kami sangat mengharapkan agar hasil kerja ko misi Program Umum ini dapat disetujui oleh Rapat Pari



purna dan disyahkan menjadi Keputusan Musyawarah Nasional.



Sebagai penutup dari laporan ini dengan segala kerendahan



hati kami menghaturkan terima kasih atas segala partisipasi, perhatian yang tanpa mengenal waktu dan terus menerus dari para anggota Komisi B khususnya dan para peserta Munas IV yang terhormat .



Sekian laporan Komisi Program Umum atas perhatian Bapak dan Ibu kami ucapkan terima kasih . TEAM PERUMUS KOMISI B MUNAS IV GOLKAR 1. Ketua



:



Ir. Soekorahardjo



2. Wakil Ketua 3. Wakil Ketua



:



Dra. H. Juniwati Maschun Sofwan



4. Wakil Ketua



: Drs . S.J. Orat Mangun ( Maluku ) : Widjanarko Puspoyo, MA



5. Wakil Ketua



:



6. Sekretaris



: Drs . Mangisara Lubis : Drs . G.E. Agoha : Indaad Hamid , SE



7. Wakil Sekretaris



8. Anggota 9. Anggota 10. Anggota



11. Anggota 12. Anggota 13. Anggota



14. Anggota 15. Anggota



430



Rauf Mo'o



: Drs. Widarto



: Drs. Tumpak Manurung : Ir. D. Pesurnay : Fahmi Idris, SE



: Dra . Atiek Hadiningrat : Drs . Bomer Pasaribu , SH :



Ir . Usman Hasan



RISALAH RAPAT KOMISI B



Sidang Rapat Hari /Tanggal Tempat Waktu



: Balai Sidang : Pukul 13.00 s/d 14.30 WIB



Acara



: Sudjiman : 1. Pembukaan Rapat 2. Pemilihan Pimpinan Komisi



Hadir



: 275 orang dari 472 orang peserta



Pimpinan Rapat



1.



: Komisi B ( Program Umum ) : Minggu , 23 Oktober 1988



PENJELASAN /PENGANTAR PIMPINAN RAPAT .



Bapak-bapak , Ibu -ibu , dan Saudara -saudara sekalian . Dalam Rapat Paripurna kemarin malam , Pimpinan Munas



telah menjelaskan tentang Pembentukan komisi-komisi yang terdiri dari 4 Komisi , A, B , C, dan D. Kita adalah komisi B , dan sebelum tugas kita untuk memilih Pimpinan komisi kita



lanjutkan , perlu saya laporkan kepada Sidang yang terhormat, bahwa anggota atau Peserta yang termasuk dalam Komisi B ini adalah berjumlah 472 orang, dan yang hadir sampai jam 13.00 siang ini berjumlah 275 orang, jadi sudah memenuhi kuorum . Disamping Peserta, juga hadir Peninjau sebanyak 55 orang . De ngan demikian , maka tugas kita untuk menyusun dan memi lih Pimpinan komisi dapat kita lanjutkan . Seperti kita ketahui bersama, bahwa tugas Komisi B ini seperti yang telah dijelas 431



kan oleh Pimpinan Munas kemarin , yaitu bertugas untuk memu



syawarahkan dan membahas mengenai rancangan -rancangan ke putusan dalam Munas IV GOLKAR tentang Program Umum Golongan Karya masa bakti 1988-1993 .



Dan tentu Komisi B ini bekerja untuk memusyawarahkan dan akhirnya nanti mengambil keputusan mengenai rancangan itu , tentu lebih dahulu kita harus memilih Pimpinan komisi, dan ketentuan ini telah tercantum di dalam Juklak Pasal 18



ayat (2 ) Peraturan Tata Tertib yang telah kita sepakati yaitu yang terdiri dari seorang Ketua, 4 orang Wakil Ketua, seorang Sekretaris, dan seorang Wakil Sekretaris. Dan tugas kami pada siang hari ini untuk mengantarkan Saudara -saudara anggota Komisi B untuk melaksanakan tugasnya untuk memilih Pim



pinan komisi , dan tentu Pimpinan komisi yang akan mem bawa komisi untuk memikirkan tugasnya . Di dalam mengantar atau memandu dalam Komisi Bini , untuk memilih Pimpinan komisi , setelah Pimpinan Munas be



serta DPP kemarin bermusyawarah dan menyepakati bersama, kemudian kami ingin disampaikan kepada Saudara -saudara se



kalian yang merupakan saran , bahwa untuk memilih dan me nyusun Pimpinan Komisi B ini ada dua unsur, yang pertama



untuk Ketua, dan Wakil-wakilnya 4 orang dipercayakan kepada Peserta dari Daerah -daerah . Dalam hal kepada para Ketua DPD Tingkat 1 serta Wakil-wakilnya. Sedang mengenai hal yang ke dua yaitu mengenai Sekretaris dan Wakil Sekretaris, ini diper cayakan kepada Peserta unsur DPP dengan alasan yang kedua ini akan menyangkut masalah administrasi serta materi pokok yang akan kita bahas .



Untuk memperlancar hal -hal yang diperlukan dan juga untuk menyelesaikan administrasi tugas daripada Komisi B di arahkan atau diharapkan dari unsur DPP khususnya dari Ke lompok Kerja . Nah , untuk itu maka sebelum kami lanjutkan, untuk mempersiapkan susunan Pimpinan komisi ini melalui pemilihan tentu kami serahkan kepada Saudara -saudara seka 432



lian . Kami ingin menanyakan lebih dahulu mengenai saran hasil musyawarah yang telah kita lakukan itu , apakah dapat Saudara -saudara setujui ? Atau kemungkinan lain . Bagaimana



saya ingin mendapatkan suara daripada Saudara -saudara hadirin sekalian .



Ada seorang Ibu , saya persilahkan . PESERTA RAPAT :



Terima kasih Bapak Pimpinan , saya ingin memberikan input dan ingatan bahwa kalau tidak salah Bapak Harmoko kemarin



selaku Pimpinan Sidang telah mengingatkan sesuai dengan pendapatnya dengan Ibu Nani Soedarsono, menginginkan kalau bisa yang salah satu Pimpinan adalah seorang Wanita , kalau bisa. Dengan adanya saran tersebut agak sulit rasanya untuk seorang wanita menginginkan . PILVIPINAN RAPAT :



Baik ibu , nanti kami perhatikan dan nanti akan kami kem balikan kepada Daerah -daerah untuk mencari unsur-unsur wa



nita . Apabila ada yang kira -kira mampu untuk ditugasi hal ini , Itu nanti kepada Daerah . Tapi saya kembali kepada saran , apa kah dapat diterima. Masih ada yang akan bicara . Persilahkan . PESERTA RAPAT :



Dalam organisasi GOLKAR kita mempunyai kader profesi dan kader administrasi. Kami usulkan bila diterima dalam kepe mimpinan tadi. Juga harus terdapat unsur dari atas dan dari



bawah . Jadi ada unsur DPP satu orang saja yang duduk di kepe mimpinan. Tapi sebagai Wakil Ketua saja , tidak boleh ketuanya , di Sekretaris tetap seperti tadi, tapi wakilnya ada unsur dari



Daerah untuk belajar, bagaimana . Sekian terima kasih . PIMPINAN RAPAT :



Masih ada barangkali yang saya tawarkan untuk melengkapi . Silahkan



PESERTA RAPAT :



Pimpinan yang terhormat , jadi saya kira apabila tadi usul itu 433



dapat disetujui mengenai Pimpinan Ketua dan Wakil Ketua.



Ketua adalah dari Daerah ditambah apa tadi yang disarankan rekan dari depan , unsur DPP . Saya kira untuk unsur wanitanya



dari Daerah juga ada dari DPD Jawa Timur, kalau tidak salah kemarin yang maju ke depan yang mewakili DPD Jawa Timur, saya kira kalau ini prinsip dapat diterima Daerah yang memim pin ini . Saya kira ada unsur wanitanya apabila ini disetujui . Terima kasih . PIMPINAN RAPAT :



Nah , Saudara -saudara sekalian sebelum saya memutuskan , saya tanyakan sekali lagi saran yang saya sampaikan , apakah



Saudara -saudara sudah terima ? Saya masih ingin memberi ke sempatan . PESERTA RAPAT :



Pimpinan yang terhormat, saya atas suara yang terakhir dari



Daerah tadi adalah tepat dan sebaliknya ada istilah " tuntas ", atau " tunda " , yaitu tuntunan dari atas dan aspirasi dari bawah , itu ketemu . Dengan demikian maka nanti yang akan memim



pin adalah wakil dari Daerah . Tapi wakil daripada Pimpinan, yaitu unsur DPP dan selanjutnya untuk Sekretaris dari DPP, dan wakil Sekretaris unsur dari Daerah, dengan demikian saya kira keinginan ini akan berjalan dengan baik . Saya kira demikian, terima kasih . PIMPINAN RAPAT:



Saudara -saudara sekalian , jadi ada 2 usul yang terakhir, baik yang disampaikan Saudara yang dibelakang, dan yang kedua Bapak Handami yang berada di depan . Jadi ini nampaknya mempadukan susunan daripada Pimpinan komisi ini , Kembali seperti pada saran yang disampaikan. Ketua adalah dari Daerah, kemudian wakil-wakil Ketua dikombinasikan antara Daerah dan



Pusat, dan wakilnya dari Daerah . Nah , ini usul dari Sudara Pim



pinan Munas. Apakah Saudara -saudara menyetujui tentang ini , memang saya harapkan memperhatikan waktu . 434



PESERTA RAPAT :



Sekalipun juga sudah diusulkan dari Daerah demikian , mungkin tadi usul dari Daerah menginginkan Ketua, justru dari Pusat artinya tidak mesti dari DPP, tetapi dari kader -kader Pusat yang mengetahui mampu melihat perkembangan daripada Mu



nas ini . Sedangkan Daerah justru belajar di dalam wakil -wakil Ketua . Dan Sekretaris juga tetap dari Pusat, wakilnya dari Dae rah . Untuk konkritnya kami mengusulkan , misalnya Ketua Ibu Nani Soedarsono dari Ketua Komisi Program , wakilnya dari Daerah Tingkat 1 sebelah barat , sebelah Utara, sebelah Selatan , dan sebelah Timur . Sekretaris kami usulkan juga dari Pusat. Ini



saya lihat unsur swasta misalnya , Ibu Dewi Motik itu bisa saja jadi Sekretaris, wakilnya diambil dari Daerah di Indonesia te ngah , misalnya begitu . Hingga kita konkrit, apakah bisa disetu jui , saya kira kemarin pemandangan umum dari Ibu Nani sudah merupakan pemandangan umum yang begitu luas . Saya kira



1



1



meng -knock out dari pembicara -pembicara yang kemarin mem



berikan pandangan di Munas . Terima kasih , usulan konkrit kami dari Jawa Tengah ,



.



PIMPINAN RAPAT:



Terima kasih masih ada tadi yang mengangkat tangan sebe lah kiri . Satu kali lagi saja , saya persilahkan. PESERTA RAPAT:



Terima kasih Bapak Pimpinan , saya pikir di dalam susunan Komisi ini ada 3 hal yang perlu diperhatikan yaitu yang pertama Pusat, yang kedua Daerah , dan yang ketiga unsur wanita yang disarankan oleh Bapak Pimpinan , Ketua dari Daerah, Sekretaris



dari Pusat, kami setuju tinggal perlu ditekankan bahwa dalam unsur wakil Ketua tadi disebutkan ada unsur wanita . Terserah apa Pusat atau dari Daerah . Terima kasih . PIMPINAN RAPAT::



Saudara -saudara sekalian , tadi mendengar saran - saran mau 435



pun usul-usul dari beberapa Peserta atau pembicara dapat kami simpulkan . PESERTA RAPAT :



Saudara Ketua , mendengar saran dari salah satu pembicara tadi menyebut nama -nama saya. Sesungguhnya apa yang kema rin saya sampaikan di dalam pemandangan umum itu memba wakan suara wanita , bukan diri saya, sehingga dengan sendirinya saya sudah dapat menyetujui , bilamana unsur wanita itu berada dalam prinsip komisi nanti . Bukan nama saya tapi orang lain . Tapi Saudara Ketua sudah mengatakan ambil dari Daerah juga ada , tidak perlu harus saya ini merupakan buah simalakama atau



bumerang bagi saya sendiri. Jadi bukanlah diri saya , tapi saya ingin menyuarakan kaum wanita . Terima kasih . PIMPINAN RAPAT :



Sudah kami berikan kesempatan terakhir supaya ini lekas bekerja dan saya kira sudah cukup saran -saran daripada Saudara



saudara sekalian . Saudara -saudara dengan demikian maka dapat kami simpulkan bahwa untuk mengisi Pimpinan komisi ini se



tujui , bahwa Daerah sebagai Ketua . Kemudian wakil-wakil Ketua diisi antara Pusat dan Daerah dan diantaranya dapat diisi oleh seorang wanita. Untuk Sekretaris dari Pusat, wakil Sekre taris dari Daerah. Ini barangkali kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembicara -pembicara yang telah saya beri kesem



patan . Dengan demikian , ini nanti akan dikembangkan oleh Saudara -saudara sendiri. Dalam hal ini penyusunan ini nanti , akan kami serahkan kembali kepada utusan -utusan dari Daerah, dari 27 Daerah Tingkat 1 untuk sebentar saya berikan kesem patan berkumpul dan mencari nama -nama siapa -siapa yang akan dipercayakan duduk sebagai Pimpinan sekaligus juga diharapkan



mencalonkan wakil-wakil dari Daerah maupun menghubungi DPP siapa yang akan didudukkan di dalam wakil itu, juga terma suk siapa yang duduk di dalam Sekretaris dan tentu Daerah juga



harus mempersiapkan siapa yang duduk di dalam wakil Sekre 436



taris serta siapa unsur wanita .



Dengan demikian . nanti ada suasana yang baik, jadi tidak langsung merupakan pengarahan dari Pimpinan Munas. Saya



ingin menanyakan kepada Saudara-saudara apakah cara ini da pat diterima.



Setuju ! (Peserta ) Ketuk Palu 1 kali



Baik , terima kasih . Nah , Saudara -saudara sekalian untuk meng konkritkan atau segera kita melakukan pemilihan daripada pim pinan komisi ini , maka saya minta waktu ditunda , yang harus



kita perhatikan tentu waktu bahwa dalam penyusunan atau pe milihan Pimpinan komisi ini harus selesai pada jam 14.15, se



hingga nanti pada pukul 14.30 kita sudah dapat memulai rapat komisi yang dipimpin tentunya oleh Pimpinan komisi secara



lengkap . Saudara -saudara sekalian , rapat saya tunda . PESERTA RAPAT:



Interupsi! baik terima kasih atas kesempatan yang diberikan sebagaimana yang telah diberikan oleh pimpinan rapat atau pe mandu bahwa kita berpegang pada pasal 18 untuk penyusunan



komposisi personalia komisi ini , apakah kita tidak berpegang pada Peraturan Tata Tertib . Ini memudahkan atau melancarkan



jalannya sidang kita pak . Sebagaimana dikemukakan dalam ayat 3 Pasal 18 bahwa pengalihan tugas antara pimpinan komisi itu



diatur oleh Ketua Komisi . Untuk ini kami menyarankan didalam kesempatan ini sebaiknya kita memilih Pimpinan komisi saja dulu . Demikian kami sarankan dan terima kasih . PIMPINAN RAPAT :



Saya kira ini mengingat waktu nanti akan terbuang didalam hal-hal ini saja. Jadi saya sarankan kembali kepada yang kita se pakati tadi . PESERTA RAPAT:



Bapak pimpinan karena mengingat waktu saya kira tadi apa yang sudah dilemparkan di floor, oleh pimpinan itu disetujui 437



oleh rapat ini dan Saudara sudah mengetuk palu berarti ini yang kita pegang dan saya kira rapat kita tunda dan Daerah diminta berkumpul dan demikian DPP untuk menentukan siapa yang duduk dalam komisi . PIMPINAN RAPAT :



Baik . Terima kasih , sebenarnya palu sudah saya ketuk tadi .



Saudara -saudara sekalian setelah rapat ditunda , utusan -utusan dari 27 Daerah segera kumpul diruangan sebelah kiri atau di ruang Klamono Room . Secepatnya untuk Saudara -saudara sen diri yang membicarakan menyusun atau menentukan siapa Ketua di Komisi ini . Jadi rapat komisi kami tunda. PIMPINAN RAPAT :



Saudara -saudara sekalian , rapat saya buka kembali , setelah Saudara -saudara diwakili utusan -utusan Daerah berembuk di



ruang Klamono, maka telah berhasil menyusun Pimpinan Komisi B ini yang berpedoman pada persetujuan -persetujuan yang telah kita capai. Segera kami umumkan mengenai susunan Pimpinan Komisi B ini ; Ketua Bapak Ir. Soekorahardjo dari Ja wa Tengah ; Wakil Ketua pertama Ibu Dra. Juniwati Maschum



Sofwan ; kedua saudara Widjanarko Puspoyo, MA dari Pusat; ke



tiga Bapak Drs. Orat Mangun dari Maluku , keempat Bapak Rauf Mo'o dari Sulawesi Utara . Ini wakil -wakil , Kemudian Sekretaris;



Bapak Mangisara Lubis dari Pusat, kemudian wakil Sekretaris Bapak Drs . G.E. Agoha dari NTT. Dengan demikian maka Pimpinan komisi telah siap, jadi se muanya hasil musyawarah kita, baik melalui paripurna komisi



kita ini, maupun rembuk lanjutan yang dibicarakan di ruang Klamono. Utusan -utusan dari Daerah .



Bapak -bapak , Ibu-ibu , dan Saudara-saudara sekalian , maka sebelum saya menyerahkan Pimpinan Sidang ini kepada Pim pinan komisi yang telah kita sepakati bersama, mengijinkan saya untuk menyampaikan harapan agar dalam melaksanakan tugas ini , Pimpinan komisi selalu berpedoman pada Pasal-pasal 438



yang ada di dalam peraturan Tata Tertib , sehingga seluruhnya akan berjalan dengan lancar, serta khususnya menunjuk pada Pasal-pasal 19-20 maupun 21 yang menyangkut tugas daripada Pimpinan komisi termasuk tentu diantaranya pembagian tugas,



nanti ditentukan oleh komisi . Tentu disamping itu juga mem perhatikan waktu yang telah ditetapkan di dalam jadwal acara



dan untuk memperlancar tugas Pimpinan komisi ini telah siap dari kelompok kerja Program Umum yang diketuai Bapak Ir. Usman Hasan yang berada di ujung sebelah kiri kami dengan Teamnya ini untuk memperlancar sesuatu khususnya kepada masalah -masalah yang memerlukan kejelasan yang menyangkut



masalah Program Umum tersebut dan juga perlu kami ingatkan mengenai Pasal 34 di dalam peraturan Tata Tertib bahwa rapat ini pada dasarnya bersifat tertutup, oleh karena itu kami harap kan agar para anggota memperhatikan ketentuan -ketentuan tersebut.



Hadirin sekalian , dengan demikian maka tugas yang harus kami selesaikan untuk mengantar dan memandu komisi ini



untuk menyusun dan memilih pimpinan komisi telah dapat kami selesaikan . Oleh karena itu dengan segera kami akan me nyerahkan .



Nah , Saudara -saudara sekalian kembali mengenai komposisi daripada pimpinan Komisi B yang tadi telah kami bacakan se cara terperinci , apakah dapat Saudara -saudara setujui ? Setuju ! (peserta ) ( Ketuk palu 1 kali )



Dengan demikian maka selesai tugas kami untuk mengantar Sau dara-saudara memilih dan menyusun Pimpinan komisi ini dan kepada Saudara-saudara Pimpinan komiși . Saya harap untuk



tampil kedepan untuk menduduki tempatnya , saya persilakan dan akhirnya saya ucapkan , selamat bekerja ( tepuk tangan ) . Pimpinan Komisi B



Bapak -bapak , ibu -ibu sekalian yang terhormat , peserta Mu 439



nas GOLKAR yang saya hormati , atas penunjukan kami selaku ketua , maupun para wakil ketua , sekretaris dan wakil sekretaris,



tentunya kami mengucapkan syukur atas kepercayaan ini . Dan . marilah kita bersama-sama sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan , yang kita setujui bersama, akan kita penuhi sebaik-baiknya , sehingga dengan demikian, maka Komisi B yang



akan membahas masalah program dimana pandangan umum dari para peserta beberapa waktu yang lalu akan merupakan bagian yang tidak terpisahkan daripada pembahasan masalah program . ini . Sebelum kami mulai dengan kegiatan dari Komisi B, saya mendengar tadi masih ada beberapa anggota yang masih belum sempat atau peserta yang belum sempat makan siang nanti tentu



akan kami skors terlebih dahulu , namun sebelumnya kami mo hon kesepakatan lebih dahulu tentang cara pembahasan dari materi program yang saya kira cukup banyak aspirasi yang tum buh dari para peserta mendengarkan Pandangan Umum ke marin .



Sesuai dengan tata tertib , maka komisi memungkinkan un tuk membentuk sub komisi , sesuai dengan tata tertib yang te



lah kita setujui bersama, karena itu kami cenderung agar tidak langsung membentuk Team Komisi Perumus, kami kuatirkan kalau membentuk Team Perumus akhirnya lebih banyak yang



tidak turut merumuskan atau yang menyampaikan saran , maka urut-urutan daripada pembicaraan di dalam Komisi B , sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan , kami mohon periksa jad wal hari Minggu dan hari Senin , dimana pada hari Minggu ada kesempatan untuk Komisi B melaksanakan kegiatan , mulai jam 15.00 nanti atau apabila perlu nanti bisa kita laksanakan juga mulai saat ini sampai jam 17.00



Kemudian , malam harinya mulai jam 19.30 sampai 23.00, ini akan kami berikan kesempatan , pemandangan umum yang lebih bersifat teknis daripada peserta untuk menyampaikannya, tentunya dapat terjadi tidak perlu sub kelompok untuk me nyampaikannya, ini kami mengusulkan , sebab kalau kita ambil 440



lagi dari kelompok dengan waktu seperti kemarin akan memakan waktu , sehingga dengan demikian sampai nanti jam 11.00 ada



lah pemandangan umum maupun usulan -usulan , maupun saran saran , maupun masukan -masukan dari Peserta dalam rangka penjabaran teknis, pemandangan umum yang telah diberikan pada kelompok -kelompok kemarin . Ini waktunya sampai jam



23.00 tentunya kalau atas persetujuan daripada teman -teman berhubung banyaknya pandangan maupun himbauan ataupun saran -saran ini mungkin bisa lebih dari jam 23.00 mumpung 5 tahun sekali kita berkumpul di sini , mumpung kita akan me netapkan 5 tahun yang akan datang Program GOLKAR ini ter serah kepada peserta kalau memang perlu diperpanjang dari jam 23.00.



Kemudian ada hari berikutnya hari Senin kita ada waktu jam 09.00 sampai jam 12.30. Namun jam 14.00 sudah harus



laporan Komisi -komisi karena itu jam 09.00 sampai jam 12.00 besok, ini akan kami bagikan kepada sub komisi yang nanati akan diusulkan pembentukan daripada sub komisi jam 09.00 sampai jam 12.30 dimana sub komisi menurut pembagian dari pada Pimpinan yang ada di sini . Pembagian tugas Pimpinan yang ada di sini . Nanti para Wakil Ketua akan memimpin sub komisi . Nanti kami akan mengusulkan agar 4 sub komisi dimana 4



Wakil Ketua akan memimpin sub komisi. Mungkin ditambah Wakil Ketua atau Sekretaris yang mungkin dapat dipilih .Atau kami tunjuk dari daftar yang ada pada kami . Dengan demikian maka akan dibentuk 4 sub komisi . Kalau kita melihat sistema



tika daripada Program , kami mohon dibuka Buku Kuning, di sana ada Lampiran 1 , hal 12 Bab V tentang Pokok -pokok Pro gram Bagian Pertama. Kemudian bagian yang kedua , mengenai Sukses Konsolidasi . Jadi bagian yang pertama itu mengenai



sasaran . Kami mengusulkan seluruh sub komisi yang terdiri dari halaman 5 , pendahuluan , dan bagian pertama yang menyangkut Sasaran Pokok Program . Sedang bagian kedua adalah menyang kut Sukses Konsolidasi . sub komisi Il bagian ketiga menyang 441



kut Sukses Pelita V. Sedang sub komisi yang keempat menge nai Pemenangan Pemilu yang termasuk bagian keempat ; Sukses Pemilu 1992 ditambah Bab VI Penutup , sehingga ada 4 sub ko . misi .



Karena itu sesuai dengan komisi yang ada , akan dibagi tugas tugasnya. Ini ada Wakil Ketua jumlahnya 4 orang. Para Wakil Ketua nanti akan memimpin sub komisi . Ketuanya tinggal



mengkordinasikan saja, mengumpulkan hasil-hasil sub komisi.



Maka dengan demikian , besok usul kami : Pembicaraan per tama, mengenai pemandangan umum yang bersifat teknis. Nan ti kami beri waktu sampai jam 23.00 WIB ; kemudian sub komi si-sub komisi dibagi 4. sub komisi I terdiri dari halaman 5 dan



Bab V Bagian I. Sasaran Pokok-pokok Program . sub komisi II . Sukses Konsolidasi halaman 13 termasuk di situ konsolidasi Idiil, Konsolidasi Wawasan , Konsolidasi Organisasi, sampai de



ngan halaman 18. Sedang sub komisi yang ketiga mengenai Suk ses Pelita V, ini sampai dengan halaman 32, dan sub komisi IV. Sukses Pemilu 1992 , sekalipun hanya satu setengah halaman ,



tapi saya kira berdasarkan pengalaman dari para peserta ada yang perlu ditambahkan dalam rangka Pemenangan Pemilu 1992 .



Sebagai pedoman agar supaya pembicaraan tidak akan me



makan waktu yang berlarut-larut, kami ingin mengingatkan kem bali terutama Bapak-bapak dari Daerah-daerah . Mengenai 6 ken dala GOLKAR 5 tahun mendatang, adalah supaya setiap kali , arah pembicaraan kita ini terarah berdasarkan 6 kendala GOLKAR



sesuai dengan hasil Rapim tanggal 20 Oktober 1987 adalah se bagai berikut :



1. Mengenai Kepemudaan . 2. Mengenai Ekonomi .



3. Racing demand masyarakat yang makin berkembang. 4. Mengenai Tenaga Kerja. 5. Kejenuhan . 6. Aparat organisasi . --



442



Kini saya ingin mengingatkan kembali 6 kendala itu , karena tentunya sasaran daripada Program GOLKAR 5 tahun yang akan datang akan dititikberatkan untuk menghadapi 6 kendala . Kalau diuraikan dalam satu kalimat ke 6 kendala ini adalah



menjawab satu pertanyaan , apakah aparat organisasi keenam ? Sebagai kader organisasi mampu untuk melakukan aktivitas



kegiatan dari para generasi muda 5 tahun yang akan datang, di dalam bidang ekonomi , saya kira sukses Pelita V agar supaya mampu untuk mengatasi , maupun menjaga racing demand ma syarakat, agar pada generasi itu mampu menciptakan lapangan kerja sehingga mampu untuk melakukan terobosan kegiatan , sehingga tidak timbul kejenuhan . Kejenuhan di situ bisa bersifat



internal, kejenuhan dari dalam tubuh GOLKAR sendiri , ini karena makin besarnya GOLKAR , makin besar Racing demand , makin besar kader yang kemudian dilahirkan ini dapat tumbuh kejenuhan dalam organisasi . Namun juga kejenuhan eksternal kita lihat kemarin pada



waktu Pemilu 1987 greget sautnya para pemuda, dinamika para pemuda yang ingin melaksanakan keinginannya dengan dinami ka. Kadang-kadang dapat menimbulkan dinamika yang tanpa



mengenal resiko, ini harus dijawab oleh GOLKAR . Dengan de mikian 6 kendala saya mohon akan selalu merupakan pegangan daripada kita sekalian karena itu merupakan produk-produk Rapim 1987 periode 1983-1988 . Ini usul kami , kepada para peserta bahwa kelompok I me



ngenai pemandangan umum sampai hari ini jam 23.00 dan ke dua kalinya mengenai sub komisi . Apakah usul kami dapat di setujui ? Setuju ! ( hadirin )



Namun saya memberikan kesempatan kepada sebelah sana , kami persilahkan . Terima kasih . PESERTA RAPAT



Terima kasih , kami mengusulkan supaya pembagian sub ko misi tidak kaku itu hanya sekedar pembagian tugas karena an 443



tara faktor penghambat sampai dengan Pelita, Pemilu itu me



rupakan satu kesatuan . Yang kedua supaya Peserta diberi ke sempatan menyampaikan input secara tertulis untuk memudah kan Team Perumus dan dapat menyingkat waktu , sekian . Terima kasih . PIMPINAN RAPAT



Terima kasih , saya kira pelaksanaannya juga demikian , se



kalipun kita bagi atas sub-sub komisi, namun seperti Bapak Manihuruk juga mengemukakan , tentu para peserta sudahmem baca rancangan keputusan program ini, tetap diikatkan dengan konteks Bab 1 , 11 , 111 , dan IV, jadi tidak berdiri sendiri . Bab berdiri sendiri tetapi tetap dikaitkan , sedangkan tertu lis kami terima dengan senang hati, usulan tertulis yang nanti akan kamiserahkan pada Sekretaris . Maksudkamiapabila sudah



disetujui akan kami skors mulai nanti dan Pimpinan akan kami kumpulkan . Terima kasih , ada lagi ? Kami persilahkan. PESERTA RAPAT



Terima kasih Saudara Pimpinan , saya merasa bahwa konsep



yang diberikan oleh Panitia , konsep lengkap sekali, walaupun di sana -sini memang masih terbuka, hal-hal yang berkembang,



yang pada waktu pemandangan umum pada Sidang-sidang Pari



purna yang lalu untuk dapat melengkapi ' rancangan ini, usul saya untuk mempermudah dan mempersingkat waktu kita , saya setuju bahwa ini memang penting harus kita gunakan tetapi



manakala kita yakin sudah jelas mengapa kita berkepanjangan. Usul saya adalah pertama saudara Usman Hasan ada di sini,



saya minta kalau bisa disetujui oleh kita semua dan Pimpinan, Saudara Usman Hasan memberikan gambaran agar supaya per ini



sepsi kita sama mengenai rancangan ini . Kedua pada saat



sampai jam 05.00 masing-masing kita memberikan pemandang an umum , kemudian malam hari rasanya kita sudah bisa ber bicara secara teknis , hingga keesokan hari barangkali terserah apakah kita membentuk sub komisi atau tidak , ada waktu



entah siapa yang ditugaskan untuk menyusun laporan komisi, 444



saya yakin kalau persepsi kita sama, maka nanti malam jam 23.00 kitapun sudah bisa merampungkan ini , hingga tinggal me luruskannya dalam bentuk penyusunan laporan komisi . Itu ka lau bisa diterima sebagai tawaran dari saya . Terima kasih . PIMPINAN KOMISI



Terima kasih , jadi kembali lagi sampai rapat ini , disetujui, sebab kita melihat perkembangan dari para peserta, sub komisi tetap diperlukan agar supaya semua Peserta ini akan terlibat di



dalamnya . Oleh karena itu tahap awal daripada kesatuan pan dang , nanti kami persilahkan saudara Usman Hasan sampai jam



15.00 itu untuk menyampaikan pandangannya, kalau memang itu diperlukan atau mungkin 15 menit sehingga kita ada waktu istirahat karena mulai jam 15.00 sampai 17.00 akan kami beri kan kesempatan untuk pemandangan umum yang bersifat teknis.



Jadi pemandangan umumnya tentu agak lain dengan peman dangan umum kemarin , terutama yang menyangkut tentang ma teri, karena pembahasan materi itu langsung jadi , misalnya Bab ini , Pasal ini , halaman ini perlu ditambah atau perlu dikurangi, jadi kami persilahkan nanti , namun kami tidak mengurangi ang gota -anggota Peserta yang lain tetap masih kami berikan waktu



jam 19.30 sampai jam 23.00 , andaikata itu tidak atau selesai sebelumnya, maka akan kita teruskan dengan sub komisi, se hingga besok untuk sub komisi itupun juga sudah bisa masuk sebelum jam 14.00. Jadi disini jam 09.00 sampai jam 12.30 kita batasi waktu jam 09.00 sampai jam 12.30 kemudian jam 14.00 hasil pembahasan di sub komisi nanti akan kita laporkan dalam rapat paripurna , komisi karena sebelum jam 17.30 harus kita sahkan hasil -hasilnya . Kami setuju dengan tampilnya saudara Usman ' Hasan . Interupsi!



Pimpinan yang terhormat, ada beberapa pertimbangan , per tama materi mengenai rancangan Program Munas ini sudah jauh 1



445



jauh hari dikirim ke daerah dan sudah pasti kami di daerah mempelajari pertimbangan lain bahwa pemandangan umum yang diberikan kemarin adalah bersifat keseluruhan dan te



kanannya pada keterangan pertanggungjawaban DPP , selain daripada itu di komisi , kami memang sependapat dengan Pim pinan , sifatnya sudah sangat teknis dan diberi kesempatan pada setiap Peserta untuk mengemukakan pendapat. Apabila demi



kian kami setuju, hanya forum ini yang boleh memberikan pan dangan yang menyangkut materi di komisi , sedangkan sub ko misi kami rasa sudah tidak perlu lagi . Dengan demikian kita tidak ada lagi rapat sub komisi karena kami lihat dari segi wak tu akan tidak mengharapkan kita merampungkan tugasnya tepat pada waktunya . Terima kasih . PIMPINAN RAPAT



Terima kasih , pengalaman dari waktu -waktu yang lalu , juga Munas maupun Rapim dan sebagainya, kalau kita langsung beri kan kepada Team Perumus, saya merasa sayang para peserta yang jauh -jauh hari , jauh -jauh waktunya datang di Jakarta itu cuma



diserahkan kepada Team Perumus, dan biasanya Team Perumus ini akan terbatas waktu dan terbatas redaksi untuk memenuhi , se



hingga setelah masuk di dalam notulen banyak teman-teman menanyakan usul saya kok tidak masuk , karena bagaimanapun sempurnanya kami tetap memberikan peluang untuk masing masing para anggota . Di dalam hal ini menyampaikannya di dalam sub komisi .



1



446



PESERTA RAPAT Saudara Pimpinan , apa yang dikemukakan dari NTT, saya kira



benar, soalnya kalau ini kita bagi dalam sub komisi, nanti diskusi kita kehilangan kontak satu dengan yang lainnya dan mungkin ter jadi over laving dan duplikasi antara pembicaraannya sebab bahan ini sudah lama dikirimkan kepada kita dan jangan lupa bahwa Pro gram Umum ini hanya berisi garis -garis besar, nanti penjabarannya lebih lanjut itu diberikan dalam Rapim DPD-DPD Tingkat 1. Jadi masih akan dijabarkan program ini dalam program pelaksanaan dan petunjuk pelaksanaan . Jadi saya kuatir nanti kita kehilangan kon tak antara Bab satu dengan Bab berikutnya . Apalagi ada yang mem bahas penutup , ada yang membahas pendahuluan , saya kira kehi langan kontak .



Oleh karena itu lebih baik kita bicarakan dulu pada hari ini , dan



sifat pemandangan umum ini , dan di dalam Tata Tertib juga dikata kan apabila dipandang perlu . Apabila dipandang perlu itu nanti dalam bentuk perumusannya bisa dipecah -pecah . Jadi saya men dukung usul NTT . Di Kalimantan Barat, kita tetap membicarakan dalam forum ini , dan ini juga hanya bersifat garis-garis besar. Jadi tidak mendetail. Oleh karena itu saya kira sub komisi kami anggap



belum ada urgensinya untuk dibentuk sekarang ini , lebih baik kita membentuk Panitia Perumus lebih dulu . PESERTA RAPAT



Sayapun setuju dengan para pembicara yang terdahulu, lalu saya menambahkan ini ditinjau dari segi efisiensi dan waktu , kalau kita hitung mulai jam sekarang ini atau jam 15.00 sampai besok pagi jam 12.30, itu hanya sembilan jam . 9 jam itu harus dikurangi dengan pe nyusunan laporan komisi. Jadi Saudara nanti harus memberi lapor an komisi pada rapat paripurna, itu Saudara harus menyusun yang laporan komisi itu berapa lama diperlukan untuk menyusun lapor an . Kalau andaikata itu 1 jam atau 2 jam menyusun laporan itu , jadi untuk membahas itu hanya 7 jam . Kalau 7 jam , padahal ini sudah dipersiapkan secara terperinci sebagaimana tadi juga sudah ada yang mengutarakan satu sama lain konteksnya erat sekali . Andaikata satu 447



membahas ini , atau redaksi ini yang sama , ini tentu sub komisi akan membicarakannya seperti itu . Maka sebaiknya, saya kira pe mandangan umum ini semuanya sudah mendengarkan dan mungkin



yang memperhatikan sudah mencatat apa-apa yang perlu dimasukan dan saya kira masing-masing sudah membaca rancangan ini , sehingga mungkin masing-masing sudah mempunyai catatan di dalam setiap



halaman . Jadi lebih baik untuk setiap orang juga bisa mengikuti atau aktif mengikuti atau aktif memberikan peranannya . Maka tidak perlu dipecah , dengan jalan kita bahas saja halaman perhala man . Nah , itu nanti kalau itu bersih , ya langsung andaikata ada ma salah yang banyak itu akan timbul . Siapa diantara Saudara ada ca tatan dalam halaman ini . Dengan demikian semuanya akan ikut, dan ada konteks satu sama lain , dibahas sekaligus oleh komisi ini . Jadi dipimpin oleh saudara Ketua Komisi . Tidak perlu mengkordinir lagi , jadi halaman perhalaman . Demikian saran kami , terima kasih . PIMPINAN RAPAT



Terima kasih , setelah kami memusyawarahkan dalam Pimpinan ,



maka sub komisi tidak perlu dibentuk, apakah dapat disetujui? PESERTA RAPAT



Setuju ! PIMPINAN RAPAT



( Ketuk Palu 1 kali )



Terima kasih , dengan catatan kami akan memberikan kesempat an seluas- luasnya pemandangan umum yang bersifat teknis. Tentu nya tergantung kepada waktu , misalnya akan kita batasi sampai



nanti malam atau kita batasi apabila perlu sampai besok, kita mulai misalnya jam 09.00 sampai jam 11.00 . Sehingga Pimpinan akan da



pat merangkum usulan -usulan antara jam 11.00 sampai jam 11.30. Namun pemandangan umum harus mendasari langsung kepada per



masalahan sesuai dengan usulan Bapak tadi. Halaman sekian , bab sekian , nomor sekian , jadi tidak cerita panjang, tapi langsung ke pada permasalahan , singkat, mengenai tambahan -tambahan, mau pun himbauan -himbauan .



Terima kasih . Masih ada lagi . Ya, terakhir. 448



PESERTA RAPAT



Kami menghimbau supaya lebih hemat waktu lagi , di dalam pe mandangan umum itu nanti , kita mengharapkan bahwa Bab 1 sam pai dengan 3 itu tidak perlu dibahas . Karena di sini banyak sekali dikutip dari Pembukaan Anggaran Dasar , saya kira , dan juga dengan



sistem baru kita dari bawah bottom up, dan sesuai dengan Juklak Nomor 9 dari DPP , hampir semua program kerja dari daerah -daerah itu sama Bab 1 sampai 3. Jadi kami mengharapkan bahwa kalau per lu adanya draft -draft sudah dibahas itu dari Bab 4 sampai seterus nya saja . Terima kasih , PIMPINAN RAPAT



Terima kasih , karena memang kemarin dalam pemandangan umum juga demikian , maka Bab 1 sampai dengan Bab 3 tidak ada perubahan , dan baru kita akan menyangkut Bab 4 dan seterusnya. Dengan demikian , saya sudah menetapkan hanya satu orang tam bahan. Kami berikan kesempatan kepada saudara Usman Hasan untuk menyampaikan panduannya . PESERTA RAPAT



Interupsi Saudara Pimpinan , interupsi .... PIMPINAN RAPAT



Saya sudah mengatakan terakhir disini , lho yang interupsi itu yang mana . Hanya catatan , bukan pemandangan umum dalam ko misi ini , tapi usul dan saran dari para anggota Komisi ini . 1



PESERTA RAPAT



Terima kasih , memang di dalam Bab 1 , 11 , dan Bab III barangkali



tidak ada masalah yang pokok, tetapi ada masalah yang saya lihat perlu kita konsisten disini , yaitu mengenai Bab II , ditujuan GOL



KAR . Itu ada yang pertama mempertahankan , mengamankan dan mengamalkan Pancasila. Kemudian pada Bab III di point satu juga mengamankan , mengamalkan , dan melestarikan Pancasila, saya usul



hanya konsisten penulisannya saja. Jadi tidak mengubah materi te . tapi kita kembali kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, penulisan yang benar kalau tidak salah itu mempertahan 449



kan dulu , baru mengamankan dan mengamalkan Pancasila. Demiki an terima kasih . PIMPINAN RAPAT



Nanti kami persilahkan di pemandangan umum . Demikian saya kira selesai, kami persilahkan saudara Usman Hasan untuk menyam paikan panduannya . Untuk ini kami persilahkan Saudara Sekretaris dan Wakil Sekretaris untuk mencatat dengan waktu 10 menit dari saudara Usman Hasan , karena jam 14.30 istirahat sampai jam 15.00 . ( Ir. USMAN HASAN ) PESERTA RAPAT



Assalamu'alaikum Wr . Wb .



Saudara Ketua dan unsur-unsur Pimpinan Komisi kolektif yang kami hormati , para peserta anggota Komisi B yang berbahagia, da lam tempo 10 menit yang diberikan oleh Saudara Ketua akan saya coba menjelaskan secara umum tentunya hal -hal yang berkenan de ngan tugas kita di Komisi B yaitu Rancangan Program Umum Go longan Karya 1988-1993 . Pertama -tama program yang akan kita susun ini adalah merupakan kelanjutan pengembangan , peningkatan



dan juga disana sini pembaruan dan penyempurnaan daripada Pro gram Umum yang telah kita punyai selama ini , kedua dalam DPP menyiapkan rancangan Program Umum ini tentu saja sangat diinspi ril oleh Program Umum kita yang lalu , dan disemangati oleh GBHN 1988 dan Panca Krida Kabinet Pembangunan V. Sehingga apabila Ibu dan Bapak sempat mempelajarinya dan nanti menemuinya di sana -sini akan kelihatan sifat, hakekat, dan wujud daripada rancang



an yang sedang kita hadapi ini yang tidak lain akan memperlihatkan yang idealistis tetapi bertumpu pada kenyataan . Kedua dia memperlihatkan pada wajah yang konsisten terhadap berbagai -bagai kepunyaan , dan pencapaian yang telah kita punyai selama ini , baik dalam kaitan keorganisasian ke dalam, maupun da lam kaitan bernegara , berbangsa; Ketiga akan memperlihatkan juga wajah aktualitas dia sesuai dan mampu mensejajarkan diri dengan berbagai -bagai perkembangan , dengan berbagai -bagai kemajuan , dan perkembangan yang dinamik dari masyarakat dan dari Bangsa serta 450



dari organisasi kita. Sedangkan sifatnya selanjutnya adalah cukup akomodatif, dan antisipatif terhadap berbagai hal . Dan yang ter



penting juga wajah dan sifat lain daripada rancangan ini adalah ber wawasan masa depan .



Ada beberapa hal yang kita dapat golongkan sebagai sifat dan wajah konsistensi, misalnya tadi sudah disebut oleh salah seorang rekan pada Bab -bab 1 dan 3 itu pada dasarnya tidak banyak ber ubah walaupun ada perubahan yang selalu kita punya selama ini landasan sudah jelas , pengertian juga demikian , ruang lingkup ; Ruang lingkup ini lebih ditegaskan pada dasarnya adalah Tri Sukses. Kalau pada Program Umum yang lalu belum terang tertulis hal itu , tetapi tertulis terang di dalam Program pelaksanaannya. Kali ini di dalam Program Umum ini sudah tertulis Tri Sukses tersebut. Tri Sukses ditambah dengan berbagai-bagai misi dan hakekat yang



kita hadapi saat ini , sehingga ditambah dengan dua hal yaitu yang pertama Tri Sukses ditambah dengan lebih menuntut keseriusan dan



kiprah kita ke arah lebih mendewasakan , memantapkan Demokrasi Pancasila , dan juga di dalam rangka mengantisipasi dan menempat kan diri secara tepat dalam menyongsong tahap kedua pembangun an jangka panjang 5 tahun , sedangkan tujuan GOLKAR tiada lain



adalah kutipan dan utuh dari Pasal 5 Anggaran Dasar Golongan Karya. Dalam sikap dasar ini lebih memperlihatkan lagi secara tegas



dan tajam , hal -hal yang telah kita sepakati/konsensus kita , komit ment kita sebagai organisasi, baik sebagai pengembang hakekat Orde Baru , maupun sebagai organisasi kekuatan sosial politik yang hendak mengamalkan dan mengamankan Pancasila secara murni dan konsekuen , maupun sebagai modal dasar, salah satu modal dasar dalam modal pembangunan kita. Dia sebagai sarana untuk mewujudkan kehidupan konstitusional yang demokratis dan tegak nya hukum dan juga dia sebagai alat perjuangan rakyat, wadah dan alat perjuangan serta penghimpun penyalur inspirasi rakyat. Ini



lebih kita tegaskan di dalam sikap dasar. Bagian lain dari sikap dasar adalah lebih menegaskan keterikatan kita, kepentingan kita , komit 451



ment kita untuk melestarikan Pancasila , mempertahankan tetap



tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia . Dan disamping itu juga ditegaskan kembali sikap kita dalam rangka Dwi Fungsi ABRI .



Dwi Fungsi ABRI dilihat dari GOLKAR atau ABRI dilihat GOL KAR tidak saja sebagai dinamisator, dan stabilisator dalam rangka berbangsa dan bernegara , tetapi juga ABRI sebagai salah satu kekuatan bangsa untuk mengembangtumbuhkan Demokrasi Panca sila, untuk memantapkan kehidupan konstitusional , demokratis dan tegaknya hukum . Dan kemudian ada sikap dasar yang secara inter nal atau kedalam adalah untuk membina keterpaduan kebersamaan segenap potensi Keluarga Besar GOLKAR . Kemudian di dalam pokok-pokok program sudah barang tentu



terbagi atas Sukses Konsolidasi, Sukses Pelita V, dan Sukses Pemilu 1992. Di dalam Sukses Konsolidasi nanti apabila kita mendalaminya akan kelihatan semangat yang paling menonjol dalam Sukses Konso lidasi ini , di bidang pengkaderan adalah meningkatkan dan meman tapkan mutu dan kualitas kader-kader kita. Selain melanjutkan usaha -usaha pengkaderan , meluaskan cakupan dan jangkauan peng kaderan , baik pengkaderan yang berorientasi teritorial , maupun



pengkaderan yang berorientasi pada fungsional dan profesional. Intinya kembali kami ulang adalah peningkatan mutu pengkaderan, dan apabila kita mengikuti pemandangan umum dalam Munas ini hampir semua pembicara menyebut soal peningkatan mutu atau kualitas kader .



Di bidang keanggotaan juga demikian lebih dimantapkan keang gotaan GOLKAR yang aktif dan bersifat perorangan dan juga lebih



ditekankan kepada penertiban administrasi keanggotaan . Di bidang keorganisasian atau kelembagaan lebih ditekankan pada peningkat an fungsi dan peranan organisasi, baik sebagai wadah , maupun se bagai alat perjuangan rakyat, khususnya sebagai alat perjuangan daripada Keluarga Besar Golongan Karya. Kemudian di bidang Konsolidasi Wawasan lebih memantapkan Wawasan Nusantara se



bagai wawasan Nasional tidak saja di dalam praktek pelaksanaan, tetapi juga di dalam konsepsi-konsepsi, hal ini akan mengandung 452



konsekuensi logis buat kita Golongan karya sendiri untuk setiap program , setiap konsepsi yang dilahirkan oleh GOLKAR sudah se



harusnya berwawasan , dan bersemangat Wawasan Nusantara . Kemudian Konsolidasi Idiil sudah barang tentu ini adalah pene gasan ulang daripada sikap dasar Golongan karya tadi dalam rangka



mempertahankan , mengamankan , dan mengamalkan nilai -nilai Pancasila , dan keteguhan sikap kita dalam rangka berbangsa , ber negara dalam negara kesatuan Republik Indonesia . Di bidang sukses Repelita V , terurai berbagai bidang , baik di bidang sosial politik, di bidang sosial ekonomi, bidang agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa , sosial budaya , dan bidang Hankamnas. Di bidang politik pada dasarnya berkisar pada meningkatkan peran dan fungsi organisasi kekuatan sosial politik , dan ABRI sebagai kekuat an sosial politik disamping kekuatan Hankam dalam rangka meman tapkan perwujudan kehidupan konstitusional demokratis dan tegak



nya hukum . Serta berfungsinya semua lembaga-lembaga , baik infra , maupun supra struktur politik . Dengan demikian diharapkan Demokrasi Pancasila benar-benar



terwujud , secara konstitusional sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 , dan sesuai pula dengan nilai -nilai Pancasila itu sendiri . Di bidang pembangunan ekonomi lebih ditekankan pada aspek pemera



taan . Hal ini juga sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh hampir semua pembicara dalam pemandangan umum yang lebih menghen daki dan meminta agar hal -hal yang berkenaan dengan pemerataan ,



baik pemerataan pembangunan secara fisik , pemerataan hasil -hasil pembangunan , dan pemerataan pembangunan dilihat dari segi teri torial dan regional . Penyebarannya ke seluruh daerah ini sangat di perhatikan di dalam rancangan ini , walaupun mungkin perumusan perumusannya nanti belum setajam atau belum sespesifik yang di harapkan , tetapi disana semangat pemerataan itu sangat menonjol . Tetapi pemerataan di sini selalu dikaitkan pemerataan untuk tetap



menjamin pertumbuhan yang memadai , yang ditopang oleh stabili tas nasional yang mantap , dan juga stabilitas nasional akan lebih menjamin adanya pertumbuhan ekonomi yang cukup memadai 453



untuk memberikan , menjamin adanya pemerataan pembangunan yang juga wajar. Pembangunan yang berkenaan dengan aspek-aspek atau kelompok atau untuk meningkatkan tujuan kesejahteraan rak yat terutama bila dilihat dari segi ekonomi untuk meningkatkan pendapatan kelompok-kelompok masyarakat yang berpenghasilan



rendah , pembangunan daerah terbelakang, pembangunan daerah terisolir dan pembangunan daerah perbatasan ini diberi perhatian secara khusus .



Kemudian pembangunan golongan ekonomi lemah dikaitkan dengan pembangunan koperasi , kemudian menjalin hubungan kerja sama yang baik, mekanisme kerja yang baik , dan serasi antara Pe rusahaan Negara atau Badan Usaha Milik Negara, koperasi , dan swasta . Ini juga mendapat perhatian yang cukup di dalam rancang an ini . Demikian juga aspek-aspek pendapatan negara , dan aspek aspek peningkatan devisa dalam rangka untuk menjamin kelanjutan pembangunan baik masa kini untuk memantapkan landasan mau pun untuk menyongsong tinggal landas pada berikutnya, dan juga sekaligus untuk menyongsong tahap kedua pembangunan jangka panjang 25 tahun .



Di bidang agama kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa



penekanannya pada segi -segi atau aspek-aspek kerukunan hidup ber agama , jaminan dan peningkatan berbagai sarana untuk lebih me



mungkinkan dan meningkatkan pengamalan agama masing-masing, dan peningkatan kegiatan -kegiatan ibadah menurut agama masing masing , dan juga kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, peningkatan kualitas manusia melalui upaya -upaya pendidikan , dan melalui upaya-upaya lainnya . Ini juga mendapat perhatian yang



sangat menonjol di dalam bidang ini . Pembinaan generasi muda, peningkatan peranan wanita dalam segenap aspek pembangunan tidak hanya sebagai obyek, tetapi lebih penting lagi sebagai subyek pembangunan .



Demikian juga aspek ilmu pengetahuan dan teknologi , dan aspek -aspek lainnya yang serba keterkaitan antara satu dengan lain



diperlihatkan secara jelas, paling sedikit menurut kami di dalam 454



program ini telah terlihat .



Di bidang pertahanan keamanan , aspek perwujudan kekuatan Hankamnas terpeliharanya keamanan dan terjaminnya stabilitas nasional aspek Hankamrata , dan perwujudan ABRI yang cukup tangguh , Ini juga telah dicoba upayakan rumusannya dalam bentuk rancangan yang nantinya tentu akan kita kaji bersama. Kemudian di dalam Sukses Pemilu 1992 diperlihatkan adanya



tekad Golongan Karya untuk memenangkan kembali Pemilu 1992 dan untuk itu diperlukan adanya perencanaan yang teliti berdasar



kan kepada data yang aktual yang benar atau mendekati kebenaran dan untuk itu perlu ada persiapan -persiapan antara lain misalnya



berbentuk perkiraan keadaan secara dini , konsolidasi organisasi , penggalangan ke dalam , kemudian penciptaan atau pemantapan mekanisme Keluarga Besar GOLKAR , dan lain -lain . Di bagian penutup ditegaskan bahwa Program Umum ini masih dalam bentuk garis-garis besar, perlu dilanjutkan dengan menyusun program -program rinciannya , penjabarannya oleh DPP yang akan datang dan pelaksanaannya tentu saja tidak akan berhasil apabila tidak melibatkan atau tidak ikut melaksanakan secara bersama-sama oleh segenap jajaran Keluarga Besar GOLKAR . Dan kemudian sa ngat tergantung juga kepada disiplin kita bersama . Kami lupa tadi dibagian tertentu di dalam Program Umum di



bagian sosial budaya disebut tentang disiplin nasional , di bidang Hankam juga menyebut tentang kewaspadaan nasional . Kewaspada an nasional yang terus kita tingkatkan terus tidak saja dalam meng hadapi bahaya laten PKI dan sisa-sisa G30S /PKI, tetapi juga untuk



dapat mengantisipasi dalam berbagai perubahan dan kondisi daripada sikap , performance , daripada ideologi komunis yang bisa saja terjadi 1



1



di setiap waktu dan bisa muncul di Republik Indonesia yang ter cinta ini ,



Disiplin nasional dibagian lain tadi dikaitkan kepada perlu ada nya kepeloporan dan keteladanan daripada aparatur pemerintah .



Dibagian tertentu juga disebut tentang adanya kepentingan , con cern yang besar terhadap peningkatan kesejahteraan Pegawai Negeri , 455



ABRI , Pensiunan , dan sebagainya. Inilah saudara Ketua , dan hadirin hadirat yang berbahagia, penjelasan umum kami tentang Program Umum ini atau Rancangan Program Umum ini yang mengingat waktu tentu saja tidak sedetail atau selengkap apa yang kami inginkan , tapi mudah -mudahan nanti dalam kesempatan lain tentu saja dapat kita diskusikan . Terima kasih ,



Assalamu'alaikum Wr . Wb . PIMPINAN RAPAT



Terima kasih saudara Usman Hasan atas panduannya di dalam rangka, para peserta nanti melaksanakan pemandangan umumnya yang bersifat teknis . Karena waktunya , maka Sidang Komisi akan saya skors sampai jam 15.10 menit . Kami persilahkan dan dengan demikian maka sidang kami skors . ( ketuk palu sekali ) . PIMPINAN RAPAT



Mengucapkan Bismillahirrahmannirrahim , maka Sidang Komisi B mengenai program kami buka kembali . ( ketuk palu 1 kali ). Para peserta sekalian sesuai dengan apa yang telah kita sepakati, maka pada jadwal sore ini sampai jam 17.00 . Kemudian istirahat akan kita mulai lagi jam 19.30 sampai jam 23.00 atau mungkin le



bih , ini adalah pembahasan materi dari paripurna kelompok B Pro gram . Karena itu waktunya ada lima setengah jam atau tiga ratus tiga puluh menit, tentu tidak dapat lima ratus atau enam ratus dari pada para peserta ini akan menyampaikan pendapatnya keseluruh an , maka kami akan mengambil kesempatan yang pertama perke lompok , sekalipun di dalam komisi ini tidak ada kelompok, atau mewakili kelompok , sekalipun bersifat perorangan . Lalu yang kedua ini masing -masing 5 menit, sehingga dari daerah 27 kali 5 menit = 135 menit . Sedangkan sisanya kami persilahkan nanti secara termin



perorangan , sehingga waktunya 330 menit sampai jam 23.00 kecuali kalau memang nanti perkembangannya para peserta sekalian menye tujui bisa dilebih kan dari jam 23.00 karena mumpung kita ketemu. Sedangkan dari pusat seperti kemarin sekalipun itu merupakan satu kelompok, tetapi ternyata ada beberapa yang melebihi akan 456



kami berikan kesempatan lebih banyak dari kelompok pusat yang kami ketahui potensi -potensi dari para Bapak-bapak dan Ibu -ibu yang dapat menyampaikan mengenai pembahasan materi ini .



Kemudian yang kedua, waktu hanya 5 menit langsung kepada materi. Jadi Bab sekian, halaman sekian perlu di tambah atau perlu dirubah , atau perlu dikurangi. Saya kira tidak perlu menyampaikan terima kasih kepada Bapak Pimpinan dan sebagainya, saya kira lang sung to the point karena waktunya cuma 5 menit. Sesudah itu besok mulai jam 09.00 akan kami tunjuk Team Perumus , karena pas ti himbauan saran dari para peserta harus dirumuskan , sebab ke



mungkinan antara peserta satu dan peserta lain mungkin tumpang tindih atau mungkin ada hal -hal yang kontradiktif tentu akan kita pertimbangkan. Team Perumus ini kami mohon dengan mandat pe nuh , karena tentu tidak ada waktunya. Apalagi juga tidak mungkin



akan disampaikan kepada paripurna Komisi B lagi berhubung ruang ini pada jam 14.00 sudah akan dipersiapkan untuk paripurna lapor an Komisi A , B , C , dan D. Jadi karena waktunya, sesudah makan siang sudah dipersiapkan untuk paripurna dimana meja-meja ini akan hilang semua . Nah , dengan demikian akan kami mulai dengan pembahasan ma



teri. Jadi tadi mungkin istilahnya pemandangan umum , itu tidak benar. Pemandangan umum yang bersifat langsung pembahasan materi tetap seperti tadi saran tertulis kami terima. Sehingga saran



tertulis nanti juga akan merupakan bagian daripada usulan para pe



serta yang mungkin tidak sempat untuk dikemukakan , dan akan kami bahas di dalam rapat Team Perumus jam 09.00 dapat disetujui Terima kasih .



Pada prinsipnya rapat komisi adalah rapat tertutup , namun se telah kami konsultasikan dengan DPP supaya aspirasi yang berkem bang inipun dapat diketahui masyarakat luas yang memang menanti



apa yang dibicarakan kader -kader GOLKAR di dalam Munas IV ini , maka atas ijin Pak Manihuruk yang menjawab mengenai hal pro gram kemarin ini dapat terbuka. Sekarang kami mulai dari Aceh , maaf ya kami balik , ini atas usul dari rekan -rekan yang lain . Kita 457



mulai dari Timor Timur , apakah akan ada pembahasan materi yang diberikan . Dari Timor Timur tidak ada ? Ternyata dari Timor Timur



tidak menyampaikan pembahasan materi berarti menganggap cukup . Kita lanjutkan dari Irian Jaya , dari Irian Jaya juga pas . PESERTA RAPAT



Pimpinan Komisi yang kami hormati , kami usulkan kalau bisa yang sudah siap saja dulu yang maju Pak . Sedangkan yang baru , barangkali dari Irian Jaya baru menyusun , karena itu kami lewati dulu . Belum pas dalam arti tidak menggunakan haknya . PIMPINAN RAPAT



Dari Maluku , kami persilahkan . PESERTA RAPAT DAERAH MALUKU



Kita mulai halaman 11 , diharapkan tambah huruf G sebagai be rikut berbagai ekses negatif lainnya dari pembangunan dengan catat an diangkat dari halaman 29-30 butir K bagian akhir. Berikutnya pada halaman yang sama butir B , halaman 11 butir B , perkembang



an angkatan kerja yang diantara kata "kerja " dan " yang' mohon ditambahkan , khususnya "angkatan kerja yang berpendidikan " . Berikutnya pada halaman 26 huruf Q, kalimat keempat " pemba ngunan daerah " mohon ditambah "termasuk usaha pemekaran wila yah ", walaupun dalam GBHN pembangunan daerah ini termasuk juga masalah pembangunan . Jadi pembangunan daerah termasuk pe mekaran wilayah . Dan yang terakhir Bab penutup butir 4 dibunyi kan " tetapi sebelumnya tidak diarahkan untuk mana kami mohon untuk ditampung arahannya pada halaman 13 dengan penambahan



butir baru e , pada sasaran keluar butir " ;" butir baru dengan redaksi " tersusunnya pemikiran mengenai pola umum pembangunan jangka panjang 25 tahun kedua " . Kami ulangi dengan penambahan butir baru pada halaman 13 sesudah D dengan redaksi "tersusunnya pe mikiran mengenai pola umum jangka panjang 25 tahun kedua".



Karena sudah diarahkan pada halaman 13 lewat butir baru e mohon ditambahkan atau diulas pada halaman 32 dengan penambahan butir baru 7 , sesudah " ;" . Jadi bagian ketiga itu ada enam butir 458



sesuai dengan konsep atau rancangan , kami mohon untuk ditambah



kan butir 7 dengan redaksi " Usaha -usaha penyusunan , pemikiran mengenai Pola Umum Pembangunan Jangka Panjang 25 tahun ke dua ” . Dimana butir ini akan dijabarkan a , b , c dan seterusnya ter



gantung kita bersama dengan usulan bahwa penjabaran itu mungkin diawali dengan sasaran utama Pembangunan Jangka Panjang 25 tahun kedua sebagaimana yang ada pada GBHN 1988. Khususnya tentang Pola Umum Pelita V, butir 2, tentang peningkatan kualitas manusia -manusia dan masyarakat Indonesia seluruhnya. Terima kasih .



PIMPINAN RAPAT



Oleh karena, tadi halamannya dari sini pindah ke sini . Saya me ngusulkan tertulis supaya disampaikan kepada kami . Terima kasih . Kami lanjutkan dari NTT . 1



PESERTA RAPAT ( NTT ) Saudara pimpinan rapat dari NTT sebagai berikut ; secara umum



pada prinsipnya kami dari NTT menerima rancangan Munas IV ini tentang Program Umum GOLKAR periode 1988-1993. Sebagai sum bang saran terhadap materi Munas ini NTT memberikan usulan be rupa pokok -pokok pikiran sebagai berikut ; pertama bidang sukses



konsolidasi terutama upaya peningkatan mutu kader, yaitu Karak terdes, maupun kader fungsional yang sudah ada serta dukungan biaya untuk pembinaannya ; kedua perlu dicantumkan hubungan yang tegas antara GOLKAR dengan Orsosmasinalnya, maupun de ngan para kadernya yang berada di Orsinalmas, ketiga masih dibu tuhkan pendidikan dan latihan kader yang berorientasi kepada fungsi, maupun profesi .



Berikut di bidang Sukses Pelita V , sejalan dengan pemandangan umum NTT pada waktu pemandangan umumnya , maka pada halaman 25 buku rancangan ini perlu dipertajam lagi rumusannya .



Dimana memberikan perhatian yang khusus kepada daerah yang relatif tertinggal, daerah dan kepulauan yang terpencil dan daerah perbatasan , khususnya wilayah Indonesia bagian timur sebagai pen



jabaran dari GBHN . Mengenai rancangan Sukses Pemilu tahun 1992 459



pada prinsipnya kami menerima rancangan yang ada tidak mengala mi perubahan , kecuali lewat Team Perumus dicantumkan point



tentang dukungan biaya untuk kegiatan persiapannya , terakhir kami mengusulkan, agar rangkuman Program Umum ini dinamakan Tri Sukses II untuk membedakan Tri Sukses produk Munas III yang lalu ; kedua mohon lewat komisi ini agar Munas perlu membuat



suatu rekomendasi sebagai penugasan lebih lanjut kepada DPP ter pilih untuk dapat mengakomodir program daerah sebagai produk Musda Tingkat II maupun Musda Tingkat 1 dalam operasionalisasinya Program Umum ini untuk menjawab daripada DPP terhadap spesifikasi atau karakteristik kedaerahan yang dimuat ke dalam program -program daerah tersebut. Akhirnya tentang redaksi dise rahkan kepada Panitia Perumus sekian dan terima kasih . PIMPINAN RAPAT



Terima kasih , sesuai dengan jawaban daripada Bapak Manihuruk



kemarin , memang ada beberapa hal sesuai dengan Munas lima tahun yang lalu , ada 2 hal yang mungkin akan dalam bentuk apa memo randum , apa rekomendasi , yaitu mengenai kaderisasi dan pemekar an wilayah . Mungkin ini suatu usulan yang kita masukan di dalam memorandum . Terima kasih , dilanjutkan NTB . PESERTA RAPAT (NTB ) Kami dari NTB , ada 3 kategori dalam membahas Program



Umum ini yaitu satu bersifat usul penambahan materi . Kami mulai dari halaman 11 , mengenai faktor- faktor penghambat . Penambahan ini sebenarnya bukan materi baru , akan tetapi kami maksudkan untuk penajaman atau stressing, sehingga kita lebih memperhatikan masalah -masalah tersebut. Di sini sampai " f" , kami ingin tambahkan 2 materi lagi , yaitu " g" ; masih rendahnya tingkat kesadaran masya rakat, dan upaya pencegahan terhadap bahaya pencemaran , dan kerusakan lingkungan hidup yang mengakibatkan berkurangnya



efektivitas sumber daya alam bagi pembangunan . Kemudian " h " penambahan yang kedua "belum cukup seimbang dan seimbang



serasinya perimbangan kepentingan -kepentingan makro di satu pihak, dan kepentingan -kepentingan mikro di pihak lainnya di 460



bidang pembangunan ". Kemudian " j" masih adanya wawasan yang sempit disementara kalangan masyarakat dalam usaha menggalang dan mempercepat terwujudnya Wawasan Nusantara.



Kemudian pada halaman konsolidasi Wawasan, halaman 14 . Kami juga ingin menambahkan point " d " , setelah " c" yaitu ; meng galang solidaritas sosial di kalangan masyarakat guna meningkatkan kesatuan dan persatuan Bangsa , sebab semua ini ada kaitannya de ngan program -program yang secara umum berikutnya .



Kemudian yang kedua , hal -hal yang masih perlu kami pertanya kan , yaitu di halaman 8 dan halaman 9. Masalah istilah kemandirian . Nah ini memang sudah ramai dibicarakan di koran , jadi barangkali istilah kemandirian ini dibakukan artinya, ada definisinya , apa batas



an -batasan definisi terhadap mandiri itu , sebab kalau tidak , maka ini akan menimbulkan kerancuan , keraguan , maupun barangkali bisa diadakan manipulasi interpretasi. Karena itu mungkin masalah man diri itu perlu sekali diadakan suatu batasan -batasan atau definisi apa yang dimaksud dengan mandiri ini .



Kemudian yang ketiga , yaitu usul-usul penyempurnaan redak sional , di halaman 7 dan 8 mengenai sikap dasar. Rum i seperti yang tadi saya kemukakan pada waktu itu , supaya konsisten penulisan nya . Kita kembalikan saja penulisan di Anggaran Dasar yaitu mem pertahankan , mengamankan , dan mengamalkan Pancasila . Kemudi an penyempurnaan redaksional yang kedua di halaman 13 , pada



point " d " di sana ditulis " gairah , semangat, partisipasi”, nah ini kok seperti kalimatnya terpotong saja. Jadi kami mengusulkan untuk di perbaiki "meningkatkan gairah dan semangat dan seterusnya ". Kemudian halaman 14 , di sana dituliskan " dalam konsolidasi



wawasan ” , yaitu point " b " mempelopori pemasyarakatan wawasan nusantara. Kami usulkan istilah pemasyarakatan ini diganti saja, sebab konotasinya agak lain , pemasyarakatan itu biasanya lembaga pemasyarakatan , artinya hukuman . Karena itu " memelopori usaha memasyarakatkan ".



Kemudian halaman 16 , point 4 paling atas, "meningkatkan hu bungan dengan kelompok -kelompok masyarakat ”. Nah , di sini 461



kelihatannya kok hubungan sepihak saja , kami ingin supaya ditam bahkan diantara kata " hubungan " dengan perkataan "dengan " jadi ada tambahan timbal balik, yaitu "meningkatkan hubungan timbal balik dengan kelompok-kelompok masyarakat ... dan seterusnya " . Kemudian halaman 17 , point 2 baris ke 6 dari bawah , sebelum kata " dan sebagainya" itu supaya ditambah dengan " tokoh -tokoh masyarakat dan sebagainya ". Jadi setelah " swadaya masyarakat" koma " tokoh -tokoh masyarakat, dan sebagainya ”. Kemudian halaman 19, pada bagian ketiga Sukses Pelita V, di



sana ada kalimat " GOL KAR sebagai organisasi kekuatan sosial



politik yang mendapat kepercayaan dari sebagian masyarakat Indo nesia, dan sebagai pengemban hakekat Orde Baru " . Kami ingin tambahkan " hakekat perjuangan Orde Baru ”. Kemudian ke halaman 22 , point 4 c , " meningkatkan upaya ,



memelihara , dan lebih memperkokoh stabilitas nasional yang se hat, dan dinamis khususnya di bidang ekonomi , untuk mewujud kan ketahanan ekonomi nasional yang tangguh " . Kami usul supaya kata " tangguh " ini dicoret, sebab kalau sudah ketahanan , jelas dia tangguh . Jadi agak berlebihan menurut pemikiran kami . Kemudian halaman 23 , point " g ” , disana dikatakan "mendo rong" kerjasama yang serasi antara usaha negara , koperasi , dan usaha swasta , berdasarkan semangat kekeluargaan sesuai dengan prinsip demokrasi ekonomi" . Demokrasi ekonomi ini kan umum sekali. Jadi supaya ditegaskan bahwa demokrasi ekonomi yang kita maksudkan adalah demokrasi ekonomi Pancasila. Kami usulkan di tambahkan kata " Pancasila " .



Kemudian halaman 33 , dibaris terakhir setelah kata -kata " terus menerus" , ditambah dengan serta mengembangkan cara - cara baru . Jadi menurut pemikiran kami cara -cara lama masih saja kita pakai, kita tidak akan bisa bertahan . Bahkan juga tidak bisa untuk me ningkatkan , tapi perlu ada cara - cara baru yang kita kembangkan . Kemudian halaman 34, point 3 di sana disebutkan " keberhasil



an dalam melaksanakan Program Umum ini tergantung partisipasi seluruh warga Golongan Karya" . Kami ingin menyisipkan kata -kata 462 1



antara " partisipasi" dan " seluruh " ini perkataan sikap mental , ke taatan dan disiplin . Jadi lengkapnya sebagai berikut " keberhasilan



dalam melaksanakan Program Umum ini tergantung pada partisipasi , sikap mental, ketaatan ,dan disiplin seluruh warga Golongan Karya" , dan seterusnya. Masih point 3 , diantara kata -kata " suasana' itu supaya ditambahkan juga " suasana keterbukaan , kerjasama , dan ke



bersamaan " dan seterusnya . Sebab selama ini kita sering disoroti tidak ada keterbukaan di dalam GOLKAR . Terima kasih . PIMPINAN RAPAT



Terima kasih, tentunya usul nanti kita bicarakan dengan Team Perumus, misalnya ada beberapa istilah yang sudah baku , misalnya hakekat Orde Baru dalam sikap dasar, misalnya ditambah hakekat



perjuangan Orde Baru , pikiran sikap dasar yang sudah selalu kita pegang, misalnya delapan sikap dasar ini tidak akan ada perubahan . Namun ini akan kita bicarakan dengan Team Perumus. Terimakasih . Saya lanjutkan Bali . PESERTA RAPAT ( BALI )



Bapak dan Ibu Pimpinan dari Bali pada pokoknya menerima konsep program kerja ini sebagai suatu program kerja yang menjadi landasan gerak daripada kepemimpinan GOLKAR masa bakti 1988-1993 . Beberapa hal sudah diungkap oleh rekan yang lain .



Namun demikian juga kami ada dua hal yang perlu kami sampaikan berkenaan dengan Sukses Pelita V , halaman 20 huruf " f" , " turut berusaha menciptakan iklim dan seterusnya, menurut pendapat kami bahwa GOLKAR sudah diakui sebagai suatu organisasi sosial politik besar. Kiranya perlu menghilangkan kata " turut" , sehingga bunyinya berusaha menciptakan iklim yang lebih mendorong . Jadi kata " turut" dihilangkan , jadi ada inisiatif yang memang muncul dari dalam diri GOLKAR .



Lalu yang kedua pada halaman 28, kebetulan sama hurufnya



" f " "mendorong tersusunnya sistem pendidikan nasional yang mampu membentuk manusia pengamal Pancasila , dan seterusnya. Kami mohon ditambahkan "membentuk manusia pengamal Panca sila , pada kalimat terakhir itu yang mampu menciptakan lapangan 463



kerja. Yang sama dengan rekan dari NTB , beberapa hal kami tidak ulang lagi . Terima kasih atas perhatiannya . PIMPINAN RAPAT



Terima kasih kami lanjutkan Sulawesi Tenggara . PESERTA RAPAT ( SULAWESI TENGGARA)



Saudara pimpinan yang kami hormati, dari Sulawesi Tenggara setelah mempelajari pokok -pokok rencana dari pada GOLKAR yang telah dituangkan dalam rencana program kerja 1988-1993 ini . Maka ada beberapa hal yang kami perlu melihat disini sebagai pengembangan , yaitu pada halaman 14, yakni pada point B di situ



meningkatkan kewaspadaan pada berbagai ideologi paham dan pola pikir yang bertentangan dengan Pancasila di sini kewaspadaan ter hadap ini perlu dipertimbangkan terhadap infiltrasi dan pengaruh berbagai ideologi karena di sini agar terlalu mendetail. Jadi konotasi kita infiltrasi dan pengaruh, itu yang pertama.



Kedua, pada halaman 15 yaitu C ayat 2 yang berbunyi disitu bahwa : kami berpendapat bahwa di sini kegigihan perjuangan dan kemampuan berprestasi jadi kami usulkan di sini serta memiliki disiplin yang tinggi , karena bagaimanapun juga kegigihan perjuang an dan kemampuan berprestasi kalau tidak memiliki suatu dedika si yang tinggi ini saya kira agak kurang lengkap.



Selanjutnya mengenai hal 18 G pada ayat 1 yang berbunyi di situ adalah bahwa melanjutkan dan meningkatkan usaha-usaha penerangan dan penerbitan berbagai media informasi, motivasi dan



untuk menambah pengetahuan serta ketrampilan berbagai bidang profesi fungsional dan sebagai sarana komunikasi timbal balik antara GOLKAR dan anggota -anggotanya dan masyarakat supaya



ditambah di sini ditambah dengan dan masyarakat dalam rangka menciptakan iklim yang mendorong tumbuhnya peranan partisipasi dan tanggungjawab masyarakat itu dalam pembangunan nasional .



Selanjutnya di dalam halaman 20 C, di situ meningkatkan pen didikan politik berdasarkan Pancasila dan UUD 45 agar rakyat makin sadar akan hak dan kewajibannya, sehingga makin mampu mengembangkan partisipasi yang tumbuh dari bawah di situ dari 464



bawah dan ikut berperan secara aktif dan bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Selanjutnya masih pada halaman 20 pada huruf f di situ hanya kami usulkan supaya ditambah dengan dan , setelah pembangunan nasional dan mengembangkan organisasi masyarakat yang lebih mandiri karena ini kita mengarah pada kemandirian mengembang kan rasa kemasyarakatan yang lebih mandiri dan mampu melaksa nakan fungsi sebagai sarana dalam berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan , jadi demikian mengenai tanggapan dari DPD GOL KAR Tingkat | Sulawesi Tenggara. PIMPINAN RAPAT



Terima kasih ada beberapa kalimat yang tumpang tindih dengan bagian yang lain jadi F dan K jadi mandiri , jadi saya mohon tertulis supaya disampaikan , terima kasih . Sekarang dari Sulawesi Selatan . PESERTA RAPAT ( SULAWESI SELATAN ) Saudara Pimpinan pada prinsipnya dari DPD GOLKAR Tingkat I Sulawesi Selatan dapat menerima secara keseluruhan apa yang ter



muat di dalam Rancangan Program yang telah disusun namun di perlukan adanya penekanan -penekanan dengan mengingat pandang an umum dari Jawa Timur tadi malam ditambah usul dari NTT,



maka Sulawesi Selatan berpendapat bahwa pembangunan di kawas an Indonesia bagian Timur perlu secara eksplisit dimaksudkan di .



dalam Program GOLKAR yang kita susun ini , kenapa demikian apabila kita merujuk pada GBHN 1988 di mana nampak bahwa kawasan Pasifik Barat Daya merupakan kawasan yang strategis di



waktu yang akan datang , sehingga pembangunan di kawasan Indo nesia bagian Timur menjadi strategis dan untuk itu kami usulkan secara eksplisit dimasukan ke dalam halaman 25 yang sebenarnya disini sudah disinggung secara umum , tapi kami secara khusus kira kira redaksinya demikian : jadi ditambahkan saja disitu : Di dalam kaitan ini dengan merujuk pada GBHN tahun 1988 dimasa yang akan datang kawasan Pasifik Barat Daya menjadi sangat strategis hingga 465



akselerasi pembangunan di kawasan Indonesia bagian Timur perlu diberikan perhatian secara khusus dan diprioritaskan , itu yang per tama.



Kemudian pada halaman 11 pada faktor penghambat kami telah buka -buka mempelajari program ini di dalam rangka peningkatan kualitas manusia tidak tercantum di situ salah satu faktor pengham



bat yang mana kami ingin tambahkan di situ yaitu menjadi G : Masih kurangnya sarana pendidikan yang mengakibatkan kualitas



pendidikan belum memadai, selanjutnya pada halaman 13 point 1 kami bacakan : Konsolidasi adalah usaha dan kegiatan yang terenca na , terarah dan terpadu kami ingin tambahkan disitu : dan terus me



nerus. Selanjutnya , halaman 14 nomor 4 Konsolidasi Wawasan point B memelopori pemasyarakatan kami usulkan diganti dengan memasyarakatkan Wawasan Nusantara, jadi bukan pemasyarakat.. an .



Kemudian pada halaman 24 point K saya bacakan : Terus ber usaha mendorong agar produksi dan penyediaan bahan kebutuhan rakyat serta kebutuhan lainnya mencukupi dan terus meningkat, kami ingin tambahkan disitu : Baik kualitatif maupun kuantitatif jadi disamping kuantitasnya juga kualitasnya. Kemudian pada halaman 27 , kami bacakan : Point a . Melanjutkan pembinaan suasana yang memungkinkan umat ber agama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk mengamalkan sebaik -baiknya ajaran agama dan kepercayaan



masing-masing dalam membangun negara, bangsa dan masyarakat selaras dengan penghayatan dan pengamalan Pancasila dalam kaitan ini terus dimantapkan kerukunan antara sesama umat beragama antara sesama penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan antara semua umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kami tambahkan , untuk memben



dung fanatisme golongan agar lebih memperkokoh solidaritas sosial serta lebih meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka Wawasan Nusantara. Kemudian pada halaman 29, point G , kami bacakan meng 466



upayakan peningkatan kualitas, kami ingin tambahkan di situ , kata kata setiap jenjang dan jenis pendidikan dan seterusnya, saya kira itu usul dari Sulawesi Selatan dan terima kasih saudara Pimpinan , akan kami serahkan secara tertulis. PIMPINAN SIDANG



Terima kasih , dilanjutkan Sulawesi Tengah . PESERTA RAPAT ( SULAWESI TENGAH )



Pimpinan Komisi yang kami hormati . Dari Sulawesi Tengah pada prinsipnya setelah kami mempelajari Rancangan Program



Umum Golongan Karya 1988-1993 , pada prinsipnya kami menyetu jui Rancangan yang sudah disajikan oleh Steering Committee, na mun sesuai dengan pemandangan umum yang kami sampaikan pada Pleno kemarin , ada satu usul yang ingin kami kemukakan yaitu pada halaman 25 buku kecil atau halaman 34 buku yang dibagikan atau rancangan yang dibagikan tanggal 2 Oktober 1988, diusulkan satu point tambahan diantara huruf M dan huruf N point baru se



bagai berikut. Memberi perhatian pada proses pengembangan jum lah Daerah Tingkat II dalam suatu wilayah Propinsi Daerah Tingkat



I yang terlalu luas sehingga memudahkan jangkauan kordinasi , pe ngawasan dan pengendalian pembangunan di daerah , sehingga pada



halaman 25 itu huruf N pada rancangan berubah menjadi huruf O dan seterusnya, perubahan point berikutnya dari Sulawesi Tengah kiranya hanya satu point saja usul kami dan sekian terima kasih . PIMPINAN SIDANG



Terima kasih , kami lanjutkan Sulawesi Utara. PESERTA RAPAT (SULAWESI UTARA ) Terima kasih banyak atas kesempatan ini , Bapak Pimpinan yang



kami hormati , pada prinsipnya sesuai dengan usul -usul rekan-rekan yang lain , dari Sulawesi Utara menyetujui rancangan ini dan ada 12 point yang merupakan catatan -catatan , dari kami namun ini tidak akan kami baca satu persatu tapi akan kami sampaikan secara ter tulis, dan hanya beberapa hal yang kami terangkan baik berupa pe najaman mungkin juga dalam bentuk penambahan point baru . Yang pertama halaman 14 point B , baris ke 2 sesudah kata paham itu di 467



berikan tanda kurung komunisme dan Golongan ekstrim lainnya dan ini kami ambil dari Garis Besar Haluan Negara, jadi secara eks



plisit, itu ditegaskan . Yang kedua halaman 21 sesudah point 1 di tambah point baru , sehingga ada kalimat yang berbunyi memelopori dan meningkatkan seleksi kepegawaian atas dasar karier sistem ,



Kemudian menyangkut pembangunan bidang ekonomi pada ha laman 23 sejalan juga dengan usul - usul peserta yang lain dan sesuai dengan kondisi daerah Sulawesi Utara sebagai wilayah perbatasan pertama-tama kami sampaikan bahwa rancangan ini memang telah melihat secara akomodatif melihat permasalahan -permasalahan



khususnya juga Sulawesi Utara tentang perbatasan ini , yang di sini secara eksplisit telah ditegaskan , tapi yang kita inginkan dan saya kira juga di daerah -daerah lain agar perhatian terhadap wilayah perbatasan ini tidak hanya tertulis di sini secara umum tetapi lebih dipertajam lagi . Karena itu kami mengusulkan mungkin akan di



rumuskan oleh Panitia Perumus sebagai berikut : Jadi perlunya per hatian khusus terhadap pengembangan kawasan -kawasan khusus seperti antara lain , Kawasan Perbatasan dengan diberikan alokasi dana, inikan usul dulu Pak ya dalam bentuk Inpres Wilayah Per batasan atau Inpres-Inpres atau apakah namanya kami serahkan



kepada Panitia Perumus, jadi tidak secara insiden til saja dan kita tahu bahwa Pemerintah Pusat juga sampai saat ini telah memberi kan perhatian penuh ke sana khususnya juga di daerah Sulawesi Utara juga mungkin tentang wilayah -wilayah kepulauan lainnya dalam bentuk Inpres -Inpres apakah namanya terserah .



Lalu masih dalam halaman 23 ini , kami dari Sulawesi Utara mendukung adanya kebijaksanaan -kebijaksanaan yang diarahkan selain menunjang proses produksi pengolahan fasilitas transportasi Pelabuhan juga terutama pemasaran dan pendirian sentra atau sub sentra pengolahan bahan -bahan baku untuk dijadikan good pro



duct di daerah-daerah yang potensial , terutama di daerah Indonesia Timur, ini sesuai dengan prinsip keseimbangan pembangunan antara antar daerah , antar wilayah dalam kerangka Wawasan Nusantara. Dan yang terakhir menyangkut pemekaran daerah tadi saya sudah 468



dengarkan dari pembicara terdahulu , kami menunjang usul itu karena di Sulawesi Utara juga sedang menunggu -nunggu realisasinya kira-kira Bitung menjadi Daerah Tingkat II dan kami tahu Pemerin tah Pusat telah memberikan perhatian khusus terhadap hal itu . Kami -kami ingin supaya dipercepat itu lewat GOLKAR , saya kira cukup sekian terima kasih . PIMPINAN RAPAT



Terima kasih , kami mohon perhatian tadi yang akan mengantar



kan tertulis supaya secepatnya dapat dikirim kepada Sekretaris di sini . Terima kasih saya lanjutkan daerah Kalimantan Timur. PESERTA RAPAT ( KALIMANTAN TIMUR ) Assalamu'alaikum Wr . Wb . Bapak Pimpinan , Ibu -ibu dan Bapak-bapak sekalian ada 6 point



yang akan kami sampaikan , dan kami tidak akan memperbaiki re daksi itu nanti tugasnya Team Perumus. Halaman 16 mengenai masa



lah kelembagaan kami mendukung sekali usul teman dari NTT, perlunya dipikirkan adanya kepengurusan DPD di Tingkat Wilayah Administratif yang di dalam Repelita IV sudah berkembang ke luar Jawa , ada Lembaga , ada Lembaga Gubernur, ada Lembaga Pemban tu Bupati dan Walikota Administratif mungkin tidak membentuk DPD baru tetapi apakah pecahan atau ekstensen daripada DPD Tingkat II atau salah satu tugas DPD Tingkat II dikafer , ooo meng



kafer wilayah -wilayah itu untuk mempermudah penggalangan kader dan organisasi itu yang pertama.



Yang kedua halaman 19 mengenai Sukses Pelita V pada point 2 pokok -pokok program untuk menyukseskan Pelita V , kami meng usulkan pokok-pokok program ini seyogyanya dirubah usul kami



adalah pokok -pokok programnya adalah mendukung Panca Krida Kabinet, karena GOLKAR justru adalah organisasi Sosial Politik



yang mendukung Kabinet Panca Krida Kabinet, itu salah satu dian taranya adalah Repelita V , jadi kita tidak masuk ke dalam Repelita V -nya tapi yang Panca Kridanya Panca Krida pertama melanjutkan, meningkatkan pembangunan , kedua disiplin nasional, ketiga mem budayakan ideologi Pancasila , Demokrasi Pancasila dan P - 4, Politik 469



Luar Negeri dan Pemilu 1992. Sehingga kami usulkan justru diatas nya adalah Panca Krida dulu , kemudian yang kedua pada halaman yang sama 19 mengenai penonjolan bidang-bidang pembangunan yang di sini ada 4 , Sospol , Sosek , Agama dan selanjutnya kemudian



Hankam , mungkin sistematikanya kalau memang mendukung Pelita V ikuti saja sistematika Pola Umum Pelita V sehingga kita tidak jadi bingung dan yang paling gampang nanti setelah lima tahun untuk dijadikan isue Pemilu apakah itu meningkat atau tidak . Jadi dengan demikian mungkin ada beberapa yang perlu ditonjolkan secara eks plisit, misalnya bidang atau sektor Generasi Muda , Peranan Wanita , sektor Pendidikan , karena kita bicara tentang peningkatan kualitas manusia dan kemudian sektor tenaga kerja dan Transmigrasi. Yang ketiga, yaitu yang dibagian terakhir alinea terakhir yaitu di F , G halaman 20 dan 21 G dan H itu sebenarnya jadi satu , me ningkatkan upaya agar tercipta aparatur negara yang berdayaguna kami menilai bahwa pencantuman kalimat ini umum sekali . Jadi



untuk meningkatkan upaya atau membantu Kabinet di dalam men ciptakan aparatur kita kemudian di sini disebutkan caranya adalah dengan turut menyukseskan pengembangan sistem dan langkah pengawasan secara konsepsional. Kalau bisa ini dirumuskan secara



lebih tegas. Kalimantan Timur tadi malam telah mengusulkan perlu diatur atau perlu adanya satu gagasan bagaimana mekanisme atau sistem antara DPD dengan fungsionaris, karena bagaimanapun sam pai dengan detik ini masyarakat hanya memandang bahwa GOL KAR identik dengan Pemerintah , kesalahan aparatur kadang-kadang



juga dianggap bagian dari kesalahan GOLKAR , jadi mungkin perlu dikembangkan .



Halaman 21 sama mengenai disiplin nasional, kami juga menya rankan bagaimana operasionalisasi daripada disiplin nasional , apa kah orang kemudian membuang puntung rokok langsung kita tuduh dia tidak melaksanakan disiplin nasional , dengan demikian maka



lama -lama istilah disiplin nasional itu akan erosi dan pada akhirnya hilang, sama dengan di awal Pelita IV kita bicara tentang efisiensi nasional , produktivitas dan kreativitas nasional . 470



Halaman 25 yang nomor 5 kami sependapat dengan Sulawesi Utara perlunya ada satu ketegasan tentang halaman 25 yang pada huruf M memberikan perhatian khusus kepada daerah yang relatif tertinggal dan seterusnya. Sepertinya ini foto copy dari buku Re pelita IV pola umum , jadi kalau bisa ditegaskan lebih jelas kami ingin membagi jadi 3 bagian : 1. daerah pedalaman , 2. daerah per batasan , karena kita berbatasan dengan negara lain dan pada saat



sekarang masalah -masalah ini yang kelihatannya lebih menonjol dan perlu diperhatikan . Kemudian yang ketiga adalah pada wilayah wilayah terpencil termasuk pemasyarakatan ada istilah dari Depar temen Sosial pemasyarakatan suku terasing, GOLKAR justru lebih banyak memainkan peranan di sini kalau memang pendekatannya kepada masyarakat, jadi secara tegas jangan dicantumkan semacam ini Pak, susah sekali membuat programnya nanti dan bisa overlaping bahkan bisa tidak ada sama sekali. Dan nanti setelah lima tahun Mu



nas yang ke 5 apa yang mau kita nilai dari program semacam ini.



Kemudian pada halaman yang sama 25 pada bagian huruf N , di sini disebutkan memperjuangkan agar setiap langkah dan selanjutnya mengindahkan pentingnya memelihara fungsi, mutu dan seterusnya lingkungan hidup , juga masih bersifat umum kalau bisa ditegaskan



saja bahwa GOLKAR lah yang memperjuangkan pembangunan yang berwawasan lingkungan dengan satu kalimat yang pendek kita semua sudah terikat dan komited untuk setiap proyek , setiap pro



gram, setiap investasi yang dilakukan harus berwawasan lingkungan . Halaman 26 , saya menanyakan apa pentingnya huruf O yang di situ sumber daya maritim , sumber alam maritim , mungkin ini salah copy termasukan di situ , sumberdaya alam masuk saja semuanya, se luruhnya laut, udara , air, darat dan sebagainya . Mungkin tidak di perlukan di situ . Kemudian pada halaman yang sama P , mendorong pengembang an pola tata ruang juga kami minta ditegaskan oleh Team Perumus



secara lebih jelas, karena inilah yang menjadi masalah khususnya bagi wilayah -wilayah luar Jawa, khususnya lagi bagi Kalimantan yang disebut pulau masa depan itu , kalau dia disebut pulau masa depan 471



mustinya tata ruangnya diatur sejak sekarang jangan justru tata ruangnya tumpang tindih . Kami yang hadir di sini semuanya masuk



daerah HPH pak, sehingga kalau suatu saat diangkat, ya kena gusur, jadi Ketua kami tadi malam telah menjelaskan betapa tupang tindih



nya dan itu masalah kordinasi tidak berada di tingkat daerah , jelas itu adanya di tingkat yang lebih atas . Kemudian pada halaman yang sama , ini bagian yang terakhir pak q huruf q ikut berupaya lebih meningkatkan keterpaduan pembangunan , ini kalimat sejak Pelita 11 ( dua ) sudah diucapkan , jadi sudah ada semacam ini sama , di peme



rintah juga melakukan yang sama meningkatkan keterpaduan tapi yang terjadi itu kadang-kadang tidak terpadu . Saya ingin kalau bisa di sini kita secara tegas saja mendukung atau ikut melaksanakan PP 8 Tahun 1988 tentang Kordinasi, PP 6 Tahun 1988 tentang Kordinasi di Daerah , PP 8 pak , okey pokoknya 6 atau 8 dilihat saja nanti . Jadi dengan demikian secara tegas di situ dicantumkan bagai mana kordinasi itu dilakukan . Demikian Bapak Pimpinan , terima kasih . PIMPINAN RAPAT ( IR . SOEKORAHARDJO )



Terima kasih cukup banyak usul dari Sulawesi Utara, eh Kali mantan Timur , terutama beberapa kalimat yang nanti harus di



rumuskan di Team Perumus, jadi saya kira akan saya usulkan nanti dari Kalimantan Timur untuk duduk dalam Team Perumus. Dilanjut kan Kalimantan Selatan . KALIMANTAN SELATAN



Pimpinan dan Anggota Komisi B yang terhormat, Dari Kalimantan Selatan tidak banyak yang ingin disampaikan karena sudah disampaikan oleh daerah -daerah lain . Namun demikian



lima hari lagi adalah 28 Oktober kita memperingati Sumpah Pemu da, salah satunya Bahasa Indonesia , bahasa mencerminkan kebesar an bangsa. Oleh karena itu disini ada penggunaan kata yang rancu sehingga mengaburkan arti partisipasi dan peran . Kita mulai dari



halaman 20 ada kata-kata partisipasi politik , kalimat selanjutnya kemudian di halaman 22 berpartisipasi aktif, kemudian di halaman 28 berperan aktif , kemudian di halaman 30 pada butir m dan n ini 472



berperan secara aktif tetapi pada butir 1 ini berperan serta mening katkan , apakah kata serta di sini berarti dan , berperan serta mening



katkan atau juga berperan secara aktif. Jadi kami himbau perumus nanti menggunakan istilah bahasa Indonesia kalau memang sudah ada yang baku . Kalau dari bahasa asing nanti partisipasi katanya, bisa keseleo lidah mengucapkannya , jadi mohon mendapat perhati an sehingga tidak mengaburkan arti, kalau berperan serta mening · katkan lain artinya dengan berperanserta meningkatkan . Namun pada halaman 34 pada Bab Penutup butir 3 di sini mun cul kata-kata itu kembali keberhasilan dalam melaksanakan Program



Umum ini tergantung pada partisipasi seluruh warga GOLKAR untuk berperan , di sini nampaknya partisipasi diartikannya keikut sertaan , barangkali ini perlu kita luruskan kalau kita pada halaman 30



ingin mengambil berperan secara aktif, maka kami sarankan pada butir 1 ini juga berperan secara aktif meningkatkan usaha dan selan jutnya .



Yang kedua masih kaitan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang tepat, benar dan baik . Pada halaman 34 Bab Penutup butir 3 tadi keberhasilan dalam melaksanakan Program Umum ini tergan tung untuk selanjutnya untuk berperan sesuai potensi , sesuai pedo



man umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan apabila kata sesuai harus mutlak diikuti dengan kata dengan , jadi dimohon ditambahkan dengan . Dan secara keseluruhan saran-saran dari DPD Tingkat Kalimantan Selatan yang telah disampaikan nampaknya sudah tertampung semua . Demikian , terima kasih . PIMPINAN RAPAT ( IR . SOEKORAHARDJO ) Terima kasih , kami lanjutkan Kalimantan Tengah . KALIMANTAN TENGAH



Assalamu'alaikum Wr . Wb .



Pimpinan yang saya hormati , dari Kalimantan Tengah ada 4 hal yang ingin disampaikan . Yang pertama, adalah halaman 5 point 1 c, kami menyarankan pada kalimat pokok -pokok program ini dan se terusnya ditambah telah menampung aspirasi program kerja daerah se Indonesia dan merupakan kelanjutan dan seterusnya. Selanjutnya 473



halaman 6 butir 2 huruf a , Program Umum ini dimaksudkan untuk menetapkan sasaran -sasaran dan langkah-langkah perjuangan dalam 5 tahun mendatang untuk meningkatkan konsolidasi dan seterus nya. Kami menyarankan untuk meningkatkan konsolidasi diganti



dengan untuk melaksanakan Tri Sukses GOLKAR dalam rangka dan seterusnya.



Selanjutnya halaman 21 butir 3 huruf e , kami bacakan huruf i senantiasa berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan, mohon ditambahkan di situ seluruh rakyat Indonesia termasuk kesejahtera an Pegawai Negeri , ABRI dan seterusnya. Halaman 33 butir 3 dalam rangka dan seterusnya huruf a , b, c , d , e dan seterusnya disarankan ditambah yang pertama f, mempersiapkan para juru kampanye GOLKAR yang berkualitas tangguh dan terampil sehingga mampu berkomunikasi dengan rakyat pemilih . Tambahan berikut :



j . Membuat peta politik mulai dari RT , RW , Kecamatan sampai Dae



rah Tingkat II . Demikianlah saran -saran yang disampaikan dari Kali mantan Tengah , terima kasih . Wassalamu'alaikum Wr. Wb .



PIMPINAN RAPAT ( IR . SOEKORAHARDJO ) Terima kasih , Kalimantan Barat. KALIMANTAN BARAT



Dari Kalimantan Barat, pak , pertama saya lihat perlu ada per samaan bahasa kita pak , persamaan bahasa ini penting dalam rang ka untuk persamaan persepsi ini . Mengenai partisipasi misalnya tadi



dipersoalkan , hingga ada partisipasi aktif dan sebagainya, partisipasi itu selalu aktif tidak pernah ada partisipasi yang tidak aktif, jadi saya kira mohon maaf kalau saya mengutip ini dari pengertian defi



nisinya , kebetulan ini dalam bahasa asing supaya tidak dikatakan plagiat participation as mental and portman in group situation with incorrect to contribute group show in share responsibility and then, jadi selalu itu adalah mental , proses mental yang aktif. Jadi oleh ka



rena itu harus ada persamaan pengertian supaya tidak menggunakan kalimat yang sering kali digunakan tapi dalam pengertian yang ber 474



beda . Saya kira perlu ada persamaan bahasa .



Kedua , pada halaman 9 saya kira ini hanya penajaman saja , halaman 9 nomor 9 pak , angka 9. Di sini disebutkan memelihara dan memantapkan kebersamaan , antara memantapkan dan keber samaan itu saya kira perlu untuk ditambah memantapkan kesatuan dan persatuan , karena kesatuan dan persatuan ini yang perlu kita berikan stressing. Dengan adanya persatuan dan kesatuan baru akan



timbul kebersamaan itu , jadi menambah saja tapi bukan hanya seke dar redaksional tetapi ini saya kira bersifat prinsip . Yang berikutnya adalah halaman 15, apa yang dikemukakan



NTT kami ingin memberikan suatu penajaman , halaman 15 pada hufufc nomor 2 , di situ kalimat aslinya adalah meningkatkan pem binaan pengembangan dan pendayagunaan kader sehingga lebih dan sebagainya. Diantara penggunaan kader dan sehingga ini harus ditambah penggunaan kader dalam rangka sehingganya hilang lebih meningkatkan dedikasi , pengabdian , loyalitas dan disiplin yang ting gi , baru sehingga memiliki kematangan penampilan , ke dalam penge



tahuan , kegigihan perjuangan dan kemampuan berprestasi. Jadi ini untuk lebih mempertajam , karena kader yang kita harapkan bukan hanya memiliki kematangan tetapi harus dimulai dengan peningkat an dedicationnya , dedikasinya , pengabdiannya, loyalitas dan di siplinnya , itu halaman 15 .



Berikutnya pada halaman 25 huruf m , untuk bisa menampung apa yang dikemukakan oleh daerah -daerah lainnya yang menghim bau tentang pemekaran wilayah , kemudian otonomi kota adminis tratif dan sebagainya , saya kira mungkin bisa dirangkum dalam satu



pengertian saja yaitu kalimat aslinya memberikan perhatian khusus kepada daerah yang relatif tertinggal, daerah kepulauan terpencil dan daerah perbatasan serta ini kita tambah sebelum kata mendo rong serta menyempurnakan penataan wilayah administratif peme



rintahan . Di dalam pengertian penataan wilayah administratif pe merintahan sudah included di dalamnya masalah dekonsentrasi, desentralisasi, medebowien dan sebagainya itu sudah included di dalam pengertian ini. Jadi menambah penataan wilayah adminis 475



tratif pemerintahan itu sudah mencakup dekonsentrasi , desentra lisasi medewien .



Kemudian yang berikutnya hanya untuk mengingatkan supaya tidak lupa pak , jadi dalam penutup ini supaya tidak lupa lebih



baik dicantumkan begitu , meskipun dianggap sudah termasuk di dalamnya jadi inheren dalam



pengertian ini tapi saya kira perlu



kalimat ini dicantumkan yaitu pada Bab Vi penutup angka 2 . Dewan Pimpinan Pusat menetapkan penjabaran Program Umum dalam bentuk program pelaksanaan dan petunjuk pelaksanaan yang



bersifat mengikat . Jadi penjabaran program pelaksanaan dan Juklak mungkin juga Juknis yang akan dibikin itu perlu diberi koma (,) di belakang pengikat itu , sebagaimana juga telah kami himbaukan



pada waktu pemandangan umum dari Kalimantan Barat yaitu di tambah kalimat setelah terlebih dahulu dikonsultasikan dengan



DPD Tingkat 1 se-Indonesia . Jadi saya kira mungkin ini dianggap over bodeg, tetapi saya kira penting untuk dicantumkan supaya kita belakang hari tidak nanti lupa . Saya kira demikian saja, terima kasih . Wassalamu'alaikum Wr . Wb .



PIMPINAN RAPAT ( IR . SOEKORAHARDJO)



Terima kasih , dilanjutkan dengan Kalimantan Barat, eh maaf Kalimantan Selatan , oh sudah , sudah semua, sekarang kita lanjutkan dengan Jawa Timur . JAWA TIMUR Assalamu'alaikum Wr . Wb .



Saudara Pimpinan , ada beberapa perubahan redaksional yang



saya kira tidak perlu saya bacakan , nanti akan saya sampaikan ter tulis dan sebetulnya kemarin dalam naskah pemandangan umum sudah kami lampirkan tapi nanti akan kami susulkan lagi . Ada bebe



rapa perubahan atau penyempurnaan substansial dan ingin kami sampaikan yaitu mengenai Rancangan Keputusan , jadi mengenai ke putusannya yaitu dalam Pasal 1 bahwa perlu kami rasa untuk dia



dakan sistematika dari Program Umum ini supaya kita lebih mempu nyai overzeg begitu mengenai isi dari Program Umum ini, yaitu



untuk memperoleh kebulatan hubungan yang menyeluruh , maka 476



sistematika Program Umum GOLKAR 1988-1993 disusun sebagai berikut : Bab 1



Pendahuluan



Bab 11



Tujuan GOLKAR



Bab III Sikap GOLKAR



Bab IV Faktor -faktor yang mempengaruhi Bab V



Sasaran .



Jadi di sini kami usulkan supaya sasaran menjadi Bab tersendiri , sebab ini merupakan hal yang substansial . Kemudian Bab VI PO kok-pokok Program , Bab VII Penutup . Jadi ada 7 Bab . Kemudian Pasal 2 ada tambahan menjadi Pasal 2 ini , isi beserta



uraian perincian sebagaimana tersebut dalam Pasal 1 terdapat dalam Naskah Program Umum GOLKAR 1988/1993 yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Keputusan ini . Ini mengenai Ke putusan .



Kemudian mengenai materinya program sendiri , mengenai fak tor penghambat, di sini kami halaman 11 , kami usulkan untuk di tambah dengan butir g, yang berbunyi: Masih lemahnya disiplin nasional baik di kalangan aparatur pemerintah maupun di kalangan warga masyarakat, sebab ini nanti ada konsistensi dengan yang di halaman berikutnya .



Kemudian halaman 12 Bab V saya kira tadi sudah saya sebut mengenai sasaran ini Bab V. Kemudian halaman 13 Bab V. Kemu



dian halaman 13 Bab Vi menjadi pokok -pokok program . Jadi pokok-pokok program dijadikan Bab tersendiri . Kemudian dalam



halaman 19 yaitu bagian kedua Sukses Pelita V yang sebelumnya bagian ketiga ini menjadi bagian kedua sebagai konsekuensi dari pada perubahan Bab VI tadi .



Kemudian halaman 32 bagian ketiga , yaitu Sukses Pemilu 1992 , ini kami mohon ditambah yaitu dengan butir nomor 4 dalam ha laman 32 yang berbunyi GOLKAR berusaha menyukseskan Sidang Umum MPR 1993. Apa argumentasinya, ialah bahwa Sidang Umum MPR 1993 nanti memiliki ciri -ciri yang sangat penting yaitu me netapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang 25 tahun kedua, 477



menyongsong atau akan segera memasuki era lepas landas dan pe



nyerahan tongkat estafet dari generasi pembebas kepada generasi penerus. Karena itu kami rasa Sidang Umum MPR 1993 nanti me rupakan suatu moment yang sangat penting dan kita harapkan benar masuk dan disebutkan secara eksplisit.



Kemudian halaman 34 , yaitu butir 3 Sukses Pemilu 1992 ditam bah dengan butir f yang berbunyi memantapkan penampilan GOL KAR diberbagai kegiatan kemasyarakatan baik melalui kegiatan organisasi maupun penampilan para kader dan tokoh GOLKAR yang mampu mencerminkan pola perilaku politik sesuai dengan Pancasila serta Wawasan Nusantara. Kemudian halaman 34 dengan sendirinya penutup menjadi Bab VII .



Inilah Saudara Pimpinan yang ingin kami sampaikan sesuai de ngan hasil , pembahasan kita dengan DPD-DPD Tingkat II se Jawa Timur, terima kasih . Wassalamu'alaikum Wr. Wb . PIMPINAN RAPAT ( IR . SOEKORAHARDJO )



Terima kasih , nanti yang tertulis mohon disampaikan kepada Sekretaris Pimpinan . Dilanjutkan Jawa Tengah . JAWA TENGAH Assalamu'alaikum Wr . Wb .



Pimpinan sidang yang kami hormati , pertama kami ingin mem berikan tanggapan umum , yaitu ingin menyamakan satu persepsi pengertian , khususnya yang menyangkut tentang Sukses Pelita V dari isi ini halaman 19 sampai 32 kami berpendapat, ini seolah olah tugasnya Golongan karya yang ada di supra struktur apakah di dalam program ini merupakan tugas GOLKAR sebagai infra struktur atau tugasnya GOLKAR dalam menyukseskan Pemilu itu adalah GOLKAR yang ada di supra struktur, sehingga kalau kita lihat di sini , ini Pelita , hampir persis Pelita V yang harus dilaksa



nakan oleh GOLKAR yang ada di supra struktur. Ini kita ingin



menyamakan persepsi ini dulu , sehingga dengan demikian kami berpendapat kalau ini tugasnya GOLKAR sebagai infra struktur, inti sebenarnya bagaimana GOLKAR ini di dalam rangka men 478



dukung khususnya di dalam partisipasi anggota GOLKAR dan masyarakat di dalam mendukung Pelita V , bukan tugasnya supra Struktur. yang dilaksanakan . Sementara ini ingin kita samakan persepsi ini .



Lalu yang kedua , tentang materi sekarang kita anggap ini sudah tidak kita persoalkan nanti sudah ada persamaan persepsi. Masalah konsolidasi , pertama menyangkut Sukses konsolidasi yaitu intinya kita sekarang saya kira sudah waktunya bagaimana membuat satu



konsep operasional sehingga benar -benar tercipta komunikasi antar Tiga Jalur baik yang horizontal maupun vertikal , karena memang GOLKAR ini punya Tiga Jalur yang bukan main , termasuk di dalam nya tentunya Angkatan Bersenjata Republik Indonesia . Ini akan me



mudahkan nantinya di dalam rangka memudahkan seleksi kepemim pinan politik GOLKAR sendiri , ini masalah Sukses Konsolidasi . Di dalam rangka Sukses Pelita V , pelaksanaan pembangunan kita semua menyadari bahwa tertumpu pada Trilogi Pembangunan de ngan pendekatan security dan prosperity dan semua di dalam pro duk yang kita keluarkan sudah cukup bagus, tapi yang paling utama yang perlu kita masih rasakan adalah masalah soal pemerataan . Se karang masalahnya bagaimana sebetulnya langkah operasional agar pemerataan itu tidak hanya merupakan political will tetapi menjadi



power politik, sehingga akhirnya nanti akan tercipta keseimbangan dus langkah yang harus ditempuh sentralisasi dan desentralisasi di dalam manajemen pembangunan dan pemerintahan yang pada giliran akhirnya ada keseimbangan pendapatan sektor produsen dan konsumen .



Lalu yang ketiga, halaman 6 butir 4 b, c. Ruang lingkup Sukses



Konsolidasi, Sukses Pembangunan lima tahun dan Sukses Pemilihan Umum ada b, c , b, c ini konotasinya saya kira masuk sukses di atasnya, saya sarankan untuk dihapus dan nanti dimasukkan ke



dalam kalau sukses b ini Program Umum menyangkut Pancasila , GOLKAR di dalam demokratisasi , ini tentunya masuk Konsolidasi Idiil , sedangkan halaman 31 6 c ini menyempitkan arti mendukung terciptanya iklim pertahanan dan keamanan rakyat semesta yang 479



mampu mengamankan negara terhadap ancaman baik dari dalam/



luar negeri, sistem Hankamrata tidak saja mengamankan yang ber sifat pasif tetapi juga aktif , oleh karena itu kami sarankan ditam bah ini . Kalimatnya mendukung terciptanya sistem pertahanan ke amanan rakyat semesta yang mampu mengamankan dan menyuk . seskan perjuangan nasional dan pembangunan nasional . Demikian juga penutup Bab Vi dapat dimuat memperhatikan



hasil -hasil Musda di seluruh Indonesia ini mengenai sistematik . D.I. YOGYAKARTA



Sekarang mengenai landasan konstitusional landasan angka 3 saya usulkan ditambah dengan wawasan operasional , GBHN dan Ketetapan MPR dan Pancasila, Ketua yang tadi mengusulkan . Selanjutnya faktor-faktor yang mempengaruhi pada halaman



9. Berbagai faktor baik yang mendukung maupun yang mengham bat yang diperkirakan akan menghadapi , oleh siapa dia dihadapi itu , oleh karenanya perlu diperhatikan menentukan suatu langkah langkahnya siapa , saya kira perlu penyempurnaan , ada subyek subyek sudah ada , atau predikatnya . Kemudian pada halaman 11, mengenai pengadaan angkatan kerja faktor penghambat, pertam



bahan angkatan kerja yang belum seimbang dengan penyediaan lapangan kerja, mengakibatkan pengangguran yang dapat menim bulkan kerawanan sosial .



Saya kira tidak hanya kerawanan sosial saja akibatnya dari per



tambahan angkatan kerja yang belum seimbang itu , jadi kerawanan lain juga . Di samping itu kami usulkan nanti pada bagian lain , bah wa di dalam GBHN , disebutkan mengenai angkatan kerja ini , la



pangan kerja , kesempatan berusaha, dinyatakan dengan satu kata yang tidak ada di bagian yang lain yaitu tantangan utama . Kiranya perlu diusahakan pada diri kita bahwa soal-soal lapangan kerja , angkatan kerja , kesempatan berusaha itu adalah tantangan utama



pembangunan ( pembangunan nasional ) . Saya perhatikan di dalam Program Umum dari halaman 1 sampai terakhir tidak ada hal satu



pun yang menyebutkan mengenai "tantangan utama" . Kemudian mengenai Sukses Konsolidasi pada halaman 14 , di 480



mulai dengan konsolidasi Idiil angka 3, kemudian konsolidasi Wa



wasan angka 4, kemudian Konsolidasi Organisasi angka 5. Pada Kon solidasi Idiil disebutkan dengan hal pengantar usaha-usaha dan ke giatan -kegiatan di bidang konsolidasi idiil antara lain titik -titik dan seterusnya . Tapi konsolidasi Organisasi barangkali tidak ada



usaha-usahanya. Kemudian kami beralih pada kordinasi yaitu pada halaman 16. Yang termuat di dalam halaman 15, 16 , 17 adalah



penambahan motivasi kader, secara operasi'onal sedikit berwarna tetapi sejak awal mungkin perlu dimuat di dalam program ini . Me ngenai peningkatan kader hubungan dengan klasifikasi kader dan



intifikasi kader adalah , bahwa kader GOLKAR terutama Karak terdes yang dinyatakan sebagai kader yang berada di teritorial desa.



Di samping ia berperan sebagai kader yang umum juga memperhati kan pengarahan sebagai kader fungsional sekaligus operasional , mi salnya sekarang petani sebagai kader tani, seorang guru sebagai kader 'pendidik , walaupun dia di desa, walaupun dia Karakterdes . Kemudian semua itu kira -kira tercapainya karier yang lengkap dengan konotasinya , sehingga kader politik sekaligus adalah kader



organisasi yang sering disebut dengan fungsional dan profesional. Dengan demikian mereka mau menjadi aktivis GOLKAR itu bukan karena kerja tapi dia memang hanya kerja dan diformasikan lah dia duduk sebagai kader .



Di samping dalam hubungan perwilayahan kader, oleh karena itu , maka kami usulkan pada pandangan umum tentang penyesuaian politik kader, mengenai dimana letak rumusannya itu nanti kami persilahkan pada Team Perumus. Selanjutnya mengenai halaman 19 saya merasa berbahagia karena bagian halaman 19 tertulis Sukses Pelita V , sedangkan pada tanda di belakang Bapak -bapak, Ibu -ibu Pimpinan tertulis Sukses Repelita Kelima ini ada perbedaan yang



prinsip antara Repelita dengan Pelita . Pelita itu adalah sukses me nyusun rencana GOLKAR saya kira tidak ikut menyusun , yang me



nyusun adalah kader GOLKAR di eksekutif khususnya di Bappe nas .



Selanjutnya halaman 21 , mengenai senantiasa berupaya untuk 481



meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri , ABRI dan pensiun sesuai dengan kemampuan negara, pada huruf i halaman 21. Maka ditambahkan perangkat desa . Sebab bila perangkat desa tidak di tambah nanti maka tidak akan bergairah untuk memenangkan Pe milu padahal mereka adalah ujung tombak dari kader GOLKAR di daerah ini maka perlu ditambahkan perangkat desa, disamping pe ngangkatan pensiunan dan seterusnya. Kemudian pada ayat k pada halaman yang sama semua ditam bahkan komunikasi yang dinamis dan sebagainya adalah istilah yang cukup baku dan cukup berarti yaitu Komunikasi Sosial . Selanjutnya halaman 23 huruf f, mohon ditambahkan dengan kelompok -kelom



pok marginal dan sektor-sektor formal , swasta industri kecil dan kondisi kita berlebihan tenaga kerja, kelompok -kelompok marginal ini belum mendapat perhatian yang khusus dari GOLKAR . Kemudian mengenai halaman 25 n , kami usul supaya ditambah kan menganai asset daerah dalam hubungannya dengan pengertian otonomi daerah dalam Undang-undang tentang Pemerintahan di Daerah itu agar asset daerah juga diukur dari asset daerah yang mem



punyai keistimewaan atau kekhususan tertentu sebagai contoh , daerah kami Daerah Istimewa Yogyakarta kalau dihitung dari pen



dapatan asli daerah memang kedudukannya terkecil diseluruh Indo nesia walaupun terakhir kami sudah naik menjadi diurutan ketiga



dari bawah , tetapi kalau diukur dari asset sarjana yang dikeluarkan oleh Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan bangga Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan nomor satu untuk seluruh Indonesia . De mikian juga mengenai cendekiawan , mahasiswa dan sebagainya yang demikian itu saya kira berarti sebagai ukuran otonomi daerah . Jadi jangan diukur dari segi pendapatan daerah , perimbangan keuangan dan sebagainya .



Kemudian mengenai halaman 27 , Agama dan kepercayaan ter hadap Tuhan Yang Maha Esa . Mengenai pendidikan agama di seko



lah -sekolah formal mungkin perlu dibantu oleh GOLKAR . Waktu kami batasi karena ada sesuatu yang penting yang akan saya sam



paikan , untuk Team Perumus nanti memperhatikan bahasa yang 482



sudah baku misalnya , lepas landas karena dalam GBHN disebut tinggal landas. Kemudian sisa komunis berbeda dengan keterlibatan



G.30.S/PKI . Kemudian satu -satunya asas tunggal misalnya , kemu dian yang terakhir kepercayaan di sini penghayatan kepercayaan dan sebagainya . Terima kasih Bapak Ketua . PIMPINAN RAPAT



Karena banyak saran - saran yang disampaikan kepada kami, oleh karena itu semua kami catat maka teman -teman yang belum me



nyampaikan pembahasan materi akan kami lanjutkan nanti jam 19.30 dan kami mulai dengan pembahasan materi perorangan dari



Tingkat Pusat sesuaidengan waktu yang masih tersedia oleh karena itu Paripurna Komisi ini akan kami skors , sampai jam 19.30 dengan demikian maka sidang kami skors . PIMPINAN RAPAT ( IR . SOEKORAHARDJO)



Skorsing kami cabut ( ketuk palu 1 kali ) , kita lanjutkan dengan pembahasan materi dari Jawa Barat. JAWA BARAT Assalamu'alaikum Wr . Wb .



Setelah kami membaca dan menelaah Rancangan Program



Umum GOLKAR tahun 1988/1993 yang telah disusun oleh Panitia, isinya dapat kami mengerti dan dapat memaklumi yang menurut pendapat kami sudah dapat mewadahi semua aspirasi daerah dan



pusat. Oleh karenanya kami dapat menerima Rancangan Program Umum GOLKAR tersebut menjadi Program Umum Golongan Karya Tahun 1988/1993 . Adapun hal -hal yang telah disampaikan oleh rekan kami dari daerah -daerah itu adalah dalam rangka mene gaskan dan lebih menyempurnakan . Juga patut diketahui bahwa ternyata hal -hal yang belum diselesaikan di dalam kerja DPP yang



lalu ternyata telah tercakup di dalam Program Umum ini , jadi ada kesinambungan daripada Program tahun 1983-1988 dengan Pro gram Umum Tahun 1988/1993 tersebut. Kami tidak akan menam



bahkan apa -apa hanya ada satu koreksi kecil saja yaitu khawatir bahwa ini tidak teringat sebentar Pak , di dalam halaman 1 ada Ran cangan , di sini disebutkan Musyawarah Nasional IV Golongan 483



Karya, saya yakin maksudnya mungkin Rancangan Keputusan , cuma itu saja dan adapun penegasan dan penyempurnaan dari rekan -rekan yang lain kami juga dapat menerimanya . Terima kasih . Wassalamu'alaikum Wr. Wb .



PIMPINAN RAPAT ( IR . SOEKORAHARDJO )



Terima kasih cukup singkat mudah-mudahan dapat ditiru oleh



yang lainnya . ( Peserta sidang tertawa) . Dilanjutkan DKI Jaya. DKI JAYA



Terima kasih , Saudara Pimpinan .



Dari DKI Jakarta ada 3 hal , pertama tinjauan kami terhadap sis tematika penyajian materi ini pada prinsipnya dapat kami terima, karena kami beranggapan bahwasanya Program Umum ini merupa kan kelanjutan sekaligus peningkatan dan pengembangan dari Pro gram masa bakti yang terdahulu .



Kemudian yang kedua, mengenai masalah penyempurnaan ma teri dan sekaligus juga penyesuaian redaksional, kami mengajak untuk melihat dari mulai mengenai landasan Program Umum ha laman 6 kita hubungkan dengan kedudukan GOLKAR pada hala man 19 butir 1 , GOLKAR dan seterusnya kita ketemu sebagai pe ngemban hakekat Orde Baru serta sebagai pendukung utama Peme rintah , dalam hubungan ini maka kami usulkan dari DKI Jakarta mengenai hal yang berkaitan dengan landasan pada butir 3 Sub c



Landasan Operasional GBHN dan Ketetapan -ketetapan MPR , kalau disetujui kami usulkan ditambah dengan Panca Krida Kabinet Pem bangunan V sebagai landasan operasional



Kemudian halaman 15 butir c Sub 2 mengenai bagian usaha usaha kegiatan bidang kaderisasi adalah Sub Butir 2 meningkatkan dan seterusnya sampai kata yang terakhir dan kemampuan ber prestasi, kami mengusulkan ditambah kalimat yang ditujukan dalam rangka turut menggerakkan peranserta masyarakat dalam menyuk seskan pembangunan . Kami ulangi yang ditujukan dalam rangka turut menggerakkan peranserta masyarakat dalam menyukseskan pembangunan . Kemudian halaman 18 butir g Sub 3 di sana dinyata kan kalimatnya meningkatkan pendayagunaan sarana komunikasi 484



dan seterusnya sampai kalimat kata-kata serta pengembangan inspi rasi kader kami usulkan untuk disisipi sesudah kata inspirasi dilan



jutkan dengan dan kreativitas kader. Kemudian halaman 22 butir 4



Sub à , butir 4 Sub a memperjuangkan, jadi naskah aslinya, mem perjuangkan peningkatan pemerataan pembangunan dan hasil-hasil nya seterusnya, kami usulkan antara kata peningkatan dan pemera taan disisipkan kata -kata perluasan , jadi lengkapnya memperjuang kan peningkatan dan perluasan pemerataan pembangunan dan sete rusnya . Kemudian halaman 26 , halaman 26 butir 4 Sub p sekalipun ini sudah pernah disinggung tadi, kalau tidak salah delegasi dari Kalimantan Timur halaman 26 butir 4 Sub p mendorong pengem bangan pola tata ruang masing-masing wilayah dan seterusnya ,



kemudian juga sampai kalimat yang dimulai sejalan dengan itu sebelumnya jadi kalimat terakhir dari kalimat pertama mendorong pengembangan tata ruang dan seterusnya sesudah kata -kata pelak sanaan pembangunan nasional begitu yang dijadikan patokan se sudah kata- kata dijadikan patokan itu dalam pelaksanaan pemba ngunan nasional yang berwawasan lingkungan . Jadi sesudah kata kata dijadikan patokan dalam hal ini kami usulkan redaksional



berikutnya pelaksanaan pembangunan nasional yang berwawasan lingkungan . Kemudian halaman 30 pada kalimat terakhir butir n ,



butir n pada kalimat terakhir penghujung kalimat dari butir n sejalan dengan itu perlu ditingkatkan usaha untuk memantapkan



kesiapan dan meningkatkan kualitas, kata dan diganti serta ke mampuan , serta kemampuan generasi muda nah kalimat berikut nya kami usulkan ada perubahan kalimat dalam memenuhi alih



generasi kami usulkan untuk disesuaikan karena sekalipun kita tahu alih generasi adalah masalah faktual tetapi kiranya kita sepa



kat tidak perlu diaktualisasikan , kami usulkan kemampuan gene rasi muda sebagai generasi penerus dalam rangka kesinambungan pembangunan nasional , jadi kami ulangi sejalan dengan itu perlu ditingkatkan usaha untuk memantapkan persiapan dan meningkat kan kualitas serta kemampuan generasi muda sebagai generasi pe nerus dalam rangka kesinambungan pembangunan nasional dan 485



seterusnya .



Kemudian , sedikit menyinggung masalah yang sebelumnya sudah pernah disampaikan oleh rekan dari NTB , Sulawesi Teng gara , kalau tidak salah dan juga sedikit dari Daerah Istimewa Yogyakarta yang berkaitan dengan kata -kata mandiri halaman 12



dan halaman 20 , kami dari DKI Jakarta menyadari sepenuhnya bahwa memang aspirasi yang hidup dan berkembang dalam Musda Tingkat II dan | sungguh sangat menimbulkan berbagai persepsi yang berbeda mengenai kemandirian ini . Oleh karena itu kami me



ngambil sikap dengan sedikit moderat. Pada halaman 12 maupun halaman 20 kalau kita lihat pada butir 2 sasaran ke dalam sub b mantapnya GOLKAR sebagai organisasi kekuatan sosial politik



yang semakin dewasa , mandiri , mengakar, berkualitas dan demo ratis , rasanya sekalipun kami bukan ahli bahasa , namun tampak



tampaknya uraian kata -kata dewasa , mandiri , mengakar, berkua litas dan demokratis , dilihat dari efisiensi penggunaan bahasa barangkali kiranya cukup kalau andaikata kata mandiri ini tidak perlu kita cantumkan , hakekat dari kata dewasa , mengakar, ber



kualitas dan demokratis sudah mengandung makna kemandirian nya , di sana dan ini sekedar anekdot .



Bahwa di Jakarta banyak sekali akronim-akronim bahasa bahasa dari kawula muda , beberapa hari yang lalu pernah saya



mendengar anekdot ini mandiri jangan sampai diartikan manja sendiri. Oleh karena itu di balik ke dalam sendiri juga untuk tidak menimbulkan persepsi yang macam -macam kami mengusul



kan bahwa mengenai kata mandiri ini apakah tidak lebih baik kita tidak cantumkan , cukup pengertian semakin dewasa , mengakar, berkualitas dan demokratis . Kemudian selanjutnya redaksional lagi kata -kata setia pada halaman 12 butir 2 sub c ini redaksional pada halaman itu juga meningkatnya kemampuan dan peranan



kader yang setia terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, kalau kita simak dari pengarahan pimpinan atau penanggung jawab Jalur A, kalau kita diinspirasikan dari pengarahan beliau kami usulkan penyesuaian istilah meningkatnya kemampuan dan peranan 486



kader yang kesetiaannya terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tidak diragukan lagi dan ini cuma pengembangan dari



pada kata yang agak lebih hidup tidak hanya sekedar yang setia saja, jadi lengkapnya meningkatnya kemampuan dan peranan kader yang kesetiaannya terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tidak diragukan lagi . Demikian pula pada halaman 16 butir 6 sin kron dengan apa yang tadi kami sampaikan maka seyogyanya juga kalimat halaman 16 tadi butir 6 menampilkan kader-kader yang



setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 , juga setia kepada cita -cita GOLKAR , mempunyai integritas dan berkemam



puan kami usulkan "menampilkan kader-kader yang kesetiaannya terhadap Pancasila dan seterusnya .



Kemudian halaman 25 butir m , ini kalimatnya begitu panjang, halaman 25 butir m memberikan perhatian khusus kepada daerah yang relatif tertinggal dan seterusnya sampai kalimat kata -kata se bagai basis pembangunan nasional . Kami usulkan kalimat berikut



nya sehubungan dengan hal itu , jadi ini sebagai pengembangan dari butir m halaman 25 , sehubungan dengan hal itu diusahakan GOL KAR melalui wakil-wakilnya di DPR diharapkan dapat memper



cepat lahirnya Undang-undang yang mendukung pelaksanaan pro gram pengembangan wilayah dan daerah seperti antara lain Undang undang Tata Guna Tanah , Undang-undang Ibu Kota. Saya kira untuk sementara dari kami cukup sekian , terima kasih . PIMPINAN ( IR . SOEKORAHARDJO) Terima kasih , dilanjutkan dengan Lampung. LAMPUNG



Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh



Saudara Pimpinan dan Saudara -saudara sekalian yang kami hor mati .



Secara prinsip DPD GOLKAR Tingkat 1 Lampung menerima konsep dasar yang telah disiapkan oleh Saudara-saudara yang duduk dalam Steering Committee, akan tetapi ijinkan kami menyampaikan beberapa hal yang menurut kami cukup relevan dengan apa yang



kita bahas setelah beberapa hari ini , dari pandangan umum dan juga 487



saran dari Pimpinan yang ada. Tadi malam oleh Pak Manihuruk , telah disinggung bahwa di dalam Rapim yang kita laksanakan tanggal 17 sampai dengan 19 Oktober 1987 dan juga tadi telah disinggung oleh Saudara Pimpinan Sidang bahwa kita menemukan 6 kendala yang perlu kita jadikan perhatian di dalam menyusun program kerja, khususnya di dalam menghadapi Pemilihan Umum nanti tahun 1992 , keenam kendala tersebut adalah sebagai berikut, yang pertama adalah masalah gene rasi muda kaitannya dengan pertambahan penduduk . Sebagaimana dijelaskan tadi malam oleh Pak Manihuruk bahwa sebagai hasil kerja



dari pada BPS yang bekerjasama dengan DPP GOLKAR , bahwa dari 90 juta pemilih yang diperkirakan pada tahun 1992 itu nanti , 60 juta diantaranya terdiri dari usia pemilih yang berusia 17 sampai dengan 39 tahun atau 62,47 % , oleh karena itulah barangkali di dalam program ini perlu kita jelaskan , kita gambarkan dalam rangka menarik simpati dari generasi muda itu apa yang bisa dilakukan oleh GOLKAR supaya mereka nanti pada gilirannya memilih GOL KAR pada Pemilu tahun 1992, terutama misalnya masalah kesem



patan kerja secara jelas harus kita jelaskan disini , masalah kemudah an -kemudahan masuk Perguruan Tinggi serta apa yang kira-kira perlu kita siapkan untuk mereka , sehingga pada gilirannya mereka merasa bermanfaat untuk berpartisipasi terhadap GOLKAR pada .



waktu yang akan datang.



Halaman 1.1 Bab IV , faktor yangmempengaruhi, masalah kedua saudara Pimpinan dan saudara- saudara sekalian yang kami hormati, sebagaimana kita ketahui bahwa GOLKAR ini sudah 22 tahun me madu pembangunan di Indonesia ini , dengan demikian barangkali ada titik jenuh dari pada pemilih yang ada karena kondisi begitu begitu saja, birokratisasi tetap ada , sulit ditemukan kemudahan kemudahan , katakanlah sebagai contoh saja minta kartu tanda pen duduk saja masih ditemukan kesulitan -kesulitan . Saya khawatir I



1



bahwa Pemilihan Umum 1987 yanglalu itu merupakan break event point kita , sehingga nanti ia akan slow down kalau kita tidak bisa menyiapkan iming-iming katakanlah terhadap mereka, untuk sur 488



vival saja barangkali kalau kita tidak menyiapkan program yang mantap yang bisa menarik simpati rakyat karena mereka sudah je nuh kita tidak bisa akan mempertahankan apa yang sudah kita capai sekarang ini . Memang secara umum sudah dijelaskan di dalam program , tetapi



barangkali di sana -sini perlu ada penajaman -penajaman sehingga nanti secara jelas bisa kita baca , dipersembahkan kepada masyara kat. Masalah yang ketiga yang ingin kami ketengahkan adalah masa



lah tuntutan masyarakat yang makin meningkat atau racing demand yang tadi sudah disinggung oleh saudara Pimpinan , dewasa ini masyarakat tidak terpaku kepada hasil pembangunan secara kuanti tatif, tetapi mereka sudah menjurus kepada hasil pembangunan yang sifatnya kualitatif , bagaimana pelaksanaan Demokrasi Panca sila secara benar bagaimana, lalu bagaimana masalah kepastian bidang hukum , nah dalam hal ini barangkali GOLKAR harus lebih peka , lebih tanggap dan lebih cepat tersentuh terhadap perkembang an -perkembangan dewasa ini . Di dalam program barangkali langkah langkah ini perlu kita jelaskan secara nyata . Saudara Pimpinan dan saudara sekalian , masalah yang keempat



ini adalah masalah yang paling prinsipil barangkali dari sekian masalah yang ada . Masalah tenaga kerja, sebagaimana kita ketahui bahwa (Pimpinan : Ir. Soekorahardjo ) perhatian waktunya . Masih ada dua atau kita stop sini saja atau kita teruskan , pak



sebab baru kami ini yang ditegur soal waktu ,



Pimpinan ( Ir . Soekorahardjo ), kami minta to the point menge nai usul , uraian saudara adalah uraian yang sudah diuraikan baik



oleh orang lain , maupun Pak Manihuruk . Lampung, baik yang keempat adalah kesempatan kerja, yang kelima adalah masalah ekonomi , yang keenam adalah masalah apa ratur Pemerintah , nah barangkali kalau saudara tidak berkeberatan masalah aparatur Pemerintah ini barangkali seperti orang jauh dari GOLKAR ini . Ada kesenjangan antara kawan -kawan yang berke sempatan untuk menikmati hasil pembangunan ini dengan rakyat



yang tidak sempat menikmati hasil pembangunan ini . Ini akan me 489



ngundang antisipasi masyarakat terhadap GOLKAR ini , oleh karena itulah barangkali bagi mereka yang punya kesempatan menikmati hasil pembangunan ini harus tahu -tahu membatasi diri kaitannya juga dengan apa yang disampaikah oleh Pak Rudini . Nah bapak sekalian, walaupun sebenarnya ingin saya jelaskan secara tuntas masalah ini tapi oleh karena saya sudah ditegur oleh Saudara Soe



korahardjo , saya sampai di sini saja dan nanti saran secara rinci



daripada apa yang kami sampaikan ini Insya Allah nanti akan kami sampaikan secara tertulis dalam Bab VI . Sekian saudara sekalian , wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh . Terima kasih .



PIMPINAN RAPAT ( IR . SOEKORAHARDJO )



Terima kasih dari Lampung kami tunggu saran tertulis. Dilan jutkan dengan Bengkulu . BENGKULU



Terima kasih , Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Saudara Pimpinan , Ibu -ibu serta Bapak -bapak Anggota Komisi B



yang terhormat , secara umum DPD GOLKAR Tingkat 1 Bengkulu setelah mempelajari Rancangan Program Umum yang telah diberi kan oleh Panitia , kami dapat mengatakan bahwa sebagian besar daripada isi rancangan ini sudah memenuhi aspirasi DPD GOLKAR



Tingkat 1 Bengkulu sesuai dengan hasil Musda kami pada bulan Juli yang lalu yang merupakan Musda pertama dari seluruh Indonesia yang menganut sistem bottom up . Namun demikian ada beberapa



hal yang perlu kami tambahkan karena belum tercantum di dalam rancangan ini .



Yang pertama , adalah masalah faktor penghambat di dalam rancangan ini dan juga dalam pandangan umum sebelumnya, kita telah banyak sekali memberikan tempat kepada masalah pembina an kader , tetapi kita perlu juga menyadari bahwa kader itu adalah manusia dan sebagai manusia, kader itu bersifat strategis, dalam arti an bahwa kader dapat memberikan berbagai peluang yang bersifat positip bagi GOLKAR dan sekaligus juga merupakan penghambat apabila tidak dikelola dan dibina secara baik , sehubungan dengan itu kami mengusulkan agar dalam Bab IV angka 2 faktor pengham 490



bat ditambah dengan butir yang berbunyi jumlah kader yang besar apabila tidak dibina secara baik akan dapat mendatangkan akibat akibat negatif bagi perjuangan Keluarga Besar GOLKAR . Yang kedua telah banyak disampaikan , bahwa GOLKAR pada kepengurusan yang akan datang akan lebih berorientasi pada pe merataan di pedesaan , sebagai peringatan dini bagi kita semua kiranya pada Bab IV juga pada angka 2 ditambah dengan satu butir lagi faktor penghambat yang berbunyi pembangunan ekonomi yang terlalu menitikberatkan pada pertumbuhan dan bersifat makro se



cara potensial dapat membawa dampak negatif terhadap iklim dan perilaku ekonomi masyarakat pedesaan . Strategi pembangunan eko nomi seperti ini dapat menyebabkan semakin kuatnya posisi pemi lik sumberdaya -sumberdaya ekonomi yang kuat dan menciptakan proses marginal tadi dan sedang proses marginalisasi masyarakat pedesaan yang berpola ekonomi yang tradisional dan bersumber



daya lemah bahkan dapat mengakibatkan masyarakat pedesaan



kurang mau berpartisipasi dalam pembangunan . Kondisi ini akan dapat menimbulkan kerawanan sosial yang menghambat pembangu nan nasional . Demikianlah usul -usul dari DPD GOLKAR Tingkat I Bengkulu , terima kasih , wassalamu'alaikum warahmatullahi waba rakatuh ,



PIMPINAN RAPAT ( IR . SOEKORAHARDJO ) Terima kasih , karena kalimatnya cukup panjang , saya mohon tertulis . BENGKULU



Kita berikan pak .



PIMPINAN RAPAT ( IR . SOEKORAHARDJO ) Dilanjutkan dengan Sumatera Selatan . SUMATERA SELATAN



Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh . Pada prinsip



nya kami Sumatera Selatan menerima atas Rancangan Program Umum yang telah dimajukan seperti saat ini , dikarenakan atau



alasan -alasan kami dapat menerima , yang pertama-tama adalah ber sifat kesinambungan dan peningkatan -peningkatan serta pemantap 491



an -pemantapan , kemudian yang kedua , ternyata di dalam program ini sudah ada suatu Rancangan Penetapan atau Surat Keputusan yaitu pada halaman 3 Pasal 2 penjabaran Program Umum Golongan Karya sebagaimana dimaksud Pasal 1 itu , ditetapkan lebih lanjut dalam aturan organisasi . Dalam pengertian kami dalam perkembang an selanjutnya rencana program ini nanti berarti akan terus mene rus diadakan komunikasi serta evaluasi , sehingga dalam pelaksanaan daerah akan tetap meningkat .



Kemudian pada halaman 14 , ayat (4 ) huruf a, kami bacakan lengkapnya memantapkan , penghayatan dan pengamalan Wawasan Nusantara di kalangan anggota Golongan Karya . Kami ingin menam bahkan atau menyisipkan suatu kata diantara Wawasan Nusantara



dengan di kalangan anggota GOLKAR yaitu suatu kata dengan me lalui penataran -penataran Wawasan Nusantara.



Kemudian pada halaman 15 ayat ( 3 ) kami bacaķan lengkap me nyempurnakan dan meningkatkan mekanisme pembinaan dan pe ngembangan serta pendayagunaan kader secara melembaga dan ter



atur antara lain mencakup perencanaan , penjenjangan karier sesuai dengan prestasi , dedikasi dan loyalitas. Ingin kami tambahkan yaitu



dalam usaha mewujudkan kader pembina , kader pembimbing dan kader penggerak .



Kemudian , lalu ada lagi kembali pada halaman 8 ayat (6 ) ini sifatnya hanya ingin penjelasan di sini ada tercantum kata -kata memantapkan perwujudan Demokrasi Pancasila . Untuk lebih jelas pelaksanaannya di daerah kami ingin menanyakan mengenai peman tapan atau perwujudan daripada Demokrasi Pancasila itu bagai



manakah pembatasannya , sehingga jangan timbul suatu masalah masalah baru di dalam pelaksanaan -pelaksanaannya. Sekian terima kasih .



PIMPINAN RAPAT ( IR , SOEKORAHARDJO )



Terima kasih , mungkin hal -hal yang perlu meminta penjelasan ,



nanti akan kami masukan dalam rekomendasi putusan komisi, ada seperti kata mandiri dan sebagainya yang tentunya akan kita usul kan kepada DPP yang akan datang untuk menjabarkannya lebih 492



jauh, jadi usul daripada Sumatera Selatan , kami catat di sini untuk



kita masukkan di dalam keputusan komisi tentang rekomendasi maupun hal -hal yang kita usulkan dalam rangka kegiatan operasio nal DPP yang akan datang untuk menjabarkannya lebih jauh atau menjelaskan lebih lanjut , terima kasih . PIMPINAN RAPAT



Kita lanjutkan Jambi . PESERTA (JAMBI ) Terima kasih pimpinan , ada beberapa masukan saran yang perlu



kami sampaikan , dalam rangka penyempurnaan dari pada Program Umum Golongan Karya yang sedang kita bahas sekarang ini . Masuk an ini pada hakekatnya bersifat memperluas mempertajam dan juga berupaya untuk mengkonsistenkan antara perakitan materi antara satu bagian dengan yang lainnya . Masukan -masukan itu yang perta ma, pada halaman 6 tentang maksud dan tujuan , yaitu point b kami menyarankan bahwa redaksionalnya adalah ; Bahwa Program Umum



ini bertujuan untuk dijadikan pedoman dan seterusnya, supaya kon sisten dengan sub judul tujuan itu sendiri, seperti yang tertulis dalam point a konsisten dengan maksud ini dimaksud, kemudian



kalimat pada point yang sama ikut melaksanakan Garis-garis Besar



Haluan Negara , sebagaimana yang diamanatkan oleh GBHN 1988, kami cenderung untuk tidak diamanatkan oleh GBHN 1988, tapi diamanatkan oleh TAP MPR No. 2 Tahun 1988, karena hakekatnya



GBHN ini adalah merupakan hasil keluaran daripada TAP MPR itu sendiri. Kemudian yang kedua , pada Bab V halaman 13 point 3 dalam sasaran keluar agaknya ini merupakan turunan daripada ruang lingkup program itu sendiri dimana untuk konsolidasi yaitu sasaran keluar/ke dalam ini sudah dioperasionalkan , khusus untuk sukses Pelita V seperti pada point b ini barangkali perlu kita opera



sionalkan lagi yang merupakan prasarat kita untuk tinggal landas itu sendiri. Sebagaimana yang kita ketahui ciri-ciri yang menonjol dari pada GBHN 1988 disamping memang bertumpu pada teori peme



rataan , pertumbuhan dan stabilitas agaknya penekanan pada pening katan kualitas sumberdaya manusia dan peningkatan partisipasi 493



yang luas dari masyarakat ini perlu kita tonjolkan . Kenapa kita perlu menonjolkan kualitas manusia, karena pada hakekatnya tujuan pembangunan nasional itu adalah untuk men



capai manusia seutuhnya dan seluruh masyarakat Indonesia . Nah



agaknya untuk partisipasi ini sudah dituangkan di sini, jadi kita tidak merupakan turut Pelita V yang merupakan ruang lingkup , te tapi kita operasionalkan dalam sasaran ke dalam ini ,



Kemudian yang ketiga, kami tidak melihat masukan atau tuang an dalam program ini masalah sektor perhubungan , sebagaimana kita ketahui bahwa kondisi geografis Indonesia yang pulaunya be ribu -ribu dan juga luasnya ini agaknya perlu kita masukan dalam faktor penghambat. Nah sebagai konsekuensi daripada faktor peng



hambat maka kita harus menuangkan pada pokok-pokok program khusus dalam program bidang sosial ekonomi . Ini tidak pernah kita temukan . Nah agaknya, kami menyarankan dalam masih terdapat nya prasarana sarana perhubungan antara desa , kota dan daerah yang belum merata , nah itu kendalanya faktor penghambat, nah agaknya dalam program pokok-pokok program diupayakan adalah



peningkatan dan pengembangan sarana perhubungan guna memper lancar arus angkutan orang , barang antar desa , kota dan daerah . Ini



agaknya kita kaitkan dengan pengembangan wilayah yang pernah diangkat oleh Indonesia Timur dan sebagainya dan juga apa yang menjadi issue kita masalah ekonomi dan segala macam ini merupa



kan salah satu faktor daripada penyebab hight economi itu sendiri. Kemudian , yang keempat adalah masalah generasi muda . Agak



nya kami menggarisbawahi daripada pendapat Lampung dan juga pendapat rekan -rekan sebelumnya, nah agaknya kalau kita bicara masalah itu saja, maka secara kuantitas ini bisa tidak kita pungkiri



yang memang kehendak kita untuk menyatakan sebagai subjek pembangunan , justru karena itu agaknya kalau kita ingin , dia sekali .



gus sebagai obyek pembangunan , ingin kita dudukan dia sebagai subyek pembangunan , memang sebagai sumber insani pembangun



an , maka agaknya memang kita perlu penegasan walaupun penegas an dalam program ini , walaupun ini agaknya bersifat berbau opera 494



sional tetapi perlu mendapat perhatian kita secara tegas . Nah agak



nya kami menyarankan dalam rangka pembinaan , pengembangan generasi muda secara tepat, ini agaknya pendekatan psikologis , tentang melihat tahap -tahap pertumbuhan daripada pemuda sendiri perlu menjadi perhatian kita agar program -program yang kita usaha kan dia menjadi subjek pembangunan dengan ini menjadi tepat dan efisien .



Kemudian yang berikutnya, kami sependapat dengan yang di kemukakan oleh Jatim , bahwa dalam rangka ikut menyukseskan Pemilu 1992 nanti yaitu dalam halaman 34 agaknya memang me



libatkan dan menampilkan tokoh -tokoh atau kader -kader GOLKAR



dalam kegiatan kemasyarakatan khususnya kegiatan Pemerintah seperti LKMD , PKK dan sebagainya memang mutlak perlu . Nah



agaknya sebagai ujian daripada kader kita disamping juga memang juga merupakan peran atau partisipasi dalam pembangunan itu sen diri , disamping memang ada udang di balik batu yang kita gait, bahwa juga suaranya kita kehendaki melalui aspirasi menyalurkan kepada GOLKAR kita .



Kemudian yang berikutnya masalah sasaran pak , sistimatika agaknya saya /kami kurang sependapat dengan dimasukannya sasaran sasaran ke dalam bagian pokok-pokok program , jadi ada rekan sebelumnya yang menyarankan memang merupakan bab ter



sendiri , bagian tersendiri, ini agaknya kurang relevan kalau kita bicara pokok program etik penjabaran daripada Tri Sukses itu sen diri , konsolidasi , Pelita V dan Pemilu 1992. Jadi kita tidak bicara sasaran , itu adalah bayangan -bayangan yang hendak kita capai yang nanti terjabar secara operasional dalam program -program yang harus kita laksanakan , yang merupakan penjabaran daripada Tri Sukses ini , sekian atas kesempatan yang diberikan , kami ucapkan terima kasih , Wassalamu'alaikum Wr. Wb . PIMPINAN RAPAT



Terima kasih , kami minta juga yang tertulis, dilanjutkan Riau . 495



PESERTA ( RIAU ) Assalamu'alaikum Wr . Wb .



Dengan melalui Saudara Ketua , kami dari Dewan Pimpinan Dae rah Golongan Karya Propinsi Riau , menyampaikan terima kasih



kami kepada pihak Panitia , yang telah menyiapkan Rancangan Pro gram Umum yang kami rasa merupakan suatu program yang mantap



sekali. Dan kami secara umum , berdasarkan penelitian -penelitian yang sudah kami lakukan baik sewaktu Rapim kemarin , begitu juga



waktu mengadakan pertemuan -pertemuan di daerah sesudah pulang dari Jakarta awal Oktober yang lalu , ee kami secara keseluruhan dapat menerima Program Umum daripada Golongan karya untuk masa bakti tahun 1988-1993 yang ada ini .



Sungguhpun demikian kami juga merasa pantas diperhatikan bahwa usul -usul oleh teman -teman tadi, tetapi kami ingin meng



ingatkan kepada Panitia Perumus bahwa usul-usul itu walaupun me mang itu baik dan patut diperhatikan tetapi ada beberapa hal yang



sebetulnya perlu menjadi perhatian bagi Panitia Perumus, bahwa penekanan -penekanan itu nanti kalau sekiranya terlalu mendalam,



terlalu menjurus nanti akan hilang sifat-sifat asli daripada suatu Pro gram Umum yang harus elastis itu nanti , dan kalau sekiranya harus



banyak tidak apa-apa, kalau sekiranya satu rekomendasi tersendiri tapi di luar daripada Program Umum sebab program ini sifatnya Program Umum begitu juga ada hal-hal yang barangkali secara rele vansinya kurang tepat seperti akan mendudukan suatu kedudukan daripada Pimpinan Daerah di daerah kota administratip memang masalah yang demikian ini adalah satu masalah yang seperti di dae rah Propinsi Riau sendiri perlu , tapi hal itu kami titipkan di kelom



pok Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga bukan di Pro gram ,



Inilah masalah-masalah yang kami titipkan dulu untuk dapat perhatian sehingga nanti akan tidak mengganggu tentang keaslian daripada suatu Program Umum yang sedang kita bicarakan sekarang ini.Yang nomor dua , yang ingin kami sampaikan ialah ada suatu tambahan di halaman 14 tentang Konsolidasi idiil , di situ kami 496



mengusulkan untuk menambah ayat d yang berbunyi meningkatkan



pemahaman , penghayatan dan pengamalan Panca Bhakti Golongan Karya.



Kemudian komponen yang ketiga , daripada pembicaraan saya ialah bagian penutup saya rasa perlu Dewan Pimpinan Pusat yang akan datang ini diberikan suatu wewenang di dalam program ini , yaitu hal -hal yang barangkali belum sempat atau belum terjangkau bagi kita untuk mengaturnya sekarang ini , diberikan suatu wewe nang kepada Dewan Pimpinan Pusat ini atau kepada Rapim itu , untuk dapat mengaturnya, sehingga dengan jalan demikian tidak terjadi lagi dimana yang sudah terjadi tahun yang lalu yaitu rapat itu rapat-rapat dari pada GOLKAR dimulai dari bawah itu diada kan Rapim padahal Rapim itu sendiri tidak diberikan suatu wewe



nang di dalam program pekerjaan . Jadi kalau dapat kita siapkan secara konstitusional dulu .



Demikianlah kami dari Riau lebih dan kurang kami ucapkan maaf . Wassalamu'alaikum Wr. Wb . PIMPINAN RAPAT



Terima kasih atas usul dari Riau , terutama yang menyangkut



dalam hal-hal yang akan dibicarakan dalam Team Perumus, semen tara memang akan kita harapkan dalam Team Perumus nanti prinsip nya menampung seluruh usulan , tapi kita kategorikan beberapa hal



yang langsung dapat masuk ke dalam Program Umum maupun yang bersifat rekomendasi . Kami terima kasih , memang perlu dibedakan antara Program Umum dan operasional sehingga terdapat keluwesan



di dalam rangka melaksanakan Program Umum di daerah masing masing, terima kasih dilanjutkan dengan Sumatera Barat. PESERTA (SUMATERA BARAT) Assalamu'alaikum Wr . Wb . Saudara Pimpinan Komisi yang kami hormati , saya langsung



pada persoalan pada halaman 14 bab V bagian ke 2 tentang sukses konsolidasi angka 3 menyangkut konsolidasi ldiil huruf b pada akhir kalimatnya ditambah anak kalimat sebagai berikut : atau tidak sesuai dengan Pancasila , antara lain komunisme , liberalisme, kapi 497



talisme, fondamentalisme serta paham -paham ekstrim lainnya.



Kedua , pada halaman 21 bab V , bagian ke 3 tentang Sukses Pe lita V , angka 3 huruf i , formulasinya dirubah menjadi sebagai beri kut : Senantiasa berupaya memperjuangkan peningkatan kesejah teraan Pegawai Negeri , ABRI dan Pensiunan sesuai dengan kemampu an Pemerintah dan Negara rasanya kita GOLKAR tidak bisa me ningkatkan , kesejahteraan kita hanya bisa memperjuangkan . Selan jutnya pada halaman 27 Bab V bagian ke 3 Sukses Pelita V , angka 5 tentang usaha- usaha dan kegiatan di bidang Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan sosial budaya, huruf a setelah



kata-kata penghayatan dan pengamalan Pancasila ditambah dengan kata-kata dengan meningkatkan dan memperluas sarana dan kualitas pendidikan Agama baik di Lembaga Pendidikan formal maupun non formal . Selanjutnya pada halaman 33 Bab V , bagian ke 4 tentang Sukses Pemilu 1992 angka 2 dapat mungkin dirubah formulasi men



jadi sebagai berikut : Dalam usaha memenangkan Pemilu 1992, perlu disusun perencanaan dan diambil langkah -langkah dengan memper hitungkan berbagai faktor yang mempengaruhi dan berbagai kenya taan yang ada seperti pergeseran nilai yang terjadi di dalam masya rakat, jumlah penduduk , jumlah dan komposisi pemilih dengan memberikan perhatian khusus kepada generasi muda, wanita dan



sebagainya. Selanjutnya pada halaman 33 ini juga angka 3 huruf a, kata diketahui agar diganti dengan kata diperkirakan . Pada hala



man 34 huruf i dirubah formulasi kalimatnya menjadi sebagai beri kut : Tetap memelihara dan meningkatkan kordinasi dan kerja sama



secara terpadu dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan di kalangan Keluarga Besar GOLKAR . Terakhir, halaman 34 Bab V, tentang Penutup angka 1 formulasi kalimatnya dirubah menjadi se bagai berikut :



Pelaksanaan Program Umum ini menjadi tanggung



jawab seluruh jajaran organisasi, anggota , kader serta segenap Ke luarga Besar GOLKAR baik di Pusat maupun di Daerah di bawah Pimpinan kordinasi pengendalian Dewan Pimpinan Pusat Golongan Karya, demikianlah usul kami , terima kasih . 498



PIMPINAN RAPAT



Terima kasih , karena juga cukup panjang tambahannya saya mohon secara tertulis disampaikan kepada kami , dilanjutkan dengan Sumatera Utara .



PESERTA ( SUMATERA UTARA)



Terima kasih , sementara beruntung ini , karena nomor 2 terakhir I



sebelum Aceh , jadi kalau tadinya nomor 2 dari muka sekarang nomor 2 yang terakhir, kita ucapkan kepada Bapak-bapak dari Pro



pinsi terdahulu banyak mengungkapkan pendapatnya . Sebenarnya kita hampir tidak dapat kebagian lagi , atas usul dan saran, tetapi karena begitu kita coba menelusuri yang mungkin pe !



mikiran atau saran dari Sumatera Utara ini bisa dan jadi bahan bagi kita seluruhnya para peserta Komisi B.



Pertama kami usulkan pada Bab III , halaman 7 judulnya yang tadinya sikap dasar kami sarankan supaya ditambah tekad dan sikap



dasar, jadi ada semacam kebulatan tekad kita akan membuat sikap dasar itu lebih tegas lagi, ini kebetulan Sumatera Utara biasa tegas dia. Tegas pak katanya , kemudian Bab IV , halaman 11 yaitu faktor penghambat menurut pengamatan kami , bahkan bapak mungkin se pendapat dengan maksud kami ini mengenai butir tambahan kami sarankan yaitu yang kita anggap sebagai faktor penghambat bahwa 1



sistem birokrasi , yang belum proporsional ini barangkali perlu kemudian belum cukup sarana dan prasarana secara merata di Daerah-daerah, ini barangkali umum dan bahkan diangkat ke per mukaan yang kami anggap ini juga suatu hambatan , kemudian se



lanjutnya ayat 3 halaman 26 perlu ditambah pada butir q , setelah perdagangan yang perlu itu diciptakan tambah usaha sektoral me ngenai industri dan tenaga kerja, ini hanya penambahan supaya



bobotnya nanti lebih nampak lugas, kemudian di samping itu kami masih sarankan butir " p" yaitu setelah ada " q " terakhir kalau saya



tidak salah penambahan , untuk meningkatkan efisiensi kerja dan produktivitas tinggi dalam pelaksanaan pembangunan dan ekonomi, sistem deregulasi dan debirokratisasi perlu dimantapkan ini saya



lihat sudah merupakan tekad Pemerintah dan sudah diangkat ke 499



permukaan , ini dianggap juga perlu dimantapkan .



Bab V , halaman 12 ayat b , jika kami tidak salah baik pada Ra pim yang lewat pada acara -acara Munas, apakah dari Jalur A atau



Jalur B , dan mungkin dari floor ini kami harapkan apakah di sini ditambah atau dengan petunjuk khusus , itu pengertian mandiri itu ,



saya lihat atau mungkin penafsiran kita ada yang mengartikan man diri itu bisa tinggalkan kawan itu ada yang menafsirkan demikian saya pikir untuk kita nanti satu bahasa atau penafsiran tidak ber beda -beda, sebenarnya pengertian mandiri disitu bahwa dalam



bobot politik GOLKAR itu kuat karena dia termasuk kekuatan sosial politik ya kalau boleh saya katakan besar , nah kalaupun be sar sebenarnya tidak erotik , artinya tidak keras dan tidak tegang. tapi penuh dengan ketetapan hati ya itu barangkali jadi mandiri itu saya harapkan jangan diartikan itu erotik tegang dan keras , tapi penuh perhatian dan tekad dan penuh ketetapan hati . Pengertian



mandiri saya katakan kawan tetap kawan dan bobotnya ini yang perlu mandiri , artinya ini , kalau saya nggak salah , saya sebut tidak erotik, tidak tegang dan tidak keras, tapi tegar dia penuh ketetap an hati . Nah ini jadi perumusan itu apakah dengan petunjuk khusus dari Bapak DPP untuk disebarkan ke daerah Tingkat II dan Tingkat



1 , supaya nanti kita menafsirkan , mandiri itu tidak berbeda -beda, jadi persepsinya supaya sama. Kemudian halaman 16 ayat 4 , kita sarankan supaya ditambah yang perlu didekati itu sudah banyak tapi kalau ditambah barangkali dengan tokoh -tokoh masyarakat dan cendekiawan ini barangkali semakin sempurna, sebab di situ cendekiawan tidak disebut, walaupun disebut dan sebagainya.



Di penjelasan terakhir memang disebut dan sebagainya, tapi mungkin lebih bagus di stres lagi pendekatan kepada pemuka-pe muka masyarakat maksudnya tokoh -tokoh informal dan para cen dekiawan . Selanjutnya pada halaman 24 ayat 4 butir h , yang ter akhir pada apa itu mendorong dan seterusnya dan terakhir menge



nai Undang-Undang Dasar 1945, kami tambahkan disitu isinya me larang monopoli , untuk itu perlu diciptakan Undang-undang sistem perekonomian nasional , jadi kalau disinyalir di atas tidak menyetu 500



jui monopoli sistem , jadi tentunya hanya perlu Undang-undang perekonomian nasional, nah ini supaya lebih terarah barangkali, lebih hidup apa yang dimaksudkan .



Bab Penutup , itu Bab VI pada halaman 34 ayat 2 ini saya ku rang ingat lagi salah satu dari rekan Propinsi , mengatakan sinkron atau kesatuan dari mulai pembukaan sampai penutup itu supaya



sejalan , tapi terserah kepada floor nanti atau kita , barangkali perlu ditambah Dewan Pimpinan Pusat menetapkan Penjabaran Program Umum ini demikian juga DPD Tingkat 1 dan DPD Tingkat II dalam bentuk program pelaksanaan dan petunjuk pelaksanaan yang ber sifat mengikat , jadi kalau kita baca pada ayat 3 ini barangkali sin kron ya , jadi tentunya kita nanti akan menyusun program masing masing Tingkat II dan Tingkat I oleh DPD tentunya sesuai dengan



kondisi masyarakat GOLKAR setempat. Jadi ini juga merupakan satu kesatuan yang diharuskan walaupun tidak mengurangi hak DPP nanti dalam menyusun programnya tentunya ada juga sudah mencakup DPD Tingkat 1 maupun DPD Tingkat 11 , jadi ini tidak mengurangi tapi barangkali dengan ditetapkan bersama atau dise tujui bersama supaya itu dicantumkan pada penutup ini lebih me ngikat kita seluruhnya karena menurut penafsiran kita DPD Tingkat | atau DPD Tingkat II itu tidak ada otonomi, dia tetap dan kita bermuara kepada Tri Sukses. Nah ini saran kami tambahan yang kita kaitkan ada hubungannya dengan tiga .



Sedang halaman 23 , mendorong dan seterusnya kami tambah kan kalau bisa, badan usaha nasional dan Lembaga -lembaga keuang an dan seterusnya, jadi ini kita harapkan yang seperti sekarang istilah resminya ada yang mengatakan Bapak Angkat , saya lihat ini di Pusri Palembang ini barangkali sebagai pengusaha nasional perlu ini ditambahkan Badan-badan Usaha Nasional , inilah Bapak Pimpin an yang kami berikan dengan satu asumsi beberapa yang telah di ungkapkan atau disarankan oleh para rekan pendahulu , pada dasar



nya kita sependapat , memang sumber sih 'satu jadi tidak ada per bedaan pendapat kalau menurut saya , demikianlah atas perhatian kami ucapkan terima kasih , horas. 501



PIMPINAN RAPAT



Terima kasih pada Sumatera Utara, dilanjutkan dengan daerah Istimewa Aceh .



PESERTA ( DI . ACEH ) Assalamu'alaikum Wr . Wb .



Saudara Pimpinan rasanya sudah setiap halaman yang dibahas oleh rekan -rekan maka kesempatan kami hanya beberapa hal yang akan kami sampaikan menyimak Rancangan dalam bidang Kaderi sasi, Konsolidasi Organisasi khususnya usaha-usaha kegiatan dari pada Kaderisasi, terlihat bahwa semua point dari satu bagian dari bagian yang lain belum dijelaskan bahkan GOLKAR memiliki ciri



khas, sebagai organisasi politik yang mengutamakan para kader dan anggota GOLKAR untuk memperoleh kesempatan yang lebih be sar, walaupun di dalam point c ayat 2 dan ayat 5 dijelaskan namun



point-point ini lebih mencerminkan suatu konsepsi yang global dan cenderung bersifat organisatoris, sebaiknya menurut pendapat kami dengan prinsip bahwa kader GOLKAR adalah perorangan dan kita menganut sistem stelsel aktif hendaknya perlu mencerminkan nuansa -nuansa sejalan stelsel aktif yang kita anut namun tetap dalam konfigurasi keorganisasian GOLKAR sebagai wadah per juangan anggota, nah dalam hal inilah kami mengusulkan kalau di dalam halaman 15 point 1 meneruskan dan meningkatkan usaha



pendidikan dan latihan kader sebagai penggerak inti organisasi, baik jumlah , jenis maupun kualitasnya untuk memperkuat mision GOL KAR dalam rangka mewujudkan keberadaan GOLKAR secara ma teriil , moril dan institusional.



Saya kira ini adalah tambahan dari point 1 , selanjutnya pada



halaman 24 huruf h baris kedua tentang mendorong pencegahan monopoli praktek monopoli , setelah kata -kata sejenis. Selanjutnya monopoli setelah kata sejenis, kami menyarankan ditambah sejenis



nya baik dalam bentuk peraturan maupun dalam bentuk pelaksa naan yang merugikan masyarakat dan seterusnya .



Kemudian halaman 27 huruf b , baris ke satu kami menyarankan setelah kata sepadan dapat ditambah sepadan dan hendaknyamem 502



beri motivasi dan yang bersifat kuantitatif, saya kira inilah tiga catatan yang dapat kami berikan dalam Program Umum ini diiringi ucapan kami telah dapat menerima Program Umum yang telah di sampaikan oleh Steering Committee ini , terima kasih , Wassalamu' alaikum Wr . Wb . PIMPINAN RAPAT



Terima kasih , namun seperti awal dari pada pembicaraan -pem bicaraan materi masih ada dua daerah , yang tadi mungkin tertinggal belum sempat masuk di ruangan ini, saya . persilahkan dari Timor Timur. Tidak ada lagi pak , dan satu lagi dari Irian Jaya , tidak ada , ada kami persilahkan . PESERTA RAPAT ( IRIAN JAYA ) Assalamu'alaikum Wr . Wb .



Saudara Pimpinan ijinkan saya membacakan saran usul dari daerah yang paling ujung di ufuk timur ini, menyampaikan bebe rapa hal yang kecil -kecil yang mungkin tercecer oleh kita sekalian , sehingga kami menganggap perlu mengangkatnya untuk melengkapi Rancangan Program Umum kita. Kami bacakan :



Faktor penghambat halaman 11 agar dapat kiranya ditambah kan 1 butir baru yang mengisi huruf c , berbunyi kira -kira begini



masih adanya daerah -daerah tertentu yang terisolir, sehingga sulit dijangkau dengan sarana komunikasi dan transportasi utamanya darat yang tersedia itu yang pertama . Kedua halaman 17 huruf e mohon ditambahkan butir baru sebagai berikut menyediakan dan mengalokasikan dana -dana khusus oleh DPP GOLKAR untuk daerah -daerah yang tidak mampu dan daerah terbelakang. Yang ketiga halaman 22 bidang sosial ekonomi ada dua butir yang kami usulkan untuk bisa dimasukkan ke dalam rancangan yakni adanya



usaha meningkatkan pemerataan usaha penanaman modal baik yang bersumber dalam negeri maupun luar yang diarahkan untuk memacu tingkat pertumbuhan daerah menuju terwujudnya otonomi daerah yang nyata dan bertanggungjawab sesuai tuntutan pasal 18 UUD 1945. Yang keempat , meningkatkan dan memacu pembangun an wilayah perbatasan dalam rangka pembangunan sektoral dan 503



pembangunan kewilayahan , demi peningkatan kemantapan perta



manan keamanan nasional . Yang berikut halaman 25 huruf m , itu banyak kita bicarakan namun kami menganggap perlu menambah kan rumusan baru sebagai berikut : Berbarengan dengan itu perlu



adanya usaha -usaha pembangunan desa terpadu , ini ada bahasa asingnya disini ( Integrated Area Development Program ) . Di daerah yang relatif tertinggal daerah terpencil dan daerah perbatasan, agar daerah -daerah tersebut berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi , pusat transpermasi budaya , peningkatan taraf hidup dan



kesejahteraan masyarakat desa dalam rangka menyongsong era ting gal landas.



Yang berikut , yakni mendukung rekan -rekan terdahulu menge nai pengembangan wilayah , kami menganggap perlu menstres seba gai daerah harapan letak Irian Jaya secara geografis sebelah selatan berbatasan dengan Australia, sebelah utara berbatasan dengan Re publik Palau dan sebelah Timur berbatasan dengan PNG . Secara



geografis Irian Jaya jauh dari pusat pemerintahan dan dari pusat pertumbuhan ekonomi dan perdagangan . Irian Jaya juga terletak dalam kawasan Pasifik , yang akan menjadi pusat percaturan politik dan keamanan bagi negara adi kuasa .



Di Irian Jaya juga mempunyai daerah terisolir, yang masih me rupakan daerah rawan keamanan yang dipelopori oleh GPK . Itu hal hal yang spesifik yang kami anggap perlu kami angkat pada kesem patan yang baik ini . Kemudian dibidang pendidikan ini menyangkut bidang sosial budaya mengupayakan peningkatan kualitas pendidik an dan perluasan sarana dan prasarana pendidikan dengan memberi kan perhatian yang lebih besar kepada daerah yang terpencil dan



daerah yang tertinggal, dan daerah perbatasan . Itu di halaman 29



huruf g . Yang terakhir yang menyangkut masalah pemenangan Pe milu 1992 Irian Jaya juga mempunyai ciri yang spesifik kami sangat setuju adanya keseragaman pelaksanaan Pemilu secara nasional tapi mengingat keadaan demografis Irian Jaya kami mengusulkan butir baru teknis penyelenggaraan Pemilihan Umum tahun 1992, agar seragam untuk seluruh Indonesia secara bertahap sesuai dengan ke 504



sadaran politik masyarakat setempat.



Demikianlah saudara pimpinan usul saran kami , dan catatan ini akan segera saya sampaikan Pimpinan , Assalamu'alaikum Wr. Wb . PIMPINAN RAPAT



Terima kasih dengan demikian , maka suara perorangan sekali



pun dikumpulkan dalam kelompok 27 daerah Tingkat I telah me nyampaikan pandangannya pada sidang ini untuk pembahasan materinya, sesuai dengan kesepakatan yang telah kita setujui tadi . Kami sekarang membuka kesempatan perorangan pertama dari kader-kader, untuk itu termin pertama kami catat nomor 1 kami persilahkan , nama lebih dulu : 1. Supriyanto , 2. Soedaryanto , 3. Imam Taufik , 4. Budi Pradikta , 5 .



Fahmi Idris , 6. Sukamdani , 7. R. Kartidjo , 8. R.M. Alamsyah , 9 . Ibu Ir . Siswoko, 10. Ibu Adiningrat Ch . Muas. Ini termin pertama lebih dulu , nanti kami beri kesempatan pada termin kedua, apabila masih ada waktu karena itu kami persilahkan , mungkin tidak sem pat ada waktu secara tertulis disampaikan kepada kami , kami persi lahkan Bapak Soedaryanto . BAPAK SOEDARYANTO .



Satu butir saja pak , mendukung saran dan usulan rekan dari Ma luku yang mengajukan saran tentang perlunya Program Umum ini mencantumkan pola umum pembangunan jangka panjang tahap ke Il nanti . Untuk itu secara realistis halaman 5 saya ingin menyaran



kan pada ayat c kalimat tambahan setelah angka 1988 kata -kata se bagai berikut : sehingga seluruhnya akan berbunyi pokok -pokok program ini merupakan kelanjutan peningkatan pembaharuan dan penyempurnaan Program Umum GOLKAR 1983-1988 yang juga merupakan produk akhir PJPT | ( Pembangunan Jangka Panjang Tahap 1 ) serta sekaligus merupakan pokok-pokok program untuk meletakkan landasan bagi PJPT II . Masih terkait di situ di ha laman 13 rekan dari Maluku sudah menambahkan di butir 3e,



sasaran keluar secara konkrit bunyinya saya sarankan e mampu



merumuskan pola umum dan pola dasar pembangunan jangka pan jang tahap II , yang meliputi seluruh aspek kehidupan nasional agar 505



tercapai keterpaduan dan keseimbangan pembangunan nasional. Halaman 32 juga tadi sudah ditunjuk oleh rekan dari Maluku , yaitu angka 7 setelah huruf e, tadi diusulkan adanya angka 7 konkritnya berbunyi: perumusan pola umum dan pemikiran pola umum PJPT Il meliputi : Sasaran Utama PJPT II .



Sasaran utama tersebut berbunyi : pada akhir PJPT II masyara kat atau Bangsa Indonesia telah merupakan masyarakat yang cerdas, sejahtera, berwawasan industri dan informasi suatu masyarakat yang menghargai kerja keras , disiplin nasional , berwawasan maju , profe sional , proporsional dan mandiri serta memanfaatkan Iptek semak simalnya untuk selalu menuju tingkat kehidupan yang lebih ber mutu dan lebih baik .



Kalimat berikutnya : Untuk mencapai sasaran utama tersebut , maka perlu dirumuskan bahwa strategi pokok yakni : pertama strategi pe ningkatan mutu dan kualitas sumber daya manusia melalui program



program pendidikan dan latihan yang seluas-luasnya serta menjurus dengan memanfaatkan Iptek semaksimalnya . Strategi kedua , men dekatkan kesisteman yang koprehentif integral, dengan pendekatan kesisteman yang koprehentif-integral maka dapat dicapai suatu ke



terpaduan , keseimbangan serta keselarasan keseluruhan gerak pem bangunan nasional, itulah bapak Ketua terima kasih . PIMPINAN RAPAT



Terima kasih , kami mohon catatan tertulis disampaikan kepada kami . Dilanjutkan kepada Bapak Imam Taufik . BAPAK IMAM TAUFIK



Terima kasih bapak Ketua , ada dua hal yang ingin saya sarankan



yang satu adalah dalam halaman 11 , pada halaman 11 faktor peng hambat ; Saya sebagai seorang yang bergerak dalam sektor industri, saya merasa sekali , melihat faktor yang sangat menghambat , dalam proses perkembangan industrialisasi nasional yaitu kultur manusia. Tadi sudah banyak dibicarakan baik dari daerah dan baru saja oleh rekan kami Soedaryanto , tapi saya lihat mungkin tadi saya kurang



ingat tapi saya melihat dari " a " sampai " s " , belum ada masalah kultur itu disinggung, karenanya saya usulkan pada faktor peng 506



hambat 2a ditambahkan pertambahan jumlah penduduk yang rela tif besar dan penyebarannya belum merata serta sebagian belum



mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang memadai ditambah kan , serta belum membudayakan sifat-sifat mandiri , disiplin , ulet, kerja keras yang merupakan ciri manusia industri , yang mempenga ruhi pelaksanaan pembangunan . Ini saya kira bisa digabung dengan usul - usul daerah .



Tadi saya lihat banyak yang sudah menyinggung hal ini , kemu dian yang kedua hanya masalah sistematis kalau saya melihat hala man 22 sampai 27 , usaha-usaha dan kegiatan bagi nomor 4 usaha usaha dan kegiatan di bidang sosial ekonomi adalah a , b, c , itu kalau saya lihat itu bisa diklasifikasikan ke dalam tiga masalah besar /tiga program besar yang berdasarkan kepada Trilogi Pembangunan : pe



merataan , pertumbuhan ekonomi , dan stabilitas nasional . Maka saya hanya mengusulkan apabila bisa diterima supaya lebih mudah dicer na dan diikuti , ini ada urutan -urutan misalnya hanya dibagi tiga saja masalah usaha itu dibagi 3 yang pertama: Memperjuangkan pening katan pemerataan pembangunan yaitu 4a , kemudian ditambahkan beberapa masalah yang perlu segera ditangani dalam kaitan usaha pemerataan ini antara lain : 46 misalnya , masyarakat golongan eko



nomi lemah yang terpencil itu masalah pemerataan , 4g , kerjasama antara 3 pelaku ekonomi koperasi diperkuat dan sebagainya itu masalah , saya tidak mengubah isinya hanya sistematisnya saja yang saya usulkan dipermudah karena masalah pemerataan , 4h mencegah monopoli itu juga masalah pemerataan, 4i keterkaitan keseim bangan struktur ekonomi nasional masalah pemerataan , 4m peme rataan pembangunan di daerah terpencil juga masalah pemerataan , 40 pemanfaatan optimum dari sumber alam maritim misalnya



masalah menangkap ikan dan sebagainya itu juga masalah pemera taan dan 4p , penyempurnaan pola tata ruang, tata guna tanah , air, hutan sumber alam juga masalah pemerataan , saya usulkan supaya



dikelompokkan ke dalam tiga masalah besar yaitu masalah -masa lah dalam Trilogi Pembangunan yang b, adalah berpartisipasi aktif mendorong pertumbuhan ekonomi , jadi masalahnya pertumbuhan 507



ekonomi , jadi 4c ditambahkan sesudah selesai kalimat 4b , usaha usaha yang perlu segera dilakukan untuk mendorong pertumbuhan



ekonomi ini 4d, mendorong inisiatif kreatifitas swadaya masyara kat dan sebagainya , masalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi 4e, mendorong kegairahan pembangunan , menciptakan lapangan



pekerjaan juga pertumbuhan ekonomi . Masalah 4j deregulasi dan debirokratisasi masalah -masalah pertumbuhan ekonomi , 4y masa lah ekspor dan promosi pariwisata kita juga masalah -masalah men



dorong peningkatan pertumbuhan ekonomi dan yang ketiga adalah : upaya dan memelihara dan lebih memperkokoh stabilitas nasional itu 4c. Kemudian masalah -masalah mendesak yang perlu ditangani sehubungan dengan usaha memelihara dan memperkokoh stabilitas nasional antara lain saya anggap masalah swasembada pangan ini adalah masalah stabilitas nasional, kemudian masalah sumber alam 4m , sumber alam dan lingkungan hidup , juga masalah stabilitas nasional, nah dan 4q keterpaduan pembangunan lintas sektoral juga masalah stabilitas nasional, kemudian saran supaya dapat dipertim bangkan terima kasih . PIMPINAN RAPAT



Terima kasih , kami lanjutkan , Bapak Budia Pradikta . BAPAK BUDIA PRADIKTA



Terima kasih ada beberapa saran tapi beberapa yang akan saya bacakan yang pertama adalah halaman 11 , agar ditambahkan satu



ayat g, g yang g lama itu menjadi h sedangkan g yang baru menjadi h bunyinya adalah adanya dukungan dari masyarakat yang rindu dan mendambakan organisasi sosial politik yang dengan



sungguh -sungguh sanggup dan mampu memperjuangkan aspirasi rakyat, sekaligus menyalurkan serta memanusiakan orang, mema



nusiakan itu terjemahan dari nguwongke di samping juga siap seba gai pamong penuntun dan pemimpin itu satu .



Yang kedua dalam rangka pengembangan kebudayaan nasional halaman 27 ada usul redaksi baru untuk 5b yaitu ; untuk membina



dan persatuan perlu dicipta dan melestarikan kerukunan, kesatuan 96 kan selalu iklim dan suasana ketuhanan Yang Maha Esa, diantara 508



pemeluk agama dan penghayat kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, halaman 27 diusulkan agar 5b mendorong agar kekuatan nyata spiritual dan kultural bangsa menjadi energi bagi dinamika ,



bagi pengalaman Pancasila agar tercipta perikehidupan yang selaras, serasi dan seimbang lahir batin , jasmani dan rohani , jiwa raga, materiil dan spiritual, individual sosial dan dunia akherat. Kemudian halaman 29, ayat h diadakan redaksi baru mendo rong kegiatan -kegiatan penelitian dengan metodologi Pancasila ini



sangat menonjol yang dilakukan di segala bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengupayakan penghargaan bagi peneliti-pe nelitinya dan memanfaatkannya hasil-hasil itu untuk kebesaran , kejayaan dan keluhuran bangsa dan negara Indonesia . Kemudian tentang sukses konsolidasi diusulkan pada halaman 14 ditambahkan 2 butir ayat, ayat yang pertama ialah menanamkan kepada diri masing-masing anggota GOLKAR rasa ingat dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian satu butir ayat lagi me nyebarluaskan pengertian bahwa nilai-nilai luhurnya yang dibedah dan digali dari Ketuhanan Yang Maha Esa serta kebudayaan yang lama dan asli yang terdapat sebagai puncak -puncak kebudayaan di daerah -daerah di Indonesia dapat menjadi bekal hidup, lahir batin dalam menyukseskan tata kehidupan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang berasaskan Pancasila . Terakhir usul saya tentang sukses Pemilu agar ditambahkan butir ayat yang berbunyi : Agar



GOLKAR mulai memikirkan pembinaan yang intensif terhadap siswa-siswa Tingkat Sekolah Lanjutan I dan Sekolah Lanjutan Atas,



yang diharapkan akan menjadi calon -calon pemilih aktif Pemilu 1992, melalui jalur-jalur yang tepat demi kesuksesan dan demi ke lestarian GOLKAR . Masih dalam rangka suksesnya Pemilu mohon



juga ditambahkan ayat yang berbunyi agar dalam jangka panjang GOLKAR sanggup dan mampu mendirikan perguruan -perguruan tinggi untuk menciptakan kader-kader intelektual GOLKAR . Dan yang paling akhir adalah perhatian untuk Team Perumus bahwa kalau kita perhatikan cara- cara penggunaan kata untuk menyusun



rumusan banyak dijumpai kata-kata yang sama misalnya : menerus 509



kan kemudian terus -meneruskan menyempurnakan adalagi mem perkokoh , menjamin , membuat, melaksanakan, menyerap dan



menyalurkan saya kumpulkan ada 37 kata kerja nah saya ingin menghimbau kepada Panitia Pengarah dan dari 37 kata kerja itu di sederhanakan menjadi 7 kata kerja, yang kira- kira nanti dari 37



dapat dikelompokan dalam kelompok ini kalau diurutkan dari bawah itu adalah pertama memperhatikan kedua mendorong ketiga mengusahakan keempat melaksanakan kelima meneruskan keenam menyempurnakan dan ketujuh adalah memelopori sehingga secara sederhana kita dapat menangkap maknanya, kemudian tentang ejaan kami mohon perhatian bahwa masih terjadi kekeliruan masa lah kecil tetapi mencerminkan aspek intelektual yaitu misalnya sesudah jajaran kata-kata, kata ini koma kemudian koma lagi , koma



lagi maka diikuti dengan kata dan jadi sebelum dan pakai koma ini mohon nanti diperhatikan ini banyak contohnya misalnya saja saya ambil, halaman 7 misalnya 1 Bab III Sikap dasar 1 mengamankan ,



mengamalkan dan melestarikan Pancasila yang betul adalah meng



amankan, mengamalkan, kita menggunakan sistem Inggris nam paknya, juga di dalam akhir dari Program Umum hendaknya dimak sudkan istilah -istilah seperti kemandirian tadi diberi istilah -istilah , diberi pengertian maaf. Berhubung dengan itu maka saya ingin usul kan agar halaman 13 dimana dalam sukses konsolidasi diberi penger tian itu didrop saja untuk kemudian di kafer di dalam kumpulan istilah disini konsolidasi-konsolidasi artinya adalah segala usaha



dan seterusnya ini membuang tempat saja, terima kasih nanti sete lah saya siapkan akan saya serahkan kepada Pimpinan . PIMPINAN RAPAT



Terima kasih, sekalipun belum saya sama-sama Pimpinan disini menyampaikan, menunjukan kepada Team Perumus, Team Pe. rumus dari unsur kelompok 27 akan kami tambahkan empat



daerah sesuai dengan penilaian daripada usulan yang tadi sudah di kemukakan dengan demikian kami tunjuk nanti kalau disetujui.



Itu nanti kalau disetujui jumlah Team Perumus adalah Pimpinan dari yang didepan ini tujuh orang ditambah empat dari kelompok 510



27 , kemudian ada kelompok kerja yang telah dibentuk oleh DPP 1 orang kemudian dari DPP sendiri sebagai yang tadi sudah menjelas kan saudara Usman Hasan , sedangkan dari perorangan kami persiap



kan 2 orang, ini juga akan kami usulkan, sehingga jumlahnya pada Team Perumus ini ada 15 orang, ini saya umumkan supaya daerah daerah kelompok 27 tidak meninggalkan lebih dulu sidang komisi ini , kami lanjutkan . Kami lanjutkan Bapak Fahmi Idris. BAPAK FAHMI IDRIS



Saudara Ketua ada beberapa yang ingin saya sampaikan hal-hal kecil saja pertama halaman 6, pada point 3 landasan pada point c



landasan operasional lainnya saya tambahkan GBHN dibelakang kata GBHN 1988, penjelasannya adalah kalau landasan idiil Pancasi la kita sudah jelas yang mana yang Pancasila, begitu juga landasan konstitusional kita tahu jelas mana yang Undang-Undang Dasar 1945 begitu juga ketetapan -ketetapan mana yang ketetapan MPR, kecuali ada ketetapan MPR ada merubah ketetapan MPR yang ter dahulu begitu juga landasan organisatoris hanya GBHN yang kurang jelas GBHN yang mana dan sebagaimana kita ketahui GBHN yang



berlaku adalah GBHN sebagaimana yang kita jalani sekarang ini , sehingga saya tambahkan 1988.



Yang kedua halaman 8 , pada halaman 8 point 5 disini saya se suaikan satu penyesuaian kembali, jadi untuk memaniskan saja hingga bunyinya menjadi. point 5, memantapkan kebersamaan dengan rakyat sebagai sumber aspirasi perjuangan dan kekuatan GOLKAR agar dapat menggerakan partisipasi rakyat yang tumbuh dari bawah secara luas dan kreatif, menumbuhkan etos kerja yang produktif bagi kesuksesan pembangunan nasional sebagai pengamal an Pancasila dan guna menggalang dukungan maksudnya, seyogya



nya penggalangan dukungan yang pada awal kita katakan tapi se baiknya ditempatkan pada akhir dari pada kalimat. Pada halaman yang sama point 6 sebagaimana telah dikemuka kan oleh salah seorang pembicara dari utusan DPD, kalau tidak salah DPD DI . Yogya mempertanyakan mengenai kontradiksi antara fungsi infra struktur dengan supra struktur, saya setuju itu di point 511



6 ini juga menunjukan itu , kita sebagai infra struktur tidak me mungkinkan sebagaimana yang tercantum dalam point 6 ini , sehing ga untuk memungkinkannya dirubah menjadi mendukung proses pembangunan politik , jadi melanjutkan kembali pembangunan saya rubah menjadi; mendukung proses pembangunan politik dan se terusnya .



Halaman 11 , point faktor penghambat point d saya tambahkan satu kata-kata diantara wewenang dan tidak hingga dia menjadi d



masih adanya korupsi dan penyalahgunaan wewenang sehingga ber akibat dan seterusnya , jadi ditambahkan sehingga berakibat . Halaman 15 , point c3 ditambahkan kata -kata diantara me



ningkatkan dan mekanisme yaitu kata-kata pengorganisasian serta hingga kalimat ini menjadi menyempurnakan dan meningkatkan pengorganisasian serta mekanisme dan seterusnya. Halaman 16 , p4 seorang teman dari NTB mengusulkan penam bahan kalimat diantara hubungan dengan kata-kata timbal balik menurut saya yang ada di kalimat ini adalah dalam rangka pembina an dan penggalangan, jadi kita masih belum bisa mulai bukan hubungan timbal balik jadi seyogyanya berbunyi diantara kata hu



bungan dengan kelompok itu adalah serta komunikasi sehingga kalimatnya menjadi meningkatkan hubungan serta komunikasi dengan kelompok-kelompok . Kemudian halaman 21 ini , kalimat yang sama seperti yang saya



kemukakan tadi, kalimat-kalimat yang seyogyanya sebagai infra struktur kita tidak dapat melakukannya, tadi sudah dirubah , saya juga ingin menyampaikan perubahan pada j . Kita sebagai infra struktur tidak mungkin melakukan ini , yaitu berupaya untuk lebih



terciptanya kepastian dan selanjutnya saya rubah menjadi tambahan di depan kata berupaya, berupaya diubah menjadi upaya terlebih dahulu tambahan kata didepannya mendorong setiap hingga dia menjadi mendorong setiap upaya untuk lebih terciptanya dan sete rusnya .



Begitu juga pada k kita tidak mungkin melakukan ini perubah annya adalah ditambah kata-kata didepannya berpartisipasi aktif 512



di dalam hingga kalimat ini menjadi berpartisipasi aktif di dalam mengusahakan pemerataan dan seterusnya. Demikian juga ia , demi kian juga kita tidak mungkin melakukan ini , memantapkan pelak sanaan tambahan kata -kata dimukanya mendukung upaya hingga dia menjadi mendukung upaya memantapkan pelaksanaan dan seterusnya .



Halaman 22 pada point b , saya tambahkan kata-kata antara



daya dan baik yaitu pada kalimat ke 3 tambahan secara terarah dan tepat hingga dia menjadi berpartisipasi aktif mendorong pertumbuh an ekonomi yang cukup tinggi antara lain dengan mendukung upaya meningkatkan pengerahan dan pemanfaatan dana dan daya secara terarah dan tepat, itu tambahannya dan seterusnya. Kemudian C ini juga kembali sebagai kekuatan infra struktur kita tidak bisa melakukannya saya tambahkan diantara kata -kata meningkatkan dan upaya dengan dukungan di dalam hingga menjadi meningkatkan dukungan dalam upaya memelihara dan seterusnya. Halaman 23, point f, pada baris kalimat keenam kalimat mendo



rong yang kedua f itu pertamanya mendorong lalu adalagi men dorong dan yang kedua diantara kata-kata kemampuan dan usaha saya tambahkan serta kesempatan hingga ia menjadi kalimat itu ber bunyi mendorong peningkatan kemampuan serta kesempatan usaha usaha dan seterusnya .



Kemudian diantara kata -kata Lembaga Keuangan serta dapat saya tambahkan Bank dan Non Bank hingga ia menjadi memper juangkan agar Lembaga-lembaga Keuangan Bank dan Non Bank dapat dan seterusnya . Kemudian pada kalimat terakhir ada kata dan



diantara permodalan serta menunjang saya rubah menjadi; Untuk hingga kalimat selengkapnya menjadi agar Lembaga-lembaga Ke uangan Bank dan Non Bank dapat meningkatkan peranannya yang lebih besar, membantu permodalan untuk menunjang produksi dan



pemasaran hasilnya, jadi bukan kata dan disananya. Kemudian g, g saya usulkan dibagi menjadi 2 agar bobot masalah koperasi menjadi jelas sebab di gini terpaut 2 hal , antara masalah koperasi dan non koperasi , saya habiskan g dalam demokrasi ekonomi dengan 513



mendorong diantara mendorong dan kerja sama kata upaya, dan diantara serasi dan kata antara dan saling menguntungkan hingga kalimatnya menjadi ; g mendorong upaya kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan antara usaha negara , koperasi dan usaha swasta berdasarkan semangat kekeluargaan sesuai dengan prinsip demokrasi . Dibawahnya ini masalah koperasi jadi seyogyanya kita angkat secara khusus masalah koperasi keluar dari pada pengelom pokan point 9 hingga ia menjadi h, h itu diawali dengan terus, jadi , h . Terus diupayakan untuk lebih memasyarakatkan koperasi dan seterusnya .



Kemudian pada halaman berikutnya akhir dari kalimat itu di tambahkan dengan yang h baru dibelakang perekonomian nasional



dan mendukung setiap usaha kerjasama antara koperasi dengan swasta atau BUMN yang saling menguntungkan, jadi yang ingin ditekankan disini adalah disamping diberikan motivasi dan mem budayakan koperasi di kalangan rakyat juga usaha -usaha kerjasama nah seyogyanya kita berikan dukungan . Kemudian h , yang menurut usulan saya menjadi i , yaitu me ngenai masalah monopoli saya tambahkan kata-kata diantara masyarakat dan dengan kata-kata melalui kebijaksanaan Pemerintah



serta ketentuan perundang-undangan, hingga ia menjadi mendorong upaya pencegahan praktek monopoli dan sejenisnya yang merugi kan masyarakat melalui kebijaksanaan Pemerintah serta ketentuan Perundang-undangan serta dengan terus dan seterusnya.



Kami mohon waktunya, ya, sedikit lagi, i ini juga masalah kita sebagai kekuatan infra saya tambahkan diantara berupaya dengan menciptakan hingga turut serta , hingga ia menjadi berupaya turut serta menciptakan iklim dan seterusnya, begitu juga pada j . Mening katkan terus dirubah menjadi ; Mendukung secara bersungguh



sungguh hingga ia menjadi; Mendukung secara sungguh -sungguh usaha-usaha penyederhanaan dan seterusnya .



Ada beberapa lagi nanti saya sampaikan tertulis saja, terima kasih .



514



PIMPINAN KOMISI :



Baik, terima kasih , kami lanjutkan Bapak Sukamdani . BAPAK SUKAMDANI :



Terima kasih Bapak Ketua dan Bapak-bapak serta Ibu- ibu se kalian yang saya hormati .



Kami tidak banyak, bahwa terobosan Program Umum GOLKAR 1988–1993 setelah ditambah masukan sebagai urun pendapat dari



para pembicara terdahulu , kelihatannya nanti akan bisa menjadi lebih sempurna , namun demikian untuk halaman 22, karena selama



kami mendengarkan tadi masih ada belum mengusulkan maka kami ingin untuk mengusulkan yaitu di halaman 22, terutama halaman di sini saya lihat dulu yang 22 sudah ada pembicara, sudah cocok kita mengadakan perbaikan sekarang di halaman 23, yaitu 4d rumusan



secara sepenuhnya adalah : Senantiasa berusaha agar tumbuh dan berkembangnya inisiatif, kreatif, swadaya masyarakat untuk me ningkatkan barang dan jasa, melakukan pilihan-pilihan kegiatan; loh ini yang mempunyai nilai dampak cukup tinggi daya saing yang kuat dan kesempatan pemasaran yang lebih luas serta mempunyai berbagai keunggulan komperatif lainnya, dengan menggunakan teknologi yang tepat dan bermanfaat, yang tepat dan memanfaat kan kemampuan sumber daya alam dan sebagainya maka; kami



ingin bahwa kemampuan ini ditiadakan artinya dicoret sehingga bunyinya menggunakan teknologi yang tepat dan memanfaatkan sumber daya alam berdasarkan asas manfaat, asas manfaat maksi



mal dan lestari untuk sebesar-besarnya kemakmuran dan kesejahte raan rakyat banyak dengan tetap memelihara kelestariannya dan ke seimbangan yang dapat menciptakan lapangan kerja baru sehingga kata- kata alternatif ditiadakan .



Selanjutnya 4e disini terus berusaha meningkatkan kegairahan pembangunan dan disegala bidang yang menciptakan lapangan kerja



dan kesempatan berusaha jadi kesempatan kerja supaya diganti dengan kesempatan berusaha, jadi menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha dan seterusnya tidak ada perubahan , menge nai 4d oh bukan, mengenai 4f disini adalah secara keseluruhan men 515



1



dorong perbaikan peningkatan penghasilan kesejahteraan dan se bagainya, dan seterusnya, ini adalah sama dengan memperjuangkan



agar Lembaga-lembaga Keuangan dapat meningkatkan peranannya yang lebih besar membantu permodalan yang menunjang produksi serta pemasaran lainnya seterusnya ditambah dengan kalimat yaitu permodalan dan menunjang produksi serta pemasaran lainnya,



koma yang tadinya titik menjadi koma, koma dengan memberikan kemudahan dalam pelayanan dan fasilitas bunga yang ringan, jadi disinilah pasal pelayanan yang baik yang cepat dan juga dengan bunga yang ringan .



Selanjutnya halaman 24 yaitu g, disini dari kalimat pertama kalimat pertama 24 yang bunyinya yang urutannya dari kalimat 23 dan menjadi gerakan ini mengenai masalah koperasi menurut penda pat saya adalah penting ada baiknya kalau saya baca dari permulaan yaitu mendorong kerjasama yang serasi antara usaha negara, kopera si dan usaha swasta berdasarkan semangat kekeluargaan sesuai dengan prinsip demokrasi ekonomi . Sejalan dengan itu diupayakan untuk lebih dimasyarakatkan koperasi melalui kegiatan -kegiatan motivasi dan penyuluhan agar koperasi membudaya dikalangan rakyat dan menjadi gerakan ekonomi rakyat. Ini ditambah yaitu ; gerakan ekonomi rakyat dan berkembang men jadi Lembaga ekonomi rakyat nah gerakan ekonomi rakyat selanjut



nya berkembang menjadi Lembaga ekonomi rakyat yang mandiri dengan wilayah pedesaan sebagai basis pengembangannya. Dan selanjutnya kata-kata setelah yang yaitu yang selanjutnya ini tambahnya yang selanjutnya dapat menjadi tulang punggu ng perekonomian nasional bersama pelaku -pelaku ekonomi nasional dari sektor usaha negara dan usaha swasta . Sekarang 4h masih halaman 24, usaha mendorong usaha praktek



monopoli dan sejenisnya yang merugikan masyarakat banyak, jadi kita hanya menambahkan merugikan masyarakat banyak dan selan jutnya sama . Dan selanjutnya 41 , oh bukan masih h, h disini sebagai perwujudan dari demokrasi ekonomi sesuai dengan UUD 45 ditam bah dengan pasal 33. Jadi menunjuk pasalnya, pasal 33 dan GBHN 516



1988 bab IV Pola Umum Pelita V , a Pendahuluan butir 5e karena



ini didalam GBHN ini adalah sesuatu yang baru . Ini adalah satu pe ningkatan dan juga kenyataan bangun usaha itu tidak hanya koperasi tapi ada tiga bangun usaha, yaitu usaha negara, usaha ko perasi dan usaha swasta dan ini adalah tertuang didalam UU No. 1/1987 tentang kamar dagang dan industri dimana ketiga pelaku



ekonomi menjadi satu sebagai pelaku -pelaku ekonomi nasional untuk itu , maka didalam nanti DPP menjabarkan mengenai rumusan ini supaya menunjuk pasalnya yaitu pasal 33 dan GBHN 1988 bab



IV Pola Umum Pelita V a. pendahuluan butir 5e . Selanjutnya halaman 26, o dan p tiada pada kalimat sumber alam supaya ditambah sumber daya alam dan q , disini kalimatnya berbunyi berupaya ikut meningkatkan keterpaduan pembangunan disini tambahan baru , pembangunan di sektor peternakan , perin dustrian dan jasa-jasa terutama pembangunan lintas sektoral jadi kata-kata kalimat diberbagai sektor /bidang dihilangkan didalam jasa -jasa umpama pembangunan yang lintas sektoralseperti ini kami hanya mengusulkan urutannya saja seperti perdagangan, pariwisata



perhubungan, telekomunikasi, ketenagakerjaan, transmigrasi, pem bangunan daerah . Dan selanjutnya sama. Dan untuk kalimat yang terakhir setelah kata-kata keseimbangan pembangunan segala bidang yang saling mendukung ini dengan hasil guna yang lebih besar saya



ingin menambahkan yaitu kalimat mendukung dengan ini menam bah dengan dayaguna dan hasilguna, jadi bukan hanya hasilguna tapi juga dayaguna pengertiannya adalah biasanya kata-kata efektif dan produktif . Jadi dayaguna dan hasilguna yang perlu kita ting



katkan, yang lain- lain tadi sudah banyak yang diutarakan oleh bapak-bapak yang terdahulu dan ini adalah merupakan sumbangan pikiran bisa mendapatkan perhatian dalam nanti melakukan pe nyempurnaan penyempurnaan , sekian terima kasih . PIMPINAN RAPAT :



Terima kasih karena tidak seluruhnya Sekretaris mengikuti mohon dapat disampaikan secara tertulis, Pak Sukamdani . Kami lanjutkan Bapak R. Kartidjo . 517



BAPAK R. KARTIDJO :



Terima kasih saudara Ketua,



Cekak saja , yaitu berkaitan dengan sukses Pelita dan apa yang di



utarakan tadi oleh delegasi Jawa Tengah mengenai supra struktur yaitu bab penutup ingin saya tambahkan beberapa kalimat itu butir



1 , bunyinya selanjutnya begini: Pelaksanaan program ini menjadi



tanggung jawab Pimpinan Pusat GOLKAR yang dalam pelaksanaan nya melibatkan seluruh jajaran organisasi, anggota kader serta segenap Keluarga Besar GOLKAR baik dipusat maupun di daerah , lalu saya tambah baik yang duduk dalam lembaga -lembaga negara, pemerintah , lembaga sosial maupun yang swasta . Lalu yang butir 3, disisipkan hanya satu kalimat; keberhasilan pelaksanaan Program Umum ini tergantung pada partisipasi seluruh warga GOLKAR



untuk berperan sesuai jabatan potensi , kemampuan dan seterusnya. Ini alasannya demikian saya kita DPP yang ada di Slipi ini sulit



untuk mengendalikan Pelita, saya kira yang mengendalikan Pelita ini bukan DPP di Slipi hanya sebetulnya yang mengendalikan itu Bhina Graha sana jadi kita ini berpolitik-politik itu punya ide . Ide ini mau dilaksanakan , tapi untuk melaksanakan ide itu harus me laksanakan kekuatan, harus ada power, jadi politik itu kalau bahasa Belanda dulu itu macht vorming dan macht aanwending. Tetapi itu , macht vorming telah kita jalani ialah secara demokratis kita sudah menang dalam pemilihan umum yang lalu nah ini lalu kita aanwen ding kita lakukan yaitu karena kita sudah menang kita bisa me netapkan orang-orang GOLKAR di Lembaga-lembaga Negara baik di MPR , DPR maupun kita bisa memilih Presiden dari orang



GOLKAR . Nah orang GOLKAR , dan juga bisa mendukung orang GOLKAR di Pemerintahan, baik itu Menteri, Gubernur, Bupati kalau bisa sampai Kepala Desa, ini yang merupakan kekuatan " Po wer" yang bisa mengendalikan , mengelola negara ini . Jadi dengan demikian juga nanti bisa mengelola Pelita itu sampai sukses kita



tahu di Lembaga Tinggi itu tidak semuanya orang GOLKAR, mi salnya di DPA, di MPR jadi bukan itu , yang kita minta menjalankan tapi orang-orang kita, orang-orang GOLKAR yang duduk dalam pe 518



merintahan, yang duduk dalam Lembaga-lembaga itu kita minta supaya menjalankan program dari GOLKAR ini . Dengan demikian itu , dengan kekuatan, kita bisa melaksanakan atau menyukseskan Pelita .



Kalau kita yang duduk di DPP di Slipi ini bisa mengadakan kon solidasi ke dalam ini suatu alat konsolidasi ke dalam ini nantinya untuk memenangkan Pemilihan Umum yang akan datang ditambah lagi kalau Pelita itu bisa sukses. Kita tahu yang menjalankan itu kita dapat kepercayaan dari rakyat oleh karena Pelita sukses. Kita



punya alat-alat setelah konsolidasi nanti kita bisa menang lagi , terima kasih . PIMPINAN RAPAT :



Kami sangat berterima kasih , atas penjelasan Bapak Kartidjo khususnya penjelasan tentang tambahan -tambahan yang tadi telah kami catat, terima kasih . Kami lanjutkan Ibu Ir. Siswoko . IBU IR . SISWOKO :



Dan secara kebetulan halaman dan hurufnya bersamaan dengan yang dibahas oleh Pak Fahmi dan Pak Sukamdani , tapi yang dibahas oleh Pak Fahmi dan Pak Sukamdani, tapi isi sarannya berlainan . Yang pertama halaman 23 huruf f baris ke 7 setelah kata -kata tradisional dan pengrajin di tambah membina dan mengembangkan



koperasi / KUD; Kalimat lengkapnya telah kami sampaikan secara tertulis .



Kedua , masih halaman 23 huruf g baris ke 4 setelah kata-kata



memasyarakatkan koperasi , kami mohon di tambah mengkoperasi kan masyarakat, karena maksudnya di samping kita memperkenal kan koperasi juga kami menghendaki atau GOLKAR seharusnya mengajak masyarakat untuk ikut dalam kegiatan-kegiatan koperasi . Yang terakhir halaman 24, setelah kata-kata perekonomian nasional , mohon dicantumkan kalimat baru yaitu sehubungan



dengan itu perlu dilakukan pembinaan terhadap karakterdes dan karsinal untuk mendorong perkembangan koperasi sebagai moti vator; Kalimat lengkapnya semua telah kami serahkan pada Sekre taris tadi . Sekian dan terima kasih .



519



PIMPINAN RAPAT



Terima kasih Ibu Ir. Siswoko . Kami lanjutkan Bapak M. Toha. BAPAK M. TOHA Terima kasih .



Saudara Pimpinan,



Kami hanya menyampaikan sisa daripada yang sudah disampai kan , mungkin hanya 4 point .



Pertama, memang sudah banyak yang menyampaikan tentang ha laman 11 , tentang faktor-faktor penghambat. Yang kami catat di sini juga kami juga ingin urun rembug . Saya kira ditambah dengan satu butir, yakni butir g . Halaman 11 , faktor-faktor yangmengham bat antara lain adalah perubahan tata nilai dari pada kehidupan masyarakat yang sejalan dengan laju pembangunan nasional dan perkembangan teknologi . Yang kedua, halaman 24 huruf a : men dorong upaya mencegah praktek monopoli . Sebelum monopoli di



tambah dengan etatisme ekonomi, tidak lengkap mungkin kalau monopoli saja , tapi juga etatisme kita upayakan mencegah .



Kemudian di dalam halaman 5 huruf i , usaha deversifikasi barang,



kami sarankan untuk ditambah juga dan jasa. Dan yang terakhir halaman 24 huruf c baris terakhir : pemilikan dan pengalihan atas hak atas tanah serta mencegah pemilikan . Sebelum pemilikan, ini kita ditambah dengan fragmentasi pemilikan tanah dan pemilikan perorangan yang berlebih -lebihan . Saya kira materi yang kita usul kan ini ada 4 .



Kemudian ada sedikit pada sistematika, mungkin tentang halaman 14 butir 5, konsolidasi organisasi A. Mungkin ini akan lebih enak kalau dibuatkan ayat saja . Jadi a, konsolidasi organisasi meliputi



usaha-usaha kegiatan (ayat 1 ) kegiatan bidang Keanggotaan, Kaderi sasi, Kelembagaan . Ayat (2 ) Penggalian dan Pendayagunaan dan kegunaan dana. Ayat ( 3) Hubungan dengan organisasi kemasyara katan . Ayat (4 ) Penerangan dan Media Massa. Mungkin dengan ayat itu akan lebih , sambung juga dengan b, c, dan lain -lain .



Demikian saja sekedar apa namanya urun rembug. Terima kasih. 520



Ibu , terima kasih . PIMPINAN RAPAT



Terima kasih . Bapak M. Toha kami persilahkan . Berikutnya Hadiningrat . HADININGRAT Terima kasih .



Bapak Pimpinan yang kami hormati ,



Kami dari unsur Karsinal Koperasi dan Wiraswasta, akan mengaju kan 2 point saja . Yang pertama adalah usulan . Yang kedua , sedikit koreksi. Kami



ikut merasakan apa yang oleh rekan kami dari Irian Jaya bahwa dana merupakan perangkat operasional , sebagai alat pencapaian program kerja yang mendasar. Maka dalam kesempatan ini , per kenankanlah saya untuk mengusulkan kiranya pada lembar halaman 11 point 2 faktor penghambat point a, b, c, d, dan f, memang ada lah suatu faktor penghambat yang cukup mempengaruhinya . Tetapi kami ingin menambahkan kiranya ditambahkan di dalam point g belum mencukupinya perangkat operasional sebagai alat pencapai an program kerja yang mendasar, khususnya dana atau anggaran yang harus digali sendiri sesuai tekad kader GOLKAR yang ber orientasi pada kemandirian sikap . Di dalam hal ini kebetulan kami



unsur Karsinal Koperasi dan Wiraswasta yang di dalam operasional ' operasional kami menyelenggarakan Diklat Kader Fungsional Koperasi dan Wiraswasta serta menyelenggarakan malam santiaji Pemenangan Pemilu . Kebetulan secara kolektif antara rekan-rekan



di dalam forum Koperasi dan Wiraswasta ini bisa mengatasinya. Tetapi yang kami khawatirkan adalah jika tidak adanya dana untuk rekan-rekan kami di daerah itu dari DPP GOLKAR , akan menjadi faktor penghambat . Dalam hal ini kami tidak mempersoalkan bagaimana penyusunan



kata- katanya. Yang penting adalah bahwa dana adalah merupakan perangkat operasional , sebagai alat pencapaian program kerja yang mendasar .



Keduanya, dalam halaman 23 point g. Di sini telah dicantumkan 521



kata -kata: mendorong kerjasama yang serasi antara usaha negara ,



koperasi, dan lain - lainnya sehingga menjadi . . . . Kita menuju ke baris yang terakhir : memasyarakatkan koperasi melalui kegiatan



kegiatan motivasi dan penyuluhan agar koperasi membudaya di ka langan masyarakat. Kami menghimbau agar kiranya ditambahkan membudaya itu dengan kata-kata mengakar. Karena sekarang ini Pemerintah , dalam hal ini cq Departemen Koperasi telah berhasil program-programnya untuk membudayakan program -program ko perasi di kalangan masyarakat dan dalam hal ini rakyat. Akan tetapi



mengakarnya program koperasi ini kiranya masih belum memadai . ( hadirin bertepuk tangan ) . Terima kasih . PIMPINAN RAPAT



Terima kasih Ibu Hadiningrat . Termyn pertama ini akan diakhiri oleh Bapak Muas. BAPAK MUAS



Terima kasih Saudara Pimpinan,



Usul saya untuk dapat dipertimbangkan adalah pada halaman 19 yaitu tentang sukses Pelita bagi kalimat yang dihubungkan dengan masalah yang menyangkut pendukung utama Pemerintah, dan turut secara aktif. Ini beberapa butir kalimat yang saya coba angkat. Saya hanya ingin menambahkan 1 alinea baru dalam butir



kelompok 1 ini . Sebagai pendukung utama Pemerintah , GOLKAR berkepentingan terhadap sukses tidaknya program -program pem bangunan pemerintah . Karena itu GOLKAR dapat menjadikan diri nya selain sebagai kekuatan pendukung, juga sebagai mitra terper



caya di dalam melakukan fungsi pemantauan pelaksanaan program



program pembangunan pemerintah . Ini ada hubungannya, karena sejalan dengan keinginan kita untuk ikut serta memberikan secara aktif partisipasi langsung . Jadi dalam arti kata pendukung dalam pengertian yang lebih efektif.



Selanjutnya halaman 23 sudah saya coba untuk tulis, nanti kami serahkan kepada Pimpinan . Halaman 25, juga begitu . Selanjutnya halaman 29. Halaman 29 yang menyangkut butir g yaitu mengupayakan peningkatan kualitas pendidikan . Saya lang 522



sung menambahkan point: Mengupayakan peningkatan kualitas pendidikan dan perluasan sarana pendidikan dengan mengikut serta



kan dan meningkatkan peran swasta . Karena di dalam perkembang an pendidikan sekarang ini sesuai dengan GBHN , kita juga memper luas ikut serta peran swasta agar pendidikan terjangkau oleh masya rakat, karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama, keluarga, masyarakat, dan pemerintah . Ini untuk lebih menekankan arti dan kepentingan bersama .



Selanjutnya halaman 29 juga yang i , yaitu mendorong kebijaksana an pembangunan kebudayaan . Karena kita menyadari bahwa ke budayaan daerah adalah taman sarinya budaya nasional . Untuk itu saya mengusulkan , mendorong kebijaksanaan pembangunan ke budayaan dengan ditambah daerah . Jadi lengkaplah : mendorong kebijaksanaan pembangunan kebudayaan daerah yang bersifat luas untuk menetapkan landasan yang kokoh bagi kebudayaan nasional Indonesia . Itu merupakan satu kesatuan di dalam rangka kita meng



galakkan kebudayaan daerah . Demikianlah beberapa saran yang dapat kita sampaikan dan secara tertulis kami akan serahkan nanti . Sekian dan terima kasih . PIMPINAN RAPAT Terima kasih .



Dengan demikian , maka termin pertama yang kami berikan kesempatan kepada Bapak -bapak dari perorangan tingkat Pusat. Masih ada waktu satu jam 10 menit, menurut jam sebelah sana.



Kami buka termin kedua. Paling belakang, Bapak Alamsyah. Sebelah ujung kiri, Bapak Kafrawi, tengah Bapak Silitonga. Sebe lah kanan, Bapak Marzuki, Bapak Tampubolon . Termin kedua kami batasi 5 orang. Kami mulai Bapak Alamsyah . BAPAK ALAMSYAH : .



Assamualaikum Wr. Wb . Kami mulai saja Bapak Pimpinan ,



Membuka Bab v halaman 14 tentang meningkatkan usaha mema syarakatkan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila ( P4 ) . Ini untuk kami- kami yang sudah mengikuti penataran dan sudah 523



merasa menjadi negarawan ikut bertanggung jawab terhadap laju



pembangunan bangsa ini . Terus terang saja cukup berbangga hati. Tapi kaderisasi , regenerasi, kaderisasi dari mulai bottom up juga sudah dipikirkan . Alangkah baiknya kalau dari sekarang ini di dalam bab ini ditambah : latihan kader serta usaha regenerasi kaderisasi. Untuk halaman 14 point 3 alinea c, Terus terang saja karena sampai sekarang ini generasi muda persentasinya sangat kurang dalam pe ngamalan Pancasila . Terutama agak sedikit apatis terhadap lingkung an . Kalau ada kebakaran , ada kebanjiran, ada apa, ketiduran . Tetapi yang tua -tua tidak , Pak . Yang tua-tua aman. Selalu membantu ke



bakaran, kebanjiran, tidak apatis, Pak . Responsif Pancasilais. Tang gap . Alangkah baiknya untuk ini, kami akan sampaikan nanti tertu lis .



Kampanye menghidupkan kesetiakawanan sosial di masyarakat, terutama SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi, dimana akan



punya rasa kesadaran bernegara, berbangsa, dan sebagai pengamal Pancasila . Terus terang saja kami dari Pengajian Pemuda Satya Ula ma, Pak, jadi bicaranya ke sana-sana, ini Pak. Karena terus terang saja kampanye ini kita punya asset 26,6 juta, sudah ditatar P4, yang akan ikut langsung menghidupkan kampanye GOLKAR dalam rangka kesetiakawanan sosial , sehingga SD, SLTP, SLTA , dan Per guruan Tinggi kelak kita punya kader-kader yang regenerasi, yang tidak bisa dicaplok PDI , PPP, seenaknya saja . Tapi harus dari seka rang, Pak. Jadi Silence operation, yang tidak terasa . Dan untuk itu, saya kira cukup sekian . Untuk itu , saya mohon kepada Bapak Pim



pinan , pertambahan dan latihan kader serta usaha regenerasi kaderi sasi . Terima kasih .



Wassalamualaikum Wr. Wb . PIMPINAN RAPAT



Terima kasih kami ucapkan generasinya Pak Alamsyah. Kami lanjutkan, Bapak Kafrawi . BAPAK KAFRAWI:



Bapak Pimpinan,



i iba



Ada 2 hal yang mohon dipertimbangkan yaitu halaman 27 , 524



usaha-usaha dan kegiatan -kegiatan di bidang agama dan kepercaya an Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Sosial Budaya . Yang pertama, melanjutkan pembinaan suasana, kami minta dipertimbangkan untuk ditambahkan : melanjutkan pembinaan suasana dan penam bahan sarana. Sebab kalau suasana itu kelihatannya itu agak samar,



dan orang bisa meng -claim , sebetulnya siapa yang membuat suasana ini , GOLKAR atau orang lain . Tapi kalau sarana kita tambahkan , itu akan lebih konkrit . Dan selama ini sarana itu memang sudah banyak di buat oleh GOLKAR , sarana - sarana ibadah itu . Jadi saya



mengusulkan, melanjutkan pembinaan suasana dan penambahan sarana -sarana yang memungkinkan umat beragama dan penganut kepercayaan dan selanjutnya. Jadi penambahan kata-kata "dan penambahan sarana-sarana " . Sebab kalau sarana itu konkrit amal



bakti itu yang bikin GOLKAR , karena itu uang dari KORPRI dan sebagainya itu jelas. Jadi penambahan sarana, itu saya kira perlu ditambahkan di sini . Sebab kalau hanya suasana itu bisa di -claim oleh orang lain .



Yang kedua saya ingin mengingatkan, untuk nanti dicantumkan dimana , saya tidak tahu , yaitu masalah pesantren . Sebetulnya ini issue lama , tetapi ini menurut saya semacam janji daripada GOL KAR . Dan pada waktu atau sebelum Badan Pekerja MPR sidang ,



itu masalah pesantren ini ramai dan demikian pula pada waktu Sidang Umum juga ramai dan kita dari GOLKAR menyatakan, pe santren baik masuk maupun tidak masuk GBHN itu akan tetap menjadi perhatian dan pembinaan GOLKAR . Dan saya kira karena



ini program daripada GOLKAR yang akan dilaksanakan , itu saya kira sudah waktunya sekarang ini masuk didalam program secara tertulis. Sebab ini saya kira ada kaitannya dengan masalah sukses konsolidasi dan sukses Pemilu 1992. Karena itu masalah ini sudah



berkembang, bahwa kita tidak memperhatikan pesantren , bukti nya tidak mau memasukkan pesantren itu baik dalam GBHN mau pun yang lain- lain .



Yang ketiga, masuknya di mana, apakah dibutir agama, apa



dibutir pendidikan . Itu mungkin Saudara Perumus akan lebih tahu 525



mana tepatnya. Saya kira perlu dipertimbangkan , apa yang dike mukakan oleh Saudara Muas tadi, mulai saja mengupayakan pening



katan kualitas pendidikan dan perluasan sarana pendidikan , baik negeri maupun swasta, termasuk pesantren , mungkin itu bisa dican telkan di situ . Maka dari itu Saudara Pimpinan dan terima kasih . PIMPINAN RAPAT :



Terima kasih , Bapak Kafrawi . Kami lanjutkan Bapak Silitonga. BAPAK SILITONGA :



Terima kasih kepada Bapak Pimpinan , Kami ingin mengusulkan faktor penghambat , halaman 11 butir g . Disana disebutkan : masih adanya bahaya lateni dari sisa G 30 S/PKI



dan golongan ekstrim lainnya merupakan ancaman terhadap stabili tas nasional . Kami usulkan di samping ancaman terhadap stabilitas



nasional , ancaman terhadap Pancasila, satu . Kedua, halaman 14, mengenai konsolidasi idiil , butir c, dalam rangka peningkatan P4. Kami bertanya dan mengusulkan, kenapa terutama pada generasi muda calon pegawai negeri tidak diberikan penataran P4 , hanya di atau menumpang pada acara yang dinama



kan Penataran Prajabatan . Tapi bukan khusus Penataran P4 . Padahal kalau kita beningkan pembinaan generasi muda terutama mahasis wa-mahasiswa baru ada 45 jam penataran P4. Untuk itu kami usul kan supaya DPP GOLKAR memperjuangkan ini , supaya pembina an generasi muda ataupun calon pegawai negeri kita memperoleh penataran P4 .



Ketiga, halaman 16 , butir ke 4. Disana ada kata-kata : mening



katkan hubungan dengan kelompok-kelompok masyarakat antara lain yang generasi muda, wanita , mahasiswa, pekerja, petani, nelayan dan sebagainya. Menurut pengamatan kami dan setelah kami pelajari , GBHN tidak memuat kata-kata seperti ini , tetapi se baiknya dipakailah kelompok tani, nelayan . Kemudian dihalaman 33, berhubungan dengan itu halaman



23 butir f. Di sana juga ada kata -kata mendorong perbaikan dan peningkatan penghasilan serta kesejahteraan kelompok masyarakat 526



yang berpenghasilan rendah dan masyarakat terisolir seperti petani , buruh tani , peternak, nelayan, dan sebagainya itu . Kami mengusul



kan , karena GBHN tidak memakai istilah buruh , tetapi pekerja. Kami mengusulkan supaya kata-kata buruh diganti dengan pekerja . Dan kepada petani nelayan, kami mengusulkan kembali memakai kata -kata kelompok tani nelayan . Dan terakhir, kami sangat berterima kasih kepada Bapak Sukamdani yang sebenarnya kami telah persiapkan , yang menyinggung soal pembangunan pertanian . Sekian, terima kasih Bapak Pimpinan. PIMPINAN RAPAT:



Terima kasih . Kami lanjutkan kepada Bapak Marzuki. BAPAK MARZUKI :



Terima kasih Bapak Pimpinan,



Ada 4 hal yan ingin kami sampaikan . Pertama, halaman 12 : dua faktor penghambat. Kami menyarankan agar formulasi butir a dan b lebih dipertajam dengan mengusulkan agar : a.



Masalah kependudukan, indikator-indikator kependudukan yang bisa ditafsirkan sebagai faktor penghambat lebih di perje las, yaitu jumlah penduduk yang besar, pertambahan jumlah



penduduknya yang besar, penyebarannya belum merata , tinggi nya prosentase usia muda dan rendahnya pendidikan . Sedang kan kata ketrampilan akan lebih relevan kalau dikaitkan dengan faktor penghambat. b . Yaitu angkatan kerja. Dengan demikian faktor penghambat b ada 3 hal yang menjadi, yang kami kira menjadi faktor peng hambat yaitu : Pertambahan angkatan kerja yang belum seim bang , ketrampilan yang kurang memadai , dan rendahnya pro duktivitas .



Kemudian halaman 17 butir f. 1 :



Formulasi kerjasama dengan organisasi sosial kemasyarakatan di dalam butir f.1 agar disesuaikan dengan apa yang ada di dalam Rancangan Anggaran Rumah Tangga khususnya pasal 16 ayat ( 1 ) yang nampaknya lebih lengkap antara lain: mengatur dan me 527



ningkatkan mekanisme hubungan kerjasama dengan organisasi sosi al .... dan seterusnya dalam rangka pelaksanaan program kerja dan kekaryaan kaderisasi dan seterusnya. Kemudian halaman 21 i :



Kalau kita perhatikan formulasi halaman 21 1 , kelihatannya bentuk kegiatannya'adalah bentuk kegiatan sosial ekonomi. Sedangkan



point-point yang ada di sini mengatur hal -hal yang terkait dengan bentuk kegiatan sosial politik . Oleh karenanya mungkin akan lebih



tepat, point ini dipindahkan kepada kegiatan -kegiatan sosial ekono mis .



Yang terakhir, halaman 23 e : Agar setelah kata-kata peningkatan produktivitas kerja , di akhir kalimat setelah kata -kata kesejahteraan tenaga kerja ditambahkan



dengan peningkatan produktivitas kerja. Demikian, dan terima kasih .



PIMPINAN RAPAT :



Terima kasih kepada Bapak Marzuki. Kami persilakan untuk ter min ini yang terakhir dari 5 Pembicara, Bapak Ir . Tampubolon . BAPAK Ir. TAMPUBOLON : Saudara Ketua,



Kami ingin merefer ke halaman 27 , mengenai masalah upaya



pengembangan kualitas manusia, halaman 27 ( 5 d ) . Pada akhir-akhir ini masalah peningkatan kualitas sumber daya manusia atau kaulitas



manusia telah menjadi perhatian. Telah menjadi perhatian yang sangat mendasar, kalau kita melihat, bahwa masalah ini telah dinya takan oleh beberapa pejabat-pejabat tinggi negara kita, antara lain Pangab pada pembukaan Mubes Angkatan 45 di Tomohon , Men hamkan pada kesempatan pertemuan dengan Dewan Kerja sama Aus Indonesia , Wakil Presiden dalam pembukaan Menteri Perbu ruhan Asean . Menteri Dalam Negeri dalam kata sambutan Munas



tralia



GOLKAR ini, dan kemudian pernyataan yang disampaikan oleh be berapa DPD- DPD di dalam Munas ini. Dengan demikian maka pe .ningkatkan kualitas sumber daya manusia ini merupakan modal uta ma dalam menghadapi pembangunan yang akan datang ini . 528



Sehubungan dengan hal ini kalau kita melihat dalam halaman 27 , upaya pengembangan kualitas manusia dimasukkan didalam usaha-usaha dan kegiatan -kegiatan dibidang agama dan kepercayaan



terhadap Tuhan Yang Maha Esa , sosial budaya. Sedangkan menurut hemat kami upaya pengembangan kualitas manusia ini meliputi ke seluruh bidang pembangunan kita, termasuk politik, Hankam , eko nomi , dan teknologi . Jadi in konkreto, kami mengusulkan agar lima d tersebut yaitu pengembangan kualitas manusia, dipindahkan kepada halaman 19. Dan mengingat bahwa hal ini adalah modal utama dalam pembangunan kita, kami mengusulkan agar ini dijadi kan ayat tersendiri dengan alasan yang saya kemukakan tadi , dan ditambah dengan satu kalimat; agar upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia ini kiranya dijadikan gerakan menyeluruh dari pada Golongan karya. Sekian . Terima kasih . PIMPINAN RAPAT :



Terima kasih . Masih ada waktu . Kami persilahkan paling bela



kang Bapak Syarif Tandey, Bapak Eriest Takaymena, Bapak Soe mardjo, satu lagi Bapak Arif Soemadi yang ditengah , Bapak Nanang Soetadi.



Kami persilahkan Bapak Syarif Tandey . BAPAK SYARIF TANDEY :



Terima kasih saudara pimpinan . Ada yang ingin saya tambah



kan , karena umumnya semua sudah dibicarakan dalam pertemuan ini . Pertama adalah mengenai bobot dalam penjabaran . Kalau kita lihat DPP yang lalu , bobot yang tertinggi adalah masalah perbaikan organisasi , pada DPP yang akan datang, mungkin bobot yang ter besar adalah yang langsung, kepada program yang menyentuh ma syarakat banyak oleh karena itu masalah sosial ekonomi akan jadi topik pertama dalam program DPP yang akan datang. Kedua ada perbaikan yang ingin saya sampaikan pada halaman 23. Masalah memperjuangkan agar Lembaga-lembaga Keuangan dapat mening katkan peranan yang lebih besar membantu permodalan menunjang produksi setiap pemasarannya selama ini sebetulnya Lembaga lembaga Keuangan sudah secara maksimal ingin membantu tetapi 529



apa hambatannya, ternyata ada hambatannya oleh karena itu saya usulkan dalam point 7 ini memperjuangkan pe.rbaikan secara struk tural dan perundang-undang, Lembaga- lembaga Keuangan non Bank . maupun Bank, agar dapat meningkatkan peranannya, dan seterus nya . Jadi masalah itu yang esensial. Kedua saya juga sepakat dengan saudara saya Fahmi agar masalah koperasi menjadi point tersendiri, karena apa; Koperasi adalah salah satu betul-betul memperjuang kan pemerataan yang lebih cepat melibatkan masyarakat lebih



banyak oleh karena itu koperasi adalah motornya gerakan ekonomi masyarakat.



Nah , usulan point ini bisa ditambahkan karena koperasi yang sangat menentukan adalah manusianya maka oleh karena itu gerak an koperasi harus dilakukan sendini hari , jadi perlu saya usulkan adanya kata memperjuangkan perkembangan koperasi baik secara



teoritis ' maupun praktis dikalangan generasi muda terutama dika langan pendidikan mulai dari sekolah menengah pertama sampai ke perguruan tinggi . Karena asset itu sangat penting sekali didalam



perkembangan koperasi kami mengalami masalah . Masalah koperasi sampai kita mendidik , mempersiapkan manusianya lembaga itu tidak akan berjalan secara baik hanya itu yang akan kami usulkan



sehingga, dengan demikian apa-apa yang kami cita-citakan gerakan ekonomi rakyat itu bisa tercapai secara maksimal . Terima kasih . PIMPINAN RAPAT :



Terima kasih . Kami lanjutkan Bapak Erwin BAPAK ERWIN



Terima kasih Bapak Pimpinan, sebelum saya memulai, saya ingin Pak memperkenalkan saya ini dari Sangir, Sangir Talaut . Ka lau saya ingin mengusulkan tidak berarti saya ini ke daerah -daerah



an pak . Jadi saya mohon maaf kalau ada yang lain berpikir. Kok di tanyakan daerah saya. Saya hanya ingin pada halaman 25 pada huruf e kita sudah banyak . Saya ingin menambah sedikit dan ingin



memberikan sedikit juga pengertian alakadarnya yaitu ingin me nambahkan kata -kata " di" antara atau kamibaca dulu memperhati kan kata memberikan perhatian khusus pada daerah relatif terting 530



gal daerah dan kepulauan terkecil dan daerah perbatasan dan yang kami usulkan menambah diantara perbatasan dan serta ini dalam



tanda kurung sebagai contoh Kepulauan Kepulauan Sangir, dan Talaud. Maksudnya apa? Karena ketiga katagori yang dicantumkan disini memang dipilih semua oleh Kabupaten ini dan yang terpen ting bagi saya karena ada kaitannya dengan sukses Pelita dan sukses Pemilu 1992 yang akan datang. Sebagai informasi untuk Pemilu pada pemilihan yang lalu di daerah perbatasan itu 100% pak , jadi tidak ada yang nusuk PPP, tak ada yang nusuk PDI , sehingga pohon korma saja yang tak berubah menjadi pohon beringin . Nah atas atau saya berikan contoh lagi yang satu pak kalau daerah



perbatasan Sangir ada segi kelebihan spesifiknya dibanding dengan daerah -daerah perbatasan lainnya. Baik itu saya berikan sebagai con



toh agar mendapat semacam perhatian khusus itu terserah kepada bapak nanti . Contoh yang lain , yang dapat saya kemukakan disini



dan atau hubungan antara kota ke kota umpamanya Menado ke ibu kota Kabupaten . Ada kapal-kapal perahu, motor, tapi urusannya luar biasa . Disaat-saat macam begini kemana angin barat bertiup



seperti badai . Kapal motor yang dikelola, kapal GOLKAR ya kapal Pelni . Orang -orang sana tidak jarang melihat kapal berbendera Phi lipina yang datang. Jadi kami kaitkan dengan halaman 25 disini agar daerah ini dapat diperhatikan dan dikabulkan . Sehingga pada halam an 25 itu lengkapnya berbunyi memberikan perhatian khusus daerah yang relatif tertinggal daerah dan kepulauan yang terpencil dan daerah perbatasan (sebagai contoh Kabupaten , Kepulauan Sangi he , dan Talaud ) serta dan seterusnya . Terima kasih . PIMPINAN RAPAT :



Terima kasih atas usulannya. Kami lanjutkan Bapak Soemardjo . BAPAK SOEMARDJO



Terima kasih Saudara Ketua. Seiring dengan salah satu usul dari Sumatera Utara, kami sarankan penambahan satu butir pada halam an 24 sebelum butir H yang perumusannya kurang lebih sebagai berikut : Mendorong dan ikut mengusahakan terbentuknya sistem ekonomi nasional yang sesuai dengan UUD 1945. Alasannya adalah 531



butir ini kami anggap perlu untuk mengingatkan kepada kita semua agar pertumbuhan ekonomi kita itu selalu mengarah kepada kita se mua agar pertumbuhan ekonomi kita itu selalu mengarah kepada tu juan nasional seperti dimaksudkan UUD 1945 dan agar sistem ekono mi nasional yang sesuai dengan UUD itu . Mudah -mudahan sudah



dapat dirumuskan sebelum kita memasuki proses tinggal landas. Kalau saran itu dapat diterima kami sarankan juga agar halaman 12 butir 2 b pada akhir kalimatnya ditambahkan kata -kata sehingga



berbunyi "Perwujudan Demokrasi Pancasila dan Demokrasi Eko nomi" ini berdasarkan Pancasila . Demikian . Terima kasih . PIMPINAN RAPAT :



Terima kasih . Kami lanjutkan Bapak Arif dari SPSI . BAPAK ARIF SUMADJI :



Terima kasih bapak Pimpinan . Saya konkrit usul saya halaman



23 mendorong perbaikan dan peningkatan penghasilan serta kese jahteraan kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah dan masyarakat terisolir seperti petani , buruh tani , peternak, nelayan, transmigran, penduduk daerah perbatasan , suku terasing dan seba gainya . Kalimat yang dibawah ini mohon ditambah mendorong



peningkatan kemampuan usaha serta perlindungannya bagi pengusa ha ekonomi lemah termasuk sektor informal . Jadi penguasa infor mal karena kalimat bakunya adalah sektor informal sudah dibaku kan supaya tidak mempunyai pengertian lain mohon dirubah men



jadi " sektor informal" . Terima kasih . PIMPINAN RAPAT :



Terima kasih , terakhir adalah Bapak Nanang Soetadi . BAPAK NANANG SOETADJI



Terima kasih Bapak Ketua. Saya kira sudah banyak sekali saran saran yang disampaikan oleh rekan -rekan yang lain , namun dari saya masih ada satu saran yang mungkin bisa diterima oleh rapat ini , ialah dalam halaman 11 yang menyangkut no. 2 faktor pengham



bat. Butir C berbunyi: masih adanya kesenjangan sosial yang me nimbulkan kecemburan sosial dikalangan masyarakat. Saya ingin



menambahkan beberapa kata-kata dalam butir ini ialah menjadi : 1 1



532



Masih adanya kesenjangan sosial dan kesenjangan pemerataan ke mampuan dan kesempatan dalam bidang ekonomi yang menim bulkan kecemburuan sosial dikalangan masyarakat . Dengan saran ini, maka kesenjangan secara umum dibedakan disini , namun juga bisa ditekankan kesenjangan yang dominan yang biasanya menye babkan kecemburuan sosial .



Demikian saran dari kami dan atas perhatian Bapak Ketua, kami ucapkan terima kasih . PIMPINAN RAPAT :



Terima kasih sampai pada jam 10.25 berbicara 46 , 26 dari ke lompok daerah , ditambah termin II1 ; 10, kemudian termin || 1 10, 46 ditambah beberapa saran -saran tertulis yang tadi disampaikan se belum sidang hari ini , sekitar 5 atau 6 , sehingga hampir meliputi 51



saran. Dengan demikian maka kami menganggap cukup untuk malam hari ini . Namun kami tetap masih dapat menerima sampai besok pagi sampai jam 08.30 saran tertulis. Karena itu maka besok akan kita lanjutkan dengan sidang panitia/Team Perumus, yang tadi sementara akan kami usulkan terdiri daripada Komisi B 7 orang, kami tambah dengan 4 penjuru angin dari Tingkat yakni dari Kal tim, Maluku , dari Jawa Timur, dari Sumatera Utara. Ditambah dengan kelompok kerja seorang nanti akan ditunjuk oleh kelompok kerja, kemudian dari DPP Sdr. Usman Hasan , dan dari perorangan Tingkat Pusat yang tadi kami berikan kesempatan dengan 2 termin, kami usulkan tunjuk Sdr. Fahmi Idris dan seorang ibu , ibu Hadi ningrat. Apakah dapat disetujui Team Perumus? Setuju ! (peserta ). (Ketok palu 1 kali)



Dengan demikian maka Team Perumus besok akan melaksanakan



sidangnya, karena bahan-bahan cukup banyak . Kami percepat jam 08.30, Team Perumus ini pada prinsipnya akan menampung seluruh saran 51 atau 52 ditambah kemungkinan ada tambahan yang akan kami katagorikan dalam pembahasan di dalam Team Perumus dimana katagori satu dan lain- lain . Penambahan yang dapat diterima oleh Team Perumus langsung akan merupakan usulan keputusan komisi . 533



Sedangkan katagori kedu hal -hal yang mungkin masih memerlukan diskusi lebih lanjut akan merupakan bentuk rekomendasi yang akan disampaikan kepada DPP GOLKAR periode 1988–1993. Sedang kan yang ketiga, seluruh usulan tertulis akan kami bundel didalam bentuk lampiran daripada usul Komisi B yang juga akan merupakan pekerjaan rumah dari DPP 1988–1993. Apabila hal ini disetujui, maka kami menyarankan apakah Team Perumus ini dapat disetujui memperoleh mandat penuh ? Setuju ! (peserta )



( Ketuk palu 1 kali ) .



Berhubung jam 12.30 sesudah sidang perumus, ruangan ini akan ditata kembali untuk sidang paripurna Munas dengan demikian maka hasil Team Perumus yang nanti akan kami susun akan merupa



kan produk daripada sidang Komisi B pada Munas ini. Dapat disetu jui ? Setuju ! ( perserta) ( Ketuk palu 1 kali ) .



Terima kasih . Dengan demikian agar supaya kami masih memi liki tenaga yang segar, waktu sudah jam 10.30 dengan mengucap kan Alhamdulillahirrabil alamiin, maka sidang paripurna komisi



ditutup untuk ditunda sampai Bapak-bapak sekarang mengikuti sidang paripurna Munas besok siang, kecuali Team Perumus yang be



sok akan dimulai jam 08.30. Terima kasih , selamat malam . Selamat beristirahat. Wassalamu'alaikum Wr . Wb . Jakarta, 23 Oktober 1988



Mengetahui,



Pimpinan Rapat Komisi B Ketua,



ttd ,



534



Sekretaris, ttd ,



Ir. SOEKORAHARDJO



Drs. MANGISARA LUBIS



Team Transkripsi



Ketua Urusan ,



1. SUGIARTO 2. HARTONO



ttd , Drs. A.J. SONDAKH



Sakse IN



P4 SERARTO



JAKARTA



OKTOBER



188



MUSYAWARAH NASIONAL I GOLONGAN KARYA Balai 24- 23.Oktober 1943



Balai Sidang Senayan Jakarta tempat rapat -rapat Munas IV GOLKAR



E



PIMPINAN SIDANG



UMUNAS VOLK TGLA



2



DI JAKARTA



OKTOBER 1988



GOLOURAN KARYA



Ketua DPP GOLKAR , Sudharmono, SH , dengan didampingi oleh Anggota DPP GOLKAR



masa bakti 1983 - 1988 memimpin Rapat Paripurna I sebagai Pimpinan Sementara. Barisan



depan dari kiri ke kanan : Sudharmono, SH , AE Manihuruk, R.H. Sugandhi, Ny. A.S. Moerpratomo, dan Gatot Suwagio.



PIMPINAN SIDANG



Ketua Umum DPP GOLKAR sedang bertukar pikiran dengan Ketua Panitia Munas IV GOLKAR .



GOLONGAN KARVA



Pimpinan Munas IVGOLKAR. Darikiri kekanan : KGPH.H.Mangkubumi,Sudjiman,Oetojo ) Desman , Harmoko, H. Sutomo, Imam Sudarwo, Djasman Wongsoatmodjo.



DEWAN



PEMBINA



MUNAS



W WAR DI JAKART



TGL . 20-25 OKTOBER 1988



Com



GOLONIAN KARYA







Suasana dalam Rapat Paripurna.



Suasana dalam Rapat Paripurna. Dari kanan ke kiri : Awaloeddin Djamin, Abdul Gafur, Sapardjo, AmirMurtono, Ny. Mien Sugandhi, Sudomo, Ny. A. Tahir, Ny. Nani Soedarsono, Ny. E.N. Sudharmono.



DPP GOLKAR masa bakti 1983 - 1988 menjelang penyerahan Panji-panji GOLKAR kepada Pimpinan Munas IV GOLKAR .



NAANTE



GO



LO



NG



AN



ANGKA PELAKSA



Ketua Umum DPP GOLKAR Bapak Sudharmono, SH menyerahkan panji GOLKAR kepada Pimpinan Munassebagai tanda berakhirnya masapengabdian DPP masa bakti 1983-1988pada tanggal 24 Oktober 1988 Paripurna VI Munas IV GOLKAR .



IOANKA



Ketua Umum DPP GOLKAR masa bakti 1988 - 1993 menerima Panji-panji GOLKAR dari Pimpinan Munas IV GOLKAR.



DPP GOLKAR masa bakti 1988 - 1993 siap melaksanakan tugasnya.



TENT



DIS



1] .P



12. P 01



AD } % ‫ܰܐ‬



D



I, 2 1



LAPORAN KOMISI " C "



TENTANG PENILAIAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DPP GOLKAR MASA BAKTI 1983–1988 DISAMPAIKAN PADA RAPAT PARIPURNA V MUNAS IV GOLKAR TANGGAL 24 OKTOBER 1988



Yang terhormat Ibu -ibu dan Bapak-bapak : 1. Pimpinan Munas IV GOLKAR ; 2. Pinisepuh GOLKAR ; 3. Dewan Pembina GOLKAR ;



4. Para peserta dan Peninjau Munas IV GOLKAR . Assalamu'alaikum Wr. Wb .



Dengan rakhmat Tuhan Yang Maha Esa Komisi C Munas IV me nyampaikan laporan hasil kerjanya sebagai berikut: 1.



PENDAHULUAN 1. Dasar Pembentukan .



Komisi C dibentuk berdasarkan Peraturan Tata Tertib Munas



IV GOLKAR Pasal 13 yang berbunyi : " alat kelengkapan Munas adalah Pimpinan , Komisi dan Formatur" dan Pasal 16 ayat ( 1 ) yang berbunyi: " Komisi dibentuk sesuai dengan keperluan" . 2. Tugas



Tugas Komisi C sesuai Peraturan Tata Tertib Munas Pasal 19 ayat ( 1 ) yang berbunyi : "memusyawarahkan dan mengam



bil keputusan mengenai bidang yang menjadi tugas komisi 535



yang bersangkutan ." -



ayat (2 ) : " laporan komisi disusun oleh Pimpinan komi si berdasarkan pendapat , saran dari para anggota komi si . " Pasal 20 :



" Komisi memberikan laporan kepada rapat paripurna



tentang hasil kerjanya untuk diputuskan ." 3. Jumlah anggota Komisi C terdiri dari 328 orang peserta dan 48 orang peninjau , dengan susunan pimpinan : Ketua : R. Soeprapto Wakil Ketua



:



H. Achmad Amins



Wakil Ketua



: M. Hatta Mustafa, SH



Wakil Ketua



Wakil Ketua



: I Gusti Putu Raka, SH : L.B. Carolus, BA



Sekretaris



: Ir . Daryatmo Mardiyanto



Wakil Sekretaris



: Dra . S. Mewengkang Nangoy dibantu oleh peserta dari Sumatera Utara Drs . Agusman ST. Basa .



4. Sistematika. Pendahuluan Proses Pembahasan



Penilaian



Harapan Penutup .



II . PROSES PEMBAHASAN



Proses pembahasan Komisi C di dalam menjalankan tugasnya adalah :



1. Bahan Pokok yang dibahas adalah Laporan Pertanggungja waban DPP GOLKAR masa bakti 1983-1988 beserta Lam piran dan Anak Lampirannya . 2.



Mekanisme Pembahasan



Pembahasan Komisi C menggunakan mekanisme :



536



a.



Rapat Pleno Komisi C



b.



Rapat Pimpinan Komisi C



3.



Suasana Pembahasan



Suasana Pembahasan Komisi C sesuai mekanisme yang di tetapkan telah berjalan secara dinamis dan demokratis



dengan semangat kekeluargaan dan kebersamaan . Kenyataan ini ditandai antara lain dengan diselenggarakannya rapat



komisi yang menempuh 4 (empat) termin . 4.



Rapat pleno Komisi C memberikan mandat penuh kepada



Pimpinan komisi dibantu seorang dari peserta untuk meru muskan dan menyusun laporan komisi . III . PENILAIAN



Sesuai dengan Keputusan Rapat Pleno Komisi C, maka Ko misi C dalam menilai Laporan Pertanggungjawaban DPP GOL KAR masa bakti 1983–1988 sangat memperhatikan hal -hal se bagai berikut :



1.



Laporan Dewan Pembina yang disampaikan Bapak Ketua



Presidium Harian Dewan Pembina Bapak M. Panggabean tanggal 21 Oktober 1988. 2. Pesan dan harapan dari Ketua Jalur A, Bapak Jenderal TNI Try Sutrisno.



3. Pesan dan harapan dari Ketua Jalur B Bapak Rudini pada tanggal 21 Oktober 1988.



4. Pemandangan umum peserta Munas IV GOLKAR , dari 34 pembicara, baik dari Tingkat Daerah dan Tingkat Pusat. 5. Pendapat, saran dan tanggapan para anggota Komisi C pada tanggal 23 Oktober 1988.



Seperti telah kita ketahui semua bahwa tugas pokok DPP GOL KAR masa bakti 1983–1988, hasil Munas III tahun 1983 ada



lah : melaksanakan program perjuangan GOLKAR 1983–1988, malaksanakan kebulatan tekad GOLKAR dalam meningkatkan partisipasinya yang dihadapi oleh negara dan bangsa serta turut menyukseskan pelaksanaan Repelita IV , suksesnya Pemilu 1987 untuk mewujudkan kerangka landasan pembangunan masya rakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila, dan satu rangkuman yang selama ini telah dikenal dan membudaya di 537



kalangan Keluarga Besar GOLKAR khususnya dan seluruh ma syarakat Indonesia sebagai Tri Sukses.



Dari pengamatan Keluarga Besar GOLKAR yang disampaikan dalam sidang paripurna dan sidang komisi , maka Komisi C ber kesimpulan sebagai berikut:



Tri Sukses yang dicanangkan oleh DPP GOLKAR sebagai pe ngejawantahan hasil Munas III Golongan karya telah tercapai seperti yang diharapkan yaitu : 1. Sukses Konsolidasi



Konsolidasi telah berhasil baik . Arah konsolidasi semakin



nyata bentuknya kaderisasi dan keanggotaan yang sistema tis dan konsepsional telah dapat meletakkan dasar-dasarnya yang cukup mantap meskipun hasil yang diperoleh masih bersifat kuantitatif .



Kaderisasi sebagaimana telah dilaksanakan oleh DPP GOL KAR masa bakti 1983–1988, mempunyai jangkauan stra tegis bagi kelangsungan perjuangan politik GOLKAR dalam rangka perjuangan bangsa untuk mencapai cita-cita dan tujuan luhurnya. Selain itu penataan organisasi secara vertikal maupun hori zontal telah merata ke seluruh wilayah Tanah Air, yang pada gilirannya merupakan perwujudan kerangka landasan dalam mekanisme kehidupan Demokrasi Pancasila . 2. Sukses Repelita IV



Upaya menyukseskan Repelita IV telah berjalan sebaik -baik nya baik melalui kerja keras dan karya para kader disegala



bidang, maupun melalui upaya untuk memelihara optimis me kesadaran dan partisipasi rakyat pada umumnya. Peran



an dan dukungan tersebut mempunyai arti yang besar dalam upaya bangsa kita untuk melaksanakan Repelita IV antara lain , yaitu : a.



Di bidang ideologi dengan ditetapkannya Pancasila se bagai satu -satunya asas, maka Pancasila sebagai ideolo gi Nasional tidak dipersoalkan lagi, dan di dalam mema



538



syarakatkannya, GOLKAR telah menjadikan Pancasila menjadi bagian dari pendidikan kadernya. b . Di bidang politik , dengan keberhasilan GOLKAR di da



lam mengkonsolidasikan dirinya telah menunjukkan ke sadaran hidup berkonstitusi yang pada gilirannya turut memantapkan stabilitasi politik nasional . c . Di bidang ekonomi , GOLKAR menciptakan dan meme



lihara iklim dalam upaya meningkatkan perwujudan pe merataan , pertumbuhan dan stabilitas ekonomi , dengan mengutamakan peningkatan peranan golongan ekonomi lemah serta menggalakkan peran serta masyarakat umumnya dalam pembangunan .



d . Di bidang sosial budaya telah terasa meningkatnya ke rukunan, kebersamaan, keseimbangan , keselarasan dan



keserasian antara sesama warga masyarakat sehingga se makin memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa . e.



Di bidang Hankam , ABRI dengan Dwi Fungsinya se bagai Keluarga Besar GOLKAR telah mewujudkan ke



manunggalan dirinya dengan rakyat, yang merupakan landasan yang kuat bagi terciptanya stabilitas nasional



yang sehat dan dinamis sebagai prasyarat kesinambung an pembangunan nasional . 3.



Sukses Pemilu



Dengan tercapainya kemenangan GOLKAR dalam Pemilu 1987 , yaitu dari sasaran yang ditetapkan sebesar 68% dan



meraih perolehan jumlah keseluruhan pemilih sebesar 73,17 %, hal itu menunjukkan suatu prestasi perjuangan po litik yang gemilang. Dan untuk pertama kalinya GOLKAR mendapatkan suara terbanyak diseluruh wilayah Tanah Air. Kemenangan Pemilu pada 1987 tersebut, merupakan usaha dan kerja keras seluruh jajaran Keluarga Besar GOLKAR



baik itu Jalur A, Jalur B, maupun Jalur G , serta gigihnya perjuangan para karakterdes dan Kader Fungsional yang telah dilakukan sejak dini , Kemenangan tersebut juga sangat 539



berarti dalam penyuksesan Sidang Umum MPR - 1988, yaitu peranan GOLKAR di dalam memperjuangkan agar naskah Rancangan GBHN 1988, sumbangan Bapak Presiden Soehar



to menjadi bahan utama sehingga diterima menjadi Ketetap an MPR yang menjamin kesinambungan pembangunan na sional sebagai pengamalan Pancasila bagi kesejahteraan se luruh rakyat Indonesia .



Keberhasilan-keberhasilan sebagaimana disebutkan di atas,



pada dasarnya merupakan wujud nyata dari keberhasilan kepe mimpinan kolektif DPP GOLKAR masa bakti 1983-1984 di ba wah kepemimpinan Ketua Udum Bapak Sudharmono, SH .



Sehubungan dengan itu Komisi C memutuskan untuk mengusul kan kepada sidang paripurna V Munas IV GOLKAR agar mene



rima sepenuhnya Laporan Pertanggungjawaban DPP GOLKAR masa bakti 1983–1988 yang disampaikan kepada rapat paripur na Il tanggal 21 Oktober 1988 disertai ucapan terima kasih dan



penghargaan yang setinggi-tingginya . IV . HARAPAN .



Komisi C juga mencatat harapan -harapan dari peserta sidang Ko misi C yang perlu mendapat perhatian Munas, diantaranya: 1. Masalah program peningkatan kualitas kader.



2. Masalah santunan bagi para kader yang mendapat musibah sehubungan dengan kampanye Pemilu 1987 .



3. Pemantapan mekanisme Tiga Jalur Keluarga Besar GOL KAR .



4. Bantuan keuangan yang diberikan DPP GOLKAR kepada Daerah supaya dipertimbangkan secara lebih proporsional .



5. Agar GOLKAR lebih mendorong meningkatnya perhatian terhadap upaya pembangunan diwilayah Indonesia bagian Timur .



V. PENUTUP .



Sebelum kami mengakhiri laporan ini , maka Pimpinan Ko misi C menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada se



luruh anggota Komisi C dan peran serta Team Pendamping 540



dari Panitia Munas dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas Komisi C.



Demikianlah laporan Komisi C semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan rakhmat dan hidayah- Nya kepada kita semua .



Wassalamu'alaikum Wr.Wb.



Jakarta, 24 Oktober 1988



Pimpinan Komisi C Munas IV GOLKAR 1.



Ketua



: R. Soeprapto .



2.



Wakil Ketua



: H. Achmad Amins . : M. Hatta Mustafa, SH



3. Wakil Ketua 4. Wakil Ketua 5.



Wakil Ketua



6. 7.



Sekretaris Wakil Sekretaris



: : : :



I Gusti Putu Raka, SH L.B. Carolus, BA Ir. Daryatmo Nardiyanto Dra . S. Mewengkang Nangoy



541



RISALAH RAPAT KOMISI C



Sidang Rapat



:



Hari



:



Komisi C ( Pertanggungjawaban ). Minggu, tanggal, 23 Oktober 1988



Waktu



:



Pukul 13.00 s / d 14.30 WIB .



Tempat Pimpinan Rapat



:



Rimbawan II , Manggala Wana Bhakti



:



Acara



:



Hadir



:



R. Suprapto Pemilihan Pimpinan Komisi C. 265 orang dari 376 peserta rapat.



1.



PENGANTAR PIMPINAN MUNAS IV : Assalamu'alaikum Wr. Wb.



Bapak-bapak , Ibu -ibu dan Saudara-saudara sekalian yang sangat kami hormati sambil memohon ridho dan berkah Tuhan Yang Ma ha Esa marilah pertemuan ini kita buka . ( ketok palu sekali ) . Pertama -tama ingin kami sampaikan rasa terima kasih yang se besar-besarnya atas kehadirannya . Bapak-bapak , Ibu -ibu dan yang sangat kami hormati , Seperti sudah sama-sama kita maklumi bahwa tugas komisi ini.



membahas Laporan Pertanggungjawaban DPP GOLKAR masa bakti 1983-1988 .



Walaupun sebagian besar pembicara dalam pemandangan umum telah menerima secara bulat Pertanggungjawaban DPP GOLKAR masa bakti 1983-1988 namun sesuai dengan mekanisme kerja Mu nas IV yang sudah kita sepakati bersama, harus kita patuhi dan me laksanakannya dengan sebaik-baiknya . Bapak-bapak Ibu -ibu dan Saudara -saudara sekalian , Marilah kita meningkat kepada acara pemilihan Ketua Komisi , 542



terlebih dahulu kami bacakan Pasal 18 Tata Tertib sebagai berikut : ( 1 ) Komposisi Pimpinan Komisi terdiri atas: a. Seorang Ketua;



b. 4 (empat) Wakil Ketua; c. Seorang Sekretaris; d . Seorang Wakil Sekretaris. (2 ) Pimpinan Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi dalam



Rapat Komisi yang dipimpin oleh Pimpinan Munas. Jadi Bapak-bapak sekalian serta Ibu-ibu yang kami hormati de ngan demikian jelas bahwa sesungguhnya Pimpinan Munas ha nya membantu mengantarkan komisi ini untuk memilih Ketua ketua dan Wakil -wakil Ketua, manakala nanti Ketua-ketua dan Wakil -wakil Ketua serta Sekretaris sudah terbentuk, maka tang



gung jawab seluruhnya memimpin komisi ini adalah Ketua dan Wakil-wakilnya .



Pimpinan Munas mempunyai saran karena yang akan dibahas ini Pertanggungjawaban , DPP GOLKAR masa bakti 1983-1988 kiranya Pimpinan komisi ini dan wakil -wakilnya terdiri dari unsur-unsur daerah (hadirin serempak setuju ), setuju unsur-unsur daerah itu an tara lain 3 Ketua Wantim atau mantan Ketua Wantim , Ketua DPD GOLKAR Tingkat 1 atau mantan Ketua DPD GOLKAR Tingkat 1



(hadirin serempak setuju .... ) , disamping itu kita juga ingin mem berikan kesempatan dan peran kepada salah seorang Ibu , kami tidak memfaitacompli Bapak-bapak dan Ibu-ibu tapi sekedar saran , bagai mana kalau salah satu mantan Wantim yaitu Bapak R. Soeprapto , (hadirin setuju dan ... tepuk tangan .)



Bapak Soeprapto didampingi oleh Bapak Achmad Amins (ha dirin setuju ). Mantan Ketua DPD GOLKAR Aceh dan Korwil 1 , kemudian kita ke Timur , mulai dari Aceh ke Timur sedikit, ke Su matera Selatan yaitu Bapak Hatta Mustafa, SH (hadirin setuju ... Ketua DPD GOLKAR Tingkat | Sumatera Selatan , kemudian kita ke Timur dan sekarang tiba di Bali yaitu Bapak I.G. Putu Raka, SH (hadirin setuju ... (dari hadirin ) selaku mantan Ketua DPD GOL KAR Tingkat Bali, terus ke Timur lagi sampai di Maluku yaitu 543



Bapak L.B. Carolus BA, (hadirin setuju ), selaku Ketua DPD GOL KAR Tingkat | Maluku , sedangkan Sekretarisnya kita tugaskan ke pada yang muda-muda . Sekretarisnya ialah Sdr. Ir. Daryatmo Mar



dianto ( hadirin setuju ) Wakil Sekretaris Drs. S. Mewengkang Nangoy ( hadirin setuju ). Dari Sulawesi Utara , apakah susunan Pimpinan ko misi ini disetujui? Hadirin setuju ... (tepuk tangan ). Dapat disetujui tertawa ha ...ha ....



.



Bapak -bapak dan Ibu -ibu serta saudara -saudara sekalian yang saya hormati . Dengan terpilihnya Pimpinan komisi ini , maka selesailah sudah



tugas saya, oleh karena itu kami persilahkan Bapak-bapak , Ibu yang terpilih menjadi Pimpinan komisi mengambil tempat dan selanjut nya bertugas memimpin komisi ini , terima kasih . Wassalamualaikum



Warrahmatullahi Wabarakatuh ( Palu diketuk dua kali ) , lalu mening galkan ruang rapat.



Ketua terpilih R. Soeprapto didampingi Wakil -wakil Ketua , Sek retaris dan Wakil Sekretaris memimpin rapat .



Hadirin yang berbahagia, baik, saya kira Pimpinan Komisi C ini sudah diberikan mandat penuh oleh seluruh hadirin sekalian . Baiklah kita mulai , Ibu -ibu , Saudara -saudara sekalian segenap



Peserta Munas IV GOLKAR yang saya hormati dan yang berbaha gia . Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh .



Pertama-tama perlu kami informasikan bahwa jumlah peserta dan peninjau Komisi C yang hadir, tercatat berjumlah 265 orang, se suai dengan tata tertib Munas IV , maka telah memenuhi kuorum rapat. Dengan mengucapkan " Bismillahirohmanirohim " Rapab per tama Komisi C dibuka dengan resmi . Ibu - ibu dan hadirin yang berbahagia ,



Pertama kami sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Saudara Pimpinan Munas, yang telah mengantarkan rapat komisi ini . Untuk menyelenggarakan acara pemilihan Pimpinan Komisi dan atas nama-teman -teman yang diberikan kepercayaan oleh Ibu- ibu dan Saudara -saudara sekalian , untuk melaksanakan tugas Pimpinan 544



Komisi C, kami menyampaikan terima kasih, dan tentunya dengan harapan semoga tugas-tugas bisa tertanggulangi dan bisa memenuhi harapan .



Hadirin yang berbahagia , sesuai Pasal 19.



( 1 ) Komisi bertugas memusyawarahkan dan mengambil komisi yang bersangkutan . ( Dalam hal ini Komisi C membahas Pertang gungjawaban DPP GOLKAR masa bakti 1983-1988 ) . ( 2 ) Laporan komisi disusun oleh Pimpinan komisi berdasarkan pendapat , saran , dan tanggapan para anggota Komisi ini cukup jelas ) .



(3 ) Apabila dipandang perlu Pimpinan komisi dapat meminta bebe rapa orang anggota komisi untuk membantu menyusun laporan tersebut.



Dan Pasal 20 berbunyi " Komisi memberikan laporan kepada Rapat Paripurna , tentang hasil kerjanya untuk diputuskan " . Serta Pasal 21 ayat ( 1 ) .



( 1 ) Komisi dalam masa tugasnya dibantu oleh Panitia Munas. (2 ) Pembicara dalam Komisi disusun dalam satu risalah .



Demikian ketentuan yang tertuang di dalam Tata Tertib, seba gai dasar kita mengatur jadwal kegiatan maka rapat komisi yang di mulai pada siang hari ini , akan berlangsung , sampai nanti jam 17.00 , berarti siang ini ada waktu kurang dari dua jam . Selanjutnya nanti malam jam 19.30 sampai dengan jam 23.00, jadi 3/2 jam . Selanjutnya disediakan untuk penyusunan laporan komisi . Dan



dilanjutkan pada siang hari besoknya adalah laporan komisi-komisi pada sidang paripurna ke-5. Oleh karena itu maka praktis kita ha nya punya waktu lebih kurang 5 jam saja untuk pembahasan materi. Ini pertimbangan pertama .



Pertimbangan yang kedua , mengenai Pertanggungjawaban dari pada Pimpinan atau DPP GOLKAR masa bakti 1983-1988 . Kita telah mengikuti bersama sidang-sidang paripurna I - IV , itu



pertama . Yang kedua bahwa kita bersama telah mengikuti dengan cermat pemandangan umum dari kelompok-kelompok peserta mau pun peninjau dari Munas . Di dalam pemandangan umum itu saya



545



kira semua pembicara pada umumnya telah dapat menerima dan



menyetujui apa yang telah diprogramkan oleh DPP GOLKAR masa bakti yang lalu , maupun kita telah menyetujui dan menerima de ngan baik hasil -hasil yang telah dicapai dalam masa bakti DPP GOL KAR sampai tahun ini . Ini sebagai pertimbangan tolok ukur kedua . Selanjutnya di dalam acara Munas yang juga telah kita ikuti ber sama Dewan Pembina, melalui Ketua Presidium Harian Bapak M.



Panggabean telah menyampaikan laporan Dewan Pembina GOL KAR dimana di dalamnya, disatu pihak Dewan Pembina menyam paikan penilaian -penilaian terhadap keberhasilan GOLKAR Cg De wan Pimpinan Pusat masa bakti 1983-1988, dan sekaligus menyam



paikan harapan -harapan dan pengarahan untuk masa yang akan da tang.



Oleh karena itu , maka kami melihat di sini bahwa tugas Komisi C ini relatif tentunya (hadirin , sudah selesai ... ) ya .... kami setu ju , jadi . . . pada umumnya sudah dapat difahami bersama disam ping itu oleh Panitia Munas telah disiapkan Rancangan Keputusan Munas mengenai Pertanggungjawaban DPP GOLKAR , dengan demi kian kita tinggal bertanya, bagaimana caranya kita membahas yang praktis untuk melaksanakan tugas Komisi C ini .



Tentunya dalam batas-batas waktu yang masih disediakan ini. Oleh karena itu pertama kami ingin mendapatkan saran - saran dari para hadirin sekalian , kalau ada . Kita perlu memperhatikan telaah an masing-masing peserta dalam rangka mewujudkan demokrasi ki ta .



Yang kedua, tentunya kita ingin menentukan penugasan -penu gasan dalam Komisi C ini, sehingga nanti kita akan secara lebih se derhana dan praktis, menyelesaikan rumusan Komisi C ini . Dan yang ketiga Komisi C nanti akan menyampaikan laporan kepada rapat paripurna ke -5 pada hari Senin jam 14.00. Tentunya kami menawarkan dalam sidang ini , kepada siapa yang nantinya akan dipercayakan atau diberi mandat penuh untuk membacakan



laporan komisi . Apakah ada saran , pendapat, tanggapan tentang hal tersebut? kami memberikan kesempatan dan dipersilahkan . 546



Untuk session pertama kita mengambil tiga penanya. ( Ketua mencatat calon -calon pembicara, lalu mempersilahkan satu persatu ). Assalamu'allaikum Wr. Wb.



1. Kami dari Sulawesi Tengah, Nama : Drs. Abd. Hanggi . Dalam



kesempatan ini sebagaimana dikemukakan oleh Bapak Ketua ta di , bahwa sebenarnya di Komisi C ini pekerjaan kita sudah ham pir dikatakan rampung, untuk itu kami mengusulkan apabila ini semua secara prinsipil sudah bisa disetujui semua , maka kami mengusulkan agar dibuat suatu panitia khusus perbaikan redak sional terhadap rancangan keputusan yang disajikan Panitia Mu nas IV . Kita percayakan sepenuhnya kepada Pimpinan sidang, setuju ...



Yang kedua, mengenai laporan kepada rapat paripurna kita percayakan kepada Pimpinan untuk membacakannya dengan harapan besar agar Bapak Ketua sendiri yang membacakannya, apabila Bapak berhalangan masih ada tenaga lain seperti Pak Hatta Mustafa atau Pak Amins, sekian terima kasih banyak. Assalamu'allaikum Wr . Wb.



2.



Pembicara Kedua . Assalamu'allaikum Wr. Wb.



Dan selamat sore , Bapak dan Ibu Pimpinan , begitu pula pa ra Komisi C, kami dari Sumatera Utara . Nama : Agusman Sutan basa. Dalam hal ini barangkali perlu kita pertimbangkan yang



namanya Munas walaupun sudah ada materi yang disiapkan ta pi kita harus sedikit membantu supaya kita punya arti datang



ke tempat ini, wah .... (komentar orang-orang), maka saya akan menyampaikan usul tentang bentuk dari pada laporan itu , kalau memang kita sudah mengetahui isi pokoknya sudah ada, tapi bendaknya ada sistematikanya dalam laporan yaitu : menge nai pendahuluan , kemudian ada maksud dan tujuan , kemudian obyek yang kita nilai , lantas pada tolok ukur dan berikutnya ke simpulan , dalam kesimpulan inilah kita mempelajari apa yang sudah disampaikan , nah, di sini kami sudah membaca, rasanya ada kalimat yang gantung sehingga rasanya keputusan ini belum 547



begitu srek , kalau kita perhatikan Pasal 1 halaman 12 dari ranca ngan ini ,



Pasal 1 Laporan Pertanggungjawaban dan tuntunan GOL KAR 1983-1988, yang disampaikan kepada rapat paripurna risa lah ke -4 , di sini gantung, saya sarankan supaya ditambah " Mene



rima laporan sepenuhnya Laporan Pertanggungjawaban". Sekian , terima kasih . Wassalamu'allaikum Wr . Wb. ( Ketua Rapat ) . Terima kasih , mengenai saran sistematika la



poran dan juga bobot dan ke yang kedua, saya kira mengenai rancangan itu sengaja diberikan tempat, untuk mencantumkan pendapat Komisi C bagaimana terhadap laporan tersebut . Terima kasih .



3. Pembicara ketiga , silahkan (sambil menunjuk dibelakang).. Dari Nusa Tenggara Barat ... Pak , M.Wijaya. Mantan DPD I , Pertama saya setuju dengan pembicara pertama dan kedua, yang ketiga kami menyarankan bahwa perlu ada catatan yang akan mendapat perhatian bagi pengurus yang baru Pak , catatan catatan ini saya anggap penting, kami usulkan ini apabila disetujui yaitu bahwa DPP masa bakti 1983-1988 telah berhasil Pak, dan di dalam Laporan Pertanggungjawaban itu kita tertarik pada halaman 28, yang menyatakan bahwa : " Sehingga dari bu nganya saja telah dapat membantu GOLKAR Pusat, GOLKAR Daerah Tingkat 1 , maupun GOLKAR Tingkat Il setiap bulannya untuk menyelenggarakan kegiatan organisasi" . Harapan saya ka lau ini bisa diterima agar nantinya pembagian dana ini hendak



nya adil , yang sekarang sudah ada ketentuannya, yang saya mo hon perhatian di sini , adalah bantuan kepada Tingkat II . Karena luas wilayah Kabupaten Tingkat II itu tidak sama Pak , luas Ke camatannya di daerah kami ada 14 Kecamatan , sedangkan Ka bupaten Dompu hanya 4 Kecamatan , tapi bantuan itu yang di terima 600.000 itu tiap bulan sama pak . Nah , ini mohon adanya



peninjauan kembali berdasarkan pertimbangan yang rasional , ada standarnya , Pak minimal berapa, maksimal berapa untuk wi layah Kabupaten yang cukup luas, itu saja pak . Mudah -mudahan 548



ini bisa menjadi catatan untuk diperhatikan bagi pengurus yang baru . Sekian terima kasih . Wassalamu'allaikum Wr. Wb . KETUA RAPAT



Terima kasih , kami ingin menanggapi sedikit, untuk pertama sa



ya kira yang bisa kita pilih dapat kami fahami , namun yang kedua bahwa materi yang dikatakan sebagai catatan tadi kami mohon per timbangan tentunya apakah hal ini termasuk dalam ruang lingkup Komisi C atau tidak, seyogyanya itu nanti masuk pada Komisi yang membidangi program . Untuk itu kami sarankan agar disalur kan melalui anggota dari NTB yang duduk di komisi Program (Ko misi B ), kiranya catatan tadi cepat -cepat bisa disampaikan untuk di perjuangkan di dalam pembahasan komisi yang bersangkutan. Be nar demikian , setuju . KETUA RAPAT



Ada lagi saran , persilahkan . Nah Assalamu'allaikum Wr . Wb .



Salam sejahtera kepada umat beragama diluar Islam , Amien . Bapak Pimpinan dan hadirin sekalian , bahwa Pertanggungjawaban , kita semua telah menerima melalui masing-masing utusannya, daerah maupun perorangan , sepenuhnya telah menerima . Dengan demikian tanpa mengurangi susunan dari pada struktur Munas ini , maka pa da sore hari ini kita bersama-sama untuk menyatukan pendapat, maka kami utusan dari pusat menerima sepenuhnya dan diserahkan kepada Pimpinan terpilih dalam Munas ini, dengan mandat penuh .



Dan bagi hal -hal lain yang berhubungan dengan pengembangan diluar ini itu bisa saja , contoh misalnya dari teman tadi , untuk dae rah NTB , NTT itukan kita bisa memaklumi , meskipun kami bukan



orang dari sana karena bahasa jawanya karena .... doyo , doyo .... kalau tidak senang dikasih tahu nanti semuanya tidak mengerti bagaimana susahnya di NTB , dan NTT, itu mengenai perhubungan . Jadi bukan haknya komisi ini tapi kalau semua mendengar ma ka nanti akan digetok tular, bila mengembangkan agar NTT, NTB nantipun perlu diperhatikan untuk sama-sama menemani pembahas an ini . Sekian , Thanks. Wassalamu'alaikum Wr . Wb . 549



1



KETUA RAPAT



Terima kasih saran ini kami catat selanjutnya . Assalamu'allaikum Wr . Wb .



Bapak Pimpinan komisi yang kami hormati , Bapak -bapak yang kami hormati , mohon waktu dua menit sa ja . Kami dari Wonogiri , M. Widjojo , Ketua DPD II Wonogiri, kami sangat bersyukur bahwa di dalam Pertanggungjawaban yang diuta rakan oleh Bapak Ketua Umum , masih ada dana yang memadai



akan diserahkan kepada DPP yang baru . Mohon perhatian bahwa kader diujung tombak yang tewas pada Pemilu , ini belum tercantum di dalam buku Pertanggungjawaban tersebut baik santunan maupun



namanya . Oleh karena itu terserah teknik bagaimana agar menda patkan santunan dari DPP, walaupun dari Tingkat I maupun Ting



kat || telah diberikan. Sekian terima kasih . Wassalamu'allaikum Wr. Wb. KETUA RAPAT



Terima kasih saran - saran tadi padat dan juga sarannya dari NTB sekaligus saya sarankan temannya yang duduk di komisi Program untuk juga ikut serta memperjuangkan, terima kasih . Masih ada lagi , silahkan ! Bapak Pimpinan yang terhormat, saya dari Jawa Tengah dari



Dewan Pertimbangan . ( ...... ). Ada satu hal yangminta perhatian atas Pertanggungjawaban , bukan menolak prinsip atau merubah prinsip tapi untuk lebih menyempurnakan . Pada halaman 70, dan



69 tentang Pinisepuh . Menurut ketentuan Keputusan untuk peng angkatan seseorang menjadi Pinisepuh dituangkan oleh Dewan Pim pinan . Pada halaman 70, dan 69 tercantum ada 33 orang yang sudah diangkat sebagai Pinisepuh . Tapi dari 33 orang ini , ada yang sedang dalam proses 7 , jadi yang sudah selesai 26, dari yang 26 ini ada catat an saya , dua orang yang tercantum pada di , di sini dikeluarkan



Keputusan itu oleh DPP 2 orang. Semestinya Keputusan itu dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan atas usul DPP setelah melalui



proses sebagaimana mestinya . Jadi ini catatan saja , agar Pertanggung jawaban ini menjadi lebih tepat. Terima kasih . 550



KETUA RAPAT



Terima kasih , jadi kami tanggapi tentunya ini akan menjadi ba han Dewan Pimpinan Pusat untuk pembahasan lebih lanjut. Terima kasih kita juga mendengarkan 6 pembicara yang telah menyampai kan saran dan tanggapannya, apakah masih ada lagi saya kira, silah kan mudah -mudahan ini yang terakhir. Terima kasih , Assalamu'allaikum Wr. Wb .



Bapak Ibu sekalian , kami utusan dari pusat (Sutomo ). Kami mo hon maaf kepada Bapak-bapak dan Ibu -ibu sekalian yang lebih tua dari saya, lebih senior dari saya, saya ingin mengajukan beberapa usul sedikit saja, misalnya begini : kita tahu bahwa Pertanggungja waban yang diberikan oleh DPP demisioner telah kita setujui semua nya, kita semua telah setuju . Nah , tapi sebetulnya dalam Pertang gungjawaban tersebut, barangkali masih ada hal-hal yang masih bisa kita ketahui. Kita gali yang mungkin ada kaitannya dengan program DPP yang akan datang. Bisa saja DPP yang akan datang itu punya. program hanya referensi dari pada Pertanggungjawaban masa lalu . Nah , di sinilah barangkali kita bisa menyumbangkan bagi kepen tingan di masa mendatang, referensi -referensi yang ada dalam Per tanggungjawaban masa lalu itu . Nah , terus terang saja maaf para ha dirin yang saya ini berani kurang ajar barangkali saya melawan ge lombang setuju dan sebagainya , saya bukan melawan tapi saya ingin mengkorek sedikit saja tentang saran -saran dan perbaikan GOLKAR kita ini .



Misalnya begini , saya melihat dalam laporan buku yang setebal itu lampiran -lampiran tentang Pemenangan Pemilu di beberapa dae í rah . Setiap daerah punya masalah masing-masing seperti DKI , saya salah satu jadi Jurkam DKI . Pak Soeprapto tahu, saya tahu betul bagaimana situasi sosial psikologis anak muda DKI , maka mereka berbondong-bondong datang menghadiri kampanyenya PDI pada sa at terakhir saya lihat sendiri bagaimana mereka melimpah ruah . Nah , apakah pengalaman-pengalaman itu untuk bisa kita kembangkan , kita gali dari lapangan demi untuk perbaikan GOLKAR di masa 551



mendatang misalnya bagaimana mekanisme kaderisasi, mereka me



nanyakan bagaimana seleksi rekrutmen Pimpinan GOLKAR baik Tingkat 11 , maupun Tingkat 1 , bagaimana seleksi kader, bagaimana pendidikan kadernas. Terima kasih . Wabillahit taufik Walhidayah Wassalamu'alaikum Wr. Wb. KETUA RAPAT



Terima kasih atas saran -saran Saudara Sutomo, jadi kiranya se



telah kami mengikuti beberapa saran dan tanggapan tadi khusus



nya mengenai saran - saran yang menyangkut keinginan untuk lebih memperhatikan program -program masa mendatang atas dasar keber hasilan yang kemarin .



Nah , oleh karena itu , kalau kita meniti dari pada pembagian



komisi sekarang ini . Ada Komisi A, B , C , dan D dan peserta -peserta nya dari seluruh daerah, masing-masing daerah ada yang ikut baik Komisi A, B , C maupun D berarti apa yang disarankan tadi dapat



disampaikan dan diperjuangkan di komisi Program, kepada masing



masing yang tadi mengajukan saran , saya sarankan melalui rekan nya yang duduk dalam Komisi B itu bisa diperjuangkan , sehingga



akhirnya lebih konkrit karena masuk langsung di dalam Program , yang dibahas oleh Komisi B. Saya kira demikian kami mendudukan



masalah lebih secara proporsional , sehingga kita dengan kita dapat mempertimbangkan faktor waktu yang tersedia untuk mengikuti pemandangan umum komisi ini , meresume dan mengambil kepu tusan menerima atau tidak Laporan Pertanggungjawaban . Yang tadi telah disinggung , untuk lebih berbobot, lebih sis



tematis ya toh ! Kalau nanti di dalam Pasal 1 menyatakan menerima, nah di sini dalam laporan komisi itu apa pertimbangannya . Yang ingin kami dudukkan secara proporsional tugas Komisi C ini , nah



harapan -harapan yang tadi disinggung mungkin bisa dirumuskan se cara umum ke umum nah , secara umum . Dus harapan kita yang agak



umum mungkin lazim kedua -duanya, umpamanya hal-hal yang mungkin masih perlu disempurnakan , diharapkan pada DPP terpi lih yang akan datang untuk bisa diperhatikan pada masa bakti yang akan datang, umpamanya ini demikian . Jadi tak perlu memasuki 1



552 1



secara rinci , soal dana , soal ini , soal pembinaan nah ini waktunya



saya kira untuk Komisi C, agak bersedia ini saya kira demikian ! Si dang setuju ... ( Ketua Rapat ) silahkan , interupsi . Terima kasih , nama : Sarwono dari DPD Kodya Surakarta .



Pimpinan yang kami hormati , kiranya kita akan lebih arif, apa bila teman -teman kita yang datang dari pelosok Tanah Air ini tertam pung juga apa yang menjadi keinginannya dalam komisi ini dalam



artian perumusannya menerima Pertanggungjawaban itu terserah Pimpinan komisi , tetapi apakah tidak sebaiknya apabila rekan-rekan



ini bisa mengantarkan kepada Pimpinan komisi saran -sarannya se cara tertulis jadi kita beri waktu skors 10 menit misalnya atau 5 me nit untuk menulis saran -saran itu dalam bentuk tertulis untuk di



sampaikan kepada Bapak-bapak Pimpinan komisi . Nah nanti Bapak Pimpinan komisi beserta anggota untuk melihat relevansinya saran saran itu , memang saya kira juga bisa diberikan dalam bentuk lam piran .



Nah kalau kiranya itu disetujui kira -kira teman-teman yang su dah punya banyak saran , dan ide karena maniman-maniman begitu kata bahasa kawinnya, nah itu kalau disetujui kiranya sangat baik . Terima kasih Bapak Pimpinan matur nuwun . KETUA RAPAT



Terima kasih saya kira mengenai saran -saran apakah itu tertulis, apakah lisan langsung ya toh , ini terbuka untuk kesemuanya tetapi, tetapinya ini . Pertama kita secara proporsional mendudukkan tugas Komisi C ini , ini satu .



Kedua , hal-hal yang diajukan , apakah menyangkut nanti rumus an laporan ataukah materi yang sebetulnya termasuk program, ini



saya kira perlu kita pisahkan secara praktisnya kalau itu termasuk program dan program itu ingin diperhatikan untuk dilaksanakan , lah saya kira ini apakah tepat pada Komisi C, ( Hadirin setuju ) . Maka tanpa kita perlu mengadakan break , kami ingin melanjutkan tugas



kita bersama ini, untuk tentunya menuju kepada tugas Komisi C se bagaimana kita harapkan bersama di dalam Pasal 1 yang nota bene



memang relatif terbatas. Demikian ya , kalau ini disetujui maka kami 553



ingin menyampaikan beberapa hal saja.



Pertama kami ingin meresume apa yang tadi diajukan , kedua dari kami dan mungkin juga dari teman-teman anggota Pimpinan ada pendapat lain dari apa yang kami ingin sampaikan tentang ran cangan keputusan yang diminta persetujuan rapat. Yang ketiga kita akan mengatur waktu lebih lanjut, dari pada Pimpinan dalam rangka melakukan tugas yang dibebankan kepada kami , untuk me nyiapkan laporannya. Pertama dari hal -hal yang dilaporkan tadi , bahwa forum ini atau



keseluruhan hadirin yang berbahagia telah menyerahkan sepenuhnya kepada Pimpinan untuk mempersiapkan laporan Komisi C ini . Kedua mengenai penyampaian laporan komisi pada saatnya tadi ditugaskan pada Pimpinan , kami menyampaikan terima kasih . Yang ketiga ada saran tadi supaya laporan nanti lebih berbobot dan lebih sistematis kami terima dengan baik, untuk ini maka sesuai dengan Pasal 19 ayat (3) , apabila dipandang perlu Pimpinan komisi dapat meminta beberapa orang anggota komisi untuk membantu menyusun laporan tersebut. Maka saya kira tidak ada salahnya ka lau rekan yang tadi menyampaikan sarannya ikut juga di dalam kita menyiapkan laporan ini, saya kira demikian ! Hadirin setuju .... Te rima kasih .



Selanjutnya mengenai materi kita tampung nanti dan tentunya terutama kalau ada tertulis, akan kita tampung dan kita salurkan nanti sesuai dengan bagian -bagiannya yang tentunya disediakan oleh Munas ini , untuk dibahas seadanya . Saya kira demikian . Hadirin yang berbahagia ,



Selanjutnya untuk mempersiapkan laporan dan rantus ini . Ka lau masing-masing sebentar, ya ... sebentar melihat kembali ran



cangan keputusan. Pada halaman 9 buku biru ini , kami ingin me nyampaikan sedikit pendapat, pada halaman 9 ya ... perlu kami sampaikan di sini bahwa kita telah mengikuti Laporan Pertanggung jawaban oleh Bapak Ketua Umum itu satu. Kedua bahwa di dalam Munas ini juga Bapak Ketua Presidium Harian Pembina GOLKAR telah menyampaikan laporan dan di da 554 !



lam laporan itu juga tentunya menilai bagaimana keberhasilan DPP masa bakti 1983 - 1988 dan juga menyampaikan arahan -arahan un tuk kita keseluruhannya oleh karena itu kalau melihat rantus ini rancangan keputusan , pertama di dalam konsideran menimbang sa



ya kira keseluruhannya itu kami tidak melihat adanya hal yang ti dak perlu kita rubah, selanjutnya konsideran mengingat kami juga tidak melihat adanya kebutuhan perubahan kecuali Pasal 4 nanti dicantumkan nomornya dari keputusan Munas IV GOLKAR, ya ... mengenai nomornya . Selanjutnya kita minta perhatian mengenai



konsideran menimbang, kalau Ibu-ibu dan Bapak-bapak sekalian memperhatikan konsideran menimbang C. Itu sudah menyatakan bahwa Munas IV GOLKAR berkesimpulan bahwa DPP GOLKAR



telah berhasil mengemban tugas dan tanggungjawab dan sebagainya. Di dalam konsideran memperhatikan diulang kembali, memperhati kan Laporan Pertanggungjawaban DPP GOLKAR yang disampaikan , dan sebagainya. Maksudnya di sini ada dua kali disinggung menge



nai Laporan Pertanggungjawaban itu . Nah ... disamping itu , kami belum melihat di sini konsideran yang mengait pada laporan De wan Pembina, kami menyarankan ada point, menimbang, memper hatikan satu itu diadakan perubahan menjadi memperhatikan lapor an Dewan Pembina . Jadi hal ini perlu ada contohnya, ada satu point, ada ayat, atau Pasal, di dalam konsideran di mana di situ kita



menyebutkan konsideran memperhatikan laporan Dewan Pembina. Nanti rumusannya kita rumuskan , kalau disetujui. Sidang setuju , point 2 baru ... sidang rembug. Terima kasih ( Ketua rapat),.jadi begini karena kita membahas laporan Dewan Pimpinan Pusat itu , perlu juga tentu diperhatikan bagaimana laporan Dewan Pembina, jadi maksud kami bahwa Komisi C ini membuat keputusan meneri ma, memperhatikan juga adanya Laporan Dewan Pembina. Sebagai bahan masukan diminta penjelasan dari Team Pendamping ( Ibu S. Darsoyo ) .



Bapak Pimpinan dan para peserta sidang komisi yang kami hor



mati , Rancangan keputusan Musyawarah Nasional IV ini disiapkan dengan beberapa latar belakang pertimbangannya dan antara lain 555



mengapa salah satu yang dituangkan di dalam konsideran mengenai keputusan tentang Pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Pusat Go longan Karya ini , kami tidak mencantumkan atau mengkaitkan di dalam konsideran itu , hal -hal yang menyangkut laporan Dewan



Pembina . Dari semula memang telah dipertimbangkan bahwa apa pun yang akan dilaporkan oleh Dewan Pembina itu tidak akan men



jadi akses, artinya tidak akan menjadi peluang untuk para peserta menilainya, sehingga di dalam jadwalpun kita cantumkan hanya me nerima laporan Dewan Pembina . Berdasarkan atas kenyataan atau hal -hal yang berkembang selama ini , maka di dalam rancangan kepu



tusan mengenai penerimaan Pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Pusat inipun kami sengaja memang dengan sadar tidak mencantum kan memperhatikan laporan Dewan Pembina. Kami ingin menggaris bawahi, apa yang disampaikan oleh rekan kami dari Jawa Timur, Bapak Mahmud itu , Peninjau dari FKP, memang lepas ini dari suatu konvensi atau apa, tetapi memang lazimnya kita mengkaitkan la poran Dewan Pembina di dalam akses penyusunan keputusan -kepu tusan , jadi sangat sesuai karena memang itu sendiri-sendiri .



Demikian Bapak Pimpinan , terima kasih . KETUA RAPAT ( R. SOEPRAPTO )



Terima kasih , jadi ini merupakan suatu pertimbangan dari Team pendamping . Meskipun memang kami merasa sedikit lelah, kurang lengkap kalau karena keberhasilan kita bersama itu tidak lepas dari pada bimbingan Dewan Pembina, itu satu !.



Dan kedua masa baktinya juga sama dengan DPP itu sendiri , pertanyaan sekarang kapan kita ini di situ mencantumkan secara



konkrit, terima kasih kepada Dewan Pembina, ini ... ini pikiran kami , saya kira demikian , silahkan deh ya !. Saya, Robert Puang Sunur, Peserta dari tingkat pusat. Terima kasih bapak Pimpinan , bapak-bapak , Ibu - ibu Komisi C yang kami hormati , kami dapat menghayati saran dari pada pim pinan Komisi C ini , marilah kita lihat dalam konsep keputusan dari pada Komisi C ini . Mohon lihat pada Memperhatikan point 3 , point 3 itu dicantumkan " Pendapat-pendapat yang dikemukakan 556



dalam rapat paripurna yaitu Paripurna II , di dalamnya terlingkup



Laporan Pertanggungjawaban DPP dan sekaligus juga ada laporan Dewan Pembina. Kalau kita ingin menampung saran dari Ketua Pimpinan Komisi C, kami mengusulkan pada point 3 itu ditambah



pendapat-pendapat yang dikemukakan dalam rapat Paripurna || dan Paripurna ||| Musyawarah Nasional IV Golongan karya tang gal 21 dan 22 Oktober 1988. Sehingga saran untuk memberi bobot pada laporan Komisi C ini sudah tertampung. Terima kasih . KETUA RAPAT



Terima kasih, jadi saran yang diajukan dari mana ini (dari pusat bapak Robert Puang Sunur) mengenai Memperhatikan point 3 , kita simpulkan dianggap sudah menampung seluruh perkembangan se lama sidang-sidang Munas itu, demikian terima kasih . Siapa lagi ? Silahkan . Dari..



Terima kasih pertama mari kita ingatkan organisasi kekuatan sosial politik kekuasaan tertinggi berada di Musyawarah Besar, tidak



ada kekuatan lain secara formal dapat menganulir keputusan Mu syawarah Besar, kita tidak usah melihat praktek politik , tapi yang



penting formalnya seperti apa yang diajukan oleh ibu yang mengon sep ini . Ini sudah dipertimbangkan , kami sependapat dengan Pim pinan , kurang shiip rasanya apabila Laporan Dewan Pembina itu ti dak terkait di sini . Tinggal lagi bagaimana mengkaitkannya , jadi kita harus menumbuhkan organisasi kita ini , yang mempunyai kekuasa an tertinggi adalah Musyawarah Besar jangan hendaknya terbawa , praktek politik yang dikerjakan oleh kita ini . Justru itu , ini harus terkait, letak terkait di mana , kami sependapat dengan rekan yang telah menyampaikan tadi Saudara Robert Puang Sunur ialah point ketiga ini sudah tertampung demikian, ini kata lain dalam laporan harus disebutkan bahwa termasuk dalam laporan pemandangan umum dari Pembina sehingga betul -betul apa yang dikehendaki



yang mandiri formal, sudah ada, soal prakteknya tunggu dulu ... nanti . Sekian dan terima kasih . Assalamu'allaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ,



557



KETUA RAPAT



Terima kasih atas saran -saran yang diajukan , jadi nanti diperha tikan dalam laporan ! Ada lagi silahkan ! Dari ....



Terima kasih Bapak Pimpinan sesudah kami memperhatikan



yang pertama pidato laporan diacarakan dalam Munas, yang kedua kita tahu apa fungsi dari tugas pokok Dewan Pembina ?, nah oleh karena adalah sangat janggal kalau dalam konsideran tidak dimasuk kan laporan Dewan dari pada Pembina, tetapi bukan berarti kita



menilai , hanya kita menunjuk dari situ apakah ini bisa diterima la 1



poran DPP atau ditolak bukan itu yang dinilai malah untuk kami menyarankan karena statusnya Munas hampir sama nilainya dengan peraturan nilainya itu , bukan pada memperhatikan tapi pada meng ingat, sekian , terima kasih. KETUA RAPAT Terima kasih ini saran baru untuk dimasukkan ke dalam konsi



deran mengingat, kita tampung, ada lagi ... , DARI BALI,WANHAT TINGKAT II .... Masalah memperhatikan ini Nomor urut saja Pak, No. 1 kami sépendapat untuk mencantumkan laporan sebagai No. 1 , kemudian No. 2, sebenarnya yang No. 3 dinaikkan Pak, sedangkan No. 2 , jadi No. 3. Hanya nomor urut saja Pak, terima kasih . KETUA RAPAT



Terima kasih , kita catat bagi konsideran diperhatikan urutan yang semula 1, 2 , 3, nantinya yang urutan 3 itu diletakkan di No. 2 demikian terima kasih. Ada lagi .... Pimpinan sidang Komisi C , saya Johny Simanjuntak Peserta dari pusat saya rasa ada 3 butir tadi yang Pimpinan utarakan , terutama



bagaimana mengakomodir apa yang diutarakan oleh para Jalur, baik Jalur A, B, dan G. Saya rasa bisa nanti dibicarakan dalam dengan Steering Committee, tetapi ada baiknya juga merupakan konsideran dari pada keputusan yang secara milih dari keputusan dua hari . Untuk yang kedua mengenai laporan Dewan Pembina apabila



kita simak tentang Peraturan Tata Tertib. Di sini memang masih ran 558



cangan di halaman 6 Munas mempunyai tugas dan wewenang untuk



menerima laporan Dewan Pembina yang masih rancangan , maka saya rasa ini untuk bisa menjadi pertimbangan pertimbangan untuk diputuskan , tetapi kalau masih di sini masih patut menerima lapor an Dewan Pembina, lebih saya tekankan kepada rancangan tata ter tib yang sedang dipikirkan oleh Munas ini . Yang ketiga, Karena tadi dari pimpinan belum memberikan suatu pendapat



tentang adanya usulan ulang dari seorang pembicara , saya sebagai salah seorang peserta mengusulkan tidak perlu ada lampiran itu , di dalam kita memberi bobot keputusan ini , karena kalau ada me morandum, memberi kesan tidak sesuai dengan apa yang telah di sampaikan oleh para pembicara di pemandangan umum .



Nah , akomodasi bagi respon daerah dan Peserta saya rasa itu bisa dituangkan di dalam hasil laporan nanti serta penyaluran aspi rasi dari daerah disalurkan kepada komisi-komisí sesuai dengan him bauan di dalam kesempatan memberikan pemandangan umum , me mang ada beberapa daerah yang mengutarakan akan menyampaikan kepada komisi-komisi yang bersangkutan sudah diputuskan (mem bantu memperkokoh atas Keputusan Pimpinan tadi ) . KETUA RAPAT



Terima kasih atas saran -saran , masih ada saran -saran tadi saya li hat .



SE TO HARYANTO (PESERTA PUSAT ) Saya ingin meletakkan persoalannya pada proporsi yang menu



rut saya lebih tepat adalah bahwa di dalam laporan Dewan Pembina menyebut atau mengungkapkan tentang kerja DPP masa bakti 1983-1988, maka laporan itu bisa di dalam konsideran .



Tetapi andaikata sama sekali tidak menyinggung , maka secara teknis administratif tertib penyusunan konsideran saya rasa tidak tepat untuk disampaikan , terima kasih . KETUA RAPAT



Terima kasih ... kita masukkan nanti . Dengan demikian maka kami dapat menyimpulkan bahwa kepada Pimpinan plus tapi di 559



bantu oleh Peserta yang mengusulkan untuk mengadakan perumus an dari pada pertama peraturan komisi itu sendiri yang sering kita bedakan dengan memperhatikan tadi saran -saran dari pada hadirin sekalian .



Yang kedua mengenai rancangan keputusan yang tadi baru kita adakan bahasan mengenai konsideran . Sedangkan mengenai sistem dari pada keputusan ini tentunya pada Pasal 1 terutama ini masih perlu kita lengkapkan dari Pasal 1 pada Memutuskan , menetapkan perlu dilengkapkan kata menetapkan , menerima laporan dan seba



gainya terutama menerima dengan baik apakah perlu ditambahkan kalimat yang satu lagi , ini saya kira yang penting , saya kira tidak



ada yang tidak setuju bahwa Munas menerima sepenuhnya Laporan Pertanggungjawaban dan sebagainya . ( hadirin terima ) . Demikian kita tetapkan di sini menerima sepenuhnya Laporan



' Pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Pusat Golongan Karya masa bakti 1983-1988 yang disampaikan pada rapat paripurna || Musya warah Nasional IV Golongan karya pada tanggal 21 Oktober 1988, Pasal 2 mengucapkan terima kasih kepada Dewan Pimpinan Pusat Golongan Karya masa bakti 1983-1988 atas pengabdian . Dan ke tiga Pasal 3 keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan . Mengenai Diktum ini apakah disetujui? Sidang setuju .... KETUA RAPAT



Terima kasih , saya kira selebihnya tajuk penandatangan ini kita laksanakan nanti . Dengan demikian pleno dari pada Komisi C ini kita anggap sudah membekali kami -kami ini untuk melanjutkan tu



gas komisi , kami ingin menanyakan lebih dahựlu apakah dipandang perlu untuk komisi ini kembali ke pleno mendengarkan hasil rumus an ? Karena bagaimanapun juga kami-kami ini adalah manusia dan tentunya rumusan - rumusan itu yah di sana-sini mungkin ada kurang perkenan , saya kira kalau kita kembali kepada memberikan mandat



penuh memang tentunya kami tanpa bertanya akan bisa melangkah, tetapi saya kira saya pertanyakan ini , untuk lebih dahulu mendapat kan tentunya keikhlasan : floor. Sidang setuju .... (palu diketuk satu kali ) terima kasih . 560



Dengan demikian maka kami menyampaikan rasa terima kasih



pada rekan -rekan anggota, Pimpinan komisi , dan kami mohon doa restu dari seluruh anggota komisi , dan Ibu-ibu sekalian tentunya kami sampaikan bagi yang tidak langsung sebagai panitia, tentunya selamat untuk beristirahat dan menunggu waktu sampai yang akan datang . Dengan ini maka rapat komisi kami akhiri ( ketuk palu dua kali ) .



( Rapat ditutup Pukul 14.30 WIBO. Jakarta , 23 Oktober 1988



Mengetahui , Pimpinan Rapat



Ketua Urusan ,



( Ir. Daryatmo Mardianto )



Drs . A.J. Sondakh



Team Transkiripsi : 1.



Anwar



2.



Evi Nafisa



1



561



LAPORAN KOMISI D MUNAS IV GOLKAR



I PENDAHULUAN Berdasarkan Pasal 18 Peraturan Tata Tertib Munas IV GOL



KAR, rapat Komisi D pada 23 Oktober 1988 yang dihadiri



oleh 354 anggota komisi dan dipimpin oleh Pimpinan Munas Sdr. Djasman Wongsoatmodjo telah membuat beberapa rumusan atas Pernyataan Politik GOLKAR .. Komposisi Pimpinan Komisi D adalah sebagai berikut : Ketua



: Drs. H. Suparto / DPD I Jawa Tengah



Wakil Ketua



: H. Burhanudin Napitupulu / DPD I Sumatera Utara



Wakil Ketua



: Yahya Bahar/DPD I Sumatera Selatan



Wakil Ketua Wakil Ketua



:



1.D.G. Oka/ DPD I Bali



: Azwar Syam/ DPD I Sulawesi Tengah



: Thomas Suyatno/Peserta Pusat Sekretaris Wakil Sekretaris' : Drs. Slamet Efendi Yusuf/ Peserta Pusat Komisi D berpendapat bahwa Pernyataan Politik ini meru pakan penegasan sikap dan keterikatan (commitment) GOL



KAR terhadap pembangunan di dalam segala bidang sebagai bentuk pengamalan Pancasila . Selain itu Komisi D berpendapat bahwa yang terkandung dalam Pernyataan Politik ini merupakan penilaian keadaan , pe



nyampaian pemikiran atau alternatif, pemberian arah atau usul , saran , dorongan semangat, dan tekad yang mencerminkan si



kap GOLKAR sebagai perwujudan dari penyaluran aspirasi 562



rakyat Indonesia .



Pimpinan



komisi



memberikan kesempatan yang seluas



luasnya kepada seluruh anggota untuk menyampaikan saran , usul dan pandangannya atas Rancangan Pernyataan Politik yang sudah disiapkan oleh Panitia Munas IV GOLKAR : Setelah menginventarisasi pendapat dan saran - saran dari 31



anggota komisi yang masing-masing diberi waktu 10 menit, Pimpinan komisi ditambah dengan beberapa anggota komisi yang senior, dan Panitia Pengarah merumuskan kembali ran cangan Pernyataan Politik yang ada . II



PROSES PEMBAHASAN 1.



Bahan Pokok



Buku Rancangan Keputusan Munas IV GOLKAR ten tang Pernyataan Politik , b . Pidato Presiden RI pada upacara HUT XXIV dan Pem



a.



bukaan Munas IV GOLKAR , C.



Laporan Pertanggungjawaban DPP GOLKAR masa bak ti 1983-1988,



d. Pidato Ketua Umum DPP GOLKAR pada Peringatan HUT XXIV dan Pembukaan Munas GOLKAR , e. Pesan dan harapan Panglima ABRI pada Munas IV GOL KAR ,



f.



Pesan dan harapan Menteri Dalam Negeri RI pada Mu nas IV GOLKAR , 21 Oktober 1988,



g . Pandangan umum peserta Munas IV GOLKAR . 2.



Suasana Pembahasan



Rapat-rapat komisi selama melakukan pembahasan ber jalan dengan sangat dinamis, penuh keterbukaan , kekeluar gaan , dan penuh rasa tanggung jawab dari anggota komisi . Pimpinan komisi menginventarisasi semua pembicaraan



dan ada 31 orang anggota komisi yang menggunakan hak nya untuk berbicara ..



Selain itu , komisi menerima 23 usul atau saran tertulis, 563



di antaranya dari Ibu EN . Sudharmono dan Ibu Nelly Adam Malik .



Setelah berdiskusi selama lebih dari 6 (enam ) jam , Pim



pinan komisi dibantu oleh beberapa orang anggota komisi merumuskan konsep akhir Pernyataan Politik . III HASIL PEMBAHASAN



1. Penyempurnaan sistematika dan tata bahasa dari Rancangan Pernyataan Politik .



2. Beberapa masalah perlu dipertajam dan mendapatkan per hatian dalam Pernyataan Politik , yaitu : a . Peningkatan pembangunan daerah terkebelakang, daerah



terpencil, daerah pantai, dan daerah perbatasan , b. Pemekaran wilayah untuk beberapa daerah tertentu ,



C.



Negosiasi utang luar negeri sehubungan dengan adanya apresiasi beberapa mata uang asing , sehingga tidak ter lalu memberatkan angsuran utang pokok beserta bunga nya ,



d . Peningkatan peranan OPEC dalam upaya mencegah



persaingan tidak sehat antara sesama anggota OPEC, baik mengenai harga patokan maupun quota bagi para anggota ,



e. Peningkatan peranan wanita dan generasi muda dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, f. Masalah pendidikan dan peningkatan kualitas manusia , g. Masalah agama , kepercayaan terhadap Tuhan Yang Ma ha Esa dan kebudayaan ,



h. Penajaman masalah peranan Dwifungsi ABRI dan kewas padaan nasional , i.



Masalah kepastian hukum dan kesadaran hukum masya



rakat,



j.



Peningkatan peranan golongan ekonomi lemah dan ko perasi .



IV PENUTUP



Hasil kerja ini diserahkan sepenuhnya kepada rapat pari 564



purna untuk dikaji ulang , ditanggapi , dikoreksi , dan disempur nakan .



Pada akhirnya Pimpinan Komisi D menyampaikan terima kasih kepada semua anggota komisi dan siapa saja yang telah memberikan saran , pendapat dan pandangan , baik secara lisan



maupun tertulis. Secara khusus diucapkan banyak terima kasih kepada Panitia Munas IV GOLKAR yang lebih dulu telah me nyiapkan Rancangan Pernyataan Politik ini , sehingga sangat membantu kelancaran jalannya diskusi dalam rapat-rapat ko misi .



Jakarta , 24 Oktober 1988 Team Perumus, Ir . Rachmat Witoelar



Thomas Suyatno Slamet Effendi Yusuf



Djoko Sudyatmiko



565



i



RISALAH RAPAT KOMISI D



Tempat



: Komisi D ( Pernyataan Politik ) : Minggu , 23 Oktober 1988 : Wisma Karsa , Graha Pemuda



Waktu



:



Sidang / Rapat



Hari/ Tanggal



Pukul 13.00 - 17.00



Pimpinan Rapat



: Djasman



Acara



:



Hadir



Pemilihan Pimpinan Komisi : 238 orang dari 354 Peserta rapat ( terdiri dari Peserta dan Peninjau ) .



Pembukaan Rapat



PENGANTAR PIMPINAN RAPAT ( DJASMAN )



Ibu- ibu , Bapak-bapak dan Saudara -saudara Peserta rapat komisi D yang kami muliakan ,



Sesuai dengan jadwal acara yang kita sepakati , rapat Komisi D dimulai jam 13.00. Sekarang sudah jam 13.05. Berdasarkan daftar



hadir, dari anggota Komisi D yang berjumlah 354 orang terdiri da ri 318 Peserta dan 36 Peninjau, kini telah hadir 238 orang yang ter diri dari 212 Peserta dan 26 Peninjau. Ini berarti kuorum telah ter capai. Oleh karena itu, dengan seijin para Pinisepuh dan atas nama



Pimpinan Munas, rapat Paripurna Komisi D saya buka (Pimpinan mengetuk palu 3 kali ):



Ibu- ibu, Bapak-bapak dan Saudara-saudara Peserta rapat yang berbahagia .



Tugas kami di sini , adalah hanya sebagai pemandu untuk meng 566



antar komisi ini menentukan Pimpinan komisi . Sesuai dengan Pa sal 18 Tata Tertib Munas yang telah kita sepakati bersama, Pasal



18 ayat ( 1 ) berbunyi : Komposisi Pimpinan Komisi terdiri atas : a.



Seorang Ketua



b. 4 orang Wakil Ketua C. Seorang Sekretaris d. Seorang Wakil Sekretaris. ayat ( 2 ) : Pimpinan Komisi-komisi dipilih dari dan oleh anggota



komisi dalam rapat komisi yang dipimpin oleh Pimpinan Munas. Sedangkan ayat (3 ) menyebutkan , tugas di antara Pimpinan Komisi diatur oleh Ketua Komisi .



Demikian bunyi tata tertib yang telah kita sepakati bersama . Untuk itu maka pada kesempatan yang berbahagia ini yang perta ma-tama kita kerjakan bersama adalah memilih Pimpinan komisi



dari para peserta dan juga oleh para peserta sendiri. Şebelum kita tetapkan bersama ada saran agar untuk Pimpinan komisi ini diserahkan kepada Peserta dari daerah , khususnya Ke tua dan Wakil-wakil Ketua . Sedangkan Sekretaris dan Wakil Sekreta ris ini dari Pusat. Telah hadir di sini para Pinisepuh bahkan pakar pakar politik karena Komisi D ini memang akan membahas Pernya taan Politik. Antara lain hadir yang kami hormati dan kami cintai Bapak Jatikusumo, Bapak Cosmas Batubara , Bapak Sapardjo, Ba



pak Tahir, Bapak David Napitupulu dan saya lihat sudah hadir juga di sini Bung Gafur panggilan yang paling akrab . Beliau beliau ini nantinya, sesuai dengan penjelasan Bapak Manihuruk , merupakan nara sumber bagi Komisi D ini dalam rangka membahas Pernyataan Politik itu , Mengapa diberikan kesempatan kepada Peserta dari da



erah untuk duduk di Pimpinan komisi sebagai Ketua dan Wakil Ketua serta Sekretaris maupun Wakil Sekretaris itu dari Pusat di



kandung maksud agar apabila pekerjaan ini nanti sudah selesai dan kita sepakati bersama tentu masih ada lanjutannya untuk di



selesaikan secara tuntas, yang bisa menyelesaikan jelas Bapak bapak dari Pusat. Sedangkan yang dari daerah kalau sudah selesai sudah hilang termasuk saya . 567



Demikian Ibu - ibu , Bapak-bapak dan Saudara -saudara para Pe



serta sekalian sebagai pengantar dalam rangka kita memilih Pim pinan komisi ini . Kami tidak tahu persis yang hadir di sini . Jadi ka mi serahkan kepada Bapak-bapak, Ibu-ibu Peserta dari daerah khu



susnya siapa yang akan dipercayakan duduk sebagai Pimpinan Ko misi D ini .



A. TAHIR ( interupsi ) Saya pikir kita terima dulu usul pemandu bahwa yang menjadi Pimpinan Komisi D itu komposisinya terdiri dari daerah -daerah . Ini dulu kita terima dan kita sahkan dan kemudian kita skors. Daerah



daerah kumpul membicarakan siapa yang menjadi Pimpinan komisi ini .



PIMPINAN



Terima kasih . Memang ada yang kelupaan sedikit . Yang kami sa rankan tadi belum kami mintakan persetujuannya. Terima kasih Pak Tahir,



Kembali kepada saran yang kami ajukan agar untuk Pimpinan Komisi D ini untuk Ketua dan Wakil Ketua dari daerah , kemudian Sekretaris dan Wakil Sekretaris dari Pusat. Kami tawarkan , apakah



ini dapat disetujui ? (peserta setuju , Pimpinan mengetukkan palu satu kali ) .



Dengan telah disetujuinya saran ini rapat ini kami skors. Kemu dian kami sarankan agar para Ketua DPD Tingkat I yang ada di sini da pat merundingkan hal ini . Rupanya Panitia sudah menyediakan snack , jadi kebetulan . Rapat kami skors 15 menit. ( Pimpinan rapat mengetuk palu satu kali ) .



Bapak -bapak , Ibu- ibu sekalian , waktu istirahat yang 15 menit sudah terlampaui , rapat kami buka kembali ( Palu diketukkan satu kali ).



Bapak -bapak, Ibu - ibu Peserta yang berbahagia , Setelah rapat di tunda kurang lebih 15 menit dan ternyata bahkan sudah 20 menit lebih telah ada kesepakatan tentang susunan Pimpinan komisi , Un tuk ini ijinkanlah saya membacakan susunan atau komposisi Pim pinan Komisi D berdasarkan Pasal 18 Peraturan Tata Tertib Munas. 568



Rapat Komisi D pada tanggal 23 Oktober ini dan berdasarkan ke sepakatan tadi , tersusun Pimpinan Komisi sebagai berikut : Ketua : Drs. H. Suparto ( DPD TK . 1 Jateng ) Wakil Ketua



: H. Burhanudin N ( DPD TK . I Sumut) Yahya Bahar ( DPD TK . I Sumsel ) Gde Oka ( DPD TK . I. Bali )



Sekretaris Wakil Sekretaris



Azwar Syam ( DPD TK . I Sulteng) : Thomas Suyatno : Slamet Effendy Yusuf ( keduanya dari Pusat)



Demikian kesepakatan yang telah disepakati tadi . Kami tawarkan . Apakah komposisi susunan Pimpinan Komisi D ini bisa disetujui? (Peserta setuju , palu diketukkan satu kali ) . Bapak -bapak , Ibu -ibu sekalian .



Sebenarnya kami ingin juga memanfaatkan potensi Ibu-ibu yang ada di sini . Namun , kesepakatan yang telah terjadi di dalam Pimpinan Komisi ini tidak duduk seorang Ibu . Untuk ini barang kali bisa kami sarankan nanti kepada Pimpinan komisi yang terpilih bisa menundukkan salah seorang dari Ibu kita untuk duduk di Team Perumus. Kami juga menyarankan kepada Pimpinan komisi yang terpilih kiranya dalam rapat untuk membahas materi nantinya di berikan kebebasan perorangan untuk mengajukan saran , pendapat, usul dan lain sebagainya. Tidak perlu dibatasi atau dikelompokkan per daerah. Jadi bisa saja dari satu daerah seluruhnya memberikan saran dan keterangan dan bisa juga mungkin dari salah satu daerah yang tidak bicara sama sekali. Jadi tergantung kepada Bapak-bapak, Ibu -ibu Peserta Rapat .



Dengan telah disetujuinya Pimpinan atau komposisi Komisi D kami persilahkan Bapak-bapak yang namanya tadi saya sebut:



Bapak Drs. H. Suparto , Bapak H. Burhanudin Napitupulu , Bapak Yahya Bahar, Bapak Gde Oka, Bapak Azwar Syam, saudara Thomas dan saudara Slamet Effendy, kami persilahkan naik ke panggung. .



(Pimpinan Rapat kemudian diserahkan kepada Pimpinan komisi terpilih ). 569



PIMPINAN RAPAT ( Drs. H. SUPARTO ) Bapak -bapak , Ibu - ibu Peserta Munas khususnya anggota Komisi D yang membahas materi Pernyataan Politik .



Pertama-tama kami bertujuh menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas kepercayaan yang diberikan kepada kami untuk



memimpin sidang komisi ini dengan harapan mudah-mudahan pembahasan di komisi ini dapat berjalan lancar dan menghasilkan apa yang kita harapkan bersama. Dalam rangka memulai pem bahasan kami ingin mengajak sidang ini untuk membicarakan be berapa hal yang prinsipiil . Yaitu pertama , apa yang telah dihimbau kan oleh Pimpinan Sementara tadi , pembicaraan kita di komisi ini



memang sepantasnya menggunakan hak sepenuhnya dari para pe serta . Para peserta bisa dan boleh mengemukakan pendapatnya . Tidak dibatasi per daerah atau per kelompok peserta seperti dalam



pemandangan umum kemarin , dengan catatan tentu dalam porsi waktu yang tersedia. Ini bisa disetujui?



(Peserta setuju , palu diketukkan satu kali ) . Jadi prinsip pertama adalah semua peserta bebas menggunakan kesempatan untuk mengajukan saran dan pendapat . Yang kedua tentu akan kita atur waktu . Menurut jadwal acara yang telah kita setujui bersama, maka waktu yang tersedia bagi kita adalah mulai hari ini tanggal 23 yang katakanlah praktis nanti kita akan mulai sekitar pukul 14.30 sampai dengan tanggal 24 yaitu Senin malam dengan catatan bahwa Senin malam itu sudah menghasilkan rumus an laporan komisi . Dengan demikian waktu yang dapat kita pergu



nakan untuk pembahasan dari para anggota adalah mulai jam 14.30 hari ini sampai dengan tanggal 24 jam 12.30. Jadi hari ini mulai sampai dengan besok jam 12.30. Ini berarti kita akan mempunyai waktu 2/2 jam.



Bapak-bapak dan Ibu- ibu sekalian . Waktu untuk pembahasan



hanya hari ini . Siang ini 2% jam ditambah malam nanti disedia kan waktu sampai jam 23.00. 5/2 jam seluruhnya.



Itulah waktu



yang tersedia . Kebebasan yang kita berikan kepada seluruh anggo



ta tadi akan kita gunakan dalam porsi waktu 5/2 jam. Nanti kita 570



akan atur, tergantung dari berapa permintaan pembicara . Kemudian besok mulai jam 09.00 pagi akan dipergunakan Panitia Perumus untuk menyusun laporan dan rumusan itu dilaporkan pada malam harinya. Selanjutnya kita bisa memulai , pertama-tama telah menga tur tentang sistem pembicaraan . Jadi pembicaraan pertama telah merupakan ulasan saja secara umum terhadap materi. Materi sudah



tersedia saya harap Bapak-bapak memegang semuanya . Saya kira ada baiknya kami menyarankan ada nara sumber dari pihak panitia. Kalau nara sumber memberikan penjelasan secara umum bagaimana ? Perlu ? Silahkan Pak . BAPAK Dr. ABDUL GAFUR



Bapak Ketua dan hadirin sekalian .



Sebagaimana diketahui kita sudah terima bahan ini jauh sebe lum kita masuk di sini . Dan kita juga sudah yakin dan percaya semua sudah membicarakannya. Maka sekarang, ijinkanlah saya



untuk menyarankan bahan ini adalah rancangan , Barangkali di an tara sidang ini punya rancangan tandingan , barangkali . Nah untuk mencegah itu kita terpaku kepada apa yang telah kita terima ini . Jadi ijinkanlah kami menyarankan bahan ini kita syahkan dulu . Apakah bahan ini yang kita pakai sebagai patokan atau sebagai bahan dasar untuk berbicara ? Nah kalau ini kita setujui , baru kita berlanjut dengan bagaimana kita akan membahasnya . Jadi , Bapak



Ketua, menurut kami. Kita syahkan dulu bahan ini . Kita terima sebagai bahan pokok sumbangan dari Panitia. (Pimpinan rapat Drs. H. Suparto: Terima kasih, silahkan Pak Tahir ). 1



BAPAK A. TAHIR



Terima kasih Bapak Ketua , Bapak Pimpinan Sidang.



Adik saya saudara Abdul Gafur. Pesan Bapak Presiden adalah



hidupkan demokrasi di tubuh kita masing-masing. Ini satu prinsip yang kita inginkan . Jadi oleh sebab itu saya tidak , rasanya kurang cocok kalau kita batasi ini . Biarkan semua bicara, nanti kita tam 1



pung.



Jadi jangan dibatasi kepada koreksi segi redaksi saja. Kedua,



saya usul kita mempunyai sepuluh setengah jam Bapak Ketua, 571



untuk menyelesaikan tugas komisi . Sekarang saya sarankan , didaf



tar dulu, berapa lama bicara , kita daftar semua, nanti kita bagi . Karena kita sudah tahu siapa yang mau menyatakan pendapatnya dan sarannya, kita bagi berapa menit. Untung-untungan ada saving satu menit meskipun dia kebagian 5 menit . Kemudian kita sedia kan waktu dibelakang untuk Pimpinan menyusun laporan komisi . Dalam menyusun laporan ini bisa dibantu siapa saja. Dari kalang an komisi dan juga dari kalangan Panitia Pak Rachmat, kalau menu rut Pak Manihuruk. Terima kasih .



Drs. H. SUPARTO, KETUA Terima kasih, saya kira jelas, ini bahan yang sudah ada . Tentu pembicaraan kita tidak akan terbatas pada bahan ini . Tapi kami harapkan karena bahan ini adalah hasil dari suatu panitia , kami ingin pendapat, apakah bahan ini perlu dijelaskan dulu atau tidak . Kalau kita sudah merasa cukup jelas, okeylah tidak usah . Setelah



itu langsung kita bagi siapa yang mau bicara. Pertanyaan kami , bahan ini perlu dijelaskan atau tidak . (Peserta : Untuk sementara tidak perlu ) . Baik , kalau demikian , rancangan yang ada tetap merupakan ba han yang kita terima dari Panitia, dan Bapak-bapak dan Ibu- ibu



langsung dapat membahas, sekali lagi tidak terbatas kepada bahan ini. Kemungkinan memang merubah atas dasar ini , sebab justru me



mang hasil komisi inilah yang nanti akan menjadi hasil Munas kita . Jadi saya kira memang perlu pembicaraan yang mendalam dengan cara, yang sebagaimana dikemukakan oleh Pak Tahir tadi , demokra tis. Untuk itu , maka kepada Sekretaris tolong dicatat siapa yang mengajukan diri untuk berbicara .



Saya persilahkan untuk ngecek ini jumlah nama-namanya Pak Sekretaris.



1. Timtim .



2. Ayip Rughbi . 3. Jatim . 4. Sulut.



6. A. Gafur, 7. Pak Djatikusumo. 8. Kalbar.



5. Kalsel .



' 9. HR . Syahnan .



12. Suhadi . 13. Suyoto. 14. Feber Pur 16. Irja . 17. NTB. 18. Aboeng Kusman . 19.



10. A. Tahir. 11. Jabar.



ba. 15. Kalteng.



Taufik Hidayat. 20. Soenaryo. 21. Sumsel. 22. Haryono Suyono. 572



23. Jateng. 24. Kalbar.



25. Sulsel .



26. Sulteng .



27. Su



mut. 28. Bali . Oh Ibu tadi , mestinya Bu Sis tadi nomor 11 ini , Sis Hendarwati . Masih ada yang kelewatan tadi. jadi 29 pembicara Bapak -bapak sekalian dan Ibu . Hampir sama dengan kelompok . Waktu yang tersedia tadi seperti yang kita katakan adalah 10 itu termasuk Panitia Perumus macam -macam Pak, tapi yang untuk



pembicaraan 5/2 jam atau sama dengan 330 menit dibagi 29, rata rata 10 menit . Jadi saya ulangi dengan 29 Pembicara rata -rata paling lama 10 menit .



Dan mari kita pegang batas waktu ini , agar supaya dapat kita selesaikan tepat pada waktunya. Baiklah kita manfaatkan waktu saja. Minta perhatian kita me



manfaatkan waktu dengan mempersilahkan Pembicara pertama dari Tim-tim. Silahkan . Ini jam saya saja dipakai , 2 lebih 5. Silahkan da .



ri Tim- Tim .



DARI TIMTIM (ABEL DOS SANTOS ) Bapak pimpinan Sidang Komisi yang kami hormati ,



Sebelum kami menyampaikan beberapa buah pikiran menyang kut pernyataan Politik yang telah dirancangkan ini , perkenankan



kami untuk menyampaikan nama Abel Dos Santos, Nomor Peserta 27 D 41 dari Propinsi termuda Timor Timur. Selamat siang semua para peserta dan Pimpinan komisi . Mudah mudahan kita semua yang berada dalam ruang yang cukup segar ini , dapat dinikmati dan dapat menyimak apa yang dapat kami sampai kan dari Propinsi termuda Timor Timur ini . Pertama-tama, kami akan menyampaikan masalah teknis yang terdapat dalam Rancangan Pernyataan Politik ini . Sedangkan



mengenai masalah isi , kami kira akan dibahas dan akan dipertim bangkan lebih lanjut perkembangan sidang komisi ini . Sehingga se benarnya kami kurang setuju kalau semua waktu komisi ini hanya



dibagi dalam satu termin yang telah diberi maksimal 10 menit ini . Kalau dibuka termin lagi sebenarnya lebih baik . Itu yang pertama .



Kami lanjutkan dengan hal -hal teknis yang kami lihat dalam ran cangan Pernyataan Politik ini. Yang pertama halaman 5 lampiran, 573



kami melihat bahwa pada halaman 5 ini antara alinea pertama de ngan alinea yang kedua , sesuai kaidah bahasa Indonesia yang baik



mungkin belum memenuhi syarat. Karena pada alinea yang pertama itu , semuanya sampai titik berupa keterangan . Setelah menelaah dan mengkaji sambutan Presiden Republik Indonesia dan selanjut nya sampai mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17



Agustus 1945, itu semua berupa keterangan , sedangkan bagian Pe. nutup sebenarnya terdapat pada alinea kedua, " dengan kesadaran penuh terhadap getaran hati nurani rakyat, memperhatikan dinami ka kehidupan masyarakat, bangsa dan negara dan perkembangan



di dunia internasional , dengan ini menyampaikan Pernyataan Po litik " . Kami mengusulkan kalau boleh antara alinea pertama dengan alinea kedua ini , diberikan ( titik koma ) , sehingga alinea ini hanya satu , ini yang pertama.



Kemudian yang kedua, pada halaman 11 baris ke 4 dari bawah



kalimat terakhir, " dalam hubungan ini deregulasi, debirokratisasi dan segala usaha lainnya untuk mencapai efisiensi dan mengkikis ekonomi biaya tinggi” . Kami mengusulkan kata "mengkikis" ini kalau boleh bisa diganti dengan mengkikis. Kemudian pada halaman 14, point 17 , baris ke 2 dari atas, kalimat yang pertama " GOLKAR menyadari sepenuhnya bahwa masalah lingkungan hidup merupa kan masalah yang saling kait mengait dengan pembangunan". Ba gian ini juga kalau boleh kami mengusulkan " saling mengait" atau " masalah yang kait mengait ". Jadi ada 2 kemungkinan "merupakan masalah yang saling mengait" atau "masalah yang kait mengait. Sedangkan ada beberapa bagian yang lain cukup banyak terdapat dalam Pernyataan Politik ini, kita belum membedakan antara " di " sebagai kata depan dan " di" sebagai awalan. Demikianlah beberapa buah pikiran yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini dan waktu yang diberikan 10 menit kami hanya gunakan sekitar 3 me nit. Sekian dan terima kasih . PIMPINAN RAPAT ( H. SUPARTO )



Terima kasih . Dari Tim-tim ternyata menggunakan waktu 6 menit. Selanjutnya Pak Ayip Rughbi 574



AYIP RUGHBI ( PERHIMPUNAN TAREKAT ) Assalamu'alaikum Wr . Wb .



Saudara Pimpinan Sidang dan Bapak-bapak hadirin para kader yang saya muliakan .



Satu , mudah-mudahan walaupun kita untuk terusmenyeragam kan Demokrasi Pancasila, sebab dengan interupsi-interupsi nanti panjang ini rapat. Yang kedua , tentang materi , saya minta tadi ha nya 5 menit mudah -mudahan tersampainya. Mohon disisipkan ka ta, karena ini Pernyataan Politik , maka kata -kata keramat " Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa ” , saya mohon dimasukan apakah pada alinea yang pertama ataukah pada awal alinea kedua yang menyambung yang di atasnya untuk menyambung ke kedua nya.



Saudara -saudara, saran ini atas dasar pertimbangan , GOLKAR sejak berdiri kuat, menang, besar. Sejak Sekber, Bapak ada. Sampai sekarang besar tetapi berwatak ojo dumeh . GOLKAR tidak pernah sombong. Yang kedua , dengan penyisipan kata ini mudah-mudahan



mempunyai dampak kepada para kader sampai di pedesaan untuk betul-betul mampu meningkatkan mutu mental rokhaninya, dida lamkan , tabah , sabar di dalam menafsirkan tugas yang dihadapi le bih berat pada 5 tahun yang akan datang. Yang kedua, juga mem punyai dampak yang manfaat khususnya untuk pelaksanaan Tri Sukses yang ke 2 ialah di dalam Pemilu 1992. Terima kasih. Wassalamu'alaikum Wr. Wb .



PIMPINAN RAPAT ( H. SUPARTO)



Terima kasih . Saya persilahkan tadi yang tidak jadi , dari Jawa Timur, Pak Asril Harun . JAWA TIMUR (ASRIL HARUN )



Terima kasih Bapak Pimpinan . Kami dari Jawa Timur telah mempelajari Rancangan Pernyata an Politik yang ada . Pada prinsipnya kami setuju dengan apa yang



sudah ada ini. Tapi dalam pandangan umum yang lalu kami pun telah menyampaikan , bahwa kami melihat masih ada pokok ma 575



salah yang masih perlu kita masukkan yaitu pembangunan regional atau Daerah . Kami berpendapat sudah waktunya masalah ini kita



masukkan . Kita menyadari bahwa 80% penduduk kita ini berada di pedesaan . Kita menyadari pula bahwa perekonomian nasional pada



saat ini masih belum terang. Kemudian kita berpendapat bahwa un tuk menuju tinggal landas pada Pelita VI nanti , kita akan sangat ter gantung daripada manusia, dimana manusia ini sebagian besar ber



ada di pedesaan . Sehingga memang kita menganggap perlu adanya usaha -usaha ataupun terobosan -terobosan , demi meningkatkan kua



litas manusia itu sendiri sampai di pedesaan . Karena itu memang sudah waktunya kita memberikan suatu prioritas pada membuat kualitas manusia yang di pedesaan . Tentu mereka mampu dengan potensi yang ada di pedesaan itu , mengangkat seluruh usaha-usaha pembangunan, menuju masyarakat adil makmur. Karena itu kami



mengusulkan satu tambahan lagi kalau kita sudah mempunyai 24 butir, kami masih menyarankan 1 tambahan butir lagi, yang bu



nyinya kira-kira " GOLKAR berupaya mendorong pembangunan di daerah disertai dengan kebijaksanaan untuk mengurangi sifat ketergantungan sumber biaya pembangunan dari Pusat".



Agar daerah mampu mengembangkan diri sesuai dengan kemam puannya, tanpa harus mengurangi sifat sebagai negara kesatuan , ke adilan , dan pemerataan antar daerah , kira-kira demikian bunyinya.



Sehingga memang nantinya potensi -potensi daerah itu bisa juga lebih banyak lagi mereka kembangkan untuk meningkatkan kemam



puan yang dia punyai dan dia perlukan sendiri . Demikian dari kami . Terima kasih .



PIMPINAN RAPAT ( H. SUPARTO ) Terima kasih .



Selanjutnya yang ke 4 adalah dari Sulawesi Utara . SULAWESI UTARA



Terima kasih Pimpinan Sidang .



Yang pertama menurut kami masalah redaksional dan pengguna an bahasa Indonesia yang baik, serahkan saja kepada Team Perumus sebentar. Jadi tidak perlu memanggil Pak Yus Badudu atau Anton 576



Mulyono di sini.



Di dalam Rancangan Keputusan ini diktum ke 2 itu dinyatakan bahwa sikap politik Golongan Karya dijadikan pedoman untuk se luruh anggota dan kader-kader. Menurut kami yang dimaksud di sini mungkin adalah mereka yang ada di supra maupun yang ada di infra struktur itu , itu yang pertama.



Dan yang kedua, usul kami di dalam Rancangan , lampiran Ran cangan Pernyataan Politik ini , bahwa dalam alinea pertama, di situ dinyatakan bahwa " setelah menelaah dan mengkaji Sambutan Presi den Republik Indonesia , Laporan Dewan Pembina Golongan Kar ya , Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Pusat", menurut kami kalau dapat dipertimbangkan , kedua pembicara yang mem bawa kesan dan harapan juga dicantumkan, Pak Try dan Pak Ru dini .



Berikut menyangkut diktum -diktum di dalam isi Pernyataan Po litik ini. Kami sarankan agar ditegaskan perlu adanya topik . Jadi sebelum masuk apa yang diuraikan topik itu perlu dicantumkan un tuk memudahkan kita membaca dan melihat permasalahan apa atau isi apa yang tertulis di dalamnya . Umpamanya kalau untuk pertama, ini hanya sebagai contoh "sadar dan yakin bahwa berhasilnya pem



bangunan nasional" , jadi topiknya adalah pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila dan seterusnya. Point 4 umpamanya pelaksanaan pembangunan . Kami maksud



pada point 4 ini bahwa di situ pelaksanaan pembangunan merupa kan langkah strategis untuk mewujudkan tata kehidupan masyara kat dan seterusnya di situ perlu dicantumkan seperti yang diusulkan oleh Jawa Timur, bahwa pembangunan daerah , pembangunan pe desaan , pembangunan daerah perbatasan . Seperti kita maklumi ber sama bahwa Sulawesi Utara itu daerah yang berbatasan dengan Philipina Selatan , itu perlu perhatian khusus daripada kita. Dan pembangunan wilayah , yang kami maksudkan dengan pembangunan wilayah di sini adalah bahwa seperti yang ada di Sulawesi , ke 4 Gu bernur yang ada di Sulawesi telah bersepakat untuk membangun wilayah Pulau Sulawesi itu dilihat dari ke 4 Propinsi ini , yang mem 577



bangun menjadi suatu keutuhan wilayah Pulau Sulawesi , tapi bukan berarti bahwa itu seolah-olah sistem pembangunan itu kita harus kita pihak-pihaknya, tidak. Itu yang berikut. Dan yang berikut point yang ke 23 mungkin di dalam topik itu kita masukan adalah Hankam untuk kepalanya atau topiknya : Han kam. Kami melihat bahwa point 23 ini kelihatannya terlalu sedikit, sehingga kami mengusulkan untuk menambah satu point. Kita uraikan masalah Hankam ini . Hankam itu luas. Sebagai ABRI, sebagai kekuatan Pertahanan Keamanan kita. Masih ada satu topik baru mungkin tentang Dwi Fungsi ABRI dimana ABRI se bagai wadah kekuatan sosial politik di dalamnya, dengan Dwi Fung sinya . Itu bukan ingin dipisahkan tapi agar supaya memperkaya



point 23 ini termasuk di dalamnya mungkin ABRI masuk Desa, ABRI Manunggal reboisasi dan sebagainya. Demikianlah Bapak Pim pinan terima kasih atas perhatiannya . Baik terima kasih (tepuk tangan hadirin ) . PIMPINAN RAPAT ( H. SUPARTO )



Selanjutnya kami persilahkan giliran yang kelima dari Kaliman tan Selatan .



KALIMANTAN SELATAN (SUKIRMAN ) Assalamu'alaikum Wr. Wb.



Yang terhormat Bapak Pimpinan Komisi D. Bapak-bapak Pi nisepuh , Bapak-bapak, Ibu Peserta Munas Komisi D yang berbaha gia.



Kami dari Kalimantan Selatan . Nama saya adalah Sukirman dari



unsur Wanhat Tingkat II Kabupaten Tanah Laut. Setelah membaca, meneliti dan mengkaji konsep Rantus Munas IV GOLKAR , tentang Pernyataan Politik GOLKAR secara seksama, maka ijinkanlah ke



pada kami untuk menyampaikan saran sebagai berikut : Bahwa Rantus Pernyataan Politik tersebut yang terdiri dari 27



point, telah memuat permasalahan -permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan lima tahun mendatang; termasuk yang berdimensi sekuriti . Pernyataan Politik tersebut telah memuat hal -hal mengenai GOLKAR sebagai kekuatan 578



1



politik yang terbesar dan paling dipercaya tentang keberadaannya sekarang maupun kiprahnya lima tahun yang akan datang. Yang kedua, antisipasi permasalahan yang dihadapi di dalam ne geri dan di luar negeri dalam kurun waktu lima tahun yang akan da tang berupa ancaman , tantangan , hambatan maupun gangguan dan tidak lupa tentang konsep pemecahannya . Namun tantangan apa yang telah diterangkan di dalam Pernyataan Politik, kami melihat masih terdapat hal -hal yang perlu penyempurnaan , yaitu yang per tama perlu ditambahkan latar belakang historis berdirinya GOL KAR maupun tujuan perjuangan yang perlu dibakukan dalam iden titas GOLKAR , maupun konsep dasar dan arah perjuangannya yang tidak boleh bergeser. Yang Ketiga, bahwa berbagai ancaman nasional hanya ditoleh sistem ancaman di dalam negeri , pada hal kita berpendapat bebera pa perkembangan dunia yang bisa menjadi ancaman perlu memerlu kan kewaspadaan nasional yang lebih tinggi. Yang keempat, di dalam hal pengamanan lingkungan hidup be lum tampak adanya penanganannya terhadap bahaya , misalnya ma salah hutan .



Yang kelima , tentang hidup sederhana, belum ada definisi yang baku yang dapat digunakan sebagai fondasi di dalam keserasian hi dup bermasyarakat.



Berdasarkan hal -hal tersebut, kami menyarankan perlu ditegas kannya dalam Pernyataan Politik tersebut.



Yang pertama adalah identitas GOLKAR dan arah perjuangan yang tidak boleh berubah atau bergeser dari nilai historis . berupa tekad untuk mengamankan serta mempertahankan pengamalan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan wadah per juangan politik yang menyatukan dan merupakan integritas antara ABRI sebagai kekuatan Sospol dan rakyat . Yang kedua , perlunya ditingkatkan pembangunan kekuatan Hankam yang oleh sistem senjata teknologi andal yang mampu menangkal setiap ancaman di perbatasan , kawasan sekitar kita . Yang ketiga, dalam hal pengamanan lingkungan hidup perlu di 579



pertajam tentang kelestarian lingkungan, khususnya mengenai ma salah hutan yang dilestarikan juga reboisasi dan penjualan hasil hu tan produksi . Yang keempat, perlu adanya batasan tentang pola hidup seder hana sebagai panduan bagi warganegara untuk introspeksi cara hidup di tengah masyarakat untuk menghindari kepincangan yang



dapat menimbulkan ketegangan nasional . Yang kelima , adalah perubahan-perubahan redaksional daripada halaman 17 butir 24 dimana disana berbunyi , " GOLKAR bertekad untuk meningkatkan kewaspadaan nasional khususnya terhadap sisa-sisa G.30.S/PKI , subversi serta unsur ekstrim lainnya dalam



rangka mencegah dan menangkal setiap usaha untuk mengubah dan menyelewengkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945", me nurut hemat kami sebaiknya di dalam perbaikan redaksionalnya :



"kewaspadaan terhadap ekstrim kiri , khususnya bahaya laten ko munis, ekstrim kanan dan ekstrim lainnya " . Alasannya, bahwa sub versi adalah merupakan satu modus perlawanan secara inkonvensio nal yang menggunakan bentuk-bentuk terorisme, sabotase maupun lainnya . Dengan menyatakan 3 hal tadi , sudah kena secara keseluruhan .



Terima kasih . Demikian yang dapat kami sampaikan . Wassalamu'alaikum Wr. Wb.



PIMPINAN RAPÁT ( H. SUPARTO) Selanjutnya kami persilahkan yang keenam adalah Bapak Gafur. Silahkan Pak .



Dr. ABDUL GAFUR . Assalamu'alaikum Wr . Wb .



Bapak Ketua , Ibu -ibu dan Bapak-bapak serta Sidang yang kami hormati .



Saya ingin mengingatkan kita semua bahwa komisi kita ini ber



peran sangat penting dan mempunyai tugas berat karena hasil ko misi ini yang Insya Allah akan menjadi hasil daripada Munas IV, dan segera akan menjadi apa yang dinanti-nantikan oleh Rakyat. Munas kita pertama akan menanti siapa yang akan memimpin GOLKAR. Yang kedua, apa sikap politik. 580



Tanpa mengurangi tugas-tugas komisi lainnya kita yang ada di sini diharapkan akan lebih arif dan bijaksana dan berpikiran bersih dan strategis jauh ke masa depan . Panitia telah menyiapkan bahan dasar untuk kita yang sebetulnya , saya tahu , pada awalnya jauh le bih tebal dari apa yang kita terima ini.



Satu Pernyataan Politik sebagaimana kita ketahui tentu harus strategis, menjangkau masa depan , jauh dan dalam .



Karenanya Bapak . Ketua , ijinkanlah saya pada kesempatan ini menambah hal -hal yang kita pandang strategis itu . Kita semua tahu



kita memasuki Munas didorong oleh kepentingan rakyat seluruh nya , dengan sorotan yang tajam serta sejuta harapan terhadap Mu



nas GOLKAR ini . Wajar, karena GOLKAR tumbuh menjadi salah satu kekuatan besar, sehingga merupakan tumpuan harapan seluruh rakyat. Apa yang ia katakan, apa ia perbuat pasti mempunyai dam pak luas atas perkembangan bangsa. Oleh karena itu pada kesem patan ini ijinkanlah Bapak Ketua barang kali sepuluh menit saja ti dak akan cukup akan tetapi kalau sudah tiba, ketok saja meja, saya akan tutup pembicaraan . Berhenti dalam waktu semenit itu . Ba rangkali soal redaksi kita biarkan saja. Seperti usul Saudara Timtim kita tambahkan kepada Panitia untuk menggunakan bahasa Indone



sia yang baik dan benar . Sebab memang harus kita akui dipandang dari segi bahasa Indonesia yang baik dan benar, jauh daripada sem purna rancangan Pernyataan Politik ini . Kedua, barangkali soal sistematika pembidangan seperti diusul kan Sulawesi Utara tadi barangkali kita pakai bidang politik , bidang ekonomi , kedua bidang Sosbud dan Hankam . Kalau toh kita ingin pakai kepala samping bisa juga. Di sini bercampur baur logat politik kemudian logat ekonomi berdasar kemauan . Itu persoalan sistema tika saja.



Ini ada persoalan -persoalan yang esensial dan strategis, maka ijinkanlah saya untuk mulai kita lihat hal paling belakang halaman 17 point 24. Saudara sekalian , point 24 Pernyataan Politik ingin membawa kita semua untuk menaruh perhatian terhadap bahaya yang senantiasa mengacau kita yaitu unsur-unsur G.30.S/PKI dan 581



itu tidak menjadi rahasia lagi . Saudara-saudara sekalian , bahwa justru dalam hal ini GOLKAR



betul- betul memperoleh sorotan . Harapan seluruh rakyat supaya ki ta waspada dan harapan rakyat itu pada dasarnya karena melihat



kenyataan Ketua DPD Payakumbuh itu PKI . Mari kita baca lagi , mantan bendahara DPD Sumatera Selatan, juga PKI . Bukanlah itu



merupakan lampu kuning untuk kita semua. Karena cukup besarnya organisasi kita, memang tidak mustahil ada unsur-unsur yang akan masuk menyelinap. Maka saya inginkan point 24 ini lebih diper tajam untuk mengingatkan masyarakat luas dan mengingat kita se mua dari dalam supaya kalau kita mengasuh organisasi ini pandai pandai melihat kanan , siapa disebelah kanan dan siapa kiri saya . Jadi kita harus saling waspada, sebab kalau tidak saya khawatir suatu saat mendatang hal ini akan terus terjadi. Jadi point 24 bagi saya kira- kira terlalu umum kita belum lagi serukan kepada mass media misalnya. Ada pers sampai hati memuat surat terbuka dari orang-orang dari PKI , seperti Pramudya Ananta Tour dan Oei Tju Tat, SH dan sebagainya . Kita naik lagi ke point 22. Di sini kita ingin GOLKAR agar su paya meningkatkan disiplin nasional . Umum sekali yang ada di sini . Di sini kalimatnya " GOLKAR bersama-sama segenap bangsa In



donesia bertekad untuk meningkatkan disiplin nasional", saya ber tanya apa GOLKAR sudah punya konsep disiplin nasional sehingga ditingkatkan ? Kalau kita tidak mempunyai konsep jangan kita berka



ta mau meningkatkan disiplin nasional . Bukan barang yang gampang . Barang kali di sini kita lebih tegas atau sedemikian rupa agar supaya sasaran kita lebih tercapai . Pemerintah sudah berusaha sekuat te “naga untuk mendisiplinkan pegawai negeri , dengan keluarnya Ke pres Nomor 30. Padahal disiplin nasional kita bukan saja pegawai



negeri sejak dari ABRI , karyawan tetapi juga seluruh masyarakat. Menurut pandangan saya, disiplin nasional tidak ada jalan lain harus dimulai dengan pendidikan dari tingkat bawah sampai tingkat pa ling tinggi. Bangsa Jepang, kita boleh belajar dari mereka, menanam kan disiplin bangsanya melalui pendidikan dengan memanfaatkan 4



582



nilai-nilai kultural bangsanya . Maka jadilah bangsa Jepang sedemi kian disiplinnya. Point 21 saya rasa agak sensitif. Saya bacakan kalimat terakhir



daripada point 21 ini " karena itu terus dikembangkan iklim yang baik bagi kebebasan setiap warganegara untuk memilih dan menja lankan ibadah agama" , saya khawatir Bapak Ketua, kalimat terakhir bisa membikin salah interprestasi banyak orang. Kita berkata pilih agama. Kita semua ini tidak memilih agama . Kita lahir dan dididik oleh orang tua kita maka saya sejak menjadi orang Islam dan Bung Cosmas Batubara menjadi orang Katholik . Bapak Wakil Ketua men jadi Hindu Bali . Cosmas tidak pilih menjadi orang Katholik . Saya tidak pilih menjadi orang Islam , tapi orang tua ' mengajarkan kita tumbuh dengan suatu keyakinan . Oleh karena itu saya ingin mengusulkan agar kita hati-hati menggunakan kata-kata yang dapat disalah interpretasikan . Kita ini, bisa diinterpretasikan bebas untuk pindah agama seenaknya saja.



Point 20, juga supaya dilengkapi . Karena pendidikan untuk kua litas manusia Indonesia, itu harus seimbang. Nampaknya point 20 ini ada yang ketinggalan . Karena sejak semula dan dengan taat asas, pendidikan bagi GOLKAR merupakan upaya bukan untuk mening



katkan pengetahuan dan intelektualitas saja, tetapi juga peningkatan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa . Kita lanjutkan terus ke point 13. Saya ingin agar dalam rangka



strategi agak jauh kita dapat membiasakan manusia Indonesia tidak hanya memakan beras. Kita sambut himbauan Pak Harto kepada Dharma Wanita dan Kowani , kalau tidak salah , supaya bangsa In



donesia jangan hanya memakan beras. Orang Maluku supaya rajin memakan sagu termasuk saya nanti kalau bisa banyak makan sagu.



Madura juga supaya dicampur dengan jagung . Supaya kita dalam menyambut tamu dikasih sagu . Saya ingin menyambut harapan ke



pala Negara supaya diversifikasi pangan ini betul-betul kita serukan supaya terjamin swasembada pangan itu, jangan hanya swasembada beras.



Point 11 Bapak Ketua , kita tidak menyinggung-nyinggung per 583



soalan monopoli , padahal monopoli memang oleh Undang- Undang Dasar tidak dijamin, kecuali kalau itu kepentingan rakyat banyak .



Tetapi yang merugikan kepentingan orang banyak harus dihindari . Point 11 ini perlu disinggung mengenai monopoli ini. Point 9 saya lihat disana juga terlalu umum tentang peran kita



di dunia internasional harus ada aksentuasi , peranan itu kepada sia pa , apakah Non Blok . Point terakhir Bapak Ketua. Di sini disebutkan " GOLKAR me



nyatakan turut berjuang meningkatkan kesejahteraan pegawai ne geri , ABRI dan pensiunan dengan sebaik-baiknya ". Itu baik sekali Pak. Tetapi saya kira GOLKAR lebih jauh lagi memperjuangkan



nasib rakyat, agar orang kecil, rakyat petani-petanipun kesejahtera annya kita tingkatkan dan itu banyak sekali usaha GOLKAR untuk meningkatkannya. Demikian saudara Ketua, sekian dan terima kasih . 1



Assalamu'alaikum Wr. Wb. PIMPINAN RAPAT ( H. SUPARTO )



Tepat sepuluh menit . Terima kasih Pak Gafur. Selanjutnya Ba pak Pinisepuh , Bapak Djatikusumo, silahkan . GPH . DJATIKUSUMO



Saudara Ketua yang terhormat. Saya ingin dicatat di dalam no tulen nama : GPH. Djatikusumo. Ini demi perdamaian dunia. Sebab



sekarang ada Djatikusumo bintang film. Kemarin isteri saya lihat di billboard " Djatikusumo itu datang di Roma" . la tanya pada saya, sejak kapan jadi bintang film dan main adegan apa saja. Ini tidak untuk mengembalikan feodalisme, ndak, hanya perdamaian dunia mulai di rumah .



Saudara Ketua, saya ingin tanya Pernyataan Politik Golongan Karya ini ditujukan kepada siapa . Ini amat pelik. Di satu pihak ini



ditujukan pada bangsa Indonesia sendiri dan bangsa Indonesia ini tidak hanya terdiri dari kaum elit. Di sini selain yang sudah meng



ikuti pendidikan tinggi , juga ada yang di desa -desa . Saya ragu betul, apakah rakyat kita di pedesaan itu akan bisa baca. Jadi kalau me



mang demikian maka saya kira ini jadi PR ( Pekerjaan Rumah ) . Jadi 584



saudara-saudara yang mewakili rakyat di pedesaan di sini bertugas untuk menterjemahkan ke dalam bahasa yang bisa dimengerti oleh rakyat di desa-desa itu . Kalau nggak ini hanya untuk kaum elit. Tapi sebaliknya, karena Golongan Karya itu oleh luar negeri dianggap yang akan menentukan jalannya perkembangan Indonesia, maka



juga perlu dikaji oleh luar negeri . Apa sudah dipikirkan ? Karena itu



saya mengusulkan agar nanti dalam Team Perumus ada salah satu yang pernah menjadi duta besar di beberapa negara agar ini juga bisa disajikan untuk konsumsi luar negeri . Begitulah kesulitannya. Di satu pihak harus dapat diterima oleh rakyat biasa, tapi di lain pihak



Pernyataan Politik ini harus juga untuk dunia Internasional . Ini be rat.



Berikutnya Pak, di halaman delapan ada kalimat yang bunyinya " bersungguh -sungguh untuk mewujudkan kehidupan politik nasio



nal yang integralistis" . Apa ini politik integralistik. Itu hanya orang-orang pinter dari perguruan tinggi yang tahu . Halaman 9 di bawah " politik luar negeri yang bebas aktif yang dilaksanakan secara dinamis kreatif serta realistis “ , saya nggak per



nah mengerti apakah ada politik luar negeri yang tidak realistis. Jadi saya sarankan realistis ini diserap saja sebab ini nanti untuk luar ne geri tidak ada politik luar negeri yang tidak realistis . Kemudian halaman 11 juga ada kalimat yang saya nggak ngerti " hanya sekedar bersifat situasional" , itu apa?



Sifat situasional nggak ngerti saya, apa tidak ada lain kata yang lebih mudah dapat ditangkap ? Berikutnya point 12, " menjamin ke



pastian hukum dan mewujudkan kebijaksanaan moneter, perbankan dan energi yang menunjang" . Kebijaksanaan moneter, perbankan, kok disamakan dengan energi . Saya usulkan supaya bunyinya tidak begitu . Tetapi begini : " dan mewujudkan kebijaksanaan moneter, perbankan dan kebijaksanaan energi yang menunjang". Sebab ke uangan dengan energi ini tidak sama .



Mengenai kewaspadaan nasional , tadi Pak Gafur mengemukakan hal -hal untuk konsumsi dalam negeri. Saya mulai melihat untuk konsumsi luar negeri. Point 24 berbunyi " GOLKAR bertekad untuk 585



meningkatkan kewaspadaan nasional khususnya terhadap sisa - sisa G.30.S/PKI , subversi dan unsur -unsur ekstrim lainnya, dalam rangka mencegah dan menangkal... ". Ini kalau dilihat dari orang luar ne geri, mengapa sih kok selalu itu saja, G.30.S , anu ... anu... kok ndak selesai selesai. Jadi kalau dilihat untuk konsumsi luar negeri mungkin bunyinya cukup " GOLKAR bertekad untuk meningkat kan kewaspadaan nasional dalam rangka mencegah dan menangkal setiap usaha ..." . Tapi saya mengerti itu untuk konsumsi dalam negeri. Barangkali ya supaya orang kita ndak lupa. Sebab orang kita sering lekas lupa .



Halaman 18, GOLKAR mengucapkan terima kasih kepada selu ruh rakyat Indonesia. Mengapa masih pakai khususnya ? Seluruh rakyat Indonesia kok pakai khususnya generasi muda, wanita, pe tani, nelayan , karyawan, buruh, pegawai (gemuruh peserta ). Cukup seluruh rakyat Indonesia saja sudah . (tepuk tangan peserta ). Jadi kembali yang ingin saya titipkan kepada Bapak-bapak ka rena ini amat menentukan citra Golongan karya. Pernyataan Po litik ini akan dibaca, dikupas oleh orang -orang luar negeri. Pemerin tah luar negeri akan membaca ini , Indonesia ini akan kemana? Ini



agak sulitnya menyusun Pernyataan Politik untuk konsumsi luar dan konsumsi dalam negeri . Saya ingin kemukakan , nanti siapa yang diserahi melakukan perumusan , hendaknya ada satu di antara kita



yang pernah menjabat Duta Besar atau apa saja, agar perumusannya memperhitungkan soal itu.



Terima kasih saudara -saudara (tepuk tangan peserta ). PIMPINAN RAPAT ( H. SUPARTO )



Terima kasih Bapak GPH. Djatikusumo, mohon maaf tadi GPH nya tidak saya tulis. Baiklah kita teruskan saja dan mempersilahkan pembicara ke delapan dari Kalimantan Barat. Silahkan . KALIMANTAN BARAT Assalamu'alaikum Wr . Wb .



Yth . Bapak Pimpinan Sidang Komisi .



Bapak-bapak , Ibu-ibu dan rekan-rekan Peserta Musyawarah Na sional GOLKAR IV yang kami hormati . 586



Pertama - tama saya merasa berbahagia memperoleh kesempatan berbicara dalam urutan yang paling dekat dengan Bapak Gusti Pa



ngeran Haryo Djatikusumo mudah m- udahan saya dapat ketularan jadi orang pinter.



Setelah mempelajari Rancangan Keputusan Munas IV Golongan Karya tentang Pernyataan Politik Golongan Karya khususnya me ngenai Pasal-pasalnya , maka pada dasarnya saya dapat menyetujui inti Pernyataan Politik tersebut. Namun saya menilai bahwa isi ran



cangan tersebut perlu diperbaiki dan ditambah . Yang saya maksud dengan perbaikan ialah menyangkut bahasa termasuk di dalamnya perbaikan redaksional, penulisan dan penggunaan bahasa yang benar. Sedangkan penambahan ialah menyangkut menambah atau me lengkapi dengan pasal baru yang belum tertampung dalam rancang an tersebut mengenai hal -hal yang perlu mendapatkan perhatian Golongan Karya . Sesuai dengan Pasal 8 ayat ( 1 ) huruf a dan b Peraturan Tata Ter



tib Musyawarah Nasional IV Golongan Karya , perkenankanlah saya menyampaikan saran pendapat sebagai berikut :



1. Mengenai perbaikan , bahwa Keputusan Musyawarah Nasional Golongan Karya tentang Pernyataan Politik Golongan Karya ini bukanlah hanya untuk kita -kita saja dan juga bukan untuk orang -orang pinter saja. Tetapi lebih dari itu harus diketahui dan dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia . Kita tahu bahwa tingkat pendidikan rakyat kita lebih-lebih yang berada di pelosok nusantara seperti antara lain di Kalimantan Barat masih rendah . Oleh karenanya naskah Pernyataan Politik Golongan



Karya tersebut hendaknya disusun sedemikian rupa sehingga mudah dimengerti oleh masyarakat luas. Naskah tersebut hen daklah memenuhi syarat Jamusingset yaitu singkatan dari Jelas,



Mudah , Dimengerti , Singkat, Sederhana, dan Teliti . Oleh karena itu apa bila diantara peserta di dalam Komisi D ini ada Sarjana Bahasa Indonesia saya usulkan untuk dimintai peranannya arti nya masuk di dalam Panitia Perumus . Menurut pengamatan saya



yang perlu diperbaiki antara lain , berarti masih ada di luar yang 1



587



saya sebutkan ini : a.



Nomor 9 , nomor 10, nomor 15 kalimatnya terlalu panjang sehingga sulit dimengerti. Mohon disederhanakan .



b . Kalimat Munas IV Golongan Karya dan seterusnya pada ha laman 18 tadi sudah dikemukakan oleh pembicara pertama bukan merupakan . saya ulangi ... bukan merupakan bagian dari nomor 24. Maka penulisannya seharusnya di .



tarik ke depan lurus dengan angka 24 itu sendiri . Jadi di bawah sendiri pak ini .



c . Kalimat pada halaman 5 baris ke tujuh dari bawah di bela kang 17 Agustus seyogyanya bukan titik . Ini yang dikemu kakan oleh pembicara pertama tadi , sebab kalimat tersebut belum selesai, saya sarankan titik tersebut diganti dengan koma atau titik koma .



Selanjutnya di belakang koma atau titik koma ditambah



dengan kata " maka " . Sedangkan huruf ( b ) di belakangnya diganti huruf kecil. d . Apakah ada perbedaan antara kata pembaruan yaitu hala



man satu dengan kata pembaharuan halaman tujuh . Menu rut hemat saya tidak ada perbedaan , tetapi yang benar ada



lah pembaruan , karena asal katanya " baru ” . e . Saya tidak sependapat dengan istilah pemberantasan pe ngangguran , karena pengangguran itu adalah merupakan akibat bukan sebab . Kalau lapangan kerja telah tersedia cu kup masih ada pengangguran , baru itu yang kita berantas. Pengangguran yang ada di Indonesia sekarang ini adalah aki bat dari kurang tersedianya lapangan kerja , oleh karena itu



saya menyarankan agar kata -kata pemberantasan pengang . guran diganti dengan penyediaan lapangan kerja . f . Dalam konsep rancangan ini saya temui setiap tulisan kata bangsa dan negara antara lain dalam halaman 17 dan 18



selalu menggunakan huruf awal besar karena kata bangsa dan negara kata benda maka seyogyanya menggunakan huruf kecil. Kecuali kalau kata itu disambungkan dengan 588



1



kata ganti nama , misalnya Bangsa Indonesia , Negara Indo nesia dan lain -lain .



g.



Kata kebebasan memilih pada halaman 17 baris ke satu dari



atas , mungkin ini tadi yang disinggung oleh Bapak Gafur saya sarankan untuk dihilangkan . Karena kebebasan memi lih sama artinya kebebasan tidak memilih . Kita ingat memi lih calon kepala desa sama dengan tidak memilih calon ke



pala desa. Padahal kita bangsa Indonesia atau warganegara Indonesia harus beragama.



2. Sedangkan yang perlu ditambahkan . Jadi kalau tadi perlu per ubahan , sekarang perlu tambahan :



a . Saya memperoleh informasi dari sumber yang sangat di percaya , bahwa ada orang atau golongan yang mempunyai gagasan tentang kemandirian Golongan karya yang ternyata



tidak sesuai dengan ide dasarnya atau ide pembentukannya atau kelahirannya GOLKAR itu sendiri . Menurut ide dasar tersebut bahwa lahirnya Golongan Karya ditopang oleh tiga kaki yang kuat, yaitu Jalur A , Jalur B dan Jalur G. Mula



mula Golongan Karya itu memang tidak sebesar ini , lama kelamaan menjadi besar dan kuat berkat adanya kekompak an Tiga Jalur tersebut . Dengan bertambah besarnya Golongan



Karya tersebut ternyata diboncengi oleh unsur-unsur yang tidak bertanggungjawab seperti antara lain kutu loncat, benalu , dan lain -lain . Mereka berusaha memisah -misahkan



Tiga Jalur tersebut antara lain dengan gagasan kemandirian Golongan karya . Bagi saya boleh saja GOLKAR mandiri tetapi Tiga Jalur harus tetap kompak . Maka untuk memper tahankan kekompakan itu , sesuai dengan ide dasar pem bentukannya maka saya menyarankan adanya satu tambah an pasal yaitu antara nomor 6 dan nomor 7 yang bunyinya



kira -kira sebagai berikut: " Sesuai dengan ide dasarnya maka Golongan Karya bertekad memelihara dan mempertahankan keutuhan dan kekompakan Tiga Jalur dalam tubuh organisasi Golongan Karya baik di pusat maupun daerah ." 589



b . Masalah penting dan mendesak untuk ditangani secara tun



tas dewasa ini ialah Program Keluarga Berencana. Sejak tahun 1971 Program Keluarga Berencana sudah diperkenal kan kepada masyarakat bahkan masih berjalan . Namun hasil -hasilnya masih belum menggembirakan . Hal ini antara lain karena masih kurangnya kesadaran masyarakat. Oleh karena itu saya menyarankan agar ada tambahan nomor antara nomor 16 dan 17 mengenai sikap Golongan Karya terhadap Program Keluarga Berencana.



c . Demikian juga sekarang ini kita perlu mengarahkan perhati an kita kepada daerah perbatasan dan daerah terpencil karena bagaimanapun juga masyarakat daerah perbatasan dan daerah terpencil merupakan bagian yang tidak terpisah kan dari masyarakat Indonesia secara keseluruhannya. Hal



ini perlu saya kemukakan untuk mendapatkan perhatian kita semua . Sebab , apabila mereka kurang mendapat perha tian maka mereka akan berpaling kepada negara tetangga dalam hal ini yang saya maksud adalah Serawak yang justru



keadaan sosial ekonomi maupun sosial budayanya lebih baik . Penyusunan Pernyataan Politik mengenai Keluarga Berencana dan daerah perbatasan/terpencil sepenuhnya saya



serahkan kepada Pimpinan Rapat Komisi khususnya Team Perumus.



Demikianlah pendapat dan saran dari kami . Untuk itu saya ucapkan terima kasih . Wassalamu'alaikum Wr . Wb .



PIMPINAN RAPAT ( H. SUPARTO) Terima kasih , Bapak -bapak dan Ibu -ibu sekalian sebagaimana saya kemukakan terlebih dahulu sebelum kita mulai pembicaraan ini sebaiknya makan siang lebih dulu . Kita berikan kesempatan untuk makan dan akan kita skors 20 menit . ( Rapat diskors. Dibuka lagi pukul 15.30 ). Segera kami akan persilahkan pembicara selanjutnya, tapi per



kenankanlah saya memberitahukan kepada sidang bahwa telah kami terima saran -saran tertulis dari Ibu Sudharmono . Karena ini saran 590



saran tertulis yang sudah cukup terinci , maka kami tampung.



Terima kasih kita sampaikan kepada Ibu Sudharmono . Selanjutnya kita akan mempersilahkan Bapak Raja Syahnan dari Sumatera Uta ra . Saya persilahkan . SUMATERA UTARA (RAJA SYAHNAN ) Assalamu'alaikum Wr . Wb .



Yang terhormat Pimpinan Komisi D , Ibu -ibu dan Bapak -bapak yang terhormat . Hadirin yang berbahagia . Kami telah membaca konsep Pernyataan Politik kita ini . Secara pokok adalah sudah baik . Tapi dalam hal ini ada beberapa hal yang di dalam angka-angka ini rasanya terlampau panjang sehingga ka



dang - kadang esensi yang di atas sampai di bawah sudah kabur. Oleh sebab itu kami menyarankan jika mungkin diadakan penyederhana an dengan tidak mengurangi esensinya. Itu pertama . Yang kedua, adalah mengenai sistematika disarankan supaya di tertibkan untuk memudahkan kader GOLKAR mengikutinya . Antara lain saran ini adalah didahulukan bidang umum dan politik terus kepada sosial ekonomi , sosial budaya , Hankam . Yang ketiga , mengenai redaksi . Semua kami serahkan saja ke panitia/Team Perumus. Namun esensi isi Pernyataan Politik ini dapat lah dikatakan baik .



Masalah lain ada dua hal yang ingin kami kemukakan di sini



untuk dapat diperhatikan : Pertama adalah mengenai halaman 14 yaitu mengenai koperasi , Kita mengetahui cita -cita kita, terutama GOLKAR , ingin menjadikan



koperasi sebagai soko guru perekonomian yang mantap yang meli puti atau mencakup seluruh rakyat . Tapi kenyataannya koperasi se karang ini masih belum berjalan baik karena yang menangani kope



rasi masih belum mempunyai itikad yang baik , Kenyataan di lapang an walaupun ada beberapa peraturan yang menentukan bahwa ko perasi agar menjadi lembaga perekonomian rakyat , malah sekarang



terdapat perdagangan bebas Laizes Faire. Golongan Karya harusme nentukan atau mengarahkan koperasi itu sebagai soko guru . Dalam rancangan di halaman 14 dikatakan : "dalam hubungan tersebut 591



perlu disadari oleh semua pihak bahwa campur tangan pemerintah di satu pihak diperlukan untuk mengatasi berbagai hambatan men tal dan sosial . Kami tidak setuju dengan istilah ini . Malah harus di tangani oleh pemerintah , karena dalam Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 dikatakan : " cabang- cabang produksi yang melingkupi hajat hidup orang banyak harus ditangani oleh pemerintah' . Jadi bu kan saja soal mental dan sosial maka ditangani pemerintah terus takut nanti kalau demikian bahwa yang penting -penting ini diswastakan pula di belakang hari . Ini yang berbahaya untuk kita . Oleh sebab itu kita harus berpegang kepada Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 itu dimana cabang-cabang produksi hajat hidup orang banyak



harus ditangani oleh Pemerintah . Di sini lagi ditambahkan : " di lain pihak tidak jarang bahkan kita rasakan menimbulkan sikap pasif, sikap terserah komando yang melemahkan inisiatif" . Apakah saya agak kurang paham barangkali ini berarti tindakan oleh pemerintah itu dianggap sebagai salah satu komando yang melemahkan inisiatif rakyat banyak ? Mohon ditertibkan saja istilah -istilah itu . Masalah yang kedua, yang kami ajukan adalah mengenai pem



bangunan daerah . Tadi dari Jawa Timur telah menyinggung bahwa hendaknya GOLKAR mendorong pembangunan daerah sehingga daerah dapat mengisi pembangunan nasional , maksud kami meleng kapi pembangunan nasional . Memang sudah ada yang pokok-pokok tapi harus dilengkapi oleh pembangunan daerah sebagai pembangun an daerah yang dijalankan sekarang ini . Dengan demikian daerah daerah dapat berkembang dan sekaligus dapat mengembangkan otonomi yang nyata dan bertanggungjawab sesuai dengan isi Pasal 18 dan penjelasan 18. Pasal 18 Undang -Undang Dasar 1945 ini kami mohon ditambahkan . Terserah nanti apakah menjadi satu nomor



atau tidak , tapi yang jelas kita mendorong pembangunan di daerah itu supaya dia itu menjadi komplemen dari pembangunan nasional yang sedang digalakkan ini . Saudara -saudara Pimpinan dan hadirin sekalian hanya sekian



saja yang dapat kami tambahkan untuk menjadi perhatian sebagai saran kepada kita semua . Sekian terima kasih . 592



Wassalamu'alaikum Wr. Wb .



PIMPINAN RAPAT ( H , SUPARTO) Terima kasih Bapak Syahnan . Selanjutnya kami persilahkan Bapak Tahir A. TAHIR



Peserta Sidang Komisi D yang saya hormati . Ibu R.A. Tahir yang saya cintai.



Pertama-tama pada tempat kita menyatakan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kelompok Kerja yang dipimpin oleh sau dara Ir . Rachmat Witoelar. Mereka telah menghasilkan suatu karya yang sungguh hebat. Saudara-saudara kalau saya mengemukakan beberapa pendapat



bukanlah maksudnya untuk mengurangi penghargaan tadi melain kan demi cinta kita dan suksesnya GOLKAR ini . Kita membicarakan



Statement Politic . Apa itu statement politic kata Bapak Gusti Pa ngeran Haryo Djatikusumo . Statement politic mencerminkan pedo man perjuangan GOLKAR . Jadi dalam kaitan ini saya pikir apa yang mesti diisi di dalam itu . Di dalam sistem bernegara kita mem punyai GBHN . Kita mempunyai Repelita . Kita mempunyai APBN dan APBD tiap tahun yang menjadi konsensus nasional dan kemu dian sesudah ada itu kita serahkan kepada satu orang untuk melak



sanakan apa yang kita gariskan yaitu mandataris MPR dalam hal ini Bapak Presiden , Bapak Soeharto . Nah GOLKAR sedang merumus kan pedoman umum untuk membantu Bapak Presiden selaku man



daris . Jadi dalam statement politic ini yang pertama sekali GOL KAR , sesudah Sidang Umum MPR , adalah dengan segala daya mem bantu suksesnya mandataris ini . Itu point yang pertama. Kemudian saya pikir bagaimana kita menumbuhkan partisipasi



masyarakat harus kita kemukakan di dalam statement politic ini juga .



Unsur ketiga bagaimana kita mengajak Orpol lain supaya Pelita V dapat sukses.



Unsur keempat, bagaimana kerjasama kita dengan Jalur ABRI



593



dan Jalur Korpri . Yang kelima tugas untuk Kasdut-kasdut (bekas duta besar) jadi !



hubungan internasional kita bagaimana. Saya melihat lima unsur ini harus ada dalam statement politic kita. Dalam konsep yang disam paikan kepada kita dikatakan setelah menelaah dan mengkaji sam



butan Presiden Republik Indonesia Bapak Soeharto . tetapi saya lihat di dalam sini tidak ada butir-butir yang dikemukakan oleh



Bapak Presiden itu sebagai Dewan Pembina . Karena memang lahir duluan , mana bisa Pak Rachmat Witoelar tahu apa yang akan di



sampaikan Bapak Presiden . Padahal itulah yang dapat mengisi ke lima elemen itu . Toh saya pikir kalau soal ekonomi atau soal apa itu masuk dalam Program Umum GOLKAR , bukan statement politic. Yang mau kita tonjolkan dalam pelaksanaan Pelita. Pelita sudah kita terima, tetapi mana yang perlu.dititikberatkan mendapat perhatian ,



jangan bikin rencana ekonomi baru melainkan priority yang men dapat perhatian kita . Jadi saudara -saudara dalam kaitan itu kalau dapat saya tangkap



apa yang diharapkan oleh Bapak Presiden kepada GOLKAR sebagai Ketua Dewan Pembina, yaitu kembangkan budaya politik dan Demo krasi Pancasila. Ini satu hal pokok-pokok yang dibicarakannya. Ke mudian ada 9 butir. Mungkin kalau digali lagi ketemu tulang-tulang la



in . Yang saya catat ada 9 yang saya mintakan itu dapat dimasukkan di dalam statement politic kita . Yang sudah masuk Program Umum



jangan masuk statement politic . Kita refer saja kepada Program Umum . Statement politic itu yang padat, yang terang , yang jelas, yang Jamu Singset.



Sembilan butir itu apa? Bapak Presiden mengharapkan GOL KAR terus-menerus menyegarkan diri . Yang kedua Bapak Presiden minta kepada kita pegang teguh tujuan besar dan mendasar yaitu menyelamatkan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila. Ini harapannya sama kita . Yang ketiga kita perlu menolak Nasakom bukan berbicara ekstrim kiri , ekstrim kanan . Mustahil Nasakom itu Agama Nasionalisme , Komunisme bisa dikawinkan ?



Jadi ini , Nasakom ini yang kita tolak , kita ajak partai-partai 594



menolak Nasakom dan liberalisme yang kata beliau itu mencipta kan persaingan bebas . Mengapa tidak persaingan bebas ? Start line



nya lain . Yang lemah itu ketinggalan terus dia kalau mengikuti per saingan bebas . Maka itu kita tidak setuju persaingan bebas itu , kita mau yang lemah kita angkat supaya nanti bisa sama . Jadi ini yang beliau minta kepada kita, kita tawarkan pada Orpol ayo kita sama sama menolak Nasakom dan liberalisme ini . Ini bahasa yang beliau pakai, istilah yang beliau pakai . Yang keempat sejarah masa lampau dimana penuh pertentang



an , penuh gejolak, ketegangan , kecurigaan yang mencekam jangan terulang lagi . Kita ajak kawan -kawan kita dari Orpol lain . Kemudian menyangkut hal yang detail sekarang . Di dalam ha laman 8 dan seterusnya , butir 5, ini suatu konsep dasar yang perlu kita pegang teguh . Kalimat sebelum kalimat terakhir, butir lima sebelum kalimat terakhir , saya bacakan ujung akhirnya : "...serta penyelewengan konsepsional terhadap konsepsi kenegaraan dan ke



bangsaan berdasarkan Pancasila" , saya minta ditambah " dan



Undang-Undang Dasar 1945 " . Dan ini saya minta diparaf di hala man 9 butir 8. Sekarang halaman 9 , sebagaimana dikemukakan ada Bapak Gafur tadi mungkin memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Di sini dikemukakan " dalam hubungan ini GOLKAR terus berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri, ABRI dan pen siunan dengan sebaik -baiknya " . Kalau boleh ditambah veteran pe juang R.I. Kenapa? Orang bisa berjasa waktu perjuangan 45-49, tetapi tak ada golongan yang diteliti oleh pemerintah . Tiada golo ngan lain kecuali golongan veteran pejuang . Bapak Kanter yang me meriksa dari satu juga tinggal kurang lebih 740.000 veteran yang absah diantaranya 22.000 adalah veteran jompo. Dan yang 740.000



ini , masih memerlukan uluran tangan bangsa yang saya cintai ini .. Bagaimanakah mengawinkan semua konsepsi tadi sehingga ter cermin pada Pernyataan Politik . Bukan administrasi, tapi pedoman perjuangan dan penentuan salah satu sikap daripada GOLKAR . Hidup Golkar. Wassalamu'alaikum Wr . Wb .



595



PIMPINAN RAPAT ( H. SUPARTO)



Terima kasih Pak Tahir . Kita lanjutkan pembicaraan dari Jawa Barat yang tak mau kalah dengan Jawa Timur. Mengajukan seorang Ibu yaitu Ibu Oce Djundjunan . JAWA BARAT , NY . OCE DJUNDJUNAN Assalamu'alaikum Wr . Wb .



Saudara Pimpinan dan peserta sidang yang saya hormati . Setelah dengan cermat saya menelaah Rancangan Pernyataan



Politik yang telah dibuat dengan sungguh -sungguh oleh Kelompok Kerja , perkenankanlah saya menyampaikan hal-hal yang saya anggap perlu untuk saya kemukakan di dalam kesempatan ini . Yang pertama , terus terang saya agak bingung , karena sebagai mana tadi yang disampaikan Pak Tahir, bahwa Pernyataan Politik ini agak rancu dengan Program Umum . Kalau kita mengacu kepada



Pernyataan Politik tentu tidak perlu kita memasukkan semacam apakah itu pendidikan , apakah itu koperasi secara explisit . Tetapi cukup dengan mengatakan bahwa kita sudah menyusun Program Umum , yang sesuai dengan itu GBHN , untuk menunjang tugas Mandataris kita. Kalau kita akan mengacu pada Program Umum , ya tentu bukan Pernyataan Politik tentunya.



Namun karena tadi sudah disepakati, bahwa materi ini , sudah bisa disetujui , untuk menjadi memberi acuan kita , jadi tentu bila



taat kepada keputusan yang telah diambil , tetap kita berpegang pada bahan ini . Dengan tetap berpegang kepada apa yang sudah ada, saya ingin menyampaikan hal-hal sebagai berikut: Dari ke 24 butir yang ada , secara keseluruhan itu sudah men cakup obyek kehidupan berbangsa dan bernegara dari sudut GBHN .



Namun demikian kita tidak usah kepalang tanggung kalau kita ingin komplit . Jadi ada yang perlu ditambahkan menurut pendapat saya, ialah mengenai peranan wanita dan masyarakat terasing . Ceritanya kita ingin tinggal landas . Tapi kalau kita melupakan perhatian kita



pada masyarakat terasing berarti ada yang tertinggal. Kemudian yang kedua yaitu mengenai kualitas manusia yang nota bene berkepribadian bangsa. Kalau kita berbicara kepribadian 596



1



itu akan mengandung makna kebudayaan . Agar mengenai kebuda



yaan ini kalau kita akan mengacu pada titik berat program perlu dimasukkan secara eksplisit atau dimasukkan pada butir pendidikan . Hal -hal yang lain yang ingin saya sampaikan yaitu butir 21 me



ngenai apa yang tadi dikhawatirkan Bapak Abdul Gafur mengenai pemilihan agama. Itu kalimat tersebut telah kami telaah ternyata mengutip Pasal 29 Undang-Undang Dasar 1945. Janganlah kepalang tanggung kalaulah mengutip ya mengutip , tidak perlu ditambah . Karena kalau ditambah nanti akan menimbulkan kekhawatiran se



perti apa yang tadi disampaikan oleh Pak Abdul Gafur . Sehingga dengan demikian tidak perlu menambahkan kata " memilih " . Cukup



dengan kata "memeluk " yang dimaksud adalah memeluk agama sesuai jiwa Pasal 29 Undang-Undang Dasar 1945 (tepuk tangan pe serta ).



Kemudian butir 22. Di sana dikatakan meningkatkan disiplin .



Untuk tidak menimbulkan salah paham seolah -olah yang akan di tingkatkan itu disiplinnya belaka. Lebih baik dengan kalimat : masyarakatkan disiplin nasional atau membudayakan disiplin na sional .



Kemudian yang terakhir saya ingin sampaikan khusus mengenai tata bahasa . Bagaimana kita harus memberikan contoh bagaimana bahasa yang baik dan benar. Juga bagaimana menggunakan tata ba hasa, ungkapan -ungkapan , kaidah -kaidah bahasa dengan baik dan benar . Kalau tidak mengubah isi , saya anggap perlu sekali mulai dengan menggunakan tata bahasa, kaidah-kaidah dan norma yang baik .



Setelah saya pelajari banyak sekali baik itu ejaan kalimat-kali mat pada bahasa , yang memang tidak tepat, kurang lebih ada 19 macam . Tetapi tidak mungkin saya sampaikan semuanya . Saya akan sampaikan secara tertulis kepada pimpinan sidang .



Ini hanya contoh saja . Saya ambil dua contoh bahwa setelah " kata kerja " menurut peraturan harus diikuti dengan "kata keada an " dan bukan " kata kerja " lagi . Namun semua yang ada di sini ter



nyata setelah " kata ganti " semua " kata kerja ' ' tentu saja harus di 597



rubah dengan "kata keadaan " .



Jadi umpama kata "mewujudkan " menjadi " terwujudnya " . Contoh kedua awal "me" dari bahasa kita itu tidak mengubah



" bunyi" kalau kata yang mengikuti awalan "me" itu adalah dari bahasa asing . Kalau dari bahasa kita memang ada perubahan . Con



tohnya di sini yaitu kata " memaripurnakan " . Ini salah , yang betul " memparipurnakan " . Saya ajukan sekali lagi agar diikutkan ahli



bahasa saja sekalian nanti untuk menyusun redaksinya. Terima kasih demikian yang ingin saya sampaikan dalam sidang ini , terima kasih atas perhatiannya. Wassalamu'alaikum Wr. Wb .



PIMPINAN RAPAT, H. SUPARTO



Terima kasih kepada Ibu Djundjunan . Kita telah memperoleh salah satu anggota Team Perumus yang ahli dalam bahasa Indonesia dan wanita sekaligus. Kita teruskan pembicara selanjutnya yaitu Bu Sis Hendarwati. IBU SIS HENDARWATI Assalamu'alaikum Wr. Wb .



Yang terhormat Pimpinan dan para peserta sidang Komisi D.



Saya ingin menggunakan waktu tidak banyak . Satu hal yang ingin kami kemukakan adalah mengucapkan terima kasih kepada Panitia yang telah mempersiapkan konsep rancangan ini. Kami sangat menghargai karena secara keseluruhan rancangan ini sangat baik . Hanya di sana sini ada perbaikan maupun tambahan tambah an . Kami menggarisbawahi usul -usul khususnya mengenai sistema tika . Artinya jangan terlalu dicampur bidang ekonomi , bidang politik lalu bidang ekonomi lagi Hankam dan sebagainya . Jadi agak memudahkan pengertian mengikuti Pernyataan Politik itu . Mengenai masalah bahasa kami sangat setuju sekali bila di sana sini dilakukan perbaikan ini . Kami serahkan seluruhnya kepada Team



Perumus terpilih . Kami juga setuju salah satu calon tim adalah Ibu Djundjunan dari Jawa Barat . Kalau perlu dengan seorang ahli bahasa .



Mengenai masalah materi, kami ada tambahan mengenai masa lah swasembada pangan mungkin butir 13. Kami setuju apa yang 598



diucapkan Pak Gafur bahwa kita perlu diversifikasi makanan dan beras . Namun bagi kami yang perlu ditekankan adalah swasembada beras belum pangan seluruhnya.



Bagaimana dengan pernyataan politik ini dalam Repelita 5 nanti atau dalam 5 tahun ini GOLKAR dapat memacu swasembada pa ngan , bukan beras saja . Selama ini terus terang kita masih mengim por pangan di luar beras antara lain keledai , kacang hijau, dan sebagai nya . Ini memerlukan terobosan . Kami kaitkan dengan pidato Presi



den tanggal 15 Agustus 1988 dimana beliau mengatakan bahwa kita akan menekan angka DSR dari 35% ke 25% . Ini salah satu usaha mengupayakan DSR untuk diperkecil. Butir 13 ini mengingatkan swasembada pangan secara menyeluruh .



Masih ada kaitannya dengan ini adalah masalah tanah . Terus terang masalah tanah ini terjadi di mana-mana dan terasa sekali dampaknya . Untuk mengimbangi swasembada pangan tadi masalah tanah ini menjadi masalah pelik karena banyak tanah yang luas dan menganggur karena tidak dikerjakan sama sekali oleh pemiliknya . Tanah dimiliki tetapi tidak dimanfaatkan . Apa GOLKAR mau ber diam diri saja terhadap masalah ini ? Kalau GOLKAR tak mengambil sikap tentu kaitannya panjang termasuk lapangan kerja. Kami usul masalah tanah tidak didiamkan saja dan GOLKAR lebih meningkat



kan swasembada pangan secara keseluruhan . Kami mendukung peningkatan pembangunan di daerah . Jadi menggarisbawahi apa yang diungkapkan oleh rekan-rekan kami ter dahulu .



Saya agak sungkan sebenarnya berbicara masalah yang me. nyangkut wanita . Masalah dimana yang berbicara adalah wanita . Kami menyadari seperti apa yang diungkapkan Pak Manihuruk,



dalam Undang-Undang Dasar 1945 persamaan derajat pria dan wa nita sama dan dalam Pernyataan Politik ini perlu ditekankan lagi karena separuh pemilih kita adalah wanita .



Alangkah baiknya apabila kita ungkapkan di sini bahwa GOL KAR dalam hal ini telah dan akan terus meningkatkan partisipasi



dan peranan wanita dalam pembangunan ini . 599



Itu saja dan terima kasih atas perhatiannya . Wassalamu'alaikum Wr . Wb . PIMPINAN RAPAT , DRS . H. SUPARTO Terima kasih Bu Sis .



Kita persilahkan Bapak Suhadi . SUHADI DARI FKP Assalamu'alaikum Wr . Wb .



Pimpinan Komisi yang saya hormati , rekan -rekan anggota Komisi D yang saya cintai .



Pertama terima kasih atas kesempatan yang diberikan . Terima kasih pula kepada Pokja yang telah menyusun Rancangan Pernyata an Politik sebagaimana pembicara terdahulu yang cukup baik dan



lengkap . Sehingga sukar untuk mencari celah -celah untuk koreksi dan tambahan . Namun kita 360 orang yang berkumpul di sini tentu nya masih ada pendapat -pendapat yang belum tertuang dalam ran



cangan ini . Terima kasih kepada Pak Tahir yang dengan penjelasan nya yang jelas tadi itu , memudahkan saya untuk mengacu kepada acuan -acuan karena tadi sudah jelas . Antara lain bahwa dalam Per nyataan Politik ini terutama dalam masalah prioritas ada masalah



yang memerlukan tekanan , aksentuasi. Ada masalah -masalah yang perlu mendapatkan tekanan - tekanan /aksentuasi. Dalam hubungan ini apa yang akan saya kemukakan mencakup dua bidang : yang pertama adalah bidang luar negeri dan yang kedua adalah bidang Hankam/ ABRI .



Sebagaimana kita ketahui diantara beberapa hal yang mendapat kan hal -hal baru di dalam GBHN tahun 1988. Di bidang luar negeri ini yang mendapatkan perhatian untuk ditingkatkan adalah citra Indonesia yang positif di luar negeri. Ini memang kita rasakan ber sama lepas dari hasil -hasil positif yang telah dicapai oleh jajaran Departemen Luar Negeri termasuk oleh dulu para mantan Duta Besar tadi dan Duta Besar yang masih aktif di sana dan kini berada



di tengah -tengah kita . Tidak dapat disangkal bahwa ada kekurangan kekurangan dan kelemahan yang kita rasakan terutama di bidang citra luar negeri ini . Untuk itu maka dalam GBHN ditekankan 600



bahwa perlu dibina citra Indonesia di luar negeri yang positip antara lain dengan memperkenalkan kebudayaan . Dalam hubungan ini memang kita di masa-masa yang lalu cukup memberikan dukungan kepada Departemen



Luar Negeri untuk mengimplementasikan



diplomasi kebudayaan . Disamping bagian diplomasi perjuangan. Untuk itu kami mengusulkan supaya di butir 9 halaman 9 juga , mengenai bidang luar negeri itu ditambahkan mengenai peningkat an , sebetulnya , yang lebih baik kita gunakan istilah peningkatan daripada citra . Saya usulkan di dalam butir 9 halaman 9 bidang luar negeri ini , peningkatan citra luar negeri yang positip , dengan antara lain pengenalan kebudayaan itu tadi . Perumusannya tentu tidak sama dengan yang ada di dalam GBHN dan untuk itu kami serahkan kepada Team Perumus nanti , bagaimana merumuskan masalah ini tadi.



Kemudian yang kedua mengenai Bidang Hankam/ABRI kami pertama-tama menyetujui dan menggarisbawahi pembicara dari Sulawesi Utara yang menyarankan untuk memperkaya butir 23 halaman 17. Disamping yang sudah disebutkan oleh pembicara ter dahulu , di dalam GBHN ada penekanan mengenai sistem Pertahan an Keamanan Rakyat Semesta . Hal ini perlu kami kemukakan di



sini karena justru itu merupakan perwujudan sifat kerakyatan di bidang pertahanan keamanan kita ini .



Konkritnya saya usulkan agar sistem Pertahanan Keamanan Rak yat Semesta ini masuk dalam Hankam/ABRI . Kalimat yang ber bunyi demikian : " GOLKAR yakin ABRI akan tetap menyegarkan dan mendorong pelaksanaan Demokrasi Pancasila yang konstitusio nal , demokratis dan berdasarkan



hukum " . Ya betul tak ada yang



meragukan kalau ABRI tak akan melaksanakan . Tetapi hal-hal yang kita yakini itu kadang kalau kita ucapkan malah orang menjadi ragu -ragu . Saya kira mendorong dan menyegarkan pelaksanaan



Demokrasi Pancasila yang konstitusional demokratis dan berdasar



kan hukum itu , sudah menjadi tekad daripada kita-kita semuanya ini . Dan bahkan saya kira GOLKARlah



yang pertama - tama dan



justru harus memperkuat dorongan dari penyegaran Demokrasi 601



Pancasila ini . Bukan berarti ABRI tak perlu atau kita kurang yakin ABRI melakukan itu , tetapi ini menjadi peran yang semestinya , kita laksanakan semuanya . Jadi dengan meyakini itu pada ABRI saja rasanya kurang begitu tepat . Jadi konkritnya saya kira kalimat tadi menjadi berkelebihan di dalam butir 23 ini tadi . Demikian , atas perhatian , terima kasih . Wassalamu'alaikum Wr . Wb .



PIMPINAN RAPAT, H . SUPARTO Sebelum kami teruskan kepada pembicara selanjutnya perlu saya sampaikan bahwa komisi kita memperoleh kehormatan dikun jungi oleh Bapak Ketua Umum Demisioner, yaitu Bapak Sudhar-, mono , SH ( tepuk tangan ). Dan atas perkenan Pak Dhar , kita terus



kan dan pembicara selanjutnya adalah Bapak Sunyoto . BAPAK SUNYOTO



Bapak -bapak Pimpinan yang terhormat . Ibu -ibu dan Bapak -bapak para peserta yang saya hormati. Kami berpendapat bahwa Pernyataan Politik ini adalah pernya



taan pendirian dan sikap GOLKAR terhadap pembangunan bangsa di segala bidang . Dan oleh karena itu kami sependapat kalau di dalam Pernyataan Politik ini juga harus mengandung sikap GOL



KAR terhadap seluruh bidang-bidang pembangunan ini . Pernyataan Politik ini adalah untuk diketahui oleh masyarakat. Dan tentu saja ada sasarannya . Salah satu sasaran adanya Pernyata an Politik adalah agar supaya Tri Sukses GOLKAR tahap kedua ini



betul -betul berhasil pada tahun 1993 yang akan datang ini . Dan di antara Tri Sukses itu sukses yang ketiga , tentu saja Pernyataan Poli tik ini harus bida menarik pendukung GOLKAR tahun 1993. Agar dalam Pemilu 1993 ini bisa dimenangkan lagi dan lebih besar keme



nangannya lagi . Kita salut bahwa sebagian besar pemilih GOLKAR ini sebagian besar rakyat kecil . Terutama rakyat di pedesaan . Yang jumlahnya 70 % itu . Dan oleh karena itu Pernyataan Politik yang mengandung sikap dari GOLKAR terhadap pembangunan ekonomi adalah sangat penting . Kita semua memaklumi tatkala kita menga dakan kampanye tuntutan -tuntutan ekonomi itulah yang merupa 602



kan aspirasi pemilih GOLKAR . Oleh karena itu sudah barang tentu



GOLKAR harus memberikan perhatian terhadap pembangunan eko nomi itu lebih daripada yang sudah -sudah . Demikian mengenai sistematika tadi banyak yang usul barang kali nanti ada nara sumber yang akan menjelaskan karena kami me lihat memang sistematika pernyataan politik ini berbeda dengan sis tematika pernyataan politik pada tahun 1983. Ini perlu dijelaskan agar nanti kalau perumusannya tetap menggunakan sistematika ini tidak bertolak lagi begitu . Demikian pendapat dan saran kami .



Terima kasih , Wassalamu'alaikum Wr . Wb . PIMPINAN RAPAT , H. SUPARTO



Terima kasih Pak Nyoto , kita akan mencapai pembicara nomor 15 , dari dua puluh delapan pembicara. Waktu masih setengah jam , mudah -mudahan bisa tiga , sehingga nanti malam tinggal pas 10 pem bicara . Pembicara ke 15 Bapak Feber Purba . BAPAK FEBER PURBA



Maaf kalau saya membuat posisi ini , untuk menghormati kedau latan rakyat. Pimpinan minta maaf , saya sedikit barangkali agak membelakangi .



Saya kira temu muka ini , satu kesempatan untuk mengakrabkan silaturahmi sesama kita Keluarga Besar GOLKAR . Untuk itu saya perkenalkan nama saya Feber Purba , Feber itu bahasa kelahiran Februari tahun kelahirannya, Purba itu marga . Purba itu apa artinya boleh tanya Pak Cosmas . Perkara urusan bicara akulah itu . Terima kasih atas perhatian .



Kami tertarik dengan point 15 halaman 13. Memang benar apa yang dikonstatir dalam point 15 tetapi kami sedikit merasa perlu mengangkat coretan -coretan ini untuk nanti barangkali perlu wa wasan . Dengan membuka wawasan ini barangkali bisa lebih me ngena . Kami bertitik tolak dari amanat atau pidato resmi Bapak



Presiden di depan DPR. Satu hal yang perlu kita waspadai ialah bahwa dua hal dikatakan oleh Pak Harto yang mungkin mengham bat usaha kita menuju proses lepas landas . Satu yang saya akan sam



paikan adalah mengenai kesenjangan sosial. Disinilah saya kira perlu 603



penekanannya. Jadi kalau saya bicara soal ekonomi bukanlah ber arti lari pada konteks . Tetapi masalah ini menimbulkan masalah



politik . Yang memerlukan kebijakan politik dan wawasan politik . Masalahnya ialah adanya kesenjangan . Kebijakan pembangunan dengan teori pendekatan trickle down pertumbuhan dan efeknya itu , 30-40 orang yang diangkat sebagai pengusaha kuat kita harap kan kalau sudah kenyang akan menetes ke bawah dan pengusaha



lemah siap menampungnya . Ternyata setelah ada koreksi dari ma



syarakat lahirlah kebijakan di bidang perkreditan, lahirlah beberapa kebijakan usaha untuk terus menampilkan usaha keterkaitan dengan



mengadakan anak angkat bapak angkat. Lahirlah pengusaha lemah dengan pengalamannya , ketrampilannya , dan modalnya , pengusaha kuat membikin ketinggalannya pengusaha lemah .



Sebenarnya lebih jauh dari situ . Masalahnya adalah berangkat dari 400 tahun yang lalu . Dimulai dari jaman VOC . Jadi memang membicarakan ini penting . Point 15 ini penting. Pengusaha lemah , ada ekstrim kanan -kiri , bukan dimulai semenjak tahun 1945. Di mulai semenjak lahirnya VOC , adanya suatu sistem yang tidak me majukan mayoritas bangsa ini . Sekali lagi sistem politik kolonial ,



di sini VOC dengan ciri-ciri monopoli untuk menyumbang bangsa Belanda dan untuk membesarkan memperkuat ekonomi Belanda .



Nah kalau kita sadar akan arti merdeka adalah untuk menjung kirbalikkan sistem yang lama yang tidak sesuai kepentingan bangsa kita untuk mengisi kemerdekaan itu untuk menumbuhkan ekonomi



dan sosial yang lebih demokratis. Karena itu kami minta masalah pembinaan golongan ekonomi lemah termasuk sektor informal tidak hanya disoroti sebagai penyangga di dalam mengatasi penye



diaan tenaga kerja . Ini penting karena sektor modern cukup buas menghisap kredit . Menurut laporan yang disampaikan BDN , semen jak tahun 1973-1988 kredit yang telah beredar 35 triliun . Pengu saha ekonomi lemah hanya 1 triliun . Di sini diperlukan dorongan agar lembaga -lembaga keuangan dan bank lebih memberikan kredit



kepada pengusaha kecil . Soal ini sangat penting dan merupakan salah satu usaha wajib daripada pembinaan pengusaha kecil atau le 604



mah . Dan pembinaan itu tidak boleh sepotong -sepotong. Ini baru saja satu cara bagaimana pembinaan sektor informal dan sektor non formal karena ia merupakan bagian terbesar dari masyarakat kita , maka sebenarnya 99% terdiri dari ekonomi lemah , tidak sampai 1 % adalah pengusaha menengah . Hanya 0,0001 % yang kami anggap pe ngusaha kuat . Yang saya tidak berani mengatakan kira -kira 40 orang yang hampir mendekati monopoli cara VOC , maka tidak heran kalau terdengar suara -suara tiruan seolah -olah terjadi pembentukan VOC kedua . Bahaya dari sistem VOC ini kalau dulu menikmati ke



untungan dengan menimba kekayaan alam kita , VOC menjaring se jumlah uang untuk Kerajaan Belanda .



Dengan politik seperti ini maka lahirlah monopolisme . Dan se karang ini bisa terjadi imperialisme kedua dari dalam maupun dari luar negeri . Maka justru itu sebenarnya karena strategisnya masalah ekonomi ini .



Yang kedua pembinaan pengusaha kecil terlalu banyak sampai



14 instansi . Ini bagaimana . Dua instansi saja menangani persoalan bagi orang pemerintah rasanya kordinasi rasanya masih sulit . Dalam point 15 ini ditambahkan sebagai suatu pembinaan : diperlukan suatu landasan hukum yang kuat untuk pembinaan pengembangan ekonomi pengusaha lemah masuk sektor informal , dan kedua suatu



kordinasi pengembangan yang konsepsional, karena pengusaha le mah itu yang dibina tidak hanya satu -satu sektor sama , dibina se



cara paket lengkap dengan ketrampilannya, permodalannya yang mengenai sifat mentalnya dan mengenai hal -hal dan aspek -aspek lain yang mempengaruhi sehingga dengan demikian saya kira apa



yang diputuskan pengusaha ini tahun 1977 dan perusahaan kecil tahun rapat kecil Pengusaha Nasional tahun 1984 kiranya menjadi



tambahan daripada pelengkap butir 15 sekali lagi perlu segera di wujudkan adanya Undang-undang Pokok Pembinaan Pengusaha Kecil Sektor Informal dan satu Badan Kordinasi atau spesial lem baga masalah -masalah ini . Sekian terima kasih . PIMPINAN SIDANG , H. SUPARTO



Terima kasih Pak Purba . Pembicara selanjutnya adalah dari Kali 605



mantan Tengah . Saya persilahkan . KALIMANTAN TENGAH



Yang terhormat Ketua Umum Demisioner Bapak Sudharmono , SH .



Pimpinan komisi yang kami hormati , Dari kami sudah tertulis dan sudah disampaikan oleh pembicara yang lain . Namun kami masih ingin mengulas apa yang menjadi harapan yang perlu disempurnakan .



Pertama dalam halaman 9. Masalah kaderisasi . Di dalam peman dangan umum sudah disebut bahwa secara kuantitas sudah tentu banyak . Tetapi kualitas belum . Oleh karena itu di dalam butir ini



apakah tidak seyogyanya ditambahkan tentang kualitas kader itu karena di dalam rangka melestarikan kekeluargaan bangsa tentunya kader kita mempunyai kualitas yang mencakup aspek-aspek Ipolek sosbudkankam . Di sini saya lihat bahwa pada halaman butir 20 sudah disebutkan permasalahan pendidikan yang ditingkatkan kua litasnya . Oleh karena dalam halaman 9 mungkin dapat disempurna kan kalimatnya dan tidak bahwa Ipoleksosbud itu dapat mencakup aspek -aspek apa yang kami kemukakan tadi . Kader yang berkualitas mengandung beberapa esensi antara lain yaitu loyalitas, kemampu an dan kemauan , kreativitas maupun dedikasinya. Sebagai contoh



yang mungkin ekstrim dalam meningkatkan ekspor non migas di bidang tekstil misalnya. Kita selalu kalah dengan luar negeri. Ini menyangkut kualitas sumber daya manusia . Yang kedua pada point 8 dikatakan , GOLKAR berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri, ABRI dan pensiunan sebagai baiknya dengan ditambah lagi veteran pejuang RI . Tetapi tadi sudah disinggung juga sektor pengusaha ekonomi lemah oleh Pak Purba lagi agar dilibatkan . Namun apakah GOLKAR tidak dili batkan atau membuat statement politic tentang memperkecil ke senjangan -kesenjangan sosial bidang yang disebut Pak Nyoto tadi ,



bahwa bangsa Indonesia tinggal di pedesaan . Ini yang belum di sebut-sebut karena kesenjangan sosial ini menyangkut banyak masa lah yang berkaitan dengan ekonomi . 606



Salah satu segi pembangunan ekonomi adalah koperasi . Me ngembangkan koperasi di Indonesia. GOLKAR adalah pendukung agar supaya Ketua Dewan Pembina tetap jadi Presiden , tetap men jadi Pimpinan kita. Saya kira dukungan kita tidak sebatas itu saja. GOLKAR harus siap melaksanakan gagasan dan kebijaksanaan Bapak Presiden . Akhir-akhir ini Bapak Presiden mengemukakan gagasannya mengenai koperasi yang kelihatannya menurut penga matan kami seolah - olah Bapak Presiden belum puas terhadap per



kembangan koperasi yang dicapai saat ini . Kalau kami mendengar salah seorang yang mengikuti Sidang Kabinet pada tanggal 30 De sember 1987 katanya Pak Presiden mengatakan beliau merasa ber salah bahwa beliau tidak berhasil membina pembantu -pembantunya untuk mengembangkan koperasi. Pembantu -pembantu yang di



maksud tentu saja menteri -menterinya . Juga gagasan Bapak Presiden di hadapan Rapat para Gubernur. Oleh karena itu kami mengusul kan dalam Pernyataan Politik ini yang menyangkut ekonomi dan



khususnya koperasi ditegaskan lagi . Di dalam Pernyataan Politik ini terdapat butir 11, 12 , 16 yang menyangkut ekonomi dan kope rasi. Di butir 11 mohon di situ diselipkan juga peranan koperasi. Sedangkan di butir 12, yang bunyinya merombak struktur eko nomi agar lebih seimbang antara sektor pertanian dan industri agar dipacu lebih lanjut, diselipkan di situ , supaya tetap berpegang pada Prinsip Demokrasi Ekonomi di dalam kerangka merombak susun an / struktur ekonomi itu .



Kemudian di halaman 14 nomor 16 kami kira pantas untuk di tambahkan bila bahwa GOLKAR akan mengerahkan kader-kader nya baik Karakterdes maupun Karsinal untuk mengembangkan ke



hidupan perkoperasian . Kader-kader kita yang sekian banyak jum lahnya saya kira bisa kita gerakkan untuk turut serta menumbuhkan dan mengembangkan koperasi. Ini jelas potensi yang cukup besar untuk segera mengembangkan koperasi itu . Bapak Presiden pernah mengatakan lepas landas pembangunan itu belum tercapai apabila



koperasi belum berkembang dengan baik . Oleh karena itu dalam kurun waktu masa 5 tahun yang akan datang maka koperasi harus 607



lebih dipacu , bukan berarti bahwa swasta atau program lain itu mesti harus diberhentikan . Tidak . Semua itu harus maju tapi seperti



Pak Tahir tadi mengatakan , koperasi harus cepat majunya sehingga akhir Pelita ini bisa lepas landas. Peranan koperasi dan swasta harus



sudah seimbang dan sejajar. Kemudian mengenai tata bahasa kami setuju kalau diadakan penelitian kembali agar lebih baik . Tapi kita jangan sampai mening



galkan maksud Pernyataan Politik ini . Karena Pernyataan Politik itu bahasanya adalah bahasa politik . Tapi bahasa sebagai alat komuni kasi tidak tahu juga tidak ada gunanya . Oleh karena itu kami setuju



diteliti kembali tapi jangan sampai hilang dari sifatnya daripada ba hasa politik tersebut. Namun apakah tidak sebaiknya GOLKAR juga di dalam state



ment politiknya menyampaikan bagaimana upaya kita dalam mem perkecil kesenjangan -kesenjangan sosial . Juga bangsa Indonesia ini disebut oleh Pak Nyoto bahwa ada 70% di desa . Ini yang belum



disebut-sebut dalam statement politik ini dan dalam hal ini banyak masalah yang tidak hanya tentang perbedaan ekonomi lemah , yang dimana juga Pegawai Negeri , ABRI , petani , nelayan , juga ada cukup banyak .



Bagaimana upaya GOLKAR untuk memperkecil hal ini berkena an dengan itu tadi juga jelas dimintakan perhatian oleh pembicara pembicara yaitu masalah pengangguran , apakah nanti masuk di dalam Program atau di dalam Pernyataan Politik . Ini jadi dasar dari modal kita .



Salah satu upaya kita untuk memperkecil kesenjangan dan tena ga kerja adalah dengan cara transmigrasi. Kalau masalah -masalah



koperasi , disebut secara luas , tetapi masalah transmigrasi belum disebut . Juga masalah tenaga - tenaga kerja yang tidak saja ada di Jawa namun juga ada di luar Jawa . Ini masalah ketiga . Masalah keempat adalah pada butir 21 Pernyataan Politik ini , yaitu masalah agama , dimana tercantum pada halaman 17 ini perlu dimantapkan akan suasana kerukunan beragama , suasana iklim ke



hidupan beragama , yang rukun mental beragama, dan kerukunan 608



antar agama . Sekian dan terima kasih .



PIMPINAN RAPAT , H. SUPARTO



Terima kasih , selanjutnya pembicaraan kami serahkan kepada pembicara Irian Jaya . IRIAN JAYA



Terima kasih Pimpinan Sidang. Bapak Ibu dan Saudara sekalian yang saya hormati .



Pertama- tamanya saya sampaikan penghargaan saya kepada Team yang telah menyusun materi ini . Dan dengan adanya materi yang tersedia kita mempunyai tempat berpikir untuk membahas Pernya



taan Politik yang ternyata dapat: kita sepakati dari kita semua .



Kedua saya menyampaikan terima kasih kepada rekan -rekan dari Jawa Timur, yang berpikir tentang pembangunan khusus yaitu tentang pembangunan daerah di dalam pembangunan kita . Sebelum nya saya tidak membayangkan bahwa akan ada perhatian seperti ini . Dan sekali lagi terima kasih . Saya kalau begitu mempunyai per hatian khusus daerah terpencil atau tertinggal dalam pembangunan



yang ada di dalam Program Umum . Di dalam Program Umum ada rumusan yang mengatakan yang memberikan perhatian khusus pada



daerah yang relatif tertinggal, daerah terpencil dan daerah perbatas an . Jadi saya pikir ini merupakan satu rumusan yang bisa diangkat



untuk masuk ke dalam Pernyataan Politik . Karena para pendukung GOLKAR di daerah terpencil dan daerah perbatasan cukup banyak, dan mereka mungkin belum tahu apa itu GOLKAR , misalnya di Irian Jaya di daerah pedalaman , masyarakat masih berkoteka tetapi



mereka masih mendukung GOLKAR tanpa reserve . Adanya suatu pernyataan dan rumusan tentang perhatian ter hadap daerah yang terbelakang merupakan suatu Pernyataan Politik yang merupakan pernyataan kemauan GOLKAR untuk seluruh



bangsa Indonesia . Itu yang pertama. Jadi supaya ada rumusan ten tang itu .



Kemudian yang berikut adalah tentang pengembangan wilayah , orang-orang biasanya bicara soal ini . Ada teman -teman dari daerah



lain selalu melihat bahwa daerah itu , untuk kepentingan subyektif . 609



Tetapi kita melihat itu dalam suatu konteks misalnya di suatu dae



rah yang potensial seperti Irja , Kalimantan . Kalau daerah itu menga lami suatu perkembangan yang baik tentu akan menjadi'suatu dae rah yang dapat menolong bagi daerah yang mengalami tekanan pen duduk , dan daerah itu bisa berkembang . Dan kita selalu bila berbi cara tentang daerah -daerah terbelakang bukan untuk kepentingan daerah itu tetapi untuk kepentingan kita semua . Jadi saya pikir itu saja yang saya sampaikan . Dan mengenai ma salah kesempatan kerja , saya tahu dari koran banyak pemuda tak



mau terjun ke sektor pertanian . Bagaimana dengan swasembada pa ngan , dan kita mempertahankan sektor ini . Dan pada daerah daerah



yang penduduknya jarang mungkin ada konsep, atau Program Umum dan ini bukan Pernyataan Politik tapi yang dapat kita kem bangkan seperti yang dapat kita katakan young man go west , tapi bisa juga kita katakan young man go east. PIMPINAN RAPAT , H. SUPARTO Terima kasih dan Ibu sekalian . Jam sudah menunjukkan jam 16.58 WIB untuk satu porsi pembicaraan . Kini sudah ada 17 pem



bicara dari 28 yang mendaftarkan . Nanti malam kita akan mende ngarkan 11 pembicara dengan pembicara pertama adalah dari NTB . Apabila pada waktu dimulai rapat pembicara i tadi belum datang maka akan dipersilahkan pembicara lainnya . Setelah semua pembi cara selesai , 28 pembicara . Pimpinan akan menyampaikan kesimpul an dari seluruh pembicaraan . Untuk kesimpulan ini akan menjadi acuan dari Team Perumus. Karena kesimpulan itu penting, agar



Bapak/ Ibu yang tadi berbicara juga kami mohon untuk nanti malam tetap hadir . Kalau kesimpulan yang disampaikan kurang . Demikian Bapak/ Ibu/Saudara sampai ketemu nanti sore pada jam 19.30 WIB . Rapat kami tunda . Wassalamu'alaikum Wr . Wb . Jakarta , 23 Oktober 1988 Mengetahui ,



Sekretaris Rapat ,



Ketua Urusan ,



tud . THOMAS SUYATNO



ttd . DRS . ARDI PARTADINATA



Team Transkripsi : 1. BAMBANG HERMANTO



610



2.



SUNARDI



3.



DWI MARIJANTO



RISALAH RAPAT



Hari/ tanggal



: Komisi D (lanjutan ) : Minggu , 23-10-1988



Waktu



:



Tempat



: Wisma Karya



Sidang/ Rapat



19.30



Graha Pemuda



Pimpinan Rapat : Ketua Wakil Ketua



: Drs . H. Suparto :



- H. Burhanudin -



.



-



Sekretaris



:



Yahya Bahar Gde Oka



Azwar Syam Thomas Suyatno



- Slamet Effendi Yusuf Acara



:



Hadir



: 218 orang dari 331 peserta rapat .



PENGANTAR PIMPINAN RAPAT



Rapat ini adalah kelanjutan dari rapat tadi pagi , jadi Bapak/ Ibu sekalian tidak perlu menyampaikan daftar hadir. Oleh karena itu pula rapat ini tidak memerlukan kuorum dan karena waktunya su dah sampai , maka mari kita segera lanjutkan rapat-rapat kita ini . Dengan ini rapat saya buka kembali ( Pimpinan rapat mengetuk palu 1x ) .



Sesuai dengan jadwal pembicara yang telah terdaftar yang ada pada kami , sebagai Pembicara pertama malam ini , kami persilahkan 611



Pembicara dari Nusa Tenggara Barat . Sudah hadir dari Nusa Teng gara Barat. Oh yach , silahkan Pak . NUSA TENGGARA BARAT



Bapak -bapak Pimpinan komisi , Peserta , Peninjau , yang kami hormati , Assalamualaikum Wr . Wb . Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa , bahwa sampai pada hari ke - 3 ini kita tetap konsisten pada suasana kekeluargaan , keterbukaan , dan keakraban . Kemudian terima kasih kami sampaikan kepada Pimpinan ko



misi yang memberikan kesempatan pertama kepada delegasi Nusa Tenggara Barat malam hari ini . Secara totalitas, sementara kami ber



ada pada urutan ke- 18 kalau tidak salah . Hal ini tidak mengurangi penghargaan dan rasa hormat kami kepada Bapak -bapak dan juga mungkin ada ibu -ibu . Steering Committee yang merancang Pernyata an Politik ini , sesuai dengan perwujudan Demokrasi Pancasila yang dalamnya terdapat dinamika -dinamika. Kami delegasi dari Nusa Teng gara Barat tidak akan mungkin lagi pointers -pointers ataupun mem



berikan penekanan pada pembicaraan-pembicaraan terdahulu , oleh karena memang waktu hanya 10 menit.



Adapun yang menjadi sumbang saran dari Nusa Tenggara Barat, pertama usul saran yang simpati dari delegasi Jawa Timur menyang kut penajaman dari pemerataan pembangunan daerah dan desa . Kami menajamkan lagi desa itu secara eksklusif dengan dipertegas lagi , yaitu desa pantai . Mengapa kami menajamkan kepada desa pan



tai , karena di tinjau dari Ketahanan Nasional , negara kita terdiri dari kepulauan dan lautan , maka desa pantai itu merupakan basic dari benteng pertahanan Pancasila , sumber gotong royong, sumber data dan informasi , dan sebagainya . Oleh karena itu kami menitipkan ke pada Pimpinan komisi nanti dapat disampaikan kepada Team Perumus untuk lebih dipertajamkan pemerataan pembangunan



daerah dan desa itu secara basic dipertegas termasuk desa pantai . Kemudian saran yang ke -2 , menyangkut pendidikan seperti yang berkembang dalam Rapat Paripurna. Pemandangan umum 29 612



delegasi termasuk di dalamnya Nusa Tenggara Barat, telah meng ungkapkan bahwa bidang pendidikan mohon dipertajam ke arah



pendidikan kejuruan , karena seperti yang kita rasakan sekarang ini pendidikan -pendidikan SMTA, misalnya maupun Perguruan Tinggi, belum siap ditawarkan ke pasar kerja . Oleh karena itu banyak pe ngangguran , kalaupun tidak menganggur itu belum ditopang lapang



an kerja yang memadai . Kita belum terlambat, karena Undang-un dang Pendidikan masih dibahas.



Kemudian yang ke -3, sudah diungkapkan juga oleh delegasi ter dahulu , yaitu menyangkut lapangan kerja, sehingga tidak kami ung kapkan lagi . Selanjutnya saran yang ke -4 , dalam Pernyataan Politik tercan



tum butir (point) ke- 18 " GOLKAR mengajak semua pihak dan se terusnya" menjadi dasar pembicaraan kami untuk mengajukan pertanyaan di sini , mengapa hanya mengajak semua pihak. " Pelo por" di sini ada konotasinya , yaitu menjadi panutan . Oleh karena itu kalimatnya perlu dipertegas menjadi " GOLKAR adalah menjadi pelopor dan mengajak semua pihak dan seterusnya." Pada butir ke- 5 kami mengulas sedikit soal Rancangan Keputusan Pernyataan Politik dalam hal konsiderans a , b , c . Konsiderans a kali matnya diakhiri dengan titik , padahal sesuai dengan ketentuan su sunan peraturan perundangan yang berlaku seharusnya diakhiri de ngan tanda ; (titik koma ) bukan titik .



Kemudian ke 6 , sehubungan dengan pernyataan politik yang merupakan kerangka acuan pada Komisi D ini , maka sistematikanya agar tersusun secara baik karena kita berpedoman pada ideologi , politik, sosial budaya, sosial ekonomi . Oleh karena itu sistematika nya mohon kiranya berkenan , disusun sesuai dengan draft itu , Ken dati ada usul dari rekan kami delegasi terdahulu , yang menyatakan perlunya ada topik di tiap bidang, menurut hemat kami , mungkin topik itu tidak terlalu perlu , tetapi sistematikanya yang justru perlu



dipenuhi , yaitu politik , ekonomi , sosial budaya , dan Hankamnas. Demikian Bapak Pimpinan komisi , kurang lebihnya kami mohon maaf .



613



Wabillahitaufik walhidayah , Wassalamualaikum Wr. Wb . PIMPINAN RAPAT



Terima kasih Bapak dari NTB pembicara ke - 18 , dan selanjutnya



pembicara ke- 19 adalah Bapak Aboeng Koesman . Saya persilahkan . BAPAK ABOENG KOESMAN Assalamualaikum Wr . Wb .



Yang terhormat Pimpinan komisi , Ibu -ibu , Bapak-bapak , hadirin sekalian yang saya hormati .



Dari jalannya rapat Komisi D , saya dapat memahami bagaimana sulitnya membuat Pernyataan Politik yang dapat dipahami oleh se mua lapisan masyarakat, apalagi juga dimengerti oleh bangsa-bangsa asing yang lainnya . Dalam pada itu saya melihat tadi bahwasanya pembicara -pembicara atau materi-materi pembicaraan telah dicatat. Saya rasa adalah sangat bermanfaat sekali untuk nantinya diguna kan oleh DPP GOLKAR yang baru dan bahkan mungkin juga akan bermanfaat nantinya bagi komisi Pernyataan Politik 5 tahun yang



akan datang . Dalam pada itu pemikiran saya menyangkut soal apa yang disebut " Pernyataan Politik adalah satu pernyataan yang isi nya merupakan sikap pokok daripada GOLKAR yang berlandaskan pada GBHN yang sedang berjalan untuk mencapai sasaran antara yaitu program GOLKAR yang pada akhirnya diharapkan mencapai sasaran nasional" .



Dengan jalan pikiran yang sedemikian itulah , ingin saya me nyampaikan hal -hal sebagai berikut, dengan catatan apa -apa yang sudah disinggung oleh rekan -rekan terdahulu , tidak akan saya sam paikan lagi .



Pada halaman 15, butir 18 saya ingin menambahkan sehingga se cara menyeluruh kalimat tersebut berbunyi: " GOLKAR mengajak semua pihak untuk meningkatkan semangat kesetiakawanan , ke juangan , dan kebersamaan , serta terus menegakkan prinsip hidup sederhana dalam rangka mempertinggi rasa tanggung jawab ruang juang Pancasila, alat juang Pancasila, kondisi juang Pancasila , dan seterusnya dan seterusnya."



Mungkin saja ungkapan ini masih belum populer , akan tetapi 614



menurut pendapat saya sesuai dengan pernyataan bahwa sengketa pun menyebutkan bahwasannya pengamalan Pancasila adalah pem bangunan . Saya rasa apa yang saya sampaikan ini tidak terlalu menyimpang adanya .



Kemudian butir 19 , menyangkut ilmu pengetahuan dan tekno logi . Sebelum menyampaikan apa yang saya kehendaki , terlebih dahulu saya menyampaikan alasannya, bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi itu bisa mengarah kepada hal -hal yang bermanfaat, akan tetapi di lain pihak pengetahuan juga bisa sekaligus meng arah kepada kehancuran . Contohnya adalah cukup banyak , umpamanya saja swasembada beras kita adalah hasil kerja keras



yang ditunjang ilmu pengetahuan dan teknologi . Kita juga memiliki Palapa yang merupakan hasil kerja keras ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal -hal tersebut ada hubungannya dengan kemanfaatan , sedangkan yang ada hubungannya dengan sifat merusak dapat di gambarkan sebagai contoh, yaitu serangan Amerika terhadap Libya tanggal 15 April 1986 caranya , melalui teknologi tinggi Amerika dengan seenaknya membungkam sistem radar Lybia . Selain itu apa lagi andaikata Star War atau Perang Bintang sampai terjadi, dengan sendirinya akan banyak menimbulkan kehancuran -kehancuran .



Karena adanya kemungkinan -kemungkinan itu , dan menyadari akan cepatnya perkembangan peradaban masyarakat dunia dewasa ini , kiranya GOLKAR perlu ikut mendorong dan melaksanakan usaha -usaha yang terencana bagi perkembangan dan penguasaan



ilmu pengetahuan dan teknologi yang diimbangi dengan moralitas yang tinggi. Hal-hal lain dalam butir ini tidak akan saya tambahkan lagi . Kemudian materi pada halaman 17 , erat hubungannya dengan



kewaspadaan perlu disoroti. Sama-sama kita ketahui bahwa tadi siang butir 24 ini sudah dibicarakan , ada yang mengatakan butir ini perlu dipertajam , tapi dipihak yang lain juga sama-sama mendengar



bahwasanya untuk konsumsi luar negeri ini sebenarnya adalah sudah mungkin kurang menguntungkan . Apapun yang akan diguna kan bagi saya silahkan saja , tetapi saya ingin menambahkan sebelum 615



kata -kata GOLKAR yaitu " bunyi secara menyeluruh belajar dari



pada sejarah perjuangan merebut kemerdekaan , mengisi kemerdeka GOLKAR bertekad dan seterusnya dan seterusnya.



Jadi kalau demikian halnya , cara -cara menyangkut soal saran



saya adalah memang cukup 'realistis, bahwa nyatanya pada tahun 1984 sejak PKI menimbulkan pemberontakan , kemudian pada G30S juga mengenai pemberontakan dan semenjak gerakan ekstrim -eks trim yang lainnya , kemudian yang kecil akan tetapi ini juga bisa di manfaatkan pihak -pihak lain adalah halaman 18 yang menyangkut perkataan " karyawan " . Saya memang dalam hal ini orang yang me nyetujui disebutkan satu -satunya di antara soal pemuda , karena memang hal ini adalah sikap politik yang ada hubungannya dengan Pemilihan Umum di masa yang akan datang . Hanya menyangkut soal karyawan inilah , apakah nama yang dimaksudkan karyawan ini dulunya buruh dan sekarang ini pekerja , sehingga organisasinya SPI (Serikat Pekerja Indonesia ) . Untuk itu , tolong agar soal tersebut dapat diclear -kan , sehingga apabila karyawan asumsi kita ini pada Korpri inilah dan ini andaikata tidak dimasukkan jika biasanya pe tani, nelayan , kemudian buruh . Ulah ini akan menimbulkan hal



accoment pihak yang lain . Ini saja hal -hal yang ingin saya sampai kan . Terima kasih .



Wassalamu'alaikum Wr . Wb . PIMPINAN RAPAT



Terima kasih Pak Aboeng, karena nampaknya Bapak memiliki catatan tertulis, jadi tolong disampaikan kepada Sekretariat. Selanjutnya kita persilahkan Pembicara ke -20 adalah Bapak Taufik Hidayat. BAPAK TAUFIK HIDAYAT Assalamu'alaikum Wr . Wb .



Saudara Pimpinan yang kami hormati , 616



Rekan -rekan Peserta Munas yang tercinta,



Pertama-tama kami ingin menyampaikan penghargaan kepada Panitia Munas yang telah menyiapkan konsep dasar dari Pernyataan Politik yang kami kira memang sudah cukup baik .



Namun demikian , sebagai partisipasi kita dalam Munas ini tentu saja kita dituntut untuk memberikan sumbangsih pemikiran , sum bang saran , barangkali asal jangan saran sumbang . Adapun hal -hal yang ingin kami kemukakan adalah mencakup 3 permasalahan . 1. Mengenai materi atau substansi yaitu pokok-pokok masalah , 2. Menyangkut redaksi dan sistematikanya, dan 3. Mengenai keseragaman format daripada Pernyataan Politik se bagai satu putusan .



Pertama mengenai substansi , kalau ingin mengusulkan dalam substansi ini dalam Pernyataan Politik perlu ditekankan mengenai pembangunan hukum termasuk di dalamnya pembaharuan hukum , penegakkan hukum , dan pemerataan keadilan . Secara terpisah -pisah dalam konsep Pernyataan Politik ini sudah kami lihat antara lain disinggung dalam butir 3 , butir 12 , butir 18. Namun menghadapi 5



tahun ke depan saya kira GOLKAR sudah saatnya memberikan sikap yang tegas dan lengkap mengenai pembangunan hukum yang dituntut oleh masyarakat yang sudah makin tinggi tuntutannya de ngan hasil -hasil pembangunan yang kita peroleh saat ini . Mengenai rumusannya saya kira kami serahkan nanti kepada Pimpinan atau pun mengenai kepada Team Perumus.



Substansi yang ke - 2 ialah mengenai generasi muda . Inipun sudah dirumuskan dalam butir 7 , tetapi kami menghendaki atau menya rankan bahwa generasi muda ini secara khusus perhatian kita dituju



kan kepadanya , khusus mengenai masa depannya . Karena sebagai mana kita ketahui , bahwa dalam Pemilu tahun 1987 dan mungkin tahun 1992 nanti generasi muda adalah adik -adik kita yang harus kita raih untuk sebesar -besarnya meraih memilih Golongan Karya .



Masalah yang ke - 3 adalah masalah kewaspadaan nasional. Sudah ada perumus dalam konsep , tetapi kami mengusulkan agar dalam 617



merumuskan kewaspadaan nasional ini terjabarkan hal-hal yang penting yang telah disampaikan baik oleh Presiden dalam pidatonya dalam Pembukaan Munas GOLKAR ini maupun dari Pimpinan Tiga



Jalur yang juga telah menyampaikan hal -hal mengenai kewaspadaan nasional. Misalnya, dari Presiden ditekankan mengenai hal -hal yang berkaitan dengan kewaspadaan nasional. Liberalisme dengan per saingan bebasnya , dan Nasakom yang mencekam . Ini patut dijabar



kan sebagai satu peringatan bagi kewaspadaan kita , kewaspadaan nasional , dan juga dari Pimpinan Tiga Jalur antara lain yang disam paikan oleh Pancab yang terumus sebagai kalimat pendek tetapi sangat penting , yaitu mengenai persyaratan -persyaratan kader GOLKAR . Di dalamnya terumus hal -hal yang sangat penting menge



nai kewaspadaan nasional. Selanjutnya ' usul kami yang lain adalah mengenai kesadaran politik dan demokrasi yang dalam Pidato Pre siden juga ditekankan untuk dikembangkan terus dalam tubuh or



ganisasi-organisasi politik . Saya kira bukan saja maksudnya dalam organisasi politik , tetapi dalam keseluruhan kehidupan bermasya rakat, berbangsa, dan bernegara ini . Dan dalam kaitan kesadaran politik dan demokrasi ini marilah kita rumuskan hal -hal yang sepa



tutnya ditingkatkan fungsinya, yaitu mengenai fungsi DPR dan lem baga -lembaga perwakilan DPRD serta juga dikembangkan hal -hal yang menyangkut dengan kontrol sosial. Itulah empat butir menge nai substansi .



Selanjutnya kami menyarankan mengenai redaksi dan sistema



tika, sehingga dapat dihindarkan perumusan -perumusan yang bisa memberikan salah tafsir atau kesalahpahaman dalam memberikan



tafsiran . Misalnya , dalam perumusan butir-butir , di sini disebutkan "menyadari peranan dan kedudukannya sebagai pelopor dalam



pembangunan dan pembaharuan , GOLKAR menegaskan kembali ikatan -ikatannya untuk melaksanakan pembangunan sebagai peng amalan Pancasila , mengambil tanggung jawab untuk menjadi pelo por, dan seterusnya " . Sebaliknya, ulasan ini diperluas dengan kata



kata, misalnya " terpanggil untuk melanjutkan serta mengambil tang tung jawab dan bertekad untuk menjadi pelopor dan seterusnya." 618



1



Kemudian masalah redaksi yang lain , ada beberapa hal yang akan kiranya perlu mendapat perhatian kita sebagai satu penyeragaman re daksi . Meskipun nanti akan menjadi pekerjaan daripada perumus,



tetapi ada baiknya kami sampaikan , misalnya di halaman 3 , dalam diktum angka ke -2 disebutkan " sikap untuk Golongan Karya yang dijadikan pedoman " ; sebaiknya yang di sini diganti menjadi untuk, dengan demikian " sikap politik Golongan Karya untuk dijadikan



pedoman ". Itu yang pertama , yang kemudian halaman 5 di tengah tengah kalimat ada kata demi di pihak lain , apabila kita belajar di



materi Munas ini yang lain demi di sana sudah merupakan satu hal yang diperbaharui menjadi untuk " demi konsep Anggaran Da sar " . Jadi , " demi" di sini dalam konsep yang lain sudah diganti de ngan " untuk " . Kemudian halaman 6 butir 3 , di sini disebutkan



" melalui usaha panjang tanpa mengenal lelah patut kita catat dengan gembira " . Kami sarankan , " kita catat dengan gembira" untuk diganti " dengan kita syukuri" . Kemudian halaman 7 di sini disebutkan " peraturan perundangan ", ini yang benar adalah bukan



peraturan " undangan " tetapi " undang-undang". Demikian beberapa hal mengenai redaksi. Kemudian tadi oleh pembaca terdahulu disinggung -singgung bahwa kita perlu memahami bahasa rakyat artinya yang mudah di



fahami, saya kira di samping bahasanya juga hal -hal yang rutin yang dikemukakan ini . Alangkah baiknya kalau kita pakai yang sudah



biasa , yaitu sistematika menurut Pancagatra yaitu Ipoleksosbud . Demikian kami kemukakan substansi -substansi dari hal -hal yang



akan disampaikan . Terakhir adalah mengenai keseragaman format dari putusan . Apabila kita mempelajari bentuk -bentuk putusan yang akan men



jadi putusan komisi - komisi maupun putusan Munas, maka ada be berapa perbedaan mengenai Konsiderans maupun Diktumnya,, antara lain misalnya dalam Rancangan Keputusan di komisi -komisi lain menyebutkan sebagai memperhatikan adalah juga hasil musya



warah daripada komisinya masing-masing . Demikian beberapa hal yang menjadi saran sumbang saran kami . Mudah -mudahan ada manfa 619



atnya . Akhirul kalam kami haturkan Wassalamu'alaikum Wr. Wb . PIMPINAN RAPAT



Terima kasih Pak Taufik , dan selanjutnya kami persilahkan Pembicara ke -21 , yaitu Bapak Soenaryo . BAPAK SOENARYO



Saudara Pimpinan Sidang dan para peserta Munas yang saya hor



mati , khususnya kepada Ketua Sidang , selamat datang di Jakarta, dua minggu yang lalu kita masih bertemu di Semarang. Terlebih dahulu saya mengucapkan terima kasih banyak atas kesempatan yang diberikan ini dalam rangka kita menyempurnakan Rancangan Pernyataan Politik Golongan Karya .



Dalam kesempatan ini , atas beberapa hal kami anggap perlu un tuk dikemukakan sebagai urun rembug di dalam menyempurnakan Rancangan Pernyataan Politik kita . Saudara Pimpinan Sidang .



Pertama , saya melihat bahwa di dalam Rancangan Materi ini tidak ada hal -hal yang baru , tidak ada hal -hal yang mengejutkan , materinya biasa -biasa , lain itu aspek politik , ekonomi , sosial budaya, dan Hankamnasnya , kalau kita memperhatikan biasa -biasa semua



nya . Kedua , rasanya setelah mengikuti pembicaraan -pembicaraan tadi terjadi confuse antara Pernyataan Politik dan Program Umum . Atas kedua hal ini dapat membingungkan materi mana yang tempat nya di Program Umum , ataukah materi yang disampaikan sudah tepat tempatnya di Pernyataan Politik ini . Demikian pengamatan saya atas apa yang dikemukakan oleh beberapa Pembicara terdahulu ,



Oleh karena itu melalui saudara Pimpinan , saya ingin mengusulkan agar para peserta Komisi D ini mempunyai dulu satu kesepakatan terhadap batasan atau definisi daripada Pernyataan Politik kita ini .



Ini aneh tapi nyata. Karena kita sudah empat kali Munas , tapi masih mempersoalkan definisi daripada Pernyataan Politik itu .



Kita melihat dalam Rancangan ini , di dalam Rancangan Kepu tusan Diktum 2 , di situ sebetulnya sudah tercantum batasan apa



dimaksud dengan sikap politik itu . Secara singkat , sikap politik merupakan pedoman perjuangan seluruh jajaran Golongan Karya yang



620



di dalam menghadapi masalah -masalah pokok . Saya ingin menggaris bawahi masalah -masalah pokok dalam menghadapi pembangunan



nasional . Ini sudah ada definisinya . Oleh karena itu nantinya saya ingin menyarankan apabila ada materi -materi yang tidak sesuai de ngan sikap politik kita ini seperti beberapa hal yang disampaikan oleh para pembicara sebelum ini , barangkali perlu kita sempurnakan . Sebetulnya secara politik praktis , barangkali sikap politik itu tidak sederhana sekali . Sikap itu saya kira ada 3 (tiga ) , yaitu sikap



mendukung, untuk hal ini tidak ada kesulitan , sikap tidak mendu kung, dan yang terakhir barangkali kita itu netral . Sekarang kita tentunya ingin menempatkan posisi kita sebagai lembaga infra struktur di dalam sistem politik . Nah , kalau tidak salah , kita ini



hanya penyalur aspirasi . Semua aspirasi itu kita salurkan kepada Wakil -wakil kita yang ada di Dewan Perwakilan Rakyat . Jadi , kalau kita membicarakan program , saya kira Golongan Karya inilah yang paling beruntung di dunia, karena yang melaksanakan program itu adalah teman-teman kita yang ada di eksekutif bahkan ibarat per



tunjukkan wayang , dalangnya itu sudah di tangan kita. Kita memba yangkan hal memainkan pertunjukan apa, saya kira tidak sulit. Jadi



masalah usul kita, minta pandangan , minta pandangan-minta itu ti dak ada kesulitan , karena barangkali lain halnya dalam organisasi kekuatan politik lainnya , bisa saja setengah mati mereka buat pro



gram, tapi yang menjalankan program bukan teman -temannya. Saya kira inilah kesulitan mereka , sedangkan bagi kita saya kira tidak ada masalah . Jadi , tinggal mengatur permainan kita , bagaimana yang pa ling baik . Ketiga , mengenai bahasa .Yah ,memang bahasa kita ini bahasa politik . Kadang-kadang kita mengorbankan bahasa yang benar dan baik untuk mencapai suatu musyawarah dalam mufakat, hanya per bedaan pendapat dalam masalah bahasa ini banyak contoh pengala man di dalam pengkajian atau pembahasan Rancangan Undang undang yang masuk di DPR . Kalau organisasi lain sudah bertahan mati -matian . Dan kita sudah meng-bargaining position terpaksa kita korban bahasa yang benar-benar baik demi persatuan dan kesatuan . Jadi , saya dalam hal ini tidak mempersoalkan bahasa itu . Mung 621



kin anak cucu kita nanti kalau membaca lho kok kakek -kakek saya



dulu kok bahasanya demikian ya , tidak apa -apa karena kan itu bahasa politik , bahasa politis itu mengenai masalah bahasan . Selan jutnya masalah sistematika , memang kalau alumni -alumni Lemhanas ini pasti dia akan kembali kepada sistematik dari Pancagatra itu . Kalau dilihat dari sini memang melampaui politik , lalu ke ekonomi melampaui sosbud , dan sebagainya. Tetapi barangkali , mungkin ke betulan orang-orang yang menyusun ini bukan alumni Lemhanas dan saya kebetulan alumni . Jadi, saya juga sarankan agar kembali



kepada masalah sistematika itu Ipoleksosbud Hankamnas. Kembali kepada materi tadi sudah dikatakan bahwa , kalau kita memperhatikan sungguh -sungguh mulai dari satu sampai 24 , semua biasa -biasa saja . G30S kata -katanya biasa . Lapangan kerja , biasa dan lain sebagainya . Apakah dalam hal ini kita tidak menginginkan masalah -masalah . Barangkali yang sedang menjadi burning issue se karang ini atau yang sedang menjadi topik berita . Oleh karena itu kami ingin menyarankan , apabila Munas ini menerima beberapa pandangan -pandangan untuk menambahkan materi m- ateri. Pertama , menyangkut masalah ekonomi . Kita mengetahui ber sama bahwa ( Pimpinan rapat mengingatkan waktu ) jadi saya sing katkan saja kalau masalah ekonomi ini menyangkut masalah sikap kita terhadap anggota -anggota OPEC . Kita mengatakan bahwa Per nyataan Politik ini juga merupakan konsumsi ke luar negeri . Bagai



mana pernyataan dari partai yang terbesar di Indonesia terhadap sikap-sikap anggota OPEC yang tidak mau mengikuti patuh kepada kesepakatan OPEC , sehingga menyebabkan ekonomi kita terpukul, karena mereka melaksanakan over produksi , sehingga harga mero sot . Ini barangkali nanti bisa diformulasikan , kalau memang materi itu disetujui . Itu masalah OPEC. Jadi , saya kira , kalau wartawan tulis ini , gemanya akan sampai ke tanah Arab . Mengenai masalah pengawasan , di sini kita menekankan Penga wasan Lingkungan Pemerintah sendiri. Apa yang sudah dikatakan Waskat, itu saya kira perlu didukung . Tapi ironisnya mengapa ke pada kita sendiri tidak dianjurkan. Jadi saya usulkan , agar di dalam 622



Pernyataan Politik ini kita juga menganjurkan kepada kader-kader GOLKAR agar lebih akuif menjalankan kontrol yang konstruktif. Kita malah menganjurkan atau mendukung sikap politik mendu



kung, waskat mendukung waska waskat itu kita dukung , mengenai



masalah TKI ke luar negeri ini juga menyangkut masalah internasio nal . Kita membaca di koran -koran bwaimana reaksi masyarakat



terutama Ibu Nani tadi malam terhadap inngiriman TKW , ini juga kita perlu mempunyai sikap politik , karena sebetulnya mengenai TKW sudah merupakan program daripada Pennrintah . Sekarang tinggal terserah kita mau mendukung atau kita mau'ersikap bagai



mana . Hal itu perlu formulasinya nanti , karena sekarany waktunya terlalu singkat . ( Pimpinan Rapat mengatakan waktunya sulah ha bis) . Masalah -masalah Utang sebagaimana dikemukakan oleh "KP КР



tadi malam , khususnya masalah monopoli , juga mungkin perlu di formulasikan . Saya kira, sebetulnya saya sudah catat hal -hal yang perlu diusulkan kepada Panitia Pansus , tapi karena waktunya habis, ya sampai di sinisaja . Terima kasih atas kesempatan ini . PIMPINAN RAPAT



Terima kasih dan catatan -catatan kami terima dengan segala se



nang hati , Pak Naryo, baik terima kasih . Kita teruskan kepada Pembicara ke -22 SUMATERA SELATAN Assalamu'alaikum Wr . Wb .



Yang terhormat Pimpinan Sidang, Yang terhormat Saudara -saudara Peserta , Pertama -tama kami menyampaikan rasa terima kasih , karena



diberi kesempatan untuk menyampaikan apa yang dinamakan oleh rekan -rekan urun rembug dan karena kami katakan demikian sudah sampai dengan Pembicara ke-22 ini . Apa yang akan kami sampaikan pada kesempatan ini sudah banyak yang disampaikan oleh Pembi cara -pembicara terdahulu . Namun demikian , karena Pernyataan



Politik ini merupakan suatu sikap politik Golongan Karya yang nantinya akan dijadikan suatu pedoman bagi Kader-kader Golongan Karya, yang juga merata dapat dipahami dan dimengerti oleh selu 623



ruh lapisan masyarakat . Kami berpendapat pertama-tama, Pernyata



an Politik ini harus cukup jelas dan dapat dimengerti oleh seluruh lapisan masyarakat tentunya terutama bagi seluruh Kader-kader Golongan karya . Karena sikap pulitik ini menurut kami adalah sua tu hal yang akan mendapat ta iggapan dari masyarakat, sikap politik Golongan Karya dalam kurun waktu lebih kurang 5 tahun yang



akan datang . Sikap pritik ini tentunya akan dijadikan suatu pedo man, karena sikap ni merupakan penyalur daripada kehendak Go longan Karya » dalam hal -hal yang mencakup semua aspek -aspek kehidupan masyarakat, kehidupan negara, kehidupan kita, sebab



negara at di masyarakat. pinpinan yang terhormat, Setelah kami meneliti dan mempelajari Rancangan Pernyataan



Politik yang telah dibuat dan disusun sedemikian rupa oleh Kelom pok Kerja tentunya segala aspek-aspek kehidupan itu sudah terca kup di dalamnya , apakah itu aspek ideologinya , aspek politiknya , aspek ekonominya , aspek sosial budayanya, aspek hankam sudah



tercakup di dalam 24 butir-butir Rancangan Pernyataan Politik GOLKAR Itu ,



Pimpinan yang kami hormati , Memang menurut Bapak -bapak pendahulu , kalau membuat



suatu Pernyataan Politik ini dengan terlampau singkat tentunya su kar dimengerti, kalau terlalu rinci , sudah mengarah seakan -akan suatu Program . Hal ini juga disadari . Oleh karena itu , tentunya nanti



apa yang telah tercantum di dalam konteks ini (rancangan ini ) ma sih tentu lagi kita tinjau , kita perhatikan dan tentunya ini Team Pe



rumus yang merumuskannya sesuai dengan kehendak kita , yaitu suatu pernyataan yang jelas , yang cukup bobotnya, tapi mudah di mengerti, dan ini sulit . Pimpinan yang terhormat , Selain daripada itu , di dalam mengikuti kenyataan politik ini



kami menyarankan beberapa sambutan yang merupakan kesan dan harapan dari Bapak -bapak kita , terutama dari Dewan Pembina yang



disampaikan oleh Pak Panggabean , kemudian dari Bapak Try Sutris 624



no , Bapak Rudini itu , yang perlu juga menjadi perhatian kita dalam merumuskan Pernyataan Politik ini .



Selain daripada itu pula , kami sampaikan pada suatu saran dan usul yang tadi itu juga sudah disampaikan oleh pembicara-pem bicara terdahulu , tapi kami ingin lebih lagi merinci , yaitu mengenai sistimatika dari pernyataan politik ini . Di dalam rancangan tersebut menurut kami kurang jelas Pendahuluan , isi , dan Penutupnya . Jadi ,



kalau dirinci , pendahuluannya atau pembukaannya, kemudian isi nya terlampir daripada pernyataan tersebut, kemudian penutupnya ada di butir 24 penutup . Di samping itu , seperti yang kami katakan



tadi bahwa aspek-aspek kehidupan kita dalam bernegara dan ber bangsa ini semuanya menurut kami sudah tercakup di dalamnya , akan tetapi kami masih ingin mengusulkan seperti rekan -rekan yang lainnya supaya aspek ini dikelompok-kelompokkan , dimasukkan menjadi bidang ideologi , politik , ekonomi , sosial budaya , dan Han kam serta ada beberapa hal yang menurut kami masih perlu diberi penekanan -penekanan . Kalau menurut istilah bung Gafur " diper tajam " antara lain mengenai disiplin nasional . Kemudian tentang pe ningkatan kualitas kader kita, kemudian yang menyangkut lapangan kerja, karena menurut kami hal-hal tersebut sekarang ini merupakan sorotan -sorotan dari seluruh masyarakat yang sedang hangat-hangat nya kita bicarakan sekarang ini . Usul kami ini beranjak dari jumlah



rancangan . Rancangan ini berisikan 24 butir , apakah jumlah 24 bu tir ini sudah merupakan jumlah mati , sebab tadi kami dengar bebe rapa teman -teman ada yang menambahkan beberapa butir lagi . Juga yang lain meminta agar butir -butirnya ditambah . Jadi , kami ingin



menanyakan apakah 24 inimemang jumlah mati , tidak boleh ditam bah lagi atau latar belakang dikaitkan dengan Ulang Tahun Golong an Karya yang ke-24 atau memang hal -hal yang mendesak itu 24 butir ini . Nah , ini menurut kami demikian . Selain dari itu kami juga mengumpulkan beberapa hal yang menyangkut materi . Yang me nyangkut materinya ini ( Pimpinan rapat mengingatkan waktu ) ada .. (titk - titik ) di rancangan keputusan " dalam menimbang b . .... maka perlu digiatkan usaha untuk meningkatkan taraf hidup dan 625



seterusnya " diganti " . . . (titik-titik ) dan UUD 1945 yang perlu di



paripurnakan sasaran akhir dari pembangunan jangka panjang 25 tahun yang pertama" . c . Stabilitas nasional ditambah dengan kata- kata " yang dinamis " . Inilah kira -kira yang dapat kami sampaikan dalam acara ini . Karena saya telah diperingatkan tadi lebih kurang, mohon maaf. Terima kasih . PIMPINAN RAPAT



Terima kasih Bapak dari Sumatera Selatan . Selanjutnya Pembi cara ke -23 kami persilahkan Pak Haryono Suyono . BAPAK HARYONO SUYONO Assalamu'alaikum Wr. Wb .



Saudara Pimpinan Komisi D yang saya hormati , Sidang Komisi D yang mulia,



Perkenankanlah saya melihat bahwa Pernyataan Politik yang akan di keluarkan Golongan karya sekarang ini mengandung arti 3 dimensi . Yang pertama adalah sebagai kelanjutan dari berbagai Pernyataan Politik sebelumnya . Karenanya Pernyataan Politik tersebut haruslah tetap merupakan suatu komitmen politik yang memberikan kebang gaan untuk seluruh Anggota GOLKAR , sehingga menumbuhkan solidaritas kelembagaan untuk tetap berjuang di bawah panji-panji GOLKAR . Pernyataan politik tersebut harus pula menjawab isue-isue



segar yang tumbuh dalam masyarakat serta memberikan political will untuk mendukung penyelesaiannya yang terbaik . Dimensi kedua, Pernyataan Politik tersebut harus memberi peng arahan-pengarahan terhadap prioritas dan dukungan GOLKAR ter hadap pembangunan di masa yang akan datang.



Sebagai dimensi yang ketiga, secara khusus Pernyataan Politik ter sebut harus dapat memberi arahan dan dukungan moril terhadap ka der-kader GOLKAR di manapun mereka berada untuk tampil se bagai pengambil prakarsa, pelopor, pelaksana dan pengawas serta



penilai berbagai program dan gerak pembangunan . Pada akhirnya kader-kader GOLKAR itulah yang harus mengambil peran .



Selain itu , Pernyataan Politik ini harus dapat menumbuhkan gaung 626



partisipasi masyarakat yang positip dan sejalan dengan cita-cita GOLKAR .



Karenanya Pernyataan Politik tersebut harus tidak panjang tetapi tidak terlalu singkat, harus padat. luas serta penuh dengan simbul dan bahasa politik dengan substansi yang bermutu dan mendidik .



Keseluruhannya harus mampu menggerakkan pemimpin dan kader kader GOLKAR di segala lapisan untuk " melu handarbeni " atau



" political commited menjelaskannya kemudian dalam lingkungan masing-masing, sehingga kita di sini diberi kesempatan, sedangkan



kalau terlalu panjang kita tidak punya kesempatan untuk men jelaskan, dan dengan sendirinya ikut mengundang partisipasi masya rakat tanpa pamrih yang penuh semangat. Pernyataan Politik itu harus menjadi keyakinan, melihat kemampuan dalam melaksanakan disertai sikap optimisme atau keyakinan akan keberhasilan melak sanakan pembangunan itu dengan baik . Pernyataan Politik harus se



kaligus menumbuhkan gerakan kemasyarakatan yang penuh dengan partisipasi masyarakat dan motivasi pembangunan yang tinggi dan bermutu .



Dalam urutan " Bharata Yudha Jaya Binangun " seperti yang disam paikan oleh Bapak GPH Djatikoesoemo, maka Pernyataan Politik yang akan dikeluarkan sekarang ini harus pula memberi perhatian pula terhadap " Bharata Yudha " yang belum selesai . Contohnya ada lah dengan memberikan salah satu butirnya dengan ini antara lain



yang berbunyi sebagai berikut " Komitmen GOLKAR terhadap pe nyegaran tekad untuk menyelamatkan Pancasila dan UUD 1945 dari bahaya-bahaya yang dari tahun ke tahun terasa makin men capai puncaknya dan seterusnya" , seperti amanat yang disampaikan



oleh Bapak Presiden Soeharto. Pernyataan Politik tersebut harus pula menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas keja



yaan atau atas keberhasilan pembangunan pada umumnya dan ke



berhasilan kita dalam Pemilu yang lalu dalam porsi yang wajar. Ini diperlukan untuk memupuk rasa kebanggaan institusional yang tidak berlebihan dan yang kita perlukan untuk melanjutkan kekom pakan perjuangan seterusnya. 627



Yang lebih penting lagi , Pernyataan Politik tersebut harus mengan dung butir- butir yang mengerahkan prioritas. dan dukungan GOL KAR dalam " binangun " atau dalam membangun untuk kejaya an yang lebih lestari dan untuk mencapai cita -cita pembangun an yaitu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan



UUD 1945. Secara konkrit maka agar setelah pendahuluan dirapi kan , butir-butir selanjutnya disusun secara sistematik dengan dira



pikan antara lain sebagai berikut, butir ke satu butir yang berisi per nyataan " rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas keber



hasilan pembangunan di Indonesia selama beberapa Pelita terutama Pelita IV ini serta atas kemenangannya , GOLKAR yang memung kinkan kita sekalian melanjutkan pembangunan sesuai dengan cita



cita Proklamasi yang tertuang dalam Pancasila dan UUD 1945 . Rasa terima kasih kepada masyarakat yang telah berpartisipasi serta memberikan pengorbanan yang besar sekali dalam pembangunan pada umumnya serta dalam usaha besar memenangkan Orde Baru melalui usahanya memenangkan GOLKAR dalam Pemilu yang lalu dengan harapan di masa yang datang tetap setia pada perjuangan GOLKAR selanjutnya " .



Butir ketiga menunjukkan bahwa pelaksanaan pembangunan merupakan langkah strategis untuk mewujudkan tata kehidupan kemasyarakatan , kebangsaan dan kenegaraan yang maju , modern dan demokratis berdasarkan Pancasila .



Butir ke empat dan ke lima seperti butir ke enam menuju komitmen GOLKAR terhadap pembangunan sumber daya yang tangguh dan



berwatak , sehingga pengembangan kader dan tenaga -tenaga pemba ngunan Indonesia, tidak lain adalah wujud dari rangkaian pemba ngunan sumber daya manusia tersebut.



Butir ke tujuh tertuju pada pembangunan dengan dukungan manaje



men pembangunan yang lincah , dinamis dan sanggup mendorong



partisipasi masyarakat yang bermutu dan penuh semangat. Kurang lebih butir ini merupakan penyempurnaan dari butir delapan dari



konsep DPP yang menyinggung satu segi saja dari manajemen pem bangunan, yaitu pengawasan dan penertiban terhadap segala bentuk 628



penyalahgunaan wewenang. Begitu seterusnya saudara pimpinan ,



sehingga butir-butir menunjukkan urutan-urutan cara berpikir yang untuk tidak panjang tetapi luas, tidak singkat tetapi padat . Di samping itu saya sependapat bahwa kiranya tidak terjerumus pada Pernyataan Politik yang begitu , kian hari akan menimbulkan



bumerang karena kita tidak mampu memberikan ... secara nyata. Kita harus menumbuhkan etos mandiri , kerja keras etos mandiri



kerja keras dan disiplin yang penuh motivasi . Sebagai contoh, kita menjanjikan pemberantasan pengangguran tetapi yang lebih diper lukan adalah dukungan pilihan tema agar secara sistematis dapat



memperluas lapangan kerja, caranya dengan mendukung pemba ngunan sarana manusia yang makin mampu mengembangkan la pangan kerja secara mandiri serta mengusahakan suasana yang confuses ke arah tumbuhnya motiviasi tersebut, di samping itu ten tunya dengan menggali potensi bangsa dan sebagainya. Demikianlah saya sampaikan kurang lebihnya saya minta maaf serta saya haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya Wassalamualai kum wr. wb .



PIMPINAN RAPAT ( H. SOEPARTO ) Terima kasih Pak Haryono Suyono, karena dari keluarga berencana



jadi sungguh -sungguh berencana itu , saran beliau tertulis dengan rapi dan kami mohon dapat dibikin konsepnya. Terima kasih dan kita lanjutkan dari Jawa Tengah sebagai pembicara ke-24. JAWA TENGAH



Assalamualaikum wr. wb.



Bapak Pimpinan dan segenap Sidang komisi yang kami hormati, mudah-mudahan apa yang kami sampaikan tidak terlalu anjlok dari



apa yang disampaikan Bapak Suyono tadi , sebenarnya sudah banyak dikemukakan oleh pembicara terdahulu maka kami ingin



menyampaikan dua hal saja, yang pertama adalah kami menggaris bawahi apa yang tadi saat disampaikan oleh Ibu Otje, yaitu kita di ingatkan akan kesepakatan yang pertama bahwa Rancangan Pernya taan Politik ini sebagai acuan , dengan catatan tidak menutup ke mungkinan adanya masukan -masukan sebagai bahan penyempurna 629



3



an Rancangan . Kemudian yang kedua mempelajari Rancangan Per



nyataan Politik apa yang kami kemukakan arti daripada Pernyataan Politik sebagaimana termaktub di dalam Rancangan adalah sikap Politik Golongan Karya yang dijadikan pedoman perjuangan selu ruh anggota, Kader-kader dan jajaran Organisasi Golongan Karya dalam menghadapi masalah -masalah pokok pembangunan sebagai



pengamalan Pancasila. Oleh karena itu , Pernyataan Politik mempu nyai sifat yang umum dan dapat menampung pemecahan , perma



salahan -permasalahan yang pokok di dalam pembangunan yang me nyangkut kepentingan rakyat banyak. Dari segi-segi materi kiranya sudah cukup apa yang disebut di dalam Rancangan Pernyataan Poli tik di atas namun demikian diperlukan adanya penyempurnaan



penyempurnaan atas dasar masukan-masukan dari pembicara terda hulu , kemudian yang kedua perlu adanya sinkronisasi dengan ru musan -rumusan yang terdapat pada Program Umum antara lain



misalnya mengenai sikap dasar pelaksanaan Program Umum sehingga tidak ada perbedaan atau mungkin malah terdapat pertentangan .



Hal-hal yang bersifat koreksi ataupun penyempurnaan akan kami sampaikan dan kami serahkan kepada Panitia Perumus . Sekian terima kasih Wassalamu'alaikum Wr. Wb . PIMPINAN RAPAT ( H. SOEPARTO )



Terima kasih dari Jateng maaf ini nomornya bukan 28 tetapi 29, yang ke 25 adalah Bapak dari Kaltim . KALIMANTAN TIMUR Wassalamu'alaikum Wr . Wb .



Bapak-bapak Pimpinan beserta Sidang Komisi D yang berbahagia, kami dari Kalimantan Timur, pembicara adalah Edi Suhaedi .



Pertama-tama menyampaikan terima kasih kepada Panitia nara sumber yang menyusun sebagai penghargaan . Tentunya pada tem patnya nara sumber ini memberikan penjelasan lebih dahulu tentang work proses daripada keseluruhan ini . Hal ini konsisten pula dengan bidang terdahulu . Demikian juga penjelasan materi , sehingga ini mungkin akan bisa membawakan kejelasan mengapa bentuknya be gini dan lain - lainnya dan mengurangi pertanyaan -pertanyaan . Lebih 630



D



2



De ooh



Suasana santai antara Noegroho Ketua Korpri dan Sarwono Kusumaatmadja Sekjen DPP GOLKAR menunggu acara Munas IV.



1



Mantan anggota pleno DPP GOLKAR Drs. Sirman Widiatmo dan Pitut Soeharto serta Wiyogo Atmodarminto, Ketua Wantim /Gubernur KDH DKI Jakarta sedang mengikuti Munas IV GOLKAR .



LABORIS N BOLKER MERINGKATKAN KUALITAS TERPA POLITIE DEMOKRATIS



USIVAR



TONAL N GOLONGAN KARYA



lai sa



Suasana pembahasan Komisi A Munas IV tentang Perubahan Anggaran Dasardan Anggaran Rumah Tangga serta masalah -masalah organisasi yang bertempat di Wisma Karya.



MELALUI MUNAS IV GOLKAR MENINGKATKAN KUALITAS KEHIDUPAN POLITIK DEMOKRATIS GRASSA



ex



*



Pimpinan Komisi A Munas IV GOLKAR sedang menampungpendapat Peserta komisitentang perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta masalah -masalah organisasi. -



AT N RE NG KANME ANN NASUSI MA ESAA ASONAL SEBAGAI SE KSAN SUKS ANTAGVU.NDA KAANPELA NGNG PREEMPEBLI DALAM RADE



Pimpinan Komisi B Munas IV GOLKAR sedang menampung pendapat dan saran peserta Komisi tentang Program Umum GOLKAR masa bakti 1988 - 1993.



Suko Rahardjo Pimpinan Komisi B sedang memberikan laporan tentang Program Umum GOLKAR masa bakti 1988 - 1993, pada Paripurna V Munas IV tanggal 24 Oktober 1988.



Rapat Komisi C Munas IV tentang Pertanggungjawaban DPP GOLKAR masa bakti 1983 1988 yang bertempat di Manggala Wanabakti.



R. Soeprapto, Pimpinan Komisi C sedang memberikan laporan tentang penerimaan Laporan Pertanggungjawaban DPP GOLKAR masa bakti 1983 - 1988 rapat Paripurna.



Po



DENGAN SEMANGKI PERSATUAT DAN KES ATUAI S KSES AN ONSOLIDASI SUKSES KAN REPE ITA V.DII SKSE AN. EMILU 1992. DALAM RI OKA ELISAN IN MBUN



NASIONAL SEBAGAI PESANAN



AND



MUSYAWARAH NASIONAL IV Balai Sidang Jakarta , 2



Pembahasan Rapat Komisi D yang bertempat di Graha Pemuda.



Pembahasan Rapat Komisi D yang bertempat diGraha Pemuda .



LO NG AN



NGAN KARYA



GOCLE



Mudyono, Pimpinan Komisi A memberikan laporan tentang Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GOLKAR pada Rapat Paripurna.



Suasana pembahasan Rapat Komisi B yang bertempat di Balai Sidang Senayan.



MUSYAVARAH NASIONAL IV GOLONGAN KARYA



Balai Sidang Jakarta , 20 - 25 Oktober 1983



H. Soeprapto Pimpinan Komisi D , sedang memberikan laporan tentang Pernyataan Politikpada rapat Paripurna.



N PEMBANGU SERAAN



darip cemb



Ostin



qulay



tul fi



fund yang



Har



dahu



apak



kare



tid



Anggota Team Formatur. Dari kiri ke kanan : Basofi Sudirman , Abdullah Moeda, Awaluddin. Djamin , Ny. A.S. Moerpratomo, AE Manihuruk, Aliem Bachrie, dan Lukman SR.



pert



tida



Oric



but



Un gra



tic



di



Se DE



E



TE



6 V



Awaloedin Djamin MPA,selaku Team Formaturmemberikan laporan kepada Rapat Paripurna Munas IV .



V



daripada itu ini suatu kebetulan dan sudah terlanjur berbicara pada pembicara ke-25.



Sistim menampung urun rembug ini yang menjadi ganjalan . Sebe tulnya barangkali ada baiknya ; meskipun nasi sudah menjadi bu bur; kita bertermin begitu ; dan memilih -milih apa yang betul-be tul fundamental; apa yang ... perparagraf, perbutir . Namun yang fundamental ini seperti yang disampaikan oleh Bapak Abdul Gafur, yang disampaikan oleh Bapak Tahir digaris bawahi juga oleh Bapak



Haryono Suyono, kemungkinan kalau diterminkan itu dua orang dahulu mungkin jalannya persidangan sekarang ini akan berbeda. Misalnya apa yang akan kita pegang acuan isi penyempurnaannya, apakah bentuk lain , sehingga kita juga katakanlah secara hipotitis,



karena ini sudah lalu kita mengambil pola Pak Tahir. Misalnya kita tidak akan membuang waktu banyak-banyak untuk membicarakan butir-butir daripada Program . Lebih daripada itu kalau kita tetap se perti begini yang menjadi pertanyaan bagi kami adalah bagaimana halnya dengan komisi Program yang sedang berjalan apakah kita tidak nanti mencantumkan hal-hal yang sudah yang kita anggap



prioritas di komisi Program; ternyata tidak kita menyebutkan butir butir yang lain padahal tidak atau sebaliknya begitu . Untuk mengatasi ini hanya ada satu jalan, yaitu kalau mengenai Pro gram dalam butir-butir itu terpaksa menunggu hasil Program supaya tidak diharmonikan yang menjadi ganjalan sepertinya . Namun demi



kian kalau kita berpegang pada pola acuan ini maka serangkaian dari saran -saran yang kami persiapkan tidak akan saya ulangi yang sudah di - coper. Namun , misalnya harus ada konsistensi bentuk tiap butir. Seperti misalnya di satu pihak dalam sebagian butir selalu dimulai



dengan pernyataan GOLKAR mendukung tekad Pemerintah bahkan mendukung tekad ini GOLKAR akan memantapkan dan sebagainya, tetapi dalam butir-butir lainnya dimulai dengan keterangan dahulu baru kemudian diikuti oleh substansi sikapnya . Saya kira itu saja hal yang ingin diungkapkan, dan terima kasih . Wassalamu'alaikum Wr. Wb . 631



PIMPINAN RAPAT ( H. SO.EPARTO )



Kita perlu tepuk tangan karena yang disampaikan singkat tetapi cukup mendasar. Perlu pula Bapak Kaltim ketahui bahwa kami , Pimpinan, telah menyiapkan satu kesimpulan yang akan menam pung masalah yang Bapak kemukakan tadi . Kita teruskan , pembica ra selanjutnya adalah dari Sulawesi Selatan . SULAWESI SELATAN



Bapak-bapak Pimpinan Sidang, Ibu -ibu dan Bapak -bapak peserta



Sidang Komisi D yang kami hormati , rupanya berbahasa Indonesia



yang baik dan benar sudah membudaya di lingkungan tokoh-tokoh GOLKAR . Khususnya tentunya di ruangan ini . Oleh sebab itu , pada



kesempatan ini saya ingin mendukung adanya usul-usul dan saran saran tentang koreksi redaksional Politik kita ini dan tentunya yang akan mengoreksi ini adalah tokoh-tokoh ahli bahasa dan kami mohon yang tokoh ini perlu diseleksi jangan sampai temannya Pramoedia Anantatoer yang kedua masuk . Kamipun mendukung juga pengoreksian masalah sistimatika yang menyangkut Ipoleksos budhankam, dan kami mendukung Bapak Achmad Tahir tadi bahwa Pernyataan Politik kita ini butir pertama adalah mendukung apa yang dikemukakan oleh Bapak Presiden pada Pembukaan Munas ini , tentunya Beliau adalah Kepala Negara kita, Pimpinan Pemerin tahan kita, dan Ketua Dewan Pembina kita.



Ibu -ibu dan Bapak-bapak sekalian yang kami hormati . Setelah kami melihat Rancangan Pernyataan Politik kita ini ternyata tidak ada satu butirpun yang menyangkut masalah yang sangat besar di negara kita ini, yaitu Peranan Wanita dewasa ini . Kita mempunyai Menteri Urusan Wanita dan kegiatan PKK kita telah mendapat pengakuan dan penghargaan internasional . Oleh sebab itu , kami ingin menam bahkan satu butir di dalam Politik ini yaitu mengenai Peranan Wa nita . Juga sependapat dengan pembicara sebelum kami bahwa mungkin jumlah 24 butir Pernyataan ini ada kaitannya dengan Pe ringatan 24 tahun .



Kami ingin mengusulkan ditambahkan saja menjadi 27 yang berasal dari jumlah 27 Propinsi . Mengenai Peranan Wanita, kami juga meng 632



usulkan konsepnya bahwa menyadari akan peranan Wanita yang



sangat strategis, baik dalam rangka pembinaan keluarga maupun pembinaan masyarakat dan bangsa. Maka Golongan Karya menjun jung tinggi harkat dan martabat Wanita Indonesia dalam rangka me nonjolkan Peranan Wanita dalam Penyelenggaraan Pemerintah sesuai dengan alam, Golongan Karya bertekad untuk menyukseskan usaha Pemerintah dalam meningkatkan Peranan Wanita di berbagai aspek kehidupan bangsa . Sekian dan terima kasih .



PIMPINAN RAPAT ( H. SOEPARTO )



Terima kasih khususnya Ibu -ibu saya persilakan (bertepuk tangan ) karena dikemukakannya rumusan mengenai Peranan Wanita. Selan jutnya Pembicara ke 27, kami persilakan pembicara dari Sulawesi Tengah . SULAWESI TENGAH



Bismillahirrahmanirrohim, Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat malam, salam sejahtera bagi Bapak/ Ibu sekalian Bapak Pimpinan Sidang Komisi D yang saya hormati , Bapak-bapak para pakar politik , serta sidang komisi yang saya muliakan . Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh pimpinan kepada Sulawesi Tengah untuk menyam



paikan beberapa masalah -masalah atau pokok pikiran . Sedianya yang akan menyampaikan ini adalah langsung Ketua DPD , namun karena Ketua DPD Sulawesi Tengah kebetulan duduk dalam salah seorang unsur pimpinan sidang maka kepada kami ditugaskan untuk menjurubicarai , kebetulan yan ditunjuk adalah manula, bukan ha nya manula tetapi adalah manula Top, tapi Top nya itu jangan Ba pak kira De hoc, karena top ini singkatan dari tua, ompong . Jadi , ini lah manula Top .



Maaf Bapak-bapak dan ibu -ibu sidang komisi yang saya hormati . De ngan menghargai semua saran dan pendapat serta buah-buah pikiran yang telah disampaikan oleh pembicara terdahulu, ijinkanlah kami menyampaikan sumbang saran dari Sulteng dan yang akan kami sampaikan ini tentunya di sana sini telah ada kesamaan dan keseru 633



paan , namun demikian kami merasa tidak ada salahnya kesempatan kami menyampaikan beberapa hal yang kami anggap mungkin men jadi bahan masukan bagi sidang yang terhormat ini .



Bapak -bapak dan Ibu - Ibu yang kami hormati . Dari seluruh Rancang an yang telah disampaikan kepada seluruh peserta, dan setelah membaca dan menelaahnya maka kami menganggap bahwa tiap bu tir yang telah disusun yang diajukan Team Munas untuk dibahas da lam komisi ini sudah cukup baik dan kalau kita pelajari lebih men dalam dengan seksama kesemuanya itu sudah cukup buat untuk di laksanakan oleh GOLKAR dalam masa bakti 5 tahun mendatang.



Namun, kami merasa masih perlu untuk disempurnakan lagi khusus nya oleh Team Perumus karena sifat rancangan ini adalah politic sta tement atau Pernyataan Politik maka uraian tiap-tiap butir tidak perlu terlalu panjang tetapi singkat saja dan jelas agar dapat dime ngerti oleh kader-kader GOLKAR sampai ke tingkat Komisaris Ke camatan dan Komisaris Desa. Ke 24 butir yang terdapat dalam ran cangan yang akan dibahas perlu disusun secara sistimatis, jelas, dan



terarah dengan mengelompokkannya, misalnya dengan mengambil urutan -urutan aspek-aspek Ipoleksosbudhankam ideologi sosial po litik ekonomi , sosial politik budaya Pertahanan Keamanan . Jelasnya



ke -24 butir ini dibuat dalam 6 kelompok atau pengelompokan , se dangkan hal -hal yang uraiannya strategis dan bersifat umum perlu dibuatkan petunjuk pelaksanaannya oleh masing-masing Departe men dalam DPP. Hal ini adalah dalam rangka keseragaman tindakan lapangan oleh Kader-kader GOLKAR .



Selanjutnya kami mencoba menunjuk halaman 13 butir 15 tentang kata " iklim " yang kiranya dapat diganti dengan " suasana" agar ti dak salah pengertian karena yang dibicarakan adalah soal sumber alam dan bila kita menyebutkan sebagai iklim bisa keliru yang ber arti " cuaca ” . Sedangkan kata " lembaga keuangan" kiranya dapat diganti dengan " lembaga ekonomi" , karena hal ini menyangkut per modalan dan pemasaran . Selain itu dalam baris ke-5 dari bawah disebutkan " menyediakan lapangan kerja" hendaknya perlu diupa



yakan menjadi "ketenagakerjaan dengan peningkatan kemampuan 634



pekerja itu sendiri" .



Demikian hal -hal yang dapat disampaikan , kiranya Team Perumus nantinya dapat menyesuaikan dengan Program Umum GOLKAR . Saya kira itulah sumbang saran dari DPD Tk ISulawesi Tengah . Se moga ada manfaatnya bagi kita sekalian. Sekian memohon pesan Wass. Wr. Wb. PIMPINAN RAPAT ( H. SOEPARTO ).



Sebagai Pembicara ke-28, selanjutnya kita persilakan dari Bali .. BALI



Bapak Pimpinan komisi yang saya hormati , Bapak-bapak dan Ibu -ibu yang saya hormati pula. Tadi telah banyak disampaikan saran dan penyempurnaan ter hadap Rancangan Keputusan Munas IV Golongan Karya tentang Pernyataan Politik. Oleh karena itu , pada kesempatan ini sebagai ungkapan rasa tanggungjawab kami , ijinkanlah kami menyampaikan sumbangsih pemikiran . Namun sebelumnya terlebih dahulu kami ingin menyampaikan keinginan untuk meminta penjelasan kepada nara sumber tentang pola pikiran dan latar belakang yang dituang kan . Karena hal ini telah berjalan maka perlu kita garis bawahi ten tang hakekat Pernyataan Politik dan Program Umum , karena Per nyataan Politik ini mengharapkan sikap politik Golongan Karya untuk mampu mengajak serta mampu pula mengintrospeksi dan se kaligus sebagai salah satu upaya mengajak seluruh masyarakat un tuk berpartisipasi di dalam program -program Pemerintah . Satu contoh yang perlu kami mintakan di dalam penuangan pola pikir ini . Ada 24 butir seperti apa yang tadi telah disampaikan . Tentang jumlah butir ini apakah diharapkan sebagai suatu hal yang mencerminkan bahwa kita melaksanakan Hari Ulang Tahun Go



longan Karya yang ke-24, ataukah hal ini tidak merupakan suatu keharusan . Kami kira apa yang tadi telah dirumuskan oleh Bapak Tahir maupun Bapak Haryono perlu kita pertimbangkan sebagai sa lah satu langkah dalam membuat Pernyataan Politik yang singkat



tetapi mampu memuat materi -materi yang ada di dalam Rancangan ini. Beberapa hal mungkin perlu ditambahkan di dalam bidang bu 635



daya maupun dalam bidang pariwisata. Selanjutnya hal yang kedua yang perlu kami ungkapkan adalah tentang pembangunan daerah terpencil maupun daerah -daerah per batasan . Kami kira ini perlu kita angkat sebagai salah satu jalan un tuk menjawab tantangan politik yang pada kenyataannya sekarang ini masih menjadikan dambaan masyarakat di dalam rangka mening katkan kesejahteraan .



Kemudian yang ketiga adalah menyangkut redaksional , yaitu di dalam butir 21 halaman 16, " Golongan karya selanjutnya sam pai masyarakat bangsa ". Oleh karena itu kami sarankan perlunya



terus dijamin kebebasan tiap warganegara pemeluk agama untuk menjalankan ibadah agamanya dan kepercayaannya terhadap Tu han Yang Mahakuasa . Sementara itu perlu pula dimantapkan sua sana Tri kerukunan beragama untuk memperkokoh dan menyatu



kan satuan bangsa. Selanjutnya, pada butir 12 halaman 11 semula berbunyi " untuk merombak struktur ekonomi" kami sarankan teks



itu menjadi " untuk mengatasi struktur ekonomi" . Hal yang tera akhir, yaitu pada halaman 9 butir 8. Kami sarankan untuk men dapat perbaikan atau bila perlu dipisahkan karena rumusan ter



sebut menimbulkan kesan bahwa seakan -akan obat pemberantasan



korupsi adalah kurangnya kesejahteraan pegawai maupun ABRI ? hal ini terlihat pada kata-kata dalam hubungannya ini dan selanjut nya mungkin itu merupakan salah satu sebab karena kenyataan korupsi itu tidak oleh semua pegawai. Namun bila kita amati , ba nyak pula dilakukan oleh orang-orang yang berkesejahteraan cu kup. Jadi , masalahnya adalah mentalitas dan disiplin dan petunjuk dan peraturan untuk itu tentunya telah ada. Oleh karena itulah ma ka kami sarankan , ditulis " GOLKAR mendorong tegasnya tatanan dan kode etik telah berlaku ' .



Bapak-bapak dan Ibu- ibu sekalian yang kami hormati , demikian lah sumbangsih pemikiran kami dalam rangka penyempurnaan nas kah ini , terima kasih . PIMPINAN RAPAT ( H. SOEPARTO ) .



Terima kasih Bapak dari Bali dan Bapak-bapak dan Ibu -ibu se 636



kalian seluruh peserta ternyata dari Bali ini adalah pembicaraan ter akhir, karena Sumatera Utara oh ya satu lagi yaitu dari Sulawesi Tenggara sebagai pembicara terakhir. SULAWESI TENGGARA SEBAGAI PEMBICARA TERAKHIR . Assalamu'alaikum Wr . Wb .



Bapak -bapak Pimpinan serta hadirin yang saya hormati , perta ma-tama saya mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang di berikan kepada Sulawesi Tenggara untuk memajukan beberapa buah pikiran dalam rangka pembahasan Pernyataan Politik GOLKAR ini . Lanjutan dari tanggapan atas butir 23, di sana dinyatakan " modal da sar pembangunan nasional ABRI adalah unsur penting yang merupa



kan stabilisator dan dinamisator bagi kehidupan nasional dalam rang ka menegakkan kemerdekaan bangsa dan negara , mengamankan ... dan seterusnya ". Sebelum "mengamankan " kami harapkan kiranya ditambah " membela " . Apa sebabnya kami berkeinginan untuk me nambah kata membela , hal ini perlu diterangkan mengingat ikrar GOLKAR , Panca Bhakti butir ke-2 terdapat kata ' 'pembela serta pengamal Pancasila" dan memang tidak bisa disangkal bahwa ABRI adalah warga besar dari GOLKAR .



Kedua , menyangkut usaha memandirikan GOLKAR agar tum buh ditengah -tengah masyarakat yang berakar dan dicintai . Tentu nya kita ketahui bahwa sebagian besar kondisi negara kita yang kita



cintai ini adalah tertumpu di pedesaan. Untuk ini tentunya, per tama- tama sesuai dengan tujuan pembangunan yang kita lakukan



pembangunan ini adalah bertumpu pada pedesaan . Kalau tadi Bapak dari NTB menitikberatkan adanya pembangunan pedesaan pantai , maka Sulawesi Tenggara tidak mengadakan spesifikasi pembangun an pedesaan melainkan secara keseluruhan . Tetapi, apabila kita ha nya kita mintakan partisipasi aktif masyarakat desa untuk turut membangun dan kita tidak memberikan dorongan sama saja seperti kalau kita turut anak -anak main bola, tetapi kita tidak memberikan kepada mereka bola. Apa yang dimainkan kalau tidak ada bolanya.



Menurut pengalaman kami di Sulawesi Tenggara, di dalam usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat maka pertama-tama dapat 637



diungkapkan bahwa pembangunan di daerah menitikberatkan pada pembangunan di pedesaan , akan tetapi pelaksanaan pemba ngunan pedesaan ini ada dan dilaksanakan secara terpadu melalui lintas sektoral. Karena pembangunan ini tidak bisa kita titik berat



kan pertanggungjawabannya kepada Kecamatan, kepada Kabupa ten, kepada Dati 1, tetapi seluruhnya kita harus bertanggungjawab untuk langsung menangani pembangunan pedesaan ini . Dan kami yakin apabila pedesaan ini kita angkat ke permukaan maka pem bangunan di kotapun akan terangkat. Dan sebaliknya kenyataannya akan lain kalau kita sudah membangun kota dulu pada hal desa-desa



kita abaikan . Untuk itu kiranya di dalam kenyataan ini ditegaskan adanya tekad kita untuk membangun pedesaan secara terpadu me



lalui lintas sektoral. Jadi biaya-biaya harus didukung oleh APBD Tingkat II , APBD Tingkat 1 dan APBN . Saya kira demikian saja terima kasih . PIMPINAN RAPAT.



Saudara -saudara sekalian masih ada 2 pembicara lagi, Bapak Na



pitupulu ,



kita mohon benar-benar berpegang pada waktu Pak



Mackbon , dan Pak Cosmas. BAPAK MACKBON



Terima kasih atas kesempatan ini nama kami Mackbon. Saya usulkan panggil saya Mas Bon supaya gampang. Saudara Pimpinan yang saya hormati dan rekan-rekan yang saya hormati .



Pada kesempatan ini ada beberapa hal yang perlu kami kemuka kan , terdiri dari 3 bagian , yang pertama adalah usul dan kedua ma salah perbaikan dan tambahan redaksional dan yang ketiga masalah masalah baru yang nilainya penting tetapi belum dipunyai dalam konsep Pernyataan Politik ini .



Pertama mengenai usul, kami sependapat dengan usul rekan-re kan yang terdahulu agar sistematika dari pernyataan ini disempurna kan. Lalu yang kedua kepada Team Perumus yang akan dibentuk oleh Komisi D ini agar dalam perumusan dari pada Pernyataan Po litik yang kita bicarakan sekarang ini juga turut dirumuskan butir 638



butir atau masalah -masalah yang berkembang dan bertambah yang dibicarakan Komisi D karena adanya kemungkinan relevannya yang kita bicarakan di sini dan sebaliknya. Mengenai masalah redaksional pada halaman 10 butir 9 baris ke



sembilan dari atas disebutkan " lebih aktif berusaha menyerap per kembangan ilmu dan dan teknologi” . Di sini kami harapkan untuk ditambahkan menjadi " menyerap perkembangan ilmu dan tekno logi" karena ini adalah kait-mengkait. Kemudian pada halaman 13 butir nomor 15 pada baris ke-8 dan ke-9 ternyata di sana tertulis " oleh karenanya diperlukan usaha untuk menggali lebih lanjut po tensi-potensi bangsa seperti sumber daya alam maritim /kelautan " , ini kami sepakat. Kemudian " iklim bagi menentukan perekonomian eksploitasi " . Perekonomian eksploitasi ini yang kami pertanyakan , 1



bila ada istilah lain yang lebih tepat mohon untuk diganti . Dan ka lau kita lanjutkan kalimat ini di sana tertulis " sumber daya alam , maritim " sedangkan di atas sudah sepakat bahwa di sana disebutkan sumber daya alam, maritim/kelautan . Jadi saya minta konsisten apa



yang tertulis sebelumnya, karena kami sepakat dengan itu , Kemudian mengenai bagian ketiga, masalah -masalah yang kami nilai penting tapi belum dimasukkan dalam Pernyataan Politik ini .



Pertama adalah bilamana kita pelajari butir 8 pada halaman 9 di sana dinyatakan bahwa " GOLKAR mendukung tekad pemerintah untuk meningkatkan pelaksanaan pengawasan dan penertiban bagi segala bentuk penyelewengan dalam rangka meningkatkan pendaya gunaan aparatur Negara dan seterusnya " . Dan selanjutnya pada ka limat terakhir di sana disebutkan " GOLKAR berjuang terus untuk meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri, ABRI dan pensiunan dengan sebaik -baiknya". Sebelum kami mengemukakan kesimpulan mengenai pernyataan ini , yang ingin kami persoalkan ini adalah ba gaimana kesejahteraan rakyat pada hal pernyataan ini nanti dibaca oleh masyarakat luas. Barangkali secara inklusif bisa dimasukkan ke dalam pokok meningkatkan kesejahteraan rakyat yang di dalamnya sudah termasuk kesehatan daripada Pegawai Negeri dan ABRI . Ke



simpulan dari pernyataan ini adalah , Pertama, GOLKAR pendukung 639



formal dari pemerintah untuk mengurangi segala bentuk penyele wengan yang meningkat. Bila hal ini berhasil tentu dapat memper



baiki tingkat kesejahteraan para aparatur negara. Kesimpulan kedua adalah usaha -usaha formal kelihatannya di tentukan hanya kepada fungsionaris GOLKAR yang berada dalam wadah -wadah infrastruktur dan suprastruktur sehingga Pernyataan Politik ini bersifat terbatas dan belum menjangkau pada kader -kader



GOLKAR yang kurang lebih 30 juta tersebar di tanah air yang re latif belum terwadahkan dalam lembaga -lembaga formal tadi. Pada hal bila petisi kader GOLKAR yang ada bilamana diaktifkan dan di ikutsertakan dalam rangka melaksanakan fungsi sosial kontrol kami yakin penyelewengan dapat ditindak . Oleh karena itu, kami usulkan agar secara tersendiri dalam Pernyataan Politik GOLKAR sekarang ini GOLKAR perlu menghimbau para kadernya untuk turut serta melaksanakan fungsi sosial kontrol sesuai dengan kemampuannya dalam masyarakat . Hal ini , akan mendukung usaha -usaha pemerin tah yang dimaksudkan dalam butir 8. Tentang hal ini memang su dah disebutkan oleh rekan -rekan terdahulu . Pasal penyebaran tena ga kerja tidak merata, barangkali perlu ditambahkan dalam Pernya



taan Politik ini . Salah satu cara untuk mengatasinya adalah melalui transmigrasi . Kalaupun dalam Pernyataan Politik ini tak dapat di tampung lagi , kami harapkan dapat ditampung dalam Program .



Umum GOLKAR .



Masalah di sini adalah masalah -masalah saya kira semua sepen



dapat bahwa masyarakat dari waktu ke waktu dalam politik GOL KAR selalu kita angkat dan kalau ini dinilai bahwa masalah ini se lesai belumlah selesai dalam arti tuntas, karena di sana- sini masih banyak timbul kerawanan . Untuk itu diharapkan agar dalam Per



nyataan Politik masalah tersebut diangkat sehingga kesulitan peme rintah untuk berusaha menerbitkan perangkat-perangkat lunak yang diperlukan untuk mengatur masalah yaitu Undang-undang antara lain Undang-undang tata ruang dan tataguna tanah dapat diatasi . Kemudian yang ingin kami kemukakan ialah masalah hutang luar



negeri . Asumsi dalam Pernyataan Politik sebagaimana kita ketahui, 640



sangat menjadi dominan sebagai pelaksanaan pembangunan , khusus nya pembangunan bidang ekonomi . Hutang-hutang luar negeri ini



dari waktu ke waktu menjadi tuntas sebagai akibat situasi moneter dan perubahan kurs mata uang asing dari negara-negara donor . Ba



rangkali melalui Pernyataan Politik ini, pemerintah perlu ikut pula berbicara dengan negara -negara donor untuk memberikan jalan ke luarnya atau pemecahan sebaik -baiknya, khususnya mengenai cara cara pinjaman penghematan tenggang waktu penggunaan kurs atas pinjaman luar negeri Indonesia .



Pembangunan nasional kita adalah sangat tergantung atas ko moditi Migas, namun dari waktu ke waktu hal ini terus berkurang. Salah satunya adalah tidak ditaatinya kuota minyak oleh negara negara OPEC, maka dalam kesempatan ini disampaikan bahwa bangsa menginginkan pemerintah lebih efektif dan lebih berusaha



untuk bekerja sama dengan negara -negara untuk mentaati usaha ini . Terima kasih . PIMPINAN RAPAT



Terima kasih Pak Mas Bon , dan pembicara terakhir dari peserta ialah Pak Cosmas Batubara .



BAPAK COSMAS BATUBARA



Bapak Pimpinan yang saya hormati dari kami setelah membaca



draft Pernyataan Politik Golongan Karya dapat dilihat bahwa kese luruhan yang ada di dalamnya sebenarnya harus merupakan hylsed dari program sambutan-sambutan pengarahan-pengarahan dan peng alaman -pengalaman yang dikemukakan di Munas dan setelah kami teliti materi -materi yang telah dikemukakan oleh pernyataan ini ia lah mencoba melihat hal-hal itu tadi . Namun demikian, mari kita sempurnakan dalam rumusan ini kita melihat Pernyataan Politik



dapat diangkat dan diarahkan kepada tiga sasaran , pertama ialah para penyelenggara di dalam pemerintah, kedua ialah para anggota Golongan Karya, dan tiga masyarakat luas masuk partai politik. De ngan adanya sasaran pernyataan ini , kami menyampaikan beberapa hal yang ingin kami pentingkan sebagai head line. Kita dalam per kembangan bangsa negara ke masa depan , mengetahui pokok pi 641



kiran Golongan Karya . Dalam menyusun Garis-Garis Besar Haluan Negara sebenarnya telah dilihat kalender kegiatan negara . Pada pi lihan -pilihan ini kita sampai kepada decision maker ini , maka kami



melihat ada dua hal menonjol yang perlu kita perhatikan . Pertama adalah ketidakseimbangan pertumbuhan angkatan kerja dan kemampuan kita menyediakan lapangan kerja. Saya lihat apakah pada butir 15 hal itu telah diangkat. Menurut hemat kami, pengangkatan permasalahan itu masih bisa lebih tajam lagi agar de ngan demikian para pengambil saya kira akan bisa lebih cepat lagi kami melakukan proyeksi pertumbuhan angkatan kerja pelita ke-V adalah kira-kira 11,86 juta, jadi berarti tiap tahun kita menghadapi angkatan kerja baru : 2,2 juta lebih . Ini bukan jumlah yang kecil . Oleh karena itu , menurut kami perlu ditekankan oleh Munas ini perhatian yang besar terhadap masalah perluasan tenaga kerja ini . Kalau di dalam pernyataan dipakai istilah " pengangguran ' maka perlu kami sampaikan di sini kalau secara umum pengangguran rela tif kecil dan yang besar menjadi masalah adalah setengah mengang gur. Oleh karena itu kata-kata pengangguran di sini lebih baik me makai perluasan lapangan kerja . Dalam rangka perluasan lapangan kerja ini menurut kami ada beberapa sektor yang perlu kita dorong bersama. Sampai sekarang ternyata sektor pertanian masih merupa kan penyerap tenaga kerja yang terbesar. Namun demikian, sektor



Industri, sektor perdagangan, dan sektor pariwisata juga perlu kita dorong , sebab dari 11,86 juta tadi andai kata perluasan lapangan kerja ini kita dorong, maka bisa menyerap pengangguran . Kedua, dalam pembangunan tenaga kerja ini perpindahan angkatan kerja dari Pulau Jawa ke luar Pulau Jawa selama Pelita IV memang cu



kup besar, tetapi sebaliknya juga terjadi masuknya angkatan kerja



dari luar Jawa ke Pulau Jawa yang kualitatif juga cukup menarik . Oleh karena itu , hal ini perlu menjadi perhatian kita . Faktor-faktor penarik di daerah -daerah luar Pulau Jawa perlu dikembangkan agar



pemerataan angkatan kerja ini dapat kita tingkatkan . Dalam rangka Munas , kita ini barangkali perlu disarankan secara intensif agar in vestor mau menanamkan modalnya di luar Jawa, ataukah kalau me 642



reka menyerap tenaga kerja, kepada mereka perlu diberi perhatian cukup besar.



Ketiga , berdasarkan evaluasi selama Pelita IV ternyata terjadi pergeseran angkatan kerja yang ikut di dalam satu perusahaan for mal makin lama berkurang . Mereka bergeser menuju usaha -usaha sendiri dan usaha-usaha keluarga . Jadi , ternyata penyerapan tenaga



kerja usaha keluarga dan usaha sendiri selama Pelita IV cukup besar . Oleh karena itu , butir 15 saya kira penekanan kepada pengusaha usaha lemah , pengusaha -usaha kecil menengah ini perlu ditonjolkan lagi agar bisa menyerap dan bisa berkembang . Dalam rangka ini , tingkat partisipasi wanita, tenaga kerja wanita dapat meningkat. Di perkirakan selama Pelita V dapat lebih meningkat lagi . Oleh karena



itu segi-segi perlindungan tenaga kerja wanita menurut kami perlu kita kembangkan di hari-hari mendatang . Selain daripada itu ba lance masalah perekonomian perlu dibahas, Barangkali kita mengi



kuti bersama balance of demand sebagai suatu masalah yang penting kita sadari bersama. Oleh karena itu , usaha GOLKAR mendorong ekspor nonmigas saya kira juga perlu ditampilkan . Nah, untuk itu menurut penilaian kami usaha- usaha merubah kualitas angkatan kerja agar bisa ikut serta diprogram meningkatkan migas ini penting sekali karena memang migas ini penting sekali. Jadi , kami juga me lihat di dalam beberapa butir nanti kita pertajam perumusannya . Selanjutnya dalam rangka balance ke depan ini ternyata dari



pengarahan Bapak Presiden masalah pengembangan ideologi Panca sila yang dikaitkan dengan lahirnya Orde Baru adalah bagaimana kita menghadapi nilai ekstrim . Menurut kami barangkali memang kata -kata itu perlu lebih kita tajamkan . Berbagai nomor yang kami ketahui di sini berbicara untuk masyarakat lebih luas . Kepada Go



longan karya sendiri menurut kami sehubungan dengan Pernyataan Politik ini , masih perlu ditekankan sekali lagi akan kesiapan kita



mendukung Mandataris kita di dalam melaksanakan Panca Krida Kabinet Pembangunan V dengan segala cara yang ada pada anggota GOLKAR . Kedua, saya kira kaderisasi dalam tubuh GOLKAR seba



gai bagian dari kaderisasi bangsa memanfaatkan sistem politik De 643



mokrasi Pancasila terlihat dalam beberapa rumusan . Namun, menu



rut kami untuk hal - hal tersebut masih perlu lebih kita tingkatkan lagi . Selanjutnya dari beberapa point yang kami amatidari pada ru musan ini memang ada suatu pesan -pesan kepada masyarakat ke pada kekuatan politik lainnya, dan di dalam rangka ini kami juga melihat rumusan itu bisa lebih kita tajamkan lagi . Demikian Bapak Pimpinan beberapa hal yang kami ketengah kan , secara konkrit rumusan Pasal 15 akan kami sampaikan kepa da Pimpinan , yang lain adalah memperkaya keseluruhan rumusan yang ada . Atas perhatiannya terima kasih . PIMPINAN RAPAT



Terima kasih dengan demikian Bapak-bapak dan Ibu-ibu seka



lian maka dari pihak peserta yang telah mengajukan pembicaraan adalah 31 semuanya telah menggunakan kesempatan sebaik-baiknya sesuai dengan porsi waktu yang kita sepakati bersama.' Sekarang jam 09.25 menit, waktu mulai membuka kesempatan berbicara tadi kita setuju untuk sementara tidak memberi kesem patan kepada Pak Rachmat sebagai Steering Committee. Kini seba



gai penghargaan atas jerih payah beliau , kami akan memberikan kesempatan kepada Pak Rachmat Witoelar sebagai Steering Com mittee untuk memberikan penjelasan dalam porsi waktu yang sama



dengan para peserta . Setuju ! (dijawab setuju oleh peserta).Silahkan Pak Rachmat !



Ir. RACHMAT WITOELAR



Terima kasih Saudara Pimpinan .



Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih diberi kesem patan bicara di sini. Sejak tadi siang sampai malam hari ada bebe rapa hal yang diungkapkan tentang beberapa pemikiran mengenai penyusunan dari rancangan ini. Tentunya saya bergembira dapat memenuhi permintaan itu dengan harapan dapat memberikan pen jelasan lebih jauh tentang naskah rancangan itu . Steering Committee yang telah dibentuk kurang lebih 3-4 bulan



yang lalu ditugaskan antara lainnya untuk menyusun konsep ran 644



cangan ini agar dapat memberikan informasi kepada Ibu-ibu dan Bapak-bapak dari komisi ini . Pada kesempatan ini saya ingin me nyampaikan apa yang telah dilakukan oleh Steering Committee itu



sampai melahirkan naskah ini . Sebelumnya perlu saya nyatakan, atas nama Steering Committee khususnya Pokja D bahwa kami se betulnya menyadari keterbatasan dan kekurangan yang ada pada kami dan karena itu sangat berterima kasih kepada masukan -ma sukan dari Ibu dan Bapak -bapak yang telah membahasnya selama ini sebanyak 28 pembicara tentunya sungguh memperkaya naskah ini .



Proses perumusan rancangan ini melewati delapan tahapan , Ini



segera dikurs saja supaya terlihat bagaimana kelahirannya . Perta ma-tama dilakukan reforming di antara seluruh anggota DPP GOL KAR . Kedua blue print itu disampaikan kepada Pokja D yang khu sus dibuat untuk memformulasikan rancangan ini . Langkah ketiga, hasil daripada Pokja itu disampaikan kepada Panitia Pengarah yang anggota -anggotanya adalah Anggota DPP dan disampaikan kepada Paripurna yang menyangkut bukan saja daripada Pokja D tapi juga Pokja A, B dan C yang sekarang ini kurang lebihnya menjadi Ko misi A dan B dan D, kecuali pertanggungjawabannya. Setelah di bahas di dalam Paripurna blue print ini dikembalikan kepada Pokja dan diadakan perumusannya. Sesudah perumusan ulang lalu dikem balikan kepada Team Sinkronisasi dan dari Team Sinkronisasi peru musan ini disampaikan kepada DPP kembali sehingga menjadi ran cangan ini . Di dalam proses ini naskah itu mengalami banyak peru bahan dengan tujuan memperjelas masalah , tetapi kadang-kadang juga malah membikin masalah -masalah menjadi kurang jelas karena banyak tangan dalam menangani ini . Dengan sebaik-baiknya kami telah berusaha merumuskan , ini dan akhirnya DPP telah menggagas kan yang terakhir ini dengan menyadari hal -hal yang ada . Karena itu , saya atas nama rekan-rekan saya di Pokja sangat berterima kasih atas masukan -masukan ini .



Sebenarnya kesemuanya ini adalah suatu usaha untuk menas



kahkan pernyataan sikap GOLKAR mengenai semua aspek kegiatan 645



yang dilakukan untuk mencapai tujuan nasional kita, dan yang me libatkan setiap potensi nasional di masa lalu masa kini dan di masa



yang akan datang . Adapun yang dimaksud dengan " sikap " itu ter kandung di dalamnya adalah 'penilaian keadaan ', 'penyampaian pemikiran ' ataupun 'alternatif pemberian arah ', atau 'usul' , 'saran ', 'dorongan semangat' dan ' tekad ' yang mencerminkan sikap GOL



KAR sebagai perwujudan dari penyaluran aspirasi rakyat Indonesia . Penyusunan naskah ini berpegang pada prinsip-prinsip tetap ak tual dan realistis bagi penganut partisipasi serta juga bagi pengga langan masyarakat, mengantisipasi ke masa depan dan menegaskan serta menyegarkan fisi , misi , dan kometmen GOLKAR kepada Pem bangunan . Adapun pendekatannya diusahakan agar tetap memper tahankan kesinambungan perjuangan GOLKAR , menegaskan per nyataan kebulatan tekad , mengusahakan penajaman dari masalah masalah yang selama ini diperjuangkan oleh Golongan karya yang tentunya masalah itu berkembang setiap kurun waktu sehingga per



lu diadakan penajaman , dan khususnya senantiasa bersifat mengga lang seluruh jajaran GOLKAR .



Kalau tadi banyak komentar mengenai masalah struktur atau sistimatik, memang hal inipun telah diusahakan , dipikir ulang ber



kali - kali , dan akhirnya diberanikan untuk dipresisentasikan seba gaimana bentuknya seperti ini . Hal ini tidak lain ditempuh agar nas kah itu dibaca secara mengalir . Walaupun demikian sebenarnya di dalam latar belakang pemikiran tentunya ada suatu struktur atau sistimatik yang kita usahakan untuk kita pegang dan sebenarnya kalau diteliti dapat ditunjukkan di sini bahwa dari kedua puluh empat butir itu , butir satu dua itu umum, tiga sampai sembilan itu ideologi dan politik, sepuluh enam belas mengenai ekonomi, butir 17 sampai 22 mengenai Sosbud , dan dua puluh tiga serta dua puluh empat itu Hankam . Jadi urutan itu merupakan urutan umum , Ipoleksosbud , Hankam. Pada penutup disertai dengan seruan khu sus kepada jajaran kita secara intern .



Tentunya hal ini merupakan suatu tantangan bagi kita karena di dalam usaha itu semua diusahakan agar menarik yang oleh salah 646



seorang pembicara disingkat dengan istilah Jamu Singset, yaitu je. las, singkat, selesai, dan ketat. Secara intern dapat saya kemukakan di sini bahwa aslinya nas



kah ini sangat besar karena kita terjebak ke dalam usaha untuk membuat terlalu jelas sehingga hasilnya mirip-mirip program. Da lam bentuk yang demikian tentunya tidak akan mencapai maksud karena Pernyataan Politik itu harus tegas, tapi kalau tegas terlalu singkat menjadi tidak jelas. Kita terjebak di antara kedua bentuk pernyataan tersebut, tentunya hal ini adalah kebijakan dari Team Perumus nanti untuk dapat keluar dari masalah bentuk pernyataan



nanti . Mengenai sinkronisasi yang dimaksud tadi adalah naskah -nas kah yang dahulu itu kemudian diedarkan di antara Pokja-pokja un tuk dibahas aspek-aspek masalah ke-GOLKAR -an yang ada dari semua segi . Tidak terkecuali pada kesempatan ini saya kira perlu ada usaha



yang positif , usaha yang sangat intensif dari kita untuk mensin kronkan hasil sementara dari pada komisi ini dengan komisi yang lain , di antaranya untuk diinformasikan kalau memang sudah ada yang selesai, tetapi kalau program belum selesai, akan dicoba untuk mengadakan komunikasi dengan mereka. Jadi , tanpa bermaksud



mendahului sidang, kalau disetujui saya sebenarnya akan melon tarkan suatu ide, yaitu kepada Team Perumus agar melakukan ko munikasi dengan Team Perumus Program , siapa tahu di dalam ko



misi program itu ada hal-hal atau butir-butir yang perlu masuk di sini dan saya kira itu tidak mustahil dan mungkin ada, karena



dalam perkembangan program itu tentu ada butir-butir yang perlu dinyatakan secara gamblang di dalam Pernyataan Politik ini . Jadi , hal ini adalah penting agar materinya aktual . Dan sebaliknya , andaikata program itu tidak menyatakan se suatu tentunya dicanangkan di sini tidak akan ada artinya, karena naskah ini sinkron dengan naskah rancangan program yang dise rahkan tetapi sudah diolah, sehingga hal ini perlu menjadi perha tian kita semuanya, terutama Team Perumus agar tetap aktual . De ngan demikian , saya kira latar belakang dari penyusunan naskah 647



ini dengan latar belakang pemikirannya diisi dengan pendapat dan saran - saran dari Ibu -ibu dan Bapak-bapak kiranya akan dapat men capai suatu kesempurnaan yang sempurna-sempurnanya . Demikian keterangan dari kami selaku SC Komite Pokja D yang



sekarang bertugas sebagai nara sumber di sini dan atas perhatian dan kesabarannya kami ucapkan terima kasih. Wassalam Warrah matullahi Wabarakatuh . KETUA RAPAT



Terima kasih Pak Rachmat Witoelar dan demikianlah Bapak



bapak dan Ibu-ibu sekalian penjelasan dari SC yang telah memberi kan latar belakang serta proses yang telah dilalui dalam menyusun konsep ini. Maka dengan penjelasan ini saya kira kita sudah mempu nyai cukup banyak bahan untuk dirumuskan . Interupsi ; INTERUPSI PESERTA RAPAT



Alangkah bahagianya dalam Komisi D ini ditangani Bapak Su domo, dan alangkah baiknya kalau beliau dimintai untuk mem berikan saran -sarannya . PIMPINAN RAPAT



Apakah Pak Domo bersedia, sebab beliau menyatakan tidak ber sedia dan beliau mengucapkan terima kasih atas perhatian komisi kita .



Saya kira kita lanjutkan saja sesuai dengan jadwal waktu yang



tersedia . Karena pentingnya hasil yang harus kita capai ini maka dari pembicaraan -pembicaraan yang sudah disampaikan kami mo hon waktu untuk merumuskan kesimpulan sekaligus mempersiap kan Team Perumus. Setelah itu kesimpulan ini kami sampaikan ke



pada Bapak-bapak sekalian dan sekaligus Team Perumus dan waktu yang masih tersisa malam ini kita pergunakan untuk merumus se cara minimal untuk membuat kerangka rumusan . Karena besok siang , hari Senin kita sudah harus rapat pleno komisi lagi untuk



mendengarkan hasil rumusan , dan sorenya harus melapor kepada Sidang Pleno. Hasil sidang Komisi D akan dilaporkan kepada Pleno pukul dua . Acara pukul dua besok harus kita laporkan ke Pleno, 648



karena itu ijinkanlah kami menunda sampai pukul sepuluh malam , dipersilahkan kalau masih ada minuman dan dengan ini rapat di tunda . RAPAT DIBUKA KEMBALI



Bapak -bapak dan para Ibu -ibu para peserta rapat Komisi D ra



pat dibuka kembali . Pada kesempatan ini selanjutnya perkenankan lah kami Pimpinan menyampaikan kesimpulan dari pendapat-pen dapat yang disampaikan oleh para peserta dan kemudian untuk menentukan langkah lanjut sesuai dengan Tata Tertib pasal 19 ayat dua dan ayat tiga.



Para peserta yang terhormat, dari sekian banyak yang telah mengajukan pandangan saran - saran dan pendapat, serta penjelasan dari Steering Committee kami , Pimpinan berkesimpulan bahwa se



mua pembicara berpegang kepada rancangan yang disajikan oleh Steering Committee sebagai bahan . Pendapat-pendapat para peserta itu dapat pula kami rinci sebagai berikut . Pertama dilihat dari segi arah dan tujuan pengajuan saran , se



muanya bersifat menghendaki perbaikan dan melengkapi rancang an yang telah disediakan , perbaikan dan kelengkapan itu baik mengenai sifatnya sebagai Pernyataan Politik , sistematiknya, ma terinya maupun redaksi dan bahasanya. Kedua , dilihat dari jenisnya pendapat-pendapat yang diaju kan perbaikan itu antara lain ada berupa usul yang mengubah re daksi , permintaan untuk menyederhanakan dan mempertegas,



kemudian ada yang bersifat mengurangi kata-katanya yang tidak perlu .



Dilihat dari bobotnya ada yang bersifat esensial memang yang



harus masuk , seperti kaitannya pengarahan dari Bapak Presiden, dimensi-dimensi yang harus tercantum , serta sasaran yang harus lebih tegas dan sebagainya. Berlandaskan atas hal -hal tersebut di atas maka tugas Pimpinan selanjutnya adalah untuk merumuskan dan menyusun suatu perbaikan sehingga hasilnya nanti akan merupakan suatu Pernyataan Politik yang mempunyai sifat yang umum se hingga menampung segala masalah , sederhana jelas, mengandung 649



hal-hal yang esensial, mempunyai dimensi -dimensi yang diperlukan sebagai Pernyataan Politik yang selanjutnya dapat dipakai sebagai sikap bagi seluruh kader GOLKAR , dengan materi -materi yang cu



kup banyak . Jadi , prinsipnya adalah mencakup keseluruhan Ipolek sosbud Hankam dan inilah kesimpulan umum kami .



Tugas kami sekarang adalah seperti yang tertera dalam Pasal 19 dalam Tata Tertib ayat ( 1 ) pasal 19 " komisi bertugas memusya warahkan dan mengambil keputusan mengenai bidang yang menjadi tugas komisi yang bersangkutan" , ayat ( 2 ) " laporan komisi disusun oleh Pimpinan komisi berdasarkan saran pendapat dan tanggapan para anggota komisi ” , ayat (3 ) " apabila dipandang perlu Pimpinan komisi dapat meminta kepada anggota komisi untuk membantu



menyusun laporan tersebut". Jadi , di sini memang sifatnya tidak ada Team Perumus. Oleh karena itu , setelah laporan terangkum selan jutnya Pimpinan group komisi akan menyusun kembali laporan ko misi ini dibantu oleh mereka , dan yang jelas adalah Steering Com mittee, Bapak-bapak , dan Ibu -ibu yang kami pandang perlu . Kese muanya ini akan kami lakukan mulai besok pagi dan malam ini ka mi akan mempersiapkan diri . Setuju, setuju (peserta rapat) . De ngan demikian selanjutnya Pimpinan akan merumuskan hasil ko misi kita sebagai hasil laporan komisi dengan dibantu oleh Steering Committee dan Bapak-bapak yang kami mintai bantuannya akan kami hubungi segera. Dengan demikian rapat kami tunda sampai



besok jam 11.30, untuk menyampaikan laporan hasil rumusan kita. Terima kasih , selamat malam .



Jakarta, 23 Oktober 1988 Sekretaris Rapat, Drs. Thomas Suyatno



Mengetahui , Team Transkiripsi 1. Dwi Maryanto 2. Sunardi



3. Bambang Hermanto



650



Ketua Urusan, Drs. A.L. Sondakh



1



RISALAH RAPAT KOMISI D SIDANG RAPAT : KOMISI D ( PERNYATAAN POLITIK )



Hari/tanggal



:



Senin , 24 Oktober 1988



Tempat



:



Wisma Karsa Graha Pemuda



Waktu



:



Pukul 12.15 s / d 12.30



Pimpinan Rapat



:



Drs. H. Suparto



Acara



:



Laporan Team Perumus



Hadir



:



150 orang dari 331 orang peserta



I.



PENJELASAN/PENGANTAR PIMPINAN RAPAT



Bapak-bapak dan Ibu - ibu sekalian para peserta yang berbahagia . Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh dan Saya sam paikan selamat pagi sekaligus selamat siang . Perlu kita ketahui bersama bahwa Sidang ini adalah Sidang lan jutan dan dengan ini Rapat kami buka ( ketuk palu 1 kali ) .



Para Peserta Bapak-bapak , Ibu - ibu yang terhormat. Pertama -tama kami mohon maaf yang sebesar -besarnya bahwa rapat ini terpaksa ditunda dari rencana yang kami sampaikan tadi malam. Oleh karena rupanya komisi kita ini cukup hidup sehingga Pimpinan yang diserahi tugas untuk merumuskan hasil komisi ini



telah dibantu oleh Bapak-bapak dan Ibu-ibu dari Panitia Pengawas dan bahkan ditambah beberapa peserta yang senior pun tetap harus



bekerja keras tadi malam , kami sampai jam 12.00 lebih . Sesudah jam 12.00 baru kami membentuk tim , dan tim itu sen



diri benar -benar wayang kulit, bukan nonton wayang kulit tapi menjadi wayang kulitnya , karena tidak tidur sampai siang ini . Hal itu memang suatu upaya dari kita semua untuk dapat me



nampung sebaik -baiknya dari seluruh pendapat dan aspirasi yang telah disampaikan kepada komisi kita ini . Perlu saya sampaikan bahwa setelah kita inventarisasikan maka usul-usul itu berjumlah



651



118 buah point saran-saran yang telah kami terima dari para peser ta . Kami berusaha untuk tentu pertama -tama menstimatisir saran saran yang masuk dan kemudian membuat kerangka bagaimana



susunan itu dan baru kemudian di dalam kerangka itulah dalam kerangka sistematika yang telah kita susun ini kami menugaskan team memasukkan masuk dalam kerangka tersebut . Dalam hal ini perbaikan -perbaikan yang telah dilakukan dan pe nyempurnaan yang telah kita lakukan adalah pertama, memasukan substansi -substansi yang memang perlu dimasukkan , yang bersum



ber dari Bapak -bapak dan Ibu- ibu sekalian, yaitu antara lain , menge nai pembangunan daerah, termasuk pembangunan daerah terbela kang, daerah terpencil dan daerah perbatasan . Ini substansi yang kita masukkan , kemudian di dalamnya adalah pemekaran wilayah , kemudian juga kita singgung juga mengenai hutang luar negeri kita dikaitkan dengan tanggungjawab dan beban yang akan dipikul oleh



negara kita ini dalam 5 tahun yang akan datang. Dalam kaitan ini pula juga mengenai peranan OPEC. Secara khusus kami tidak per nah lupa dan kami ingat betul tentang substansi mengenai Peranan



Wanita. Kemudian mengenai alih generasi ,



kemudian juga lebih



kami pertegas lagi masalah pendidikan dan peningkatan kualitas



manusia . Selanjutnya masalah kebudayaan , Agama dan keper cayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kemudian penajaman ten tang masalah peranan Dwi Fungsi ABRI dan kewaspadaan nasional , juga kami masukkan Substansi mengenai pembinaan ekonomi le mah dan kesadaran hukum . Semua ini rumusannya telah kita upa



yakan sedemikian rupa sehingga keseluruhan perumusan meliputi sistematika yang disarankan oleh sebagian besar peserta yaitu Ipoleksosbud Hankam.



Sistematikanya, bahasanya telah kami perbaiki sehingga untuk setiap masalah kami menggunakan istilah dan bahasa yang lebih konsistensi .



Katakanlah , misalnya kalau kita gunakan kata karyawan , atau apa yang bukan karyawan terus tidak ada, apa namanya ... masalah lain yang berbeda dalam seluruh perumusan . Walaupun kita telah ber 652



usaha memadatkan mengingat luasnya permasalahan yang harus kita tampung maka di lihat dari jumlah butir, dijumlah dari angka-angka butirnya, justru terpaksa bertambah yang semula 24 butir menjadi 30 butir, akan tetapi dari jumlah yang menjadi lebih besar itu justru lebih padat. Jadi, padat tidak selalu lebih menjadi kecil karena di dalamnya memang mengandung rumusan -rumusan dari yang bisa menampung segala permasalahan yang dalam sifatnya kita pegang adalah bersifat kualitatif , jadi tidak satu pernyataan yang memang tidak benar bersifat umum.



Hasil dari tim ini setelah bekerja hampir satu malam masih kami cek lagi dan ternyata itupun masih memerlukan perbaikan -perbaik



an kembali . Jadi , bisa digambarkan bagaimana seramnya komisi kita ini . Oleh karena itu , kami mohon maaf, sampai kepada pembukaan sidang ini kami belum bisa menyampaikan secara tertulis dan ter cetak kepada Bapak dan Ibu-ibu sekalian . Namun demikian , rumus



an secara konsep asli sudah selesai dan itulah substansi-substansi yang ditambahkan dan dimasukkan . Dan untuk ini perlu ditambah kan lagi . Barangkali dari Pak Thomas ada tambahan baru lagi, arti nya berupa penegasan -penegasan yang kita minta di belakang tadi supaya kalau itu diperlukan kami mengharapkan Bapak-bapak Ibu sebagai para peserta dapat menyerahkannya kepada kami agar dapat diperbaiki kembali . INTERUPSI



Pimpinan : Silahkan Pak PESERTA



Ini Nuwun Sewu, berhubung sudah pukul 12.30 dan mendengar laporan bahwa usaha panitia atau pimpinan dan perumus yang sam pai dengan pagi ini belum tidur sama sekali serta masih adanya per ubahan-perubahan , maka bila diijinkan oleh kawan-kawan semua



kami ingin mengusulkan agar rapat ini dicukupkan sampai sekian dulu .



Laporan Pimpinan dan penyempurnaan perumusan kami lim



pahkan sepenuhnya (peserta setuju ). PIMPINAN



653



Terima kasih Pak Soejoed dan karena usul tersebut ini adalah dari para peserta, karena itu saya lempar kembali apakah Bapak -ba



pak dan Ibu-ibu menyetujui . Peserta menyetujui (ketuk satu kali ) . Terima kasih syukur alhamdulillah .



Dengan demikian kamipun menyampaikan yang kedua kalinya penghargaan yang setinggi- tingginya kepada Bapak-bapak sekalian



yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyusun sebaik-baiknya . Bapak -bapak dan Ibu-ibu sekalian , dengan demikian kita segera dapat mengakhiri sidang komisi ini karena pada jam dua nanti kita harus berkumpul di Balai Sidang dalam acara penyampaian Lapor an Komisi kepada Sidang Pleno.



Pada kesempatan ini perkenankanlah kami bertujuh yang men dapat kepercayaan untuk memimpin Sidang menyampaikan peng hargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih kepada bapak -ba pak atas segala partisipasi , ketekunan khususnya kepada bapak bapak para sesepuh , pinisepuh yang tetap penuh semangat tinggi , mengikuti sidang -sidang yang telah kita laksanakan bersama, dan partisipasi itu telah ditujukan dalam bentuk saran -saran maupun ke hadiran bapak-bapak dan ibu -ibu sekalian .



Selanjutnya atas nama Pimpinan apabila dalam melaksanakan kepemimpinan ini kami ada kekurangan , kelewatan dalam kata , maupun langkah, kami hanya bisa mohon maaf yang sebesar-besar nya. Semoga Sidang ini berjalan dengan baik dan Munas kita sukses. Terima kasih dan dengan ini Sidang Komisi D kami tutup dengan ucapan syukur alhamdulilah (tiga kali ketuk) . Terima kasih . Jakarta , 24 Oktober 1988



Mengetahui, Sekretaris Rapat ,



Drs. Thomas Suyatno



Ketua Urusan , Team Transkripsi Drs. A.J. Sondakh 1. Dwi Maryanto 2. Sunardi



3. Bambang Hermanto 654



SAMBUTAN KETUA UMUM DPP GOLKAR



MASA BAKTI 1983-1988



PADA RAPAT PARIPURNA VII MUSYAWARAH NASIONAL IV GOLONGAN KARYA TANGGAL 25 OKTOBER 1988



Saudara Pimpinan Musyawarah Nasional yang saya hormati .



Sidang Musyawarah Nasional yang mulia . Sdr. Wahono serta rekan -rekan anggota DPP GOL KAR lainnya yang saya hormati .



Syukur alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Tu han Yang Maha Esa , bahwa kita semua , para peserta Musyawarah



Nasional IV GOLKAR , berkat rakhmat dan ridho-Nya dan dengan semangat Demokrasi Pancasila yang tertanam dalam diri kita masing masing, telah berhasil menyelenggarakan Musyawarah Nasional de ngan selamat, serta menciptakan hasil-hasil sesuai dengan kewenang an Munas yang merupakan bekal utama bagi jalannya organisasi kita yang tercinta ini dalam kurun waktu 5 tahun mendatang . Sungguh membesarkan hati , bahwa kita semua telah melihat, merasakan serta menjadi bagian dari proses perkembangan jiwa serta praktek Demokrasi Pancasila selama Munas ini berlangsung . Suasana kebebasan berpendapat dan berargumentasi dinikmati oleh kita semua , para peserta maupun Peninjau . Bahkan dinikmati pula oleh rekan -rekan wartawan dari berbagai media yang menghadiri seluruh



acara dengan tekun serta penuh perhatian . Terlihat, bahwa sema 655



ngat demokrasi yang nampak bukanlah demi demokrasi itu sendiri , bukan juga demokrasi pura-pura, namun Demokrasi Pancasila yang berbobot dalam, bermuara pada musyawarah dan mufakat untuk mencapai keputusan yang sama-sama kita terima dengan ikhlas dan



bulat . Dalam suasana itu , Munas telah sukses merampungkan semua tugas -tugas yang menjadi wewenangnya, yang merupakan jaminan kesinambungan dan pembaruan sekaligus yaitu disahkannya bebe rapa perubahan pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,



disahkannya Program Umum GOLKAR 1988 – 1993, diterimanya Pertanggungjawaban DPP GOLKAR masa bakti 1983–1988, dike luarkannya Pernyataan Politik, terpilihnya Ketua Dewan Pembina , Bapak Soeharto yang kita cintai yang sudah kita anggap sebagai Bapak GOLKAR dan Bapak bangsa Indonesia dewasa ini , serta tersusunnya kepengurusan DPP GOLKAR masa bakti 1988–1993.



Saudara Ketua yang saya hormati . Dalam suasana penuh rasa syukur dan kegembiraan ini , ijinkan lah saya menyambut hasil-hasil Munas IV dengan pertama-tama mengucapkan selamat yang sehangat-hangatnya kepada Sdr. Wa hono , Ketua Umum DPP GOLKAR masa bakti 1988–1993 beserta seluruh kepengurusan yang menyertai. Melihat susunan yang tadi telah disahkan oleh Sidang Paripurna yang terhormat, saya yakin



dan berharap bahwa kepengurusan hasil Munas ini , akan mampu memelihara dan mengembangkan kepengurusan yang kompak, ber satu dan terpadu sesuai dengan prinsip kepemimpinan DPP GOL



KAR yang harus merupakan kepemimpinan yang kolektif. Saya sungguh memahami serta menghayati betapa beratnya tugas keper cayaan Munas yang dipikul oleh Saudara -saudara sekalian, bahkan mungkin lebih berat dari tugas-tugas yang dirasakan oleh saya dan



teman - teman dalam periode yang lalu . Saya, dan juga saya kira se mua hadirin gembira menyaksikan bahwa komposisi DPP hasil kar ya Munas ini melalui para Formatur mencerminkan kombinasi yang serasi antara para senior dan generasi penerus, dengan bobot peran an yang lebih besar pada generasi penerus sebagai bagian dari per jalanan sejarah bangsa . 656



Kepada Saudara Wahono serta para senior lainnya, saya menitip kan harapan agar rekan -rekan yang muda mendapat bimbingan serta hikmat perjuangan menegakkan dan mengisi kemerdekaan nasional ,



yang selama ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehi dupan pribadi masing-masing tokoh senior. Kepada teman - teman generasi penerus, khususnya yang baru pertama kali duduk di DPP, saya ingin berpesan , laksanakanlah tu gas anda dengan penuh tanggung jawab dengan menyadari bahwa dengan hadirnya diri anda dalam DPP GOLKAR , anda telah mema suki deretan tokoh nasional dan bukan hanya sekedar pekerja or



ganisasi . Anda akan menjadi panutan , akan menghadapi berbagai batu ujian dan akan disorot tindak tanduknya . Perankanlah diri an da dengan kepribadian pimpinan yang handal dan arif , dan tunjuk



kanlah bahwa kepercayaan Munas tidaklah sia -sia. Anda mewakili wawasan dan citra GOLKAR , di samping mewakili citra dan harap an generasi muda . Saya berkeyakinan bahwa melihat pengalaman



dan pengabdian para anggota DPP yang baru ini , yang terdiri dari tokoh-tokoh senior yang berpengalaman dan tokoh-tokoh muda yang dinamis dan energik , betapapun beratnya tugas yang dihadapi , beban tugas itu akan terasa ringan dan dapat diatasi dengan baik, apabila dapat dihadapi dengan sikap lapang dada, ikhlas dan jujur, oleh masing-masing anggota maupun secara keseluruhan . Ciptakan lah dan kembangkanlah suasana kepemimpinan yang utuh . Binalah persatuan dan bersatu dengan ciri -ciri kebersamaan , kekeluargaan dan kesetiakawanan , karena hal -hal itulah modal utama kita , bukan



fasilitas, ataupun materi yang lain . Dengan suasana dan dalam sema ngat kepemimpinan yang demikian itu , maka kita semua berkeya kinan bahwa suksesnya pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawab DPP GOLKAR akan mendapat dukungan sepenuhnya dari se



luruh jajaran Keluarga Besar Golongan Karya , karena kita semuanya tentu mempunyai rasa tanggung jawab sepenuhnya untuk mendu kung serta membantu kepengurusan yang merupakan hasil pilihan kita, yang mencerminkan aspirasi dan sikap kita semua. Tugas-tugas DPP, sungguh amat berat, DPP tidak hanya melak 657



sanakan tugas organisasi namun juga tugas-tugas nasional . Apa yang diputuskan dan dikerjakan oleh DPP, dampaknya terasa bukan saja oleh seluruh warga GOLKAR , namun oleh seluruh bangsa dan



mempunyai dampak kedepan yang akan mempengaruhi jalannya sejarah . Bekal untuk menyukseskan tugas-tugas tersebut, adalah ke sadaran serta kesukarelaan dari jajaran GOLKAR dan jajaran Ke luarga Besar Golongan karya. Saya dan teman -teman dalam kepe ngurusan yang silam amat merasakan betapa besarnya potensi ke sadaran dan kesukarelaan ini . Sungguh merupakan pengalaman yang



mengharukan dan menyentuh hati kita semua . Saya yakin bahwa semangat yang sama, akan diperlihatkan oleh seluruh kader, dan



dalam kesempatan yang mulia ini , saya secara pribadi dan juga atas nama teman -teman dari pengurus lama menyatakan siap mendu



kung dan membantu DPP GOLKAR dengan sepenuh hati dan de ngan segala kesanggupan , segala daya dan segala kemampuan yang ada pada kami .



Saudara Ketua; Saya atas nama teman - teman lain dari DPP lama ingin meng



ulangi rasa terima kasih yang tulus ikhlas kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebut satu persatu , yang telah mendukung dan



membantu suksesnya penyelenggaraan tugas DPP yang saya pimpin, serta menyerukan agar meningkatkan bantuan serta dukungan ke pada DPP yang baru . Saya atas nama diri sendiri dan teman-teman



mengucapkan rasa terima kasih dan rasa syukur yang sedalam -da lamnya atas keputusan Munas dalam menerima Pertanggungjawaban kami, yang segalanya itu telah kita laksanakan semata-mata untuk memenuhi amanat Munas III tahun 1983.



Kepada rekan -rekan anggota DPP yang telah mendampingi saya selama memikul tanggung jawab kepengurusan masa bakti 1983– 1988, saya juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Hanya karena dukungan dan kerja keras anda semualah , tugas kita telah



memberikan hasil yang sebaik-baiknya dan Pertanggungjawaban kita diterima oleh Munas. Khusus kepada teman -teman yang duduk lagi dalam kepengurusan baru , saya mengucapkan selamat bekerja, dan 658 .



saya menganggap terpilihnya anda sekalian sebagai tantangan dan panggilan untuk meningkatkan pengabdian terhadap organisasi , bangsa dan negara .



Pengalaman berharga selama ini , hendaknya menjadi bahan pe lajaran untuk meningkatkan mutu prestasi anda, bersama-sama de ngan rekan -rekan lain dalam mendampingi Sdr . Wahono , Ketua Umum kita .



Kepada rekan -rekan yang tidak lagi duduk dalam DPP, saya ya kin bahwa anda akan berkesempatan untuk meningkatkan pengab dian di bidang -bidang lain yang tidak kalah pentingnya demi kejaya an GOLKAR yang kita cintai dan kejayaan Nusa dan Bangsa yang juga kita cintai bersama.



Sebagai kader yang terpercaya dan tangguh, kita semuanya men jalankan tugas pengabdian kita dengan ikhlas, dan dengan sikap da sar yang sudah jelas dari awal mulanya bahwa penugasan dalam bi dang politik menuntut dedikasi, loyalitas dan prestasi tanpa adanya harapan imbalan apapun kecuali kepuasan batin bahwa apa yang



kita kerjakan bersama mendapat penghargaan dari Munas IV GOL KAR, forum tertinggi organisasi, serta kepuasan batin pula karena kita telah merasa, betapapun kecilnya saham pribadi kita dalam ke hidupan organisasi, bahwa kita semua merupakan bagian dari gerak an besar, suatu gerakan nasional yang mempunyai pengaruh ke masa depan . Kepada seluruh Peserta serta Peninjau Munas , saya mengucap kan selamat dan penghargaan atas jerih payah Saudara -saudara se



kalian dalam menjadikan Munas IV suatu sukses besar, suatu ke majuan yang konkrit dalam perkembangan Demokrasi Pancasila,



yang sekaligus menunjukkan kedewasaan GOLKAR sebagai organi sasi sosial politik yang besar. Pengalaman ini diharapkan mempunyai dampak positif dalam upaya bangsa kita terus mengembangkan kehidupan Demokrasi Pancasila dan dapat dijadikan bahan penting disemua bidang peng



abdian , baik di GOLKAR sendiri, di organisasi kemasyarakatan maupun di pemerintahan . 659



Selamat bertugas dan selamat berjuang , baik di puncak kepe mimpinan GOLKAR maupun di bidang pengabdian masing-masing. Semoga ridho Tuhan Yang Maha Esa menyertai kita semua .



Jakarta, 25 Oktober 1988 DEWAN PIMPINAN PUSAT GOLONGAN KARYA



Ketua Umum , ttd .



SUDHARMONO, SH .



660



LAPORAN PANITIA MUNAS IV GOLKAR



- Yth . Bapak Wakil Presiden beserta Ibu Sudhar mono . -



- Yth . Bapak - bapak Pimpinan Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara .



- Yth . Bapak -bapak / Ibu Menteri Kabinet Pemba ngunan V.



Yang Mulia para Duta Besar/Kepala Perwakilan Negara-negara Sahabat . -



-



-



Yth . Ketua Umum PPP Dan PDI .



Yth . Para Pinisepuh Golongan Karya. Yth . Para Anggota Dewan Pembina Golongan Karya. Yth . Bapak Ketua Umum DPP GOLKAR terpilih untuk masa bakti 1988–1993 berserta Ibu Wahono .



Para Peserta /Peninjau dan Pengamat Munas IV Golongan Karya. Dan para undangan sekalian yang berbahagia . Pertama-tama perkenankanlah saya atas nama Panitia Munas



IV Golongan Karya, terlebih dahulu menyampaikan rasa syukur yang sedalam -dalamnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala perlindungan dan bimbingan-Nya kepada kita semua , sehingga pada malam hari ini kita dapat menyelenggarakan Upacara Penutupan Munas IV GOLKAR ini .



Kami ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada ha dirin yang saya muliakan yang telah memenuhi undangan kami menghadiri Upacara Penutupan Munas IV GOLKAR ini . Selanjutnya atas nama Panitia, perkenankanlah pula saya me 661



nyampaikan laporan singkat tentang jalannya Munas yang telah berlangsung sejak tanggal 20 hingga 25 Oktober 1988. Munas IV GOLKAR telah dibuka oleh Bapak Presiden Soeharto



di gedung ini pada tanggal 20 Oktober 1988. Secara keseluruhan Munas IV GOLKAR telah berlangsung dengan aman, tertib dan lancar. Semua kegiatan dapat berlangsung sesuai dengan rencana . Persidangan dalam Munas IV ini, baik sidang-sidang paripurna maupun sidang-sidang komisi dilaksanakan dalam suasana keterbu



kaan dengan tetap menjaga jiwa dan semangat kekeluargaan dan ke bersamaan . Berbagai pikiran dan pendapat dikemukakan dengan



penuh keyakinan tanpa keraguan dan diperjuangkan dengan gigih . Dalam Rapat-rapat komisi terdapat kenyataan ,, bahwa diantara peserta pada awalnya mempunyai berbagai pikiran dan pendapat yang saling berbeda, sehingga diperlukan upaya yang sungguh-sung guh untuk mencarikan titik temu. Namun dengan semangat keke luargaan dan kebersamaan yang tinggi dengan kesadaran untuk memperoleh kesepakatan yang sebaik mungkin untuk kepentingan organisasi, akhirnya dilahirkan rumusan-rumusan yang mencermin kan pemikiran bersama. Sebagai hasil pertukarpikiran yang men dalam itu , maka rancangan -rancangan yang dipersiapkan semula mendapat penyempurnaan yang besar maknanya. Semua keputusan diambil secara musyawarah untuk mufakat



bulat dengan didahului oleh proses diskusi dan tukar pikiran yang mendalam dengan memberi kesempatan yang cukup kepada peserta



untuk ambil bagian menyampaikan pikiran dan pendapatnya, se hingga hasilnya benar -benar merupakan milik bersama. Munas IV ini menghasilkan 11 keputusan antara lain Keputusan tentang penerimaan dengan baik Laporan Pertanggungjawaban DPP GOLKAR Masa Bakti 1983 - 1988, Penyempurnaan Anggaran



Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Program Umum GOLKAR, Pernyataan Politik , Penetapan Ketua Dewan Pembina dan tentang Komposisi dan Personalia DPP GOLKAR masa bakti 1988 – 1993 . Hadirin yang kami hormati . Munas IV GOLKAR ini diikuti oleh 1.449 Peserta, 370 Penin 662



jau dan 109 Pengamat, antara lain dari Kedutaan Besar Amerika



Serikat, Inggris , Jepang, Australia, India, Singapura, Prancis, dan lain -lain . Munas ini diliput oleh 245 wartawan media cetak dalam dan luar negeri antara lain dari kantor berita UPI Amerika Serikat, NHK Jepang , TASS Uni Sovyet, Reuters Inggris, AFP Prancis ; dan lain -lain . Mereka dapat meliput dengan bebas rapat- rapat paripurna



dan rapat-rapat komisi, karena rapat-rapat itu dinyatakan terbuka. Untuk melayani Munas ini Panitia melibatkan sekitar 350 orang yang sebagian besar terdiri dari para pemuda kader-kader GOLKAR yang bekerja keras siang dan malam . Selama Munas berlangsung seksi kesehatan melayani + 70 orang Peserta per hari untuk berobat yang pada umumnya terkena penya kit ringan seperti pilek , gangguan saluran pernapasan , pencernaan dan sebagainya.



Ambulance yang disiapkan delapan buah tetapi tidak dipakai karena memang tidak diperlukan . Tenaga Medis dan Paramedis ka der GOLKAR yang disiagakan sejumlah 120 orang . Tentang keamanan Munas dapat kami laporkan bahwa berkat



kewaspadaan dan kesiapsiagaan dari semua unsur dan jajaran aparat intern organisasi maupun dari petugas resmi pemerintah dapat di laporkan tidak ada gangguan yang berarti terhadap jalannya Munas. Untuk itu kami sampaikan penghargaan yang tinggi dan ucapan teri ma kasih .



Bapak -bapak dan Ibu -ibu yang berbahagia. Panitia telah berusaha sekuat tenaga untuk melaksanakan tugas dan mengupayakan agar Munas ini berlangsung sebaik mungkin . Tetapi walaupun demikian disana sini tentu ada kekurangan dan ke



salahan . Oleh karena itu sudah pada tempatnyalah jika pada kesem patan ini atas nama seluruh perangkat kerja Panitia Munas IV ini



mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada para peserta, Peninjau , Pengamat dan Undangan yang saya muliakan jika selama berlang sungnya Munas ini terdapat kekurangan- kekurangan, kesalahan, ke



lemahan dan hal -hal lain yang tidak berkenan dihati para Bapak dan Ibu yang saya muliakan . 663



Kami mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada



Ketua Dewan Pembina GOLKAR Bapak Soeharto yang juga selaku Presiden Republik Indonesia atas segala perhatian , bantuan, keha diran dan amanat beliau pada Munas IV GOLKAR ini . Begitu juga kami ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya



kepada Bapak Sudharmono, SH mantan Ketua Umum DPP GOL KAR yang juga menjabat Wakil Presiden Republik Indonesia atas petunjuk dan kebijaksanaan yang diberikan dalam rangka penye lenggaraan Munas IV GOLKAR .



Selanjutnya kami ucapkan terima kasih kepada Pimpinan Balai Sidang, Yayasan Gelora Senayan, Pimpinan Graha Pemuda Pimpin an Manggala Wana Bakti yang telah menyediakan fasilitas untuk keperluan akomodasi dan persidangan Munas IV ini . Panitia tidak lupa pula mengucapkan terima kasih kepada para



Wartawan , Kameraman , Petugas Dokumentasi Rekaman dan Penge ras Suara, para Seniman Seniwati, Petugas keamanan, petugas kon sumsi , petugas kebersihan dan semua pihak yang telah memberi kan perhatian dan bantuan sehingga Munas IV GOLKAR dapat ter laksana dengan baik .



Kami mengucapkan terima kasih pula kepada masyarakat Ibu kota pada umumnya dan keluarga Besar Golongan Karya khusus nya atas dukungan dan partisipasi sehingga Munas IV yang berte patan dengan Hari Ulang Tahun ke 24 GOLKAR ini dapat berlang sung dalam suasana tenteram namun cukup semarak dan khidmat.



Akhirnya kepada para peserta, Peninjau dan Pengamat yang dari luar Jakarta kami sampaikan ucapan selamat jalan, semoga aman



dan selamat tiba kembali di Daerah dan dapat berjumpa dengan ke luarga untuk kemudian bertugas kembali ditempat masing-masing. Mudah -mudahan dari Munas ini para Bapak dan Ibu membawa pu lang kenangan yang berkesan .



Akhirnya kami minta kesediaan Bapak Wakil Presiden berkenan hendaknya memberikan amanat dan sekaligus menutup dengan resmi Munas IV GOLKAR ini .



664



Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati kita se mua .



Terima kasih .



Jakarta, 25 Oktober 1988 PANITIA MUNAS IV GOLKAR Ketua,



ted, A E MANIHURUK



!



665



1



SAMBUTAN KETUA UMUM DEWAN PIMPINAN PUSAT GOLONGAN



KARYA PERIODE 1988 - 1993 Assalamu'alaikum Wr. Wb .



Bapak Wakil Presiden dan Ibu Sudharmono yang saya hormati.



Bapak-bapak Pimpinan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara beserta Ibu yang terhormat. Bapak -bapak Menteri Kabinet Pembangunan V



beserta Ibu yang terhormat. Bapak -bapak Ketua Presidium Harian dan Anggota -anggota De wan Pembina GOLKAR yang terhormat, Bapak -bapak Pimpinan Partai Persatuan Pembangunan dan Par



tai Demokrasi Indonesia yang terhormat, Yang Mulia Duta Besar/Pimpinan Perwakilan Negara sahabat beserta Nyonya .



Bapak Gubernur Kepala Daerah DKI Jakarta yang terhormat, Saudara -saudara Dewan Pimpinan Pusat GOLKAR masa bakti



1983 – 1988 yang terhormat, Saudara peserta Munas IV GOLKAR yang kami cintai , Para undangan dan hadirin yang berbahagia,



Kiranya tidak ada kata yang lebih tepat kecuali ucapan syukur kehadapan Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Munas IV , pemegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi 667



kita telah berakhir dengan selamat .



Munas ini telah menghasilkan sejumlah keputusan penting bagi masa depan GOLKAR , sekaligus mematok tonggak sejarah baru dalam proses pendewasaan sistem politik di Indonesia; dan saya bersyukur dapat memperoleh kesempatan untuk ikut dalam proses ini di masa mendatang. Saya berterima kasih dan terharu atas keper cayaan yang diberikan oleh seluruh peserta Munas kepada saya, dan akan berupaya untuk mengemban amanat tersebut sebaik-baiknya . Saya tidak akan banyak berjanji, kecuali bahwa saya akan



memegang teguh prinsip kerja GOLKAR dengan penuh tanggung jawab . Saya beruntung mewarisi GOLKAR yang telah memiliki fondasi yang kuat serta komitmen yang besar dari sekian banyak



pendukungnya, namun saya menyadari pula besarnya tantangan yang masih harus dihadapi . Bersama-sama dengan rekan -rekan anggota DPP yang baru terpilih , kami akan meneruskan dan mening katkan kebijakan kepengurusan yang lalu , dengan terus mengem bangkan dan memperbaiki kekurangan yang mungkin masih ada. Saya menyadari sepenuhnya bahwa hal ini bukanlah hal yang mudah . Selain harus mempertahankan modal yang telah ada , kita



juga perlu meningkatkannya, di samping menghadapi tantangan dan rintangan yang perlu pula kita hadapi bersama. Meningkatnya tun tutan secara kualitatif, seperti keinginan keterlibatan masyarakat yang lebih banyak dalam proses politik , pemantapan pendidikan politik masyarakat, dan masalah pembangunan yang mendesak se perti pencukupan lapangan kerja. Secara intern , dibutuhkan pula peningkatan kualitatif dari konsolidasi GOLKAR yang telah kita capai sampai tahap ini . Saudara -saudara sekalian ,



Penugasan yang saudara -saudara berikan kepada kami terjadi



pada kurun waktu dimana bangsa kita sedang menghadapi tantang an, bahkan kesulitan terutama di bidang ekonomi .



Kita tidak sedang berada dalam kurun waktu kegemilangan dan tidak sedang bergelimang dengan pertumbuhan ekonomi seperti



yang kita pernah alami dalam waktu -waktu terdahulu . Keadaan ini 668



sudah barang tentu membuat tugas tersebut menjadi tugas yang berat. Namun , kami bukanlah anak-anak bangsa yang rapuh . Kami bukanlah anak-anak bangsa yang berhati kecil, juga bukan anak bangsa yang cengeng . Kami , dan juga kita semua adalah anak-anak



bangsa yang tangguh , kokoh dan menghayati dengan pasti nilai nilai kejuangan dari bangsa yang tak pernah menyerah , bangsa yang teruji dan terbukti dalam sejarah selalu berhasil mengatasi krisis



sebesar apapun yang menghadangnya. Oleh karenanya, dengan selalu memohon rahmat dan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa, kami menerima tugas ini dengan kesadaran penuh akan tan



tangan yang ada, serta ketegaran seorang pejuang yang tak pernah goyah . Bapak Wakil Presiden dan Saudara -saudara sekalian,



Dalam setiap penugasan semacam ini selalu terbuka kemungkin an tercampurnya tugas tersebut dengan kenikmatan -kenikmatan



yang mungkin ditimbulkannya. Sebagai manusia biasa, kenikmatan tersebut selalu membayangi kemanapun kita melangkah . Pada kesempatan ini ingin kami tandaskan bahwa , apabila ter



dapat kenikmatan yang kami rasakan dari penugasan ini , maka satu satunya adalah kehormatan dan kepercayaan yang saudara-saudara berikan . Yang dapat kami janjikan adalah di samping kerja keras dan usaha maksimal untuk melaksanakan missi yang saudara -sauda ra berikan adalah juga bahwa akan kami jaga kehormatan dan ke percayaan tersebut dengan penuh tanggung jawab . Pada akhir masa jabatan kami 5 tahun yang akan datang, kami akan masih menjadi orang -orang yang tetap seperti sosok kami sekarang ketika meneri ma kehormatan dan kepercayaan tersebut .



Dengan dukungan dan kontrol dari saudara-saudara sekalian, sangat besar hati kami untuk menyongsong kurun waktu 5 tahun kehidupan dengan penuh kegairahan dan optimisme demi kejayaan



GOLKAR dalam perannya sebagai pilar negara dan bangsa yang ber juang .



Hal itu berarti bahwa setiap anggota, terlebih lagi setiap kader GOLKAR dan Keluarga Besar GOLKAR yang berada dalam infra 669



struktur politik maupun dalam supra struktur politik seperti lem



baga -lembaga pemerintahan dan lembaga- lembaga perwakilan rakyat dalam segala tingkatannya berkewajiban dan memikul tanggung ja wab untuk memenuhi tuntutan tersebut. Menempatkan diri sebagai



pelayan rakyat yang bersih bagi yang duduk dalam pemerintahan dan meningkatkan peranan untuk melakukan kontrol bagi yang duduk dalam lembaga- lembaga perwakilan rakyat, adalah kewajiban mendesak yang harus segera dilaksanakan .



Dalam rangka ini peningkatan fungsi dan efektivitas lembaga lembaga perwakilan rakyat merupakan tugas dari setiap anggota dari kader GOLKAR untuk memeloporinya . Setiap Kader GOL



KAR harus menjalankan tugasnya sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing secara maksimal , tidak boleh bias oleh hubungan hubungan yang bersifat pribadi maupun hubungan -hubungan ke



lompok . Hubungan yang timbul karena kebetulan sama-sama kader GOLKAR tidak dapat menjadi alasan kendornya hubungan kedinas an , karena tugas kita bukan untuk menyelenggarakan kesejahtera an anggota -anggota GOLKAR , melainkan menyelenggarakan kese jahteraan umum , kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia tanpa ke cuali .



Inilah sikap yang profesional!



Saya percaya, dengan memelihara keterbukaan , kebersamaan , serta kepercayaan diantara kira, segenap tantangan dan rintangan akan lebih mudah kita lalui bersama.



Saya terutama berbesar hati dan menaruh harapan tinggi pada rekan -rekan yang akan bersama-sama saya mengelola kepemimpin an GOLKAR dalam lima tahun mendatang . Keterpaduan generasi muda dengan semangat dan dinamika tinggi , dengan rekan -rekan se nior yang telah mengakumulasi pengalaman yang kebijaksanaan,



saya yakin akan menjadi pendukung yang ampuh bagi keberhasilan GOLKAR di masa mendatang .



Selain itu dukungan penuh segenap jajaran GOLKAR , yang telah dinyatakan dengan kekompakan dalam Munas ini, merupakan modal yang sangat berharga bagi perkembangan dan pertumbuhan 670



organisasi yang kita cintai bersama ini. Akhirnya kepada Bapak Wakil Presiden, sebelumnya kami ucap kan terima kasih yang sebesar-besarnya atas amanat yang akan di sampaikan dan akan menjadi bekal kami dan seluruh jajaran GOL KAR dalam mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara.



Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberi petunjuk dan bimbing an- Nya kepada kita sekalian dalam menjalankan tugas. Sekian dan terima kasih . Wasalamu'alaikum Wr. Wb. HIDUP GOLKAR !!



DEWAN PIMPINAN PUSAT GOLONGAN KARYA Ketua Umum ttd



WAHONO



671



‫ܕ‬



‫‪4‬‬



SAMBUTAN



WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA UPACARA PENUTUPAN MUSYAWARAH NASIONAL IV GOLKAR



Saudara-saudara; Malam ini Munas IV GOLKAR berakhir .



Selama lima hari lima malam , Saudara -saudara semua para peser



ta Munas telah bekerja keras mencurahkan segala perhatian , pikiran, perasaan dan harapan untuk mencapai tujuan - tujuan yang luhur.



Saudara- saudara semua telah bertukarpikiran , berdiskusi dan ber musyawarah mengenai masalah -masalah yang sangat mendasar, bukan saja mengenai masa depan GOLKAR akan tetapi juga menge nai masa depan bangsa kita .



Nerancang, menentukan arah dan memilih jalan yang terbaik bagi masa depan GOLKAR adalah tugas utama Munas ini . Semua nya tadi harus diletakkan dalam Garis Besar Haluan Negara kita



yang telah ditetapkan dalam GBHN 1988. Sikap dasar ini adalah cermin dari tanggung jawab politik dan tanggung jawab demokra



si bagi semua organisasi politik dan organisasi kemasyarakatan kita. Sikap dasar tadi lebih -lebih menjadi sangat penting bagi GOL KAR , sebab GOLKAR adalah kekuatan politik yang terbesar di Indonesia . Sebagai kekuatan politik yang terbesar, GOLKAR memikul tanggung jawab yang besar pula .



Saya juga mengamati dari jarak yang sangat dekat, bahwa seluruh 673



jalannya Munas ini telah mencerminkan semangat demokrasi yang tinggi. Demokrasi yang telah berkembang selama Munas ini adalah Demokrasi Pancasila ; yang mencerminkan kebebasan yang bertanggungjawab , yang mengembangkan musyawarah untuk men capai mufakat .



Kita percaya bahwa musyawarah untuk mencapai mufakatmem punyai keunggulan -keunggulan dibanding dengan cara-cara pengam



bilan keputusan dalam demokrasi yang lain . Dalam musyawarah kita saling mendengar pandangan , pikiran , keinginan dan aspirasi . Keunggulan itu terletak pada bimbingan hikmat kebijaksanaan



yang menjadi semangat musyawarah sebelum kita tiba pada mufa kat. Ini mengandung arti bahwa yang kita pikirkan adalah apa yang terbaik pada suatu waktu bagi kita bersama ; bukan apa yangmeng



untungkan kepentingan kita sendiri atau golongan sendiri, betapa



pun besarnya dan kuatnya golongan kita itu . Semangatitu merupa kan penjabaran yang nyata dari faham kekeluargaan yang kita anut, sepertiyang dipesankan oleh Undang- Undang Dasar. Untuk melaksanakan demokrasi yang disemangati oleh musya



warah yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam mencapai mufakat tadi diperlukan sikap matang, jujur dan ikhlas dari semua fihak . Itulah budaya politik yang harus kita kembangkan bersama,



seperti yang dipesankan oleh Bapak Presiden lima hari yang lalu tat kala membuka Munas GOLKAR ini . Pesan itu jelas bukan hanya un tuk GOLKAR saja , akan tetapi untuk semua kekuatan sosial politik dan untuk kita semua .



Mengembangkan budaya politik , tradisi-tradisi politik dan prak tek -praktek politik yang makin matang itu sangat penting artinya



bagi bangsa kita. Sebabnya ialah , karena kita akan segera memasuki Repelita V dalam tahun depan , yang telah merupakan tekad kita agar menjadi landasan yang kokoh kuat untuk memasuki proses tinggal landas mulai Repelita VI nanti menuju masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila .



Pembangunan ekonomi yang sampai sekarang dan di tahun-ta hun yang akan datang akan tetap menduduki prioritas yang tinggi, 674



akan mengalami hambatan besar, jika tidak didukung oleh kehidup an politik yang stabil , dinamis dan segar. Karena itulah sejak semula



kita memandang pembangunan nasional itu secara utuh , yang meli puti semua segi yang paling mendasar dari kehidupan bangsa dan ne



gara kita, ialah pembangunan politik , ekonomi , sosial budaya dan pertahanan keamanan . Ada kurun waktu salah satu segi mendapat



prioritas tinggi , justru untuk menjawab tantangan dan kebutuhan yang sangat mendesak . Namun betapapun suatu bidang mendapat prioritas, bidang- bidang lain tidak pernah kita abaikan . Saudara-saudara ;



Selesainya Munas IV GOLKAR ini adalah akhir dari satu babak . Bersamaan dengan itu , sekaligus juga merupakan awal babak baru . Lima tahun terakhir ini GOLKAR telah mengadakan konsolida si ke dalam . Konsolidasi ini merupakan sumbangan bagi konsolidasi pembangunan politik secara nasional . Kematangan dan kemantapan kehidupan politik secara nasional hanya mungkin ditopang oleh ke matangan dan kemantapan kehidupan politik kekuatan -kekuatan sosial politik yang ada . Dalam rangka membangun landasan yang kokoh kuat guna per



siapan memasuki proses tinggal landas nanti , hasil-hasil konsolidasi GOLKAR yang telah tercapai selama ini harus ditingkatkan lagi . Salah satu yang penting, yang saya lihat adalah , kader-kader GOL KAR yang telah dilahirkan selama ini . Dapat dipahami , bahwa da lam tahap pertama konsolidasi , yang dapat dicapai adalah peningka tan jumlah kader. Langkah berikutnya yang harus segera dilakukan adalah peningkatan mutu kader. Peningkatan mutu kader GOLKAR merupakan kebutuhan kita



semua sebagai bangsa . GOLKAR sendiri telah menyatakan secara terbuka bahwa kader GOLKAR bukan hanya untuk kepentingan



GOLKAR sendiri , akan tetapi sekaligus juga merupakan kader bang sa dan kader pembangunan . Dengan menjadikan dirinya sebagai kader bangsa dan kader pembangunan , maka kader GOLKAR akan dapat menjangkau akar akar masyarakat, lebih peka terhadap perasaan dan kebutuhan ma 675



syarakat, makin akrab dengan masyarakat . Dengan itu kader-kader GOLKAR yang juga kader-kader bangsa dan kader-kader pembangu nan akan makin akrab dengan masyarakat. Dengan itu kader-kader GOLKAR yang juga kader- kader bangsa dan kader-kader pemba



ngunan akan dapat lebih menggerakkan partisipasi masyarakat. Pengembangan partisipasi masyarakat, pembangunan dari ba wah , merupakan warna baru yang menonjol dalam GBHN 1988; yang merupakan peningkatan , perluasan dan pendalaman dimensi dimensi pembangunan nasional kita menuju tinggal landas nanti.



Partisipasi masyarakat yang mantap memerlukan kesetiakawan an sosial. Ini berarti perluasan partisipasi masyarakat memerlukan



adanya keyakinan bersama bahwa pembangunan memang dapatme ningkatkan taraf hidup seluruh masyarakat. Dengan demikian pe ningkatan partisipasi sekaligus berarti peningkatan kualitas kehidup an masyarakat. Peningkatan kualitas manusia dan peningkatan kua litas masyarakat Indonesia itulah yang harus mendapat perhatian kita yang makin besar dalam Repelita V yang akan datang , seperti yang telah kita tegaskan sendiri dalam GBHN 1988 . Memperluas partisipasi dan peningkatan partisipasi masyarakat itu merupakan kunci penting bagi keberhasilan pelaksanaan Repe



lita V nanti . Sebab , dari sekarang telah kita sadari bahwa kita akan menghadapi tantangan dan ujian berat dalam kurun waktu lima



tahun mendatang itu . Di satu fihak, kita bertekad untuk meletak



kan landasan yang kokoh untuk persiapan memasuki proses tinggal landas, di lain fihak , perkembangan ekonomi dunia tidak selamanya menguntungkan pembangunan kita . Tantangan bertambah berat lagi karena aspirasi dan harapan yang lebih besar muncul di tengah tengah masyarakat kita . Bersamaan dengan itu kita harus dapat menangani secara lebih mendasar masalah -masalah sosial ekonomi



yang sangat besar; seperti perluasan lapangan kerja, pendidikan, pe rumahan , kesehatan dan lain sebagainya.



Sumbangan dan tanggung jawab GOLKAR dalam menjawab tantangan bangsanya itu telah saya dengarkan dengan penuh sek sama dalam haril-hasil Munas kali ini , pernyataan politik dan pida 676



to Saudara Ketua Umum yang baru .



Tugas sejarah GOLKAR sangat besar, terutama karena GOL KAR mendapat kepercayaan besar dari rakyat. Tugas sejarah itu harus dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, bukan hanya untuk ke



pentingan GOLKAR sendiri, melainkan untuk kepentingan , kema juan , kesejahteraan dan kejayaan bangsa kita .



Melihat semangat tinggi yang mewarnai Munas ini , memperha tikan hasil -hasil Munas dan kemampuan Ketua Umum serta sege nap anggota DPP, kita semua menaruh kepercayaan bahwa tugas sejarah GOLKAR itu dapat dilaksanakan sebaik-baiknya. Kepada seluruh peserta Munas, atas nama pemerintah dan saya pribadi, saya menyampaikan ucapan selamat. Ucapan selamat yang sehangat-hangatnya juga saya sampaikan kepada Saudara Wahono, yang telah terpilih sebagai Ketua Umum , beserta segenap anggota DPP yang baru . DPP GOLKAR yang baru ini jelas mengemban tugas yang be rat tetapi mulia yang dibebankan oleh hasil Munas. Namun tugas yang berat itu akan terasa ringan apabila dilaksanakan dengan semangat kebersamaan , persatuan dan kesetiakawanan seperti yang saya lihat selama 5 tahun terakhir di dalam kepemimpinan DPP yang lama .



Mengamati pengabdian dan pengalaman Saudara-saudara semua, kita semua percaya bahwa di bawah DPP yang baru , semangat ke bersamaan dan kesetikawanan itu akan makin dikembangkan dan



GOLKAR akan dapat memberi sumbangan yang makin besar lagi kepada rakyat, bangsa dan negara yang sedang kita bangun ber sama -sama ini .



Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberi kekuatan



lahir batin kepada Saudara Ketua Umum dan segenap Anggota DPP, kepada seluruh jajaran GOLKAR dan kepada kita semua bangsa Indonesia . Jakarta , 25 Oktober 1988 Terima kasih . WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ttd .



SUDHARMONO , SH . 677



UNIVERSITY OF MICHIGAN



3 9015 01790 8123