Nama [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Dimas Aldi Zulala Nim



: 042397668



Tugas 3 Manjemen Pemasaran



1. silahkan anda jelaskan perbedaan utama antara konsep produk, konsep penjualan, dan konsep pemasaran?



a. Konsep produk (Product) Konsep produk mengusung gagasan bahwa konsumen akan menyukai produk dengan kualitas dan kinerja yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa pelanggan akan mencari alternatif yang inovatif dan selalu mencari yang terbaik dari apa yang saat ini tersedia di pasar. Selain itu, dalam konsep ini, diasumsikan bahwa konsumen juga akan tetap loyal jika mereka mendapat banyak pilihan dan memperoleh manfaat dari produk yang digunakan. Oleh karena itu untuk mencapai hal tersebut maka perusahaan perlu melakukan strategi pemasaran yang berfokus pada peningkatan dan inovasi produk secara terus menerus. Salah satu contoh perusahaan yang rutin melakukan inovasi akan produk yang mereka kembangkan adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya akan mengupdate fitur, fungsionalitas, atau bahkan menciptakan produk baru secara rutin.  Untuk mewujudkan pengembangan fitur secara rutin, biasanya perusahaan teknologi juga akan memanfaatkan metode pengembangan software seperti metode Agile. Dengan cara ini, perusahaan dan tim dapat bekerja dengan baik untuk mengeluarkan inovasi-inovasi baru untuk produk yang mereka kembangkan. Perlu diperhatikan bahwa saat memilih untuk menerapkan konsep ini, maka penting bagi perusahaan untuk membuat keputusan akan seberapa sering produk perlu diupdate atau seberapa sering mereka perlu merilis produk baru. Hal ini perlu diperhatikan karena ketika perusahaan merilis inovasi baru dengan range waktu yang terlalu sering biasanya konsumen akan merasa frustasi karena minimnya perubahan yang mereka dapatkan. Di sisi lain, jika perusahaan terlalu lama dalam mengeluarkan inovasi baru maka konsumen dapat merasa bahwa perusahaan sudah ketinggalan zaman dan tidak up to date terhadap perkembangan teknologi yang sedang terjadi. b. Konsep penjualan (Selling) Konsep pemasaran yang selanjutnya adalah konsep penjualan atau selling. Pada konsep ini, perusahaan akan berorientasi pada penjualan. Artinya, perusahaan dapat mengembangkan suatu produk dan menjualnya ke target market tanpa mempertimbangkan kebutuhan atau keinginan konsumen. Konsep penjualan meyakini bahwa pelanggan akan membeli produk saat perusahaan melakukan penjualan secara agresif.



Di sini, manajemen perusahaan memiliki fokus utama untuk membuat transaksi penjualan daripada membangun hubungan dengan pelanggan. Meskipun konsep ini dapat bekerja secara efektif untuk beberapa waktu, namun perlu dipahami bahwa konsep selling biasanya tidak dapat dipertahankan untuk waktu yang lama. Jadi, konsep ini hanya menawarkan keuntungan jangka pendek tetapi tidak menawarkan keuntungan jangka panjang Sebagai informasi tambahan, konsep ini sangat populer di awal tahun 1930-an. Pada saat itu, produksi massal sudah menjadi standar dan sebagian besar permintaan pelanggan telah terpenuhi. Maka, perusahaan mulai mempraktikkan konsep penjualan ini. Perusahaan akan memproduksi produk dan mendorong konsumen agar mau membelinya dengan cara personal selling atau menjalankan iklan. Salah satu contoh perusahaan yang menjalankan konsep ini adalah perusahaan yang menjual soda pop atau soft drink. Pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa Anda terus melihat iklan perusahaan soft drink meskipun minuman tersebut tidak memiliki nutrisi atau bahkan buruk bagi kesehatan Anda. Perusahaan-perusahaan tersebut mengetahui hal ini dan itulah sebabnya mengapa mereka  mendorong penjualan produk dengan menjalankan iklan yang agresif. Selain itu, konsep penjualan biasanya juga digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang menjual produk atau barang yang tidak terpikiran untuk dibeli konsumen. Contohnya seperti asuransi atau plot pemakaman. c. Konsep Pemasaran (Marketing) Perusahaan yang mempercayai konsep pemasaran ini, akan menempatkan konsumen sebagai fokus utama mereka. Mereka akan memahami apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen serta menjalankan strategi pemasaran sesuai dengan riset pasar mulai dari konsepsi produk hingga penjualan. Tidak hanya itu saja, ketika penjualan sudah dimulai, perusahaan akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui feedback konsumen. Selain itu perusahaan juga akan mencari tahu apakah perlu dilakukan suatu perbaikan untuk produk tersebut. Perusahaan yang menggunakan konsep pemasaran ini mempercayai bahwa dengan berfokus pada kebutuhan dan keinginan target market, maka perusahaan dapat memberikan value yang lebih baik daripada para pesaingnya. Mereka juga berpendapat bahwa perusahaan bisa menjadi sukses dengan kepuasan dari pelanggan mereka. Pemikiran ini didasarkan pada keyakinan bahwa barang dan jasa hanya akan tersedia jika konsumen membutuhkan atau menginginkannya. Jadi,  perusahaan tidak akan berusaha untuk menemukan konsumen yang tepat untuk produk mereka, namun perusahan akan menyediakan produk yang tepat untuk para konsumennya.  Biasanya perusahaan yang secara aktif memegang konsep pemasaran ini akan mendirikan departemen pemasaran di dalam perusahaan mereka. Hal ini dilakukan sebagai salah satu langkah agar perusahaan dapat memahami dan memuaskan kebutuhan pelanggan mereka. Perlu Anda ketahui, meskipun fokus utama pada konsep pemasaran ini adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen, namun tujuan utama dari pendekatan ini adalah untuk meningkatkan volume laba perusahaan. 



2. menurut anda mana yang harus diutamakan perusahaan dalam memasuki era industry 4.0 Jawab : Menurut saya ada Tiga strategi yang diutamakan perusahaan dalam memasuki era industry 4.0 yaitu peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), memperkuat jaringan bisnis, dan penggunaan teknologi yang tepat, yaitu sebagai berikut : a. Peningkatan kualitas SDM Hasil riset McKinsey Global Institute memperkirakan bahwa 15 persen dari seluruh pekerjaan di dunia pada 2030 akan digantikan oleh sistem automasi dan robot. Dengan kata lain, terdapat sekitar 400 juta orang di seluruh dunia yang berpotensi kehilangan pekerjaannya pada rentang 2016-2030. Kendati demikian, di lain sisi akan ada peningkatan permintaan pekerjaan baru sebanyak 21-33 persen hingga 2030. Berarti, terdapat sekitar 555-890 juta pekerjaan baru yang bisa dimanfaatkan. Beberapa jenis pekerjaan baru tersebut di antaranya data analyst, machine learning specialist, dan big data specialist. Permasalahannya, jumlah orang yang menguasai bidang tersebut tidak banyak. Hal inilah yang harus diperhatikan perusahaan jika ingin melakukan lompatan besar di era industri 4.0. Perusahaan perlu meningkatkan kualitas SDM mereka dengan cara memberikan pelatihan terkait penggunaan teknologi teranyar atau merekrut karyawan baru yang lebih kompeten. b. Perkuat jaringan bisnis Pada dasarnya, ada dua strategi yang bisa perusahaan jalankan terkait penguatan jaringan bisnis mereka, yakni membidik investor baru untuk menanamkan modal dan menjangkau konsumen lebih luas untuk meningkatkan penjualan. Namun, untuk bisa meyakinkan investor memberikan suntikan dana, perusahaan harus bisa membuktikan bahwa bisnisnya berjalan lancar dan berpotensi menghasilkan profit besar. Oleh karena itu, perusahaan harus fokus dalam menjangkau konsumen mereka terlebih dahulu. Caranya, bisa dengan menjalankan strategi pemasaran yang tepat sasaran dalam menjangkau konsumen. Untuk itu, perusahaan perlu mengenali konsumennya, memaksimalkan digital marketing, menyelenggarakan promo, menjalin dan menjaga hubungan dengan konsumen, serta memberi penghargaan kepada konsumen sebagai bagian strategi marketing. c. Penggunaan teknologi yang tepat Industri 4.0 tak hanya menyangkut digitalisasi proses dengan bantuan automasi dan robot semata. Lebih dari itu, era industri keempat juga erat hubungannya dengan penggunaan perangkat komputer dan internet. Melalui kecanggihan internet, proses produksi di berbagai industri kini bisa dipantau dan diketahui dari jarak jauh. Oleh karena itu, kehadiran internet of things (IoT) merupakan salah satu bagian penting pada era industri 4.0. Masifnya penggunaan internet di masyarakat ternyata juga memacu pengembangan teknologi lainnya. Beberapa di antaranya big data analytics untuk mendukung perusahaan mengambil keputusan dan menyusun strategi bisnis berdasarkan data, machine learning yang dapat menganalisis pola data dalam jumlah besar, serta cloud computing yang menghadirkan layanan server dan komputasi lebih efisien.



Sumber :- BMP EKMA4216 Manjemen Pemasaran - makalah http://repository.ut.ac.id/7889/1/orasi-13nov2018.pdf