Narasi Penurunan UKT [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Alasan Permohon Penurunan UKT. Nama saya Affan Buchari Sidasi. Saya berasal dari Ternate, Maluku Utara. Saya merupakan anak kedua dari empat bersaudara dan saat ini sedang berkuliah semester 4 di D3 Teknologi Instrumentasi, Sekolah Vokasi – UGM. Alasan saya ingin mengajukan permohonan penurunan ukt karena penghasilan orang tua lebih kecil daripada ukt yang saya terima dan pengeluaran yang tidak sebanding dengan penghasilan orang tua. Ayah saya saat ini bekerja di Kantor Kesehatan Pelabuhan Ternate dengan penghasilan sebesar 5.162.900 per bulan. Sedangkan ibu saya tidak bekerja. Saya memiliki tiga saudara laki – laki yang masih bersekolah. Kakak saya sedang kuliah semester akhir di UMI Makassar dengan 2 jurusan yang berbeda yaitu S1-Kesehatan Masyarakat dan D3Bahasa Inggris. Sedangkan adik pertama saya bersekolah di salah satu pondok tahfidz di Jakarta dan adik kedua saya baru saja masuk salah satu SMP IT di Ternate. Karena saya dan dua saudara saya bersekolah di luar kota, biaya yang dikeluarkan orang tua cukup besar. Untuk biaya hidup perbulan dan tempat tinggal atau kos di jogjakarta masih tergolong murah, saya diberikan 1,1 juta per bulan untuk biaya hidup dan 5 juta untuk biaya kos per tahun. Kakak saya diberikan 1,2 – 1,5 juta per bulan untuk biaya hidup dan 500 ribu untuk biaya kos per bulan. Kemudian 500 ribu per bulan untuk biaya hidup adik saya di Jakarta. Biaya SPP yang harus dikeluarkan untuk kami yaitu 6.3 juta per semester untuk saya di UGM, 4.7 juta per semester untuk kakak saya di UMI (S1-Kesehatan Masyarakat sebesar 4,2 juta per semester dan D3-Bahasa Inggris sebesar 500 ribu per semester) dan 250 ribu per bulan untuk adik saya yang baru saja masuk salah satu SMP IT di Ternate. Selain itu biaya hidup di Ternate pun tergolong mahal dari segi makanan, transportasi dan lainnya. Biaya hidup yang harus dikeluarkan keluarga saya (ayah, ibu dan adik kedua saya) di Ternate sekitar 4.5 juta atau lebih. Hal ini masih tergolong wajar karena Ternate berada di kawasan Indonesia Timur. Bagi kami yang berasal dari Indonesia Timur pendidikan adalah hal yang sangat penting. Berdasarkan data statistik dari 34 provinsi, posisi Maluku Utara berada di urutan 31 dalam Indek Pembangunan Manusia (IPM), sehingga orang tua saya berusaha agar anak-anaknya dapat merasakan pendidikan yang lebih baik. Cita – cita saya kedepannya adalah saya dapat berkontribusi dalam memperbaiki dan memajukan sistem pendidikan Indonesia. Saya memiliki cita – cita tersebut karena saya telah merasakan kualitas pendidikan yang masih kurang dalam sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta pendidikan yang tidak merata khususnya di kawasan Indonesia Timur. Dengan adanya sedikit keringanan dalam UKT, saya yakin dapat meringankan beban orang tua untuk membiayai pendidikan anak – anaknya. Saya berharap dapat mewujudkan cita – cita saya dan dapat menyelesaikan pendidikan di UGM dengan baik tanpa memberi beban lebih kepada orang tua.