Surat Alasan Penurunan UKT [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Form. 5 (lima)



SURAT ALASAN PENGAJUAN PENURUNAN UKT Judul : Surat Alasan Pengajuan Penurunan UKT oleh Muhammad Bagus Firdaus 18025010179 Agroteknologi/Pertanian Email : [email protected] No. HP : 089668675953



Assalamualaikum Wr. Wb Nama saya adalah Muhammad Bagus Firdaus, saya lahir di Gresik pada tanggal 26 April 2000. Saya sekarang tinggal di sebuah kos yang ada di PERUM IKIP, Jalan Gunung Anyar Indah Blok A No 22. Saat saya berumur 6 tahun, yaitu pada tahun 2006, saya mulai bersekolah di MI Modern Sunan Giri. Kemudian pada tahun 2012, saya lulus dan melanjutkan ke SMP Islam Manbaul Ulum. Lalu tiga tahun kemudian saya melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi, yaitu di SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik. Dan pada tahun 2018 lalu, saya lulus dari SMA saya. Awalnya saya masuk pemeringkatan SNMPTN tetapi takdir berkata lain, saya tidak lolos di jalur SNMPTN. Tetapi masih ada jalur SBMPTN, mendaftarlah saya di jalur tersebut, lagi-lagi saya tidak lolos di jalur SBMPTN. Akhirnya saya mencari informasi kesana kemari tentang jalur-jalur yang lain, saya pilihlah jalur mandiri. Pada awalnya saya berpikir jika saya harus masuk ke jalur mandiri, saya akan merasa khawatir tentang biaya uang kuliah saya mengingat jalur mandiri lebih besar biayanya dari pada jalur yang lain. Dan juga saya merasa kasihan kepada orang tua saya jika harus menanggung biaya yang lebih mahal. Tetapi saat itu saya tidak tahu harus bagaimana lagi, karena saya berkeinginan kuat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan juga didorong oleh keinginan orang tua untuk menyekolahkan saya. Lalu berbagai jalur mandiri di perguruan tinggi saya masuki, tetapi belum ada yang lolos. Tetapi saya sempat melihat informasi tentang jalur mandiri yang diadakan kampus ini dan saya begitu mengandalkan terhadap jalur mandiri ini. Akhirnya saya diterima dari jalur mandiri kampus ini. Setelah mengetahui biaya UKT dan uang pangkal yang harus saya bayar, saya sedikit berat hati dan kecewa. Lalu dulu saya sempat ingin mengajukan banding UKT tetapi saya sepertinya telat informasi. Jadi saya menunggu informasi tentang adanya banding UKT yang akan datang, dan akhirnya sekarang mahasiswa bisa mengajukan banding UKT, dan inilah kesempatan saya yang dulu belum bisa terlaksana. Kemudian alasan saya mengajukan permohonan penurunan Uang Kuliah Tunggal (UKT) ini adalah ingin membantu meringankan beban orang tua dan kakak saya dalam membiayai perkuliahan tiap semesternya, serta kehidupan saya



setiap harinya. Mengingat ibu saya adalah ibu rumah tangga dan juga seorang guru paud, dan ayah saya yang hanya seorang pekerja kontrakan sebuah pabrik sarung tenun di Kota Gresik dengan gaji minim di bawah UMR, yang dibayarkan setiap dua minggu sekali. Oleh karena itu, penghasilan orang tua saya hanya cukup untuk uang saku saya selama di Surabaya dan kebutuhan orang tua saya sendiri setiap harinya. Perlu diketahui, saya adalah anak terakhir dari tiga bersaudara. Yang pertama ada kakak laki-laki saya sebagai yang tertua, kakak perempuan, dan yang terkahir adalah saya. Kakak laki-laki saya sekarang berusia 32 tahun. Saat ini, dia sedang mencoba berbagai usaha mencari pekerjaan kesana kemari, hingga menjual sesuatu untuk mencukupi kebutuhannya sendiri, setelah bulan lalu mengalami pengurangan tenaga kerja dari pabrik sarung tempat ia bekerja. Oleh karena itu, kakak laki-laki saya tidak dapat berbuat banyak untuk memberikan yang lebih terhadap ibu dan ayah, apalagi untuk membiayai perkuliahan saya. Sedangkan kakak perempuan saya adalah seorang ibu rumah tangga berusia 29 tahun, yang baru saja melahirkan anak ketiganya sekitar satu bulan yang lalu. Anak pertamanya berusia TK B, dan anak keduanya berusia sekitar PAUD. Dialah orang yang sudah dan akan berkomitmen membiayai kuliah saya dari awal hingga akhir. Demi tercapainya cita-cita saya untuk menggapai ilmu setinggi langit, dan mengharapkan kehidupan saya yang lebih baik. Suami kakak perempuan saya adalah seorang pegawai BUMN di Kota Indramayu, Jawa Barat. Dia memiliki seorang bapak yang sudah tua dan tidak bekerja, serta memiliki adik yang seumuran dengan saya yang juga sedang menempuh kuliah di Politeknik Negeri Indramayu. Maka dari itu, sudah sewajarnya sebagai kakak tertua, ia membiayai semuanya. Ia jugamembantu ayah saya dalam membiayai uang kos saya sebesar Rp500.000,00 setiap bulannya. Semua itu ditanggung dengan ikhlas oleh kakak ipar saya tersebut. Begitu juga pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) semester satu dan dua yang lalu. Namun, seiring berjalannya waktu dan kebutuhan yang terus meningkat, kakak ipar saya tersebut merasa kesulitan dan tidak bisa terus menerus membantu saya membayar biaya kuliah. Apalagi anak pertamanya yang tahun ini akan memasuki sekolah dasar, lalu anak keduanya yang akan memasuki taman kanak-kanak, dan anaknya yang ketiga masih bayi yang membutuhkan berbagai alat dan kebutuhan bayi. Tentu tidak membutuhkan biaya yang sangat sedikit. Ia juga harus menafkahi kakak perempuan saya sebagai istrinya. Maka dari itu, ketika nanti sudah saatnya bulan pembayaran tiap semester tiba, kakak ipar saya tidak dapat berjanji untuk bisa membayar UKT seperti biasanya. Biaya UKT adiknya sendiri sebesar Rp4.000.000,00 dan biaya UKT saya sekarang sebesar Rp5.000.000,00. Saya juga tidak bisa mengandalkan ayah saya yang sudah renta. Bahkan tabungan pensiun ayah dari tempat ia bekerja sebelumnya juga sudah habis untuk membayar uang pangkal kuliah saya dulu yang sebesar Rp15.000.000,00. Uang saku Rp1.000.000,00 yang saya terima dari ayah juga cukup ditabung hanya untuk biaya tidak terduga dalam mengerjakan tugas kuliah. Oleh sebab itu, perlunya permohonan peninjauan Uang Kuliah Tunggal (UKT) ini saya ajukan adalah untuk membantu mengatasi kebimbangan yang saya alami. Sekiranya dapat dikabulkan, saya ucapkan terima kasih.



Wassalamualaikum Wr. Wb