Nada Dalam Bahasa Thailand [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nada dalam Bahasa Thailand Bahasa Thai adalah bahasa yang mempergunakan gaya suara (tonal language), maka tinggi dan rendahnya nada akan sangat berpengaruh dalam arti sebuah kata. 5 Jenis Nada Dalam Bahasa Thai -



สาม ัญ (sĂman) → Tanpa simbol



Nada Datar atau dalam bahasa aslinya disebut sĂman adalah nada datar biasa saat percakapan.



เอก (Èk) → อ่ Nada Turun atau dalam bahasa aslinya disebut Èk adalah nada bawah/rendah saat percakapan.



โท (thỌ) → อ้ Nada Jatuh atau dalam bahasa aslinya disebut thỌ adalah nada tinggi yang langsung menurun.



ตรี (tri) → อ๊ Nada Naik atau dalam bahasa aslinya disebut trI adalah nada naik dari datar menjadi nada agak tinggi. จ ัตวา (càtàwA) → อ๋ Nada Bangkit atau dalam bahasa aslinya disebut càtàwA adalah nada yang sebelumnya Nada Turun kemudian naik menjadi Nada Datar.



Contoh : นา / Naa = sawah หน ้า / Na = ( nama Na ) หน ้า / Naa = muka น ้า / Naa = bibi หนา / Naa = Tebal



Contoh suaranya cek link dibawah ya https://youtu.be/-aB4tOwf2Sc



Aturan untuk menentukan Nada dalam bahasa Thailand -



Perhatikan Konsonan



Konsonan terbagi menjadi 3 kelas; rendah, tengah dan tinggi. Ketiga kelas konsonan tersebut berperan sebagai salah satu syarat penentu nada. Itulah sebabnya mengapa Bahasa Thai memiliki 3 kelas konsonan yang berbeda. Sebagai contoh, misalnya ada sebuah kata yang ditulis dengan menggunakan huruf KH dari kelas rendah maka nada yang dihasilkan akan berbeda dengan yang ditulis menggunakan huruf KH kelas tinggi, meskipun kata yang ditulis itu sama.



Mari kita mulai, langkah pertama kita harus bisa menentukan konsonan awal beserta kelasnya pada setiap suku kata. มาก [mâak] (nada jatuh) = banyak/ sangat Maka konsonan awal dari suku kata tersebut adalah ม [m] (kelas rendah).



Begitu pula jika terdapat lebih dari 1 suku kata maka kita harus lihat setiap suku katanya. ขอบคุณ [khòop khun] (nada rendah dan nada datar) = terima kasih. Kita harus pisahkan per suku kata sehingga menjadi ขอบ dan คุณ, maka konsonan awal untuk suku kata pertama adalah ข [kh] (kelas tinggi) dan suku kata kedua konsonan awalnya ค [kh] (kelas rendah).



Jika terdapat konsonan ganda, maka yang dilihat sebagai konsonan awalnya adalah konsonan paling awal. โปรย [proy] (nada datar) = menabur. Jika kita perhatikan terdapat dua kelas konsonan berbeda dalam satu suku kata, yaitu ป [p] (kelas tengah) dan ร [r] (kelas rendah). Maka yang kita gunakan untuk menentukan nada cukup konsonan yang depannya saja yaitu ป [bp]. โ (o) ini bukan huruf konsonan ya, tapi huruf vokal o yang terletak di sisi kiri konsonan.



-



Perhatikan Akhiran Suku Kata (Syllable)



Kita akan melihat seperti apa bunyi dari huruf terakhir dari sebuah suku kata. Akhiran Suku Kata terbagi menjadi dua; Akhiran Hidup (Live Syllable) dan Akhiran Mati (Dead Syllable).



Akhiran Hidup adalah huruf akhiran yang bunyinya bisa dipanjangkan atau jika kita menyentuh Laring/Pangkal tenggorokan saat mengucapkan kata tersebut akan terasa getaran, itulah yang disebut akhiran hidup. Contohnya seperti pada kata “channnnnnnnnnnnn” huruf N bisa dipanjangkan.



Sedangkan Akhiran Mati adalah sebaliknya, tidak bisa dipanjangkan dan tidak ada getaran pada Laring. Contohnya seperti pada kata “jeprettttttttttttt” huruf T tidak bisa dipanjangkan.



Akhiran Hidup dan Akhiran Mati memiliki kriteria yang berbeda-beda, berikut ini adalah kriteria Akhiran Hidup dan Akhiran Mati.



Akhiran Hidup (Live Syllable): Berakhiran vokal panjang, contoh มา (maa) Berakhiran bunyi ng, n, m, y/i, w/u



Akhiran Mati (Dead Syllable): Berakhiran vokal pendek, contoh ค่ะ (kha) Berakhiran bunyi k, t, p Konsonan ด (d-), บ (b-) jika berada diakhir konsonan maka akan dituliskan menjadi ด (-t), บ (-p).