Nabila Marsa D.U - Tugas Individu [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERAN PERAWAT DALAM KEPERAWATAN GERONTIK



Dosen Pengampu : Rita Hadi Widyastuti, S.Kp.,M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Kom



Disusun oleh:



Nabila Marsa Dhiya Ulhaq



(22020117140021)



Kelas : A17-2



DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2020



Peran Perawat dalam Keperawatan Gerontik 1. Peran Perawat Sebagai Pemberi Asuhan Keperawatan Contoh : Tn.A 68 tahun dibawa ke rumah sakit karena sudah buang air besar lebih dari 7 kali dalam sehari. Perawat X lalu memberikan pelayanan keperawatan secara langsung dan tidak langsung kepada klien, menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi : melakukan pengkajian dalam upaya mengumpulkan data dan informasi yang benar, menegakkan diagnosa keperawatan berdasarkan hasil analisis data, merencanakan intervensi keperawatan sebagai upaya mengatasi masalah yang muncul dan membuat langkah/cara pemecahan masalah, melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang ada dan melakukan evaluasi berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan. Dalam kasus tersebut perawat X berperan sebagai pemberi asuhan keperawatan dikarenakan perawat X memberikan pelayanan keperawatan secara langsung dan tidak langsung kepada klien, menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi : melakukan pengkajian dalam upaya mengumpulkan data dan informasi yang benar, menegakkan diagnosa keperawatan berdasarkan hasil analisis data, merencanakan intervensi keperawatan sebagai upaya mengatasi masalah yang muncul dan membuat langkah/cara pemecahan masalah, melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang ada dan melakukan evaluasi berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan. 2. Peran Perawat Sebagai Pendidik Contoh : Ny. X 73 tahun mengalami stroke bagian kanan dan kiri tubuhnya. Kesehariannya ia hanya bisa berbaring di tempat tidur, bahkan hanya sekedar untuk miring kanan ataupun kiri saja sudah sangat sukit untuk dilakukan. Suatu ketika saat anaknya hendak memandikan Ny. X, ia menemukan luka dekubitus di kulit diatas pantat Ny.X. Kemudian, ia mengolesi luka tersebut menggunakan pasta gigi/odol dengan harapan luka Ny.X dapat membaik. 2 hari setelah itu, ia mengecek keadaan luka nyonya X dan melihat luka tersebut semakin parah, hingga akhirnya ia membawa Ny.X ke rumah sakit. Sesampainya dirumah sakit, ia menceritakan hal itu kepada perawat. Mendengar hal tersebut, perawat lalu memberikan edukasi mengenai luka dekubitus dan cara mengobatinya. Dalam kasus tersebut perawat berperan sebagai pendidik dikarenakan perawat memberikan edukasi kepada klien tentang cara mengobati luka dekubitus yang benar. 3. Peran Perawat Sebagai advokat Contoh :



Ny.B 62 tahun menderita katarak pada mata kanannya semenjak 1 tahun yang lalu. Ny.B mengeluh bahwa penglihatannya kian hari semakin menurun dan tidak nyaman. Kemudian, Ny.B di bawa kerumah sakit dengan rencana mengoperasi mata kanannya tersebut. Di rumah sakit, Ny.B bertemu dengan perawat X lalu menceritakan keluhannya. Setelah mendengan keluhan dari Ny.B dan rencana yang ingin di dilakukan oleh Ny.B, perawat kemudian memberikan informasi tambahan mengenai prosedur operasi katarak, biaya untuk tindakan tersebut, kelebihan dan kekurangan dari tindakan tersebut yang tujuannya adalah untuk membantu klien dalam mengambil keputusan atas tindakan yang akan diberikan. Dalam kasus tersebut perawat berperan sebagai advokat dikarenakan perawat memberikan informasi secara informatif dan jelas kepada pasien. Informasi yang diberikan membantu pasien dan keluarga dalam menginterpetasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan. Dengan begitu, informasi yang diberikan dapat dipahami oleh pasien secara menyeluruh. Melalui informasi tersebut, pasien dapat mengambil langkah selanjutnya sebagai metode perawatan dan penyembuhan. 4. Peran Perawat Sebagai Motivator Contoh : Ny. H 65 tahun tinggal di sebuah panti jompo. Ny.H terlihat murung dan sedih akhirakhir ini. Ketika perawat A mencoba mendekati Ny.H dan menanyakan keadaannya, Ny.H lalu bercerita bahwa ia merasa sedih karena anak-anaknya sudah lama tidak menjenguknya ke panti ini dan dia merasa dirinya sudah tidak dianggap lagi oleh anakanaknya. Mendengar hal tersebut, perawat A memberikan motivasi dan dukungan dengan memberikan kisah-kisahnya inspiratif agar Ny.H dapat semangat kembali menjalani kehidupannya. Dalam kasus tersebut perawat berperan sebagai motivator dikarenakan perawatan memberikan dukungan kepada Ny.H untuk memperoleh kesehatan yang optimal, memelihara kesehatan, dan menerima kondisinya. 5. Peran Perawat Sebagai Konselor Contoh : Ny.J 67 tahun baru saja dibawa oleh anaknya ke panti jompo. Alasan anaknya membawa Ny.J ke panti jompo adalah karena anaknya sibuk bekerja dari pagi hingga malam sehingga ia merasa bahwa Ny.J tidak ada yang menemani dan merawat karena ia dan suami sibuk bekerja. Akan tetapi, semenjak Ny.J tinggal di panti jompo, Ny.J tampak murung dan tidak bersemangat. Perawat Y pun menghampiri Ny.J yang sedang duduk melamun. Perawat Y mengajak Ny.J bercerita tentang kehidupannya, apa yang Ny.J rasakan, apa yang Ny.pikirkan. Dari perbincangan tersebut, akhirnya perawat Y memberikan konseling untuk membantu Ny.J menyadari dan mengatasi tekanan psikologis atau masalah sosial agar bisa membangun hubungan interpersonal yang baik. Didalamnya, perawat Y juga memberikan dukungan emosional dan intelektual kepada Ny.J.



Dalam kasus tersebut perawat berperan sebagai konselor dikarenakan perawat Y memberikan konseling untuk membantu Ny.J menyadari dan mengatasi tekanan psikologis atau masalah sosial agar bisa membangun hubungan interpersonal yang baik. Didalamnya, perawat Y juga memberikan dukungan emosional dan intelektual kepada Ny.J. 6. Peran Perawat Sebagai Peneliti Contoh : Tn.Z 65 tahun sudah 3 hari di rawat di rumah sakit dengan diagnosa medis hipertensi. Selama masa perawatan tekanan darah Tn.Z tidak mau turun, perawat bingung akan hal tersebut, dikarenakan perawatan yang diberikan surah maksimal. Kemudian perawat berbincang-bincang dengab Tn.Z dan ia mengatakan cemas karena ini adalah pengalaman pertamanya dirawat dirumah sakit. Perawat lalu melakukan observasi dan meneliti mengenai hal-hal apa yang menyebabkan Tn.Z mengalami kecemasan ketika dilakukan perawatan. Perawat mengkaji dan meneliti penyebab terjadinya hal tersebut dan membuat suatu cara agar kecemasan tersebut dapat berkurang. Dalam kasus tersebut perawat berperan sebagai peneliti dikarenakan perawat melakukan observasi dan meneliti mengenai hal-hal apa yang menyebabkan Tn.Z mengalami kecemasan ketika dilakukan perawatan. Perawat mengkaji dan meneliti penyebab terjadinya hal tersebut dan membuat suatu cara agar kecemasan tersebut dapat berkurang. 7. Peran Perawat Sebagai Penemu Kasus Contoh : Ny.M 66 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan pusing dan jantung berdebardebar. Perawat X menanyakan kepada Ny.M sejaj kapan ia merasakan hal tersebut, Ny.M mengatakan bahwa ia merasakan hal tersebut ssetelah ia memakan sate kambing tadi malam. Kemudian perawat X memeriksa tekanan darah Ny.M dan didapatkan hasil tekanan darahnya tinggi yaitu 190/100. Dalam kasus tersebut perawat berperan sebagai penemu kasus dikarenakan perawat mendeteksi dan menemukan kasus serta melakukan penelusuran terjadinya penyakit.



DAFTAR PUSTAKA Afidah Nurul E, Sulisno Madya. (2013). Gambaran Pelaksanaan Peran Advokat Perawat di Rumah Sakit Negeri di Kabupaten Semarang. Jurnal Manajemen Keperawatan. Volume 6, No 2, 124-130 Kholifah Nur S. (2016). Keperawatan Gerontik. Jakarta Selatan : Pusdik SDM Kesehatan